sub bagian perencanaan apbn i biro perencanaan … · dengan indikasi lender islamic development...
TRANSCRIPT
P R O Y E K P I N J A M A N L U A R N E G E R I d a n K P B U / P P P D I L I N G K U P K E M E N T E R I A N K E S E H A T A N
1
BIRO PERENCANAAN DAN ANGGARANSETJEN KEMENKES RI
SISTEMATIKA
PROYEK PINJAMAN LUAR NEGERI (LOAN) KEMENKES
KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA (KPBU)
PROYEK PINJAMAN LUAR NEGERI
(LOAN) KEMENKES1
DASAR HUKUM
ALUR PENGUSULAN PINJAMAN
Blue Book / Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri Jangka Menengah (DRPLN-JM) merupakan dokumen yang memuat usulan daftar rencana
pinjaman luar negeri jangka menengah dalam jangka 5 tahunan dan diterbitkan oleh Bappenas.
Green Book/ Daftar Rencana Prioritas Pinjaman Luar Negeri (DRPPLN) merupakan dokumen yang memuat daftar rencana pinjaman luar negeri
yang telah memiliki indikasi pendanaan (lender) dan siap dinegosiasikan dan diterbitkan setiap tahun oleh Bappenas.
Perencanaan pinjaman melibatkan
Kemenkes, Bappenas, dan Kemenkeu.
Kemenkes
Usulan kegiatan diajukan unit utama
Kemenkes dan dinilai Roren, secara
resmi usulan disampaikan Kemenkes
ke Bappenas.
Bappenas
Bappenas menilai usulan dan
dicantumkan dalam Blue Book (5
tahunan).
Kemenkes
Menyampaikan Readiness Criteria
sebagai syarat masuk Green Book
(tahunan) dan menyusun daftar
kegiatan
Kemenkeu
Dilakukan kesepakatan dan perjanjian
oleh Kemenkeu.
PRINSIP
Pinjaman Luar Negeri dan penerimaan Hibah harus memenuhi prinsip:
a. transparan;
b. akuntabel;
c. efisien dan efektif;
d. kehati-hatian;
e. tidak disertai ikatan politik; dan
f. tidak memiliki muatan yang dapat mengganggu stabilitas keamanannegara
RENCANA PROYEK PLN KEMENKES 2019
Usulan PLN Kemenkes untuk 2019 mencakup 4 proyek:
1. Proyek I-Sphere (World Bank/Ditjen Yankes)
2. Proyek Strengthening Vertical Hospital (IsDB/DitjenYankes)
3. Proyek Improvement of Facilities and Infrastructure (IsDB/BPPSDM)
4. Proyek pinjaman Hungaria (Hungaria/Ditjen Yankes)
No Program/ProjectLoan dalam
Blue Book(USD Juta)
Indikasi Lender Perkembangan
PersiapanLender Loan
(USD Juta)
1 Basic Health Care Program Masuk Green Book 2017
dan 2018 dengan
modalitas Program for
Result
Improvement of Primary and Referral Health
Care Reform/ ISPHERE
150,0 World Bank 150,0
2 Program for Human Resources Development in Health Sector Masuk Green Book 2018
Improvement of Facilities and Infrastructure
for Teaching and Learning Activities in Health
Sector
240,0 Islamic
Development
Bank (IsDB)
240,0
3 Health Services Referral Program Readiness criteria IDB
perlu perbaikanStrengthening of National Referral Hospitals,
Province Referral Hospital and Vertical
Technical Units
1.255,6 IsDB 250,0
Hungaria 500,0
4 Program for Disease Control, Environmental Health, and Strengthening Health Research and
Development
Tidak dilanjutkan
Improvement of Capacity on Disease Control,
Environmental Health and Strengthening
Health’s Research and Development
100,4
TOTAL 1.746,0 1.140,0
USULAN PINJAMAN DALAM BLUE BOOK TAHUN 2015-2019
Catatan : Saat ini sedang proses revisi Blue Book terkait IsDB dan Hungaria
ISPHERE-World Bank
• Proyek ini menggunakan
modalitas program for result
pinjaman kegiatan.
Sebelumnya program ini telah
masuk dalam Green Book
tahun 2017, namun dilakukan
revisi terhadap konsep
kegiatan, sehingga diajukan
revisi Readiness Criteria ke
Bappanes untuk diperbaharui
pada Green Book tahun 2018.
• Pada Bulan April 2018
dilakukan proses technical
discussion sambil menunggu
kelangkapan dokumen Daftar
kegiatan 2018.
• Sudah dilakukan
penandatanganan Loan
Agreement pada Bulan Juli
2018. .
Program for Human
Resources Development in
Health Sector- IDB
Proyek ini direncanakan oleh
BPPSDMK, persiapannya telah
dilakukan sejak tahun 2016
dengan indikasi lender Islamic
Development Bank (IDB).
Proposal proyek sesuai dengan
format yang dipersyaratkan
IDB dan readiness criteria
telah disusun dan disampaikan
ke Bappenas. Proyek ini sudah
masuk dalam daftar Green
Book tahun 2018.
Saat ini perbaikan proposal
sudah disampaikan ke
Bappenas pada tgl 5 Des 2018
Health Services Referral
Program- IDB
Proyek ini direncanakan oleh
Ditjen Yankes untuk
mengambangkan RS vertikal.
Proses persiapannya telah
dimulai sejak awal tahun
2017.
Proyek ini diinamakan
“Penguatan Rumah Sakit
Rujukan Nasional di UPT
Vertikal”. Readiness criteria
(RC) telah dikirimkan ke
Bappenas pada tgl 7 Des
2018
Health Services Referral
Program- Hungaria
Rencana pinjaman Health
Services Referral Program
yang terdaftar dalam Blue
Book memerlukan pendanaan
dalam jumlah yang cukup
besar. Dengan demikian
indikasi pendanaan dari satu
lender tidak mencukupi
kebutuhan anggaran. Selain
dari IDB, Kemenkes
mendapatkan kesempatan
memperoleh pinjaman dari
Pemerintah Hongaria.
Saat ini sedang konfirmasi
ulang ke Hungaria terkait
ruang lingkup kegiatan yang
akan dibiayai melalui
pinjaman
PERKEMBANGAN PROYEK PINJAMAN LUAR NEGERI 2018-2019
10
PROGRESS PERSIAPAN PROYEK PLN 2019No
Proyek Nilai Usulan Awal
Update Nilai Usulan
Unit/Peruntukan Progress
1 I-SphereYankes
USD 150 Jt.
(Rp 2,01T)
USD 150 Jt.
(Rp 2,01T)
Ditjen Yankes(Pembangunan 3 RS vertical baru : NTT, Papua, Maluku)
- Sudah penandatanganan loan agreement
2 IsDB -Yankes
USD 373,92 Jt.(Rp 5,10 T)
USD 261,5 Jt(Rp 3,55 T)
Ditjen YankesLokasi awal di 7 RS vertikal : Dharmais, Persahabatan, Hasan Sadikin, Sardjito, Sanglah, Wahidin, Kandou )
Update Lokasi di 6 RS Vertikal: RS Kanker Dharmais, Persahabatan, Hassan Sadikin, Sardjito, Sanglah dan Wahidin.
- Tidak masuk green book 2018, - Revisi Blue Book 2018- Diusulkan masuk usulan green
book 2019- Proposal/RC sdh dikirim ke
Bappenas tgl 7 Des 2018
3 Hongaria -Yankes
USD 150 Jt.(Rp 2,01T)→ Tahap I
USD 11,8 Jt.(Rp 167,7 M)→ Tahap I
Ditjen YankesUsulan awal di 5 RS vertikal : Hasan Sadikin, Rotinsulu, Gunawan, Ario Wirawan, Wahidin)
Update Lokasi menjadi 3 RS Vertikal:1. RS Paru dr. M Goenawan Partowidigdo Cisarua2. RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga3. RS Paru dr. Rotinsulu Bandung
- Tidak masuk green book 2018- Masih proses konfirmasi ulang
terkait ruang lingkup kegiatan yang dapat dibiayai melalui pinjaman Hungaria
4 IsDB -PPSDM
USD 113,3 Jt.Rp. 1,5 T
USD 113,3 Jt.Rp. 1,5 T
Badan PPSDM(Peningkatan infrastruktur BBPK, Bapelkes dan Poltekes + integrated teaching and learning system di 11 satker : Poltekkes Pekanbaru, Tanjung Pinang, Jakarta III, Semarang, Banten, Makasar, Palu ; BBPK Ciloto, BBPK Jakarta, Bapelkes Batam, Bapelkes Semarang)
- Masuk green book 2018- Proposal perbaikan sudah
disampaikan ke Bappenas tanggal 5 Desember 2018
- Dipecah menjadi 2 tahap
RENCANA PENARIKAN PINJAMAN LUAR NEGERI BERDASARKAN HASIL TM PHLN (PAGU ANGGARAN)
TAHUN 2019
No Nama Proyek Lender Jumlah (Rp) PJ UNIT UTAMA
1 Indonesia Supporting Primary Health Care Reform
Program / Indonesia Supporting Primary and
Referral Health CareI – SPHERE)
World
Bank
281.990.000.000YANKES
2 Improvement of Facilities and Infrastructure for
Teaching and Learning Activities in Health Sector IsDB 500.000.000 BPPSDMK
3 Strengthening of National Referral Hospital and
Vertical Technical units : IsDB 10.000.000 YANKES
4 Strengthening of National Referral Hospital : Cancer
Service Center (Ditjen Yankes)Hungaria
Tidak disepakati
utk dialokasikanYANKES
TOTAL 282.500.000.000
KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN
BADAN USAHA (KPBU)2
Sumber Data: Bappenas – JICA, 2014: Background study for RPJMN 2015-2019, Analisa Tim
KEBUTUHAN DAN SUMBER PENDANAAN INFRASTRUKTUR
TOTAL KEBUTUHAN ANGGARAN PROGRAM PEMBINAAN PELAYANAN KESEHATAN
2015-2019 ( RENSTRA KEMENKES)
RP. 156,7 T
PEMENUHAN ANGGARAN2015-2019
ALOKASI DAK BIDANG
KESEHATAN 2015-2018
ALOKASI APBN
KEMENKES 2015-2019
ESTIMASI APBN KEMKES & DAK
KESEHATAN 2019
Rp. 139,3 T
FINANCINGGAP
Rp. 17,4 T
KEBUTUHAN ANGGARAN PEMBINAAN PELAYANAN
KESEHATAN KEMENKES 2015- 2019
15
Kerjasama antara Pemerintah dan Badan Usaha merupakan salah satu bentuk KPS dalam halpenyediaan infrastruktur kesehatan seperti bangunan, prasarana, dan peralatan pada FKTP danFKTL, serta dalam hal penyediaan pelayanan kesehatan.
Mengacu pada spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya oleh Menteri Kesehatan, tertuang dalamperaturan tentang standar teknis bangunan, prasarana, peralatan, dan pelayanan pada FKTP dan FKTL.(Infrastruktur dan Pelayanan)
Jangka Waktu pelaksanaan KPBU dalam penyediaan Infrastruktur : 10- 20 Tahun
PENGERTIAN
• Proyek KPBU brownfield: fasilitas kesehatan sudah tersedia bangunan dan prasarananya sertamanajemennya.
• Proyek KPBU greenfield: fasilitas kesehatan belum tersedia sama sekali bangunan dan prasarananyaserta manajemennya.
PELAKSANAAN PROYEK KPBU DIBEDAKAN MENJADI 2
• Perpres No.38 Tahun 2015
• PerMenBappenas No.4 Tahun 2015
• PerLKPP No.19 Tahun 2015
• PMK NO. 260/2016
• PERMENDAGRI No. 96/2016
• PMK no.40 tahun 2018 tentang Pedoman pelaksanaan kerjasama pemerintah dengan badan usaha dalampenyediaan infrastruktur kesehatan
DASAR HUKUM
KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA (KPBU)
Pembagian Risiko
Jenis Risiko Pemerintah Badan Usaha
Pendanaan* √
Desain (DED) √
Peraturan Tarif √
Pengadaan Lahan √
Kenaikan Biaya Konstruksi √
Kenaikan Biaya Operasional √
Perizinan √
Kesalahan Peralatan Konstruksi √
Politik (penghentian kerjasama dll) √
* Terkait dengan
risiko untuk
mendapatkan
pendanaan,
pemerintah
mengembalikan
biaya investasi
dengan cara AP
atau tarif atau
bentuk lain sesuai
undang-undang
Sumber : PT PII
Pasal 3 Perpres 38/2015
Menciptakan iklim investasi yang mendorong partisipasi Badan Usaha dalam penyediaan infrastruktur.
Memberikan kepastianpengembalian investasi BadanUsaha melalui pembayaran secaraberkala oleh pemerintah kepadaBadan Usaha.
Penyediaan Infrastruktur yang berkualitas, efektif, efisien, tepat sasaran dan tepat waktu.
Mencukupi kebutuhan pendanaanpenyediaan infrastruktur secaraberkelanjutan melalui pengerahandana swasta.
Mendorong prinsip pakai-bayaroleh pengguna, atau dalam haltertentu mempertimbangkankemampuan membayar pengguna.
KEMITRAAN BERSAING EFEKTIF
KEMANFAATANPENGENDALIAN DAN
PENGELOLAAN RISIKO
EFISIEN
PRINSIP
TUJUAN PENDANAAN MELALUI SKEMA KPBU
19 Jenis Sektor Infrastruktur KPBU
Kebandarudaraan
Kepelabuhanan
Perkeretaapian
Darat dan penyeberangan
Jalan
Jalan Tol
Jembatan Tol
Pasar Tradisional
Transportasi Jalan
Fasilitas Perkotaan
Pengelolaan LimbahSetempat
Air Minum
PerumahanRakyat
PengelolaanSampah
Pengelolaan LimbahTerpusat
SDA & IrigasiKawasan
Fasilitas PendidikanLembaga
Pemasyarakatan
KesehatanSarana Olah Raga,
Kesenian dan Budaya
Pariwisata
Pembangkit Listrik
Transmisi
Penerangan Jalan Umum
Ketenagalistrikan Konservasi EnergiMigas dan EBTTelekomunikasi &
Informatika
Fiber Optic
e-Gov
KONEKTIVITAS
FASILITAS PERKOTAAN FASILITAS SOSIAL
18
Skema Lengkap Prakarsa KPBU:Solicited dan Unsolicited
Identifikasi
ProyekStudi
PendahuluanOutline Business
Case (OBC)
Final Business
Case (FBC)Pra-kualifikasi Request for
ProposalBid Award
Tandatangan
PerjanjianFinancial
Close
Konstruksi
dan Operasi
PERENCANAAN PENYIAPAN TRANSAKSI
Pemrakarsa proyek mengajukan
proposal dan dokumen pra-studi
kelayakan (FS) ke PJPK
Evaluasi dokumen Pra-FS untuk
mendapat persetujuan.
Badan Usaha
Pemrakarsa
menyerahkan FS
Evaluasi FS Pengadaan
Pilihan Pemberian Kompensasi
kepada Badan Usaha Pemrakarsa
Pemberian tambahan nilai 10% pada
dokumen pengadaanRight to match
Pembelian prakarsa KPBU
oleh PJPK
Tandatangan
Perjanjian KPBU
.
Penerbitan Surat
Persetujuan
Financial
Close
Konstruksi
dan Operasi
PR
AK
AR
SA P
EMER
INTA
H(S
OLI
CIT
ED)
PR
AK
AR
SA B
AD
AN
USA
HA
(UN
SOLI
CIT
ED)
19
KELEMBAGAAN KPBU Pemerintah (K/L)
Keterangan :
SimpulKPBU
TimKPBU Panitia Pengadaan
Pemerintah (K/L)
PJPK
PembentukanKoordinasi
RS Kanker Dharmais
ULP
SIMPUL KPBU, TIM KPBU DAN PANITIA PENGADAAN
Simpul KPBU
• Dibentuk oleh oleh Menteri Kesehatan dan/atau kepala instansi pemerintah lainnya yang memiliki fasilitas kesehatan/atau Gubernur Walikota/Bupati
• Memiliki tugas untuk menyiapkan perumusan kebijakan, perencanaan, sinkronisasi, koordinasi, pengawasan, dan evaluasi terhadap kegiatan KPBU
• Dibantu oleh Tim KPBU dan Panitiapengadaan.
• Tim KPBU adalah tim yang dibentuk olehPJPK untuk membantu pengelolaan KPBU pada tahap penyiapan dan tahap transaksiKPBU khususnya setelah penetapan BadanUsaha Pelaksana hingga diperolehnyapemenuhan pembiayaan (financial close), serta berkoordinasi dengan Simpul KPBU dalam pelaksanaannya.
• Panitia pengadaan adalah tim yang membantu PJPK, yang memiliki peran dantanggung jawab untuk mempersiapkandan melaksanakan proses PengadaanBadan Usaha Pelaksana pada tahaptransaksi.
KPBU Dalam Bidang Kesehatan
• Kesehatan merupakan salah satu sektor sosial yang memilikiperbedaan dengan sektor ekonomi dalam sistem kerjasamakegiatannya
• Kerjasama tidak hanya bersifat infrastruktur (tanah, gedung,sarana prarasana) namun juga pelaksanaan layanannya (tenaga,farmasi, keahlian pelayanan)
• Kegiatan yang dikerjasamakan disesuaikan dengan arahkebutuhan pelayanan kesehatan termasuk upaya promotif danpreventif, sehingga tidak cukup hanya dalam infrastruktur
23
Puskesmas atau Klinik
Rumah Sakit
Laboratorium Kesehat
Politeknik Kesehatan
Ruang Lingkup
Pro
file
Pro
yek
KP
BU
Detail Bangunan Rumah Sakit Baru1. Jumlah Lantai: 3 Basement + 11 Lantai2. Jumlah Ruangan: 140 Tempat Tidur VVIP & VIP + 28
ICU + 29 Palliative3. Jumlah Lapangan Parkir: 125 Mobil + 100 Motor4. Total Luas Lantai: 37.943,72 m2
5. Area Tanah Rumah Sakit: 4.,400 m2
6. 8 Ruang Operasi7. Fasilitas Proton Beam Therapy (PBT) 2 gantry
PJPKMenteri Kesehatan/SekjenKementerian Kesehatan
Ruang Lingkup • Konstruksi Gedung Rumah Sakit• Pengadaan Peralatan Medis
(termasuk PBT)• Perawatan Gedung dan
Peralatan Medis• Layanan Non-medis
PeriodeKerjasama
15 Tahun
Total Capex Rp 2,31 triliun
Skema Proyek DBFMT dengan skemaAvailability Payment
PROGRESS PROYEK KPBU RS KANKER DHARMAIS
DBFMT : Design Build Finance Manage Transfer
25
Asumsi CAPEX - Summary
Capex Details USD IDR*
Building Cost In Million 45.00 652,500
Medical Equipment In Million 43.00 623,500
Proton Facilities In Million 38.00 551,000
Civil for Proton Facilities In Million 10.00 145,000
Hospital Information System In Million 4.50 65,250
Project Company Costs In Million 7.50 108,750
Training & Technology Transfer In Million 10.00 145,000
Upfront Insurance Fee In Million 1.61 23,345
Total Capex In Million 159.61 2,314,345
* USD/IDR : IDR 14,500
Sumber: Synergy Consulting
Kegiatan
• Merancang, membangun dan melakukan pemeliharaan infratruktur dansuprastruktur rumah sakit, yang termasuk:
1. Gedung Baru Rumah Sakit2. Fasilitas Proton Beam Therapy 3. Peralatan Medis dan non-medis4. Sistem IT5. Infrastruktur & Suprastruktur lainnya6. Mengoperasikan layanan non medis Rumah Sakit
• Bertanggung jawab atas standar pelayanan minimum rumah sakit yang terkaitdengan aset infrastruktur dan suprastruktur
• Memberikan transfer knowledge dari BUP ke RS Kanker Dharmais terutamadalam hal pengoperasian Proton Beam Therapy
• Terlibat secara aktif dalam pengembangan bisnis Photon Beam Therapy
•Menentukan ruang lingkup dan skema proyek KPBU
•Menyediakan semua layanan klinis dan medis:
1. Pelayanan medis
2. Perawatan klinis
3. Layanan Keperawatan
•Bertanggung jawab atas standar pelayanan minimum RumahSakit yang berkaitan dengan aspek operasional rumah sakitkhususnya dalam mengelola sumber daya manusia yang berkaitan dengan pelayanan medis
Badan Usaha PelaksanaRS Kanker Dharmais (PJPK)
Pendapatan danBiaya
•Menerima Availability Payment yang harus dibayar oleh PJPK selama masa konsesi 15 tahun
•Membayar hutang pokok dan bunga sehubungan denganpembiayaan atas pembangunan rumah sakit
•Membayar biaya pemeliharaan aset infrastruktur dan suprastruktur
Rumah Sakit Dharmais akan menerima semua pendapatan dari layanan medis dan non-medis dan bertanggung jawab atas biaya operasional selama operasi layanan medis
Biaya-biaya operasi termasuk:• Biaya gaji untuk layanan operasi medis• Availability Payment• Persediaan medis• Beban umum dan administrasi
Skema Kerjasama antara PJPK dan BUP