sub direktorat promosi keamanan pangan (print)
TRANSCRIPT
A. Sub Direktorat Promosi Keamanan Pangan
1. Training Jurnalistik
Penyebaran informasi dan edukasi keamanan produk pangan perlu
memperhatikan metode, media, komponen yang ada di masyarakat dan kelompok
sasaran yang hendak dituju, agar informasi yang disampaikan dapat dimengerti dan
diterima dengan jelas.Untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan promosi keamanan
pangan tersebut, diperlukan peningkatan pengetahuan melalui pelatihan/training
terhadap petugas/aparat pemerintah sehingga penyampaian pesan dapat dilakukan
dengan menggunakan metode desain/cara yang efektif sehingga penyebaran produk
informasi dan edukasi keamanan pangan dapat dengan mudah dipahami. Sehubungan
hal tersebut, perlu dilakukan peningkatan kemampuan dan kompetensi petugas dalam
melaksankan promosi keamanan pangan.
Dalam usaha meningkatkan kompetensi petugas, pada tahun 2012
dilaksanakan pelatihan jurnalistik. Seluruh biaya yang berhubungan dengan kegiatan
capacity building terkait promosi keamanan pangan ini dibebankan pada anggaran
DIPA Badan POM R tahun anggaran 2012. Adapun tujuan diadakan acara ini :
Meningkatkan kompetensi SDM agar mampu dan lebih terampil dalam hal
mengumpulkan fact finding, menulis, menyunting dan menyampaikan
berita atau artikel untuk dipublikasikan dalam surat kabar, majalah, atau
penyiaran agar lebih menarik perhatian dan mudah dipahami oleh publik.
Meningkatkan kompetensi SDM untuk merancang strategi dan taktik
meghadapi situasi penting/krisisakibat pemberitaan mengenai suatu issue
keamanan pangan dikatikan dengan kinerja Badan POM yang tidak
berimbang di media massa.
Materi-materi yang disampaikan pada kegiatan training jurnalistik antara lain:
Manajemen Krisis Pengelolaan Opini Publik
Menulis Berita
Analisa Berita
Fotografi
Menulis Siaran Pers
Hasil dari kegiatan ini adalah peserta memiliki pengetahuan dan kemampuan
mengenai teknik jurnalistik seperti yang terdapat pada materi-materi yang telah
diberikan. Sehingga dapat menyampikan informasi dan pesan kepada masyarakat
mengenai kemanan produk pangan.
2. Pemutakhiran dan Evaluasi Materi Promosi Keamanan Pangan
Keamanan pangan telah menjadi keprihatinan dunia karena dampaknya
terhadap kesehatan publik dan perdagangan sangatlah besar. Oleh karena itu
penanganan masalah keamanan pangan harus dilakukan secara komprehensif,
terstruktur dan dikembangkan secara terus menerus. Baik masalah kesehatan maupun
pangan dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu faktor prilaku dan faktor non prilaku
(sosial, ekonomi, politik). Oleh karena itu penganganan masalah kemanan pangan
juga ditujukan kepada dua faktor tersebut.
Promosi keamanan pangan merupakan kegiatan dengan pendekatan faktor
prilaku. Prilaku sangat dipengaruhi oleh faktor mempermudah (predisposing factor),
faktor pendukung (enabling factor), dan faktor pengikat (reinforcing factor). Salah
satu kegiatan yang ditujukan untuk mempermudah terjadi perilaku yang benar tentang
Keamanan Pangan melalui penigkatan pengetahuan tentang Keamanan Pangan.
Dengan adanya informasi/pengetahuan atau pesan keamana pangan, maka diharapkan
semua pihak khususnya kelompok sasaran dapat memperoleh pengetahuan tentang
keamanan pangan yang lebih baik sehingga dapat menggugah kesadaran serta
membawa perilaku yang bersangkutan terhadap keamanan pangan. Tujuan
pelaksanaan kegiatan ini adalah memberikan informasi, mengupdating dan
mengevaluasi materi promosi keamanan pangan melalui Website KlubPOMPI.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian tujuan dari kegiatan
ini, antara lain faktor metode, materi atau pesan, serta alat bantu yang digunakan
dalam menyampaikan informasi. Pembuatan informasi dan edukasi dengan sasaran
masyarakat memang sulit karena sasaran memang sangat heterogen dari segi
pendidikan, social, ekonomi, dan lain-lain. Sampai saat ini kegiatan Website
KlubPOMPI masih berjalan, untuk itu pemutakhiran dan mereview data akan selalu
dilakukan sehingga diperoleh materi terkini, mudah dipahami dan efektif.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka Direktorat surveilan dan Penyuluhan
Keamanan Pangan melaksanakan kegiatan Pemutakhiran Data dan Evaluasi Materi
Promosi Keamanan Pangan. Kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan Direktorat
Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan karena sangat diperlukan adanya suatu
kegiatan untuk Pemutakhiran data dan materi promosi keamanan pangan yang ada
melalui Website KlubPOMPI.
3. Jejaring Promosi Keamanan Pangan
Jejaring Keamanan Pangan Nasional Terpadu (JKPN) terdiri dari tiga jejaring,
yaitu Jejaring Intelijen Pangan, Jejaring Pengawasan Pangan dan Jejaring Promosi
Keamanan Pangan. Sesuai Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan
Rakyat No. 23 tahun 2011 tentang Tim Koordinasi JKPN, Promosi Keamanan
Pangan merupakakn kegiatan yang terintegrasi, terpadu secara utuh antara sistem
promosi dengan pendidikan tentang keamanan pangan. Jejaring Promosi Keamanan
Pangan (JPKP) merupakan kemitraan dari berbagai instansi terkati dan asosiasi yang
berhubungan dengan promosi keamanan pangan. Kegiatan JPKP di Indonesia yang
telah dilakukan meliputi pengembangan bahan promosi (poster, brosur, leaflet dan
sebagainya), pendidikan, pelatihan dan penyuluhan keamanan pangan untuk
masyarakat/konsumen, industri pangan dan pengawas keamanan pangan.
Adapun tujuan dilaksanakannya kegiatan Jejearing Promosi Keamanan
Pangan antara lain :
1. Menyiapkan Grand Design Promosi Keamanan Pangan di Indonesia
2. Menggerakkan partisipasi masyarakat untuk mampu melindungi diri dari
pangan yang tidak memenuhi syarat
3. Meningkatkan promosi keamanan pangan secara nasional baik di tingkat pusat
maupun daerah
JPKP telah berjalan di berbagai wilayah di Indonesia namun perlu ditetapkan
mekanisme kerja promosi keamanan pangan agar pelaksanaan JPKP dapat
berlangsung secara efektif dan efisien sehingga keberhasilan dari kegiatan promosi
yang telah dilakukan selama ini dapat dirasakan oleh masyarakat/konsumen yang
membutuhkan informasi. Pertemuan ini diperlukan sebagai langkah awal menentukan
grand design promosi keamanan pangan di Indonesia sehingga semua sektor dapat
secara terpadu dan terstruktur dalam menyelesaikan masalah keamanan pangan.
4. Komunikasi Informasi dan Edukasi Pameran dan Interaksi Anak
Komunikasi Informasi dan Edukasi melalui pameran adalah suatu strategi
untuk menympaikan pesan tertentu kepada sasaran yang tepat sehingga tujuan
komunikasi dapat tercapai dengan baik. Komunikasi dapar dikatakan sebagai proses
penyampaian pesan diantara orang-orang yang terlibat dalam komunikasi, pesan,
saluran komunikasi dan penerima. Sedangkan edukasi adalah proses pembelajaran
dalam komunikasi untuk memantapkan pencapaian tujuan komunikasi, untuk
mendidik dan mengubah perlilaku penerima ke arah yang diinginkan dalam proses
komunikasi.
Salah satu tujuan promosi keamanan pangan adalah meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang keamanan pangan. Promosi keamanan pangan tersebut dapat
dilakukan dengan berbagai cara, seperti pameran, penyuluhan dan penyebaran media
promosi berupa leaflet, poster atau buku. Diharapkan dengan adanya pameran dapat
meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang keamanan pangan. Disamping
mempromosikan tentang keamanan pangan, dalam pameran secara tidak langsung
dapat memberikan informasi dan edukasi tentang keamanan pangan kapada
masyarakat luas.
Pada tahun 2012 ini kegiatan KIE yang dilaksanakan yaitu KIE Pameran dan KIE
Interaksi Anak. Adapaun tujuan dilaksanakannya kegiatan KIE antara lain :
1. Mensosialisasikan keamanan pangan kepada masyarakat secara langsung
2. Memudahkan masyarakat luas dalam mendapatkan informasi dan
pengetahuan tentang keamanan pangan
3. Mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap keamanan pangan,
sehingga lebih peduli dalam memilih dan mangkonsumsi jajanan yang aman,
bermutu dan bergizi untuk diri sendiri dan keluarga.
Hasil yang telah diperoleh dari pelaksanaan kegiatan KIE pameran antara lain:
1. Pengadaan Properti Pameran dan gimmick berupa backdrop, banner, display
contoh makanan, meja, display leadlet dan Pin POMpi.
2. Kegiatan Pameran yang dilakukan Direktorat Surveilan dan Penyuluhan
Keamanan Pangan Subdit Promosi Keamanan Pangan pada tahun 2012 yaitu
sebanyak 6 kali. Dengan terlaksananya pameran tersebut diharapkan
pengetahuan masyarakat tentang keamanan pangan dapat meningkat dan lebih
teliti dalam membeli, mengolah dan mengonsumsi pangan yang aman.
Beberapa contoh kegiatan KIE yang telah dilakukan antara lain :
a. Pameran I&II Kids Festival tanggal 21-28 Januari 2012
Pameran Kids Festival merupakan acara yang menggabungkan tiga unsur
yaitu pendidikan dalam satu event, yakni festival kegiatan anak, pameran
buku dan mainan anak, serta pameran pendidikan anak usia dini.
b. Pameran ke III Pameran Feed The World, tanggal 7-10 Februari 2012
Kegiatan ini diselenggarakan oleh PT Expotaman Sinergi-Member of
Debindo. Badan POM selaku institusi pemerintah ikut menyemarakkan
pameran ini dengan kegiatan memberikan penyuluhan kepada pengunjung
pameran tentang keamanan pangan. Pembagian materi informasi berupa
poster dan leaflet serta majalah yang bertemakan keamanan pangan kepada
pengunjung adalah kegiatan Badan POM pada acara pameran ini.
c. Pameran ke IV Pameran Rakerkesnas di Bidakara Jakarta
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai proses berbagi informasi dan pengetahuan
melalui komunikasi, informasi dan edukasi kesehatan kepada stakeholder
dengan mensosialisasikan program dan kebijakan Kementrian Kesehatan
secara langsung.
d. Pameran ke V Pameran Halal di Smesco UKM
Kegiatan ini bertujuan untuk menguatkan eksistensi Indonesia sebagai pusat
halal dunia. Hal ini adalah upaya agar Indonesia sebagai Negara muslim
terbesar di dunia tidak hanyak menjadi pasar bagi masuknya saja, namun juga
menjadi produsen produk halal yang berkualitas dan menjadi acuan dunia.
Selain itu, kegiatan ini untuk meningkatkan kepedulian halal seluruh
stakeholder, meningkatkan kompetensi SDM halal, brain positioning, produk
halal dan seluruh perusahaan bersetifikasi halal, baik nasional mapun
internasional. Badan POM mengisi salah satu stand pada pameran halal
tersebut dengan meberikan konsultasi sepitar makanan kepada pengunjung
yang datang ke stand Badan POM.
e. Pameran ke VI Pameran Makanan dan Minuman
Tema yang diangkat pada pameran tersebut adalah, Cita Rasa Lokal Selera
Global. Tema ini diangkat untuk member edukasi dan mendorong kesadaran
masyarakat bahwa produk makanan dan minuman yang dihasilkan pelaku
usaha kecil menengah Indonesia. BPOM memberikan pelayanan informasi
terkait prosedur pendaftaran sertifikasi BPOM, dan informasi tentang cara
membedakan makanan yang aman dan berbahaya nagi kesehatan.
5. Talkshow Keamanan Pangan di Radio Network
Keamanan pangan menjadi tanggung jawab tiga sektor, yaitu pemerintah,
industri pangan dan konsumen. Tiap sektor mempunyai tanggung jawab masing-
masing. Pemerintah bertanggung jawab membuat peraturan pangan,
menyelenggarakan penyuluhan keamanan pangan dan mengkomunikasikan isu-isu
strategis seputar keamanan pangan berdasarkan analisis resiko. Industri pangan
bertanggung jawab terhadap jaminan pangan yang diproduksinya berdasarkan Good
Manufacturing Practises (GMP). Sedangkan konsumen harus mempunyai
pengetahuan mengenai keamanan pangan.
Beberapa masalah yang berkaitan dengan Keamanan Produk Pangan diantaranya :
1. Masih ditemukannya produk pangan yang tidak memenuhi persyaratan mutu
dan keamanan (penggunaan bahan berbahaya yang dilarang untuk pangan,
cemaran kimia yang berbahaya, cemaran bakteri patogen, masa kadaluarsa,
dsb.)
2. Masih banyaknya terjadi kasus keracunan karena makanan yang sebagian
besar belum dilaporkan dan belum diidentifikasi penyebabnya
3. Masih rendahnya pengetahuan, keterampilan dan tanggung jawab produsen
pangana tentang mutu dan keamanan pangan, terutama pada industri kecil
atau industri rumah tangga
4. Masih rendahnya kepedulian konsumen tentang mutu dan keamanan pangan,
terutama karena terbatasnya pengetahuan dan rendahnya kemampuan daya
beli untuk produk pangan yang bermutu dan tingkat keamanannya yang
tinggi.
Hal tersebut di atas terjadi karena masyarakat produsen dan konsumen kurang
memahami pengetahuan mengenai keamanan pangan. Dengan demikian diperlukan
kegiatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) keamanan pangan bagi semua
pihak terkait. Kegiatan KIE Keamanan Pangan untuk meningkatkan pengetahuan dan
kesadaran masyarakat produsen dan konsumen tentang keamanan pangan dilakukan
melalui :
Penyuluhan/pelatihan/bimbingan teknis keamanan pangan kepada produsen
pangan/pelaku usaha (khususnya IRTP, IPSS) dengan materi utama Cara
Produksi Pangan yang Baik, Higiene dan Sanitasi Pengolahan Pangan, Bahan
Tambahan Pangan sehingga dapat meningkatkan keamanan pangan produk
yang dihasilkan sehingga diharapkan masalah produk pangan yang tidak
memenuhi persyaratan mutu dan keamanan (penggunaan bahan tambahan
pangan yang dilarang, cemaran kimia yang berbahaya, cemaran patogen, masa
kadaluarsa, dsb.) dapat diminimalkan.
Informasi dan edukasi mengenai pangan yang bermutu dan aman secara terus
menerus kepada masyarakat melalui berbagai metode/media diantaranya
melalui roadshow/sosialisasi langsung kepada kelompok target, penulisan
artikel tentang keamanan pangan di media massa dan elektronik, pameran,
produk-produk informasi keamanan pangan (buletin, komik, buku pedoman,
KIE tentang keamanan pangan, leaflet, poster dan stiker) dan media
elektronik.
Terkaitan dengan tugas pemerintah dalam hal mengkomunikasikan dan
menyebarluaskan pesan-pesan keamanan pangan, maka dilaksanakan talkshow
keamanan pangan melalui media radio network yang memiliki cakupan nasional.
Tujuan pelaksanaan kegiatan ini antara lain :
1. Menyebarluaskan informasi keamanan pangan yang update, valid dan
bermutu
2. Menggugah kesadaran agar masyarakat merubah sikap untuk lebih memahami
pentingnya keamanan pangan.
3. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang keamanan pangan.
Talkshow keamanan pangan di radio network ini merupakan talkshow
interaktif dengan jangkauan nusantara. Dalam talkshow berdurasi 45 menit ini
pendengar dapat berinteraksi dengan narasumber yang hadir di studio, melalui
telepon atau sms. Program talkshow ini dilakukan di Radio Dangdut TPI. Talkshow
pada jam 09.15 – 10.15 WIB dalam program Talkshow Nasional. Talkshow
dilakukan sebanyak 5 (lima) kali siaran dan setiap kali siaran dihadiri 2 (dua) orang
narasumber. Narasumber berasal dari Direktorat Surveilan dan Penyuluhan
Keamanan Pangan.
Adapun topik siaran, jadwal siaran dan narasumber talkshow sebagai berikut :
Tabel 5. Topik siaran, jadwal siaran dan narasumber talkshow
N
oJadwal Siaran Topik Siaran Narasumber
1Senin, 30 April
2012Keamanan Pangan
Sarmauli N. Purba S.Si., Apt
Dra. Efriza, MP
2Kamis, 14 Mei
20125 Kunci Keamanan Pangan
Yustina Muliani, S.Si., Apt
Devi Riani, ST, M.Si.
3Selasa, 22 Mei
2012
Mengenal Bahaya pada
Pangan
Dra. Cendekia Sri Murwani Apt,
M.KM
Sarmauli N. Purba S.Si., Apt
4Rabu, 13 Juni
2012
Tips Berbelanja bagi
Konsumen
Yustina Muliani, S.Si., Apt
Nur Alimah Yunita, STP
5Rabu, 20 Juni
2012Pentingnya Membaca Label
Sarmauli N. Purba S.Si., Apt
Hesti Wulaningsih, STP
Dari kegiatan Talkshow Keamanan Pangan di Radio ini dapat dismpulkan
bahwa kegiatan ini mendapat sambutan yang baik dari masyarakat, terbukti dengan
banyaknya masyarakat yang terlibat dalam segmen dialog interaktif pada setiap topik
talkshow.
6. Pembuatan Produk Informasi Keamanan Pangan
Keamanan pangan penting dalam menjamin pangan yang aman dan layak
dikonsumsi. Suplai pangan yang aman tidak hanya melindungi kesehatan masyarakat
Indonesia, tetapi juga meningkatkan kualitas generasi muda kita dengan pangan yang
aman dan layak dikonsumsi. Pada hakekatnya, mutu dan keamanan pangan
merupakaan tanggung jawab antara pemerintah, industri pangan dan konsumen.
Pelaksanaan di industri pangan menjadi tanggungjawab sepenuhnya industi tersebut,
sedangkan pengaturan dan pembinaan pemerintah. Sementara itu konsumen memiliki
peranan untuk melindungi dirinya sendiri dari pangan yang tidak bermutu dan tidak
aman. Dalam usaha melindungi dirinya sendiri konsumen perlu memiliki
pengetahuan yang cukup mengenai makanan yang bermutu dan aman.
Terkait upaya melindungi konsumen, termasuk anak, dari kemungkinan
mengkonsumsi pangan yang beredar tidak memenuhi persyaratan mutu dan
keamanan, maka perlu dilakukan kegiatan promosi keamanan pangan dengan
menggunakan metode strategi komunikasi yang tepat sehingga lebih mudah dipahami
dan dapat menggugah kesadaran serta merubah sikap perilaku sasaran agar dapat
memilih dan mengkonsumsi pangan yang bermutu dan aman dan menyadari
pentingnya keamanan produk pangan.
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, Direktorat Survailan dan
Penyuluhan Keamanan Pangan menyusun rencana dan program promosi keamanan
pangan melalui kegiatan sosial dan pengembangan promosi keamanan pangan berupa
Roadshow Keaman Pangan. Metode yang digunakan dalam roadshow keamanan
pangan disesuaikan dengan target sasaran. Pelaksanaan kegiatan roadshow ini
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap keamanan pangan.
Salah satu target kegiatan roadshow yang telah dialaksanakan adalah siswa
sekolah dasar. Pada kegiatan ini, untuk mengakomodir berbagai tipe belajar siswa
maka roadshow keamanan pangan dilaksanakan dengan berbagai metode untuk
mengakomodir berbagai gaya belajar siswa, dengan harapan semua siswa sekolah
dasar dapat menangkap inti pesan keamanan pangan dengan baik.
Metode yang dapat dilaksanakan dalam pelaksanaan roadshow keamanan
pangan, adalah sebagai berikut :
1. Panggung boneka/ Pemutaran Film Pompi
Panggung Boneka atau pemutaran film Pompi menampilkan Pompi sebagai
tokoh utama, didampingi oleh teman-temannya. Pada panggung
boneka/boneka Pompi memili tampilan yang menarik.
2. Workshop
Workshop keamanan pangan mengajak para siswa sekolah dasar untu
membuat cerita keamanan pangan, boneka dan mementaskan cerita keaman
pangan yang telah mereka buat.
3. Permainan cuci tangan
Permainan cuci tangan mengajak para siswa sekolah dasar untuk mengetahui
cara mencucii tangan yang benar dan kapan saja harus mencucu tangan
melalui praktek langsung.
4. Koki Cilik
Memperkenalkan kepada anak cara mengolah pangan yang benar, mulai dari
mencuci tangan sebelum mengolah pangan, cara memilih bahan pangan,
pakaian yang digunakan sampai ke cara menyajikan makanan.
5. Materi Keamanan Pangan
6. Pengenalan Website Klubpompi
7. Pustaka Pompi
8. Jinggle Keamanan Pangan
Selama kegiatan roadshow keamanan pangan berlangsung juga dikenalkan
jingle keamanan pangan. Diharapkan siswa dapat lebih menyerap informasi
keamanan pangan yang dikenalkan melalui lirik jingle tersebut.
9. Display contoh makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya yang
dilarang untuk pangan
Melalui display contoh makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya
yang dilarang untuk pangan siswa mengenal secara langsung contoh makanan
yang mengandung bahan kimia berbahaya yang dilarang untuk pangan
sekaligus cirri-cirinya. Dari kegiatan ini diharapkan siswa dapat mengenali
dan menghindi makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya yang
dilarang untuk pangan.
7. Majalah Keamanan Pangan
Pada hakekatnya mutu dan keamanan pangan merupakan tanggung jawab
antara pemerintah, industri dan konsumen. Pelaksanaanya di industri pangan menjadi
tanggung jawab sepenuhnya industri tersebut, sedangkan pengaturan dan pembinaan
dari pemerintah. Sementara itu konsumen perlu mempunyai pengetahui mengenai
makanan yang bermutu dan aman. Agar hal tersebut dapat terwujud, maka diperlukan
informasi dan edukasi atau pendidikan keamanan pangan bagi semua pihak terkait.
Pendidikan keamanan pangan ditujukan kepada massa pada hakikatnya adalah
suatu usaha kegiatan atau usha penyampaikan pesan keamanan pangan kepada pihak-
pihak terkait, baik pengawasan makanan di pihak pemerintah, maupun industri
pangan dan konsumen. Dengan harapan bahwa dengan adanya informasi atau pesan
keamanan pangan yang lebih baik dan menggugah kesadaran serta membawa
perubahan perilaku yang bersangkutan terhadap keamanan pangan.
Pencapaian tujuan tersebut, dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain faktor
metode, materi atau pesanannya, maupun alat bantu yang digunakan dalam
menyampaikan informasi. Rubrik atau tulisan-tulisan di majalah, baik dalam bentuk
arrtilel maupun Tanya jawab/konsultasi yang membahas maslah keamanan pangan
yang ditujukan kepada :
1. Balai Besar POM dan Balai POM seluruh Indonesia
2. Dinas Kesehatan Propinsi di seluruh Indonesia
3. Gubernur di seluruh Indonesia
4. Institusi Pendidikan
5. Sekolah-sekolah
6. Indutri Pangan
7. Media Massa
8. Instansi Terkait
9. Asosiasi
10. Perpustakaan Penelitian
11. Unit Kerja dilingkungan BPOM RI
12. Masyarakat Luas
Majalah ini merupakan salah satu jenis media cetak yang dapat digunakan
untuk penmdidikan dan penyebaran informasi keamanan pangan, merupakan bagian
dari kegiatan promosi keamanan pangan. Oleh karena itu Direktorat Survailan dan
Penyuluhan Keamanan Pangan perlu Menerbitkan Majalah Keamanan Pangan secara
berkesinambungan dengan tujuan untuk :
1. Menyebarluaskan informasi keamanan pangan.
2. Meningkatkan pengetahuan sasaran (masyarakat produsen dan konsumen
serta tenaga pengawasan dan tenaga penyuluh keamanan pangan).
3. Menggugah kesadaran serta mengubah sikap sasaran untuk lebih memahami
pentingnya keamanan pangan.
Beberapa contoh judul artikel yang telah diterbitkan pada majalah keamanan pangan
antara lain:
1. Majalah Keamanan Pangan Volume 19 / Tahun X/2011
Pengawasan Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah
Tips Mengenali Pangan Mengandung Bahan Berbahaya
Perkuat Standarisasi dan Kodifikasi Pangan
Optimisme untuk Pro Poor
Bisfenol A dalam Kemasan Pangan
Tips mengurangi paparan BPA1,3,16
Keamanan Pangan dan Pengawasan Pangan Siap Saji
Regulasi Terkait Penyiapan, Penaganan dan Penyimpanan Formula
Bayi Bentuk Bubuk
Makanan Ringan dan Peermen Sebagai Alternatif Pangan Jajanan Anak
Sekolah(PJAS)
Meningkatkan Keamanan Pangan Melalui Kemasan Pangan
2. Majalah Keamanan Pangan Volume 20 / Tahun X/2011
UMKM pangan di Indonesia
Pembinaan dan Pengembangan UMKM di pangan atau IRTP
UKM Menjadi Market Leader
Regulasi dan Pengkajian Persyaratan Minimum Elektrolit
Isu Tercemarnya air Zam-Zam
Perubahan Pendaftaran Produk Pangan P-IRT Menjadi MD
Formalin dalam Pangan
Teknologi Pangan Pembuatan Tahu Cina
8. Iklan Layanan Masyarakat PJAS
Berdasarkan hasil pengawasan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) yang
dilakukan secara rutin oleh Badan POM yang dilakukan pada lima tahun terakhir
(2006-2010), menunjukkan PJAS yang tidak memenuhi syarat berkisar antara 40%-
44%. PJAS tidak memenuhi persyaratan keamanan pangan disebabkan oleh
penggunaan bahan berbahaya yang dilarang digunakan untuk pangan seperti
formalin, boraks, zat pewarna rhodamin B dan methanyl Yellow.
Tingkat keamana PJAS yang masih rendah merupakan masalah serius karena
terkait dengan pembangunan sumber daya manusia Indonesia. Rendahnya kulaitas
PJAS dapat memperburuk status gizi anak sekolah akibat terganggunya asupan gizi.
Pada tahun 2012 dilakukan penayangan iklan masyaraskat PJAS di televisi swasta
nasional dengan tujuan untuk sosialisasi kepada instansi terkait/stakeholder dan
masyarakat mengenai program Pangan Jajanan Anak Sekolah(PJAS) Badan POM
terkait kegiatan PJAS di wilayah Republik Indonesia serta mengedukasi masyarakat
agar dapat memilih produk pangan yang aman, bermutu dan bergizi serta
meningkatkan citra BPOM di masyarakat.
Sasaran yang dituju dari penayangan iklan layanan masyarakat di media televisi
adalah :
a. Lintas Sektor (Kementrian/Lembaga terkait)
Mensosialisasikan program PJAS yang dilakukan BPOM sehingga
mendapatkan dukungan dari instansi/stakeholder dan diharapkan dapat
berperan aktif dalam peningkatan keamanan, mutu dan gizi PJAS di Indonesia
b. Masyarakat
Untuk memberdayakan masyarakat agar dapat melindungi diri sendiri dari
makanan yang tidak aman dan membantu pemerintah dalam melakukan
pengawasan terhadap PJAS yang dikonsumsi oleh anak-anak usia sekolah.