substansi filsafat ilmu prof. dr. h. almasdi syahza, se., mp
DESCRIPTION
SUBSTANSI FILSAFAT ILMU Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan. Email. : [email protected]. [email protected] Website : http://almasdi.unri.ac.id Hakikat Penalaran Penalaran merupakan suatu proses berpikir dalam - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
SUBSTANSI FILSAFAT ILMU
Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MPPeneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan
Email : [email protected]@unri.ac.id
Website : http://almasdi.unri.ac.id
Hakikat PenalaranPenalaran merupakan suatu proses berpikir dalammenarik sesuatu ke-simpulan yang berupa pengetahuanManusia pada hakikatnya merupakan makhluk yangberpikir, merasa, bersikap, dan bertindakSikap dan tindakannya yang bersumber padapengetahuan yang didapatkan lewat kegiatan merasaatau berpikkirPenalaran menghasilkan pengetahuan yang dikaitkandengan kegiatan berpikir dan bukan dengan perasaan,meskipun seperti dikatakan Pascal, hati punmempunyai logika tersendiriMeskipun demikian patut kita sadari bahwa tidak semuakegiatan berpikir menyandarkan diri pada penalaranJadi penalaran merupakan kegiatan berpikir yangmempunyai karakteristik tertentu dalam menemukankebenaran
Almasdi Syahza 20111
PenalaranPenalaran merupakan suatu proses berpikiryang membuahkan pengetahuanAgar pengetahuan yang dihasilkan penalaranitu mempunyai dasar kebenaran makaproses berpikir itu harus dilakukan suatucara tertentuSuatu penarikan kesimpulan baru dianggapsahih (valid) kalau proses penarikankesimpulan tersebut dilakukan menurut caratertentu tersebutCara penarikan kesimpulan ini disebutlogika, di mana logika secara luas dapatdidefinisikan sebagai "pengkajian untukberpikir secara sahih
Penalaran
Ada dua macam cara penarikan kesimpulan:– logika induktif– logika deduktif
Logika induktif erat hubungannya denganpenarikan kesimpulan dari kasus-kasusindividual nyata menjadi kesimpulan yangbersifat umum.logika deduktif, yang membantu kita dalammenarik kesimpulan dari hal yang bersifatumum menjadi kasus yang bersifat individual(khusus )
Almasdi Syahza 20112
logika induktif
Induksi merupakan cara berpikir di mana ditariksuatu kesimpulan yang bersifat umum dari berbagaikasus yang bersifat individualPenalaran secara induktif dimulai denganmengemukakan pernyataan-pernyataan yangmempunyai ruang lingkup yang khas dan terbatasdalam menyusun argumentasi yang diakhiri denganpernyataan yang bersifat umumKatakanlah umpamanya kita mempunyai faktabahwa kambing mempunyai mata, gajah mempunyaimata, demikian juga dengan singa, kucing, danberbagai binatang lainnyaDari kenyataan--kenyataan ini kita dapat menarikkesimpulan yang bersifat umum yakni semuabinatang mempunyai mata
Kesimpulan yang bersifat umum ini penting artinyasebab mempunyai dua keuntungan.– Keuntungan yang pertama ialah bahwa pernyataan yang
bersifat umum ini bersifat ekonomis.– Keuntungan yang kedua adalah dimungkinkan proses
penalaran selanjutnya baik secara induktif maupun secaradeduktif.
Secara induktif maka dari berbagai pernyataan yangbersifat umum dapat disimpulkan pernyataan yangbersifat lebih umum lagi.Umpamanya melanjutkan contoh kita terdahulu, darikenyataan bahwa semua binatang mempunyai matadan semua manusia mempunyai mata, dapat ditarikkesimpulan bahwa semua makhluk mempunyaimata.Penalaran seperti ini memungkinkan disusunnyapengetahuan secara sistematis yang mengarahkepada pernyataan--per-nyataan yang makin lamamakin bersifat fundamental
Almasdi Syahza 20113
logika deduktifPenalaran deduktif adalah kegiatan berpikir yangsebaliknya dari penalaran induktif.Deduksi adala cara berpikir di mana dari pernyataanyang bersifat umum ditarik kesimpulan yang bersifatkhusus.Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanyamempergunakan pola berpikir yang dinamakansilogismus.Silogismus disusun dari dua buah pernyataan dansebuah kesimpulan. Pernyataan yang mendukungsilogismus ini disebut premis yang kemudian dapatdibedakan sebagai premis mayor dan premis minor.Kesimpulan merupakan pengetahuan yang didapatdari penalaran deduktif berdasarkan kedua premistersebut.
The End
Almasdi Syahza 20114