synergizing strength, increasing value
TRANSCRIPT
2016
Laporan Tahunan Annual Report
Menyelaraskan Kekuatan dan Meningkatkan NilaiSynergizing Strength, Increasing Value
Tahun 2016, Bank MAYORA secara resmi beroperasi sebagai bank kelompok BUKU II. Dengan status tersebut, Bank MAYORA bertekad untuk dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan lebih lengkap kepada seluruh nasabah.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Bank MAYORA menyelaraskan dan mensinergikan seluruh kekuatan yang dimilikinya untuk meningkatkan nilai Perusahaan sesuai dengan visi Bank MAYORA yaitu Menjadi Bank Retail dan Consumer yang sehat, terpercaya dan terdepan, membantu mewujudkan masyarakat sejahtera.
In 2016, Bank MAYORA officially operated as BUKU II-category commercial bank. With the change in status, Bank MAYORA further solidified its objective to provide better and more comprehensive financial services to all customers.
To realize the objective, Bank MAYORA synergizes and utilizes all resources to improve the Company’s values, based on the Bank’s vision “to be a sound, trustworthy and prominent retail and consumer bank, to help realizing a prosperous society.”
Menyelaraskan Kekuatan dan Meningkatkan NilaiSynergizing Strength, Increasing Value
2016
Laporan Tahunan Annual Report
Menyelaraskan Kekuatan dan Meningkatkan NilaiSynergizing Strength, Increasing Value
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
4 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
DAfTAR IsITABLe Of COnTenTS
Analisis dan Diskusi ManajemenManagement Discussion and Analysis
88 Tinjauan Industri Industry Review
96 Tinjauan BisnisBusiness Review
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Report of The Board of Commissioners & Board of Directors
28 Laporan Dewan KomisarisBoard of Commissioners Report
36 Laporan DireksiBoard of Directors Report
51 Surat Pernyataan Anggota Direksi dan Dewan Komisaris Tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2016 Bank MAYORAStatement of Members of Board of Directors and Board of Commissioners on the Responsibility for the 2016 Annual Report of Bank MAYORA
Profil PerusahaanCompany Profile
54 Sekilas Perusahaan Company in Brief
58 Jejak Langkah Perusahaan Company Track Record
60 Bidang Usaha Business Lines
62 Produk Dan Jasa Bank MAYORAServices and Products Bank MAYORA
66 Struktur Organisasi Organization Structure
68 Visi, Misi dan Nilai-Nilai Perusahaan Vision, Mission and Corporate Values
70 Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile
75 Profil Direksi Board of Directors Profile
81 Komposisi Pemegang Saham Shareholders Composition
82 Wilayah Operasional
Operational Area
84 Lokasi ATM ATM Location
Ikhtisar Keuangan Dan Operasional financial Highlights
10 Ikhtisar Keuanganfinancial Highlights
13 Ikhtisar SahamStock Highlights
13 Surat BerhargaSecurities Highlights
14 Peristiwa Penting 2016Significant Events in 2016
24 Penghargaan Dan SertifikasiAwards and Certifications
01
04
02
03
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
2016 Annual Report BANK MAYORA 5
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
150 Pernyataan Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Statement
161 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)General Meeting of Shareholders (GMS)
178 Dewan Komisaris Board of Commissioners
187 Direksi Board of Directors
209 Komite Penunjang Dewan KomisarisThe Commissioners Supporting Committees
209 Komite AuditAudit Committee
216 Komite Remunerasi dan nominasiRemuneration and nomination Committee
222 Komite Pemantau RisikoRisk Oversight Committee
228 Komite Dibawah DireksiCommittees Under the Board of Directors
235 Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary
238 Audit InternalInternal Audit
Tanggung Jawab sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
272 Dasar Acuan PelaksanaanBasic Reference Implementation
274 CSR Terkait Ketenagakerjaan dan Kesehatan & Keselamatan KerjaCSR Regarding Workforce, Health and Work Safety Issues
276 Pengembangan KompetensiCompetency Development
280 Tanggung Jawab Kepada nasabahResponsibilities to Customers
282 Daftar Pimpinan Cabang Bank MAYORAList of Heads of Bank MAYORA branches
283 Daftar Pejabat Senior Bank MAYORAList of Senior executives of Bank MAYORA
Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen financial Statements and Independent Auditor’s Report
0506
07
243 fungsi Kepatuhan Compliance function
245 Manajemen RisikoRisk Management
Sistem Pengendalian InternalInternal Control System
Kode etikCode of ethics
Whistleblowing SystemWhistleblowing System
Pernyataan Kepatuhan PajakTax Compliance Statement
103 fungsi Penunjang BisnisBusiness Support functions
124 Tinjauan Keuanganfinancial Review
138 Arus KasCash flow
142 Struktur ModalCapital Structure
146 Aspek PemasaranMarketing Aspect
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
6 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
PENCAPAIAN 2016ACHIeVeMenTS In 2016
5.359.610
56.322
1.122.582
5.141.055
44.129
1.061.069
4.621.759
17.259
634.583
4,25%
27,63%
5,80%
56.322
1.122.582
Rp
Rp
5.359.610 Rp
million
million
million
Jumlah Aset Total Assets
Laba Tahun BerjalanIncome for the Year
Jumlah EkuitasTotal Equity
2016
2015
2014
2016
2015
2014
2016
2015
2014
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
2016 Annual Report BANK MAYORA 7
Bank MAYORA memperoleh penghargaan Peringkat I - Kategori BUKU I non TBK dalam ajang Anugerah Perbankan Indonesia ke-5 yang diselenggarakan oleh Majalah Economic Review dan Perbanas Institute pada 13 Oktober 2016.
Bank MAYORA won The first Place of BUKU I non TBK Category in the 5th Anugerah Perbankan Indonesia which was organized by Economic Review Magazine and Perbanas Institute on October 13 2016.
Awards of the Year
PERfORMANCE
40 Branches
903 Employees
Sepanjang tahun 2016, total kantor Bank MAYORA sebanyak 40 Kantor yang tersebar di Jabotabek, Karawang, Bandung, dan Surabaya.
Seiring dengan kebutuhan perusahaan yang terus berkembang, di tahun 2016, total karyawan Bank MAYORA telah bertambah menjadi 903 orang.
Throughout 2016, the total of 40 offices are located in Jabotabek, Karawang, Bandung, and Surabaya.
Align with more expanded Company needs in 2016, the number of employees increased at 903.
Sebagai Bank BUKU II, Bank Mayora dimungkinkan untuk menawarkan layanan-layanan baru. Tahun 2016, Bank Mayora mulai menawarkan layanan Bancassurance
As a BUKU II bank, Bank MAYORA can offer new services. In 2016, the Bank started offering its Bancassurance service.
Pembukaan KCP suryakencana, KK Batujajar, dan KC surabayaThe opening of Suryakencana Sub Branch Office, Batujajar Cash Office, and Surabaya Branch Office
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
8 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
IKHTISAR KEUANGAN DAN OPERASIONALOperational and Financial Highlights
01
10 Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights
13 Ikhtisar SahamStock Highlights
13 Surat BerhargaSecurities Highlights
14 Peristiwa Penting 2016Significant Events 2016
24 Penghargaan dan SertifikasiAwards and Certification
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
2016 Annual Report BANK MAYORA 9
IntegritySikap konsisten dalam perkataan & tindakan
“Integritas yang nyata adalah melakukan hal yang benar, entah orang lain tahu Anda telah melakukannya atau tidak”
“Real integrity is doing the right thing, knowing that nobody’s going to know whether you did it or not.”
(Oprah Winfrey)
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
10 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlights
Dalam Jutaan RupiahIn Million Rupiah
Uraian Description
AKTIVA 2016 2015 2014 2013 2012
Kas 54.398 40.375 37.088 42.008 28.789 Cash
Giro Pada Bank Indonesia 303.523 304.973 310.088 182.832 153.756 Current Accounts with Bank Indonesia
Giro Pada Bank Lain (Bersih) 21.655 29.056 200.684 57.033 113 Current Accounts with Other Banks (Net)
Penempatan Pada Bank Indonesia & Bank Lain 681.513 745.334 733.531 136.478 319.948 Placements with Bank Indonesia and
Other Banks
Efek-efek (Bersih) 722.199 421.261 421.155 407.938 388.409 Marketable Securities (Net)
Kredit Diberikan (Bersih) 3.358.003 3.516.218 2.855.487 1.928.447 1.344.258 Loans (Net)
Tagihan Akseptasi 8.670 13.149 7.549 32.944 - Acceptance Receivables
Pendapatan Bunga Masih Harus Diterima 21.336 20.860 18.781 12.739 9.926 Interest Income Receivable
Biaya Dibayar Dimuka 21.611 16.776 8.713 11.051 9.089 Prepaid Expenses
Aset Tetap (Bersih) 16.881 19.762 21.562 20.288 15.548 Fixed Assets (Net)
Aktiva Pajak Tangguhan - - - - - Deferred Tax Assets
Agunan Yang Diambil Alih (AYDA) 117.104 1.091 - - - Foreclosed Assets
Aktiva Lain-lain (Bersih) 32.717 12.200 7.121 8.028 6.813 Others Assets (Net))
Jumlah Aset 5.359.610 5.141.055 4.621.759 2.839.786 2.276.649 Total Assets
LIABILITAS Lialibilites
Liabilitas Segera 27.538 15.219 15.565 9.686 6.857 Current Liabilites
Simpanan 4.008.433 3.953.982 3.856.039 2.322.139 1.878.324 Deposits
Simpanan dari Bank Lain 125.117 37.786 54.401 29.102 43.269 Deposits from Other Banks
Pinjaman yang diterima 2.007 - - - - Borrowings
Hutang Pajak 7.208 13.518 11.569 2.701 1.679 Taxes Payable
Liabilitas Akseptasi 8.670 13.149 7.549 32.944 - Acceptance Liabilites
Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontijensi - - - - - Estimated Losses on Commitments
and Contigencies
Bunga Masih Harus Dibayar 10.580 12.384 10.261 6.074 4.544 Interest Payable
Pendapatan Diterima Dimuka 914 1.400 154 128 328 Unearned Fees
Cadangan Imbalan Pasca Kerja 37.268 27.551 22.202 15.295 8.964 Liabilities for Employees Benefits
Liabilitas Pajak Tangguhan 1.609 645 36 320 698 Deferred Tax Liabilities
Liabilitas Lain-lain 7.684 4.352 9.400 2.947 821 Other Liabilities
Jumlah Kewajiban 4.237.028 4.079.986 3.987.176 2.421.336 1.945.482 Total Liabilities
Ekuitas Equity
Modal Saham 966.672 966.672 585.000 385.000 300.000 Capital Stock
Saldo Laba 155.910 94.397 49.583 33.450 31.167 Income Earnings
Jumlah Ekuitas 1.122.582 1.061.069 634.583 418.450 331.167 Total Equity
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 5.359.610 5.141.055 4.621.759 2.839.786 2.276.649 Total Liabilities and Equity
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
2016 Annual Report BANK MAYORA 11
Dalam Jutaan RupiahIn Million Rupiah
Uraian Description
Laporan Laba Rugi 2016 2015 2014 2013 2012 Income Statements
Pendapatan Bunga 502.722 447.102 352.413 225.165 159.964 Interest Income
Beban Bunga 241.047 239.394 208.774 109.853 81.231 Interest Expense
Pendapatan Bunga (Bersih) 261.675 207.708 143.639 115.312 78.733 Interest Income (Net)
Pendapatan Operasional Lainnya 36.231 28.109 20.315 10.678 11.940 Other Operating Income
Beban Operasional Lainnya 222.010 175.944 136.816 117.217 80.284 Other Operating Expenses
Laba Operasional 75.896 59.873 27.138 8.773 10.389 Income from Operation
Pendapatan (Beban) Non Operasional (Bersih) (373) (118) (2.934) (58) (51) Non Operating Income (Expenses)
(Net)
Laba Sebelum Pajak 75.523 59.755 24.204 8.715 10.338 Net Income Before Tax
Pajak Penghasilan 19.201 15.626 6.945 (199) 2.561 Tax Expense
- Kini 17.886 15.467 7.059 219 676 Current
- Tangguhan 1.315 159 (114) (418) 1.885 Deffered
Laba Tahun Berjalan 56.322 44.129 17.259 8.914 7.777 Income for the year
RASIO KEUANGAN 2016 2015 2014 2013 2012 Financial Ratio
Permodalan Capital
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) 28,17% 28,21% 19,97% 19,46% 22,28% Capital Adequacy Ratio (CAR)
Kualitas Aset Asset Quality
Aset Produktif Bermasalah dan Aset Non Produktif terhadap Total Aset Produktif dan Aset Non Produktif
1,43% 1,85% 0,29% 0,22% 0,20%Productive Asset and Non
Productive Asset to Total Productive Asset and Non Productive Asset
Aset Produktif Bermasalah terhadap Total Aset Produktif 1,46% 1,85% 0,29% 0,22% 0,20% Non Performing Productive Assets
to Total Productive Assets
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Aset Keuangan terhadap Aset Produktif
0,45% 0,28% 0,19% 0,20% 0,13% Financial Assets Impairment to Productive Assets
Pemenuhan PPA Produktif 35,09% 33,49% 31,15% 18,92% 20,75% PPAP Requirement
Pemenuhan PPA Non Produktif 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% PPA Non Productive Requirement
Kredit Bermasalah -Gross 2,48% 2,94% 0,52% 0,35% 0,36% Non Performing Loan-Gross
Kredit Bermasalah-Net 1,66% 2,71% 0,46% 0,26% 0,32% Non Performing Loan-Net
(%)
Uraian Description
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
12 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Rentabilitas Rentability
Tingkat Pengembalian Aset (ROA) 1,39% 1,24% 0,64% 0,36% 0,58% Return on Asset (ROA)
Tingkat Pengembalian Ekuitas (ROE) 5,53% 4,97% 2,96% 2,13% 2,66% Return on Equity (ROE)
Pendapatan Bunga Bersih 4,52% 3,87% 3,56% 4,32% 4,23% Net Interest Margin (NIM)
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) 85,92% 87,77% 92,72% 96,28% 93,95% Operating Expense to Operating
Income
Likuiditas Liquidity
Kredit terhadap Dana Masyarakat (LDR) 83,38% 88,62% 73,44% 82,37% 71,59% Loan to Deposit Ratio (LDR)
Kepatuhan Compliance
Pelanggaran BMPK - - - - - Violation of the LLL
Pelampauan BMPK - - - - - Lending in Excess of the LLL
Giro Wajib Minimum (GWM) - Rupiah 7,25% 7,99% 8,57% 8,10% 11,65% Minimum Reserve Requirement –
Rupiah
Giro Wajib Minimum (GWM) - Valas 8,11% 8,07% 8,43% 10,12% - Minimum Reserve Requirement - Foreign Currency
Posisi Devisa Neto (PDN) 1,28% 1,91% 11,60% 2,77% - Net Open Position (NOP)
INFORMASI SURAT BERHARGASECuRITIES INFORMATION
Bank MAYORA tidak menerbitkan surat berharga.Bank MAYORA do not issue securities.
dalam jutaan rupiah in million rupiah
1.38%
SIMPANANSaving
Up to20162012 2013 2014 2015
3.954
3.8562.3221.878
4.008
25,98%Up to
dalam jutaan rupiah in million rupiah
PENDAPATAN BUNGA BERSIHNet Interest
2012 2013 2014 2015
143,64
207,71
2016
261,67
78,73
115,31
dalam jutaan rupiah in million rupiah
26,76%Up to
LABA OPERASIONALOperational Income
75,90
2015201420132012 2016
10,398,77
27,14
59,87
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
2016 Annual Report BANK MAYORA 13
Sampai dengan akhir tahun 2016, Bank MAYORA tidak
melakukan perdagangan saham sehingga tidak ada informasi
terkait dengan jumlah saham yang beredar, kapitalisasi pasar,
harga saham tertinggi, harga saham terendah dan harga
saham penutupan serta volume saham yang diperdagangkan.
IKHTISAR SAHAMShare Highlights
SURAT BERHARGASecurities Highlights
Sampai dengan akhir tahun 2016, Bank MAYORA tidak
menerbitkan obligasi, sukuk dan obligasi konversi sehingga
tidak ada informasi terkait dengan jumlah obligasi/sukuk/
obligasi konversi yang beredar, tingkat bunga/imbalan,
tanggal jatuh tempo dan peringkat obligasi/sukuk.
As of the end of 2016, Bank MAYORA did not conduct share
trading, thus there is no information regarding the number
of outstanding shares, market capitalization, the highest and
lowest share prices, and closing share price, as well as share
volume being traded.
As of the end of 2016, Bank MAYORA did not issue bonds,
sukuk (Islamic Bonds) and convertible bonds, thus there is
no information regarding the outstanding number of bonds/
sukuk/convertible bonds, their interest, maturity date and
bonds/sukuk ratings.
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
14 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
PERISTIWA PENTING 2016Significant Events in 2016
JANUARY
Bank MAYORA konsisten mendukung pertumbuhan segmen UMKM di Indonesia. Salah satu langkahnya, di awal tahun 2016, Bank MAYORA menandatangani komitmen penyaluran kredit investasi dengan PT Bangun Bina Persada yang merupakan pengembang pasar semi modern di Cicalengka, Jawa Barat. Penandatanganan kerjasama dilakukan okeh Tjahojo Bengawan (Direktur Kredit dan Umum) dengan Direktur Utama PT Bangun Bina Persada.
Bank MAYORA consistently supports SME segment in Indonesia. And at the beginning of 2016, Bank MAYORA signed a commitment for the disbursement of investment credit with PT Bangun Bina Persada, the developer responsible for the development of semi modern market in Cicalengka, West Java. The signing of Mou was done by Tjahojo Bengawan (Director of Credit and General Affairs) and President Director of PT Bangun Bina Persada.
Bank MAYORA menandatangani perjanjian kerjasama dengan Dwiputra Group, atas pembiayaan rumah bersubsidi Tanjakan Indah Residence, pada 20 Januari 2016. Adapun kerjasama ini bertujuan untuk mendukung program satu juta rumah yang diupayakan oleh Pemerintah. Bank MAYORA berharap kerjasama ini dapat memberikan kesempatan bagi masyarakat berpenghasilan rata-rata untuk memiliki rumah melalui fasilitas pembiayaan di Bank MAYORA.
Bank MAYORA signed an MoU with Dwiputra Group for mortgage financing for the subsidized houses in Tanjakan Indah Residence. The cooperation is a support to the government’s One Million Homes project. Bank MAYORA hopes the cooperation will open more doors for medium-income families to own their own home.
Pada 22-25 Januari 2016, segenap dewan Direksi dan pimpinan Bank MAYORA mengikuti pertemuan “Kick Off Meeting” yang membahas rencana kerja perusahaan di tahun 2016. Dengan tema “Face The Challenge, Enjoy The Trip, Achieve The Victory in 2016”, kegiatan ini bertempat di Hyatt Regency, Yogyakarta.
On January 22-25, 2016, Bank MAYORA Directors and management took part in “Kick Off Meeting,” in which the company’s 2016 work plans were discussed. The meeting, which carried the theme “Face The Challenge, Enjoy The Trip, Achieve The Victory in 2016”, was held at Hyatt Regency, Yogyakarta.
Bank MAYORA Menandatangi Kerjasama Pembiayaan dengan PT Bangun Bina PersadaBank MAYORA Signed an Mou for Financing Cooperation with PT Bangun Bina Persada
Bank MAYORA menandatangani Kerjasama dengan Dwiputra GroupBank MAYORA Signed Cooperation Agreement with Dwiputra Group
Kick Off Meeting Bank MAYORAKick Off Meeting Bank MAYORA
7 Januari 2016January 7, 2016
20 Januari 2016January 20, 2016
22-25 Januari 2016January 22-25, 2016
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
2016 Annual Report BANK MAYORA 15
MARCHFEBRUARY
Bank MAYORA memperluas ekspansinya dengan mendirikan kantor cabang di Surabaya pada Desember 2015 lalu. Kemudian pada tanggal 20 Februari 2016, Bank MAYORA menyelenggarakan Grand Opening KCP Surabaya sebagai peresmian kantor tersebut. Dharmawan Atmadja (Komisaris Utama) dan Jap Chin Phing (Direktur Bisnis) turut hadir dalam acara ini. Dengan kehadirannya di Surabaya, Bank MAYORA berharap dapat menawarkan solusi terbaik atas kebutuhan layanan perbankan masyarakat Surabaya.
Bank MAYORA continues its expansion with the opening of its branch office in December of 2015, then on February 20, 2016, Bank MAYORA held the Grand Opening of Surabaya Branch Office. Dharmawan Atmadja (President Commissioner) and Jap Chin Phing (Business Director) attended the ceremony. By opening its office in Surabaya, Bank MAYORA aims at offering the best banking solution for the people of the city.
Bank MAYORA melakukan penandatanganan kerjasama strategis dengan PT Zurich Topas Life mengenai program pemberian proteksi bagi nasabah kredit pensiun Bank MAYORA. Kegiatan penandatanganan kerjasama ini dihadiri oleh Tjahojo Bengawan (Direktur Kredit Bank MAYORA), Jap Chin Phing (Direktur Bisnis Bank MAYORA,) dan Peter Huber (CEO Zurich Topas Life), Kumaran Chinan (Chief Distribution Officer), pada 1 Maret 2016.
Bank MAYORA signed a strategic partnership with PT Zurich Topas Life for protection program for pension credit customers of Bank MAYORA. The signing was attended by Tjahojo Bengawan (Director of Credit ), Jap Chin Phing (Director of Business), and Peter Huber (CEO of Zurich Topas Life) and Kumaran Chinan (Chief Distribution Office of Zurich Topas Life).
Bank MAYORA menggelar Front Liners Service Award (FLSA) di Hotel Menara Peninsula, Jakarta, sebagai ajang penghargaan atas kinerja terbaik para front liners yang terdiri dari Customer Service, Teller, Operation Head, Security, selama satu tahun. Ajang FLSA diharapkan dapat menjadi motivasi bagi para Front Liners agar senantiasa memberikan pelayanan prima berdasarkan service value Bank MAYORA yaitu C.A.R.E (Cepat, Akurat, Ramah, Empati).
Bank MAYORA held Front Liners Service Award (FLSA) at Menara Peninsula Hotel, Jakarta. The event is a medium of appreciation for the best performance shown by front liners, comprising Customer Service, Teller, and Security officers throughout the previous year. Bank MAYORA hopes FLSA can further motivate the Front Liners to give the best service based Bank MAYORA’s service values, e.g. C.A.R.E (Cepat, Akurat, Ramah, Empati, or Speedy, Accurate, Friendly, Emphatetic).
Grand Opening KCP SurabayaSurabaya Office Grand Opening
Bank MAYORA Bersinergi dengan PT Zurich Topas LifeBank MAYORA Synergic Partnership with PT Zurich Topas Life
Front Liners Service Award 2016Front Liners Service Award 2016
20 Februari 2016February 20, 2016
1 Maret 2016March 1, 2016
5 Maret 2016March 5, 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
16 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
MARCH APRIL
Pada 22 April 2016, Bank MAYORA mengajak siswa-siswi SD Ananda Bogor untuk mengenal fungsi dan peranan Bank dalam kegiatan Literasi Keuangan bertema “Cerdas Mengelola Masa Depan Sejahtera”. Sebanyak 35 siswa mengikuti kegiatan dengan baik. Melalui kegiatan ini, Bank MAYORA berharap dapat meningkatkan pemahaman para pelajar mengenai peran dan manfaat lembaga perbankan, dan pentingnya mengelola keuangan dengan cermat sejak dini.
Bank MAYORA visited Ananda Elementary School in Bogor for financial literacy presentation which this time carried the theme “Smart in Managing Bright Future.” Thirty-five students took part in the presentation, which Bank MAYORA hopes can help improve the students’ understanding of the roles and the benefit of financial institutions, and the importance of managing money even at an early age.
“Bank MAYORA menjalin kerjasama dengan Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (ASPARINDO) dalam rangka menyalurkan pembiayaan bagi para pedagang dan pengelola pasar yang menjadi anggota ASPARINDO. Kerjasama dituangkan dalam bentuk Nota Kesepahaman yang ditandatangani oleh Direktur utama Bank MAYORA, Irfanto Oeij dan Ketua Umum ASPARINDO, Bapak Y. Joko Setiyanto di Ballroom Hotel Santika Premier, Jakarta.
“Bank MAYORA signed an agreement with Association of Indonesian Market Operator (ASPARINDO) for the financing of market vendors and managers who join ASPARINDO. The MoU was signed by President Director of Bank MAYORA, Irfanto Oeij and Chairman of ASPARINDO, Y. Joko Setiyanto at the ballroom of Santika Premier Hotel, Jakarta. “
Pada 30 Maret 2016, Bank MAYORA menyelenggarakan kegiatan Literasi Keuangan, bertemakan “Cara Bijak Menggunakan Layanan E-Banking”, di PT Tirta Fresindo Jaya, Bogor. Perwakilan Bank MAYORA sebagai tim Pengajar menyampaikan keamanan bertransaksi dengan channel E-Banking, serta dikenalkan dengan berbagai fitur EDC dan ATM Bank MAYORA.
Bank MAYORA held Financial Literacy Presentation with the theme “How to use E-Banking Service in Prudence Manner”, at PT Tirta Fresindo Jaya, Bogor. The representatives from Bank MAYORA shared their knowledge on the secure way to transact using e-Banking channel and introduced various features of Bank MAYORA’s EDC and ATM.
Bank MAYORA Ajarkan Fungsi dan Peran Bank Pada Siswa SD Ananda BogorBank MAYORA Taught the Functions and Roles of a Bank to students of Ananda Elementary School, Bogor
Literasi Keuangan Bank MAYORA: E-BankingBank MAYORA Financial Literacy Presentation: E-Banking
22 April 2016April 22, 2016
24 Maret 2016March 24, 2016
30 Maret 2016March 30, 2016
Bank MAYORA Jalin Kerjasama dengan ASPARINDOBank MAYORA Signed an Agreement with ASPARINDO
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
2016 Annual Report BANK MAYORA 17
MAY
Bank MAYORA mengunjungi kantor redaksi Kompas.com dalam rangka mempererat relasi baik dengan rekan-rekan Kompas.com. Perwakilan dari Bank MAYORA, Irfanto Oeij (Direktur utama) serta Yoewanty Dirgantoro (Corp.Comm & QM Division Head), disambut baik oleh Bambang Sujatmiko (Redaktur) dan Tri Wahono (Redaktur Pelaksana). Pertemuan ini menjadi ruang bagi Bank MAYORA sebagai lembaga perbankan untuk melakukan diskusi terkini mengenai isu perbankan, serta menyampaikan kinerja dan rencana perusahaan.
Bank MAYORA visited Kompas.com editorial office to improve the close tie both institutions already established. The representatives from Bank MAYORA, Irfanto Oeij (President Director) and Yoewanty Dirgantoro (Corp.Comm & QM Division Head) were warmly welcomed by Bambang Sujatmiko (Chief Editor) and Tri Wahono (Executive Editor). At the meeting, both parties held a discussion on the issues surrounding the banking sector, and representatives from Bank MAYORA also talked about the Bank’s performance and work plans.
usai pelajar, Bank MAYORA turut menyampaikan edukasi perbankan kepada para pedagang dan pengelola Pasar Jonggol melalui kegiatan literasi keuangan pada 19 Mei 2016, bertempat di Saung Jatinunggal, Jonggol. Bank MAYORA berharap dapat mendorong para pedagang untuk bertransaksi di Bank, seiring dengan pesatnya perkembangan bisnis daerah Jonggol.
Bank MAYORA Next to the students, Bank MAYORA delivered banking education to traders and the caretakers of Pasar Jonggol by organizing Financial Literacy session on May 19, 2016, in Saung Jatinunggal, Jonggol. Bank MAYORA encouraged the traders to utilize banking services for their transactions to help them grow along with the growth of business in Jonggol area.
Kunjungan Media ke Kompas.comMedia Visit to Kompas.com
Literasi Keuangan Pasar JonggolFinancial Literacy Presentation at Pasar Jonggol traditional market
JUNE
Bank MAYORA mengadakan kun-jungan media ke redaksi Tribun-news.com, di bilangan Palmerah, Jakarta, pada tanggal 22 Juni 2016. Kunjungan Bank MAYORA disambut baik oleh Pemimpin Redaksi Tribun News, Dahlan Dahi. Hal ini merupa-kan salah satu upaya perusahaan dalam mempererat relasi baik den-gan rekan-rekan media, terlebih ke-pada mereka yang selama ini aktif memberitakan kinerja dan perkem-bangan perusahaan.
Bank MAYORA visited Tribunnews.com editorial office at Palmerah, Jakarta. The representatives of Bank MAYORA were warmly welcomed by Tribun News chief editor, Dahlan Dahi. With the visit, Bank MAYORA wants to further improve the close relationship it has with the media countrpart, especially those who have been actively reporting the Bank’s performance and growth.
Kunjungan Media ke TribunnewsMedia Visit to Tribunnews
22 Juni 2016June 22, 2016
12 Mei 2016May 12, 2016
19 Mei 2016May 19, 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
18 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
JUNE
Bank MAYORA menyelenggarakan Customer Gathering Area Bogor di KCP Surya Kencana, Bogor, pada 17 Juni 2016. Jaringan di Kota Bogor terdiri dari KCP Tajur, KCP Cileungsi, KCP Pasar Anyar, dan KCP Surya Kencana, serta satu Kantor Kas, yaitu KK Cileungsi. Melalui acara Customer Gathering yang dilaksanakan serentak di area bisnis Bank MAYORA sepanjang tahun, Bank MAYORA berharap dapat terus mengapresiasi kepercayaan nasabah yang telah memilih Bank MAYORA sebagai solusi kebutuhan perbankan.
Bank MAYORA organized Customer Gathering for Bogor area, held at Surya Kencana, Bogor. Bank MAYORA Bogor area consists of KCP Tajur, KCP Cileungsi, KCP Pasar Anyar, KCP Surya Kencana, and one cash office (KK Cileungsi). With the customer gathering, Bank MAYORA wants to show its appreciation towards its customers for their trust in Bank MAYORA for their banking solution.
Bersamaan dengan momentum bulan Ramadhan, Bank MAYORA mengundang rekan-rekan media dalam perhelatan “Media Breakfasting” yang diadakan pada 17 Juli 2016 di Restoran Paregu, Jakarta Pusat. Hal ini merupakan salah satu wujud apresiasi Bank MAYORA atas kontribusi media yang aktif memberitakan Bank MAYORA, sekaligus upaya mempererat relasi baik dengan rekan media. Hingga Juli 2016, tercatat sebanyak 206 peliputan Bank MAYORA di berbagai media cetak, online, dan radio.
Coinciding with the blessed month of Ramadan, Bank MAYORA invited its media partners in “Media Breakfasting” event held at Paregu Restaurant in Central Jakarta. This is a form of appreciation of Bank MAYORA for the contribution of the media that have been actively featuring Bank MAYORA. It is also a way to further improve the close relationship with the media partners. Until July 2016, there were 206 news items featuring Bank MAYORA on various media outlines, printed, online and radio.
HuT Bank MAYORA ke-23 dimeriahkan dengan seremoni bersama 400 lebih karyawan Bank MAYORA di Kantor Pusat. Seremoni ini jatuh pada tanggal 29 Juli 2016, bertempat di Kantor Pusat Bank MAYORA Tomang. Perayaan kali ini diwujudkan dengan sejumlah kompetisi kreatif dan olahraga yang ditujukan bagi karyawan. Hal ini bertujuan untuk mempererat hubungan karyawan dengan perusahaan, sekaligus menjadi ajang apresiasi Bank MAYORA kepada para karyawannya.
For its 23rd anniversary, Bank MAYORA held a gathering attended by more than 400 of its employees. The event, held at the Bank’s head office in Tomang, showcased a series of competitive and creative activities in which the participants can build closer relationship with one another, and an opportunity for the Bank to show appreciation towards its employees.
Customer Gathering Area BogorCustomer Gathering Area Bogor
Buka Puasa Bersama Rekan-Rekan MediaMedia Breakfasting
HUT 23 Bank MAYORABank MAYORA’s 23rd anniversary
17 Juni 2016June 17, 2016
17 Juli 2016July 17, 2016
29 Juli 2016July 29, 2016
JULY
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
2016 Annual Report BANK MAYORA 19
JULY
Sebagai wujud tanggung jawab sosial kepada masyarakat, Bank MAYORA memperkuat fokus CSR di bidang kesehatan dan anak-anak melalui pemberian donasi bagi Yayasan POTADS (Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome). Relasi baik dengan Yayasan POTADS telah dibina Bank MAYORA sejak tahun 2015. Donasi ini bertujuan khusus untuk mendukung berdirinya Rumah Ceria Down Syndrome, sebuah rumah asuh yang berfungsi sebagai pusat aktivitas anak-anak Down Syndrome. Rumah Ceria Down Syndrome diresmikan pada 31 Juli 2016.
As part of its CSR program focus in the health and children sector, Bank MAYORA handed over donation to POTADS Foundation (Parents with Down Syndrome Children Association). Bank MAYORA has indeed close relationship with POTADS Foundation, which the Bank has helped managed since 2015. The donation is specifically for the construction of Rumah Ceria Down Syndrome, a care home which functions as the center of activities for children with Down Syndrome. Rumah Ceria Down Syndrome was oficiated on July 31, 2016.
Tahun 2016 merupakan tahun ketiga kalinya Bank MAYORA meraih penghargaan di ajang Infobank Awards, dengan predikat “Bank Yang Berpredikat Sangat Bagus atas Kinerja Keuangan Tahun 2015”. Penghargaan ini diterima oleh Tjahojo Bengawan (Direktur Kredit dan Umum) di Yogyakarta, 25 Agustus 2016.
The year 2016 marked the third time Bank MAYORA won an award at Infobank Awards, this time for the predicate “Bank with Excellent or Very Good Financial Performance in 2015”. The award was accepted by Tjahojo Bengawan (Director of Credit and General Affairs) in Yogyakarta, on August 25, 2016.
Dengan tujuan mendukung program pemerintah “Satu Juta Rumah”, Bank MAYORA mengadakan kesepakatan dengan Kementerian Perumahan Umum dan Perumahan Rakyat (KEMENPuPR) mengenai Penyaluran Kredit Pemilikkan Rumah Bersubsidi dalam rangka perolehan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Kesepakatan ini dilaksanakan pada 26 Agustus 2016, dengan ditandatangani oleh Irfanto Oeij (Direktur Utama Bank MAYORA) dan Maurin Sitorus (Direktur Jendral Pembiayaan Perumahan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat)
In support of the government’s “One Million Homes” program, Bank MAYORA signed an MoU with Ministry of Public Housing (KEMENPuPR) on Subsidized Housing Mortgage Disbursement to help low-income families have their own house. President Director of Bank MAYORA, Irfanto Oeij and Director General of House Financing of Ministry of Public Housing, Maurin Sitorus represented their respective institution in the signing of the Mou.
Bank MAYORA Berikan Donasi Bagi Rumah Ceria Down SyndromeBank MAYORA Granted Donation at Rumah Ceria Down Syndrome
Bank MAYORA Raih Infobank Awards 2016Bank MAYORA won at Infobank Awards 2016
Bank MAYORA Bangun Kesepakatan dengan Kementerian Perumahan Umum dan Perumahan RakyatBank MAYORA Reached an Agreement with Minsitry of Public Housing
31 Juli 2016July 31, 2016
25 Agustus 2016August 25, 2016
26 Agustus 2016August 26, 2016
AUGUST
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
20 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
AUGUST
Meningkatnya pertumbuhan bisnis Bank MAYORA yang disertai dengan peningkatan jumlah karyawan, manajemen Bank MAYORA menciptakan tata nilai sebagai landasan bersama untuk mencapai tujuan organisasi. Tata Nilai ini disebut dengan IMPACT, terdiri dari Integrity, Focus on Customer, Passion, Continous Improvement, Teamwork. Langkah awal implementasi tata nilai ini dengan menyelenggarakan sosialisasi bagi seluruh karyawan, khusus area Jabotabek pada tanggal 13 & 27 Agustus 2016, serta Lampung, Bandung, dan Surabaya pada 3 September 2016.
The growing number of employees following the business growth has led to the management to formulate Bank MAYORA corporate values which act as the mutual basis to achieve organizational objectives. The corporate values are dubbed IMPACT, comprising Integrity, Focus on Customer, Passion, Continous Improvement, and Teamwork. The first phase of the implementation of the corporate values included the dissemination to all employees held on 13 & 27 August 2016 for Jakarta area, and September3, 2016 for Lampung, Bandung, and Surabaya areas.
Dalam upaya memperluas jaringan dan menjangkau nasabah lebih dekat, Bank MAYORA membuka kantor cabang yang ke-39 di daerah industri Galuh Mas, Karawang, Jawa Barat. Kantor ini berlokasi di Ruko Grand Plaza Blok IV no. 16, Perumahan Galuh Mas, Karawang. Hadirnya KCP Galuh Mas di Karawang memperkuat eksistensi Bank MAYORA di daerah Karawang setelah didahului KK Chemco Karawang yang telah beroperasi sejak 12 Desember 2012.
As part of the expansion plan and to be closer to the customers, Bank MAYORA opened its 39th office, this time, in Galuh Mas industrial estate, Karawang, West Java. The office is located at Ruko Grand Plaza Blok IV no. 16 of Galuh Mas residential area, Karawang. With the opening of Galuh Mas office, Bank MAYORA strengthened its brand in Karawang area followijng the opening of Chemco Karawang cash office on December 12, 2012.
Dalam rangka mewujudkan literasi keuangan yang menyeluruh ke berbagai kalangan, Bank MAYORA menyelenggarakan kegiatan edukasi bertajuk “Media Training: Memahami Penulisan Materi Berbasis Data Keuangan” kepada rekan-rekan media cetak dan online. Kegiatan ini bertempat di Grand Mercure Hotel Harmoni, Jakarta. Sebagai perusahaan jasa keuangan, Bank MAYORA mendukung peningkatan kualitas jurnalis bisnis dan ekonomi melalui pemahaman laporan keuangan yang memadai.
As a bid to improve financial literacy in all walks of life, Bank MAYORA held another educational presentation dubbed”Media Training: Writing Financial Articles.” The session was attended by reporters from printed and online media and was held at Grand Mercure Hotel Harmoni, Jakarta. As a financial service institution, Bank MAYORA fully supports improving the writing quality of business and economic journalists by helping them better understand financial reports.
Sosialisasi Tata Nilai “IMPACT” bagi Karyawan Bank MAYORADissemination of “IMPACT” corporate values to Bank MAYORA employees
Bank MAYORA Membuka Kantor Cabang ke- 39 (KCP Galuh Mas, Karawang)Bank MAYORA opened its 39th office (KCP Galuh MAS Karawang)
Bank MAYORA Bedah Seluk-Beluk Keuangan Bersama MediaBank MAYORA Discuss Financial Knowledge With Media
27 Agustus 2016August 27, 2016
1 September 2016September 1, 2016
8 September 2016September 8, 2016
SEPTEMBER
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
2016 Annual Report BANK MAYORA 21
SEPTEMBER
Bank MAYORA menyelenggarakan Customer Gathering bagi para nasabah Area Jabotabek di Hotel Grand Mercure Kebayoran, pada 28 September 2016. Acara ini merupakan puncak dari program tabungan ‘Pilih Sendiri Hadiahmu”. Ibu Jap Chin Phing (Direktur Bisnis) turut menghadiri acara ini.
Bank MAYORA held a Customer Gathering attended by customers from Greater Jakarta area (Jabotabek). The event, held at Grand Mercure Hotel, Kebayoran, was the culmination of the Bank’s “Pilih Sendiri Hadiahmu” savings account program. Director of Business, Ms. Jap Chin Phing also attended the event.
Bank MAYORA kembali mencatat prestasi dalam ajang Anugerah Perbankan Indonesia ke-5 yang diselenggarakan oleh Majalah Economic Review dan Perbanas Institute. Dalam kesempatan ini, Bank MAYORA meraih penghargaan Peringkat I - Kategori Buku I Non Tbk. Prestasi tersebut adalah sebuah peningkatan dari prestasi perusahaan di tahun sebelumnya, dimana Bank MAYORA menerima Peringkat II di kategori yang sama.
Bank MAYORA once again received an award at the 5th Indonesian Banking Award organized by Economic Review magazine and Perbanas Institute. At the event, Bank MAYORA was awarded the first position for BuKu I Non-Public Company category. The achievement showed the Bank has improved from the precious year, in which Bank MAYORA won the second place in the same category.
Bank MAYORA memperoleh penghargaan “The Most Efficiency Banking” pada perhelatan “Bisinis Indonesia Banking Award” yang diselenggarakan pada 19 Oktober 2016 di Hotel J.W Mariott Jakarta. Penghargaan ii merupakan salah satu bukti keberhasilan Bank MAYORA dalam menjalankan pengelolaan biaya operasional yang efisien dan efektif. Irfanto Oeij (Direktur utama) mewakili perseroan sebagai penerima award.
Bank MAYORA won “The Most Efficiency Banking” award during “Bisnis Indonesia Banking Award” held at J.W Mariott Hotel, Jakarta. The award signified the success of Bank MAYORA in effectively and efficiently managing its operational costs. President Director Irfanto Oeij represented the Bank to receive the award.
Customer Gathering Area JabotabekCustomer Gathering Area Jabotabek
Bank MAYORA Kembali Catat Predikat Sangat Baik pada APBI VBank MAYORA Given Very Good Predicate at APBI V
Bank MAYORA Raih Penghargaan di Bisnis Indonesia AwardBank MAYORA won an award at Bisnis Indonesia Award
28 September 2016September 28, 2016
13 Oktober 2016October 13, 2016
19 Oktober 2016October 19, 2016
OCTOBER
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
22 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
OCTOBER NOVEMBER DECEMBER
Bank MAYORA kembali menyelenggarakan literasi keuangan bagi kalangan pelajar. Setelah sebelumnya diselenggarakan di SD Gita Bangsa, Bogor, di bulan Oktober ini Bank MAYORA mengunjungi SMA Mardi Yuana, Tangerang. Materi yang diajarkan adalah pemaparan layanan perbankan yang lebih mendalam, serta fungsi dan peranan lembaga regulator Bank Indonesia dan OJK. Kegiatan ini seiring dengan target pemerintah di tahun 2016 untuk meningkatkan inklusi keuangan sebesar 75%.
Bank MAYORA once again organized financial literacy presentation for students. After previously holding the same event at Gita Bangsa Elementary School in Bogor, this time Bank MAYORA visited Mardi Yuana Senior High School in Tangerang. The material presented was more advanced banking services, and the roles and functions the financial regulators, i.e. Bank Indonesia and FSA. The activity is in support of the government’s target of improving financial inclusion to 75%.
Bank MAYORA meraih penghargaan The Best Media Relations Program dari ajang PR of The Year yang diselenggarakan oleh Majalah MIX. Ajang ini merupakan kompetisi tahunan atas kinerja terbaik para Humas perusahaan. Penghargaan ini diterima langsung oleh Yoewanty Dirgantoro (Corporate Communication & Quality Management Division Head) pada 29 November 2016 di Intercontinental Mid Plaza Hotel, Jakarta.
Bank MAYORA took home the award in the category The Best Media Relations Program at PR of The Year award ceremony organized by MIX magazine. This is an annual competition which assesses the performance of corporate public relations. The award was received by Bank MAYORA’s Corporate Communication & Quality Management Division Head, Yoewanty Dirgantoro during the award ceremony which was held at Intercontinental Mid Plaza Hotel, Jakarta.
Pada penghujung tahun 2016, Bank MAYORA mengadakan peresmian Kantor Kas Pasar Kebon Kembang, Bogor. Pasca Kantor Kas Pasar Anyar mengalami peningkatan status menjadi Kantor Cabang Pembantu (KCP), maka kehadiran Kantor Kas di Pasar Kebon Kembang ini diharapkan tetap dapat memenuhi kebutuhan layanan perbankan yang cepat dan praktis, khususnya bagi para penggiat Mikro dan UMKM di kawasan Pasar.
In the last month of 2016, Bank MAYORA officiated its Pasar Kebon Kembang cash office in Bogor. This followed the upgrade of Pasar Anyar office from cash office to sub-branch office. Pasar Kebon Kembang cash office is expected to provide speedier and more practical banking services to SME in the market.
Bank MAYORA Dukung Inklusi Keuangan Melalui Literasi Keuangan Bagi PelajarBank MAYORA in support of Financial Inclusion through Financial Literacy Presentation for Students
Corporate Communication Bank MAYORA Meraih “The Best Media Relations Program” dari Majalah MIXCorporate Communication of Bank MAYORA Won The Best Media Relations Program from MIX Magazine
Soft Opening Kantor Kas Kebon Kembang - BogorSoft Opening of Kebon Kembang Cash Office in Bogor
20 Oktober 2016October 20, 2016
29 November 2016November 29, 2016
5 Desember 2016December 5, 2016
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
2016 Annual Report BANK MAYORA 23
Dalam ajang Indonesia Good Corporate Governance Award yang diadakan majalah Economic Review, Bank MAYORA mendapatkan Peringkat B pada Kategori Jasa Keuangan non TBK. Hal ini diraih berkat komitmen Bank MAYORA dalam menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Ajang ini berlangsung pada 7 Desember 2016.
At Indonesia Good Corporate Governance Award organized by Economic Review magazine, Bank MAYORA was awarded Grade B in the category Non-Public Company FInancial Services. This achievement is the result of the Bank’s success in implementing the principles of good corporate governance .
Bank MAYORA menyelenggarakan acara Year-End Media Gathering pada 27 Desember di Restoran Sana-Sini Hotel Pullman Jakarta. Sejumlah undangan media tercatat menghadiri acara ini, antara lain Kompas.com, Infobank, Kontan, Warta Ekonomi, dan lain-lain. Selain perjamuan makan malam, Irfanto Oeij, Direktur utama menyampaikan pemaparan kinerja perusahaan di kuartal IV. Selain itu, Beliau turut menyampaikan rencana perusahaan yang tengah merambah bidang wealth management, serta pengembangan internet banking.
In the last week of December, Bank MAYORA held a year-end media gathering at Sana-Sini Restaurant, Pullman Hotel, Jakarta. Invitees included representatives from Kompas.com, Infobank, Kontan, Warta Ekonomi, and others. At the gala dinner, President Director of Bank MAYORA, Irfanto Oeij presented the Bank’s performance in Q4, 2016. Irfanto Oeij also talked the Bank’s plan to enter wealth management sector and the development of Bank MAYORA’s internet banking services.
Indonesia GCG Award 2016Indonesia GCG Award 2016
Year-End Media GatheringYear-End Media Gathering
7 Desember 2016December 7, 2016
27 Desember 2016December 27, 2016
DECEMBER
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
24 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASIAwards and Certification
2016
Indonesia Good Corporate Governance Award 2016Desember 07, 2016
Peringkat “Baik” (Score B - “Good”) Majalah Economic Review &
IPMI International Business SchoolBank MAYORA was scored B (Good) at Indonesia Good Corporate
Govermance Award 2016 by Majalah Economic Review & IPMI International Business School,
on December 7,2016.
Anugerah Perbankan Indonesia VOktober 13, 2016
Peringkat I - Kategori Buku I Non TbkMajalah Economic Review & Perbanas Institute
First Place in the category of BuKu IEconomic Review Magazine.
Infobank Awards 2016Agustus 25, 2016
Bank Yang Berpredikat Sangat Bagus atas Kinerja Keuangan Tahun 2015
Bank with “Very Good” predicate for2015 Financial Performance.
Bisnis Indonesia Banking Award 2016 Oktober 19, 2016
Kategori The Most Efficient Banking Bisnis IndonesiaThe Most efficient Banking Bisnis Indonesia Category
PR of The YearNovember 30, 2016
Pemenang Kategori Media Relations Program Majalah MIX (SWA Group)
The winner of PR of the year in Media Rerlation Program from MIX Magazine on November 30, 2016.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
2016 Annual Report BANK MAYORA 25
Annual Report AwardSeptember 22, 2015
Juara III Kategori PrivateKeuangan Non Listed
Rank Third Place in the Category ofNon-Listed Financial Private
Anugerah Perbankan IndonesiaNovember 05, 2015
Peringkat II - Kategori BUKU IMajalah Economic Review
Second Place in the category of BuKu IEconomic Review Magazine
Indonesia Good Corporate GovernanceAward, Agustus 26, 2015
Peringkat “Baik” (Score B - “Good”)Majalah Economic Review & IPMI
International Business SchoolGood rating (Score B - “Good”)
Economic Review Magazine & IPMI International Business School
Infobank Awards 2015Agustus 14, 2015
Bank dengan Predikat “Sangat Bagus”Atas Kinerja Keuangan Tahun 2014
Bank with “Very Good” predicate for2014 Financial Performance
2015
26 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners Report and Board of Directors Report
02
28 Laporan Dewan KomisarisBoard of Commissioners Report
36 Laporan DireksiBoard of Directors Report
51 Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2016 Bank MAYORAStatement of Members of Board of Commissioners and Board of Directors on the Responsibility for the 2016 Annual Report of Bank MAYORA
2016 Annual Report BANK MAYORA 27
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Focus onCustomers
Memahami & melayani kebutuhan customer
“Orang lain tidak akan perduli seberapa besar pengetahuan Anda hingga mereka tahu seberapa besar peduli Anda terhadap mereka.”“People do not care how much you know until they know how much you care.”
(canszzinspiration )
28 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
LAPORAN DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners Report
Dharmawan AtmadjaKomisaris UtamaPresident Commissioner
2016 Annual Report BANK MAYORA 29
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang Terhormat,
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala berkah dan nikmat yang telah dilimpahkan-Nya kepada kita semua sehingga PT Bank MAYORA dapat melalui tahun 2016 yang penuh tantangan dengan pencapaian kinerja yang sangat baik. Selanjutnya, ijinkan kami untuk menyampaikan laporan pertanggung jawaban Dewan Komisaris terhadap tugas pengawasan Perseroan untuk tahun buku 2016 yang berakhir pada 31 Desember 2016.
Kondisi Ekonomi 2016Perekonomian Indonesia tahun 2016 tidak dapat lepas dari wajah muram perekonomian dunia. Kendati perekonomian Indonesia dapat meraih pertumbuhan sebesar 5,02% atau lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya, namun pertumbuhan pada sektor riil dan sektor keuangan lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.
Industri perbankan tahun 2016 mengalami
perlambatan pertumbuhan, kendati secara umum
masih dapat menjalankan fungsi intermediasinya
dengan baik. Perlambatan pertumbuhan industri perbankan merupakan dampak dari pelemahan ekonomi global yang membuat banyak industri menunda rencana ekspansi bisnisnya akibat menurunnya permintaan pasar.
Dear distinguished shareholders and stakeholders,
All praises be to God Almighty for the blessing and gifts bestowed upon us, which have helped PT Bank MAYORA pass the challenging year 2016 with good performance. Now, please allow us to deliver the accountability report of the Board of Commissioners for our monitoring duties of the 2016 financial year which ended on December 31, 2016.
2016 Economic ConditionIndonesia’s economy in 2016 is heavily affected by the global economy which was not in its best of form. Even though the country recorded economic growth of 5.02%, or higher than the that of the previous year, the growth in the real and financial sectors were lower than those in the year previously.
The banking industry in 2016 experienced a slowdown even though in general it still played its intermediary functions well. The slowdown in the industry was the impact of global economic downturn which forced many industries to halt their plans of business expansion due to weakening market demand.
Dewan Komisaris memberikan apresiasi yang tinggi atas kinerja yang ditunjukkan Direksi dalam mengelola Bank MAYORA tahun 2016, terlebih kinerja yang sangat baik tersebut diperoleh di tengah kondisi perekonomian global dan nasional yang cenderung menurun.
The Board of Commissioners, hereby, would like to extend a heartfelt appreciation for the performance shown by the Board of Directors in steering Bank MAYORA throughout 2016, which proves to have been a challenging one with the declining economy situation in the global and national scales.
30 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Penilaian Kinerja Direksi
Tahun 2016, Perseroan berhasil mencatat kinerja keuangan yang cukup membanggakan. Laba bersih Perseroan tercatat sebesar Rp56,32 miliar, tumbuh 29,55% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp44,13 miliar. Pertumbuhan laba bersih tersebut juga disertai dengan pertumbuhan aset yang meningkat 4,53% menjadi Rp5,35 triliun.
Dewan Komisaris mengapresiasi kinerja Direksi dalam mengelola Perseroan pada tahun buku 2016. Sejumlah inisiatif strategis yang diambil Direksi tahun 2016 dalam menyikapi kondisi ekonomi dan persaingan di industri perbankan sangat tepat.
Tahun 2016, Perseroan telah resmi beroperasi sebagai Bank kelompok BUKU 2. Hal ini memungkinkan Perseroan untuk menjalankan sejumlah bisnis baru yang tidak dapat dilakukan sebelumnya. Tahun 2016, Perseroan dapat meningkatkan pendapatan selain bunga atau fee based income.
Selain itu, Dewan Komisaris juga mendukung upaya Direksi untuk memperluas jaringan kantor Perseroan dengan membuka cabang di wilayah Indonesia Timur yang perekonomiannya terus berkembang. Dengan perluasan jaringan ini, Bank MAYORA dapat menggali potensi bisnis baru sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik nasabah di wilayah tersebut.
Dari aspek operasional, Dewan Komisaris mengapreasiasi langkah Direksi yang terus melakukan pembenahan terhadap sistem Teknologi Informasi Perseroan. Teknologi Informasi merupakan salah satu kebutuhan utama untuk menunjang pertumbuhan usaha Perseroan.
Pengawasan Implementasi Strategi
Memasuki tahun 2016, Dewan Komisaris telah menyetujui Rencana Bisnis Bank (RBB) yang disusun oleh Direksi yang memuat target anggaran dan strategi pengembangan usaha pada tahun buku 2016. Dewan Komisaris secara aktif melakukan pengawasan terhadap implementasi strategi untuk mencapai target yang telah disepakati bersama dalam RBB.
Dalam forum Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi, Dewan Komisaris selalu meminta penjelasan Direksi terkait implementasi strategi dalam pencapaian target usaha Perseroan. Selain itu, jika dirasa perlu Dewan Komisaris dapat melakukan pemeriksanaan secara langsung di lapangan atau memanggil pejabat terkait untuk meminta penjelasan.
Performance Assesment of the Board of Directors In 2016, the Company recorded a commendable financial performance. The Bank’s net profit reached Rp56,32 billion, growing 29.55% from last year’s Rp44.13 billion. The growth was accompanied by the growth of the Bank’s assets which reached 4.53% to Rp5,35 trillion.
The Board of Commissioners appreciated the work that the Board of Directors did managing the Bank throughout 2016 financial year. Several strategic initiatives taken by the Board of Directors in responding to the economic condition and competition in the industry have been spot on.
In 2016, the Bank also officially operated as BUKU2 Category Bank. This opens the way for Bank MAYORA to launch several new businesses, that previously otherwise unavailable. In 2016, Bank MAYORA could also improve its income and interest of fee based income.
The Board of Commissioners also supported the Board of Directors’ move to expand the Bank’s network by opening branch offices in eastern Indonesia whose economy continues to grow. With this expansion, Bank MAYORA can explore new business potentials which meet the needs and characteristics of the customers in the region.
Seen from the operational aspect, the Board of Commissioners appreciate the Board of Directors’ decision to improve the Bank’s IT system as Information Technology is one of the main needs to support growth.
Oversight of the Implementation of StrategiesEntering 2016, the Board of Commissioners and the Board of Directors formulated Bank Business Plans (RBB) which contained the budgeting targets and strategies for developing the business for the 2016 financial year. The Board of Commissioners actively monitored the implementation of the strategies described RBB.
In the joint meeting forum between the Board of Commissioners and the Board of Directors, the Board of Commissioners always asked the Board of Directors about the implementation of the strategies to achieve the Bank’s business targets. Moreover, if necessary, the Board of Commissioners conducted direct field monitoring or requested the presence of certain officials to gain information.
2016 Annual Report BANK MAYORA 31
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Secara umum, pada tahun 2016, Direksi telah menjalankan strategi usaha yang tepat dan sesuai dengan arahan Dewan Komisaris.
Pandangan atas Prospek Usaha Perseroan meyakini bahwa perekonomian Indonesia akan tumbuh lebih baik pada tahun 2017. Pemerintah telah memasang target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3% pada tahun 2017. Hal tersebut dapat membuat sektor-sektor industri yang sebelumnya terdampak pelemahan ekonomi akan kembali pulih.
Bank MAYORA menatap tahun 2017 dengan optimisme yang sangat tinggi. Terdapat sejumlah peluang yang dapat dioptimalkan Perseroan untuk meningkatkan kinerja baik pada tahun 2017 maupun tahun-tahun selanjutnya.
Dewan Komisaris menilai bahwa target pertumbuhan usaha tahun 2017 yang telah dituangkan dalam RBB tahun 2017 merupakan target yang realistis. Dewan Komisaris menekankan agar Perseroan dapat meraih pertumbuhan berkelanjutan, karena itu fundamental Bank harus juga menjadi perhatian utama.
Tata Kelola PerusahaanImplementasi prinsip Good Corporate Governance (GCG) di Perseroan terus mengalami kemajuan yang berarti. Ini merupakan hal yang sangat positif, mengingat tantangan usaha di industri perbankan semakin meningkat dari waktu ke waktu, sehingga implementasi prinsip GCG merupakan bagian yang sangat penting dalam upaya pencapaian tujuan Perseroan.
Dewan Komisaris mengapresiasi kemajuan implementasi GCG di Perseroan. Dibentuknya Divisi Corporate Secretary & Legal merupakan salah satu bentuk langkah maju dalam implementasi GCG di Perseroan. Keberadaan Sekretaris Perusahaan diharapkan akan membuat administrasi yang terkait dengan kepatuhan Perseroan terhadap aturan yang berlaku menjadi lebih baik.
Selain itu, Perseroan juga telah membuat Corporate Governance Manual dan Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance) untuk memastikan bahwa Bank telah menjalankan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan dalam setiap kegiatan.
Dewan Komisaris juga mendorong Direksi untuk meningkatkan peran pada pencegahan dan penanggulangan kasus-kasus yang mengandung unsur fraud melalui sistem pelaporan pelanggaran (whistleblowing system). Hal ini sejalan dengan upaya Perseroan untuk terus menekan tingkat risiko
In general, in 2016, the Board of Directors ran effective business strategies which are in line with the directives from the Board of Commissioners.
Views on the Business Prospects The Bank is confident that Indonesia’s economy in 2017 will improve. The government has set a target of 5.3% for the economic growth. This can encourage industries which suffered from economic downturn in the previous year.
Bank MAYORA entered the year 2017 with high optimism. There are some opportunities which the Bank can optimize to improve its performance in 2017 and even in the years that follow.
The Board of Commissioners is of the opinion that the business growth targets for 2017 expressed in 2017 RBB is realistic. The Board stresses on the need for the Bank to achieve sustainable growth as this is the fundamental of the Bank and should be a key concern.
Good Corporate GovernanceThe implementation of Good Corporate Governance (GCG) principles at Bank MAYORA has been showing improvement. This is a positive indication as the challenges in the banking industry continues to grow, so that the implementation of GCG principles is an important part in achieving the objectives.
The Board of Commissioners commends the effort to implement GCG principles. The establishment of Corporate Secretary & Legal division is a step forward in GCG implementation at Bank MAYORA. The corporate secretary is expected to make the administration of matters related with the Bank’s compliance with the rules and regulation better.
Moreover, Bank MAYORA has issued Corporate Governance Manual and Corporate Governance guideline to ensure that the Bank has implemented the principle in all activities.
The Board of Commissioners also encourages the Board of Directors to improve the role of preventing and eradicating fraudulent cases with a whistleblowing system. This is in line with the effort by Bank MAYORA to minimize the risks faced by the Bank. With the improvement of the customer
32 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
yang dihadapi Perusahaan. Dengan semakin membaiknya sistem pelaporan pelanggan, diharapkan sasaran untuk menciptakan zero fraud dapat terwujud.
Dewan Komisaris melalui Komite Audit berperan aktif dalam mengawasi jalannya whistleblowing system. Dewan Komisaris berkeyakinan whistleblowing system akan menjadi bagian yang sangat penting dalam menentukan keberlanjutan usaha Perseroan ke depan.
Penilaian Kinerja Komite di Bawah Dewan Komisaris
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi yang seluruhnya diketuai oleh Komisaris Independen.
Pada tahun 2016, Komite-komite tersebut telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik, dengan antara lain :
Komite Audit1. Mengevaluasi laporan hasil audit dan memberikan
saran-saran.2. Melakukan pengamatan atas pelaksanaan tindak lanjut
temuan SKAI, hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan dan Akuntan Publik.
3. Memberikan rekomendasi dan masukan kepada Dewan Komisaris secara bulanan berdasarkan hasil rapat.
Komite Pemantau Risiko1. Melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara
kebijakan, strategi dan kerangka Manajemen Risiko yang telah disusun oleh Direksi terhadap pelaksanaannya;
2. Melakukan evaluasi atas pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko; guna memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris.
Komite Remunerasi dan NominasiKomite Remunerasi dan Nominasi mempunyai tugas dan tanggung jawab paling kurang:1. Terkait kebijakan Remunerasi, Komite melaksanakan
tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:• Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi.• Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
mengenai:• Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan
Direksi untuk disampaikan kepada RUPS.
reporting system, the Bank’s target of achieving zero fraud level will be reached.
The Board of Commissioners through Audit Committee plays an active role in overseeing the implementation of the whistleblowing system. The Board of Commissioners is sure that the whistleblowing system will become an important part in determining the Bank’s policies for the future.
Assessment of the Performance of the Board of Commissioners’ Supporting CommitteesIn performing its duties and responsibilities, the Board of Commissioners is assisted by Audit Committee, Risk Monitoring Committee, and Nomination and Remuneration Committee, all of which are chaired by Independent Commissioner.
In 2016, the committee performed their duties and responsibilities well, among others:
Audit Committee1. Evaluate the report of audit and provide suggestions.
2. Conduct oversight of the follow up to the SKAI findings, the oversight results of FSA and Public Accountant.
3. Give monthly recommendation and input to the Board of Commissioners based on the minutes of the meetings.
Risk Monitoring Committee1. Evaluate the compatibility between policies, strategies,
and the framework of the Risk Management set up by the Board of Directors and their execution;
2. Evaluate the work of the Risk Management Committee and Risk Management Work Unit to provide recommendation to the Board of Commissioners.
Nomination and Remuneration CommitteeNomination and Remuneration Committee has the following duties and responsibilities:1. Related to the remuneration policy, the committee performs the following duties:
• Evaluate the remuneration policy.• Give recommendation to the Board of Commissioners
on:• Policy of remuneration for the Board of Commissioners
and the Board of Directors to be presented at General Meeting of Shareholders.
2016 Annual Report BANK MAYORA 33
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
• Kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan Pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi.
2. Terkait Kebijakan Nominasi, Komite melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:• Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai
sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.
• Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.
• Memberikan rekomendasi mengenai Pihak Independen yang akan menjadi anggota Komite kepada Dewan Komisaris.
Dewan Komisaris mengapresiasi kinerja Komite di bawah Dewan Komisaris yang telah membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
Rekomendasi Dewan Komisaris
Dalam menjalankan tugas pengawasan terhadap kinerja Direksi dalam mengelola Perseroan, Dewan Komisaris dapat memberikan nasihat dan rekomendasi kepada Direksi terkait upaya pencapaian target yang telah disepakati bersama.
Dewan Komisaris mempertimbangkan masukan dari Komite-komite di bawah Dewan Komisaris untuk selanjutnya disampaikan kepada Direksi, baik secara langsung pada saat Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi maupun melalui surat.
Pada tahun 2016, Dewan Komisaris menyampaikan sejumlah nasihat dan rekomendasi kepada Direksi yang seluruhnya dilakukan pada saat Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi, antara lain:1. Terkait dengan penyusunan Rencana Bisnis PT Bank
MAYORA Tahun 2016 – 2018, Dewan Komisaris mengingatkan Direksi untuk lebih meningkatkan pelaksanaan aspek Manajemen Risiko.
2. Dewan Komisaris menyampaikan kepada Direksi untuk lebih meningkatkan rasio produktivitas Bank.
• Policy of remuneration for the executives and employees in general to be delivered to the Board of Directors.
2. Related to the nomination policy, the committee performs the following duties:• Formulate and give recommendations about the
system and procedure for electing and/or replacing members of the Board of Commissioners and the Board of Directors to the Board of Commissioners to be presented at General Meeting of Shareholders.
• Give recommendation to candidates of members of the Board of Commissioners and/or the Board of Directors to the Board of Commissioners to presented at General Meeting of Shareholders.
• Give recommendation on the independent parties to be nominated as members of committee to the Board of Commissioners.
The Board of Commissioners commends the performance the Board of Commissioners’ supporting committees for their assistance.
Board of Commissioners’ RecommendationsIn overseeing the work of the Board of Directors, the Board of Commissioners can give suggestions and recommendations to the Board of Directors on matters related to the achievement of the Bank’s targets.
The Board of Commissioners takes into consideration the inputs from the committees tasked with assisting the Board. The inputs were then deliberated to the Board of Directors, either directly or during joint meeting of the Board of Commissioners and the Board of Directors, or via letters.
In 2016, the Board of Commissioners gave several inputs and recommendation to the Board of Directors, all of which were given during the joint meeting of the Board of Commissioners and the Board of Directors. Some of these are:1. Related to the formulation of PT Bank MAYORA Business
Plans for the Period of 2016 – 2018, the Board of Commissioners reminded that the Board of Directors improve the implementation of the aspects of Risk Management.
2. The Board of Commissioners recommended that the Board of Directors improve the Bank’s productivity ratio.
34 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Jakarta, 31 Desember 2016 Jakarta, December 31st 2016
Dharmawan AtmadjaKomisaris Utama
President Commissioner
Perubahan Komposisi Dewan KomisarisPada tahun buku 2016, Perseroan memperkuat komposisi anggota Dewan Komisaris dengan menambah 2 (dua) orang Komisaris Independen yang diangkat melalui keputusan RUPS Luar Biasa yang dilaksanakan pada tanggal 19 Februari 2016 Dan 22 Agustus 2016 Hal ini dimaksudkan agar pengawasan yang dilakukan Dewan Komisaris terhadap kinerja Direksi dalam mengelola Perseroan untuk mencapai visi dan misi Perseroan menjadi lebih baik lagi.
Komposisi Dewan Komisaris Perseroan pada akhir tahun buku 2016 adalah sebagai berikut :
Kami mengucapkan selamat bergabung dan selamat bekerja kepada Sdri. Rufina Tinawati Mariato dan Sdr. Joys Djajanto. Semoga kehadiran beliau semakin memperkuat fungsi pengawasan Dewan Komisaris terhadap pengelolaan Perseroan dalam upaya mencapai visi dan misinya.
ApresiasiAkhir kata, izinkan kami untuk menyampaikan selamat kepada Bank MAYORA atas prestasi-prestasi yang diraih pada tahun 2016. Kami berterima kasih kepada anggota Dewan Komisaris, Direksi, manajemen dan para karyawan untuk dedikasi dan kontribusinya. Pada kesempatan ini, kami juga ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada para pemegang saham dan nasabah Bank MAYORA untuk dukungan yang tiada hentinya.
Changes in the Composition
In the 2016 financial year, Bank MAYORA took a step to further strengthen its composition by adding two (2) more independent commissioners. Their appointment was based on Extraordinary General Meeting of Shareholders held on February 19, and August 22, 2016. The change in the composition is to ensure that the overseeing process is more effective.
The composition of the Board of Commissioners as of the end of 2016 financial year is as follow:
Dharmawan Atmadja : Komisaris Utama / President CommissionerTimotius Adidjaja : Komisaris Independen / Independent CommissionerTaryadi Supangkat : Komisaris Independen / Independent CommissionerRufina Tinawati Marianto : Komisaris Independen / Independent Commissioner Joys Djajanto : Komisaris Independen / Independent Commissioner
Mrs. Rufina Tinawati Marianto and Mrs. Joys Djajanto, their existence will strengthen the monitoring function of Board of Committees toward management of the Company in realizing its vision and mission.
AppreciationTo close, allow me to represent the Board of Commissioners in extending our congratulation to Bank MAYORA for the achievements in 2016. We want to thank all members of the Board of Commissioners and the Board of Directors, and also to the management and the employees for the dedication and contribution. In this occasion, I also want to extend my gratitude to the shareholders and customers of Bank MAYORA for their continuing support.
2016 Annual Report BANK MAYORA 35
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Dewan KomisarisBoard of Commissioners
01 Joys DjajantoKomisaris IndependenIndependent Commissioner
02 Dharmawan AtmadjaKomisaris UtamaPresident Commissioner
03 Rufina Tinawati MariantoKomisaris IndependenIndependent Commissioner
04 Taryadi SupangkatKomisaris IndependenIndependent Commissioner
05 Timotius AdidjajaKomisaris IndependenIndependent Commissioner
01 04 02 05 03
36 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
LAPORAN DIREKSIBoard of Directors Report
Irfanto OeijDirektur UtamaPresident Director
2016 Annual Report BANK MAYORA 37
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Para Pemegang Saham dan Pemangku
Kepentingan yang Terhormat,
Pertama-tama kami panjatkan puji syukur kepada
Tuhan yang Maha Esa atas karunia yang luar biasa
sepanjang tahun. Atas nama Direksi, perkenankan
kami melaporkan kinerja Perseroan untuk tahun
buku yang berakhir pada 31 Desember 2016.
Sebagai salah satu wujud pertanggungjawaban
Direksi dalam mengelola perusahaan, ijinkan
kami menyampaikan pencapaian kinerja selama
tahun 2016 dalam bentuk Laporan Tahunan
kepada seluruh pemegang saham dan pemangku
kepentingan lainnya. Laporan ini juga merupakan
bagian dari penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola
Perusahaan yang Baik.
KONDISI MAKRO EKONOMI DAN INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA Masih berlanjutnya perlambatan pertumbuhan
ekonomi global membuat kondisi perekonomian
Indonesia tahun 2016 menjadi sangat menantang.
Jatuhnya harga komoditas dunia membuat industri
komoditas di Indonesia menghadapi situasi
yang cukup berat. Pemain di industri komoditas
memperlambat laju usahanya, bahkan beberapa
pemain memilih untuk menghentikan usahanya
untuk sementara.
Dear Shareholders and Stakeholders,
First, we would like to express our gratitude to God
for the blessings given throughout the year. On
behalf of the Board of Director, allow us to report
the company performance for the financial year
which ended on December 31, 2016.
As one of the Board of Directors’ accountability in
managing the Company, allow us to present the
achievements of 2016 in the form of Annual Report
to all Shareholders and Stakeholders. This report
is also an implementation of good corporate
governance principles.
MACRO-ECONOMIC CONDITION AND BANKING INDUSTRY IN INDONESIADue to the slow growth of global economy,
Indonesia’s economic condition in 2016
experienced a challenging period. Decreasing
prices of global commodities led commodity
industries in Indonesia to facing a hard situation.
The players in those industries slow their growth
down; some even decided to respite from the
business.
Kami patut berbangga dengan pencapaian kinerja yang dibukukan Bank MAYORA pada 2016. Pasalnya kinerja yang sangat baik tersebut dibukukan di saat perekonomian nasional tengah berada pada kondisi yang kurang menggembirakan.
We should be proud of the performance achievements of Bank MAYORArecorded in 2016. As the excellent performance recorded at the time when the national economy in the midst of unfavorable conditions.
38 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Di tengah kondisi tersebut, melalui sejumlah kebijakan yang
diambil oleh Pemerintah, perekonomian Indonesia tahun
2016 tumbuh sebesar 5,02 %, lebih tinggi dibandingkan
pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya yang sebesar 4,79%,
dengan tingkat inflasi yang terjaga di level cukup rendah 3,02%.
Program Pengampunan Pajak (Tax Amnesty) yang dijalankan
Pemerintah pada tahun 2016 mendapat sambutan yang
sangat baik dari wajib pajak, baik perorangan maupun badan
usaha. Hingga 31 Desember 2016, tercatat jumlah deklarasi
harta dalam negeri sebesar Rp3.143 triliun, deklarasi luar
negeri Rp1.013 triliun dan repatriasi Rp141 triliun dengan
jumlah dana tebusan mencapai Rp103,3 triliun. Hal ini
sangat berdampak positif bagi perekonomian negara.
Disamping itu, kebijakan Pemerintah untuk lebih mendorong
pengembangan infrastruktur dan sektor maritim juga
memberikan dampak yang positif terhadap perekonomian
nasional.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh
faktor domestik. Keberhasilan Pemerintah menjaga tingkat
inflasi yang rendah sepanjang tahun 2016 juga menjadi faktor
yang cukup mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional.
Tingkat inflasi sepanjang tahun 2016 adalah sebesar 3,02%
atau menjadi yang terendah dalam satu dekade terakhir.
Faktor domestik lainnya yakni realisasi belanja pemerintah
(APBN) yang mencapai 89,3% atau Rp1.859,46 triliun dari
yang ditargetkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Perubahan sebesar Rp2.082,95 triliun. Meskipun tidak
mencapai target, namun belanja negara pada 2016 lebih tinggi
dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp1.806,5 triliun.
Namun demikian, pertumbuhan ekonomi yang positif tersebut
belum sejalan dengan pertumbuhan industri perbankan. Tahun
2016, industri perbankan nasional mengalami perlambatan
pertumbuhan. Pertumbuhan kredit perbankan hanya terealisasi
sebesar 7,83%, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan kredit
tahun 2015 yang sebesar 10,40%. Sedangkan pertumbuhan
Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh lebih baik dengan pertumbuhan
sebesar 9,60%, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan DPK
tahun sebelumnya sebesar 7,26%.
Jumlah aset perbankan umum tahun 2016 mencapai
Rp6.729,80 triliun, tumbuh 10,40% dibandingkan tahun
sebelumnya. Dengan demikian, pertumbuhan aset
perbankan umum tahun 2016 lebih tinggi dibandingkan
pertumbuhan tahun sebelumnya yang sebesar 8,56%.
Amidst this condition, the policies taken by the government
has helped Indonesia’s economic condition in 2016 grew
5.02%, higher than the previous year at only 4.79%, with
inflation rate stayed rather low at 3.02%.
The government’s Tax Amnesty program in 2016 was
welcomed by taxpayers, be it individual or corporations. Up
to December 31, 2016, the amount declared domestically
reached Rp3,143 trillion, internationally reached Rp1,013
trillion and repatriation of Rp141 trillion with ransom fund
amount reached Rp103,3 trillion. This truly created a positive
impact to the national economy.
In addition, the government policy that pushes infrastructure
development and maritime sector is also giving positive
impact to the national economy.
Moreover, the economic growth is also affected by domestic
factors. The government’s success in keeping the low inflation
rate throughout the year of 2016 is also a factor affecting
the national economic growth. The inflation rate stood at
3.02% or the lowest within the past decade. Other domestic
factors include the state budget (APBN) that reached 89.3%
or Rp1,859,46 trillion from the allocated Rp2,082.95 trillion.
Despite the unfulfilled target, the government spending in
2016 was higher than the previous year at only Rp1,806.5
trillion.
Nevertheless, the positive economic growth isn’t always
in line with the growth of the banking industry, which
experienced a slowdown in 2016. The growth of bank credit
only stood at 7,83%, which is lower than the achievement
in 2015 of 10,40%. While the Third-party Fund (DPK) grew
better at the rate of 9.60%, as compared to the previous
year’s 7.26% growth.
The total assets in the commercial banking sector in 2016
reached Rp6.729,80 trillion, a 10.40% growth compared
to the previous year. Therefore, the total assets in the
commercial banking sector in 2016 grew higher than the
previous year, which stood only at 8.56%.
2016 Annual Report BANK MAYORA 39
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Strategi dan Inisiatif StrategisBank MAYORA memiliki visi yang besar untuk terus
berkembang secara sehat dan memiliki daya saing yang kuat di
industri perbankan nasional. Tahun 2016, Bank MAYORA telah
beroperasi sebagai Bank dengan kategori BUKU 2. Pencapaian
tersebut merupakan bagian dari strategi jangka panjang Bank
MAYORA dalam menyikapi potensi pasar dan persaingan
industri perbankan yang semakin ketat.
Sejalan dengan strategi jangka menengah dan panjang yang
telah ditetapkan, tahun 2016 Perseroan telah menyiapkan
sejumlah strategi pengembangan usaha sesuai dengan asumsi
dasar yang telah disepakati bersama Dewan Komisaris.
Strategi yang dijalankan pada tahun 2016 adalah sebagai
berikut:
1. Melakukan Perluasan Cakupan Usaha
Sebagai Bank BUKU 2, memungkinkan Bank MAYORA
untuk melakukan perluasan cakupan usaha ke bidang-
bidang baru. Hal ini merupakan peluang bagi Bank
MAYORA untuk menggali potensi bisnis baru. Salah satu
langkah yang dilakukan adalah membuka Kantor Cabang
di wilayah Indonesia Timur untuk menggali potensi di
wilayah tersebut.
Perseroan juga berupaya untuk meningkatkan kredit
konsumer dengan menggiatkan aktivitas bisnis kredit
konsumsi di jaringan kantor cabang yang dimiliki secara
selektif, serta meningkatkan penetrasi kredit ke segmen
mikro pasar tradisional dan BPR.
2. Meningkatkan Rentabilitas
Perseroan berupaya untuk meningkatkan kontribusi
pendapatan selain bunga atau fee based income untuk
mendukung rentabilitas Bank dengan meningkatkan
volume transaksi nasabah di jaringan kantor cabang serta
menciptakan lini bisnis dan produk baru seiring dengan
peningkatan Bank menjadi BUKU 2. Selain itu, Bank MAYORA
juga menetapkan besaran komposisi low cost funding untuk
menjaga efisiensi dalam penghimpunan dana.
3. Meningkatkan Kualitas Operasional Bank
Meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses di internal
untuk meningkatkan kualitas layanan kepada nasabah
sehingga dapat meningkatkan daya saing Bank dalam
menghadapi persaingan usaha.
Strategy and Strategic InitiativesBank MAYORA has a big vision to keep its sound growth and
strength its position in the national banking industry. As of
2016, Bank MAYORA has been operated as a bank with the
BUKU 2 category. The achievement is part of the Bank’s long-
term strategy to make the most of the market potential and
deal with the banking industry’s high competition.
In line with the assigned medium and long-term strategy,
the Company in 2016 has prepared several business
development strategies according to the basic assumption
which has been approved together with the Board of
Commissioners.
The strategies implemented in 2016 are as follows:
1. Business Scope Expansion
As a BUKU 2 Bank, Bank MAYORA is able to expand its
business to other new fields. This is surely an opportunity
for the Bank to make the most of new business
potentials. One of the steps taken is opening branch
offices in eastern Indonesia in search of potentials in the
region.
The Company also seeks to increase consumer credit
by encouraging consumer credit business activities
at selected branch offices as well increasing mortgage
penetration to the micro segment of traditional market
and BPR.
2. Increasing Profitability
The Company seeks to increase income other than
from interest and fee based income to support the
Bank’s profitability in increasing customers’ transaction
at branch offices as well as developing new business
and products in line with the Bank’s development into
BUKU 2. Aside from that, Bank MAYORA has also set the
amount of low cost funding to maintain the efficiency of
fundraising.
3. Increasing the Bank’s Operational Quality.
Effectively and efficiently increasing the internal process
of service quality to customers in order to improve the
Bank’s competitiveness.
40 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
4. Pembenahan Organisasi dan Sumber Daya Manusia Merumuskan budaya perusahaan (corporate culture),
melakukan pengembangan organisasi untuk mendukung pengembangan usaha dan perbaikan proses kerja di internal Bank dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk meningkatkan kompetensi karyawan sesuai dengan jabatan dan fungsi kerjanya.
5. Penguatan Manajemen Manajemen yang solid menjadi salah satu kunci
keberhasilan Bank MAYORA. Untuk itu, tahun 2016 Bank MAYORA melakukan penguatan manajemen dengan pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris baru untuk memperkuat jajaran manajemen yang sudah ada.
6. Penguatan Good Corporate Governance (GCG) dengan berpedoman pada Corporate Governance Manual yang telah disusun oleh Bank.
7. Pengembangan Teknologi Informasia. Meningkatkan kemampuan Teknologi Informasi
untuk mendukung bisnis.b. Mengembangkan produk dan fitur EDC.c. Mengembangkan Sistem Informasi Manajemen
(SIM) yang terpadu.
Sejalan dengan strategi tersebut, tahun 2016 Direksi mengambil sejumlah inisiatif strategis, antara lain : 1. Meningkatkan NIM antara lain dengan cara:
a. Meningkatkan efisiensi dalam hal pendanaan dengan menyelaraskan pertumbuhan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) dengan pertumbuhan kredit.
b. Meningkatkan komposisi dana murah dalam struktur pendanaan Bank.
c. Meningkatkan penetrasi ke segmen Mikro yang mempunyai margin tinggi
2. Melakukan upaya untuk menurunkan rasio kredit bermasalah (NPL) dengan :a. Menerapkan early warning system untuk memonitor
kondisi bisnis debiturb. Melakukan pendekatan personal kepada debitur
bermasalahc. Melakukan upaya hukum untuk pengambilalihan
aset debitur bermasalahd. Melakukan efisiensi biaya operasional lainnya.
Kebijakan strategis tersebut merupakan upaya untuk menjaga rentabilitas Bank yang disebabkan pertumbuhan kredit yang cenderung mengalami hambatan.
4. Organization and Human Resources Reformation Formulating corporate culture, developing the
organization to support business expansion and work process improvement internally, as well as human resources development to escalate employees’ competency according to position and job functions.
5. Strengthening the Management A solid management is one key to Bank MAYORA’s
success. Therefore in 2016, Bank MAYORA strengthened its management by means of appointing new Board of Directors and Board of Commissioners.
6. Strengthening Good Corporate Governance (GCG), in accordance with the Corporate Governance Manual which has been drafted by the Bank.
7. Information Technology Developmenta. Increasing the Information Technology ability to
support business b. Developing EDC products and features.c. Developing Integrated Information System
Management (SIM).
In line with those strategies, the Board of Directors in 2016 took several strategic initiatives, which include:1. Increasing NIM through:
a. Increasing the funding efficiency in accordance with the growth of Third-Party Fund (DPK) and mortgage growth.
b. Increasing the composition of low cost fund into the Bank’s funding structure.
c. Increasing the penetration to the micro segment with high margin.
2. Striving to reduce the ratio of non-performing loans (NPL): a. Implementing early warning system to monitor
debtor’s business condition.b. Conducting personal approach to problematic
debtors.c. Pursuing law actions to take over assets of
problematic debtors.d. Pursuing other operational cost efficiency actions.
Strategic policy is one effort to manage the Bank’s profitability
as the result of challenging mortgage growth.
2016 Annual Report BANK MAYORA 41
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Kendala yang DihadapiPermasalahan umum yang dihadapi oleh Bank saat ini
adalah Corporate Brand Bank MAYORA yang belum terlalu
dikenal oleh masyarakat, variasi produk dan jaringan kantor
masih terbatas, kualitas SDM yang masih harus ditingkatkan,
serta dukungan Teknologi Informasi yang belum memadai
karena sedang dalam proses pengembangan.
Bank MAYORA sangat menyadari, untuk mengatasi semua
kendala tersebut dibutuhkan proses dan waktu yang tidak
sebentar.
Adapun kendala yang secara spesifik dihadapi bank pada
tahun 2016 antara lain :
1. Kendala dalam penyaluran kredit
• Kondisi perekonomian dan dunia usaha yang
belum sepenuhnya pulih merupakan faktor
utama penyebab belum terlalu signifikannya
permintaan fasilitas permintaan kredit. Bahkan
ada kecenderungan dari pelaku industri melakukan
pelunasan dipercepat atas kewajiban mereka di
perbankan, sebagai upaya efisiensi beban bunga.
• Kredit bermasalah pada industri perbankan yang
masih cukup tinggi membuat Bank harus lebih
selektif dan berhati-hati dalam penyaluran kredit
• Tingkat persaingan yang semakin tinggi dalam
suku bunga kredit berdampak pada maraknya
perpindahan debitur ke bank lain (take over).
2. Kendala dalam peningkatan pendapatan operasional
selain bunga
Dunia usaha yang masih belum sepenuhnya pulih,
masih rendahnya kegiatan ekspor-impor serta daya beli
masyarakat yang belum cukup kuat telah berdampak
cukup signifikan terhadap rendahnya volume transaksi
perbankan yang diharapkan mampu memberikan
kontribusi pendapatan operasional selain bunga.
3. Kendala dalam penghimpunan dana murah
Penghimpunan dana murah, khususnya untuk produk
giro, masih mempunyai kendala, terkait dengan daya
saing Bank dalam hal fasilitas penunjang layanan
nasabah yang masih belum optimal, terutama fasilitas
internet banking.
4. Brand yang belum dikenal luas
• Corporate Brand Bank MAYORA yang belum terlalu
dikenal oleh masyarakat.
• Variasi produk dan jaringan kantor masih terbatas.
ChallengesCommon challenges faced by the Bank these days are Bank
MAYORA’s Corporate Brand which are not known enough
in the public, limited product variation and office networks,
human resource quality that needs to improve as well as
information technology support that is still inadequate and
is being in development process.
Bank MAYORA recognizes the challenges, and to overcome
those challenges, more time and process are needed.
Specific challenges faced by the Bank in 2016 are:
1. Mortgage distribution challenges
• Current economic condition, which isn’t fully
recovered, is the main cause of low mortgage request
numbers. Among the industry, there are inclinations
to do faster settlement to what they owe from the
Bank, as an effort of interest efficiency.
• The number of troubled mortgage in the banking
industry is still high, and this makes Bank MAYORA to
be more selective when it comes to credit distribution.
• High competitiveness in mortgage interest caused
the movement of debtors to other bank (take over).
2. Constraints in increasing operating income other than
interest
The industry isn’t fully recovered, the decrease in
export-import activities as well as low purchasing power
impacted the banking transaction numbers significantly,
which is actually hoped to provide operational income as
an alternative to interest.
3. Challenges in collecting low-cost funds
Low-cost funds collection, especially for current accounts,
are still challenged by the bank competitiveness in
customer service support facilities, which is yet to be
optimized, especially internet banking.
4. Less awareness of the brand in public
• Bank MAYORA’s Corporate Brand is yet to be known
by public.
• Product variation and office network are still limited.
42 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Untuk mengatasi kendala tersebut Bank MAYORA telah
melakukan sejumlah langkah antisipatif, antara lain :
1. Tindak lanjut untuk mengatasi kendala dalam penyaluran
kredit
• Melaksanakan program marketing untuk
meningkatkan penyaluran kredit, baik pencairan
kredit baru, peningkatan penggunaan fasilitas kredit
yang belum terpakai (unused loan) oleh debitur
existing, maupun program take over.
• Melakukan peningkatan dan pengembangan pada
proses kerja di internal untuk meningkatkan efisiensi
dan percepatan proses kredit.
• Memaksimalkan keunggulan komparatif yang
dimiliki oleh Bank, seperti keunggulan dalam hal
pendekatan kepada debitur dan calon debitur.
2. Tindak lanjut yang dilakukan untuk mengatasi kendala
dalam peningkatan pendapatan operasional selain
bunga
• Menambah fitur layanan Bank.
• Meningkatkan customer base untuk mendorong
peningkatan pendapatan administrasi dan volume
transaksi nasabah.
3. Tindak lanjut yang dilakukan untuk mengatasi kendala
dalam penghimpunan dana murah
• Melaksanakan program-program promosi
untuk mempertahankan loyalitas nasabah serta
meningkatkan jumlah nasabah baru
• Melakukan review suku bunga simpanan secara
berkala, untuk memastikan tingkat suku bunga
simpanan Bank masih on market namun masih
dalam batas toleransi eifisiensi beban bunga Bank.
• Memelihara relasi yang baik dengan nasabah yang
sudah ada (existing) untuk meningkatkan saldo giro
dan tabungan.
4. Tindak lanjut yang dilakukan untuk mengatasi kendala
Brand yang belum dikenal luas.
• Melakukan campaign untuk meningkatkan brand
awarenes baik melalui metode above the line (media
massa) maupun below the line (berbagai kegiatan
acara, pameran, sponsorship, dan CSR).
• Menambah jaringan kantor
• Menambah lini bisnis dan produk baru yang diijinkan
seiring masuknya Bank ke BUKU 2.
To overcome those challenges, Bank MAYORA has completed
several anticipation steps including:
1. Follow-up to overcome mortgage distribution problem.
• Running marketing programs to increase mortgage
distribution, be it disbursement of new loans, an
increase in unused load facility by existing debtors
or take over programs.
• Increasing and developing internal working process
to improve efficiency and acceleration of the credit
process.
• Maximizing the Bank’s comparative privilege such as
in approaching the debtors and prospective debtors.
2. Follow-ups to overcome challenges in increasing
operational income other than interest.
• Adding service features
• Increasing customer base to push administration
income and numbers of customer transactions.
3. Follow-ups to overcome low-cost funding collection.
• Running promotion programs to maintain existing
customers as well as increasing the number of new
customers.
• Regularly reviewing interest rates on deposits, to
ensure the rates is still on market but also within the
tolerable line of interest efficiency expense.
• Maintaining good relation with existing customers to
increase current accounts balance and savings.
4. Follow-up to overcome the challenge of Brand is not yet
known publicly.
• Brand awareness campaign, be it through above
the line method (mass media) or below the line
(participating in events, exhibitions, sponsors and
CSR).
• Adding office networks.
• Adding new business and products which are
allowed, in line with the Bank’s entrance to BUKU 2.
2016 Annual Report BANK MAYORA 43
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Analisa Kinerja Bank MAYORADi tengah perlambatan pertumbuhan industri perbankan
nasional, tahun 2016 Bank MAYORA berhasil membukukan
kinerja yang cukup membanggakan. Hampir seluruh
indikator kinerja keuangan perusahaan mengalami
peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
Jumlah aset meningkat 4,25% menjadi Rp5.359.61 miliar dari
tahun sebelumnya Rp5.141,06 miliar. Pencapaian jumlah
aset tersebut lebih rendah dibandingkan Rencana Bisnis
Bank (RBB) 2016 yang telah ditetapkan sebelumnya sebesar
Rp6.048,73 miliar.
Jumlah simpanan nasabah tahun 2016 mencapai Rp4.008,43
miliar, meningkat 1,38% dibandingkan tahun sebelumnya
Rp3.953,98 miliar. Rendahnya pertumbuhan simpanan
nasabah ini merupakan bagian dari strategi Bank untuk
menyelaraskan pertumbuhan simpanan nasabah dengan
pertumbuhan kredit untuk menjaga rentabilitas.
Jumlah kredit (bersih) yang diberikan Bank MAYORA
tahun 2016 mencapai Rp3.358,00 miliar, sedikit lebih
rendah dibandingkan jumlah kredit yang diberikan tahun
sebelumnya sebesar Rp 3.516,22 miliar. Pencapaian tersebut
juga berada di bawah RBB, yang sebesar Rp4.215,98 miliar
atau hanya terealisasi 79,65%. Penurunan jumlah kredit
yang diberikan tersebut disebabkan masih rendahnya
permintaan kredit baru yang tidak terlepas dari kondisi
perekonomian yang masih belum kondusif.
Terlepas dari tidak tercapainya target jumlah kredit yang
diberikan, Bank MAYORA berhasil membukukan pendapatan
bunga yang meningkat sebesar 12,44% menjadi Rp502,72
miliar, dari tahun sebelumnya sebesar Rp447,10 miliar.
Pencapaian pendapatan bunga tersebut berada di bawah
target RBB sebesar Rp554,21 miliar.
Indikator | Indicator Pencapaian RBB | RBB Achievements
Total Aset | Total Asset 88,86%
Dana Pihak Ketiga | Third Party Fund 84,88%
Kredit yang Diberikan | Given Mortgage 79,65%
Laba | Profit 107,06%
Beban bunga tahun 2016 berhasil ditekan menjadi Rp241,05
miliar, atau naik 0,69% dibandingkan beban bunga tahun
sebelumnya sebesar Rp239,39 miliar. Hal ini merupakan
salah satu bentuk keberhasilan Bank MAYORA dalam
mengelola portofolio dana.
Bank MAYORA Performance AnalysisAmidst a slowdown in the growth of the national banking
industry in 2016, Bank MAYORA managed to book a rather
satisfying performance. Almost all financial performance
indicators of the Company are experiencing an increase
compared to the previous year.
Total assets increased 4.25% to Rp5.359.61 billion, compared
to Rp5,141.06 billion recorded in the previous year. This
achievement is lower than what was set in the 2016 Banking
Business Plan (RBB) at Rp6,048.73 billion.
Customer savings in 2016 reached Rp4,008.43 billion,
an increase of 1,38% compared to the previous year at
Rp3,953.98 billion. The rather small growth of customer
savings is part of the Bank’s strategy to maintain profitability
by aligning customer deposits growth with credit growth.
Credit (Net) amount given by Bank MAYORA in 2016 reached
Rp3.358,00 billion, a little lower when compared to previous
year’s amount of Rp3.516,22 billion. The achievement is also
lower than RBB at Rp4.215,98 billion or 79.65%. The decrease
is due to low numbers of new mortgage requests related to
the economic condition that hasn’t been fully recovered yet.
Despite not achieving the target of providing credit, Bank
MAYORA successfully booked an increase of 12.44% in its
interest income, to Rp502.72 billion from Rp447.10 recorded
in the previous years. The achievement is lower than RBB
target at Rp554.21 billion.
In 2016, the Bank managed to push interest expense down
to Rp241.05 billion, 0.69% higher than the previous year at
Rp239,39 billion. This is one of Bank MAYORA’s achievements
in managing fund portfolio.
44 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Dengan pencapaian tersebut, laba tahun berjalan yang
dibukukan Bank MAYORA mencapai Rp56,32 miliar,
meningkat 27,63% dibandingkan laba tahun berjalan tahun
sebelumnya yang sebesar Rp44,13 miliar.
Kinerja keuangan yang cukup membanggakan pada tahun
2016 juga diiringi dengan kinerja operasional yang sangat
baik. Tahun 2016 Bank MAYORA memperluas cakupan
wilayah operasionalnya dengan membuka 1 Kantor Cabang
Pembantu, 1 Kantor Kas, menambah 7 unit mesin ATM.
Sementara itu, Jumlah merchant EDC berkurang dari 2.560
unit di 2015 menjadi 1.827 unit di 2016, disebabkan karena
Bank melakukan konsolidasi dan menarik sejumlah EDC
yang tidak produktif.
Prospek UsahaSeiring dengan kondisi ekonomi yang mulai bergerak ke arah
yang lebih baik, Bank MAYORA optimis dapat meningkatkan
kinerjanya pada tahun-tahun mendatang. Hal ini tak lepas
dari adanya kesempatan-kesempatan di depan yang harus
dimanfaatkan dengan maksimal, antara lain:
• Akses untuk memasuki pangsa pasar kredit dan DPK
yang cukup besar terutama dari jaringan value chain
Grup Mayora.
• Pemerintah mengasumsikan pertumbuhan
perekonomian nasional 2017 masih bertumbuh dengan
baik yaitu sebesar 5,3%.
• Kesadaran dan kebutuhan masyarakat terhadap fungsi
dan jasa perbankan (financial inclusion) semakin baik.
• Pulihnya beberapa sektor industri utama seperti
pertambangan, dan meningkatnya fokus pemerintah
untuk meningkatkan infrastruktur, konsumsi masyarakat,
kesehatan, pemulihan bisnis properti (loan to value/LTV).
• Pelonggaran Kebijakan Pemerintah termasuk Bank
Indonesia untuk mengembangkan Indonesia Timur.
Optimisme tersebut ditunjang oleh adanya kekuatan yang
dimiliki Bank MAYORA, yaitu:
• Dukungan dari Grup Mayora yang kuat dan solid, serta
memiliki jaringan usaha yang luas.
• Posisi permodalan dan keuangan yang baik dan sehat.
• Komitmen pemegang saham yang sangat baik (Grup
Mayora dan IFC) untuk mendukung pengembangan dan
pertumbuhan Bank.
With the achievement, Bank MAYORA recorded the profit
of current year at Rp56.32 billion, a 27.63% compared to the
previous year, which stood at Rp44.13 billion.
The financial performance of 2016 was quite remarkable,
and was followed by good operational performance. In 2016,
Bank MAYORA expanded its operational area coverage by
opening 1 branch office, 1 cash office and 7 ATM machines.
On the other hand, the number of merchant EDC machines
decreased from 2.560 units in 2015 to 1.827 unit in 2016 as
the Bank pulled back some unproductive EDC machines.
Business ProspectWith the economy moving for the better, Bank MAYORA
is optimistic about improving its performance in the years
to come. This is due to new opportunities opening up and
should be used to the best advantage. Some of them are:
• Access to enter the mortgage market and large DPK
especially from the Mayora Group value chain network.
• Government assumption that the national economy will
grow 5.3% in 2017.
• Public awareness and need regarding banking services
and function (financial inclusion) is improving.
• Recovery of some major industrial sectors such as
mining and better government focus on improving
infrastructure, consumption, health, property business
recovery (the impact of LTV policy change).
• Government policy is easing up, including Bank Indonesia
to develop eastern Indonesia.
This optimism is supported by Bank MAYORA’s strengths
that include:
• Solid support from Mayora Group with its wide business
network.
• Good and sound position of finance and capital.
• Shareholders (Mayora Group and IFC) commitment to
support the development and growth of the Bank.
2016 Annual Report BANK MAYORA 45
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Sumber Daya ManusiaSebagaimana tahun-tahun sebelumnya, Bank MAYORA
senantiasa memberikan komitmen pada pengembangan
Sumber Daya Manusia (SDM). Bank MAYORA terus berusaha
untuk membentuk lingkungan kerja yang kondusif di mana
karyawan dapat menumbuhkan dan mengembangkan karir
profesional mereka.
Bank MAYORA telah menyusun Program Pengembangan
SDM untuk mengoptimalkan potensi SDM yang ada.
Program Pengembangan SDM dilakukan secara terpadu
dengan merujuk pada rencana tahunan maupun rencana
jangka panjang Perusahaan.
Strategi pengelolaan SDM yang diterapkan Bank MAYORA
merupakan alignment terhadap visi dan misi, strategi serta
budaya perusahaan. Untuk itu, Bank MAYORA melakukan
serangkaian upaya yang berkesinambungan dan terarah
dalam melakukan program pengembangan SDM.
SDM yang handal dengan kompetensi yang baik merupakan
faktor utama dalam proses implementasi strategi bisnis
Bank sehingga seiring dengan perkembangan bisnis pula
Bank secara terus menerus merencanakan pengembangan
SDM yang berkesinambungan. Rencana pengembangan
SDM didasarkan pada analisa gap competency karyawan
terkait dengan jabatan dan fungsi kerjanya.
Pada tahun 2016, Bank MAYORA menyelenggarakan 182
pelatihan yang diikuti oleh 903 peserta.
Teknologi InformasiBank MAYORA telah melakukan transformasi TI untuk
peremajaan infrastruktur TI yang mencakup penggantian
sistem, baik perangkat keras maupun perangkat lunak.
Setelah berhasil melakukan migrasi sistem core banking
pada tahun 2015. Tahun 2016, Bank MAYORA melanjutkan
program transformasi TI dengan melakukan pengembangan
sistem sebagai bagian dari competitive advantage yang
diperlukan.
Sejalan dengan Roadmap Pengembangan TI Bank MAYORA,
tahun 2016 Divisi Informasi Teknologi telah menyusun dan
melaksanakan sejumlah program kerja, antara lain :
1. Pengembangan switching delivery chanel
2. Pengembangan Sistem Informasi Management
3. Implementasi colocation
4. Peningkatan jaringan
Human ResourcesJust like in the previous years, Bank MAYORA is always
committed to developing its Human Resources (HR). Bank
MAYORA always strives to create a conducive working
environment where employees can grow and develop their
professional career.
Bank MAYORA has composed its HR Development Program
to optimize the existing HR potential. Integrated HR
Development Program is implemented according to annual
plan or long-term plan of the Company.
HR Management Strategy of Bank MAYORA is an alignment
of the Company’s vision, mission and culture. Therefore,
Bank MAYORA is implementing sustainable and guided
efforts to run the HR Development Program.
In implementing the Bank’s business strategy, competent
human resource is one main factor. Hence, parallel with
the development of the business, the Bank is planning
sustainable HR development. The HR development plan is
based on gap competency analysis on employee, according
to position and job function.
In 2016, Bank MAYORA held 182 training sessions attended
by 903 participants.
Information TechnologyBank MAYORA has gone through transformation in
information technology (IT) to rejuvenate its infrastructure,
including replacement of the system, both hardware and
software. After a successful migration of core banking
system in 2015. In 2016, the Bank MAYORA continued its
IT transformation program with continuing to develop its
system so that the Bank can offer stronger competitive
advantage.
In line with Bank MAYORA IT Development Roadmap, in
2016, the Division of Information Technology has developed
and implemented a number of programs, including:
1. Switching delivery chanel development
2. Management information System development
3. Co-location implementation
4. Network improvement
46 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Bank MAYORA meyakini bahwa TI akan semakin mengambil
peran dalam industri perbankan. Karena itu, pengembangan
TI di Bank MAYORA akan terus dilakukan sehingga dapat
meningkatkan daya saing Bank MAYORA ke depan.
Tata Kelola PerusahaanTata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate
Governance/GCG) tetap menjadi perhatian utama Bank
MAYORA. Penerapan GCG yang kuat yang diyakini akan
menciptakan dan melanjutkan kerjasama dengan pemegang
saham dan pemangku kepentingan secara luas dalam
jangka panjang.
Bank MAYORA memiliki komitmen yang sangat kuat untuk
menerapkan prinsip GCG dalam operasional perusahaan.
Tahun 2016, Bank MAYORA telah melengkapi infrastruktur
GCG-nya, antara lain :
1. Corporate Governance Manual dan Pedoman Tata Kelola
Perusahaan (Corporate Governance) untuk memastikan
bahwa Bank telah menjalankan prinsip-prinsip Tata
Kelola Perusahaan dalam setiap kegiatan.
2. Menyusun kebijakan intern Surat Edaran Kredit No.
02/SE-CRD/I/2016 Perihal Ketentuan Pemberian Kredit
terkait Persyaratan Lingkungan Hidup dan Sosial.
3. Membentuk Divisi Corporate Secretary & Legal.
4. Menambah anggota Komisaris Independen untuk
memperkuat Fungsi Pengawasan.
Penerapan GCG juga dipantau melalui penilaian GCG yang
dilakukan secara berkala. Hasil penilaian GCG dijadikan
pedoman untuk perbaikan lebih lanjut.
Penilaian Kinerja Komite di Bawah DireksiDalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi
Bank MAYORA dibantu oleh :
1. Komite Manajemen Risiko
2. Asset Liability Committee (ALCO)
3. Komite Pengarah Teknologi Informasi
4. Komite Merchant EDC
5. Komite Image
Bank MAYORA believes that IT will take a bigger portion in
the banking industry, therefore IT development in Bank
MAYORA will continue to enable the Bank’s competitiveness
in the future.
Corporate GovernanceGood Corporate Governance (GCG) is still the main focus
of Bank MAYORA. GCG implementation is believed to
create and continue the cooperation with shareholders and
stakeholders in the long run.
Bank MAYORA is strongly committed to implementing GCG
principles in the Company’s operations. In 2016, the Bank
has completed its GCG infrastructure, including:
1. Corporate Governance Manual and Corporate
Governance Guidance to ensure that bank is running
each activity based on Corporate Governance.
2. Developing internal policies Circular Letter of Mortgage
number 02/SE-CRD/I/2016 regarding Mortgage related
to environmental and social condition.
3. Establishing Corporate Secretary & Legal Division.
4. Adding the numbers of Independent Commissioners to
strengthen the Oversight Function.
The implementation of GCG is also monitored through
regular GCG assessment. The results are used as guidelines
for further improvement.
Performance Appraisal of Committee under Board of DirectorsIn carrying out its duties and responsibilities, the Board of
Directors of Bank MAYORA are assisted by:
1. Risk Management Committee
2. Asset Liability Committee (ALCO)
3. Information Technology Steering Committee
4. EDC Merchant Committee
5. Image Committee
2016 Annual Report BANK MAYORA 47
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pada tahun 2016, Komite di bawah Direksi telah
melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
Komite Manajemen RisikoMelakukan kegiatan pemantauan risiko Bank dan
memberikan rekomendasi sebagai berikut :
1. Perubahan metode perhitungan dan penambahan sub
parameter risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas,
risiko operasional dan risiko hukum.
2. Perlu dilakukan review pedoman manajemen risiko
disesuaikan dengan perkembangan tingkat kompleksitas
bisnis, ukuran dan struktur organisasi Bank.
Komite ALCO Melakukan kegiatan rutin dan memberikan rekomendasi
sebagai berikut :
1. Penetapan RAK Rp, USD dan Suku bunga deposito Rp,
USD serta Suku bunga kredit.
2. Meningkatkan CASA dan memelihara Outstanding DPK.
Komite Pengarah Teknologi Informasi Memberikan arahan dan rekomendasi Teknologi Informasi
untuk :
1. Pengembangan Core Banking.
2. Pembuatan aplikasi dan perencanaan infrastruktur
Teknologi Informasi untuk menunjang bisnis Bank.
Komite Merchant EDCSelama tahun 2016, Komite Merchant EDC memberikan
arahan untuk :
1. Strategi bisnis Merchant EDC.
2. Pengembangkan bisnis Merchant EDC dengan PT.
Loket Pintar Indonesia untuk rekruitmen merchant di
berbagai kota antara lain Jakarta, Bandung, Surabaya
dan Banjarmasin.
Komite ImageMemberikan arahan dalam pemilihan vendor pembuatan
kalender dan annual report Bank MAYORA 2016.
Direksi menilai Komite-komite tersebut telah menjalankan
tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. Untuk itu,
Direksi memberikan apresiasi yang tinggi atas kinerja yang
telah diberikan oleh Komiet di bawah Direksi.
In 2016, Committees under the Board of Directors have
carried out its duties and responsibilities as follows:
Risk Management CommitteeThe committee conducts risk monitoring activities and gives
the following recommendations:
1. Changing in calculation method and adding sub-
parameters of credit risk, market risk, liquidity risk,
operational risk and legal risk.
2. Risk management guidance needs to be reviewed to be
in line with the growth of business complexity, size and
organizational structure.
ALCO CommitteeThe committee conducts its routine activities and give the
following recommendations:
1. Establishing RAK Rp, USD and interest rate on deposits
Rp, USD as well as mortgage interest rate.
2. Improving CASA and Maintaining outstanding DPK.
Information Technology Steering CommitteeThe Committee provides directions and recommendations
for :
1. Core Banking development and improvement.
2. IT Application development and infrastructure planning
to support the Bank.
EDC Merchant CommitteeIn 2016, the EDC Merchant Committee provides direction
for:
1. EDC Merchant business strategy.
2. Business expansion with PT. Loket Pintar Indonesia to
recruit new merchants in various cities such as Jakarta,
Bandung, Surabaya and Banjarmasin.
Image CommitteeProviding guidance in vendor selection and producing Bank
MAYORA 2016 calendar and annual report.
The Board of Directors evaluated these committees and that
they have done their duties and responsibilities well. Thus,
the Board of Directors is giving high appreciation toward the
performance of Committees under the Board of Directors.
48 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Memberi nilai dan makna pada kehidupan masyarakat
adalah salah satu tujuan Bank MAYORA. Keberadaan
Bank MAYORA bukan semata untuk mencari keuntungan,
namun juga untuk menimbulkan dampak positif bagi
pengembangan kehidupan ekonomi dan sosial yang lebih
baik bagi masyarakat.
Sebagai wujud komitmen tersebut, Bank MAYORA
menyediakan anggaran yang wajar dan memadai untuk
mendukung program-program Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR).
Pada tahun 2016, fokus program CSR Bank MAYORA dapat
dikelompokan dalam 2 kelompok besar, yaitu Kepedulian
terhadap Kesehatan dan Kepedulian terhadap Perkembangan
Anak Sebagai Generasi Penerus Bangsa. Berbagai kegiatan
yang dilakukan Bank MAYORA di bidang tersebut. Disamping
itu, Bank MAYORA juga turut berpartisipasi dalam program
pelestarian lingkungan baik yang dilakukan melalui kebijakan
maupun terlibat langsung dalam sebuah kegiatan.
Perubahan Komposisi Direksi
Pada tahun 2016, komposisi Direksi Bank MAYORA
mengalami perubahan dengan bergabungnya Sdr. Benny
Tan sesuai dengan keputusan RUPS yang tertuang dalam
Akta No. 138 tanggal 23 Februari 2016, sehingga komposisi
Direksi Bank MAYORA pada akhir tahun 2016 adalah sebagai
berikut :
Corporate Social ResponsibilityTo give value and meaning to the life of the public is one of
Bank MAYORA’s objectives. The existence of Bank MAYORA
is not only about profit, but also about bringing positive
impacts to the economy and social development for the
people.
As the realization of this commitment, Bank MAYORA sets
aside reasonable and adequate budget to support its
Corporate Social Responsibility (CSR) programs.
In 2016, the focus of Bank MAYORA’s CSR program can be
categorized into two major groups, Concern for Health
and Concern for Child Development as the Nation’s Next
Generation. There are different activities conducted within
the two categories. Aside from that, Bank MAYORA is also
a participant in environment sustainability programs, be it
done through policy or direct involvement in an activity.
Board of Directors’ Composition ChangesIn 2016, Bank MAYORA’s Board of Directors’ Composition
has changed with the arrival of Benny Tan, based on RUPS
decision and in accordance with Deed No. 138 dated
February 23, 2016. So, Bank MAYORA’s Board of Directors’
Composition as of the end of the year is as follows:
Irfanto Oeij Direktur Utama | President Director
Ricky Budiono Direktur Treasuri & Operasional | Treasury & Operational Director
Tjahojo Bengawan Direktur Kredit & Umum | Credit & General Affairs Director
Tiolina Tumanggor Direktur SDM & Kepatuhan | Compliance and Human Capital Director
Jap Chin Phing Direktur Bisnis | Business Director
Benny Tan Direktur IT & E-banking | IT & Banking Director
Penambahan jabatan Direktur IT & E-banking merupakan
bagian dari strategi untuk meningkatkan daya saing Bank
MAYORA di tengah persaingan industri perbankan yang
semakin ketat.
The addition of IT & Banking Director position is part of
the strategy to increase competitiveness of Bank MAYORA
amidst stiffer competition in the banking industry.
2016 Annual Report BANK MAYORA 49
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Jakarta, 31 Desember 2016 Jakarta, December 31st 2016
Irfanto OeijDirektur Utama
President Director
ApresiasiBank MAYORA telah berhasil meraih kinerja yang cukup
membanggakan di tengah tantangan ekonomi dan bisnis
yang cukup berat. Atas nama Direksi, kami menyampaikan
apresiasi kepada seluruh karyawan Bank MAYORA atas
dedikasi dan kerja keras yang ditunjukan sehingga Bank
MAYORA dapat melalui tahun 2016 yang penuh tantangan
dengan capaian kinerja yang cukup membanggakan.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Dewan
Komisaris dan Pemegang Saham atas kearifan, kepercayaan
dan nasihat yang diberikan. Kami juga mengucapkan terima
kasih yang tulus kepada seluruh nasabah, mitra bisnis,
dan regulator di Indonesia, atas dukungan dan kontribusi
sepanjang tahun 2016. Kami terus berkomitmen untuk maju
mencapai pertumbuhan berkelanjutan demi mewujudkan
visi dan misi perusahaan bersama-sama dengan para
pemangku kepentingan.
Appreciation Bank MAYORA has successfully achieved good performance
in the middle of severe economic and business challenges.
On behalf of the Board of Directors, we would like to express
our gratitude to Bank MAYORA’s employees for their hard
work and dedication to ensure that the Bank can go through
the challenges faced in 2016 with a rather great outcome.
We would also like to thank the Board of Commissioners and
shareholders for wisdom, confidence and advice given to us.
We also want to sincerely thank our customers, business
partners, and regulators in Indonesia for the support and
contribution throughout 2016. We are committed to keep
moving forward to achieve sustainable growth, so as to
fulfill the Company’s vision and mission together with the
stakeholders.
50 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
DireksiBoard of Directors
01 Irfanto OeijDirektur UtamaPresident Director
02 Benny TanDirektur IT dan E-BankingDirector of IT & E-Banking
03 Tjahojo BengawanDirektur Kredit dan UmumDirector of Credit & General Affairs
04 Jap Chin PhingDirektur BisnisDirector of Business
05 Tiolina TumanggorDirektur Kepatuhan & Sumber Daya ManusiaDirector of Compliance & Human Capital
06 Ricky BudionoDirektur Operasional dan TresuriDirector of Operations and Treasury
040103 05 02 06
2016 Annual Report BANK MAYORA 51
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Surat Pernyataan Anggota Direksi dan Dewan KomisarisTentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2016 Bank MAYORA
Statement of Members of Board of Directors and Board of Commissioners onthe Responsibility for the 2016 Annual Report of Bank MAYORA
Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan
bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan Bank
MAYORA Tahun 2016 telah dimuat secara lengkap dan
bertanggungjawab penuh atas kebenaran isi laporan
tahunan dan laporan keuangan perusahaan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
We, the undersigned, hereby declared that all information
in the 2016 Annual Report of Bank MAYORA has been fully
stated and solely responsible for the accuracy of the content
of the corporate’s annual and financial reports.
This statement letter is made in all truthfully.
Jakarta, 18 April 2017April 18, 2017
DireksiDirectors
Jap Chin PhingDirektur Bisnis
Director of Business
Ricky BudionoDirektur Operasional
dan TresuriDirector of Operations
and Treasury
Tjahojo BengawanDirektur Kredit dan Umum
Director of Credit and General Affairs
Irfanto OeijDirektur Utama
President Director
Tiolina TumanggorDirektur Kepatuhan
dan Sumber Daya ManusiaDirector of Compliance
and Human Capital
Benny TanDirektur IT dan E-Banking
Director of IT and E-Banking
Dewan KomisarisBoard of Commissioners
Timotius AdidjajaKomisaris Independen
Independent Commissioner
Joys DjajantoKomisaris Independen
Independent Commissioner
Dharmawan AtmadjaKomisaris Utama
President Commissioner
Taryadi SupangkatKomisaris Independen
Independent Commissioner
Rufina Tinawati MariantoKomisaris Independen
Independent Commissioner
52 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Profil PerusahaanCompany Profile
03
54 Sekilas Perusahaan Company in Brief
58 Jejak Langkah Perusahaan Company Track Record
60 Bidang Usaha Business Lines
62 Produk Dan Jasa Bank MAYORAServices and Products Bank MAYORA
66 Struktur Organisasi Organization Structure
68 Visi, Misi Dan Nilai-Nilai Perusahaan Vision, Mission and Corporate Values
70 Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile
75 Profil Direksi Board of Directors Profile
81 Komposisi Pemegang Saham Shareholders Composition
82 Wilayah Operasional
Operational Area
84 Lokasi ATM ATM Location
2016 Annual Report BANK MAYORA 53
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
PassionSemangat & kecintaan dalam bekerja
“Orang rajin pasti mengalahkan orang cerdas meskipun dalam waktu yang lama.”“Industrious people certainly beat those smart even though in a long time.”
(canszzinspiration )
54 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Data Perusahaan Corporate Data
Sekilas PerusahaanCompany in Brief
“ BANK MAYORA seNANtiAsA MeNiNgKAtKAN PelAYANAN BAiK KePADA NAsABAh MAuPuN MitRA KeRjA AgAR DAPAt teRus BeRsAiNg DAN MeMiliKi
COMPetitive ADvANtAge YANg leBih DARi PARA KOMPetitOR.““ Bank MAYORA focuses on providing the best services to its customers,
especially in the retail and consumer segments “
KeteRANgANDeSCRiPTiON
Nama Perusahaan Company Name
PT Bank MAYORA
Nama Panggilan Common Name
Bank MAYORA
Bidang Usaha Business Field
Jasa Perbankan Banking Services
Status Bank Bank Status
Bank Umum Devisa Commercial Foreign exchange Bank
Tanggal Pendirian Date of establishment (First Time Operating)
28 Juli 1993 July, 28th 1993
Dasar Hukum Pendirian Legal Basis of establishment
• Akta No. 14 tanggal 25 Februari 1993, Notaris Dr. Widjojo Wilami SH• SK Menteri Kehakiman Ri No. C2-2108 HT 01.01.TH93 tanggal 10 April 1993• Lembar Berita Negara Ri tanggal 2 Juni 1993 No. 44 Tambahan No.
2457/1993• Deed No. 14 dated 25 February 1993 by Dr. Widjojo Wilami SH, Notary of
Law• Decision Letter of Minister of Justice of Republic of indonesia No. C2-2108
HT 01.01.• TH93 dated 10 April 1993• State Gazette dated 2 June 1993 No.44 Addendum No. 2457/1993
Modal Dasar Authorized Capital
Rp 1.250.000.000.000,-
Modal Disetor Paid-in Capital
Rp. 845.391.440.000,-
Kepemilikan Ownership
1. PT. Mayora inti Utama Rp. 676.313.152.000,- (80,00%) (pengendali) 2. international Finance Corporation Rp. 169.078.288.000,- (20,00%) (bukan
pengendali)
Jumlah Karyawan (2016) Number of employees
903 orang employees
Alamat Kantor Pusat Head Office
Gedung MAYORAJalan Tomang Raya Kav. 21-23 Jakarta Barat 11440Telp (021) 5655288Fax (021) 5655277Website : www.bankmayora.com
Jumlah KantorNumber of Offices
4 Kantor Cabang, 25 Kantor Cabang Pembantu dan 11 Kantor Kas4 Branch Offices, 25 Sub-branch Offices, and 11 Cash Offices
2016 Annual Report BANK MAYORA 55
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Bank MAYORA juga berhasil tercatat sebagai Bank dengan Tingkat Efisiensi terbaik dengan menerima The Most Efficient Bank Bisnis Indonesia Award pada Oktober 2016.
Bank MAYORA was also recognized as Bank with the best level of efficiency and won The Most efficient Bank award at Bisnis indonesia Award held in October 2016.
sejARAh siNgKAt PeRusAhAAN
PT Bank MAYORA (selanjutnya disebut Bank MAYORA) berdiri
sejak 28 Juli 1993 sebagai bagian dari MAYORA Group yang
merupakan salah satu produsen food and beverages terbesar
di indonesia yang menjadi pemegang saham utama.
Dengan terus memberikan pelayanan terbaik pada nasabah,
khususnya di segmen ritel dan consumer, membuat Bank
MAYORA terus berkembang dan mendapat kepercayaan dari
nasabah. Terlebih sejak memperoleh status sebagai Bank
Umum Devisa melalui Keputusan Gubernur Bank indonesia
No. 15/5/KeP.DpG/2013 tanggal 7 Mei 2013, akselerasi
pertumbuhan Bank MAYORA kian bertambah.
Pada tahun 2015, international Finance Corporation (iFC)
melakukan investasi penyertaan modal sebesar Rp290 miliar
atau US$ 22 juta di PT Bank MAYORA. Tambahan modal dari
lembaga keuangan yang merupakan anggota Kelompok Bank
Dunia akan semakin memperkuat struktur permodalan dan
mendukung Bank MAYORA memperluas pembiayaan bagi
usaha mikro, kecil dan menengah di indonesia.
Pada bulan Maret 2016, Bank MAYORA secara resmi masuk
bank kategori BUKU ii atau bank dengan modal inti Rp1 triliun
– Rp5 triliun, yang membuat lini bisnis Bank MAYORA menjadi
kian beragam. Bank MAYORA mulai merambah lini bisnis
baru, antara lain bancassurance dan wealth management.
Dengan dukungan 903 karyawan yang memiliki prinsip
kepuasan dan kepercayaan nasabah sebagai prioritas
kerja, pelayanan Bank MAYORA di Kantor Pusat, 4 Kantor
Cabang, 25 Kantor Cabang Pembantu dan 11 Kantor Kas
terus ditingkatkan. Dan untuk mendukung pelayanan,
Bank MAYORA juga terus memperkuat dukungan Teknologi
BRieF histORY OF the COMPANY
PT Bank MAYORA (hereinafter referred to as Bank MAYORA)
was established on July 28, 1993 as an associate company of
MAYORA Group, one of indonesia’s biggest food and beverages
producers, and the majority shareholder of Bank MAYORA.
By constantly providing best services to the customers, notably
those of the retail and consumer segments, Bank MAYORA has
been experiencing growth as well as winning the trust of the
customers. Moreover, since gaining the status of Commercial
Foreign exchange Bank based on Decision Letter of Governor
of Bank indonesia No. 15/5/KeP.DpG/2013 dated May 7, 2013,
Bank MAYORA has been enjoying accelerated growth.
in 2015, international Finance Corporation (iFC) made equity
investment worth Rp290 billion or US$22 million at PT Bank
MAYORA. This capital addition coming from a member of
World Bank group has further strengthened the capital
structure and supported Bank MAYORA in its bid to expand
one of its businesses in indonesia, namely SMe financing.
in March 2016, Bank MAYORA officially became BUKU ii bank
category, or bank with core capital between Rp1 trillion and Rp5
trillion. This paves the way for Bank MAYORA to further diversify
its business lines. Bank MAYORA then embarked in new lines of
business, namely bancassurance and wealth management.
With the support of 903 employees, each adhering to
the principle of customers’ satisfaction and trust as their
priority, Bank MAYORA provides its banking services at its
headquarter, four branch offices, 25 branch offices, and 11
cash offices. And to support the services, Bank MAYORA also
has been strengthening its iT infrastructures, developed to
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
56 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
informasi untuk memberikan layanan yang lebih baik
dengan memanfaatkan electronic banking, yaitu dengan 51
unit mesin ATM dan 1.287 unit mesin eDC yang tersebar
diberbagai lokasi di indonesia yang semakin memberikan
kemudahan kepada nasabah.
Hingga akhir tahun 2016, total aset Bank MAYORA mencapai
Rp5,35 triliun. Kinerja Bank MAYORA pun telah diakui oleh
berbagai pihak dengan diraihnya penghargaan dari pihak
independen, antara lain meraih predikat “Sangat Bagus” di
ajang infobank Award 2016 yang diadakan di bulan Agustus.
Bank MAYORA juga berhasil tercatat sebagai Bank dengan
Tingkat efisiensi terbaik dengan menerima The Most Efficient Bank
Bisnis indonesia Award pada Oktober 2016. Prestasi lain yang
tak kalah membanggakan adalah diperolehnya 6 penghargaan
sekaligus dalam ajang Anugerah Perbankan indonesia 2016 dan
menjadi salah satu perusahaan dengan Tata Kelola Perusahaan
yang sehat, transparan dan profesional dalam indonesian GCG
Award 2016 (iGCGA),
Bank MAYORA senantiasa meningkatkan pelayanan baik kepada
nasabah maupun mitra kerja agar dapat terus bersaing dan
memiliki competitive advantage yang lebih dari para kompetitor.
Pemberian kemudahan-kemudahan dan manfaat kepada para
nasabah dalam produk usaha serta kecepatan dalam setiap
penyelesaian keluhan nasabah menjadi perhatian serius Bank
MAYORA. Selalu membina hubungan baik dengan mitra bisnis
juga menjadi focus utama perusahaan. Hal ini semua dilakukan
agar Bank MAYORA menjadi sebuah institusi Perbankan yang
berkomitmen kuat untuk menjadi institusi keuangan yang
memiliki reputasi yang baik.
provide electronic banking services available at 51 ATMs, and
1,287 eDC machines distributed in various locations in the
country to provide best service to customers.
As of the end of 2016, the total asset of Bank MAYORA reached
Rp5,35 trillion. Bank MAYORA has also garnered recognition
and appreciation from independent bodies, including being
awarded the predicate “Sangat Bagus” or Very Good in
infobank Award 2016 held in August.
Bank MAYORA was also recognized as Bank with the best level
of efficiency and won The Most efficient Bank award at Bisnis
indonesia Award held in October 2016. More achievements
worth mentioning are the Bank’s taking home six awards during
Anugerah Perbankan Indonesia 2016 or 2016 indonesian Banking
Award ceremony. Bank MAYORA is recognized as one of the
companies having good, transparent and professional Good
Corporate Governance at indonesian GCG Award 2016 (iGCGA).
Bank MAYORA always takes necessary steps to improve its
services for the benefit its customers and partners, as well as
to gain better competitive advantages from its competitors.
ease of services and benefit for the customers are the Bank’s
priorities, as well as quick responses to complaints, and
maintaining good relationship with its business partners.
These are all deemed necessary to make Bank MAYORA a
banking institution with a strong commitment to gaining and
maintaining good reputation.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
2016 Annual Report BANK MAYORA 57
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
PeRuBAhAN NAMA PeRusAhAANName Change
Sejak pertama kali berdiri, Bank MAYORA tidak pernah mengalami perubahan nama.
Since its establishment, Bank MAYORA has never made any changes to its name.
DO sOMethiNg tODAY thAt YOuR FutuRe selF Will thANK YOu FOR”LAKUKAN SeSUATU HARi iNi UNTUK MASA DePAN YANG LeBiH CeRAH
“
58 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
2006
2009
1998
2008
2010
Bank MAYORA termasuk salah satu Bank kategori A yang tidak memerlukan rekapitalisasi oleh pemerintah Ri pascakrisis moneter tahun 1998. Bank MAYORA was listed as one of the banks in Category A which didn’t require recapitalization following the 1998 monetary crisis.
Bergabung ke jaringan ATM Bersama.Bank MAYORA joined ATM Bersama electronic banking network.
Pembukaan Kantor Cabangyang ke dua berlokasi di Lampung.Bank MAYORA opened its second branch office in Lampung.
Penambahan modal disetor yang dilakukan secara bertahap dalam kurun waktu 1993-2009 telah meningkatkan modal disetor menjadi Rp 96 Miliar pada akhir tahun 2009.Bank MAYORA added paid-up capital in a period between 1993 and 2009, which saw the Bank’s paid-up capital reaching Rp96 billion in 2009.
2011
2012
Memulai pengembangan eDC.Bank MAYORA started the development of eDC.
• Mulai mengoperasikan ATM milik sendiri yang terhubung ke dalam jaringan ATM Bersama
• Mulai mengembangkan segmen Mikro• Memulai proyek penggantian Core-
Banking System.• Peningkatan modal disetor menjadi
Rp300 miliar. • The launch of the Bank’s own ATMs
connected to ATM Bersama banking network.
• Start of banking service for micro segment.
• Start of Core-Banking System replacement project.
• Addition of paid-up capital to Rp300 Billion.
• Meningkatkan jumlah jaringan distribusi secara drastis dengan menambah 9 kantor cabang pembantu dan 6 kantor kas.
• Mulai mengoperasikan eDC sebagai bagian dari e-channel.
• Peningkatan modal disetor menjadi Rp161 miliar.
• Strong improvement of the number of distribution network with the opening of nine branch offices and six cash offices.
• The launch of eDC operation as part of e-channel.
• Addition of paid-up capital to Rp161 billion.
jejAK lANgKAh PeRusAhAANCompany Track Record
Bank MAYORA telah berhasil melalui tahun 2015 yang penuh tantangan dengan pencapaian kinerja yang sangat baik.
Bank MAYORA closed the challenging year of 2016 on a high note with several achievements that everyone involved in the Bank can be proud of.
2016 Annual Report BANK MAYORA 59
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
2014
2013
• Masuknya international Finance Corporation (iFC) sebagai salah satu pemegang saham.
• Total jumlah jaringan kantor sebanyak 38 kantor, meliputi 1 Kantor Pusat, 3 KC, 22 KCP dan 12 KK
• Total jumlah ATM sebanyak 44 unit.• Total jumlah eDC sebanyak 2.560 unit.• Peningkatan modal disetor menjadi
Rp 731,25 miliar pada bulan Februari.• Peningkatan modal disetor menjadi
Rp 845,39 miliar pada bulan Oktober.• Migrasi Core-Banking System.
• international Finance Corporation (iFC) became of the Bank’s shareholders.
• The total number of offices became 38 offices, comprising, one head office, three main branch offices, 22 branch offices, and 12 cash offices.
• The Bank had a total of 44 ATMs.• The Bank had a total of 2,560 eDC
units.• The Bank added paid-up capital to
Rp731.25 billion in February.• The Bank added paid-up capital to
Rp845.39 billion in October.• Migration to Core-Banking System.
• Perubahan status dari Bank BUKU i menjadi Bank BUKU ii
• Masuk ke segmen bisnis bancassurance dan wealth management
• Total jumlah ATM sebanyak 51 unit.• Total jumlah eDC sebanyak 1.287
unit.• Peningkatan Modal disetor sebesar
Rp 845.391.440.000,- • Penjualan saham dari PT. Mayora
Dhana Utama ke PT. Mayora inti Utama
• Status change from BUKU i Bank to BUKU ii Bank
• The Bank entered the bancassurance and wealth management segments
• The Bank had a total of 51 ATMs.• The Bank had a total of 1,287 eDC
units.• Bank MAYORA added paid-up capital
as Rp845.391.440.000 • The sales of shares from PT. Mayora
Dhana Utama to PT. Mayora inti Utama
2015
2016
• Mulai memasuki segmen Kredit Pensiunan.
• Total jumlah jaringan kantor sebanyak 35 kantor, meliputi 3 KC, 21 KCP dan 10 KK.
• Total jumlah ATM sebanyak 36 unit.• Total jumlah eDC sebanyak 1.132
unit.• Peningkatan modal disetor
menjadiRp 585 miliar.• Bank MAYORA delved into pension
credit segment.• The total number of offices was
35, comprising three main branch offices, 21 branch offices, and 10 cash offices.
• The Bank had a total number of 36 ATMs.
• The Bank had a total number of 1,132 eDC units.
• Bank MAYORA added paid-up capital to Rp585 billion.
• Melakukan perluasan usaha dengan membuka Kantor Cabang yang ke tiga berlokasi di Bandung, Jawa Barat.
• Memperoleh ijin sebagai Bank Devisa.• Peningkatan modal disetor menjadi
Rp385 Miliar.• Bank MAYORA expanded its operation
with the opening of the third branch office in Bandung, West Java.
• Bank MAYORA obtained permit as Foreign exchange Bank.
• Bank MAYORA added its paid-up capital to Rp385 billion.
60 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
BiDANg usAhABusiness line
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, pasal 3 ayat 1, kegiatan usaha Perusahaan adalah:
1. Menyelenggarakan Bank Umum, yang meliputi:
• Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan/bentuk lainnya yang dipersamakan dengan ini;
• Memberikan kredit;
• Menerbitkan surat pengakuan hutang;
• Membeli, menjual atau menjamin resiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya:- Surat-surat wesel termasuk wesel yg
diakseptasioleh Bank yg masa berlakunya tidak lebih lama daripada kebiasaan dalam perdagangan surat surat dimaksud.
- Surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yg masa berlakunya tidak lebih lama daripada kebiasaan dalam perdagangan surat surat dimaksud.
- Kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah.
- Sertifikat Bank indonesia (SBi).
- Obligasi.
- Surat dagang berjangka waktu sampai dengan 1(satu) tahun
- instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun.
• Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun kepentingan nasabah;
• Menempatkan dana, meminjam dana atau meminjamkan dana pada Bank lain, dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya;
• Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan antar pihak ketiga;
• Menyediakan tempat untuk menyimpan barang atau surat berharga;
As stipulated in Article of Association of Bank MAYORA Article 3 Paragraph 1, the business activities of Bank MAYORA are as follow:1. Organization of Commercial Bank with activities as
follow:• Collecting funds from the public in the form
of savings in current accounts, time deposits, certificates of deposit, savings and/or other forms of banking products equivalent to these;
• Giving credits/loans;
• issuing debt instruments;
• Purchasing, selling or guaranteeing Bank’s own risks or for the benefit and at the behest of customers:- Bills of exchange including drafts accepted by
Bank whose validity period does not exceed that is customary in the trading of such bills.
- Debt instruments and other commercial papers whose validity period does not exceed that is customary in the trading of such papers.
- State treasury papers and government bonds.
- Certificates of Bank indonesia (SBi).
- Bonds.
- Future trade letters with a period of one (1) year.
- Other future securities instruments with a period of one (1) year.
• Money transfer either for the Bank’s own interests or for that of the customers’;
• Borrowing funds, borrowing or lending funds to or from other Banks using letters, telecommunication device or bills of presentment, cheque or other media;
• Accepting payment of bills for securities and conducting calculation with the third party;
• Providing a place to save items or securities;
2016 Annual Report BANK MAYORA 61
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
• Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak;
• Melakukan penempatan dana dari nasabah ke nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek;
• Membeli melalui pelelangan agunan baik semua maupun sebagian dalam hal Debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada Bank, dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya.
• Melakukan kegiatan anjak piutang usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat.
• Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh Bank sepanjang tidak bertentangan dengan Undang-Undang ini dan dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Melakukan hal-hal yang tersebut di atas.
3. Produk kredit: Kredit investasi, Kredit Modal Kerja, Kredit Konsumer, Kredit kepada pedagang pasar, Kredit kepada BPR, Kredit kepada pensiunan.
Produk penghimpunan dana pihak ketiga: Tabungan,Deposito, Giro.
Jasa lainnya lainnya: penempatan mesin eDC sebagai payment point, fasilitas ATM, penerbitan LC, penerbitan BG, transaksi valuta asing.
• Providing deposit service for other party based on contract;
• Providing fund placement from one customer to another customer in the form of securities not listed in the stock exchange;
• Purchasing through collateral auction all or part in the event that a debtor cannot perform an obligation to the Bank, under the condition that the purchased collateral be required to be redeemed as soon as possible;
• Conducting credit card factoring and trustee activities;
• Conducting other Banking activities provided they are not conflicting with the Law and by heeding the applicable law and regulations.
2. Conducting the activities described above. 3. Lending products: investment Loan, working, capital
loan, consumer loan, loan to market merchants, loan to rural Banks, pension loan.
Third party fund products: Savings, time deposit,
current accounts. Other services: eDC machines installation as payment
points, ATM facilities, LC issuance, BG issuance, foreign exchange transactions.
62 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
tabunganSaving
tabungan MAYORA Merupakan produk tabungan dari Bank MAYORA untuk nasabah perorangan dengan setoran awal pembukaan rekening yang ringan dan bunga yang tinggi
MAYORA Saving Accountit is a product of Bank MAYORA designed for individual customer with a small initial deposit account for opening an account.
Tabungan MAYORA Berhadiah (TAMBAH) Produk tabungan untuk perorangan dari Bank MAYORA yang memberikan hadiah langsung berupa produk MAYORA setiap bulannya kepada nasabah disamping bunga tabungan. Hadiah diberikan kepada nasabah pada saat pembukaan rekening tabungan dan hadiah bulanan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
MAYORA Saving Account with Prizes (TAMBAH)A saving product for individuals from Bank MAYORA which offers direct gifts for the customers in the form of products from MAYORA given monthly in addition to saving interest. Customers receive their first gift upon opening a TAMBAH saving account and monthly prize is given in accordance with terms and condition.
Tabungan SiPucuk Tabungan “Simpanan Perencanaan Untuk Keluarga” (SiPucuk), simpanan berjangka yang diterbitkan oleh Bank MAYORA dalam mata uang rupiah yang penarikannya baru dapat dilakukan setelah jangka waktu tertentu dan selama jangka waktu tersebut nasabah diwajibkan melakukan pembayaran setoran nilai yang telah ditentukan
SiPucuk Saving Account“Family Savings Plan” (SiPucuk), a time deposit in indonesian Rupiah issued by Bank MAYORA with the term of withdrawal executed after a certain period and during the related period of savings, the customer is required to deposit a set amount of payment.
tabunganKu Produk tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh Bank-Bank di indonesia untuk menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat
tabunganKuA saving product for individual customers with simple requirements. TabunganKu is jointly issued by banks in indonesia designed to foster a culture of saving and improve the people’s welfare.
tabungan Payroll Produk rekening yang khusus dikembangkan oleh Bank MAYORA untuk meningkatkan layanan penggajian bagi para karyawan di perusahaan yang menjadi rekanan
Payroll Saving AccountA saving product developed specifically by Bank MAYORA to improve the payroll services in a company which partners with Bank MAYORA.
tabungan Standby Fasilitas kredit tanpa agunan yang diberikan kepada debitur (karyawan MAYORA Grup, termasuk karyawan Bank MAYORA) untuk pembiayaan berbagai macam kebutuhan debitur misalnya pendidikan, liburan, rumah sakit, dan kebutuhan konsumsi lainnya
Standby Saving Account An unsecured personal loans credit facility for debtor (MAYORA Group employees, including employees of the Bank MAYORA) to finance various needs of debtors such as education, leisure, hospitals, and other consumption needs.
tabungan giro DuoTabungan Giro Duo merupakan simpanan pihak ketiga dalam bentuk tabungan yang ditujukan bagi perorangan, khususnya ditujukan bagi para pedagang dan kalangan professional menengah ke atas yang penarikannya menggunakan slip penarikan tabungan dengan cara auto-save.
tabungan giro DuoA third party’s deposit in the form of a savings product for individuals, especially designed for traders and upper-middle class professionals, and which for withdrawal require customers to use savings withdrawal slip by means of an auto save.
PRODuK DAN jAsA Bank MAYORAServices and Products Bank MAYORA
Produk SimpananSaving Products
2016 Annual Report BANK MAYORA 63
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
giroCurrent Account
giro Duo Simpanan pihak ketiga dalam bentuk Giro yang ditujukan bagi perorangan/ perusahaan, khususnya ditujukan bagi pedagang dan kalangan professional menengah keatas yang penarikannya dapat menggunakan cek, bilyet giro atau media penarikan lainnya yang berlakudi Bank
giro Duo A third-party deposit in the form of a current account for individuals/companies, especially designed for merchants and the middle and upper class professionals. The withdrawal is done with a cheque, Bank draft or other withdrawal media acknowledged by the Bank
giro Perorangan Produk Giro yang diperuntukan bagi nasabah perorangan misalnya untuk profesi pedagang profesional dan lain-lain.
Individual Current Account A banking product designed for individual customers, for example professional traders and others.
giro Perusahaan Produk Giro yang diperuntukkan bagi nasabah perusahaan yang bisa digunakan untuk kepentingan operasional perusahaan
Corporate Current Account A current account product designed for corporate customers for use to support the corporate’s operations.
giro My Merchant Produk giro berupa rekening simpanan khusus untuk nasabah yang menjadi merchant pemegang eDC Bank MAYORA.
My MerchantA current account product in the form of a special savings account for merchant customers who are Bank MAYORA eDC holders.
Deposito BerjangkaTime Deposit
Deposito Berjangka Produk Deposito di Bank MAYORA dengan jangka waktu antara 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan.
time DepositA time deposit account with terms of one, three, six, and 12 months.
Produk PinjamanLoan Products
Pinjaman Angsuran Berjangka (PAB) Produk pinjaman yang diberikan untuk keperluan modal kerja dan investasi dengan mekanisme pengembalian secara diangsur
Term Installment Loan (PAB) A loan product for working capital and investment with installment payment mechanism.
Pinjaman Berjangka (PB) Produk pinjaman yang diberikan untuk keperluan modal kerja usaha yang bersifat musiman/sudah diketahui kebutuhan dan jangka waktunya atau insidentil. Penarikan dilakukan sebagian atau sekaligus dan digunakan selama jangka waktu pinjaman
term Loan (PB)A loan product for seasonal working capital/with needs and term already acknowledged or incidental in nature. Withdrawal may be made partly or wholly and used during the period of loan.
Pinjaman Rekening Koran (PRK) Layanan Kredit Modal Kerja sesuai kebutuhan usaha nasabah yang bersifat jangka pendek dan untuk keperluan usaha sehari-hari. Pengadministrasian pinjaman rekening koran dilakukan dalam rekening giro dengan media penarikan cek/bilyet giro
Overdraft Loan (PRK)A credit working capital that suits the customer’s short term business needs and for everyday business purposes. The administration of overdraft loan is made in giro account with cheque/Bank draft withdrawing media.
64 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Produk PinjamanLoan Products
Kredit Tanpa Agunan (KTA) Kredit Tanpa Agunan merupakan kredit yang diberikan untuk membiayai pembelian berbagai barang dan jasa yang dibutuhkan debitur. Dengan kata lain, fasilitas kredit ini dapat dipergunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan debitur
Unsecured Loan (KTA)A credit given to debtors to finance the purchase of various goods and services. in other words, this credit facility can be used to fulfill the debtor’s various needs.
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Kredit yang diberikan untuk memenuhi nasabah akan dana yang diperlukan untuk pembelian property berupa rumah tinggal, apartemen dan ruko/rukan
Housing Loan (KPR)Loans to meet the customers’ need for the necessary funds to mortgage/purchase a home-store (ruko), home office (rukan), or apartment unit.
Kredit Kendaraan Bermotor (KKB)Kredit yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan nasabah akan dana yang diperlukan untuk pembelian kendaraan, baik kendaraan baru maupun kendaraan bekas.
Vehicle Loans (KKB)Loans to meet the customers’ need for funds necessary for purchasing vehicles, either new vehicles or used vehicles.
Kredit Multi Guna (KMG) Kredit yang diberikan kepada debitur untuk berbagai keperluan konsumtif dengan agunan berupa properti yang sudah dimiliki.
Multipurpose Loans (KMG)Loans disbursed to debtors for various consumption needs with collateral.
Kredit Pemilikan Tempat Usaha Pasar (KPTUP)Merupakan pinjaman yang diberikan kepada para pedagang pasar sebagai kredit investasi kepemilikan tempat usaha (hak pemakaian tempat usaha) berupa kios dan/atau ruko di pasar yang dibangun atau direnovasi. Salah satu unique selling point yang menjadi keunggulan dari produk ini adalah adanya layanan pembayaran angsuran melalui jasa pemungutan angsuran harian (Pick Up Service).
Business Place Ownership Financing (KPTUP)A financing product for small traders to own a business place (the rights to use a business place), such as a kiosk and/or a shop in the market that is built or renovated. One of the unique selling points is its daily installment collection service (Pick Up Service).
Kredit kepada UMKM dengan pola executing melalui Bank Perkreditan Rakyat (BPR)Fasilitas pinjaman yang disalurkan melalui Bank Perkreditan Rakyat (BPR) untuk digunakan sebagai modal kerja dan/atau disalurkan kepada debitur sebagai end user. Keuntungan produk ini adalah fleksibilitas metode angsuran, di mana debitur dapat memilih metode revolving atau non-revolving selain fleksibilitas dalam hal agunan.
SME Financing executed through Rural Banks (BPR)
A loan facility given to Rural Banks for working capital purposes and/or to be channeled to debtors as end users. The advantage of this product lies in the flexibility of the installment payment method, which allows the debtor to choose a revolving or non-revolving method and flexibility in terms of collateral.
Kredit Pensiunan (Pension Products) My Pension, produk yang menawarkan konsep “KreditPensiun Berbasis UMKM” dengan suku bunga kompetitif yang bertujuan untuk pemberdayaan para pensiunan agar dapat tetap melakukan kegiatan usaha yang produktif di hari tua.
My Pension Pension ProductMy Pension, a product which offers the concept of “SMe-based retiree loan” with competitive interest rate with the aim of empowering retirees so that they can conduct productive business activities.
Kredit Properti Komersial Fasilitas kredit/pinjaman yang dipergunakan untuk membiayai pembelian properti yang bertujuan untuk usaha komersial produktif. Pengembaliannya dilakukansecara bertahap dengan sistem pembayaran yang disepakati
Commercial Property LoanCredit/Loan facility to finance a purchase of a property to be used in commercial/productive business venture. The payment uses agreed upon installment system.
Kredit Modal Kerja Untuk Pedagang Pasar Pembiayaan modal kerja yang diberikan kepada para pedagang pasar untuk mendukung kelancaran dan mengembangkan usaha para pedagang pasar.
Working Capital Financing for MerchantsWorking capital loan disbursed to small merchants to support their venture.
2016 Annual Report BANK MAYORA 65
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Produk International BankingPenerbitan LC / SKBDN
Penerusan LC / SKBDN
Negosiasi Wesel ekspor LC / SKBDN
Diskonto Wesel ekspor LC / SKBDN
Collection ekspor LC / SKBDN
Inward/Outward Collection
Outgoing/Incoming Remittance
Pre Export Financing
Post Import Financing
Shipping Guarantee
Penerbitan Bank Garansi
Penerbitan Kontrak Bank Garansi
jasa layananAdapun jasa layanan yang diberikan untuk para nasabah yaitu :
• Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang terhubung kejaringan
ATM Bersama, dengan fitur :
1. Transaksi On Us : informasi saldo, Penarikan cepat
dengan pilihan denominasi, Penarikan Tunai dan
Pindah Buku, Ganti PiN.
2. Transaksi ATM Bersama : informasi saldo, Penarikan
cepat dengan pilihan denominasi, Penarikan
Tunai,Transfer Dana Antar Bank.
3. Bill Payment:
- Telkomsel : Postpaid & Prepaid
- XL : Postpaid & Prepaid
- PLN : Postpaid & Prepaid &Non
electricity bill
• Kliring/inkaso : info Saldo, Pindah Buku, Ganti PiN dan
cetak transaksi terakhir.
• Pembayaran Gaji Karyawan
• Penukaran Valuta Asing
• Pick Up Service
• Payment Point dengan Media electronic Data Capture(eDC)
yang memiliki Fitur:
1. Transaksi Perbankan : info Saldo dan Transfer antar
Bank secara online.
2. ATM Bersama: PLN, Telkom PSTN, TelkomSpeedy,
Telkomsel, XL, Smartfren.
3. Pembayaran: PLN Token, Telkomsel, XL, indosat,
Three, Smartfren.
4. Pembelian isi Ulang Pulsa: PLN Token, Telkomsel, XL,
indosat, Three, Smartfren.
International Banking Productsissuance of LC / SKBDN
LC / SKBDN Forwarding
LC/SKBDN export Bill Negotiation
LC / SKBDN export Bill Discounting
LC/SKBDN export Collection
inward/Outward Collection
Outgoing/incoming Remittance
Pre-export Financing
Post import Financing
Shipping Guarantee
Bank Guarantee issuance
issuance of Counter Bank Guarantee
ServicesCurrently, Bank MAYORA provides the following services:
• Automated Teller Machines (ATM) connected to ATM
Bersama network, with the following features:
1. On Us Transaction: Balance info, quick cash withdrawal
with choices of denomination, cash withdrawal and
balance transfer, PiN change.
2. ATM Bersama transactions: Balance info, quick cash
withdrawal with choices of denomination, cash
withdrawal, interbank fund transfer.
3. Bill Payment:
- Telkomsel : Postpaid & Prepaid
- XL : Postpaid & Prepaid
- electricity bill : Postpaid & Prepaid & Non
electricity bill
• Bank clearance: balance info, bank transfer, PiN change,
and last transaction printout.
• employee payroll
• Foreign exchange and money changer
• Pick Up Service
• Payment Point using electronic Data Capture (eDC) with
the following features:
1. Banking Transactions: Balance info and online
interbank fund transfer.
2. ATM Bersama: electricity bill, Telkom PSTN,
TelkomSpeedy, Telkomsel, XL, Smartfren.
3. Payment: electricity prepaid credit, Telkomsel, XL,
indosat, Three, Smartfren.
4. Credit Purchase: prepaid electricity, Telkomsel, XL,
indosat, Three, Smartfren.
66 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
stRuKtuR ORgANisAsiOrganization Structure
Remuneration & Nomination
Committee
Risk MonitoringCommittee
Audit Committee
Commissioner Committees
BOARD OF DiReCtORsPresident Director
irfanto Oeij
Tiolina Tumanggor
Human Capital
Risk Management
Jap Chin Phing
Hendrik
sution
Alexander Untoro
Rudi Wahyudi
Albertus Gunawan
Rudy Willyanto
Regional Coordinator
Trade Finance Sales Support Division Head
Area Coordinator Marketing Lending 3
Area Coordinator Marketing Lending 2
Area Coordinator Marketing Lending 1
Credit Support Division Head
Suliatno
Internal Audit Division Head
Learning & Development
Compliance & AML/CFT (APU PPT)
System & Procedure
Branch Business support
Business DirectorCompliance & Human Capital Director
Board of Commissioners
Dharmawan AtmadjaTimotius Adidjaja
Rufina T. MariantoJoys Djajanto
Taryadi Supangkat
Corporate Planning
Funding Product Development
& Wealth Management
Micro, Small Business & Credit
Pension
Uliya Ariani
Corporate Secretary &
Corporate Legal Division Head
Yoewanty Dirgantoro
Corporate Communication
& Quality Management Division Head
teguh lestionosantoso
Loan Product Division Head
2016 Annual Report BANK MAYORA 67
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Fajar Putranto
Executive Committees
• ALCO• Credit Committee• iT Committee• Risk Management Committee• image Committee• Merchant eDC Committee• Procurement Committee
General Affair & Credit Director
Tjahojo BengawanBenny Sudarsono Tan
Hokky Widyabasuki
IT & EB Group Head
Erik Andrijanus
IT Division Head Electronic Banking Division Head
Adi Haryadi
system Security
Administrator
Quality Assurance
Helen Otma Tini Gultom
treasury Division Head
Maryati Karino
Finance, Control & Reporting
Division Head
jap Wirianto Setiawan
Financial Institution
Fix Income, Forex & Money Market
Data Control
Finance, Tax & Budget Control
Accounting
Mis
Trade Finance & Remittance
Operation & Service
Operation Service Area
OsM
Area jakartaArea BekasiArea tangerangArea Bogor
Central Operation
eDC Operation Settlement
Branch Support & Development
AtM Operation Settlement
Cash Center
Reporting
Accounting & Mis Division
Head
International Banking Division
Head
Silvia
Channel & Central Operation Division Head
Jauw Shinta Dewi
Credit Division Head
Ricky Budiono
treasury & Operation Director
IT & E-Banking Director
General Affair
Credit Development
Credit Reviewer
Secretary
Credit Administration
Appraisal
Credit Legal
Remedial
Yanti Agustini
General Affair Division Head
68 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
VISI, MISI DAN NILAI-NILAI PERUSAHAANVision, Mission and Corporate Values
Visi
misi
vision
mission
Menjadi Bank Retail dan Consumer
yang sehat, terpercaya dan
terdepan, membantu mewujudkan
masyarakat sejahtera.
To be a sound, trustworthy and
prominent retail and consumer
bank, to help realizing a prosperous
society.
Bank MAYORA bertekad untuk senantiasa memberikan dukungan terbaik dengan cara:
1. Menyediakan produk dan layanan berkualitas, inovatif-berkelanjutan, dan mempunyai nilai tambah sesuai kebutuhan masyarakat.
2. Mengembangkan sistem dan jaringan yang dapat diandalkan dan multiguna dengan berbasis teknologi terkini.
3. Membangun learning organization yang dinamis dan adaptif.
Bank MAYORA is determined to alwaysprovide the best support by:
1. Providing quality, innovative and sustainable banking products and services with added value which meets the needs of the community.
2. Developing reliable and versatile systems and network based on the latest technology.
3. Building a dynamic and adaptive learning organization.
2016 Annual Report BANK MAYORA 69
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Nilai-Nilai PerusahaanCorporate Values
Bank MAYORA mempunyai nilai dasar dalam memberikan pelayanan. Nilai-Nilai Dasar inilah yang menjadi acuan perilaku para karyawan Bank MAYORA, agar senantiasa dapat memberikan kepercayaan terbaik.
Bank MAYORA possesses core values that everyone in the company adheres to as the guideline in conducting operations and providing the best services.
• Integrity Sikap konsisten dalam perkataan dan tindakan
dalam rangka melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab.
Consistency words and deeds in discharging duties with full responsibility.
• Focus on Customers Memahami kebutuhan dan harapan customer
dalam rangka memberikan layanan dan solusi yang tepat dan bermanfaat.
Understanding what the customers need and expect in order to provide apt and beneficial services and solution.
• Passion Semangat dan kecintaan dalam bekerja dengan
penuh dedikasi untuk memberikan hasil yang terbaik.
Passion and devotion to performing duties responsibly to produce the best result.
• Continuous Improvement inisiatif untuk melakukan perbaikan terus
menerus dalam rangka menyediakan produk dan layanan yang memberi nilai tambah.
The initiative to strive for continuous improvement in order to provide value-added product and services.
• Teamwork Memahami diri sendiri dan orang lain untuk
bekerjasama secara efektif. Understanding ourselves and other to collaborate
effectively.
70 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
PROFil DeWAN KOMisARisBoard of Commissioners Profile
Warga Negara indonesia, 57 tahun berdomisili di Jakarta.
Memperoleh gelar Bachelor Degree bidang Bisnis dari Stanford
College, Singapura. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur
PT Unita Branindo, Direktur Utama PT Kakao Mas Gemilang
dan Direktur PT Torabika eka Semesta. Sebelum menjadi
Komisaris, beliau pernah menjabat sebagai Wakil Direktur
Utama, kemudian menjadi Direktur Utama. Menjabat
sebagai Komisaris Utama Bank Mayora sejak Agustus 2001,
berdasarkan keputusan RUPS tanggal 8 Agustus 2001 dan
disahkan oleh Bank indonesia tanggal 19 Desember 2000.
indonesian citizen, aged 57 years old, residing in Jakarta.
Dharmawan Atmadja obtained his Bachelor’s Degree in
Business from Stanford College, Singapore. He was Director
of PT Unita Branindo, President of PT Kakao Mas Gemilang,
and Director of PT Torabika eka Semesta. Before appointed
as Commissioner, he had been Vice President Director, then
President Director of Bank MAYORA. He has held the position
of President Commissioner since August 2001, based on the
decision of the General Meeting of Shareholders held on
August 8, 2001 and which was approved by Bank indonesia
on December 19, 2000.
Dharmawan AtmadjaKomisaris utamaPresident Commissioner
2016 Annual Report BANK MAYORA 71
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Taryadi SupangkatKomisaris Independenindependent Commissioner
Warga Negara indonesia, 63 tahun, berdomisili di Jakarta.
Memperoleh gelar Dipl.Math dari Facchochshcule Feur
Technik, Stuttgart - Germany. Beliau memulai karir di bidang
perbankan sejak 1984 di Bank Bali, Jakarta, dan pernah
menduduki berbagai jabatan, antara lain sebagai IT Operation
Head, Department Manager Loan Administration, General
Manager Research Development Retail and Wholesale, IT Group
Head, serta MiS, Policy and System Procedure Group Head.
Menjabat sebagai Komisaris independen Bank MAYORA
sejak Agustus 2007, berdasarkan keputusan RUPS tanggal 2
Oktober 2007 dan disahkan oleh Bank indonesia tanggal 28
Agustus 2007.
An indonesian citizen, aged 63 years old, and residing in
Jakarta. Taryadi Supangkat obtained his Diploma Degree in
Mathemathics from Facchochshcule Feur Technik, Stuttgart,
Germany. He started working in the banking sector in 1984
with Bank Bali, Jakarta, and has held various positions,
among others, IT Operation Head, Department Manager Loan
Administration, General Manager Research Development Retail
and Wholesale, IT Group Head, and MiS, Policy and System
Procedure Group Head. He held the position as independent
Commissioner of Bank MAYORA since August 2007, based
on the decision of General Meeting of Shareholders held on
October 2, 2007 and approved by Bank indonesia on August
28, 2007.
72 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Timotius AdidjajaKomisaris Independenindependent Commissioner
Warga Negara indonesia, 73 tahun. Memperoleh gelar Sarjana
Muda ekonomi dari Universitas Trisakti, Jakarta. Beliau
memulai karir di Bank Niaga dan pernah menduduki jabatan
sebagai Deputy Branch Manager Cabang Surabaya dan Deputy
Branch Manager Cabang Semarang. Selepas dari Bank Niaga,
beliau berkarir di Bank Bali dan pernah menduduki jabatan
Kepala Bagian Admin Kredit, Kepala Bagian Operasional,
Kepala Bagian Marketing, Kepala Bagian Audit Kredit, dan
Kepala cabang KPO. Beliau juga pernah menjabat sebagai
President Director Balimor Finance, dan Deputy President
Director PT United Overseas Bank Bali, sebelum akhirnya
kembali ke Bank Bali sebagai Chief GM Internal Audit. Tahun
2000 beliau diangkat sebagai Direktur Kepatuhan Bank
MAYORA, sebelum akhirnya menjabat sebagai Komisaris
independen Bank MAYORA sejak Juni 2008, berdasarkan
keputusan RUPS tanggal 23 Juni 2008 dan disahkan oleh Bank
indonesia tanggal 18 Februari 2008.
An indonesian citizen, aged 73 years old. Timotius Adidjaja
obtained his Bachelor’s Degree in economics from Trisakti
University, Jakarta. He started his career working for Bank
Niaga, and he was Deputy Branch Manager of Surabaya office,
and Deputy Branch Manager of Semarang office. After leaving
Bank Niaga, he worked at Bank Bali and was Head of Credit
Administration Department, Head of Operations Department,
Head of Marketing, Head of Credit Audit Department, and
Head of KPO branch. He was also President Director of Balimor
Finance, and Deputy President Director of PT United Overseas
Bank Bali, before returning to Bank Bali as Chief GM Internal
Audit. in 2000, he was Compliance Director of Bank MAYORA,
before holding the position as independent Commissioner
of Bank MAYORA since June 2008, based on the decision
of General Meeting of Shareholders held on June 23, 2008,
which was approved by Bank indonesia on February 18, 2008.
2016 Annual Report BANK MAYORA 73
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
joys DjajantoKomisaris Independenindependent Commissioner
Warga Negara indonesia, 50 Tahun, memperoleh gelar
Sarjana ekonomi dari Universitas Katolik Atmajaya, Jakarta.
Beliau mengawali karir di bidang perbankan dengan
bergabung di Bank Bali. Selama di Bank Bali beliau pernah
menduduki jabatan sebagai Team Leader Commercial
Financial Services, Risk Assets Management Support
Coordinator, General Manager Commercial Credit Policy
& Control, General Manager investor Relations, kemudian
Corporate Planning & Secretary Department Head. Setelah
Bank Bali bertransformasi menjadi Bank Permata, beliau
menduduki posisi General Manager Corporate Planning
kemudian Head of Business Performance. Menjadi salah
satu anggota Komite Pemantau Risiko di Bank MAYORA sejak
tahun 2008. Menjadi Komisaris independen Bank MAYORA
sejak Agustus 2016, berdasarkankeputusan RUPS tanggal
22 Agustus 2016 dan disahkan oleh Otoritas Jasa Keuangan
tanggal 9 Agustus 2016.
An indonesian citizen, aged 50 years old. Joys Djajanto
earned her Bachelor’s Degree in economics from Atmajaya
Catholic University, Jakarta. She started her career in the
banking sector by working for Bank Bali and having held
positions of Team Leader Commercial Financial Services, Risk
Assets Management Support Coordinator, General Manager
Commercial Credit Policy & Control, General Manager
investor Relations, and Corporate Planning & Secretary
Department Head. After Bank Bali transformed into Bank
Permata, she held the position of General Manager Corporate
Planning, then Head of Business Performance. She was a
member of Risk Oversight Committee of Bank MAYORA since
2008, and became the Bank’s independent Commissioner
in August 2016, based on the decision of General Meeting
of Shareholders held on August 22, 2016 as approved by
Financial Services Authority on August 9, 2016.
74 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Rufina Tinawati MariantoKomisaris Independenindependent Commissioner
Warga Negara indonesia, 57 Tahun, memperoleh gelar
sarjana Teknik Arsitektur dan Sarjana ekonomi, Universitas
Katolik Parahyangan, Bandung. Memulai karier di Bidang
Perbankan di Bank Bali dengan menduduki sejumlah posisi
di lini bisnis, antara lain Branch Manager, Team Leader,
dan Business Coordinator. Beliau menapaki sejumlah posisi
manajerial di Bank Bali, yaitu General Manager Corporate
Finance, General Manager Commercial Credit, dan General
Manager Business Opportunity, General Manager Large
Commercial Banking, General Manager Forex exchange
Trading. Melanjutkan karir sebagai General Manager
Commercial Jababeka di Bank Permata, kemudian menjabat
Commercial Bisnis Division Head, executive VP Commercial
Business Unit, dan Commercial Sales & Marketing Support
Head di Bank OCBC NiSP. Menjadi Komisaris independen
Bank MAYORA sejak Juni 2016, berdasarkan keputusan
RUPS tanggal 20 Juni 2016 dan disahkan oleh Otoritas Jasa
Keuangan tanggal 7 Juni 2016.
An indonesian citizen, aged 57 years old. Rufina Tinawati
Marianto obtained her degrees in Architecture and economics
from Parahyangan Catholic University, Bandung. She started
working in the banking sector with Bank Bali, where she held
several positions, among others, Branch Manager, Team
Leader, and Business Coordinator. She also had held several
managerial positions at Bank Bali, including General Manager
Corporate Finance, General Manager Commercial Credit, and
General Manager Business Opportunity, General Manager
Large Commercial Banking, General Manager Forex exchange
Trading. Later, she held the position of General Manager
Commercial Jababeka for Bank Permata, then Commercial
Business Division Head, executive VP Commercial Business
Unit, and Commercial Sales & Marketing Support Head
with Bank OCBC NiSP. She became commissioner of Bank
MAYORA since June 2016, based on the decision of General
Meeting of Shareholders held on June 20, 2016 and approved
by Financial Services Authority on June 7, 2016.
2016 Annual Report BANK MAYORA 75
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
irfanto OeijDirektur utamaPresident Director
PROFil DiReKsiProfil of Board of Directors
Warga negara indonesia, 51 tahun, berdomisili di
Jakarta. Memperoleh gelar Sarjana ekonomi (keuangan
dan perbankan) di STie YPKP, Bandung. Beliau memiliki
pengalaman di bidang perbankan selama lebih dari 28 tahun
dengan memulai karir sebagai staf data entry di Bank Bumi
Arta kemudian dan pernah menduduki berbagai jabatan, di
antaranya Branch Manager Bank Modern, Head Division of
Marketing Bank Fama, Branch Manager Bank Guna, Branch
Manager Bank Bahari, Cash Management Division Head
dan Commercial Funding Division Head di Bank OCBC NiSP.
Menjabat sebagai Direktur Utama Bank MAYORA sejak
Februari 2011, berdasarkan keputusan RUPS tanggal 22
Februari 2011 dan disahkan oleh Bank indonesia tanggal 16
Februari 2011.
An indonesian citizen, aged 51 years old and residing in
Jakarta, irfanto Oeij obtained his Bachelor’s Degree in
economics (Finance and Banking) from STie YPKP, Bandung.
He’s had more than 28 years of experience in the banking
industry, starting his career as data entry staff at Bank
Bumi Arta. He then went and held various positions, among
others, Branch Manager of Bank Modern, Head Division of
Marketing of Bank Fama, Branch Manager of Bank Guna,
Branch Manager of Bank Bahari, Cash Management Division
Head and Commercial Funding Division Head at Bank OCBC
NiSP. He has held the position of President Director of Bank
MAYORA since February 2011, based on the decision of
General Meeting of Shareholders held on February 22, 2011
and approved by Bank indonesia on February 16, 2011.
76 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Ricky BudionoDirektur Operasional & TresuriDirector of Operations & Treasury
Warga negara indonesia, 52 tahun, berdomisili di Jakarta.
Memperoleh gelar Sarjana ekonomi Akuntansi dari Universitas
Tarumanegara, Jakarta. Beliau memiliki pengalaman di
bidang perbankan lebih dari 25 tahun, memulai karir di
bidang perbankan sebagai Staf Audit di Bank Central Asia
(BCA) dan pernah menduduki berbagai jabatan, di antaranya
Kepala Bidang Audit Bank Central Asia (BCA), Kepala Urusan
Audit Bank Central Asia (BCA). Sebelum menjabat sebagai
Direktur Kredit Bank MAYORA, beliau menduduki jabatan
sebagai Kepala Divisi Audit Bank MAYORA. Menjabat sebagai
Direktur Bank MAYORA sejak Februari 2011, berdasarkan
keputusan RUPS tanggal 10 Januari 2011 dan disahkan oleh
Bank indonesia tanggal 14 April 1999.
An indonesian citizen, aged 52 years old, and residing in Jakarta,
Ricky Budiono obtained his Bachelor’s Degree in Accountancy
from Tarumanegara University, Jakarta. He has had experience
in the banking industry for more than 25 years, starting his
career in the industry as Audit staff for Bank Central Asia
(BCA). He was entrusted with various positions, including Head
of Audit Department of Bank Central Asia (BCA), and Head of
Audit Affairs of Bank Central Asia (BCA). Before holding the
position of Director of Credit at Bank MAYORA, he was Head of
Audit Division of Bank MAYORA. He has been Director of Bank
MAYORA since February 2011, based on the decision of General
Meeting of Shareholders held on January 10, 2011 and approved
by Bank indonesia on April 14, 1999.
2016 Annual Report BANK MAYORA 77
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tjahojo BengawanDirektur Kredit dan UmumDirector of General Affairs & Credit
Warga negara indonesia, 52 tahun, berdomisili di Jakarta.
Memperoleh gelar Sarjana Muda Teknik Pertambangan di
UPN Veteran, Yogyakarta. Beliau memiliki pegalaman di
bidang perbankan lebih dari 25 tahun, memulai karir sebagai
operational staff di LippoBank dan pernah menduduki
berbagai jabatan, antara lain Cash Officer Supervisor Lippo
Bank, Team Leader Marketing Haga Bank. Sebelum menjabat
sebagai Direktur, beliau menduduki jabatan sebagai Kepala
Divisi Marketing Bank MAYORA. Menjabat sebagai Direktur
Bank MAYORA sejak 2007, berdasarkan keputusan RUPS
tanggal 2 Oktober 2007 dan disahkan oleh Bank indonesia
tanggal 26 September 2007.
An indonesian citizen, aged 52 years old, and residing in
Jakarta, Tjahojo Bengawan obtained his Bachelor’s Degree
in Mineral engineering from UPN Veteran, Yogyakarta. He
has had more than 25 years of experience in the banking
industry, starting his career as operational staff at LippoBank.
He’s held positions as Cash Officer Supervisor at Lippo Bank,
and Team Leader Marketing at Haga Bank. Before appointed
as Direktur, he worked as Head of Marketing Division of Bank
MAYORA. He became one of the directors in 2007, based on
the decision of General Meeting of Shareholders held on
October 2, 2007, which was approved by Bank indonesia on
September 26, 2007.
78 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
jap Chin PhingDirektur BisnisDirector of Business
Warga negara indonesia, 47 tahun, berdomisili di Jakarta.
Memperoleh gelar Bachelor of Business & Administration dari
National Chengchi University Taipei, Taiwan. Beliau memiliki
pengalaman di bidang perbankan lebih dari 23 tahun,
memulai karir sebagai officer di Hongkong Bank, Bandung dan
pernah menduduki berbagai jabatan, di antaranya Regional
Coordinator dan Senior Corporate Executive & Enterprise
Banking Division Head di Bank OCBC NiSP. Menjabat sebagai
Direktur Bank MAYORA sejak Oktober 2013, berdasarkan
keputusan RUPS tanggal 21 Oktober 2013 dan disahkan oleh
Bank indonesia tanggal 8 Oktober 2013.
An indonesian citizen, aged 47 years old and residing in
Jakarta, Jap Chin Phing earned her Bachelor of Business &
Administration from National Chengchi University, Taipei,
Taiwan. She has had more than 23 years of experience in
the Banking industry and held various positions, among
other, Regional Coordinator and Senior Corporate executive
& enterprise Banking Division Head at Bank OCBC NiSP. She
was appointed as one of the directors of Bank MAYORA in
October 2013, based on the decision of General Meeting of
Shareholders held on October 21, 2013, which was approved
by Bank indonesia on October, 8, 2013.
2016 Annual Report BANK MAYORA 79
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tiolina TumanggorDirektur Kepatuhan & sumber Daya ManusiaDirector of Compliance & Human Capital
Warga negara indonesia, 50 tahun, berdomisili di Jakarta.
Memperoleh gelar Magister Akuntansi dari Universitas
indonesia, Jakarta pada 2007. Beliau memiliki pengalaman
di bidang perbankan lebih dari 24 tahun, memulai karir
sebagai System & Procedure officer di Bank Haga dan pernah
menduduki sejumlah jabatan, antara lain System and
Procedure Officer, Financial Control & Accounting Manager dan
Financial Control and Accounting Group Head di Bank Haga,
Jakarta. Menjabat sebagai Direktur Bank MAYORA sejak Juni
2008, berdasarkan keputusan RUPS tanggal 23 Juni 2008 dan
disahkan oleh Bank indonesia tanggal 9 Juni 2008.
An indonesian citizen, aged 50 years old and residing in
Jakarta, Tiolina Tumanggor obtained her Magister Degree in
Accountancy from University of indonesia, Jakarta in 2007.
She has been in the banking industry for more than 24 years,
and started her career as System & Procedure officer at Bank
Haga. She has held various positions, including System and
Procedure Officer, Financial Control & Accounting Manager,
and Financial Control and Accounting Group Head at Bank
Haga, Jakarta. She became Director of Bank MAYORA in
June 2008, based on the decision of General Meeting of
Shareholders held on June 23, 2008 and approved by Bank
indonesia on June 9, 2008.
80 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Benny Soedarsono TanDirektur IT dan E-BankingDirector of iT and e-Banking
Warga negara indonesia, 46 tahun, berdomisili di Jakarta.
Memperoleh gelar Bachelor of Science in Computing di
University of New South Wales, Sydney, Australia, dan gelar
Master of Business Administration in Finance di University
of Notre Dame, indiana, USA. Beliau memiliki pengalaman di
bidang perbankan lebih dari 14 tahun dan pernah menduduki
sejumlah jabatan, antara lain Management Associate, dan Vice
President, Banking Technology Head, Global Consumer Bank di
Citibank N.A, Jakarta.
Sebelum bergabung di Bank MAYORA, sempat menduduki
jabatan iT Director, Downstream indonesia, PT SMART (Sinar
Mas Agri Resources and Technology), Jakarta. Menjabat sebagai
Direktur Bank MAYORA sejak 2016, berdasarkan keputusan
RUPS tanggal 23 Februari 2016 dan disahkan oleh Otoritas Jasa
Keuangan tanggal 11 Februari 2016.
An indonesian citizen, aged 46 years old, and residing in Jakarta,
Benny Soedarsono Tan obtained his Bachelor of Science in
Computing from University of New South Wales, Sydney,
Australia, and Master of Business Administration in Finance
from University of Notre Dame, indiana, USA. He’s been in the
banking industry for more than 14 years, and has held several
positions, among others, Management Associate, and Vice
President, Banking Technology Head, Global Consumer Bank at
Citibank N.A, Jakarta.
Before he joined Bank MAYORA, he was iT Director Downstream
indonesia at PT SMART (Sinar Mas Agri Resources and
Technology), Jakarta. He became Director of Bank MAYORA since
2016, based on the decision of General Meeting of Shareholders
held on February 23, 2016, which was approved by Financial
Services Authority on February 11, 2016.
2016 Annual Report BANK MAYORA 81
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
KOMPOsisi PeMegANg sAhAMShareholders Composition
Saham PT Bank MAYORA dimiliki oleh PT Mayora inti Utama, dan International Finance Corporation (iFC) dengan komposisi sebagai berikut:
Shares of PT Bank MAYORA are owned by PT Mayora inti Utama, and international Finance Corporation (iFC) with the following composition:
Pemegang sahamShareholders
Jumlah Saham(lembar saham)
Number of Shares
PersentasePercentage
Modal ditempatkan dan disetor
Pick Up Capital
PT Mayora inti Utama 676.313.152 80,00% Rp. 676.313.152.000,-
international FinanceCorporation (iFC) 169.078.288 20,00% Rp. 169.078.288.000,-
Jumlah | Total 100,00% Rp. 845.391.440.000
Pemegang sahamShareholders
Jumlah Saham(lembar saham)
Number of Shares
PersentasePercentage
Modal ditempatkan dan disetor
Pick Up Capital
PT Mayora inti Utama 676.313.152 80,00% Rp. 676.313.152.000,-international FinanceCorporation (iFC) 169.078.288 20,00% Rp. 169.078.288.000,-
Pemegang Saham dengan Kepemilikan Saham >5%Shareholders with >5% Ownership
Lembaga dan Profesi Penunjang Perusahaaninstitutions and Professions that Support Corporation
Kantor Akuntan Publik Public Accountant Office :KAP Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Achmad, Suharli & Rekan.
Alamat | Address :Jl. Kebon Sirih Timur 1 No. 267Menteng, Jakarta 10340 indonesiaTel : (62-21) 3144003 (hunting)Fax: (62-21) 3144213, 3144363
Kantor hukum Law Firm Suyanto Simalango Patria & Partners(SSP Law Firm)
Alamat | Address :Gd. South Quarter Tower A. Lt. 11 Unit BJl. R.A. Kartini Kav. 8, Jakarta Selatan 12430Tel : (021) 29045168Fax: (021) 29045188Website : www.ssp-lawfirm.comemail : [email protected]
NotarisNotary Dr. irawan Soerodjo, SH, Msi
Alamat | Address :Jl. K.H Zainul Arifin No. 2, Komp. Ketapang indah Blok B – 2 No. 4 – 5, Jakarta 11140Telpon : 021 – 6301511Faksimili : 021 – 6337851
1
2
3
Kepemilikan Saham oleh Direksi dan Dewan KomisarisShares Ownership by the Directors and the Board of Commissioners
Seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Bank MAYORA tidak memiliki saham di Bank MAYORA.None of the members of the Board of Directors nor members of the Board of Commissioners own any number of shares of Bank MAYORA.
Entitas Anak dan Perusahaan AfiliasiSubsidiaries and Affiliates
Hingga 31 Desember 2016, Bank MAYORA tidak memiliki anak perusahaan.As of December 31, 2016, Bank MAYORA did not have any subsidiary.
struktur grup PerusahaanCorporate Group Structure
Bank MAYORA merupakan entitas tunggal yang tidak memiliki anak perusahaan, sehingga tidak memiliki grup perusahaan.Bank MAYORA is a single entity which does not have any subsidiaries so that Bank MAYORA does not have any corporate group.
Kronologis Pencatatan Efek LainnyaChronological Listing of Other Securities
Hingga 31 Desember 2016, Bank MAYORA belum pernah mencatatkan efek yang diperdagangkan di bursa manapun, sehingga tidak terdapat laporan kronologis pencatatan efek yang dapat disampaikan pada laporan ini.As of December 31, 2016, Bank MAYORA had not listed any securities for trading in any stock exchange, so that there is no chronological listing of securities to be included in this Annual Report.
80%20%
80%20%
PT Mayora inti Utamainternational FinanceCorporation (iFC)
82 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
WilAYAh OPeRAsiONAlOperational Areas
Dalam mendukung pertumbuhan bisnisnya, PT Bank MAYORA terus berekspansi dengan melakukan perluasan kantor dan penambahan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di sejumlah wilayah di indonesia. Penambahan kantor dan ATM ini juga bertujuan untuk menjangkau nasabah lebih dekat sehingga dapat memberikan layanan secara optimal. Adapun lokasi kantor dan ATM Bank MAYORA meliputi:
To support its business growth, PT Bank MAYORA continuously expands its operations by operating new offices and adding more Automated Teller Machines (ATM) in various locations in indonesia. The addition of offices and ATMs also aim at reaching more customers and/or making the Bank more accessible by the public, so that Bank MAYORA can provide optimum services. The locations Bank MAYORA offices and ATMs are as follow:
KANTOR PUSAT TOMANG | heAD OFFiCeJl. Tomang Raya Kav.21-23
Jakarta Barat 11440Telp : 021-5655287-88
Fax : 021-5655277SWiFT: MAYOiDJA
www.bankmayora.com
KANTOR CABANG (KC)BRANCh OFFiCe
KC tomangJl. Tomang Raya Kav.21-23Jakarta Barat 11440Telp : 021-5655287-88Fax : 021-56552777
KC Bandar LampungJl. Laksamana Malahayati No.94 – 96Teluk Betung, Bandar Lampung35224Telp : 0721-475110Fax : 0721-488694
KC Ahmad Yani BandungJl. Ahmad Yani No. 151,Pasar Kosambi, BandungBandung 40112Telp : 022-4268638Fax : 022-4268677
KC surabayaJl. Raya Bukit Darmo Boulevard No. 6-6ASurabayaTelp : 031-7319909Fax : 031-7319908
KANtOR CABANg PeMBANtu (KCP)suB BRANCh OFFiCe
KCP Mangga DuaJl. Arteri Mangga Dua RayaMangga Dua Mall No RM/45 AJakarta Pusat 10730Telp : 021-2600878, 2600787Fax : 021-2600886
KCP Pondok IndahJl. Arteri Pondok indah No 11 DKebayoran LamaJakarta Selatan 12240Telp : 021-7267701Fax : 021-7267704
KCP Kelapa GadingJl. Kelapa Gading Boulevard RayaBlok TT 2 Kav. No.9Kelapa Gading Timur,Jakarta Utara 14240Telp : 021-4530404Fax : 021-4517176
KCP Panglima PolimGraha ADA Lt.1 Jl. Panglima Polim Raya No.100, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12130Telp : 021-7251778Fax : 021-72789657
KCP Daan MogotJln. Daan Mogot KM. 18, Kalideres Jakarta Barat 11840 (PT inbisco Niagatama)Telp : 021-54367211Fax : 021-54368238
KCP tangerangJl. Merdeka No.22 Tangerang 15113Telp : 021-5525356Fax : 021-55773137
KCP CurugJl. Raya Curug No. 6Curug Kulon, Tangerang 17530Telp : 021-59493755Fax : 021-59493756
KCP jatinegaraJl. Pintu Pasar Timur i No.27Balimester, JatinegaraJakarta Timur 13310Telp : 021-85904429Fax : 021-85904663
KCP Muara KarangJl. Muara Karang Raya No.44Blok Z-3 SelatanKav.42 Seb, Pluit, PenjaringanJakarta Utara 14140Telp : 021-66697317Fax : 021-66697314
KCP Bumi serpong DamaiRuko Golden Madrid i Blok e No.12Jl. Letnan Sutopo, BSD, SerpongTangerang 15311Telp : 021-53160551Fax : 021-53160552
KCP Ahmad Yani BekasiJl. Jend. Ahmad Yani,Komp. Ruko Sentra Niaga KalimalangBlok A8 No. 16, Bekasi 17144Telp : 021-8841883Fax : 021-8848685
KCP jababekaKomp. Ruko CBD JababekaKav.AA.3 Blok CD No.2,Cikarang, Bekasi 17520Telp : 021-29083843Fax : 021-29083814
KCP lippo CikarangKomp. Ruko Plaza Menteng Blok C No.2Lippo Cikarang, Bekasi 17550Telp : 021-89908288Fax : 021-89908767
KCP Merdeka MasKomp. Merdeka Mas Plaza Blok A No.6Jl. Gatot Subroto, CimoneTangerang 15311Telp : 021-55792544Fax : 021-55792545
KCP MalabarJl. Cemara Raya No. 40, Perum. iPasar Malabar, Cibodas SariTangerang 15138Telp : 021-55797751, 756-757Fax : 021-55797760
KCP Citra RayaJl. Raya Serang KM. 15 No. 10 DTalagasari, Cikupa Kab. Tangerang 15710Telp : 021-59404111Fax : 021-59404078
2016 Annual Report BANK MAYORA 83
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
KCP tajurJl. Raya Tajur No.71Kelurahan Tajur, Bogor Timur 16141Telp : 0251-7559189Fax : 0251-7559188
KCP CileungsiJl. Raya Naragong KM.23 CileungsiBogor 16820Telp : 021-82493328Fax : 021-82493375
KCP Antasari lampungKomp. RukoJl. Pangeran Antasari No. 38 ABandar Lampung 35111Telp : 0721-7622833Fax : 0721-7622880
KCP Gading SerpongRuko Financial Center Blok BA-2/36Jl. Boulevard Raya, Gading SerpongTangerang 15810Telp : 021-5468003Fax : 021-5467996
KCP Taman GalaxyJl. Galaksi Raya No. 12 F,Grand Galaxy City (d/h Taman Galaxy)Jaka Setia, Bekasi 17147Telp : 021-82426642 (Hunting)Fax : 021-82436049
KCP Danau sunter utaraJl. Danau Sunter Utara Blok C 1 No. 4Sunter AgungJakarta Utara 14350Telp : 021-29614688Fax : 021-29614686
KCP SuryakencanaJl. Surya Kencana No. 137Bogor 16126Telp : 0251-8328117Fax : 0251-8320682
KCP Pasar AnyarJl. Dewi Sartika Blok A5-A6, Pasar Anyar Bogor 16121Telp : 0251-8332380Fax : 0251-8332390
KCP Galuh Mas Karawang Ruko Grand Plaza Blok iV No. 16,Perum. Galuh Mas, KarawangJawa Barat 41361 Telp : 0267-8406538 Fax : 0267-8406434
KANTOR KAS (KK)CAsh OFFiCe
KK itC Cempaka MasiTC Mega Grosir Cempaka MasLt. 4 Blok D No. 263Jl. Letjend. Suprapto, Jakarta Pusat10640Telp : 021-42877330Fax : 021-42877750
KK CikupaMDC Jl. Raya Serang KM 12,5Cikupa, Tangerang 17520Telp : 021-59404726Fax : 021-59404727
KK Gunung GarudaBasement Perkantoran Pabrik SteelPT. Gunung GarudaSukadanau, Cikarang BaratBekasi 17520Telp : 021-89106618Fax : 021-89106606
KK MM 2100PT. Mayora indah Tbk,Kawasan industri MM2100Jl. Jawa Blok H No. 10, CibitungBekasi 17520Telp : 021-89983837Fax : 021-89983839
KK CikarangPT. Chemco Harapan NusantaraJl. Jababeka Raya Blok F No.19-28Cikarang 17530Telp : 021-89840477Fax : 021-89840477
KK. Chemco KarawangPT. Chemco Harapan NusantaraJl. Mitra Raya ii Kav. e7 -12Kawasan industri Mitra KarawangParungmulya, CiampelKarawang 41361Telp : 0267-8633960Fax : 0267-8633960
KK jatakeJl. Gatot Subroto KM 7,8(Jl. Raya Telesonic 1), JatakeTangerang 15136Telp : 021-59314776Fax : 021-59314778
KK Soekarno Hatta BandungJl. Soekarno Hatta No. 845Bandung 40614Telp : 022-7838491/7807349Fax : 022-7838492
KK CileungsiPasar CileungsiRuko Blok D No.27Jl. Raya Narogong - CileungsiBogor, Jawa BaratTelp : 021-82496933/ 82496380Fax : 021-82497005
KK Batujajar - BandungKomplek Pasar BatujajarJl. Raya Pasar BatujaajrDesa Batujajar,bandung, Jawa BaratTelp : 022 -86006287
KK Pasar Kebon Kembang BogorPasar Kebon Kembang Lt. 1 Blok A No. 59-62Jl. Dewi Sartika, Bogor 16124Telp : 0251-8575308/8575307Fax : 0251-8575305
Branch Office4 22 11
subBranch Office
CashOffice25
84 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
NO ATM Alamat Address
lOKAsi LOCATiON
1 KANTOR PUSAT-TOMANG KPO Jl. Tomang Raya Kav. 21-23 . Jakarta Barat
2 iNBiSCO 1 - KCP DAAN MOGOT KCP Jl. Daan Mogot km.18 Kalideres Jakarta Barat 11840
3 JATAKe 1 Pabrik Mayora Jl. Gatot Subroto Km 7,8 ( Jl. Raya Telesonic 1 ), Jatake, Tangerang
4 KK MM 2100 KK Kawasan industri MM 2100 PT. Mayora indah Tbk. Jl. Jawa Blok H No. 10
5 CHeMCO CiKARANG 1 Pabrik Non Mayora PT.Chemco Harapan Nusantara, JL. Jababeka Raya Blok F No.19-28
6 GUNUNG GARUDA Pabrik Non Mayora Basement Perkantoran Pabrik Steel Gn. Garuda, Kampung Sukadanau, Kec.Cikarang Barat, Bekasi
7 KCP KeLAPA GADiNG KCP Jl. Boulevard Raya Blok TT 2/9, Kelapa Gading Permai
8 KCP GADiNG SeRPONG-BSD KCP Jl. Boulevard Raya BA 2/36 Gading Serpong-Tangerang
9 KCP CURUG KCPRuko Niaga Desa Sentul No. 06, Jl.Raya PLP (Pusat Latihan Penerbangan Km.11 Rt.005 Rw.04, Curug-Tangerang
10 CHeMCO KARAWANG 1 Pabrik Non MayoraJl. Harapan Nusantara JL Mitra Raya ii Kav.e7 -12 Kawasan industri Mitra Karawang, Parungmulya, Ciampel – Karawang 41361
11 KCP AHMAD YANi-BeKASi KCP Jl. Jend Ahmad Yani, Komp Sentra Niaga Kalimalang Blok A8 No.16, Bekasi
12 MUTiARA HeXAGON (BALARAJA) Pabrik Non Mayora Jl. Raya Serang KM 26,8 Bala raja - Tangerang
13 KCP JABABeKA KCP Komp.Ruko CBD blok CD No 02 Jababeka Cikarang,Bekasi
14 KC LAMPUNG KCP Jl.Laksamana Malahayati No.94-96,Teluk Betung, Bandar Lampung
15 MULTi MAKMUR/JiMCO/MULTi BOX 1 Pabrik Non Mayora Jl. Raya Gatot Subroto KM 5, Jatiuwung -Tangerang
16 PABRiK OKA 1 Pabrik Mayora PT. KAKAO MAS GeMiLANG, Jl.Daan Mogot KM 19,Batu Ceper-Tangerang
17 JATAKe 2 Pabrik Mayora Jl. industri Raya Blok C No.2 Kawasan industri Jatake Tangerang
18 KCP JATiNeGARA KCP Jl pintu pasar timur i no 27 balimester Jatinegara,Jakarta Timur
19 "PT. TiRTA FReSiNDO JAYA (MAYORA GROUP)" Pabrik Mayora Jl. Mayjend He Sukma, KM 16 - Cimande,
Caringin, 16730
20 TORABiKA MDC GROUND i Pabrik Mayora Jl. Raya Serang Km. 12,5 Desa sukadamai Kec. Cikupa, Kab Tangerang 17520
21 TORABiKA MDC GROUND 2 Pabrik Mayora Jl. Raya Serang Km. 12,5 Desa sukadamai Kec. Cikupa, Kab Tangerang 17520
22 KC AHMAD YANi- CAB BANDUNG KC Jl. Ahmad Yani No.151, Pasar Kosambi-Bandung, 40112
23 KCP TAMAN GALAXi KCP Jl. Galaxy Raya No. 12F, Perum Taman Galaxy, Jakasetia, Bekasi
24 PABRiK OKA 2 Pabrik Mayora PT. KAKAO MAS GeMiLANG, Jl.Daan Mogot KM 19,Batu Ceper-Tangerang
25 KK NR SOeKARNO HATTA-BANDUNG KK Jl.Soekarno Hatta No. 845 - Bandung
26 CHeMCO KARAWANG 2 Pabrik Non MayoraJl. Harapan Nusantara JL Mitra Raya ii Kav.e7 -12 Kawasan industri Mitra Karawang,Parungmulya, Ciampel – Karawang 41361
lokasi AtMATM Location
2016 Annual Report BANK MAYORA 85
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
NO ATM Alamat Address
lOKAsi LOCATiON
27 PT. KiM NAROGONG Pabrik Non Mayora Jl. Raya Narogong Km. 12,5 - Bekasi
28 MULTi MAKMUR/JiMCO/MULTi BOX 2 Pabrik Non Mayora Jl. Raya Gatot Subroto KM 5, Jatiuwung -Tangerang
29 CHeMCO CiKARANG 2 Pabrik Non Mayora PT.Chemco Harapan Nusantara, JL. Jababeka Raya Blok F No.19-28
30 KCP LiPPO CiKARANG KCP Komp Ruko Plaza Menteng Blok C No. 2, Cikarang - Bekasi
31 KCP SUNTeR KCP Jl. Danau Sunter Utara Blok C No.4 - Sunter Agung - Jakarta Utara
32 KCP CiLeUNGSi KCP Pasar Cileungsi Blok D No. 27 Cileungsi - Bogor
33 KCP MeRDeKA TANGeRANG KCP Jl. Merdeka No. 22 tangerang
34 KCP MeRDeKA MAS - CiMONe KCP Komplek Merdeka Mas Plaza Blok A No. 6, Jl. Gatot Subroto, Cimone Tangerang
35 KCP PANGLiMA POLiM KCP Gedung Graha ADA Lantai 1 Jl Panglima Polim Raya No. 100 Kebayoran Baruy, Jakarta selatan
36 KCP TAJUR KCP Jl. Raya Tajur no. 71 Kel Tajur, Bogor Timur
37 JAYANTi Pabrik Mayora Jl. Raya Serang Km 31,5 Tangerang
38 PT. KiM KARAWANG Pabrik Non MayoraATM Center - Commercial Area Kawasan industri Mitra (KiM) PT. Mitra Karawang Jaya, Desa Parungmulya Ciampel , Karawang 41361
39 iNBiSCO 2 - DAAN MOGOT Pabrik Mayora Jl. Daan Mogot km.18 Kalideres Jakarta Barat 11840
40 KCP SURYA KeNCANA - BOGOR KCP Jl. Surya Kencana No. 137, Bogor
41 ReSTORAN SiMPANG RAYA/iSTANA POP ATM Center Restoran istana POP - Restoran Simpang Raya,
Jl. Daan Mogot No. 77 Jakarta Barat
42 DeLiFOOD Pabrik Mayora Jl. industri ii Blok e No. 5 - Pasir Jaya, Jatiuwung - Tangerang
43 KK BATU JAJAR BANDUNG Pasar Jl. Raya Batu Jajar, Kp. Sukamaju, Desa Batu Jjaar, Kec. Batu Jajar Kab. Bandung Barat 40561.
44 KC SURABAYA KC Jl. Bukit Darmo Boulevard No. 6-6A Kel. Prada Kalikendal Kec. Dukuh Pakis
45 RUKO PeLAUKAN (KARANG RAHAYU) - CiKARANG Pertokoan
Pertokoan Karang Rahayu, Jl. Raya Pelaukan (Depan Perumahan Taman Raya, Desa Karang Rahayu - Cikarang
46 MALL SWiSSBeLL HOTeL Hotel Jl. Husein Sastranegara Kav. 1, cengkareng Tangerang
47 PASAR JONGGOL Pasar Jl. Raya Jonggol Kp. Pojok Salak Rt.02 RW.08 Desa Jonggol Kec. Jonggol 16830 Kab Bogor
48 KCP GALUH MAS - KARAWANG KCP Ruko Grand Plaza Blok iV No.16, Perumahan Galuh Mas Karawang - Jawa Barat 41361
49 TORABiKA MDC GROUND 3 Pabrik Mayora Jl. Raya Serang Km. 12 Cikupa - Tangerang-Cikupa, 17520
50 iNBiSCO 3 - KCP DAAN MOGOT KCP Jl. Daan Mogot km.18 Kalideres Jakarta Barat 11840
51 KK PASAR KeBON KeMBANG/PASAR ANYAR Pasar Pasar Kebon Kembang Blok A No. 59.60,61
dan 62 Jl. Dewi Sartika Bogor
86 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Diskusi ManajemenManagement Discussion and Analysis
04
88 Tinjauan Industri Industry Review
96 Tinjauan BisnisBusiness Review
103 Fungsi Penunjang BisnisBusiness Support Functions
124 Tinjauan KeuanganFinancial Review
138 Arus KasCash Flow
142 Struktur ModalCapital Structure
146 Aspek PemasaranMarketing Aspect
2016 Annual Report BANK MAYORA 87
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
The time for action is now. It’s never too late to do something
Tidak ada kata terlambat untuk kembali belajar, tidak ada kata terlambat untuk kembali membaca(Carl Standurg)
“Persaingan itu melelahkan, tetapi kita akan tertinggal apabila tidak ikut dalam persaingan.”“Competition is so tiring, but we will be left behind if does not participate in the competition.”
(canszzinspiration )
88 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
TINJAUAN INDUSTRIIndustry Review
KONDISI MAKRO EKONOMI INDONESIA
Perlambatan pertumbuhan ekonomi global yang terjadi
pada 3 tahun terakhir masih terus berlanjut pada tahun
2016. Tidak tercapainya target pertumbuhan ekonomi di
negara-negara maju menjadi faktor utama melambatnya
pertumbuhan ekonomi global. Pertumbuhan ekonomi
Amerika Serikat pada tahun 2016 hanya tercapai sebesar 1,6%
atau mengalami perlambatan dibandingkan pertumbuhan
ekonomi tahun sebelumnya yang sebesar 2,6%. Demikian
juga dengan pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang hanya
6,7%, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi
tahun sebelumnya yang sebesar 6,9%.
Perlambatan pertumbuhan ekonomi di berbagai negara
telah membuat otoritas moneter di negara-negara maju
mengeluarkan kebijakan yang terkait dengan suku bunga
acuan. European Central Bank (ECB) atau Bank Sentral Eropa
telah memangkas suku bunga acuan menjadi 0,0% sejak bulan
Maret 2016 untuk menggerakkan perekonomian di kawasan
Uni Eropa. Sebaliknya, ekspektasi atas penguatan ekonomi
di masa mendatang menyebabkan The FED (Federal Reserve
System) akhirnya menaikkan suku bunga acuan sebesar 25
basis poin (bps) menjadi 0,75% pada bulan Desember 2016.
Melambatnya pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju
berdampak pada pertumbuhan ekonomi di negara emerging
market yang menjadi mitra dagang negara-negara maju.
Di tengah kondisi tersebut, perekonomian Indonesia relatif
tumbuh lebih baik diantara negara-negara berkembang.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2016 terutama
ditopang oleh konsumsi domestik yang kuat.
Ekonomi Indonesia tahun 2016 tumbuh 5,02%, lebih tinggi
dibanding pencapaian tahun 2015 sebesar 4,79%. Tetapi
angka tersebut masih berada di bawah APBN 2016 yang
ditetapkan oleh Pemerintah yaitu sebesar 5,3%.
Dalam APBN 2016, Pemerintah menargetkan Inflasi sebesar
4,7%. Tetapi realisasi tingkat inflasi untuk tahun 2016 sebesar
3,02%. Inflasi tersebut terjadi karena adanya kenaikan harga
INDONESIA’S MACRO ECONOMIC CONDITION
The slowdown of global economic growth that has occurred
for the last three years keep on going till 2016 . The failure
of fulfilling the target of economic growth of the developed
countries has become the main factor of the slowdown
of global economic growth. The US only gained 1.6 % of
its economic growth in 2016 or it had a decrease from the
previous year’s 2.6 % growth. The same case occurred in that
of China, which was only 6.7%, lower than the previous one,
namely 6.9%.
The slowdown of economic growth in various countries has
made the monetary authority in the developed countries
enforce policy of the credit interest rate. European Central
Bank (ECB) or European Central Bank has reduced the credit
rate to 0.0% since March 2016 to revive the economy among
the European Union. On the other contrary, the expectation
on the strengthening of the economy has caused The Fed to
finally raised the credit rate up to 25 basis point (bps) and it
became 0.75% in December 2016.
The slow economic growth in the developed countries has given
an impact on the economic growth in the emerging market
countries, which are the partners of the developed countries.
In such situation, Indonesia’s economic growth went relatively
better than the other developing countries. Indonesia’s
economic growth in 2016 was supported mainly by the strong
domestic consumption.
The Indonesian economy grew 5.02% in 2016, higher
than what had been achieved in 2015 which was 4.79%.
Nevertheless, the figure was still below what the State Budget
targeted in 2016, which was 5.3%.
In the 2016 State Budget, the Government had targeted an
inflation of 4.7%. But in its realization, the inflation rate in
2016 was 3.02%. The inflation had taken place due to price
2016 Annual Report BANK MAYORA 89
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tahun 2016 perkonomian Indonesia masih dipengaruhi oleh tekanan likuiditas keuangan global, yang ditambah dengan lambatnya pertumbuhan ekonomi dalam negeri yang berdampak pada pengetatan likuiditas dalam negeri.
In 2016 the national economy was very much affected by the pressure of the global financial liquidity. And the slowing down economy led to the tightening of the domestic liquidity level.
90 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
yang ditunjukkan oleh naiknya beberapa indeks kelompok
pengeluaran. Apabila dibandingkan dengan tahun 2015
kondisi tersebut terpaut jauh, dimana inflasi sepanjang
tahun 2015 sebesar 3,35%. Inflasi ini menunjukan walaupun
belum mencapai target yang ditetapkan dalam APBN, harga
berbagai komoditas di Desember 2016 relatif terkendali
dibandingkan periode yang sama di tahun 2015.
Dari sisi rata-rata nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika
pada 2016 adalah Rp13.436 per dolar Amerika. Angka
tersebut sedikit berada dibawah batas atas APBNP 2016 yaitu
sebesar Rp13.500 per dolar Amerika.
Penerimaan pajak negara tidak mencapai target yang
telah ditetapkan, oleh karena itu Pemerintah melakukan
pemangkasan terhadap anggaran belanja tahun 2016.
Tercatat bahwa Pemerintah menurunkan belanja negara
pada APBN-P sebesar Rp12,8 triliun yang awalnya Rp2.095,7
triliun menjadi sebesar Rp2.082,9 triliun.
Tahun 2016, pengeluaran konsumsi tumbuh sebesar
4,3% menjadi Rp6.006,10 triliun yang ditopang oleh
konsumsi rumah tangga yang meningkat sebesar 5,01%
menjadi Rp5.126,50 triliun. Kontribusi konsumsi rumah
tangga terhadap perekonomian ini didukung oleh relatif
terkendalinya harga-harga barang yang terefleksi oleh
tingkat inflasi yang terkendali pada level yang rendah, yaitu
3,02% atau lebih rendah dibandingkan tingkat inflasi tahun
sebelumnya yang sebesar 3,35%.
Inflasi yang terkendali ini juga tidak terlepas dari peran
kebijakan Bank Indonesia (BI) dalam menjaga stabilitas nilai
tukar dan mengarahkan ekspektasi inflasi, serta semakin
baiknya koordinasi kebijakan pengendalian inflasi antara
Bank Indonesia dan Pemerintah, baik di tingkat pusat
maupun daerah. BI telah melakukan penyesuaian terhadap
suku bunga acuan sepanjang tahun 2016, dari 7,25% pada
bulan Januari menjadi 6,50% pada bulan Juli.
Selain itu, BI memperkenalkan suku bunga acuan BI baru
yakni Instrumen BI 7-Day Repo Rate sebagai acuan baru yang
memiliki hubungan yang lebih kuat ke suku bunga pasar
uang, sifatnya transaksional atau diperdagangkan di pasar,
dan mendorong pendalaman pasar keuangan. Suku bunga
acuan baru ini juga mengalami penurunan secara gradual
menjadi 4,75% pada bulan Desember dari posisi bulan April
sebesar 5,50% pada tahun 2016 ditopang oleh tekanan inflasi
yang semakin rendah.
increases, shown by the increase of some expenditure group
indices. Compared to year 2015, that condition was far
different, with an inflation rate of 3.35% throughout 2015.
This inflation shows that despite not reaching the State
Budget’s set target, commodity prices on December 2016
were relatively controllable compared to the same period in
2015.
The Indonesia Rupiah exchange rate against US Dollar in
2016 was Rp13,436 per US Dollar. This figure is slightly below
the upper limit of the 2016 revised budget, in the amount of
Rp13,500 per US dollar.
As the state tax revenue could not reach the target set, the
Government implemented a cut in 2016 on the State Budget.
It was noted that the Government had cut the state budget as
much as Rp12.8 trillion, from Rp2,095.7 trilion to Rp2.082.9
trillion.
In the year 2016, the expenditure of consumption went
4.3% to Rp6,006.10 trillion, supported by the domestic
consumption that increased at 5.01% to be Rp5,126.50 trillion.
The contribution of domestic consumption was also aided
by the relatively controlled prices which was reflected by the
inflation rate which was at low level, namely 3.02% or lower
than the inflation rate of the previous year, namely 3.35%.
The controlled inflation could not be separated from the
role of Bank Indonesia (BI)’s policy in keeping the stability
of exchange rate and the directing of inflation expectation,
as well as the fact that there were more policy coordination
between Bank Indonesia and the Government, both in
regional and central levels. BI has made adjustment to the
credit rate along 2016, from 7.25% in January to 6,50% in July.
Besides, BI introduced the new credit rate, namely BI 7-Day
Repo Rate instrument as the new reference that has got
stronger connection to the credit rate of money market,
it has transactional characteristics or being traded in the
market, and triggered the exploration of money market.
The new credit rate also decreased gradually to 4.75% in
December from its position in April which was 5.50% in 2016
as supported by the pressure of inflation that got lowered.
2016 Annual Report BANK MAYORA 91
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga ditopang
oleh realisasi investasi yang pada tahun 2016 berhasil
melampaui target, yaitu mencapai Rp612,8 triliun. Realisasi
investasi PMDN sepanjang Januari-Desember meningkat
20,5% sebesar Rp216,2 triliun, sementara realisasi investasi
PMA naik 8,4% sebesar Rp396,6 triliun.
Perbaikan realisasi investasi ini juga turut memberikan andil
atas perbaikan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang
membukukan kenaikan surplus pada kuartal III tahun 2016.
Surplus NPI tercatat sebesar US$5,71 miliar, meningkat
signifikan dibandingkan dengan surplus sebesar US$2,2
miliar pada triwulan sebelumnya. Secara kumulatif surplus
NPI mencapai US$7,6 miliar hingga kuartal III tahun 2016.
Selain itu, kenaikan NPI ini juga ditopang oleh surplus
investasi portofolio didukung oleh sentimen positif terkait
implementasi Undang-Undang Pengampunan Pajak (Tax
Amnesty) yang berjalan dengan baik.
KONDISI INDUSTRI PERBANKAN NASIONALMembaiknya pertumbuhan ekonomi nasional berbanding
lurus dengan pertumbuhan industri perbankan di tanah air,
hal ini tercermin dari total aset perbankan bank umum tahun
2016 yang tumbuh sebesar 10,40% menjadi Rp6.729,80
triliun dari Rp6.095,91 triliun pada tahun 2015. Pertumbuhan
tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan
tahun sebelumnya yang sebesar 8,56%.
Namun demikian, jumlah penyaluran dana hanya tumbuh
7,85% menjadi Rp 4.413,41 triliun pada tahun 2016.
Pertumbuhan tersebut lebih lambat dibandingkan dengan
pertumbuhan tahun sebelumnya yang mencapai 10,44%.
Sedangkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh
lebih baik dengan pertumbuhan sebesar 9,6%, lebih tinggi
dibandingkan pertumbuhan DPK tahun sebelumnya sebesar
7,26%
Dari sisi penyaluran kredit, kredit untuk lapangan usaha
(komersial) masih menjadi kontributor terbesar dengan
kontribusi sebesar 72,33%, sedangkan kredit untuk rumah
tangga dan bukan lapangan usaha hanya memberi kontribusi
masing-masing 22,53% dan 5,15%.
Another thing, the economic growth of Indonesia was
also helped by the investment realization in 2016 that
could exceed the target, namely up to Rp612.8 trillion. The
investment realization of PMDN investment during January-
December period rose 20.5% to Rp216.2 trillion, whereas the
PMA investment rose 8.4% to Rp396.6 trillion.
The improvement of investment realization also played an
important role in the improvement of the Neraca Pembayaran
Indonesia (NPI) that recorded the rise of the surplus in
quarter II of 2016. NPI surplus amounted to USD5.71 billion,
improving tremendously from the previous quarter, which
was USD2.2 billion. Cumulatively, NPI surplus amounted to
USD7.6 billion up to quarter III of 2016. Besides, the rise of NPI
was also helped by the surplus of portfolio investment that
got positive sentiment in connection to the implementation
of Tax Amnesty which ran well.
NATIONAL BANKING INDUSTRY CONDITIONThe improvement of the national economic growth went
along with the growth of the national banking industry, this
can be seen in the total asset of the general banking of 2016
that grew 10.40% to Rp6,729.80 trillion from Rp6,095.91
trillion from the year 2015. The growth was higher than the
previous year’s growth, which was 8.56%.
Nevertheless, the amount of the distributed fund only grew
7.85% to Rp4,413.41 trillion in 2016. The growth was slower
compared to the growth in the previous year that reached
10.44%.
Meanwhile, the Third Fund Party (DPK) grew better with 9.6%
growth, higher than the DPK growth in the previous year at
7.26%.
From the aspect of credit distribution, the credit for
commercial sector still played the role as the biggest
contributor, namely 72.33%, whereas the credit for domestic
sector and nonbusiness sector only contributed 22.53% and
5.15% each.
92 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan bahwa rasio
profitabilitas dari aset (return on assets/ROA) pada industri
perbankan selama 2016 mengalami penurunan dibandingkan
tahun sebelumnya, yaitu dari 2,32% menjadi 2,23%. Hal
ini dikarenakan bank-bank perlu menggelembungkan
biaya pencadangan sebagai upaya mitigasi risiko akibat
meningkatnya rasio kredit bermasalah (non-performing
loan/NPL). Selain itu, perlambatan pertumbuhan kredit juga
menjadi salah satu faktor penekan ROA.
Di tengah perlambatan penyaluran kredit, kondisi permodalan
bank umum konvensional menunjukkan perbaikan
dengan CAR yang secara konsisten naik dalam beberapa
tahun terakhir. CAR pada tahun 2016 kembali membaik
menjadi 22,93% dibandingkan sebesar 21,39% pada tahun
sebelumnya sejalan dengan peningkatan setoran modal di
perbankan umum konvensional. Dari sisi rentabilitas, kinerja
NIM mengalami perbaikan pada tahun 2015 dan relatif stabil
pada tahun 2016 sebesar 5,63%.
Namun demikian, ROA bank umum konvensional mengalami
penurunan pada tahun 2015 terutama disebabkan oleh
peningkatan NPL dan beban operasional. NPL bank umum
konvensional meningkat dalam kurun waktu dua tahun terakhir
menjadi 2,42% di tahun 2015 dan 2,75% di tahun 2016 ditengah
tantangan perekenomian yang cenderung meningkat. Dalam
periode yang sama BOPO juga mengalami kenaikan menjadi
81,49% dan membaik menjadi 82,22% di tahun 2016, lebih
tinggi dibanding tahun 2014 sebesar 76,29%.
Prospek Industri PerbankanKondisi ekonomi yang masih lemah diperkirakan masih akan
berlanjut pada tahun 2017, tercermin dari target Pemerintah
untuk pertumbuhan ekonomi dalam APBN 2017 sebesar
5,1%. Angka tersebut berada dibawah pencapaian tahun
2016 yang sebesar 5,2%.
Pada sisi lain, inflasi pada tahun 2017 diperkirakan pada
kisaran 4%. Inflasi tersebut terutama didukung oleh
ketersediaan pasokan bahan kebutuhan pokok yang lebih
stabil serta target Pemerintah dalam penyelesaian proyek-
proyek infrastruktur yang akan mendukung.
Financial Services Authority/Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
stated that the profitability ratio of asset (return on assets/
ROA) of the banking industry during 2016 was falling,
compared to the previous year, namely from 2.32% to 2.23%.
This was caused by the fact that the banks needed to multiply
the funding reserves as an effort of risk mitigation due to the
rise of the troubled credit ratio (non-performing loan/NPL).
Another thing, the slowdown of credit growth became one of
the pressing factor of ROA.
In the trend of credit distribution slowdown, the conventional
public bank’s capital showed improvement with the
consistently rising CAR for the past few years. The CAR of
2016 returned to the improved condition, namely 2.,93%,
compared to 21.39% in the previous year, along with the rise
of paid-up capital in the public conventional banking. From
the point of view of profitability, NIM’s performance got
better in 2015 and relatively stable in 2016 at 5.63%.
Nevertheless, the ROA of conventional banking got a fall in
2015 due to the rise of NPL and operating expenses. The
NPL of conventional bank rose in the last two year period
to 2.42% in 2015 and 2.75% in 2016 among the trend of
greater economic challenge. At the same period BOPO also
experienced the increase to 81.49% and was improved to
82.22% in 2016, higher than the one of 2014, namely 76.29%.
Banking Industry ProspectWeak condition of the economy is predicted to still continue
in 2017, shown by the Government’s economic growth target
in the 2017 State Budget as much as 5.1%. This figure sits just
below 2016’s target of 5.2%.
On the other side, inflation in 2017 is predicted to be on the
4% range. The inflation is mainly supported by the more
stable supply of basic commodities and the Government’s
targets in finishing supporting infrastructure projects.
2016 Annual Report BANK MAYORA 93
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Untuk menjaga likuiditas Bank, pada tahun 2017 Pemerintah
akan menerapkan kebijakan Giro Wajib Minimum Rata-Rata
(GWM Rata-rata). Penerapan kebijakan ini diharapkan agar
perbankan dapat mengelola dana tersedia dengan lebih
fleksibel.
Selain itu, likuiditas pada tahun 2017 diperkirakan akan lebih
longgar disebabkan oleh kebijakan tax amnesty, di mana
masyarakat melakukan pencairan DPK untuk membayar
pajak. Satu sisi ada dana masuk, tapi di lain sisi ada dana
keluar untuk keperluan perpajakan di rekening Pemerintah.
Pertumbuhan Kredit Diprediksi Masih Berada pada Kisaran 13%-13,5%Diperkirakan rata-rata pertumbuhan kredit pada tahun 2017
mencapai 13,1%. Perkiraan tersebut jauh lebih baik daripada
realisasi pertumbuhan kredit pada akhir tahun 2016 yang
sebesar 7,87%.
Pada periode kuartal I-II 2017 ada kemungkinan posisi NPL
industri perbankan nasional berada di level 3%, kemudian
posisi rasio kredit bermasalah berpotensi menurun. Sampai
dengan akhir tahun 2017, NPL perbankan akan berada di
kisaran 2,8-2,9%.
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) Diproyeksikan Berada pada Kisaran 9%-11%Tingginya hutang jatuh tempo Indonesia pada 2017 dan
defisit anggaran negara yang mencapai Rp280 triliun, akan
menyebabkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga di 2017
melambat. Tetapi dengan masuknya dana dari program
pengampunan pajak (tax amnesty) kemungkinan dapat
menyumbang pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK)
di perbankan. Hal tersebut akan menjadi pendorong
pertumbuhan DPK pada tahun 2017 tidak dibawah
pertumbuhan DPK tahun 2016. Pertumbuhan DPK di 2017
sendiri Bank Indonesia menargetkan 9-11%.
In maintaining the Bank’s liquidity, the Government will apply
the Minimum Statutory Reserve Averaging Policy in 2017.
The application of this policy is expected to enable Banks in
managing available funds more flexibly.
Aside from that, liquidity in 2017 is expected to be looser
due to the tax amnesty policy where people will liquefy DPK
to pay tax. In one side there is incoming funds, but on the
other side there are also outflows for taxing purposes in the
Government’s account.
Credit Growth is Predicted to Still be at the 13% - 13.5% RangeIt is estimated that the average credit growth in 2017 will
reach 13.1%. This estimation is far better than the 7.87%
credit growth realization at the end of 2016.
In the first and second quarter of 2017, there is a possibility
that the national banking industry will be at the level of 3%,
and credit problems ratio position potentially decreasing.
Until the end of 2017, the banking NPL will be at the 2.8-2.9%
range.
Third-Party Funds Growth Projected to be at The 9-11% Range
Indonesia’s high debt maturity in 2017 and the state budget
deficit reaching Rp280 trillion, will cause a slowdown in DPK
growth in 2017. Yet, with incoming funds from the tax amnesty
program, there is a possibility of DPK growth contribution to
the banks. This will promote DPK growth in 2017 to be above
2016’s. Bank Indonesia has targeted a 9-11% of DPK growth
in 2017.
94 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
PERTUMBUHAN INDUSTRI PERBANKAN NASIONALNATIONAL BANKING INDUSTRY GROWTH
2.8%
11%
13%
2,9%
9%
13,5%
Non Performing Loan Non Performing Loan
Proyeksi Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga
Third-Party Funds Growth Projected
Prediksi Pertumbuhan Kredit Credit Growth Prediction
2016 Annual Report BANK MAYORA 95
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pengaruh Fintech bagi PerbankanFintech merupakan tren baru di dunia keuangan. Perbankan
harus mampu bersaing dengan mengembangkan teknologinya
guna meningkatkan layanan perbankannya. Oleh karena itu
perbankan nasional diharapkan bisa memanfaatkan peluang
dengan mengembangkan layanan keuangannya yang berbasis
teknologi. Hal ini seiring dengan terus berkembangnya layanan
keuangan digital belakangan ini.
Pemerintah terus mendorong industri Fintech, agar ke
depannya industri ini dapat meningkatkan efisiensi transaksi
keuangan dan mempermudah masyarakat mendapatkan
akses pembiayaan. Sebaliknya, apabila perbankan tidak
dapat mengembangkan kapasitas teknologi informasi,
kemungkinan besar akan tertinggal. Dengan demikian
industri perbankan harus dapat mengembangkan kapasitas
Teknologi Informasinya, sehingga dapat memberikan layanan
lebih baik dan menyeluruh kepada nasabah.
Fintech Influence on BankingFintech is a new trend in the financial world. Banking needs
to be able to compete by developing its technologies in
improving its banking services. Therefore, the national bank
is expected to seize this opportunity by improving its financial
services technology, also looking at the present continuous
digital financial services.
The Government keeps promoting the Fintech Industry
so that it can increase future transactional efficiency and
facilitate people in getting funding accesses. On the contrary,
if the banks could not develop its information technology
capacity, there is a big probability of getting left behind. In
conclusion, Banks has to be able to develop its information
technology, so that it can deliver better full services to its
customers.
96 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
TINJAUAN BISNISBusiness Reviews
Bank MAYORA is one of the banks national private in indonesia
customers of customers individual and business entity .In
running their business , bank majus gather community funds
which then distributed in the form of loans to individuals as
well as corporate .In addition, Bank MAYORA also provides
various other services that is easy to customers in performs
various functions .
Business activity Bank MAYORAincludes 3 of the loan service,
saving and product / services produce fee based income.
Business activity credit divided into its ritel (Micro, UKMK and
Consumer), and commercial business. For business activities
funds covering its ritel and commercial. While the product or
services produce the done by a unit ritel business, treasury,
and services unit operational. All the activities of the company
is prepared in order to serve the needs of customers and in
order to implement vision and mission Bank MAYORA
LOAN
Commercial SegmentThe commercial segment of Bank MAYORA is designed
to serve corporate and individual customers working in
the production sector. The comparative advantages Bank
MAYORA has to win the competition in this segment are,
among others, competitive interest rate with flexibility in
the lending schemes and payment methods which the Bank
adjusts to the character of the customer’s business.
2016 PerformanceThe commercial segment was still the primary contributor to
Bank MAYORA’s credits in 2016. The management of credit
in the commercial segment in 2016 reached Rp3,16 trillion, a
decline little of Rp 205,99 billion or -6,12% compared to that
in 2015 of Rp3.37 trillion.
Bank MAYORA merupakan salah satu bank swasta nasional di
Indonesia yang nasabahnya berupa nasabah individual dan
badan usaha. Dalam menjalankan usahanya, Bank MAYORA
menghimpun dana masyarakat yang kemudian disalurkan
dalam bentuk pemberian pinjaman kepada perorangan
maupun korporasi. Selain itu, MAYORA juga menyediakan
berbagai layanan lainnya yang memudahkan nasabah dalam
melakukan berbagai kegiatan.
Kegiatan usaha Bank MAYORA mencakup 3 besar layanan yaitu
pinjaman, simpanan dan Produk/Layanan yang menghasilkan
Fee Based Income. Kegiatan usaha Kredit terbagi atas Bisnis
Ritel (Mikro, UKMK dan Konsumer), dan Bisnis Komersial.
Untuk kegiatan usaha Dana meliputi Bisnis Ritel dan Komersial.
Sedangkan Produk/Layanan yang menghasilkan dilakukan
oleh unit bisnis Retail, Treasury, dan unit Layanan/Operasional.
Semua kegiatan usaha Perseroan ini disiapkan dalam rangka
untuk melayani kebutuhan nasabah dan dalam rangka
pelaksanaan visi dan misi Bank MAYORA.
PINJAMAN
Segmen KomersilSegmen komersil Bank MAYORA ditujukan untuk melayani
nasabah perusahaan dan nasabah perorangan yang bergerak
dalam bidang usaha produktif. Keunggulan komparatif
yang menjadi andalan Bank MAYORA untuk memenangkan
kompetisi di segmen ini antara lain adalah suku bunga
pinjaman yang kompetitif serta fleksibilitas dalam hal skema
pinjaman dan metode pembayaran kembali yang disesuaikan
dengan karakter usaha nasabah.
Kinerja 2016Segmen komersil masih merupakan kontributor utama
terhadap kredit Bank MAYORA tahun 2016. Pengelolaan
kredit di segmen komersil pada tahun 2016 mencapai Rp3,16
triliun, mengalami sedikit penurunan sebesar Rp205,99 miliar
atau -6,12% dibanding tahun 2015 yang sebesar Rp3,37
triliun.
2016 Annual Report BANK MAYORA 97
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
The decline is affected by the Government’s prediction related to
the NPL suffered by the banking industry which in the national
level was quite high in 2016. This enforced the management of
the Bank to be more prudent in disbursing credits.
The strategy applied in 2016 was that Bank focused on
disbursing credit to several strategic sectors, such as public
infrastructures and production sector which supports export,
such as construction, chemical & Plastics, property, logistics and
transportation, metal, and general commerce & manufacturing.
Aside from focus on improving the number of customers,
efforts to optimize the existing debtors are also a strategy
taken by the bank to increase the use of credit facility.
Non-performing loan (NPL) ratio in the commercial segment in
2016 was 2.63%, or increasing 3.06% from that in the previous
year. This is in line with the strategies of the management
which tend to be more selective in choosing credit customers
to minimize the risks of non-performing loans.
Throughout 2016, Bank ran several programs to increase
credit disbursement. They were:
• Program for PAB (term installment loan) top up—a
program for existing customers with PAB facility. The
customers can apply for additional PAB credit facility for
working capital
• Take over program—a program aimed at winning new
customers or for existing customers so that they transfer
their credits from another bank to Bank MAYORA.
• Program for the Utilization of PRK (current account
loan)—a program of PRK facility and term loan (PB) with
different interest rates in the form of tiering based on the
utilization of PRK/PB at Bank.
Dalam Jutaan RupiahIn Million Rupiah
Segmen Komersil 2016 2015 PERTUMBUHAN %Growth % Commercial Segment
Jumlah pinjaman 3.157.485 3,366,892 -6.12% Amount of Loans
Pendapatan bunga 394,708 351,594 12.26% Interest IncomeNon Performing Loan (NPL) 2.63% 3,06% -0.43% Non Performing Loan (NPL)
Penurunan tersebut dipengaruhi oleh prediksi Pemerintah
terhadap NPL industri perbankan secara nasional yang cukup
tinggi pada tahun 2016 sehingga manajemen Bank lebih
berhati-hati dalam penyaluran kredit.
Strategi yang dijalankan pada tahun 2016 adalah Bank fokus
untuk penyaluran kredit beberapa sektor strategis seperti
infrasruktur umum dan usaha produkif untuk mendukung
peningkatan ekspor, antara lain seperti construction, chemical
& Plastics, property, logistik dan trasportasi, metal, serta
general commerce & manufacturing. Selain fokus kepada upaya
meningkatkan jumlah nasabah baru, upaya optimalisasi
debitur yang sudah ada (existing debtors) juga dilakukan untuk
meningkatkan penggunaan fasilitas kredit yang telah diberikan.
Rasio kredit Bermasalah (non performing loan atau NPL) di
segmen komersial pada 2016 adalah sebesar 2,63%, mengalami
perbaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang
sebesar 3,06%. Hal ini sejalan dengan strategi Manajemen Bank
yang cenderung lebih selektif dalam pemilihan nasabah kredit
sehingga risiko kredit Bermasalah dapat diminimalkan.
Selama tahun 2016, Bank menjalankan beberapa program
untuk meningkatkan penyaluran kredit antara lain:
• Program untuk Top Up PAB (Pinjaman Angsuran
Berjangka) adalah program yang ditujukan untuk
nasabah existing yang memiliki fasilitas PAB dimana
nasabah dapat mengajukan penambahan fasilitas kredit
PAB dengan tujuan untuk modal kerja
• Program untuk Take over untuk program yang ditujukan
untuk menarik nasabah baik baru ataupun existing untuk
memindahkan kreditnya di bank lain ke Bank MAYORA.
• Program untuk Utilisasi PRK (Pinjaman Rekening Koran)
adalah program pemberian fasilitas PRK dan PB (Pinjaman
Berjangka) yang memberikan bunga yang berbeda dalam
bentuk tiering berdasarkan utilisasi/pemakaian PRK/PB
nya di Bank.
98 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
2017 ProspectIn 2017, there will be improvement in the economic growth
with big opportunities for the credit growth in the commercial
segment. To increase the credit in this segment, Bank
MAYORA will have new product development.
Micro SegmentTo support the micro business sector, Bank MAYORA offers loan
facilities to micro-and-small-scale corporate customers in the
form of direct investment credit facility. The loan facility helps
business owners to own their own venue/place of business
and to have working capital. The targets are traditional market
vendors. Bank MAYORA also disburses loans using the executing
pattern in collaboration with rural banks (BPR).
The comparative advantages that Bank MAYORA has in
the micro segment, aside from competitive interest rate, is
the pick-up service. This is an installment payment service
with which Bank MAYORA sends its installment payment
collectors to the customers based on a schedule, especially
for customers at the traditional markets.
2016 PerformanceThe credit portfolio for the micro segment in 2016 reached
Rp102,55 billion, an increase of 53,61% or Rp35,79 billion,
compared to that in the previous year of Rp66,758 billion.
Prospek 2017Pada tahun 2017 pertumbuhan ekonomi akan membaik dan
memberikan peluang besar bagi pertumbuhan kredit pada
segmen komersil. Untuk dapat meningkatkan kredit pada
segmen ini, Bank MAYORA akan melakukan pengembangan
produk baru.
Segmen MikroDalam perannya untuk mendukung sektor usaha mikro,
Bank MAYORA menawarkan fasilitas pinjaman bagi nasabah
perusahaan berskala kecil dan mikro, dengan menyalurkan
secara langsung fasilitas kredit investasi untuk pemilikan
tempat usaha dan modal kerja kepada pedagang pasar
tradisional dan menyalurkan pinjaman dengan pola executing
melalui kerjasama dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
Keunggulan komparatif yang dimiliki oleh Bank MAYORA
di segmen mikro selain suku bunga yang kompetitif adalah
adanya layanan pick-up service, yaitu layanan pembayaran
angsuran melalui petugas penagihan yang langsung
mengunjungi nasabah secara terjadwal, khususnya nasabah
di pasar tradisional.
Kinerja 2016Portfolio kredit di segmen mikro pada tahun 2016 mencapai
Rp102,55 miliar, meningkat sebesar Rp35,79 miliar atau
53,61% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp66,758 miliar.
Dalam Jutaan RupiahIn Million Rupiah
Segmen mikro dan usaha kecil 2016 2015 PERTUMBUHAN %
Growth %Micro- and small business
segment
Jumlah pinjaman 102.547 66.758 53.61% Amount of Loans
Pendapatan bunga 12,482 8,373 49.08% Interest IncomeNon Performing Loan (NPL) 0.00% 0.00% 0.00% Non Performing Loan (NPL)
Pada tahun 2016 Bank MAYORA telah memperluas penetrasi
kredit mikro pasar tradisional di Pasar Cicalengka Bandung
dan Pasar Jonggol Bogor.
Rasio kredit Bermasalah (non performing loan atau NPL) di
segmen mikro sampai dengan akhir tahun 2016 masih dapat
dijaga sebesar 0,00%.
Pada tahun 2016, segmen mikro memberikan kontribusi
pendapatan bunga sebesar Rp12,48 miliar atau setara dengan
2,91% dari total pendapatan bunga kredit Bank MAYORA.
Pendapatan bunga ini naik sebesar Rp4,11 miliar atau 49,08%
dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp8,37 miliar.
In 2016 Bank MAYORA expanded its traditional market micro
credit penetration to include Pasar Cicalengka in Bandung
and Pasar Jonggol in Bogor, both in West Java.
The non-performing loan or NPL ratio in the micro segment as
of December 31, 2016 was maintained at the level of 0.00%.
In 2016, the micro segment contributed to interest income
of to the amount of Rp12,48 billion or 2.91% of the total
interest income from credit segment. This shows an increase
of 49.08% or Rp4.11 billion from the previous year which was
recorded at Rp8.37 billion.
2016 Annual Report BANK MAYORA 99
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
2017 ProspectAlong with the hope of the improvement of the national
economy in 2017, and to support the Government’s program
in developing micro, small and medium entrepreneur (MSME)
business segment, Bank MAYORA sees that commercial
credit segment has a good prospect for growth. This was
the focus of Bank MAYORA in 2016, that is to improve the
marketing aspect through the credit program which targets
the business segments with good growth prospect, which in
turn accelerate credit disbursement.
Bank MAYORA with its focus on the micro segment sees this
condition as an opportunity to develop credits in this segment
and to support the Government’s program in nurturing and
improving MSME in the country.
Consumer SegmentThe consumer segment targets mass market or individual
customers who apply for loans to meet their consumption
needs, including house or vehicle ownership, and
multipurpose loan. The features that Bank MAYORA offers
for this type of loan facility are flexible so that it can broader
market.
Consumer loan facilities offered by Bank MAYORA are quite
varied, including unsecured loan (KTA), mortgage loan (KPR),
vehicle loan (KKB), and multipurpose loan (KMG).
More advantages Bank MAYORA offers in promoting this
segment, aside from flexibility, are competitive interest rate,
and ease of process, as the customers can apply for the loan
facility at the nearest Bank MAYORA’s office.
2016 PerformanceThe credit disbursement in the consumer segment in 2016
increased. The credit portfolio in the business consumer
segment in 2016 reached Rp118,37 billion, an increase of
21,99% or Rp21,34 billion from the previous year of Rp97,030
billion.
Prospek 2017Seiring dengan harapan semakin membaiknya pertumbuhan
ekonomi nasional di tahun 2017, dan dalam rangka
mendukung program Pemerintah mendorong kredit UMKM
segmen kredit komersil memiliki prospek tumbuh yang
cukup besar, dan hal yang akan menjadi fokus utama Bank
MAYORA pada tahun 2016 adalah meningkatkan aspek
pemasaran dengan meningkatkan pemberian kredit melalui
credit program dengan membidik segmen usaha yang
memiliki prospek pertumbuhan yang baik, untuk menunjang
percepatan pertumbuhan penyaluran kredit.
Bank MAYORA yang telah terjun ke segmen mikro
melihat kondisi tersebut sebagai sebuah kesempatan
untuk mengembangkan kredit di segmen ini, sekaligus
untuk mendukung upaya Pemerintah dalam menumbuh
kembangkan UMKM di Indonesia.
Segmen KonsumerSegmen Konsumer ditujukan untuk nasabah perorangan
untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, seperti pemilikan
rumah, pemilikan kendaraan dan pinjaman multi guna. Target
pasar fasilitas pinjaman konsumer adalah mass market.
Untuk itu, fitur fasilitas pinjaman konsumer Bank MAYORA
bersifat fleksibel agar dapat menjangkau seluruh pasar.
Fasilitas pinjaman konsumer yang ditawarkan oleh Bank
MAYORA cukup beragam, antara lain Kredit Tanpa Agunan (KTA),
Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Kendaraan Bermotor
(KKB), Kredit Multi Guna (KMG) dan Pinjaman Karyawan.
Keunggulan yang dimiliki oleh Bank MAYORA dalam
menggarap segmen konsumer selain fleksibilitas adalah suku
bunga yang kompetitif serta kemudahan proses, dimana
nasabah dapat mengajukan permohonan kredit konsumsi
melalui kantor cabang Bank MAYORA terdekat.
Kinerja 2016Penyaluran kredit di segmen konsumer oleh Bank MAYORA
pada tahun 2016 mengalami peningkatan. Portfolio kredit
di segmen bisnis Konsumer pada tahun 2016 mencapai
Rp118,37 miliar, naik sebesar Rp21,34 miliar atau 21,99% dari
tahun sebelumnya yang sebesar Rp97,030 miliar.
100 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
The non-performing loan or NPL ratio in the consumer
banking segment for 2016 was 0.56%, better than 2.17%
recorded in the previous year.
In 2016, interest income from consumer credit segment
contributed around Rp12.98 billion or 3.03% of the total
interest income from credits. This is a Rp1.85 billion or
16.97% increase from the previous year’s interest income of
Rp11.13 billion.
2017 ProspectThe improving economic condition near the end of 2016 is
expected to continue in 2017, so that the purchasing power
improves and people’s consumptions improve. To benefit from
this situation, Bank MAYORA continually improves its internal
process and develops the network infrastructure at its offices.
This is to help accelerate credit disbursement to consumer
segment. The Bank also has formed a special team tasked with
developing consumer credit products and marketing.
SavingIn performing its function as the banking intermediary, banks,
including Bank MAYORA, collect funds from the people’s
savings in the forms of current account savings, savings
and time deposits. This creates stiff competition between
bank as they are vying for as many customers as possible to
save their funds. And this has been especially more evident
in the condition of tight liquidity as the impact of the global
economic downturn.
To win in the competition, Bank MAYORA continues to build
customers’ trusts and loyalty by:
• Giving the best services and ensuring and maintaining
good communication with customers.
• Improving the Bank’s information technology capability to
support the development.
Dalam Jutaan RupiahIn Million Rupiah
Segmen kredit Konsumer 2016 2015 PERTUMBUHAN %Growth % Consumer Credit Segment
Jumlah pinjaman 118.370 97.030 21.99% Amount of Loans
Pendapatan bunga 12,981 11,126 16.67% Interest IncomeNon Performing Loan (NPL) 0.56% 2.17% -1.61% Non Performing Loan (NPL)
Rasio kredit macet (non performing loan atau NPL) di segmen
Perbankan Konsumer pada 2016 adalah sebesar 0,56%, lebih
baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar
2,17%.
Kontribusi pendapatan bunga dari kredit segmen konsumer
pada tahun 2016 mencapai sebesar Rp12,98 miliar atau
setara dengan 3,03% dari total pendapatan bunga kredit
Bank MAYORA. Pendapatan bunga ini meningkat sebesar
Rp1,85 miliar atau 16,97% dibandingkan tahun sebelumnya
yang sebesar Rp11,13 miliar.
Prospek 2017Kondisi perekonomian nasional yang cenderung membaik
pada tahun 2017 berdampak baik pada daya beli sehingga
meningkatkan konsumsi masyarakat. Hal tersebut
merupakan peluang bagi Bank MAYORA untuk meningkatkan
kredit konsumer untuk tahun 2017. Bank MAYORA juga
akan meningkatkan infrastruktur di jaringan kantor cabang
untuk menunjang percepatan penyaluran kredit di segmen
konsumer.
SIMPANANDalam menjalankan fungsinya sebagai intermediasi
perbankan, penghimpuan dana melalui simpanan masyarakat
dalam bentuk giro, tabungan dan deposito berjangka menjadi
tulang punggung bagi keberlangsungan usaha bank pada
umumnya,termasuk Bank MAYORA. Oleh karena itu, terjadi
persaingan yang cukup ketat diantara bank-bank dalam
upaya untuk meningkatkan penghimpunan dana simpanan
masyarakat, terlebih lagi dalam kondisi likuiditas ketat yang
sedang terjadi sebagai imbas perekonomian global.
Pada tahun 2016 Bank MAYORA berupaya meningkatkan
efisiensi dalam mengelola dana Bank dengan cara:
• menjaga pertumbuhan simpanan yang disesuaikan
dengan pertumbuhan kredit, serta
• lebih fokus kepada upaya peningkatan dana murah
melalui Giro dan Tabungan.
2016 Annual Report BANK MAYORA 101
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Melakukan pengembangan dan inovasi fitur produk simpanan dan layanan sehingga mampu menghadirkan produk yang dapat memenuhi kebutuhan dan memberikan nilai tambah kepada nasabah.
Supporting the development and innovation of deposit products and services so that Bank MAYORA can present products that not only meet the needs of the customers, but also provided added value to the customers
2016 PerformanceThe collection of deposit funds by Bank MAYORA in 2016
reached Rp4.01 trillion, an increase of Rp54.45 billion or
1.38% from the previous year’s Rp3.95 trillion.
Kinerja 2016Penghimpunan dana simpanan masyarakat oleh Bank
MAYORA pada tahun 2016 mencapai Rp 4,01 triliun, tumbuh
sebesar Rp54,45 miliar atau 1,38% dari tahun sebelumnya
yang sebesar Rp3,95 triliun.Dalam Jutaan Rupiah
In Million Rupiah
SIMPANAN 2016 2015 PERTUMBUHAN %Growth % Deposits
TabunganJumlah tabungan Jumlah nasabah tabungan
558,800 77,207
496,495 74,916
12.55%3.06%
SavingsAmount of Savings
Number of customers
Giro Jumlah giro Jumlah nasabah giro
513,3833,772
523,648 2,404
-1.96%56.91%
Current AccountValue of Current Accounts
No. of customers
Deposito Jumlah deposito Jumlah nasabah depostito
2,936,251 3,873
2,933,839 3,654
0.08%5.99%
Timed DepositValue of timed deposits
Number of customers
Total Dana Simpanan Jumlah dana simpanan Jumlah nasabah depostito
4,008,434 84,852
3,953,982 80,974
1.38%4.79%
Total FundsValue of Funds
Number of customers
Pertumbuhan simpanan masyarakat yang cukup moderat
merupakan bagian dari startegi Bank untuk menjaga
pertumbuhan simpanan masyarakat agar selaras dengan
kemampuan bank dalam penyaluran kredit.
Pada tahun 2016 Bank MAYORA Berhasil memperbaiki
struktur pendanaannya dengan meningkatkan komposisi
dana murah dari tabungan. Pertumbuhan tabungan yang
signifikan didorong oleh keberhasilan dalam pemasaran
produk tabungan berhadiah melalui program komunitas.
The growth in people’s deposits, which was quite moderate in
value, was part of the Bank’s strategy to maintain the growth
of people’s deposits so that they aligned with the bank’s
capability to disburse loans.
In 2016 Bank MAYORA managed to improve its financing
structures by improving the composition of low-level funds
from savings/deposits. The significant growth in deposits
encouraged by the marketing of prized saving products
through various communities.
102 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
2017 ProspectsIn 2017, the Indonesian banking industry is predicted to still
be mired with tight liquidity, even though the condition should
be improving. Nevertheless, with the customers’ loyalty and
trust that Bank MAYORA has built and maintained, along
with innovations in products and services, Bank MAYORA is
optimistic that in 2017 people’s deposits collections will reach
the target.
THE POSITION OF Bank MAYORA ON PEERS GROUPAs stipulated in OJK No. 6/POJK.03/2016 on Business and
Office Network based on Bank’s Core Capital, Bank MAYORA
is a BUKU 2 category bank - or a bank with core capital
between Rp 1 trillion and Rp 5 trillion.
Prospek 2017Perbankan Indonesia tahun 2017 diperkirakan masih belum
sepenuhnya lepas dari permasalahan pengetatan likuiditas
walaupun akan sedikit melonggar. Namun demikian, dengan
kepercayaan dan loyalitas nasabah yang telah dibangun dan
dipelihara dengan baik serta inovasi produk dan layanan yang
terus dilakukan, Bank MAYORA optimis penghimpunan dana
simpanan masyarakat di tahun 2017 akan dapat mencapai
target yang diharapkan.
POSISI Bank MAYORA TERHADAP PEERS GROUPSesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 6/
POJK.03/2016 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor
berdasarkan Modal Inti Bank, Bank MAYORA termasuk dalam
kelompok BUKU 2, Bank dengan modal inti Rp 1 triliun sampai
dengan kurang dari Rp 5 triliun.
Indikator / Indicators BUKU 2
Bank MAYORA
Nilai / Value Pangsa Pasar / Market Share
Total Aset / Total Assets 844.754.700 5.359.610 0,63%
Kredit / Credits 568.075.860 3.358.004 0,59%
Dana Pihak Ketiga / Third party funds 571.781.870 4.008.434 0,70%
Ekuitas 140.337.523 1.122.582 0,80%
Laba Sebelum Pajak / Profit before Tax 13.710.348 75.523 0,55%
CAR 23,72% 28,17% 118,75%
BOPO 85,38% 85,92% 100,63%
NIM 5,08% 4,52% 88,97%
ROA 1,66% 1,39% 83,95%
LDR 98,04% 83,38% 85,04%
2016 Annual Report BANK MAYORA 103
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
SUMBER DAYA MANUSIABank MAYORA memahami bahwa sumber daya manusia
(SDM) merupakan faktor strategis yang harus dikelola
secara tepat untuk dapat mencapai tujuan organisasi. Oleh
karena itu, Bank MAYORA berkomitmen untuk mendapatkan
dan mengelola talent terbaik dalam suatu kerangka yang
terintegrasi sehingga dapat memberi nilai tambah dan
mendukung pencapaian tujuan Perusahaan secara optimal.
Kebijakan Pengelolaan SDMBank MAYORA telah menyusun Program Pengembangan
SDM untuk mengoptimalkan potensi SDM yang ada. Program
Pengembangan SDM dilakukan secara terpadu dengan
merujuk pada rencana tahunan maupun rencana jangka
panjang Perusahaan.
Program Pengembangan SDM Bank MAYORA juga sejalan
dengan salah satu butir pada misi Bank MAYORA, yaitu
Membangun learning organization yang dinamis dan adaptif.
Bank MAYORA percaya bahwa SDM merupakan faktor kunci
dalam proses pencapaian visi dan misi Perusahaan, karena
itu pengelolaan SDM yang efektif merupakan hal yang tidak
dapat ditawar lagi.
Roadmap Pengelolaan SDM
Agar Program Pengembangan SDM Bank MAYORA dapat
berjalan lebih terarah, Bank MAYORA telah menyusun
Roadmap Pengembangan SDM Bank MAYORA.
Pada tahun 2015 lalu, Bank MAYORA telah menjalankan
program transformasi SDM, salah satunya dengan mengubah
Unit Sumber Daya Manusia (Human Resources Development)
menjadi Human Capital. Ini sebagai salah satu strategi Bank
MAYORA dalam mengoptimalkan peran unit Sumber Daya
Manusia untuk mencetak karyawan yang handal di masa
depan.
Sesuai dengan rencana pengembangan SDM, tahun
2016 merupakan fase implementasi transformasi unit
Sumber Daya Manusia Bank MAYORA (Human Resources
Development) menjadi Human Capital. Bank MAYORA fokus
pada investasi pengembangan Sumber Daya Manusia yang
akan mendukung pertumbuhan skala Bank melalui sejumlah
FUNGSI PENUNJANG BISNISBUSINESS SUPPORT FUNCTIONS
HUMAN RESOURCESBank MAYORA understands that human resources (HR) are
a strategic factor that needs to be well managed in order to
achieve the organizational objectives. Hence, Bank MAYORA
is committed to obtaining and managing the best talents
within an integrated framework so that this sector can give
added value and can support the Bank in reaching its targets.
Human Resources ManagementBank MAYORA has formulated Human Resources
Development Program designed to optimize the human
resource potential Bank MAYORA has at its disposal. Human
Resources Development Program refers to the Bank’s annual
planning and long-term planning.
The development program is also in line with one of
the corporate missions, namely Building a dynamic and
adaptive learning system. Bank MAYORA believes that
human resources are one of the key factors in the process
of achieving the Bank’s vision and missions, so that effective
human resource management is a must.
Roadmap of Human Resource ManagementIn order that the human resources development program can
stay the course, Bank MAYORA has formulated the roadmap
of the development of Bank MAYORA human resources.
In 2015, Bank MAYORA launched its human resources
transformation program. One of the changes is transforming
Human Resources Development Unit into Human Capital.
This is one of Bank MAYORA’s strategies in optimizing the
roles of the human resource unit to produce reliable human
resources in the future.
Referring to the Human Resource Development Roadmap,
the year 2016 was the implementation phase of Bank
MAYORA’s Human Resource Development into Human
Capital. Bank MAYORA focuses on investing on developing
human resources that will support the growth of the Bank’s
scale through several talent programs directed and adjusted
104 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
talent program yang diarahkan dan disesuaikan dengan
kompetensi yang dipersyaratkan untuk meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan karyawan. Seluruh upaya ini
bertujuan mengoptimalkan peran unit Sumber Daya Manusia
untuk mencetak karyawan yang handal di masa depan.
Dengan transformasi tersebut maka Bank MAYORA akan
lebih fokus pada pengembangan Sumber Daya Manusia
dengan berbasis kompetensi, sehingga dapat mendukung
pertumbuhan Bank. Salah satu program yang dijalankan
berkesinambungan adalah adanya MAYORA Operation
Program (MOP) dan MAYORA Marketing Program (MMP).
Departemen Human Capital SDM merupakan salah satu aset strategis Bank MAYORA yang
berperan penting dalam mendukung pencapaian kinerja
bisnis. Pengelolaan SDM di Bank MAYORA berada di bawah
Direktorat Sumber Daya Manusia dan Kepatuhan yang
dikepalai oleh seorang Kepala Bagian yang bertanggung jawab
kepada Direktur Sumber Daya Manusia dan kepatuhan.
to the competence required to improve the employees’
knowledge and skills. All of these efforts aim at optimizing the
role of the human resources unit, that is, to create reliable
future employees.
With the transformation, Bank MAYORA becomes more
focused on developing its HR with the basis on competence,
so that they can support the growth of the Bank. Some of
the programs that the Bank continuously runs are MAYORA
Operation Program and MAYORA Marketing Program.
Human Capital DepartmentHuman resources are one of the Bank’s strategic assets, whose
role in the Bank’s efforts to achieve its business performance
target is indispensable. Human resources management at
Bank MAYORA is under the Human Resources and Compliance
Directorate led by a Head of Directorate who answers directly
to Director of Human Resources and Compliance.
2016 Annual Report BANK MAYORA 105
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Fungsi dan ruang lingkup kerja Human Capital Bank MAYORA
antara lain sebagai berikut :
• Rekrutmen
Human Capital Bank MAYORA memiliki fungsi sebagai unit
kerja yang bertanggungjawab dalam proses rekrutmen dan
seleksi karyawan yang dilakukan secara selektif berdasarkan
Man Power Planning serta proses replacement.
• Kompensasi & Fasilitas
Fungsi dan ruang lingkup kerja Human Capital Bank
MAYORA juga menitikberatkan pada pemberian benefit
and compensation yang sesuai bagi karyawan
• Pendidikan dan Pelatihan
Bank MAYORA dalam menghadapi persaingan bisnis
yang semakin kompetitif membutuhkan sumber daya
manusia yang handal dan kompeten. Oleh karena itu,
fungsi serta tugas dan tanggung jawab unit Human
Capital untuk mendukung strategi Bank MAYORA
secara berkesinambungan melalui program-program
pendidikan dan pelatihan bagi karyawan untuk
meningkatkan kompetensi karyawan dalam menghadapi
persaingan bisnis yang semakin kompetitif
• Penilaian (assesment)
Salah satu faktor pendukung dalam peningkatan SDM
adalah melalui proses assessment yang profesional,
sehingga peningkatan kemampuan SDM yang kompetitif
sesuai dengan visi, misi dan arah kebijakan Perusahaan.
• Sistim Informasi Kepegawaian
Dengan aplikasi MyPeople sebagai sistem informasi data
karyawan, maka karyawan dapat mengakses keterangan
dan melakukan input cuti, dan ijin melalui sistem yang
terintegrasi secara cepat dan mudah.
Program Human Capital Bank MAYORA Tahun 2016Tahun 2016, Human Capital Bank MAYORA telah menjalankan
sejumlah program yang sejalan dengan Roadmap
Pengembangan SDM Bank MAYORA dan pencapaian tujuan
jangka menengah dan panjang Perusahaan. Program Kerja
Human Capital pada tahun 2016 antara lain:
1. Penyusunan model kompetensi, antara lain membuat
kamus kompetensi, dan job family
2. Implementasi aplikasi MyPeople sebagai sistem informasi
data karyawan. Melalui aplikasi MyPeople Bank MAYORA,
karyawan dapat mengakses dan melakukan pembaharuan
data dan informasi lainnya yang berhubungan dengan
data personalia karyawan.
The functions and scope of responsibilities of the directorate
are as follow:
• Recruitment
Bank MAYORA’s human capital has a function as the
work unit responsible for the process of recruitment and
selection of employees. This is done selectively based on
Man Power Planning and the replacement process.
• Benefit and Compensation
The function and scope of work of Bank MAYORA’s
Human Capital also focuses on the provision of benefit
and compensation to employees.
• Education and training
Bank MAYORA in facing stiff competition needs reliable
and competent human resources. Thus, the function and
duties of the Human Capital unit are to support Bank
MAYORA’s strategies coret bagian biru dan sambung
kalimat ini: continously through education program and
training for employees in order to improve the ability of
employees in facing more competitive business.
• Assessment
One of the factors that support the improvement of human
resources is a professional assessment process so that
Bank MAYORA has competitive human resources ready to
achieve the Bank’s vision, mission and direction of policy.
• Human Resources Information System
With the application MyPeople as employee data
information system, employees can access information
and input permission for leave, etc. via an integrated
system.
2016 Work Program
In 2016, Human Capital Directorate executed several
programs as stipulated in Human Resource Development
Roadmap and the Bank’s mid- and long term goals. The work
program of the division in 2016 includes:
1. Drafting of competence model, among others, writing
competence dictionary and job family
2. Implementation of MyPeople application as the employee
data information system. With MyPeople app, employees
can access and update data and other information related
to personnel.
106 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
3. Penetapan kebijakan yang berkaitan dengan
ketenagakerjaan dan Sumber Daya Manusia sebagai
pedoman dalam pengembangan SDM sehingga sesuai
dengan visi dan misi Perusahaan.
4. Peningkatan fungsi unit kerja Human Capital sebagai
mitra bisnis.
5. Peningkatan produktivitas karyawan dengan perbaikan
sistem kerja, benefit & kompensasi.
STRATEGI PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA
Strategi pengelolaan SDM yang diterapkan Bank MAYORA
merupakan alignment terhadap visi dan misi, strategi serta
budaya perusahaan. Untuk itu, Bank MAYORA melakukan
serangkaian upaya yang berkesinambungan dan terarah
dalam melakukan program pengembangan SDM.
Untuk mempertahankan kesinambungan dalam
pengembangan organisasi, Bank MAYORA menerapkan
pengelolaan SDM melalui program-program peningkatan
kualitas SDM Bank MAYORA, antara lain:
• Proses rekrutmen yang selektif baik yang bersifat
replacement maupun pengisian posisi-posisi kosong
sesuai dengan Man Power Planning Bank MAYORA.
• Program pendidikan, pelatihan, dan pengembangan
karyawan melalui berbagai program baik in-house
maupun public training seiring dengan perkembangan
bisnis dan volume usaha Bank.
• Proses rotasi, mutasi dan promosi karyawan sesuai
dengan kebutuhan dan pengembangan organisasi Bank
sekaligus sebagai jenjang karir karyawan.
• Pemeliharaan kesehatan dan kesejahteraan karyawan
secara terus menerus seiring dengan pencapaian dan
perkembangan bisnis dan usaha Bank.
• Penerapan peraturan internal sebagai panduan
Perusahaan dan karyawan agar terjalin hubungan yang
baik, harmonis, dan dinamis.
Dalam rangka pengembangan bisnis dan usaha serta
produktivitas, Bank MAYORA secara terus menerus dan
berkesinambungan berusaha menciptakan suasana kerja
yang kondusif serta memberikan kesempatan bagi karyawan
dalam meningkatkan pengetahuan, wawasan, keterampilan
dan kemampuan.
3. Determination of policy related to employment and
human resources as the guideline for the improvement
of HR bases on the Bank’s vision and missions.
4. Improvement of the function of the Human Capital unit as
business partner.
5. Improvement of employees’ productivity with better work
system, benefit and compensation.
STRATEGIES FOR THE MANAGEMENT OF HUMAN CAPITALThe strategies that Bank MAYORA implements in the
management of its human resources are the alignment of vision
and missions, strategies, and corporate values of the Bank. Bank
MAYORA, therefore, conducted a series of continuous and well-
directed efforts in developing its human resources.
To maintain the continuity of the overall development of the
organization, Bank MAYORA has formulated programs to
improve the quality of its human resource. These programs
are as follow:
• Selective recruitment process, either for replacement or
for filling in vacant positions in line with Bank MAYORA
Man Power Planning.
• Employees education, training and development program
through in-house and public training sessions, which
respond to the development in the industry and in the
Bank’s business volume.
• Job rotation, employees’ transfer and promotion based
on the need and growth of the organization and the
employee’s career development.
• Health and welfare maintenance of the employees in line
with the Bank’s performance and business growth.
• Implementation of internal regulations as the guidelines
for the Bank and its employees to ensure harmonious
and dynamic relationship.
To improve business and productivity, Bank MAYORA
continuously strives for creating conducive work environment
and provides opportunities for the employees to improve
their knowledge, insight, skills and capabilities.
2016 Annual Report BANK MAYORA 107
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
RECRUITMENT To achieve the business targets, Bank MAYORA needs capable human resources that cater to the Bank’s business plans. This refers to human resources with high competence, good understanding of work culture and corporate values. To achieve its short and long term goals, Bank MAYORA employs employee acquisition strategy which comprises:
• Manpower Planning (MPP), which is a human resource planning in the form of a process of identification and evaluation to calculate the need for and profile of human resources needed by Bank MAYORA to achieve its targets. The process considers various aspects, including business growth, retirement preparation, employees promotion/job rotation/mutation, and employees’ turnover.
• The recruitment process follows MPP. The recruitment process starts with vacancy openings in various media, e.g. internal job posting, referral, corporate website, and job search websites. Bank MAYORA uses two types of recruitment:
- Recruitment of fresh graduates. Bank MAYORA gives opportunity to young people to grow with the Bank. Bank MAYORA is confident that it can nurture young talents through its structured development program, which also acts as one of the methods to maintain business growth.
- Pro hire recruitment. Recruitment of professionals as an alternative if the Bank cannot obtain candidates from within the Bank.
Throughout 2016, Bank MAYORA recruited 218 new employees, comprising 25 fresh graduates, 121 professionals, and 72 pro hire, to fill various positions as required by the Bank’s development roadmap.
Career ManagementCareer management is another strategy to develop employees’ potentials. It is also a retention strategy to maintain the Bank’s best talents. The development process takes into account the gap between competence and career path. Bank MAYORA realizes all achievements are the fruits of hard work and strong synergy between employees and the management. With this in mind, the management sees the importance of career path for employees who have contributed to the Company. The strategies related to career
management are as follow:
REKRUTMEN Untuk mencapai sasaran usaha, Bank MAYORA membutuhkan SDM yang memadai dan diselaraskan dengan rencana bisnis Bank, termasuk di dalamnya kompetensi, budaya kerja, serta nilai-nilai yang telah ditetapkan. Strategi akuisisi karyawan yang baik akan membantu Bank MAYORA mencapai sasaran jangka pendek maupun jangka panjangnya. Upaya akuisisi karyawan yang dilakukan Bank MAYORA mencakup: • Perencanaan Sumber Daya Manusia (Man Power Planning/
MPP) Perencanaan SDM merupakan proses identifikasi dan evaluasi untuk menghitung kebutuhan beserta profil SDM yang dibutuhkan untuk mendukung pencapaian bisnis Bank. Proses ini dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek, seperti pertumbuhan bisnis, persiapan karyawan yang pensiun, karyawan yang promosi/ mutasi/rotasi dan turn over karyawan.
• Rekrutmen Proses rekrutmen dilakukan berdasarkan MPP yang disusun. Proses perekrutan dimulai dari pembukaan lowongan kerja dengan berbagai cara, seperti internal job posting, refferal, corporate website, dan situs pencarian kerja. Rekrutmen yang dilakukan Bank MAYORA terbagi dalam 2 jenis, yaitu : - Perekrutan Calon Karyawan Fresh Graduate. Bank
MAYORA memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk berkarir di Bank. Keyakinan Bank untuk terus menciptakan talent melalui program pengembangan yang terstruktur merupakan salah satu upaya untuk menjaga kesinambungan bisnis.
- Perekrutan Calon Karyawan Pro Hire. Perekrutan calon karyawan yang sudah berpengalaman dilakukan jika Bank tidak memperoleh calon yang sesuai dengan kebutuhan dari kalangan internal.
Sepanjang tahun 2016, Bank MAYORA merekrut 218 karyawan baru, yang terdiri dari 25 orang fresh graduate, 121 tenaga berpengalaman, dan 72 orang pro hire, untuk mengisi berbagai posisi sesuai dengan kebutuhan dan rencana pengembangan Bank.
Manajemen KarirManajemen karir merupakan salah satu strategi Bank MAYORA untuk mengembangkan potensi karyawan sekaligus menjadi strategi retensi bagi talent terbaik Perusahaan. Proses pengembangan karyawan mempertimbangkan pemenuhan kesenjangan kompetensi dan peta karir. Bank MAYORA menyadari bahwa pencapaian yang diperoleh dan dihasilkan selama ini merupakan hasil kerja keras dan kerja sama yang sinergis antara karyawan dan manajemen. Atas dasar inilah, maka manajemen memandang perlunya jenjang karir bagi karyawan yang telah memberikan kontribusi terbaiknya bagi Perusahaan. Adapun strategi dalam hal manajemen karir antara lain :
108 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
• Promosi dan Mutasi Strategi promosi dan mutasi karyawan saat ini masih
menjadi salah satu strategi manajemen dalam proses
pengembangan karir karyawan Bank MAYORA.
Manajemen melalui kebijakannya menitikberatkan pada
kompetensi karyawan dalam proses promosi dan mutasi
karyawan. Bagi karyawan yang memiliki kontribusi dan
kinerja terbaik bagi perusahaan diberikan kesempatan
untuk meningkatkan karir dan kompetensi melalui
promosi di unit-unit kerja. Selain itu, melalui promosi Bank
MAYORA menghendaki munculnya para pemimpin yang
kompeten untuk memimpin dan berkompetisi serta siap
untuk berkompetisi dalam persaingan bisnis perusahaan.
Lebih lanjut lagi, dalam hal strategi manajemen karir Bank
MAYORA juga menerapkan salah satu kebijakan yaitu
proses mutasi karyawan yang berimbang. Strategi ini
dipandang perlu, dikarenakan manajemen ingin melihat
lebih jauh lagi kompetensi karyawan dalam beberapa
bidang sehingga mampu meningkatkan kompetensi
dan pengetahuan karyawan. Hal ini merupakan salah
satu strategi perusahaan untuk memenuhi persyaratan
karyawan dalam mengisi gap competency dan memenuhi
persyaratan dalam proses promosi karyawan.
• Proses Penilaian yang profesional Strategi manajemen juga menitikberatkan pada proses
assessment yang profesional, sehingga penerapan
kebijakan promosi dan mutasi karyawan dapat
terlaksana dengan baik dan pada akhirnya hasil yang
diperoleh diharapkan melebihi ekspetasi. Saat ini proses
assessment yang profesional telah didukung oleh sumber
daya manusia yang handal dan memiliki kompetensi
untuk melaksanakan assessment yang berimbang. Selain
itu, Bank MAYORA juga melaksanakan proses penilaian
melalui pihak ketiga untuk jabatan tertentu. Hal ini
mengingat Bank MAYORA juga menginginkan agar hasil
yang diperoleh berimbang dan objektif.
• Penilaian Kinerja melalui Key Performance Indicator
Bank MAYORA sebagai perusahaan perbankan yang terus
berkembang dan berkompetisi tidak hanya melihat pada
hasil akhir, namun Bank MAYORA melalui manajemen yang
handal juga menghendaki adanya proses penilaian yang
objektif dan berimbang atas hasil pencapaian tersebut.
Oleh karena itu, manajemen menerapkan strategi melalui
penilaian kinerja yaitu key performance indicator baik
penilaian individu karyawan maupun penilaian untuk
unit-unit kerja yang berada di dalam Perusahaan. Hal
ini merupakan salah satu strategi perusahaan untuk
mengetahui hasil kinerja karyawan dan unit kerja dalam
mencapai target yang telah ditetapkan oleh Perusahaan.
• Promotion and transfer Employee promotion and transfer strategy is at present
one of the strategies in career development at Bank
MAYORA. The management with its policy focuses on
employee’s competence in the promotion and transfer
process. Those with good contribution and performance
have a chance to develop their career and competence
through promotions at their work unit. With promotions,
Bank MAYORA wants to groom competent leaders who
are ready to compete. Moreover, in terms of career
management strategy, Bank MAYORA also applies a
balanced employee mutation policy. This strategy is
deemed necessary because the management wants to see
how far their level of competence is in several disciplines
for future capacity and knowledge development. This
is one strategy to fill the gap competency and as the
requirement for a promotion.
• Professional Assessment Process The management also focuses on professional
assessment process so that the implementation of
promotion and transfer strategy can go well and yield
result which exceeds expectation. At present, this
balanced professional assessment process is supported
by reliable and competent human resources. For certain
posts, Bank MAYORA also runs an assessment process
through a third party. This is to ensure highly reliable and
accountable assessment.
• Performance Assessment through KPI
Bank MAYORA as a banking institution which continues
to grow and compete doesn’t focus only on the end
product. Bank MAYORA wants an objective and balanced
assessment process for the achievement. Related to this,
the management uses key performance indicator both
for individual assessment and work unit assessment in
the company. This is one of the strategies of the Bank to
measure performance of the employees and work units
in order to achieve target set by the company.
2016 Annual Report BANK MAYORA 109
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Human Resource Development Capable and competence human resources are an important
factor in the implementation of business strategies so that
along with the Bank’s business growth, Bank MAYORA has
been formulating human resource development roadmap.
The plan to develop the human resources is based on the
gap competency analysis related to the positions and work
functions.
Bank MAYORA develops its human capital through continuous
and efficient training and education programs designed
to improve soft skill and hard skill. These programs are as
follows:
1. Risk Management Certification for employees and Risk
Management Certification refresher course to further
improve the capacity of the employees in risk mitigation.
2. Dissemination program of the Code of Conduct,
regulations, standard of services, product knowledge,
and APU PPT for new employees and refreshment for
existing employees done intensively.
3. On the Job Training program for new recruits.
4. Training program for non-staff employees, namely,
security personnel, office boy, and messengers, driver.
Equal Opportunities to Participate in Training ProgramsBank MAYORA provides equal opportunities to all employees
to develop their potentials by joining training and education
programs organized by the Bank. Nevertheless, the training
program must be based on the need analysis of the Bank for
its future growth.
Bank MAYORA employs effective and fair training strategies,
which opens the door to all employees to improve their
competence and climb higher career ladder.
Trainings Throughout 2016, Bank MAYORA conducted 182 trainings
followed by 903 participants. They comprise in-house training
and public training.
Pengembangan SDM SDM yang handal dengan kompetensi yang baik merupakan
faktor utama dalam proses implementasi strategi bisnis Bank
sehingga seiring dengan perkembangan bisnis pula Bank
secara terus menerus merencanakan pengembangan SDM
yang berkesinambungan. Rencana pengembangan SDM
didasarkan pada analisa gap competency karyawan terkait
dengan jabatan dan fungsi kerjanya.
Bank MAYORA terus berupaya untuk mengembangkan SDM
melalui program-program pelatihan dan pendidikan yang
berkesinambungan dan tepat guna baik pengembangan
soft skill maupun hard skill. Adapun program-program
peningkatan SDM yang dijalankan Bank MAYORA antara lain:
1. Sertifikasi Manajemen Risiko bagi karyawan dan program
refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko sebagai
peningkatan kemampuan karyawan dalam memitigasi
risiko pekerjaan.
2. Pelaksanaan sosialisasi kode etik perusahaan, peraturan
perusahaan, standar layanan, pengenalan produk
dan APU PPT bagi karyawan baru dan refreshment bagi
karyawan existing secara intensif
3. Pelaksanaan program On the Job Training bagi karyawan
baru.
4. Pelaksanaan pelatihan bagi karyawan non staff yaitu satuan
pengamanan, office boy, dan messenger (kurir, juru mudi).
Kesamaan Hak Dalam Memperoleh Pelatihan
Bank MAYORA memberikan kesempatan yang sama kepada
seluruh karyawan untuk mengembangkan kompetensinya
melalui jalur pendidikan dan pelatihan. Namun demikian,
pelaksanaan program pelatihan karyawan dilakukan
berdasarkan analisasi atas kebutuhan Perusahaan ke depan.
Bank MAYORA berupaya untuk menerapkan strategi pelatihan
yang efektif dan berkeadilan, sehingga tetap memberikan
peluang bagi seluruh karyawan untuk mengembangkan
kompetensi yang dimilikinya dalam rangka mencapai jenjang
karir yang lebih tinggi.
Pelatihan Yang Diberikan Sepanjang tahun 2016, Bank MAYORA menyelenggarakan 182
pelatihan dan diikuti oleh 903 peserta. Pelatihan yang diberikan
Bank MAYORA terdiri dari in house training dan Public training.
110 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Berikut beberapa pelatihan (in house & public training) yang
diikuti oleh karyawan Bank MAYORA mulai dari level bawah
hingga level atas:
NO LEVEL JABATAN / POSITION NAMA PELATIHAN / TRAINING POKOK BAHASAN / SUBJECT JUMLAH PESERTA /
NO. OF PARTICIPANTS
1Komisaris/Direktur / Commissioners/Directors
Membangun Key Performance Indicator (KPI) / Building Key Performance Indicator (KPI)
Menyusun model KPI yang Ideal / Drafting Ideal KPI Model
2 orang Direktur dan 1 orang Komisaris / Two directos and one commissioner
2Kepala Divisi/Coordinator Team Leader/Team Leader
Portofolio kredit terhadap BPR di Bank / Credit portfolio of rural banks (BPR) at Public Banks
Menilai portofolio kredit BPR / Assessing Rural Bank’s credit portfolio
3 Kepala Divisi / Three division heads
3 Kepala Bagian /Head Leadership Manager
Mengembangkan keterampilan memimpin untuk para manajer / Developing leadership skills for managers
25 Kepala Bagian (head) / Heads
4 Penyelia / Supervisor
Refreshment standar layanan & penampilan untuk Back office & Operation Unit Head / refreshment course of standard of services & appearance for Back Office & Operation Unit Head
Pelatihan standar layanan dan penampilan untuk meningkatkan layanan kepada nasabah / Training for standard of services and appearance to improve customer services
26 Kepala Unit/Unit Head
5 Staff
Training of Trainer (ToT) Keaslian uang Rupiah dan Pengelolaan uang Rupiah / Training of Trainer on Spotting Counterfeit Money and Managing Rupiah
Mengenal dan mengecek keaslian uang rupiah / Recognizing and checking counterfeit bills
15 Staf/Staff
6 Non Staff
Refreshment standar layanan security / Refresher course of standard of services for security personnel
Pelatihan standar layanan yang baru untuk petugas keamanan di Bank / Training for updated standard of services for Bank security personnel
38 Petugas Keamanan /Security
Selain pelatihan yang diselenggarakan secara in house,
Bank MAYORA juga mengikutsertakan karyawannya pada
pelatihan/workshop/seminar yang diselenggarakan oleh
pihak ketiga, berikut beberapa pelatihan public training yang
diikuti karyawan Bank MAYORA :
NO NAMA PELATIHAN / TRAINING POKOK BAHASAN / SUBJECT JUMLAH PESERTA / NO. OF PARTICIPANTS
1Persiapan Ujian Sertifikasi Manajemen Risiko level 1 / Preparation for Level 1 Risk Management Certification Test
Sertifikasi Manajemen Risiko l / Risk Management 1 Certification 21 orang / people
2 Basic Credit AnalystMemahami dasar-dasar analisa kredit / Understanding the basic of credit analysis
3 orang / people
3Impactful, Persuasive & Convincing Persentation Techniques to Sell Ideas and sell Products
Tehnik Menyampaikan Ide/menjual secara efektif dan meyakinkan secara menarik / Impactful, Persuasive & Convincing Persentation Techniques to Sell Ideas and sell Products
4 orang / people
Below are several of the trainings (in house & public training)
followed by employees from staff to top levels:
Aside from in-house training programs, Bank MAYORA also
included the employees in training/workshop/seminar
organized by third parties. Below are some of the public
training programs employees of Bank MAYORA took part in:
2016 Annual Report BANK MAYORA 111
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
NO NAMA PELATIHAN / TRAINING POKOK BAHASAN / SUBJECT JUMLAH PESERTA / NO. OF PARTICIPANTS
4Identifikasi Transaksi Keuangan Mencurigakan / Identification of Suspicious Financial Transactions
Identifikasi Transaksi Keuangan Mencurigakan / Identifying Suspicious Financial Transactions
4 orang / people
5 Effective LeadershipMembangun gaya kepemimpinan yang efektif / Building effective leadership skills
2 orang / people
6 Risk based auditing ISO 9001: 2015Mengenal Risk based auditing ISO 9001:2015 / Introduction to Risk Based Auditing ISO 9001:2015
2 orang / people
BIAYA PENGEMBANGAN SDM
Dalam merencanakan pengembangan SDM, maka Bank juga
mempersiapkan anggaran biaya pendidikan dan pelatihan
karyawan sebagai nilai investasi berkepanjangan. Tahun
2016, biaya pendidikan dan pelatihan bagi karyawan yang
dikeluarkan Bank MAYORA mencapai Rp5.186.118.598
dengan total peserta sebanyak 903 karyawan (termasuk
outsourcing), jumlah tersebut setara dengan 4,58% dari biaya
tenaga kerja tahun 2016.
STATISTIK KARYAWAN Seiring dengan perkembangan usaha, jumlah karyawan
Bank MAYORA terus mengalami pertumbuhan. Pada 31
Desember 2016, Jumlah karyawan Bank MAYORA adalah
903 atau bertambah 20,56% dibandingkan jumlah karyawan
pada akhir tahun 2015 yang sebanyak 749 karyawan. Berikut
adalah perkembangan jumlah karyawan Bank MAYORA
dalam 3 tahun terakhir:
COST OF HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT In planning the human resource development Bank MAYORA
set aside cost for education and training which the Bank sees
as long-term investment. In 2016, amount of money disbursed
for training and development reached Rp5,186,118,598 with
total participants of 903 people (including outsourcing). The
number is 4.58% of the employment budget for 2016.
EMPLOYEES STATISTICSAlong with its business growth, Bank MAYORA sees the
number of its employees rising. As of December 31, 2016,
Bank MAYORA employs 903 people, or grew 20,56% from
that in 2015 (749 employees). Below graph and table describe
employees’ growth within the last three years:
Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia / Composition of Employees Based on Age
Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia / Composition based on Age
Rentang Usia / Age bracket2015 2016
Jumlah / Total % Jumlah / Total %
20 - 25 tahun (y.o.) 106 13.4% 94 10.4%
26 - 30 tahun (y.o.) 211 26.6% 258 28.6%
31 - 35 tahun (y.o.) 189 23.8% 214 23.7%
di atas 35 tahun (y.o.) 288 36.3% 337 37.3%
Jumlah / Total 794 100% 903 100%
112 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Komposisi Karyawan Berdasarkan Jabatan / Composition of Employees based on Positions
Komposisi Karyawan Berdasarkan Jabatan / Composition based on Positions
Kategori Jabatan / Category2015 2016
Jumlah / Total % Jumlah / Total %
Komisaris | Commissioners 3 0.4% 5 0.6%
Direksi | Directors 6 0.8% 6 0.7%
Group Head 1 0.1% - -
Kepala Divisi | Division Heads 15 1.9% 16 1.8%
Kepala Bagian | Head of Unit 76 9.6% 82 9.1%
Staff 693 87.3% 794 87.9%
Jumlah | TOTAL 794 100.0% 903 100%
Komposisi Karyawan Berdasarkan Pendidikan / Composition of Employees based on Educational Background
PENDIDIKANEducation
2015 2016
Jumlah / Total % Jumlah / Total %
S2 (Graduate) 21 2.6% 25 2.8%
S1 (Graduate) 469 59.1% 505 55.9%
S1 (still attending undergraduate program) 5 0.6% 16 1.8%
D4 (4-Year diploma program) 2 0.3% 2 0.2%
D3 (3-Year diploma program) 69 8.7% 78 8.6%
D3 (still attending diploma program) 2 0.3% 2 0.2%
D2 (2-year diploma program) 2 0.3% 2 0.2%
D1 (One-year diploma program) 7 0.9% 6 0.7%
SMU (High school) 207 27.3% 255 28.2%
SMP (Junior High Schhol) 8 1.01% 10 1.1%
SD (Elementary School) 2 0.25 2 0.2%
TOTAL 794 100% 903 100%
2016 Annual Report BANK MAYORA 113
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Rencana & Strategi Pengembangan SDM 2017Bank MAYORA sebagai salah satu perusahaan yang terus
berkembang dan berinovasi serta selalu berkompetisi
dengan perusahaan lain memiliki keinginan kuat untuk
mengembangkan Sumber Daya Manusia di Perusahaan.
Hal ini mengingat Sumber Daya Manusia yang handal
merupakan salah satu pendukung perusahaan untuk
mampu berkompetisi dengan perusahaan lainnya. Seiring
dengan ketatnya kompetisi di dunia perbankan terutama
di lingkup teknologi informasi, Bank MAYORA saat ini terus
mengembangkan aplikasi MyPeople sebagai Human Resources
Information System (HRIS) yakni layanan informasi data
karyawan. Melalui aplikasi MyPeople Bank MAYORA, karyawan
dapat mengakses untuk melakukan pembaharuan data dan
informasi lainnya yang berkaitan dengan data personalia
karyawan. Selain itu, pada tahun 2016 aplikasi MyPeople yang
berkaitan dengan absensi, ijin dan cuti telah efektif dapat
digunakan oleh karyawan Bank MAYORA.
Pada tahun 2016 juga, Bank MAYORA mulai mengembangkan
menu klaim (medical) dan klaim lembur secara bertahap,
sehingga aplikasi MyPeople memberikan data informasi
yang efektif dan efisien bagi karyawan. Pengembangan
aplikasi MyPeople dilaksanakan secara bertahap dan
berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan perusahaan
dan karyawan dalam mengakses informasi yang lebih efektif
dan efisien.
Pada tahun 2016, Bank MAYORA telah menjalankan strategi
pengembangan SDM secara berkesinambungan dengan
menitikberatkan pada pengembangan dan peningkatan soft skill
dan hard skill. Adapun peningkatan tersebut diantaranya adalah
dengan penyelenggara pelatihan (training) bagi karyawan di
setiap unit kerja untuk memenuhi kompetensi yang diperlukan
sesuai dengan level jabatannya. Selain itu, dalam rangka
meningkatkan kualitas pengembangan karyawan, maka Bank
MAYORA telah menetapkan landasan visi dan misi perusahaan
sebagai salah satu strategi Perusahaan dalam menentukan
arah dan sasaran pengembangan SDM yang berkualitas. Bank
MAYORA juga mulai melaksanakan proses perumusan kamus
kompetensi sebagai salah satu faktor pendukung dalam
pengembangan kompetensi SDM.
Plans and Strategies to Develop Human Resources in 2017As a growing and innovative business entity, Bank MAYORA
is determined to develop its human resources. For reliable
human resources are instrumental to winning the competition
in the banking industry. With the growth in the information
technology and the rising need to utilize the technology,
Bank MAYORA has developed MyPeople—an application
which functions as Human Resources Information System
(HRIS), or an employee data information service. Using the
app, employees can access and update their data and other
personnel information. In 2016, features of the app which
deal with employee’s attendance, permit and leave were up
and running.
Also in 2016, Bank MAYORA started the development of menu
for medical claim and overtime. This is to make the app help
the employees give and receive information more effectively
and efficiently. The development of MyPeople app is done
continuously and in stages based on the growing need of the
Bank and employees to access information more effective
and efficiency.
In 2016, Bank MAYORA executed its human resources
development strategy continuously with focus on
improvement of the soft skill and hard skill. Bank MAYORA
organized training sessions for employees of each work
unit, designed to develop their competence in line with their
position and responsibilities. Also to improve the quality of
the program, Bank MAYORA complies with the vision and
mission in determining the direction of the human resources
development. Bank MAYORA has also been developing
competencies reference source to support programs to
develop human resource competence.
114 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Pada tahun 2016, Bank MAYORA fokus pada pengembangan
karyawan dengan sejumlah program antara lain :
• Penyusunan Kamus Kompetensi
Bank MAYORA saat ini sedang melakukan pembuatan
kamus kompetensi sebagai salah satu program
pengembangan kompetensi karyawan. Cakupan
utama dalam program penyusunan kompetensi antara
lain : membangun model kompetensi, menetapkan
kamus kompetensi perilaku serta menetapkan kamus
kompetensi teknis. Tujuan penyusunan kamus
kompetensi adalah sebagai berikut ;
− Membangun model kompetensi yang akan menjadi
pedoman dalam penyusunan profil jabatan.
− Sebagai pedoman dalam melakukan penilaian
terhadap perilaku yang ditunjukkan karyawan dan
perilaku yang disyaratkan dalam suatu posisi jabatan.
− Menjadi pedoman dalam melakukan penilaian
terhadap kemampuan teknis yang ditunjukkan
karyawan dan kemampuan teknis yang disyaratkan
dalam suatu posisi jabatan.
• Review terhadap Sistem Assessment & Seleksi karyawan
berbasis kompetensi
Dalam rangka meningkatkan kualitas SDM yang berbasis
kompetensi, Bank MAYORA melaksanakan program
review terhadap sistem assessment dan seleksi karyawan
dengan tujuan agar assesor dapat menggali kompetensi
calon karyawan ataupun karyawan existing. Adapun
cakupan utama dalam program pengembangan ini
adalah para assesor dapat melakukan wawancara untuk
menggali berbagai informasi kompetensi kualifikasi yang
dimiliki seseorang.
• Review Sistem manajemen Kinerja berbasis kompetensi.
Review sistem manajemen kinerja berbasis kompetensi
merupakan salah satu program pengembangan SDM
dengan cakupan utama yaitu melakukan kajian dan
restrukturisasi terhadap sistem penilaian kinerja
(performance management system). Adapun tujuan utama
program pengembangan SDM ini meliputi:
− Penetapan sistem penilaian kinerja berbasis
kompetensi
− Pemahaman bagi karyawan terkait perubahan sistem
penilaian kinerja menjadi penilaian yang berbasis
kompetensi.
In 2016, Bank MAYORA focused on these HR development
programs:
• Development of Competencies Reference Source/Dictionary
Bank MAYORA is developing a competencies reference
source whose main coverage are as follow: developing
competence model, developing behavioral competencies,
and technical competencies. The objective of the
developing this competencies reference source are:
− To provide a competencies model as a guideline in
writing the occupational profiles.
− To provide the guideline in assessing the employee’s
behaviors and the behaviors required for a position.
− To become the guideline for assessing the technical
capacity of an employee and the technical capacity
required for a position.
• Review of the Assessment system & competence-based
employee selection
This is to improve the quality of the human resources
based on their competence. This way the assessors can
learn about the competence of the prospective and
existing employees. The main objective of the program
is to help assessors conduct an interview which can
provide deep knowledge about the competence of the
interviewee based on his or her qualification.
• Review of the competence-based performance management
system
Review of the competence-based performance management
system is one of human resources development program in
which the main concern is conducting review and restructure
on performance management system. The review’s main
goal is to conduct study and restructuring of the performance
management system. The objectives of the program are:
− To come up with a competence-based performance
assessment system.
− To distribute information to employees on the
changes in the performance assessment system to a
competence-based performance assessment system.
2016 Annual Report BANK MAYORA 115
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
• Development of Resource Development System
The next step in the human resource development program
is to develop a system with this coverage:
− A study and restructuring of the competence-based
training programs.
− A study and restructuring of a competence-based
employee development program.
− Development of training matrix.
− Development of employee profile program.
The goal of the program is that the competence-
based training program can fill in the gap between the
employees’ capacity and the requirement for a position.
The program also focuses on developing the competence
of the employees holding higher positions.
With the plans and strategies described above, Bank
MAYORA expects that the Bank’s human capital can play
a key role in business growth. Bank MAYORA decides on
and executes the strategies believed to be able to improve
the quality of the Bank’s human resources so that Bank
MAYORA can compete in the industry and exceed the
targets.
• Membangun Sistem Pengembangan Sumber Daya
Program pengembangan SDM selanjutnya adalah
membangun sistem pengembangan sumber daya
manusia dengan cakupan meliputi :
− Melakukan kajian dan restrukturisasi program
training yang berbasis kompetensi.
− Melakukan kajian dan restrukturisasi program
pengembangan karyawan yang berbasis kompetensi.
− Menetapkan matriks training
− Menetapkan program profile karyawan.
Tujuan program ini adalah agar program training yang
berbasis kompetensi dapat mengisi kesenjangan yang
terjadi antara kemampuan karyawan dibandingkan dengan
persyaratan jabatan. Selain itu tujuan program ini juga
memfokuskan pada pengembangan kompetensi karyawan
yang akan menduduki jabatan-jabatan yang lebih tinggi.
Bank MAYORA melalui rencana dan strategi
pengembangan sumber daya manusia tersebut
diatas berharap bahwa pengembangan sumber daya
manusia menjadi faktor utama dalam perkembangan
bisnis perusahaan yang terus menerus ditingkatkan.
Perusahaan menetapkan dan melaksanakan strategi-
strategi yang dipercaya dapat meningkatkan kualitas
SDM sehingga perusahaan dapat semakin berkompetisi
dalam persaingan bisnis serta mencapai hasil yang
optimal melebih target yang telah ditetapkan.
116 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Statistik KaryawanSeiring dengan perkembangan usaha,
jumlah karyawan Bank MAYORA terus
mengalami pertumbuhan. Pada 31
Desember 2016, jumlah karyawan
Bank MAYORA adalah 903 orang.
Berikut adalah perkembangan jumlah
karyawan Bank MAYORA dalam 3
tahun terakhir :
Employee StatisticsAlong with the Bank’s business growth,
the number of employees has also
risen. As of 31 December 2016, Bank
MAYORA employs 903 people. Below
is the graph showing the changes in
the number of employees of Bank
MAYORA in the last three years:
PendidikanEducation 2016 2015 2014 2013
S2 | Master Degree 25 21 22 15
S1 | Bachelor Degree 505 469 383 328
S1 (Kuliah) | Currently taking Bachelor Degree 16 5 14 8
D4 | Diploma 4 Degree 2 2 2 2
D3 | Diploma 3 Degree 78 69 70 67
D3 (Kuliah) | Currently taking Diploma 3 Program 2 2 1 1
D2 | Diploma 2 Degree 2 2 2 1
D1 | Diploma 1 Degree 6 7 7 7
< SMA | Senior High Shcool 255 207 213 209
SMP | Junior High School 10 8 7 7
SD | Elementary School 2 2 2 2
TOTAL 903 794 723 647
Level JabatanPosition Level 2016 2015 2014 2013
Komisaris | Commissioner 5 3 3 4
Direksi | Board of Director* 6 6 5 5
Group Head - 1 1 1
Kepala Divisi | Division Head 16 15 15 13
Kepala Bagian | Department Head 82 76 70 61
Staff 794 693 629 563
TOTAL 903 794 723 647
AgeYears Old 2016 2015 2014 2013
20-25 tahun | years old 94 106 94 95
26-30 tahun | years old 258 211 187 158
31-35 tahun | years old 214 189 175 152
diatas 35 tahun | >35 years old 337 288 267 242
TOTAL 903 794 723 647
Komposisi Karyawan Berdasarkan PendidikanComposition of Employees based on Educational Background
Komposisi Karyawan Berdasarkan jabatanComposition of Employees based on Position
Komposisi Karyawan Berdasarkan UsiaComposition of Employees based on Age
BANKMAYORASTATISTICS
903 Employees
2016 Annual Report BANK MAYORA 117
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
PendidikanEducation• S2 | Master Degree
• S1 | Bachelor Degree
• S1 (Kuliah) | Currently taking Bachelor Degree Program
• D4 | Diploma 4 Degree
• D3 | Diploma 3 Degree
• D3 (Kuliah) | Currently taking Diploma 3 Program
• D2 | Diploma 2 Degree
• D1 | Diploma 1 Degree
• < SMA | Senior High School
• SMP | Junior High School
• SD | Elementary School
JabatanPosition• Komisaris | Commissioner
• Direksi | Director
• Kepala Divisi | Division Head
• Kepala Bagian | Department Head
• Staf | Staff
UsiaAge• 20 - 25 tahun | year old
• 26 - 30 tahun | year old
• 31- 35 tahun | year old
• di atas 35 tahun | > 35 year old
2016DIAGRAM
25 16
505
255
903
26
2
7810
2 2
337
94
258
214
5
794
8216
6
118 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
TEKNOLOGI INFORMASITeknologi Informasi (TI) semakin mengambil peran stategis
di industri perbankan. TI menjadi instrumen yang sangat
diandalkan industri perbankan khususnya dalam menjaga
keamanan, kelancaran dan efisiensi operasional secara
keseluruhan.
Bank MAYORA telah melakukan transformasi TI untuk
peremajaan infrastruktur TI yang mencakup penggantian
sistem-sistem, baik perangkat keras maupun perangkat
lunak dalam tiga tahun terakhir. Proses ini telah berlangsung
dengan baik dan mampu mendukung pertumbuhan bisnis.
Roadmap Pengembangan TIBank MAYORA mempunyai visi “Menjadi Bank Ritel dan
Konsumer yang sehat, terpercaya, dan terdepan, membantu
mewujudkan masyarakat sejahtera yang dalam misinya
termasuk Mengembangkan solusi keuangan yang berbasis
teknologi informasi secara berkesinambungan.
Dalam pelaksanaannya Bank MAYORA telah menyelesaikan
migrasi Core Banking ke T24 di Tahun 2015, dimana setelah
menyelesaikan Core Banking-nya Bank MAYORA terus
melakukan pengembangan sistem sebagai bagian dari
competitive advantage yang diperlukan. Pengembangan
tersebut meliputi otomatisasi laporan, penyederahanaan
proses, pembuatan data warehouse serta tidak lupa
pengembangan delivery channel. Adapun delivery channel
yang dikembangkan mencakup ATM, EDC, Mobile Banking,
Internet Banking, Branchless banking.
Divisi Informasi TeknologiPengelolaan TI di Bank MAYORA menjadi tanggung jawab
Divisi Informasi Teknologi yang dikepalai oleh seorang kepala
divisi yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur IT
& E-Banking.
Adapun tugas dan tanggung jawab Divisi Informasi Teknologi
adalah sebagai berikut:
1. Memastikan sistem dan perangkat yang digunakan Bank
MAYORA dapat beroperasi dengan baik
2. Melakukan pengembangan sistem dan peningkatan
perangkat sesuai dengan perkembangan Bank MAYORA
3. Memaksimalkan IT sebagai alat ungkit untuk membantu
mendorong perkembangan bisnis.
INFORMATION TECHNOLOGYInformation technology (IT) has taken a center stage in the
banking industry, playing a strategic role in the operations
and becoming an instrument the industry relies on, especially
in the areas of security, ease of transactions, and general
efficiency.
Bank MAYORA has undergone IT transformation process
which revitalized the IT infrastructures of the Bank. The
process comprised changes in the systems done in the last
three years, including revitalizing the hardware and the
software. The process went smoothly and has contributed to
the business growth.
Roadmap of IT DevelopmentBank MAYORA carries the vision “to be a sound, trustworthy
and prominent retail and consumer bank to help realize
a prosperous society,” and one of the Bank’s missions is
developing sustainable financial solutions with IT as its basis.
To achieve the vision and missions, in 2015 Bank MAYORA
completed the migration process of its core banking to T24.
After the migration, Bank MAYORA continues to develop
its system so that the Bank can offer stronger competitive
advantage. This includes the automation of reports, process
simplification, data warehousing, and development of its
delivery channels. The delivery channels the Bank continues
to improve are ATM, EDC, Mobile Banking, Internet Banking,
and Branchless banking.
Information Technology DivisionThe management of IT is the responsibility of Information
Technology Division led by a division head who reports
directly to Director of IT & e-Banking.
Duties and responsibilities of IT Division are as follows:
1. Making sure all system and devices across the organization
function well
2. Developing the system and improving the devices in line
with the growth of the organization
3. Maximizing IT as the leverage to support business growth.
2016 Annual Report BANK MAYORA 119
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Program Kerja Divisi Informasi Teknologi 2016Sejalan dengan Roadmap Pengembangan TI Bank MAYORA,
tahun 2016 Divisi Informasi Teknologi telah menyusun dan
melaksanakan sejumlah program kerja, antara lain :
1. Pengembangan switching delivery chanel
2. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen
3. Implementasi colocation
4. Peningkatan jaringan
Investasi TIBank MAYORA menempatkan TI sebagai faktor strategis
dalam proses pencapaian visi dan misi Perusahaan. Bank
MAYORA meyakini besarnya manfaat yang dapat diperoleh
dari TI. Karena itu, Bank MAYORA tetap mengedepankan
investasi TI, baik yang berkaitan dengan perangkat keras
maupun perangkat lunak, dalam mendukung perkembangan
bisnis pada sistem-sistem baru. Pada tahun 2016, jumlah
investasi TI Bank MAYORA mencapai Rp 23,204 miliar.
Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah investasi
tersebut mengalami kenaikan sebesar 46,79% atau Rp 15,807
miliar.
Tata Kelola TI Bank MAYORATata kelola IT Bank MAYORA dilakukan dengan penyelarasan
rencana strategis IT dengan rencana strategis Bank yang
mencakup IT sebagai competitive advantage dan juga
optimalisasi sumber daya IT sendiri. Untuk pengawasan Bank
MAYORA menerapkan IT, kebijakan IT yang melibatkan dewan
komisaris, dewan direksi dan seluruh unit kerja pengguna IT.
Strategi Pengembangan TI 2017 Melanjutkan perkembangan yang sudah berjalan, fokus
pada tahun 2017 masih di delivery channel dan peningkatan
jaringan.
Pengembangan yang dilakukan antara lain, internet banking,
mobile banking, sms gateway. Untuk topologi sendiri masih
melanjutkan collocation, tahun ini akan focus di pemindahan
jaringan kantor, channel, biller dari tomang ke DC (Data Center)
rempoa dan DRC gedung cyber (Data Recovery Center).
IT Division Work Program in 2016
Referring to Bank MAYORA roadmap of IT development, in
2016 IT Division formulated and executed the following work
programs:
1. Improvement of switching delivery channels
2. Improvement of Management Information System
3. Implementation of colocation
4. Network improvement.
IT Investment Bank MAYORA sees IT as a strategic factor in achieving the
Company’s vision and missions, acknowledging the significant
benefit IT can give. Accordingly, Bank MAYORA prioritizes
investment in IT, either in the hardware or in the software,
to support business growth with new systems. In 2016, Bank
MAYORA invested Rp23.204 billion in IT. Compared to the
previous year, the investment value rose 46.79% or Rp15.807
billion.
IT GovernanceIn managing IT, Bank MAYORA synchronizes IT strategic
planning with the Bank’s strategic plans, namely incorporating
IT as a competitive advantage, and optimizing IT resources. As
a supervisory measure, Bank MAYORA executes IT governance
which involves the Board of Commissioners, Directors and all
work units that utilize IT.
IT Development Strategy in 2017 Continuing the ongoing development process, in 2017 Bank
MAYORA focuses on improving its delivery channels and
network.
The sectors that are being improved include internet banking,
mobile banking, and SMS gateway. For IT topology, Bank
MAYORA continues to focus on the development of the
colocation, as well as transferring office network, channels,
and biller from Tomang to DC (Data Center) in Rempoa and
DRC (Data Recovery Center) cyber building.
120 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
PELAYANAN DAN PENGEMBANGAN JARINGAN Bank MAYORA memiliki komitmen untuk memberikan
pelayanan yang berkualitas kepada nasabah. Komitmen
tersebut diterjemahkan dengan upaya yang dilakukan secara
berkesinambungan untuk meningkatkan kualitas layanan
kepada nasabah.
PelayananMengikuti perkembangan bisnis dan pencapaian target
kualitas pelayanan, Bank MAYORA selalu melakukan
pengkinian atas standar layanan terbaru guna mempermudah
kegiatan pelayanan kepada nasabah.
Bank MAYORA berupaya untuk terus fokus pada pemenuhan
atau pemberian solusi keuangan yang sesuai dengan
kebutuhan dan harapan nasabah. Kepedulian semua jajaran
di Bank MAYORA secara terus menerus ditingkatkan untuk
dapat memberikan pelayanan terbaik bagi nasabah, sehingga
dapat memenangkan hati nasabah di tengah persaingan di
industri perbankan yang semakin ketat.
Rencana Peningkatan Layanan 2017Beberapa rencana pengembangan layanan Bank di tahun
2017 antara lain :
1. Rencana Pengembangan sarana atau media informasi
kepada Nasabah
Sebagai bagian dari pengembangan layanan, Bank MAYORA
berencana untuk mengimplementasikan penggunaan
media informasi langsung kepada nasabah melalui SMS/
Mobile Banking dan SMS Push dan Alert. Disamping itu Bank
akan terus meningkatkan peran website resmi perusahaan
yaitu www.bankmayora.com sebagai salah satu media
penyampaian informasi kepada nasabah.
2. Rencana pengembangan sarana elektronik untuk
kebutuhan nasabah
a. Pengembangan fitur ATM
Bank berencana untuk menambah fitur pembayaran
PDAM.
b. Pengembangan fitur EDC
Bank berencana untuk menambahkan fitur biller
MAYORA yang berfungsi sebagai sarana pembayaran
merchant-merchant value chain Grup MAYORA, serta
menjadi PPOB (Payment Point Online Bank)
c. Implementasi Teknologi Chip
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor
11/11/PBI/2009 dan SE BI Nomor 13/22/DASP tanggal
18 Oktober 2011 perihal implementasi teknologi Chip
NETWORK SERVICE AND DEVELOPMENTBank MAYORA is committed to providing quality services to
its customers. This commitment translates into continuous
efforts taken by Bank MAYORA to improve its service to
customer.
ServicesFollowing the development in the industry and achieving
the target achievement in the quality service, Bank MAYORA
continues to update its standard of service to give easier
services to its customers.
Bank MAYORA is committed to producing financial solutions
which the customers need and request. Bank MAYORA
continually builds awareness of the importance of quality
services in all levels of the organization so that the Bank
continues to win the trust of the customers amid stiff
competition.
Plans for Service Improvement in 2017Bank MAYORA has laid some plans regarding service
improvement in 2017. They are as follows:
1. Facilities or information media improvement
As part of the service improvement drive, Bank MAYORA
plans to implement the use of direct information media
to reach the customers. These are in the form of SMS/
Mobile Banking and SMS Push and Alert. The Bank will
also improve its official website (www.bankmayora.com)
a medium to disseminate information.
2. Electronic facilities improvement
a. Expansion of ATM features
Bank MAYORA plans to add water bill payment
feature.
b. Expansion of EDC features
The Bank plans to add MAYORA biller features,
which function as the payment facility for merchant-
merchant value chain Grup MAYORA, as well as for
PPOB (Payment Point Online Bank)
c. Chip technology implementation
As per Bank Indonesia Regulation No.11/11/PBI/2009
and Bank Indonesia Circular Letter No. 13/22/DASP
dated 18 October 2011 on the implementation of
2016 Annual Report BANK MAYORA 121
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
dan penggunaan Personal Identification Number
(PIN) pada kartu ATM dan/atau Kartu Debet, Bank
akan mengimplementasi penggunaan teknologi chip
pada kartu ATM di tahun 2017 untuk meningkatkan
keamanan nasabah dalam bertransaksi.
Jaringan KantorBank MAYORA berupaya untuk dapat menjadi lembaga
keuangan yang memahami dan memberi solusi jasa
keuangan bagi nasabah. Karena itu, Bank MAYORA
menjadikan pengembangan jaringan distribusi sebagai salah
satu titik tolak awal meraih keberhasilan. Pengembangan
jaringan dimaksudkan agar Bank MAYORA dapat menjaga
kedekatan dengan nasabah.
Pengembangan jaringan kantor Bank MAYORA bertujuan untuk :
a. Agar dapat lebih leluasa menjangkau nasabah segmen
retail dan konsumer yang tersebar luas secara geografis
b. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat
c. Meningkatkan kehadiran Bank di tengah masyarakat
untuk meningkatkan brand awareness masyarakat
terhadapa Bank MAYORA
d. Meningkatkan penghimpunan dana
e. Meningkatkan penyaluran kredit
f. Meningkatkan Customer Base
Strategi Pengembangan Jaringan Sebagai konsekuensi dari Visi dan Misi Bank MAYORA sebagai
bank ritel, dalam pelaksanaannya Bank harus didukung
dengan jaringan kantor yang tersebar luas agar dapat
menjangkau area dimana nasabah-nasabah ritel berada.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka Bank akan melakukan
perluasan jaringan kantor, yang pelaksanaannya akan tetap
mempertimbangkan aspek proyeksi rentabilitas.
Strategi pengembangan dan perubahan jaringan kantor
meliputi :
1. Jaringan kantor baru meliputi Kantor Cabang (KC), Kantor
Cabang Pembantu (KCP) dan Kantor Kas (KK)
2. Peningkatan Status, misalnya dari Kantor Kas (KK) menjadi
Kantor Cabang Pembantu (KCP)
3. Relokasi kantor
4. Penutupan kantor
Strategi pengembangan dan perubahan jaringan kantor
tersebut dapat dipilih dan diambil sesuai dengan Rencana
Bisnis Bank yang telah ditetapkan pihak Manajemen di tahun
sebelumnya.
chip technology and the use of Personal Identification
Number (PIN) on ATM cards and/or debit cards, Bank
MAYORA will implement chip technology on its ATM
cards in 2017 as a way to ensure safer transactions.
Office NetworkBank MAYORA is making every effort to become a financial
institution that understands and offers solution to its
customers’ needs for financial service. In regard to this,
Bank MAYORA puts the development of the distribution
network as one of the jumping-off points to achieve success.
The development of the network is to make Bank MAYORA
become closer to its customers.
The development of the office network is to ensure these factors:
a. Bank MAYORA can more easily reach its customers in the
retail and consumer segments, that are geographically
distributed widely
b. Bank MAYORA can improve its service to the public
c. Bank MAYORA increases its presence in the public’s eye
which in turn improve the public’s brand awareness
d. Bank MAYORA can increase its fund collection
e. Bank MAYORA increases its loan disbursement
f. The Bank can also its customer base.
Strategies for Network Development To achieve its vision and missions, Bank MAYORA requires
supports, one of which in the form of widely spread office
network so that it can reach areas where retail customers are
located.
Related to this, the Bank has planned to expand its office
network by still putting into account the aspect profitability
projection.
The strategies for expanding and transforming the office
network are as follows:
1. New offices comprising branch offices (KC), sub-branch
offices (KCP), and cash offices (KK)
2. Status improvement, e.g. from a cash office into a sub-
branch office
3. Office relocation
4. Office closure.
Choosing any of the strategies will be based on the Bank’s
business plan as determined by the management in the
previous year.
122 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Adapun faktor-faktor yang menjadi pertimbangan Bank
MAYORA dalam membuka jaringan kantor adalah sebagai
berikut :
1. Potensi bisnis dan peluang pasar yang baik sehingga dapat
mendukung pertumbuhan bisnis dan meningkatkan
layanan Bank kepada masyarakat sekitar
2. Lokasi Strategis dan mudah dijangkau sehingga
mempermudah akses masyarakat/nasabah menikmati/
mempergunakan layanan Bank dengan baik
3. Tingkat Persaingan dan Kejenuhan lokasi Bank dengan
kondisi jumlah pesaing/tingkat persaingan yang sehat
dan optimisme untuk meraih bisnis pada segmentasi
retail dan konsumer
4. Potensi Value Chain dari Grup Korporat, dimana potensi dan
relasi dari jaringan bisnis MAYORA Group dari hului ke hilir
berpotensi besar untuk pengembangan bisnis Bank.
Pengembangan Jaringan 2016Pada tahun 2016 Bank MAYORA semakin memperluas
jaringan distribusi dengan membuka kantor baru, mesin ATM
dan merchant EDC, dengan rincian sebagai berikut :
URAIAN / Description
PENAMBAHAN 2016 / 2016 Addition
JUMLAH PADA AKHIR 2016 / Total as of End of 2016
Kantor Cabang | Branch Offices - 4
Kantor Cabang Pembantu | Sub-branch Offices 1 25
Kantor Kas | Cash Offices 1 11
Mesin ATM | ATM 7 51
Merchant EDC | EDC Merchant (733) 1827
Rencana Pengembangan Jaringan Tahun 2017Sesuai dengan Visi, Misi dan Strategi Bank yang mengarah
kepada Bank Retail dan Konsumer, Bank berkeinginan untuk
mempunyai jaringan kantor yang luas, serta senantiasa
menggali potensi pasar yang ada secara komprehensif dan
berkesinambungan.
Pada Tahun 2017 Bank merencanakan untuk melakukan
penambahan 5 (lima) jaringan kantor baru yang terdiri dari :
A. Kantor Cabang
- Kota Semarang, Propinsi Jawa Tengah
Factors that are considered prior to opening an office network
are as follows:
1. prospective business potential and market opportunity
which supportive of business growth and the
improvement of service to the public
2. Strategic location, which is also accessible so that the
public/customers can access it easily when they require
bank services
3. Competition level and saturation level of the location,
taking into account the condition of competitors/healthy
competition level and degree of optimism to secure
businesses in retail and consumer segments
4. Value Chain potential from the corporate group, in which
the potentials and relations of MAYORA Group business
network from upstream to downstream carry a big
potential for development.
Network Development in 2016In 2016, Bank MAYORA expanded its distribution network by
opening new offices, installing and operating more ATMs and
EDC merchants. The details of the development are as follows:
Plan for Network Development in 2017In line with the Bank’s vision, missions, and strategies of
becoming a quality retail and consumer bank, Bank MAYORA
is committed to expand its network and keep an eye out
for market potentials in a comprehensive and continuous
manner.
In 2017, Bank MAYORA has planned open five (5) offices with
details as follows:
A. Branch Office
- Semarang, Central Java Province
2016 Annual Report BANK MAYORA 123
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
B. Kantor Cabang Pembantu
1. Cibadak, Sukabumi, Propinsi Jawa Barat
2. Kemang Pratama, Bekasi, Propinsi Jawa Barat
3. Kota Harapan Indah, Bekasi, Propinsi Jawa Barat
4. Lembang, Kab. Bandung, Propinsi Jawa Barat
Sebagai upaya untuk meningkatkan efektifitas operasional
cabang, Bank juga berencana untuk merelokasi beberapa
kantor sebagai berikut :
a. KCP Citra Raya, Cikupa, Tangerang, Propinsi Banten
b. KCP Merdeka-Cimone, Tangerang, Propinsi Banten
c. KCP Mangga Dua, Mall Mangga Dua, Jakarta Pusat
Dengan adanya pembukaan 5 (lima) jaringan kantor baru
tersebut, maka proyeksi jumlah keseluruhan jaringan kantor
yang akan dimiliki Bank MAYORA pada akhir tahun 2017
adalah sebanyak 47 jaringan kantor di Indonesia, dengan
perincian sesuai tabel berikut :
AREA KANTOR /Office Area
KC / Branch Office
KCP / Sub Branch Office
KK / Cash Office TOTAL
Jakarta 1 8 1 10
Bogor - 4 2 6
Tangerang - 7 2 9
Bekasi - 6 3 9
Lampung 1 1 - 2
Bandung 1 1 3 5
Surabaya 1 - - 1
Karawang - 1 1 2
Sukabumi - 1 - 1
Ambon 1 - - 1
Semarang 1 - - 1
TOTAL 6 29 12 47
B. Sub-branch Office
1. Cibadak, Sukabumi, West Java Province
2. Kemang Pratama, Bekasi, West Java Province
3. Kota Harapan Indah, Bekasi, West Java Province
4. Lembang, Bandung Regency, West Java Province.
To increase the effectiveness of operations at branch offices,
the Bank has also planned to relocate some of the offices,
with details as follows:
a. KCP Citra Raya, Cikupa, Tangerang, Banten Province
b. KCP Merdeka-Cimone, Tangerang, Banten Province
c. KCP Mangga Dua, Mall Mangga Dua, Central Jakarta.
With the five new offices, the projected number of offices in
the Bank’s network as of the end of 2017 is 47 network offices
in Indonesia, with details described in the table below:
*Pembukaan KC AY Patty Ambon & KK Pasar Cicalengka Bandung termasuk dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) 2016. Kedua kantor tersebut mulai beroperasional pada awal Januari 2017. / The opening of KC AY Patty Ambon and KK Pasar Cicalengka Bandung are on the list of Bank Business Plan 2016. The two offices began to operate by January 2017.
124 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
TINJAUAN KEUANGANFINANCIAL REVIEW
Analisis dan pembahasan pada bagian ini harus dibaca
bersamaan dengan Laporan Keuangan untuk tahun-tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 yang
telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Paul Hadiwinata,
Hidajat, Arsono, Achmad, Suharli & Rekan yang juga disajikan
dalam Annual Report (Laporan Tahunan) ini.
Menurut pendapat Kantor Akuntan Publik Paul Hadiwinata,
Hidajat, Arsono, Achmad, Suharli & Rekan, laporan keuangan
Bank MAYORA yang seluruhnya mendapat opini wajar, dalam
semua hal yang material, posisi keuangan Bank MAYORA
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, serta hasil usaha dan
arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia.
Analysis and discussion in this section shall be read in
conjuction with the Financial Statements for years ended
December 31, 2016 and 2015, which were audited by Paul
Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Achmad, Suharli & Partners
Public Accounting Firm and presented in this Annual Report.
According to Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Achmad,
Suharli & Partners Public Accounting Firm, Bank MAYORA’s
financial statements are presented with unqualified opinion,
in all material respects, including the Bank’s financial position
as well as business profits and cash flows for years ended
December 31, 206 and 2015, in accordance with Financial
Accounting Standards in Indonesia.
2016 Annual Report BANK MAYORA 125
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Posisi KeuanganFinancial Position Report
Dalam Jutaan rupiahIn Million Rupiah
URAIANTahunYear
PERTUMBUHAN/ PENURUNAN
Increase/ Decrease DESCRIPTION
2016 2015 Rp %
ASET Asset
Kas 54.397 40.375 14.022 34,73 Cash
Giro Pada Bank Indonesia 303.524 304.973 -1.450 (0,48) Current account with Bank Indonesia
Giro Pada Bank Lain 21.655 29.056 -7.402 (25,47) Current accounts withother banks
Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank Lain 681.513 745.334 -63.821 (8,56) Allocation at Bank Indonesia and
other Banks
Effek-Efek (Bersih) 722.199 421.261 300.938 71,44 Shares (Netto)
Kredit Diberikan (Bersih) 3.358.004 3.516.218 -158.214 (4,50) Loans Disbursed (Netto)
Tagihan Akseptasi 8.670 13.149 -4.480 (34,07) Bill acceptance
Pendapatan Bunga Masih Harus Diterima 21.336 20.861 475 2,28 Interest Receivables
Biaya Dibayar Di Muka 21.611 16.776 4.834 28,82 Prepaid Expenses
Aset Tetap (Bersih) 16.882 19.762 -2.880 (14,57) Fixed Assets (Netto)
Agunan Yang Diambil Alih (AYDA) 117.104 1.091 116.013 10.634,14 Foreclosed Assets
Aktiva Lain-lain (Bersih) 32.717 12.200 20.517 168,18 Other Assets (Netto)
Jumlah Aset 5.359.610 5.141.055 218.555 4,25 TOTAL ASSETS
Jumlah Aset Bank MAYORA tahun 2016 adalah Rp5.359,61
miliar, mengalami peningkatan sebesar Rp218,55 miliar
atau 4,25% dibandingkan dengan tahun 2015. Peningkatan
tersebut antara lain berasal dari besarnya peningkatan efek-
efek (bersih) dan agunan yang diambil alih, sedangkan di sisi
lain Kredit mengalami penurunan.
ASET KEUANGANAset keuangan Bank MAYORA tahun 2016 mencapai
Rp5.171,30 miliar, meningkat Rp454,47 miliar atau
sebesar 9,64% dari 2015 yang mencapai Rp5.141,06 miliar.
Peningkatan tersebut khususnya berasal dari peningkatan
Efek-efek (bersih), sedangkan di sisi lain Kredit yang diberikan
(bersih) mengalami penurunan.
KAS DAN SETARA KASKas Bank MAYORA pada akhir 2016 tercatat sebesar Rp54,40
miliar, atau mengalami kenaikan sebesar Rp14,02 miliar
(34,73%) dibandingkan tahun 2015 yang sebesar Rp40,37
miliar. Peningkatan ini merupakan bagian dari upaya menjaga
likuiditas Bank.
Bank MAYORA’s total assets in 2016 stood at Rp5,359.61
billion, an increase of Rp218.55 billion or 4.25% compared to
2015. The increase was due to, among others, the increase
in securities (net) and foreclosed assets. On the other hand,
loans experienced a decrease.
FINANCIAL ASSETS Bank MAYORA’s financial assets in 2016 reached Rp5,171.30
billion, an increase of Rp454.47 billion or 9.64% from the
preceding year’s figure at Rp5,141.06 billion. The increase was
particularly due to the increase in securities (net), while there
was a decline in loans (net).
CASH AND CASH EQUIVALENT Bank MAYORA’s cash as of 2016 was recorded at Rp54.40
billion, an increase of Rp14.02 billion (34.73%) compared
to Rp40.37 billion booked in 2015. The increase was part of
efforts in maintaining the Bank’s liquidity.
126 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Giro Pada Bank Indonesia dan Bank LainGiro pada Bank Indonesia mengalami penurunan sebesar
Rp1,45 miliar (0,48%) sedangkan Giro pada Bank lain
mengalami penurunan yang cukup signifikan sebesar
Rp7,40 miliar (25,47%). Giro pada Bank Lain yang mayoritas
merupakan valuta asing menurun seiring dengan
kecenderungan penurunan transaksi dalam valuta asing
sebagai dampak masih lesunya kegiatan ekspor-impor.
Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank Lain
Dalam Jutaan rupiah In Million Rupiah
URAIANTahunYear
PERTUMBUHAN/ PENURUNAN
Increase/ Decrease DESCRIPTION
2016 2015 Rp %
Penempatan Pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia
Deposit facility 184.959 166.924 18.035 10,80 Deposit facility
Term Deposit 396.357 275.700 120.657 43,76 Term Deposit
Penempatan Pada Bank Lain 100.197 302.710 -202.513 (66,90) Placement with Other Banks
JUMLAH PENEMPATAN 681.513 745.334 -63.821 (8, 56) TOTAL PLACEMENT
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain pada
tahun 2016 adalah sebesar Rp681,51 miliar. Jumlah tersebut
menurun sebesar Rp63,82 miliar (8,56%) dari tahun
sebelumnya yang sebesar Rp745,33 miliar. Hal ini disebabkan
oleh penurunan Penempatan Pada Bank Lain yaitu sebesar
Rp202,51 miliar (66,90%), namun di sisi lain Penempatan
Deposito Bank Indonesia dan FASBI meningkat masing-
masing sebesar Rp120,66 miliar (43,76%) dan Rp 18,03 miliar
(10,80%). Penurunan ini sejalan dengan strategi Bank untuk
melakukan penempatan kepada instrumen investasi yang
dipandang lebih menguntungkan, yaitu penempatan pada
efek-efek.
KREDIT YANG DIBERIKANKredit yang diberikan (bersih) pada tahun 2016 sebesar
Rp3.358,00 miliar, mengalami penurunan sebesar Rp158,21
miliar (4,50%) dari tahun 2015 yang sebesar Rp3.516,22 miliar.
Penyaluran kredit dalam mata uang rupiah turun sebesar
Rp153,14 miliar (4,63%), sementara kredit dalam valuta asing
naik sebesar Rp3,13 miliar (1,40%). Penurunan kredit pada
tahun 2016 tidak lepas dari kondisi perekonomian nasional
yang masih belum sepenuhnya pulih, sehingga permintaan
kredit baru belum optimal, sedangkan pada sisi lain Bank harus
lebih menekankan asas kehati-hatian dalam pemberian kredit
Current Accounts with Bank Indonesia and Other Banks Current Accounts with Bank Indonesia experienced a decline of
Rp1.45 billion (0.48%) while Current Accounts with Other Banks
recorded a significant decrease of Rp7.40 billion (25.47%). The
majorities of Current Accounts with Other Banks are in foreign
currencies, thus experiencing a decrease in line with the foreign
currency transactions that has the tendency of decreasing as an
impact of sluggish export-import activities.
Placement with Bank Indonesia and Other Banks
Placement with Bank Indonesia and other banks in 2016 was
Rp681.51 billion, a decrease of Rp63.82 billion (8.56%) from
Rp745.33 billion recorded in the previous year. This was due
to the decrease in Placement with Other Banks at Rp202.51
billion (66.90%). On the other hand, deposit facility and term
deposit each increased Rp120.66 billion (43.76%) and Rp18.03
billion (10.80%), respectively. The decrease was in line with
the Bank’s strategy to do placement in instrument investment
deemed to be more lucrative, namely placement in securities.
LOANS Loans (net) was recorded at Rp3,358.00 billion in 2016, a
decrease of Rp158.21 billion (4.50%) from the preceding year
at Rp3,516.22 billion. Loan disbursement in rupiah showed
a decrease of Rp153.14 billion (4.63%). Meanwhile, loan
disbursement in foreign currencies was up Rp3.13 billion
(1.40%). The significant decrease in loans in 2016 was due
to the unfavorable national economic condition, leading
to the unfavorable demand for new loans. On the other
hand, the Bank shall emphasize on its prudence principle in
providing loans considering the high credit risk. In addition,
2016 Annual Report BANK MAYORA 127
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
mengingat masih tingginya risiko kredit. Selain itu, persaingan
suku bunga kredit yang cenderung meningkat pada semester
II tahun 2016 telah mendorong tingginya tingkat perpindahan
debitur ke bank lain.
Profil kredit yang diberikan pada tahun 2016 secara lengkap
kami sajikan dalam tabel berikut ini:
Dalam Jutaan rupiah In Million Rupiah
URAIANTahunYear
PERTUMBUHAN/ PENURUNAN
Increase/ Decrease DESCRIPTION
2016 2015 Rp %
RUPIAH Rupiah
Kredit Modal Kerja 1.868.142 2.068.510 -200.368 (9,69) Working Capital Loan
Kredit Konsumsi 124.833 111.672 13.161 11,79 Consumer Loans
Kredit Investasi 1.159.470 1.125.400 34.070 3,03 Investment Loans
Sub total kredit dalam rupiah 3.152.445 3.305.582 -153.137 (4,63) Sub-total Loans in Rupiah
VALUTA ASING Foreign Exchange
Kredit Modal Kerja 111.083 114.198 -3.115 (2,73) Working Capital Loans
Kredit Konsumsi - - 0 100,00 Consumer Loans
Kredit Investasi 115.962 109.719 6.243 5,69 Investment LoansSub total kredit dalam valuta asing 227.045 223.917 3.128 1,40 Sub-total Loans in Foreign
ExchangeJumlah Kredit yang diberikan (bruto) 3.379.490 3.529.499 -150.009 (4,25) Total loan disbursed (Gross)
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) (21.486) (13.281) -8.205 61,78 Financial Assets Impairment to
Productive AssetsJumlah Kredit yang diberikan (bersih) 3.358.004 3.516.218 -158.214 (4,50) Total Loans disbursed (net)
the increasing competition for interest rates in the second
semester of 2016 pushed the high rate of debtor transfer to
other bank.
Loan profile highlighted in 2016 comprehensively presented
in the following table:
In 2016, commercial segment (including the SME) was still the
biggest contributor relation to the total loans Bank MAYORA
has disbursed. The total loans given to the segment reached
Rp3,157.49 billion or 94.43% of the Bank’s total loans.
Penyaluran KreditLoan Disbursement
Kredit Modal Kerja
Working Capital Loan
Kredit Konsumsi
Loan for consumption
Kredit Investasi
Loan for investment
Valuta Asing
Foreign Currencies2015
227
1.868125
1.159
2016
224
2.069
112
1.125
Tahun 2016, segmen Komersial (termasuk di dalamnya
adalah UKM) masih menjadi kontributor terbesar terhadap
jumlah kredit yang diberikan Bank MAYORA. Jumlah kredit
yang diberikan di segmen tersebut mencapai Rp3,157,49
miliar atau mencapai 94,43% dari total kredit yang diberikan.
128 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Dalam Jutaan rupiah In Million Rupiah
URAIANTahunYear
PERTUMBUHAN/ PENURUNAN
Increase/ Decrease DESCRIPTION
2016 2015 Rp %
Pinjaman Pensiunan 1.087 2.236 -1.148 (51,36) Retirement Loan
Segmen Mikro 102.547 66.758 35.789 53,61 Micro Segment
Segmen Konsumer 118.370 97.030 21.340 21,99 Consumer Segment
Segmen Komersil 3.157.485 3.363.474 -205.989 (6,12) Commercial Segment
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) (21.486) (13.280) -8.206 61,79 Financial Assets Impairment to
Productive Assets
Jumlah kredit yang diberikan (bersih) 3.358.004 3.516.218 -158.215 (4,50) Total Loans disbursed (Net)
Meskipun pada Semester 2 tahun 2016 perekonomian
telah bergerak ke arah yang positif, namun kondisi ini tetap
harus disikapi secara hati-hati karena dunia usaha masih
menanggung dampak negatif dari perlambatan ekonomi
yang terjadi sebelumnya, serta dunia perbankan masih
menghadapi faktor risiko kredit yang cukup tinggi. Hal ini
tercermin dari masih cukup tingginya rasio NPL perbankan
nasional yang sebesar 2,93% pada akhir tahun 2016.
Menyikapi kondisi tersbut, Bank MAYORA telah mengambil
langkah-langkah yang diperlukan untuk menurunkan NPL,
sehingga rasio NPL tahun 2016 berhasil diturunkan menjadi
2,48% dari sebesar 2,94% pada tahun sebelumnya.
Komposisi Non Performing Loan (NPL) Bank MAYORA pada
tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
KOMPOSISI NON PERFORMING LOANS (NPL) TAHUN 2016 / Composition Of 2016 Non Performing Loan (Npl)
VOLUME KREDIT/Loan Volume
JUMLAH REKENING NPL / No. of NPL accounts
SALDO NPL/NPL Balance
TOTAL JUMLAH REKENING / Total no. of
accounts
JUMLAH REKENING NPL
/ No. of NPL accounts
Rasio rekening NPL (%) / Npl Account Ratio
TOTAL KREDIT / Total Loan NPL RASIO NPL (%)
/ NPL ratio
< 1 miliar / < 1 billion 2.368 21 0,89% 343.560 6.835 1,99%
1 – 25 miliar / 1-25 billion 528 16 3,03% 2.235.178 76.911 3,44%
25 – 50 miliar / 25-50 billion 12 0 0,00% 415.898 - 0,00%
> 50 miliar / >50 billion 5 0 0,00% 384.854 - 0,00%
TOTAL 2.913 37 1,27% 3.379.490 83.746 2,48%
Despite the fact the economy during the second semester
of 2016 was moving to positive direction, it is important to
stay vigilant on the condition, as businesses still bear negative
impact from the previous economic slowdown and the
banking world was still facing high credit risk. This has been
mirrored from the NPL ratio of the national banking, which
was quite high at 2.93% as of the end of 2016.
Addressing the condition, Bank MAYORA has taken necessary
steps and successfully decreased NPL’s ratio in 2016 to 2.48%
from 2.94% in the previous year.
The composition of Bank MAYORA’s Non-Performing Loans
(NPL) in 2016 can be seen in the following table:
2016 Annual Report BANK MAYORA 129
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
EFEK-EFEK YANG DIMILIKIEfek-efek yang dimiliki oleh Bank MAYORA tahun 2016 adalah
sebesar Rp722,20miliar, meningkat sebesar Rp300,94 miliar
(71,44%) dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini
terutama pada efek-efek yang Tersedia Untuk Dijual yang naik
sebesar Rp253,00 miliar (91,85%) sedangkan efek-efek yang
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo naik sebesar Rp47,93 miliar (32,87%).
Dalam Jutaan rupiah In Million Rupiah
URAIANTahunYear
PERTUMBUHAN/ PENURUNAN
Increase/ Decrease DESCRIPTION
2016 2015 Rp %
Dimiliki hingga jatuh tempo 193.747 145.813 47.934 32,87 Held to Maturity
Tersedia untuk dijual 528.452 275.448 253.004 91,85 Available for Sale
Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (diperdagangkan)
- - 0 -Measured at fair value through
profit-loss statement (trading)
JUMLAH-BERSIH 722.199 421.261 300.938 71,44 NETT TOTAL
Liabilitas | Liabilities Dalam Jutaan rupiah In Million Rupiah
URAIANTahunYear
PERTUMBUHAN/ PENURUNAN
Increase/ Decrease DESCRIPTION
2016 2015 Rp %
Liabilitas Segera 27.537 15.220 12.318 80,93 Current Liability
Simpanan Nasabah 4.008.434 3.953.982 54.452 1,38 Customers deposits
Simpanan dari Bank Lain 125.117 37.786 87.331 231,12 Deposits from Other Banks
Pinjaman yang diterima 2.007 - 2.007 100,00 Borrowings
Hutang Pajak 7.208 13.518 -6.309 (46,68) Tax payables
Liabilitas Akseptasi 8.670 13.149 -4.480 (34,07) Acceptance Liabilities
Bunga yang Masih Harus Dibayar 10.580 12.384 -1.805 (14,57) Interest Payable
Cadangan Imbalan Pasca Kerja 37.268 27.551 9.718 35,27 Liabilities for Employees Benefits
Liabilitas Pajak Tangguhan 1.609 646 963 149,24 Deferred Tax Liabilities
Liabilitas lain-lain 8.598 5.752 2.846 49,49 Other liabilities
JUMLAH LIABILITAS 4.237.028 4.079.987 157.041 3,85 TOTAL LIABILITIES
Liabilitas Bank MAYORA tahun 2016 tercatat sebesar Rp4.237,03 miliar, mengalami peningkatan sebesar Rp 157,04 miliar (3,85%) dibandingkan tahun 2015 yang sebesar Rp4.079,99 miliar. Peningkatan ini terutama didorong oleh peningkatan simpanan bank lain, simpanan nasabah dan liabilitas lain-lain yang masing-masing sebesar Rp87,33 miliar (231,12%), Rp 54,45 miliar (1,38%) dan Rp 12,32 miliar (80,93%).
Simpanan dari Bank Lain meningkat terutama karena naiknya penempatan oleh bank lain dalam bentuk Deposito Berjangka dan Giro, masing-masing sebesar Rp 49,45 miliar
(192,79%) dan Rp 37,88 miliar (312,14%).
Bank MAYORA recorded its liabilities in 2016 at Rp4,237.03 billion, experiencing an increase of Rp157.04 billion (3.85%) compared to Rp4,079.99 billion recorded in 2015. The increase was mainly driven by the rise in deposits from other banks, customer deposits and other liabilities, each amounting to Rp87.33 billion (231.12%), Rp54.45 billion (1.38%) and Rp12.32 billion (80.93%), respectively.
Deposits from other banks showed an increase because of the rise in placement with other banks in the forms of time deposits and current accounts, each amounting to Rp49.45 billion (192.79%) and Rp37.88 billion (312.14%), respectively.
SECURITIES Securities owned by Bank MAYORA in 2016 stood at Rp722.20
billion, an increase of Rp300.94 billion (71.44%) compared
to the previous year. The rise was mainly due to an increase
of Rp253.00 billion (91.85%) in securities available for sale.
Meanwhile, securities held to maturity soared to Rp47.93
billion (32.87%).
130 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
SIMPANAN NASABAHSimpanan nasabah yang terdiri dari giro, tabungan dan
deposito pada tahun 2016 tercatat sebesar Rp4.008,43 miliar,
meningkat sebesar Rp54,45 miliar (1,38%) dibandingkan
dengan tahun 2015 yang sebesar Rp3.953,98 miliar.
Dalam Jutaan rupiah In Million Rupiah
URaIanTahunYear
PeRTUMbUhan/ PenURUnan
Increase/ Decrease DeScRIPTIon
2016 2015 Rp %
RUPIah Rupiah
Giro 414.530 368.440 46,090 12,51 current accounts
Tabungan 534.120 482.773 51,347 10,64 Savings
Deposito berjangka 2.418.385 2.432.183 -13,798 (0,57) Time Deposits
Sub total simpanan nasabah dalam Rupiah 3.367.035 3.283.396 83,639 2,55 Sub total Customer Deposit in
Rupiah
VaLUTa aSInG Foreign currenciesGiro 98.853 155.208 -56,355 (36,31) current accounts
Tabungan 24.679 13.722 10,957 79,86 Savings
Deposito berjangka 517.866 501.656 16,210 3,23 Time Deposits
Sub total simpanan nasabah dalam dalam Valuta Asing 641.398 670.586 -29,188 (4,35) Sub total Customer Deposit in
Rupiah
GabUnGan combined
Giro 513.383 523.648 -10,265 (1,96) current accounts
Tabungan 558.800 496.495 62,305 12,55 Savings
Deposito berjangka 2.936.251 2.933.839 2,412 0,08 Time Deposits
Total simpanan nasabah 4.008.434 3.953.982 54,452 1,38 Total Customer Deposit
CUSTOMER DEPOSITS customer deposits consisting of current accounts, savings
and deposits in 2016 stood at Rp4,008.43 billion, an increase
of Rp54.45 billion (1.38%) compared to Rp3,953.98 billion
recorded in 2015.
2016 2015
534 483
415 368641 671
2.418 2.432
Simpanan NasabahCustomer Desposits
Giro
current accounts
Tabungan
Saving
Deposito berjangka
Time Deposits
Valuta asing
Foreign currencies
2016 Annual Report BANK MAYORA 131
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Peningkatan Dana Pihak Ketiga secara mayoritas disebabkan
oleh meningkatnya tabungan, yang meningkat sebesar
Rp62,31 miliar (12,55%) dari sebesar Rp 496,50 miliar menjadi
Rp 558,80 miliar. Deposito pada tahun 2016 hanya naik
sebesar Rp2,41 miliar atau 0,08% dari sebesar Rp2.933,84
miliar pada tahun 2015 menjadi Rp2.936,25 miliar pada
tahun 2016. Sedangkan Giro pada tahun 2016 menurun
sebesar Rp10,27 miliar (1,96%) menjadi Rp 513,38 miliar
dari sebesar Rp 523,65 miliar pada tahun sebelumnya.
Peningkatan yang signifikan pada tabungan sejalan dengan
strategi Bank untuk meningkatkan efisiensi pendanaan
dengan terus meningkatkan komposisi dana murah secara
berkesinambungan melalui produk-produk unggulan seperti
Si Pucuk dan program-program marketing lainnya yang
diselenggarakan untuk mendukung penghimpunan dana
murah dalam bentuk tabungan.
Ekuitas | EquityDalam Jutaan rupiah
In Million Rupiah
URAIANTahunYear
PERTUMBUHAN/ PENURUNAN
Increase/ Decrease DESCRIPTION
2016 2015 Rp %
Modal Saham 845.391 731.250 114.141 15,61 Share Equity
Tambahan Modal Disetor 121.281 121.281 -0 (0,00) Added Paid-in Capital
Uang Muka Setoran Modal - 114.141 114.141 (100,00) Paid-in Capital Advance
Cadangan Umum & Wajib 10 - 10 100,00 General and Mandatory Reserves
Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas penurunan nilai wajar efek tersedia untuk dijual
633 (6.246) 6.879 (110,14)Unrealized profit (loss) on
decrease in fair value of securities available for sale
Saldo Laba 155.267 100.643 54.624 54,27 Retained earnings
JUMLAH EKUITAS 1.122.582 1.061.069 61.513 5,80 TOTAL EQUITY
Total ekuitas pada tahun 2016 tercatat sebesar Rp1.122,58
miliar, meningkat sebesar Rp61,51 miliar (5,80%) dari tahun
2015 yang sebesar Rp1.061,07 miliar. Meningkatnya ekuitas
terjadi seiring bertambahnya saldo Laba sebesar Rp 54,62
miliar (54,27%), serta kontribusi dari keuntungan yang belum
direalisasi atas penurunan nilai wajar efek tersedia untuk
dijual sebesar Rp 6,88 miliar (110,14%)
The majority increase of the Third Party Funds was due to the
rise in savings, which was up Rp62.31 billion (12.55%) from
Rp496.50 billion to Rp558.50 billion. Deposits recorded in
2016 was only up Rp2.41 billion or 0.08% from Rp2,933.84
billion in 2015 to Rp2,936.25 billion in 2016. Meanwhile,
Current Accounts in 2016 was down Rp10.27 billion (1.96%)
to Rp513.38 billion from Rp523.65 billion recorded in the
previous year. The significant rise in savings was in line with
the Bank’s strategy to increase the efficiency of funding,
which was done by continuously increasing the composition
of low-cost funds sustainably through mainstream products
such as Si Pucuk and other marketing programs to pool low-
cost funds in the form of savings.
Total equity in 2016 was recorded at Rp1,122.58 billion, an
increase of Rp61.51 billion (5.80%) compared to Rp1,061.07
billion booked in 2015. The rise was in line with Rp54.62 billion
(54.27%) increase in retained earnings, and a contribution of
Rp6.88 billion (110.14%) from unrealized profit on decrease in
fair value of securities available for sale.
132 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Laba Rugi | Profit and Loss StatementDalam Jutaan rupiah
In Million Rupiah
URAIANTahunYear
PERTUMBUHAN/ PENURUNAN
Increase/ Decrease DESCRIPTION
2016 2015 Rp %
Pendapatan Bunga 502.722 447.102 55.621 12,44 Interest Revenue
Beban Bunga (241.047) (239.394) -1.653 0,69 Interest Expense
Pendapatan Bunga Bersih 261.675 207.708 53.967 25,98 Net Interest Income
Pendapatan Lainnya 36.231 28.109 8.122 28,90 Other Operating Income
Beban Lainnya (222.383) (176.062) -46.321 26,31 Other Operating Expense
Laba Sebelum Pajak 75.523 59.755 15.769 26,39 Net Income Before Tax
Beban (Penghasilan) Pajak (19.202) (15.626) -3.576 22,88 Tax Expense from Operating Income
Laba Bersih 56.322 44.129 12.193 27,63 Current Year Profit
Tahun 2016, Bank MAYORA mencatat Laba Bersih sebesar
Rp56,32 miliar, meningkat sebesar Rp12,19 miliar (27,63%)
dari tahun 2015 yang sebesar Rp44,13 miliar. Peningkatan
pendapatan ini merupakan kontribusi dari peningkatan
pendapatan bunga bersih sebesar Rp53,97 miliar (25,98%)
dan pendapatan lainnya sebesar Rp8,12 miliar (28,90%).
Namun di sisi lain, beban lainnya meningkat sebesar Rp 46,32
miliar (26,31%).
Pendapatan Bunga | Interest IncomeDalam Jutaan rupiah
In Million Rupiah
URAIANTahunYear
PERTUMBUHAN/ PENURUNAN
Increase/ Decrease DESCRIPTION
2016 2015 Rp %
RUPIAH Rupiah
Kredit 428.691 376.142 52.549 13,97 Loans
Efek-efek 46.572 37.175 9.397 25,28 Securities
Penempatan pada Bank Lain dan Bank Indonesia 27.437 33.718 -6.281 (18,63) Placement with Other Banks and
Bank Indonesia
Giro pada Bank Lain 22 67 -45 (67,04) Current Accounts at Other Banks
Jumlah Pendapatan Bunga 502.722 447.102 55.621 12,44 Total Interest Income
In 2016, Bank MAYORA recorded its Net Income of Rp56.32
billion, an increase of Rp12.19 billion (27.63%) from Rp44.13
billion recorded in 2015. The rise was the contribution from
the Rp53.97 billion (25.98%) increase in net income and
Rp8.12 billion (28.90%) of other income. On the other hand,
other expense increased by Rp46.32 billion (26.31%).
2016 Annual Report BANK MAYORA 133
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
1. Pendapatan Bunga Kredit
Pendapatan bunga kredit tahun 2016 sebesar Rp428,69
miliar, meningkat sebesar Rp52,55 miliar (13,97%) dari
tahun sebelumnya yang sebesar Rp376,14 miliar.
Tingkat suku bunga rata-rata kredit yang diberikan dalam
mata uang rupiah selama tahun 2016 adalah sebesar
12,38%, lebih tinggi dibandingkan tahun 2015 yang
sebesar 12,36%, sedangkan tingkat suku bunga rata-rata
kredit yang diberikan dalam mata uang asing selama
2016 adalah sebesar 7,10%, lebih rendah dibandingkan
tahun 2015 yang sebesar 7,26%.
2. Pendapatan Bunga Efek-efek
Pendapatan bunga dari efek-efek tahun 2016 sebesar
Rp46,57miliar, mengalami peningkatan sebesar Rp9,40
miliar (25,28%) dibandingkan dengan tahun 2015 yang
sebesar Rp37,17 miliar. Peningkatan ini terutama
disebabkan oleh peningkatan pendapatan bunga dari
obligasi yang tersedia untuk dijual sebesar Rp7,75 miliar
(37,85%), obligasi yang diperdagangkan sebesar Rp 3,75
miliar (151,57%) dan adanya pendapatan dari obligasi
yang dijual dengan janji untuk dibeli kembali (reverse
repo) sebesar Rp 784 juta.
3. Pendapatan Bunga Penempatan pada Bank Lain dan
Bank Indonesia
Pendapatan bunga dari penempatan pada bank lain
dan Bank Indonesia tahun 2016 sebesar Rp27,44 miliar,
menurun sebesar Rp6,28 miliar (18,63%) dibandingkan
dengan tahun 2015 yang sebesar Rp33,72 miliar.
Penurunan ini terutama didorong oleh penurunan
pendapatan bunga dari penempatan pada Fasilitas
Simpanan Bank Indonesia (FASBI) sebesar Rp6,61 miliar
(30,77%) seiring dengan penurunan penempatan pada
FASBI di tahun 2016.
1. Interest Income from Loans
Interest income from loans in 2016 stood at Rp428.69
billion, an increase of Rp52.55 billion (13.97%) from the
preceding year at Rp376.14 billion.
The average interest rate from loans in Indonesian
rupiah throughout 2016 was 12.38%, higher than 12.36%
recorded in 2015. Meanwhile, the average interest rate
from loans in foreign currencies throughout 2016 was
7.10%, lower than 7.26% recorded in 2015.
2. Interest Income from Securities
Interest income from securities in 2016 stood at Rp46.57
billion, experiencing an increase of Rp9.40 billion (25.28%)
compared to Rp37.17 billion recorded in 2015. The rise
was mainly due to the increase in interest income from
bonds available for sale at Rp7.75 billion (37.85%), bonds
for trading at Rp3.75 billion (151.57%), and income from
reverse repo at Rp784 million.
3. Interest Income from Placement with Other Banks
and Bank Indonesia
Interest income from placement with other banks
and Bank Indonesia in 2016 stood at Rp27.44 billion, a
decrease of Rp6.28 billion (18.63%) compared to Rp33.72
billion recorded in 2015. The decline was mainly due to
the decrease in interest income from deposit facility at
Rp6.61 billion (30.77%), in line with the decreasing income
of deposit facility in 2016.
134 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Beban Bunga | Interest ExpenseDalam Jutaan rupiah
In Million Rupiah
URAIANTahunYear
PERTUMBUHAN/ PENURUNAN
Increase/ Decrease DESCRIPTION
2016 2015 Rp %
RUPIAH Rupiah
Simpanan 226.553 226.639 -86 (0,04) Deposits
Deposito Berjangka 192.326 204.737 -12.411 (6,06) Time Deposits
Giro 14.374 11.232 3.142 27,98 Current Accounts
Tabungan 19.853 10.670 9.183 86,06 Savings
Simpanan dari Bank Lain 6.094 5.215 878 16,84 Deposits from Other Banks
Premi Penjaminan Pemerintah 8.400 7.541 859 11,40 Premium from Government Guarantees
Jumlah Beban Bunga 241.047 239.395 1.652 0,69 Total Interest Income
Beban bunga secara total tahun 2016 adalah sebesar
Rp241,05 miliar, mengalami kenaikan sebesar Rp1,65 miliar
(0,69%) dibandingkan dengan tahun 2015 yang sebesar
Rp239,40 miliar.
Seiring dengan strategi yang ditempuh oleh Bank untuk
meningkatkan sumber dana murah dari tabungan dan giro
serta menurunkan komposisi dana mahal dari deposito,
maka beban bunga tabungan mengalami peningkatan
yang cukup signifikan yaitu sebesar Rp 9,18 miliar (86,06%)
menjadi sebesar Rp 19,85 miliar dari tahun sebelumnya yang
sebesar Rp 10,67 miliar, diikuti dengan beban bunga giro
yang naik sebesar Rp 3,14 miliar (27,98%) menjadi Rp14,37
miliar dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 11,23 miliar,
sedangkan beban bunga deposito berhasil diturunkan
sebesar Rp12,41 miliar (6,06%) menjadi Rp 192,33 miliar dari
tahun sebelumnya yang sebesar Rp 204,74 miliar.
Peningkatan juga terjadi pada beban bunga simpanan dari
bank lain yang meningkat sebesar Rp 878 juta (16,84%)
menjadi sebesar Rp 6,09 miliar dari tahun sebelumnya yang
sebesar Rp5,22 miliar, seiring dengan meningkatnya volume
penempatan deposito dan giro dari bank lain.
Seiring dengan peningkatan rata-rata dana simpanan
nasabah, beban bunga premi penjaminan Pemerintah juga
mengalami kenaikan sebesar Rp 859 juta (11,40%) menjadi
Rp8,40 miliar dibandingkan tahun 2015 yang sebesar Rp7,54
miliar.
Total of interest income in 2016 was booked at Rp241.05
billion, experiencing an increase of Rp1.65 billion (0.69%)
compared to Rp239.40 billion recorded in 2015.
In line with the Bank’s strategy to increase low-cost funds
from savings and current accounts and to decrease the
composition of high-cost funds from deposits, thus savings’
interest expense experienced a quite significant increase of
Rp9.18 billion (86.06%), amounting to Rp19.85 billion from
Rp10.67 billion booked in the preceding year; followed by
an increase of Rp3.14 billion (27.98%) in current accounts’
interest expense, amounting to Rp14.37 billion from Rp11.23
billion recorded in the preceding year. Meanwhile, deposits’
interest expense was successfully lowered to Rp12.41 billion
(6.06%), amounting to Rp192.33 billion from Rp204.74 billion
recorded in the preceding year.
There was also an increase of deposits from other banks’
interest expense at Rp878 million (16.84%), amounting to
Rp6.09 billion from Rp5.22 billion recorded in the previous
year, in line with the increase in the volume of placement of
deposits and current accounts from other banks.
In line with the average increase of customer deposits’ funds,
interest expense from premium on Government guarantee
also experienced an increase of Rp859 million (11.40%),
amounting to Rp8.40 billion compared to Rp7.54 billion
recorded in 2015.
2016 Annual Report BANK MAYORA 135
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
PENDAPATAN BUNGA BERSIHPendapatan bunga bersih tahun 2016 setelah
memperhitungkan pendapatan bunga dan beban bunga
mencapai Rp261,68 miliar, meningkat sebesar Rp53,97 miliar
(25,98%) dibandingkan dengan tahun 2015 yang sebesar
Rp207,71 miliar. Peningkatan ini didorong oleh peningkatan
pendapatan bunga dari kredit yang memberi kontribusi
sebesar 85,27% dari total keseluruhan pendapatan bunga,
serta efisiensi dalam pengelolaan pendanaan sehingga
peningkatan beban bunga jauh lebih rendah dibandingkan
peningkatan pendapatan bunga.
Pendapatan Lain | Other IncomeDalam Jutaan rupiah
In Million Rupiah
URAIANTahunYear
PERTUMBUHAN/ PENURUNAN
Increase/ Decrease DESCRIPTION
2016 2015 Rp %
Keuntungan Kenaikan Nilai Aset Keuangan (bersih) 13.950 467 13.483 2.885,55 Gain from the increase in
Financial Asset Value (Net)
Provisi dan komisi selain dari kredit 2.462 2.556 -94 (3,69) Provision and Commission apart
from credit
Keuntungan penjualan efek-efek 244 132 112 84,92 Gain on Sales of Securities
Administrasi pinjaman 2.135 2.822 -687 (24,35) Loan Administration
Keuntungan penjualan aset tetap-bersih 22 7 15 218,84 Gain on sales of fixed asset (net)
Pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai aset - - 0 -
Recovery of Allowance for impairment Losses of Non-
Productive Assets
Lain-lain 17.419 22.125 -4.707 (21,27) Others
Jumlah Pendapatan Lainnya 36.231 28.109 8.122 28,89 Total of Other Income
Pendapatan Lainnya tahun 2016 sebesar Rp36,23 miliar,
meningkat sebesar Rp8,12 miliar (28,89%) dibandingkan
tahun sebelumnya yang sebesar Rp28,11 miliar. Peningkatan
ini didorong oleh Keuntungan Kenaikan Nilai Aset Keuangan
(bersih) sebesar Rp 13,48 miliar dari tahun sebelumnya yang
sebesar Rp 467 juta.
NET INTEREST INCOME Net interest income in 2016 after calculating interest income
and interest expense reached Rp261.68 billion, an increase
of Rp53.97 billion (25.98%) compared to Rp207.71 billion
recorded in 2015. The increase was driven by the rise of
interest income from loans that contributed to 85.27% of total
interest income, as well as efficiency in fund management,
thus the increase in interest expense was far lower than the
increase in interest income.
Other income in 2016 stood at Rp36.23 billion, an increase of
Rp8.12 billion (28.89%) compared to Rp28.11 billion recorded
in the previous year. The increase was driven by the Gain
from the increase in Financial Asset Value at Rp13.48 billion,
from Rp467 million recorded in the previous year.
136 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Beban Operasional Lainnya | Other Operating Expenses
Dalam Jutaan rupiah In Million Rupiah
URAIANTahunYear
PERTUMBUHAN/ PENURUNAN
Increase/ Decrease DESCRIPTION
2016 2015 Rp %
Tenaga kerja 108.274 90.496 17.778 19,65 Labor Expense
Umum dan administrasi 74.816 65.265 9.550 14,63 General and Administrative
ExpensesCadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan 15.219 6.671 8.548 128,14
Financial Assets Impairment to Productive Assets
Kerugian penurunan nilai wajar efek yang diperdagangkan 13.011 385 12.626 3.281,60 Net loss on decrease of fair value
of securities available for sale
Lain-lain 11.063 13.245 -2.182 (16,47) Others
Total Beban Lainnya 222.383 176.062 46.321 26,31 Total Amount of Other Expenses
Beban operasional lainnya Bank MAYORA tahun 2016 sebesar
Rp 222,38 miliar, meningkat sebesar Rp46,32 miliar (26,31%)
dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp176,06 miliar.
Biaya tenaga kerja tahun 2016 mencapai Rp108,27 miliar,
meningkat sebesar Rp17,78 miliar (19,65%) dari tahun
sebelumnya yang sebesar Rp90,50 miliar, seiring dengan
investasi yang dilakukan dalam bidang pengembangan
sumber daya manusia.
Biaya Umum dan Administrasi juga mengalami peningkatan
sebesar Rp 9,55 miliar (14,63%) dari tahun sebelumnya yang
sebesar Rp65,27 miliar.
Beban CKPNDalam Jutaan rupiah
In Million Rupiah
URAIANTahunYear
PERTUMBUHAN/ PENURUNAN
Increase/ Decrease DESCRIPTION
2016 2015 Rp %
Saldo Awal Tahun Individual Kolektif
13.2817.4335.848
8.514 -
8.514
4.767 7.433
-2.666
55,99 -
(31,31)
Opening Balance Individual
Collective
Pencadangan (pemulihan) tahun berjalan Individual Kolektif
15.219 7.865 7.354
6.671 22.355
(15.684)
8.548 -14.490 23.038
128,14 (64,82)
(146,89)
Restoration (cost recovery) Individual Collective
Penerimaan kembali kredit dihapus buku Individual Kolektif
---
---
000
---
Credit Refunds Individual Collective
Hapus Buku (7.014) (56) -6.958 12.425,00 Write Offs
Efek Diskonto - (1.848) 1.848 (100,00) Discount Effect
Saldo Akhir Tahun 21.486 13.281 8.205 61,78 Clossing Balance
Bank MAYORA’s other operating expense in 2016 stood at
Rp222.38 billion, an increase of Rp46.32 billion (26.31%)
compared to Rp176.06 billion recorded in the preceding year.
Labor expense in 2016 reached Rp108.27 billion, an increase
of Rp17.78 billion (19.65%) compared to Rp90.50 billion
booked in the previous year, in line with the investment in
human resources development.
General and administrative expense also experienced an
increase of Rp9.55 billion (14.63%) compared to Rp65.27
billion recorded in the preceding year.
2016 Annual Report BANK MAYORA 137
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Beban Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) aset
keuangan yang telah dibentuk pada tahun 2016 mencapai
sebesar Rp21,49 miliar.
Dalam Jutaan rupiah In Million Rupiah
URAIANTahunYear
PERTUMBUHAN/ PENURUNAN
Increase/ Decrease DESCRIPTION
2016 2015 Rp %
Laba Sebelum Pajak 75.523 59.755 15.769 26,39 Income Before Tax
Beban (Penghasilan) Pajak (19.202) (15.626) -3.576 22,88 Income Tax Expense
Laba Bersih 56.322 44.129 12.193 27,63 Net Profit
Penghasilan komprehensif lain Other Comprehensive Income
1. Pos-pos yang Tidak Akan Direklasifikasi ke Laba Rugi 5.191 685 4.506 657,81 Items that will not be
reclassified to profit or loss
Rugi yang belum direalisasi atas penurunan nilai wajar efek-efek tersedia untuk dijual - bersih
6.880 (664) 7.544 (1.136,14)Unrealized loss on decrease in
fair value of available for sale securities (net)
Pengukuran kembali atas program imbalan pasti (1.689) 1.349 -3.038 (225,20) Remeasurement of employee
benefits (net)
2. Pos-pos yang Akan Direklasifikasi ke Laba Rugi - - 0 0 Items to be reclassified to profit
or loss
Keuntungan (kerugian) dari perubahan aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual
- - 0 0Profit (loss) from reclassification
of financial assets from available-for-sale category
Penghasilan komprehensif lain tahun berjalan 5.191 685 4.506 657,81 Other Comprehensive income
for current year
Total Laba komprehensif tahun berjalan 61.513 44.814 16.699 37,26 Total Comprehensive Income
LABA SEBELUM PAJAKTahun 2016, Laba Sebelum Pajak Bank MAYORA tercatat
sebesar Rp75,52 miliar, meningkat Rp15,77 miliar (26,39%)
dibandingkan Laba Sebelum Pajak tahun sebelumnya yang
sebesar Rp59,75 miliar.
Beban Pajak PenghasilanBeban pajak penghasilan pada tahun 2016 adalah sebesar
Rp19,20 miliar, mengalami peningkatan dibandingkan tahun
sebelumnya yang sebesar Rp15,63 miliar.
Laba BersihLaba bersih Bank MAYORA tahun 2016 setelah
memperhitungkan beban pajak penghasilan adalah sebesar
Rp56,32 miliar,meningkat sebesar Rp12,19 miliar (27,63%)
dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp44,13 miliar.
Financial Assets Impairment to Financial Assets in 2016
reached Rp21.49 billion.
INCOME BEFORE TAX In 2016, Bank MAYORA booked its Income Before Tax at
Rp75.52 billion, an increase of Rp15.77 billion (26.39%)
compared to Rp59.75 billion recorded in the previous year.
Income Tax Expense Income Tax Expense in 2016 was Rp19.20 billion, experiencing
an increase compared to Rp15.63 billion recorded in the
previous year.
Net Profit Bank MAYORA booked its Net Profit of Rp56.32 billion in 2016
after calculating income tax expense, an increase of Rp12.19
billion (27.63%) compared to Rp44.13 billion recorded in the
preceding year.
138 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
ARUS KASCash Flow
Pendapatan KomprehensifPendapatan komprehensif pada tahun 2016 adalah sebesar
Rp 5,19 miliar, mengalami kenaikan sebesar Rp 4,51 miliar
(657,81%) dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 695 juta.
Pendapatan komprehensif ini meningkat karena adanya Rugi
yang belum direalisasi atas penurunan nilai wajar efek-efek
tersedia untuk dijual – bersih yang diperbandingkan dengan
harga pasar sebesar Rp 6,88 miliar, sedangkan pada tahun
sebelumnya mengalami defisit (kerugian) sebesar Rp 664
juta.
Total Laba KomprehensifSetelah memperhitungkan pendapatan komprehensif setelah
pajak, total laba komprehensif Bank MAYORA tahun 2016
mencapai Rp 61,51 miliar, meningkat sebesar Rp 16,70 miliar
37,26% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp44,81miliar.
Dalam Jutaan rupiahIn Million Rupiah
URAIANTahunYear
PERTUMBUHAN/ PENURUNAN
Increase/ Decrease DESCRIPTION
2016 2015 Rp %
Arus Kas Digunakan Untuk Aktivitas Operasi (55.960) (526.646) 470.686 (89,37) Cash Flow from Operating
Activities (Net)
Arus Kas Digunakan Untuk Aktivitas Investasi (4.395) (5.273) 9.668 (183,35)
Cash Flow from investment activities (net)
Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan 2.007 381.672 (379.665) (99,47)
Cash Flow from financing activities (Net)
Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara Kas (58.348) (150.247) 91.899 (61,17) Net Increase (Decrease) of Cash
and Cash Equivalents
ARUS KAS DIGUNAKAN UNTUK AKTIVITAS OPERASIONALArus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi
selama tahun 2016 adalah sebesar Rp 55,96 miliar. Arus kas
masuk berasal dari penerimaan pendapatan bunga, provisi
dan komisi selain kredit Rp504,71 miliar, pendapatan lainnya
sebesar Rp 19,55 miliar dan keuntungan selisih kurs mata
uang asing Rp 50 juta. Sementara arus kas ke luar digunakan
untuk pembayaran beban bunga dan beban keuangan
Comprehensive Income Comprehensive income in 2016 stood at Rp5.19 billion,
experiencing an increase of Rp4.51 billion (657.81%)
compared to Rp695 million recorded in the preceding year.
This comprehensive income showed an increase Due to
unrealized loss on decrease in fair value of available for sale
securities – net, which was compared to the market price of
Rp6.88 billion as compared to last year’s deficit (loss) recorded
at Rp664 million.
Total Comprehensive Income After calculating comprehensive income after tax, Bank
MAYORA’s comprehensive income in 2016 reached Rp61.51
billion, an increase of Rp16.70 billion (37.26%) compared to
Rp44.81 billion booked in the previous year.
CASH FLOW USED FOR OPERATIONAL ACTIVITIES The net cash flow that Bank MAYORA used for operational
activities throughout 2016 reached Rp55.96 billion. Cash
inflow came from several sources; they were interest income,
provisions, and commissions apart from credits, all of which
reaching Rp504.71 billion. Other sources of cash inflow in 2016
were as follow: other income (Rp19.55 billion) and gain from
foreign exchange (Rp50 million). Meanwhile, Bank MAYORA
2016 Annual Report BANK MAYORA 139
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
lainnya Rp242,85 miliar, pembayaran beban tenaga kerja
sebesar Rp 108,30 miliar, beban umum dan administrasi
sebesar Rp88.42 miliar pajak penghasilan sebesar Rp16,16
miliar, beban lainnya sebesar Rp11,06 miliar. Selain itu juga
terdapat kenaikan aset operasi sebesar Rp 271,38 miliar dan
kenaikan liabilitas operasi sebesar Rp 157,89 miliar.
ARUS KAS DIGUNAKAN UNTUK AKTIVITAS INVESTASIArus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi
selama tahun 2016 adalah sebesar Rp4,40 miliar. Arus kas
keluar berasal dari hasil penjualan aset tetap sebesar Rp4,54
miliar. Sedangkan arus kas masuk dari perolehan aset tetap
sebesar Rp142 juta.
ARUS KAS BERSIH DARI AKTIVITAS PENDANAANSelama tahun 2016 arus kas bersih yang diperoleh dari
aktivitas pendanaan sebesar Rp2,01 miliar yang berupa
penambahan pinjaman.
KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANGKemampuan Bank MAYORA dalam memenuhi seluruh
kewajiban, baik kewajiban jangka panjang maupun jangka
pendek, dicerminkan oleh perhitungan rasio Solvabilitas dan
Kolektibilitas, yang terdiridari Rasio Kecukupan Modal, Rasio
Kolektibilitas berikut serta Rasio Likuiditas.
Solvabilitas dan Kolektabilitas
Rasio Kecukupan ModalSepanjang periode pelaporan, Bank MAYORA telah mematuhi
semua persyaratan permodalan yang ditetapkan regulator.
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR) Bank MAYORA
dengan memperhitungkan risiko kredit, operasional dan
pasar pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar 28,17%, sedikit
mengalami penurunan sebesar 0,04% dibandingkan tahun
2015 yang sebesar 28,21%. Untuk Aset Tertimbang Menurut
Risiko (ATMR) untuk risiko kredit, pasar dan operasional
pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp3.869,48 miliar,
meningkat sebesar Rp150,95 miliar dibandingkan dengan
posisi 31 Desember 2015 yang sebesar Rp3.718,53 miliar.
Peningkatan ini sejalan dengan pertumbuhan aset keuangan
yang dimiliki Bank MAYORA.
utilized cash outflow for payment of interest expense and
payment of other expenses worth Rp242.85 billion, payment
of employment expenses Rp108.30 billion, general and
administrative expenses Rp88.42 billion, income tax Rp16.16
billion, and other expenses worth Rp11.06 billion, Bank MAYORA
also reported a rising operational assets of Rp271.38 billion, and
rising liabilities worth Rp157.89 billion.
CASH FLOW USED FOR INVESTMENT The net cash flow used by Bank MAYORA for investment
throughout 2016 was Rp4.40 billion. Cash outflow came from
the sales of fixed assets to the amount of Rp4.54 billion.
Meanwhile, cash inflow originated from the acquisition of
fixed assets worth Rp142 million.
NET CASH FLOW FROM FINANCING ACTIVITIES Throughout 2016, net cash flow from financing activities was
recorded at Rp2.01 billion, in the form of additional loan.
CAPABILITY OF PAYING DEBTBank MAYORA’s capability of fulfilling its obligations, either
long term or short term, is reflected in the Bank’s solvency and
collectability ratio calculations, comprising CAR, collectible
ratio and liquidity ratio.
Solvency and Collectibility
Capital Adequacy Ratio Throughout the reporting period, Bank MAYORA has complied
with capital requirements stipulated by the requlator.
The Capital Adequacy Requirement of Bank MAYORA with
the inclusion of credit, operational and market risks as of
December 31, 2016 stood at 28.17%, a slightly decrease
of 0.04% compared to 28.21% in 2015. The Risk Weighted
Assets (ATMR) for credit, operational and market risks as of
December 31, 2016 reached Rp3,869.48 billion, an increase
of Rp150.95 billion compared to Rp3,718.53 billion recorded
as of December 31, 2015. The increase was in line with Bank
MAYORA’s financial asset growth.
140 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Dalam Jutaan rupiahIn Million Rupiah
URAIANTahunYear
Pertumbuhan/ Penurunan DESCRIPTION
2016 2015 %
Kualitas Aset Asset Quality
Rasio aset produktif bermasalah dibandingkan total aset produktif
1,46% 1,85% -0,39% Ratio of impaired productive assets to total productive assets
Rasio kredit bermasalah (NPL) - kotor 2,48% 2,94% -0,46% NPL ratio (Gross)
Rasio kredit bermasalah (NPL) - bersih 1,66% 2,71% -1,05% NPL ratio (Net)
Likuiditas Liquidity
Rasio Kredit terhadap Simpanan 83,38% 88,62% -5,24% Loan to deposit ratio
Rentabilitas Profitability
Imbal Hasil Rata-rata Aset (ROA) 1,39% 1,24% 0,15% Return on Assets
Imbal Hasil Rata-rata Ekuitas (ROE) 5,53% 4,97% 0,56% Return on Equity
Pendapatan bunga bersih 4,52% 3,87% 0,65% Net interest revenue
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
85,92% 87,77% -1,85% Operating Expense to Operating Income
Rasio Kredit Bermasalah dan Manajemen KolektabilitasPengelolaan aset keuangan didasarkan pada kebijakan dan
prosedur yang telah ditetapkan Bank MAYORA dengan tetap
mengacu pada peraturan Bank Indonesia.
Rasio aset produktif bermasalah dibandingkan total
aset produktif tahun 2016 adalah 1,46%, turun 0,39%
dibandingkan tahun 2015 yang sebesar 1,85%.
Rasio kredit bermasalah (NPL) – kotor pada tahun 2016
sebesar 2,48%, menurun sebesar 0,46% dibandingkan
tahun 2015 yang sebesar 2,94%. Kondisi makro ekonomi
yang masih belum kondusif membuat industri perbankan
pada umumnya dihadapkan pada risiko kredit yang masih
cukup tinggi. Menyikapi kondisi tersebut, Bank MAYORA
berpegang pada asas kehati-hatian dalam penyaluran kredit,
serta meningkatkan upaya penyelesaian kredit bermasalah
baik melalui upaya pendekatan personal kepada nasabah
maupun melalui jalur hukum dan pengambil alihan jaminan.
Non-performing Loans and CollectibleManagement Ratio The financial asset management is based on the policy and
procedures set by Bank MAYORA with reference to regulation
of Bank Indonesia.
The ratio of impaired productive assets to total productive
assets in 2016 was 1.46%, down 0.39% compared to 1.85%
recorded in 2015.
Non performing loan ratio in 2016 was 2.48%, a decrease of
0.46% compared to 2.94% recorded in 2015. The unfavorable
macroeconomic condition resulted in quite high credit risk
that generally overshadowed the banking industry. Despite
this condition, Bank MAYORA relied on its prudence principles
in channeling its loans, and increased its efforts through
personal approach to custmoers or legal action and take over
of collateral.
2016 Annual Report BANK MAYORA 141
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Rasio kredit bermasalah (NPL) – bersih yaitu setelah
memperhitungkan kecukupan jaminan kredit pada tahun
2016 sebesar 1,66%, menurun sebesar 1,05% dibandingkan
tahun 2015 yang sebesar 2,71%.
LIKUIDITAS
Rasio Kredit terhadap SimpananKemampuan likuiditas dapat dilihat dari rasio Loan to Funding
Ratio (LFR) yang tahun 2016 mencapai sebesar 83,38% turun
sebesar 5,24% dari tahun 2015 yang sebesar 88,62%.
Rentabilitas
Imbal Hasil Rata-rata AsetPada tahun 2016, rasio laba sebelum pajak terhadap jumlah
aset (Return on Asset) sebesar 1,39%, lebih tinggi 0,15%
dibandingkan tahun 2015 sebesar 1,24%.
Imbal Hasil Rata-rata EkuitasReturn on Equity (ROE) pada tahun 2016 sebesar 5,53%,
meningkat sebesar 0,56% dibandingkan tahun 2014 yang
sebesar 4,97%.
Pendapatan Bunga BersihPada tahun 2016 Bank MAYORA berhasil meningkatkan
margin bunga bersih menjadi sebesar 4,52%, meningkat
sebesar 0,56% dibandingkan tahun 2014 yang sebesar 3,87%.
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)Rasio perbandingan biaya operasional terhadap pendapatan
operasional berhasil ditekan menjadi sebesar 85,92%, turun
sebesar 1,85% dari tahun sebelumnya yang sebesar 87,77%.
Non performin loan ratio – net, after calculating credit
collateral adequacy, stood at 1.66% in 2016, a decrease of
1.05% compared to 2.71% recorded in 2015.
LIQUIDITY
Loan to Deposit RatioThe liquidity capability is evident from loan to deposit ration
(LDR), which in 2016 reached 83.38%, a decrease of 5.24%
compared to 88.62% in 2015.
Profitability
Return on Assets (ROA)In 2016, the profit ratio before tax on several assets (Return
on Asset) stood at 1.39%, 0.60% higher than 1.24% in 2015.
Return on Equity (ROE)Return on Equity (ROE) in 2016 was 5.53%, or an increase of
0.56% compared to 4.97% in 2015.
Net Interest Income (NIM)In 2016, Bank MAYORA successfully increased its net interest
margin to 4.52%, an increase of 0.56% compared to 3.78% in
2015.
Operating Expense to Operating Income
The ratio of operating expense to operating income was
reduced to 85.92%, a decrease of 1.85% compared to 87.77%
in the previous year.
142 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
STRUKTUR MODALCapital Structure
Dalam Jutaan rupiahIn Million Rupiah
URAIAN 2016 2015 Description
Modal Inti 1.048.816 1.002.357 Common Equity Tier 1
Modal Pelengkap 41.266 46.482 Tier 2
Jumlah Modal 1.090.082 1.048.839 Total CapitalAset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Kredit 3.528.008 3.467.812 Risk Weighted Asset (RWA) of Credit
Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Operasional 327.590 230.702 Risk Weighted Asset (RWA) of Operations
Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Pasar 13.885 20.014 Risk Weighted Asset (RWA) of Market
Jumlah ATMR untuk Risiko Kredit. Risiko Operasional dan Risiko Pasar 3.869.483 3.718.528 Total RWA to Credit Risk, Operations and
MarketRasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) memperhitungkan risiko kredit dan risiko operasional
28,27% 28,36%Minimum Capital Adequacy Ratio
with Credit Risk, Operational Risk & Market Risk
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) memperhitungkan risiko kredit. risiko operasional dan risiko pasar
28,17% 28,21% Capital Adequacy Ratio (CAR) with regard to credit risk and operational risk
Rasio KPMM yang diwajibkan 8,00% 8,00% CAR required by Bank Indonesia
Bank MAYORA senantiasa berpedoman kepada Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.11/POJK.03/2016 tanggal 29
Januari 2016 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
Bank Umum.
Komitmen yang kuat dari Mayora Group dan International
Finance Corporation (IFC) selaku pemegang saham Bank
MAYORA dalam mendukung penguatan permodalan Bank
telah diwujudkan dengan penambahan modal disetor secara
bertahap dalam beberapa tahun terakhir.
Modal inti merupakan modal Bank yang terdiri dari modal
disetor, saldo laba yang tidak ditentukan penggunaannya
setelah diperhitungkan pajak, 50% dari laba tahun berjalan
setelah pajak, dan selisih kurang antara Penyisihan
Penghapusan Aset (PPA) dan cadangan kerugian penurunan
nilai atas aset produktif.
Modal pelengkap, maksimum yang diperkenankan adalah
100% dari Modal Inti, yang terdiri dari Cadangan Umum
Penyisihan Penghapusan Aset Produktif/PPAP (maksimum
1,25% dari ATMR).
Bank MAYORA always refers to Financial Services Authority
Regulation No.11/POJK.03/2016 dated January 29, 2016 on
Minimum Capital Requirement of Commercial Bank.
The strong commitment from Mayora Group as the major
shareholder of Bank MAYORA in support of the strengthening
of capital comes in the form of adding paid up capital
gradually within the last few years.
Bank MAYORA’s Tier 1 comprises paid up capital,
unappropriated retained earnings after tax, 50% of current
year profit after tax, and cash shortage between Asset
Allowance and allowance for impairment losses on productive
assets.
The permitted maximum Tier 2 1is 00% of Tier 1,
comprising Allowance for Productive Asset Omission of
maximum 1.25% of ATMR.
2016 Annual Report BANK MAYORA 143
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
IKATAN YANG MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODAL
Investasi barang modal Teknologi InformasiTidak ada ikatan yang material untuk investasi barang modal
Teknologi Informasi yang dilaksanakan sepanjang tahun
2016.
Investasi barang modal Non-Teknologi InformasiIkatan yang material untuk investasi barang modal yang
dilaksanakan sepanjang tahun 2016 adalah dalam rangka
perluasan distribusi layanan berupa pembukaan 1 (satu)
Kantor Cabang Pembantu di Karawang, Jawa Barat dan 1
(satu) Kantor Kas di Bogor, Jawa Barat, serta penambahan 7
(tujuh) unit ATM di beberapa lokasi yang menjadi target pasar
Bank MAYORA.
INVESTASI BARANG MODAL YANG DIREALISASIKAN PADA TAHUN BUKU TERAKHIR
Dalam Jutaan rupiahIn Million Rupiah
URAIAN 2016 Description
Bangunan 406 Buildings
Kendaraan 61 VehiclesPerangkat Keras Komputer 1.686 Computer hardwarePerangkat Lunak Komputer 0 Computer softwarePeralatan dan Perlengkapan Kantor 1.688 Office equipmentInventaris Lainnya 696 Other inventoryTotal 4.537 Total
Investasi barang modal yang dilakukan pada tahun 2016
meliputi pembelian bangunan, kendaraan, perangkat
keras komputer, peralatan dan perlengkapan kantor, serta
inventaris lainnya. Investasi yang cukup material adalah
investasi pada perangkat keras komputer dan peralatan
dan perlengkapan kantor sehubungan dengan penambahan
jaringan kantor di tahun 2016.
MATERIAL COMMITMENT OF CAPITAL GOODS INVESTMENT
Information Technology Investment capital goodsThere is no material commitments for capital goods
investment of Information Technology during 2016.
Non-Information Technology Investment capital goodsMaterial commitments for capital investments performed
throughout 2016 was for expanding distribution services
such as the opening of 1 (one) sub-Branch Office in Karawang,
West Java; 1 (one) Cash Office in Bogor, West Java; and the
addition of 7 (seven) ATM units in some locations of Bank
MAYORA’s target markets.
CAPITAL GOODS INVESTMENT REALIZED AT THE END OF FISCAL YEAR
Capital goods investment in 2016 included purchases of
vehicles, computer hardware office supplies and equipment,
as well as other inventories. The material investment is
the investment in computer hardware, office supplies and
equipment in correspondence with the addition office
network in 2016.
144 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
DAMPAK PERUBAHAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP KINERJA BANK Selama tahun 2016, Bank Indonesia telah mengubah
tingkat suku bunga Bank Indonesia dari 7,50% pada akhir
tahun 2015 menjadi 6,50% pada akhir tahun 2016. Hal ini
berdampak pada perubahan tingkat suku bunga di industri
perbankan, yakni tingkat suku bunga tabungan, deposito,
dan kredit. Perubahan tersebut memicu tingginya persaingan
suku bunga diantara bank-bank yang menimbulkan
kecenderungan meningkatnya perpindahan nasabah dari
satu bank ke bank lainnya untuk mendapatkan tingkat suku
bunga yang lebih menguntungkan dari sisi nasabah, dan hal
ini sangat berdampak pada kemampuan Bank, khususnya
dalam pertumbuhan penyaluran kredit.
Meskipun penyaluran kredit mengalami penurunan, namun
strategi yang ditempuh oleh Bank untuk meningkatkan
efisiensi dalam hal pendanaan, peningkatan NIM serta
efisiensi pada biaya operasional telah membuahkan hasil
dengan pencapaian rentabilitas yang baik.
Perbandingan Target dan Realisasi di Tahun Buku Serta Proyeksi 2017 |Target to Realization Comparison in Current Year and 2017 Projection
URAIAN TARGET 20162016 Target
REALISASI 2016Realization 2016
PROYEKSI 20172017 PROYEKSI Description
Pertumbuhan Aset 17,50% 4,25% 15,00%-15,50% Assets Growth
Pertumbuhan Kredit 20,41% -4,50% 30,00%-30,50% Credit Growth
Pertumbuhan Simpanan Nasabah 19,43% 1,38% 23,00%-23,50% Customer Deposit Growth
Net Interest Margin (NIM) 4,46% 4,52% 4,00%-4,50% Net Interest Margin (NIM)
BOPO 87,49% 85,92% 86,00%-86,50% Operating Expenses to Operating Income ratio
NPL (gross) 1,83% 2,48% <2% NPL (gross)
Pencapaian Target 2016Secara umum pertumbuhan usaha Bank MAYORA pada
tahun 2016 berada pada tingkat yang moderat dan
berada di bawah target. Hal ini tidak terlepas dari kondisi
perekonomian nasional yang masih melambat, yang
berpengaruh terhadap rendahnya pertumbuhan kredit
pada industri perbankan nasional. Namun, dampak dari
kondisi ini mampu dikendalikan dan dikelola dengan baik
oleh Bank, sebagaimana dapat dilihat dari sisi rentabilitas
yang mengalami perbaikan ke arah yang positif dan mampu
melebihi target.
IMPACT OF INTEREST RATE CHANGE AGAINST PERFORMANCE OF THE BANK Throughout 2016, Bank Indonesia has changed its interest
rate from 7.50% at the end of 2015 to 6.50% at the end of
2016. This has the impact to changes of interest rates in the
banking industry, namely interest rates of savings, deposits
and loans. Such changes triggered interest rate competition
among banks, thus creating the increased tendency of
customers transfering from one bank to another in order
that they can get their favorable interest rates. This has
very much impacted to the Bank’s ability, particularly in loan
channel growth .
Despite a decrease in loan channel, the Bank achieved
good profitability, due to the Bank’s strategy to increase the
efficiency of funding and operating expense, and to increase
NIM.
Target Achievement in 2016Bank MAYORA in general had its business growth in 2016
at the moderate level below target. This was due to the
slowdown national economic condition, which in turn
impacted the low growth of loans in the national banking
industry. Yet, the Bank was able to cope with this condition,
as demonstrated by the Bank’s positive improvement in its
profitability that exceeded the target.
2016 Annual Report BANK MAYORA 145
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Hal ini dapat dilihat dari indikator utama pencapaian sebagai
berikut:
1. Pertumbuhan aset mencapai 4,25%, lebih kecil dari target
pertumbuhan yang telah ditetapkan sebesar 17,50%.
2. Pertumbuhan penghimpunan simpanan nasabah
mencapai 1,38%, lebih kecil dari target pertumbuhan
yang telah ditetapkan sebesar 19,43%.
3. Kredit yang diberikan mengalami pertumbuhan negatif
4,50% sedangkan target pertumbuhan yang ditetapkan
adalah sebesar 20,41%.
4. Bank MAYORA berhasil meningkatkan efisiensi biaya, baik
efisiensi dalam pengelolaan portfolio dan pendanaannya
yang tercermin dari rasio NIM sebesar 4,52%, melebihi
target yang ditetapkan sebesar 4,46%, maupun efisiensi
dalam operasional Bank yang tercermin dari rasio
BOPO sebesar 85,92%, lebih kecil dari target yang telah
ditetapkan sebesar 87,49%.
5. Meskipun kredit macet atau NPL berhasil ditekan dan
lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya, namun rasio
NPL yang merupakan perbandingan antara total kredit
macet dengan total kredit secara keseluruhan pada tahun
2016 masih melebihi target yang ditetapkan. Pencapaian
rasio NPL (gross) tahun 2016 tercatat sebesar 2,48%, lebih
tinggi dari target yang ditetapkan 1,83%. Hal ini tidak
terlepas dari faktor pertumbuhan kredit yang mengalami
pertumbuhan negatif sebagai dampak dari kondisi makro
ekonomi yang masih belum kondusif.
Target 2017Melalui kajian mengenai kekuatan dan kelemahan yang
dimiliki serta mencermati kesempatan dan tantangan yang
ada di tahun 2017, maka Bank MAYORA menetapkan target
pertumbuhan usaha sebagai berikut:
1. Pertumbuhan aset sebesar 15,00%-15,50%
2. Pertumbuhan kredit yang diberikan sebesar 30,00% - 30,50%.
3. Pertumbuhan simpanan nasabah 23,00% - 23,50%.
4. Net Interest Margin (NIM) 4,00% – 4,50%.
5. Rasio BOPO 86,00% - 86,50%.
6. NPL (Gross) < 2,00%.
The following are the main indicators of the achievement:
1. Assets growth reached 4.25%, a lower than the growth
target set at 17.50%.
2. Growth of pooling customer funds reached 1.38%, less
than from the growth target set at 19.43%.
3. Loans experienced a negative growth of 4.50%, as
compared with the growth target set at 20.41%.
4. Bank MAYORA successfully increased its cost efficiency; be
in portfolio management and funding that was reflected
from the Bank’s 4.52% NIM ratio, exceeding the target
set at 4.46%, or the efficiency in the Bank’s operational
that was reflected from the Bank’s operating expense to
operating income ratio at 85.92%, lower than the target
set at 87.49%.
5. Despite having the NPL pushed down lower than the
preceding year, the NPL ratio to the total loans in 2016
still exceeded the target set. The NPL ratio in 2016 was
recorded at 2.48%, higher than the target set at 1.83%.
This was due to the loan growth factor that experienced
a negative growth as the impact to the unfavorable
economic condition.
Target for 2017Through a review on the Bank’s strengths and weaknesses, as
well as evaluating the opportunities and challenges in 2017,
Bank MAYORA has set its growth target as follows:
1. Growth of assets at 15.00%-15.50%
2. Growth of loans at 30.00% - 30.50%
3. Growth of customer deposits at 23.00%-23.50%
4. Net Interest Margin (NIM) at 4.00%-4.50%
5. Operating Expense to Operating Income Ratio at 86.00%
- 86.50%
6. NPL (Gross) < 2,00%.
146 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
ASPEK PEMASARANMarketing Aspect
In support of sound business growth, Bank MAYORA consistently seeks the right and effective marketing pattern to reach its potential customers. To achieve this, the Bank has been making efforts focused on providing quality products and services, with the orientation to dynamic customer needs.
Bank MAYORA has medium-term and long-term programs to develop a reliable marketing strategy. Results from all of those programs are utilized increase brand awareness and loyalty customer.
In 2016, the segmentation of Bank MAYORA still targeted ritel and cusomter. This can be seen from the credit channel that dominated consumption and SME. Cooperative has not been the focus yet, but it gives big contribution to the Bank’s total credit.
In addition to launching various programs with prizes and getting new cusomters, especially those in the captive markets of BUKU I and BUKU II. Bank MAYORA is also striving to grow organically, by means of expanding its office network to new potential areas, as well as optimizing value chain that is supported by MAYORA Group’s distribution network throughout Indonesia.
MARKETING STRATEGY To achieve a large market share, Bank MAYORA aggresively conducts promotional activities, both above the line and below the line. This includes advertising in print and electronic media, radio, and taking part in a number of sponsorship activities.
Other types of promotion done through brand activation at several locations include organizing free medical check-up with Yayasan Jantung Sehat in a number of factories, sales canvasing by TSF team, flyering at POTADS anniversary event, and more.
Effective and sustainable marketing promotion activities have been conducted by means of creating marketing tools (brochure, flyer and banner) as well as marketing through media publications (e.g. press release distribution).
Dalam mendukung pertumbuhan bisnis yang sehat, Bank MAYORA terus mencari pola pemasaran yang tepat dan efektif dalam menjangkau nasabah yang potensial. Hal itu ditempuh melalui upaya-upaya yang fokus pada penyediaan produk dan layanan yang berkualitas serta berorientasi pada kebutuhan nasabah yang dinamis.
Dalam menetapkan strategi pemasaran yang handal, Bank MAYORA memiliki program jangka menengah dan jangka panjang. Hasil dari seluruh program tersebut diarahkan pada peningkatan brand awareness, dan loyalitas nasabah (loyalty customer).
Di tahun 2016, segmentasi Bank Mayora masih menyasar ritel dan konsumer. Hal itu bisa dilihat dari penyaluran kredit yang didominasi di bidang konsumsi, dan UKM. Sementara iuntuk bidang korporasi, meski belum menjadi fokus, turut memberikan kontribusi yang besar terhadap total kredit Bank Mayora saat ini.
Selain meluncurkan berbagai program berhadiah dan menjaring nasabah baru khususnya yang menjadi capitve market di pasar BUKU I dan BUKU II. Bank MAYORA juga berupaya tumbuh secara organik dengan memperluas jaringan kantor layanan ke wilayah-wilayah baru yang potensial, serta mengoptimalkan strategi value chain yang didukung oleh jaringan distribusi grup MAYORA yang luas di seluruh Indonesia.
STRATEGI PEMASARANUntuk meraih pangsa pasar yang besar, Bank MAYORA gencar melakukan aktivitas promosi baik secara above the line maupun below the line. Di antaranya dengan beriklan di media cetak, elektronik (radio), dan berpartisipasi darlam beberapa kegiatan sponsorship.
Bentuk promosi lain melalui brand activation yang dilakukan di beberapa titik lokasi, seperti menggelar cek kesehatan gratis di sejumlah pabrik bersama Yayasan Jantung Sehat, sales canvasing oleh tim TSF, flyering pada acara ulang tahun POTADS, dan lain-lain.
Pelaksanaan promosi pemasaran yang efektif dan berkesinambungan juga dilakukan dengan pembuatan marketing tools (brosur, flyer, dan banner) serta pemasaran melalui media publikasi (press release).
2016 Annual Report BANK MAYORA 147
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Sementara itu,upaya meningkatkan total pendanaan dan nasabah dilakukan oleh Bank dengan inovasi program dan produk baru. Seperti, tabungan komunitas, OhMyGold, program cash back dan lain-lain.
Dari sisi kredit, Bank MAYORA terus mendorong pertumbuhan kredit konsumer dan komersial di kantor Cabang dan menyalurkan pembiayaan ke sektor-sektor produktif dan potensial dengan penawaran bunga yang kompetitif dan program yang menarik. Antara lain, diskon biaya dan diskon bunga untuk KPR (kredit pemilikan rumah) dan KPK (kredit pemilikan komersil),serta KPR Take Over.
PROGRAM PROMOSISelama tahun 2016 Bank Mayora juga telah menjalankan serangkaian program untuk menunjang pemasaran produk-produk perbankan baik simpanan maupun kredit. Program promosi untuk penghimpunan dana masyarakat yang telah dijalankan adalah: Program Raih Angpao Mayora, Program Pilih Sendiri Hadiahmu, OhMyGold, Program Lucky Dip Pembukaan Cabang Galuh Mas, Program Cash Back Akhir Tahun, Program Tambah Dana Tambah Untung, Program Camp Dream Achiever, Program PSH, Program SiPucuk Berhadiah Langsung, Program SiPucuk Reward, Program Komunitas, Program Giro 2016 serta Program TSF Open Table Cileungsi. Program promosi untuk meningkatkan penyaluran kredit yang telah dijalankan adalah: Program Top Up PAB, Program Take Over & New to Bank Komersial, Program Utilisasi PRK dan PB Flexible, Program Take Over KPTUP Plus, Program Your Choice dan Program Take Over & Top Up.
Meanwhile, the Bank increased its funding and number of customers through the Bank’s innovative program and new products, such as community savings, OhMyGold, cash back program, and more.
As for loans, Bank MAYORA continuously pushed its consumer loans and commercial growth in its branches and channeled funding to productive and potential sectors by means of offering competitive interest rates and attractive programs – among others are fee and interest discounts for mortgage loans (KPR) and commercial mortgage loans (KPK), as well as KPR Take Over.
PROMOTIONAL PROGRAMSIn 2016, Bank MAYORA also held a series of programs to support the marketing of banking products, be it savings or credit. Promotional program for collecting community funds are: Program Raih AngPao Mayora (Getting Mayora AngPao Program), Program Pilih Sendiri Hadiahmu (Choose Your Own Prize Program), OhMyGold, Lucky Program at the launch of Galuh Mas Branch, End of the Year Cash Back Program, Program Tambah Dana Tambah Untung (Add Fund Get More Fortune Program), Camp Dream Achiever Program, PSH Program, SiPucuk Berhadiah Langsung (SiPucuk with Direct Prize), Community Program, Current Accounts 2016 Program, and TSF Open Table Cilengsi Program. Promotional program to increase credit channel includes: PAB Top Up Program, Take Over & New to Commercial Bank Program, PRK and PB Flexible Utilization Program, KPTUP Plus Take Over Program, Your Choice Program, and Take Over & Top Up Program.
148 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Tata Kelola Perusahaan CORPORATE GOVERNANCE
05
150 Pernyataan Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Statement
161 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)General Meeting of Shareholders (GMS)
178 Dewan Komisaris Board of Commissioners
187 Direksi Board of Directors
209 Komite Penunjang Dewan KomisarisThe Commissioners Supporting Committees
209 Komite AuditAudit Committee
216 Komite Remunerasi Dan NominasiRemuneration and Nomination Committee
222 Komite Pemantau RisikoRisk Oversight Committee
228 Komite Dibawah DireksiCommittees Under the Board of Directors
235 Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary
238 Audit InternalInternal Audit
243 Fungsi Kepatuhan Compliance Function
245 Manajemen RisikoRisk Management
Sistem Pengendalian InternalInternal Control System
Kode EtikCode of Ethics
Whistleblowing SystemWhistleblowing System
Pernyataan Kepatuhan PajakTax Compliance Statement
2016 Annual Report BANK MAYORA 149
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan CORPORATE GOVERNANCE
245 Manajemen RisikoRisk Management
Sistem Pengendalian InternalInternal Control System
Kode EtikCode of Ethics
Whistleblowing SystemWhistleblowing System
Pernyataan Kepatuhan PajakTax Compliance Statement
TeamworkMemahami diri sendiri & orang lain untuk bekerjasama
“ Satu langkah oleh seratus orang jauh lebih baik daripada seratus langkah oleh satu orang.”“ One step by 100 persons is better than 100 steps by one person.”
(Koichi Tsukamoto)
150 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
PERNYATAAN TATA KELOLA PERUSAHAANCorporate Governance Statement
Bank MAYORA memiliki komitmen yang tinggi dalam
menerapkan tata kelola perusahaan yang baik secara konsisten.
Bank MAYORA meyakini bahwa tata kelola perusahaan yang baik
tetap menjadi landasan yang kuat untuk menjawab perubahan
lingkungan bisnis dan persaingan yang makin kompetitif
sekaligus mempertahankan keunggulan dan perkembangan
Perusahaan secara sehat dan berkesinambungan.
Dengan mengusung visi menjadi Bank Ritel dan Konsumer
yang sehat, terpercaya, dan terdepan, membantu
mewujudkan masyarakat sejahtera, Bank MAYORA yakin
akan selalu dapat meningkatkan kinerja usaha untuk
pertumbuhan jangka panjang, dan memperkuat posisinya
sebagai mitra yang terpercaya dengan tetap memperhatikan
prinsip-prinsip kehati-hatian dan prinsip-prinsip utama Tata
Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance)
yakni mencakup transparansi (transparency), akuntabilitas
(accountability), pertanggungjawaban (responsibility),
independensi (independency) dan kewajaran (fairness).
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate
Governance) ditujukan dalam rangka meningkatkan kinerja
Bank melindungi kepentingan stakeholders, dan meningkatkan
kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang
berlaku serta nilai-nilai etika yang berlaku umum pada industri
perbankan.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate
Governance) wajib diterapkan dan dilaksanakan dalam setiap
kegiatan usaha pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi
yaitu pengurus dan karyawan Bank mulai dari Dewan Komisaris
dan Direksi sampai dengan karyawan tingkat pelaksana
sehingga prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik
(Good Corporate Governancei) menjadi nilai-nilai perusahaan dan
budaya kerja di Bank MAYORA.
Bank MAYORA has a strong commitment in implementing
good corporate governance. Consistency in implementing
good corporate governance will develop a strong foundation
to address the changing business environment and growing
competition. This way, the excellence and development of a
sound and sustainable company can be maintained.
By carrying out its vision to be a sound, trustworthy, and
prominent Retail and Consumer Bank, to help realizing a
prosperous society, Bank MAYORA is confident to constantly
improve its business performance for long-term growth, and
improve services to meet customers’ needs with regard to the
main Good Corporate Governance (GCG) principles including
transparency, accountability, responsibility, independency
and fairness.
The implementation of Good Corporate Governance is
aimed to improve Bank's performance in protecting interest
of stakeholders and to raise compliance upon the valid
regulations as well as ethic values being applied in Banking
industry.
Implementation of Good Corporate Governance shall be
applied and applied to every business activity at each level
of the organization: management and staff, from the Board
of Commissioners and the Board of Directors, to employees
acting as executors. This way, the GCG principles become the
corporate culture, which will strengthen the corporate values
and working culture of Bank MAYORA's employees.
2016 Annual Report BANK MAYORA 151
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
TUJUAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE)Di industri perbankan, penerapan Tata Kelola Perusahaan
yang baik (Good Corporate Governance) bukan lagi sebagai
suatu keharusan akan tetapi merupakan kebutuhan dan faktor
esensial bagi keberlanjutan Perusahaan. Penerapan Tata
Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) yang
berstandar tinggi dan konsisten memacu kinerja Bank MAYORA,
meningkatkan kepercayaan investor, melindungi kepentingan
stakeholders serta memberikan kontribusi yang positif terhadap
industri keuangan dan perekonomian nasional.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good
Corporate Governance) di Bank MAYORA bertujuan untuk
mengoptimalkan nilai Bank MAYORA bagi para pemangku
kepentingan, menjamin hak-hak dan perlakuan yang setara
bagi para pemegang saham, serta menjaga profesionalisme
dalam pengelolaan Bank. Untuk itu, Bank MAYORA akan terus
berupaya memperkuat pelaksanaan prinsip-prinsip Tata
Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance)
yakni mencakup transparansi (transparency), akuntabilitas
(accountability), pertanggungjawaban (responsibility),
independensi (independency) dan kewajaran (fairness) di
seluruh aspek kegiatan usahanya.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE OBJECTIVE
In the banking industry, the implementation of GCG is no
longer a necessity but a needs and an essential factor for the
sustainability of the Company. High standards and consistent
GCG implementation boost the performance of Bank
MAYORA, increase investor confidence, protect the interests
of stakeholders and contribute positively to the financial
industry and the national economy.
By implementing Good Corporate Governance, Bank
MAYORA has the objectives of optimizing its values for the
benefit of the stakeholders, guaranteeing the rights and
equal treatment of the shareholders, and maintaining the
professionalism in the management of the Bank. Accordingly,
Bank MAYORA encourages everyone at Bank MAYORA to refer
to the principles of GCG, namely transparency, accountability,
responsibility, independency and fairness, in the execution of
all business activities.
152 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
TRANSPARANSI Transparency
Transparansi (transparency) yaitu keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan serta keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan.
• Bank MAYORA menyediakan keterbukaan informasi serta kemudahan untuk diakses oleh seluruh stakeholders sesuai dengan haknya.
• Keterbukaan di Bank MAYORA tidak mengurangi kewajiban Bank untuk memenuhi ketentuan Kode Etik Perusahaan dan memenuhi ketentuan kerahasiaan Bank sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan ketentuan Regulator Bank.
• Bank MAYORA menyampaikan Laporan Publikasi Bulanan, Triwulanan, Tahunan dan Publikasi Lain sesuai dengan ketentuan Regulator Bank.
• Bank MAYORA membuat Web Eksternal (www.bankmayora.com) yang dapat diaskses oleh stakeholders dan memberikan informasi tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank.
Transparency refers to the disclosure of material and relevant information, and the transparency in the decision-making process.
• Bank MAYORA guarantees information disclosure and ease of access to all stakeholders as per their rights.
• Transparency in Bank MAYORA does not exempt the Bank from the obligation to comply with the Code of Conduct and the provisions on the confidentiality of the Bank as stipulated in Law and regulations.
• Bank MAYORA submits monthly, quarterly, and annually published financial reports, and other publications in accordance with the provisions of the Bank Regulator.
• Bank MAYORA has developed an external website (www.bankmayora.com) which stakeholders can access. The website provides information on Transparency and Publication of Bank Statements.
1
AKUNTABILITAS Accountability
Akuntabilitas (accountability) yaitu kejelasan fungsi dan pelaksanaan pertanggungjawaban organ Bank sehingga pengelolaannya berjalan secara efektif.
• Bank MAYORA menetapkan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi dan seluruh tingkatan karyawan secara jelas dan selaras dengan mengacu pada visi, misi, nilai-nilai perusahaan (corporate values), dan strategi Bank.
• Seluruh tingkatan karyawan harus berpegang pada kode etik perusahaan, etika bisnis dan pedoman perilaku (code of conduct) sesuai dengan ketentuan dan kesepakatan.
• Bank MAYORA dalam penerapan kegiatan usahanya memiliki ukuran kinerja secara konsisten untuk semua tingkatan karyawan.
• Bank MAYORA memastikan bahwa Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh tingkatan karyawan telah melaksanakan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik.
• Bank MAYORA memastikan adanya sebuah sistim pengendalian internal yang efektif dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
Accountability refers to the clarity of functions and the implementation of the accountability of the Bank’s organs to ensure the management runs effectively.
• Bank MAYORA specifies the duties and responsibilities of the Board of Commissioners, the Board of Directors and all employees distinctly with reference to Bank’s vision, missions, corporate values, and strategy.
• All levels of employees are required to adhere to the code of ethics, business ethics and code of conduct in accordance with the provisions and agreements.
• Bank MAYORA in the execution of its business activities has a performance indicator measurement which is consistent across all levels of employees.
• Bank MAYORA ensures that the Board of Commis-sioners, Directors and all levels of employees observe and duly implement the principles of Good Corporate Governance.
• Bank MAYORA ensures an effective system of internal control in carrying out its business activities.
2
2016 Annual Report BANK MAYORA 153
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
PERTANGGUNGJAWABAN Accountability
PertanggungJawaban (responsibility) yaitu kesesuaian pengelolaan Bank dengan peraturan perundang-undangan dan prinsip pengelolaan Bank yang sehat.
• Bank MAYORA berpegang pada prinsip kehati-hatian dan memastikan kepatuhan seluruh kegiatan usaha Bank terhadap peraturan perundang-undangan, anggaran dasar dan ketentuan regulator Bank.
• Bank MAYORA melaksanakan tanggungjawab sosial dengan memperhatikan kondisi masyarakat dan kelestarian lingkungan khususnya di sekitar Bank dengan membuat perencanaan dan pelaksanaanya.
Accountability refers to the consistency of the manage-ment of the Bank with the observance of the laws and principles of sound management of the Bank.
• Bank MAYORA adheres to the principles of prudence and ensures that all bank business activities comply with the laws, Article of Association, and provisions set by the regulator.
• Bank MAYORA carries out its social responsibility, and in planning and implementing its CSR programs always takes into account the condition of the society and the environment, especially in the vicinity of the Bank’s area of operations.
3
INDEPENDENSI Independency
Independensi (independency) yaitu pengelolaan Bank secara profesional tanpa pengaruh atau tekanan dari pihak manapun.
• Bank MAYORA menghindari terjadinya benturan kepentingan (conflict of interest) dan tekanan dari pihak manapun juga, sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan secara objektif.
• Bank MAYORA melaksanakan fungsi dan tanggungjawabnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan, anggaran dasar dan ketentuan regulator.
Independency refers to the management of the Bank carried out professionally, free from influence or pressure from any party.
• Bank MAYORA avoids conflicts of interest and main-tains its independence from pressure from any party, so that decisions can be made objectively.
• Bank MAYORA performs its functions and responsibili-ties in accordance with the laws, Articles of Association, and provisions set by the regulator.
4
KEWAJARAN DAN KESETARAAN Fairness and Equality
Kewajaran (fairness) yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak Pemangku Kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan.
• Bank MAYORA secara profesional memberikan kesempatan yang sama dalam melakukan penerimaan karyawan, peningkatan jenjang karir tanpa membedakan ras, suku, agama, golongan, gender, dan kondisi fisik.
• Bank MAYORA memperhatikan kepentingan seluruh stakeholders berdasarkan azas kesetaraan dan kewajaran (equal treatment) dan memberikan kesempatan untuk memberikan masukan serta menyampaikan pendapat untuk kepentingan Bank sesuai dengan prinsip transparansi.
Fairness refers to Fairness and Equality in fulfilling the rights of stakeholders as stipulated in the corporate ac-cords and prevailing law.
• Bank MAYORA acts professionally and provides equal opportunity in the employee recruitment and career enhancement processes, disregarding qualities based on race, ethnicity, religion, class, gender, and physical condition.
• Bank MAYORA upholds the interests of the stakehold-ers based on the principles of equality and fairness (equal treatment) and provides an opportunity to give suggestions and opinions for the benefit of the Bank in accordance with the principle of transparency.
5
154 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
DASAR ACUAN IMPLEMENTASI GCG Dalam melaksanakan Tata Kelola Perusahaan, Bank MAYORA
berpedoman pada ketentuan sebagai berikut :
1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas.
2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1992
tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 1998.
3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.6/POJK.03/2015 tanggal
31 Maret 2015 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan
Bank sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan No.32/POJK.03/2016 tanggal 8 Agustus 2016.
4. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.43/SEOJK.03/2016
tanggal 28 September 2016 tentang Transparansi dan
Publikasi Laporan Bank Umum Konvensional.
5. Peraturan Bank lndonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari
2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi
Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Bank lndonesia No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006.
6. Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/15/DPNP tanggal
29 April 2013 tentang Pelaksanaan Good Corporate
Governance Bagi Bank Umum.
7. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.55/POJK.03/2016
tanggal 7 Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola
Bagi Bank Umum.
ROADMAP IMPLEMENTASI TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG)Sebagai pedoman dalam melaksanakan Tata Kelola
Perusahaan yang baik (GCG), Bank telah menyusun Corporate
Governance Manual dan Pedoman Tata Kelola Perusahaan
(Corporate Governance). Hal ini untuk memastikan bahwa Bank
telah menjalankan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan
dalam setiap kegiatan usahanya.
Selain menyusun Corporate Governance Manual dan Pedoman
Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance) , Bank juga
berupaya meningkatkan Implementasi GCG diantara lain :
1. Menyusun kebijakan Internal Surat Edaran Kredit No.
02/SE-CRD/I/2016 Perihal Ketentuan Pemberian Kredit
terkait Persyaratan Lingkungan Hidup dan Sosial.
2. Membentuk Divisi Corporate Secretary & Legal sesuai SK
No. 004/SK-DIR/I/2016 tentang Struktur Organisasi PT.
Bank MAYORA.
3. Penambahan Anggota Komisaris Independen untuk
memperkuat Fungsi Pengawasan.
BASIS OF IMPLEMENTATIONIn implementing GGC, Bank MAYORA adheres to the following
laws and regulations:
1. Law of the Republic of Indonesia No.40 Year 2007 on
Limited Liability Company.
2. Law of the Republic of Indonesia No.7 Year 1992 on
Banking as revised in Law of the Republic of Indonesia
No.10 Year 1998.
3. FSA Regulation No.6/POJK.03/2015 dated March 31, 2015
on Transparency and Publication of Bank Statements
as revised in FSA Regulation No.32/POJK.03/2016 dated
August 8, 2016.
4. FSA Circular Letter No.43/SEOJK.03/2016 dated
September 28, 2016 on Transparency and Publication of
Conventional Commercial Bank Statements.
5. Regulation of Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 dated
January 30, 2006 on the Implementation of Good Corporate
Governance for Public Banks, as revised in Regulation of
Bank Indonesia No.8/14/PBI/2006 dated October 5, 2006.
6. Circular Letter of Bank Indonesia No.15/15/DPNP dated
April 29, 2013 on the Implementation of Good Corporate
Governance for Public Banks.
7. Regulation of OJK No. 55/POJK.03/2016 dated December 7,
2016 as implementation of Good Corporate Governance
for Public Banks.
GCG IMPLEMENTATION ROADMAP
As a guideline in implementing GCG, Bank MAYORA has
formulated Corporate Governance Manual and Corporate
Governance Guideline. This is to ensure that Bank MAYORA
has implemented the principles of GCG in each of the Bank’s
activity.
Aside from formulating Corporate Governance Manual and
Corporate Governance Guideline, Bank MAYORA is also trying
to improve GCG through:
1. Develop internal policy stipulated in Circular Letter of
Credit No.02/SE-CRD/I/2016 on Conditionsfor Loan
Disbursement related to Environmental and Social Issues.
2. Establish a Corporate Secretary & Legal Division as
stipulated in Decision Letter No. 004/SK-DIR/I/2016 on the
Organizational Structure of PT. Bank MAYORA
3. Addition of Independent Commissioner to strengthen the
Oversight Function.
2016 Annual Report BANK MAYORA 155
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
4. Penambahan Anggota Direksi yaitu Direktur IT &
E-Banking untuk memperkuat pengembangan di bidang
teknologi informasi.
5. Menunjuk Anggota Komisaris Independen yaitu Timotius
Adidjaja untuk mewakili Dewan Komisaris dalam bentuk
pengawasan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang
baik (Good Corporate Governance).
PENILAIAN (ASSESSMENT) PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG)
Prosedur Pelaksanaan Penilaian (Assessment) Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.15/15/ DPNP
tanggal 29 April 2013 tentang Pelaksanaan Good Corporate
Governance bagi Bank Umum, Bank MAYORA melakukan
penilaian sendiri (self assessment) Tingkat Kesehatan Bank
dengan Menggunakan Pendekatan Risiko (Risk Based
Bank Rating/RBBR) dimana salah satu faktor penilaiannya
adalah Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate
Governance).
Penilaian ini adalah untuk memastikan adanya peningkatan
kualitas penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG)
secara berkesinambungan ke dalam proses bisnis. Assessment
tersebut dilakukan dalam rangka memperoleh gambaran
mengenai kondisi penerapan Tata Kelola Perusahaan
yang baik (GCG) terhadap praktik terbaik dilingkungan
Bank MAYORA serta mengidentifikasi bidang-bidang yang
memerlukan perbaikan lebih lanjut.
Indikator dan Kriteria Penilaian Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG) Indikator dan kriteria penilaian GCG didasarkan pada 11
(sebelas) aspek yang membangun penguatan GCG antara lain :
1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris;
2. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi;
3. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite;
4. Penanganan Benturan Kepentingan;
5. Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank;
6. Penerapan Fungsi Audit Internal;
7. Penerapan Fungsi Audit Eksternal;
4. Addition of Board of Directors member, Director of IT &
EB, to strengthen the developed information technology.
5. Appoint Timotius Adidjaja as Independent Commissioner
to represent the Board of Commissioners in monitoring
the implementation of Good Corporate Governance.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) ASSESSMENT
Assessment Procedure
Based on Bank Indonesia Circular Letter No.15/15/ DPNP
dated April 29, 2013, Bank MAYORA performs a self-
assessment on Level of Bank Soundness by using Risk Based
bank Rating (RBBR) in which one of the assessment points is
Good Corporate Governance.
This assessment is to ensure increased quality of GCG
implementation on an ongoing basis into the business
processes. In addition, Bank MAYORA performs such
assessment to obtain an overview of the condition of GCG
implementation against the best practice and to identify
areas that need further improvement.
Indicator and Criteria of GCG AssessmentIndicator and criteria of GCG assessment are based on 11
assessment aspects that reinforce GCG include:
1. Implementation of Duties and Responsibilities of the
Board of Commissioners;
2. Implementation of Duties and Responsibilities of the
Board of Directors;
3. Completion and implementation of duties of the
Committees;
4. Handling of Conflict of Interest;
5. Implementation of the Bank’s Compliance Function;
6. Implementation of the Internal Audit Function;
7. Implementation of the External Audit Function;
156 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
8. Penerapan Fungsi Manajemen Risiko termasuk Sistem
Pengendalian Internal;
9. Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party)
dan Penyediaan Dana Besar (Large Exposures);
10. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non-Keuangan Bank,
Laporan Pelaksanaan GCG dan Pelaporan Internal;
11. Rencana Strategis Bank.
Kesimpulan Umum Hasil Self Assessment Pelaksanaan GCGKesimpulan umum hasil self assessment pelaksanaan Tata
Kelola Perusahaan periode Desember 2016 berada pada
peringkat 2 (dua), yaitu Manajemen Bank telah melakukan
penerapan GCG yang secara umum Baik.
Ringkasan Self Assessment Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Posisi 31 Desember 2016.
GOVERNANCE STRUCTURE
1. Komposisi Dewan Komisaris sudah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Regulator dan Dewan Komisaris aktif mengikuti perkembangan terkini terkait bidang perbankan/keuangan.
1. The composition of the Board of Commissioners already complies with the regulatory requirement and the Board of Commissioners actively follows the current development related to banking/financial sector.
2. Komposisi Direksi sudah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Regulator dan Direksi aktif mengikuti perkembangan terkini dan pelatihan terkait bidang perbankan / keuangan dan manajemen risiko serta Direksi senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai integritas, prinsip kehati-hatian dan kejujuran.
2. The composition of the Board of Directors already complies with the regulatory requirement and the Board of Directors actively follows the curent development and training related to banking/financial sector and risk management. The Board of Directors has always upheld the values of integrity, the principles of prudence and honesty.
3. Komposisi Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi sesuai dengan ketentuan Regulator.
3. The composition of the Audit Committee, the Risk Oversight Committee, and the Remuneration and Nomination Committee comply with the regulatory requirement.
4. Bank memiliki kebijakan mengenai penanganan benturan kepentingan.
4. The Bank has possessed policy on the handling of conflict of interests.
5. Satuan Kerja Kepatuhan memiliki jumlah karyawan yang memadai dan Pejabat di Satuan Kerja Kepatuhan telah memiliki sertifikat kompetensi bidang Kepatuhan Level Officer dan Level Manager serta sertifikat kompetensi di bidang manajemen risiko level 2 dan level 3.
5. Compliance Unit has an adequate number of employees and officials in the Compliance Work Unit have a certificate of competence in compliance for Officer and Manager level as well as the certificate of competence in risk management level 2 and level 3.
6. Bank telah menyediakan sumber daya SKAI yang cukup berkualitas. Saat ini terdapat 2 (dua) Pejabat SKAI yang telah lulus uji kompetensi audit internal Level Audit Supervisor.
6. The Bank has provided qualified SKAI resources. Currently, there are two (2) SKAI Officers who have passed Internal Audit Competency Test for Supervisor Audit Level.
7. Penugasan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik telah memenuhi aspek-aspek yang ditetapkan dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.
7. The assignment of the Public Accountant and Public Accounting Firm has met the aspectsdefined and listed in the Financial Services Authority.
8. Bank telah memiliki struktur organisasi yang cukup memadai untuk mendukung penerapan manajemen risiko dan sistem pengendalian Internal.
8. The Bank has adequate organizational structure to support the implementation of risk management and internal control system.
8. Risk Management function including internal control
system;
9. Fund provision to related parties and provision of large
exposures;
10. Transparency of the Bank’s Financial and Non-Financial
conditions, report on the implementation of GCG and
Internal Reporting;
11. The Bank’s Strategic Plans.
General Conclusion from the Result of the GCG Self-AssessmentThe general conclusion from the result of the GCG self-
assessment for the period of December 2016 was in the second
rank, namely, the Bank’s Management in implementing GCG
is rated generally Good.
Summary of Self-Assessment of the GCG Implementation as of December 31st, 2016.
2016 Annual Report BANK MAYORA 157
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
9. Bank telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur tertulis yang memadai untuk penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar, berikut monitoring dan penyelesaian masalahnya. Dilengkapi dengan Corporate Governance Manual dan Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance).
9. The Bank has adequate policies, system and written procedures for the provision of funds to related parties and the provision of major funding, including the necessary monitoring and issue settlement, completed with Corporate Governance Manual and Corporate Governance Guideline.
10. Bank telah memiliki kebijakan dan prosedur mengenai tata cara pelaksanaan transparansi kondisi keuangan dan non-keuangan serta Pelaporan Internal Bank telah berlangsung dengan cukup lengkap dengan didukung oleh SIM yang cukup memadai.
10. The Bank has policies and procedures related to the financial and non-financial transparency governance while the Bank’s Internal Reporting has been ongoing in some detail, supported by adequate SIM.
11. Rencana Bisnis Bank disusun sesuai dengan visi dan misi Bank serta Pemilik Bank berkomitmen penuh dalam mendukung rencana strategis Bank.
11. The Bank’s Business Plan is prepared in accordance with the Bank’s vision and mission with the full commitment from the Bank’s Owners to support the Bank’s strategic plan.
GOVERNANCE PROCESS
1. Pengawasan Dewan Komisaris atas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi telah berjalan efektif dan pengangkatan Komisaris telah memperhatikan rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi serta memperoleh persetujuan dari RUPS namun masih terdapat keterlibatan Dewan Komisaris dalam pengambilan keputusan kredit
1. Supervisory of the Board of Commissioners on the implementation of duties and responsibilities has run effectively and the appointment of Commissioner has considered the recommendation of the Remuneration and Nomination Committee and gain the approval of the GMS, however, the Board of Commissioners is still involved in making a credit decision.
2. Direksi telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara efektif dengan didukung oleh kebijakan serta sumber daya manusia yang memadai.
2. The Board of Directors has performed its duties and responsibilities effectively supported by adequate policies and human resources.
3. Komite menyelenggarakan rapat secara rutin dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris.
3. The committees held regular meetings and perform their duties in giving recommendation to the Board of Commissioners.
4. Bank tidak menghadapi benturan kepentingan. 4. The Bank did not undergo any conflict of interests.
5. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan dan Satuan Kerja Kepatuhan berjalan sesuai dengan yang ditetapkan dalam ketentuan Regulator.
5. The implementation of duties and responsibilities of the Board of Directors which are related to Compliance Functions and the Compliance Work Unit run in accordance with the provisions set out by the Regulator.
6. Fungsi audit Internal telah diterapkan secara cukup efektif terhadap semua aspek kegiatan yang berlangsung.
6. The internal audit performed its function on all aspects of activities effectively.
7. Akuntan Publik dan KAP yang ditunjuk, dapat bekerja secara independen serta memenuhi standar profesional akuntan publik dan perjanjian kerja serta ruang lingkup audit yang ditetapkan.
7. The appointed Public Accountant and Public Accounting Firm (KAP) performed their duties independently and adhered to the public accounting professional standards, work agreement and the scope of audit agreed upon.
8. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi dalam rangka manajemen risiko dan sistem pengendalian Internal berjalan cukup efektif.
8. The Board of Commissioners and Board of Directors effectively performed their duties and responsibilities related to risk management and internal control system.
9. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan dalam jumlah besar telah sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan Penyediaan dana kepada pihak terkait selalu mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris.
9. Fund provision to related parties and the provision of major funds always under approval of the Board of Commissioners and adhered to principles of prudence and fund provision to related parties.
10. Bank telah melakukan transparansi kondisi keuangan dan non-keuangan kepada Stakeholders dan Regulator sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
10. The Bank has performed financial and non-financial condition of transparency to Stakeholders and Regulator in accordance with the prevailing regulation.
11. Direksi telah melaksanakan Rencana Bisnis Bank dengan efektif dan Dewan Komisaris berperan aktif dalam melakukan pengawasan.
11. The Board of Directors has performed the Bank Business Plan effectively, and the Board of Commissioners actively performed its supervisory function.
158 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
GOVERNANCE OUTCOME
1. Dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang dilakukan oleh Dewan Komisaris, tidak terdapat intervensi pemilik yang menyebabkan kerugian Bank.
1. In the implementation of duties and responsibilities by the Board of Commissioners, the Bank Owners did not commit any intervention which resulted in loss.
2. Direksi secara berkelanjutan melakukan upaya untuk meningkatkan kompetensi karyawan dan Direksi senantiasa mengkomunikasikan arahan dan kebijakan strategi Bank serta Direksi senantiasa meningkatkan pengetahuan dan kompetensi yang tercermin dalam peningkatan kinerja Bank, penyelesaian permasalahan-permasalahan yang dihadapi dan pencapaian hasil sesuai ekspektasi Stakeholders.
2. The Board of Directors continuously improved the competence of the employees, communicated directives and strategic policies, and enhanced the knowledge and competence as reflected in the Bank’s performance improvement, settlement of issues faced by the Bank, and the achievement which met the expectation of the Stakeholders.
3. Hasil rapat dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik dan masing-masing Komite telah memberikan rekomendasi sesuai tugasnya kepada Dewan Komisaris.
3. The decision of the meetings are committed into the minutes of the meetings and are well documented. Each Committee provided recommendations based on their duties to the Board of Commissioners.
4. Bank tidak menghadapi benturan kepentingan. 4. The Bank did not undergo any conflict of interests.
5. Penyampaian Laporan Pokok Pelaksanaan tugas Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan telah sesuai dengan ketentuan Regulator dan Bank telah membangun budaya kepatuhan dalam kegiatan operasional Bank sehingga kegiatan operasional Bank telah sesuai dengan peraturan yang berlaku serta Bank berhasil menurunkan jumlah denda yang dibebankan namun masih terdapat pelanggaran ketentuan yang menyebabkan Bank dikenakan sanksi denda.
5. Submission of Reports of the Implementation of duties of the Board of Directors which are related to Compliance Functions is in line with the provisions of the Regulator and the Bank has developed a culture of compliance in its operations that makes it in compliance with the prevailing regulations and the Bank succeeded in reducing the amount of fines imposed but there are still violations which caused the Bank to be fined.
6. Tidak terdapat temuan audit berupa kejadian yang menimbulkan kerugian yang signifikan.
6. There were no audit findings which resulted significant loss.
7. Cakupan audit telah sesuai dengan ruang lingkup dan ketentuan yang berlaku.
7. The audit scope is in accordance with the scope and conditions apply.
8. Penerapan manajemen risiko dan sistem pengendalian Internal atas semua kegiatan Bank berjalan dengan cukup efektif, tercermin dari Profil Risiko Bank yang selalu terpelihara pada peringkat 2 (Low to Moderate) dan Dewan Komisaris dan Direksi telah melakukan pengawasan secara aktif terkait dengan pelaksanaan kebijakan dan strategi penerapan manajemen risiko dan sistem pengendalian Internal.
8. Implementation of risk management and internal control system to all activities of the Bank runs quite effectively, reflected in the Bank’s Risk Profile that is always maintained at second rank (Low to Moderate) and the Board of Commissioners and the Board of Directors have active supervision related to the implementation of policies and strategies of the implementation of risk management and internal control system.
9. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan jumlah besar telah sesuai dengan ketentuan Regulator.
9. Fund provision to related parties and the provision of major funds are in accordance with the Regulator’s provisions.
10. Laporan mengenai kondisi keuangan dan non-keuangan telah disampaikan secara transparan kepada Regulator dan lembaga-lembaga lainnya dan Laporan pelaksanaan GCG yang tercakup dalam Laporan Tahunan telah disajikan dalam homepage Bank secara tepat waktu serta Penyelesaian pengaduan nasabah Bank telah dilaksanakan dengan baik.
10. Report on financial and non-financial condition has been submitted transparently to the Regulator and other institutions and Report on GCG implementation included in the Annual Report has been presented in the Bank’s homepage on time and the settlement of customer complaints have been executed well.
11. Rencana strategis telah terealisasi dengan baik dan Rencana strategis Bank didukung oleh infrastruktur yang cukup memadai.
11. The strategic plan has been realized well and supported by adequate infrastructure.
2016 Annual Report BANK MAYORA 159
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
STRUKTUR DAN MEKANISME TATA KELOLA PERUSAHAAN
Struktur Tata KelolaSesuai Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas, struktur Tata Kelola Perusahaan Bank MAYORA
terdiri dari organ utama perusahaan, yaitu :
1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
2. Dewan Komisaris
3. Direksi
Selain organ utama, Bank MAYORA juga memiliki organ
pendukung, antara lain :
1. Komite di Bawah Komisaris
- Komite Audit
- Komite Pemantau Risiko
- Komite Remunerasi dan Nominasi
2. Organ pendukung Direksi
- Komite di Bawah Direksi
• Asset & Liability Management Commitee (ALCO)
• Komite Pengarah Teknologi Informasi
• Komite Manajemen Risiko
• Komite Merchant EDC
• Komite Image
- Corporate Secretary & Legal
- Satuan Kerja Audit Internal
- Satuan Kerja Kepatuhan
- Satuan Kerja Manajemen Risiko
CORPORATE GOVERNANCE STRUCTURE AND MECHANISM
Corporate Governance StructureAccording to Law No. 40 Year 2007 on Limited Liability
Company, the Corporate Governance structure of Bank
MAYORA consists of the Company’s main organs, namely:
1. General Meeting of Shareholders (GMS)
2. Board of Commissioners
3. Board of Directors
Bank MAYORA also has supporting organs, among others:
1. Supporting organs of the Board of Commissioners
- Audit Committee
- Risk Monitoring Committee
- Remuneration and Nomination Committee
2. Supporting organs of the Board of Directors
- Committees under the Board of Directors
• Asset & Liability Management Commitee (ALCO)
• Information Technology Steering Committee
• Risk Management Committee
• EDC Merchant Committee
• Image Committee
- Corporate Secretary & Legal
- Internal Audit Work Unit
- Compliance Work Unit
- Risk Management Work Unit
160 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Mekanisme Tata Kelola Mekasnisme tata kelola atau governance mechanism merupakan
mekanisme implementasi GCG yang tercermin dalam sistem
yang kuat. Implementasi GCG tidak cukup hanya dengan
berlandaskan pada pilar governance structure, melainkan
dibutuhkan adanya aturan main yang jelas dalam bentuk
mekanisme. Governance mechanism dapat diartikan sebagai
aturan main, prosedur dan hubungan yang jelas antara pihak
yang mengambil keputusan dengan pihak yang melakukan
kontrol (pengawasan) terhadap keputusan tersebut.
Corporate Governance MechanismThe corporate governance mechanism is GCG implementation
mechanism which is reflected in a strong system. GCG
implementation is not enough just to be based on pillars
of governance structure, it is necessary to have clear rules
in the form of a mechanism. Governance mechanism can
be defined as rules, procedures and a clear relationship
between the parties who took the decision with the parties
who performed control (supervisory) against such decision.
Corp. Secretary & Legal
Internal Audit
Komite PenunjangSupporting Committee
Komite PenunjangSupporting Committee
Risk Management
Compliance
Dir. Kepatuhan Direktur
Compliance Director Director
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Direktur Utama
President Director
RUPS/GMS
Organ Utama
Organ Penunjang
Garis Struktural
Garis Monitoring/ Laporan
• ALCO Asset Liability Committee (ALCO)• Komite Pengarah TI Information Technology Directive
Committee• Komite Manajemen Risiko Risk Management Comittee• Komite Merchant EDC EDC Merchant Committee• Komite Image Image Comittee
• Komite Audit Audit Comittee• Komite Pemantau Risiko Risk Oversight
Committee• Komite Remunerasi &
Nominasi Remuneration and
Nomination Committee
2016 Annual Report BANK MAYORA 161
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Rapat Umum Pemegang Saham merupakan organ Perseroan
yang memiliki wewenang tertinggi yang tidak diberikan
kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam mengambil
keputusan atas hal-hal utama dan strategis yang sangat
mempengaruhi jalannya usaha.
Melalui RUPS para Pemegang Saham dapat memutuskan
penunjukan dan perubahan susunan anggota Dewan Komisaris
dan Direksi, menyetujui perubahan Anggaran Dasar, menyetujui
Laporan Keuangan Tahunan, penetapan penggunaan laba,
dan menghasilkan keputusan-keputusan penting lainnya yang
sejalan dengan arah dan kebijakan Bank.
RUPS terdiri atas RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa.
RUPS Tahunan wajib diselenggarakan 1 (satu) kali dalam
setahun dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam)
bulan setelah tahun buku berakhir. RUPS Tahunan untuk
mengesahkan beberapa agenda antara lain rencana kerja
perusahaan, pengangkatan dan pemberhentian anggota
Direksi dan Dewan Komisaris, penetapan auditor eksternal,
tindakan korporasi yang membawa dampak signifikan
termasuk penggunaan laba bersih dan menyetujui Laporan
Tahunan termasuk pengesahan laporan keuangan serta
laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris.
Sedangkan RUPS Luar Biasa adalah RUPS lainnya dapat
diselenggarakan setiap waktu berdasarkan kebutuhan untuk
kepentingan perusahaan.
PELAKSANAAN RUPS 2016Pada tahun 2016, Bank MAYORA menyelenggarakan RUPS
sebanyak 4 (empat) kali, yaitu 1 (satu) kali RUPS Tahunan dan
3 (tiga) kali RUPS Luar Biasa. Adapun hasil dari RUPS tersebut
adalah :
RUPS TAHUNANDiselenggarakan pada :
Waktu : 10 Agustus 2016
Tempat : Jalan Tomang Raya Kav. 21-23 Jakarta Barat
Dihadiri oleh : Hendrawan Atmadja
(Direktur Utama PT. Mayora Inti Utama)
Hendrawan Atmadja
(Direktur PT. Mayora Dhana Utama)
Sarvesh Suri
(Country Manager PT. International
Finance Corporation)
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)General Meeting of Shareholders (GMS)
General Meeting of Shareholders is the Company’s highest
instrument in making the decisions on major and strategic
issues, which have a major impact on the Bank’s activities.
Through GMS, the Shareholders can decide on the appointment
and changes in the composition of the Board of Commissioners
and Board of Directors, approve the amendment of the Articles
of Association, approve the Annual Financial statements,
determination of use of profits, and generate other important
decisions that are in line with the Bank’s direction and policy.
GMS consists of Annual GMS and Extraordinary GMS.
Annual GMS shall be held once a year in a maximum period
of 6 (six) months after the conclusion of a financial year.
Annual GMS is to ratify several agenda including work plans,
appointment and dismissal of members of the Board of
Directors and Board of Commissioners, determination of
th external auditors, corporate actions that have significant
impact including the use of net profit, approve the Annual
Report and also the ratification of financial statements and
the Board of Commissioners’ supervisory report.
While Extraordinary GMS is another GMS that can be held at
any time based on necessity for the Company’s interests.
GMS 2016In 2016, Bank MAYORA held 4 (four) GMS which consist
of 1 (one) Annual GMS and 3 (three) Extraordinary GMS.
Resolutions from the GMS are as follow:
ANNUAL GMSHeld on:
Time : August 10, 2016
Place : Jalan Tomang Raya Kav. 21-23, West Jakarta
Attendees : Hendrawan Atmadja
(President Director of PT Mayora Inti Utama)
Hendrawan Atmadja
(Director of PT Mayora Dhana Utama)
Sarvesh Suri
(Country Manager of PT International
Finance Corporation)
162 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Hasil keputusan RUPS Tahunan tertuang dalam Akta
Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 127, tanggal
15 Agustus 2016 dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi,
Notaris di Jakarta, dengan keputusan sebagai berikut:
AGENDA KEPUTUSANRESOLUTIONS
REALISASIREALIzATION
Menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2015 yang antara lain meliputi Laporan Kegiatan Perseroan, Laporan Pengawasan Dewan Komisaris, dan Laporan Keuangan Tahun Buku 2015, serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et decharge) kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang dilakukan dalam buku 2015, sepanjang tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan tersebut.
Approving and ratifying the Company’s 2015 Annual Report which includes Activity Report of the Company, the Board of Commissioners Supervisory Report and the Financial statements of Financial Year 2014, as well as approving to grant full release and discharge to all obligations (acquit et decharge) to the entire members of the Board of Directors and the Board of Commissioners of the Company over the managerial and supervisory duties they have performed during the financial year of 2015, insofar as such actions are reflected in the Annual Report.
Menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2015 yang antara lain meliputi Laporan Kegiatan Perseroan, Laporan Pengawasan Dewan Komisaris, dan Laporan Keuangan Tahun Buku 2015, serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et decharge) kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang dilakukan dalam buku 2015, sepanjang tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan tersebut.
Approving and ratifying the Company’s 2015 Annual Report which includes Activity Report of the Company, the Board of Commissioners Supervisory Report and the Financial statements of Financial Year 2014, as well as approving to grant full release and discharge to all obligations (acquit et decharge) to the entire members of the Board of Directors and the Board of Commissioners of the Company over the managerial and supervisory duties they have performed during the financial year of 2015, insofar as such actions are reflected in the Annual Report.
Sudah terealisasi yang tertuang dalam akta. Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 127, tanggal 15 Agustus 2016.
Already realized as contained in the Deed of Statement of Shareholders’ Decision No. 127, dated August 15, 2016.
Menyetujui penggunaan laba bersih Perseroan Tahun Buku 2015 sebesar Rp 44.128.703.712,00 setelah dikurangi cadangan wajib sebesar Rp. 10.000.000,00 seluruhnya dibukukan sebagai laba ditahan untuk menambah modal Perseroan.
Approving the utilization of the Company’s Net Profit for the financial year of 2015 amounting to Rp. 44,128,703,712, after deducting the statutory reserve amounting to Rp. 10,000,000, entirely recorded as retained earnings to increase the capital of the Company.
Menyetujui penggunaan laba bersih Perseroan Tahun Buku 2015 sebesar Rp 44.128.703.712,00 setelah dikurangi cadangan wajib sebesar Rp. 10.000.000,00 seluruhnya dibukukan sebagai laba ditahan untuk menambah modal Perseroan.
Approving the utilization of the Company’s Net Profit for the financial year of 2015 amounting to Rp. 44,128,703,712, after deducting the statutory reserve amounting to Rp. 10,000,000, entirely recorded as retained earnings to increase the capital of the Company.
Sudah terealisasi, tertuang dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 127, tanggal 15 Agustus 2016 dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi, Notaris di Jakarta
Has been realized, stipulated in the Deed of Shareholders No. 127, dated August 15, 2016 made by Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi, Notary in Jakarta
Resolutions of the Annual GMS are stipulated in the Deed
of Shareholders No. 127, dated August 15, 2016, made by
Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi, Notary in Jakarta, with the
following resolutions:
2016 Annual Report BANK MAYORA 163
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
AGENDA KEPUTUSANRESOLUTIONS
REALISASIREALIzATION
Menyetujui dan memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang diangkat untuk melakukan audit atas laporan keuangan Perseroan Tahun Buku 2016 serta menetapkan jumlah honorariumnya.
Giving approval and authorizing the Board of Directors to appoint Public Accounting Firm to conduct audit of the Company’s 2015 Financial Report and to determine the honorarium.
Menyetujui dan memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang diangkat untuk melakukan audit atas laporan keuangan Perseroan Tahun Buku 2016 serta menetapkan jumlah honorariumnya.
Giving approval and authorizing the Board of Directors to appoint Public Accounting Firm to conduct audit of the Company’s 2015 Financial Report and to determine the honorarium.
Sudah terealisasi dengan menunjuk Kantor Akuntan Publik KAP Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Achmad, Suharli & Rekan yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan untuk melakukan audit independen atas laporan keuangan Bank MAYORA tahun 2016. Hal ini tertuang dalam akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 127, tanggal 15 Agustus 2016 dan memo perikatan Aufdit nomor E005.IX/SC/2016
Has been realized by appointing Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Achmad, Suharil & Partner Certified Public Accountants, listed with Financial Services Authority, to conduct independent audit of Bank MAYORA’s financial statement for the year 2016. This is stated in the Deed of Shareholder Resolution No.127, dated August 15, 2016, and in the audit obligation memo No. E005.IX/SC/2016
Menyetujui dan memberikan wewenang sepenuhnya kepada Komisaris Utama Perseroan untuk menetapkan gaji/penghasilan dan tunjangan lain bagi para anggota Direksi, dan menetapkan honorarium dan tunjangan bagi Dewan Komisaris Perseroan.
Giving approval to and authorizing the President Commissioner to determine the salary/income and other benefits for the members of the Board of Directors, and to determine the honorarium and other benefits of the Board of Commissioners.
Menyetujui dan memberikan wewenang sepenuhnya kepada Komisaris Utama Perseroan untuk menetapkan gaji/penghasilan dan tunjangan lain bagi para anggota Direksi, dan menetapkan honorarium dan tunjangan bagi Dewan Komisaris Perseroan.
Giving approval to and authorizing the President Commissioner to determine the salary/income and other benefits for the members of the Board of Directors, and to determine the honorarium and other benefits of the Board of Commissioners.
Sudah terealisasi, tertuang dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 127, tanggal 15 Agustus 2016 dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi, Notaris di Jakarta
Has been realized, stipulated in the Deed of Shareholders No. 127, dated August 15, 2016 made by Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi, Notary in Jakarta
RUPS LUAR BIASADiselenggarakan pada :
Waktu : 19 Februari 2016
Tempat : Jalan Tomang Raya Kav. 21-23 Jakarta Barat
Dihadiri oleh : Hendrawan Atmadja
(Direktur Utama PT. Mayora Inti Utama)
Hendrawan Atmadja
(Direktur PT. Mayora Dhana Utama)
Sarvesh Suri
(Country Manager PT. International
Finance Corporation)
EXTRAORDINARY GMSHeld on :
Time : February 19, 2016
Place : Jalan Tomang Raya Kav. 21-23 Jakarta Barat
Attendees : Hendrawan Atmadja
(President Director of PT. Mayora Inti Utama)
Hendrawan Atmadja
(Director of PT. Mayora Dhana Utama)
Sarvesh Suri
(Country Manager of PT. International
Finance Corporation)
164 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Hasil keputusan RUPS Luar Biasa tertuang dalam Akta
Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 141, tanggal 20
Juni 2016 dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi, Notaris di
Jakarta, dengan keputusan sebagai berikut :
AGENDA KEPUTUSANRESOLUTIONS
REALISASIREALIzATION
Mengangkat kembali seluruh anggota Dewan Komisaris Perseroan yang saat ini menjabat untuk periode masa jabatan yang baru selama 3 (tiga) Tahun, terhitung sejak tanggal dua puluh dua Pebruari dua ribu enam belas (22-2-2016) sampai dengan dua puluh dua Pebruari dua ribu sembilan belas (22-2-2019).
Reappointing the entire members of the Board of Commissioners who is currently serving for a new tenure period of 3 (three) years, commencing from February 22, 2016 until February 22, 2019.
Bahwa para pemegang saham Perseroan telah mengambil keputusan sebagaimana termaktub dalam Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan, yang dibuat dibawah tangan, bermeterai cukup, tertanggal sembilan belas Pebruari dua ribu enam belas (19-2-2016) (selanjutnya disebut Keputusan 19 Pebruari 2016).
The Company’s shareholders have made a decision as stated in the Company’s Decision of the Shareholders, which are made under hand, sufficiently stamped, dated February 19, 2016 (hereinafter referred to as Resolutions February 19, 2016).
Sudah terealisasi, tertuang dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 141, tanggal 20 Juni 2016 dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi, Notaris di Jakarta.
Already realized as contained in the Deed of Statement of Shareholders’ Decision No. 141, dated June 20, 2016 before Dr. Irawan Soerodjo, SH.,MSi, Notary in Jakarta.
Mengangkat Nyonya Joys Djajanto dan Nyonya Rufina Tinawati Marianto, masing-masing selaku Komisaris Independen terhitung efektif sejak diperolehnya Penetapan Kelulusan Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta menetapkan pengangkatan tersebut dengan periode dan masa jabatan sampai dengan tanggal dua puluh dua Pebruari dua ribu sembilan belas (22-2-2019)
Appointing Mrs. Joys Djajanto and Mrs. Rufina Tinawati Marianto, respectively as Independent Commissioner effectively since obtaining Determination of the Fit and Proper Test Assessment from the Financial Services Authority (OJK) and determining the appointment with a period and tenure until February 22, 2019.
Bahwa Keputusan 19 Februari 2016 telah mengambil keputusan tentang pengangkatan Nyonya Rufina Tinawati marianto selaku Komisaris Independen dan Nyonya Joys Djajanto selaku Komisaris Independen yang berlaku efektif jika dan sejak tanggal diperolehnya Penetapan Kelulusan Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) dari Otoritas Jasa Keuangan.
The Resolutions February 19th, 2016 has made a decision on the appointment of Mrs. Rufina Tinawati Marianto as Independent Commissioner and Mrs. Joys Djajanto as Independent Commissioner which became effective if and since the date of obtaining the Determination of Fit and Proper Test Assessment from the Financial Services Authority.
Sudah terealisasi, tertuang dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 141, tanggal 20Juni 2016 dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi,Notaris di Jakarta.
Already realized as contained in the Deed of Statement of Shareholders’ Decision No. 141, dated June 20, 2016 before Dr. Irawan Soerodjo, SH.,MSi, Notary in Jakarta.
Resolutions of the Extraordinary GMS are stipulated in the
Deed of Shareholders No. 141, datedJune 20, 2016, made
by Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi, Notary in Jakarta, with the
following resolutions:
2016 Annual Report BANK MAYORA 165
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
AGENDA KEPUTUSANRESOLUTIONS
REALISASIREALIzATION
Menyatakan terhitung sejak tanggal terakhir ditandatanganinya Keputusan Sirkuler ini, susunan anggota Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut :- Komisaris Utama: Tuan Dharmawan Atmadja- Komisaris Independen: Tuan Taryadi Supangkat- Komisaris Independen: Tuan Timotius Adidjadja- Komisaris Independen: Nyonya Joys Djajanto- Komisaris Independen: Nyonya Rufina Tinawati Marianto
Dengan ketentuan pengangkatan Nyonya Joys Djajanto dan Nyonya Rufina Tinawati Marianto sebagai Komisaris Independen Perseroan, berlaku efektif jika dan sejak tanggal diperolehnya Penetapan Kelulusan Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Declaring after the date of the last signing of the Circular Resolutions, the Board of Commissioners of the Company are as follows:- President Commissioner: Mr. Dharmawan Atmadja- Independent Commissioner: Mr. Taryadi Supangkat- Independent Commissioner: Mr. Timotius Adidjadja- Independent Commissioner: Mrs. Joys Djajanto- Independent Commissioner: Mrs. Rufina Tinawati Marianto
With the provision of the appointment of Mrs. Joys Djajanto and Mrs. Rufina Tinawati Marianto as Independent Commissioner of the Company, effective if and since the date of obtaining Determination of the Fit and Proper Test Assessment by the Financial Services Authority (OJK).
Bahwa Otoritas Jasa Keuangan (untuk selanjutnya disebut “OJK”) telah menyetujui pengangkatan Nyonya Rufina Tinawati Marianto selaku Komisaris Independen sebagaimana ternyata dalam Surat Keputusan OJK, tertanggal tujuh Juni dua ribu enam belas (7-6-2016), nomor SR-88/D.03/2016, tentang Keputusan Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) atas Pengangkatan Komisaris Independen Perseroan (untuk selanjutnya disebut Surat OJK)
The Financial Services Authority (hereinafter referred to as “OJK”) has approved the appointment of Mrs. Rufina Tinawati Marianto as Independent Commissioner as stated in OJK Decision Letter, dated June 7, 2016, No. SR-88/D.03/2016, on the Fit and Proper Test on the Appointment of Independent Commissioner of the Company (hereinafter referred to as OJK Letter).
Sudah terealisasi, tertuang dalam :- Akta Pernyataan
Keputusan Pemegang Saham No. 141, tanggal 20 Juni 2016 dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi, Notaris di Jakarta.
- Surat Keputusan OJK Nomor SR-88/D.03/2016 tertanggal 7-6-2016.
Has been realized, stipulated in :- Has been realized,
stipulated in the Deed of Shareholders No. 141, dated June 20, 2016 made by Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi, Notary in Jakarta
- OJK Decision Letter No. SR-88/D.03/2016 dated June 6, 2016.
166 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
AGENDA KEPUTUSANRESOLUTIONS
REALISASIREALIzATION
Memberi kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi, dikuasakan untuk menyatakan Keputusan Sirkuler ini dalam akta yang dibuat dihadapan notaris, baik setelah ditandatanganinya Keputusan Sirkuler ini maupun setelah memperoleh surat Penetapan Kelulusan Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait Keputusan Sirkuler ini, yang selanjutnya memberitahukannya pada pejabat yang berwenang, serta melakukan semua dan setiap tindakan yang dianggap diperlukan sehubungan dengan keputusan tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Authorizing the Board of Directors with the right of substitution, authorized to declare this Circular Resolutions in the deed made by a notary, either after the signing of this Circular Resolutions or after obtaining the Determination letter of the Fit and Proper Test Assessment from the Financial Services Authority (OJK) related to this Circular Resolutions, which in turn inform the competent authorities, and to take all and any measures deemed necessary in connection with the resolutions in accordance with the applicable law and regulations.
Bahwa berdasarkan keputusan pertama Keputusan 19 Pebruari 2016, susunan Dewan Komisaris Perseroan yang efektif jabatannya terhitung sejak tanggal dua puluh dua Pebruari dua ribu enam belas (22-2-2016) sampai dengan tanggal dua puluh dua pebruari dua ribu sembilan belas (22-2-2019), telah dituangkan/dinyatakan sebelum diperolehnya Surat OJK dalam akta yang dibuat dihadapan saya, Notaris, tertanggal tujuh belas Maret dua ribu enam belas (17-3-2016) nomor 110.
Based on the First Resolutions February 19th, 2016, the Composition of the Board of Directors which position is effective since the date of February 22, 2016 until the date of February 22, 2019, has been stipulated/declared before obtaining the OJK Letter in deed made by a Notary, dated March 17, 2016, No. 110.
Sudah terealisasi, tertuang dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 141, tanggal 20 Juni 2016 dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi, Notaris di Jakarta.
Already realized as contained in the Deed of Statement of Shareholders’ Decision No. 141, dated June 20, 2016, before Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi, Notary in Jakarta.
Bahwa sehubungan dengan telah diperolehnya Penetapan Hasil Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) dari OJK untuk Nyonya Rufina Tinawati Marianto sebagaimana ternyata dalam Surat OJK, maka susunan anggota Dewan Komisaris hendak dinyatakan kembali.
Menyatakan bahwa terhitung sejak terbitnya Surat Keputusan OJK sampai dengan tanggal dua puluh dua Pebruari dua ribu sembilan belas (22-2-2019), susunan anggota Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut :- Komisaris Utama: Tuan Dharmawan Atmadja- Komisaris Independen: Tuan Taryadi Supangkat- Komisaris Independen: Tuan Timotius Adidjadja- Komisaris Independen: Nyonya Rufina Tinawati Marianto
In relation to the Determination of Fit and Proper Test Results of the OJK, for Mrs. Rufina Tinawati Marianto as stated in the OJK Letter, the composition of the Board of Commissioners about to be restated.
Sudah terealisasi, tertuang dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 141, tanggal 20 Juni 2016 dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi, Notaris di Jakarta.
Has been realized, stipulated in the Deed of Shareholders No. 141, dated June 20, 2016 made by Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi, Notary in Jakarta
2016 Annual Report BANK MAYORA 167
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
AGENDA KEPUTUSANRESOLUTIONS
REALISASIREALIzATION
Declaring that as of the issuance of OJK Decision Letter until February 22, 2019, the composition of the Board of Commissioners is as follows:- President Commissioner: Mr. Dharmawan Atmadja- Independent Commissioner: Mr. Taryadi Supangkat- Independent Commissioner: Mr. Timotius Adidjadja- Independent Commissioner: Mrs. Rufina Tinawati Marianto
Hasil keputusan RUPS Luar Biasa tertuang dalam Akta
Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 173, tanggal
22 Agustus 2016 dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi,
Notaris di Jakarta, dengan keputusan sebagai berikut :
AGENDA KEPUTUSAN REALISASI
Mengangkat kembali seluruh anggota Dewan Komisaris Perseroan yang saat ini menjabat untuk periode masa jabatan yang baru selama 3 (tiga) Tahun, terhitung sejak tanggal dua puluh dua Pebruari dua ribu enam belas (22-2-2016) sampai dengan dua puluh dua Pebruari dua ribu sembilan belas (22-2-2019).
Reappointing the entire members of the Board of Commissioners who is currently serving for a new tenure period of 3 (three) years, commencing from February 22, 2016 until February 22, 2019.
Bahwa para pemegang saham Perseroan telah mengambil keputusan sebagaimana termaktub dalam Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan, yang dibuat dibawah tangan, bermeterai cukup, tertanggal sembilan belas Pebruari dua ribu enam belas (19-2-2016) (selanjutnya disebut Keputusan 19 Pebruari 2016).
The Company’s shareholders have made a decision as stated in the Company’s Decision of the Shareholders, which are made under hand, sufficiently stamped, dated February 19, 2016 (hereinafter referred to as Resolutions February 19, 2016).
Sudah terealisasi, tertuang dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 173, tanggal 22 Agustus 2016 dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi, Notaris di Jakarta.
Already realized as contained in the Deed of Statement of Shareholders’ Decision No. 173, dated August 22, 2016, before Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi, Notary in Jakarta.
Mengangkat Nyonya Joys Djajanto dan Nyonya Rufina Tinawati Marianto, masing-masing selaku Komisaris Independen terhitung efektif sejak diperolehnya Penetapan Kelulusan Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta menetapkan pengangkatan tersebut dengan periode dan masa jabatan sampai dengan tanggal dua puluh dua Pebruari dua ribu sembilan belas (22-2-2019)
Appointing Mrs. Joys Djajanto and Mrs. Rufina Tinawati Marianto, respectively as Independent Commissioner effectively since obtaining Determination of the Fit and Proper Test Assessment from the Financial Services Authority (OJK) and determining the appointment with a period and tenure until February 22, 2019.
Bahwa Keputusan 19 Februari 2016 telah mengambil keputusan tentang pengangkatan Nyonya Rufina Tinawati marianto selaku Komisaris Independen dan Nyonya Joys Djajanto selaku Komisaris Independen yang berlaku efektif jika dan sejak tanggal diperolehnya Penetapan Kelulusan Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) dari Otoritas Jasa Keuangan.
The Resolutions February 19, 2016 has made a decision on the appointment of Mrs. Rufina Tinawati Marianto as Independent Commissioner and Mrs. Joys Djajanto as Independent Commissioner which became effective if and since the date of obtaining the Determination of Fit and Proper Test Assessment from the Financial Services Authority.
Sudah terealisasi, tertuang dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 173, tanggal 22 Agustus 2016 dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi, Notaris di Jakarta.
Has been realized, stipulated in the Deed of Shareholders No. 173, dated August 22, 2016 made by Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi, Notary in Jakarta
Resolutions of the Extraordinary GMS are stipulated in the
Deed of Shareholders No. 173, dated August 22, 2016, made
by Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi, Notary in Jakarta, with the
following resolutions:
168 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
AGENDA KEPUTUSAN REALISASI
Menyatakan terhitung sejak tanggal terakhir ditandatanganinya Keputusan Sirkuler ini, susunan anggota Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut :- Komisaris Utama: Tuan Dharmawan Atmadja
- Komisaris Independen: Tuan Taryadi Supangkat
- Komisaris Independen: Tuan Timotius Adidjadja
- Komisaris Independen: Nyonya Joys Djajanto
- Komisaris Independen: Nyonya Rufina Tinawati Marianto
Dengan ketentuan pengangkatan Nyonya Joys Djajanto dan Nyonya Rufina Tinawati Marianto sebagai Komisaris Independen Perseroan, berlaku efektif jika dan sejak tanggal diperolehnya Penetapan Kelulusan Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Declaring after the date of the last signing of the Circular Resolutions, the Board of Commissioners of the Company are as follows:- Komisaris Utama : Tuan Dharmawan Atmadja
- Komisaris Independen : Tuan Taryadi Supangkat
- Komisaris Independen : Tuan Timotius Adidjadja
- Komisaris Independen : Nyonya Joys Djajanto
- Komisaris Independen : Nyonya Rufina Tinawati Marianto
With the provision of the appointment of Mrs. Joys Djajanto and Mrs. Rufina Tinawati Marianto as Independent Commissioner of the Company, effective if and since the date of obtaining Determination of the Fit and Proper Test Assessment by the Financial Services Authority (OJK).
Bahwa Otoritas Jasa Keuangan (untuk selanjutnya disebut “OJK”) telah menyetujui pengangkatan Nyonya Joys Djajanto selaku Komisaris Independen sebagaimana ternyata dalam Surat Keputusan OJK, tertanggal sembilan Agustus dua ribu enam belas (9-8-2016), nomor SR-152/D.03/2016, tentang Keputusan Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) atas Pengangkatan Komisaris Independen Perseroan (untuk selanjutnya disebut Surat OJK).
The Financial Services Authority (hereinafter referred to as "OJK") has approved the appointment of Mrs. Joys Djajanto as Independent Commissioner as stated in OJK Decision Letter, dated August 2, 2016, No. SR-152/D.03/2016, on the Fit and Proper Test on the Appointment of Independent Commissioner of the Company (hereinafter referred to as OJK Letter).
Sudah terealisasi, tertuang dalam :- Akta Pernyataan Keputusan
Pemegang Saham No. 173, tanggal 22 Agustus 2016 dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi, Notaris di Jakarta.
- Surat Keputusan OJK Nomor SR-152/D.03/2016 tertanggal 9-8-2016.
Has been realized, stipulated in:- Has been realized, stipulated
in the Deed of Shareholders No. 173, dated August 22, 2016 made by Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi, Notary in Jakarta
- OJK Decision Letter No. SR-152/D.03/2016 dated August 9, 2016.
2016 Annual Report BANK MAYORA 169
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
AGENDA KEPUTUSAN REALISASI
Memberi kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi, dikuasakan untuk menyatakan Keputusan Sirkuler ini dalam akta yang dibuat dihadapan notaris, baik setelah ditandatanganinya Keputusan Sirkuler ini maupun setelah memperoleh surat Penetapan Kelulusan Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait Keputusan Sirkuler ini, yang selanjutnya memberitahukannya pada pejabat yang berwenang, serta melakukan semua dan setiap tindakan yang dianggap diperlukan sehubungan dengan keputusan tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Authorizing the Board of Directors with the right of substitution, authorized to declare this Circular Resolutions in the deed made by a notary, either after the signing of this Circular Resolutions or after obtaining the Determination letter of the Fit and Proper Test Assessment from the Financial Services Authority (OJK) related to this Circular Resolutions, which in turn inform the competent authorities, and to take all and any measures deemed necessary in connection with the resolutions in accordance with the applicable law and regulations.
Bahwa berdasarkan keputusan pertama Keputusan 19 Pebruari 2016, susunan Dewan Komisaris Perseroan yang efektif jabatannya terhitung sejak tanggal dua puluh dua Pebruari dua ribu enam belas (22-2-2016) sampai dengan tanggal dua puluh dua pebruari dua ribu sembilan belas (22-2-2019), telah dituangkan/dinyatakan sebelum diperolehnya Surat OJK dalam akta yang dibuat dihadapan saya, Notaris, tertanggal tujuh belas Maret dua ribu enam belas (17-3-2016) nomor 110.
Based on the First Resolutions February 19th, 2016, the Composition of the Board of Directors which position is effective since the date of February 22, 2016 until the date of February 22, 2019, has been stipulated/declared before obtaining the OJK Letter in deed made by a Notary, dated March 17, 2016, No. 110.
Sudah terealisasi, tertuang dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 173, tanggal 22 Agustus 2016 dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi, Notaris di Jakarta.
Already realized as contained in the Deed of Statement of Shareholders’ Decision No. 173, dated August 22, 2016, before Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi, Notary in Jakarta.
170 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
AGENDA KEPUTUSAN REALISASI
Bahwa sehubungan dengan telah diperolehnya Penetapan Hasil Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) dari OJK untuk Nyonya Joys Djajanto sebagaimana ternyata dalam Surat OJK, maka susunan anggota Dewan Komisaris hendak dinyatakan kembali.
Menyatakan bahwa terhitung sejak terbitnya Surat Keputusan OJK sampai dengan tanggal dua puluh dua Pebruari dua ribu sembilan belas (22-2-2019), susunan anggota Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut :- Komisaris Utama: Tuan Dharmawan Atmadja
- Komisaris Independen: Tuan Taryadi Supangkat
- Komisaris Independen: Tuan Timotius Adidjadja
- Komisaris Independen: Nyonya Rufina Tinawati Marianto
- Komisaris Independen: Nyonya Joys Djajanto
In relation to the Determination of Fit and Proper Test Results of the OJK, for Mrs. Joys Djajanto as stated in the OJK Letter, the composition of the Board of Commissioners about to be restated.
Declaring that as of the issuance of OJK Decision Letter until February 22, 2019, the composition of the Board of Commissioners is as follows:- President Commissioner: Mr. Dharmawan Atmadja
- Independent Commissioner: Mr. Taryadi Supangkat
- Independent Commissioner: Mr. Timotius Adidjadja
- Independent Commissioner: Mrs. Rufina Tinawati Marianto
- Independent Commissioner: Mrs. Joys Djajanto
Sudah terealisasi, tertuang dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 173, tanggal 22 Agustus 2016 dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi, Notaris di Jakarta.
Has been realized, stipulated in the Deed of Shareholders No. 173, dated August 22, 2016 made by Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi, Notary in Jakarta
2016 Annual Report BANK MAYORA 171
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
RUPS LUAR BIASADiselenggarakan pada :
Waktu : 10 Agustus 2016
Tempat : Jalan Tomang Raya Kav. 21-23 Jakarta Barat
Dihadiri oleh : Hendrawan Atmadja
(Direktur Utama PT. Mayora Inti Utama)
Hendrawan Atmadja
(Direktur PT. Mayora Dhana Utama)
Sarvesh Suri
(Country Manager PT. International
Finance Corporation)
Hasil keputusan RUPS Luar Biasa tertuang dalam Akta
Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 128, tanggal
15 Agustus 2016 dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi,
Notaris di Jakarta, dengan keputusan sebagai berikut :
AGENDA KEPUTUSAN REALISASI
Menyetujui pengalihan saham dalam Perseroan dengan cara menjual seluruh saham-saham dalam Perseroan yang dimiliki oleh PT. Mayora Dhana Utama kepada PT. Mayora Inti Utama sebanyak 650.000 (enam ratus lima puluh ribu) saham.
Sehingga setelah pengalihan saham tersebut dilakukan maka susunan para pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut :a. PT. Mayora Inti Utama, pemegang sejumlah
676.313.152 (enam ratus tujuh puluh enam juta tiga ratus tiga belas ribu seratus lima puluh dua) saham.
b. International Finance Corporation, pemegang sejumlah 169.078.288 (seratus enam puluh sembilan juta tujuh puluh delapan ribu dua ratus delapan puluh delapan) saham
Approving the transfer of shares of the Company by selling the entire shares in the Company owned by PT. Mayora Dhana Utama to PT. Mayora Inti Utama as many as 650,000 shares.
Thus, after the transfer of shares is carried out, the composition of the Company’s shareholders is as follows:a. PT. Mayora Inti Utama, a shareholder with
676,313,152 shares.
b. International Finance Corporation, a shareholder with 169,078,288 shares.
Menyetujui pengalihan saham dalam Perseroan dengan cara menjual seluruh saham-saham dalam Perseroan yang dimiliki oleh PT. Mayora Dhana Utama kepada PT. Mayora Inti Utama sebanyak 650.000 (enam ratus lima puluh ribu) saham.
Sehingga setelah pengalihan saham tersebut dilakukan maka susunan para pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut :a. PT. Mayora Inti Utama, pemegang sejumlah
676.313.152 (enam ratus tujuh puluh enam juta tiga ratus tiga belas ribu seratus lima puluh dua) saham.
b. International Finance Corporation, pemegang sejumlah 169.078.288 (seratus enam puluh sembilan juta tujuh puluh delapan ribu dua ratus delapan puluh delapan) saham
Approving the transfer of shares of the Company by selling the entire shares in the Company owned by PT. Mayora Dhana Utama to PT. Mayora Inti Utama as many as 650,000 shares.
Thus, after the transfer of shares is carried out, the composition of the Company’s shareholders is as follows:a. PT. Mayora Inti Utama, a shareholder with
676,313,152 shares.
b. International Finance Corporation, a shareholder with 169,078,288 shares.
Sudah terealisasi, tertuang dalam :- Akta Pernyataan
Keputusan Pemegang Saham No. 128, tanggal 15 Agustus 2016 dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi, Notaris di Jakarta.
- Akta Jual Beli No. 129, tanggal 15 Agustus 2016 dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi, Notaris di Jakarta.
Has been realized, stipulated in:- Has been realized,
stipulated in the Deed of Shareholders No. 128, dated August 15, 2016 made by Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi, Notary in Jakarta
- Deed of Sale & Purchase No. 129, dated August 15, 2016 made by. Irawan Soerodjo, SH., MSi, Notary in Jakarta.
EXTRAORDINARY GMSHeld on:
Time : August 10, 2016
Place : Jalan Tomang Raya Kav. 21-23 Jakarta Barat
Attendees : Hendrawan Atmadja
(President Director of PT. Mayora Inti Utama)
Hendrawan Atmadja
(Director of PT. Mayora Dhana Utama)
Sarvesh Suri
(Country Manager of PT. International
Finance Corporation)
Resolutions of the Extraordinary GMS are stipulated in the
Deed of Shareholders No. 128, dated August 15th, 2016,
made by Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi, Notary in Jakarta, with
the following resolutions:
172 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
INFORMASI MENGENAI RUPS TAHUN SEBELUMNYA Tahun 2015, Bank MAYORA menyelenggarakan RUPS
sebanyak 3 (tiga) kali. Seluruh keputusan RUPS tersebut
sudah direalisasikan pada tahun buku 2015 dengan rincian
keputusan sebagai berikut:
NO TANGGALDATE
KEPUTUSAN RUPSGMS RESOLUTIONS
REALISASI KEPUTUSAN RUPS
REALIZATION OF GMS RESOLUTIONS
1. 22 Juli 2015July 22, 2015
RUPS TahunanAkta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 166, tanggal 21 Agustus 2015.1. Menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan Perseroan tahun buku
2014 (dua ribu empat belas) yang antara lain meliputi Laporan Kegiatan Perseroan, Laporan Pengawasan Dewan Komisaris dan Laporan Keuangan tahun buku 2014 (dua ribu empat belas), serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et decharge) kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang dilakukan dalam tahu buku 2014 (dua ribu empat belas), sepanjang tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan tersebut.
2. Menyetujui penggunaan laba bersih Perseroan tahun buku 2014 (dua ribu empat belas), yaitu : sebesar Rp. 17.259.474.836,- (tujuh belas miliar dua ratus lima puluh sembilan juta empat ratus tujuh puluh empat ribu delapan ratus tiga puluh enam Rupiah), dibukukan sebagai laba ditahan untuk menambah modal Perseroan.
3. Menyetujui dan memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang diangkat untuk melakukan audit atas laporan keuangan Perseroan Tahun Buku 2015 (dua ribu lima belas) serta menetapkan jumlah honorariumnya.
4. Menyetujui dan memberikan wewenang sepenuhnya kepada Komisaris Utama Perseroan untuk menetapkan gaji/penghasilan dan tunjangan lain bagi para anggota Direksi, dan menetapkan honorarium dan tunjangan bagi Dewan Komisaris Perseroan.
Annual GMSDeed of Shareholders No. 166 dated August 21, 2015.1. Approving and ratifying the Company’s 2014 Annual Report which
includes Activity Report of the Company, the Board of Commissioners Supervisory Report and the Financial statements of Financial Year 2014, as well as approving to grant full release and discharge to all obligations (acquit et decharge) to the entire members of the Board of Directors and the Board of Commissioners of the Company over the managerial and supervisory duties they have performed during the financial year of 2014, insofar as such actions are reflected in the Annual Report.
2. Approving the utilization of the Company’s Net Profit for the financial year of 2014 amounting to Rp. 17,259,474,836, for Retained Earnings to add the Company’s Capital.
3. Giving approval and authorizing the Board of Directors to appoint Public Accounting Firm to conduct audit of the Company’s 2015 Financial Report and to determine the honorarium.
4. Giving approval to and authorizing the President Commissioner to determine the salary/income and other benefits for the members of the Board of Directors, and to determine the honorarium and other benefits of the Board of Commissioners
Sudah terealisasi, tertuang dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 139, tanggal 21 Oktober 2015 dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi, Notaris di Jakarta.
Already realized as contained in the Deed of Statement of Shareholders’ Decision No. 139, dated October 21, 2015, before Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi, Notary in Jakarta.
INFORMATION REGARDING GMS IN THE PREVIOUS YEAR In 2015, Bank MAYORA held 3 (three) GMS. All resolutions
made in the GMS were realized in 2015 financial year with the
following detail:
2016 Annual Report BANK MAYORA 173
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
2. 30 September
2015September
30, 2015
RUPS Luar BiasaAkta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 139, tanggal 21 Oktober 2015.I. Menyetujui untuk mengeluarkan saham dalam simpanan sebanyak
114.141.440 (seratus empat belas juta seratus empat puluh satu ribu empat ratus empat puluh) saham, dengan nilai nominall masing-masing saham sebesar Rp 1.000 (seribu Rupiah), sehingga seluruhnya bernominal sebesar Rp. 114.141.440.000,00 (seratus empat belas milyar seratus empat puluh satu juta empat ratus empat puluh ribu rupiah), yang diambil bagian oleh :a. PT. Mayora Inti Utama, sejumlah 91.313.152 (sembilan puluh
satu juta tiga ratus tiga belas ribu seratus lima puluh dua) saham, dengan nilai nominal seluruhnya Rp. 91.313.152.000,00 (sembilan puluh satu miliar tiga ratus tiga belas juta seratus lima puluh dua ribu Rupiah).
b. International Finance Corporation sejumlah 22.828.288 (dua puluh dua juta delapan ratus dua puluh delapan ribu dua ratus delapan puluh delapan) saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp. 22.828.288.000,00 (dua puluh dua miliar delapan ratus dua puluh delapan ribu dua ratus delapan puluh delapan ribu Rupiah).
Sehingga setelah diadakan pengeluaran saham sebagaimana diuraikan di atas dan penyetoran atas saham-saham yang diambil bagian oleh pemegang saham, maka susunan pemegang saham perseroan menjadi sebagai berikut :a. PT. Mayora Inti Utama, sebesar Rp 675.663.152.000,00 (enam ratus
tujuh puluh lima miliar enam ratus enam puluh tiga juta seratus lime puluh dua ribu Rupiah).
b. PT. Mayora Dhana Utama, sebesar Rp 650.000.000,00 (enam ratus lima puluh juta Rupiah).
c. International Finance Corporation sebesar Rp 169.078.288.000,00 (seratus enam puluh sembilan miliar tujuh puluh delapan juta dua ratus delapan puluh delapan ribu Rupiah).
d. Dengan demikian merubah Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan, sehingga untuk selanjutnya Pasal 4 Anggaran Dasar Perseroan tertulis dan berbunyi sebagai berikut :
MODALPasal 4
1. Modal Dasar Perseroan berjumlah Rp. 1.250.000.000.000,00 (satu triliun dua ratus lima puluh miliar Rupiah) terbagi atas 1.250.000.000 (satu miliar dua ratus lima puluh juta) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp 1.000,00 (seribu Rupiah).
2. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor 67,63% (enam puluh tujuh koma enam puluh tiga persen) atau sejumlah 845.391.440 (delapan ratus empat puluh lima juta tiga ratus sembilan puluh sati ribu empat ratus empat puluh) saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp. 845.391.440.000,00 (delapan ratus empat puluh lima miliar tiga ratus sembilan puluh satu juta empat ratus empat puluh ribu Rupiah) yang telah diambil bagian dan disetor penuh oleh para pemegang saham.
3. Saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan oleh Perseroan menurut keperluan modal Perseroan,dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham.
- Para pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham mempunyai hak terlebih dahulu untuk mengambil bagian atas saham yang hendak dikeluarkan dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari sejak tanggal penawaran dilakukan dan masing-masing pemegang saham berhak mengambil bagian seimbang dengan jumlah saham yang mereka miliki (proporsional) baik terhadap saham yang menjadi bagiannya maupun terhadap sisa saham yang tidak diambil oleh pemegang saham lainnya.
Sudah terealisasi, tertuang dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 139, tanggal 21 Oktober 2015 dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi, Notaris di Jakarta.
174 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
- Apabila jangka waktu penawaran 14 (empat belas) hari tersebut telah lewat dan ternyata masih ada sisa saham yang belum diambil bagian maka Direksi berhak menawarkan sisa saham tersebut kepada pihak ketiga.
II. Menegaskan bahwa setelah penyetoran atas saham-saham baru sebagaimana diuraikan dalam keputusan pertama tersebut di atas berlaku efektif sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta berkaitan dengan modal ditempatkan sebagaimana dimaksud dlam Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan, telah diambil bagian dan disetor penuh melalui kas Perseroan oleh pemegang saham :a. PT. Mayora Inti Utama, sejumlah 675.663.152 (enam ratus tujuh
puluh lima juta enam ratus enam puluh tiga ribu seratus lima puluh dua) saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 675.663.152.000,00 (enam ratus tujuh puluh lima miliar enam ratus enam puluh tiga juta seratus lima puluh dua ribu Rupiah).
b. PT. Mayora Dhana Utama sejumlah 650.000 (enam ratus lima puluh ribu) saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 650.000.000,00 (enam ratus lima puluh juta Rupiah).
c. International Finance Corporation sejumlah 169.078.288 (seratus enam puluh sembilan juta tujuh puluh delapan ribu dua ratus delapan puluh delapan) saham, dengan nilai nominal seluruhn ya sebesar Rp. 169.078.288.000,00 (seratus enam puluh sembilan miliar tujuh puluh delapan juta dua ratus delapan puluh delapan ribu Rupiah).
Lebih jauh PT. Mayora Dhana Utama dengan ini melepaskan setiap hak-haknya (hak memesan saham terlebih dahulu/pre-emptive rights atau lainnya) yang dimilikinya berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan atau UUPT untuk mengambil bagian atas saham-saham baru sebagaimana diuraikan di atas sesuai dengan porsi kepemilikan sahamnya masing-masing.
III. Memberi kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak untuk memindahkan kuasa ini kepada orang lain, dikuasakan untuk menyatakan Keputusan ini, baik sebagian, setiap maupun seluruh Keputusan ini, dalam akta yang dibuat dihadapan notaris, untuk memohon persetujuan berkaitan dengan perubahan Anggaran Dasar sebagaimana dimaksud dalam Keputusan ini pada instansi yang berwenang dan untuk membuat perubahan dan/atau tambahan dalam bentuk yang bagaimanapun juga yang diperlukan untuk memperoleh pemberitahuan perubahan anggaran dasar, untuk mengajukan dan menandatangani semua permohonan dan dokumen lainnya, untuk memilih tempat kedudukan dan untuk melaksanakan tindakan lain yang diperlukan.
2016 Annual Report BANK MAYORA 175
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Extraordinary GMSDeed of Shareholders No. 139, dated October 21, 2015.I. Approving to publish Shares Portfolio amounting to 114,141,440
shares, with each nominal value amounting to Rp1,000, Approving to issue shares in total deposits amounting to 114,141,440
shares, with a nominal value of each share amounting to Rp1,000, so entirely with nominal of Rp114,141,440,000, exercised by:a. PT. Mayora Inti Utama, amounting to 91,313,152 shares, with the
total nominal value of Rp. 91,313,152,000.
b. International Finance Corporation amounting to 22,828,288 shares, with total nominal value of Rp. 22,828,288,000.
So that after the issuance of shares as described above and depositing of shares exercised by the shareholders, the Company’s shareholders composition is as follows:a. PT. Mayora Inti Utama, amounting to Rp 675,663,152,000.b. PT. Mayora Dhana Utama, amounting to Rp 650,000,000.c. International Finance Corporation, amounting to Rp
169,07,288,000.d. Thereby amend the Article 4, paragraph 2 of the Articles of
Association of the Company, so that henceforth the Article 4 of the Articles of Association is written and read as follows:
CAPITALArticle 4
1. The Company’s Authorized Capital amounting to Rp1,250,000,000,000 divided into 1,250,000,000 shares, each share having a nominal value of Rp1,000.
2. From the authorized capital has been issued and paid-up 67.63% or 845,391,440 shares with the total nominal value of Rp845,391,440,000 which have been exercised and fully paid up by the shareholders.
3. The remaining shares in the deposit will be issued by the Company according to the capital requirements, with the approval of the General Meeting of Shareholders.
- The shareholders whose names are registered in the Register of Shareholders have the right in advance to exercise the shares to be issued within 14 days from the date of offering is conducted and each shareholder is entitled to exercise with a proportional amount with the number of shares owned both to the portion of the shares that become his/her and the remaining shares which are not exercised by other shareholders.
- When the offering period of 14 days have passed and there are still remaining shares that have not exercised then the Board of Directors reserves the right to offer the remaining shares to third parties.
II. Affirming that after the paid up on new shares as described in the first resolutions shall be effective based on the applicable law and regulations, as well as relating to the issued capital as referred in Article 4 Paragraph 2 of the Articles of Association, have been exercised and fully paid through the Company’s cash by the Shareholders:a. PT. Mayora Inti Utama, amounting to 675,663,152 shares, with
total nominal value of Rp 675,663,152,000.
b. PT. Mayora Dhana Utama, amounting to 650,000 shares, with total nominal value of Rp 650,000,000,.
c. International Finance Corporation amounting to 169,078,288 shares, with total nominal value of Rp. 169,078,288,000.
Already realized as contained in the Deed of Statement of Shareholders’ Decision No. 139, dated October 21, 2015, before Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi, Notary in Jakarta.
176 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Furthermore, PT. Mayora Dhana Utama hereby release any of its rights (pre-emptive rights or others) owned based on the Articles of Association of the Company or the Company Law (UUPT) to take part of the new shares as described above in accordance with a portion of its ownership respectively.
III. Giving authorization to the Board of Directors with the right to transfer this authority to another person, authorized to declare this Resolutions, either in part, any or all of the Resolutions, in the Deed made before a notary, to apply for approval related to amendments of the Articles of Association as referred to in this Resolution in the relevant authorities and to make amendments and/or additions in the form that somehow also required to obtain a notice of amendments in the Articles of Association, to submit and sign all requests and other documents, to select the domicile and to carry out other necessary actions.
3. 23 Nopember
2015November 23, 2015
RUPS Luar BiasaAkta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 138, tanggal 23 Pebruari 2016.I. Bahwa para pemegang saham Perseroan telah mengambil keputusan
sebagaimana termaktub dalam Keputusan Para pemegang Saham Perseroan, yang dibuat dibawah tangan, bermeterai cukup, tertanggal dua puluh tiga Nopember dua ribu lima belas (23-11-2015) (selanjutnya disebut Keputusan 23 Nopember 2015).
II. Bahwa Keputusan 23 Nopember 2015 telah mengambil keputusan tentang pengangkatan Tuan Benny Sudarsono Tan selaku Direktur.
III. Bahwa Otoritas Jasa Keuangan (untuk selanjutnya disebut “OJK”) telah menyetujui pengangkatan Tuan Benny Sudarsono Tan selaku Direktur sebagaimana ternyata dalam Surat Keputusan OJK, tertanggal sebelas Pebruari dua ribu enam belas (11-2-2016), Nomor SR-34/D.03/2016, tentang Keputusan Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) atas Pengangkatan Direktur Perseroan (untuk selanjutnya disebut Surat OJK).
IV. Bahwa berdasarkan keputusan kedua Keputusan 23 Nopember 2015, susunan anggota Direksi Perseroan yang efektif jabatannya terhitung sejak tanggal Keputusan 23 Nopember 2015, telah dituangkan/dinyatakan sebelum diperolehnya Surat OJK dalam akta yang dibuat dihadapan saya, Notaris, tertanggal dua Desember dua ribu lima belas (2-12-2015) Nomor 30.
V. Bahwa sehubungan dengan telah diperolehnya Penetapan Hasil Penilaian Kemampuan dan kepatutan (Fit and Proper Test) dari OJK, untuk Tuan Benny Sudarsono Tan sebagaimana ternyata dalam Surat OJK, maka susunan anggota Direksi hendak dinyatakan kembali.
Menyatakan bahwa terhitung terbitnya Surat keputusan OJK sampai dengan tanggal enam belas Juni dua ribu delapan belas (16-6-2018), susunan anggota Direksi adalah sebagai berikut :- Direktur Utama : Tuan Irfanto Oeij- Direktur : Tuan Ricky Budiono- Direktur : Tuan Tjahojo Bengawan- Direktur : Nyonya Jap Chin Phing- Direktur : Tuan Benny Sudarsono Tan- Direktur : Nyonya Tiolina Indira Aryani Tumanggor Siahaan
Sudah terealisasi, tertuang dalam :- Akta Pernyataan
Keputusan Pemegang Saham No. 138, tanggal 23 Pebruari 2016 dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi, Notaris di Jakarta.
- Surat Keputusan OJK Nomor SR-34/D.03/2016, tertanggal 11-2-2016.
2016 Annual Report BANK MAYORA 177
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Extraordinary GMSDeed of Shareholders No. 138, dated February 23, 2016.I. The Company’s shareholders have made a decision as stated in the
Company’s Decision of the Shareholders, which are made under hand, sufficiently stamped, dated November 23rd, 2015 (hereinafter referred to as Resolutions November 23rd, 2015).
II. The Resolutions November 23rd, 2015, has made a decision on the appointment of Mr. Benny Sudarsono Tan as Director.
III. The Financial Services Authority (hereinafter referred to as “OJK”) has approved the appointment of Mr. Benny Sudarsono Tan as Director as stated in OJK Decision Letter, dated February 11th, 2016, No. SR-34/D.03/2016, on the Fit and Proper Test on the Appointment of Director of the Company (hereinafter referred to as OJK Letter).
IV. Based on the Second Resolutions November 23rd, 2015, the Composition of the Board of Directors which position is effective as of the date of Resolutions on November 23rd, 2015, has been stipulated/declared before obtaining the OJK Letter in deed made by a Notary, dated December 2nd, 2015, No. 30.
V. In relation to the Determination of Fit and Proper Test Results of the OJK, for Mr. Benny Sudarsono Tan as stated in the OJK Letter, the composition of the Board of Directors about to be restated.
Declaring that as of the issuance of OJK Decision Letter until June 16th, 2018, the composition of the Board of Directors is as follows:- President Director: Mr. Irfanto Oeij- Director: Mr. Ricky Budiono- Director: Mr. Tjahojo Bengawan- Director: Mrs. Jap Chin Phing- Director: Mr. Benny Sudarsono Tan- Director of Compliance: Mrs. Tiolina Indira Aryani Tumanggor
Siahaan
Have been realized, stipu-lated in:- Deed of Sharehold-
ers No. 138, dated February 23rd, 2016 made by Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi, Notary in Jakarta.
- OJK Decision Letter No. SR-34/D.03/2016, dated February 2nd, 2016.
178 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Dewan Komisaris merupakan salah satu organ perusahaan
yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/
atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar, memastikan
terselenggaranya pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang
Baik dalam setiap kegiatan usaha Bank serta mengarahkan,
memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan
strategis Bank serta memberi nasihat kepada Direksi.
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris (Board Charter)Pedoman dan Tata Tertib kerja Dewan Komisaris diatur dalam
Surat Keputusan Direksi No. 044A/SK-DIR/IX/2016 tanggal
16 September 2016 tentang Pedoman dan Tata Tertib Kerja
Dewan Komisaris. Pedoman dan Tata Tertib kerja Dewan
Komisaris memuat antara lain:
1. Tugas dan tanggung jawab.
2. Rapat.
3. Pembagian kerja.
4. Komite-komite.
5. Lain-lain.
6. Penutup.
Selain berpegang pada pedoman dan tata tertib kerja, Dewan
Komisaris dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya
juga berpegang pada Kode Etik Dewan Komisaris, sebagai
berikut:
1. Tidak menerima imbalan atas rekomendasi yang
diberikan kepada Direksi.
2. Tidak terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang melanggar
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Tidak mengambil keuntungan atau memanfaatkan Bank baik
untuk kepentingan pribadi, keluarga, maupun pihak lain.
4. Tidak mengambil dan/atau menerima keuntungan
pribadi dari Bank selain remunerasi dan fasilitas lainyang
ditetapkan dalam RUPS.
DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners
The Board of Commissioners is an important instrument
tasked to conduct general and/or specific oversight based
on the Articles of Association, ensure the implementation of
Good Corporate Governance (GCG) in each of the Company’s
business operations, and direct, monitor, evaluate the
implementation of the Bank’s strategic policies as well as
advising the Board of Directors.
Board of Comissioners Charter
The Board Charter is regulated in the Board of Directors
Decision Letter No. 044A/SK-DIR/IX/2016 dated September
16, 2016 on Board Charter.
The Board Charter consists of:
1. Duties and responsibilities.
2. Meetings.
3. Work Division.
4. Authority of the Board of Directors
5. Other matters.
6. Closing.
Aside from referring to the Charter, the Board of Commissioners
in the implementation of its duties and responsibilities also
adheres to the Board of Commissioners Code of Ethics
described as follows:
1. Not to receive payment for providing recommendation to
the Board of Directors.
2. Not involved in activities that violate any law and
regulations.
3. Not taking advantage or utilize the Bank for personal benefit,
for the benefit of family or relatives, or other parties.
4. Not taking and/or accepting personal benefit from
the Bank other than remuneration and other facilities
approved by GMS.
2016 Annual Report BANK MAYORA 179
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
5. Tidak turut serta melakukan pengambilan keputusan
operasional selain hal-hal yang telah ditentukan dalam
Anggaran Dasar, Corporate Governance Manual, serta
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6. Tidak membocorkan informasi rahasia atau data Bank
yang diperoleh saat menjabat.
7. Tidak mengambil keputusan/tindakan tertentu di luar batas
risiko dan wewenang yang ditentukan maupun kebijakan
internal serta peraturan perundang undangan yang berlaku.
8. Tidak menganjurkan manajemen untuk melakukan hal-
hal ilegal seperti manipulasi laporan keuangan, fraud,
money laundering, insider trading, penipuan, penyuapan,
atau korupsi.
9. Tidak melanggar kode etik lainnya sebagaimana
tercantum dalam Pedoman Kode Etik Bank.
Jumlah Dan Komposisi Dewan KomisarisJumlah anggota Dewan Komisaris minimum adalah 3 (tiga) orang
atau maksimum sama dengan jumlah anggota Direksi. Jumlah
anggota Dewan Komisaris disusun sedemikian rupa sehingga
memungkinkan Dewan Komisaris untuk melaksanakan tugas
dan kewenangannya secara efektif dan independen.
Jumlah dan komposisi Dewan Komisaris disesuaikan dengan
bisnis, kompleksitas Bank dan memungkinkan pengambilan
keputusan secara tepat dan cepat. Per tanggal 31 Desember
2016, anggota Dewan Komisaris Bank MAYORA berjumlah 5
(lima ) orang, dengan komposisi sebagai berikut:
NAMAName
JABATANPosition
KEPUTUSAN RUPSGMS Resolutions
PERSETUJUAN BI/ OJKBI/OJK Approval
DOMISILIDomicile
Dharmawan Atmadja Komisaris UtamaPresident Commissioner
Salinan Akta No. 3 tanggal 8 Agustus 2001A copy of the Deed No. 3 tdated August 8, 2001
19 Desember 2000December 19, 2000 Indonesia
Timotius AdidjajaKomisaris IndependenIndependent Commissioner
Salinan Akta No. 5 tanggal 23 Juni 2008A copy of the Deed No. 5 dated June 23, 2008
18 Februari 2008February 18, 2008 Indonesia
Taryadi SupangkatKomisaris IndependenIndependent Commissioner
Salinan Akta No. 2 tanggal 2 Oktober 2007A copy of the Deed No. 2 dated October 2, 2007
28 Agustus 2007August 28, 2007 Indonesia
Rufina Tinawati Marianto
Komisaris IndependenIndependent Commissioner
Salinan Akta No. 141 tanggal 20 Juni 2016A copy of the Deed No. 141 dated June 20, 2016
07 Juni 2016June 7, 2016 Indonesia
Joys DjajantoKomisaris IndependenIndependent Commissioner
Salinan Akta No. 173 tanggal 22 Agustus 2016A copy of the Deed No. 173 dated August 22, 2016
09 Agustus 2016August 9, 2016 Indonesia
5. Not taking part in operational decisions on matters
decided in the Articles of Association, Corporate
Governance Manual and statutory requirements.
6. Not leaking any confidential information or Bank data
while holding the position.
7. Not making any certain decision outside of risk limit
or authority, as well as outside the internal policy and
statutory requirements.
8. Not advising the management to take illegal actions such
as manipulation of financial statements, fraud, money
laundering, insider trading, bribery or corruption.
9. Not to breach any code of ethics as described in the
Bank’s Code of Ethics.
Board of Commissioners Number and CompositionThe minimum number of members of the Board of
Commissioners is 3 (three), and the maximum number is equal
with the number of members of the Board of Directors. Number
of members of the Board of Commissioners is structured in
such a way that the Board of Commissioners can conduct its
duties and responsibilities effectively and independently.
The number and composition of the Board of Commissioners is
tailored with the business, the complexity of the Bank and enable
decision making to be accurate and quick. As of December 31,
2016, members of the Board of Commissioners of Bank MAYORA
comprises 5 (five) people with the following composition:
180 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Tugas dan Tanggung JawabTugas pokok Dewan Komisaris adalah menjalankan fungsi
pengawasan terhadap kebijakan Direksi serta memberikan
nasihat/rekomendasi kepada Direksi dalam menjalankan
kepengurusan Bank.
Dewan Komisaris juga bertanggung jawab untuk:
1. Memastikan bahwa keputusan strategis Bank (termasuk
di dalamnya adalah proses persetujuan kredit) telah
mempertimbangkan manajemen risiko dan kepatuhan
terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan.
2. Meyakini bahwa operasional Bank telah dijalankan
secara efektif, efisien dan patuh terhadap ketentuan dan
peraturan perundang-undangan serta laporan keuangan
bebas dari salah saji material.
3. Memastikan keterbukaan informasi sesuai dengan
ketentuan dan peraturan perundang-undangan.
4. Melakukan pengawasan (oversight) atas penerapan
prinsip good corporate governance Bank.
5. Memastikan bahwa Direksi telah menindak lanjuti temuan
audit dan rekomendasi dari SKAI, Auditor Eksternal dan
hasil pengawasan Regulator.
Pembagian Kerja Dewan Komisaris
1. Komisaris Utama : Dharmawan Atmadja
a. Ketua Dewan Komisaris;
b. Memimpin rapat Dewan Komisaris;
c. Mengawasi bidang bisnis kredit, treasury, trade
finance & bisnis valuta asing;
d. Alternate :
1) Rufina Tinawati Marianto ( bidang bisnis kredit dan
trade finance & bisnis valas )
2) Taryadi Supangkat ( bidang treasury )
2. Komisaris Independen I : Timotius Adidjaja
a. Mengawasi bidang audit, kepatuhan, sistem &
prosedur, human capital, general affairs;
b. Alternate :
1) Taryadi Supangkat ( bidang general affairs )
2) Joys Djajanto ( bidang human capital, sistem &
prosedur )
3) Rufina Tinawati Marianto ( bidang audit )
4) Dharmawan Atmadja ( bidang kepatuhan )
Duties and ResponsibilitiesThe main duties of the Board of Commissioners are running
its oversight function of the policies of the Board of Directors
and providing advice/recommendation to the Board of
Directors in the management of the Bank.
The Board of Commissioners is also responsible for:
1. Ensuring that the Bank’s strategic decisions, (including
credit approval process), has taken into account the
risk management and compliance with the statutory
requirements
2. Ensuring that the Bank’s operations are conducted
effectively, efficiently and comply with the statutory
requirements and that the Bank’s financial statements is
free from material misstatement.
3. Ensuring information disclosure in accordance with the
law and regulations.
4. Conducting oversight on the implementation of the
Bank’s good corporate governance principles..
5. Ensuring that the Board of Directors has followed up any
audit findings and recommendations from SKAI, External
Auditor and the result of the Regulator’s assessment and
oversight.
Board of Commissioners Division of Work1. President Commissioner : Dharmawan Atmadja
a. Chairman of the Board of Commissioners;
b. Lead the Board of Commissioners meetings;
c. Supervise credit, treasury, trade finance & foreign
exchange business;
d. Alternate :
1) Rufina Tinawati Marianto (credit and tradefinance &
foreign exchange business)
2) Taryadi Supangkat ( treasury )
2. Independent Commissioner I : Timotius Adidjaja
a. Supervise audit, compliance, system & procedure,
human capital, general affairs;
b. Alternate :
1) Taryadi Supangkat (general affairs )
2) Joys Djajanto (human capital, system & procedure )
3) Rufina Tinawati Marianto (audit)
4) Dharmawan Atmadja (compliance)
2016 Annual Report BANK MAYORA 181
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
3. Komisaris Independen II : Taryadi Supangkat
a. Mengawasi bidang operasional cabang, Accounting &
MIS, finance, control & reporting, IT & E-Banking;
b. Alternate:
1) Joys Djajanto (bidang operasional cabang, Accounting
& MIS, finance, control & reporting)
2) Dharmawan Atmadja (bidang IT & E-Banking)
4. Komisaris Independen III : Joys Djajanto
a. Mengawasi bidang manajemen risiko;
b. Alternate : Taryadi Supangkat.
5. Komisaris Independen IV : Rufina Tinawati Marianto
a. Mengawasi bidang operasional kredit;
b. Alternate : Timotius Adidjaja
Seluruh anggota Dewan Komisaris mengawasi bidang
corporate planning, corporate communication & quality
management, corporate secretary & legal, product development.
Rapat Dewan KomisarisDalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan
Komisaris menggunakan media rapat Dewan Komisaris,
rapat gabungan dengan Direksi dan/atau rapat lainnya
jika dibutuhkan. Sekurang-kurangnya Dewan Komisaris
melaksanakan rapat Dewan Komisaris setiap triwulanan
untuk membahas kesehatan dan laporan keuangan Bank dan
wajib dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris secara
fisik paling kurang 2 (dua) kali dalam setahun.
Sepanjang tahun 2016, Dewan Komisaris telah mengadakan
Rapat sebanyak 7 (tujuh) kali pertemuan. Jumlah rapat Dewan
Komisaris disajikan dalam tabel sebagai berikut :
NAMAName
JABATANPosition
JUMLAH RAPATNumber of Meetings
JUMLAH KEHADIRANNumber of Attendance
% KEHADIRAN% Attendance
Dharmawan Atmadja Komisaris UtamaPresident Commissioner 7 7 100 %
Timotius AdidjajaKomisaris IndependenIndependent Commissioner
7 7 100 %
Taryadi SupangkatKomisaris IndependenIndependent Commissioner
7 7 100 %
3. Independent Commissioner II : Taryadi Supangkat
a. Supervise branch operations, Accounting & MIS,
finance, control & reporting, IT & E-Banking;
b. Alternate:
1) Joys Djajanto ( branch operations, Accounting & MIS,
finance, control & reporting )
2) Dharmawan Atmadja (IT & E-Banking )
4. Independent Commissioner III : Joys Djajanto
a. Supervise risk management;
b. Alternate : Taryadi Supangkat.
5. Independent Commissioner IV : Rufina Tinawati Marianto
a. Supervise credit operations;
b. Alternate : Timotius Adidjaja
All members of the Board of Commissioners supervise corporate
planning, corporate communication & quality management,
corporate secretary & legal, product development.
Board of Commissioners MeetingsIn implementing its duties and responsibilities, the Board of
Commissioners utilizes the media of the Board of Commissioners
meetings, joint meetings with the Board of Directors and/or other
meetings if necessary. The minimum number of meetings is one
meeting per quarter of a year in which the Board of Commissioners
discusses the Bank’s financial health status, financial statements
and should be physically attended by all members of the Board of
Commissioners at least two times in one year
Throughout 2016, the Board of Commissioners held 7
meetings. Number of meetings of the Board of Commissioners
are as follows:
182 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
NAMAName
JABATANPosition
JUMLAH RAPATNumber of Meetings
JUMLAH KEHADIRANNumber of Attendance
% KEHADIRAN% Attendance
Rufina Tinawati Marianto*)Komisaris IndependenIndependent Commissioner
3 2 66.67 %
Joys Djajanto**)Komisaris IndependenIndependent Commissioner
3 3 100 %
The agenda of the Board of Commissioners meetings is as
follows:
*) Mulai Efektif tanggal 07 Juni 2016 sebagai Komisaris Independen sesuai Surat Keputusan OJK No.SR-88/D.03/2016. | Became effective on June 7, 2016, served as Independent Commissioner based on OJK Decision Letter No.SR-88/D.03/2016.
**) Mulai Efektif tanggal 09 Agustus 2016 sebagai Komisaris Independen sesuai Surat Keputusan OJK No.SR-152/D.03/2016. | Became effective on August 9, 2016, served as Independent Commissioner based on OJK Decision Letter No.SR-152/D.03/2016.
Adapun agenda rapat Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
NO TANGGALDate
AGENDAAgenda
KEHADIRAN | Attendance KETERANGANDescriptionDA TA TS RTM JD
1. 12 Januari 2016January 12, 2016
Pengusulan Komisaris IndependenNomination of Independent Commissioner
√ √ √
2. 12 Februari 2016February 12, 2016
Pendelegasian Wewenang KreditDelegation of Credit Authority √ √ √
3. 29 Maret 2016March 29, 2016
Pencalonan Anggota Independen dari Komite Pemantau RisikoNomination of Independent Member of the Risk Oversight Committee.
√ √ √
4. 10 Juni 2016June 10, 2016
Pembatalan Risalah Rapat Dewan Komisaris tanggal 5 Desember 2014 tentang Komite Kredit serta pengaturan Komite Kredit sebagaimana dimuat dalam Risalah Rapat Dewan Komisaris tanggal 10 Juni 2016 tentang Komite KreditCancellation of Minutes of the Board of Commissioners on December 5th, 2014 on Credit Committee and the Credit Committee settings as contained in the MInutes of the Meeting of the Board of Commissioners dated July 10th, 2016 on Credit Committee.
√ √ √
5. 19 Juli 2016July 19,2016
Komite KreditCredit Committee √ √ √ √ √
6. 23 September 2016September 23, 2016
Rapat Koordinasi Rutin KomisarisRoutine Coordination Meeting of Commissioners
√ √ √ √ √
7. 20 Desember 2016December 20, 2016
Rapat Koordinasi Rutin KomisarisRoutine Coordination Meeting of Commissioners
√ √ √ - √
Ket : DA = Dharmawan Atmadja TA = Timotius Adidjaja TS = Taryadi Supangkat RTM*) = Rufina Tinawati Marianto / Mulai Efektif tanggal 07 Juni 2016 sebagai Komisaris Independen/ Effective on June 7, 2016 as Independent Commissioner JD**) = Joys Djajanto / Mulai Efektif tanggal
09 Agustus 2016 sebagai Komisaris Independen/ Effective on August 9, 2016 as Independent Commissioner
2016 Annual Report BANK MAYORA 183
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Rekomendasi Dewan Komisaris
Sebagai bagian dari tugas dan tanggung jawabnya, Dewan
Komisaris dapat memberikan rekomendasi dan nasihat
kepada Direksi terkait pelaksanaan strategi usaha yang
dijalankan Direksi dan jajarannya.
Sepanjang tahun 2016, rekomendasi dan nasihat yang
disampaikan Dewan Komisaris antara lain :
1. Perihal Rencana Bisnis PT. Bank MAYORA Tahun 2016 -
2018 untuk meningkatkan proses manajemen risiko.
2. Hal yang harus ditindaklanjuti oleh Direksi diantaranya
peningkatan rasio produktivitas Bank.
Pelatihan Dewan KomisarisDalam rangka meningkatkan kompetensi yang sejalan
dengan perkembangan bisnis perbankan, adapun di tahun
2016, Dewan Komisaris telah mengikuti beberapa seminar/
pelatihan/workshop, antara lain :
NO NAMAName
JUDUL PELATIHANTraining Titles
PENYELENGGARAOrganizer
WAKTU & TEMPATTime & Place
1. Timotius Adidjaja Change From Within (Self Discovery)Change From Within (Self Discovery)
Internal - PT. Bank MAYORA
Januari, YogjakartaJanuary, Yogjakarta
2. Dharmawan Atmadja Membangun Key Performance Indicator ( KPI )Developing Key Performance Indicator ( KPI ) RMG Februari, Jakarta
February, Jakarta
3. Rufina Tinawati Marianto
Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko (Penilaian Tingkat Kesehatan Bank)Refreshment Course on Risk Management Certification (Assessment on Bank’s Health Level)
BSMR April, Jakarta
4. Joys Djajanto
Persiapan Ujian Sertifikasi Manajemen Risiko Level 2Level 2 Risk Management Certification Test Preparatory
GPS Mei, JakartaMay, Jakarta
5. Joys Djajanto Ujian Sertifikasi Manajemen Risiko Level 2Level 2 Risk Management Certification Test BSMR Mei, Jakarta
May, Jakarta
6.
Dharmawan Atmadja, Timotius Adidjaja, Taryadi Supangkat, Joys Djajanto, Rufina Tinawati Marianto
Growing With IMPACT to AchiveGrowing With IMPACT to Achive
Internal - PT. Bank MAYORA
Juli, Jakarta July, Jakarta
Board of Commissioners RecommendationsAs part of its duties and responsibilities, the Board of
Commissioners can provide recommendation and advice to
the Board of Directors related to the implementation of the
business strategy run by the Board of Directors and ranks.
Throughout 2016, the Board of Commissioners provided the
following recommendations and advices:
1. Concerning the Business Plan of PT. Bank MAYORA for
2016-2018 to improve the risk management process.
2. Matters to be followed up by the Board of Directors which
increase the Bank’s productivity ratio.
Board of Commissioners TrainingTo improve competence in line with the development of the
banking business, while in 2016, the oard of Commissioners
has attended several semianrs/training/workshops, among
others :
184 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Program Orientasi Bagi Dewan KomisarisPada periode tahun 2016, terdapat pengangkatan anggota
Dewan Komisaris baru. Terhadap anggota Dewan Komisaris
baru dilaksanakan Program Orientasi yang antara lain berisikan :
1. Perkenalan dalam rapat Dewan Komisaris.
2. Mengikuti rapat Dewan Komisaris, namun belum memiliki
hak suara.
Materi program orientasi diantaranya :
1. Visi, misi, strategis Bank.
2. Rencana Jangka Menengah dan Panjang Bank.
3. Kinerja dan Keuangan Bank.
4. Hal-hal lain yang relevan dengan dunia perbankan.
KOMISARIS INDEPENDENSesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No.8/14/PBI/2006
tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No.8/4/
PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance
Bagi Bank Umum yang menyebutkan bahwa Dewan
Komisaris terdiri dari Komisaris Non Independen dan
Komisaris Independen dan paling kurang 50% (lima puluh
perseratus) dari jumlah anggota Dewan Komisaris adalah
Komisaris Independen.
Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris
yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan,
kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan
anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau Pemegang
Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat
mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2016, jumlah Komisaris
Independen Bank MAYORA adalah 4 (empat) orang atau 80%
dari total anggota Dewan Komisaris yang berjumlah 5 (lima)
orang. Dengan demikian, jumlah Komisaris Independen Bank
MAYORA telah memenuhi peraturan yang berlaku.
Kriteria Komisaris Independen1. Persyaratan integritas
• Memiliki akhlak dan moral yang baik, antara lain
ditunjukkan dengan sikap mematuhi ketentuan
yang berlaku, termasuk tidak pernah dihukum
karena terbukti melakukan Tindak Pidana Tertentu
dalam waktu 20 (dua puluh) tahun terakhir sebelum
dicalonkan.
Board of Commissioners Orientation ProgramIn 2016, there was an appointment of a new member of
the Board of Commissioners. The new member is given the
Orientation Program including:
1. Introduction in the Board of Commissioners meetings.
2. Participating in the Board of Commissioners meetings
without any voting rights.
The orientation program materials are as follows:
1. Vision, mission, and strategies.
2. Medium and long term plan.
3. Performance and financial.
4. Other matters that are relevant to the banking world
INDEPENDENT COMMISSIONERBased on Bank Indonesia Regulation No.8/14/PBI/2006 on
Amendment to Bank Indonesia Regulation No.8/4/PBI/2006
on the Implementation of Good Corporate Governance for
Public Banks which states that the Board of Commissioners
consists of Non-Independent Commissioner and Independent
Commissioner and at least 50% (fifty percent) of the number
of members of the Board of Commissioners are Independent
Commissioners.
An Independent Commissioner is a member of the Board of
Commissioners who does not have financial, management
relationship, shares ownership and/or familial relationship
with other members of the Board of Commissioners, Board of
Directors and/or the Controlling Shareholders or relationship
with the Bank, which may affect the ability to act independently
Until the end of December 31, 2016, the number of
Independent Commissioner of Bank MAYORA is 4 (four)
people or 80% from the total members of the Board of
Commissioners amounting to 5 (five) people. Thus, the
number of Independent Commissioner of Bank MAYORA has
complied with applicable regulations.
Independent Commissioners Criteria1. Integrity Requirement
• Possess good characters and moral, reflected in,
among others, his or her compliance with the law and
regulations, including having never been convicted by
a court of law for having proven to have conducted
Certain Criminal Actions within the least 20 (twenty)
years before he or she is nominated for the position.
2016 Annual Report BANK MAYORA 185
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
• Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
• Memiliki komitmen terhadap pengembangan
operasional Bank yang sehat.
• Tidak termasuk dalam Daftar Tidak Lulus (DTL).
• Memiliki komitmen untuk tidak akan melakukan
dan/atau mengulangi perbuatan dan/atau tindakan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 dan Pasal 28
Peraturan Bank Indonesia No.12/23/PBI/2010 tanggal
29 Desember 2010 Tentang Uji Kemampuan dan
Kepatutan (Fit and Proper Test).
• Calon anggota Dewan Komisaris tidak pernah
memiliki predikat Tidak Lulus dalam Uji Kemampuan
dan Kepatutan dan telah menjalani masa sanksi
sebagaimana dimaksud Pasal 35 ayat (1), Pasal40
ayat (4) huruf a dan Pasal 40 ayat (5) Peraturan
Bank Indonesia Nomor 12/23/ PBI/2010 tanggal
29 Desember 2010 Tentang Uji Kemampuan dan
Kepatutan (Fit and Proper Test).
2. Persyaratan kompetensi
• Pengetahuan di bidang perbankan yang memadai
dan relevan dengan jabatannya.
• Pengalaman di bidang perbankan dan/atau bidang
keuangan.
3. Persyaratan reputasi keuangan
• Tidak memiliki kredit macet.
• Tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi Direksi
atau Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan
suatu perseroan dinyatakan pailit, dalam waktu 5 (lima)
tahun terakhir sebelum dicalonkan.
Penentuan Komisaris Independen
Komite Remunerasi dan Nominasi menyeleksi dan memberi
penilaian atas calon Komisaris Independen kepada
Dewan Komisaris dalam bentuk memo rekomendasi yang
ditandatangani oleh seluruh anggota Komite Remunerasi
dan Nominasi. Atas dasar rekomendasi tersebut, Dewan
Komisaris menyampaikan calon/kandidat Komisaris
kepada Pemegang Saham sebelum dilakukan Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS).
• Have commitment to observe and obey law and
regulations.
• Have commitment to the development of healthy
operations of the Bank.
• Not included in the List of Failed Nominators (DTL)
• Have commitment not ot conduct and/or repeat any
deeds and/or actions as describe in Article 27 and
Article 28 of Bank Indonesia Regulation No.12/23/
PBI/2010 dated December 29, 2010 on Fit and Proper
Test.
• The prospective members of the Board of
Commissioners never had the title of Failed in the Fit
and Proper Test, and have served the the sanction
period as stipulated in Article 35 paragraph (1), Article
40 paragraph (4) Letter a and Article 40 paragraph
(5) of Bank Indonesia Regulation No. 12/23/PBI/2010
dated December 29, 2010 on Fit and Proper Test.
2. Competence Requirement
• Have proper knowledge in banking relevant to the
position.
• Have experiences in banking and/or finance industry.
3. Financial reputation requirement
• Does not have bad loans.
• Never be declared bankrupt or hold the position of
the Board of Directors or the Board of Commissioners
who is declared responsible for causing a company
to go bankrupt within the last 5 (five) years before
nominated for the position.
Nomination of Independent CommissionersThe Remuneration and Nomination Committee selects and
assesses the candidates of Independent Commissioner to
the Board of Commissioners in the form of recommendation
memo signed by all members of the Remuneration
and Nomination Committee. On the basis of these
recommendations, the Board of Commissioners submits the
candidates to the Shareholders prior to the General Meeting
of Shareholders (GMS).
186 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Dalam melakukan seleksi calon Komisaris Independen,
Komite Remunerasi dan Nominasi melakukan uji kemampuan
dan kepatutan untuk menilai bahwa calon anggota Komisaris
Independen telah memenuhi persyaratan integritas,
kompetensi, dan reputasi keuangan.
Pernyataan IndependensiSebagaimana tercantum dalam Lampiran Surat Edaran Bank
Indonesia Nomor 15/15/DPNP Tanggal 29 April 2013 tentang
Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum.
Komisaris Independen Bank MAYORA yaitu :
1. Taryadi Supangkat dan Timotius Adidjaja telah membuat
Surat Pernyataan Independen pada tanggal 29 Februari
2016.
2. Rufina Tinawati Marianto telah membuat dan
menyampaikan Surat Pernyataan Independen kepada
Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 16
Mei 2016.
3. Joys Djajanto telah membuat dan menyampaikan Surat
Pernyataan Independen kepada Bank Indonesia/Otoritas
Jasa Keuangan pada tanggal 3 Juni 2016.
In the selection of candidates for the Independent
Commissioner, the Nomination and Remuneration conducts
a fit and proper test to assess that the candidates have met
the requirements of integrity, competence, and financial
reputation.
Statement of IndependenceAs stated in the Appendix to Bank Indonesia Circular Letter
No. 15/15/DPNP dated April 29, 2013 on the Implementation
of Good Corporate Governance for Public Banks.
Independent Commissioner of Bank MAYORA, namely:
1. Taryadi Supangkat and Timotius Adidjaja have made a
Statement of Independence on February 29, 2016.
2. Rufina Tinawati Marianto has made and submitted her
Statement of Independence to Bank Indonesia/Financial
Services Authority on May 16, 2016.
3. Joys Djajanto has made and submitted his Statement
of Independence to Bank Indonesia/Financial Services
Authority on June 3, 2016
2016 Annual Report BANK MAYORA 187
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Direksi adalah organ Bank yang berwenang dan bertanggung
jawab penuh atas pengurusan Bank untuk kepentingan Bank
serta mewakili Bank, baik di dalam maupun di luar pengadilan
sesuai dengan Anggaran Dasar.
Pedoman dan Tata Tertib Kerja (Board Charter)Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi diatur dalam Surat
Keputusan Direksi No. 035A/SK-DIR/VIII/2016 tanggal 18
Agustus 2016 tentang Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi.
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi memuat antara lain:
1. Tugas dan tanggung jawab.
2. Rapat.
3. Pembagian kerja.
4. Kewenangan Direksi
5. Lain-lain.
6. Penutup.
Selain berpegang pada pedoman dan tata tertib kerja, Direksi
dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya juga
berpegang pada Kode Etik Direksi, sebagai berikut:
1. Patuh pada peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.
2. Mengelola Bank sesuai kewenangan dan tanggungjawabnya
sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
3. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara
independen terhadap Pemegang Saham.
4. Menjaga kerahasiaan informasi penting yang diketahui
selama menjabat sebagai Direksi sesuai dengan
peraturan Bank yang berlaku.
The Board of Directors is the Bank’s important instrument
that has the authority and full responsibilities for the
management of the Bank and representing the Bank, either
inside or outside of court based on the Articles of Association.
Board of Directors Charter
The Board Charter is regulated in the Board of Directors
Decision Letter No. 035A/SK-DIR/VIII/2016 dated August 18,
2016 on Board Charter.
The Board Charter consists of:
1. Duties and responsibilities.
2. Meetings.
3. Work Division.
4. Authority of the Board of Directors
5. Other matters.
6. Closing.
Aside from referring to the Charter, the Board of Directors in the
implementation of its duties and responsibilities also adheres to
the Board of Directors Code of Ethics described as follows:
1. Comply with the applicable law and regulations.
2. Manage the Bank based on the authority and responsibilities
as mandated in the Articles of Association and the statutory
requirements.
3. Perform the duties and responsibilities independently to
Shareholders.
4. Maintain the confidentiality of important information
possessed during the tenure as the Board of Directors
based on the applicable Bank regulations.
DIREKSIBoard of Directors
188 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
5. Tidak menyalahgunakan informasi penting Bank
yangdidapatkan selama menjabat sebagai anggota
Direksiuntuk keuntungan pribadi maupun pihak lain.
6. Patuh pada standar etika Bank, dan tidak diperbolehkan
mengambil keuntungan atau memanfaatkan Bank secara
langsung maupun tidak langsung untuk kepentingan
pribadi atau orang lain, ataupun menerima keuntungan
pribadi dari Bank selain remunerasi dan fasilitas lain yang
telah ditetapkan RUPS.
7. Tidak memerintahkan karyawan Bank untuk melakukan
hal-hal ilegal seperti salah saji dalam pelaporan keuangan,
fraud, money laundering, insidertrading, penipuan,
penyuapan, atau korupsi.
8. Tidak memberikan kuasa umum kepada pihak lain yang
mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi Direksi.
9. Tidak diperbolehkan memberikan dan/atau menerima
sesuatu baik langsung maupun tidak langsung kepada
pejabat negara atau individu yang mewakili mitra bisnis
Bank yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan.
10. Tidak diperkenankan untuk bertindak sebagai kuasa bagi
Pemegang Saham dalam RUPS dan untuk mengeluarkan
suara dalam RUPS.
11. Tidak menggunakan penasihat perorangan dan/atau
jasa profesional sebagai konsultan kecuali proyek yang
bersifat khusus, didasari kontrak yang jelas. Konsultan
yang ditunjuk adalah pihak independen yang memiliki
kualifikasi yang memadai untuk mengerjakan proyek.
12. Tidak melanggar kode etik lainnya dari Bank sebagaimana
tercantum dalam Kode Etik Bank.
Jumlah dan Komposisi Direksi
Jumlah dan komposisi Direksi disusun sedemikian rupa
sehingga memungkinkan Direksi untuk mengambil keputusan
yang efektif, tepat, dan cepat serta dapat bertindak secara
independen, yaitu tidak mempunyai benturan kepentingan
yang dapat mengganggu kemampuannya untuk melaksanakan
tugas. Selain itu juga, jumlah dan komposisi Direksi disesuaikan
dengan kebutuhan, perkembangan bisnis dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dengan tidak adanya
intervensi dari Pemegang Saham Pengendali.
5. Not misuse important information during the tenure as
member of the Board of Directors for personal benefit or
other parties.
6. Comply with the Bank’s standard of ethics, and not
allowed to gain any benefit or utilize the Bank directly
or indirectly for personal benefit or other parties, or
receive personal benefit from the Banks outside of the
remuneration and other facilities approved by GMS.
7. Not order the Bank employees to conduct illegal activities,
such as misstatement in financial reporting, fraud, money
laundering, insider trading, bribery, corruption.
8. Not grant general authority to other parties which lead to
the shift of duties and functions of the Board of Directors.
9. Not allowed to grant and/or receive any material either
directly or indirectly to a state official or individual who
represents the Bank’s business partner which can affect
the decision making.
10. Not act as a representative of any shareholders in GMS,
and to vote in GMS.
11. Not employ a private legal representative and/or
professional service provider as a consultant unless for
special project, based on a clear contract. The appointed
consultant is an independent party having adequate
qualifications to execute the project.
12. Not violate any other code of ethic set up by the Bank as
described in the Code of Ethics.
Board of Directors Number and CompositionNumber and composition of the Board of Directors are
structured in such a way to make it possible for the Board
of Directors to make effective, efficient, timely decisions, as
well as acting independently. This means that the Board of
Directors has no conflict of interest that may stand in the way
of performing its functions. The number and composition of the
Board of Directors are set to accommodate the requirements,
business growth, and applicable law and regulations, without
intervention from the Controlling Shareholders.
2016 Annual Report BANK MAYORA 189
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pada 31 Desember 2016, anggota Direksi Bank MAYORA
berjumlah 6 (enam) orang, dengan komposisi sebagai berikut:
NAMAName
JABATANPosition
KEPUTUSAN RUPSGMS Resolutions
TANGGAL PERSETUJUAN BI/OJK
Date of Approval from BI/OJK
DOMISILIDomicile
Irfanto Oeij Direktur UtamaPresident Director
Salinan Akta No. 2 tanggal 22 Februari 2011A Copy of the Deed No. 2 dated February 22nd, 2011
16 Februari 2011February 16, 2011 Indonesia
Ricky Budiono DirekturDirector
Salinan Akta No. 2 tanggal 10 Januari 2011A Copy of the Deed No. 2 dated January 10th, 2011
14 April 1999April 14, 1999 Indonesia
Tjahojo Bengawan DirekturDirector
Salinan Akta No. 2 tanggal 2 Oktober 2007A Copy of the Deed No. 2 dated October 2nd, 2007
26 September 2007September 26, 2007 Indonesia
Tiolina Tumanggor DirekturDirector
Salinan Akta No. 5 tanggal 23 Juni 2008A Copy of the Deed No. 5 dated June 23rd, 2008
09 Juni 2008June 9, 2008 Indonesia
Jap Chin Phing DirekturDirector
Salinan Akta No. 1 tanggal 21 Oktober 2013A Copy of the Deed No. 1 dated October 21st, 2013
08 Oktober 2013October 8, 2013 Indonesia
Benny Tan DirekturDirector
Salinan Akta No. 138 tanggal 23 Februari 2016A Copy of the Deed No. 138 dated February 23rd, 2016
11 Februari 2016February 11, 2016 Indonesia
Tugas dan Tanggung JawabTugas pokok Direksi adalah mengelola Bank sesuai dengan
kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur
dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
Anggaran Dasar untuk meningkatkan nilai nilai Pemegang
Saham dan Stakeholders lainnya. Tanggung jawab Direksi
dalam kegiatan usaha Bank antara lain:
1. Bertanggung jawab atas berjalannya kegiatan Bank
secara menyeluruh.
2. Bertanggung jawab atas penyusunan Rencana Bisnis
Bank (RBB) sebelum disetujui oleh Dewan Komisaris.
3. Menjaga kepatuhan terhadap peraturan perundang
undangan serta kesepakatan atau perjanjian dengan
pihak-pihak yang berkaitan dengan Bank.
4. Bertanggung jawab untuk mengevaluasi dan melaporkan
pencapaian RBB secara menyeluruh kepada Dewan
Komisaris.
5. Menindaklanjuti hasil dari rapat gabungan Direksi dan
Dewan Komisaris serta Memo/Pengarahan Dewan
Komisaris lainnya.
6. Menyusun, mengembangkan dan mengimplementasikan
struktur dan infrastruktur corporate governance dalam
rangka mendukung bisnis dan operasional Bank. antara
lain:
As of December 31, 2016, the Board of Directors of Bank MAYORA
comprises 6 (six) people, with the following composition:
Duties and ResponsibilitiesThe main duties of the Board of Directors is to manage the
Bank in accordance with the authority and responsibilities
as stipulated in the law and regulations and the Articles of
Association to increase the value of Shareholders and other
Stakeholders. The responsibilities of the Board of Directors in
the Bank’s business activities include:
1. Responsible for operations of the Bank in overall.
2. Responsible for the formulation of the Bank Business
Plan (RBB) before being approved by the Board of
Commissioners.
3. Maintain compliance with the statutory requirements and
agreements with parties related to the Bank.
4. Responsible for the evaluation and report the achievement
of RBB in overall to the Board of Commissioners.
5. Follow up the joint meetings results of the Board of
Directors and the Board of Commissioners and other
memo/direction of the Board of Commissioners.
6. Formulate, develop and imlement corporate governance
structure and infrastructures to support the Bank’s
business and operations, among others:
190 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
7. Sasaran strategis yang sejalan dengan Visi, Misi, Nilai dan
Budaya Bank.
8. Memastikan bahwa struktur, budaya, infrastruktur, kondisi
keuangan, tenaga dan kompetensi manajerial termasuk
pejabat eksekutif, serta sistem dan pengendalian yang
ada di Bank telah sesuai dan memadai untuk mendukung
implementasi strategi yang telah ditetapkan.
9. Memimpin direktorat/area kerjanya secara profesional dan
wajar sesuai dengan kewenangan yang telah diberikan.
10. Menetapkan dan mengevaluasi Struktur Organisasi
dengan persetujuan Dewan Komisaris.
11. Menetapkan wewenang dan tanggung jawab untuk setiap
jenjang jabatan di bawahnya.
12. Mengevaluasi kinerja dan memberikan persetujuan
untuk penerimaan, pengangkatan, mutasi/rotasi dan
pemberhentian serta remunerasi karyawan.
13. Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk
mengikuti training dan atau seminar yang dibutuhkan.
14. Mengevaluasi kebijakan dan sistem prosedur secara
berkala.
15. Bertanggung jawab atas penyampaian laporan yan
gakurat dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris/Bank
Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan dan otoritas lainnya.
16. Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari
Satuan Kerja Audit Internal Bank, auditor eksternal, hasil
pengawasan Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan dan
atau hasil pengawasan otoritas lain.
17. Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya
Budaya Kepatuhan Bank dan Manajemen Risiko.
18. Memastikan bahwa penerapan manajemen risiko telah
memadai dan sesuai dengan karakteristik, kompleksitas
serta profil risiko Bank.
19. Melaksanakan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan
yang Baik dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh
tingkatan atau jenjang organisasi.
20. Memastikan penerapan pengendalian internal yang efektif
seperti prinsip pemisahan fungsi (four eyes principle) dan
memastikan bahwa kebijakan tersebut telah dilaksanakan
sesuai tujuan yang telah ditetapkan Bank.
21. Memastikan penerapan program Anti Pencucian Uang
dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU& PPT)
telah dilaksanakan sesuai dengan kebijakan yang telah
ditetapkan.
22. Mempertanggungjawabkan pencapaian Bank kepada RUPS.
7. Strategic objectives which are in line with the Bank’s
Vision, Mission, Values and Cultures.
8. Ensure that the structure, culture, infrastructures,
financial condition, managerial ability and competence
including executive officials, and the system and control
of the Bank are proper and adequate to support the
Bank’s strategies.
9. Lead the directorate/work area professionally and in a
fair manner within the scope of authority.
10. Determine and evaluate the organizational structure with
the approval of the Board of Commissioners.
11. Determine the authority and the responsibilities of each
position under the Board of Directors.
12. Evaluate the performance and provide approval for
recruitment, promotion, rotation and dismissal, and
remuneration of employees.
13. Provide opportunities for employees to follow training and/
or seminars required to improve their work performance.
14. Evaluate policies and procedures on a regular basis.
15. Responsible for accurate and timely report delivery to
the Board of Commissioners/ Bank Indonesia/Financial
Services Authority and other authorities.
16. Follow up any audit findings and recommendations from
Internal Audit Work Unit, external auditor, findings by
Bank Indonesia/Financial Services Authority and findings
of other authorities.
17. Formulate strategies which will encourage the Compliance
Culture of the Bank and Risk Management.
18. Ensure the implementation of risk management is
adequate and in accordance with the characteristics,
complexity and the risk profile of the Bank.
19. Implement the GCG principles in every operation in all
levels of the organization.
20. Ensure the effective implementation of internal control,
such as function division principle (four eyes principle)
and ensure that the policy is in line with the Bank’s
objectives.
21. Ensure the implementation of Anti-Money Laundering
and funding of terrorism prevention program (APU
& PPT) is implemented and adheres to the statutory
requirements.
22. Be accountable for the Bank’s performance to GMS.
2016 Annual Report BANK MAYORA 191
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Ruang Lingkup Pekerjaan dan Tanggung Jawab Masing-Masing Direksi
Irfanto Oeij - Direktur UtamaRuang Lingkup Tugas:
Board of Director, Internal Audit, Corporate Communication
& Quality Management, Information Technology & Electronic
Banking, Product Development, Corporate Planning, Corporate
Legal, Micro & Small Business serta Credit Pension.
Ruang Lingkup Tugas Secara Khusus:
• Memimpin rapat Direksi dan/atau Direksi Komisaris
secara berkala dan membuat risalah/notulen rapat untuk
memudahkan tindak lanjutnya.
• Melaporkan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya,
mengkoordinir dan mengevaluasi hasil pencapaian
kinerja Direksi kepada Dewan Komisaris secara berkala.
• Memastikan dan bertanggung jawab atas strategi dan
pelaksanaan aktivitas bisnis sesuai target yang telah
ditetapkan.
• Memastikan pelaksanaan strategi Anti Fraud sesuai
ketentuan yang berlaku.
• Bertanggung jawab atas tercapainya target bisnis dan
pencapaian profit and loss.
• Dapat memotivasi bawahan serta direktur lain agar
teamwork lebih solid.
• Memimpin rapat komite-komite di bawah Direksi: ALCO, IT
Committee, Procurement Committee, Credit Committee,
Image Committee dan membuat risalah/notulen rapat
untuk memudahkan tindak lanjutnya.
• Menjadi anggota Risk Management Committee.
• Memastikan:
1. Pelaksanaan pemeriksaan SKAI secara Risk-Based.
2. Laporan hasil pemeriksaan SKAI tepat sasaran disertai
rekomendasi perbaikan kepada Direktur terkait.
3. Memastikan standardisasi image/brand awareness
dan pelayanan Bank telah sesuai dengan standar dan
kualitas yang ditetapkan.
Scope of Work and Responsibilities of each member of the Board of Directors
Irfanto Oeij - President DirectorScope of Duties:
Board of Director, Internal Audit, CorporateCommunication
& Quality Management, InformationTechnology & Electronic
Banking, Product Development, Corporate Planning, Corporate
Legal, Micro & SmallBusiness as well as Credit Pension.
Scope of Special Duties:
• Periodically leading meetings of the Board of Directors
and/or joint meetings of the Board of Directors and the
Board of Commissioners, and preparing the minutes of
meetings to facilitate the follow-up.
• Reporting the implementation of duties and
responsibilities, coordinating and evaluating the
performance of the Board of Directors to the Board of
Commissioners on a regular basis.
• Ensuring and being responsible for the implementation
of strategies and business activities based on the targets.
• Ensuring the implementation of the Anti Fraud strategy
based on the statutory requirements.
• Being responsible for the achievement of business targets
and the achievement of profit and loss.
• Being able to motivate all personnel and other directors
to build more solid teamwork.
• Leading the meeting of committee under the leadership of
the Board of Directors: ALCO, IT Committee, Procurement
Committee, Credit Committee, Image Committee and
preparing minutes of meetings to facilitate the follow up.
• Becoming a member of the Risk Management Committee.
• Ensuring:
1. The risk-based SKAI evaluation.
2. The report of SKAI evaluation is efficient, including
recommendation for revision to the related Director.
3. Standardization of image/brand awareness and the
services are up to standard and quality.
192 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Ricky Budiono - Direktur Operasional dan TresuriRuang Lingkup Tugas: Treasury, Channel & Central Operation,
Finance &Accounting, Trade Finance dan Financial Institutions.
Ruang Lingkup Tugas Khusus:
• Memastikan bahwa kegiatan operasional Bank telah
memiliki sistem dan prosedur sesuai dengan perkembangan
peraturan yang berlaku dari Otoritas Bank.
• Memastikan proyek-proyek IT yang berhubungan dengan
operasional berjalan dengan baik.
• Memastikan kegiatan operasional Bank berjalan dengan baik.
• Memastikan pengelolaan likuiditas Bank dan Posisi
Devisa Netto (PDN) sesuai peraturan yang berlaku.
• Memastikan penyajian dan penyampaian Laporan
Keuangan serta laporan - laporan lainnya secara akurat
dan tepat waktu.
• Menjadi inisiator dan pejabat tertinggi yang memimpin
proyek dan pengembangan IT di bidang operasional.
• Menjaga hubungan dengan Third Party dalam kegiatan
Financial Institutions guna menunjang pertumbuhan Bank.
• Memastikan pengolahan dana melalui kegiatan Treasury.
• Memastikan budget cost control sesuai dengan RBB yang
telah disetujui.
• Meningkatkan kegiatan transaksi Trade Finance.
Committee, Image Committee, Risk Management Committee
dan Procurement Committee.
Tjahojo Bengawan - Direktur Kredit dan Umum
Ruang Lingkup Tugas: Credit Administration, Credit Legal, Credit
Review, Appraisal, Remedial dan General Affair.
Ruang Lingkup Tugas Khusus:
• Memastikan proses pemberian kredit telah sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
• Memantau dan menindak lanjuti penyelesaian kredit
bermasalah.
• Memastikan penyajian dan penyampaian laporan Kredit
akurat dan tepat waktu.
• Bertanggung jawab atas penyediaan kebutuhan
infrastruktur dan penunjang lainnya.
• Menjadi anggota Credit Committee, ALCO, IT Committee,
Image Committee, Risk Management Committee dan
Procurement Committee.
• Memastikan pelaksanaan renovasi ataupun
pembangunan kantor telah sesuai.
Ricky Budiono - Director of Operations and TreasuryScope of Duties: Treasury, Channel & Central Operation, Finance
&Accounting, Trade Finance and Financial Institutions.
Scope of Special Duties:
• Ensuring that the Bank’s operations have their systems
and procedures which are in line with the regulations set
up by the Banking Authority.
• Ensuring the IT projects related to the operations are
working well.
• Ensuring that the Bank’s operations are working well.
• Ensuring the management of the Bank’s liquidity and Net
Open Position (NOP) adhere to the regulations.
• Ensuring the presentation and submission of Financial
statements and other reports are accurate and on time.
• Becoming the initiator and the highest official leading the
IT projects and development in the operational unit.
• Maintaining relationship with the Third Parties in Financial
Institutions activities to support the development of the
Bank.
• Ensuring the management of funds through the Treasury
activities.
• Ensuring that the budget cost control adheres to the
approved RBB.
• Becoming the member of Credit Committee, Image
Committee, Risk Management Committee and
Procurement Committee.
Tjahojo Bengawan - Director of Credit and General AffairsScope of Duties: Credit Administration, Credit Legal, Credit
Review, Appraisal, Remedial and General Affair.
Scope of Special Duties:
• Ensuring the credit approval process follows the
applicable regulations.
• Monitor and follow up the settlement process of bad
credits.
• Ensuring the presentation and submission of credit
reports are accurate and on time.
• Be responsible for the procurement and provision of
infrastructures and other facilities.
• Becoming the member of the Credit Committee, ALCO,
IT Committee, Image Committee, Risk Management
Committee and Procurement Committee.
• Ensuring the implementation of office renovation or
construction.
2016 Annual Report BANK MAYORA 193
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Jap Chin Phing - Direktur BisnisRuang Lingkup Tugas: Regional Coordinator, Area Coordinator,
Branch Manager, Team Leader Coordinator, Team Leader, Team
Leader Consumer, Credit Support Division Head, dan Branch
Business Support Head
Ruang Lingkup Tugas Khusus:
• Memastikan strategi dan pelaksanaan aktivitas bisnis
sesuai target yang telah ditetapkan (RBB).
• Memastikan pemberian tingkat suku bunga simpanan
dan pinjaman sesuai keputusan rapat Komite ALCO.
• Memastikan penyajian proposal kredit telah lengkap
sebelum diajukan kepada Komite Kredit.
• Memonitor rasio NPL dibawah ketentuan yang berlaku
(sesuai dengan target RBB).
• Memastikan pelaksanaan rencana pengembangan
jaringan kantor telah sesuai dengan kebijakan, prosedur
dan peraturan yang berlaku.
• Memastikan penyajian dan penyampaian laporan dari
Branch Business Support telah akurat dan tepat waktu.
• Menjadi anggota Credit Committee, ALCO, IT Committee,
Image Committee, Risk Management Committee dan
Procurement Committee.
Tiolina Tumanggor - Direktur Kepatuhan dan Sumber Daya ManusiaRuang Lingkup Tugas: Risk Management, System and Procedure,
Compliance, Human Resources, serta Learning dan Development
Ruang Lingkup Tugas Khusus:
• Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan dan/
atau keputusan yang diambil Direksi Bank sesuai dengan
prinsip kehati-hatian serta tidak menyimpang dari
ketentuan Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
• Memastikan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang
Baik, kebijakan manajemen risiko dan prinsip – prinsip
kepatuhan tumbuh dan berjalan efektif
• Memastikan pemenuhan sumber daya manusia dan
pengembangannya sesuai dengan pertumbuhan Bank.
• Memastikan penyajian dan penyampaian laporan secara
akurat dan tepat waktu.
• Memastikan tindak lanjut atas temuan hasil pengawasan
Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan dan atau hasil
pengawasan otoritas lain berjalan tepat waktu.
• Melakukan sosialisasi peraturan yang berlaku.
Jap Chin Phing - Director of BusinessScope of Duties: Regional Coordinator, Area Coordinator,
Branch Manager, Team Leader Coordinator, Team Leader, Team
Leader Consumer, Credit Support Division Head, and Branch
Business Support Head
Scope of Special Duties:
• Ensuring the strategies and the implementation of
business operations are on target (RBB).
• Ensuring the granting of the loan and deposit interest
rates adhere to the decision of ALCO Committee meetings.
• Ensuring the presentation of the credit proposal is
complete before submitting it to the Credit Committee.
• Monitoring the NPL ratio under the regulated ratio
(adhering to the RBB target).
• Ensuring the implementation of office network
development plan based on the existing policies,
procedures and regulations in force.
• Ensuring the presentation and submission of reports
from Branch Business Support are accurate and on time.
• Becoming the member of the Credit Committee, ALCO,
IT Committee, Image Committee, Risk Management
Committee and Procurement Committee.
Tiolina Tumanggor - Director of Compliance and Human CapitalScope of Duties: Risk Management, System and Procedure,
Compliance, Human Resources, as well as Learning and
Development
Scope of Special Duties:
• Conducting preventive measures so that the policies and/
or decisions made by the Board of Directors adhere to the
principles of prudence and don’t violate the regulations
of Bank Indonesia/Financial Services Authority and other
law and regulations.
• Ensuring the implementation of Good Corporate
Governance, the risk management policy and principles
of compliance develop and run effectively.
• Ensuring the provision of human resources and their
development in accordance with the growth of the Bank.
• Ensuring the presentation and submission of reports are
accurate and on time.
• Ensuring the follow-up of the findings by Bank Indonesia/
Financial Servies Authority and/or findings of other
authorities are done in a timely manner.
• Conducting dissemination of the applicable regulations.
194 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
• Menyelenggarakan rapat Komite Manajemen Risiko dan
menyetujui notulen rapat untuk memudahkan follow up.
• Menjadi anggota ALCO, IT Committee dan Image Committee.
• Memastikan pembuatan sistem dan prosedur selalu up to
date seiring dengan peraturan baru dan perkembangan
Bank.
• Memastikan peningkatan kompetensi SDM.
• Memastikan bahwa pembuatan Career Path dan Talent
Management selalu menunjang perkembangan Bank.
Benny Tan - Direktur IT & E-BankingRuang Lingkup Tugas: Information Technology dan Electronic
Banking
Ruang Lingkup Tugas Khusus:
• Memastikan pelaksanaan proyek-proyek Information
Technology (IT) dan Electronic Banking tepat waktu sesuai
dengan rencana.
• Membangun Electronic Banking untuk memperluas dan
mempermudah akses nasabah.
• Memaksimalkan fee based income dari EDC, ATM dan
Electronic Channel lainnya.
• Memperkuat IT Security dan IT Risk Management.
• Menjadi anggota ALCO, IT Committee, Risk Management
Committee, Image Committee dan Merchant EDC Committee.
Rapat DireksiDireksi mengadakan rapat secara berkala untuk membahas
hal-hal yang memerlukan pertimbangan Direksi dan rencana
strategis lainnya. Selama tahun 2016, Direksi mengadakan
rapat sebanyak 12 (dua belas) kali dengan tingkat kehadiran
sebagai berikut:
NAMANAME
JABATANPosition
JUMLAH RAPATNumber of Meetings
JUMLAH KEHADIRANNumber of Attendance
% KEHADIRAN% ATTENDANCE
Irfanto Oeij Direktur UtamaPresident Director 12 12 100 %
Ricky Budiono Direktur | Director 12 12 100 %
Tjahojo Bengawan Direktur | Director 12 12 100 %
Tiolina Tumanggor Direktur | Director 12 12 100 %
Jap Chin Phing Direktur | Director 12 12 100 %
Benny Tan*) Direktur | Director 11 10 90.91 %
• Organizing the meetings of the Risk Management
Committee and approving the minutes of the meeting to
facilitate the follow-up.
• Becoming the member of ALCO, IT Committee and Image
Committee.
• Ensuring that the formulation of systems and procedures
are always up to date and adheres to the latest regulations
and development of the Bank.
• Ensuring the improvement of HR competencies.
• Ensuring that Career Path and Talent Management always
support the Bank’s development.
Benny Tan - Director of IT & E-BankingScope of Duties: Information Technology and Electronic
Banking
Scope of Special Duties:
• Ensuring the implementation of Information Technology
(IT) and Electronic Banking projects on time as planned.
• Developing Electronic Banking to expand and simplify
customer access.
• Maximizing fee-based income from EDC, ATM and other
Electronic Channels.
• Strengthening IT Security and IT Risk Management.
• Becoming a member of ALCO, IT Committee, Risk
Management Committee, Image Committee, and EDC
Merchant Committee.
Board of Directors MeetingsBoard of Directors holds regular meetings to discuss matters
that require consideration of the Board of Directors and other
strategic plans. Throughout 2016, the Board of Directors held
12 meetings with the following level of attendance:
*) Mulai Efektif tanggal 11 Februari 2016 menjabat sebagai Direktur sesuai Surat Keputusan OJK No.SR-34/D.03/2016. | Became effective on February 11, 2016, served as
Director based on OJK Decision Letter No.SR-34/D.03/2016.
2016 Annual Report BANK MAYORA 195
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Adapun agenda rapat Direksi adalah sebagai berikut:
NO TANGGALDate AGENDA
KEHADIRAN | Attendance KETERANGANDescriptionIO RB TB TT JCP BT
1. 19 Januari 2016January 19, 2016
Presentasi mengenai Batas Wewenang Pemesanan, Pembelian Barang/Jasa, Pengeluaran Biaya & Pengaturan Kas Kecil, KPI (Key Performance Indicator) Individu Karyawan tahun 2015, Corporate Secretary & Corporate LegalPresentation on limits of authority for Order, Purchase of Goods/Services, Expenditures & Small Cash Settings, KPI (Key Performance Indicator) for Individual Employees 2015, Corporate Secretary & Corporate Legal.
√ √ √ √ √
2.12 Februari 2016
February 12, 2016
Presentasi mengenai Credit Portfolio 2015-2016Presentation on Credit Portfolio 2015-2016 √ √ √ √ √ √
3. 15 Maret 2016March 15, 2016
Top 3 Proses Improvement pada masing-masing DirektoratTop 3 Improvement Process on each Directorate
√ √ √ √ √ √
4. 23 Maret 2016March 23, 2016
Pembahasan mengenai Pengaturan Bonus, Informasi Data Turn Over KaryawanDiscussion on Bonus Settings, Employee Turn Over Data Information
√ √ √ √ √ √
5. 14 April 2016April 14, 2016
Presentasi mengenai Internal AuditPresentation on Internal Audit √ √ √ √ √ √
6. 18 Mei 2016May 18, 2016
Presentasi mengenai Credit Risk Management, Presentasi mengenai Internal Control, Presentasi mengenai Overview Budget ControlPresentation on Credit Risk Management, Presentation on Internal Control, Presentation on Overview Budget Control
√ √ √ √ √ √
7. 17 Juni 2016June 17, 2016
Presentasi mengenai Usulan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2016, Ketentuan Rapat.Presentation on Proposed Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) 2016, Meeting Regulations
√ √ √ √ √ √
8. 15 Juli 2016July 15, 2016
Matters Arising, Presentasi Usulan Ketentuan Pinjaman Karyawan, Quality Assurance dan Internal Control, dll. Matters Arising, Presentation on Proposed Employee Loans Regulation, Quality Assurance and Internal Control, etc.
√ √ √ √ √ √
9.
14 September 2016
September 14, 2016
Matters Arising, Presentasi Tata Kelola Dalam Pemberia Remunerasi, Presentasi Risk Management kepada Direksi, Presentasi Credit Portfolio, dll.Matters Arising, Presentation on Corporate Governance in Granting Remuneration, Presentation on Risk Management to the Board of Directors, Presentation on Credit Portfolio, etc.
√ √ √ √ √ √
10. 17 Oktober 2016October 17, 2016
Matters Arising, Isu dari Direksi (Pembahasan Perbanas re. AYDA, Update Kebijakan Pinjaman Karyawan, Rekomendasi Dewan Komisaris re. Laporan Neraca Harian per tanggal 30 September 2016), dll. Matters Arising, Issues from the Board of Directors (Discussion on Perbanas re. AYDA, Updates on Employee Loans Policy, Recommendation of the Board of Commissioners re. Daily Balance Sheet as of September 30, 2016), etc.
√ √ √ √ √ √
The agenda of the Board of Directors meetings is as follows:
196 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
NO TANGGALDate AGENDA
KEHADIRAN | Attendance KETERANGANDescriptionIO RB TB TT JCP BT
11.
17 November 2016
November 17, 2016
Matters Arising, Update Project Cost Center, Update dari Direksi (Konsep KPI dan Usulan Skema Bonus, Struktur Organisasi 2017, Asuransi Kesehatan, Kebijakan Outsource, Update Topologi IT), dll. Matters Arising, Updates on Cost Center Project, Updates from the Board of Directors (KPI Concept and Proposed Bonus Scheme, Organizational Structure 2017, Health Insurance, Outsource Policy, Updates on IT Topology), etc.
√ √ √ √ √ √
12.
22 Desember 2016
December 22, 2016
Matters Arising, Presentasi Usulan Klasifikasi Cabang, Update PSAK 71, Dll.Matters Arising, Presentation of Proposed Branch Office Classification, Update SFAS 71, etc.
√ √ √ √ √ -
Ket : IO = Irfanto Oeij RB = Ricky Budiono TB = Tjahojo Bengawan TT = Tiolina Tumanggor JCP = Jap Chin Phing BT*) = Benny Tan / Mulai Efektif tanggal 11 Februari 2016 sebagai Direktur/ Effective on February 11, 2016 as Director
Board of Directors TrainingTo improve competence in line with the banking business
development, in 2016, the Board of Directors has attended
several seminars/training/workshops, among others:
Pelatihan DireksiDalam rangka meningkatkan kompetensi yang sejalan
dengan perkembangan bisnis perbankan, adapun di tahun
2016, Dewan Komisaris telah mengikuti beberapa seminar/
pelatihan/workshop, antara lain :
NO NAMAName
JUDUL PELATIHANTraining Titles
PENYELENGGARAOrganizer
WAKTU & TEMPATTime & Place
1.
Irfanto Oeij, Ricky Budiono, Tjahojo Bengawan, Jap Chin Ping, Benny Tan, Tiolina Tumanggor
Change Form Within ( Self Discovery ) | Change Form Within ( Self Discovery ) Internal - PT. Bank
MAYORAJanuari, YogjakartaJanuary, Yogjakarta
2. Irfanto Oeij & Tiolina Tumanggor
Membangun Key Performance Indicator (KPI) & Implementasi POJK | Developing Key Performance Indicator (KPI) & Implementation of OJK Regulations
RMG Februari, JakartaFebruary, Jakarta
3.
Irfanto Oeij, Ricky Budiono, Tjahojo Bengawan, Jap Chin Ping, Benny Tan, Tiolina Tumanggor
Sosialisasi Aplikasi My People | Socialization of My People Application
Internal - PT. Bank MAYORA
Maret, JakartaMarch, Jakarta
4. Tiolina Tumanggor Certified Mind Map Practitioners | Certified Mind Map Practitioners
Prime Education Group
April, JakartaApril, Jakarta
5.
Irfanto Oeij, Ricky Budiono, Tjahojo Bengawan, Jap Chin Ping, Benny Tan, Tiolina Tumanggor
Light Session Corporate Value | Light Session Corporate Value
Internal - PT. Bank MAYORA
Mei, JakartaMay, Jakarta
2016 Annual Report BANK MAYORA 197
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
NO NAMAName
JUDUL PELATIHANTraining Titles
PENYELENGGARAOrganizer
WAKTU & TEMPATTime & Place
6. Tiolina TumanggorInternalisasi Tata Nilai Untuk Tim 9 ( Corporate Value ) | Internalization of Corporate Values for Team 9
Internal - PT. Bank MAYORA
Mei, JakartaMay, Jakarta
7.
Irfanto Oeij, Ricky Budiono, Tjahojo Bengawan, Jap Chin Ping, Benny Tan, Tiolina Tumanggor
Growing With IMPACT to | Growing With IMPACT to
Internal - PT. Bank MAYORA
Juli, JakartaJuly, Jakarta
8. Tiolina TumanggorThe Secrets of Building a Talent Pool Program | The Secrets of Building a Talent Pool Program
N Limit September, BatamSeptember, Batam
9. Tjahojo Bengawan Tax Amnesty | Tax Amnesty PT. GT Consulting Services
Agustus, JakartaAugust, Jakarta
10. Tjahojo Bengawan
Enchancing The Power of Enterprise Risk in Creating a Sound Bank and Financial Risk Integration | Enchancing The Power of Enterprise Risk in Creating a Sound Bank and Financial Risk Integration
BARA September, StockholmSeptember, Stockholm
11.
Irfanto Oeij, Tjahojo Bengawan, Jap Chin Ping, Benny Tan, Tiolina Tumanggor
Ujian Sertifikasi Manajemen Risikp Level 5 | Level 5 Risk Management Certification
LSPP Oktober, JakartaOctober, Jakarta
12. Tjahojo BengawanProspek Perekonomian Nasional 2017 | National Economic Prospects 2017
FKDKP November, JakartaNovember, Jakarta
13. Ricky Budiono IFRS Accounting Standard | IFRS Accounting Standard Green Forest November, Malaysia
November, Malaysia
14. Tiolina Tumanggor
Revisit Enterprise Risk Management and Learning Best Practices of Credit Risk Management | Revisit Enterprise Risk Management and Learning Best Practices of Credit Risk Management
BARA Desember, BandungDecember, Bandung
Program Orientasi Direksi Pada periode tahun 2016, terdapat pengangkatan anggota
Direksi baru. Terhadap anggota Direksi baru dijalankan Program
Orientasi yang antara lain meliputi :
1. Perkenalan dalam rapat Direksi.
2. Mengikuti rapat Direksi, namun belum memiliki hak
suara.
Materi program orientasi diantaranya:
1. Visi, misi, strategis Bank.
2. Rencana Jangka Menengah dan Panjang Bank.
3. Kinerja dan Keuangan Bank.
4. Hal-hal lain yang relevan dengan dunia perbankan.
Board of Directors Orientation Program In 2016, there was an appointment of a new member of the
Board of Directors. The new member is given the Orientation
Program including:
1. Introduction in the Board of Directors meetings.
2. Participating in the Board of Directors meetings without
any voting rights.
The orientation program materials are as follows:
1. Vision, mission, and strategies.
2. Medium and long term plan.
3. Performance and financial.
4. Other matters that are relevant to the banking world
198 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Hubungan KerjaDewan Komisaris dan Direksi berkomitmen untuk bersamasama
menegakan sistem perbankan yang sehat dan kuat untuk
menerapkan prinsip-prinsip GCG dalam pengelolaan Bank
MAYORA. Keselarasan tugas dan tanggung jawab dari Dewan
Komisaris dan Direksi dalam menjalankan aktivitas operasional
harian, akan berpengaruh secara signifikan terhadap kemajuan
dan kesehatan Perusahaan. Berdasarkan Anggaran Dasar
Perusahaan, ada beberapa keputusan Direksi yang harus
mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris, antara lain :
1. Minimal 2 (dua) anggota Direksi berhak untuk mewakili
Bank di dalam dan di luar pengadilan, mengikat perjanjian
dengan pihak lain serta menjalankan segala tindakan baik
yang terkait dengan kepengurusan maupun kepemilikan
akan tetapi dengan pembatasan bahwa untuk :
a. Meminjam atau meminjamkan uang atas nama Bank
(tidak termasuk pengambilan uang Bank di bank-
bank) dalam menjalankan usahanya sebagai Bank,
diatur oleh Keputusan Rapat Dewan Komisaris;
b. Mendirikan suatu usaha atau turut serta pada
perusahaan lain baik di dalam maupun di luar negeri;
c. Membeli harta tetap dan perusahaan-perusahaan;
d. Menjual dan atau menjaminkan harta tetap dan
perusahaan-perusahaan yang nilainya kurang lebih
sama dengan 5% (lima persen);
e. Meminjam dan meminjamkan uang atas nama Bank
bukan untuk usaha Bank.
Dengan persetujuan Komisaris Utama atau oleh 2 (dua)
anggota Komisaris, persetujuan mana cukup dibuktikan
dengan surat yang ditandatangani atau turut ditandatangani
pada surat/akta yang berkenaan.
2. Atas persetujuan Komisaris Utama atau 2 (dua) orang
Komisaris, dalam hal tertentu, berhak mengangkat 1
(satu) orang sebagai kuasanya yang tata laksananya
diatur dalam surat kuasa.
Disamping itu, dalam rangka membahas berbagai agenda
yang menyangkut rencana kerja, operasional, peluang
usaha, serta isu-isu strategis, Dewan Komisaris dan Direksi
menyelenggarakan rapat gabungan. Rapat gabungan ini juga
merupakan salah satu bentuk kerjasama dan koordinasi
antara Direksi dan Dewan Komisaris.
RELATIONSHIP OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND THE BOARD OF DIRECTORS
Work RelationshipThe Board of Commissioners and the Board of Directors
are both committed to enforce sound and strong banking
system to implement GCG principles in the management of
Bank MAYORA. Alignment of duties and responsibilities of
the Board of Commissioners and the Board of Directors in
performing daily operations will significantly influence the
progress and health of the Company. Based on the Company’s
Articles of Association, there are some decisions which must
be approved by the Board of Commissioners, such as:
1. A minimum of 2 (two) members of the Board of Directors
is entitled to represent the Bank in and out of court,
binding agreements with other parties as well as carry
out all the good actions related to the management or
ownership with the following restrictions:
a. Borrowing or lending money on behalf of the Bank
(excluding the withdrawal of the Bank’s money at
banks) in running its business as a bank, regulated by
the Resolutions of the Board of Commissioners;
b. Establishing a business or participate in other
companies both domestic and abroad;
c. Purchasing fixed assets and companies;
d. Selling or pledging any fixed assets and companies
with value is approximately equal to 5% (five percent);
e. Borrowing and lending money on behalf of the Bank
and not for the Bank’s business.
With the approval of President Commissioner or by 2 (two)
members of the Board of Commissioners, the approval is
sufficiently evidenced by signing the relevant letter/deed.
2. Atas persetujuan Komisaris Utama atau 2 (dua) orang
Komisaris,dalam hal tertentu,berhak mengangkat 1 (satu)
orang sebagai kuasanya yang tata laksananya diatur
dalam surat kuasa.
Moreover, the Board of Commissioners and the Board of
Directors held a joint meeting to discuss various matters
related to business plan, operations, business opportunities,
and strategic issues. The joint meeting is also a reflection of
close working relationship and coordination between the
Board of Directors and the Board of Commissioners.
2016 Annual Report BANK MAYORA 199
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Keputusan yang diambil dalam rapat gabungan didasari oleh
azas musyawarah untuk mufakat. Namun, dalam kondisi
tertentu, dimana keputusan harus diambil, keputusan rapat
gabungan diambil berdasarkan suara terbanyak dengan
mengacu pada Board Charter.
Sepanjang tahun 2016, Dewan Komisaris dan Direksi
menyelenggarakan 4 (empat) kali rapat gabungan dengan
tingkat kehadiran sebagai berikut:
NAMANAME
JABATANPosition
JUMLAH RAPATNumber of Meetings
JUMLAH KEHADIRANNumber of Attendance
% KEHADIRAN% ATTENDANCE
Dharmawan Atmadja Komisaris UtamaPresident Commissioner 4 3 75 %
Timotius AdidjajaKomisaris Independen
Independent Commissioner
4 4 100 %
Taryadi SupangkatKomisaris Independen
Independent Commissioner
4 4 100 %
Rufina Tinawati Marianto*)
Komisaris IndependenIndependent
Commissioner3 3 100 %
Joys Djajanto**)Komisaris Independen
Independent Commissioner
3 3 100 %
Irfanto Oeij Direktur UtamaPresident Director 4 4 100 %
Ricky Budiono Direktur | Director 4 4 100 %
Tjahojo Bengawan Direktur | Director 4 4 100 %
Tiolina Tumanggor Direktur | Director 4 4 100 %
Jap Chin Phing Direktur | Director 4 4 100 %
Benny Tan Direktur | Director 4 4 100 %
The decisions made in the joint meeting are based on
deliberation and consensus. Nevertheless, in certain
conditions, where decisions need to be made, the joint
meeting deliberate its decisions by the majority vote by
referring to the Board Charter
Throughout 2016, the Board of Commissioners and the Board
of Directors held 4 joint meetings with level of attendance as
follows:
*) Mulai Efektif tanggal 07 Juni 2016 sebagai Komisaris sesuai Surat Keputusan OJK No.SR-88/D.03/2016. | Became effective on June 7th, 2016, as Commissioner based on OJK Decision Letter No.SR-88/D.03/2016.**) Mulai Efektif tanggal 09 Agustus 2016 sebagai Komisaris sesuai Surat Keputusan OJK No.SR-152/D.03/2016. | Became effective on August 9, 2016, as Commissioner based on OJK Decision Letter No.SR-152/D.03/2016.
Adapun agenda rapat gabungan Dewan Komisaris dan
Direksi adalah sebagai berikut :
NO TANGGALDate
AGENDAAgenda
1. 18 Maret 2016March 18, 2016
Presentasi mengenai Management Report dan Penyampaian mengenai usulan Proses Improvement | Presentation on Management Report and proposal of improvement process
2. 26 Juli 2016July 26, 2016
Usulan Perubahan Anggaran Dasar PT Bank MAYORA | Amendment Proposal of the Articles of Association of PT Bank MAYORA
3. 27 Sptember 2016September 27, 2016 Rapat Lanjutan RBB 2017 | Follow-up Meetings for RBB 2017
4. 23 November 2016November 23, 2016
Pembahasan Manajemen Report Oktober 2016 dan Finalisasi RBB 2017 | Discussion of Management Report per October 2016 and Finalization of RBB 2017
The agenda of the joint meetings of the Board of
Commissioners and the Board of Directors are as follows:
Ket : IO = Irfanto Oeij BT = Benny Tan RB = Ricky Budiono DA = Dharmawan Atmadja TB = Tjahojo Bengawan TA = Timotius Adidjaja TT = Tiolina Tumanggor TS = Taryadi Supangkat JCP = Jap Chin Phing RTM*) = Rufina Tinawati Marianto / Mulai Efektif tanggal 07 Juni 2016 sebagai Komisaris Independen/ Effective on June 07, 2016 as a member of the Independent Commissioner JD**) = Joys Djajanto / Mulai Efektif tanggal 09 Agustus 2016 sebagai Komisaris Independen/ Effective on August 09, 2016 as a member of the Independent Commissioner
200 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Hubungan Afiliasi antara Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham PengendaliSesuai dengan peraturan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa
Keuangan, Bank MAYORA wajib mengungkapkan hubungan
afiliasi antara Direksi, Dewan Komisaris dan Pemegang
Saham Pengendali yang dijabarkan dalam tabel berikut:
HUBUNGAN AFILIASI DIREKSI, DEWAN KOMISARIS DAN PEMEGANG SAHAM PENGENDALIAffiliated Relationship of the Board of Directors, Board of Commissioners and Controlling Shareholders
NAMAName
HUBUNGAN KELUARGAFamilial Relationship
HUBUNGAN KELUARGAFinancial Relationship
DewanKomisarisBoard of
Commissioners
DireksiBoard ofDirectors
Pemegang Saham
PengendaliControlling
Shareholders
DewanKomisarisBoard of
Commissioners
DireksiBoard ofDirectors
Pemegang Saham
PengendaliControlling
Shareholders YaYes
TidakNo
YaYes
TidakNo
YaYes
TidakNo
YaYes
TidakNo
YaYes
TidakNo
YaYes
TidakNo
Dewan Komisaris | Board of Commissioners
Dharmawan Atmadja Timotius Adidjaja Taryadi Supangkat Joys Djajanto Rufina Tinawati Marianto
Direksi | Board of Directors
Irfanto Oeij Ricky Budiono Tjahojo Bengawan Tiolina Tumanggor Jap Chin Phing Benny Tan
Kesimpulan :
1. Seluruh anggota Dewan Komisaris tidak memiliki
hubungan keluarga dan hubungan keuangan dengan
anggota Dewan Komisaris lainnya dan anggota Direksi.
2. Seluruh anggota Direksi tidak memiliki hubungan keluarga
dan hubungan keuangan dengan anggota Direksi lainnya
dan anggota Dewan Komisaris serta Pemegang Saham
Pengendali.
3. Salah satu anggota Direksi, yaitu Dharmawan Atmadja
memiliki hubungan keuangan dengan Pemegang Saham
Pengendali dikarenakan beliau adalah merupakan salah
satu Pemegang Saham di PT Mayora Inti Utama yang
merupakan Pemegang Saham Pengendali Bank MAYORA.
Affiliated Relationship between Board of Directors, Board of Commissioners, and Controlling ShareholdersBased on the regulations of Bank Indonesia and the Financial
Services Authority, Bank MAYORA is obliged to disclose
any affiliated relationship between the Board of Directors,
Board of Commissioners and Controlling Shareholders, as
presented in the table below:
Conclusion:
1. All members of the Board of Directors do not have
familial relationship and financial relationship with other
members of the Board of Commissioners and with the
members of the Board of Directors.
2. All members of the Board of Directors do not have familial
relationship and financial relationship with other members
of the Board of Directors and with members of the Board of
Commissioners and the Controlling Shareholders.
3. One of the Board of Directors, Dharmawan Atmadja, has
a financial relationship with the Controlling Shareholders
as he is one of the shareholders of PT Mayora Inti Utama,
which is the Controlling Shareholder of Bank MAYORA.
2016 Annual Report BANK MAYORA 201
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
PENILAIAN KINERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Bank MAYORA melakukan penilaian kinerja dewan komisaris
dan direksi secara transparan dan efektif dengan mengukur
pelaksanaan fungsi mereka dalam melakukan pengawasan
dan implementasi masing-masing program kerja yang telah
dilaksanakan melalui persetujuan Komisaris Utama pada RUPS.
Hal-Hal Penilaian Kinerja Dewan Komisaris
1. Penilaian kinerja Dewan Komisaris dilakukan dengan
mempertimbangkan beberapa komponen antara lain
struktur dan komposisi Dewan Komisaris, pelaksanaan
strategi dan pengelolaan perusahaan, efektivitas
pelaksanaan program kerja komite-komite, penerapan
manajemen risiko dan pengendalian internal serta
penerapan Good Corporate Governance khususnya
dalam hal pelaksanaan fungsi Dewan Komisaris dalam
melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada
Direksi demi kepentingan Bank dan Pemegang Saham
serta pihak yang berkepentingan pada umumnya.
2. Penilaian kinerja Dewan Komisaris ditentukan
berdasarkan tugas kewajiban yang tercantum dalam
pedoman dan tata tertib Dewan Komisaris dan Peraturan
Perundang-undangan serta Anggaran Dasar maupun
amanat Pemegang Saham.
3. Penilaian kinerja anggota Dewan Komisaris dilakukan oleh
Komisaris Utama setiap tahun berdasarkan tugas dan
tanggung jawab Dewan Komisaris dan sesuai keputusan
RUPS yang “menyetujui dan memberikan wewenang
sepenuhnya kepada Komisaris Utama Perseroan untuk
menetapkan gaji/penghasilan dan tunjangan lain bagi
para anggota Direksi, dan menetapkan honorarium dan
tunjangan bagi Dewan Komisaris Perseroan”.
4. Hasil penilaian kinerja anggota Dewan Komisaris secara
keseluruhan dan kinerja masing-masing Anggota Dewan
Komisaris secara individual merupakan bagian tak
terpisahkan dalam skema penetapan gaji dan pemberian
remunerasi bagi Anggota Dewan Komisaris.
5. Penilaian kinerja masing-masing Anggota Dewan
Komisaris secara individual merupakan salah satu
dasar pertimbangan bagi Pemegang Saham untuk
memberhentikan dan/atau menunjuk kembali Anggota
Dewan Komisaris yang bersangkutan, Hasil Penilaian
kinerja tersebut merupakan sarana penilaian serta
peningkatan efektivitas Dewan Komisaris.
PERFORMANCE ASSESSMENT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND THE BOARD OF DIRECTORSAs part of the implementation of GCG principles, the
Company has conducted assessment to the performance of
the Board of Commissioners and the Board of Directors. The
assessment is meant to measure the work effectiveness of
the Board of Commissioners and the Board of Directors.
Peformance Assessment of the Board of Commissioners
1. The performance assessment of the Board of
Commissioners is conducted in consideration of several
components, among others are structure and composition
of the Board of Commissioners, strategic implementation
and management of the company, effectiveness of the
implementation of the work programs of committees, risk
management and internal control implementation as well
as GCG implementation, particularly in executing functions
of the Board of Commissioners in supervising and giving
advise to the Board of Directors for the interest of the Bank,
shareholders and other stakeholders in general.
2. The performance assessment of the Board of
Commissioners is based on duties and responsibilities
writen in guidelines and code of conduct of the Board of
Commissioners, applicable legislation as well as articles
of association and the mandate of shareholders.
3. The performance assessment of members of the
Board of Commissioners is conducted by the President
Commissioner annually, in accordance with the Board’s
duties and responsibilities and based on the GMS
resolutions that “approve and give full authority to
the Company’s President Commissioner to set salary/
income and other incentives for members of the Board
of Directors, and set honorarium and incentives for
members of the Company’s Board of Commissioners.”
4. The overall result of the peformance assessment of the
Board of Commissioners and the individual performance
of each member of the Board of Commissioners is an
inseperable part in the scheme of determining salary and
remuneration for members of the Board of Commissioners.
5. The individual performance assessment of each member
of the Board of Commissioners is one of the fundamental
considerations for shareholders to discharge and/
or re-appoint the concerned member of the Board of
Commissioners. This performance assessment’s result is
a means of assessment and increasing the effectiveness
of the Board of Commissioners.
202 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Penilaian Kinerja Direksi
1. Penilaian kinerja Direksi dilakukan dengan
mempertimbangkan target kinerja dari Seluruh anggota
Direksi sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-
masing anggota Direksi yang tercantum dalam pedoman
dan tata tertib Direksi, Peraturan perundang-undangan
yang berlaku serta Anggaran Dasar maupun amanat
Pemegang Saham.
2. Penilaian kinerja anggota Direksi dilakukan oleh Direktur
Utama dan dievaluasi oleh Dewan Komisaris.
3. Penilaian kinerja anggota Direksi dilakukan atau dievaluasi
oleh Komisaris Utama setiap tahun berdasarkan tugas dan
tanggung jawab Dewan Komisaris dan sesuai keputusan
RUPS yang “menyetujui dan memberikan wewenang
sepenuhnya kepada Komisaris Utama Perseroan untuk
menetapkan gaji/penghasilan dan tunjangan lain bagi
para anggota Direksi, dan menetapkan honorarium dan
tunjangan bagi Dewan Komisaris Perseroan”.
4. Hasil Penilaian kinerja anggota Direksi secara keseluruhan
dan kinerja masing-masing Anggota Direksi secara
individual merupakan bagian tak terpisahkan dalam
skema penetapan gaji dan pemberian remunerasi bagi
Anggota Direksi.
KEBIJAKAN REMUNERASI BAGI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 45/
POJK.03/2015 tanggal 23 Desember 2015 Tentang Penerapan Tata
Kelola Dalam Pemberian Remunerasi Bagi Bank Umum, Bank
wajib menerapkan tata kelola dalam pemberian remunerasi.
Remunerasi adalah imbalan yang ditetapkan dan diberikan
kepada anggota Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan
Bank yang bersifat tetap maupun variable dalam bentuk
tunai maupun tidak tunai sesuai dengan tugas, wewenang,
dan tanggung jawabnya.
1. Dewan Komisaris dan Direksi diberikan remunerasi dan
fasilitas oleh Bank.
2. Fasilitas yang disediakan Bank mengacu pada peraturan
dan ketentuan Bank.
3. Sebagai salah satu bentuk transparansi, maka remunerasi
Direksi dan Dewan Komisaris ditampilkan dalam Laporan
Tahunan.
Performance Assessment of the Board of Directors
1. The performance assessment of the Board of Directors is
conducted in consideration of the performance target of
all members of the Board of Directors based on duties and
responsibilities writen in guidelines and code of conduct
of the Board of Directors, applicable legislation as well as
articles of association and the mandate of shareholders.
2. The performance assessment of members of the Board
of Directors is conducted by the President Director and
evaluated by the Board of Commissioners.
3. The performance assessment of members of the Board
of Directors is conducted and evaluated annually in
accordance with duties and responsibilities of the Board
of Commissioners and based on the GMS resolutions
that ““approve and give full authority to the Company’s
President Commissioner to set salary/income and other
incentives for members of the Board of Directors, and
set honorarium and incentives for members of the
Company’s Board of Commissioners.”
4. The overall result of the peformance assessment of the
Board of Directors and the individual performance of each
member of the Board of Directors is an inseperable part
in the scheme of determining salary and remuneration
for members of the Board of Directors.
REMUNERATION POLICY FOR BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORSAdhering to OJK Regulation No. 45 /POJK.03/2016 on the
Implementation of Governance of Remuneration for Public
Banks, the Bank is required to implement good governance
in remuneration.
Remuneration is the benefits determined for and granted to
the members of the Board of Commissioners and the Board
of Directors, and the Bank’s employees, which are fixed or
varied in the form of cash or non-cash based on the duties,
authorities and responsibilities
1. The Board of Commissioners and the Board of Directors
are given remuneration and facilities by the Bank.
2. Facilities provided by the Bank refer to the Bank’s
provisions and regulations.
3. As the implementation of transparency principle, the
remuneration of the Board of Directors and the Board of
Commissioners is presented in the Annual Report.
2016 Annual Report BANK MAYORA 203
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Prosedur Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Surat Edaran No.12/SE-MJM/XI/2016 tanggal 30 November
2016 perihal Tata Kelola dalam Pemberian Remunerasi dan
Surat Keputusan Direksi NO.KPTS/004/DIR/XII/2009 tentang
Fasilitas Direksi dan Komisaris.
Indikator Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
1. Memperhatikan skala dan komplekasitas usaha, peer
group, tingkat inflasi, kondisi dan kemampuan keuangan
serta tidak bertentangan dengan peraturan perundang
-undangan yang berlaku.
2. Kinerja
3. Risiko
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Tahun 2016
Jenis remunerasi dan fasilitas lain yang diterima oleh anggota
Dewan Komisaris dan Direksi selama tahun 2016 disajikan
dalam tabel berikut:
JENIS REMUNERASI DAN FASILITAS LAINTypes of Remuneration and Other
Facilities
JUMLAH DITERIMA DALAM 1 TAHUN Amount Received in 1 year
DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners
DIREKSIBoard of Directors
ORANGPeople
JUTAAN RUPIAHMillion Rupiah
ORANGPeople
JUTAAN RUPIAHMillion Rupiah
Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non natura).Remuneration (Salary, Bonus, Routine Allowance, Tantiem dan Other Non-Nature Facilities)
5 1.819 6 9.332
Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransikesehatan dan sebagainya) yang:Dapat dimiliki
Other (natura) facilities (housing, transporation, health insurance and others) which:a. To possess
- - - -
b. Tidak dapat dimilikib. Not able to possess 5 244 6 569
TOTAL
Remuneration Determination Procedure of the Board of Commissioners and the Board of DirectorsCircular Letter No.12/SE-MJM/XI/2016 dated November 30,
2016 on Governance in the Provisions of Remuneration and
the Board of Directors Decision Letter No.KPTS/004/DIR/
XII/2009 on the Facilities of the Board of Directors and the
Board of Commissioners.
Remuneration Determination Indicator of the Board of Commissioners and the Board of Directors1. Taking into account the scale and complexity of the
business, peer group, inflation rates, financial conditions
and capability and not contrary with the applicable law
and regulations
2. Performance
3. Risks
Remuneration of the Board of Commissioners and the Board of Directors in 2016Types of remuneration and other facilities received by
members of the Board of Commissioners and the Board of
Directors in 2016 are presented in the following table:
204 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
JUMLAH REMUNERASI PER ORANG DALAM 1 TAHUN *)
JUMLAH KOMISARISNumber of the Board of
Commissioners
JUMLAH DIREKSINumber of the Board of
Directors
Number Of Remuneration Per Person In 1 Year
Di atas Rp. 2 miliar - - Above Rp2 billion
Di atas Rp. 1 miliar s.d. Rp. 2 miliar - 6 Between Rp1 billion
and Rp2 billion
Di atas Rp. 500 juta s.d. Rp. 1 miliar 2 - Between Rp500 million
and Rp1 billion
Rp. 500 juta ke bawah 3 - Below Rp500 million
Rasio Gaji Tertinggi dan TerendahGaji adalah hak pegawai yang diterima dan dinyatakan
dalam bentuk uang sebagai imbalan dari perusahaan kepada
pegawai yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu
perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-
undangan, termasuk tunjangan bagi pegawai dan keluarganya
atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah dilakukannya.
Rasio gaji tertinggi dan terendah pada tahun 2016, disajikan
dalam tabel berikut:
JENIS RASIO TYPES OF RATIO
BESARNYA RASIORatio Types of Ratio
Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah 28,33x Highest and Lowest Employee Salary Ratio
Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah 1,58x Highest and Lowest Director Salary Ratio
Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah 2,97x Highest and Lowest Commissioner Salary Ratio
Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan pegawai yang tertinggi 1,81x Ratio of Highest Director Salary and Highest Employee Salary
KEBERAGAMAN KOMPOSISI DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS
Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi yang beragam
mendorong pengambilan keputusan yang lebih objektif
dan komprehensif dikarenakan keputusan diambil dengan
memperhatikan berbagai sudut pandang.
Hingga 31 Desember 2016, Bank MAYORA belum memiliki
aturan tertulis yang mengatur keberagaman komposisi
Dewan Komisaris dan Direksi. Dalam mengangkat
anggota Dewan Komisaris dan Direksi, Bank MAYORA
mempertimbangkan kompetensi kandidat dan mengacu
pada peraturan perundangan yang berlaku.
Highest and Lowest Salary RatioSalary is the right of the employees which they receive in the
form of monetary cash as the payment by the Company to the
employees based on the work agreement, arrangement, and
law and regulations, including bonus and allowance for the
employees and their family for a job and/or service rendered.
The highest and lowest salary ratio in 2016 is presented in
the table below:
DIVERSITY OF THE BOARD OF DIRECTORS AND THE BOARD OF COMMISSIONERS COMPOSITIONThe diversity of composition of the Board of Commissioners
and the Board of Directors will encourage more objective and
comprehensive decision making as the decision takes into
consideration various points of view.
As of December 31, 2016, Bank MAYORA had not had any
written statute which governs the diversity of composition of
the Board of Commissioners and the Board of Directors. In
appointing a member of the Board of Commissioners and the
Board of Directors, Bank MAYORA considers the needs of the
Company and the nomination competence of members of
the Board of Commissioners and the Board of Directors.
2016 Annual Report BANK MAYORA 205
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Adapun keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan
Direksi Bank MAYORA saat ini adalah sebagai berikut :
KEBERAGAMAN KOMPOSISI DEWAN KOMISARISDIVERSITY OF COMPOSITION OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
NAMAName
JENIS KELAMINGender
JENJANG PENDIDIKANLevel of Education
PENGALAMANExperience
Dharmawan Atmadja Pria Male
S-1Bachelor’s Degree
• Wakil Direktur Utama PT. Bank MAYORA. • Direktur Utama PT Bank MAYORA.• Direktur PT. Unita Branindo.• Direktur Utama PT Kakao Mas Gemilang.• Direktur PT Torabika Eka Semesta dan lain-lain.• Vice President Director of PT. Bank MAYORA. • President Director of PT Bank MAYORA.• Director of PT. Unita Branindo.• President Director of PT Kakao Mas Gemilang.• Director of PT Torabika Eka Semesta and others.
Timotius Adidjaja Pria Male
S-1Dipl.Math
• IT Operation Head. • Departemen Manager Loan Administration.• General Manager Research Development Retail and
Wholesale. • MIS, Policy and System Procedure Group Head, dan
lain-lain.• IT Operation Head. • Department Manager of Loan Administration.• General Manager of Research Development Retail
and Wholesale. • Group Head of MIS, Policy and System Procedure,
and others.
Taryadi Supangkat Pria Male
Sarjana MudaDiploma Degree
• IT Operation Head. • Departemen Manager Loan Administration.• General Manager Research Development Retail and
Wholesale. • MIS, Policy and System Procedure Group Head, dan
lain-lain.• IT Operation Head. • Department Manager of Loan Administration.• General Manager of Research Development Retail
and Wholesale. • Group Head of MIS, Policy and System Procedure,
and others.
Rufina Tinawati Marianto
Wanita Female
S-1Bachelor’s Degree
• Commercial Sales & Marketing Support Head.• Commercial Bisnis Division Head.• General Manager of Commercial.• General Manager of Large Commercial Banking,
dan lain-lain.• Head of Commercial Sales & Marketing Support.• Head of Commercial Bisnis Division.• General Manager of Commercial.• General Manager of Large Commercial Banking,
and others.
Joys Djajanto Wanita Female
S-1Bachelor’s Degree
• Wakil Direktur PT. Indonesia Horeca Sejahtera.• Instruktur Executive Development Program.• Staff Office of the Board.• Executive Strategic Initiative dan lain-lain.• Deputy Director of PT. Indonesia Horeca Sejahtera.• Instructor of Executive Development Program.• Staff Office of the Board.• Executive Strategic Initiative and others.
The diversity of composition of the Board of Commissioners
and the Board of Directors at Bank MAYORA is as follows:
206 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
KEBERAGAMAN KOMPOSISI DIREKSIDiversity of the Composition of the Board of Directors
NAMAName
JENIS KELAMINGender
JENJANG PENDIDIKANLevel of Education
PENGALAMANExperience
Irfanto Oeij Pria Male
S-1Bachelor’s Degree
• Head Division of Marketing Bank Fama. • Cash Management Division Head dan
Commercial Funding Division Head Bank OCBC NISP.
• Branch Manager Bank Guna.• Branch Manager Bank Modern dan lain-lain.• Head of Marketing Division Bank Fama. • Head of Cash Management Division and Head
of Commercial Funding Division Bank OCBC NISP.
• Branch Manager of Bank Guna.• Branch Manager of Bank Modern and others.
Ricky Budiono Pria Male
S-1Dipl.Math
• Kepala Bidang Audit Bank Central Asia (BCA).• Kepala Urusan Audit Bank Central Asia (BCA).• Kepala Divisi Audit Bank MAYORA. • Direktur Kredit Bank MAYORA. • Head of Audit Department Bank Central Asia
(BCA).• Head of Audit Affairs Bank Central Asia (BCA).• Head of Audit Division Bank MAYORA. • Director of Credit Bank MAYORA.
Tjahojo Bengawan Pria Male
Sarjana MudaDiploma Degree
• Cash Office Supervisor Lippo Bank.• Team Leader Marketing Haga Bank. • Kepala Divisi Marketing Bank MAYORA.• Cash Office Supervisor Lippo Bank.• Team Leader of Marketing Haga Bank. • Head of Marketing Division Bank MAYORA.
Tiolina Tumanggor Wanita Female
S-2Master’s Degree
• System and Procedure Officer• Financial Control & Accounting Manager• Financial Control and Accounting Group Head
Bank Haga.• System and Procedure Officer• Financial Control & Accounting Manager• Group Head of Financial Control and Accounting
Bank Haga.
Jap Chin Phing Wanita Female
S-1Bachelor’s Degree
• Regional Coordinator dan Senior Corporate Executive & Enterprise Banking Division Head Bank OCBC NISP
• Regional Coordinator dan Senior Corporate Executive & Head of Enterprise Banking Division Bank OCBC NISP
Benny Tan Pria Male
S-2/ M.B.A • Management Associate, Citibank N.A., Jakarta• Vice President, Banking Technology Head,
Global Consumer Bank, Citibank N.A., Jakarta• IT Director, Downstream Indonesia, PT SMART
(Sinar Mas Agri Resources and Technology), Jakarta.
• Management Associate, Citibank N.A., Jakarta• Vice President, Banking Technology Head,
Global Consumer Bank, Citibank N.A., Jakarta• IT Director, Downstream Indonesia, PT SMART
(Sinar Mas Agri Resources and Technology), Jakarta
2016 Annual Report BANK MAYORA 207
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
MAJORITY AND CONTROLLING SHAREHOLDERS
Shares Ownership and Share Option of Members of the Board of Commissioners and the Board of Directors All members of the Board of Commissioners and the Board of
Directors do not possess 5% of shares or more than the paid-
up capital, which includes the type and number of shares in
Bank MAYORA, other banks, Non-Bank Financial Institutions
and the other companies domiciled inside or outside the
country, except Mr. Dharmawan Atmadja as the President
Commissioner of Bank MAYORA.
Shares ownership of President Commissioner, Dharmawan
Atmadja, as follows:
PEMEGANG SAHAM UTAMA DAN PENGENDALI
Kepemilikan Saham dan Share Option Anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki
saham 5% (lima perseratus) atau lebih dari modal disetor,
yang meliputi jenis dan jumlah lembar saham pada Bank
MAYORA, bank lain, Lembaga Keuangan Non Bank dan
perusahaan lainnya yang berkedudukan di dalam maupun
di luar negeri, kecuali Bpk. Dharmawan Atmadja selaku
Komisaris Utama Bank MAYORA.
Kepemilikan saham Komisaris Utama, Dharmawan Atmadja,
sebagai berikut :
NAMA PERUSAHAANName of the Company
LEMBAR SAHAMNumber of Shares
Kepemilikan Saham (%)Shares Ownership (%)
PT. Mayora Inti Utama (Pemilik 79,9% saham Bank MAYORA PT. Mayora Inti Utama (Owner of 79,9% shares of Bank MAYORA)
55.083.120 8,11
Bank Lain Other Banks
Nihil Null
Nihil Null
Lembaga Keuangan Bukan Bank Non-Bank Financial Institutions Bank
Nihil Null
Nihil Null
PERUSAHAAN LAINNYA | Other Companies
PT. Danapati Inti Utama 1.459.000 8,11
PT. Mayora Investama 299.320 7,48
PT. Prima Internasional Indonesia 60.825 8,11
PT. Unita Branindo 1.459 8,11
PT. Victoria Permata Development 437.700 8,11
PT. Inbisco Djaja 132 6,6
208 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Provision of Funds to Related Party and Provision of Large Exposure
In funding to related parties and providing large exposure,
Bank MAYORA always considers the principle of prudence
and refers to Bank Indonesia regulation on Maximum Limit
of Credit Approval (BMPK). Throughout 2016, there were no
exceedance and violations of BMPK.
Funding to related parties and core debtors as of December
2016 is as follows:
Pemegang Saham Utama dan Pengendali | Majority and Controlling Shareholders
International Finance Corporation
20,00%
PT. BANK MAYOYA
PT. Mayora Inti Utama
80,00%
Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) dan Penyediaan Dana Besar (Large Exposure)Pendanaan kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar,
Bank MAYORA senantiasa memperhatikan prinsip kehati-hatian
dan berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia tentang Batas
Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). Selama tahun 2016, tidak
terdapat pelampauan dan pelanggaran BMPK.
Pendanaan kepada pihak terkait dan debitur inti posisi
Desember 2016 adalah sebagai berikut :
NO PENYEDIAAN DANA |PROVISION OF FUNDS
JUMLAH | AMOUNT
DEBITUR | DEBTORS NOMINAL (JUTAAN RP.)
1 Kepada Pihak Terkait | To the Third Party 28 59.375
2Kepada Debitur Inti | To Core Debtorsa.Individu | Individualb.Group
87
391.562614.737
2016 Annual Report BANK MAYORA 209
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Komite Audit beranggotakan pihak independen yang tidak
memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan
saham, dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan
Komisaris, Direksi, Pemegang Saham Pengendali, dan/
atau hubungan lainnya dengan Bank MAYORA yang dapat
mempengaruhi independensinya.
Komite ini bertugas untuk membantu dan memberikan secara
profesional dan independen serta mengindentifikasi hal-hal
yang memerlukan perhatian dari Dewan Komisaris dalam
menjalankan fungsi pengawasan atas laporan dan hal-hal
yang terkait dengan informasi keuangan, sistem pengendalian
Internal serta efektivitas pemeriksaan auditor intern dan ekstern.
Struktur dan Keanggotaan Komite AuditBerdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 048/SK-DIR/IX/2016
tanggal 20 September 2016 tentang Keanggotaan Struktur
dan Keanggotaan Komite Audit, susunan keanggotaan
Komite Audit sebagai berikut:
NAMAName
JABATANPosition
KETERANGANDescription
Timotius Adidjaja Ketua Chairman
Komisaris IndependenIndependent Commissioner
Rufina Tinawati Marianto Anggota Member
Komisaris IndependenIndependent Commissioner
R. Budi Santoso Anggota Member
Pihak IndependenIndependent Party
Tinawati Lismanto Anggota Member
Pihak IndependenIndependent Party
KOMITE AUDITAudit Committee
The Audit Committee is an independent party with no
relationship related to financial, management, shares
ownership, and/or family with the Board of Commissioners,
Board of Directors, Controlling Shareholders, and/or
other relationship with Bank MAYORA which may affect its
independency.
The committee is tasked to assist and facilitate the Board
of Commissioners in performing its oversight function on
matters related to financial information, internal control
system and the effectiveness of the internal and external
auditors.
Audit Committee Structure and MembershipBased on the Board of Directors Decision Letter No. 048/SK-
DIR/IX/2016 dated September 20, 2016 on Audit Committee,
the composition of the Audit Committee is as follows:
KOMITE PENUNJANG DEWAN KOMISARISThe Commissioners Supporting Committees
210 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Kualifikasi dari masing-masing anggota Komite Audit dapat dilihat pada bagian Data Perusahaan yang juga disajikan pada Laporan Tahunan ini.
Profil Anggota Audit
Timotius Adidjaja ketuaTempat, Tanggal Lahir : Salatiga, 24 April 1943Pendidikan : S-1, Universitas TrisaktiRiwayat Pekerjaan : • Sekarang
PT. Bank MAYORA, Komisaris Independen & Ketua Komite Audit• 2001 - 2008 PT. Bank MAYORA, Direktur
Kepatuhan• 1994-1998 PT. Bank Bali, Chief Manager
Internal Audit Department• 1990-1994 PT. United Overseas Bank Bali,
Deputy President Director
Keahlian : Operasional, Kredit & AuditSK Pengangkatan : SK DIR No.048/SK-DIR/ IX/2016
tanggal 20 September 2016
Rufina Tinawati MariantoAnggotaTempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 08 Mei 1959Pendidikan : S-1, Parahyangan Catholic UniversityRiwayat Pekerjaan : • Sekarang
PT. Bank MAYORA, Komisaris Independen
• 2013-2014 PT. Bank OCBC NISP Tbk,
Commercial Sales & Marketing Support Head
• 2012-2013 PT. Bank OCBC NISP Tbk,
Executive Vice President in the Commercial Bisnis Unit
• 2009-2011 PT. Bank OCBC NISP Tbk,
Division Head at Commercial Bisnis Unit
Keahlian : Operasional KreditSK Pengangkatan : SK DIR No.048/SK-DIR/IX/2016
tanggal 20 September 2016
Members of the Audit Committee qualification are presented in the Company Data in Annual Report 2016
Audit Committee Profile
Timotius AdidjajaChairman Place and Date of Birth : Salatiga, April 24, 1943Education : S-1, Universitas TrisaktiEmployment History : • Now
PT. Bank MAYORA, Independent Commissioner & Chairman of the Audit Committee
• 2001 - 2008 PT. Bank MAYORA, Director of
Compliance• 1994-1998 PT. Bank Bali, Chief Manager of
Internal Audit Department• 1990-1994 PT. United Overseas Bank Bali,
Deputy President Director
Expertise : Operations, Credit & AuditDecision Letter : Board of Directors Decision Letterof Appointment No.048/SK-DIR/IX/2016 dated September 20th, 2016
Rufina Tinawati MariantoMemberPlace and Date of Birth : Jakarta, May 8, 1959Education : S-1, Parahyangan Catholic UniversityEmployment History : • Now
PT. Bank MAYORA, Independent Commissioner
• 2013 – 2014 PT. Bank OCBC NISP Tbk,
Commercial Sales &Marketing Support Head
• 2012 – 2013 PT. PT. Bank OCBC NISP Tbk,
Executive Vice President in the Commercial Bisnis Unit
• 2009-2011 PT. Bank OCBC NISP Tbk,
Division Head at Commercial Business Unit
Expertise : Operations & CreditDecision Letter : Board of Directors Decision Letter of Appointment No.048/SK-DIR/IX/2016 dated September 20th, 2016
2016 Annual Report BANK MAYORA 211
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
R. Budi SantosoAnggotaTempat, Tanggal Lahir : Samarinda, 12 Juli 1957Pendidikan : Bachelor as Drs - Major in
Management Economy, Universitas Gadjah Mada
Riwayat Pekerjaan : • April 2007 - Sekarang PT. Bank MAYORA, Audit
Commitee Team Member• Januari 2017 - Sekarang PT. Berdikari Insurance, Kepala
satuan pengawas internal• Agustus 2013-15 Januari 2017 PT. Berdikari Insurance, Staf
Ahli Akuntansi in Head Office
• April 2013-Agustus 2013 PT. Berdikari Insurance, Staf
Ahli Direktur KeuanganKeahlian : Akuntansi, AuditSK Pengangkatan : SK DIR No.048/SK-DIR/IX/2016
tanggal 20 September 2016
Tinawati LismantoAnggotaTempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 21 Juli 1961Pendidikan : S-2, Universitas TerbukaRiwayat Pekerjaan : • s/d Sekarang
PT. Bank MAYORA, Audit Commitee Team Member
• 2001 - Sekarang PT. Triniti Solusi Kreatifindo,
Director - As Quality Management System Consultant
• 1997 - 2001 PT. Bank Sumitomo Mitsui
Indonesia, Assistent Vice President
• 1989-1996 PT. Bank Mitsubishi, Senior
Manager• 1986-1989April 2013-Agustus 2013 PT. Bank Bali, Banking Auditor
Keahlian : Akuntansi, AuditSK Pengangkatan : SK DIR No.048/SK-DIR/IX/2016
tanggal 20 September 2016
R. Budi SantosoMemberPlace and Date of Birth : Samarinda, July 12, 1957Education : S-1, Universitas Gadjah Mada
Employment History : • April 2007 – now PT. Bank MAYORA Audit
Committee Member • January 2017 – now
PT. Berdikari Insurance, Head of Internal Control Unit
• August 2013-January 15th, 2017 PT. Berdikari Insurance, Expert Staff of Accounting at the Head Office
• April 2013-August 2013 PT. Berdikari Insurance, Expert Staff of the Director of Finance
Expertise : Accounting & AuditDecision Letter : Board of Directors Decision Letter of Appointment No.048/SK-DIR/IX/2016 dated September 20, 2016
Tinawati LismantoMemberPlace and Date of Birth : Jakarta, July 21, 1961Education : S-2, Universitas Terbuka Employment History : • 2016 – now
PT. Bank MAYORA Audit Committee Member
• 2001 – now PT. Triniti Solusi Kreatifindo,
Director - As Quality Management System Consultant
• 1997 – 2001 PT. Bank Sumitomo Mitsui
Indonesia, Assistant Vice President
• 1989-1996 PT. Bank Mitsubishi, Senior
Manager• 1986-1989 April 2013-August 2013 PT. Bank Bali, Banking Auditor
Expertise : Accounting & AuditDecision Letter : Board of Directors Decision Letterof Appointment No.048/SK-DIR/IX/2016 dated September 20, 2016
212 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite AuditPedoman dan Tata Tertib kerja Komite Audit diatur dalam
Surat Keputusan Direksi No. 051/SK-DIR/IX/2016 tanggal 20
September 2016 tentang Pedoman dan Tata Tertib Komite
Audit. Pedoman dan Tata Tertib Komite Audit memuat antara
lain:
1. Struktur dan Keanggotaan
2. Tugas dan Tanggung Jawab
3. Wewenang
4. Rapat
5. Pelaporan
6. Rencana Kerja
7. Etika Kerja
8. Waktu Kerja
Tugas dan Tanggung Jawab Komite AuditTugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah melakukan
pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan
audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam
rangka menilai kecukupan pengendalian internal termasuk
kecukupan proses pelaporan keuangan.
Dalam rangka melaksanakan tugasnya, Komite Audit telah
melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap :
• Pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Internal.
• Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan
Publik dengan standar audit yang berlaku.
• Kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi
yang berlaku.
• Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan
pemeriksaan Satuan Kerja Audit Internal, akuntan publik,
dan hasil pengawasan Bank Indonesia, guna memberikan
rekomendasi kepada Dewan Komisaris.
• Selain itu, Komite Audit juga memberikan rekomendasi
mengenai penunjukan Akuntan dan kantor Akuntan
Publik kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan
kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
• Efektivitas pengendalian internal dan tingkat kepatuhan
Bank.
Audit Committee Guideline and CharterGuideline and Charter of the Audit Committee is stipulated
in the Board of Directors Decision Letter No. 051/SK-DIR/
IX/2016 dated September 20, 2016 on the Audit Committee
Guideline and Charter. The Audit Committee Guideline and
Charter include:
1. Structure and Membership
2. Duties and Responsibilities
3. Authorities
4. Meetings
5. Reporting
6. Work Plan
7. Work Ethics
8. Working Time
Audit Committee Duties and ResponsibilitiesThe Audit Committee is responsible to monitor and evaluate
the audit planning and implementation. The Committee is
also tasked to monitor the follow-up of the audit result in
order to assess the adequacy of internal control including the
financial reporting process.
The Audit Committee has conducted monitoring and
evaluation of:
• Implementation of the Internal Audit Unit’s duties.
• Conformity of the audit process by the Public Accounting
Firm with the prevailing audit standard.
• Conformity of the financial statements with the prevailing
accounting standard.
• Follow-up by the Board of Directors on the findings of the
Internal Audit Unit, public accountant, and monitoring by
Bank Indonesia, to provide recommendation to the Board
of Commissioners.
• Recommendation on the appointment of Public
Accountant to the Board of Commissioners to be
submitted to General Meeting of Shareholders.
• Effectivity of internal control and Bank's compliance
ability.
2016 Annual Report BANK MAYORA 213
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Independensi Komite Audit• Komite Audit Bank MAYORA terdiri dari 4 (empat) orang.
Dua orang anggota Komite Komite Audit berasal dari
Komisaris Independen, Satu orang merangkap sebagai
ketua Komite Audit dan dibantu 1 (satu) anggota Komite
Komite Audit dari Komisaris Independen dan 2 (dua)
anggota Komite Komite Audit lainnya yang berasal dari
pihak independen.
• Kompetensi/kualifikasi sebagai anggota Komite Audit
telah memenuhi persyaratan bahwa setiap anggota
Komite Audit harus memiliki integritas yang baik dan
memiliki pengetahuan serta pengalaman yang cukup,
paling tidak dalam salah satu bidang audit, perbankan,
keuangan, atau akuntansi, serta memiliki pengetahuan
serta pengalaman yang cukup dalam bidang-bidang lain
yang dianggap perlu dalam melaksanakan tugasnya.
• Anggota Komite Audit Bank MAYORA tidak ada yang berasal
dari Direksi Bank MAYORA maupun dari Bank lain.
• Anggota Komite Audit dari pihak independen tidak
memiliki hubungan keuangan, kepengurusan,
kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan
Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham
Pengendali atau hubungan dengan Bank MAYORA, yang
dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak
independen.
Rapat Komite AuditSelama tahun 2016, Komite Audit telah mengadakan 12 (dua
belas) kali rapat pertemuan dalam setiap rapat dibuat risalah
rapat dan disampaikan ke Dewan Komisaris.
NAMANAME
JABATANPOSITION
JUMLAH RAPATNumber of Meetings
JUMLAH KEHADIRANNumber of Attendance
% KEHADIRAN% ATTENDANCE
Timotius Adidjaja Ketua | Chairman 12 12 100 %
Rufina Tinawati Marianto*) Anggota | Member 3 2 66.67 %
R. Budi Santoso Anggota | Member 12 12 100 %
Tinawati Lismanto Anggota | Member 12 12 100 %
Audit Committee Independency• The Audit Committee of Bank MAYORA comprises 4
(four) people. Two of the members are Independent
Commissioner, One member also acts as the Chairman of
the Audit Committee and assisted by 1 (one) member of the
Audit Committee who is also an Independent Commissioner
and 2 (two) other members come from independent parties.
• Competence/qualification of the Audit Committee
members is that each member possesses integrity, as
well as having wide knowledge and experience, at least
in one area of audit, banking, financial, or accounting.
The members are also required to possess adequate
knowledge and experience in fields deemed necessary in
performing the auditing duties.
• None of the members of Bank MAYORA’s Audit Committee
is a member of the Board of Directors of Bank MAYORA or
from other banks.
• Members of the Audit Committee from the independent
parties don’t have financial, management, shares
ownership and/or familial relationship or connection with
any members of the Board of Commissioners, the Board
of Directors and/or Controlling Shareholders, nor do they
have any relationship or connection with Bank MAYORA
which may affect them to work independently.
Audit Committee MeetingsIn 2016, the Audit Committee held 12 (twelve) meetings. Each
meeting has its minutes of the meeting and submitted to the
Board of Commissioners
*) Mulai efektif tanggal 20 September 2016 sebagai anggota Komite Audit sesuai SK DIR No. 048/SK-DIR/IX/2016 | Became effective on September 20, 2016, as the Audit Committee of Directors Decision Letter No. 048/SK-DIR/IX/2016
214 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Adapun agenda rapat Komite Audit adalah sebagai berikut :
NO TANGGALDate AGENDA
1. 08 Januari 2016January 8, 2016
Pembahasan Laporan Hasil Audit Intern Aktivitas Perkreditan dan Aktivitas AML/CFT (APU PPT)Discussion of Internal Audit Reports concerning the activities of Credit and AML/CFT (APU PPT)
2. 29 Januari 2016January 29, 2016
Pembahasan Laporan Hasil Audit Intern KC Bandung, KC Bandar Lampung dan KCP Antasari LampungDiscussion of Internal Audit Reports concerning Bandung Branch Office, Bandar Lampung Branch Office and Antasari Lampung Sub Branch Office
3. 26 Februari 2016February 26, 2016
Pembahasan Laporan Hasil Pemeriksaan terhadap Aktivitas Treasury, Unit Kerja SKMR dan Unit Kerja Finance, Control & ReportingDiscussion of Audit Reports concerning the activities of Treasury, SKMR Work Unit and Finance, Control & Reporting Work Units
4. 01 April 2016April 1, 2016
Pembahasan Laporan Hasil Pemeriksaan KCP CileungsiDiscussion of Audit Reports of Cileungsi Sub Branch Office
5. 29 April 2016April 29, 2016
• Pembahasan Laporan Hasil Pemeriksaan Internal Kegiatan Operasional Sistem SKNBI & BI-RTGS.
• Laporan Hasil Pemeriksaan terhadap Keamanan TI Internal Peserta SKNBI & BI-RTGS (Security Audit)
• Laporan Hasil Pemeriksaan Internal KCP Jatinegara, April 2016.• Discussion of Internal Audit Reports concerning the Operations of SKNBI &
BI-RTGS systems.• Audit Reports concerning Internal IT Security of the participant of SKNBI &
BI-RTGS (Security Audit)• Internal Audit Reports concerning Jatinegara Sub Branch Office, April 2016.
6. 27 Mei 2016May 27, 2016
Laporan Hasil Pemeriksaan Internal KCP Muara Karang & KC Tomang, April 2016 serta KCP Gading Serpong, Mei 2016.Internal Audit Reports of Muara Karang Sub Branch Office & Tomang Branch Office, April 2016 and Gading Serpong Sub Branch Office, May 2016.
7. 15 Juli 2016July 15, 2016
Laporan Hasil Pemeriksaan Internal KCP Panglima Polim 2016 dan Aktivitas Teknologi Informasi 2016.Internal Audit Reports concerning Panglima Polim Sub Branch Office 2016 and the Information Technology activities 2016.
8. 29 Juli 2016July 29, 2016
Laporan Hasil Pemeriksaan Internal KCP Surya Kencana 2016.Internal Audit Reports concerning Surya Kencana Sub Branch Office 2016.
9. 26 Agusuts 2016 August 26, 2016
Laporan Hasil Pemeriksaan Internal KCP Tangerang 2016 dan Aktivitas Perkreditan 2016Internal Audit Reports concerning Tangerang Sub Branch Office 2016 and the Credit activities 2016
10. 28 Oktober 2016October 28, 2016
Laporan Hasil Pemeriksaan Internal KC Surabaya 2016, Kegiatan Operasional ATM 2016 dan Keamanan Infromasi Internal Penerbit Kartu ATM (Security Audit) 2016Internal Audit Reports concerning Surabaya Branch Office 2016, ATM operations 2016 and Internal Information Security of ATM Card Issuer (Security Audit) 2016
11. 25 November 2016November 25, 2016
Laporan Hasil Audit Intern KCP Curug, KCP Malabar, dan KCP Danau Sunter 2016.Internal Audit Reports concerning Curug Sub Branch Office, Malabar Sub Branch Office, and Danau Sunter Sub Branch Office 2016.
12. 30 Desember 2016December 30, 2016
Laporan Hasil Audit Intern KCP CBD, KC Bandar Lampung, KCP Antarsari Lampung 2016.Internal Audit Reports concerning CBD Sub Branch Office, Bandar Lampung Branch Office, Antarsari Lampung Sub Branch Office 2016.
Ket : TA = Timotius Adidjaja RTM*) = Rufina Tinawati Marianto / Mulai efektif tanggal 20 September 2016 sebagai anggota Komite Audit / Effective on September 20, 2016 as a member of the Audit Committee RBS = R. Budi Santoso TL = Tinawati Lismanto
The agenda of the Audit Committee meetings is as follows:
2016 Annual Report BANK MAYORA 215
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Singkat Komite AuditSelama periode 2016, Komite Audit telah melakukan
tindakan-tindakan antara lain:
Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan rencana SKAI
yaitu :
1. Mengevaluasi laporan hasil audit dan memberikan saran-
saran.
2. Melakukan pengamatan atas pelaksanaan tindak lanjut
temuan SKAI, hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan
dan Akuntan Publik.
3. Memberikan rekomendasi dan masukan kepada Dewan
Komisaris secara bulanan berdasarkan hasil rapat.
Tentang Komite AuditSalah satu tugas Komite Audit adalah memberikan
rekomendasi kepada Dewan komisaris terkait dengan kontrol
terhadap organisasi internal Bank.
Sepanjang tahun 2016, rekomendasi yang diberikan Komite
Audit kepada Dewan Komisaris antara lain :
1. Meningkatkan pengendalian intern dalam pengelolaan
perkreditan
2. Membentuk unit kontrol dalam setiap unit operasional
3. Meningkatkan komunikasi dan koordinasi antar bagian/
unit kerja.
Audit Committee Brief ReportsThroughout 2016, the Audit Committee has performed
actions as follows:
Monitoring the implementation of SKAI plan:
1. Evaluating audit reports and provide suggestions.
2. Observing the follow-up of SKAI findings, monitoring
results by the Financial Services Authority and the Public
Accountant.
3. Providing monthly recommendations and inputs to the
Board of Commissioners based on the meeting results.
Audit Committee RecommendationsThe Audit Committee is tasked to provide recommendations
to the Board of Commissioners related to control over the
Bank’s internal organization.
Throughout 2016, the Audit Committee has provided the
following recommendations to the Board of Commissioners:
1. Improving internal control in the management of credit
2. Establishing control unit in each operational unit
3. Improving communication and coordination between
departments/units
216 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Komite ini dibentuk bertujuan untuk mendukung efektivitas
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris
yang terkait dengan kebijakan remunerasi dan nominasi.
Struktur dan Keanggotaan Komite Remunerasi dan NominasiTerdapat perubahan anggota Komite Remunerasi dan
Nominasi Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.050/
SK-DIR/IX/2016 tanggal 20 September 2016 tentang Komite
Remunerasi dan Nominasi, susunan keanggotaan Komite
Remunerasi dan Nominasi adalah sebagai berikut:
NAMAName
JABATANPosition
KETERANGANDESCRIPTION
Taryadi Supangkat Ketua Chairman
Komisaris IndependenIndependent Commissioner
Dharmawan Atmadja Anggota Member
Komisaris UtamaPresident Commissioner
Joys Djajanto Anggota Member
Komisaris IndependenIndependent Commissioner
Retno Murtiningsih Anggota Member
Kepala Bagian Human Capital
KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASIRemuneration and Nomination Committee
The committee is formed to support the effectiveness the
duties and responsibilities of the Board of Commissioners
related to the remuneration and nomination policy.
Remuneration and Nomination Committee Structure and MembershipFollowing the change in the composition of the Remuneration and
Nomination Committee based on the Board of Directors Decision
Letter No.050/SK-DIR/IX/2016 dated September 20, 2016 on the
Remuneration and Nomination Committee, the composition of the
Remuneration and Nomination Committee is as follows:
2016 Annual Report BANK MAYORA 217
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Profil Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi
Taryadi SupangkatKetua
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 23 September 1953
Pendidikan : S-1, Fachhochschule Fuer Technik,
Stuttgart Jerman
Riwayat Pekerjaan : • 2006 s/d Sekarang
PT. Bank MAYORA, Komisaris
Independen & Ketua Komite
Remunerasi & Nominasi
• 2001 - 2003
PT. Bank Bali, Group Head MIS,
Policy & System Procedure
• 2000 - 2001
PT. Bank Bali, Dept Head MIS,
Corp Olicy & Procedure
• 1999 - 2000
PT. Bank Bali, Chief General
Manager CPC Commercial
Keahlian : Operasional, System & Teknologi
dan Kredit
SK Pengangkatan : SK DIR No.050/SK-DIR/IX/2016
tanggal 20 September 2016
Joys DjajantoAnggota
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 25 November 1966
Pendidikan : S-1, Universitas Katholik Atmajaya
Riwayat Pekerjaan : • Sekarang
PT. Bank MAYORA, Komisaris
Independen & Anggota Komite
Remunerasi & Nominasi
• Juli - Sekarang
PT. Indonesia Horeca Sejahtera,
Wakil Direktur Utama
• 2008 - 2011
PT. Kiran Resources Indonesia,
Instruktur Executive
Development Program
Remuneration and Nomination Committee Profile
Taryadi SupangkatChairman
Place and Date of Birth : Jakarta, September 23, 1953
Education : S-1, Fachhochschule Fuer Technik,
Stuttgart Jerman
Employment History : • 2006 – now
PT. Bank MAYORA, Independent
Commissioner & Chairman of
the Nomination & Remuneration
and Nomination Committee
• 2001 – 2003
PT. Bank Bali, Group Head of
MIS, Policy & System Procedure
• 2000 – 2001
PT. Bank Bali, Dept Head of
MIS, Corp Olicy & Procedure
• 1999 – 2000
PT. Bank Bali, Chief General
Manager of CPC Commercial
Expertise : Operations, Systems & Technology
and Credit
Decision Letter : Board of Directors Decision Letter
of Appointment No.050/SK-DIR/IX/2016 dated
September 20, 2016
Joys DjajantoMember
Place and Date of Birth : Jakarta, November 25, 1966
Education : S-1, Universitas Katholik Atmajaya
Employment History : • Now
PT. Bank MAYORA,
Independent Commissioner
& Member of the Nomination
& Remuneration and
Nomination Committee
• Juli 2016 – now
PT. Indonesia Horeca
Sejahtera, Vice President
Director
• 2008 – 2011
PT. Kiran Resources Indonesia,
Instructor of Executive
Development Program
218 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
• Juli 2007-Desember 2007
PT. Bank Permata Tbk, Staff
Office of the Board
• April 2007-Juni 2007
PT. Bank Permata, Strategic
Initiative
Keahlian : Akuntansi, Finance
SK Pengangkatan : SK DIR No.050/SK-DIR/IX/2016
tanggal 20 September 2016
Dharmawan AtmadjaAnggota
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 10 Januari 1958
Pendidikan : Akademi Singapore, Business
Administrasi
Riwayat Pekerjaan : • 2001 s/d Sekarang
PT. Bank MAYORA, Komisaris
Utama
• 1998 - 2001
PT. Bank MAYORA, Direktur
Utama
• 1995 - 1998
PT. Bank MAYORA, Wakil
Direktur Utama
Keahlian : Manajemen Bisnis
SK Pengangkatan : SK DIR No.050/SK-DIR/IX/2016
tanggal 20 September 2016
S. Retno MurtiningsihAnggota
Tempat, Tanggal Lahir : Surabaya, 28 Januari 1968
Pendidikan : S-1 Psikologi, Universitas Surabaya
Riwayat Pekerjaan : • 2011 - sekarang
Kepala Bagian Human Capital
• 2002 - 2011
PT Bank MAYORA, Kepala
Bagian Personalia & Umum
• 1997-2002
PT Bank MAYORA, HRD Officer
• 1991 -1994
PT Jaya Bank International
Keahlian : Manajemen SDM
SK Pengangkatan : SK DIR No.050/SK-DIR/IX/2016
tanggal 20 September 2016
• Juli 2007-December 2007
PT. Bank Permata Tbk, Staff
Office of the Board
• April 2007-June 2007
PT. Bank Permata, Strategic
Initiative
Expertise : Accounting, Finance
Decision Letter : Board of Directors Decision Letter
of Appointment No.050/SK-DIR/IX/2016 dated
September 20, 2016
Dharmawan AtmadjaMember
Place and Date of Birth : Jakarta, January 10, 1958
Education : Singapore Academy, Business
Administration
Employment History : • 2001 – now
PT. Bank MAYORA, President
Commissioner
• 1998 – 2001
PT. Bank MAYORA, President
Director
• 1995 – 1998
PT. Bank MAYORA, Vice
President Director
Expertise : Business Management
Decision Letter : Board of Directors Decision Letter
of Appointment No.050/SK-DIR/IX/2016 dated
September 20, 2016
S. Retno MurtiningsihMember
Place and Date of Birth : Surabaya, January 28, 1968
Education : S-1 Psikologi, Universitas Surabaya
Employment History : • 2011 – now
PT Bank MAYORA Head of
Human Capital Department
• 2002 – 2011
PT Bank MAYORA, Head of
Personnel & General Affairs
Department
• 1997-2002
PT Bank MAYORA, HRD Officer
• 1991 -1994
PT Jaya Bank International
Expertise : HR Management
Decision Letter : SK DIR No.050/SK-DIR/IX/2016
of Appointment dated September 20, 2016
2016 Annual Report BANK MAYORA 219
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Remunerasi dan NominasiPedoman dan Tata Tertib kerja Komite Remunerasi dan
Nominasi diatur dalam Surat Keputusan Direksi No. 053/SK-DIR/
IX/2016 tanggal 20 September 2016 tentang Pedoman dan Tata
Tertib Komite Remunerasi dan Nominasi. Pedoman dan Tata
Tertib Komite Remunerasi dan Nominasi memuat antara lain:
1. Struktur dan Keanggotaan
2. Tugas dan Tanggung Jawab
3. Wewenang
4. Rapat
5. Pelaporan
6. Rencana Kerja
7. Etika Kerja
8. Waktu Kerja
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan Nominasi
Komite Remunerasi dan Nominasi mempunyai tugas dan
tanggung jawab paling kurang:
1. Terkait kebijakan Remunerasi, Komite melaksanakan
tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
• Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi.
• Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
mengenai:
• Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan
Direksi untuk disampaikan kepada RUPS.
• Kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan
Pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan
kepada Direksi.
2. Terkait Kebijakan Nominasi, Komite melaksanakan tugas
dan tanggung jawab sebagai berikut:
• Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai
sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian
anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan
Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.
• Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota
Dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada Dewan
Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.
• Memberikan rekomendasi mengenai Pihak
Independen yang akan menjadi anggota Komite
kepada Dewan Komisaris.
Remuneration and Nomination Committee Guideline and Charter Guideline and Charter of the Remuneration and Nomination
Committee is stipulated in the Board of Directors Decision
Letter No. 053/SK-DIR/IX/2016 dated September 20, 2016
on the Remuneration and Nomination Committee Guideline
and Charter. The Remuneration and Nomination Committee
Guideline and Charter include:
1. Structure and Membership
2. Duties and Responsibilities
3. Authorities
4. Meetings
5. Reporting
6. Work Plan
7. Work Ethics
8. Working Time
Duties and Responsibilities of the Remuneration and Nomination CommitteeThe Remuneration and Nomination Committee is tasked with
the following duties and responsibilities:
1. Related to remuneration policies, the Committee is tasked
with:
• Evaluating the remuneration policy.
• Providing recommendations to the Board of
Commissioners on matters related to:
• Remuneration policy for the Board of Commissioners
and the Board of Directors to be submitted to GMS.
• Remuneration policy for all of the Bank’s Executives
and Employees to be submitted to the Board of
Directors.
2. Related to nomination policies, the Committee is tasked
with:
• Formulating and providing recommendations
about the system and procedure for nominating
and/or replacing the members of the Board of
Commissioners and the Board of Directors to the
Board of Commissioners to be submitted to GMS.
• Providing recommendations on prospective members
of the Board of Commissioners and/or the Board
of Directors to the Board of Commissioners to be
submitted to GMS.
• Providing recommendations on Independent Parties
set to be the member of a committee to the Board of
Commissioners.
220 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Independensi Komite Remunerasi dan Nominasi Komite Remunerasi dan Nominasi diketuai oleh seorang
Komisaris Independen, dengan anggota yang terdiri dari
3 (tiga) orang yaitu 1 (satu) Komisaris Utama, 1 (satu)
Komisaris Independen, dan 1 (satu) Human Capital Head.
Seluruh anggota Komite Remunerasi dan Nominasi memiliki
kompetensi dan pengetahuan mengenai system remunerasi,
sistem nominasi dan succession plan Bank, Tata Kelola
Perusahaan yang Baik dan Budaya Kerja. Susunan dan
komposisi, keahlian dan kriteria independensi Komite
Remunerasi dan Nominasi tersebut telah sesuai dengan
ketentuan Regulator.
Rapat Komite Remunerasi dan NominasiSelama tahun 2016, Komite Remunerasi dan Nominasi telah
mengadakan 3 (tiga) kali pertemuan. Dalam setiap rapat
dibuat risalah rapat dan disampaikan ke Dewan Komisaris.
NAMANAME
JABATANPOSITION
JUMLAH RAPATNumber of Meetings
JUMLAH KEHADIRANNumber of Attendance
% KEHADIRAN% ATTENDANCE
Taryadi Supangkat Ketua | Chairman 3 3 100 %
Dharmawan Atmadja Anggota | Member 3 3 100 %
Joys Djajanto*) Anggota | Member 1 1 100 %
Timotius Adidjaja**) Anggota | Member 2 2 100 %
Retno Murtiningsih Anggota | Member 3 3 100 %
Remuneration and Nomination Committee Independency The Remuneration and Nomination Committee is chaired by an
Independent Commissioner,comprises members of 3 (three)
people, 1 (one) President Commissioner, 1 (one) Independent
Commissioner, and 1 (one) Human Capital Head. All members
of the Remuneration and Nomination Committee possess
the competence and knowledge related to the remuneration
system, nomination system, and the Bank’s succession plan,
Good Corporate Governance and Work Culture. The structure
and composition, expertise and independence criteria of the
Remuneration and Nomination Committee adhere to the
regulations set by the regulator.
Remuneration and Nomination Committee MeetingsThroughout 2016, the Remuneration and Nomination
Committee held 3 meetings. Each meeting had its minutes of
the meeting and submitted to the Board of Commissioners.
** Mulai efektif tanggal 20 September 2016 sebagai anggota Komite Remunerasi dan Nominasi menggantikan Timotius Adidjaja sesuai SK DIR No.050/SK-DIR/IX/2016 tanggal 20 September 2016 / in accordance with Decision Letter: DIR No.050/SK-DIR/IX/2016 dated September 20, 2016
** sampai dengan tanggal 19 September 2016 menjabat sebagai anggota Komite remunerasi dan nominasi | until September 19, 2016 served as member of the Remuneration and Nomination Committee
2016 Annual Report BANK MAYORA 221
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Adapun agenda rapat Komite Remunerasi dan Nominasi
adalah sebagai berikut :
NO TANGGALDate AGENDA
1. 12 Januari 2016January 12, 2016
Pengusulan Sdri. Djajanto dan Sdri. Rufina Tinawati Marianto sebagai Komisaris Independen Nomination of Ms. Djajanto and Ms. Rufina Tinawati Marianto as Independent Commissioner
2. 29 Maret 2016March 29, 2016
Pengusulan Sdri. Maryam Idawati sebagai Anggota Independen Komite Pemantau RisikoNomination of Ms. Maryam Idawati as Independent Member of the Risk Oversight Committee
3. 23 September 2016September 23, 2016
Membahas mengenai proposal yang disampaikan oleh Direksi pada tanggal 20 September 2016 mengenai Pinjaman KaryawanDiscuss the proposals submitted by the Board of Directors on September 20, 2016 regarding Employee Loans.
The agenda of the Remuneration and Nomination Committee
meetings is as follows:
Ket: DA = Dharmawan Atmadja TA**) = Timotius Adidjaja / sampai dengan tanggal 19 September 2016 sebagai anggota Komite Remunerasi dan Nominasi/
up to September 19, 2016 as a member of Remuneration and Nomination Committee TS = Taryadi Supangkat JD*) = Joys Djajanto / Mulai efektif tanggal 20 September 2016 sebagai anggota Komite Remunerasi dan Nominasi/ effective
September 20, 2016 as a member of Remuneration and Nomination Committee RM = Retno Murtiningsih
Laporan Singkat Komite Remunerasi dan NominasiSelama periode 2016, Komite Remunerasi dan Nominasi
telah melakukan tindakan-tindakan antara lain:
1. Mengusulkan Joys Djajanto dan Rufina Tinawati Marianto
sebagai Komisaris Independen serta Maryam Idawati
sebagai Anggota Independen Komite Pemantau Risiko.
2. Membahas dan menyetujui mengenai proposal yang
disampaikan oleh Direksi mengenai pinjaman Karyawan
dengan melakukan beberapa penyesuaian.
Rekomendasi Komite Remunerasi dan NominasiSalah satu tugas Komite Remunerasi dan Nominasi adalah
memberikan rekomendasi kepada Dewan komisaris terkait
fungsi nominasi dan remunerasi.
Sepanjang tahun 2016, rekomendasi yang diberikan Komite
Remunerasi dan Nominasi kepada Dewan Komisaris antara lain :
• Mengusulkan Joys Djajanto dan Rufina Tinawati Marianto
sebagai Komisaris Independen serta Maryam Idawati
sebagai Anggota Independen Komite Pemantau Risiko.
Remuneration and Nomination Committee Brief ReportsThroughout 2016, the Remuneration and Nomination
Committee has performed actions as follows:
1. Nominating Joys Djajanto and Rufina Tinawati Marianto as
Independent Commissioner as well as Maryam Idawati as
Independent Member of the Risk Oversight Committee.
2. Discussing and approving the proposals submitted by
the Board of Directors concerning Employee Loans with
some adjustments.
Remuneration and Nomination Committee RecommendationsThe Remuneration and Nomination Committee is tasked to
provide recommendations to the Board of Commissioners
concerning the nomination and remuneration functions.
Throughout 2016, the Remuneration and Nomination
Committee has provided the following recommendations to
the Board of Commissioners:
• Nominating Joys Djajanto and Rufina Tinawati Marianto
as Independent Commissioners as well as Maryam
Idawati as Independent Member of the Risk Oversight
Committee.
222 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Komite ini dibentuk dalam rangka mengevaluasi perumusan
dan pelaksanaan kebijakan di bidang risiko yang diantaranya
melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan
dengan pelaksanaan manajemen risiko serta memantau
pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan
Kerja Manajemen Risiko.
Struktur dan Keanggotaan Komite Pemantau RisikoSesuai dengan Surat Keputusan Direksi No.049/SK-DIR/
IX/2016 tanggal 20 September 2016 tentang Komite Pemantau
Risiko, susunan keanggotaan Komite Pemantau Risiko adalah
sebagai berikut:
NAMAName
JABATANPosition
KETERANGANDescription
Joys Djajanto Ketua Chairman
Komisaris IndependenIndependent Commissioner
Taryadi Supangkat Anggota Member
Komisaris IndependenIndependent Commissioner
I Gde Yadnya Kusuma Anggota Member
Pihak IndependenIndependent Party
Maryam Idawati Anggota Member
Pihak IndependenIndependent Party
Profil Anggota Komite Pemantau Risiko
Joys DjajantoKetua
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 25 November 1966
Pendidikan : S-1, Universitas Katolik Atmajaya
Riwayat Pekerjaan : • Sekarang
PT. Bank MAYORA, Komisaris
Independen & Komite
Pemantau Risiko
This Committee is tasked to evaluate the formulation and
implementation of risk management policies, including
evaluation of the conformity between the policy and the
implementation of risk management and monitor the
implementation of duties of the Risk Management Committee
and the Risk Management Work Unit.
Risk Oversight Committee Structure and MembershipBased on the Board of Directors Decision Letter No.050/SK-
DIR/IX/2016 dated September 20, 2016 on the Risk Oversight
Committee, the composition of the Risk Oversight Committee
is as follows:
KOMITE PEMANTAU RISIKORisk Oversight Committee
Risk Oversight Committee Profile
Joys DjajantoChairman
Place and Date of Birth : Jakarta, November 25, 1966
Education : S-1, Universitas Katholik Atmajaya
Employment History : • Until Now
PT. Bank MAYORA, Independent
Commissioner & Chairman of
the Risk Oversight Committee
2016 Annual Report BANK MAYORA 223
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
•. 2013 - Sekarang
PT. Indonesia Horeca Sejahtera,
Wakil Direktur Utama
• 2008 - 2011
PT. Kiran Resources Indonesia,
Instruktur Executive
Development Program
• Juli 2007-Desember 2007
PT. Bank Permata Tbk, Staff
Office of the Board
• April 2007-Juni 2007
PT. Bank Permata, Strategic
Initiative
Keahlian : Akuntansi, Finance
SK Pengangkatan : SK DIR No.049/SK-DIR/IX/2016
tanggal 20 September 2016
Taryadi SupangkatAnggota
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 23 September 1953
Pendidikan : S-1, Fachhochschule Fuer Technik,
Stuttgart Jerman
Riwayat Pekerjaan : • 2006 s/d Sekarang
PT. Bank MAYORA, Komisaris
Independen & Anggota Komite
Pemantau Risiko
• 2001 - 2003
PT. Bank Bali, Group Head MIS,
Policy & System Procedure
• 2000 - 2001
PT. Bank Bali, Dept Head MIS,
Corp Olicy & Procedure
• 1999 - 2000
PT. Bank Bali, Chief General
Manager CPC Commercial
Keahlian : Operasional, System & Teknologi
dan Kredit
SK Pengangkatan : SK DIR No.049/SK-DIR/IX/2016
tanggal 20 September 2016
• Juli 2016 – now
PT. Indonesia Horeca Sejahtera,
Vice President Director
• 2008 – 2011
PT. Kiran Resources Indonesia,
Instructor of Executive
Development Program
• Juli 2007-December 2007
PT. Bank Permata Tbk, Staff
Office of the Board
• April 2007-June 2007
PT. Bank Permata, Strategic
Initiative
Expertise : Accounting, Finance
Decision Letter : Board of Directors Decision Letter
of Appointment No.049/SK-DIR/IX/2016 dated
September 20, 2016
Taryadi SupangkatMember
Place and Date of Birth : Jakarta, September 23, 1953
Education : S-1, Fachhochschule Fuer Technik,
Stuttgart Jerman
Employment History : • 2006 – now
PT. Bank MAYORA,
Independent Commissioner &
Member of the Risk Oversight
Committee
• 2001 – 2003
PT. Bank Bali, Group Head of
MIS, Policy & System Procedure
• 2000 – 2001
PT. Bank Bali, Dept Head of
MIS, Corp Olicy & Procedure
• 1999 – 2000
PT. Bank Bali, Chief General
Manager of CPC Commercial
Expertise : Operations, Systems & Technology
and Credit
Decision Letter : Board of Directors Decision Letter
of Appointment No.049 /SK-DIR/IX/2016 dated
September 20, 2016
224 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Maryam Idawati AnggotaTempat, Tanggal Lahir : Semarang, 13 Juni 1965
Pendidikan : S-1 Arsitektur Universitas
Diponegoro
S-2 Administrasi Bisnis
Internasional, Universitas Indonesia
Riwayat Pekerjaan : • 2016 - Sekarang
PT. Bank MAYORA, Anggota
Komite Pemantau Risiko
• 2011 - Sekarang
PT. Edcore Indonesia,
Managing Partner, Co-
Founder, Book Writer
• 2008 - 2011
PT. Bank Permata Tbk, Vice
President, Head of SME Banking
Keahlian : Manajemen Risiko Kredit
SK Pengangkatan : SK DIR No.049/SK-DIR/IX/2016
tanggal 20 September
I Gde Yadnya KusumaAnggotaTempat, Tanggal Lahir : Singaraja, Bali - 19 Mei 1954
Pendidikan : S-1 Ekonomi, Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Swadaya, Jakarta, 1993
S-2 Ekonomi Universitas
Indonesia, Jakarta, 2006
Riwayat Pekerjaan : • 2014 - sekarang
PT. Bank MAYORA, Anggota
Komite Pemantau Risiko
• 2009-2010
Pengawas Bank Madya
Senior (Deputi Direktur),
Bank Indonesia Direktorat
Pengawasan Bank.
• 2003-2009
Direktur Riset dan Analisis,
Pusat Pelaporan dan Analisis
Transaksi Keuangan (PPATK).
• 1994-2003
Pengawas Bank Senior,
Bank Indonesia, Direktorat
Pengawasan Bank III dan II
Keahlian : Manajemen Risiko
SK Pengangkatan : SK DIR No.049/SK-DIR/IX/2016
tanggal 20 September
Maryam Idawati MemberPlace and Date of Birth : Semarang, June 13, 1965
Education : S-1 Arsitektur Universitas
Diponegoro
S-2 Administrasi Bisnis
Internasional, Universitas Indonesia
Employment History : • 2016 – now
PT. Bank MAYORA, Member of
the Risk Oversight Committee
• 2011 – now
PT. Edcore Indonesia,
Managing Partner, Co-
Founder, Book Writer
• 2008 – 2011
PT. Bank Permata Tbk, Vice
President, Head of SME Banking
Expertise : Credit
Decision Letter : Board of Directors Decision Letter
of Appointment No.049/SK-DIR/IX/2016, dated
September 20, 2016
I Gde Yadnya KusumaMemberPlace and Date of Birth : Singaraja, Bali - 19 Mei 1954
Education : S-1 Ekonomi, Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Swadaya, Jakarta, 1993
S-2 Ekonomi Universitas
Indonesia, Jakarta, 2006
Employment History : • 2014 – now
PT. Bank MAYORA, member of
the Risk Oversight Committee
• 2009-2010
Senior Intermediary Bank
Supervisor (Deputy Director),
Bank Indonesia Directorate of
Bank Supervision
• 2003-2009
Director or Research and
Analysis, Center for Financial
Transaction Reporting and
Analysis (PPATK).
• 1994-2003
Senior Bank Supervisor, Bank
Indonesia, Directorate of Bank
Supervision III and II
Expertise : Risk Management
Decision Letter : Board of Directors Decision Letter
of Appointment No.049/SK-DIR/IX/2016 dated
September 20, 2016
2016 Annual Report BANK MAYORA 225
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Pemantau RisikoPedoman dan Tata Tertib kerja Komite Pemantau Risiko
diatur dalam Surat Keputusan Direksi No. 052/SK-DIR/IX/2016
tanggal 20 September 2016 tentang Pedoman dan Tata Tertib
Komite Pemantau Risiko. Pedoman dan Tata Tertib Komite
Pemantau Risiko memuat antara lain:
1. Struktur dan Keanggotaan
2. Tugas dan Tanggung Jawab
3. Wewenang
4. Rapat
5. Pelaporan
6. Rencana Kerja
7. Etika Kerja
8. Waktu Kerja
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko1. Melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan,
strategi dan kerangka Manajemen Risiko yang telah
disusun oleh Direksi terhadap pelaksanaannya;
2. Melakukan evaluasi atas pelaksanaan tugas Komite
Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko;
guna memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris.
Independensi Komite Pemantau Risiko
Komite Pemantau Risiko telah memenuhi ketentuan, yaitu
beranggotakan 2 (dua) orang pihak independen yang ahli di
bidang perbankan dan manajemen risiko dan diketuai oleh
seorang Komisaris Independen.
Rapat Komite Pemantau RisikoSelama tahun 2016, Komite Pemantau Risiko telah mengadakan
12 (dua belas) kali pertemuan. Dalam setiap rapat dibuat risalah
rapat dan disampaikan ke Dewan Komisaris.
Risk Monitoring Committee Guideline and Charter Guideline and Charter of the Audit Committee is stipulated
in the Board of Directors Decision Letter No. 052/SK-DIR/
IX/2016 dated September 20, 2016 on the Risk Monitoring
Committee Guideline and Charter. The Risk Monitoring
Committee Guideline and Charter include:
1. Structure and Membership
2. Duties and Responsibilities
3. Authorities
4. Meetings
5. Reporting
6. Work Plan
7. Work Ethics
8. Working Time
Duties and Responsibilities of the Risk Oversight Committee1. Evaluating the conformity between policies, strategies,
and framework of the Risk Management formulated by
the Board of Directors and their implementation;
2. Evaluating the implementation of duties of the Risk
Management Committee and Risk Management Work
Unit in order to provide recommendation to the Board of
Commissioners.
Risk Oversight Committee IndependencyThe Risk Oversight Committee adheres to the prevailing
regulations, which states that the Committee have 2 (two)
independent members who have expertise in banking and risk
management, and chaired by an Independent Commissioner.
Risk Oversight Committee MeetingsThroughout 2016, the Risk Oversight Committee held 12
meetings. Each meeting had its minutes of the meeting and
submitted to the Board of Commissioners.
226 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
NAMANAME
JABATANPOSITION
JUMLAH RAPATNumber of Meetings
JUMLAH KEHADIRANNumber of Attendance
% KEHADIRAN% ATTENDANCE
Joys Djajanto*) Ketua Chairman 6 6 100 %
Taryadi Supangkat Anggota Member 12 12 100 %
I Gde Yadnya Kusuma Anggota Member 12 9 75 %
Maryam Idawati**) Anggota Member 8 8 100 %
The agenda of the Remuneration and Nomination Committee
meetings are as follows:
*) Mulai efektif tanggal 20 September 2016 sebagai Ketua Komite Pemantau Risiko sesuai SK DIR No.049/SK-DIR/IX/2016 | Became effective on September 20, 2016, as the Chairman of Risk Oversight Committee based on the Board of Directors Decision Letter No.049/SK-DIR/IX/2016
**) Mulai efektif tanggal 19 April 2016 sebagai Anggota Komite Pemantau Risiko sesuai SK DIR No.023/SK-DIR/IV/2016 menggantikan Joys Djajanto | Effective on April 19, 2016 as a member of Risk Monitoring Committee, in accordance with Decision Letter DIR No.023/SK-DIR/IV/2016 replacing Joys Djajanto
Adapun agenda rapat Komite Pemantau Risiko adalah
sebagai berikut :
NO TANGGALDate AGENDA
1. 08 Januari 2016January 8, 2016
Profil Risiko posisi November 2015Risk Profile as of November 2015
2. 29 Januari 2016January 29, 2016
Profil Risiko Triwulan IV (Oktober - Desember 2016)Risk Profile as of the Fourth Quarter (October - December 2016)
3. 26 Februari 2016February 26, 2016
Profil Risiko posisi bulan Januari 2016Risk Profile as of January 2016
4. 01 April 2016April 1, 2016
Profil Risiko posisi bulan Februari 2016Risk Profile as of February 2016
5. 29 April 2016April 29, 2016
Pembahasan Profil Risiko Triwulan I - 2016 (Januari - Maret 2016)Discussion of Risk Profile as of the First Quarter of 2016 (January - March 2016)
6. 27 Mei 2016May 27, 2016
Pembahasan Profil Risiko posisi bulan April 2016Discussion of Risk Profile as of April 2016
7. 24 Juni 2016June 24, 2016
Pembahasan Profil Risiko posisi bulan Mei 2016Discussion of Risk Profile as of May 2016
8. 29 Juli 2016July 29, 2016
Pembahasan Profil Risiko Triwulan III - 2016 (April - Juni 2016)Discussion of Risk Profile as of the Third Quarter of 2016 (April - June 2016)
9. 26 Agustus 2016August 26, 2016
Pembahasan Profil Risiko posisi bulan Juli 2016Discussion of Risk Profile as of July 2016
10. 30 September 2016September 30, 2016
Pembahasan Profil Risiko posisi bulan Agustus 2016Discussion of Risk Profile as of August 2016
11 28 Oktober 2016October 28, 2016
Pembahasan Profil Risiko posisi Triwulan III - 2016 (Juli - September 2016)Discussion of Risk Profile as of the Third Quarter of 2016 (July - September 2016)
12 2 Desember 2016December 2, 2016
Pembahasan Profil Risiko posisi bulan Oktober 2016Discussion of Risk Profile as of October 2016
Laporan Singkat Komite Pemantau RisikoSelama periode 2016, Komite Pemantau Risiko telah
melakukan tindakan-tindakan antara lain:
1. Melakukan evaluasi laporan profil risiko secara berkala.
2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
mengenai perencanaan dan pelaksanaan kebijakan, strategi
dan kerangka Manajemen Risiko Bank.
3. Mengevaluasi parameter profil risiko secara berkala.
Risk Oversight Committee Brief ReportsThroughout 2016, the Risk Oversight Committee has
performed actions as follows:
1. Evaluating risk profile reports periodically.
2. Providing recommendations to the Board of Commissioners
about the planning and implementation of policies,
strategies and framework of Risk Management of the Bank.
3. Evaluating risk profile parameters periodically
2016 Annual Report BANK MAYORA 227
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Rekomendasi Komite Pemantau Risiko
Salah satu tugas Komite Pemantau Risiko adalah memberikan
rekomendasi kepada Dewan komisaris terkait dengan kontrol
terhadap risiko Bank.
Sepanjang tahun 2016, rekomendasi yang diberikan Komite
Pemantau Risiko kepada Dewan Komisaris antara lain :
1. Diversifikasi pemberian kredit agar lebih prudent dengan
memperhatikan batasan kebijakan alokasi pertumbuhan
kredit berdasarkan segmen pasar maupun sektor industri
serta risk appetite yang telah ditetapkan manajemen.
2. Pengawasan terhadap aktivitas debitur dan agunan yang
berlokasi di luar kota , yang tidak ada kantor cabang bank
agar lebih ditingkatkan
3. Sejauh diperbolehkan oleh regulasi yang berlaku,
Komite merekomendasikan agar pemebentukan CKPN
untuk AYDA mulai dilakukan secara bertahap guna
mengantisipasi kenaikan CKPN dalam jumlah besar
apabila AYDA terjual di bahwa harga pengambialihan,
atau tidak terjual sesuai target waktu yang ditetapkan
berdasarkan peraturan regulator.
4. Mengamati kondisi pasar saat ini di tengah kondisi
likuiditas, di mana satu pihak tren suku bunga yang
rendah, di lain pihak tren produk tren produk investasi
ritel meningkat, maka komite merekomendasikan agar
strategi funding & lending disinkronkan kembali.
5. Dalam penilaian risiko operasional, manajemen harus
menerapkan prinsip bahwa tidak ada toleransi untuk fraud.
6. Dengan semakin banyaknya program kerjasama
perbankan yang ditandatangani oleh Bank MAYORA,
maka potensi risiko juga meningkat, termasuk risiko
reputasi. Agar menjadi perhatian manajemen.
7. Agar menjadi perhatian bagi manajemen tentang potensi
penurunan kinerja Bank dibandingkan dengan peer group.
8. Manajemen dalam upaya untuk meningkatkan
pertumbuhan kredit agar memiliki strategi yang jelas (
misalnya melalui implementasi segmentasi kredit di dalam
grup marketing kredit) disesuaikan dengan kompetensi
yang dimiliki oleh Bank tanpa mengabaikan prinsip
kehati-hatian dan didukung dengan pengembangan
credit risk management yang berkesinambungan.
Risk Oversight Committee RecommendationsThe Risk Oversight Committee is tasked to provide
recommendations to the Board of Commissioners concerning
the control over the bank risks.
Throughout 2016, the Risk Oversight Committee has provided
the following recommendations to the Board of Commissioners:
1. Diversifying loan disbursement to be more prudent with
regard to the limit of credit growth allocation policy based
on market segments and industry sectors as well as the
risk appetite which has been set by the management.
2. Monitoring debtors and collateral activities located
outside the city, which does not have any bank’s branch
office to be further improved.
3. As far as permitted by the prevailing regulations, the
Committee recommends the establishment of CKPN for
AYDA to be started gradually to anticipate the increase of
CKPN in large numbers if AYDA is sold under the takeover
prices, or not sold within the time stipulated by the
regulator.
4. Observing the current market conditions amid liquidity
conditions, in one hand the trend of low interest rates,
on the other hand the trend of retail investment product
increases, the Committee recommends that the funding
& lending strategy is synced back.
5. In assessing operational risk, the management must
implement a principle of no tolerance for fraud.
6. With the increased number of banking cooperation
programs signed by Bank MAYORA, the potential risks
also increased, including reputation risk to the attention
of the management.
7. To be the attention to management about the potential
decline in the Bank’s performance compared to the peer
group.
8. The management in an effort to boost credit growth
should have a clear strategy (for example through the
implementation of credit segmentation in the credit
marketing group) adjusted to the competence held by the
Bank without ignoring the precautionary principle and
supported by the development of a sustainable credit risk
management.
228 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Efektivitas pelaksanaan tugas Direksi Bank MAYORA telah
membentuk komite sebagai berikut:
1. Komite Manajemen Risiko
2. Asset Liability Committee (ALCO)
3. Komite Pengarah Teknologi Informasi
4. Komite Merchant EDC
5. Komite Image
KOMITE MANAJEMEN RISIKODalam rangka pelaksanaan proses dan system Manajemen
Risiko yang efektif, Bank telah membentuk Komite Manajemen
Risiko melalui Surat Keputusan Direksi No. KPTS/030/
DIR/X/2013 tentang Perubahan Susunan Keanggotaan
Komite Manajemen Risiko. Komite Manajemen Risiko secara
rutin menyelenggarakan rapat untuk mengantisipasi setiap
perubahan akibat perkembangan usaha maupun adanya
perubahan kondisi eksternal.
Komposisi Komite Manajemen Risiko
POSISIPosition
NAMAName
JABATANPosition
Ketua | Chairman Irfanto Oeij Direktur Utama | President DirectorSekretaris | Secretary Stephanie Lucy Kepala Bagian Manajemen Risiko |
Head of Risk Management DepartmentAnggota Tetap | Permanent Member
Tiolina TumanggorJap Chin PingRicky BudionoTjahojo BengawanBenny Tan
Direktur Kepatuhan | Director of ComplianceDirektur Bisnis | Director of BusinessDirektur Operasional | Director of OperationsDirektur Kredit | Director of CreditDirektur IT & EB | Director of IT & EB
KOMITE DIBAWAH DIREKSICommittees Under the Board of Directors
To help improve the effectiveness of the implementation of
duties of the Board of Directors, Bank MAYORA has formed
the following committees:
1. Risk Management Committee
2. Asset Liability Committee (ALCO)
3. Information Technology Directive Committee
4. EDC Merchant Committee
5. Image Committee
RISK MANAGEMENT COMMITTEETo ensure effective processing and system of risk
management, Bank MAYORA established Risk Management
Committee as stipulated in the Board of Directors Decision
Letter No.KPTS/030/DIR/X/2013 on the Change in the
Composition of the Risk Management Committee. The
Risk Management Committee routinely holds meetings to
anticipate any changes as the consequence of business
growth or external changes.
Risk Management Committee Composition
2016 Annual Report BANK MAYORA 229
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Anggota tidak tetap | Non-permanent Member
Kepala Divisi | Division Head:• E-Banking | E-Banking• Regional Coordinator & Area Marketing Lending | Regional Coordinator & Area Marketing Lending• Treasury | Treasury• Accounting & MIS | Accounting & MIS• Finance, Control & Reporting | Finance, Control & Reporting• Information & Technology | Information & Technology• Channel & Central Operation | Channel & Central Operation• International Banking | International Banking• Credit Support | Credit Support• International Banking | International Banking• Credit | Credit• Internal Audit | Internal Audit• Corp. Communication & QM | Corp. Communication & QM Kepala Bagian | Department Head :• Compliance & AML CFT | Compliance & AML CFT• Corporate Planning | Corporate Planning• Human Capital | Human Capital• System & Procedure | System & Procedure
Wewenang dan Tanggung JawabWewenang dan tanggung jawab Komite Manajemen Risiko
adalah memberikan rekomendasi kepada Direktur Utama,
yang mencakup:
• Penyusunan Kebijakan Manajemen Risiko serta
perubahannya, termasuk strategi Manajemen Risiko,
tingkat risiko yang diambil dan toleransi risiko, kerangka
Manajemen Risiko serta rencana kontinjensi untuk
mengantisipasi terjadinya kondisi tidak normal.
• Penyempurnaan proses Manajemen Risiko secara
berkala maupun bersifat insidental sebagai akibat dari
suatu perubahan kondisi eksternal dan internal Bank
yang mempengaruhi kecukupan permodalan, profil
risiko Bank, dan efektifnya penerapan Manajemen Risiko
berdasarkan hasil evaluasi
• Penetapan kebijakan dan/atau keputusan bisnis yang
menyimpang dari prosedur normal, seperti pelampauan
ekspansi usaha yang signifikan dibandingkan dengan
Rencana Bisnis Bank yang telah ditetapkan sebelumnya
atau pengambilan posisi/eksposur risiko yang melampaui
batas yang ditetapkan.
Duties and ResponsibilitiesThe Risk Management Committee is tasked to provide
recommendations to President Director, such as:
• Formulating Risk Management Policies and their
amendment, including Risk Management strategy, risk
levels and risk tolerance, Risk Management framework
as well as contingency plan to anticipate non-normal
conditions.
• Improving Risk Management processes either periodically
or incidentally, as the result of external conditions and
internal conditions, which may affect capital adequacy,
risk profiles, and the effectiveness of the risk management
implementation based on the result of the evaluation.
• Determining business policies and/or decision that stray
from normal procedures, such as significant exceed of
the business expansion against the set Bank’s business
plan, or risk position/exposure exceeding the approved
limit.
230 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Rapat Komite Manajemen RisikoRapat Komite Manajemen Risiko dilaksanakan minimal 4
(empat) kali dalam setahun. Selama tahun 2016, Komite
Manajemen Risiko telah menyelenggarakan 4 (empat) kali
rapat, dengan rekomendasi sebagai berikut :
1. Perubahan metode perhitungan dan penambahan sub
parameter risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas,
risiko operasional dan risiko hukum.
2. Perlu dilakukan review pedoman manajemen risiko
disesuaikan dengan perkembangan tingkat kompleksitas
bisnis, ukuran dan struktur oerganisasi Bank.
ASSET LIABILITY COMMITTEE (ALCO)Komite ALCO merupakan forum untuk menetapkan kebijakan
dan strategi pengendalian risiko suku bunga serta pengambilan
keputusan yang berhubungan dengan penyediaan, penggunaan
serta pengalokasian dana. Selain itu perlunya proses
pengambilan keputusan finansial serta batasan-batasannya
dalam suatu standar tertentu yang didasari oleh ketentuan yang
berlaku serta prinsip kehati-hatian yang berbasis risiko. Komite
ALCO dibentuk sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No.
011/SK-DIR/II/2016 tentang Penunjukan Anggota Asset Liability
Committee (ALCO).
Komposisi Anggota Komite ALCO
POSISIPosition
NAMAName
JABATANPosition
Ketua | Chairman Ricky Budiono Direktur yang Membidangi Treasury | Director of Treasury
Sekretaris I | Secretary I Helen Gultom Kepala Divisi Treasury | Head of Treasury Division
Sekretaris II | Secretary II Mangasa Kepala Bagian Treasury | Head of Treasury Department
Anggota • Irfanto Oeij• Tjahojo Bengawan• Jap Chin Ping• Tiolina Tumanggor
• Benny Tan• Stephane Lucy• Maryati Karino• Hendrik
• Rudi Wahyudi/Gunawan Haryanto/Alexander Untoro
• Teguh Lestiono
• Kiki Anggraeni
• Slamet Riyadi
• Direktur Utama | President Director• Direktur Kredit | Director of Credit• Direktur Bisnis | Director of Business• Direktur Kepatuhan | Director of
Compliance• Direktur IT & EB | Director of IT & EB• Kepala Bagian Manajemen Risiko | Head of
Risk Management Department• Kepala Divisi Finance, Control & Reporting
| Head of Finance, Control & Reporting Division
• Regional Coordinator | Regional Coordinator• Area Coordinator Marketing Lending | Area
Coordinator of Marketing Lending• Kepala Divisi Loan Product | Head of Loan
Product Division• Kepala Bagian Funding Product
Development | Head of Funding Product Development Department
• Kepala Bagian Corporate Planning | Head of Corporate Planning Department
Risk Management Committee MeetingsThe Risk Management Committee held a minimum of
4 (four) meetings per year. Throughout 2016, the Risk
Management Committee held 4 meetings with the following
recommendations:
1. Changes in methods of calculation and the addition of
sub-parameters of credit risk, market risk, liquidity risk,
operational risk and legal risk.
2. The risk management guideline need to be reviewed and
adjusted to the development of business complexity, size
and organization structure of the Bank.
ASSET LIABILITY COMMITTEE (ALCO)ALCO is a forum to determine the policies and strategy to
control the interest rate risk and the decision making related
to provision, utilization, and allocation of funds. There is also a
decision making process related to finance and its limitations
based on a specific standard which adheres to the existing
Law and risk-based prudence principles. ALCO is established
based on the Board of Directors Decision Letter No.KPTS/005/
DIR/III/2011 on the Appointment of the Members of Asset
Liability Committee (ALCO).
ALCO Committee Composition
2016 Annual Report BANK MAYORA 231
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tugas dan Tanggung Jawab• Menetapkan kebijakan pengelolaan sumber dana dan
penggunaannya baik jangka pendek maupun jangka
panjang.
• Menetapkan tingkat suku bunga kredit dan suku bunga
Dana Pihak Ketiga.
• Mengevaluasi antara anggaran/rencana kerja dengan
realisasinya.
• Mengevaluasi cost of fund.
• Membahas perubahan-perubahan yang terjadi antara
lain perundang- undangan/peraturan yang baru dari
Pemerintah.
• Menetapkan tujuan strategi pengelolaan risiko
yangmelekat pada neraca.
• Hal-hal lain yang berkaitan.
Rapat Komite ALCO Rapat Komite ALCO diselenggarakan minimal sebulan sekali.
Selama tahun 2016 Komite ALCO telah menyelenggarakan 12
(dua belas) kali rapat, dengan rekomendasi sebagai berikut :
1. Penetapan RAK Rp, USD dan Suku bunga deposito Rp,
USD serta Suku bunga kredit.
2. Meningkatkan CASA dan Maintan Outstanding DPK.
KOMITE PENGARAH TEKNOLOGI INFORMASI Komite Pengarah Teknologi Informasi berwenang untuk
menetapkan rencana strategis teknologi informasi sesuai
dengan kegiatan usaha Bank. Pembentukan Komite Pengarah
Teknologi Informasi sesuai dengan Surat Keputusan Direksi
No. 028/SK-DIR/VI/2016 tentang Susunan Keanggotaan
Komite Pengarah Teknologi Informasi PT Bank MAYORA.
Susunan Komite Pengarah Teknologi Informasi
POSISIPosition
NAMAName
JABATANPosition
Ketua | Chairman Benny Tan Direktur IT & EB | Director of IT & EBSekretaris | Secretary Erik Andrijanus Kepala Divisi IT | Division Head of IT
Duties and Responsibilities• Determining the policy of fund resources management
and the utilization, either for short term or long term.
• Determining the loan interest rate and third-party fund
interest rate.
• Evaluation the work budget/plan with its realization.
• Evaluating the cost of fund.
• Discussing any changes, such as the new law/regulations
from the Government.
• Determining the strategy for managing inherent risks in
the balance sheet.
• Other related matters.
ALCO Committee Meetings ALCO has a committee meeting at least once a month.
Throughout 2016, the ALCO Committee held 12 (twelve)
meetings with the following recommendations:
1. Determining RAK Rp, USD and Interest Rates on deposits
in Rp, USD and loan interest rate.
2. Improving CASA and maintaining Outstanding DPK.
INFORMATION TECHNOLOGY DIRECTIVE COMMITTEE The Information Technolocy Directive Committee has the
authority to determine the IT strategic planning based on
the Bank’s operations. The establishment of this committee
is based on the Board of Directors Decision Letter No.028/
SK-DIR/VI/2016 on the Composition of Information Techology
Directive Committee of PT Bank MAYORA.
Information Technology Directive Committee Composition
232 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
POSISIPosition
NAMAName
JABATANPosition
Anggota | Member Ricky BudionoTjahojo BengawanTiolina TumanggorJap Chin PingSilviaJauw Shinta DewiJap WiriantoAdi HaryadiTeguh LestionoAndreas AgustinusKurniawanKiki AnggraeniStephanie Lucy
Direktur Operasional | Director of OperationsDirektur Kredit | Director of CreditDirektur Kepatuhan | Director of ComplianceDirektur Bisnis | Director of BusinessKepala Divisi CCO | Head of CCO DivisionKepala Divisi Kredit | Head of Credit DivisionKepala Divisi Accounting & MIS | Head of Accounting & MIS DivisionKepala Divisi E-Banking | Head of E-Banking DivisionKepala Divisi Loan Product | Head of Loan Product DivisionKepala Bagian IT Operasional | Head of IT Operations DepartmentKepala Bagian IT Development | Head of IT Development DepartmentKepala Bagian Funding Product | Head of Funding Product DepartmentKepala Bagian Manajemen Risiko | Head of Risk Management Department
Wewenang dan Tanggung Jawab Komite Pengarah Teknologi Informasi dibentuk untuk
memberikan rekomendasi kepada Direktur Utama terkait
dengan:
• Rencana strategis teknologi informasi yang sesuai dengan
rencana strategis kegiatan usaha Bank MAYORA.
• Perumusan kebijakan dan prosedur teknologi informasi.
• Kesesuaian proyek-proyek teknologi informasi yang
disetujui dengan rencana strategis teknologi informasi.
• Kesesuaian pelaksanaan proyek-proyek teknologi
informasi dengan rencana proyek proyek yang disepakati
dalam service level agreement.
• Kesesuaian teknologi informasi dengan kebutuhan sistem
informasi manajemen yang mendukung pengelolaan
kegiatan usaha Bank.
• Efektivitas langkah-langkah minimalisasi risiko atas
investasi Bank di sektor teknologi informasi.
• Pemantauan atas kinerja teknologi informasi dan upaya
peningkatannya.
• Upaya penyelesaian berbagai masalah terkait teknologi
informasi.
• Kecukupan dan alokasi sumber daya teknologi informasi
yang dimiliki Bank.
Rapat Komite Pengarah Teknologi Informasi Rapat diselenggarakan secara periodik minimal 3 (tiga) bulan
sekali. Selama tahun 2016, Komite Pengarah Teknologi
Informasi telah menyelenggarakan 4 (empat) kali rapat,
dengan rekomendasi sebagai berikut :
1. Melakukan perbaikan dan pengembangan core banking.
2. Melakukan evaluasi dan uji coba terhadap aplikasi atau
sistem yang sedang dikembangkan.
Duties and ResponsibilitiesThe Information Technology Directive Committee is tasked to
provide recommendations to President Director on matters
related to:
• IT strategic plans which conform to Bank MAYORA’s
business strategies.
• Formulation of IT policies and procedures.
• Conformity of the approved IT projects with the IT
strategic plans.
• Conformity of the implementation of IT projects with the
project plans approved in the service level agreement.
• Conformity of IT with the management information system
required to support the Bank’s business operations.
• Effectiveness of the measures to minimize risks on
investment in the IT sector.
• Monitoring the IT performance and the efforts to improve it.
• Solution to problems related to IT.
• Adequacy and allocation of IT resources owned by the Bank.
Information Technology Directive Committee Meetings The Committee holds a periodic meeting a minimum of once
every 3 (three) months. Throughout 2016, the Committee
held 4 (four) meetings with the following recommendations:
1. Making improvement and development of core banking.
2. Evaluating and testing the application or system being
developed
2016 Annual Report BANK MAYORA 233
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
KOMITE MERCHANT EDC Pembentukan Komite Merchant sesuai dengan Surat
Keputusan Direksi No. 062/SK-DIR/XII/2016 tentang Komite
Merchant.
Susunan Komite MerchantKomite A:• Direktur Utama ( Irfanto Oeij )
• Direktur Operasional ( Ricky Budiono )
• Direktur Kredit ( Tjahojo Bengawan )
• Direktur IT & E-Banking ( Benny Tan )
• Koordinator Regional ( Hendrik )
Komite B:• Kepala Divisi Electronic Banking ( Adi Haryadi )
• Kepala Bagian E-Banking Sales ( Hendru Yohanes Suwito )
Fungsi Komite Merchant dan Merchant Analyst sebagai unit yang
berwenang dalam mengambil keputusan tentang persetujuan
atau penolakan atas permohonan menjadi Merchant
Bank MAYORA. Selama tahun 2016, Komite Merchant EDC
memberikan arahan untuk:
1. Strategi bisnis Merchant EDC.
2. Pengembangkan bisnis Merchant EDC dengan PT.
Loket Pintar Indonesia untuk rekruitmen merchant di
berbagai kota antara lain Jakarta, Bandung, Surabaya dan
Banjarmasin.
KOMITE IMAGEPembentukan Komite Image sesuai dengan Surat Keputusan
Direksi No. 017/SK-DIR/VII/2014 tentang Susunan Komite Image.
Susunan Komite Image• Direktur Utama
• Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan
• Direktur Kredit
• Direktur Bisnis
• Direktur IT & E-Banking
• Corporate Communication & Quality Management
Division Head
MERCHANT EDC COMMITTEEThe establishment of the Merchant Committee is based on
the Board of Directors Decision Letter No.062/SK-DIR/
XII/2016 on the Merchant Committee.
Merchant Committee CompositionCommittee A:• President Director ( Irfanto Oeij )
• Director of Operations( Ricky Budiono )
• Director of Credits ( Tjahojo Bengawan )
• Director of IT & E-Banking ( Benny Tan )
• Regional Coordinator ( Hendrik )
Committee B:• Electronic Banking Division Head ( Adi Haryadi )
• E - Banking Sales Head ( Hendru Yohanes Suwito )
The Merchant Committee is authorized to make the decision
concerning the approval or refusal for becoming Bank
MAYORA’s merchant. In 2016, the EDC Merchant Committee
provides direction for:
1. EDC Merchant business strategy.
2. Business expansion with PT. Loket Pintar Indonesia to
recruit new merchants in various cities such as Jakarta,
Bandung, Surabaya and Banjarmasin.
IMAGE COMMITTEEThe establishment of the Image Committee is based on
the Board of Directors Decision Letter No. No.017/SK-DIR/
VII/2014 on the Establishment of Image Committee.
Image Committee Composition• President Director
• Director of Compliance
• Director of Credits
• Director of Business
• Director of IT & E-Banking
• Corporate Communication & Quality Management
Division Head
234 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Fungsi Komite ImageFungsi Komite Image merupakan kelompok pengambil
keputusan yang memiliki wewenang untuk memberikan
persetujuan terhadap usulan kegiatan pembentukan dan
pemeliharaan company image Bank MAYORA.
Wewenang dan Tanggung Jawab• Memberikan persetujuan terhadap design project/program.
• Memastikan terbentuk dan terpeliharanya company
image Bank MAYORA.
• Memberikan arahan dan rekomendasi terhadap rencana
kegiatan promosi atau kegiatan lainnya yang akan
berdampak baik secara langsung maupun tidak langsung
terhadap company image Bank MAYORA.
• Memberikan usulan-usulan desain yang diajukan dengan
standar yang sudah dimiliki dan memastikan tidak
terdapat perbedaan yang mengurangi company image
yang ada.
• Mendorong unit-unit kerja yang terkait untuk selalu
mengikuti standar yang telah ditetapkan atau membuat
desain yang memperkuat company image Bank MAYORA.
Rapat Komite ImageSelama tahun 2016, Komite Image telah menyelenggarakan
4 (empat) kali rapat, dengan rekomendasi sebagai berikut :
1. Seleksi Vendor penyedia Kalender & Agenda tahun 2017.
2. Seleksi Vendor desain untuk Laporan Tahunan tahun 2016.
Image Committee FunctionThe Image Committee has the authority to approve the
recommendation of activities which help to create and
maintain Bank MAYORA’s corporate image.
Duties and Responsibilities• Approve the design project/program.
• Ensure that the corporate image of Bank MAYORA is
created and maintained.
• Provide guidance and recommendation on plans
regarding any promotional activity or other activities
which directly or indirectly help to build Bank MAYORA’s
positive image.
• Provide ideas for design proposal based on the established
standards and ensure that there is no discrepancy in the
design proposal which may hurt the corporate image.
• Encourage related work units to always follow the
established standards or come up with a design which will
strengthen the corporate image..
Image Committee MeetingsIn 2016, the Image Committee held four (4) meetings, with the
following recommendation:
1. Vendor selection for 2017 Calendar & Agenda.
2. Vendor selection for 2016 Annual Report.
2016 Annual Report BANK MAYORA 235
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Sekretaris Perusahaan diangkat, diberhentikan dan
bertanggung jawab pada Direktur Utama. Adapun fungsi
Sekretaris Perusahaan yang dijalankan adalah Membantu
Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola
perusahaan dan memberikan masukan kepada Direksi dan
Dewan Komisaris untuk mematuhi ketentuan peraturan
perundang-undangan, yang meliputi tugas-tugas antara lain:
• Mengelola pendokumentasian kebijakan, prosedur,
surat keputusan Dewan Komisaris dan Direksi, daftar
pemegang saham, risalah rapat Dewan Komisaris dan
Direksi serta RUPS dan RUPS LB.
• Bekerja sama dengan Satuan Kerja Kepatuhan untuk
menyakini bahwa kebijakan dan prosedur Bank telah sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
• Bekerja sama dengan bagian Corporate Legal untuk
menginformasikan Direksi terkait peraturan perundang-
undangan terkini.
• Mendukung Dewan Komisaris dan Direksi dalam hal
pelaksanaan rapat dan rapat gabungan, pendistribusian
undangan dan risalah rapat.
• Meyakini bahwa pemegang saham telah mendapatkan
hak-haknya, antara lain dalam hal RUPS dan RUPS LB
serta pencatatan transaksi/perpindahan saham.
• Melaksanakan keterbukaan informasi sesuai
denganketentuan dan peraturan perundang-undangan.
Profil Sekretaris Perusahaan
Uliya ArianiTempat, Tanggal Lahir : Palembang, 6 Januari 1977
Pendidikan : Sarjana Hukum, Universitas
Indonesia
Riwayat Pekerjaan : • Januari 2016 sampai sekarang
Corporate Secretary and
Corporate Legal Division Head,
PT. Bank MAYORA.
• November 2013 s/d November
2015 Executive Assistant of
Board of Commissioners (BOC),
PT. Bank OCBC Nisp Tbk.
• Juni 2013 s/d Oktober 2013
Corporate Secretary and
Corporate Legal Division Head,
PT. Bank QNB Indonesia Tbk.
SEKRETARIS PERUSAHAANCorporate Secretary
Corporate Secretary is appointed, dismissed and responsible
to the President Director. The functions are to assist the Board
of Directors and Board of Commissioners in implementing
corporate governance and provide input to the Board of
Directors and Board of Commissioners in compliance with the
law and regulations, which includes duties such as:
• Managing the documentation of policies, procedures,
Decision Letters of the Board of Commissioners and
the Board of Directors, shareholder register, minutes of
meetings of the Board of Commissioners and the Board
of Directors, GMS and Extraordinary GMS.
• Cooperating with Compliance Work Unit to ensure that
all policies and procedures are in compliance with the
prevailing law and regulations.
• Cooperating with the Corporate Legal unit to inform the
Board of Directors in matters related to the current Law
and regulations.
• Providing supports for the Board of Commissioners and the
Board of Directors in meetings, joint meetings, distribution
of meeting invitation and minutes of the meetings.
• Making sure that shareholders receive their rights, among
others, in matters related to GMS and Extraordinary GMS,
and transaction recording/shares transfer.
• Executing information disclosure based on law and
regulations.
Corporate Secretary Profile
Uliya ArianiPlace and Date of Birth : Palembang, January 6, 1977
Education : Bachelor of Law, Universitas
Indonesia
Employment History : • January 2016 - now
Corporate Secretary and
Corporate Legal Division Head,
PT. Bank MAYORA.
• November 2013 - November
2015 Executive Assistant of
Board of Commissioners
(BOC), PT. Bank OCBC Nisp Tbk.
• June 2013 - October 2013
Corporate Secretary and
Corporate Legal Division Head,
PT. Bank QNB Indonesia Tbk.
236 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
• Januari 2003 s/d April 2009
Corporate Legal Head, PT.
Bank OCBC NISP Tbk.
• Juni 2000 s/d Desember 2002
Konsultan Hukum pada
Bahar, Tjajo and Partners,
Counsellors at Law.
Pengangkatan : 11 Januari 2016
Laporan Pelaksanaan Tugas Sekretaris PerusahaanPada tahun 2016, Sekretaris Perusahaan telah melakukan
tugas-tugas sbb:
• Telah mengelola pendokumentasian kebijakan, prosedur,
surat keputusan Dewan Komisaris dan Direksi, daftar
pemegang saham, risalah rapat Dewan Komisaris dan
Direksi serta RUPS dan RUPS LB.
• Telah bekerja sama dengan Satuan Kerja Kepatuhan
untuk meyakini bahwa kebijakan dan prosedur Bank
telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku, serta menginformasikan Direksi terkait
peraturan perundang-undangan terkini.
• Telah mendukung Dewan Komisaris dan Direksi dalam hal
pelaksanaan rapat dan rapat gabungan, pendistribusian
undangan dan pembuatan risalah rapat.
• Telah membantu Direksi dalam hal penyelenggaraan
pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
dan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa serta melakukan pencatatan transaksi/
perpindahan saham.
Pelatihan Sekretaris PerusahaanPada 2016, Sekretaris Perusahaan telah mengikuti berbagai
pelatihan dalam rangka untuk meningkatkan kemampuan
dan kompetensi pada bidangnnya, sebagai berikut :
• January 2003 - April 2009
Corporate Legal Head, PT.
Bank OCBC NISP Tbk.
• June 2000 - December 2002
Legal Consultant in Bahar, Tjajo
and Partners, Counsellors at
Law.
Appointment : January 11, 2016
Reports of the Performance of Dutiesof the Corporate SecretaryIn 2016, the Corporate Secretary has performed the following
duties:
• Managed the documentation of policies, procedures,
Decision Letters of the Board of Commissioners and
the Board of Directors, shareholder register, minutes of
meetings of the Board of Commissioners and the Board
of Directors, GMS and Extraordinary GMS.
• Cooperated with Compliance Work Unit to ensure that
all policies and procedures are in compliance with the
prevailing law and regulations, and informing the Board
of Directors in matters related to the current law and
regulations.
• Provided supports for the Board of Commissioners and the
Board of Directors in meetings, joint meetings, distribution
of meeting invitation and minutes of the meetings.
• Assisted the Board of Directors in organizing the Annual
General Meeting of Shareholders and the Extraordinary
General Meeting of Shareholders, and transaction
recording/shares transfer.
Corporate Secretary TrainingIn 2016, the Corporate Secretary has participated in various
training to improve the capability and competence, such as:
2016 Annual Report BANK MAYORA 237
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tabel Pelatihan Sekretaris Perusahaan | Table of Corporate Secretary Training
NAMA PELATIHANTraining
TAHUNYear
LOKASILocation
NAMA PENYELENGGARA
Organizer
SERTIFIKATCertificate
Konsultan Hukum Pasar Modal | Capital Market Legal Consultants 2002 Jakarta Himpunan
Konsultan H Y
Kick Off - Change From Within ( Self Discovery) | Kick Off - Change From Within ( Self Discovery)
2016
Hotel Grand Hyatt, Ruang Ndalem Ngabean-Jogjakarta | Hotel Grand Hyatt, Ndalem Ngabean-Jogjakarta Room
PT. Bank MAYORA N
Sosialisasi KPI 2015 - Batch 2 | Dissemination of KPI 2015 - Batch 2 2016
Ruang Training Lt. 9, Gd. Mayora-Jakarta | Training Room 9th Floor, Mayora Building-Jakarta
PT. Bank MAYORA N
Sosialisasi Aplikasi My People ( Kadiv, Kabag ) | Dissemination of My People application (Division Head, Department Head)
2016
Ruang Training Lt. 9, Gd. Mayora - Jakarta | Training Room 9th Floor, Mayora Building
PT. Bank MAYORA N
Sosialisasi Legal_ Kekuatan Pembuktian Akta Di Bawah Tangan Dalam Pengikatan Kredit | Dissemination of Legal_ Strength of Deed Evidence in Binding Credit
2016
Ruang Training Lt. 9, Gd. Mayora - Jakarta | Training Room 9th Floor, Mayora Building
PT. Bank MAYORA N
Sosialisasi Aplikasi My SKMR Untuk Unit Kerja KPNO ( Batch 2 ) | Dissemination of My SKMR application for KPNO Work Unit ( Batch 2 )
2016
Ruang Training Lt. 9, Gd. Mayora - Jakarta | Training Room 9th Floor, Mayora Building
PT. Bank MAYORA N
Leadership For Manager | Leadership For Manager 2016
Hotel Grand Mercure - Jakarta | Hotel Grand Mercure - Jakarta
PT. Bank MAYORA Y
Handling Complain | Handling Complaint 2016
Ruang Training Lt. 9, Gd. Mayora - Jakarta | Training Room 9th Floor, Mayora Building
PT. Bank MAYORA N
Pengenalan Produk Funding | Product Knowledge - Funding 2016
Ruang Training Lt. 9, Gd. Mayora - Jakarta | Training Room 9th Floor, Mayora Building
PT. Bank MAYORA N
Pengenalan Produk Komersial | Product Knowledge - Commercial 2016
Ruang Training Lt. 9, Gd. Mayora - Jakarta | Training Room 9th Floor, Mayora Building
PT. Bank MAYORA N
Pengenalan Produk Konsumer | Product Knowledge - Consumer 2016
Ruang Training Lt. 9, Gd. Mayora - Jakarta | Training Room 9th Floor, Mayora Building
PT. Bank MAYORA N
Peraturan Perusahaan & Kode Etik Karyawan | Regulations & Code of Ethics 2016
Ruang Training Lt. 9, Gd. Mayora - Jakarta | Training Room 9th Floor, Mayora Building
PT. Bank MAYORA N
Service Mindset | Service Mindset 2016
Ruang Training Lt. 9, Gd. Mayora - Jakarta | Training Room 9th Floor, Mayora Building
PT. Bank MAYORA N
Pendidikan Khusus Dalam Rangka Penanganan Litigasi | Special Training Program in Handling Litigation
2016Menara Karya Kuningan - Jakarta | Karya Kuningan Tower - Jakarta
PT. Bank MAYORA Y
238 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Fungsi Audit Internal Bank MAYORA sangat penting karena
peranan yang diharapkan dari fungsi tersebut untuk
membantu semua tingkatan Manajemen dalam mengamankan
kegiatan operasional Bank MAYORA yang melibatkan dana
dari masyarakat luas. Dalam menjalankan fungsinya serta
mendukung pencapaian kinerja Bank, Divisi Audit Internal
melakukan proses audit berbasis risiko (risk based audit).
Dasar PembentukanPembentukan Audit Internal Bank MAYORA mengacu kepada:
• Peraturan Bank Indonesia No.1/6/PBI/1999 tanggal 20
September 1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan
(Compliance Director) dan Penerapan Standar Pelaksanaan
Fungsi Audit Internal Bank (SPFAIB).
• Peraturan Bank Indonesia No.5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei
2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank
Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank
Indonesia No.11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009.
• Surat Edaran Bank Indonesia No.5/21/DPNP tanggal 29
September 2003 perihal Penerapan Manajemen Risiko
Bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan
Surat Edaran Bank Indonesia No.13/23/DPNP tanggal 25
Oktober 2011.
• Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.18/POJK.03/2016
tanggal 16 Maret 2016 tentang Penerapan Manajemen
Risiko Bagi Bank Umum.
• Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.34/
SEOJK.03/2016 tanggal 1 September 2016 tentang
Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum.
Penunjukan Kepala Divisi Audit InternalKepala Divisi Audit Internal diangkat oleh Direksi dengan
persetujuan dari Dewan Komisaris. Hal ini sesuai dengan
Peraturan Bank Indonesia No.1/6/PBI/1999 tanggal 20
September 1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan
(Compliance Director) dan Penerapan Standar Pelaksanaan
Fungsi Audit Internal Bank (SPFAIB). Kepala Divisi Audit
Internal Bank MAYORA yang diangkat berdasarkan Surat
Keputusan Direksi No.KPTS/020/DIR/2002 tanggal 01 Oktober
2002.
AUDIT INTERNALInternal Audit
The Internal Audit Unit of Bank MAYORA holds a very important
function,as the unit assists all levels of the management
inensuring the smooth operations of Bank MAYORA
inmanaging the public funds. In executing its functionsand
supporting the Bank’s performance achievement,Internal
Audit Unit conducts risk-based audit.
Basis of EstablishmentBank MAYORA’s Internal Audit is established with reference to:
• Bank Indonesia Regulaton No.1/6/PBI/1999 dated
September 20, 1999 on the Assignment of Compliance
Director and the Standard Implementation of the Bank
Internal Audit Function (SPFAIB).
• Bank Indonesia Regulation No.5/8/PBI/2003 dated May
19, 2003 on the Implementation of Risk Management for
Public Bank, as amended with Bank Indonesia Regulation
No.11/25/PBI/2009 dated July 1, 2009.
• Bank Indonesia Circular Letter No.5/21/DPNP dated
September 29, 2003 on the Implementation of Risk
Management for Public Bank, as amended with Bank
Indonesia Circular Letter No.13/23/DPNP dated October
25, 2011.
• Regulation of the Financial Services Authority No.18/
POJK.03/2016dated March 16, 2016 on the Implementation
of Risk Management for Public Bank.
• Circular Letter of the Financial Services Authority
No.34/SEOJK.03/2016dated September1, 2016 on the
Implementation of Risk Management for Public Bank.
Appointment of Internal Audit Division HeadThe Head of Internal Audit Division is appointed by the Board
of Directors with the approval of the Board of Commissioners.
This is in line with Bank Indonesia Regulation No.1/6/
PBI/1999 dated September 20, 1999 on the Appointment
of Compliance Director and the Standard Implementation
of the Bank Internal Audit Function (SPFAIB). Division Head
of Internal Audit Bank Mayora was appointed based on the
Board of Directors Decision Letter No.KPTS/020/DIR/2002
datedOctober 1, 2002.
2016 Annual Report BANK MAYORA 239
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Profil Kepala Divisi Audit Internal
SuliatnoTempat, Tanggal Lahir : Mempawah, 25 Maret 1967
Pendidikan : Sarjana Ekonomi, Akuntansi,
Universitas Tarumanagara
Lulus Sertifikasi Manajemen
Risiko (BSMR) Level 3
Riwayat Pekerjaan : • 2002 - Sekarang
Bank MAYORA, Internal Audit
Division Head
• 1999 - 2002
Sinar Mas, Assistant Manager,
Corporate Audit Division
• 1996 - 1998
Bank Surya, Branch Manager,
Tanah Abang Branch Office
• 1993 - 1996
Bank Surya, Sub Branch
Manager, Kelapa Gading Sub
Branch Office
• 1991 - 1992
Bank Central Asia, Audit Staff,
Asemka Operational Head
Office
Pengangkatan : SK Direksi No. KPTS/020/DIR/2002
tanggal 1 Oktober 2002.
Pedoman Kerja Audit InternalBerdasarkan standar Pelaksanaan Audit Internal, Bank
MAYORA telah menyusun Piagam Audit Internal (Internal
Audit Charter) sebagai pedoman kerja Audit Internal yang
mengatur antara lain:
• Kebijakan Umum
• Misi Audit Internal Bank
• Kedudukan dan Hubungan Audit Internal Dengan
Manajemen dan Dewan Komisaris
• Ruang Lingkup Kegiatan Audit Internal
• Independensi
Division Head of Internal Audit Profile
SuliatnoPlace and Date of Birth : Mempawah, March 25, 1967
Education : Bachelor of Economic in
Accountancy, Tarumanagara
University
Passed Level 3 Risk Management
Certification (BSMR)
Employment History : • 2002 - Now
Bank MAYORA, Internal Audit
Division Head
• 1999 – 2002
Sinar Mas, Assistant Manager,
Corporate Audit Division
• 1996 – 1998
Bank Surya, Branch Manager,
Tanah Abang Branch Office
• 1993 – 1996
Bank Surya, Sub Branch
Manager, Kelapa Gading Sub
Branch Office
• 1991 – 1992
Bank Central Asia, Audit Staff,
Asemka Operational Head
Office
Appointment : Board of Directors Decision Letter
No. KPTS/020/DIR/2002 dated
October 1, 2002.
Internal Audit Work ProgramWith reference to the Internal Audit Standard, Bank MAYORA
formulated the Company’s Internal Audit Charter, which acts
as the guidelines. The Internal Audit Charter regulates:
• General Policy
• Mission of the Bank’s Internal Audit Division
• Position and relationship of the Internal Audit Division
with the Management and the Board of Commissioners
• Scope of Acitivites of the Internal Audit Division
• Independency
240 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Kedudukan, Tanggung Jawab dan Kewenangan Divisi Audit Internal Tugas Audit Internal adalah membantu Direktur Utama dan
Dewan Komisaris dengan menjabarkan secara operasional
perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan atas hasil
audit. Dalam melaksanakan hal ini, Audit Internal mewakili
pandangan dan kepentingan profesinya dengan membuat
analisis dan penelitian di bidang keuangan, akuntansi,
operasional dan kegiatan lainnya melalui pemeriksaan secara
on-site dan pemantauan secara offsite, serta memberikan
saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan
yang di-review kepada semua tingkatan Manajemen.
Kedudukan Audit Internal di Bank MAYORA adalah
independen dalam melakukan audit untuk mengungkapkan
pandangan serta pemikiran sesuai dengan profesi dan
standar audit yang berlaku umum. Auditor Internal diberikan
wewenang, kedudukan, dan tanggung jawab sedemikian
rupa didalam organisasi sehingga dapat dan mampu
melaksanakan tugasnya dengan ukuran-ukuran standar
pekerjaan yang dianut oleh profesinya sebagai auditor
Internal Bank, termasuk melakukan akses terhadap catatan,
karyawan, sumber daya, dan dana serta aset Bank lainnya
yang berkaitan dengan pelaksanaan audit Internal.
Jumlah Pegawai dan Sertifikasi Profesi Jumlah pegawai Audit
Intern per 31 Desember 2016 sebanyak 10 (sepuluh) orang,
dengan rincian sebagai berikut:
PEGAWAI INTERNAL AUDIT Internal Audit Staff
SERTIFIKASI YANG DIMILIKICertification
1 Orang Kepala Divisi | One Division Head
Lulus Sertifikasi Manajemen Risiko Level 3 |Passed Level 3 Risk Management Certification
2 Orang Kepala Bagian | Two Department Heads
1 Orang Kabag Lulus Sertifikasi Manajemen Risiko Level 3 & Lulus Sertifikasi Audit Intern Bank Level Audit Supervisor dan 1 Orang Kabag Lulus Sertifikasi Manajemen Risiko Level 2 |One Department Head has passed Lv. 3 Risk Management Certification & Audit Supervisor Level Bank Internal Audit Certification, and One Department Head has passed Lv. 2 Risk Management Certification
1 Orang Kepala Unit | One Unit Head
1 Orang Kepala Unit Lulus Sertifikasi Manajemen Risiko Level 1 & Lulus Sertifikasi Audit Intern Level Supervisor Audit |One Unit Head has passed Lv. 1 Risk Management Certification & Audit Supervisor Level Bank Internal Audit
6 Orang Staf | Six Staff
1 Orang Staf Lulus Sertifikasi Manajemen Risiko Level 1 & Lulus Sertifikasi Audit Intern Bank Level Auditor. |One Staff has passed Lv. 1 Risk Management Certification & Auditor Level Bank Internal Audit Certification
Position, Responsibility and Authority of the Internal Audit DivisionThe Internal Audit Division assists President Director and
the Board of Commissioners in operationally describing the
planning, execution, and overseeing of the audit result. In
performing this duty, the Internal Audit Divisionin representing
the division’s view and professional benefit, prepares
analysis and conducts researches on the finance, accounting,
operations and other areas through on-site assessment and
off site oversight. The division also provide recommendation
for improvement and objective information about the activities
which are reviewd on all levels of the Management.
The position of the Internal Audit Division at Bank MAYORA is
independent. This is necessary so that the division can express
its view and thought by adhering to the general professional
and auditing standards. Internal Auditor holds the authority,
position, and responsibility within the organization in such
a way that it can perform its duties based on the standards
recognized in the profession as Bank internal auditor. These
include having access to records, employees, resources,
funds, and other Bank assets, that are related to the internal
auditing work.
Number of Staff and Professional Certification As of December
31, 2016, there were 10 (ten) internal audit staff with details
as follows:
2016 Annual Report BANK MAYORA 241
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Selain mengikutsertakan dalam sertifikasi profesi Manajemen
Risiko dan profesi Audit Intern Bank, pegawai Audit Intern
juga diikutsertakan dalam training internal maupun eksternal
untuk meningkatkan kompetensi mengenai perbankan yaitu :
1. Fraud Auditing 2, LPFA
2. Fraud Auditing 1, LPFA
3. Implementasi Audit Internal Bank Berbasis Risiko (Risk
Based Audit), ILC
4. Indonesia Risk Management Summit, Intipesan
5. Restrukturisasi & Penyelamatan Kredit yang Efektif Guna
Meningkatkan Kinerja Bank, BSMR
6. Authentic Service Leadership, Inhouse training
7. Branch Manager Course, IBI
8. Pejabat Pemberian Kredit learning program, IBI
9. Bank Performance Analysis, seminar
10. Team work & motivation Building, seminar
11. Scriples Trading, prpearation, implementation & future
direction, seminar
Program Kerja dan Realisasi Audit Internal Tahun 2016Divisi Audit Internal telah melaksanakan program kerja sesuai
dengan Rencana Kerja SKAI pada 2016 sebagai berikut:
Sepanjang tahun 2016, Audit Internal telah melakukan 61
(enam puluh satu) kali pemeriksaan sesuai dengan rencana
kerja Audit Internal.
Laporan Singkat Divisi Audit Internal
Laporan hasil pemeriksaan telah disampaikan kepada
Dewan Komisaris dan Direktur Utama dengan tembusan
kepada Direktur Kepatuhan dan Direktur terkait lainnya.
Hasil pemeriksaan sepanjang tahun 2016, Audit Internal
berpendapat bahwa penilaian kualitas penerapan
manajemen risiko secara keseluruhan cukup memadai.
Rencana Divisi Audit Internal 2017Divisi Audit Internal telah menyusun rencana kerja yang telah
disetujui oleh Direktur Utama, yaitu sebagai berikut:
Untuk tahun 2017, Audit Internal merencanakan melakukan 64
(enam puluh empat) kali pemeriksaan yang mencakup KC/KCP/
KK/Aktivitas/Kegiatan Operasional Unit Kerja di Kantor Pusat.
Aside from taking part in Risk Management professional
certification and Bank Internal Audit professional certification,
the Internal Audit staff also took part in internal and external
trainings to improve their competence in the banking industry:
1. Fraud Auditing 2, LPFA
2. Fraud Auditing 1, LPFA
3. Implementation of Risk Based Audit of Bank Internal
Audit, ILC
4. Indonesia Risk Management Summit, Intipesan
5. Restructuring and Rescuing of Effective Credit to Improve
Bank Performance, BSMR
6 Authentic Service Leadership, Inhouse training
7. Branch Manager Course, IBI
8. Learning program for Loan Disbursement Officials, IBI
9. Bank Performance Analysis, seminar
10. Team work & motivation Building, seminar
11. Scriptless Trading, preparation, implementation & future
direction, seminar
Work Program and Realization of Internal Audit in 2016The Internal Audit Division has performed its work program
based on the 2016 SKAI Work Plan as follow:
During 2016, the Internal Audit Division has performed 61
(sixty one) audits which in line with the work plan.
Brief Reports of the Internal Audit DivisionAudit reports have been submitted to the Board of
Commissioners and the President Director with copies to
Director of Compliance and other related Directors. Based
on the audit assessment throughout 2016, the Internal Audit
Division is of the opinion that the implementation of the risk
management is overall quite sufficient.
Internal Audit Division Plan in 2017The Internal Audit Division has developed a work plan which
has been approved by the President Director, as follows:
For 2017, the Internal Audit Division plans to perform 64 (sixty
four) audits which include Branch Office/Sub Branch Office/
Cash Office/Activity/Work Unit Operations at the Head Office
242 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
AKUNTAN PUBLIK DAN AUDITOR EKSTERNAL
Penunjukan Audit Eksternal RUPS Tahunan yang diadakan pada tanggal 10 Agustus 2016,
telah menyetujui dan memberikan wewenang kepada Direksi
Perseroan untuk menunjuk Akuntan Publik. Selanjutnya,
Direksi menunjuk Kantor Akuntan Publik KAP Paul Hadiwinata,
Hidajat, Arsono, Achmad, Suharli & Rekan yang terdaftar di
Otoritas Jasa Keuangan untuk melakukan audit independen
atas laporan keuangan Bank MAYORA tahun 2016.
Jumlah Periode Akuntan & Kantor Akuntan Publik (KAP)Selama periode tahun 2011 - 2016, Kantor Akuntan Publik
yang telah mengaudit laporan keuangan Bank MAYORA
adalah KAP Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny, dengan
akuntan Yelly Warsono pada tahun 2011 - 2013 dan EddyS
etiawan pada tahun 2014 sedangkan Kantor Akuntan Publik
untuk periode tahun 2016 adalah KAP Paul Hadiwinata,
Hidajat, Arsono, Achmad, Suharli & Rekan, dengan akuntan
Santoso Chandra.
Berikut Kantor Akuntan Publik yang melakukan audit Bank
MAYORA selama 5 (lima) tahun terakhir:
TAHUNYEAR
KANTOR AKUNTAN PUBLIKPUBLIC ACCOUNTING FIRM
NAMA AKUNTANACCOUNTANT
2016 KAP Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Achmad, Suharli & Rekan Santoso Chandra
2015 KAP Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Achmad, Suharli & Rekan Santoso Chandra
2014 Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny Eddy Setiawan
2013 Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny Yelly Warsono
2012 Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny Yelly Warsono
Jasa Lain Yang Diberikan AuditorMemberikan rekomendasi kepada manajemen mengenai
kelemahan-kelemahan yang harus diperbaiki dan
penyempurnaan sistem internal kontrol serta cara-cara
meningkatkan efisiensi operasi perusahaan.
PUBLIC ACCOUNTANT AND EXTERNAL AUDITOR
Appointment of External AuditorThe Annual GMS held on August 10, 2016, approved of giving
the mandate to the Board of Directors to appoint a Public
Accountant. Then, the Board of Directors appointed Public
Accounting Firm (KAP) Paul hadiwinata, Hidajat, Arsono,
Achmad, Suharli & Partner, listed with OJK, to conduct
independent audit on Bank MAYORA’s 2016 Financial
statements.
Number of Periods of Accountant & Public Accounting Firm (KAP)In the period of 2011-2016, the Public Accounting Firm that
audited Bank MAYORA’s financial statements were KAP
Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny, with the accountant Yelly
Warsono from 2011 until 2013 and Eddy Setiawan in 2014. In
2016, Bank MAYORA appointed KAP Paul Hadiwinata, Hidajat,
Arsono, Achmad, Suharli &Partner, with the accountant
Santoso Chandra.
Below is the list of Public Accounting Firm that conducted
audit of Bank MAYORA within the last five (5) years:
Other Services provided by AuditorProvide recommendations to management regarding the
shortcomings that should be improved and the improvement
of internal control system and ways to improve the Company’s
operating efficiency.
2016 Annual Report BANK MAYORA 243
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pelaksanaan fungsi kepatuhan merupakan salah satu unsur
penting dalam upaya peningkatan Tata Kelola Perusahaan.
Bank memiliki Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan
dan membentuk Satuan Kerja Kepatuhan yang independen
dibentuk secara tersendiri dan bebas dari pengaruh satuan
kerja lainnya serta mempunyai akses langsung kepada
Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan.
Dalam melakukan fungsi kepatuhan, Bank mengacu pada
Peraturan Bank Indonesia No.13/2/PBI/2011 tanggal 12
Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan. Fungsi
kepatuhan meliputi tindakan untuk:
1. Mewujudkan terlaksananya budaya kepatuhan pada
semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank.
2. Mengelola risiko kepatuhan yang dihadapi Bank.
3. Memastikan agar kebijakan, ketentuan, system dan
prosedur serta kegiatan yang dilakukan oleh Bank telah
sesuai dengan ketentuan Regulator dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
4. Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang
dibuat Bank kepada Regulator.
Hal-hal yang telah dilakukan sepanjang tahun 2016 untuk
memitigasi risiko kepatuhan di antaranya sebagai berikut:
1. Pembuatan Compliance Opinion.
Selama tahun 2016 telah dibuat sebanyak 66 (enam
puluh enam) memo atas rancangan kebijakan, ketentuan,
sistem dan prosedur intern Bank, serta ketentuan produk.
2. Melakukan Uji Kepatuhan terhadap Permohonan Kredit
dengan limit tertentu.
Selama tahun 2016 telah dilakukan sebanyak 132 (seratus
tiga puluh dua) Uji Kepatuhan atas permohonan kredit.
3. Melakukan Uji Kepatuhan Pemberian Kredit kepada Bank
Perkreditan Rakyat (BPR) dengan limit tertentu.
Selama tahun 2016 telah dilakukan sebanyak 15 (lima
belas) Uji Kepatuhan atas permohonan kredit.
4. Melakukan Uji Kepatuhan terhadap Pembelian Surat
Berharga.
Selama tahun 2016 telah dilakukan uji kepatuhan
sebanyak 27 (dua puluh tujuh) memo atas proposal
pembelian surat berharga.
5. Distribusi/Sosialisasi Ketentuan Baru.
Telah dilakukan pemantauan penerbitan ketentuan baru
oleh Regulator (Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan,
FUNGSI KEPATUHANCompliance Function
The compliance function is an important element in theeffort
to improve Corporate Governance. The Bank has adirector
which oversees the compliance functions andestablishes
Compliance Work Unit, an independent unitthat is free from
the influence of other work units andhas direct access to
Director of Compliance.
In implementing the compliance functions, the Bank refers to
Bank Indonesia Regulation No.13/2/PBI/2011 dated January
12, 2011 on the Implementation of the Compliance Functions.
The Compliance Functions comprise these points:
1. Create compliance cultures in all levels of the organization
and business operations.
2. Manage compliance risks faced by the Bank.
3. Ensure that the Bank policies, regulations, system and
procedures as well as activities adhere to the law and
regulations.
4. Ensure the Bank complies with its commitment to the
Regulator.
In 2016, some of the actions taken in regards to mitigating
compliance risks as below:
1. Formulation of Compliance Opinion.
Throughout 2016, the Bank issued 66 (sixty six) memos
about the policy design, regulations, internal system and
procedures, as well as provision of products.
2. Compliance Test on Credit Application with a certain limit.
In 2016, the Bank performed 132 (one hundred and thirty
two) Compliance Tests on applications received.
3. Credit Approval Compliance Test for Rural Banks (BPR)
with a certain limit.
Throughout 2016, the Bank performed 15 (fifteen)
Compliance Tests on Credit Applications.
4. Compliance Test for Securities Purchase.
Throughout 2016, the Bank Performed Compliance Tests
on 27 (twenty seven) memos for the proposal of securities
purchase.
5. Distribution/Dissemination of New Regulation.
Issuance of new regulations by the Regulator (Bank
Indonesia, OJK, PPATK) has been monitored through the
244 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
dan Pusat Pelaporan Analisa Transaksi Keuangan) melalui
website Regulator. Terhadap ketentuan baru tersebut,
Satuan Kerja Kepatuhan telah melakukan sosialisasi
dengan membuat ringkasan dan mendistribusikan
ketentuan baru tersebut kepada pejabat dan petugas
dari unit kerja terkait, Direksi dan Dewan Komisaris.
Terkait ketentuan baru yang memuat adanya kewajiban
Bank berupa pelaporan yang harus disampaikan oleh
Bank, Direksi menunjuk Unit Kerja Kepatuhan untuk
memutuskan Unit Kerja PIC yang bertanggung jawab
membuat laporan tersebut.
Satuan Kerja Kepatuhan selanjutnya memantau
pelaksanaan pembuatan pelaporan baru tersebut.
6. Melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja apabila terdapat
kewajiban baru seperti pelaporan, kegiatan pemantauan
dan sebagainya sehubungan dengan terbitnya peraturan
baru atau perubahan atas peraturan yang berlaku.
7. Memantau penyampaian laporan kepada Regulator
setiap bulannya dengan mengirim Daftar Laporan Rutin
yang harus disampaikan unit kerja kepada Regulator
beserta batas waktunya.
8. Mengadministrasikan feedback pemantauan laporan
rutin yang disampaikan oleh unit kerja terkait.
9. Membuat dan melengkapi database peraturan dari
Regulator Bank.
10. Memantau pembuatan Surat Tanggapan yang harus
disampaikan oleh unit kerja terkait sehubungan dengan
Surat Masuk dari Regulator.
Tabel Kepatuhan Regulasi Utama | Table of Main Regulation Compliance
PARAMETER PERSYARATAN REGULATOR Regulator Requirements Bank MAYORA STATUS
Kewajiban Penyediaan Modal MinimumMinimum Capital Adequacy Ratio
Minimal 9% s/d 10%Minimum of 9% up to 10% 27.75% Sesuai Ketentuan
Based on the ProvisionRasio NPL (Gross)NPL Ratio (Gross)
Maksimal 5%5% maximum 2.47% Sesuai Ketentuan
Based on the ProvisionBMPK Pihak TerkaitLegal Lending Limit (LLL)
Maksimal 10%10% maximum 5.50% Sesuai Ketentuan
Based on the ProvisionGiro Wajib Minimum (Rupiah)Minimum Reverse Requirement (Rupiah)
Minimal 6.5%6.5% minimal 7.25% Sesuai Ketentuan
Based on the ProvisionGiro Wajib Minimum (Valuta Asing)Minimum Reverse Requirement (Foreign Exchange)
Minimal 8%8% minimal 8.11% Sesuai Ketentuan
Based on the Provision
Posisi Devisa NettoNet Open Position
Maksimal 20% dari Modal20% maximum of Capital 1.28% Sesuai Ketentuan
Based on the Provision
regulator’s website. The Compliance Work Unit has made
a summary of the new regulations which have been
disseminated and distributed to the officials and staff of
the related units, the Board of Directors and the Board of
Commissioners.
Related to the new regulations which contain the
requirement of the Bank to make a report, the Board of
Directors appointed the Compliance Work Unit as the PIC
responsible for preparing the report.
The Compliance Work Unit then oversees the preparation
of the report.
6. Coordination with work units of there is any new
requirement, such as reporting, monitoring, and others,
which are related to the issuance of new regulations or
amendment of the existing regulations.
7. Supervision of report delivery to the Regulator each
month by sending Report List that a work unit must
submit to the Regulator along with its deadline.
8. Administration of the report feedback submitted by the
related work units.
9. Creation and completion of regulation database from the
Bank Regulator.
10. Monitoring of the formulation of Reply Letters to be
submitted by a related work unit related to the Incoming
Letters from the Regulator.
2016 Annual Report BANK MAYORA 245
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
The risk management at Bank MAYORA is part of the whole
banking activities so that each strategic decision making
always takes into account the possible risks. With the
comprehensive implementation of risk management, the
Bank can protect and create added value for the stakeholders.
The implementation of risk management at BankMAYORA
adheres:
• Bank Indonesia Regulation No.5/8/PBI/2003 dated May
19, 2003 on the Implementation of Risk Management
for Commercial Bank as amended by Bank Indonesia
Regulation No. 11/25/PBI/2009 dated July 1, 2009
• Bank Indonesia Circulation Letter No.5/21/DPNP dated
September 29, 2003 on the Implementation of Risk
Management for Commercial Bank as amended by
Bank Indonesia Circulation Letter No. 13/23/DPNP dated
October 25, 2011.
• Financial Services Authority Regulation No.18/
POJK.03/2016 dated March 16, 2016 on Risk Management
for Commercial Bank.
• Financial Services Authority Circulation Letter No.34/
SEOJK.03/2016 dated September 1, 2016 on the
Implementation of Risk Management for Commercial Bank.
• Circulation Letter or other Authority Stipulations in relation
to the implementation of Risk Management for the Bank.
The risk management covers at least the following four (4)
pillars:
1. Active monitoring by the Board of Commissioners and
Board of Directors
The Board of Commissioners actively conducts monitoring
on the implementation of the Bank strategic policies
after taking into account various possible risks.To ensure
the effectiveness of the implementation, the Board of
Directors set up strategic policies which are informed to
the employees using various forum and media. Moreover,
to ensure independent oversight, the Board of Directors
set an organization structure which clearly describes the
division of duties and responsibilities of various work
units.
Penerapan manajemen risiko Bank MAYORA merupakan bagian
dari seluruh aktivitas perbankan, sehingga setiap pengambilan
keputusan stratejik Bank selalu memperhitungkan risiko
yang dihadapi. Melalui penerapan manajemen risiko secara
komprehensif tersebut, diharapkan Bank dapat melindungi dan
menciptakan nilai tambah bagi stakeholders.
Manajemen risiko Bank MAYORA diimplementasikan dengan
mengacu kepada :
• Peraturan Bank Indonesia No.5/8/PBI/2003 tanggal 19
Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank
Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Bank Indonesia No.11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009.
• Surat Edaran Bank Indonesia No.5/21/DPNP tanggal 29
September 2003 perihal Penerapan Manajemen Risiko
Bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan
Surat Edaran Bank Indonesia No.13/23/DPNP tanggal 25
Oktober 2011.
• Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.18/POJK.03/2016
tanggal 16 Maret 2016 tentang Manajemen Risiko bagi
Bank Umum.
• Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.34/
SEOJK.03/2016 tanggal 1 September 2016 tentang
Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum.
• Surat Edaran maupun Ketentuan Otoritas lainnya, terkait
Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank.
Penerapan manajemen risiko dilaksanakan dengan
mencakup paling kurang 4 pilar sebagai berikut:
1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi
Dewan Komisaris secara aktif melakukan pengawasan
atas pelaksanaan kebijakan strategis Bank yang telah
memperhitungkan berbagai risiko yang dihadapi Bank.
Untuk memastikan efektivitas penerapan manajemen
risiko, Direksi telah menetapkan kebijakan-kebijakan
strategis yang disampaikan kepada karyawan melalui
berbagai forum dan media. Selain itu, untuk memastikan
dilaksanakannya fungsi pengawasan yang independen,
Direksi telah menetapkan struktur organisasi yang
menggambarkan secara jelas adanya pemisahan tugas
dan tanggung jawab berbagai unit kerja Bank.
MANAJEMEN RISIKORisk Management
246 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
2. Sufficiency of policies, procedures and limits By determining different internal regulations and limits to
various banking activities, the Bank makes sure that the risk exposures are in line with the business characteristic and scope. These internal regulations are periodically evaluated and updated to ensure that they adhere to the prevailing law and external regulations.
3. Sufficiency of risk management process The risk management process includes the process of
identification, measuring, monitoring and mitigating risks by utilizing management information system. The risk management process is carried out with cooperation between all work units that face the risk. The result of the risk management process is periodically submitted to the Board of Directors and the Board of Commissioners through Risk Management Committee and Risk Monitoring Committee.
4. Comprehensive internal control The internal control structure follows the internal
regulations and limits, the attached and independent oversight function, and audit process by taking into account the risk level of various activities and work units that execute the activities.
RISK PROFILE AND MITIGATION
In performing its activities, the Bank faces risks related to credits, market, liquidity, operations, legal, strategies, compliance and reputation.
Below are the description of risks and mitigation actions taken by the Bank: a. Credit Risk A risk of loss due to failure of the Bank debtors and/or
other parties to fulfill their obligations to the Bank.
Credit risk mitigation :• Determining policies, procedures and limits for credit risk.• Separating the business function from monitoring
function such as credit reviewer, creidt administration, and the work unit for bad credit settlement.
• Determining the authority of the Credit Committee.
• Setting up the early warning system by determining debtor collectibility and performance assessment.
• Monitoring credit risk limit based on the debtor segmentation, economic sector, largest debtor grouping, and legal lending limit (LLL).
• Periodic reporting of the position and profile of credit risks to the Management.
2. Kecukupan kebijakan, prosedur dan limit Melalui penetapan berbagai ketentuan internal serta limit-
limit untuk berbagai aktivitas perbankan, Bank memastikan terjaganya eksposur risiko yang sesuai dengan karakteristik dan ukuran bisnis. Ketentuan ketentuan internal tersebut selalu dievaluasi dan dikinikan secara berkala untuk memastikan kesesuaiannya terhadap perundang-undangan dan peraturan eksternal yang berlaku.
3. Kecukupan proses manajemen risiko Proses manajemen risiko yang diterapkan meliputi proses
identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko dengan memanfaatkan system informasi manajemen. Proses manajemen risiko ini dilaksanakan dengan bekerjasama dengan seluruh unit kerja pemilik risiko. Hasil dari proses manajemen risiko secara berkala disampaikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris melalui Komite Manajemen Risiko dan Komite Pemantau Risiko.
4. Pengendalian internal yang komprehensif Pelaksanaan struktur pengendalian internal diwujudkan
dengan adanya ketentuan dan limit internal, fungsi pengawasan yang melekat maupun independen serta pelaksanaan audit dengan mempertimbangkan tingkat risiko dari berbagai aktivitas dan unit kerja pelaksana aktivitas.
PROFIL RISIKO DAN UPAYA MITIGASIDalam melaksanakan aktivitas perbankan, Bank menghadapi risiko kredit, pasar, likuiditas, operasional, hukum, stratejik, kepatuhan dan reputasi.
Berikut penjabaran risiko serta tindakan mitigasi yang telah dilakukan Bank : a. Risiko Kredit Merupakan kemungkinan kerugian yang disebabkan
akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank.
Mitigasi risiko kredit :• Penetapan kebijakan, prosedur dan limit risiko kredit.• Pemisahan fungsi bisnis terhadap fungsi pengawasan
seperti credit reviewer, administrasi kredit, serta unit kerja penyelesaian kredit bermasalah.
• Penetapan kewenangan Komite Kredit secara berjenjang.
• Penetapan early warning system melalui penetapan kolektibilitas dan pemantauan kinerja debitur.
• Pemantauan limit risiko kredit berdasarkan segmentasi debitur, sektor ekonomi, pengelompokkan debitur terbesar dan batas maksimum penyaluran kredit (BMPK).
• Pelaporan posisi dan profil risiko kredit secara
periodik kepada Manajemen.
2016 Annual Report BANK MAYORA 247
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tabel Portfolio Kredit per 31 Desember 2016 | Table of Credit Portfolio as of December 31, 2016(dalam jutaan Rupiah/ in million Rupiah)
POSISIPost
31/12/16
RP %
1. Kolektibilitas | Collectibility
Lancar | Performing 3.246.963 96,07%
Dalam Perhatian Khusus | Require Special Attention 48.990 1,45%
Kurang Lancar | Substandard 688 0,02%
Diragukan | Doubtful 22.533 0,67%
Macet | Non-performing 60.525 1,79%
TOTAL 3.379.700 100,00%
2. Geografi | Geography
Jawa | Java 3.109.914 92,02%
Sumatera | Sumatera 269.785 7,98%
TOTAL 3.379.700 100,00%
3. Wilayah | Region
Bandung 101.758 3,01%
Bekasi 356.311 10,54%
Bogor 185.192 5,48%
Jakarta 1.891.788 55,98%
Jatim,Madura | East Java, Madura 147.838 4,37%
Lampung 269.785 7,98%
Tangerang 427.028 12,64%
TOTAL 3.379.700 100,00%
4. Kategori UMKM | SME Category
Bukan UMKM | Non-SME 2.197.266 65,01%
Mikro | Micro 2.460 0,07%
Kecil | Small 132.615 3,92%
Menengah | Medium 1.047.359 30,99%
TOTAL 3.379.700 100,00%
5. Jenis Penggunaan | Type of Utilization
Kredit Investasi | Investment 1.298.434 38,42%
Kredit Konsumsi | Consumption 195.909 5,80%
Kredit Modal Kerja | Work Capital 1.885.357 55,78%
TOTAL 3.379.700 100,00%
248 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Tabel Portfolio Kredit per 31 Desember 2016 | Table of Credit Portfolio as of December 31, 2016(dalam jutaan Rupiah/ in million Rupiah)
POSISIPost
31/12/16
RP %
6. Kategori Portofolio | Portfolio Category
KPR | Mortgage Loans (70% < LTV ≤ 80%) 20.860 0,62%
KPR | Mortgage Loans (LTV ≤ 70%) 48.729 1,44%
KPR FLPP | Mortgage Loans of Housing Finance Liquidity Facility (80% < LTV ≤ 90%) 6.946 0,21%
Tagihan Kepada Korporasi | Receivables to the Company 2.948.273 87,23%
Usaha Mikro, Kecil & Ritel | Small, Micro & Retail Businesses 202.659 6,00%
Tagihan yang telah jatuh tempo| Mature Receivables 8.301 0,25%
Bank Jangka Panjang | Long-Term Bank 37.205 1,10%
Kredit Pegawai Pensiunan| Retired Employees Loans 1.087 0,03%
Kredit Beragunan Properti Komersial | Collateralized Commercial Property Loans 105.639 3,13%
TOTAL 3.379.700 100,00%
7. Office
Tomang 586.355 17,35%
Panglima Polim 550.869 16,30%
Ahmad Yani 278.060 8,23%
Kelapa Gading 259.239 7,67%
Malahayati - Lampung 190.296 5,63%
Bukit Darmo - Surabaya 147.838 4,37%
Mangga Dua 139.938 4,14%
Pondok Indah 114.547 3,39%
Citra Raya 114.131 3,38%
Tajur 110.271 3,26%
Ahmad Yani - BDG 101.758 3,01%
Ruko Golden Madrid - BSD 99.791 2,95%
Gading Serpong 95.313 2,82%
Curug 94.441 2,79%
P. Antasari - Lampung 79.489 2,35%
Merdeka-Tangerang 76.174 2,25%
Jatinegara 74.721 2,21%
Surya Kencana 49.945 1,48%
CBD-Jababeka Cikarang 43.142 1,28%
Muara Karang 26.198 0,78%
Pasar Malabar 24.827 0,73%
Danau Sunter Utara 24.511 0,73%
Galaxy 22.399 0,66%
2016 Annual Report BANK MAYORA 249
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tabel Portfolio Kredit per 31 Desember 2016 | Table of Credit Portfolio as of December 31, 2016(dalam jutaan Rupiah/ in million Rupiah)
POSISIPost
31/12/16
RP %
Merdeka Mas - Tangerang 22.141 0,66%
Cileungsi 17.593 0,52%
Daan Mogot 15.394 0,46%
Plaza Menteng-Lippo Cikarang 12.502 0,37%
Cikupa 6.591 0,20%
Pasar Anyar Bogor 792 0,02%
Cempaka Mas 225 0,01%
Galuh Mas Karawang 209 0,01%
TOTAL 3.379.700 100,00%
Tabel Profil Non-Performing Loan (NPL) per 31 Desember 2016 | Table of Non-Performing Loan (NPL) Profile as of December 31, 2016(dalam jutaan Rupiah) (in million Rupiah)
KETERANGAN | DESCRIPTION31/12/16
RP %NPL Gross 83.746 2.47%
NPL Net 46.655 1.37%
Tabel Portofolio Kredit berdasarkan Sektor Ekonomi per 31 Desember 2016 (angka penuh)Table of Credit Portfolio based on Economic Sector as of December 31, 2016 (full amount)
No. SEKTOR EKONOMIECONOMIC SECTOR O/S 31/12/2016 %
1Administrasi Pemerintah, Pertahanan Dan Jaminan Sosial WajibGovernment Administration, Obligatory Defense and Social Security
- -
2 Badan Internasional Dan Badan Ekstra Internasional LainnyaInternational Institutions and other International Extra Institutions - -
3 Bukan Lapangan Usaha LainnyaOther Non-Job Field - -
4 Industri PengolahanProcessing Industry 878,685,269,067 26.00%
5Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan Dan Perorangan LainnyaPublic, Socio-Culture, Entertainment and other Personal Services
16,955,001,246 0.50%
6 Jasa Kesehatan Dan Kegiatan SosialHealth Services and Social Activities 48,520,305,606 1.44%
7 Jasa PendidikanEducation Services 66,216,416,857 1.96%
8 Jasa Perorangan Yang Melayani Rumah TanggaPersonal Services Which Cater to Households - 0.00%
9 Kegiatan Yang Belum Jelas Batasannya Activities with Undefined Limitations 236,069,871 0.01%
10 KonstruksiConstruction 294,415,671,896 8.71%
250 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Tabel Portofolio Kredit berdasarkan Sektor Ekonomi per 31 Desember 2016 (angka penuh)Table of Credit Portfolio based on Economic Sector as of December 31, 2016 (full amount)
No. SEKTOR EKONOMIECONOMIC SECTOR O/S 31/12/2016 %
11 Listrik, Gas Dan AirPower, Gas and Water - 0.00%
12 Penyediaan Akomodasi & Penyediaan Makan MinumAccommodation & Food and Drinks 318,686,336,968 9.43%
13 Perantara KeuanganFinance Intermediaries 91,212,687,848 2.70%
14 Perdagangan Besar Dan EceranWholesale and Retail 723,974,785,971 21.42%
15 PerikananFishery - 0.00%
16 Pertambangan Dan PenggalianMining and Excavation 92,438,736,567 2.74%
17 Pertanian, Perburuan Dan KehutananFarming, Hunting and Forestry 54,655,365,831 1.62%
18 Real Estate, Usaha Persewaan, Dan Jasa PerusahaanReal Estate, Rental Business and Corporate Services 496,748,369,253 14.70%
19 Rumah TanggaHousehold 122,341,791,198 3.62%
20 Transportasi, Pergudangan Dan KomunikasiTransportation, Warehousing and Communication 174,612,908,356 5.17%
Grand Total 3,379,699,716,533 100.00%
Tabel Pembentukan CKPN Kolektif per 31 Desember 2016Table of Collective Allowance for Impairment Loss (CKPN) as of December 31, 2016( angka penuh) (full amount)
NO KUALITAS NILAI WAJAR TERCATAT | CARRYING FAIR VALUE
CKPN KOLEKTIFQUALITY
COLLECTIVE CKPN
1 Lancar 3.246.963.340.553 - Performing
2 Dalam Perhatian Khusus 48.990.099.237 1.674.272.025 Require Special Attention
3 Kurang Lancar 688.451.571 536.579.155 Substandard
4 Diragukan 22.532.801.492 2.049.325.510 Doubtful
5 Macet 60.525.023.680 6.180.615.817 Bad Debt
Total 3.379.699.716.533 10.440.792.508 Total
Tabel Pembentukan CKPN Individual per 31 Desember 2016Table of Individual CKPN as of December 31, 2016
NO KUALITASNILAI WAJAR TERCATAT |
CARRYING FAIR VALUECKPN INDIVIDUAL
QUALITYINDIVIDUAL CKPN
1 Kurang Lancar 688.451.571 - Substandard
2 Diragukan 22.532.801.492 316.708.835 Doubtful
3 Macet 60.525.023.680 10.728.324.659 Bad Debt
Total CKPN Individual 83.746.276.744 11.045.033.494 Total Individual CKPN
b. Risiko Pasar
Merupakan kemungkinan kerugian pada posisi neraca
dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif,
akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar.
b. Market Risk
A possible loss to balance sheet position and administrative
accounts, including derivative transactions, due to total
changes of the market condition.
2016 Annual Report BANK MAYORA 251
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Mitigasi risiko pasar :
• Penetapan kebijakan, prosedur dan limit risiko pasar.
• Pemisahan fungsi pelaksana pengelolaan aktivitas
terkait pasar Bank (treasury) terhadap unit yang
bertugas melakukan pencatatan dan pembukuan
(treasury back office) serta unit kerja yang melakukan
pemantauan limit.
• Melakukan diversifikasi instrumen keuangan dimiliki
Bank untuk meningkatkan return dalam tingkat risiko
yang masih dapat diterima Bank.
• Pemantauan limit risiko pasar berdasarkan posisi
dan komposisi aset yang dimiliki Bank, posisi pasar
Bank dalam industri perbankan, serta strategi dan
karakteristik produk, nasabah maupun instrumen
keuangan yang dimiliki.
• Pelaporan posisi dan profil risiko pasar secara
periodik kepada Manajemen.
Tabel ATMR Risiko Pasar per 31 Desember 2016 | Table of Market Risk ATMR as of December 31, 2016
NO JENIS RISIKOBEBAN MODALCapital Expense
ATMRRWA Type of Risk
1 Risiko Suku BungaRisiko SpesifikRisiko Umum
000
000
Interest RiskSpecific riskGeneral risk
2 Risiko Nilai Tukar 1.111 13.885 Exchange risk
3 Risiko Ekuitas 0 0 Equity risk
4 Risiko Komoditas 0 0 Commodity risk
5 Risiko Option 0 0 Optional risk
Total 1.111 13.885 Total
c. Risiko Likuiditas
Merupakan kemungkinan kerugian akibat ketidakmampuan
Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari
sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid
berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu
aktivitas dan kondisi keuangan Bank.
Mitigasi risiko likuiditas :
• Penetapan kebijakan, prosedur dan limit risiko likuiditas.
• Pemisahan fungsi pelaksana pengelolaan likuditas Bank
(treasury) terhadap unit kerja yang bertugas melakukan
pencatatan dan pembukuan (treasury back office).
• Pemantauan limit dan posisi risiko likuiditas secara
berkala.
• Melakukan stress-testing atas posisi likuiditas Bank
dalam keadaan normal maupun dalam situasi krisis.
• Melakukan diversifikasi penempatan dana Bank
untuk meningkatkan return dalam tingkat risiko yang
masih dapat diterima Bank.
Market risk mitigation :
• Determining the policies, procedures and limits for
market risk.
• Separating the management of the Bank market-
related activities (treasury) from the unit tasked with
registering and bookkeeping (treasury back office), as
well as the work unit tasked with limit monitoring.
• Diversifying the financial instruments owned by the
Bank to increase return within the acceptable risk
level.
• Monitoring of market risk limit based on the position
and composition of assets owned by the Bank, the
position of the Bank market in the banking industry,
product strategy and characteristic, customers and
financial instruments owned.
• Reporting of the position and profile of the market
risk periodically to the Management.
c. Liquidity Risk
A possible loss due to the Bank’s inability to settle its
mature liabilities from the Bank’s funding resources of
cash flow and/or from high quality liquid assets that can
be collateralized, without hampering the Bank’s activities
and financial condition.
Liquidity risk Mitigation:
• Determining the policies, procedures and limits for
liquidity risk.
• Separating the management of Bank liquidity
(treasury) from the work unit tasked with registering
and bookkeeping (treasury back office).
• Monitoring limit and position of liqudity risk
periodically.
• Performing stress-testing of the Bank liquidity
position in a normal and critical situation.
• Diversifying the Bank funds placement to increase
return within the acceptable risk level.
252 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
• Bank telah menetapkan Komite ALCO untuk
memantau dan menyesuaikan strategi likuiditas Bank
terhadap kondisi pasar.
• Bank menetapkan rencana pendanaan darurat untuk
menangani posisi likuiditas dalam kondisi krisis.
• Pelaporan posisi dan profil risiko likuiditas secara
periodik kepada Manajemen.
Tabel Profil Maturitas posisi 31 Desember 2016Table of Maturity Profile as of December 31, 2016
POS-POSSALDO
RUPIAH USDA. Aset
1. Kas 53,006 101.86
2. Penempatan pada Bank Indonesia 607,116 25,724.09
a. SBI 68,756 -
b. Giro 253,362 3,723.23
c. Lainnya ( TD & FASBI ) 284,997 22,000.86
3. Penempatan pada bank lain 75,859 3,543.54
4. Surat Berharga **) 626,525 1,998.01
a. SUN 410,363 -
1) diperdagangkan - -
2) tersedia untuk dijual 332,290
3) dimiliki hingga jatuh tempo 78,073
4) pinjaman yang diberikan dan piutang - -
b. Surat berharga korporasi 216,162 1,998
1) diperdagangkan - -
2) tersedia untuk dijual 196,162 -
3) dimiliki hingga jatuh tempo 20,000 1,998
4) pinjaman yang diberikan dan piutang - -
c. Lainnya ( SDBI ) - -
5. Kredit Yang Diberikan 3,152,014 16,844.04
a. belum jatuh tempo 3,116,418 16,844
b. sudah jatuh tempo ***) 35,596 -
6. Tagihan lainnya - -
a. Tagihan atas Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (Reverse Repo) -
b. Lainnya -
7. Lain-lain
Total Aset
B. Kewajiban
1. Dana Pihak Ketiga 3,367,035 47,605.71
a. Giro 414,530 7,335.11
b. Tabungan 534,120 1,831.83
c. Simpanan Berjangka 2,418,385 38,438.77
1) Deposit on call 124,400 -
2) Deposito berjangka 2,293,985 38,438.77
3) Lainnya - -
2. Kewajiban kepada Bank Indonesia - -
• Determining ALCO Committee to monitor and
adjust the Bank liquidity strategy against the market
condition.
• Determining emergency funding plan to handle
liquidity position in a time of crisis.
• Reporting the position and profile of the liquidity risk
periodically to the Management.
2016 Annual Report BANK MAYORA 253
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
POS-POSSALDO
RUPIAH USD
3. Kewajiban kepada bank lain 125,117 -
4. Surat Berharga yang Diterbitkan - -
a. Obligasi - -
b. Subordinasi ****) - -
c. Lainnya - -
5. Pinjaman yang Diterima - -
a. Pinjaman Subordinasi ****) - -
b. Lainnya - -
6. Kewajiban lainnya - -
a. Kewajiban atas Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) - -
b. Lainnya - -
7. Lain-lain - -
Total Kewajiban - -
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca - -
II. REKENING ADMINISTRATIF - -
A. Tagihan Rekening Administratif - -
1. Komitmen - -
a. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik - -
b. Posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan - -
1) Spot - -
2) Derivatif - -
c. Lainnya - -
2. Kontijensi *****) - -
Total Tagihan Rekening Administratif - -
B Kewajiban Rekening Administratif - -
1. Komitmen - -
a. Fasilitas kredit yang belum ditarik - -
b. Irrevocable L/C yang masih berjalan - -
c. Posisi penjualan spot dan derivatif yang masih berjalan - -
1) Spot - -
2) Derivatif - -
d. Lainnya - -
2. Kontijensi ******) - -
Total Kewajiban Rekening Administratif - -
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif - -
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] - -
Selisih Kumulatif - -
*) Angka-angka berdasarkan jatuh tempo sesuai dengan kontrak untuk yang memiliki jatuh tempo kontraktual dan /atau estimasi dengan menggunakan berbagai asumsi untuk yang tidak memiliki jatuh tempo kontraktual
**) Termasuk Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo)***) Diisi berdasarkan perkiraan diperoleh pembayaran atas kredit yang berdasarkan kontrak sudah jatuh tempo****) Termasuk yang diperhitungkan dalam KPMM dan dilaporkan di LBU pada pos Modal Pinjaman*****) Yang diperkirakan akan mempengaruhi arus kas (menjadi tagihan)******) Yang diperkirakan akan mempengaruhi arus kas (menjadi kewajiban)
254 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
d. Risiko Operasional
Merupakan kemungkinan kerugian akibat ketidakcukupan
dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan
manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-
kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.
Mitigasi risiko operasional :
• Penetapan kebijakan, prosedur dan limit risiko
operasional.
• Pemisahan fungsi pelaksana transaksi dari fungsi
otorisasi dan pengawasan sesuai kemampuan
petugas/pejabat Bank.
• Evaluasi dan pemantauan secara berkala limit limit-
limit transaksi.
• Pelaporan & pemantauan kejadian risiko operasional
dari setiap kantor/unit kerja.
• Peningkatan kompetensi sumber daya manusia
pada berbagai unit kerja melalui berbagai pelatihan
internal dan eksternal.
• Penetapan Tim Anti Fraud serta mekanisme whistle-
blowing untuk mencegah dan menanggulangi
terjadinya fraud internal maupun eksternal.
• Pelaporan posisi dan profil risiko operasional secara
periodik kepada Manajemen.
Tabel Beban Modal dan ATMR Risiko Operasional per 31 Desember 2016Table of Operational Risk Capital and RWA Expenses as of December 31, 2016
URAIAN | DESCRIPTION 2015 2014 2013
A. Pendapatan Bruto (3 tahun terakhir)Gross Income (the last 3 years) 240.517 164.965 118.663
B. Rata-rata Pendapatan Bruto Average Gross Income 174.715
C. Beban Modal Untuk Risiko Operasional (15% x B)Capital Expense for Operational Risk (15% x B) 26.207
D. ATMR untuk Risiko Operasional (12.5 x C)RWA for Operational Risk (12.5 x C) 327.590
e. Risiko Hukum
Merupakan kemungkinan kerugian akibat tuntutan
hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis.
Mitigasi risiko hukum :
• Penetapan kebijakan, prosedur dan limit risiko hukum.
• Penetapan unit kerja yang bertanggung jawab atas
risiko hukum, baik untuk aktivitas perbankan maupun
Bank sebagai badan hukum, yang independen dari
unit-unit kerja yang melakukan aktivitas perbankan.
• Pemantauan limit risiko berdasarkan kerugian Bank
akibat adanya perkara dan/atau gugatan hukum terkait
aktivitas perbankan, faktor perjanjian dan keberadaan
d. Operational Risk
A possible loss due to insufficient and/or non-functioning
internal process, human error, system failure, and/or
external conditions which affect the Bank’s operations.
Operational risk mitigation:
• Determining the policies, procedures and limits for
liquidity risk.
• Separating the implementation of transactions from
the function of authorization and monitoring based
on the capability of the Bank personnel/officials.
• Evaluating and monitoring the transaction limit
periodically.
• Reporting & monitoring operational risk instances
from each office/work unit.
• Improving the competence of the human capital in
all work units trough various internal and external
training programs.
• Determining Anti Fraud Team and whistleblowing
mechanism to deter and mitigate internal and
external fraudulent acts.
• Reporting the position and profile of the liqudity risk
to the Management.
e. Legal Risk
A possible loss due to lawsuits and/or juridical weakness.
Legal risk mitigation:
• Determining the policies, procedures and limits for
liquidity risk.
• Determining the work unit responsible for legal risk,
either related to banking activities or with the Bank as
a legal entity. The work unit is independent from the
work units which are conducting banking activities.
• Monitoring the risk limit based on the loss suffered
by the Bank as a result of legal cases and/or lawsuits
related to banking activities, agreement, andthe
2016 Annual Report BANK MAYORA 255
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
dokumen pendukung serta kesesuaian terhadap
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
• Pelaporan posisi dan profil risiko hukum secara
periodik kepada Manajemen.
f. Risiko Stratejik
Merupakan kemungkinan kerugian akibat ketidaktepatan
dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu
keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi
perubahan lingkungan bisnis.
Mitigasi risiko stratejik :
• Penetapan kebijakan, prosedur dan limit risiko
stratejik.
• Pemisahan fungsi perencanaan maupun pelaksana
berbagai aktivitas operasional Bank.
• Pemantauan limit risiko berdasarkan pemilihan
strategi sesuai kondisi pasar, lingkungan bisnis dan
kemampuan Bank, posisi bisnis Bank dalam industri
maupun pencapaian terhadap rencana bisnis Bank
yang telah mendapatkan persetujuan dari dewan
Komisaris.
• Pelaporan posisi dan profil risiko stratejik secara
periodik kepada Manajemen.
g. Risiko Kepatuhan
Merupakan kemungkinan kerugian akibat Bank tidak
mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan
perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku.
Mitigasi risiko kepatuhan :
• Penetapan kebijakan, prosedur dan limit risiko
kepatuhan yang secara berkala dievaluasi dan
disesuaikan terhadap perundang-undangan dan
peraturan eksternal yang berlaku.
• Penetapan unit kerja Kepatuhan yang independen
dari unit kerja operasional, yang bertugas memantau
kepatuhan Bank terhadap berbagai peraturan dan
perundang-undangan, termasuk penerapan prinsip-
prinsip Anti Pencucian Uang dan Pencegahan
Pendanaan Terorisme.
• Pemantauan limit risiko kepatuhan berdasarkan
jenis dan frekuensi pelanggaran terhadap ketentuan
yang berlaku yang dilengkapi dengan pengkinian
terus menerus terhadap perkembangan/perubahan
peraturan dan perundang-undangan.
• Pelaporan posisi dan profil risiko kepatuhan secara
periodik kepada Manajemen.
availability of supporting documents, and conformity
to the prevailing law and regulations.
• Reporting the position and profile of the legal risk
periodically to the Management.
f. Strategic Risk
A possible loss due to improper decision making and/
or improper implementation of a strategic decision, and
failure to anticipate changes in the business.
Strategic risk mitigation:
• Determining the policies, procedures and limits for
liquidity risk.
• Separating the function of planning and
implementation of various bank operations.
• Monitoring the risk limit based on the choice of
strategies which takes into account the market
condition, business environment and the Bank
capacity, the Bank’s position within the industry, and
the realization of the Bank’s business plan approved
by the Board of Commissioners.
• Reporting the position and profile of the strategic risk
periodically to the Management.
g. Compliance Risk
A possible loss because the Bank doesn’t comply with
and/or fail to adhere the prevailing law and regulations.
Compliance risk mitigation:
• Determining the policies, procedures and limits for
the compliance risk and periodically evaluating and
adjusting them to the prevailing law and external
regulations.
• Determining a Compliance work unit which is
independent of the operational work units. The unit
is tasked to monitor the Bank compliance to various
law and regulations, including the implementation of
the principles of anti-money laundering and terrorist
funding.
• Monitoring the limit of the compliance risk based
on the frequency of violation against the prevailing
regulations, complete with periodical updating
and adjustment to any amendment of the law and
regulations.
• Reporting the position and profile of the compliance
risk periodically to the Management
256 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
h. Risiko Reputasi
Merupakan kemungkinan kerugian akibat menurunnya
tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari
pemberitaan dan persepsi negatif terhadap Bank
Mitigasi risiko reputasi :
• Penetapan kebijakan, prosedur dan limit risiko
reputasi.
• Pemisahan fungsi unit kerja yang bertanggung jawab
atas risiko reputasi dari unit kerja yang melakukan
aktivitas operasional dan berhubungan dengan
nasabah.
• Penetapan unit kerja call-center yang bertugas
menangani keluhan dan permasalahan yang dihadapi
nasabah serta unit kerja yang bertanggung jawab atas
image dan komunikasi internal maupun eksternal Bank.
• Pemantauan limit risiko berdasarkan pengaruh
reputasi Pemilik Bank, ada atau tidaknya pelanggaran
etika bisnis, kompleksitas produk, materialitas
kerjasama bisnis Bank dengan pihak ketiga, ada
atau tidaknya ekposur pemberitaan negatif serta
frekuensi dan materialitas keluhan nasabah.
• Pelaporan posisi dan profil risiko reputasi secara
periodik kepada Manajemen.
Profil Risiko PT. Bank MAYORA | Risk Profile of PT. Bank MAYORA
No Profil Risiko | Risk Profile
Posisi : 31 Desember 2016 | Position : December 31st, 2016
Posisi : 31 Desember 2015 | Position : December 31st, 2015
Tingkat Risiko
Inheren | Inherent
Risk Level
Kualitas Penerapan Manajemen Risiko | Risk Management
Quality
Tingkat Risiko | Risk
Level
Tingkat Risiko
Inheren | Inherent Risk
Level
Kualitas Penerapan Manajemen Risiko | Risk Management
Quality
Tingkat Risiko | Risk
Level
1. Risiko Kredit | Credit Risk Moderate Satisfactory Low to
ModerateLow to Moderate Satisfactory Low to
Moderate
2. Risiko Pasar | Market Risk
Low to Moderate Satisfactory Low to
ModerateLow to Moderate Satisfactory Low to
Moderate
3. Risiko Likuiditas | Liquidity Risk Moderate Satisfactory Low to
Moderate Moderate Satisfactory Low to Moderate
4.Risiko Operasional | Operational Risk
Low to Moderate Fair Low to
ModerateLow to Moderate Fair Low to
Moderate
5. Risiko Hukum | Legal Risk Low Satisfactory Low Low Satisfactory Low
6. Risiko Stratejik | Strategic Risk
Low to Moderate Satisfactory Low to
ModerateLow to Moderate Satisfactory Low to
Moderate
7. Risiko Kepatuhan | Compliance Risk
Low to Moderate Satisfactory Low to
ModerateLow to Moderate Satisfactory Low to
Moderate
8. Risiko Reputasi | Reputation Risk Low Satisfactory Low Low Satisfactory Low
Tingkat Komposit | Composite Level
Low to Moderate Satisfactory Low to
Moderate Low to Moderate Satisfactory Low to
Moderate
h. Reputation Risk
A possible loss due to the stakeholders losing confidence
as the result of negative reporting and perception against
the Bank.
Reputation risk mitigation:
• Determining the policies, procedures and limits of the
reputation risk..
• Separating the function of the work unit responsible
for reputation risk from work units tasked with
operational activities and communicating with with
the customers.
• Determining call-center work unit that is responsible
for handling complaints and problems faced by the
customers, and the work unit responsible for the Bank’s
image and internal and external communication.
• Monitoring the risk limit based on the reputation of
the Bank Owner, whether or not there has been any
violation of business ethics, product complexities,
materiality of business cooperation with a third party,
whether or not there is negative press exposure, and
the frequency and materiality of customers complaints.
• Reporting the position and profile of the reputation
risk periodically to the Management.
2016 Annual Report BANK MAYORA 257
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Profil Risiko PT. Bank MAYORA posisi Triwulan IV (Oktober -
Desember) 2016 secara Komposit adalah Low to Moderate
(Rendah), dengan Risiko Inheren Low to Moderate (Rendah) dan
Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Satisfactory (Memadai).
• Risiko Inheren
Berdasarkan aktivitas bisnis yang dilakukan PT. Bank
MAYORA, kemungkinan terjadinya kerugian yang akan
dihadapi selama periode waktu tertentu tergolong Low
to Moderate (Rendah).
• Kualitas Penerapan Manajemen Risiko
Kualitas Penerapan Manajemen Risiko secara komposit
Satisfactory (Memadai), meskipun ada kelemahan kecil
yang perlu mendapat perhatian Manajemen kelemahan
kecil yang perlu mendapat perhatian Manajemen.
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
Pengendalian Keuangan dan OperasionalSistem Pengendalian Internal dilakukan berdasarkan prinsip
pemisahan fungsi (four eyes principle) secara memadai dan
konsisten.
1. Kesesuaian sistem pengendalian intern dengan jenis dan
tingkat risiko inheren dari aktivitas operasional Bank.
2. Kecukupan prosedur untuk setiap aktivitas operasional
Bank.
3. Penetapan wewenang dan tanggung jawab untuk
memantau kepatuhan terhadap peraturan internal dan
eksternal.
4. Pelaporan keuangan dan akivitas operasional yang akurat
dan tepat waktu.
5. Evaluasi periodik terhadap kebijakan dan prosedur Bank.
6. Dokumentasi lengkap terhadap ketentuan internal serta
temuan hasil pemeriksaan audit dan penyelesaian temuan.
Sistem Pengendalian Internal dengan Kerangka yang Diakui Secara Internasional (COSO–Internal Control Framework)1. Pengawasan oleh Manajemen dan Kultur Pengendalian
(Management Oversight and Control Culture) Dewan Komisaris. Dewan Komisaris Bank MAYORA
bertanggung jawab mengesahkan dan mengkaji ulang
secara berkala terhadap kebijakan dan strategi usaha
Bank MAYORA secara Keseluruhan.
The Risk Profile of PT. Bank MAYORA in the Fourth Quarter
(October - December) 2016 in composite is Low to
Moderate, with Low to Moderate inherent risk position and
Satisfactory risk management quality.
• Inherent Risk
Based on the business activities conducted by PT. Bank
MAYORA, the possibility of loss in a certain period is Low
to Moderate.
• Risk Management Quality
The risk quality management in composite is
Satisfactory,although there is a small drawback that
needs the attention from the Management.
INTERNAL CONTROL SYSTEM
Financial and Operational Control
Internal Control System is based on the sufficient and
consistent implementation of the segregation of functions
(four eyes principle).
1. Conformity of internal control system with the type and
level of inherent risk from the Bank’s operational activities.
2. Sufficient procedure for each operational activities
3. Determination of the authority and responsibility to
monitor the level of compliance with internal and external
regulations
4. Accurate and timely financial reporting and operational
activities.
5. Periodic evaluation of the Bank policies and procedures.
6. Complete documentation of internal regulations and
audit findings and their follow-up.
Internal Control System with Internationally Recognized Framework (COSO-Internal Control Framework)1. Management Oversight and Control Culture
Board of Commissioners. The Board of Commissioners
of Bank MAYORA is responsible for approving and
periodically reviewing all of Bank MAYORA policies and
business strategies.
258 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Direksi. Direksi Bank MAYORA bertanggung jawab
melaksanakan kebijakan dan strategi yang telah disetujui
oleh Dewan Komisaris.
Budaya Pengendalian. Dewan Komisaris dan Direksi
Bank MAYORA bertanggungjawab dalam meningkatkan
etika kerja dan integritas yang tinggi serta menciptakan
suatu kultur organisasi yang menekankan kepada
seluruh pegawai Bank MAYORA mengenai pentingnya
pengendalian intern yang berlaku.
2. Identifikasi dan Penilaian Risiko (Risk Recognition and Assessment)a. Penilaian risiko merupakan suatu serangkaian
tindakan yang dilaksanakan oleh Direksi dalam
rangka identifikasi, analisis dan menilai risiko yang
dihadapi Bank MAYORA untuk mencapai sasaran
usaha yang ditetapkan.
b. Penilaian tersebut harus mencakup semua risiko
yang dihadapi, baik oleh risiko individual maupun
secara keseluruhan (aggregate), yang meliputi risiko
kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional,
risiko hukum, risiko reputasi, risiko stratejik, dan
risiko kepatuhan.
c. Pengendalian intern perlu dikaji ulang secara tepat
dalam hal terdapat risiko yang belum dikendalikan,
baik risiko yang sebelumnya sudah ada maupun
risiko yang baru muncul.
Pelaksanaan kaji ulang tersebut antara lain dengan
melakukan evaluasi secara terus menerus mengenai
pengaruh dari setiap perubahan lingkungan dan kondisi serta
dampak dari pencapaian target atau efektivitas pengendalian
intern dalam kegiatan operasi dan organisasi Bank.
3. Kegiatan Pengendalian dan Pemisahan Fungsi
(Control Activities and Segregation of Duties)
Kegiatan Pengendalian. Kegiatan pengendalian meliputi
kebijakan, prosedur dan praktik yang memberikan
keyakinan pejabat dan pegawai Bank MAYORA bahwa
arahan Dewan Komisaris dan Direksi telah dilaksanakan
secara efektif.
Kegiatan pengendalian diterapkan pada semua tingkatan
fungsional sesuai struktur organisasi Bank, meliputi:
a. Kaji Ulang Manajemen (Top Level Reviews)
Direksi Bank MAYORA secara berkala meminta penjelasan
(informasi) dan laporan kinerja dari pejabat dan staf
sehingga memungkinkan untuk mengkaji ulang hasil
Board of Directors. The Board of Directors of Bank
MAYORA is responsible for the implementation of policies
and strategies approved by the Board of Commissioners.
Control Culture. The Board of Commissioners and the
Board of Directors of Bank MAYORA are responsible for
improving the work ethics and high integrity, and to create
and nurture an organizational culture which stresses all
employees about the importance of internal control.
2. Risk Recognition and Assessment
a. Risk assessment is a series of actions by the Board
of Directors to identify, analyse, and assess the risks
faced by Bank MAYORA in order to achieve the set
targets.
b. The assessment should cover all possible risks, either
individual or aggregate risks. This includes credit risks,
market risks, liquidity risks, operational risks, legal
risks, reputation risks, strategic risks, and compliance
risks.
c. Internal control is required to efficiently review any
uncontrolled risks, either current or new.
The review is performed by constant evaluation of the
impact of each change in the business environment and
conditions, and the impact of the target achievement or
the effectiveness of the Bank operations and organization.
3. Control Activities and Segregation of Duties
Control Activities. Control activities comprise policies,
procedures and practices which give assurance to Bank
MAYORA’s officials and employees that the directives of
the Board of Commissioners and the Board of Directors
run effectively.
Control activities cover all functional levels of the
organizational structure:
a. Top Level Review
The Board of Directors of Bank MAYORA periodically
asks for explanation (information) and reports of
the performance of officials and staff. That way, the
2016 Annual Report BANK MAYORA 259
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
kemajuan (realisasi) dibandingkan dengan target yang
akan dicapai, seperti laporan keuangan dibandingkan
dengan rencana anggaran yang ditetapkan.
b. Kaji Ulang Kinerja Operasional (Functional Review)
Kaji ulang ini dilaksanakan oleh SKAI dengan frekuensi
yang lebih tinggi, baik kaji ulang secara harian,
mingguan, maupun bulanan.
c. Pengendalian Sistem Informasi.
Kegiatan pengendalian sistem informasi yaitu
pengendalian umum dan pengendalian aplikasi:
i. Pengendalian umum meliputi pengendalian
terhadap operasional pusat data, sistem pengadaan
dan pemeliharaan software, pengamanan akses,
serta pengembangan dan pemeliharaan sistem
aplikasi yang ada. Pengendalian umum ini
diterapkan terhadap mainframe, server, dan users
workstation, serta jaringan internal - eksternal.
ii. Pengendalian aplikasi diterapkan terhadap program
yang digunakan Bank MAYORA dalam mengolah
transaksi dan untuk memastikan bahwa semua
transaksi adalah benar, akurat dan telah diotorisasi
secara benar. Selain itu, pengendalian aplikasi
harus dapat memastikan tersedianya proses audit
yang efektif dan untuk mengecek kebenaran proses
audit dimaksud.
d. Pengendalian Aset Fisik (Physical Controls).
Kegiatan ini meliputi pengamanan aset, catatan dan
akses terbatas terhadap program komputer dan file
data, serta membandingkan nilai aktiva dan pasiva
Bank MAYORA dengan nilai yang tercantum pada
catatan pengendali, khususnya pengecekan nilai
aktiva secara berkala.
e. Dokumentasi kebijakan, prosedur, sistem dan standar
akuntansi serta proses audit secara memadai.
Pemisahan Fungsi
Pemisahan fungsi ini dirancang agar setiap individu dalam
jabatannya tidak memiliki peluang untuk melakukan dan
menyembunyikan kesalahan atau penyimpangan dalam
pelaksanaan tugasnya pada seluruh jenjang organisasi
dan seluruh langkah kegiatan operasional dengan
mematuhi prinsip pemisahan fungsi Four Eyes Principle.
Direksi Bank MAYORA telah menetapkan prosedur
(kewenangan), termasuk penetapan daftar petugas yang
dapat mengakses suatu transaksi atau kegiatan usaha
yang berisiko tinggi.
Board of Directors can compare the realization to the
set target, e.g. the financial statements against the set
budget plan.
b. Functional Review
The review is performed by SKAI with a higher
frequency, either conducted daily, weekly or monthly.
c. Informaton System Control.
Information system control includes general control
and application control:
i. General control comprises control over the
data center operations, software provision and
maintenance, access security, and the development
and maintenance of the existing application system.
The general control is applied to mainframe, server,
and users workstation, and internal-external
network.
ii. Application control focuses on the programs used
by Bank MAYORA to process transactions and to
make sure all transactions are correct, accurate and
are authorized. Moreover, application control must
ensure the availability of effective audit process and
to check the validity of the audit process.
d. Physical Controls
These activities include securing assets, records and
limited access to computer programs and data file, as
well as comparing the values of Bank MAYORA assets
and liabilities to the values recorded in the controlling
record, particularly the periodic checking of the assets
value.
e. Documentation of policies, procedures, accounting
system and standard, as well as sufficient audit process.
Segregation of Duties
The segregation of duties is designed so that each
individual in his or her position has no opportunity to
intentionally conduct bad practice or conceal any lapses
or irregularities in performing his or her duties. This
covers all levels of the organization and all measures in
the operations by adhering to the Four Eyes Principle.
The Board of Directors of Bank MAYORA has determined
the procedures (authority), including determining the list
of staff who can access a high-risk business transaction or
activity.
260 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
4. Sistem Akuntansi, Informasi dan Komunikasi (Accountancy, Information and Communication)
Sistem Akuntansi. Sistem Akuntansi meliputi
metode dan catatan dalam rangka mengidentifikasi,
mengelompokkan, menganalisis, mengklasifikasi,
mencatat/membukukan dan melaporkan transaksi Bank.
Sistem Informasi. Sistem Informasi menghasilkan laporan
mengenai kegiatan usaha, kondisi keuangan, penerapan
manajemen risiko dan pemenuhan ketentuan yang
mendukung pelaksanaan tugas dewan Komisaris dan Direksi.
Sistem Komunikasi. Sistem komunikasi memberikan
informasi kepada seluruh pihak, baik intern maupun
ekstern, seperti Otoritas Pengawasan Bank, auditor
ekstern, Pemegang Saham dan nasabah Bank MAYORA.
5. Kegiatan Pemantauan dan Tindakan Koreksi Penyimpangan (Monitoring and Correcting Deficiencies)
Kegiatan Pemantauan. Kegiatan pemantauan dilakukan
secara terus menerus terhadap efektivitas keseluruhan
pelaksanaan pengendalian intern.
Fungsi SKAI. Bank MAYORA melaksanakan kegiatan audit
intern secara efektif dan menyeluruh terhadap sistem
pengendalian intern. Pelaksanaan audit intern tersebut
dilakukan oleh SKAI yang didukung oleh tenaga auditor
yang independen, kompeten, dan memiliki jumlah yang
cukup memadai.
Perbaikan Kelemahan dan Tindakan Koreksi Penyimpangan. Kelemahan dalam pengendalian intern,
baik yang diidentifikasi oleh satuan kerja operasional
(risk taking unit), SKAI maupun pihak lainnya, dilaporkan
kepada Pejabat atau Direksi yang berwenang. Kelemahan
pengendalian intern yang material juga dilaporkan
kepada Dewan Komisaris.
Evaluasi Atas Efektivitas Sistem Pengendalian Intern1. SKAI memantau dan mengevaluasi kecukupan Sistem
Pengendalian Intern secara terus menerus berkaitan
dengan adanya perubahan kondisi internal dan eksternal
serta harus meningkatkan kapasitas sistem pengendalian
intern tersebut agar efektivitasnya dapat ditingkatkan.
2. Sebagai bagian dari Sistem Pengendalian Intern, SKAI
melaporkan hasil temuannya secara langsung kepada Dewan
Komisaris atau Komite Remunerasi dan Nominasi, Direktur
Utama, dan Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan.
4. Accountancy, Information and Communication System
Accountancy System. This includes methods and
records of the identification, grouping, analysis,
classification, registering/bookkeeping, and reporting of
Bank transactions.
Information System. Generates reports on business
activities, financial condition, implementation of risk
management and fulfillment of regulations which support
the work of the Board of Commissioners and the Board of
Directors.
Communication System.Provides information to all
parties, internal or external, such as Bank Supervisory
Authority, external auditor, Shareholders and Customers
of Bank MAYORA.
5. Monitoring and Correcting Deficiencies
Monitoring. Monitoring is performed continuously to
monitor the effectiveness of the whole internal control.
SKAI function. Bank MAYORA performs internal audit
effectively and thoroughly to internal control system.
Internal Audit is carried out by SKAI with the support
from a sufficient number of independent and competent
auditors.
Correcting Deficiencies and Lapses. Deficiencies in the
internal control, either identified by the operational work
unit (risk taking unit), SKAI or other parties, are reported to
the Officials or the related Director. Material deficiencies
are also reported to the Board of Commissioners.
Evaluation on the Effectiveness of Internal Control System1. SKAI constantly monitors and evaluates the sufficiency
of Internal Control System, as related to changes in the
internal and external conditions, and has to improve the
system’s capacity in order to boost its effectiveness.
2. As part of the Internal Control System, SKAI reports any
findings directly to the Board of Commissioners or the
Audit Committee, President Director, and Director of
Compliance.
2016 Annual Report BANK MAYORA 261
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
3. SKAI harus melakukan penilaian yang independen
mengenai kecukupan dari dan kepatuhan Bank terhadap
kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan.
Dalam menetapkan kedudukan, wewenang, tanggung jawab,
profesionalisme, organisasi dan ruang lingkup tugas SKAI
berpedoman pula kepada ketentuan Bank Indonesia yang
berlaku tentang Direktur Kepatuhan (Compliance Director)
dan Standar Pelaksaan Fungsi Audit Intern (SPFAIB).
Penyimpangan InternalBank telah menerbitkan Pedoman Penanganan Indikasi Fraud
(Whistleblowing) yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas
penerapan sistem pengendalian fraud dengan menitikberatkan
pada pengungkapan dari pengaduan dan membentuk Tim
Pengelolaan Laporan Indikasi Fraud serta hotline pelaporan
indikasi fraud baik yang terjadi di Kantor Pusat/Kantor Cabang/
Kantor Cabang Pembantu/Kantor Kas. Untuk meningkatkan
kompetensi penanganan Anti Fraud , Bank secara berkala telah
mengirimkan beberapa anggota tim Anti Fraud untuk mengikuti
pelatihan eksternal (external training) dibidang Anti Fraud
Selama tahun 2016, Bank menghadapi beberapa internal
fraud. Perbandingan internal fraud dengan tahun sebelumnya
disajikan dalam tabel berikut :
INTERNAL FRAUD DALAM 1 TAHUN | Internal Fraud in
1 year
JUMLAH KASUS YANG DILAKUKAN OLEH | NUMBER OF CASES PERFORMED BY
PENGURUS | MANAGEMENT KARYAWAN TETAP | PERMANENT EMPLOYEE
KARYAWAN TIDAK TETAP | TEMPORARY EMPLOYEE
TAHUNSEBELUMNYAPrevious Year
TAHUN BERJALAN
Current Year
TAHUNSEBELUMNYAPrevious Year
TAHUN BERJALAN*)Current Year
*)
TAHUNSEBELUMNYA
PREVIOUS YEAR
TAHUN BERJALAN*)
Current Year*)
Total Fraud - - - 3 - 1
Telah diselesaikan | Reaching Settlement - 3 1
Dalam proses penyelesaian di internal Bank | Under process by the Bank’s Internal
- - - - - -
Belum diupayakan penyelesaiannya | No settlement
- - - - - -
Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum | Followed up with legal action
- - -
*) Tidak ada kerugian financial bagi bank | No financial loss for
the Bank
3. SKAI has to assess independently regarding the sufficiency
and compliance of the Bank with the set policies and
procedures.
In determining the position, authority, responsibility,
professionalism, organization, scope of work, SKAI adheres
to Bank Indonesia Regulation on Compliance Director and
Internal Audit Standards (SPFAIB).
Internal DeficienciesBank MAYORA has issued Guidelines for Whistleblowing which
objective is to improve the effectiveness of the fraud control
system by emphasizing the disclosure of the complaints and
forming a Whistleblowing Management Team, and hotline for
whistleblowers in the Head Office/Branch Office/Sub Branch
Office/ Cash Office. Periodically, the Bank had sent several
members of the Anti Fraud team to participate external
training in the field of Anti Fraud in order to improve the
competence in handling Anti Fraud.
Throughout 2016, the Bank faces several internal fraud.
Internal fraud comparison with the previous year are
presented in the following table:
262 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Perkara Hukum Tahun 2016, Bank Mayora tidak menghadapi permasalahan
hukum pidana namun untuk permasalahan hukum perdata
sebanyak 2 (dua) kasus dengan rincian sebagai berikut :
PERMASALAH HUKUM | Legal Cases
Jumlah Kasus | Number of Cases
Perdata | Civil Pidana | Criminal
Telah mendapatkan putusan hukum yang mempunyai kekuatan hukum tetap | Have court verdict and permanent legal force 1 --
Dalam proses penyelesaian | Under Process 1 --
Total 2 --
AKSES INFORMASI DAN DATA PERUSAHAANBank MAYORA Senantiasa Memberikan akses informasi
penting kepada Stakeholders antara lain mengenai aspek
finansial, peraturan terbaru perusahaan, dan kegiatan
Corporate Social Responsibility (CSR).
Penyebaran informasi Bank MAYORA dilakukan melalui
media sebagai berikut:
1. Media elektronik seperti situs internal dan email blast dari
Divisi Corporate Communication untuk menyampaikan
informasi terkini mengenai berita kegiatan perusahaan, CSR,
peraturan terbaru, informasi berita duka dan data karyawan
yang baru masuk maupun yang mengundurkan diri.
2. Pada situs eksternal Bank MAYORA tersedia bagian khusus
informasi berbagai laporan publikasi laporan keuangan
yang bisa diunduh oleh Stakeholders termasuk ragam
produk dan layanan Bank MAYORA, termasuk di antaranya
informasi kurs dan lokasi cabang Bank MAYORA.
3. Informasi melalui media lainnya, seperti e-Newsletter yang
terbit setiap bulan, press release, poster dan banner.
Seluruh informasi tersebut disajikan dalam situs yang
senantiasa diperbaharui secara berkala.
KODE ETIK
Kode EtikDalam rangka mewujudkan visi dan misi Bank MAYORA,
maka diperlukan komitmen seluruh insan Bank MAYORA baik
Komisaris, Direksi dan karyawan yang tertuang dalam Kode
Etik Bank MAYORA. Kode Etik merupakan pedoman bagi
karyawan dalam bertingkah laku dan bersikap hati-hati sesuai
dengan nilai-nilai moral yang menyangkut integritas, hati
Legal CasesIn 2016, Bank MAYORA did not get involved in civil law and
criminal law.
ACCESS TO COMPANY INFORMATION AND DATABank MAYORA always provides access to importantinformation
to the stakeholders. The information isrelated to the financial
aspect, newregulations, and Corporate Social Responsibility
(CSR)activities.
Dissemination of information of Bank MAYORA is conducted
through the following media:
1. Electronic media, such as internal website and email blast
from Corporate Communication Division to disseminate
the latest information on the Company’s activities, CSR,
new regulations, obituary and information on new
recruits or information on employees who resign from
the Company.
2. The external website, Bank MAYORA sets up a special page
filled with information on the published financial statements
which stakeholders can download, and information on
Bank MAYORA products and services, including currency
exchange and locations of Bank MAYORA offices.
3. Other media, such as the monthly e-Newsletter, press
releases, posters and banners.
All of the information is presented on the website which is
always updated.
CODE OF ETHICS
Code of EthicsTo realize its vision and mission, Bank MAYORA requiresthe
commitment of all stakeholders, fromthe Commissioners and
Directors to all employees,as stipulated in Bank MAYORA Code
of Ethics. ThisCode of Ethics is a guideline for the employees
topractice prudence and uphold moral values whichinclude
integrity, clear conscience and professionalism. Everyone
2016 Annual Report BANK MAYORA 263
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
nurani dan profesionalisme yang diharapkan mampu menjaga
nama baik dan kelangsungan usaha perusahaan. Kode Etik
Bank MAYORA menjabarkan prinsip dasar perilaku pribadi
dan profesional seluruh jajaran yang ada di Bank MAYORA
dalam bersikap dan berperilaku yang sesuai dengan standar
etika perbankan. Maka dengan diterapkannya Kode Etik di
Bank MAYORA, karyawan dapat menjaga reputasi, nama baik
dan kelangsungan Perusahaan. Oleh karena itu, manajemen
menetapkan ketentuan Kode Etik Bank MAYORA melalui Surat
Edaran Manajemen dan melakukan penegasan kembali dengan
melalui Memo Internal Direksi No. 030/MI-DIR/IV/2016 tanggal
27 April 2016 Perihal Penegasan Kembali Kepatuhan kepada
Peraturan Perusahaan dan Kode Etik Bank MAYORA.
Adapun Kode Etik yang berlaku di Bank MAYORA antara lain:
1. Pertentangan Kepentingan
Seluruh karyawan harus menghindari situasi benturan
kepentingan antara kepentingan pribadi, keluarga dan
pihak-pihak lain dengan kepentingan perusahaan yang
mengakibatkan pada kehilangan obyektifitas dalam
pengambilan keputusan. Pertentangan kepentingan ini
mencakup:
• Hubungan Karyawan dengan Perusahaan. Karyawan
selama bekerja di Perusahaan tidak diperbolehkan
terikat perjanjian kerja dengan pemberi kerja lain.
Selama bekerja di Perusahaan, karyawan juga
diwajibkan untuk menggunakan dan memelihara
peralatan dan fasilitas perusahaan dengan baik.
Dalam hubungan karyawan dengan perusahaan,
karyawan jugadiharuskan menghindari pengambilan
keputusan yang mengutamakan kepentingan pribadi
dan keluarganya. Oleh karena itu, dalam proses seleksi
penerimaan karyawan sangat dihindari calon karyawan
yang mempunyai hubungan keluarga langsung dengan
salah seorang karyawan Perusahaan.
• Hubungan Karyawan dengan Pihak-pihak Lain. Dalam
menjalin hubungan dengan nasabah, relasi dan/
atau rekanan, karyawan harus menjaga kerahasiaan
nasabah, relasi dan/atau rekanan tersebut sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Adapun hubungan
karyawan dengan pihak-pihak lainnya mencakup:
• Pelayanan Kepada Nasabah
• Hubungan dengan Pihak ketiga
• Pemberian dan Penerimaan Hadiah
• Entertainment
• Penyuapan
is expected to be able to uphold the goodname of Bank
MAYORA and support the continuity ofthe Bank operations
and activities. Bank MAYORA Code of Ethics lays out the basic
principles of personal and professional behaviour of all levels
in Bank MAYORA in attitude and behavior in accordance with
ethical standards of banking. With the implementation of the
Code of Ethics, employees can maintain the reputation, good
name and the continuity of the Company. Therefore, the
management establish the regulation concerning the Code of
Ethics through the Management Circular Letter and perform
reaffirmation through Internal Memo No. 030/MI-DIR/
IV/2016 tanggal 27 April 2016, about enforcing compliance to
corporate rules and Bank MAYORA code ethics.
The Code of Ethics observed and practiced at Bank MAYORA
are described as follow:
1. Conflict of Interest
All employees must avoid any situation which leads to a
conflict of interest between personal and family interests,
and others with the Company’s interests which resulted
in the loss of objectivity in decision making. This conflict
of interest includes:
• Relationship between Employee and the Company.
While being employed by the Company, an employee
is not allowed to be attached to another work
agreement with other employers. While working for
the Company, all employees are required to use and
good care of the equipment and facilities owned by the
Company. Employees are required to avoid making a
decision which put to the fore his or her personal or
family interest. Thus, during the recruitment process,
it is necessary that prospective employees not to have
any familial relationship with the current employees
of the Company.
• Relationship between Employee and Other Parties.
In establishing relationship with customers, relations
and/or partners, an employee must always honor the
confidentiality of the information belonging to the
customers, relations and/or partners, with regard to
the prevailing law and regulations. The relationship
between employees and other parties include:
• Service to customers
• Relationship with a Third Party
• Giving and receiving gifts
• Entertainment
• Bribery
264 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
• Aktivitas di Luar Perusahaan
• Dalam menjalin hubungan dengan Nasabah harus
Menjaga kerahasiaan Nasabah
2. Penanganan Informasi
Karyawan bertanggungjawab untuk mengamankan
dan menjaga kerahasiaan informasi yang ditanganinya
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Karyawan hanya
diperkenankan memperlihatkan dan/atau membawa
keluar dari Perusahaan, turunan atau catatan-catatan
yang ada kaitannya dengan dokumentasi atau informasi
tersebut atas ijin atasan dan sesuai dengan prosedur
yang berlaku. Selain itu, karyawan tidak diperbolehkan
memberi informasi kepada pihak-pihak lain baik secara
langsung maupun tidak langsung serta menyalahgunakan
wewenang yang dapat merugikan pihak Perusahaan
atau dengan tujuan untuk memperoleh manfaat pribadi,
kelompok atau golongan tertentu.
3. Kepatuhan dan Etika
Karyawan wajib untuk memahami dan mentaati setiap
ketentuan, kebijakan dan peraturan yang berlaku. Bagi
karyawan yang melakukan pelanggaran, penyimpangan
atau kelalaian terhadap setiap ketentuan, kebijakan atau
peraturan yang berlaku, maka akan dikenakan sanksi
sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.
4. Penegakan Kode Etik
Seluruh karyawan memiliki peran dan tanggungjawab
dalam penegakan kode etik sehingga seluruh karyawan
wajib memahami, mentaati dan melaksanakan kode
etik. Karyawan diharapkan mesosialisasikan kode etik
kepada rekan kerja. Apabila terjadi pelanggaran ataupun
percobaan pelanggaran terhadap kode etik, maka
karyawan wajib melaporkan kepada atasan dan atau Bagian
Human Capital. Selain itu, atasan bertanggungjawab untuk
mensosialisasikan kode etik kepada karyawan/bawahannya
dan memastikan karyawan memahami dan menjalankan
kode etik tersebut. Setiap pelanggaran, penyimpangan
atau kelalaian terhadap kode etik dan atau jika karyawan
mengetahui adanya pelanggaran dan percobaan
pelanggaran namun tidak melaporkannya, akan dikenakan
sanksi baik secara perdata maupun pidana sesuai dengan
prosedur dan ketentuan yang berlaku dan pada tingkat
tertentu dapat mengakibatkan Pemutusan Hubungan Kerja
dengan atau tanpa Peringatan. Sepanjang tahun 2016, unit
Human Capital tidak menemukan pelanggaran kode etik di
Bank MAYORA.
• Activities outside of the Company
• Relationship between Employees. The relationship
is based on mutual trust, appreciation and respect
with regard to the Company’s values.
2. Information Management
Employees are responsible for keeping safe and safe
guarding the confidentiality of any information they are
entrusted with based on the regulation. Employees are
permitted only to show and/or takeout of the Company
derivatives or records related to the documentation or
information after getting approval from their superior
and based on the prevailing regulation. Moreover, an
employee is not allowed to share information with
other partieseither directly or indirectly, nor is he or she
allowedto misuse his or her position which resulting in
the Company experiencing loss or the employee gaining
benefit which favors himself or herself, or a specific
group.
3. Compliance and Ethics
All employees are required to understand and adhere to
each of the prevailing rules, policies and regulations. An
employee who has committed a violation, irregularity or
omission of any of the rules, policies or regulations will
be given sanction based on the prevailing procedure and
regulation.
4. Enforcing the Code of Ethics
All employees have a role in and responsibility
forupholding the Company’s Code of Ethics. This means
all employees are required to understand, adhereto, and
exercise the Company’s Code of Ethics. Employees are
expected to disseminate the content of the Code of Ethics
to their colleagues. Any violatio nor attempt to violate
the Code of Ethics should be reported to the employee’s
superior and/or Human Resources Division. The superior
is responsible for the dissemination of the Code of Ethics
to his or her subordinates, and makes sure that the
employees understand and exercise the Code of Ethics.
If an employee fails to report any violation, irregularity or
omission, and/or any attempt of violation of the Code,he
or she is a subject to a civil or criminal sanction based on
the procedure or regulation, which to some extent may
lead to termination of employment withor without due
notice. Throughout 2016, the Human Capital unit did not
find violations of the code of ethics in Bank MAYORA.
2016 Annual Report BANK MAYORA 265
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Budaya KerjaSejak tahun 2016 Bank MAYORA memperkenalkan Corporate
Values yang dikenal dengan IMPACT (Integrity, Focus on Customer,
Passion,Continuous Improvement, Team Work). Corporate Values
ini akan terus menerus diinternalisasi kepada seluruh karyawan
Bank MAYORA melalui berbagai macam kegiatan antara lain :
sosialisasi ke seluruh karyawan, program awareness yang di ikuti
oleh seluruh karyawan seperti lomba pembuatan video impact,
quiz impact dan sebagainya.
Pada tahun 2016, Bank MAYORA memperkenalkan nilai-nilai
perusahaan yang menjadi dasar budaya kerja Bank MAYORA.
Nilai-Nilai Dasar inilah yang menjadi acuan perilaku para
karyawan Bank MAYORA, agar senantiasa dapat memberikan
kepercayaan terbaik.
• Integrity
Sikap konsisten dalam perkataan dan tindakan
dalam rangka melaksanakan tugas dengan penuh
tanggungjawab.
• Focus on Customers
Memahami kebutuhan dan harapan customer dalam
rangka memberikan layanan dan solusi yang tepat dan
bermanfaat.
• Passion
Semangat dan kecintaan dalam bekerja dengan penuh
dedikasi untuk memberikan hasil yang terbaik.
• Continuous Improvement
Inisiatif untuk melakukan perbaikan terus menerus dalam
rangka menyediakan produk dan layanan yang memberi
nilai tambah.
• Teamwork
Memahami diri sendiri dan orang lain untuk bekerjasama
secara efektif.
WHISTLEBLOWING SYSTEMSeiring dengan dinamika bisnis yang semakin kompleks, maka
kemungkinan tingkat dan pola penyimpangan pengelolaan
Bank MAYORA juga semakin meningkat. Berdasarkan
pada prinsip aman, responsif, transparan, akuntabel dan
bertanggung jawab, diperlukan upaya optimalisasi peran
serta dari jajaran pengurus dan karyawan dalam mengungkap
pelanggaran yang terjadi di lingkungan Bank MAYORA.
Untuk menangani kejadian fraud, Bank telah membentuk
Tim Anti Fraud melalui Surat Keputusan Direksi No.021/SK-
DIR/VIII/2014 tentang Penunjukan Tim Anti Fraud.
Work CultureSince 2016, Bank MAYORA introduces Corporate Values,
known as IMPACT (Integrity, Focus on Customer, Passion,
Continuous Improvement, Teamwork). Corporate Values will
continuously be internalized to all employees of Bank MAYORA
through a variety of activities including: dissemination to all
employees, awareness programs followed by all employees
such as contest to make video, quiz, etc. related to IMPACT.
In 2016, Bank MAYORA introduces corporate values that
become the foundation of Bank MAYORA’s work culture.
The Core Values become the guideline for employees in
conducting operations and providing the best services.
• Integrity
Consistency between words and actions in discharging
duties with full responsibility.
• Focus on Customers
Understanding what customer need and expect in order
to provide appropriate and beneficial services and
solutions.
• Passion
Passion and devotion in working dedicatedly to provide
the best results.
• Continuous Improvement
Initiatives to perform continuous improvement in order
to provide added value products and services.
• Teamwork
Understanding ourselves and others to collaborate
effectively.
WHISTLEBLOWING SYSTEMWith the growing complexity of the business, the probability
of irregularities in the management of Bank MAYORA
also increases. Based on the principles of safety, effective
response, transparency, accountability and responsibility, the
management and employees need to optimize the effort to
disclose any irregularities happening within Bank MAYORA.
To handle fraudulent acts, Bank MAYORA has established Anti
Fraud Team as stipulated in the Board of Directors Decision
Letter No.021/SK-DIR/VIII/2014 on the Appointment of Anti
Fraud Team.
266 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Susunan Keanggotaan
Penanggung Jawab : Direktur Utama
Ketua : Kepala Divisi Internal Audit
Anggota : Kepala Bagian Satuan Kerja
Manajemen Risiko
Kepala Bagian Kepatuhan
Kepala Bagian Human Capital
Kepala Bagian System & Procedure
Kepala Bagian Internal Audit
Tugas dan Tanggung JawabTugas dan tanggung jawab Tim Anti Fraud adalah sebagai
berikut:
• Menerima laporan indikasi fraud dari internal dan
eksternal (whistleblowing).
• Melakukan pendalaman atas laporan indikasi fraud yang
diterima.
• Melakukan pendalaman analisa atas kasus fraud yang
terjadi baik yang melibatkan pihak internal (karyawan)
maupun pihak eksternal (nasabah Bank MAYORA).
• Melaporkan hasil analisa atas indikasi fraud yang terjadi
kepada Direktur Utama dan ditembuskan kepada
Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan.
• Menjaga kerahasiaan karyawan yang melaporkan indikasi
fraud sesuai ketentuan whistleblowing.
• Melakukan pemantauan pengelolaan risiko fraud.
• Hal-hal lain yang berhubungan dengan fraud yang
mungkin terjadi.
Sebagai bagian dari strategi anti fraud dan penerapan prinsip Tata
Kelola Perusahaan yang Baik, Bank MAYORA mengembangkan
sarana/media pengaduan/penyingkapan pelanggaran dengan
menetapkan metode Whistleblowing System yang sistematis,
sederhana dan mudah, dengan tingkat kerahasiaan yang tinggi
yang diatur dalam suatu pedoman tertulis.
Penyampaian Laporan PelanggaranSetiap karyawan yang mengetahui adanya perbuatan curang atau
penyalahgunaan yang mengakibatkan kerugian bagi perusahaan
baik secara materi atau tidak, diharuskan melaporkannya kepada
Tim Anti Fraud dengan cara sebagai berikut:
1. Pengaduan Melalui Hot Line
Pengaduan melalui surat menyurat ke PO BOX Bank
MAYORA, hot line dengan menghubungi nomor telepon
atau email tertentu.
Team Composition
Responsible : President Director
Chairman : Division Head of Internal Audit
Member : Head of Risk Management Work Unit
Head of Compliance
Head of Human Capital
Head of System & Procedure
Head of Internal Audit
Duties and ResponsibilitiesThe duties and responsibilities of the Anti Fraud Team are as
follow:
• Receive reports on the indication of fraud from internal
and external party (whistleblowing).
• Conduct in-depth investigation of the report.
• Conduct in-depth analysis of the fraudulent cases which
have happened and involved the internal party (employees/
staff) or external party (customers of Bank MAYORA).
• Report the result of the analysis of fraudulent act
indication to President Director, with a copy sent to the
Director of Compliance.
• Maintain the confidentiality of the whistleblower’s identity
based on whistleblowing regulations.
• Conduct oversight of fraudulent risk management.
• Other matters related to possible fraudulent acts.
As part of the anti fraud strategy and part of the
implementation of GCG, Bank MAYORA has developed the
facility/media to support whistleblowing, using a systematic,
simple and efficient Whistleblowing System, with high level of
confidentiality as stipulated in a written guideline.
Submission of Violation ReportEvery employee who is aware of a fraudulent act or
misappropriation which causes a material or non-material
loss to the Company is required to report it to the Anti Fraud
Team using one of these methods:
1. Hot Line
The report is sent through Bank MAYORA PO BOX, or a
hot line by contacting a specified telephone number or
email.
2016 Annual Report BANK MAYORA 267
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
2. Pengaduan Melalui Tim Anti Fraud
Pengaduan melalui telepon/email/surat tertulis dilakukan
dengan menghubungi salah satu dari anggota Tim Anti
Fraud dengan nomor telepon/email dari masing-masing
anggota.
3. Pengaduan Dengan Tatap Muka
Pengaduan dengan cara tatap muka dapat dilakukan
di kantor maupun di luar kantor baik pada jam kerja
maupun di luar jam kerja.
Di seluruh unit bisnis terkait (kantor Bank) sudah
melakukan penempelan brosur mengenai mekanisme
pelaporan indikasi fraud (Whistleblowing), sehingga
diharapkan pendeteksian dini dan pelaporan indikasi
fraud dapat berjalan secara cepat dan efektif dengan
adanya media penyampaian yang disediakan oleh Bank.
Perlindungan bagi Whistleblower1. Bagi karyawan yang melaporkan/memberikan pengaduan
atas indikasi fraud/kasus yang terjadi maka Manajemen
akan berkomitmen untuk memberikan dukungan dan
perlindungan kepada setiap pelapor indikasi fraud serta
menjamin kerahasiaan identitas pelapor indikasi fraud
dan laporan indikasi fraud yang disampaikan.
2. Pelapor indikasi fraud dapat mengadukan kepada Tim
Anti Fraud, apabila mendapatkan tindak balasan berupa
pemberian tekanan, ancaman, atau tindakan yang
merugikan dirinya, seperti pemecatan yang tidak adil,
penurunan jabatan atau pangkat, pelecehan, maupun
diskriminasi dalam segala bentuk dan catatan negative
dalam catatan data pribadinya (personal file record).
Jumlah laporan yang masuk melalui mekanisme
Whistleblowing System (WBS) tahun 2016 adalah 4 (empat),
namun tidak kerugian secara finansial dan pelanggaran kode
etik di Bank Mayora sepanjang tahun 2016.
PERNYATAAN KEPATUHAN PAJAKSelama tahun 2016, Bank MAYORA telah melaksanakan
kewajiban dalam pembayaran dan pelaporan perpajakan
sesuai dengan Ketentuan Perpajakan yang berlaku.
2. Reporting through Anti Fraud Team
Reporting via telephone/email/letter by contacting one of
the members of the Anti Fraud Team on each member’s
telephone number/email address.
3. Direct Report
A direct report can be made by the whistleblower at the
office or outside of the office either during work hours or
outside the work hours.
Brochures have been posted at all of the related business units
(Bank offices) regarding the mechanism of whistleblowing.
This way, early detection and reporting on the indication of
fraud can be swift and effective by the provision of submission
media by the Bank.
Protection for Whistleblower1. The Management is committed to provide protection
and support for any employee who files a report
of an indication of fraud. The confidentiality of the
whistleblower's identity and the report of the indication
of fraud are certainly guaranteed by the Management.
2. The whistleblower can file a report to the Anti Fraud Team
for any retaliation form of pressure, threats, or other
harmful acts addressed to him or to her, including unfair
termination of employment, demotion, harassment, as
well as any kind of discrimination acts and negative notes
in his or her personal file record.
The number of reports received through the mechanism of
WBS 2016 is 4 (four). No violations of the code of conduct in
Bank Mayora throughout 2016.
TAX COMPLIANCE STATEMENTDuring 2016, Bank MAYORA has implemented its obligations
in tax payments and reporting in accordance with the Tax
Regulations.
268 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
06
272 Dasar Acuan PelaksanaanBasic Reference Implementation
274 CSR Terkait Ketenagakerjaan dan Kesehatan & Keselamatan KerjaCSR Regarding Workforce, Health and Work Safety Issues
276 Pengembangan KompetensiCompetency Development
280 Tanggung Jawab kepada NasabahResponsibilities to Customers
282 Daftar Pimpinan Cabang Bank MAYORAList of Heads of Branch of Bank MAYORA
283 Daftar Pejabat Senior Bank MAYORAList of Senior Executives of Bank MAYORA
2016 Annual Report BANK MAYORA 269
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
“ Bumi menyediakan cukup untuk memenuhi kebutuhan setiap orang, tetapi tidak keserakahan setiap manusia.”
“ Earth provides enough to satisfy every man’s need, but not every man’s greed.”
(Mahatma Gandhi)
270 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Sebagai Good Corporate Citizen, Bank MAYORA ingin terus tumbuh dan berkembang bersama masyarakat dan lingkungan sekitar. Dalam menjalankan aktivitasnya, Bank MAYORA tidak semata mengejar keuntungan finansial, tapi juga berkomitmen untuk mendukung gerakan sosial di lingkungan masyarakat secara berkelanjutan.
As a Good Corporate Citizen, Bank MAYORA is committed to growing with the community and its surroundings. In carrying out its activities, Bank MAYORA not only pursue financial gain, but also committed to supporting regional economic and social development in a holistic and sustainable manner.
2016 Annual Report BANK MAYORA 271
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Undang-undang No 40 tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas, khususnya Pasal 1 ayat 3 menegaskan bahwa
“Tanggung Jawab sosial dan Lingkungan adalah komitmen
Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan
ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas
kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik
bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun
masyarakat pada umumnya”.
Sebagai perusahaan yang taat azas dan aturan, Bank MAYORA
telah menetapkan komitmen untuk untuk menjadi Good
Corporate Citizen selaras dengan visi Perusahaan “Menjadi
Bank Retail dan Consumer yang sehat, terpercaya, dan
terdepan, membantu mewujudkan masyarakat sejahtera”.
Kalimat masyarakat sejahtera pada visi Bank MAYORA
memiliki arti yang sangat luas.
Bank MAYORA ingin tumbuh dan berkembang bersama
masyarakat, baik dalam menjalankan bisnis maupun dalam
melakukan kegiatan sosial. Pertumbuhan yang dituju adalah
pertumbuhan yang berkualitas, yang tidak hanya diukur dari
keberhasilan kinerja yang diukur dengan perolehan laba, tapi
juga dari kontribusi terhadap masyarakat dan lingkungan
hidup.
Wujud nyata komitmen Bank MAYORA ini dalah melalui
pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
(Corporate Social Responsibility/CSR). Bank MAYORA secara
konsisten melaksanakan kegiatan CSR sebagai wujud
kepedulian Bank MAYORA sekaligus apresiasi kepada
masyarakat yang telah memberikan kepercayaan dan
dukungan atas proses bisnis perbankan.
Sebagai bentuk komitmen Bank MAYORA terhadap kegiatan-
kegiatan sosial tersebut, Bank MAYORA menyediakan
anggaran yang wajar dan memadai untuk mendukung
program-program CSR yang secara konsisten terus
meningkat. Pelaksanaan program CSR menggunakan sumber
dana yang sudah dianggarkan.
Law No. 40 year 2007 regarding Limited Liability Company,
especially article 1 paragraph 3 affirmed that “social
and environmental responsibility is the commitment of
the Company to take part in the sustainable economic
development to improve the life as well as environment
quality, which is beneficial for the Company, surrounding
community or people as a whole.”
As a company that obeys principles and rules, Bank MAYORA
has established commitment to be a Good Corporate Citizen,
which is in line with the Company’s vision “To Be A Retail and
Consumer Bank, which is healthy, trustworthy and advanced,
thus helping to realize a prosperous community.” The phrase
prosperous community in Bank MAYORA’s vision has a very
broad sense.
Bank MAYORA hopes to grow and develop with the
community, be it in business or in social activities. The aimed
growth is the high-quality one, which isn’t only measured by
the financial success but also from the contribution given
towards the community and environment.
The concrete manifestation of Bank MAYORA’s commitment
is the implementation of Corporate Social Responsibility/CSR
programs. Bank MAYORA has consistently conducted CSR
activities as a manifestation of concern of the Bank as well as
an appreciation toward the community that has trusted and
supported the process of banking industry.
As a commitment toward those activities, Bank MAYORA has
allocated reasonable and adequate amount of budget to
support the CSR programs, which are consistently increasing.
The implementation of CSR programs are using sources of
funds from the allocated budget.
272 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
DASAR ACUAN PELAKSANAANBasic Reference Implementation
Pelaksanaan program CSR di Bank MAYORA berpedoman
pada berbagai peraturan perundangan, antara lain :
1. Undang – Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas
2. Undang – Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman
Modal
3. Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2012 tentang
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan
Terbatas
4. Perlindungan Konsumen Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan Indonesia No.1/POJK.07/2013 tentang di
Sektor Jasa Keuangan.
PILAR PROGRAM CSR BANK MAYORASepanjang tahun 2016, kegiatan CSR Bank MAYORA dapat
diklasifikasikan atas :
1. Kepedulian terhadap Kesehatan
Secara rutin Bank MAYORA mengadakan kegiatan donor
darah, minimal 2 kali dalam setahun yang diikuti oleh
para karyawan Bank dan Grup dari berbagai level.
2. Kepedulian terhadap Perkembangan Anak Sebagai
Generasi Penerus Bangsa
Bank MAYORA memberikan dukungan dan komitmen
kepada anak-anak berkebutuhan khusus Down Syndrome
melalui Yayasan Persatuan Orang Tua dengan Anak
Down Syndrome (POTADS). Dukungan berupa kegiatan
yang mengarah pada pembentukan pribadi anak-anak
Down Syndrome menjadi pribadi yang lebih mandiri
dan memliliki kepercayaan diri serta meningkatkan
pengetahuan kepada para orang tua Anak-Anak dengan
Down Syndrome, mengenai Down Syndrome itu sendiri.
Bank MAYORA CSR program is based on the policies as
follows:
1. Law No. 40 year 2007 regarding Limited Liability Company
2. Law No. 25 year 2007 regarding Capital Investment
3. Government regulation No. 47 year 2012 regarding Social
and Environmental Responsibility of Limited Liability
Company
4. Consumer Protection Regulation of the Financial Services
Authority of Indonesia No.1/POJK.07/2013 regarding
Financial Services Sector.
MAIN CSR PROGRAMS OF BANK MAYORAThroughout 2016, Bank MAYORA’s CSR activities can be
classified as follows:
1. Concern on Health
Bank MAYORA regularly held blood donation activities,
at least twice a year. Participants included employees of
both the Bank and the Group from all levels.
2. Concern on Children as the Nation’s Next Generation.
Bank MAYORA is committed to support the children
with special need of Down Syndrome through Parents
of Children with Down Syndrome Association (POTADS).
Support is given through activities which shaped children
with Down Syndrome to be more independent and
confident, as well as providing more knowledge regarding
the condition for the parents.
2016 Annual Report BANK MAYORA 273
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pengelolaan Kegiatan CSRKegiatan CSR yang dijalankan Bank MAYORA dikelola oleh unit
Corporate Communication yang bertanggung jawab langsung
kepada Direktur Utama. Unit Corporate Communication
bertanggung jawab untuk menyusun program, kegiatan dan
anggaran CSR Bank MAYORA.
CSR Terkait Pelestarian Lingkungan HidupBank MAYORA menyadari akan pentingnya penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik secara konsisten dan berkseinambungan.
Salah satu cara penerapan prinsip tata kelola tersebut adalah
memperhatikan prinsip dasar yang dilandasi oleh nilai-nilai
moral yang tinggi dan patuh terhadap perundang-undangan
yang berlaku, serta kesadaran adanya tanggung jawab sosial
perusahaan terhadap masyarakat dan pelestarian lingkungan.
KebijakanMelalui SE No 02/SE-CRD/I/2016 tentang ketentuan
pemberian kredit terkait syarat lingkungan hidup dan sosial,
Bank MAYORA menetapkan syarat-syarat dalam penyaluran
kredit yang tepat demi menjaga pelestarian lingkungan.
Bank MAYORA secara selektif tidak akan memberikan
kredit kepada debitur yang terindikasi melakukan/terlibat
dalam aktivitas pencemaran lingkungan, kerusakan hutan,
berpotensi menimbulkan zat-zat berbahaya. Untuk itu
Bank MAYORA mewajibkan kepada setiap debitur korporasi
untuk menyertakan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL). Sementara untuk kredit berupa project financing
kepada korporasi maka berlaku ketentuan sebagai berikut :
A. Kredit dengan plafon setara USD 10.000.000 atau
lebih dan jangka waktu kredit 36 bulan atau lebih,
harus mematuhi IFC Performance Standards on Social &
environmental Sustainability pada tahun 2012.
B. Kredit korporasi yang tidak termasuk kriterai di atas,
dengan nominal lebih dari USD 5.000.000 dan jangka
waktu kredit lebih dari 36 bulan atau lebih harus mematuhi
Performance Standard I dan Performance Standard 2 yang
dikeluarkan oleh IFC Performance Standards on Social &
environmental Sustainability pada tahun 2012.
C. Bank MAYORA mempersyratkan sertifikasi AMDAL bagi
debitur manufaktur dalam pengajuan kredit ke Bank
MAYORA.
CSR Activity ManagementCSR activity conducted by Bank MAYORA is managed by
Corporate Communication unit which is directly responsiblt
to the President Director. Corporate Communication unit is in
charge of arranging programs, activities and budget for Bank
MAYORA’s CSR.
CSR Related to Environmental PreservationBank MAYORA is aware of the importance of implementing
Good Corporate Governance in consistent and sustainable
manner. One way of implementing such good governance
principles is by paying attention to the basic governance based
on moral values and obligation to the curent regulations, as
well as the corporate social responsibility to the community
and environmental preservation.
PolicyBased on Circulation letter No. 02/SE-CRD/I/2016 regarding
provision of credit related to environmental and social
condition, Bank MAYORA implements credit provision
terms and conditions in order to care for the environmental
sustainability. Bank MAYORA selectively excludes debtors
who are suspected to be involved in environmental pollution
activities, deforestation and has the potential to produce
hazardous substances. Therefore, every corporate debtor
should provide Environmental Impact Analysis (AMDAL) to
Bank MAYORA. While credit in the form of project financing
to corporation will be submitted to the following terms and
conditions:
A. Credit with upper credit limit of USD 10.000.000 or more,
and with credit period of 36 months or more, should obey
IFC Performance Standards on Social & environmental of
the year 2012
B. Corporate credit which aren’t included in the criteria
mentioned above, the ones with upper credit limit of USD
5.000.000 and with credit period of 36 months or more,
should obey Performance Standard I and Performance
Standard 2 from IFC Performance Standards on Social &
environmental of the year 2012
C. Bank MAYORA requires AMDAL certification for debtors
in manufacture industry, in applying for credit to Bank
MAYORA.
274 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
CSR TERKAIT KETENAGAKERJAAN DAN KESEHATAN & KESELAMATAN KERJACSR Regarding Workforce, Health and Work Safety Issues
Bank MAYORA meyakini, Sumber Daya Manusia (SDM)
merupakan aset yang tak ternilai. Bukan hanya itu, SDM juga
merupakan salah satu stakeholder utama bagi perusahaan.
Karena itu, Bank MAYORA berupaya untuk memberikan
kontribusi yang terbaik bagi seluruh karyawan, baik berupa
tingkat kesejahteraan yang lebih baik maupun dengan
menciptakan lingkungan kerja yang profesional.
KETENAGAKERJAANSebagaimana diatur oleh Undang-undang No 13 tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan, karyawan memiliki hak-hak yang
harus dipenuhi oleh perusahaan. Untuk itu, Bank MAYORA
berupaya untuk memenuhi berbagai aturan normatif yang
terdapat pada Undang-undang tersebut.
KebijakanPengelolaan SDM di Bank MAYORA berada di bawah Divisi
SDM yang berada di bawah supervisi Direktur Kepatuhan
& Sumber Daya Manusia. Divisi SDM bertanggung jawab
terhadap berbagai kebijakan yang berkaitan dengan
hubungan industrial antara karyawan dan manajemen Bank
MAYORA yang tertuang dalam Peraturan Perusahaan Bank
MAYORA.
Bank MAYORA believes that human resource (SDM/HR) is an
invaluable asset. Not only that, HR is also one of the main
stakeholders for the company. Therefore, Bank MAYORA tries
to provide the best contribution for its employee, be it better
welfare or through building a more professional working
environment.
WORKFORCEAs regulated by Law No. 13 year 2003 regarding workforce,
employee still own the rights which has to be fulfilled by
the company. Therefore, Bank MAYORA tried to fulfill the
normative regulations written inside the constitution.
PolicyHuman Resource management at Bank MAYORA is controlled
by Human Resources Department under the supervision of
Obedience and Human Resources Director. The Human
Resources Department is responsible for different policies
which are related to industrial relation between employees
and management of Bank MAYORA, which can be found in
Bank MAYORA’s company regulation.
Di tingkat operasional perusahaan, Bank MAYORA juga memiliki
kebijakan terkait pengelolaan lingkungan hidup yang diwujudkan
dalam bentuk himbauan dalam rangka meminimalisir dampak
operasional Perusahaan terhadap lingkungan hidup. Selain
itu, Perseroan juga menyadari bahwa perbankan dapat
mempengaruhi kegiatan pelestarian lingkungan.melalui
program efisiensi penggunaan sumber daya energi listrik,
penggunaan recylce paper, bijak dalam menggunakan air.
At the corporate operational level, Bank MAYORA also has
related policy regarding environmental management which is
implemented through an appeal to minimalize the corporate
operational impact towards the environment. Aside from
that, Company also realize than banking can affect the
environmental activity by efficient use of electricity, recycled
paper and water management.
2016 Annual Report BANK MAYORA 275
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Kesetaraan Gender dan Kesempatan Kerja Yang SamaBank MAYORA memberikan kesempatan yang sama bagi
semua orang, baik pria maupun wanita, tanpa memandang
perbedaan etnik, agama, ras, kelas, gender, ataupun kondisi
fisik untuk mengikuti program rekrutmen pekerja. Hal ini
dapat dilihat dari komposisi jumlah karyawan Bank MAYORA
dengan perimbangan karyawan pria dan wanita yang cukup
baik. Hingga akhir tahun 2016, jumlah karyawan adalah 903
orang dengan komposisi 574 pria dan 329 Wanita.
Seluruh karyawan diberikan kesempatan untuk
mengembangkan kreatifitas dan kemampuan untuk berkarya
dan bekerja di Bank MAYORA serta tumbuh dan berkembang
bersama dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin
ketat.
Jenjang Karir Bank MAYORA membuka kesempatan yang sebesar-besarnya
kepada seluruh karyawan untuk membuat perencanaan
terkait pengembangan karir mereka. Hal ini salah satunya
dilakukan dengan memberlakukan sistem job level sehingga
karyawan termotivasi untuk terus meningkatkan skill dan
kinerja agar layak dipromosikan oleh manajemen ke posisi
dengan job level yang lebih tinggi.
Untuk mengisi posisi yang lowong, Bank MAYORA berupaya
untuk mendahulukan talent internal dengan melaksanakan
Internal Talent Recruitment. Selain itu, terdapat mekanisme
usulan promosi bagi karyawan-karyawan yang memiliki
potensi untuk dipromosikan, baik secara struktural maupun
non struktural. Kemudian, terdapat mekanisme talent
pool yang ditujukan untuk mendeteksi para talent yang
ada dan potensial untuk menempati posisi-posisi strategis
kedepannya.
Secara berkala Bank MAYORA melaksanakan pemetaan
kompetensi baik untuk tujuan mapping, promosi, ataupun
talent pool dengan harapan seluruh karyawan dapat
mengetahui profil kompetensi masing-masing.
Equality of Gender and Employment OpportunityBank MAYORA provides equal chance for everyone, be it
men or women, without seeing differences of ethnicity,
religion, race, class, gender, physical condition to participate
in employee recruitment program. This is reflected through
Bank MAYORA employee composition, which has man-
woman employee number in balance. As In the end of 2016,
there are 903 employees, with 574 men and 329 women.
Every employee is entitled for a chance to develop their
creativity and ability to work in Bank MAYORA, as well as
grow and flourish together to face the tougher business
competition.
Career PathBank MAYORA opens a wide opportunity for every employee
to plan their own career path. One of the way is through job
level system, which is created to motivate employees to keep
developing their skills and performances to be promoted to
the higher position, on a higher job level, by the management.
To fill the vacant position, Bank MAYORA seeks internal talent
first through Internal Talent Recruitment program. Aside from
that, there are procedures for promotion proposal, aimed at
potential employees, be it structural or non-structural. Then
there is talent pool procedure, aimed to detect different
potential talents and place them in strategic positions in the
future.
Bank MAYORA regularly held competency mapping, for
different goals including promotions or talent pool, with
hopes that all employees can find out about their own
competency.
276 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Dalam rangka mendukung pengembangan karir karyawan
sekaligus menyesuaikan dengan kebutuhan perusahaan,
Bank MAYORA menyelenggarakan program pelatihan dan
pengembangan kompetensi karyawan. Program ini lakukan
baik secara in house maupun oleh pihak eksternal.
Sepanjang tahun 2016, Bank MAYORA menyelenggarakan
187 pelatihan yang diikuti oleh 903 peserta.
Pembahasan yang lebih lengkap mengenai program
pengembangan kompetensi dapat dilihat pada bagian
Sumber Daya Manusia pada Laporan Tahunan ini.
KESEJAHTERAAN KARYAWANKesejahteraan karyawan diarahkan sebagai upaya Bank
dalam pengembangan budaya kinerja tinggi. Dalam hal ini,
setiap karyawan memperoleh hak dan penghargaan yang
sesuai dengan komitmen serta kontribusi yang diberikan
bagi Bank. Selain itu, Bank MAYORA tetap berkomitmen
pada ketentuan pemerintah atas imbalan kerja karyawan
dalam bentuk penyesuaian gaji berdasarkan Undang-undang
Ketenagakerjaan No.13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003.
Bank MAYORA berkomitmen untuk tetap memastikan
berjalannya sistem pengelolaan sumber daya manusia
dengan baik, termasuk memberikan kompensasi dan benefit
untuk memastikan kesejahteraan karyawan antara lain
dalam bentuk :
1. Program BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial)
Ketenagakerjaan yang meliputi :
a. Jaminan Hari Tua (JHT)
b. Jaminan Pensiun (JP)
c. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
d. Jaminan Kematian (JKM)
2. Program BPJS Kesehatan
Bank berkomitmen pada ketentuan pemerintah untuk
mengikutsertakan seluruh karyawan dalam program BPJS
Kesehatan yang diberikan bagi karyawan dan keluarga.
PENGEMBANGAN KOMPETENSICompetency Development
In supporting employee career development, as well as
accommodating the company’s need, Bank MAYORA held
training and competency development programs for
its employees. The program is done both in-house and
externally.
Throughout 2016, Bank MAYORA held 187 training sessions
with 903 participants.
A more complete discussion regarding the competency
development program can be found in the Human Resources
division of this Annual Report.
EMPLOYEE WELFAREEmployee Welfare is aimed as the Bank’s effort in developing
high performance culture. In this context, every employee
is entitled for right and appreciation according to the
commitment and contribution given to the Bank. Aside from
that Bank MAYORA is committed to government regulation
regarding the employee payment of salary adjustment, based
on Labor Law no. 13 year 2003 dated on March 25, 2003
Bank MAYORA is committed to ensure the human resource
management is running well, including compensation and
benefits to ensure its employees welfare, in the forms of:
1. BPJS (Social Security Agency) Labor Program, which
includes:
a. Pension Insurance (JHT)
b. Pension Plan (JP)
c. Insurance covering Workplace Accident (JKK)
d. Death Benefit Plan (JKM)
2. BPJS Health Program
Bank is committed to government regulation to enroll
its employees in BPJS Health Program, which is given for
employees and their immediate families.
2016 Annual Report BANK MAYORA 277
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
3. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Selain keikutsertaan dalam program pemerintah, Bank
juga memberikan jaminan pemeliharaan kesehatan
bagi karyawan dan keluarga karyawan melalui program
jaminan asuransi yang meliputi rawat inap dan rawat
jalan dari perusahaan asuransi yang telah bekerjasama
dengan perusahaan.
4. Tunjangan Hari Raya
Bank memberikan tunjangan hari raya kepada seluruh
karyawan yang telah memiliki masa kerja minimal 3 (tiga)
bulan secara terus menerus.
5. Tunjangan Kematian dan Uang Duka
Bank memberikan memberikan tunjangan kematian dan
uang duka bagi karyawan atau keluarga inti karyawan
yang meninggal.
6. Tunjangan Kelahiran
Tunjangan kelahiran diberikan kepada karyawan tetap
atau istri karyawan tetap yang melahirkan anak dan
bagi karyawan yang telah bekerja minimal 12 (dua belas)
bulan secara terus menerus.
7. Pinjaman Karyawan
Perusahaan memberikan bantuan keuangan kepada
karyawan berupa pinjaman karyawan untuk keperluan
penting dan mendesak dan bertujuan untuk meringankan
beban karyawan.
8. Jasa Produksi (Bonus)
Pemberian jasa produksi (bonus) dapat diberikan kepada
karyawan sebagai wujud penghargaan perusahaan
kepada karyawan yang berprestasi dan berkontribusi
bagi perusahaan. Pemberian jasa produksi (bonus)
disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan perusahaan
pada tahun berjalan.
9. Program Pensiun
Bagi karyawan yang telah memasuki usia pensiun akan
diberikan pesangon sesuai ketentuan dan perundang-
undangan yang berlaku di Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Saat ini, Perusahaan belum memiliki Program
Pensiun di luar ketentuan dan perundang-undangan
yang berlaku. Dalam hal karyawan yang telah pensiun
3. Healthcare Insurance
Aside from being enrolled to government program, Bank
also provides health care insurance for employees and
their immediate families through insurance that covers
inpatient and outpatient from cooperating insurance
company.
4. Holiday Allowances
Bank provides holiday allowances to all employees who
had been working for at least 3 (three) months in a row.
5. Mortality Allowances and Bereavement Pay
Bank provides mortality allowances and bereavement
pay upon death of employee or their immediate family
members.
6. Birth Allowance
Birth Allowance is given for employee or employee’s wife
who has been working for 12 (twelve) months in a row.
7. Employee Loan
Company provides financial help for employees for
important and urgent need to relieve employee’s
expenses.
8. Production Services (Bonus)
Production Services (Bonus) is given for the employee as
a form of award for the achievements and contributions
provided to the Company. It is rewarded accordingly,
depends on the company’s condition and ability in the
production year.
9. Retirement Program
For employees who are entering retirement age,
severance fee would be paid according to Indonesian
regulation and law. As of today, Company doesn’t provide
other retirement program other than what has been
regulated by the government. In the case where retiring
employee is still needed by the company, then there are
278 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
masih memiliki kompetensi dan kemampuan yang
dibutuhkan oleh Perusahaan, maka tidak menutup
bahwa Perusahaan dapat menerima karyawan tersebut
melalui proses rekrutmen yang berlaku di Perusahaan.
Turnover KaryawanPengelolaan SDM dilakukan secara profesional dan
transparan berhasil menciptakan lingkungan kerja yang
kondusif bagi segenap pegawai. Hal ini dapat dilihat dari
rendahnya tingkat turnover pegawai.
Pada tahun 2016 tercatat 154 karyawan Bank MAYORA
berhenti dengan berbagai alasan, sehingga tingkat turnover
karyawan Bank MAYORA tahun 2016 adalah sebesar 17%.
Kesehatan dan Keselamatan KerjaKebijakanHingga 31 Desember 2016, Bank MAYORA belum memiliki
kebijakan khusus terkait pelaksanaan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3). Namun demikian, Bank MAYORA
telah mengidentifikasi risiko kesehatan dan kecelakaan kerja
beserta cara penanngannya.
Kesehatan Kesehatan karyawan merupakan salah satu kunci utama
agar karyawan dapat memberikan kontribusi yang optimal
terhadap kinerja perusahaan. Untuk itu, Bank MAYORA
merasa memiliki tanggung jawab untuk menjaga kesehatan
karyawannya disamping karyawan itu sendiri. Oleh karena
itu, Perseroan memfasilitasi karyawan dengan beberapa
kegiatan yang diharapkan dapat membangkitkan kesadaran
dan motivasi dalam menjaga kesehatan masing-masing.
Terkait dengan kesehatan karyawan, Bank MAYORA
memberikan fasilitas dan benefit kepada karyawan dan
keluarganya, antara lain asuransi komersial dan BPJS
Kesehatan, yang meliputi rawat jalan, rawat inap, pemeriksaan
kesehatan (medical check up).
conditions where Company would still be accepting them
through the applicable process.
Employee TurnoverHR Management which is done professionally and
transparently is able to create a supportive working
environment for employees. This can be seen through the
low turnover rate for employees.
In 2016, 154 employees of Bank MAYORA is resigning due
to different reasons, therefore, the turnover rate for Bank
MAYORA employees in 2016 is 17%.
Health & Safety Policy
As of December 31, Bank MAYORA has yet to own a specific
policy regarding health and work safety (K3) implementation.
However, Bank MAYORA has identified the health and work
safety risks and how to handle them.
HealthEmployee’s health is one main key to optimum contribution
towards company performance. Therefore Bank MAYORA
has taken the responsibility of the health of its employees, on
top of the employees themselves. Company provides several
activities for employees to raise awareness and motivate
them to care for their own health.
Related to employees’ health Bank MAYORA gives benefit and
facility to employees’ and their immediate families, including
commercial insurance and Social Security Administrator
(BPJS) Health, which covers inpatient, outpatient and medical
check up.
2016 Annual Report BANK MAYORA 279
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Kecelakaan KerjaTingkat risiko kecelakaan kerja pada industri perbankan
terbilang rendah. Namun demikian, Bank MAYORA
memberikan perhatian khusus untuk menghindari terjadinya
kecelakaan kerja. Salah satu upaya Bank MAYORA terkait
menghindari risiko kecelakaan kerja adalah dengan
menyusun layout kantor dengan baik dan menggunakan
peralatan-peralatan yang ergonomis untuk menciptakan
lingkungan kerja yang sehat, bebas cedera dan melakukan
kegiatan operasional sesuai kaidah yang berlaku.
Tanggung Jawab Sosial Terkait Pengembangan Sosial KemasyarakatanSebagai sebuah perusahaan yang ingin terus bertumbuh
bersama masyarakat, Bank MAYORA sangat menyadari
bahwa keberhasilan dan keberlangsungan usahanya
memiliki keterkaitan dengan masyarakat luas. Untuk itu,
Bank MAYORA juga memberikan perhatian khusus terhadap
pengembangan sosial kemasyarakatan, khususnya di
lingkungan sekitar operasional perusahaan.
KebijakanBank MAYORA berupaya untuk memberikan kontribusi
positif terhadap pengembangan sosial masyarakat. Bank
MAYORA merealisasikan program pengembangan sosial dan
kemasyarakatan melalui pelaksanaan Program CSR. Program
tersebut sejalan dengan konsep good corporate citizen yang
dikembangkan Bank MAYORA.
Pelaksanaan KebijakanPada tahun 2016, Bank MAYORA melaksanakan sejumlah
kegiatan CSR yang berkaitan dengan pengembangan sosial
kemasyarakatan, antara lain :
1. Melakukan penandatanganan dengan pihak Yayasan
Persatuan Orang Tua dengan Anak Down Syndrome
(POTADS) untuk memberikan dukungan berupa bantuan
dana dalam pengembangan kegiatan Yayasan POTADS di
indonesia.
2. Memberikan donasi berupa produk MAYORA ke sejumlah
Gereja dalam mendukung perayaan natal bersama.
Work AccidentRisk is rather low in banking industry, but Bank MAYORA is
giving extra attention to prevent workplace accidents. One of
them is constructing proper office layout, using ergonomic
furniture to create healthy and safe working environment.
The company is also running operational activities according
to the applicable rules.
Social Responsibility Related to Developments in Public and Social
As a company that continuously aims to grow with the
community, Bank MAYORA realizes that success and
sustainability of the business is related to the public.
Therefore, Bank MAYORA is paying attention to the
development in public and social, especially in communities
around the company.
PolicyBank MAYORA strives to provide positive contribution toward
social community development. Bank MAYORA has realized
its social and community development program through the
implementation of the Bank’s CSR program, which is in line
with the good corporate citizen concept developed by the
Bank.
Policy ImplementationIn 2016, Bank MAYORA conducted several CSR activities
related to the social and community development, including:
1. Agreement signing with Parents of Children with Down
Syndrome Association (POTADS) to provide financial
support in activities and developments held by POTADS
in Indonesia.
2. Providing products donation to several churches in
support of Christmas celebration.
280 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
TANGGUNG JAWAB KEPADA NASABAHResponsibilities to Customers
KEBIJAKANSalah satu Misi Bank MAYORA adalah “Menyediakan
produk dan layanan berkualitas, inovatif-berkelanjutan, dan
mempunyai nilai tambah sesuai kebutuhan masyarakat.”
Untuk mewujudkan misi tersebut, Bank MAYORA berupaya
untuk memberikan layanan terbaik kepada nasabah.
Peningkatan kualitas layanan merupakan hal yang selalu
menjadi perhatian utama Bank MAYORA, termasuk di
dalamnya adalah penanganan pengaduan nasabah.
PELAKSANAAN Sepanjang tahun 2016, Bank MAYORA telah melakukan
literasi keuangan sebanyak 11 kali dengan peserta para
pelajar sekolah mulai dari tingkat SD hingga SMA, karyawan
pabrik, pedagang pasar , dan jurnalis ekonomi.
POLICYOne of Bank MAYORA’s missions is to “provide innovative-
sustainable quality products and services with added
value according to the needs of society.” To realize that
mission, Bank MAYORA strives to deliver the best services
to its customers. The Bank always pays attention to the
improvement of service quality, which includes handling
customer complaints.
IMPLEMENTATIONIn 2016, Bank MAYORA held 11 financial literation activities
to students, ranging from elementary to high school levels,
as well as factory workers, market seller and economic
journalist.
2016 Annual Report BANK MAYORA 281
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
PENGADUAN NASABAH Total pengaduan nasabah di tahun 2016 mencapai 2.243 case
dengan status penyelsaian adalah terselelsaikan dengan baik.
Tahun 2016, Bank MAYORA melakukan sejumlah upaya untuk
meningkatkan kualitas layanan kepada nasabah, antara lain
melalui :
a. Program service audit, yaitu kunjungan ke kantor cabang
setiap 3 bulan sekali untuk melakukan observasi dengan
pendekatan customer experience.
b. Mystery call, yaitu memonitor bentuk pelayanan frontliner
kepada nasabah melalui telepon yang dilakukan setiap
kuartal. Program ini juga berlaku untuk monitoring
layanan Call Center.
c. Role Play, bersama duta service yang terpilih dalam ajang
Frontliner Service Award Bank MAYORA yang dihelat
setahun sekali dan Operation Service Manager (OSM), tim
Quality Management mendorong setiap cabang untuk
melakukan role play dalam melatih dan meningkatkan
standar layanan.
d. Service Monitoring oleh pihak ketiga/vendor yang
bertujuan untuk mengukur tingkat standar layanan yang
telah di capai di setiap cabang. Hal ini dilakukan sebanyak
2X dalam setahun.
CUSTOMER INQUIRIESIn 2016, there were 2.243 cases of customer complaints
which have been resolved properly.
In 2016, Bank MAYORA was endeavored to increase the
customer service quality through several efforts including:
a. Service Audit Program, a tri-monthly visit to branch
offices to do an observation and approach of customer
experience.
b. Mystery Call, a monitoring service towards the services of
the front liner to customers through telephone which is
done quarterly. This program is also done to monitor call
center service.
c. Role Play, Quality Management Team encourages each
branch office to do a role play to practice in order to
increase standards of services. This activity is done with
service ambassador, who is chosen in annual Frontliner
Service Award Bank MAYORA, as well as Operation Service
Manager (OSM).
d. Service Monitoring, done by third party/vendor. Aimed
to measure the standard of service achieved by each
branch. This activity is done twice a year.
282 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
DAFTAR PIMPINANCABANG BANK MAYORAList of Heads of Branch of Bank MAYORA
NO BRANCH AREA BM AREA COORDINATOR
1 KCP A YANI BEKASI Area 1 Aryati Prihatin Lauw Meilan
2 KK GUNUNG GARUDA Area 1 Aryati Prihatin Lauw Meilan
3 KCP JABABEKA Area 1 Haris Munandar Lauw Meilan
4 KK MM2100 Area 1 Haris Munandar Lauw Meilan
5 KCP LIPPO CIKARANG, PALAZA Area 1 Budi Kurniawan Lauw Meilan
6 KK CHEMCO CIKARANG Area 1 Budi Kurniawan Lauw Meilan
7 KK CHEMCO KARAWANG Area 1 Budi Kurniawan Lauw Meilan
8 KCP TAMAN GALAXY Area 1 Umi Tri Hadriyanti Lauw Meilan
9 KCP GALUH MAS KARAWANG Area 1 Utami Ayu Melin Lauw Meilan
10 KCP MANGGA DUA Area 2 - Lauw Meilan
11 KCP KELAPA GADING Area 2 Novita Helen Mesah Lauw Meilan
12 KK ITC CEMPAKA MAS Area 2 Novita Helen Mesah Lauw Meilan
13 KCP MUARA KARANG Area 2 Ivonnie Wijaya Lauw Meilan
14 KCP DANAU SUNTER UTARA Area 2 Wendy Yuslina Lauw Meilan
15 KCP PONDOK INDAH Area 2 Yusfeni Kurniawati Lauw Meilan
16 KCP PANGLIMA POLIM Area 2 Sofrani Irene Lauw Meilan
17 KCP JATINEGARA Area 2 - Lauw Meilan
18 KC TOMANG Area 3 Venly Chang Tengku Neni Susanti
19 KCP DAAN MOGOT Area 3 - Tengku Neni Susanti
20 KCP TAJUR Area 4 Oey Nani Wijaya Setiaty Satrya
21 KCP PASAR ANYAR BOGOR Area 4 Sri Ramayanti Setiaty Satrya
22 KK PASAR KEBON KEMBANG Area 4 Sri Ramayanti Setiaty Satrya
23 KCP CILEUNGSI Area 4 Dian Nestary Setiaty Satrya
24 KK PASAR CILEUNGSI Area 4 Dian Nestary Setiaty Satrya
25 KCP SURYA KENCANA Area 4 Liana Safrina Setiaty Satrya
26 KCP TANGERANG Area 5 - Tengku Neni Susanti
27 KCP CURUG Area 5 Depih Tengku Neni Susanti
28 KCP BUMI SERPONG DAMAI Area 5 - Tengku Neni Susanti
29 KCP CITRA RAYA Area 5 Linawati Tengku Neni Susanti
30 KK CIKUPA Area 5 Linawati Tengku Neni Susanti
31 KCP GADING SERPONG Area 5 Ricky Maulana Tengku Neni Susanti
32 KCP PASAR MALABAR Area 5 - Tengku Neni Susanti
33 KCP MERDEKA MAS PLAZA Area 5 - Tengku Neni Susanti
34 KK JATAKE Area 5 - Tengku Neni Susanti
35 KC BANDAR LAMPUNG LAMPUNG Malina Malina
36 KCP ANTASARI LAMPUNG LAMPUNG Robby Mustari Malina
37 KC A YANI BANDUNG BANDUNG Agus Pribadi Agus Pribadi
38 KK SOEKARNO-HATTA BDG BANDUNG Agus Pribadi Agus Pribadi
39 KK BATU JAJAR BANDUNG BANDUNG Agus Pribadi Agus Pribadi
40 KK PASAR CICALENGKA BANDUNG Agus Pribadi Agus Pribadi
41 KC BKT DARMO SURABAYA SURABAYA Selvy Kurniasari Hidayat Selvy Kurniasari Hidayat
2016 Annual Report BANK MAYORA 283
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
DAFTAR PEJABATSENIOR BANK MAYORAList of Senior Executives of Bank MAYORA
NO NAMEName
JABATANPosition
LOKASILocation
1 Erik Andrijanus K. Information & Technology Division Head K.Pusat
2 Suliatno Internal Audit Division Head K.Pusat
3 Silvia Channel & Central Operation Division Head K.Pusat
4 Jauw Shinta Dewi Credit Division Head K.Pusat
5 Maryati Karino Finance, Control & Reporting Division Head K.Pusat
6 Yoewanty Dirgantoro Corporate Communication & Quality Management Division Head K.Pusat
7 Rudy Willyanto Credit Support Division Head K.Pusat
8 Helen Otma Tini Gultom Treasury Division Head K.Pusat
9 Fajar Putranto International Banking Division Head K.Pusat
10 Uliya Ariani Corp Secretary & Corp Legal Division Head K.Pusat
11 Teguh Lestiono Santoso Loan Product Division Head K.Pusat
12 Jap Wirianto Setiawan Accounting & MIS Div Head K.Pusat
13 Adi Haryadi E- Banking Division Head K.Pusat
14 Hendrik Regional Coordinator KCP. A.Yani - Bekasi
15 Lauw Meilan Area Coordinator I & 2 KCP Kelapa Gading
16 Tengku Neni Susanti Area Coordinator 3 KCP Panglima Polim
17 Ntjok Setiaty Satrya Area Coordinator 4 KCP Tajur
18 Albert Gunawan Haryanto Team Leader Coordinator 1 K.Pusat
19 Rudi Wahyudi Team Leader Coordinator 2 KCP Muara Karang
20 Alexander Untoro Team Leader Coordinator 3 K.Pusat
284 BANK MAYORA Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of the Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen Financial Statements and Independent Auditor’s Report
2016 Annual Report BANK MAYORA 285
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
PT BANK MAYORA
Laporan keuangan
tanggal 31 Desember 2016
dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
beserta laporan auditor independen/
Financial statementsas of December 31, 2016 and
for the year then endedwith independent auditors' report
Halaman/Page
Surat Pernyataan Direksi Tentang Board Of Directors' Statement
Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan Regarding The Responsibility on
The Financial Statements
Laporan Auditor Independen Independent Auditors' Report
Laporan Keuangan Financial Statements
Laporan Posisi Keuangan 1 - 2 Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan 3 - 4 Statements of Profit or Loss andPenghasilan Komprehensif Lain Other Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas 5 Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas 6 - 7 Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan 8 - 103 Notes to the Financial Statements
DAFTAR ISI TABLE OF CONTENTS
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
31 Desember 2016 December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, (Expressed in Million of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
ASET ASSETS
2b, 2d, 2e,
Kas 4, 31,32 Cash
2b, 2e, 2f, Demand deposits Giro pada Bank Indonesia 5, 31,32 in Bank Indonesia
Demand deposits Giro pada Bank lain - in other Bank -
Pihak ketiga 6, 31,32 Third parties
Placement withPenempatan pada Bank lain - 2b, 2e, 2g, other Banks and
dan Bank Indonesia 7, 31,32 Bank Indonesia
Efek - efek 2c, 2e, 2h, SecuritiesPihak berelasi 8, 29, 32 Related partiesPihak ketiga Third parties
Jumlah Total
Kredit yang diberikan 2b, 2c, 2e, 2i LoansPihak berelasi 9, 29, 31, 32 Related partiesPihak ketiga Third partiesJumlah Total
Cadangan kerugian 2k, 9 Allowances forpenurunan nilai impairmentJumlah - bersih Total - net
Tagihan akseptasi 2b, 2c, 2e, 2j Acceptances receivablesPihak berelasi 10, 29, 31, 32 Related partiesPihak ketiga Third partiesJumlah Total
2b, 2c, 2e, 2g,
Pendapatan bunga akrual 2h, 2i, 11, 31, 32 Interest receivables
Biaya dibayar dimuka 2l, 12 Prepaid expenses
Aset tetap - setelah 2m, 13 Premises and equipmentdikurangi akumulasi net - of accumulatedBiaya perolehan CostAkumulasi Penyusutan Accumulated depreciationJumlah - bersih Total - net
Aset lain-lain - bersih 2b, 2e, 2n, 14, 31 Other assets - net
JUMLAH ASET TOTAL ASSETS
The accompanying notes to the financial statements forman integral part of these financial statements.
19.762 16.881
31 Desember/ 31 Desember/December 31
2015
54.398
303.523
40.375
304.973
Catatan atas laporan keuangan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
3.529.499
3.324.661
3.379.489
54.828 60.777
3.468.722
29.056
2016December 31Catatan/
Notes
2b, 2e, 2f,
681.513
7.754
421.261
745.334
7.498
413.763 714.445
722.199
21.655
3.516.218
13.291 149.821
5.141.055 5.359.610
-
13.149
-
13.149
20.860 21.336
8.670
8.670
46.019
(26.257)
(21.486)
3.358.003
48.755
(31.874)
21.611 16.776
(13.281)
1
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan) STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued)31 Desember 2016 December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, (Expressed in Million of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
Catatan/Notes
LIABILITAS LIABILITIES
Liabilities Liabilitas segera 2b, 2e, 2p, 31, 32 immediately payables
Simpanan 2b, 2c, 2e, DepositsPihak berelasi 15, 29, 31, 32 Related partiesPihak ketiga Third partiesJumlah Total
Deposits fromSimpanan dari Bank lain - 2e, 16, other Bank -
Pihak ketiga 28, 31, 32 Third parties
Pinjaman yang diterima 2e, 2r, 17 Borrowings
Utang pajak 2w, 18 Taxes payable
2b, 2e, 2j,
Liabilitas akseptasi 10, 31, 32 Acceptance payables
2b, 2e, 2q,
Beban bunga akrual 29, 31, 32 Accrued interest
Liabilitas imbalan kerja- Long-term employeejangka panjang 2x, 20 benefits liability
Liabilitas pajak tangguhan 2w, 18 Deffered tax payables
Liabilitas lain-lain 2b, 2e, 19, 31, 32 Other liabilities
Jumlah liabilitas Total liabilities
EKUITAS EQUITY
Modal Saham Capital stock Modal saham -nilai nominal Capital stock - Rp 1.000 (dalam Rupiah penuh) Rp 1,000 ( in full Rupiah per saham amount) per shares Modal dasar 1.250.000.000 Authorized capital saham pada tanggal 1,250,000,000 shares 31 Desember 2016 , as of December 31, 2016, dan 2015 and 2015Modal ditempatkan dan disetor Issued and paid up penuh 731.250.000 saham pada capital of 731,250,000 shares tanggal 31 Desember 2016, as of December 31, 2016, dan 2015 and 2015
Tambahan modal disetor Additional paid-in capitalUang muka Advance for
setoran modal share capital paymentsLaba (Rugi) yang belum direalisasi Unrealized gain (loss) on
atas penurunan nilai wajar efek decrease in fair value oftersedia untuk dijual available for sale securities
Saldo laba Retained earningsCadangan umum dan wajib General and legal reserveBelum ditentukan penggunaannya Unappropriated
Jumlah ekuitas Total equity
JUMLAH LIABILITAS DAN TOTAL LIABILITIES AND
EKUITAS EQUITY
Catatan atas laporan keuangan merupakan The accompanying notes to the financial statements formbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. an integral part of these financial statements.
27.538
989.376
4.008.433
125.117
7.208
8.670
10.580
37.268
1.609
8.598
4.237.028
121.281
-
845.391
5.359.610
1.122.582
634
645
21
31 Desember/December 31
2015
15.219
756.069
731.250
121.281
114.141
(6.246)
3.197.913
3.953.982
37.786
13.518
3.019.057
1.061.069
5.141.056
31 Desember/December 31
2016
24
155.266
10 -
100.643
5.752
4.079.987
-
22
23
2.007
13.149
12.384
27.551
2
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
LAPORAN LABA RUGI DAN STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, (Expressed in Million of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
PENDAPATAN DAN OPERATING REVENUES
BEBAN OPERASIONAL AND EXPENSES
Pendapatan bunga Interest revenuesBeban bunga Interest expenses
Pendapatan bunga bersih Interest revenues-net
Pendapatan lainnya Other revenuesKeuntungan Gain onkenaikan nilai wajar efek yang increase in fair valuediperdagangkan of trading securities Provisi dan komisi dari Fee and comissions otherselain kredit than loansKeuntungan penjualan Gain on salesefek-efek of securitiesAdministrasi pinjaman Administration loanKeuntungan penjualan Gain on sales of aset tetap premises and equipment
Lain-lain Others
Jumlah pendapatan lainnya Total other revenues
Beban lainnya Other expensesTenaga kerja Personnel expenses
Umum dan General and administrasi administrative expensesCadangan kerugian Allowance for impairment penurunan nilai aset keuangan of financial assetsKerugian penurunan Loss on decreasenilai wajar efek yang in fair value of diperdagangkan trading securities Lain-lain Others
Jumlah beban lainnya Total other expenses
LABA SEBELUM PAJAK INCOME BEFORE INCOME
PENGHASILAN TAX
BEBAN PAJAK PENGHASILAN INCOME TAX EXPENSES
LABA TAHUN BERJALAN NET INCOME FOR THE YEAR
75.523 59.755
22.125
(108.274) (90.496)
(74.816) (65.265)
(15.219) (6.671)
36.231 28.109
Catatan/2 0 1 6 Notes 2 0 1 5
502.722 2s, 25 447.102
22 7
2.462 2.556
244 132
2.135 2.822
(241.047) 2s, 26 (239.394)
261.675 207.708
13.950 467 2h
2h
(176.062)
(13.011) (385)
(11.063) (13.245)
2h
2u
(19.202) (15.626) 2w, 18
an integral part of these financial statements.bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
The accompanying notes to the financial statements formCatatan atas laporan keuangan merupakan
56.322 44.129
2h
32
13
14, 27
2u
2b, 28
9
(222.383)
17.419
3
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
LAPORAN LABA RUGI DAN STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN (Lanjutan) OTHER COMPREHENSIVE INCOME (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, (Expressed in Million of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
PENGHASILAN OTHER COMPREHENSIVE
KOMPREHENSIF LAIN INCOME
Pos-pos yang akandireklasifikasi ke laba rugi Items that will be
reclassified to profit or loss
Keuntungan (Kerugian) yang belum direalisasi
atas penurunan nilai wajar Unrealized gain (loss) on decrease inefek-efek tersedia fair value of available for saleuntuk dijual-bersih securities-net
Pos-pos yang tidak akan Items that will not be
direklasifikasi ke laba rugi reclassified to profit or loss
Pengukuran kembali Remeasurement imbalan kerja - bersih of employee benefit - net
KEUNTUNGAN (KERUGIAN) OTHER COMPREHENSIVE
KOMPREHENSIF LAIN GAIN (LOSS)
SETELAH PAJAK AFTER TAXES
TOTAL PENGHASILAN TOTAL COMPREHENSIVE
KOMPREHENSIF INCOME
TAHUN BERJALAN FOR THE YEAR
685
61.513 44.814
5.191
Catatan atas laporan keuangan merupakan The accompanying notes to the financial statements formbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. an integral part of these financial statements.
(664)
1.349 (1.689)
6.880
2x, 20
2h, 8
2 0 1 5Notes2 0 1 6Catatan/
4
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, (Expressed in Million of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
Cadangan UmumBelum ditentukanpenggunaannya/Unappropriated
Saldo per 1 Januari 2015 Balance as of January 31, 2015Additional issuance of
Penambahan modal disetor capital stock Tambahan modal disetor Additional paid in capital
Advance forUang muka setoran modal share capital payments
Rugi yang belum direalisasi Unrealized loss on decreaseatas penurunan nilai wajar efek-efek in fair value of available yang tersedia untuk dijual' for sale securities - net
Pengukuran kembali Remeasurement imbalan kerja of employee benefit
Laba tahun berjalan Income for the year
Saldo per 31 Desember 2015 Balance as of December 31, 2015Additional issuance of
Penambahan modal disetor capital stockRugi yang belum direalisasi Unrealized loss on decrease
atas penurunan nilai wajar efek-efek in fair value of available yang tersedia untuk dijual-bersih for sale securities - net
Pembentukkan cadangan umum Appropriation for general dan wajib and legal reservePengukuran kembali Remeasurement
imbalan kerja of employee benefitLaba tahun berjalan Income for the year
Saldo per 31 Desember 2016 Balance as of December 31, 2016
Catatan atas laporan keuangan merupakan The accompanying notes to the financial statements forman integral part of these financial statements.
Tambahan
- - - (664)
21 114.141
Catatan/Notes
Jumlah ekuitas/Total equity
Modal saham/
-
Additionalpaid-in capital
634.583
21 146.250
- (114.141)
1.061.069
6.880 -
- 56.322
(1.689)
-
100.643 (6.246)
-
1.122.582 121.281
- 6.880
- -
155.266
(10) -
(1.689)
56.322
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
-
- -
10 634 -
-
845.391
- 10
- -
24
2h, 8
Laba (Rugi) yang belum
(Penurunan) Nilai Wafar
of Available for sale securities
Direalisasi atas Kenaikan
-
-
-
-
Efek Tersedia untuk Dijual/Unrealized Gain (loss) on
Increase (decrease) in Fair value
-
legal reserve
dan WajibGeneral and
Saldo laba/ Retained earnings
(5.582) 55.165
-
-
-
setoran modal/
146.250 - - -
- -
- - -
585.000 - -
-
- - - -
- -
Share capital
731.250
-
121.281
Uang muka
Advance for share capital payments
114.141
modal disetor/
44.129
1.349
(664)
121.281
23 - - 114.141 - - 114.141
22 - 121.281 - -
-
-
1.349
44.129
2h, 8
-
5
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
LAPORAN ARUS KAS STATEMENTS OF CASH FLOWS
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, (Expressed in Million of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM
OPERASI OPERATING ACTIVITIES
Pendapatan bunga, serta Interest incomeprovisi dan komisi and fees and commissions selain kredit other than loan
Pendapatan lainnya Other income
Beban bunga dan Interest expense andbeban keuangan lainnya other finance expenses
Keuntungan/ (kerugian) selisih kurs Gain/ (loss) on foreign mata uang asing - bersih exchange - net
Pembayaran pajak penghasilan Payment of corporate income tax Beban umum General and
dan administrasi administrative expenses
Beban tenaga kerja Salaries expenses
Beban lainnya - bersih Other expenses - net
Arus kas operasional sebelum Operating income beforeperubahan aset dan liablitas changes in operating assetsoperasi and liabilities
Penurunan (kenaikan) Decrease (increase) in aset operasi : in operating assets : Efek-efek Securities Kredit yang diberikan Loan Biaya dibayar dimuka Prepaid expenses Aset lain-lain Other assets
Kenaikan (penurunan) Increase (decrease) in liabilitas operasi : in operating liabilities : Liabilitas segera Liabilities immediately payable Simpanan Deposits Simpanan dari bank lain Deposits from other banks Pendapatan diterima dimuka Deferred income Utang pajak Tax payables Liabilitas lain-lain Other liabilities
Kas diperoleh dari/ Cash provided by/(digunakan untuk) (used in) operatingaktivitas operasi activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM
INVESTASI INVESTING ACTIVITIES
Perolehan aset tetap Acquisitions of premises and equipmentHasil penjualan Proceeds from sale of
aset tetap premises of equipment
Kas bersih diperoleh dari/ Net cash provided by/(digunakan untuk) aktivitas (used in) investinginvestasi activities
2 0 1 6 2 0 1 5
504.708 447.579
(242.851) (237.271)
50 11.645
19.554 24.948
(108.298) (90.522)
(11.063) (13.245)
(16.155) (10.003)
(88.421) (64.334)
(271.816) 12.768
57.524 68.797
13.137 (1.503)
54.451 97.943
87.331 (16.615)
141.805 (670.265)
(4.835) (8.063)
(136.530) (6.169)
(486) 1.246
127 265
3.332 (5.050)
(55.960) (526.646)
142 (5.280)
(4.537) 7
(4.395) (5.273)
Catatan atas laporan keuangan merupakan The accompanying notes to the financial statements formbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. an integral part of these financial statements.
6
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
LAPORAN ARUS KAS (Lanjutan) STATEMENTS OF CASH FLOWS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, (Expressed in Million of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM
PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES
Penambahan pinjaman Additional borrowingPenambahan modal disetor Additional issuance of capital stockTambahan modal disetor Additional paid in capitalUang Muka Setoran Modal Advance for sahre capital payment
Kas bersih diperoleh dari Net cash provided by aktivitas pendanaan financing activities
KENAIKAN (PENURUNAN) NET INCREASE (DECREASE)
BERSIH KAS DAN SETARA KAS IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS
AWAL TAHUN AT THE BIGINNING OF YEAR
Pengaruh perubahan kurs Effect on foreign mata uang asing exchange rate changes
KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS
AKHIR TAHUN AT THE END OF YEAR
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN SUPPLEMENTAL DISCLOSURES
Kas dan setara kas Cash and cash equivalents terdiri dari : consist of: Kas CashGiro pada Demand deposits
Bank Indonesia with Bank Indonesia Giro pada Demand deposits
bank lain with other banksPenempatan pada bank lain Placements with other banks
dan Bank Indonesia and Bank Indonesia
Jumlah kas dan setara kas Total cash and cash equivalents
2 0 1 6 2 0 1 5
- 146.250
- 121.281
- 114.141
2.007 -
(58.348) (150.247)
2.007 381.672
(301) (11.406)
1.061.089 1.119.738
1.119.738 1.281.391
21.655 29.056
681.513 745.334
54.398 40.375
303.523 304.973
Catatan atas laporan keuangan merupakan The accompanying notes to the financial statements formbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. an integral part of these financial statements.
1.061.089 1.119.738
7
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
1. UMUM 1. GENERAL
a. Pendirian dan informasi umum a. Establishment and general information
Bank tergabung dalam kelompok usaha (Perusahaan)
Mayora. PT Mayora Inti Utama adalah entitas induk
Perusahaan.
Bank incorporated in the business Company(Company) Mayora. PT Mayora Inti Utama is theparent company.
Kantor pusat Bank berlokasi di Jakarta dengan alamat
di Jalan Tomang Raya Kav. 21-23, Jakarta Barat.
Perusahaan memiliki 4 kantor cabang, 25 kantor
cabang pembantu dan 11 kantor kas yang berlokasi di
Jakarta, Bandung, Bekasi, Bogor, Cikarang,
Tangerang, Lampung, dan di Surabaya.
Its head office is located in Jakarta, Jalan TomangRaya Kav. 21-23, Jakarta Barat. The Company has4 main branch offices, 25 branches offices and 11cash offices located in Jakarta, Bandung, Bekasi,Bogor, Cikarang, Tangerang, Lampung and inSurabaya.
Sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia
No. 15/5/KEP.DpG/2013 tanggal 7 Mei 2013, Bank
memperoleh peningkatan status menjadi Bank Devisa.
In accordance with the Decree of Bank IndonesiaNo.15/5/KEP.DpG/2013 dated May 7, 2013,the Bank was authorized to operate as a ForeignExchange Bank.
PT Bank Mayora (“Bank”) didirikan pada tahun 1993
berdasarkan Akta No. 14 tanggal 25 Februari 1993
dari Dr. Widjoyo Wilami, Jakarta. Akta pendirian ini
telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman
Republik Indonesia melalui Surat Keputusannya
No. C2-2108.HT.01.01.Th.1993 tanggal 10 April
1993 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No. 44, tanggal 2 Juni 1993, Tambahan
No. 2457. Anggaran Dasar Perusahaan telah
mengalami beberapa kali perubahan dengan
perubahan terakhir berdasarkan Akta No. 14 tanggal
22 April 2013 dari Mirjam Budisrijanti, S.H., notaris
di Jakarta, tentang peningkatan modal dasar dari
Rp 500.000 menjadi Rp 1.250.000. Perubahan
Anggaran Dasar tersebut telah mendapat persetujuan
dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia yang tertuang dalam Surat
No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013 pada tanggal
11 Juni 2013.
PT Bank Mayora (“the Bank”) was established in1989 based on Notarial Deed No. 14 dated February25, 1993 of Dr. Widjoyo Wilami, S.H.,public notary in Jakarta. The Deed of Establishmentwas approved by the Minister of Justice of theRepublic of Indonesia in his Decision LetterNo. C2-2108.HT.01.01.Th.1993 dated April 10, 1993and published in Supplement No. 6448 of the StateGazette of the Republic of Indonesia No. 44 datedJune 2,1993, Supplement No.2457. Articles ofAssociation have been amended several times withthe latest amendment by Act 14 dated April 22, 2013from Mirjam Budisrijanti, SH, a public notary inJakarta, concerning the increase in authorized sharecapital from Rp 500,000 to Rp1,250,000.Amendments to the Articles of Association wasapproved by the Ministry of Justice and HumanRights of the Republic of Indonesia as stated in theLetter of AHU-31402.AH.01.02. Year 2013 datedJune 11, 2013.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, maksud
dan tujuan didirikannya Bank adalah melakukan
usaha-usaha perbankan umum dalam arti yang seluas-
Iuasnya dengan mengindahkan peraturan-peraturan
yang berlaku. Bank mulai beroperasi komersial pada
tanggal 28 Juli 1993. Sesuai dengan Surat Keputusan
Bank Indonesia No. 10/476/DPIP/Prz tanggal 9 Mei
2008, Bank memperoleh ijin usaha sebagai pedagang
valuta asing.
In accordance with Article 3 of the Bank is Articlesof Association, the purpose and objectives of theestablishment of the Bank is pursuing for generalbanking in the broadest sense with regard to theapplicable regulations. The Bank started itscommercial operations on July 28, 1993. Inaccordance with the Decree of Bank IndonesiaNo. 10/476/DPIP/Prz dated May 9, 2008, the Bankobtained a license as a foreign exchange trader.
8
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)
b. Dewan komisaris, direksi dan karyawan b. Board of commissioners, directors and employees
Komisaris CommissionerKomisaris utama President commissionerKomisaris independen Independent commissionerKomisaris independen Independent commissionerKomisaris independen Independent commissionerKomisaris independen Independent commissioner
Komisaris CommissionerKomisaris utama President commissionerKomisaris independen Independent commissionerKomisaris independen Independent commissioner
Direksi DirectorsDirektur utama President directorDirektur kepatuhan Tiolina Indira Tumanggor Siahaan Compliance directorDirektur DirectorDirektur DirectorDirektur DirectorDirektur Director
Direksi DirectorsDirektur utama President directorDirektur kepatuhan Tiolina Indira Tumanggor Siahaan Compliance directorDirektur DirectorDirektur DirectorDirektur DirectorDirektur Director
*) *)
**) **)
Effective after the issuance of OJK approval of Fit and Proper Test No. SR-88/D.03/2016 on June 7, 2016
Efektif sejak keluarnya persetujuan OJK atas Uji Kemampuan
dan Kepatuhan No. SR-152/D.03/2016 tanggal 9 Agustus 2016
Effective after the issuance of OJK approval of Fit and Proper Test No. SR-152/D.03/2016 on August 9, 2016
Ricky Budiono
Tjahojo Bengawan
Jap Chin Phing
Benny Sudarsono Tan
Efektif sejak keluarnya persetujuan OJK atas Uji Kemampuan
dan Kepatuhan No. SR-88/D.03/2016 tanggal 7 Juni 2016
Susunan dewan komisaris dan direksi Bank pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai
berikut:
The members of the Bank’s management as atDecember 31, 2016 and 2015, are as follows:
Dharmawan Atmadja
Taryadi Supangkat
2015
Timotius Adidjaja
Dharmawan Atmadja
Taryadi Supangkat
Timotius Adidjaja
Rufina Tinawati Marianto *)
Joys Djajanto **)
Irfanto Oeij
Ricky Budiono
Tjahojo Bengawan
Jap Chin Phing
Benny Sudarsono Tan
2016
2015
2016
Irfanto Oeij
9
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)
b. Dewan komisaris, direksi dan karyawan b. Board of commissioners, directors and employees
Komite Manajemen Risiko Risk Management CommitteeKetua ChairmanAnggota MembersAnggota Members
Komite Audit Audit CommitteeKetua ChairmanAnggota Tinawati Lismanto MembersAnggota Members
Komite Manajemen Risiko Risk Management CommitteeKetua ChairmanAnggota MembersAnggota Members
Komite Audit Audit CommitteeKetua ChairmanAnggota Tinawati Lismanto MembersAnggota Members
R. Budi Santoso
2016
2015
The Bank had an average total number of employees(unaudited) of 795 in 2016 and 785 in 2015.
Laporan keuangan PT Bank Mayora untuk tahun yang
berakhir 31 Desember 2016 telah diselesaikan dan
diotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada tanggal 16
Maret 2017 Direksi Bank bertanggung jawab atas
penyusunan dan penyajian laporan keuangan tersebut.
The financial statements of PT Bank Mayora for theyear ended December 31, 2016 were completed andauthorized for issue on March 16, 2017 by the Bank’sDirectors who are responsible for the preparation andpresentation of the financial statements.
Taryadi Supangkat
I Gde Yadnya Kusuma
Joys Djajanto
Timotius Adidjaja
Taryadi Supangkat
I Gde Yadnya Kusuma
Joys Djajanto
Timotius Adidjaja
R. Budi Santoso
Jumlah rata-rata karyawan Bank (tidak diaudit) adalah
795 karyawan tahun 2016 dan 785 karyawan tahun
2015.
Susunan Komite-komite Bank pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai
berikut:
The Bank's Committees as of December 31, 2016 and2015 are as follows:
10
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
2. 2.
a. Dasar penyusunan laporan keuangan a.
Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan
keuangan adalah konsep biaya historis (historical cost) , kecuali untuk beberapa akun tertentu yang
disajikan berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana
diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing
akun tersebut. Laporan keuangan ini disusun metode
akrual, kecuali laporan arus kas.
The measurement basis used is the historical cost,except for certain accounts which are measured on thebases described in the related accounting policies. Thefinancial statements, except for the statements of cashflows, are prepared under the accrual basis ofaccounting.
Laporan keuangan disusun sesuai dengan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi
2013), "Penyajian Laporan Keuangan" yang berlaku
efektif sejak 1 Januari 2015.
The financial statements were prepared in accordancewith the Statement of Financial Accounting Standards("SFAS") No. 1 (Revised 2013), "Presentation ofFinancial Statements" effective from January 1, 2015.
Basis for preparation of the financial statements
Mata uang yang digunakan dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan adalah mata uang Rupiah
(Rupiah) yang juga merupakan mata uang fungsional
Bank.
The currency used in the preparation and presentationof the financial statements is the Indonesian Rupiah(Rupiah) which is also the functional currency of theBank.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting, yang
diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Bank
pada tanggal dan tahun berakhir 31 Desember 2016,
adalah sebagai berikut:
The significant accounting policies, applied in thepreparation of the Bank's financial statements as of andfor the year ended December 31, 2016, were as follows:
Laporan keuangan Bank disusun sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yang
mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
("PSAK") dan Interpretasi Standar Akuntansi
Keuangan ("ISAK") yang dikeluarkan oleh Dewan
Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan
Indonesia (DSAK-IAI).
The Bank's financial statements were prepared inaccordance with Indonesian Financial AccountingStandards, which comprise the Statements ofFinancial Accounting Standards ("PSAK") andInterpretations of Financial Accounting Standards("ISAK") issued by the Financial AccountingStandards Boards of the Indonesian Institute ofAccountants (DSAK-IAI).
Laporan arus kas disusun menggunakan metode
langsung yang dimodifikasi dan arus kas
dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi
dan pendanaan. Untuk tujuan penyusunan laporan
arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada
Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan
pada Bank Indonesia dan efek-efek dengan jatuh
tempo tiga bulan atau kurang dan yang tidak
dijaminkan serta yang tidak dibatasi pencairannya
The statement of cash flows is prepared based on themodified direct method by classifying cash basis ofoperating, investing and financing activities. For thepurpose of statements of cash flows, cash and cashequivalents include cash on hand, demand depositswith Bank Indonesia, demand deposits with otherbanks, and placement with other banks and BankIndonesia and securities with original maturities ofthree months or less from the acquisition date and arenot being pledged as collateral for borrowings orrestricted.
11
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
2. 2.
b. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing b. Foreign currency transactions and balances
Dolar Amerika Serikat United States DollarDolar Singapura Singapore DollarYuan China China YuanDolar Hong Kong Hongkong Dollar Yen Jepang Japanese Yen
c. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi c. Related party transactions
Suatu pihak dianggap berelasi dengan pihak Bank jika: A party is considered to be related to the Bank if :1. 1.
a) a)
b) b)
c) c)
13.472,50
9.311,93 9.758,95
Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai
relasi dengan Bank jika orang tersebut :
A person or a close member of that person'sfamily is related to the Bank if that person:
has control or joint control over the Bank;
is a member of the key management personnel ofthe reporting entity or of a parent of the Bank.
1.939,19
1.737,34
13.785,00
2015
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
2.122,85
1.778,70
memiliki pengendalian atau pengendalian
bersama atas Bank;
As of December 31, 2016 and 2015, the conversionrates used for monetary assets and liabilities by theBank was the Reuters spot rate at 16:00 hoursWestern Indonesian Time prevailing as follows:
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam
mata uang fungsional menggunakan kurs pada tanggal
transaksi. Laba atau rugi selisih kurs yang timbul dari
penyelesaian transaksi dan dari penjabaran pada kurs
akhir tahun atas aset dan liabilitas moneter dalam mata
uang asing diakui dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain. Aset non moneter
yang diukur pada nilai wajar dijabarkan menggunakan
kurs pada tanggal nilai wajar ditentukan. Selisih
penjabaran akun ekuitas dan akun non moneter serupa
yang diukur pada nilai wajar diakui dalam komponen
laba rugi.
Foreign currency transactions are translated into thefunctional currency using the exchange ratesprevailing at the dates of the transactions. Foreignexchange gains and losses resulting from thesettlement of such transactions and from thetranslation at year end exchange rates of monetaryassets and liabilities denominated in foreigncurrencies are recognized in the statement of profit orloss comprehensive income. Non-monetary assets thatare measured at fair value are translated using theexchange rate at the date that the fair value wasdetermined. Translation differences on equities andsimilar non-monetary items measured at fair value arerecognized in profit or loss.
2016
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, kurs
konversi yakni kurs Reuters pada pukul 16:00 Waktu
Indonesia Barat (WIB), yang digunakan oleh Bank
adalah sebagai berikut:
115,07
Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak
berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No.7
(Revisi 2015) “Pengungkapan pihak-pihak berelasi”.
The Bank enters into transactions with related partiesas defined in SFAS No.7 (2015 Revision)"Relatedparty disclosures".
114,52
has significant influence over the Bank; ormemiliki pengaruh signifikan atas Bank; atau
personil manajemen kunci Bank atau entitas
induk Bank.
12
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
2. 2.
c. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi (lanjutan) c. Related party transactions (continued)
2. 2.
a) a)
b) b)
c) c)
d) d)
e) e)
f) f)
g) g)
d. Kas dan setara kas d. Cash and cash equivalents
Suatu entitas berelasi dengan Bank jika memenuhi
salah satu hal berikut:
An entity is related to the Bank if any of thefollowing conditions applies:
Semua transaksi signifikan dengan pihak berelasi,
telah diungkapkan dalam laporan keuangan.
The entity and the Bank are members of the sameCompany.
Both entities are joint ventures of the same thirdparty.
Entitas tersebut adalah suatu program imbalan
pasca kerja untuk imbalan kerja dari Bank atau
entitas yang terkait dengan Bank. Jika Bank
adalah entitas yang menyelenggarakan program
tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi
dengan Bank.
The entity is a post-employment defined benefitplan for the benefit of employees of either the Bankor an entity related to the Bank. If the Bank is itselfsuch a plan, the sponsoring employers are alsorelated to the Bank.
One entity is a joint venture of a third entity andthe other entity is an associate of the third entity.
Entitas dan Bank adalah anggota dari kelompok
usaha yang sama.
Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan
bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam
huruf (1).
The entity is controlled or jointly controlled by aperson identified in (1).
Orang yang diidentifikasi dalam huruf (1) (a)
memiliki pengaruh signifikan atas entitas
atau merupakan personil manajemen kunci entitas
(atau entitas induk dari entitas).
A person identified in (1) (a) has significantinfluence over the entity or is a member of the keymanagement personnel of the entity (or of a parentof the entity).
Kas dan setara kas dalam laporan arus kas terdiri dari
kas, giro pada Bank Indonesia dan bank lain,
penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan
Sertifikat Bank Indonesia, yang jatuh tempo dalam
waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal perolehan,
sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas
pinjaman yang diterima serta tidak dibatasi
penggunaannya.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
All significant transactions with related parties aredisclosed in the financial statements.
Cash and cash equivalents presented in the statementsof cash flows consist of cash, current accounts withBank Indonesia and other banks, placements withBank Indonesia and other banks and Bank IndonesiaCertificates Facility maturing within 3 (three) monthsfrom the acquisition date, and not used as collateralfor borrowing and not restricted in use.
Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura
bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi
atau ventura bersama yang merupakan anggota
suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain
tersebut adalah anggotanya).
One entity is an associate or joint venture of theother entity (or an associate or joint venture of amember of a Company of which the other entity isa member).
Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama
dari pihak ketiga yang sama.
Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas
ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi
dari entitas ketiga.
13
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
2. 2.
e. Aset dan liabilitas keuangan e. Financial assets and liabilities
(i) Klasifikasi (i) Classification
1) 1)
2) 2)3) 3)
4) 4)
1) 1)
2) 2)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Other financial liabilities.
Aset keuangan Bank terdiri dari kas, giro pada Bank
Indonesia dan bank lain, penempatan pada Bank
Indonesia dan bank lain, efek-efek, tagihan
akseptasi, kredit yang diberikan, pendapatan bunga
akrual dan aset lain-lain.
The Bank’s financial assets consist of cash, currentaccounts with Bank Indonesia and other banks,placements with Bank Indonesia and other banks,securities, acceptance receivables, loans, interestsreceivable and other assets.
Liabilitas keuangan Bank terdiri dari liabilitas
segera, simpanan, simpanan dari bank lain, pinjaman
yang diterima, liabilitas akseptasi, beban bunga
akrual dan liabilitas lain-lain.
The Bank’s financial liabilities consist of liabilitiesimmediately payable, deposits, deposits from otherbanks, borrowings, acceptance payable, accruedinterest and other liabilities.
Liabilitas keuangan lain.
Bank mengklasifikasi aset keuangannya
berdasarkan kategori sebagai berikut pada saat
pengakuan awal:
The Bank classifies its financial assets in thefollowing categories at initial recognition:
Aset keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi, yang
memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu aset
keuangan yang ditetapkan demikian pada
saat pengakuan awal dan aset keuangan
yang diklasifikasikan dalam kelompok
yang diperdagangkan;
Financial assets at fair value throughprofit or loss, which has 2 (two) sub-classifications, i.e. financial assetsdesignated as such upon initial recognitionand financial assets held for trading;
Pinjaman yang diberikan dan piutang; Loans and receivables;Aset keuangan dimiliki hingga jatuh
tempo;
Held-to-maturity financial asset;
Aset keuangan tersedia untuk dijual. Available-for-sale financial assets.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan kedalam
kategori sebagai berikut pada saat pengakuan
awal:
Financial liabilities are classified into thefollowing categories at initial recognition:
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi, yang
memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu
liabilitas keuangan yang ditetapkan
demikian pada saat pengakuan awal dan
liabilitas keuangan yang telah
diklasifikasikan dalam kelompok
diperdagangkan;
Liabilities at fair value through profit or loss, which has 2 (two) subclassifications, i.e.those designated as such upon initialrecognition and those classified as held fortrading;
14
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
2. 2.
e. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) e. Financial assets and liabilities (continued)
(i) Klasifikasi (lanjutan) (i) Classification (continued)
Financial assets and liabilities at fair value nilai wajar melalui laporan laba rugi through profit or loss
Loans and receivables
1) 1)
2) 2)
3) 3)
Derivatif juga dikategorikan dalam kelompok ini,
kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai
instrumen lindung nilai efektif. Aset dan liabilitas
dalam kelompok ini dicatat pada nilai wajar
dalam laporan posisi keuangan dengan
keuntungan atau kerugian diakui pada laporan
laba rugi.
The sub-classification of financial assets andliabilities at fair value through profit or lossconsists of financial assets and liabilities held fortrading which the Bank acquires or incursprincipally for the purpose of selling orrepurchasing in the near term, or holds as part ofa portfolio that is managed together for short-term profit or position taking.
yang dimaksudkan oleh Bank untuk dijual
segera dalam waktu dekat, yang
diklasifikasikan dalam kelompok
diperdagangkan, serta yang pada saat
pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur
pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;
yang pada saat pengakuan awal ditetapkan
dalam kelompok investasi tersedia untuk
dijual; atau
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
those that the Bank intends to sellimmediately or in the short term, which areclassified as held for trading, and those thatthe upon initial recognition designates as offair value through profit or loss;
Kelompok aset dan liabilitas diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset
dan liabilitas keuangan dimiliki untuk
diperdagangkan yang diperoleh atau dimiliki
Bank terutama untuk tujuan dijual atau dibeli
kembali dalam waktu dekat, atau dimiliki sebagai
bagian dari portofolio instrumen keuangan
tertentu yang dikelola bersama untuk memperoleh
laba jangka pendek atau position taking .
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
Aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada
those that the Bank upon initialrecognition designates as available for-saleinvestments; or
Derivatives are also categorised under this sub-classification unless they are designated aseffective hedging instruments. Assets andliabilities classified under this category arecarried at fair value in the statements of financialposition, with any gains or losses beingrecognized in the profit or loss.
dalam hal Bank mungkin tidak akan
memperoleh kembali investasi awal secara
substansial kecuali yang disebabkan oleh
penurunan kualitas pinjaman yang
diberikan dan piutang, yang
diklasifikasikan dalam kelompok tersedia
untuk dijual.
those for which the Bank may not recoversubstantially all of its initial investment,other than because of loans and receivablesdeterioration, which shall be classified asavailable for-sale.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset
keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap
atau telah ditentukan dan tidak mempunyai
kuotasi di pasar aktif, kecuali:
Loans and receivables are non-derivativefinancial assets with fixed or determinablepayments that are not quoted in an active market,other than:
15
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
2. 2.
e. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) e. Financial assets and liabilities (continued)
(i) Klasifikasi (lanjutan) (i) Classification (continued)
Held-to-maturity financial assets
Available for sale financial assets
Other financial liabilities
Other financial liabilities pertain to financialliabilities that are not held for trading nordesignated as fair value through profit or lossupon recognition of the liability.
The available-for-sale category consists of non-derivative financial assets that are designated asavailable-for-sale or are not classified in one ofthe other categories of financial assets. Afterinitial recognition, available-for-sale investmentsare measured at fair value with gains or lossesbeing recognized in other comprehensive income(as part of equity) until the investment isderecognized or until the investment is determinedto be impaired at which time the cumulative gainor loss previously reported in equity is included inthe profit or loss.
Pendapatan bunga dihitung menggunakan suku
bunga efektif dan keuntungan atau kerugian yang
timbul akibat dari perubahan nilai tukar dari
investasi tersedia untuk dijual diakui pada
laporan laba rugi.
Interest income is calculated using the effectiveinterest method and foreign exchange gains orlosses of available-forsale investments arerecognized in the profit or loss.
Liabilitas keuangan lain
Liabilitas keuangan lainnya merupakan liabilitas
keuangan yang tidak dimiliki untuk dijual atau
ditentukan sebagai nilai wajar melalui laporan
laba rugi saat pengakuan liabilitas.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo terdiri dari
aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran
tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya
telah ditetapkan dimana Bank mempunyai intensi
positif dan kemampuan untuk memiliki aset
keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Investasi
yang dimiliki untuk periode yang tidak dapat
ditentukan tidak dikategorikan dalam klasifikasi
ini.
Held-to-maturity investments consist of quotednon-derivative financial assets with fixed ordeterminable payments and fixed maturity that theBank has the positive intention and ability to holdto maturity. Investments intended to be held for anundetermined period are not included in thisclassification.
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Kategori tersedia untuk dijual terdiri dari aset
keuangan non derivatif yang ditentukan sebagai
tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan
sebagai salah satu dari kategori aset keuangan
lain. Setelah pengukuran awal, investasi tersedia
untuk dijual diukur menggunakan nilai wajar
dengan keuntungan atau kerugian diakui pada
laba rugi komprehensif (yang merupakan bagian
dari ekuitas) sampai dengan investasi dihentikan
pengakuannya atau sampai investasi dinyatakan
mengalami penurunan nilai dimana akumulasi
laba atau rugi sebelumnya dilaporkan dalam
ekuitas dilaporkan dalam laporan laba rugi.
16
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
2. 2.
e. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) e. Financial assets and liabilities (continued)
Pengakuan awal Initial recognition
a) a)
b) b)
a) a)
b) b)
c) c)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
(ii) (ii)
aset keuangan dan liabilitas keuangan aset
keuangan dan liabilitas keuangan terdiri
dari kontrak utama dan derivatif melekat
yang harus dipisahkan, tetapi tidak dapat
mengukur derivatif melekat secara
terpisah.
the financial assets and liabilities consist of ahost contract and an embedded derivativethat must be bifurcated, but unable tomeasure the embedded derivative separately.
Pembelian atau penjualan aset keuangan
yang memerlukan penyerahan aset dalam
kurun waktu yang telah ditetapkan oleh
peraturan dan kebiasaan yang berlaku di
pasar (pembelian secara reguler) diakui
pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal
Bank berkomitmen untuk membeli atau
menjual aset.
Purchase or sale of financial assets thatrequires delivery of assets within a timeframe established by regulation orconvention in the market (regular purchases)is recognized on the trade date, i.e., the datethat the Bank commits to purchase or sell theassets.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan
pada awalnya diukur pada nilai wajarnya.
Dalam hal aset keuangan atau liabilitas
keuangan tidak diklasifikasikan sebagai
nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai
wajar tersebut ditambah biaya transaksi
yang dapat diatribusikan secara langsung.
Pengukuran aset keuangan dan liabilitas
keuangan setelah pengakuan awal
tergantung pada klasifikasinya.
Financial assets and financial liabilities areinitially recognized at fair value. For thosefinancial assets or financial liabilities notclassified as fair value through profit or loss,the fair value is added with directlyattributable transaction costs. Thesubsequent measurement of financial assetsand financial liabilities depends on theirclassification.
Bank, pada pengakuan awal, dapat menetapkan
aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu
sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi (opsi
nilai wajar). Selanjutnya, penetapan ini dapat
diubah menjadi pinjaman yang diberikan dan
piutang apabila memenuhi ketentuan sebagai
pinjaman yang diberikan serta terdapat intensi
dan kemampuan memiliki untuk masa mendatang
yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo.
Opsi nilai wajar dapat digunakan hanya bila
memenuhi ketetapan sebagai berikut:
The Bank, upon initial recognition, may designatecertain financial assets and liabilities, at fairvalue through profit or loss (fair value option).Subsequently, this designation can be changedinto loans and receivables if they meet the termsof the loans and there is intention and ability tohold for the foreseeable future or until maturity.The fair value option is only applied when thefollowing conditions are met:
penetapan sebagai opsi nilai wajar
mengurangi atau mengeliminasi ketidak
konsistenan pengukuran dan pengakuan
(accounting mismatch) yang dapat timbul;
atau
the application of the fair value optionreduces or eliminates an accountingmismatch that would otherwise arise; or
aset keuangan dan liabilitas keuangan
merupakan bagian dari portofolio
instrumen keuangan yang risikonya
dikelola dan dilaporkan kepada manajemen
kunci berdasarkan nilai wajar; atau
he financial assets and liabilities are part ofa portfolio of financial instruments, the risksof which are managed and reported to keymanagement on a fair value basis; or
17
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
2. 2.
e. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) e. Financial assets and liabilities (continued)
Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement
Penghentian pengakuan Derecognition
a) a)
- -
- -
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
(iii) (iii)
Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk
dijual dan aset keuangan dan liabilitas keuangan
yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba
rugi diukur pada nilai wajarnya.
Available-for-sale financial assets and financialassets and liabilities held at fair value throughprofit or loss are measured at fair value.
Pinjaman yang diberikan dan piutang serta aset
keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dan
liabilitas keuangan lainnya diukur pada biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif.
Loans and receivables and held-tomaturityfinancial assets and other financial liabilities aremeasured at amortized cost using the effectiveinterest rate method.
(iv) (iv)
Aset keuangan dihentikan pengakuannya
jika:
Financial assets are derecognized when:
Hak kontraktual atas arus kas yang
berasal dari aset keuangan tersebut
berakhir; atau
the contractual rights to receive cashflows from the financial assets haveexpired; or
Bank telah mentransfer haknya untuk
menerima arus kas yang berasal dari
aset tersebut atau menanggung liabilitas
untuk membayarkan arus kas yang
diterima tersebut secara penuh tanpa
penundaan berarti kepada pihak ketiga
dibawah kesepakatan pelepasan, dan
antara (a) Bank telah mentransfer
secara substansial seluruh risiko dan
manfaat atas aset, atau (b) Bank tidak
mentransfer maupun tidak memiliki
secara substansial seluruh risiko dan
manfaat atas aset, tetapi telah
mentransfer kendali atas aset.
the Bank has transferred its rights toreceive cash flows from the asset or hasassumed an obligation to pay the receivedcash flow in full without material delay toa third party under a ‘pass-through’arrangement; and either (a) the Bank hastransferred substantially all the risks andrewards of the asset, or (b) the Bank hasneither transferred nor retainedsubstantially all the risks and rewards ofthe asset, but has transferred control ofthe asset.
Ketika Bank telah mentransfer hak untuk
menerima arus kas dari aset atau telah
memasuki kesepakatan pelepasan dan tidak
mentransfer serta tidak mempertahankan
secara substansial seluruh risiko dan
manfaat atas aset atau tidak mentransfer
kendali atas aset, aset diakui sebesar
keterlibatan Bank yang berkelanjutan atas
aset tersebut.
When the Bank has transferred its rights toreceive cash flows from an asset or hasentered into a passthrough arrangement andhas neither transferred nor retainedsubstantially all the risks and rewards of theasset nor transferred control of the asset, theasset is recognized to the extent of the Bank’scontinuing involvement in the asset.
18
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
2. 2.
e. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) e. Financial assets and liabilities (continued)
Penghentian pengakuan (lanjutan) Derecognition (continued)
a) a)
b) b)
Pengakuan pendapatan dan beban Income and expense recognition
a) a)
b) b)
Liabilitas keuangan dihentikan
pengakuannya jika liabilitas yang
ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau
dibatalkan atau kadaluarsa.
Financial liabilities are derecognized whenthe obligation under the liability isdischarged or cancelled or expired.
Pinjaman yang diberikan dihapusbukukan
ketika tidak terdapat prospek yang realistis
mengenai pengembalian pinjaman atau
hubungan normal antara Bank dan debitur
telah berakhir. Pinjaman yang tidak dapat
dilunasi tersebut dihapusbukukan dengan
mendebit cadangan kerugian penurunan
nilai.
Loans are written off when there is norealistic prospect of collection in the nearfuture or the normal relationship between theBank and the borrowers have ceased to exist.When a loan is deemed uncollectible, it iswritten off against the related allowance forimpairment losses.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
(iv) (iv)
Aset keuangan dihentikan pengakuannya
jika: (lanjutan)
Financial assets are derecognized when:(continued)
Jika suatu liabilitas keuangan yang ada
digantikan dengan liabilitas yang lain oleh
pemberi pinjaman yang sama pada
keadaan yang secara substansial berbeda,
atau berdasarkan suatu liabilitas yang ada
yang secara substansial telah diubah, maka
pertukaran atau modifikasi tersebut
diperlakukan sebagai penghentian
pengakuan liabilitas awal dan pengakuan
liabilitas baru, dan perbedaan nilai tercatat
masing-masing diakui dalam laporan laba
rugi.
Where an existing financial liability isreplaced by another liability from the samelender on substantially different terms, or theterms of an existing liability are substantiallymodified, such an exchange or modificationis treated as derecognition of the originalliability and the recognition of a newliability, and the difference in the respectivecarrying amounts is recognized in the profitor loss.
(v) (v)
Pendapatan dan beban bunga atas aset
tersedia untuk dijual serta aset keuangan
dan liabilitas keuangan yang dicatat
berdasarkan biaya perolehan diamortisasi,
diakui pada laporan laba rugi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.
Interest income and expense on available-for-sale assets and financial assets and liabilitiesmeasured at amortized cost, are recognizedin the profit or loss using the effectiveinterest rate method.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari
perubahan nilai wajar aset keuangan dan
liabilitas keuangan yang diklasifikasikan
sebagai diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi diakui pada laporan laba
rugi.
Gains and losses arising from changes in thefair value of the financial assets andliabilities classified as fair value throughprofit or loss are included in the profit orloss.
19
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
2. 2.
e. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) e. Financial assets and liabilities (continued)
Pengakuan pendapatan dan beban (lanjutan) Income and expense recognition (continued)
b) b)
Reklasifikasi aset keuangan Reclassification of financial assets
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
(v) (v)
(lanjutan) (continued)
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari
perubahan nilai wajar atas aset keuangan
yang diklasifikasikan dalam kelompok
tersedia untuk dijual diakui secara
langsung dalam laporan laba rugi
komprehensif (merupakan bagian dari
ekuitas) sampai aset keuangan tersebut
dihentikan pengakuannya atau adanya
penurunan nilai, kecuali keuntungan atau
kerugian akibat perubahan nilai tukar
untuk instrumen utang.
Gains and losses arising from changes in thefair value of availablefor-sale financialassets other than foreign exchange gains orlosses on debt instrument are recognizeddirectly in other comprehensive income (aspart of equity), until the financial asset isderecognized or impaired.
Pada saat aset keuangan dihentikan
pengakuannya atau dilakukan penurunan
nilai, keuntungan atau kerugian kumulatif
yang sebelumnya diakui dalam ekuitas
harus diakui pada laporan laba rugi.
When a financial asset is derecognized orimpaired, the cumulative gains or lossespreviously recognized in equity arerecognized in profit or loss.
(vi) (vi)
Aset keuangan yang tidak lagi dimiliki untuk
tujuan penjualan atau pembelian kembali aset
keuangan dalam waktu dekat (jika aset keuangan
tidak disyaratkan untuk diklasifikasikan sebagai
diperdagangkan pada saat pengakuan awal) dapat
direklasifikasikan ke pinjaman yang diberikan
dan piutang jika memenuhi definisi pinjaman
yang diberikan dan piutang dan entitas memiliki
intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan
untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan
atau hingga jatuh tempo.
Financial assets that are no longer-held for thepurpose of selling or repurchasing in the nearterm (and have not been required to be classifiedas held for trading at initial recognition) could bereclassified as loans and receivables if they meetthe definition of loans and receivables and theGroup has the intention and ability to hold thefinancial assets for foreseeable future or untilmaturity date.
Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset
keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh
tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam
kurun waktu 2 tahun sebelumnya, telah menjual
atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga
jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah
yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih
dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan
dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga
jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi
tersebut dimana:
The Bank can not classify any financial assets asheld-to-maturity investments, if the entity has,during the current financial year or during the 2preceding financial years, sold or reclassified asignificant amount of held-to-maturity investmentsbefore maturity (more than insignificant inrelation to the total amount of held-tomaturityinvestments) other than sales or reclassificationsthat:
20
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
2. 2.
e. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) e. Financial assets and liabilities (continued)
Reklasifikasi aset keuangan (lanjutan) Reclassification of financial assets (continued)
a) a)
b) b)
c) c)
Saling hapus Offsetting
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
(vi) (vi)
dilakukan ketika aset keuangan sudah
mendekati jatuh tempo atau tanggal
pembelian kembali di mana perubahan
suku bunga tidak akan berpengaruh secara
signifikan terhadap nilai wajar aset
keuangan tersebut;
are so close to maturity or the financialasset’s repurchase date that changes in themarket rate of interest would not have asignificant effect on the financial asset’s fairvalue;
terjadi setelah Bank telah memperoleh
secara substansial seluruh jumlah pokok
aset keuangan tersebut sesuai jadwal
pembayaran atau Bank telah memperoleh
pelunasan dipercepat; atau
occur after the Bank has collectedsubstantially all of the original principal ofthe financial assets through scheduledpayments or prepayments; or
terkait dengan kejadian tertentu yang
berada di luar kendali Bank, tidak
berulang, dan tidak dapat diantisipasi
secara wajar oleh Bank.
are attributable to an isolated event that isbeyond the Bank’s control, is non recurringand could not have been reasonablyanticipated by the Bank.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok
dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia
untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya.
Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi
tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas sampai
aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya,
dan pada saat itu keuntungan atau kerugian
kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas
harus diakui sebagai laba/rugi tahun berjalan.
Reclassifications of financial assets from held-to-maturity classification to availablefor-sale arerecorded at fair value. The unrealized gains orlosses are recorded in equity section until thefinancial assets are derecognized, at which timethe accumulative gain or loss previouslyrecognized in equity shall be recognized ascurrent year profit/loss.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok
tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga
jatuh tempo dicatat pada nilai tercatat.
Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi
harus diamortisasi menggunakan suku bunga
efektif sampai dengan tanggal jatuh tempo
instrumen tersebut.
Reclassification of financial assets from available-for-sale to held-to-maturity classification arerecorded at carrying amount. The unrealizedgains or losses are amortised by using effectiveinterest rate up to the maturity date of thatinstrument.
(vii) (vii)
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling
hapus buku dan nilai netonya disajikan dalam
laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika
Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum
untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang
telah diakui tersebut dan adanya maksud untuk
menyelesaikan secara neto atau untuk
merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitasnya secara bersamaan.
Financial assets and liabilities are set off and thenet amount is presented in the consolidatedstatements of financial position when, and onlywhen, the Bank has a legal right to set off theamounts and intends either to settle on a net basisor to realize the asset and settle the liabilitysimultaneously.
21
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
2. 2.
e. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) e. Financial assets and liabilities (continued)
Saling hapus (lanjutan) Offsetting (continued)
Pengukuran biaya diamortisasi Amortized cost measurement
Pengukuran nilai wajar Fair value measurement
- -
- -
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
(vii) (vii)
Hal yang berkekuatan hukum harus tidak
kontinjen atas peristiwa di masa depan dan harus
dapat dipaksakan di dalam situasi bisnis yang
normal, peristiwa kegagalan atau kebangkrutan
dari entitas atas seluruh pihak lawan.
The legally enforceable right must not becontingent on future events and must beenforceable in the normal course of business andin the event of default, insolvency or bankruptcy of the company or the counterparty.
Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah
neto hanya jika diperkenankan oleh standar
akuntansi.
Income and expenses are presented on a net basisonly when permitted by the accounting standards.
Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa
transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan
liabilitas terjadi:
The fair value measurement is based on thepresumption that the transaction to sell the assetor transfer the liability takes place either:
Di pasar utama untuk aset dan liabilitas
tersebut; atau
In the principal market for the assetor liability, or
Jika tidak terdapat pasar utama, dipasar
yang paling menguntungkan untuk aset
atau liabilitas tersebut.
In the absence of a principal market, in themost advantageous market for the asset orliability.
Nilai wajar suatu aset atau liabilitas diukur
menggunakan asumsi yang akan digunakan
pelaku pasar ketika menentukan harga aset dan
liabilitas tersebut dengan asumsi bahwa pelaku
pasar bertindak dalam kepentingan ekonomik
terbaiknya.
The fair value of an asset or a liability ismeasured using the assumptions that marketparticipants would use when pricing the asset orliability, assuming that market participants act intheir economic best interest.
(viii) (viii)
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan
atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset
keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur
pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran
pokok pinjaman, ditambah atau dikurangi
amortisasi kumulatif menggunakan metode suku
bunga efektif yang dihitung dari selisih antara
nilai pengakuan awal dan nilai jatuh temponya,
dan dikurangi penurunan nilai.
The amortized cost of a financial asset or liabilityis the amount at which the financial asset orliability is measured at initial recognition, minusprincipal repayments, plus or minus thecumulative amortization using the effectiveinterest rate method of any difference between theinitial amount recognized and the maturityamount, minus any reduction for impairment.
(ix) (ix)
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima
untuk menjual suatu aset atau harga yang akan
dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam
transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal
pengukuran.
Fair value is the price that would be received tosell an asset or paid to transfer a liability in anorderly transaction between market participantsat the measurement date.
22
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
2. 2.
e. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) e. Financial assets and liabilities (continued)
Pengukuran nilai wajar (lanjutan) Fair value measurement (continued)
- Level 1 : -
- Level 2 : -
- Level 3 : -
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
(ix) (ix)
Pengukuran nilai wajar aset nonkeuangan
memperhitungkan kemampuan pelaku pasar
untuk menghasilkan manfaat ekonomik dengan
menggunakan aset dalam penggunaan tertinggi
dan terbaiknya atau dengan menjualnya kepada
pelaku pasar lain yang akan menggunakan aset
tersebut dalam penggunaan tertinggi dan
terbaiknya.
A fair value measurement of a nonfinancial assettakes into account a market participant's ability togenerate economic benefits by using the asset inits highest and best use or by selling it to anothermarket participant that would use the asset in itshighest and best use.
Bank menggunakan teknik penilaian yang sesuai
dalam keadaan dan dimana data yang memadai
tersedia untuk mengukur nilai wajar,
memaksimalkan penggunaan input yang dapat
diobservasi yang relevan dan meminimalkan
penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.
The Bank uses valuation techniques that areappropriate in the circumstances and for whichsufficient data are available to measure fair value,maximizing the use of relevant observable inputsand minimizing the use of unobservable inputs.
Semua aset dan liabilitas dimana nilai wajar
diukur atau diungkapkan dalam laporan keuangan
dapat dikategorikan pada level hirarki nilai wajar,
berdasarkan tingkatan input terendah yang
signifikan atas pengukuran nilai wajar secara
keseluruhan:
All assets and liabilities for which fair value ismeasured or disclosed in the financial statementsare categorized within the fair value hierarchy,described as follows, based on the lowest levelinput that is significant to the fair valuemeasurement as a whole:
harga kuotasian (tanpa
penyesuaian) di pasar aktif
untuk aset atau liabilitas yang
identik yang dapat diakses pada
tanggal penyesuaian.
Level 1 : quoted (unadjusted) market pricesin active market for identicalassets or liabilities.
input selain harga kuotasian
yang termasuk dalam level 1
yang dapat diobservasi untuk
aset dan liabilitas, baik secara
langsung atau tidak langsung.
Level 2 : valuation techniques for which thelowest level input that issignificant to the fair valuemeasurement is directly orindirectly observable.
input yang tidak dapat
diobservasi untuk aset dan
liabilitas.
Level 3 : valuation techniques for which thelowest level input that issignificant to the fair valuemeasurement is unobservable.
23
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
2. 2.
f. Giro pada bank lain dan Bank Indonesia f. Current accounts with other banks and Bank Indonesia
g. Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia g. Placements with other banks and Bank Indonesia
h. Efek-efek h. Marketable securities
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Efek-efek diklasifikasikan sebagai aset keuangan
dalam kelompok diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi, tersedia untuk dijual, dimiliki hingga jatuh tempo
serta pinjaman diberikan dan piutang.
Penempatan pada bank lain merupakan penanaman
dana dalam bentuk call money , deposito berjangka,
negotiable certificate of deposits , sedangkan
penempatan pada Bank Indonesia merupakan
penempatan dalam bentuk deposit facility dan term deposits .
Giro pada bank lain dan Bank Indonesia dinyatakan
sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan
metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan
kerugian penurunan nilai. Giro pada Bank Indonesia
dan bank lain diklasifikasikan sebagai kredit yang
diberikan dan piutang.
Current accounts with other bank and Bank Indonesiaare stated at amortized cost using the effective interestrate method less an allowance for impairment losses.Current accounts with other banks and BankIndonesia are classified as loans and receivables.
Placements with other banks represent placements inthe form of call money, time deposits, whileplacements with Bank Indonesia represent placementsin the form of the deposit facility and term deposits.
Marketable securities are classified as financial assetsheld for trading, loans and receivables, available forsale financial assets, and held to maturity investments.
Marketable securities consist of SBI, corporate bonds,government bonds and bills receivable.
Efek-efek yang dimiliki terdiri dari SBI, obligasi
korporasi, obligasi Pemerintah dan tagihan wesel
ekspor.
Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia
dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi
menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi
cadangan kerugian penurunan nilai. Penempatan pada
bank lain dikategorikan sebagai pinjaman yang
diberikan dan piutang, sedangkan penempatan pada
Bank Indonesia dikategorikan sebagai investasi
dimiliki hingga jatuh tempo.
Placements with other banks and Bank Indonesia arestated at amortized cost using the effective interestmethod less allowance for impairment. Placementswith other banks are classified as loans andreceivables, whereas placements with Bank Indonesiain the form of deposit facility and term depositclassified as held to maturity investments.
24
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
2. 2.
h. Efek-efek (lanjutan) h. Marketable securities (continued)
Tersedia untuk dijual Available-for-sale
Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Pendapatan bunga diakui dalam laba rugi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif. Laba
atau rugi selisih kurs atas efek-efek yang tersedia
untuk dijual diakui pada laba rugi tahun berjalan.
Perubahan nilai wajar lainnya diakui secara
langsung dalam penghasilan komprehensif lain
sampai investasi tersebut dijual atau mengalami
penurunan nilai, dimana keuntungan dan kerugian
kumulatif yang sebelumnya diakui dalam
penghasilan komprehensif lain direklasifikasi ke
laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
Interest income is recognized in profit or lossusing the effective interest method. Foreignexchange gains or losses on availableforsalesecurities are recognized in the current year profitor loss. Other fair value changes are recognizeddirectly in other comprehensive income until theinvestment is sold or impaired, whereupon thecumulative gains and losses previously recognizedin other comprehensive income are reclassified toprofit or loss as a reclassification adjustment.
Securities classified as held-to-maturity arecarried at amortized cost using the effectiveinterest method. Any sale or reclassification of amore than insignificant amount of heldto maturitysecurities not close to their maturity would resultin the reclassification of all held-to-maturitysecurities as availablefor-sale, and prevent theBank from classifying securities as held-to-maturity for the current year and the followingtwo financial years.
(i) (ix)
Setelah pengakuan awal, efek-efek yang
diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk
dijual dinyatakan pada nilai wajarnya.
Subsequent to initial recognition, securitiesclassified as available-for-sale are carried at theirfair value.
(ii) (ix)
Efek-efek yang diklasifikasikan dimiliki hingga
jatuh tempo dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi menggunakan metode suku bunga
efektif. Bila terjadi penjualan atau reklasifikasi
efek-efek dalam kelompok dimiliki hingga jatuh
tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang
tidak signifikan yang belum mendekati tanggal
jatuh tempo, maka hal ini akan menyebabkan
reklasifikasi atas semua efek-efek yang dimiliki
hingga jatuh tempo ke dalam kelompok tersedia
untuk dijual, dan Bank tidak diperkenankan
untuk mengklasifikasikan efek-efek sebagai
dimiliki hingga jatuh tempo untuk tahun berjalan
dan untuk kurun waktu dua tahun mendatang.
Efek-efek pada awalnya diukur pada nilai wajar
ditambah biaya transaksi. Setelah pengakuan awal,
efek-efek dicatat sesuai dengan klasifikasi masing-
masing sebagai aset keuangan yang tersedia untuk
dijual atau dimiliki hingga jatuh tempo.
Securities are initially measured at fair value plustransaction costs. Subsequent to initial recognition,securities are accounted for depending on theirclassification either as available-for-sale or held-to-maturity.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
25
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
2. 2.
i. Kredit yang diberikan i. Loans
Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau
tagihan yang dapat disetarakan dengan kas,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-
meminjam dengan debitur yang mewajibkan debitur
untuk melunasi utang berikut bunganya setelah jangka
waktu tertentu.
Loans represent provision of cash or cash equivalentbased on agreements with borrowers, whereborrowers required to repay their debts with interestafter specified periods.
Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai
pinjaman yang diberikan dan piutang.
Loans are classified as loans and receivables.
Pinjaman yang diberikan pada awalnya diukur pada
nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang
dapat diatribusikan secara langsung dan biaya
tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut,
dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya
perolehan diamortisasi menggunakan metode suku
bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian
penurunan nilai.
Loans are initially measured at fair value plustransaction costs that are directly attributable andadditional costs to obtain financial assets, and afterinitial recognition are measured at amortized costbased on the effective interest rate method lessallowance for impairment losses.
Kredit yang direstrukturisasi disajikan sebesar nilai
yang lebih rendah antara nilai tercatat kredit pada
tanggal restrukturisasi atau nilai tunai penerimaan kas
masa depan setelah restrukturisasi. Kerugian akibat
selisih antara nilai tercatat kredit pada tanggal
restrukturisasi dengan nilai tunai penerimaan kas masa
depan setelah restrukturisasi diakui sebagai laba/rugi.
Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masa
depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dicatat
sebagai pengembalian pokok kredit yang diberikan
dan pendapatan bunga sesuai dengan syarat-syarat
restrukturisasi.
Restructured loans are stated at the lower of carryingvalue of the loan at the time of restructuring or netpresent value of the total future cash receipts afterrestructuring. Losses arising from any excess of thecarrying value of the loan at the time of restructuringover the net present value of the total future cashreceipts after restructuring are recognised asprofit/loss. There after, all cash receipts under the newterms shall be accounted for as the recovery ofprincipal and interest revenue, in accordance with therestructuring scheme.
Restrukturisasi kredit meliputi modifikasi persyaratan
kredit, konversi kredit menjadi saham atau instrumen
keuangan lainnya dan/atau kombinasi dari keduanya.
Loan restructuring may involve a modification of theterms of the loans, conversion of loans into equity orother financial instruments and/or a combination ofboth.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
26
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
2. 2.
j. Tagihan dan liabilitas akseptasi j. Acceptance receivables and payables
k. Penurunan nilai dan aset keuangan k. Impairment of financial assets
Assets carried at amortized cost
Tagihan akseptasi diklasifikasikan sebagai pinjaman
yang diberikan dan piutang.
Acceptance receivables are classified as loans andreceivables.
Bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami
penurunan nilai meliputi wanprestasi atau
tunggakan pembayaran oleh debitur, kesulitan
keuangan, restrukturisasi kredit dengan
persyaratan yang tidak mungkin diberikan Bank
jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan,
indikasi debitur atau penerbit dinyatakan pailit,
hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat
kesulitan keuangan, atau data yang dapat
diobservasi mengindikasikan adanya penurunan
yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa
datang dari kelompok aset keuangan sejak
pengakuan awal aset dimaksud, meskipun
penurunannya belum dapat diidentifikasi
terhadap aset keuangan secara individual dalam
kelompok aset tersebut, termasuk memburuknya
status pembayaran pihak peminjam dalam
kelompok tersebut.
Objective evidence that financial assets areimpaired can include default or delinquency by aborrower, restructuring of a loan with the termsthat the Bank would not otherwise consider if theborrower has no financial difficulties, indicationsthat a borrower or issuer will enter intobankruptcy, disappearance of an active market fora security due to financial difficulties, observabledata indicating that there is a measurabledecrease in the estimated future cash flows from aportfolio of financial assets since the initialrecognition of those assets, although the decreasecannot yet be identified with the individualfinancial assets in the portfolio, including adversechanges in the payment status of borrowers in theportfolio.
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan,
manajemen Bank menelaah apakah suatu aset
keuangan atau kelompok aset keuangan telah
mengalami penurunan nilai.
The bank's management assesses at each statement offinancial position date whether a financial asset orgroup of financial assets is impaired.
Liabilitas akseptasi diklasifikasikan sebagai liabilitas
keuangan yang diukur dengan biaya perolehan
diamortisasi.
1. 1.
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan,
Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti yang
obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok
aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset
keuangan atau kelompok aset keuangan
diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai
telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti
yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut
sebagai akibat dari suatu atau lebih peristiwa
yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut
(peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang
merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus
kas masa depan atas aset keuangan atau
kelompok aset keuangan yang terdapat diestimasi
secara andal.
The Bank assesses at each reporting date wheterthere is objective evidence that a financial assetor group of financial assets is impaired. Afinancial asset or a group of financial assets isimpaired and impairment losses are incurred onlyif there is objective evidence of impairment as aresult of one or more events that occurred afterthe initial recognition of the asset (a "loss event")and that loss event (or events) has an impact onthe estimated future cash flows of the financialasset or group of financial assets that can bereliably estimated.
Aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Acceptance payables are classified as financialliabilities at amortised cost.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
27
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
2. 2.
k. Penurunan nilai dan aset keuangan (lanjutan) k. Impairment of financial assets (continued)
Assets carried at amortized cost (continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
1. Aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi
(lanjutan)
1.
The calculation of the present value of theestimated future cash flows of a collateralisedfinancial asset reflects the cash flows that mayresult from foreclosure less costs for obtainingand selling the collateral, whether or notforeclosure is probable.
Manajemen pertama-tama menentukan apakah
terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai
secara individual atas aset keuangan yang
signifikan secara individual, atau secara kolektif
untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak
signifikan secara individual. Jika manajemen
menentukan tidak terdapat bukti obyektif
mengenai penurunan nilai atas aset keuangan
yang dinilai secara individual, baik aset keuangan
tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka
aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset
keuangan yang memiliki karakteristik risiko
kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai
kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang
penurunan nilainya dinilai secara individual, dan
untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau
tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian
penurunan nilai secara kolektif.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa rugi
penurunan nilai telah terjadi, maka jumlah
kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara
nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus
kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit
di masa depan yang belum terjadi) yang
didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal
dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga
efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal).
Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi
dengan penurunan nilai yang terjadi atau
menggunakan akun cadangan dan jumlah
kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba
rugi.
If there is an objective evidence that animpairment loss has been incurred, the amount ofthe loss is measured as the difference between theasset’s carrying amount and the present value ofestimated future cash flows (excluding futurecredit losses that have not been incurred)discounted at the financial asset’s originaleffective interest rate (i.e., the effective interestrate computed at initial recognition). The carryingamount of the asset shall be reduced eitherdirectly or through the use of an allowanceaccount. The amount of loss is charged to thestatement of profit or loss.
Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa
datang atas aset keuangan dengan agunan
mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan
dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-
biaya untuk memperoleh dan menjual agunan,
terlepas apakah pengambilalihan tersebut
berpeluang terjadi atau tidak.
The management first assesses whether anobjective evidence of impairment existsindividually for financial assets that areindividually significant, or collectively forfinancial assets that are not individuallysignificant. If the management determines that noobjective evidence of impairment exists for anindividually assessed financial asset, whethersignificant or not, the asset is included in a groupof financial assets with similar credit riskcharacteristics and that group of financial assetsis collectively assessed for impairment. Assets thatare individually assessed for impairment and forwhich an impairment loss, is or continues to berecognized are not included in a collectiveassessment of impairment.
28
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
2. 2.
k. Penurunan nilai dan aset keuangan (lanjutan) k. Impairment of financial assets (continued)
Assets carried at amortized cost (continued)
Arus kas masa datang dari kelompok aset
keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi
secara kolektif, diestimasi berdasarkan arus kas
kontraktual dan kerugian historis yang pernah
dialami atas aset -aset yang memiliki karakteristik
risiko kredit yang serupa dengan karakteristik
risiko kredit kelompok tersebut. Kerugian historis
yang pernah dialami kemudian disesuaikan
berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi
untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak
berpengaruh pada periode terjadinya kerugian
historis tersebut, dan untuk menghilangkan
pengaruh kondisi yang ada pada periode historis
namun sudah tidak ada lagi saat ini.
Future cash flows from the financial assets thatare collectively evaluated for impairment, areestimated based on contractual cash flows andhistorical loss experienced for assets with similarcredit risk characteristics of the group. Historicallosses experienced then adjusted based on thelatest data that can be observed to reflect currentconditions that did not affect the period in whichthe historical loss, and to eliminate the influenceof existing conditions in the historical period, butwas no longer present.
Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian
penurunan nilai berkurang karena suatu peristiwa
yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut
diakui, maka dilakukan penyesuaian atas
cadangan kerugian penurunan nilai yang
sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai
selanjutnya diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif, dengan ketentuan nilai tercatat aset
setelah pemulihan penurunan nilai tidak
melampaui biaya perolehan diamortisasi pada
tanggal pemulihan tersebut.
If, in a subsequent year, the amount of theimpairment loss decreases because of an eventoccurring after the impairment was recognized,the previously recognized impairment loss isreversed. Any subsequent reversal of animpairment loss is recognized in the statement ofcomprehensive income, to the extent that thecarrying value of the asset does not exceed itsamortized cost at the reversal date.
Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara
kolektif, aset keuangan dikelompokkan
berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit
seperti mempertimbangkan segmentasi kredit dan
status tunggakan. Karakteristik yang dipilih
adalah relevan dengan estimasi arus kas masa
datang dari kelompok aset tersebut yang
mengindikasikan kemampuan debitur atau
rekanan untuk membayar seluruh liabilitas yang
jatuh tempo sesuai persyaratan kontrak dari aset
yang dievaluasi.
For the purposes of a collective evaluation ofimpairment, financial assets are grouped basedon similar characteristics such as credit risk andcredit segmentation which considers delinquentstatus. The characteristics chosen are relevant tothe estimation of future cash flows from the assetsthat indicates the ability of the debt orcounterparty to pay all liabilities with maturitiescorresponding to the contractual terms of theassets being evaluated.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
1. Aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi
(lanjutan)
1.
When a financial asset is uncollectible, it iswritten off against the related allowance forimpairment loss. Such financial asset is written offafter all the necessary procedures have beencompleted and the amount of the loss has beendetermined.
Ketika aset keuangan tidak tertagih, aset
keuangan tersebut dihapus buku dengan
menjurnal balik cadangan kerugian penurunan
nilai. Aset keuangan tersebut dapat dihapus buku
setelah semua prosedur yang diperlukan telah
dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan.
29
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
2. 2.
k. Penurunan nilai dan aset keuangan (lanjutan) k. Impairment of financial assets (continued)
Available for sale financial assets
l. Biaya dibayar dimuka l. Prepaid expenses
Dalam hal instrumen utang dalam kelompok
tersedia untuk dijual, penurunan nilai ditelaah
berdasarkan kriteria yang sama dengan aset
keuangan yang dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi. Bunga tetap diakru berdasarkan
suku bunga efektif asal yang diterapkan pada
nilai tercatat aset yang telah diturunkan nilainya,
dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga
dalam laporan laba rugi komprehensif. Jika, pada
tahun berikutnya, nilai wajar instrumen utang
meningkat dan peningkatan nilai wajar tersebut
karena suatu peristiwa yang terjadi setelah
penurunan nilai tersebut diakui, maka penurunan
nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan
melalui komponen laba rugi.
In the case of debt instruments classified asavailable for sale, impairment is assessed basedon the same criteria as financial assets carried atamortized cost. Interest continues to be accrued atthe original effective interest rate on the reducedcarrying amount of the asset and is recorded aspart of interest income in the consolidatedstatement of comprehensive income. If, insubsequent year, the fair value of a debtinstrument increased and the increase can beobjectively related to an event occurring after theimpairment loss was recognized in theconsolidated statement of comprehensive income,the impairment loss is reversed through the profitor loss.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Prepaid expenses are amortized over their beneficialperiods or contract using the straight-line method.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa
manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan
metode garis lurus.
Dalam hal instrumen ekuitas dalam kelompok
tersedia untuk dijual, penelaahan penurunan nilai
ditandai dengan penurunan nilai wajar dibawah
biaya perolehannya yang signifikan dan
berkelanjutan. Jika terdapat bukti obyektif
penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai
kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya
perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi
kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah
diakui dalam komponen laba rugi, dikeluarkan
dari ekuitas dan diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif. Kerugian penurunan nilai tidak
boleh dipulihkan melalui komponen laba rugi.
Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya
penurunan nilai diakui di ekuitas.
In case of equity investments classified asavailable for sale, assessment of any impairmentwould include a significant or prolonged declinein the fair value of the investments below its cost.Where there is evidence of impairment, thecumulative loss measured as the differencebetween the acquisition cost and the current fairvalue, less any impairment loss on that financialasset previously recognized in the profit and lossis removed from equity and recognized in thestatement of comprehensive income. Impairmentlosses on equity investments are not reversedthrough the profit and loss. Increases in fair valueafter impairment are recognized directly in equity.
2. Aset keuangan tersedia untuk dijual 2.
30
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
2. 2.
m. Aset tetap m. Premises and equipment
Bangunan BuildingsKomputer ComputersPerlengkapan dan peralatan kantor Fixtures and office equipmentKendaraan bermotor Vehicles5
Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan
dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa
atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan
nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan
sepenuhnya.
Tahun/Years
When each major inspection is performed, its cost isrecognized in the carrying amount of the item ofpremises and equipment as a replacement if therecognition criteria are satisfied. Such majorinspection is capitalized and amortized over the nextmajor inspection activity.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Beban-beban yang timbul setelah aset tetap
digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan,
dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif pada
saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut
menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa
datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat
melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban
tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya
perolehan aset tetap. Penyusutan dihitung berdasarkan
metode garis lurus selama masa manfaat aset tetap
sebagai berikut:
Expenditures incurred after the premises andequipment have been put into operations, such asrepairs and maintenance costs, are normally chargedto operations in the year such costs are incurred. Insituations where it can be clearly demonstrated thatthe expenditures have resulted in an increase in thefuture economic benefits expected to be obtained fromthe use of the premises and equipment beyond itsoriginally assessed standard of performance, theexpenditures are capitalized as additional costs ofpremises and equipment. Depreciation is computed ona straight-line basis over the premises andequipment’s useful lives, as follows:
5
5
The carrying values of premises and equipment arereviewed for impairment when events or changes incircumstances indicate that the carrying values maynot be recoverable.
20
Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi
diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu
penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan.
Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut
diamortisasi selama periode sampai dengan saat
inspeksi signifikan berikutnya.
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga
perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian
yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang
dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa
aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai
dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.
The initial cost of premises and equipment consists ofits purchase price, including non-refundable importduties and taxes and any directly attributable costs inbringing the premises and equipment to its workingcondition and location for its intended use.
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan
biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya
perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi
penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika
ada.
Premises and equipment, except for land, are carriedat cost, less accumulated depreciation and anyimpairment in value.
31
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
2. 2.
m. Aset tetap (lanjutan) m. Premises and equipment (continued)
n. Agunan yang diambil alih n. Foreclosed assets
Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan
hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau
kerugian pada saat penjualan agunan.
The difference between the carrying value of theforeclosed assets and the proceeds from its sale isrecognized as a gain or loss in the period the assetswas sold.
Biaya-biaya yang berkaitan dengan pemeliharaan
agunan yang diambil alih dibebankan ke laporan laba
rugi komprehensif pada saat terjadinya.
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen,
maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui
penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
tahun berjalan.
The carrying amount of the property is written-downto recognize a permanent dimunition in value of theforeclosed property, which is charged to the currentyear statement of profit or loss and othercomprehensive income.
Manajemen melakukan evaluasi secara berkala atas
nilai agunan yang diambil alih. Bila terjadi penurunan
nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya
dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan
kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain tahun berjalan.
Foreclosed assets are stated at the lower of carryingamount or fair value less costs to sell. The differencebetween the value of the foreclosed properties and theoutstanding loan principal, if any, is charged to thecurrent year statement of profit or loss and othercomprehensive income.
Management evaluates periodically the value offoreclosed assets. If there are permanent impairment,the carrying amount is reduced to recognize thedecline and losses charged to the statement of profitor loss and other comprehensive income for the year.
The costs of maintenance and renovation of foreclosedproperties are charged to statement of comprehensiveincome when incurred.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya
pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis
masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau
pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari
penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar
perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika
ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut,
dan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain pada tahun terjadinya penghentian
pengakuan.
An item of premises and equipment is derecognizedupon disposal or when no future economic benefits areexpected from its use or disposal. Any gains or lossarising from derecognition of premises and equipment(calculated as the difference between the net disposalproceeds, if any, and the carrying amount of the item)is included in the statement of profit or loss and othercomprehensive income in the year the item isderecognized.
Agunan yang diambil alih dicatat pada nilai yang lebih
rendah antara nilai tercatat atau nilai wajar setelah
dikurangi biaya untuk menjual. Selisih antara nilai
agunan yang diambil alih dengan sisa pokok pinjaman
yang diberikan, jika ada, dibebankan ke laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun
berjalan.
Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan
dari kelompok aset tetap berikut akumulasi
penyusutan serta akumulasi penurunan nilai yang
terkait dengan aset tetap tersebut.
When assets are sold or retired, the cost and relatedaccumulated depreciation and any impairment lossare eliminated from the accounts.
Collaterals on loans in the form of land and otherassets foreclosed by the Bank, are presented under“Other Assets” account.
Agunan kredit yang diberikan, berupa tanah dan aset
lainnya, yang telah diambil alih oleh Bank disajikan
dalam perkiraan “Aset lain-lain”.
Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan
ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian
apabila hasil telah berbeda dengan estimasi
sebelumnya.
The asset’s residual values, useful lives anddepreciation method are reviewed and adjusted, ifappropriate, at each financial year end.
32
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
2. 2.
o. Transaksi sewa o. Lease transactions
1.
2.
3.
4.
Sewa operasi Operating lease
p. Liabilitas segera p. Liability immediately payable
Penentuan apakah suatu kontrak merupakan, atau
mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi
kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah
pemenuhan syarat kontrak tergantung pada
penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi
hak untuk menggunakan aset tersebut.
The determination of whether an arrangement is, orcontains a lease is based on the substance of thearrangement at inception date of whether thefulfillment of the arrangement is dependent on the useof a specific asset or assets and the arrangementconveys a right to use the asset.
Evaluasi ulang atas perjanjian sewa dilakukan setelah
tanggal awal sewa hanya jika salah satu kondisi
berikut terpenuhi:
A reassessment is made after inception of the leaseonly if one of the following applies:
4. Terdapat perubahan subtansial atas aset yang
disewa.
There is a substantial change to the asset.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Terdapat perubahan dalam persyaratan perjanjian
kontraktual, kecuali jika perubahan tersebut
hanya memperbarui atau memperpanjang
perjanjian yang ada;
There is a change in contractual terms, other thana renewal or extension of the agreement;
1.
Liabilitas segera disajikan sebesar biaya perolehan
yang diamortisasi.
Obligations due immediately are stated at theamortised cost.
2. Opsi pembaruan dilakukan atau perpanjangan
disetujui oleh pihak- pihak yang terkait dalam
perjanjian, kecuali ketentuan pembaruan atau
perpanjangan pada awalnya telah termasuk dalam
masa sewa;
A renewal option is exercised or extensiongranted, unless the term of the renewal orextension was initially included in the lease term;
3. Terdapat perubahan dalam penentuan apakah
pemenuhan perjanjian tergantung pada suatu aset
tertentu; atau
There is a change in the determination of whetherthe fulfillment is dependent on a specified asset;or
Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai
beban dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain dengan dasar garis lurus selama
masa sewa.
Operating lease payments are recognized as anexpense in the statement of profit or loss and othercomprehensive income on a straight-line basis overthe lease term.
Liabilitas segera adalah liabilitas Bank kepada pihak
lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai
perjanjian yang ditetapkan sebelumnya.
Obligation due immediately represents the Bank'sliabilities to other parties that immediately payable inaccordance with terms of the relevant agreements.
Apabila evaluasi ulang telah dilakukan, maka
akuntansi sewa harus diterapkan atau dihentikan
penerapannya pada tanggal dimana terjadi perubahan
kondisi pada skenario 1, 3 atau 4 dan pada tanggal
pembaharuan atau perpanjangan sewa pada skenario
2.
Where a reassessment is made, lease accounting shallcommence or cease from the date when the change incircumstances gave rise to the reassessment forscenarios 1, 3 or 4 and the date of renewal orextension period for scenario 2.
33
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
2. 2.
q. Simpanan dan simpanan dari bank lain q. Deposits and deposits from other banks
Giro merupakan simpanan nasabah yang dapat
digunakan sebagai alat pembayaran, yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek,
atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro
atau sarana perintah pembayaran lainnya.
Demand deposits represent deposits of customerswhich may be used as instruments of payment, andwhich may be withdrawn at any time by checks, orother orders of payment or transfers.
Simpanan merupakan liabilitas kepada nasabah dalam
bentuk giro, tabungan dan deposito berjangka.
Deposits are liabilities to customers in the form ofdemand deposits, savings deposits and time deposits.
Deposits from other banks are liabilities to otherbanks in the form of demand deposits, and timedeposits with original maturities of each agreement.
Tabungan merupakan simpanan nasabah yang
penarikannya hanya dapat dilakukan sesuai dengan
syarat tertentu yang disepakati pada saat pembukaan
rekening tabungan. Penarikan atas tabungan tidak
dapat dilakukan dengan menggunakan cek atau
instrumen sejenis, tetapi menggunakan formulir
penarikan tersendiri yang hanya berlaku di bank yang
bersangkutan dan/atau menggunakan kartu Anjungan
Tunai Mandiri (ATM).
Savings deposits represent deposits of customerswhich may only be withdrawn when certain agreedconditions at the account opening are met. They maynot be withdrawn by checks or other equivalentinstruments, except by using specific withdrawal slipwhich can only be validated at the depository bankand/or by using Automatic Teller Machine (ATM)card.
Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah
yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada saat
jatuh tempo sesuai dengan jangka waktu yang
disepakati dengan nasabah pada saat penempatannya,
dimana nasabah akan dikenakan penalti apabila
melakukan penarikan sebelum tanggal jatuh
temponya.
Time deposits represent deposits of customers whichmay only be with drawn after a certain period of timein accordance with the agreement with the customersat the time of placement, or the customers will be finedor penalized if withdrawals are made before maturity.
Simpanan dari bank lain merupakan liabilitas
kepada bank lain dalam bentuk giro dan deposito
berjangka dengan periode jatuh tempo menurut
perjanjian masing-masing.
Simpanan dan simpanan dari bank lain
diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang
diukur pada biaya perolehan diamortisasi
menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya
tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung
dengan perolehan simpanan dan simpanan dari bank
lain dikurangkan dari jumlah simpanan yang diterima.
Deposits and deposits from other banks are classifiedas financial liabilities measured atamortized costusing the effective interest method. Incremental costsdirectly attributable to the acquisition of deposits anddeposits from other banks are deducted from theamount of deposits.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
34
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
2. 2.
r. Pinjaman yang diterima r. Borrowings
s. Pengakuan pendapatan bunga dan beban bunga s. Recognition of interest revenues and interest expenses
Interest income and expense for all financialinstruments are recognized in the statement ofcomprehensive income on accrual basis using theeffective interest rate method.
Biaya transaksi yang terjadi dan dapat diatribusikan
secara langsung terhadap perolehan atau penerbitan
instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi diamortisasi sepanjang
umur instrumen keuangan menggunakan metode suku
bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari
pendapatan bunga untuk biaya transaksi terkait aset
keuangan, dan sebagai bagian dari beban bunga untuk
biaya transaksi terkait liabilitas keuangan.
Transaction costs that occurand are directlyattributable to the acquisition or issuance of financialinstruments not measured at fair value through profitand loss are amortized over the life of financialinstruments using the effective interest rate methodand recorded as part of interest income for financialassets directly attributable for transaction costs, andas part of interest expense for transaction costs related to financial liabilities.
Jika penurunan nilai diakui untuk aset keuangan atau
kelompok aset keuangan serupa dalam kategori
dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman yang diberikan
dan piutang atau tersedia untuk dijual, maka
pendapatan bunga yang diperoleh setelah pengakuan
penurunan nilai tersebut diakui berdasarkan suku
bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus
kas masa depan pada saat perhitungan kerugian
penurunan nilai.
If impairment loss is recognized on a financialasset or Company of similar financial assets in thecategory classified as held to maturity, loans andreceivables, and available for sale, the interest incomeearned after the impairment loss was recognized isbased on the interest rate used for discounting thefuture cash flows in calculating the impairment losses.
Pinjaman diterima merupakan dana yang diterima dari
Bank Indonesia atau pihak lain dengan liabilitas
pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan
perjanjian pinjaman.
Borrowings are funds received from Bank Indonesiaor other parties with payment obligation based onborrowings agreement.
Pinjaman diterima diakui sebesar nilai wajar pada
awalnya dan selanjutnya diukur sebesar biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode
suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi
dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto
atau premi terkait dengan pengakuan awal pinjaman
diterima dan biaya transaksi merupakan bagian tidak
terpisahkan dari metode suku bunga efektif.
Borrowings are initially recognized at fair value andsubsequently measured at amortized cost using theeffective interest rate method. Amortized cost iscalculated by taking into account any discount orpremium related to the initial rcognition ofborrowings and transaction costs are an integral partof the effective interest rate method.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Pendapatan bunga dan beban bunga untuk semua
instrumen keuangan diakui di dalam laporan laba rugi
komprehensif secara akrual dengan menggunakan
metode suku bunga efektif.
35
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
2. 2.
t. t.
Provisi dan komisi terkait instrumen keuangan Fees and commissions related to financial instruments
Provisi dan komisi lainnya Other fees and commission
u. Pendapatan dan beban operasional lainnya u. Other operating revenue and expenses
Recognition of revenues and expenses on commissionsand fees
Provisi dan komisi lainnya yang tidak terkait dengan
kegiatan perolehan instrumen keuangan dan jangka
waktu tertentu yang jumlahnya signifikan, dan
diamortisasi menggunakan metode garis lurus sesuai
dengan jangka waktu transaksi yang bersangkutan.
Sedangkan, pendapatan dan beban provisi dan komisi
lainnya yang tidak signifikan langsung diakui sebagai
pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.
Fees and commissions that are not related to theacquisition or issuance of financial instrument andhave maturity terms in which a mounts are significant,are deferred and amortized using the straight- linemethod over the term of the relevant transaction.Mean while, provision fees income and expenses andcommissions that are not significant are recognizedimmediately as income or expenses on the transactiondate.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Pengakuan pendapatan dan beban provisi dan komisi
Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang terkait
dengan perolehan instrumen keuangan dalam kategori
dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman diberikan dan
piutang, serta tersedia untuk dijual, atau terkait jangka
waktu tertentu yang jumlahnya signifikan, dicatat
sebagai bagian dari nilai wajar aset atau liabilitas
keuangan dan diamortisasi sesuai dengan jangka
waktunya dengan menggunakan suku bunga efektif.
Commission income and expense and fees associatedwith the acquisition of financial instrumentscategorized as held to maturity, loans andreceivables, and available for sale, or related to aperiod of time that the amount is significant, arerecorded as part of the fair value of financial assets orfinancial liabilities and amortized over the time periodusing the effective interest rate.
Pendapatan provisi dan komisi lainnya, meliputi
pendapatan yang tidak terkait dengan kredit, seperti
pendapatan terkait dengan ekspor impor dan bank
garansi, dan pendapatan yang diakui pada saat jasa
diberikan.
Revenues from commission and other fees not relatedto credit, such as banca assurance services, andrevenues associated with import and export bankguarantee, are recognized as revenue when theservices are rendered.
Pendapatan operasional lainnya diakui pada saat
terjadinya.
Other operating revenues are recognized whenearned.
Beban operasional lainnya diakui pada saat terjadinya
dengan menggunakan metode akrual.
Other operating expenses are recognized whenincurred using the accrual method.
36
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
2. 2.
v. Penurunan nilai aset non keuangan v. Impairment of non-financial assets
w. Pajak penghasilan w. Income tax
The Bank applied SFAS No. 46 (Revised 2014),“Accounting for Income Tax”, which requires theBank to account for the current and future taxconsequences of the future recovery (settlement) of thecarrying amount of assets (liabilities) that arerecognized in the statements of financial position andtransactions and other events of the current period.
Estimated recoverable amount is the higher of fairvalue less cost to sell or value in use. In assessingvalue in use, the estimated future cash flows arediscounted to their present value using a pre-taxdiscount rate that reflects current market assessmentsof the time value of money and the risks specific to theasset for which the estimates of future cash flows havenot been adjusted.
Bank menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2014),
“Pajak Penghasilan”, yang mengharuskan Bank untuk
memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak
masa depan atas pemulihan di masa depan
(penyelesaian) dari jumlah tercatat aset (liabilitas)
yang diakui dalam laporan posisi keuangan dan
transaksi-transaksi serta peristiwa lain yang terjadi
dalam periode berjalan.
Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset
non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai
tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas)
dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh
kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke
laba rugi kecuali aset tersebut dicatat sebesar nilai
revaluasi, dimana kerugian penurunan nilai
diperlakukan sebagai penurunan revaluasi.
If the recoverable amount of a non-financial asset(cash generating unit) is less than its carrying amount,the carrying amount of the asset (cash generating unit)is reduced to its recoverable amount and animpairment loss is recognized immediately againstearnings unless the relevant asset is carried atrevaluation amount, in which the impairment loss istreated as revaluation decrease.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Pada tanggal pelaporan, Bank menelaah nilai tercatat
aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat
indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami
penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai
yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi
untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai
(jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk
mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas
suatu aset individu, Bank mengestimasi nilai yang
dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas
aset.
At reporting dates, the Bank reviews the carryingamount of non-financial assets to determine whetherthere is any indication that those assets have sufferedan impairment loss. If any such indication exists, therecoverable amount of the asset is estimated in orderto determine the extent of the impairment loss (if any).Where it is not possible to estimate the recoverableamount of an individual asset, the Bank estimates therecoverable amount of the cash generating unit towhich the asset belongs.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah
nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi dengan
biaya untuk menjual atau nilai pakai. Dalam menilai
nilai pakai, estimasi arus kas masa depan
didiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat
diskonto sebelum pajak yang menggambarkan
penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko
spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa
depan belum disesuaikan.
37
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
2. 2.
w. Pajak penghasilan (lanjutan) w. Income tax (continued)
x. Imbalan pasca-kerja x. Employee benefits
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
Bank menerapkan metode aset dan liabilitas dalam
menghitung beban pajaknya. Dengan metode ini, aset
dan liabilitas pajak tangguhan diakui pada setiap
tanggal pelaporan sebesar perbedaan temporer aset
dan liabilitas untuk tujuan akuntansi dan tujuan pajak.
Metode ini juga mengharuskan pengakuan manfaat
pajak di masa akan datang, seperti kompensasi rugi
fiskal, jika kemungkinan realisasi manfaat tersebut di
masa mendatang cukup besar (probable ). Tarif pajak
yang berlaku digunakan dalam menentukan pajak
penghasilan tangguhan.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan saling
hapus di laporan posisi keuangan sesuai dengan
penyajian aset dan liabilitas pajak kini.
Deferred tax asset and liability are offset in thestatement of financial position in the same manner thecurrent asset and liability are presented.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Koreksi atas liabilitas pajak diakui pada saat
diterimanya surat ketetapan pajak, atau apabila
diajukan keberatan dan atau banding, pada saat
keputusan atas keberatan atau banding itu diterima.
Amendments to taxation obligations are recordedwhen an assessment is received, or if objection and orappeal is applied, when the results of the objection orappeal are determined.
Beban pensiun berdasarkan program dana pensiun
manfaat pasti ditentukan melalui perhitungan aktuaria
secara periodik dengan menggunakan metode
projected-unit-credit dan menerapkan asumsi atas
tingkat diskonto, hasil yang diharapkan atas aset dana
pensiun dan tingkat kenaikan manfaat pasti pensiun
tahunan.
The Bank adopts the asset and liability method indetermining its income tax expense. Under thismethod, deferred tax assets and liabilities arerecognized at each reporting date for temporarydifferences between the accounting and tax base ofassets and liabilities. This method also requires therecognition of future tax benefits, such as tax losscarryforwards, to the extent that realization of suchbenefits is probable. Currently enacted tax rates areused in the determination of deferred income tax.
Pension costs defined benefit pension plans aredetermined by periodic actuarial calculation using theprojected-unit-credit method and applying theassumptions on discount rate, expected return on planassets and annual rate of increase in compensation.
Seluruh pengukuran kembali, terdiri atas keuntungan
dan kerugian aktuarial dan hasil atas aset dana
pensiun (tidak termasuk bunga bersih) diakui
langsung melalui penghasilan komprehensif lainnya
dengan tujuan agar aset atau kewajiban pensiun bersih
diakui dalam laporan posisi keuangan untuk
mencerminkan nilai penuh dari defisit dan surplus
dana pensiun. Pengukuran kembali tidak
mengreklasifikasi laba atau rugi pada periode
berikutnya.
All re-measurements, comprising of actuarial gainsand losses, and the return of plan assets (excluding netinterest) are recognized immediately through othercomprehensive income in order for the net pensionasset or liability recognized in the statements offinancial position to reflect the full value of the plandeficit and surplus. Re-measurements are notreclassified to profit or loss in subsequent periods.
Seluruh biaya jasa lalu diakui pada saat yang lebih
dulu antara ketika amandemen/kurtailmen terjadi atau
ketika biaya restrukturisasi atau pemutusan hubungan
kerja diakui. Sebagai akibatnya, biaya jasa lalu yang
belum vested tidak lagi dapat ditangguhkan dan diakui
selama periode vesting masa depan.
All past service costs are recognized at the earlier ofwhen the amendment/curtailment occurs and when therelated restructuring or termination costs arerecognized. As a result, unvested past service costscan no longer be deferred and recognized over thefuture vesting period.
38
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
2. 2.
y. Perubahan kebijakan akuntansi dan pengungkapan y. Changes in accounting policies and disclosures
1)
2)
3)
4)
Amandement to SFAS No. 24: Employee Benefitson Defined benefit plans: EmployeeContributions. SFAS No. 24 requires an entity toconsider contributions from employees or thirdparties when accounting for defined benefit plans.Where the contributions are linked to service, theyshould be attributed to periods of service as anegative benefit. These amendments clarify that, ifthe amount of the contributions is independent ofthe number of years of service, an entity ispermitted to recognise such contributions as areduction in the service cost in the period in whichthe service is rendered, instead of allocating thecontributions to the periods of service.
4) PSAK No.25 (Penyesuaian 2015) : "Kebijakan
Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan
Kesalahan", memberikan koreksi editorial pada
PSAK No. 25 paragraf 27 tentang keterbatasan
penerapan retrospektif.
SFAS No. 25 (2015 Improvement): "Accountingpolicies, accounting estimated changing, andmisstatement", providing correction editorial inSFAS No. 25 paragraph 27 about limitation ofrestropective implementation.
Amandemen PSAK No. 16: Aset Tetap tentang
Klarifikasi Metode yang Diterima untuk
Penyusutan dan Amortisasi. Amandemen ini
mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam
PSAK No. 16 dan PSAK No. 19 Aset Tak
Berwujud bahwa pendapatan mencerminkan
suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan
dari pengoperasian usaha (yang mana aset
tersebut adalah bagiannya) dari pada manfaat
ekonomik dari pemakaian melalui penggunaan
aset. Sebagai kesimpulan bahwa penggunaan
metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan
pada pendapatan adalah tidak tepat.
Amandements to SFAS No. 16: Propery, Plant ndEquipment on Clarification of the acceptedmethod for depreciation and amortization. Theeamendments clarifiy the principle in SFAS No. 16and SFAS No. 19 Intangible Asset that revenuereflects a pattern of economic benefits that aregenerated from operating a business (of which theasset is part) rather than the economic benefitsthat are consumed through use of the asset. As aresult, a revenue-based method cannot be used todepreciate the Property, Plant and Equipment.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Bank telah menerapkan standar akuntansi berikut
pada tanggal 1 Januari 2016 yang dianggap relevan
dengan Bank:
The Bank adopted the following accounting standards,which are considered relevant, starting on January 1,2016:
Amandemen PSAK No.1 : Penyajian Laporan
Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan.
Amandemen ini mengklarifikasi, bukan
mengubah secara signifikan, persyaratan PSAK
No. 1, antara lain, mengklasifikasi mengenai
materialitas, fleksibilitas urutan sistematis catatan
atas laporan keuangan dan pengidentifikasian
kebijakan akuntansi signifikan.
Amandements to SFAS No. 1: Presentation ofFinancial Statements on Disclosures initiative.This amandments clarify, rather than significantlychange, existing SFAS No.1 requirements, amongothers, to clarify the materiality, flexibility as tothe order in which they present the notes tofinancial statements and identification ofsignificant accounting policies.
2)
1)
3) Amandemen PSAK No. 24: Imbalan Kerja
tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja.
PSAK No. 24 meminta entitas untuk
memperhatikan iuran dari pekerja atau pihak
ketiga ketika memperhitungkan program manfaat
pasti. Ketika iuran tersebut sehubungan dengan
jasa, harus diatribusikan pada periode jasa
sebagai imbalan negatif. Amandemen ini
mengklarifikasi bahwa, jika jumlah iuran tidak
bergantung pada jumlah tahun jasa, entitas
diperbolehkan untuk mengakui iuran tersebut
sebagai pengurang dari biaya jasa dalam periode
ketika jasa terkait diberikan, daripada alokasi
iuran tersebut pada periode jasa.
39
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
2. 2.
y. Perubahan kebijakan akuntansi dan pengungkapan (Lanjutan) y. Changes in accounting policies and disclosures(Continued)
5)
6)
7)
Penerapan PSAK diatas, tidak menimbulkan perubahan
yang signifikan terhadap pelaporan keuangan.
The adoption of SFAS above, did not result significantchanges to financial statement reported.
7) PSAK No. 68 (Penyesuaian 2015) Pengukuran
Nilai Wajar. Penyesuaian ini mengklarifikasi
bahwa pengecualian portofolio dalam PSAK 68
dapat diterapkan tidak hanya kelompok aset
keuangan dan liabilitas keuangan, tetapi juga
diterapkan pada kontrak lain dalam ruang lingkup
PSAK No.55.
SFAS No. 68 (2015 Improvement):Fair ValueMeasurement.The improvement clarifies that theportfolio exception in SFAS No. 68 can be appliednot only to financial assets and financialliabilities, but also to other contracts within thescope of SFAS No. 55.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015): Pengungkapan
Pihak-pihak Berelasi. Penyesuaian ini
mengklarifikasi bahwa entitas manajemen (entitas
yang menyediakan jasa personil manajemen
kunci) adalah pihak berelasi yang dikarenakan
pengungkapan pihak berelasi. Dan entitas yang
memakai entitas manajemen mengungkapkan
biaya yang terjadi untuk jasa manajemennya.
SFAS No. 7 (2015 Improvement):Related PartyDisclosures. The improvement clarifies thaht amanagement entity (an entity that provides keymanagement personnel services) is a related partydisclosures. In addition, an entity that uses amanagement entity is required to disclose theexpenses incurred for management services.
Bank telah menerapkan standar akuntansi berikut
pada tanggal 1 Januari 2016 yang dianggap relevan
dengan Bank: (lanjutan)
The Bank adopted the following accounting standards,which are considered relevant, starting on January 1,2016: (continued)
5)
6) PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015): Aset Tetap.
Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa dalam
PSAK No. 16 dan PSAK No. 19 aset dapat
direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang
dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto
ataupun neto. Dan akumulasi penyusutan atau
amortisasi adalah perbedaan antara jumlah
tercatat bruto dan jumlah tercatat aset tersebut.
Jumlah tercatat aset tersebut disajikan kembali
pada jumlah revaluasiannya.
SFAS No. 16 (2015 Improvement): Property,Plant and Equipment. The improvement clarifiesthat in SFAS No. 16 and SFAS No. 19 that theasset may be revalued by reference to observabledata on either the gross or the net carryingamount. In addition, the accumulateddepreciation or amortisation is the differencebetween the gross and carrying ammounts of theasset. Carrying amounts of the asset is restated byrevaluated amounts.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
40
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
3. 3.
a. Pertimbangan a. Judgements
- Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Classification of financial assets and liabilities
- Aset keuangan yang tidak memiliki kuotasi harga Financial assets not quoted in active marketdi pasar yang aktif
Penyusunan laporan keuangan Bank mensyaratkan
manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan
asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan atas
pendapatan, beban, aset dan liabilitas, serta
pengungkapan liabilitas kontinjensi, pada akhir periode
pelaporan. Namun, ketidakpastian estimasi dan asumsi
ini dapat menyebabkan hasil yang memerlukan
penyesuaian material atas nilai tercatat aset dan liabilitas
yang berdampak pada masa mendatang.
-
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi,
manajemen telah membuat pertimbangan-
pertimbangan berikut ini, yang terpisah dari estimasi
dan asumsi, yang memiliki pengaruh paling signifikan
terhadap jumlah yang dicatat dalam laporan
keuangan :
-
Bank menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas
tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas
keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi
yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2014)
dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan
liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan
akuntansi Bank.
Bank mengklasifikasikan aset keuangan dengan
mengevaluasi, antara lain, apakah aset tersebut
memiliki atau tidak memiliki kuotasi harga di pasar
yang aktif. Evaluasi tersebut juga mencakup
apakah kuotasi harga suatu aset keuangan di pasar
yang aktif, merupakan kuotasi harga yang tersedia
secara reguler, dan kuotasi harga tersebut
mencerminkan transaksi di pasar yang aktual dan
terjadi secara reguler dalam suatu transaksi wajar.
The Bank classifies financial assets by evaluating,among others, whether the asset is quoted or not inan active market. Included in the evaluation onwhether a financial asset is quoted in an activemarket is the determination on whether quotedprices are readily and regularly available, andwhether those prices represent actual and regularlyoccurring market transactions on an arm’s lengthbasis.
The Bank determines the classifications of certainassets and liabilities as financial assets andfinancial liabilities by judging if they meet thedefinition set forth in SFAS No. 55 (Revised 2014).Accordingly, the financial assets and financialliabilities are accounted for in accordance with theBank's.
In the process of applying the accounting policies,management has made the following judgements,apart from the estimates and assumptions, which havethe most significant effect on the amounts recognizedin the financial statements:
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASIDAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN
The preparation of the financial statements requiresmanagement to make judgements, estimates andassumptions that affect the reported amounts of revenues,expenses, assets and liabilities, and the disclosure ofcontingent liabilities, at the end of the reporting period.Uncertainty about these assumptions and estimates couldresult in outcomes that require a material adjustment tothe carrying amount of the asset and liability affected infuture periods.
USE OF JUDGEMENTS, ESTIMATES AND
ASSUMPTIONS
41
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
3. 3.
a. Pertimbangan (lanjutan) a. Judgements (continued)
- Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan
If there is objective evidence of impairment, timingand collectible amounts are estimated based onhistorical loss data. Allowance for decline in valueis provided on accounts specifically identified asimpaired. Written off loans and receivables arebased on management’s decisions that the financialassets are uncollectible or cannot be realized inwhatsoever actions have been taken. Evaluation ofreceivables to determine the total allowance to beprovided is performed periodically during the year.Therefore, the timing and amount of allowance forimpairment losses recorded at each period mightdiffer based on the judgments and estimates thathave been used.
Allowance for impairment is maintained at a levelconsidered adequate to provide for potentiallyuncollectible financial assets. The Bank assessesspecifically at each statement of financial positiondate whether there is an objective evidence that afinancial asset is impaired (uncollectible).
Cadangan yang dibentuk adalah berdasarkan
pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor
lainnya yang mungkin mempengaruhi
kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan
likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan
yang dialami oleh debitur atau penundaan
pembayaran yang signifikan.
- Allowance for impairment of financial assets
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASIDAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (Lanjutan)
USE OF JUDGEMENTS, ESTIMATES AND
ASSUMPTIONS (Continued)
Cadangan kerugian penurunan nilai pinjaman yang
diberikan dan piutang dipelihara pada jumlah yang
menurut manajemen adalah memadai untuk
menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset
keuangan. Pada setiap tanggal laporan posisi
keuangan, Bank secara spesifik menelaah apakah
telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset
keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak
tertagih).
AThe level of allowance is based on past collectionexperience and other factors that may affectcollectability such as the probability of insolvencyor significant financial difficulties of the debtors orsignificant delay in payments.
Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka
saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih
diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa
lalu. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk
atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik
telah mengalami penurunan nilai. Akun pinjaman
yang diberikan dan piutang dihapusbukukan
berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset
keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau
direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah
dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang
bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah cadangan
yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala
sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran
jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang
tercatat pada setiap periode dapat berbeda
tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang
digunakan.
42
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
3. 3.
a. Pertimbangan (lanjutan) a. Judgements (continued)
- Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan
(lanjutan)
Nilai Tercatat/ Carrying value
Aset keuangan Financial assetsDimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity
Penempatan pada Bank Indonesia Placement wth Bank IndonesiaEfek-efek Securities
Pinjaman diberikan dan piutang Loans and receivablesKas CashGiro pada Bank Indonesia Demand deposits with Bank IndonesiaGiro pada bank lain Demand deposits with other banksPenempatan pada bank lain Placement with other bankKredit yang diberikan - bersih Loans - netTagihan akseptasi Acceptance receivablePendapatan bunga akrual Interest receivableAset lain-lain Other assets
Jumlah aset keuangan Total financial assets
- Komitmen sewa operasi – Bank sebagai lessee
3.516.218
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASIDAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (Lanjutan)
Nilai tercatat aset keuangan Bank dalam kategori
dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman
diberikan dan piutang pada tanggal 31 Desember
2016 dan 2015 diungkapkan sebagai berikut:
The carrying value of the Bank’s held to maturityand loans and receivables financial assets as ofDecember 31, 2016 and 2015 are as follows:
193.747 145.813
Operating lease commitments - the Bank as lessee
4.644.890 4.816.973
8.670
21.336
2.046
54.398
2016 2015
100.197
3.358.003
40.375
USE OF JUDGEMENTS, ESTIMATES AND
ASSUMPTIONS (Continued)
- Allowance for impairment of financial assets(continued)
302.710
581.316 442.624
303.523 304.973
21.655 29.056
-
Bank telah menandatangani sejumlah perjanjian
sewa ruangan, kendaraan dan mesin ATM. Bank
menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa
operasi karena Bank tidak menanggung secara
signifikan seluruh risiko dan manfaat dari
kepemilikan aset- aset tersebut.
The Bank has entered into various leaseagreements for commercial spaces, vehicles andATM machines. The Bank has determined that it isan operating lease since the Bank does not bearsubstantially all the significant risks and rewards ofownership of the related assets.
13.149
20.860
1.195
43
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
3. 3.
b. Estimasi dan asumsi b. Estimates and assumptions
- Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan
- Estimasi masa manfaat aset tetap Estimated useful lives of fixed assets
The key assumptions concerning the future and otherkey sources of estimation uncertainty at the reportingdate that have a significant risk of causing a materialadjustment to the carrying amounts of assets andliabilities within the next financial period/year aredisclosed below. The Bank based its assumptions andestimates on parameters available when the financialstatements were prepared. Existing circumstances andassumptions about future developments may changedue to market changes or circumstances arisingbeyond the control of the Bank. Such changes arereflected in the assumptions when they occur.
The useful lives of each of the item of the Bank’spremises and equipment are estimated based on theperiod over which the asset is expected to beavailable for use. Such estimation is based on acollective assessment of similar business, internaltechnical evaluation and experience with similarassets. The estimated useful life of each asset isreviewed periodically and updated if expectationsdiffer from previous estimates due to physical wearand tear, technical or commercial obsolescence,and legal or other limits on the use of the asset. It ispossible, however, that future results of operationscould be materially affected by changes in theamounts and timing of recorded expenses broughtabout by changes in the factors mentioned above. Areduction in the estimated useful life of any item ofpremises and equipment would increase therecorded depreciation and decrease the carryingvalues of these assets.
Masa manfaat dari masing-masing aset tetap Bank
diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut
diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi
tersebut didasarkan pada penilaian kolektif
berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi
teknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis.
Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara
berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari
perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena
pemakaian, usang secara teknis atau komersial
serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya
terhadap penggunaan aset. Dengan demikian, hasil
operasi di masa mendatang mungkin dapat
terpengaruh secara signifikan oleh perubahan
dalam jumlah dan waktu terjadinya biaya karena
perubahan yang disebabkan oleh faktor- faktor
yang disebutkan di atas. Penurunan estimasi masa
manfaat ekonomis setiap aset tetap akan
menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan
penurunan nilai tercatat aset tetap.
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia
mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan
liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya,
dan penyajian ini mengharuskan penggunaan
estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang
signifikan ditentukan berdasarkan bukti- bukti
obyektif yang dapat diverifikasi (seperti suku
bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan
nilai wajar dapat menjadi berbeda karena
penggunaan metode penilaian yang berbeda.
Indonesian Financial Accounting Standardsrequire measurement of certain financial assetsand liabilities at fair values, and the disclosurerequires the use of estimates. Significantcomponent of fair value measurement is determinedbased on verifiable objective evidence (i.e.interest rate), while timing and amount of changesin fair value might differ due to different valuationmethod used.
-
Fair value of financial assets and financialliabilities
There is no change in the estimated useful lives ofpremises and equipment.
Tidak terdapat perubahan signifikan dalam
estimasi masa manfaat aset tetap selama tahun
berjalan.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASIDAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (Lanjutan)
USE OF JUDGEMENTS, ESTIMATES AND
ASSUMPTIONS (Continued)
-
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi
ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang
memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang
material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk
tahun/periode berikutnya diungkapkan di bawah ini.
Bank mendasarkan asumsi dan estimasi pada
parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan
disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan
masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar
atau situasi di luar kendali Bank. Perubahan tersebut
dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat
terjadinya.
44
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
3. 3.
b. Estimasi dan asumsi (lanjutan) b. Estimates and assumptions (continued)
- Estimasi imbalan pasca-kerja Estimated post-employment benefits
- Penurunan nilai aset non-keuangan Impairment of non-financial assets
- Aset pajak tangguhan
The determination of the long-term employeebenefits is dependent on the selection of certainassumptions used by actuary in calculating suchamounts. Actual results that differ from the Bank’sassumptions are accumulated and amortized overfuture periods and therefore, generally affect therecognized expense and recorded obligation insuch future periods. While it is believed that theCompany’s assumptions are reasonable andappropriate, significant differences in actualexperience or significant changes in assumptionsmay materially affect the amount of long-termemployee benefit liability.
USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND
ASSUMPTIONS (Continued)
-
Penentuan liabilitas dan imbalan pasca- kerja
dipengaruhi oleh asumsi tertentu yang digunakan
oleh aktuaris dalam menghitung jumlah tersebut.
Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Bank
diakumulasi dan diamortisasi ke masa depan dan
oleh karena itu, secara umum berdampak pada
beban yang diakui dan liabilitas yang tercatat pada
periode- periode mendatang. Manajemen
berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang
digunakan adalah tepat dan wajar, namun
demikian, perbedaan signifikan pada hasil aktual,
atau perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi
tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah
liabilitas imbalan kerja jangka panjang.
Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila
terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu.
Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi
arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari
pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas
aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsi-
asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai
wajar dapat berdampak signifikan pada nilai
terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai
yang terjadi mungkin berdampak material pada
hasil operasi Bank.
Impairment review is performed when certainimpairment indicators are present. Determining thefair value of assets requires the estimation of cashflows expected to be generated from the continueduse and ultimate disposition of such assets. Anysignificant changes in the assumptions used indetermining the fair value may materially affect theassessment of recoverable values and any resultingimpairment loss could have a material impact onresults of operations.
Aset pajak tangguhan diakui untuk semua
perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan
liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar
pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa
jumlah laba fiskal akan memadai untuk
pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui.
Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan
untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan
yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu
terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada
masa mendatang serta strategi perencanaan pajak
masa depan.
Deferred tax assets are recognized for alltemporary differences between the financialstatements’ carrying amounts of existing assets andliabilities and their respective taxes bases to theextent that it is probable that taxable profit will beavailable against which the temporary differencescan be utilized. Significant management estimatesare required to determine the amount of deferredtax assets that can be recognized, based upon thelikely timing and the level of future taxable profitstogether with future tax planning strategies.
-
-
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASIDAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (Lanjutan)
Defered tax assets
45
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
4. KAS 4. CASH
Rupiah Rupiah
Mata uang asing Foreign currenciesDolar Amerika Serikat United States DollarDolar Singapura Singapore States DollarYen Jepang Japanese YenYuan Cina Chinese Yuan
Sub jumlah Sub total
Jumlah Total
5. GIRO PADA BANK INDONESIA 5. DEMAND DEPOSITS WITH BANK INDONESIA
Rupiah RupiahMata Uang asing Foreign currencies
Jumlah Total
GWM yang wajib dibentuk Minimum liquidity reserveRupiah Rupiah
GWM primer Primary reserveGWM sekunder Secondary reserve
Mata uang asing Foreign currencyGWM primer Primary reserve
2016 2015
53.007 39.048
2016 2015
2016 2015
253.362 242.270
50.161 62.704
1.391 1.327
54.398 40.375
10 1
303.523 304.973
8 -
1.373 1.325
- 1
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Giro Wajib
Minimum (GWM) Bank dalam mata uang Rupiah untuk
GWM Primer masing- masing adalah sebesar
Rp 227.194 dan Rp 227.275, serta untuk GWM Sekunder
masing-masing adalah Rp 139.162 dan Rp 121.213,
sedangkan untuk mata uang asing masing-masing adalah
Rp 3.673.040 dan Rp 4.510.320.
As of December 31, 2016 and 2015, the Company’sminimum liquidity reserves in Rupiah for primaryreserves amounted to Rp 227,194 and Rp 227,275,respectively, and for secondary reserve amountedto Rp 139,162 and Rp 121,213, respectively, while theminimum liquidity reserves in foreign currenciesamounted to Rp 3,673,040 and Rp 4,510,320,respectively.
Rasio GWM Bank untuk mata uang Rupiah dan mata
uang asing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
adalah sebagai berikut:
The Bank’s minimum liquidity reserves ratio for foreignand Rupiah currencies as of December 31, 2016 and 2015are as follows:
% %
6,50
4,00
8,00
7,50
4,00
8,00
46
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
5. GIRO PADA BANK INDONESIA (Lanjutan) 5.
GWM yang telah dibentuk Company's liquidity reserve Rupiah Rupiah
GWM primer Primary reserveGWM sekunder Secondary reserveGWM LDR LDR reserve
Mata uang asing Foreign currencyGWM primer Primary reserve
6. GIRO PADA BANK LAIN 6. DEMAND DEPOSITS WITH OTHER BANKS
Rupiah RupiahPT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia TbkPT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia TbkPT Bank ICBC Indonesia PT Bank ICBC IndonesiaPT Bank Rakyat Indonesia
Sub jumlah Sub total
Mata Uang asing Foreign currenciesBank Habib USA Bank Habib USAPT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia TbkPT Bank ICBC Indonesia PT Bank ICBC IndonesiaPT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Persero) Tbk
Sub jumlah Sub total
Jumlah Total
653
3.869 4.124
Giro pada bank lain merupakan giro yang ditempatkan
pada pihak ketiga dengan suku bunga per tahun sebesar
2% untuk giro Rupiah pada tahun 2016 dan 2015,
sedangkan giro pada bank lain dalam mata uang asing,
mempunyai suku bunga rata-rata per tahun sebesar
0,06% dan 0,01% pada tahun 2016 dan 2015.
Demand deposits with other banks are demand depositswith third parties with an interest rate of 2% for demanddeposits in Rupiah in 2016 and 2015. The average interestrates per annum of demand deposits with other banks inforeign currencies are 0,06% and 0,01% in 2016 and2015.
20.795 28.694
29.056
5.400
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan
nilai atas giro pada bank lain sehingga tidak diperlukan
cadangan kerugian penurunan nilai.
Management believes that there is no impaired demanddeposits with other banks, therefore, no allowance forimpairment is provided.
DEMAND DEPOSITS WITH BANK INDONESIA
(Continued)
8
Kolektibilitas giro pada bank lain pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 dikelompokkan Lancar.
4.778
5.133
2016 2015
%
7,00 7,99
4,00
2015
893
As of December 31, 2016 and 2015, all demand depositswith other banks are classified as Current.
4,00
- -
8,00
2016
%
95
556
266
9
21.655
860 362
259
29 -
5.499 13.099
8,07
6.040
47
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
7. 7.
2 0 1 6
Jenis penempatan Type of placements
Rupiah RupiahPenempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia
Deposit facility 4 hari/days Deposit facilityPenempatan pada bank lain Placement with other bank
Negotiable Certificate of Deposit 5 hari/days Negotiable Certificate of Deposit
Sub Jumlah Sub Total
Mata Uang asing Foreign currenciesPenempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia
Deposit facility 7 hari/days Deposit facilityPenempatan pada bank lain Placement with other bank
Deposito berjangka 30 hari/days Time deposits
Sub jumlah Sub total
Jumlah Total
2 0 1 5
Jenis penempatan Type of placements
Rupiah RupiahPenempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia
Deposit facility 4 hari/days Deposit facilityPenempatan pada bank lain Placement with other bank
Call Money 5 hari/days Call Money
Sub jumlah Sub total
Mata Uang asing Foreign currenciesPenempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia
Deposit facility 7 hari/days Deposit facilityPenempatan pada bank lain Placement with other bank
Deposito Berjangka 30 hari/days Time deposits
Sub jumlah Sub total
Jumlah Total
0,41 275.700
rata-rata
8,75 220.000
5,50
PLACEMENTS WITH OTHER BANKS AND BANK
INDONESIA
Jangka
0,41
3,00
Term
Jangka
Suku bunga
waktu/ interest ratesTerm
5,50
26.945
Jumlah/
296.395
PENEMPATAN PADA BANK LAIN DAN BANKINDONESIA
73.252 8,75
rata-rata
per tahun/
per annum Total
358.173
waktu/
Suku bunga
284.921
per tahun/
Averages
3,00 82.710
interest rates
386.924
per annum Total
323.340
681.513
358.410
166.924
Averages Jumlah/
745.334
48
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
7. 7.
Penempatan berupa Negotiable Certificate of Depositpada tanggal 31 Desember 2016 merupakan penempatan
pihak ketiga pada PT Bank QNB Indonesia Tbk, Bank
KEB Hana Indonesia dan Bank Tabungan Negara.
Placement in the Negotiable Certificate of Deposit as ofDecember 31, 2016 is a placement at PT Bank QNBIndonesia Tbk, Bank KEB Hana Indonesia dan BankTabungan Negara, a third party.
Placements with other banks are classified as loans andreceivables, while placements with Bank Indonesia areclassified as held to maturity.
Penempatan berupa Call Money pada tanggal 31
Desember 2015 merupakan penempatan pihak ketiga
pada PT Bank Pan Indonesia Tbk, PT Bank CIMB
Niaga, Bangkok Bank Pcl Ltd, PT Bank Jabar Banten,
dan PT Bank China Trust.
Placement in the form of Call Money as of December 31,2015 is a placement at PT Bank Pan Indonesia Tbk, PTBank CIMB Niaga, Bangkok Bank Pcl Ltd, PT Bank JabarBanten, dan PT Bank China Trust.
As of December 31, 2016 and 2015, there was noplacement with other bank and Bank Indonesia pledge ascollateral.
Seluruh penempatan pada bank lain dan Bank
Indonesia berdasarkan tanggal jatuh tempo pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 mempunyai jatuh tempo
kurang dari 1 bulan.
As of December 31, 2016 and 2015, allplacements with other bank and Bank Indonesiahave maturity within 1 month.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan
nilai atas penempatan pada bank lain, pada tanggal 31
Desember 2016 dan 2015, sehingga tidak diperlukan
cadangan kerugian penurunan nilai.
Management believes that there is no impaired placementwith other bank, as of December 2016 and 2015 therefore,no allowance for impairment is provided.
PENEMPATAN PADA BANK LAIN DAN BANKINDONESIA (Lanjutan)
Penempatan berupa Deposito berjangka pada tanggal 31
Desember 2016 merupakan penempatan pihak ketiga
pada PT ICBC Indonesia.
PLACEMENTS WITH OTHER BANKS AND BANK
INDONESIA (Continued)
Kolektibilitas penempatan pada bank lain dan Bank
Indonesia pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
adalah Lancar.
As of December 31, 2016 and 2015, all placement withother bank are classified as Current.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat
saldo penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia
yang dijaminkan.
Placement in the form of deposits as of December 31,2016 is a placement at PT Bank ICBC Indonesia, a thirdparty.
Penempatan pada bank lain dikategorikan sebagai
pinjaman yang diberikan dan piutang, sedangkan
penempatan pada Bank Indonesia dikategorikan sebagai
investasi dimiliki hingga jatuh tempo.
49
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
8. EFEK-EFEK 8. SECURITIES
a.
Rupiah RupiahDimiliki hingga jatuh tempo: Held-to-maturity
Pihak ketiga Third partiesSertifikat Bank Indonesia Certificate of Bank Indonesia Sertifikat Deposito Deposit Certificate Bank Indonesia of Bank Indonesia Bunga diterima dimuka yang Unamortized interest received belum diamortisasi in advance
Nilai bersih Net
Obligasi Korporasi Corporate bondsObligasi Pemerintah Government bondsNilai nominal premi yang belum Nominal value unamortized diamortisasi - bersih premium - net
Nilai bersih Net value
Mata uang asing Foreign currenciesObligasi Korporasi Corporate bonds
Nilai bersih Net value
Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo Total held-to-maturity
Rupiah RupiahTersedia untuk dijual Available for sale
Pihak berelasi (Catatan 29) Related parties (Note 29) Obligasi korporasi Corporate bondsPihak ketiga Third parties Obligasi korporasi Corporate bonds Obligasi Pemerintah Government bonds
Jumlah tersedia untuk dijual Total available for sale
Jumlah bersih Total - Net
26.918 -
26.918 78.319
(2.506)
78.000 78.000
73 319
20.000 -
2016
332.290 132.662
528.452 275.448
722.199 421.261
-
67.494
98.073 78.319
2016 2015
7.754 7.498
188.408
68.756
Jenis dan tujuan investasi efek-efek adalah sebagai
berikut:
The details of securities by type and purpose ofinvestments are as follows:
a.
135.288
2015
(1.244)
15.000
193.747 145.813
70.000 55.000
50
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
8. EFEK-EFEK (Lanjutan) 8. SECURITIES (Continued)
b. Interest rates per annum of securities are as follows:
Rupiah RupiahSertifikat Bank Indonesia Certificate of Bank IndonesiaObligasi (termasuk Obligasi Bonds ( Include Pemerintah) Government bonds)Sertifikat Deposito Bank Indonesia Deposit Certificate of Bank Indonesia
Mata uang asing Foreign currrenciesObligasi Bonds
c.
Pihak berelasi (Catatan 29) Related Parties (Note 29) Obligasi Korporasi Corporate bonds
Mayora Indah IV 2012 Mayora Indah IV 2012
Pihak ketiga Third parties Obligasi Pemerintah Government bonds
ORI012 ORI012ORI011 ORI011FR0060 FR0060FR0065 FR0065SR 007 SR 007SR 007 SR 007SR 007 SR 007SR 008 SR 008ORI013 ORI013ORI013 ORI013ORI013 ORI013
Sub jumlah Sub total
62.945 -
75.000
1.990
-
-
c.
9.965
210.981
28.319
10.100
410.363
51.825
7.754
-
5,59 -
6,25 - 9,00
%
50.000
Rincian efek-efek obligasi berdasarkan penerbitnya pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai
6,75 - 7,10
6,70 6,70
2015
Suku bunga per tahun efek-efek adalah sebagai
berikut :
b.
10.100
28.073
7.498
55.540
The Issuer
2016 2015
50.000
9.965
54.807
7.825
50.100
Nama Penerbit
6,25 - 9,00
6,37 - 7,20
55.550
9.240
%
Details of securities by the issuer of bonds onDecember 31, 2016 and 2015 are as follows:
2016
51
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
8. EFEK-EFEK (Lanjutan) 8. SECURITIES (Continued)
c.
Pihak ketiga Third partiesObligasi Korporasi Corporate bonds
Agung Podomoro Land II 2012 Agung Podomoro Land II 2012Berkljt Indonesia Eximbank II Berkljt Indonesia Eximbank II Thp V th 2015 Thp V th 2015 MTN II CIMB Niaga MTN II CIMB Niaga Auto Finance 2013 Auto Finance 2013 Bank Victoria III 2012 Bank Victoria III 2012Bumi Serpong Damai II 2013 Bumi Serpong Damai II 2013TPS Food I th 2013 TPS Food I th 2013Berkljt Indomobil Fin Berkljt Indomobil Fin Thp I thn 2015 Thp I thn 2015Berkljt II Mandala Multifinance Berkljt II Mandala Multifinance Thp I th 2015 Seri A Thp I th 2015 Seri ASumarecon Agung I 2013 Sumarecon Agung I 2013Obl I UOB Ind th 2015 seri A Obl I UOB Ind th 2015 seri ASubordinasi II Bank Permata 2011 Subordinasi II Bank Permata 2011Hutama Karya I 2013 Seri B Hutama Karya I 2013 Seri BAstra Sedaya Finance I 2012 Seri C Astra Sedaya Finance I 2012 Seri CAgung Podomoro Land I 2013 Agung Podomoro Land I 2013Adira Dinamika Multi Finance Adira Dinamika Multi Finance III 2012 Seri C III 2012 Seri C WOM Finance V 2011 Seri D WOM Finance V 2011 Seri DAdira Multi Finance Adira Multi FinanceBrkljt Eximbank III Brkljt Eximbank III Thp I thn 2016 seri B Thp I thn 2016 seri BBrkljt III Sarana Multigriya Brkljt III Sarana Multigriya Financial thp V thn 2016 Financial thp V thn 2016Brkljt III Adira Finance Brkljt III Adira Finance Thp IV thn 2016 seri A Thp IV thn 2016 seri AMTN I Astra Otoparts MTN I Astra Otoparts Thn 2016 Seri A Thn 2016 Seri AMTN Kimia Farma thn 2016 MTN Kimia Farma thn 2016Bkljt I Bank Panin Bkljt Bank Panin Thp I thn 2012 Thp I thn 2012Brkljt I Indosat Brkljt I Indosat Thp IV thn 2016 seri B Thp IV thn 2016 seri BBank Panin Bank PaninThp II thn 2016 Thp II Thn 2016Brkljt I Indosat Brkljt I Indosat Thp II thn 2015 Thp II Thn 2015MTN Bank BJB thn 2016 MTN Bank BJB thn 2016Subordinasi Bank KEB Hana I Subordinasi Bank KEB Hana I Thn 2016 Thn 2016
Sub jumlah Sub total
Jumlah Total 653.443 353.767
10.051
- 10.000
9.930
20.000
5.013
3.030
1.935 1.935
26.918 -
2.998
Details of securities by the issuer of bonds onDecember 31, 2016 and 2015 are asfollows:(continued)
- 9.799
-
10.000 -
10.000 -
10.000 -
10.005 -
10.000
9.600
10.000
10.350
20.032 18.700
- 14.993
9.755
4.973
10.000
20.070
9.508
- 8.000
4.000 -
18.920
10.016
-
10.076 -
-
4.951 -
10.030
235.326
-
135.288
- 5.000
- 5.000
- 5.027
Rincian efek-efek obligasi berdasarkan penerbitnya pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai
berikut: (lanjutan)
c.
52
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
8. EFEK-EFEK (Lanjutan) 8. SECURITIES (Continued)
Mayora Indah IV 2012 Mayora Indah IV 2012Agung Podomoro Land II 2012 Agung Podomoro Land II 2012Berkljt Indonesia Eximbank II Berkljt Indonesia Eximbank II Thp V th 2015 Thp V th 2015 MTN II CIMB Niaga MTN II CIMB Niaga Auto Finance 2013 Auto Finance 2013 Bank Victoria III 2012 Bank Victoria III 2012Bumi Serpong Damai II 2013 Bumi Serpong Damai II 2013Berkljt I ASDF Thp I Berkljt I ASDF Thp I Th 2012 seri C Th 2012 seri CBerkljt I ADMF III Berkljt I ADMF III Th 2012 seri C Th 2012 seri CTPS Food I th 2013 TPS Food I th 2013Berkljt I APLN Berkljt I APLN Thp I th 2013 Thp I th 2013Berkljt I WOM Finance Berkljt I WOM Fin Thp III thn 2015 Thp III thn 2015Berkljt II Mandala Multifinance Berkljt II Mandala Multifinance Thp I th 2015 Seri A Thp I th 2015 Seri AIndomobil Finance Thp I th 2015 Indomobil Finance Thp I th 2015 Sumarecon Agung I 2013 Sumarecon Agung I 2013Obl I UOB Ind th 2015 seri A Obl I UOB Ind th 2015 seri ASubordinasi II Bank Permata 2011 Subordinasi II Bank Permata 2011Hutama Karya I 2013 Seri B Hutama Karya I 2013 Seri BAstra Sedaya Finance I 2012 Seri C Astra Sedaya Finance I 2012 Seri CAgung Podomoro Land I 2013 Agung Podomoro Land I 2013Berkljt Eximbank III Berkljt Eximbank III Thp I thn 2016 seri B Thp I thn 2016 seri BBerkljt III Sarana Multigriya Berkljt III Sarana Multigriya Financial thp V thn 2016 Financial thp V thn 2016Berkljt III Adira Finance Berkljt III Adira Finance thp IV thn 2016 seri A thp IV thn 2016 seri AMTN I Astra Otoparts MTN I Astra Otoparts Thn 2016 seri A Thn 2016 seri AMTN Kimia Farma thn 2016 MTN Kimia Farma thn 2016Bkljt I Bank Panin Bkljt Bank Panin Thp I thn 2012 Thp I thn 2012Brkljt I Indosat Brkljt I Indosat Thp IV thn 2016 seri B Thp IV thn 2016 seri BBank Panin Bank PaninThp II thn 2016 Thp II Thn 2016Brkljt I Indosat Brkljt I Indosat Thp II thn 2015 Thp II Thn 2015MTN Bank BJB thn 2016 MTN Bank BJB thn 2016Subordinasi Bank KEB Hana I Subordinasi Bank KEB Hana I Thn 2016 Thn 2016
Pefindo
Pefindo
Pefindo
-
-
Pefindo
Pefindo
-
-
-
Pefindo
Pefindo
Pefindo
Pefindo
Pefindo
idAAA
idA-
idAAA
Pefindo
Pefindo
-
-
idA+
-
idA-
Nama Penerbit
Fitch
Pefindo
Pefindo
Pefindo
Pefindo
Pefindo
Pefindo
Fitch
Pefindo
AA+(idn)
idA-
idAA-
idAA+
idAA-
idAA
idAAA
idAA
Pefindo
FitchAA(idn)
2016 Agencies 2015
Pefindo
Pefindo
Pefindo
-
-
idA
idA
AA(idn)
idA+
idA+
AAA(idn)
idAA-
The Issuer
Rincian peringkat obligasi dari PT Pemeringkat
Efek Indonesia (PT Pefindo) seperti yang dilaporkan Bursa
Efek Indonesia adalah sebagai berikut:
idAA+
idAAA
AA-(idn)
Peringkat/ Peringkat/
Pemeringkat/Rating Rating
idAA-
idA-
idAA-
idA
idAAA-
idAAA
idAA-
idAAA
idA-
-
idA-
idAA-
-
idAAA
idA
idAAA
idA-
Pefindo
Fitch
Pefindo
-
-
-
-
-
-
-
-
-
The details of bond’s ratings from PT PemeringkatEfek Indonesia (PT Pefindo) as reported by the IndonesianStock Exchange, are as follows:
53
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
8. EFEK-EFEK (Lanjutan) 8. SECURITIES (Continued)
d.
Jenis Penempatan Type of placementsRupiah RupiahsSertifikat Certificate of
Bank Indonesia Bank IndonesiaSertifikat Deposito Deposits Certificate of
Bank Indonesia Bank IndonesiaObligasi korporasi Corporate bondsObligasi Pemerintah Government bondsSub Jumlah Sub TotalMata uang asing Foreign currenciesObligasi korporasi Corporate bonds
Jumlah Total
Jenis Penempatan Type of placementsRupiah RupiahsSertifikat Certificate of
Bank Indonesia Bank IndonesiaSertifikat Deposito Deposits Certificate of
Bank Indonesia Bank IndonesiaObligasi Korporasi Corporate bondsObligasi Pemerintah Government bonds
Jumlah Total
e.
f.
g.
h.
- 26.918 - 26.918
Certificate of Bank Indonesia in December 31, 2016and 2015 has a term of 273 days.
- - - - 210.981 210.981
- - 74.842
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan
nilai atas efek-efek pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015, sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian
penurunan nilai.
h. Management believes that there is no impairedsecurities as of December 31, 2016 and 2015 therefore,no allowance for impairment is provided.
Nilai wajar obligasi (termasuk obligasi Pemerintah) pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing
adalah sebesar Rp 653.443 dan Rp 353.767.
f. The fair values of bonds (including Government Bonds)as of December 31, 2016 and 2015 amountedto Rp 653.443 and Rp 353.767, respectively.
Sertifikat Bank Indonesia berjangka waktu masing-
masing 273 hari pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015.
e.
142.787
421.261
- - 45.515 - 97.272
38.166
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, kolektibilitas
efek-efek adalah Lancar.
g. As of December 31, 2016 and 2015 all securities isclassified as Current.
308.253
- - 14.702 - - 14.702
Lebih dari Lebih dari
Jumlah/
or less
- 52.791
3 months 6 months 12 months 12 months Total
- - 14.625 38.166
more than 12 bulan/1 bulan/ more than
2015
Kurang dari
24.928 92.302 110.138 467.913 695.281
- -
216.162
332.290
Lebih dari
722.199
1 month until
-
- 14.877
-
3 months 6 months 12 months 12 months
10.350
-
Jumlah/
atau s/d
Lebih dari
1 s/d 3 bulan/
Lebih dari
more than
- 24.928 92.302 110.138 494.831
-
1 bulan/
60.138
50.000 28.073
Lebih dari
53.879
-
-
more than 6 s/d 12 bulan/ Lebih dari
12 bulan/
more than
atau s/d 1 s/d 3 bulan/
1 month 1 month until 3 months until 6 months until more than
3 s/d 6 bulan/ 6 s/d 12 bulan/ Lebih dari
more than
-
3 s/d 6 bulan/
The carrying value of the debt securities as ofDecember 31, 2016 and 2015 are classified based onthe remaining life of maturity as follows:
2016
- 10.051
3 months until
-
135.623
1 month
-
Kurang dari
- 410.363
or less
68.756
-
more than 6 months until
Nilai tercatat dari efek utang pada tanggal 31 Desember
2016 dan 2015 diklasifikasi berdasarkan sisa umur jatuh
tempo adalah sebagai berikut:
d.
Total
54
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN 9. LOANS
a. Jenis kredit
Pihak berelasi (Catatan 29) Related parties (Note 29) Rupiah Rupiah
Kredit modal kerja Working capital loans Kredit investasi Investment loans Kredit konsumsi Consumption loans
Sub jumlah pihak berelasi Sub total - related parties
Pihak ketiga Third partiesRupiah Rupiah
Kredit modal kerja Working capital loans Kredit investasi Investment loans Kredit konsumsi Consumption loans
Sub jumlah Sub total
Mata uang asing (catatan 31) Foreign currencies (Note 31) Kredit modal kerja Working capital loans Kredit investasi Investment loans Kredit konsumsi Consumption loans
Sub jumlah Sub total
Sub jumlah pihak ketiga Sub total - third parties
Jumlah Total
Cadangan kerugian penurunan nilai Allowance for impairment
Jumlah - bersih Total - net
b. Sektor ekonomi
Rupiah Rupiah Jasa-jasa dunia usaha Business service Perdagangan, restoran, dan hotel Trading, restaurant, and hotel Industri pengolahan Manufacturing Pengangkutan, pergudangan dan Transportation, warehousing,and komunikasi communication Lain-lain Others
Sub jumlah Sub total
Mata uang asing (catatan 31) Foreign currencies (Note 31) Jasa-jasa dunia usaha Business service Perdagangan, restoran, dan hotel Trading, restaurant, and hotel Industri pengolahan Manufacturing Pengangkutan, pergudangan dan Transportation, warehousing,and komunikasi communication
Sub jumlah Sub total
Jumlah Total
Cadangan kerugian penurunan nilai Allowance for impairment
Jumlah - bersih Total - net
(13.281)
3.358.003 3.516.218
227.046 223.916
3.379.489 3.529.499
(21.486)
83.614
423.006
70.293 46.108
3.358.003 3.516.218
b. By economic sectors
2016 2015
493.586 425.711
1.171.108 1.331.662
836.999
534.246
88.492
177.233 176.964
17.783
49.507 71.534
3.097.615 3.244.805
111.083 114.198
115.962 109.719
- -
227.045 223.917
3.324.660 3.468.722
3.379.489 3.529.499
(21.486) (13.281)
887.510
3.152.443 3.305.583
23.632
1.158.710 1.124.133
112.856 101.149
1.826.051 2.019.523
42.091 48.987
760
54.828 60.777
10.523
a. By types of loans
2016 2015
1.267
11.977
55
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) 9. LOANS (Continued)
c. Jangka waktu
Berdasarkan periode perjanjian kredit: Based on contractual maturity:
Rupiah Rupiahs
Sampai dengan 1 tahun 1 year or lessLebih dari More than 1 year
1 s/d 2 tahun until 2 yearsLebih dari More than 2 year
2 s/d 5 tahun until 5 yearsLebih dari 5 tahun More than 5 year
Sub Jumlah Sub Total
Mata Uang Asing Foreign currencies(Catatan 31) (Note 31)
Sampai dengan 1 tahun 1 year or lessLebih dari More than 1 year
1 s/d 2 tahun until 2 yearsLebih dari More than 2 year
2 s/d 5 tahun until 5 yearsLebih dari 5 tahun More than 5 year
Sub Jumlah Sub Total
Jumlah Total
Cadangan kerugian Allowancespenurunan nilai for impairment
Jumlah- bersih Total- Net
d.
Rupiah RupiahDollar Amerika Serikat U.S. Dollars
Suku bunga rata-rata kredit yang diberikan adalah sebagai
berikut:
d. Interest rates per annum on loans are as follows:
54.828 3.303.175 3.358.003 60.777 3.455.441 3.516.218
Jumlah/
2016 2015
12,38 12,36
7,10 7,26
- (21.486) (21.486) - (13.281) (13.281)
54.828 3.324.661 3.379.489 60.777 3.468.722 3.529.499
- 227.046 227.045 - 223.917 223.917
- 35.746 35.746 - 2.728 2.728
- 102.715 102.715 - 146.538 146.538
- 13.703 13.703 - 14.760 14.760
- 74.881 74.881 - 59.891 59.891
54.828 3.097.615 3.152.444 60.777 3.244.805 3.305.582
12.805 659.903 938.597
797.920 2.188 644.512 646.700 1.043 796.877
672.708 19.942 918.655
(Note 28) Third parties Total (Note 28) Third parties Total
38.716 1.521.579 1.560.295 38.049 1.596.610 1.634.659
berelasi
c. By maturity
Jangka waktu kredit diklasifikasikan berdasarkan periode
kredit sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian
kredit dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh
temponya adalah sebagai berikut:
The classifications of loans based on contractualmaturity, as stated in the loan agreements, and basedon remaining maturity are as follows:
Pihak Pihak
berelasi
2016 2015
(Catatan 28)/ (Catatan 28)/
Related Pihak Related Pihakparties ketiga/ Jumlah/ parties ketiga/
2.264 119.256 121.520 598 85.028 85.626
56
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) 9. LOANS (Continued)
e.
f.
g.
Rupiah RupiahsPihak berelasi Related parties (catatan 29) (Note 29)Pihak ketiga Third parties
Sub Jumlah Sub Total
Mata Uang Asing Foreign currencies(Catatan 31) (Note 31)
Pihak ketiga Third parties
Sub Jumlah Sub Total
Jumlah Total
Cadangan kerugian Allowancespenurunan nilai for impairment
Jumlah- bersih Total- net
Pada tahun 2016 dan 2015, jumlah kredit yang telah
direstrukturisasi Bank adalah sebesar Rp 202.246 dan
Rp 118.731 dengan jumlah cadangan kerugian
penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 4.767 dan
Rp 2.710.
Pinjaman karyawan merupakan kredit untuk membeli
kendaraan, rumah dan keperluan lainnya dengan jangka
waktu berkisar antara 1 sampai dengan 15 tahun dan
dilunasi melalui pemotongan gaji karyawan setiap bulan.
f. Loans for employees represent distributed loans forpurchases cars, houses and other purposes for a periodof 1 to 15 years and repaid through payroll deductionsevery month.
Berikut ini adalah saldo kredit pada tanggal 31
Desember 2016 dan 2015 berdasarkan klasifikasi
kolektibilitas yang ditetapkan oleh Bank Indonesia:
g. The collectibility classification of loans as ofDecember 31, 2016 and 2015 based on Bank Indonesiaregulations is as follows:
Dalam
2016
227.046 - - - - 227.046
227.046 -
3.246.862 48.881 688 22.533 60.525 3.379.489
- (1.674) (537) (2.366) (16.909) (21.486)
3.246.862 47.207 152 20.167 43.616 3.358.003
- - - 227.046
3.019.816 48.881 688 22.533 60.525 3.152.444
- - 54.828
2.964.988 48.881 688 22.533 60.525 3.097.615
54.828 - -
Current Mention Sub Standard Doubtful Loss Total
PerhatianKhusus/
Lancar/ Special Kurang Lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/
e. As of 2016 and 2015, total loans restructuredamounted to Rp 202,246 and Rp 118,731 withallowance for impairment amounted to Rp 4,767 andRp 2,710, respectively.
57
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) 9. LOANS (Continued)
g.
Rupiah RupiahsPihak berelasi Related parties (catatan 29) (Note 29)Pihak ketiga Third parties
Sub Jumlah Sub Total
Mata Uang Asing Foreign currencies(Catatan 31) (Note 31)
Pihak ketiga Third parties
Sub Jumlah Sub Total
Jumlah Total
Cadangan kerugian Allowancespenurunan nilai for impairment
Jumlah- bersih Total- Net
h.
Rupiah Rupiah Perdagangan, restoran, dan hotel Commerce, restaurant, and hotel Rumah tangga Household Real estat, usaha persewaan, dan Real estate, leasing services, and jasa perusahaan servicing company Industri pengolahan ManufacturingKonstruksi Construction
Jumlah Sub total
Cadangan kerugian penurunan nilai Allowance for impairment
Jumlah - bersih Total - net
(19.812) (11.844)
2016 2015
- (1.437) (1.998)
63.935 92.321
39.569 24.610
667 6.093
896 -
83.746 104.165
(2.059) (7.786)
37.895 9.137
64.326 4.720
(13.281)
3.350.627 73.269 14.836 4.371 73.115 3.516.218
Berikut ini adalah saldo kredit pada tanggal 31
Desember 2016 dan 2015 berdasarkan klasifikasi
kolektibilitas yang ditetapkan oleh Bank Indonesia:
(lanjutan)
g. The collectibility classification of loans as ofDecember 31, 2016 and 2015 based on Bank Indonesiaregulations is as follows:(continued)
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, rincian kredit
bermasalah menurut sektor ekonomi berdasarkan
Peraturan Bank Indonesia adalah sebagai berikut:
h. The details of non-performing loans as ofDecember 31, 2016 and 2015, based on economicsectors according to Bank Indonesia regulation are asfollows:
223.917 - - - - 223.917
3.350.627 74.707 16.834 6.430 80.901 3.529.499
3.065.933 74.707 16.834 6.430 80.901 3.244.805
3.126.710 74.707 16.834 6.430 80.901 3.305.582
223.917 - - - - 223.917
Lancar/ Special Kurang lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/
Current mention Sub standard Doubtful Loss Total
60.777 - - - - 60.777
2015
Dalamperhatiankhusus/
58
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) 9. LOANS (Continued)
i.
j.
Saldo awal tahun Balance at beginning of the year Individual Individual Kolektif CollectivePencadangan (pemulihan) Provison (reversal) tahun berjalan during the year Individual Individual Kolektif CollectivePenerimaan kembali kredit
hapus buku tahun berjalan Recovery Kolektif Collective
Hapus buku Writte-offEfek diskonto Effect of discounting
Saldo akhir tahun Balance at the end of the year
k.
Saldo awal tahun Balance at beginning of the yearHapus buku Writte-offPenerimaan kembali kredit RecoveryHapus tagih Deletes notes
Saldo akhir tahun Balance at the end of the year
10. TAGIHAN AKSEPTASI DAN LIABILITAS AKSEPTASI10. ACCEPTANCE RECEIVABLES AND PAYABLES
a.
Pihak ketiga Third parties Rupiah RupiahMata uang asing (Catatan 31) Foreign currency (Note 31)
Sub Jumlah Sub Total
Jumlah Total
(15.684)
Management believes that the allowance forimpairment on loans is adequate to cover the losseswhich might arise from uncollectible loans.
(56) (7.014)
The changes in allowance for impairment on loans areas follows:
7.354
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan
kerugian penurunan nilai untuk kredit yang diberikan
adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang
mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang
diberikan tersebut.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, kredit yang
telah dihentikan pembebanan bunganya masing-masing
sebesar Rp 83.746 dan Rp 104.165.
i. Interest not accrued on loans amounted to Rp 83.746and Rp 104,165 as of December 31, 2016 and 2015,respectively.
7.433 -
5.848 8.514
7.865 22.355
2016 2015
- -
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai atas kredit
adalah sebagai berikut:
j.
21.486 13.281
a.
8.670
7.981 967
13.149
8.670 13.149
2.319
2016 2015
7.014 102
967
Mutasi kredit yang dihapus buku selama tahun 2016 dan
2015 adalah sebagai berikut:
k. The movement of loans written-off for 2016 and 2015are as follows:
- (1.848)
10.830
865
-
- -
2016
7.564
1.106
Acceptance receivables
-
2015
Tagihan akseptasi
59
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
10. 10.
a.
b.
11. PENDAPATAN BUNGA AKRUAL 11. INTEREST RECEIVABLES
Bunga atas : Interest from :Kredit LoansEfek - efek SecuritiesPenempatan pada Bank Lain Placement with other banks
Jumlah Total
12. BIAYA DIBAYAR DIMUKA 12. PREPAID EXPENSES
Sewa RentAsuransi InsurancesLainnya Others
Jumlah Total
Acceptance receivables and payables based onmaturity date is less than 1 year.
Liabilitas akseptasi pada tanggal 31 Desember
2016 dan 2015 merupakan liabilitas kepada bank lain
pihak ketiga.
10.992
15 140
Tagihan akseptasi (lanjutan) a.
Interest receivable from related parties amounted toRp 234 and Rp 2,437 as of December 31, 2016 and2015, respectively (Note 29).
TAGIHAN AKSEPTASI DAN LIABILITASAKSEPTASI (Lanjutan)
ACCEPTANCE RECEIVABLES AND PAYABLES
(Continued)
Acceptance payables as of December 31, 2016 and2015 are liabilities to other banks from third party.
2016 2015
17.654 18.012
3.667 2.708
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan
nilai atas tagihan akseptasi pada tanggal 31 Desember
2016 dan 2015 sehingga tidak diperlukan cadangan
kerugian penurunan nilai.
Pendapatan bunga akrual dari pihak berelasi pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar
Rp 234 dan Rp 2.437 (Catatan 29).
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, seluruh
tagihan akseptasi digolongkan sebagai Lancar.
As of December 31, 2016 and 2015, all acceptancereceivables are classified as Current.
5.756
33 28
12.982
8.595
Acceptance receivables (continued)
Liabilitas akseptasi
21.336 20.860
2016
b. Acceptance payables
2015
Management believes that there is no impairedacceptance receivables, as of December 31, 2016 and2015 therefore no alowance for impairment isprovided.
Tagihan akseptasi dan liabilitas akseptasi berdasarkan
tanggal jatuh tempo adalah kurang dari 1 tahun.
21.611 16.776
60
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
13. ASET TETAP 13. PREMISES AND EQUIPMENT
Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: The details of premises and equipment are as follows:
Biaya perolehan Acquisition cost Perolehan langsung Direct acquisition Tanah Land Bangunan Buildings Komputer Computer Perlengkapan dan Fixtures and Peralatan kantor Office equipment Kendaraan Vehicles
Jumlah Total
Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Perolehan langsung Direct acquisition Bangunan Buildings Komputer Computer Perlengkapan dan Fixtures and Peralatan kantor Office equipment Kendaraan Vehicles
Jumlah Total
Nilai buku Book value
Biaya perolehan Acquisition cost Perolehan langsung Direct acquisition Tanah Land Bangunan Buildings Komputer Computer Perlengkapan dan Fixtures and Peralatan kantor Office equipment Kendaraan Vehicles
Jumlah Total
Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Perolehan langsung Direct acquisition Bangunan Buildings Komputer Computer Perlengkapan dan Fixtures and Peralatan kantor Office equipment Kendaraan Vehicles
Jumlah Total
Nilai buku Book value
Beginning balance
(75)
- 100 598 698
9.582
21.562 19.762
(105)
11.993
98
7.070
(41)
31.874
637
7.299 (1.682)
Saldo awal/
587
Deductions Ending balance
789 - -
Beginning balance
40.854
799
11.993
2016
(41)
5.280 (115)
3.521 (766)
2015
- 1.993
789
19.642 2.199
17.686 3.055 (27) 20.714
(75)
757
21.766
Additions
-
12.979 15.735
698
789
Saldo awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo akhir/
Additions Deductions Ending balance
101
(1.802)
1.993
-
502 (13)
22.129
757 61
(876) 14.704
91
8.610
587
19.292
3.400
Saldo akhir/
26.257
3.586
46.019 4.537 48.755
26.257
12.979
(17)
3.472
Penambahan/ Pengurangan/
789
- 1.993
(13) 26
16.881 19.762
777
46.019
406 - 2.399
21.766 1.686 (790) 22.661
20.714 2.385 (970)
744
61
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
13. ASET TETAP (Lanjutan) 13. PREMISES AND EQUIPMENT (Continued)
Rupiah RupiahPT Asuransi Central Asia PT Asuransi Central Asia
Jumlah Total
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan
nilai atas aset tetap tersebut masing- masing pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015.
Management believes that there is no impairment in valueof the aformentioned assets as of December 31, 2016 and2015.
2016 2015
25.938
In 2016 and 2015, the Company sold its premises andequipment with a net book value of Rp 22 and Rp 7,respectively. The related gain on sale of premises andequipment is recognized in statements of comprehensiveincome.
Aset tetap Bank diasuransikan terhadap risiko kebakaran
dan risiko dengan jumlah pertanggungan sebagai berikut:
Premises and equipment are insured against fire andrisks with the amount of coverage as follows:
23.456
Bank memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal
berupa Hak Guna Bangunan. Manajemen berpendapat
bahwa tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak
atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan
didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
The Bank owns several parcels of land, with legal rightsin the form of Building Use Rights (Hak Guna Bangunanor HGB). Management believes that these landrights canbe extended without difficulty since all the parcels of landwere acquired legally and supported by sufficient evidenceof ownership.
Pada tahun 2016 dan 2015, aset tetap dengan nilai
tercatat masing-masing nihil dijual dengan harga masing-
masing sebesar Rp 22 dan Rp 7. Keuntungan dari
penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan
laba rugi komprehensif.
Management believes that the insurance coverages areadequate to cover possible losses on the assets insured.
Jumlah beban penyusutan yang dibebankan pada
laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan tahun
2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 7.297 dan
Rp 7.070 (Catatan 28).
25.938 23.456
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan
tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian
atas aset yang dipertanggungkan.
Depreciation expense charged charged to operations amounted to Rp 7,297 and Rp 7,070 in 2016 and 2015,respectively (Note 28).
62
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
14. ASET LAIN-LAIN 14. OTHER ASSETS
Uang muka untuk: Advances to/for:Teknologi Informasi Information TechnologyPersonalia PersonnelPembukaan Kantor Office grand openingPembelian Produk Purchase of productE-Banking E-BankingLain-lain Others
Persediaan buku dan barang cetakan Inventory of book and printed material Transfer uang Transfer of billingAgunan yang diambil alih - bersih Foreclosed assets - netLain-lain Others
Jumlah Total
15. SIMPANAN 15. DEPOSITS
2 0 1 6
Pihak berelasi
(Catatan 28)
Related parties Pihak ketiga/ Jumlah/
(notes 28) Third Parties Total
Rupiah RupiahGiro 177.007 237.523 414.530 Demand depositsTabungan 6.215 527.905 534.120 Savings depositsDeposito berjangka 296.516 2.121.869 2.418.385 Time deposits
Sub jumlah 479.738 2.887.297 3.367.035 Sub total
Mata uang asing (Catatan 31) Foreign currencies (Note 31)Giro 75.243 23.609 98.853 Demand depositsTabungan 118 24.561 24.679 Savings depositsDeposito berjangka 434.277 83.589 517.866 Time deposits
Sub jumlah 509.638 131.760 641.398 Sub total
Jumlah 4.008.433 Total
13.291
2016
479 403
1.846 1.697
117.104 1.091
149.821
573
793
792
2.559
5.441
176
3.459
1.575
2.320
28
152
20.823
2015
93
1.707
63
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
15. SIMPANAN (Lanjutan) 15. DEPOSITS (Continued)
2 0 1 5
Pihak berelasi
(Catatan 28)
Related parties Pihak ketiga/ Jumlah/
(notes 28) Third Parties Total
Rupiah RupiahGiro 153.313 215.127 368.440 Demand depositsTabungan 9.710 473.063 482.773 Savings depositsDeposito berjangka 172.070 2.260.113 2.432.183 Time deposits
Sub jumlah 335.093 2.948.303 3.283.396 Sub total
Mata uang asing (Catatan 31) Foreign currencies(Notes 31)Giro 115.250 39.958 155.208 Demand depositsTabungan 132 13.590 13.722 Savings depositsDeposito berjangka 305.594 196.062 501.656 Time deposits
Sub jumlah 420.976 249.610 670.586 Sub total
Jumlah 3.953.982 Total
a. Giro
Pihak berelasi (Catatan 29) Related parties (Note 29)Rupiah Rupiah
Giro non perorangan Non-individual demand depositsGiro perorangan Individual demand depositsGiro my merchant My merchant demand deposits
Sub jumlah Sub total
Mata uang asing (catatan 31) Foreign currencies (Note 31) Giro Valas Valas demand deposits
Sub jumlah pihak berelasi Sub total related parties
Pihak ketiga Third partiesRupiah Rupiah
Giro non perorangan Non-individual demand depositsGiro perorangan Individual demand depositsGiro my merchant My merchant demand depositsGiro duo Duo demand depositsGiro premium Premium demand depositsGiro escrow Escrow accountGiro ekstra Ekstra account
Sub jumlah Sub total Mata uang asing (catatan 31) Foreign currencies (Note 31)
Giro Valas Valas demand depositsSub jumlah Sub total Sub jumlah pihak ketiga Sub total - third partiesJumlah Total
158.652
a.
75.243 115.250
237.523 215.127
2.451
35.522 20.285
2.271
31 38
16.346
513.383
Demand deposits
252.251 268.563
23.609 39.958
23.609 39.958
523.648
This account represents customer depositsdenominated in rupiah and foreign currencies andmaybe withdrawn anytime. Details as follows:
2016 2015
168.618
6.198
24
9.681
21.376
177.007 153.313
- -
Merupakan saldo simpanan nasabah dalam Rupiah
dan Mata uang asing yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat terdiri atas:
160.661 151.067
261.132
2.246
4
27.498
255.085
64
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
15. SIMPANAN (Lanjutan) 15. DEPOSITS (Continued)
a. Giro (lanjutan)
Suku bunga giro per tahun Interest rates per annum ondemand deposits
Rupiah RupiahMata uang asing Foreign currencies
b. Tabungan terdiri atas:
Rupiah RupiahPihak berelasi (Catatan 29) Related parties (Note 29)
Tabungan Mayora Mayora saving accountTabungan Tambah Tambah saving accountTabungan Si Pucuk Reward Si Pucuk Reward saving accountTabungan Mayora Berhadiah Mayora prize
Langsung saving accountTabungan Si Pucuk Si Pucuk saving accountTabungan Ku My saving account
Sub jumlah Sub total
Pihak ketiga Third partiesTabungan Tambah Tambah saving accountTabungan Mayora Berhadiah Mayora Prize
Langsung saving accountTabungan Mayora Mayora saving accountTabungan Payroll Payroll saving accountTabungan Si Pucuk Reward Si Pucuk Reward saving accountTabungan Si Pucuk Si Pucuk saving accountTabungan Giro Duo Giro Duo saving accountTabungan Pasar Market saving accountTabungan Ku My saving accountTabungan Ekstra Ekstra saving accountTabungan Escrow Escrow saving accountTabungan KTA Standby KTA Standby saving account
Sub jumlah Sub total
Jumlah Rupiah Total Rupiah
Mata uang asing (catatan 31) Foreign currencies (Note 31)Pihak berelasi (Catatan 29) Related parties (Note 29)
Tabungan Mayora Valas Mayora valas saving account
Sub jumlah Sub Total
Pihak ketiga Third partiesTabungan Mayora Valas Mayora valas saving account
Sub jumlah Sub Total
Jumlah mata uang asing Total foreign Currency
Jumlah Total
0,00 - 0,30 0,00 - 0,30
24.679 13.722
558.799
534.120
753
0,00 - 5,70 0,00 - 7,00
496.495
2016 2015
1.675
107.913
12 12
24.561 13.590
8
97.086
1.093
17
38.191 30.108
2.950
858 6.345
3.663
150 10
%
388
527.905 473.063
572
27
190.244
%
118 132
118 132
29
482.773
3.572
54.366
12.795
3.299
2.157
b. Savings deposit consist of:
122.983 172.650
101.192
99
48.508
9.977
2016 2015
355
2.494
a. Demand deposits (continued)
24.561 13.590
6.215 9.710
342
65
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
15. SIMPANAN (Lanjutan) 15. DEPOSITS (Continued)
c. Deposito berjangka
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu:
Berdasarkan periode deposito berjangka:
Rupiah Rupiahskurang dari 1 bulan Less than 1 month1 bulan 1 month3 bulan 3 months6 bulan 6 months12 bulan 12 months
Sub Jumlah Sub Total
Mata Uang Asing Foreign currencies(Catatan 31) (Note 31)1 bulan 1 month3 bulan 3 months6 bulan 6 months12 bulan 12 months
Sub Jumlah Sub Total
Jumlah Total
Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:
Rupiah Rupiahskurang dari atau
sama dengan 1 bulan 1 month or lessLebih dari 1 - 3 bulan More than 1-3 monthsLebih dari 3 - 6 bulan More than 3-6 monthsLebih dari 6 -12 bulan More than 6-12 months
Sub Jumlah Sub Total
Mata Uang Asing Foreign currencies(Catatan 31) (Note 31)
kurang dari atau
sama dengan 1 bulan 1 month or lessLebih dari 1 - 3 bulan More than 1-3 monthsLebih dari 3 - 6 bulan More than 3-6 monthsLebih dari 6 -12 bulan More than 6-12 months
Sub Jumlah Sub Total
Jumlah Total
c.
Related parties ( note 29) Third parties
72.000
(catatan 29)
Related parties Pihak ketiga/
Time deposits consist of:
Pihak berelasi
Total
(catatan 29)
Based on Contractual Maturity:
2016 2015
1.253.560
107.400 17.000
Jumlah/ Jumlah/
88.650
Pihak berelasi
The details of time deposits based on maturitiesare as follows:
874.821 36.110
( note 29) Third parties Total ( note 29) Third parties
296.516 2.121.869 2.418.385 172.070 2.260.113
20.155
2.260.113 2.432.183
393.165 263.947 168.394 432.341
41.112
477.664
9.073 50.720
- 10.005
2.205.458 2.456.175
11.037 52.149 41.647
Based on Remaining Period until Maturity:
2016
434.277 83.589 517.866 305.594 196.062 501.656
10.005 - 10.145
( note 29)
124.400
-
2.933.839
296.516 2.121.869 2.418.385 172.070
126.977
36.774
Third parties Total
150.670
Pihak ketiga/
-
36.566
448.704
7.008 7.008 - 8.450 8.450
36.774
1.404.230 63.960
910.931
16.650
1.204.891 1.268.851
(catatan 29)
Related parties Pihak ketiga/ Jumlah/ Related parties Pihak ketiga/ Jumlah/
55.539
1.879
-
767.147
53.270
30.893
803.713
55.149
30.893
126.977
-
10.145
Total
Pihak berelasi
271.546 1.512.468 1.784.014 145.837 1.541.243 1.687.080
Pihak berelasi
(catatan 29)
2015
2.936.251 730.793
2.432.183
23.720 552.260 575.980 26.233 629.125 655.358
1.250 40.498 41.748 67.211 67.211
- 16.643 16.643 - 22.534 22.534
61.802
- - - - - -
393.165 56.172 449.337 263.947 168.834 432.781
41.112 20.409 61.521 41.647
7.008 - 7.073 7.073
434.277 83.589 517.866 305.594 196.062 501.656
730.793 2.205.458 2.936.251 477.664 2.456.175 2.933.839
7.008 -
66
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
15. SIMPANAN (Lanjutan) 15. DEPOSITS (Continued)
c. Deposito berjangka (lanjutan)
Suku bunga deposito berjangka per tahun Interest rates per annum on time deposits
Rupiah RupiahMata uang asing Foreign currencies
16. SIMPANAN DARI BANK LAIN 16. DEPOSITS FROM OTHER BANKS
Pihak ketiga Third partiesDeposito berjangka Time depositsGiro Demand deposits
Jumlah Total
% %
4,00 - 9,00 5,00 - 10,00
0,25 - 1,00 0,25 - 3,00
Total time deposits which are blocked to guarantee theloans as of December 31, 2016 and 2015 in Rupiahamounted to Rp 84 and Rp 254,212, while in foreigncurrencies Rp 4 and Nil respectively.
Jumlah deposito berjangka yang diblokir dan
dijadikan jaminan kredit yang diberikan pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 dalam mata uang rupiah
masing-masing sebesar Rp 84 dan Rp 254.212,
sedangkan untuk mata uang asing Rp. 4 dan Nihil.
c. Time deposits consist of:(continued)
2016 2015
2015
75.100 25.650
50.017 12.136
125.117 37.786
Seluruh simpanan dari bank lain pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 adalah dalam Rupiah.
All deposits from other banks as of December 31, 2016and 2015 were in Rupiah.
Suku bunga rata-rata per tahun untuk deposito berjangka
pada tahun 2016 dan 2015 adalah sebesar 7,60% - 8,00%
dan 7,25% - 8,50% dengan jangka waktu 1 bulan sampai
dengan 3 bulan.
Average interest rates per annum for deposits from otherbanks in 2016 and 2015 was 7.60% - 8.00% and 6.50% -7.00% for a period of 1 month to 3 months.
2016
67
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
17. PINJAMAN YANG DITERIMA 17. BORROWINGS
Kementerian Perumahan Rakyat Ministry of HousingRepublik Indonesia of the Republic of Indonesia
Jumlah Total
Kementerian Perumahan Rakyat Republik Indonesia Ministry of Housing of the Republic of Indonesia
18. PERPAJAKAN 18. TAXATION
a. Utang pajak a. Taxes payable
Pajak penghasilan pasal 4(2) Income tax article 4(2)Pajak penghasilan pasal 21 Income tax article 21Pajak penghasilan pasal 23 Income tax article 23Pajak penghasilan pasal 25 Income tax article 25Pajak penghasilan pasal 26 Income tax article 26Pajak penghasilan pasal 29 Income tax article 29Pajak pertambahan nilai Value added tax
Jumlah Total
2016
2.007 -
Represents joint operational agreement from theMinistry of Housing of the Republic of Indonesia to bedistributed in connection with housing procurementthrough Rumah Sejahtera Housing Loan for LowIncome Citizens with Interest rate of 0.3 % per annum.The Loan facilities are for the period from January 1,2016 to December 31, 2016 and currently in theprocess for loan period extension.
Merupakan perjanjian kerjasama operasional yang
diterima dari Kementerian Perumahan Rakyat
Republik Indonesia untuk disalurkan dalam rangka
program pengadaan perumahan melalui
Kredit/Pembiayaan Pemilikkan Rumah Sejahtera bagi
Masyarakat Berpenghasilan Rendah dengan tingkat
bunga sebesar 0,3% per tahun. Jangka waktu
pinjaman adalah mulai tanggal 2 Juni 2016 sampai
dengan tanggal 31 Desember 2016 dan saat ini sedang
dalam proses perpanjangan jangka waktu pinjaman.
2016 2015
41
16 1
7.208 13.518
2015
2.007 -
- 27
755
48
1.097
1.491
3.774 4.075
616
857
7.928
68
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
18. PERPAJAKAN (Lanjutan) 18. TAXATION (Continued)
a. Utang pajak (lanjutan) a. Taxes payable (continued)
b. Pajak penghasilan badan b. Corporate income tax
Laba sebelum pajak penghasilan Income before tax based on dan penghasilan komprehensif lain statement of profit or loss andberdasarkan laporan laba rugi other comprehensive income
Penyesuaian fiskal terdiri dari: Fiscal adjustments consist of:Beda tetap: Permanent differences:
Sewa kendaraan Rental of vehiclesSumbangan DonationBahan bakar FuelIuran keanggotaan Membership duesRekreasi dan olahraga Recreation and sportsKomunikasi CommunicationLain-lain Others
Jumlah beda tetap Total permanent differences
Beda waktu: Temporary differences:Imbalan pasca-kerja
jangka panjang Long term employee benefitCadangan kerugian
penurunan nilai Allowance for impairment Beban penyusutan aset tetap Depreciation of fixed assets
Jumlah beda waktu Total temporary differences
Taksiran Laba kena pajak Estimated taxable income
Beban pajak penghasilan sesuai Corporate income tax expense usingdengan tarif yang berlaku applied tax rate
Pajak penghasilan dibayar dimuka Prepaid income taxPajak penghasilan pasal 25 Income tax article 25
Utang pajak penghasilan pasal 29 Income tax article 29 payables
(232)
71.545 60.127
7.928
(16.395)
7.466 7.148
(7.104)
17.886
(13.372) (7.553)
645
15.032
(5.261) (637)
36 15
621
213 61
The filed tax returns are based on the Group’s owncalculation of tax liabilities (self- assessment). Basedon the Law No. 28 Year 2007, regarding the thirdamendment of the General Taxation Provisions andProcedures’ the time limit for the tax authorities toassess or amend taxes was reduced to five (5) years,subject to certain exceptions, in accordance withprovisions of the Law.
2016 2015
1.283 1.009
3 46
18 18
196
1.491
171
59.755
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan
menurut laporan laba rugi dengan taksiran laba fiskal
yang dihitung oleh Bank untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
sebagai berikut:
A reconciliation between income before income tax, asshown in the statements of income and estimatedtaxable income which were calculated by the Bank forthe years ended December 31, 2016 and 2015 are asfollows:
566
75.523
Besarnya pajak yang terutang ditetapkan berdasarkan
perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh wajib
pajak (self-assessment ). Berdasarkan Undang-undang
No. 28 Tahun 2007 mengenai Perubahan Ketiga atas
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Kantor
Pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan
pajak dalam jangka waktu 5 tahun setelah
terutangnya pajak, dengan beberapa pengecualian,
sebagaimana diatur dalam Undang-undang tersebut.
196 132
69
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
18. PERPAJAKAN (Lanjutan) 18. TAXATION (Continued)
b. Pajak penghasilan badan (lanjutan) b. Corporate income tax (continued)
c. Taksiran pajak penghasilan tangguhan c. Estimated deferred income tax
Dikreditkan/
(dibebankan) Dikreditkan/
laporan laba rugi/ (dibebankan)
Credit/ ekuitas/
(charged to) Credit/31 Des 2015/ statement of (charged to) 31 Des 2016/
Dec 31, 2015 profit or loss to equity Dec 31, 2016
Aset pajak tangguhan : Deferred tax assets :Imbalan kerja Long term
jangka panjang employee benefitsJumlah Total
Liabilitas pajak tangguhan : Deferred tax liability : Depreciation of
Penyusutan aset tetap premises and equipmentCadangan kerugian
penurunan nilai Allowance for impairment Rugi yang belum direalisasi Unrealized loss on decrease
atas penurunan nilai wajar in fair value ofefek-efek yang tersedia available for untuk dijual sale securities
Jumlah Total
Jumlah Total
-
Jumlah aset dan liabilitas pajak tangguhan adalah
sebagai berikut:
The calculation of deferred tax assets and liabilitiesare as follows:
(211) - (211)
352 (1.609)
According to tax regulations, corporate income taxpayable is computed by taxpayer. However, the taxauthority may conduct tax audit on the Companywithin five years.
-
(10.926)
Laba kena pajak tahun 2016 telah sesuai dengan Surat
Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang disampaikan ke
Kantor Pelayanan Pajak.
The taxable income and current tax expense of theCompany in 2016 are in accordance with thecorporate income tax return filed in the Tax Office.
6.888
6.888 563 9.317
(7.533) (211)
(6.594)
(645)
1.866
-
(3.182)
(1.316)
Menurut ketentuan perpajakan yang berlaku, liabilitas
pajak penghasilan dihitung oleh wajib pajak sendiri.
Namun demikian, pihak fiskus dapat memeriksa
liabilitas pajak dihitung sendiri tersebut dalam jangka
waktu lima tahun.
1.866
161
(9.937)
9.317
(778)
2016
(939)
(3.343)
563
70
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
18. PERPAJAKAN (Lanjutan) 18. TAXATION (Continued)
c. Taksiran pajak penghasilan tangguhan (lanjutan) c. Estimated deferred income tax (continued)
Dikreditkan/
(dibebankan) Dikreditkan/
laporan laba rugi/ (dibebankan)
Credit/ ekuitas/
(charged to) Credit/31 Des 2014/ statement of (charged to) 31 Des 2015/
Dec 31, 2014 profit or loss to equity Dec 31, 2015
Aset pajak tangguhan : Deferred tax assets :Imbalan kerja Long term
jangka panjang employee benefitsJumlah Total
Liabilitas pajak tangguhan : Deferred tax liability :Depreciation of
Penyusutan aset tetap premises and equipmentCadangan kerugian
penurunan nilai Allowance for impairment Jumlah Total
Jumlah Total
Laba sebelum pajak penghasilan Income before tax based on berdasarkan laporan laba rugi statement of profit or loss anddan penghasilan komprehensif lain other comprehensive income
Beban pajak penghasilan sesuai Corporate income tax expense usingdengan tarif yang berlaku applied tax rate
Pengaruh pajak atas beban yang tidak Tax influence on non deductiblediperkenankan/(penghasilan tidak expense/(non taxablekena pajak): income):
Sewa kendaraan Rental of vehiclesSumbangan DonationBahan bakar FuelIuran keanggotaan Membership duesRekreasi dan olahraga Recreation and sportsKomunikasi CommunicationLain-lain Others
Sub jumlah Sub total
Jumlah beban pajak Total tax expenses
9
49 43
1
(450) (645)
15
(5.587)
(450)
14.939
33 49
(1.946) (7.533) -
59.755
2016 2015
53
Rekonsiliasi antara jumlah beban pajak dan jumlah
yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang
berlaku adalah sebagai berikut:
155 142
5
(4.706) (1.888)
(881) (58)
5.551
18.881
19.203 15.191
321 253
- (6.594)
(36)
2015
1.787
6.888 1.787
- (939)
5.551 6.888
(159)
(450)
4
Reconciliation between tax expense and the amountcomputed using applied tax rate are as follows:
75.523
12
4
71
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
18. PERPAJAKAN (Lanjutan) 18. TAXATION (Continued)
d. Beban pajak d. Tax expenses
Pajak penghasilan kini Current income taxBeban (penghasilan) pajak tangguhan Expenses (income) deferred taxPenyesuaian tahun sebelumnya Prior year adjustment
Jumlah Total
19. LIABILITAS LAIN-LAIN 19. OTHER LIABILITIES
Setoran jaminan Guarantee depositsPendapatan diterima dimuka Deferred incomeLain-lain Others
Jumlah Total
20. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA 20. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFITS
JANGKA PANJANG LIABILITY
Biaya jasa kini Current service costBiaya bunga Interest cost
Jumlah Total
Number of eligible employees is 539 and 493 in 2016 and2015, respectively.
131
9.151
2015
7.553 4.331
8.027
The defined long-term employee benefits liability reservewas calculated based on the latest actuarial valuationreport dated February 22, 2016 from PT DayamandiriDharmakonsilindo, an independent actuary.
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah:
Amounts recognized in statements of profit or loss othercomprehensive income in respect of these long term-employment benefits are:
2016 2015
6.658 6.186
2.493 1.842
Jumlah karyawan yang berhak memperoleh manfaat
tersebut adalah 539 karyawan dan 493 karyawan tahun
2016 dan tahun 2015.
Perhitungan aktuaria terakhir untuk liabilitas imbalan
kerja jangka panjang dilakukan oleh PT Dayamandiri
Dharmakonsilindo, aktuaris independen, dengan laporan
terakhir tanggal 22 Februari 2016.
914 1.400
Bank mencatat imbalan pasca-kerja berdasarkan
peraturan yang berlaku, yakni Undang-undang No. 13
Tahun 2003. Tidak terdapat pendanaan khusus yang
disisihkan sehubungan dengan imbalan kerja jangka
panjang tersebut.
The Bank recorded long-term employee benefits to itsemployee based on Law No. 13 Year 2003. No funding ofthe long-term employee benefits has been made to date.
21
8.598 5.752
- 435
2016
19.202 15.626
2016 2015
17.886 15.032
1.316 159
72
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
20. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA 20. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFITS
JANGKA PANJANG (Lanjutan) LIABILITY (Continued)
Present value of Nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja the employee benefit liabilityBeban jasa kini Current service costBeban atas kewajiban Interest costPembayaran imbalan pasca kerja Payment of employee benefitKeuntungan (kerugian) aktuarial Actuarial losses (gain)
Liabilitas bersih Net liability
Saldo awal Beginning balanceBeban imbalan kerja jangka panjang Long term employee benefits expenseTotal yang diakui Total amount recognized
di penghasilan komprehensif lainnya in other comprehensive incomePembayaran manfaat Benefits payment
Saldo akhir Ending balance
Tingkat diskonto Discount rateTingkat kenaikan gaji Salary increment rateUsia pensiun normal Normal retirement ageTingkat pengunduran diri 5% per tahun sampai 5% dari usia 20 sampai Withdrawal / Resignation rate
usia 20 dan menurun 44 tahun lalu menurun
linier menjadi 1% di dengan 1% per tahun
usia 45 tahun/ pada usia 45 tahun/
5% per annum up to 5% per annum at age 20 age 20 and reducing up to 44 years old later linearly to 1% decreased up to 1%at the age of 45 years old at the age of 45 years old
Tingkat ketidakmampuan 10% dari tingkat kematian/ 10% dari tingkat kematian/ Degree of disability10% of the rate of death 10% of the rate of death
Tingkat kematian TMI 2011 TMI 2011 Disability rate
Tingkat diskonto Discount rateTingkat kenaikan gaji Salary increase rate
20152016
6.186
2.252
55 tahun/years 55 tahun/years
(1.798)
(880) (1.685)
8,00% 8,00%
Kenaikan/
Perubahan satu poin persentase dalam tingkat diskonto
dan tingkat kenaikan gaji yang diasumsikan akan
memiliki dampak sebagai berikut :
A one percentage point change in the assumed discountrate would have the following effects :
31 Desember/ December 312016 2015
Kenaikan/ Penurunan/
2016 2015
9,20%
Increase Decrease Increase Decrease
33.804 41.277 24.969 30.532
41.487
27.551 22.202
9.151 8.027
27.551 22.202
6.658
2.493 1.842
(1.685) (880)
2.252 (1.799)
27.551
8,60%
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan
penilaian aktuaris tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
adalah sebagai berikut:
The actuarial valuation as of December 31, 2016 and2015 was carried out using the following key assumptions:
37.268
Liabilitas imbalan pasca-kerja yang termasuk dalam
laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
Employee benefits liability are included in the statementsof financial position are as follows:
2016 2015
33.564 30.717 24.768
37.268 27.551
Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan
adalah sebagai berikut:
Movements in the net liability recognized in thestatements of financial position are as follows:
73
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
21. MODAL SAHAM 21. CAPITAL STOCK
Pemegang saham Shareholders
PT Mayora Inti Utama PT Mayora Inti UtamaInternational Finance Corporation International Finance Corporation
Jumlah Total
Pemegang saham Shareholders
PT Mayora Inti Utama PT Mayora Inti UtamaInternational Finance Corporation International Finance CorporationPT Mayora Dhana Utama
Jumlah Total
650.000 0,09% 650
Based on the Shareholders’ Resolution of the Bank whichis documented in the Deed No.139 dated October 21, 2015from Irawan Soerodjo S.H. M.Si, notary in Jakarta, hasapproved to issue shares from the portfolio in sum of114,141,440 (one hundred fourteen million one hundredforty one thousand four hundred and forty) shares andshall be subscribed by PT Mayora Inti Utama, in the sumamount of 91,313,152 (ninety one million three hundredthirteen thousand one hundred and fifty two) shares andInternational Finance Corporation in the sum amount of22.828.288 ( twenty two million eight hundred twentyeight thousand two hundred and eighty eight) shares. TheAmendment of the Article of Association has been receivedand recorded by the Minister of Justice of the Republic ofIndonesia in his Letter No. AHU- AH.01.03-0977632dated November 5, 2015.
845.391.440 100,00% 845.391
Lembar Persentase
Saham/ Kepemilikan/
Number of Percentage of Jumlah/
146.250.000 20,00% 146.250
731.250.000 100,00% 731.250
2015
Berdasarkan Pernyataan Keputusan Pemegang Saham
Bank yang didokumentasikan dalam Akta No. 139
tanggal 21 Oktober 2015, dari Irawan Soerodjo S.H.
M.Si, notaris di Jakarta, telah disetujui untuk
mengeluarkan saham dalam simpanan sebanyak
114.141.440 (seratus empat belas juta seratus empat
puluh satu ribu empat ratus empat puluh) saham yang
diambil bagian oleh PT Mayora Inti Utama sejumlah
91.313.152 (sembilan puluh satu juta tiga ratus tiga belas
ribu seratus lima puluh dua rupiah) saham dan
International Finance Corporation sejumlah 22.828.288
(dua puluh dua juta delapan ratus dua puluh delapan ribu
dua ratus delapan puluh delapan) saham. Perubahan
Anggaran Dasar tersebut telah diterima dan dicatat oleh
Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dalam Surat No. AHU- AH.01.03-0977632
tanggal 5 November 2015.
169.078.288 20,00% 169.078
2016
Shares Ownership Total
584.350.000 79,91% 584.350
Shares Ownership Total
676.313.152 80,00% 676.313
Saham/ Kepemilikan/
Number of Percentage of Jumlah/
Susunan pemegang saham Bank pada tanggal 31
Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
The details of the Bank’s capital stock and stockholders asof December 31, 2016 and 2015 are as follows:
Lembar Persentase
74
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
21. MODAL SAHAM (Lanjutan) 21. CAPITAL STOCK (Continued)
22. TAMBAHAN MODAL DISETOR 22. ADDITIONAL PAID IN CAPITAL
International Finance Corporation International Finance Corporation
Jumlah Total
23. UANG MUKA SETORAN MODAL 23. ADVANCE FOR SHARE CAPITAL PAYMENT
PT Mayora Inti Utama PT Mayora Inti UtamaInternational Finance Corporation International Finance Corporation
Jumlah Total
Berdasarkan Pernyataan Keputusan Pemegang Saham
Bank yang didokumentasikan dalam Akta No. 128
tanggal 15 Agustus 2016, dari Irawan Soerodjo S.H.
M.Si, notaris di Jakarta, telah disetujui pengalihan saham
dalam Perseroan dengan cara menjual seluruh saham-
saham dalam Perseroan yang dimiliki oleh PT. Mayora
Dhana Utama kepada PT. Mayora Inti Utama sebanyak
650.000 (enam ratus lima puluh ribu) saham. Perubahan
Anggaran Dasar tersebut telah diterima dan dicatat oleh
Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dalam Surat No. AHU- AH.01.03-0079612
tanggal 13 September 2016.
Based on the Shareholders’ Resolution of the Bank whichis documented in the Deed No.128 dated August 15, 2016from Irawan Soerodjo S.H. M.Si, notary in Jakarta, hasapproved the transfer of the shares in company withselling all the shares in company that owned by PTMayora Dhana Utama to PT. Mayora Inti Utamaamounted to 650.000 (six hundred and fifty thousandrupiah) shares. The Amendment of the Article ofAssociation has been received and recorded by theMinister of Justice of the Republic of Indonesia in hisLetter No. AHU- AH.01.03-0079612 dated September 13,2016.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, akun ini
merupakan agio saham sebagai berikut :
As of December 31, 2016 and 2015, this accountrepresents premium on share capital are as follows :
121.281
121.281
Berdasarkan Pernyataan Keputusan Pemegang Saham
Bank yang didokumentasikan dalam Akta No. 34 tanggal
6 Februari 2015, dari Irawan Soerodjo S.H. M.Si, notaris
di Jakarta, telah disetujui peningkatan modal ditempatkan
dan disetor Bank dari Rp 585.000 menjadi Rp 731.250
yang diambil dan disetor seluruhnya sebesar Rp 146.250
atau sebanyak 146.250.000 (seratus empat puluh enam
dua ratus lima puluh juta) saham oleh International
Finance Corporation. Perubahan Anggaran Dasar
tersebut telah diterima dan dicatat oleh Kementrian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dalam Surat No. AHU- AH.01.03-0008219 tanggal 6
Februari 2015.
Based on the Shareholders’ Resolution of the Bank whichis documented in the Deed No.7 dated February 6, 2015from Irawan Soerodjo S.H. M.Si, notary in Jakarta, hasapproved an increase in the Bank’s issued and paid upcapital from Rp 585,000 to Rp 731,250 which isentirely taken and paid amounted to Rp 146,250 or146,250,000 (one hundred fourty six million two hundredand fifty thousand) shares by International FinanceCorporation. The Amendment of the Article of Associationhas been received and recorded by the Minister of Justiceof the Republic of Indonesia in his Letter No. AHU-AH.01.03-0008219 dated February 6, 2015.
91.313
22.828
114.141
-
-
Merupakan uang muka setoran modal berasal dari setoran
tunai pemegang saham:
Represents an advance for share capital payment derivedfrom cash deposits of shareholder :
2016 2015
-
75
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
24. CADANGAN UMUM DAN WAJIB 24. GENERAL AND LEGAL RESERVES
25. PENDAPATAN BUNGA 25. INTEREST REVENUES
Rupiah RupiahKredit LoansPenempatan pada bank lain Placements with other bank
dan Bank Indonesia and Bank IndonesiaEfek-efek SecuritiesGiro pada bank lain Demand deposits with other banks
Sub jumlah Sub total
Mata uang asing Foreign currenciesKredit LoansPenempatan pada bank lain Placements with other bank
dan Bank Indonesia and Bank Indonesia
Sub Jumlah Sub total
Jumlah Total
Cadangan Umum dan wajib pada awalnya dibentuk
dalam rangka memenuhi ketentuan Pasal 61 ayat (1)
Undang-undang No. 1/1995 mengenai Perseroan
Terbatas (kemudian diganti dengan Undang-undang
Perseroan Terbatas No. 40/2007 pasal 70), yang
mengharuskan perusahaan Indonesia untuk membuat
penyisihan cadangan umum dan wajib sebesar sekurang-
kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan
disetor penuh. Undang-undang tersebut tidak mengatur
jangka waktu untuk pembentukkan penyisihan tersebut.
Sesuai dengan hasil keputuusan rapat umum pemegang
saham tanggal 15 Agustus 2016, Bank telah menetapkan
cadangan umum dan wajib sebesar Rp. 10.000.000 dari
laba tahun 2015. Saldo cadangan umum pada tanggal 31
Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar
Rp. 10.000.000 dan Nihil.
The general dan legal reserves were originally provided in accordance with Indonesian Limited Liability CompanyLaw No. 1/1995 article 61 paragraph (1) (latersuperseded by Limited Liability Company Law No.40/2007 article 70), which requires Indonesian companiesto set up a general and legal reserve amounting to at least20% of issued and paid-up share capital. This particularlaw does not regulate the period of time in relation to theprovision of such reserves.Based on the resolution of theAnnual Shareholders Meeting on August 15, 2016, Bankdetermined the statutory reserve of Rp 10,000,000 from2015 net income. General and legal reserves balance as ofDecember 31, 2016 and 2015 are amounted toRp 10,000,000 and Nil, respectively
22 67
1.371 741
26.067 32.977
19.278 8.317
46.572 37.175
482.074 438.044
2016
20.649 9.058
502.722 447.102
Pendapatan bunga yang diterima dari pihak berelasi
adalah sebesar Rp 7.073 dan Rp 3.587 pada
tahun 2016 dan 2015 (Catatan 29).
409.414 367.825
2015
Interest revenue received from related parties amounted toRp 7,073 and Rp 3,587, in 2016 and 2015 respectively(Note 29).
76
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
26. BEBAN BUNGA 26. INTEREST EXPENSES
Rupiah RupiahSimpanan Deposits
Deposito Time depositsJasa giro Demand depositsTabungan Savings deposits
Premi Premium on Penjaminan Pemerintah Government Guarantee
Simpanan dari bank lain Deposit from other banks
Sub jumlah Sub total
Mata uang asing Foreign currenciesSimpanan Deposits
Deposito Time depositsJasa giro Demand depositsTabungan Savings deposits
Simpanan dari bank lain Deposit from other banks
Sub Jumlah Sub total
Jumlah Total
27. PENDAPATAN LAINNYA – LAIN-LAIN 27. OTHER REVENUE - OTHERS
Administrasi tabungan Administration of savings accountsTransaksi mata uang asing Foreign currency transactionAdministrasi merchant Administration of merchants
Administration of Jasa administrasi demand deposits accountsAdministrasi ATM Administration of ATMAdministrasi pembayaran gaji Administration of payrollJasa pengiriman uang Remittance serviceLain-lain Others
Jumlah Total
5.302 3.641
931
2016 2015
5.535 4.429
561 997
239.394
235.745 235.753
4.998 3.504
6.089 5.210
17.419 22.125
3.173 3.429
241.047
11.121
19.853 10.649
8.400
14.076
5 5
Bunga yang dibayar kepada pihak berelasi adalah sebesar
Rp 22.668 dan Rp 37.267 pada tahun 2016 dan 2015
(Catatan 29).
Interest expense paid to related parties amounted toRp 22,668 and Rp 37,267, in 2016 and 2015respectivel (Note 29).
7.541
298 111
- 21
811 444
5.486 10.903
2016 2015
187.328 201.233
583 825
1.227
43 166
77
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
28. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 28. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
Sewa RentUmum GeneralImbalan kerja Long-term employee benefit
jangka panjang (Catatan 20) expense (Note 20)Depreciation of premises and equipment
Penyusutan aset tetap (Catatan 13) (Note 13)Jasa profesional Professional feesPemeliharaan dan perbaikan Maintenance and repairsPendidikan dan latihan Education and trainingAsuransi InsuranceIklan dan promosi Advertising and promotionBahan bakar FuelPercetakan formulir Form printingAdministrasi ATM Administration of ATMLain-lain Others
Jumlah Total
29. 29.
Sifat dari pihak berelasi Nature of relationships
a. a.
b. b.
c. c.
d. d.
8.027
7.299 7.070
2016
PT Mayora Indah, PT Inter Nusa Kemindo, PT SaptaWarna Cemerlang, PT Unita Branindo, PT NusantaraCorpindo Nasional, and PT Torabika Eka Semesta.
Hubungan manajemen dan karyawan kunci Bank.
Companies which have the same relationshipsmanagement and key employees as the Bank.
1.866 1.926
NATURE OF RELATIONSHIPS AND
TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
6.119
1.166 1.175
5.186 3.966
3.240 2.598
SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI
4.290 4.842
3.558 2.662
Hubungan pemegang saham Shareholder relations
PT Mayora Inti Utama dan International Finance
Corporation.
PT Mayora Inti Utama and International FinanceCorporation.
2015
1.994 2.462
74.816 65.265
PT Mayora Indah, PT Inter Nusa Kemindo, PT Sapta
Warna Cemerlang, PT Unita Branindo, PT Nusantara
Corpindo Nasional, dan PT Torabika Eka Semesta.
Perusahaan-perusahaan yang dimiliki secara langsung
atau tidak langsung oleh pemegang saham yang sama.
Companies owned by Stockholders, direct orindirectly.
12.951
9.151
5.751
354 816
15.006
Selain karyawan kunci, pihak berelasi dengan Bank
adalah perusahaan-perusahaan yang berada dibawah
grup Mayora. Grup Mayora merupakan pemegang
saham utama dari Bank. Adapun pihak-pihak berelasi
adalah sebagai berikut:
15.586 11.020
Other than the key management personnel, the relatedparties of the Bank refers to companies under theMayora Group. Mayora Group is the majorityshareholders of the Bank. The related parties are asfollows:
Dharmawan Atmadja, Timotius Adidjaja, Taryadi
Supangkat, Rufina Tinawati Marianto, Joys Djajanto,
Irfanto Oeij, Ricky Budiono, Tjahojo Bengawan,
Tiolina Indira Aryani Tumanggor Siahaan, Jap Chin
Phing dan Benny Sudarsono Tan.
Dharmawan Atmadja, Timotius Adidjaja, TaryadiSupangkat, Rufina Tinawati Marianto, Joys Djajanto,Irfanto Oeij, Ricky Budiono, Tjahojo Bengawan,Tiolina Indira Aryani Tumanggor Siahaan, Jap ChinPhing and Benny Sudarsono Tan.
Hubungan keluarga dengan pemegang saham dan
pengurus.
Companies which have family relationships withshareholders and management.
Gunawan Atmadja, Hermawan Lesmana, Wahyuni
Natalia Atmadja, Kusmawinata Ramersan, Janti
Natalia Atmadja, Andre Sukendra Atmadja,
Darmawan Kurniadi, Katharina, Inge Natalia
Atmadja, dan Hendarta Atmadja.
Gunawan Atmadja, Hermawan Lesmana, WahyuniNatalia Atmadja, Kusmawinata Ramersan, JantiNatalia Atmadja, Andre Sukendra Atmadja,Darmawan Kurniadi, Katharina, Inge NataliaAtmadja, and Hendarta Atmadja.
78
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
29. 29.
Transaksi pihak berelasi Transactions with of related parties
a. a.
Aset AssetsEfek-efek SecuritiesKredit LoansPendapatan bunga Accrued
akrual Interest receivables
Jumlah Total
Liabilitas LiabilitiesSimpanan Deposits
Giro Demand depositsTabungan Saving depositsDeposito berjangka Time deposits
Beban bunga akrual Accrued interest expense
Jumlah Total
b. b.
c. c.
•
0,05%
1,38%
5,95% 268.563 6,58%
54.828
234
62.816
0,14%
1,02%
0,00% 2.436
0,15%
252.251
Transaksi aset dan liabilitas dengan pihak berelasi
adalah sebagai berikut:
Accounts involved in transactions with relatedparties are as follows:
Jumlah/
TotalPercentage of Percentage of
Total
7.754
60.777
1,17% 70.711
7.498
jumlah liabilitas/
total assets/ liabilities
jumlah aset atau
Persentase terhadap
2 0 1 6 2 0 1 5
Persentase terhadap
jumlah aset atau
jumlah liabilitas/
Jumlah/
total assets/ liabilities
1,18%
0,91%
Pendapatan bunga akrual dari pihak berelasi pada
tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 234
dan Rp 2.436 atau masing-masing sebesar
0,05% dan 0,54% dari pendapatan bunga (Catatan
25). Sedangkan beban bunga akrual kepada pihak
berelasi sebesar Rp 22.668 dan Rp 37.267 atau
masing-masing sebesar 9,40% dan 15,57% dari beban
bunga (Catatan 26).
NATURE OF RELATIONSHIPS AND
TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
(Continued)
SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI (Lanjutan)
730.793 17,25% 477.664 11,71%
22.668 0,53%
1.012.044 23,89% 793.335 19,44%
6.333 0,15% 9.842 0,24%
Pada tanggal 1 Juli 2010, Bank menandatangani
perjanjian sewa menyewa ruangan dengan
PT Unita Branindo yang terletak di Jalan Tomang
Raya Nomor 21-23, Jakarta Barat. Perjanjian sewa
ini berlaku selama 2 tahun dan kemudian pada
tahun 2012 telah diperpanjang lagi sampai
31 Desember 2015. Beban sewa yang dibayar
untuk tahun 2016 dan 2015 sebesar Rp 3.997
(Catatan 28).
• On July 1, 2010, the Bank entered into a leaseagreement of office with PT Unita Branindo located at Jalan Tomang Raya No. 21-23, West Jakarta.The lease agreement is valid for 2 years and then in2012 has been extended until December 31, 2015.The lease expense paid for 2016 and 2015amounted to Rp 3,997 (Note 28).
37.267
Bank menandatangani perjanjian sewa menyewa
dengan pihak berelasi sebagai berikut:
The Bank entered into a lease agreement withrelated parties as follows:
Accrued interest receivables from related partiesamounted to Rp 234 and Rp 2,436, or 0.05%and 0.54% of total interest income in 2016 and 2015,respectively (Note 25). Accrued interest expense paidto related parties amounted to Rp 22,688 and Rp37,267 or 9.40% and 15.57% of total interestexpense in 2016 and 2015, respectively (Note 26).
79
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
29. 29.
Transaksi Pihak Berelasi (lanjutan) Transactions with of Related Parties (continued)
c. c.
•
30. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 30. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
KOMITMEN COMMITMENTSLiabilitas komitmen Commitments liabilities
Fasilitas kredit kepada nasabah Unused loan commitments yang belum digunakan granted to customers
Irrevocable Letter of Credit (L/C) Irrevocable Letter of Credit
Jumlah Liabilitas Komitmen Total
KONTINJENSI CONTINGENCIESTagihan kontinjensi Contingencies receivables
Pendapatan bunga dalam penyelesaian Past due interest revenuesLiabilitas kontinjensi Contingent liabilities
Bank garansi Bank guarantees
Liabilitas Kontinjensi - Bersih Total - Net
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak
terdapat transaksi komitmen dan kontinjensi dengan
pihak berelasi.
As of December 31, 2016 and 2015, there is nocommitment and contingent transactions with relatedparties.
NATURE OF RELATIONSHIPS AND
TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
(Continued)
Pada tanggal 11 November 2011, Bank
menandatangani perjanjian sewa menyewa
kendaraan dengan PT Nusantara Corpindo
Nasional. Perjanjian sewa ini otomatis
diperpanjang setiap tahunnya. Beban sewa yang
dibayar untuk tahun 2016 dan 2015 masing-
masing sebesar Rp 3.530 dan Rp 4.304.
861.991 847.948
9.986 8.467
4.711 4.643
47.270 50.500
42.559 45.857
Jangka waktu untuk bank garansi yang diberikan
pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 berkisar
antara 1 bulan sampai dengan 12 bulan.
The term of bank guarantees given on December 31,2016 and 2015 ranged from 1 month to 12 months.
SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI (Lanjutan)
Beban sewa yang dibayarkan kepada pihak berelasi
selama tahun 2016 dan 2015 adalah sebesar
Rp 7.527 dan Rp 8.301 atau masing-masing sebesar
10% dan 13% dari beban umum dan administrasi
(Catatan 28).
Rental expenses paid to related parties during 2016and 2015 amounted to R p 7,527 and Rp 8,301,respectively on 10 % and 13% of the general andadministrative expenses (Note 28).
• On November 11, 2011, the Bank entered into alease agreement of vehicles with PT NusantaraCorpindo National. The lease agreement isautomatically renewed in an annual basis. Rentalexpenses paid for 2016 and 2015 respectivelyamounting to Rp 3,530 and Rp 4,304, respectively.
Bank menandatangani perjanjian sewa menyewa
dengan pihak berelasi sebagai berikut: (lanjutan)
The Bank entered into a lease agreement withrelated parties as follows: (continued)
2016 2015
852.005 839.481
80
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
31. 31.
a. a.
Aset Assets Kas USD Cash
SGD
JPY
CNY
Demand deposits Giro pada Bank Indonesia USD with Bank Indonesia
Demand deposits Giro pada Bank lain USD with other Banks
CNY
HKD
SGD
JPY
Penempatan pada Bank lain Placement with other banks anddan Bank Indonesia USD Bank Indonesia
Efek-efek USD SecuritiesKredit USD LoansTagihan Akseptasi USD Acceptance ReceivablePendapatan bunga akrual USD Interest receivableUang Muka USD Advance
Jumlah Aset Total aset
Liabilitas Liabilities
Liabilitas segera USD Liabilities immediately payableSimpanan USD Deposits
JPY
Liabilitas Akseptasi USD Acceptance PayableBeban bunga akrual USD Accrued interestLiabilitas lain-lain USD Other liabilities
SGD
JPY
CNY
Jumlah Liabilitas Total liabilities
Liabilitas - Bersih Liabilities - Net
1.998.008 26.918 -
-
10 300
641.368 48.646.065 670.586
323.340
226.931
1.106
890
652.005 679.310
467.357 6.296
168.238 2.319
68.293 941
82.086
66.044
26.000.000 358.410
649.236 677.098
-
21.627 291 26.913 371
243 2 142 1
Equivalent RpEkuivalen Rp/
Equivalent Rp
1.325
1
-
62.704
1.984.210 27.352
16.236.796 223.824
153.955
33.813
2.703.401
324.482
153.955
30.871
678.416
689 238.686
-
101.860
(full amount)Nominal
1.373
-
8
50.161
19.439
5.300
70.000
47.605.711
265.955 3.666
(angka penuh)/
Nominal
(full amount)
96.180
66
-
4.548.698
1.442.874
24.000.000
16.844.040
(angka penuh)/
3.723.232
Ekuivalen Rp/
MONETARY ASSETS AND LIABILITIES
DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
2 0 1 6 2 0 1 5
Nominal
Posisi aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada
tanggal laporan posisi keuangan adalah sebagai
berikut:
The balances of monetary assets and liabilitiesdenominated in foreign currencies at balance sheetdates are as follows:
Nominal
ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING
472 79.134 1.091
1
463
267
315
311
274
301
78
82.086 1.106
10.341 139 11.201 154
35.031
15.606
181
2
0
-
-
-
30 30 - -
168.226 2.319
2.769 2.212
81
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
31. 31.
b. Posisi Devisa Neto (PDN) b. Net Open Position (NOP)
Mata Uang Currencies
Dolar Amerika Serikat United States DollarYen Jepang Japanese YenDolar Singapura Singapore DollarDolar Hongkong Hong Kong DollarYuan China China Yuan
Jumlah Total
Mata Uang Currencies
Dolar Amerika Serikat United States DollarYen Jepang Japanese YenDolar Singapura Singapore DollarDolar Hongkong Hong Kong DollarYuan China China Yuan
Jumlah Total
2 0 1 5
0 473
Aset/ Liabilitas/ Net
Assets Liabilities Absolute
ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING (Lanjutan)
Financial Position Bersih
2 0 1 6
661.991 673.165 (11.174)
(1.416.814)
Laporan Posisi Keuangan dan
Rekening Administratif/
Statements of
and Administrative Account Absolut/Aset/ Liabilitas/ Net
Assets
Rekening Administratif/
Laporan Posisi Keuangan dan
Statements of
and Administrative Account Absolut/ Financial Position Bersih
690
1
-
-
301
274
690
MONETARY ASSETS AND LIABILITIES
DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
(Continued)
Posisi devisa neto pada tanggal 31 Desember 2016
dan 2015 dihitung berdasarkan Peraturan Bank
Indonesia. Rasio PDN Bank pada tanggal 31
Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar 1,28%
dan 1,91%.
Net open position as of December 31, 2016and 2015 was computed in accordance with the BankIndonesia Regulation. The NOP ratio as of December31, 2016 and 2015 are 1.28% and 1.91%, respectively.
Liabilities Absolute
660.617 673.161 (12.544)
319 2 317
315 2 313
267 - 267
473
78 -
1.119.823 2.536.637
78
1.121.167 2.536.639 (1.415.471)
Berikut ini disajikan rincian posisi devisa neto
Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015:
The Bank’s net open position as of December 31, 2016and 2015, is as follows:
302
274
82
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
32. 32.
Aset Keuangan Financial AssetsDimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity
Penempatan pada Placements withBank Indonesia Bank Indonesia
Efek-efek SecuritiesTersedia untuk dijual Securities Available-for-sales
Efek-efek SecuritiesPinjaman diberikan dan piutang Loans and receivable
Kas CashDemand deposits
Giro pada Bank Indonesia with Bank IndonesiaDemand deposits
Giro pada bank lain with other bankPenempatan pada bank lain Placements with other banksKredit yang
diberikan - bersih Loans-netTagihan akseptasi Acceptance receivablePendapatan bunga akrual Interest receivableAset lain-lain Other assets
Jumlah aset keuangan 5.173.350 5.173.350 5.092.422 5.092.422 Total Financial Assets
Liabilitas Keuangan Financial LiabilitiesLiabilitas segera Liabilities immediately payableSimpanan DepositsSimpanan dari bank lain Deposits from other banksPinjaman yang diterima BorrowingsLiabilitas akseptasi Acceptance payableBeban bunga akrual Accrued interestLiabilitas lain-lain Other liabilities
Jumlah liabillitas keuangan 4.190.027 4.190.027 4.036.872 4.036.872 Total Financial Liabilities
The carrying values and the estimated fair values of theBank’s financial assets and financial liabilities atDecember 31, 2016 and 2015 are as follows:
3.358.003
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen
keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang
memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi
wajar, dan bukan merupakan nilai penjualan akibat
kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan. Nilai
wajar diperoleh dari kuotasi harga atau model arus kas
diskonto.
8.670
21.336
2.054
NILAI WAJAR ASET KEUANGAN DANLIABILITAS KEUANGAN
FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND
LIABILITIES
Berikut adalah nilai tercatat dan estimasi nilai wajar dari
aset keuangan dan liabilitas keuangan Bank pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015:
Fair value is defined as the amount at which the financialinstruments could be exchanged in a current transactionbetween knowledgeable, willing parties in an arm’s lengthtransaction, other than in a forced sale or liquidation.Fair values are obtained from quoted prices, discountedcash flows model, as appropriate.
3.516.218 3.516.218
2 0 1 6
Nilai Tercatat/
Carrying value
Estimasi NilaiWajar/ Estimated
Fair value
581.316
193.747
528.452
54.398
303.523
21.655
100.197
581.316
193.747
528.452
54.398
303.523
21.655
100.197
13.149 13.149
20.860 20.860
1.196 1.196
3.358.003
8.670
21.336
2.054
2 0 1 5
Estimasi NilaiNilai Tercatat/ Wajar/ EstimatedCarrying value Fair value
442.624 442.624
145.813 145.813
275.448 275.448
40.375 40.375
304.973 304.973
29.056 29.056
302.710 302.710
27.538 27.538 15.219 15.219
4.008.433 4.008.433 3.953.982 3.953.982
8.670 8.670 13.149 13.149
10.580 10.580 12.384 12.384
7.684 7.684 4.352 4.352
125.117 125.117 37.786 37.786
- 2.007 2.007 -
83
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
32. 32.
Hirarki Nilai Wajar Fair Value Hierarchy
Aset Keuangan Financial assets
Tersedia untuk dijual AFS financial assetsEfek-efek Securities
Sub Jumlah Sub Total
Level 2Level 1 Level 2 Total Level 1 Total
Tabel berikut mengungkapkan hirarki nilai wajar dari
aset keuangan pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015:
NILAI WAJAR ASET KEUANGAN DANLIABILITAS KEUANGAN (Lanjutan)
FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND
LIABILITIES (Continued)
2016 2015
Tingkat 1/ Tingkat 2/ Jumlah/ Tingkat 1/ Tingkat 2/ Jumlah/
The following table discloses the fair value hierarchy offinancial assets and liabilities as of December 31, 2016and 2015:
- 528.452 275.448 - 275.448
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di
pasar aktif adalah berdasarkan kuotasi harga pasar pada
tanggal pelaporan. Pasar dianggap aktif apabila kuotasi
harga tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara
rutin dari bursa, pedagang efek, perantara efek, kelompok
industri atau badan penyedia jasa penentuan harga, atau
badan pengatur, dan harga tersebut mencerminkan
transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu
transaksi yang wajar. Kuotasi harga pasar yang
digunakan untuk aset keuangan yang dimiliki oleh Bank
adalah harga penawaran (bid price ) terkini. Instrumen
keuangan seperti ini termasuk dalam hirarki Tingkat 1.
Instrumen yang termasuk dalam hirarki Tingkat 1 terdiri
dari investasi dalam obligasi (termasuk obligasi
Pemerintah) dan diklasifikasikan sebagai surat berharga
tersedia untuk dijual atau diperdagangkan.
The fair value of financial instruments traded in activemarkets is based on quoted market prices at the reportingdate. A market is regarded as active if quoted prices arereadily and regularly available from an exchange, dealer,or broker, industry group pricing service, or regulatoryagency, and those prices represent actual and regularlyoccurring market transaction on an arm’s lengths basis.The quoted market price used for financial assets held bythe Bank is the current bid price. These instruments areincluded in Level 1. Instruments included in Level 1comprise investments in bonds (including Governmentbonds) and classified as trading securities or available-for-sale.
Teknik penilaian spesifik yang digunakan untuk
menentukan nilai wajar instrumen keuangan adalah
kuotasi harga pasar atau kuotasi harga penjual untuk
instrumen sejenis.
Specific valuation techniques used to value financialinstruments is quoted market prices or dealer quotes forsimilar instruments.
528.452 - 528.452 275.448 - 275.448
528.452
84
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
32. 32.
-
-
-
33. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Dalam melaksanakan kegiatannya, Bank menyadari
bahwa lingkungan eksternal dan internal perbankan telah
mengalami perkembangan yang diikuti dengan semakin
kompleksnya kegiatan usaha perbankan dan
meningkatnya kebutuhan akan praktek tata kelola yang
sehat (Good Corporate Governance ). Sebagai tanggapan
Bank terhadap kondisi tersebut, Bank telah menerapkan
kebijakan manajemen risiko yang bertujuan untuk
memastikan bahwa risiko- risiko yang timbul dalam
kegiatan usahanya dapat diidentifikasi, diukur, dipantau
dan dikendalikan. Implementasi kebijakan manajemen
risiko ini akan memberikan manfaat bagi Bank berupa
peningkatan kepercayaan masyarakat dan pemegang
saham, memberikan gambaran lebih akurat mengenai
kinerja di masa mendatang termasuk kemungkinan
kerugian yang akan terjadi, dan meningkatkan metode
dan proses pengambilan keputusan serta penilaian risiko
dengan adanya ketersediaan informasi yang terkini, yang
dengan sendirinya meningkatkan kinerja dan daya saing
Bank.
In carrying out its activities, the Bank recognizes that bothexternal and internal banking environment have beendeveloped, following the increase in complexity of risks inthe banking industry and necessity of a Good CorporateGovernance. As response to the condition of theCompany’s environment, the Bank has adopted a riskmanagement policy for the purpose of ensuring that anyrisks resulting from its operating activities are identified,measured, monitored and controlled. This riskmanagement policy would in turn generate benefits to theBank such as increased public and shareholders’ trust,increased accuracy in projection of future performance,including any possibility of loss occurrence, and improvedmethods and processes of decision-making, as well as riskvaluation, through the availability of updated information,which eventually would increase the performance andcompetitive power of the Bank.
Metode dan asumsi berikut ini digunakan oleh Bank
untuk melakukan estimasi atas nilai wajar setiap
kelompok instrumen keuangan:
The following methods and assumptions were used by theBank to estimate the fair value of each class of financialinstrument for which it is practicable to estimate suchvalue:
Nilai wajar liabilitas keuangan dengan fitur dapat
ditarik sewaktu-waktu, atau jatuh tempo dalam jangka
pendek adalah sama dengan yang terutang pada saat
penarikan yakni sebesar nilai tercatatnya.
- The fair values of financial liabilities withdrawable atany time, or with short-term maturity approximatestheir carrying values.
NILAI WAJAR ASET KEUANGAN DANLIABILITAS KEUANGAN (Lanjutan)
FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND
LIABILITIES (Continued)
Nilai wajar efek-efek, kecuali Sertifikat Bank
Indonesia, tagihan wesel ekspor, dan sertifikat
Deposito Bank Indonesia adalah berdasarkan harga
pasar. Nilai wajar Sertifikat Bank Indonesia, tagihan
wesel ekspor, dan sertifikat Deposito Bank Indonesia
adalah mendekati nilai tercatatnya karena bersifat
jangka pendek.
The fair values of securities, except for Certificatesof Bank Indonesia, bills receivable, and DepositCertificate of Bank Indonesia, are based on marketprices. The fair values of Bank Indonesia Certificates,bills receivable, and Deposit Certificate of BankIndonesia, are similar with their carrying values dueto their short- term in nature.
-
Nilai wajar aset keuangan selain efek-efek dan kredit
yang diberikan adalah mendekati nilai tercatatnya
karena bersifat jangka pendek.
- The fair values of financial assets other than securitiesand loans are similar with their carrying value due totheir short-term in nature.
85
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
33. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
a.
b.
SKMR bertugas untuk menunjang pengelolaan risiko
yang lebih menyeluruh, terpadu, terukur dan terkendali.
Tugas dan tanggung jawab SKMR antara lain mencakup:
SKMR has responsibility to support comprehensiveintegrated measurable and controllable risk management.The following is the responsibility of SKMR:
Gambaran mengenai tingkat risiko yang dihadapi Bank
diperoleh dari proses Penilaian Profil Risiko, yang
mencakup penilaian terhadap risiko inheren dan penilaian
terhadap kualitas penerapan manajemen risiko pada tiap-
tiap jenis risiko, pelaksanaan penilaian telah mengikuti
standar yang berlaku.
Description of the level of risk faced by the Bank isobtained from the Assessment of Risk Profile, whichincludes an assessment of the inherent risks andassessment of the quality of risk management in each typeof risk, the implementation of the assessment has followsthe standards.
Pelaksanaan penerapan manajemen risiko Bank mengacu
kepada ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan No. 18/POJK.03/2016 tanggal
16 Maret 2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko
bagi Bank Umum, dan Surat Edaran (SE) Bank
Indonesia (BI) No. 5/21/DPNP yang telah diubah
dengan SE BI No. 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011
tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum ,
dimana pelaksanaannya telah disesuaikan dengan
kompleksitas usaha dan bisnis Bank. Penerapan
manajemen risiko yang mencakup pengawasan aktif
Dewan Komisaris dan Direksi, kecukupan kebijakan,
prosedur dan penetapan limit, kecukupan proses
identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian
risiko serta sistem informasi manajemen risiko dan sistem
pengendalian internal yang menyeluruh, telah dituangkan
dalam pedoman pelaksanaan internal. Lingkup penerapan
manajemen risiko Bank meliputi 8 (delapan) jenis risiko
yakni Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Operasional,
Risiko Likuiditas, Risiko Hukum, Risiko Kepatuhan,
Risiko Stratejik dan Risiko Reputasi, proses identifikasi,
pengukuran dan monitoring risiko dilakukan oleh Satuan
Kerja Manajemen Risiko (SKMR) yang independen
terhadap Unit Kerja Operasional maupun Unit Kerja
Audit Intern. Sedangkan tiap-tiap Unit Kerja bertanggung
jawab atas pengelolaan risiko- risiko yang melekat dalam
aktivitas yang dilakukannya.
Implementation of the Bank's risk management applicationrefers to the provisions stipulated in Financial ServicesAuthority Regulation (POJK) No. 18/POJK.03/2016 datedMarch 16, 2016 regarding Application of RiskManagement for Commercial Banks , and Circular (SE)of Bank Indonesia (BI) No. 5/21/DPNP, as amended byCircular Letter No. 13/23/DPNP dated October 25, 2011about the implementation of risk management forcommercial bank, where implementation has been adoptedto the complexity of operations and business of theCompany. Application of risk management that includesactive supervision of the Board of Commissioners andBoard of Directors, the adequacy of policies, proceduresand limits, the adequacy of the process of identification,measurement, monitoring and control of risk and riskmanagement information system and a comprehensivesystem of internal control, has been poured into theinternal implementation guidelines. The scope ofapplication of the Bank's risk management include 8(eight) types of risk namely Credit Risk, Market Risk,Operational Risk, Liquidity Risk, Legal Risk, ComplianceRisk, Strategic Risk and Reputation Risk, process ofidentification, measurement and monitoring of risk areundertaken by the Risk Management Unit (SKMR) that areindependent of Operations Unit and Internal Audit Unit.While each Work Unit is responsible for managing theinherent risks of its activity.
Menyusun dan menyampaikan laporan profil risiko
secara triwulanan kepada Otoritas Jasa Keuangan
(OJK).
a. Prepares and reports risks profile to Financial ServiceAuthority (OJK) on a quarterly basis.
Melakukan telaah risiko dan memberikan pendapat
terhadap seluruh jenis risiko yang melekat sebelum
suatu transaksi diputuskan oleh manajemen yang
meliputi Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko
Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko
Stratejik, Risiko Kepatuhan dan Risiko Reputasi.
b. Analyzes risks and gives opinion on all different risksbefore any transaction would be approved bymanagement, including Credit Risk, Market Risk,Liquidity Risk, Operational Risk, Legal Risk, StrategicRisk, Compliance Risk, and Reputation Risk.
86
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
33. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kredit Credit Risk
Risiko kredit adalah potensi kerugian akibat kegagalan
debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban
kepada Bank. Risiko kredit, sesuai dengan aktivitas
bisnis Bank, bersumber pada aktifitas pemberian kredit,
kepemilikan instrumen keuangan, transaksi antar bank,
serta liabilitas komitmen dan kontinjensi. Bank telah
memiliki kebijakan dan pedoman tertulis terkait dengan
kegiatan perkreditan yang antara lain mengatur prosedur
analisa kredit, persetujuan kredit, pencatatan dan
pengawasan kredit, dan restrukturisasi kredit. Kebijakan
dan prosedur tersebut dikaji secara berkala untuk
disesuaikan dengan ukuran dan kompleksitas bisnis
Bank.
Credit risk is the potential loss due to the failure of thedebtor and/or other parties to meet obligations to theBank. Credit risk, in accordance with the Bank's businessactivities, result from lending activities, ownership offinancial instrument, transactions between banks, as wellas commitments and contingencies. The Bank hasestablished policies and guidelines related to lendingactivities, among others, regulate the procedure of creditanalysis, credit approval, registration and supervision ofcredit, and debt restructuring. Policies and proceduresare regularly reviewed to conform to the size andcomplexity of our business.
Penerapan manajemen risiko kredit dilakukan mulai dari
proses inisiasi pemberian kredit, analisis, pembuatan
keputusan, pencairan, administrasi sampai dengan
pelunasan kredit. Tujuannya adalah agar risiko kredit
yang timbul dapat terjaga dalam batas toleransi dan
kemampuan modal Bank, dan apabila terjadi kredit
bermasalah dapat dipulihkan secara optimal sehingga
kerugian yang timbul dapat diminimalkan.
Credit risk management is performed starting from theprocess of granting the credit, analysis, decision making,disbursement, administration until credit repayment. Theaim is that the credit risk arising can be maintained withinthe limits of tolerance and the adequacy of the Bank'scapital, and in case of non- performing loans can berecovered optimally so that losses can be minimized.
Proses analisa permohonan kredit dilakukan oleh unit
kerja credit reviewer yang independen terhadap Unit
Bisnis. Pengambilan keputusan pemberian kredit
dilakukan secara kolektif kolegial dalam limit tertentu
sehingga tidak ada anggota komite kredit yang dapat
memutus sendiri suatu permohonan kredit. Selain
menatausahakan dokumen perkreditan, unit kerja
Administrasi Kredit berfungsi melakukan kontrol
terhadap pemenuhan covenant yang dipersyaratkan
sebelum kredit dicairkan dan pengawasan terhadap
ketepatan pembayaran sesuai dengan kontrak yang
diperjanjikan. Proses pencairan dilakukan unit kerja
Administrasi Kredit setelah seluruh persyaratan dipenuhi
dipenuhi.
Analysis of the credit application process is performed bycredit reviewer unit that is independent from the businessunit. Credit approval is made collectively college withincertain limits, therefore no member of the creditcommittee can approve a credit application by themselves.In addition to administering the loan documents, CreditAdministration unit controls the compliance of requiredcovenants before the credit is disbursed and supervisestimely payment in accordance with the contractagreement. Disbursment process is conducted by CreditAdministration unit after all requirements is completed.
Dalam rangka menekan tingkat kerugian apabila terdapat
kredit macet, penanganan kredit bermasalah dilakukan
oleh unit kerja khusus dan independen dari bisnis unit
lain. Dalam mengurangi risiko konsentrasi kredit, Bank
telah dilakukan segmentasi kredit dengan
mempertimbangkan karateristik masing- masing segmen
kredit dan penguasaan atas segmen yang dimasuki oleh
Bank. Segmentasi ini mempengaruhi perlakuan dan
kebijakan Bank dalam menetapkan kecukupan agunan,
struktur kredit dan kewenangan memutus kredit.
In order to reduce the level of losses if there are badcredit, problem loans are handled by a special unit whichis independent from other buiness units. In reducing creditconcentration risk, the Bank mades credit segmentation byconsidering the characteristics of each credit segment andcontrols is segment entered into by the Bank. Thissegmentation affects the treatment and the Bank's policiesin determining the adequacy of collateral, credit structureand credit approval authority.
87
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
33. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kredit (lanjutan) Credit Risk (continued)
Laporan Posisi Keuangan Statements of Financial Position
Tersedia untuk dijual Available-for-salesEfek-efek Securities
Pinjaman diberikan dan piutang Loans and receivable Demand deposits
Giro pada bank lain with other bankPenempatan pada bank lain Placements with other banksKredit yang diberikan LoansTagihan akseptasi Acceptance receivablePendapatan bunga akrual Interest receivableAset lain-lain Other assets
Jumlah aset keuangan 4.061.852 4.040.366 4.171.918 4.158.637 Total Financial Assets
Komitmen dan Kontinjensi Commitment and Contingencies
Fasilitas kredit kepada nasabah
yang belum ditarik Unused loan commitmentsIrrevocable Letter Irrevocable letters
of Credit (L/C) of credit (LC)Bank Garansi Bank guarantee
Jumlah liabillitas keuangan 909.261 909.261 898.448 898.448 Total Financial Liabilities
Bank mengukur dan memantau risiko untuk setiap
debitur baik secara individual, sektor ekonomi maupun
seluruh portofolio kredit dengan menerapkan four - eyesprinciple secara konsisten. Bank juga dengan ketat
memantau perkembangan portofolio kredit Bank yang
memungkinkan Bank untuk melakukan tindakan
pencegahan secara tepat waktu (Early Warning ) apabila
terjadi penurunan kualitas kredit.
The Bank measures and monitors risk for every debtoreither individually, or collectively by the economic sectoras well as the entire credit portfolio by implementing thefour-eye principle consistently. The Bank also closelymonitors the progress of the Bank's loan portfolio whichallows the Bank to carry out preventive measures in atimely manner (Early Warning) in the event of a decline incredit quality.
Berikut adalah eksposur maksimum laporan posisi
keuangan yang terkait risiko kredit pada tanggal 31
Desember 2016 dan 2015:
The maximum exposure related to credit risk as shown inthe statement of financial position as of December 31,2016 and 2015 are as follows:
2 0 1 6 2 0 1 5
Nilai Tercatat/ Jumlah neto/
21.655 21.655 29.056 29.056
100.197 100.197 302.710 302.710
Nilai Tercatat/ Jumlah neto/
3.379.489 3.358.003 3.529.499 3.516.218
8.670 8.670 13.149 13.149
9.986 9.986 8.467 8.467
47.270 47.270 50.500 50.500
Carrying value Net amounts Carrying value Net amounts
528.452 528.452 275.448 275.448
852.005 852.005 839.481 839.481
21.336 21.336 20.860 20.860
2.054 2.054 1.196 1.196
88
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
33. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kredit (lanjutan) Credit Risk (continued)
Demand depositsGiro pada bank lain with other bankPenempatan pada bank lain Placements with other banksEfek-efek SecuritiesKredit yang
diberikan - bersih Loans-netTagihan akseptasi Acceptance receivablePendapatan bunga akrual Interest receivableAset lain-lain Other assets
Jumlah 4.061.852 - 21.486 4.083.338 Total
Demand depositsGiro pada bank lain with other bankPenempatan pada bank lain Placements with other banksEfek-efek SecuritiesKredit yang
diberikan - bersih Loans-netTagihan akseptasi Acceptance receivablePendapatan bunga akrual Interest receivableAset lain-lain Other assets
Jumlah 4.171.918 - 13.281 4.185.199 Total
Risiko Pasar Market Risk
Telah jatuh tempo
- 302.710
Neither past due Past due but penurunan nilai/ Jumlah /
not impaired not impaired Impaired Total
29.056 - - 29.056
302.710 -
2 0 1 6
Belum jatuh
tempo dan tidak
mengalami
penurunan nilai/
tetapi tidak
mengalami
penurunan nilai/
mengalami
penurunan nilai/ penurunan nilai/ Mengalami
Neither past due Past due but penurunan nilai/ Jumlah /
not impaired not impaired Impaired Total
Berikut adalah eksposur risiko kredit atas aset keuangan
pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015:
The maximum exposure related to credit risk as shown inthe statement of financial position as of December 31,2016 and 2015 are as follows:
- 21.336
2.054 - - 2.054
Mengalami
mengalami
- 20.860
1.196
275.448
21.486 3.400.974
8.670 - - 8.670
2 0 1 5
21.655 - - 21.655
- 100.197
528.452 - - 528.452
3.379.489 -
Belum jatuh Telah jatuh tempo
tempo dan tidak tetapi tidak
21.336 -
13.149 -
-
3.529.499 - 13.281
100.197 -
- - 275.448
3.542.780
20.860 -
- 13.149
- 1.196
Dalam melaksanakan aktivitasnya, Bank terekspos pada
risiko pasar yang terdiri atas risiko suku bunga dan risiko
nilai tukar. Risiko pasar antara lain terdapat pada
aktivitas fungsional Bank seperti kegiatan treasuri dan
investasi dalam surat berharga dan pasar uang, kegiatan
pendanaan, serta kegiatan pembiayaan perdagangan
(trade finance ). Bank senantiasa melakukan pengelolaan
terhadap risiko pasar tersebut secara rutin dan/atau
berkala.
In conducting its activities, the Bank is exposed to marketrisk consisting of interest rate risk and foreign exchangerisk. Market risk, among others present in the functionalactivity of the Bank, such as treasury activities andinvestments in securities and financial markets, financingactivities, and trade financing activities (trade finance).The Bank always manages market risk on a regular basisand/or periodically.
89
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
33. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Pasar (lanjutan) Market Risk (continued)
a.
Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh
temponya, atas aset dan liabilitas keuangan Bank yang
terkait risiko suku bunga pada tanggal 31 Desember
2016 dan 2015:
The following table presents is the carrying amount,grouped according to maturity, of the Bank's financialassets and liabilities exposed to interest rate risk as ofDecember 31, 2016 and 2015:
Pemantauan terhadap risiko pasar dilakukan secara
harian. Pemantauan tersebut antara lain dilakukan
terhadap posisi surat berharga kategori available for sale(AFS) dan trading book (TB), Posisi Devisa Neto (PDN)
serta transaksi mata uang asing.
The market risks are monitored on a daily basis.Monitoring, among others, was made to the securitiescategorized as available for sale (AFS) and trading book(TB), Net Open Position (NOP) and foreign exchangetransactions. a. Interest Rate Risk Risiko Suku Bunga
Pengelolaan risiko suku bunga dilakukan terhadap
posisi instrumen keuangan baik dalam trading bookmaupun banking book . Risiko suku bunga dalam
trading book dihitung dengan metode standar sesuai
dengan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku, yaitu
meliputi risiko spesifik (menggunakan Metode Jatuh
Tempo) dan risiko umum. Sedangkan risiko suku
bunga dalam banking book dikelola dengan
melakukan analisa repricing gap antara Risk Sensitive Asset (RSA) dan Risk Sensitive Liabilities(RSL). Analisa repricing gap dilakukan untuk
mengukur dampak dari perubahan suku bunga
(naik/turun) pada banking book tersebut terhadap
pendapatan bunga bersih (NII). Pengelolaan risiko
suku bunga dilengkapi dengan analisa sensitivitas
secara periodik untuk mengukur dampak dari
perubahan suku bunga yang signifikan. Pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015, jika suku bunga atas
Risk Sensitive Asset (RSA) dan Risk SensitiveLiabilities (RSL) yang didenominasikan dalam
Rupiah lebih tinggi/rendah masing-masing sebesar
1%, dan variabel lain dianggap tetap, maka laba
setelah pajak untuk tahun berjalan akan lebih
rendah/tinggi sebesar Rp 260 dan Rp 252 sebagai
akibat dari tingginya/rendahnya pendapatan bunga
RSL dengan suku bunga mengambang.
Management of interest rate risk of financialinstruments carried on the position in both the tradingbook and the banking book. Interest rate risk in thetrading book is calculated by standard methods inaccordance with Bank Indonesia regulations, whichinclude specific risk (using the Maturity method) andgeneral risk. While, the interest rate risk in thebanking book is managed by repricing gap analysisbetween Risk Sensitive Assets (RSA) and Risk SensitiveLiabilities (RSL). Repricing gap analysis conducted tomeasure the impact of changes in interest rates(up/down) on the banking book is the net interestincome (NII). Management of interest rate risksensitivity analysis features periodically to measurethe impact of significant changes in interest rates. Asof December 31, 2016 and 2015, if interest rates onRisk Sensitive Assets (RSA) and Risk SensitiveLiabilities (RSL) are denominated in Rupiahhigher/lower respectively by 1%, the Company'sinterest income earnings potential after tax for thecurrent year will be lower/higher by Rp 260 andRp 252, as a result of higher/lower interest expensefrom the RSL and higher/lower interest income fromfloating rate RSL.
90
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
33. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Pasar (lanjutan) Market Risk (continued)
a.
Aset AssetsBunga mengambang Floating rate
Demand deposits Giro pada bank lain with other banksKredit yang diberikan Loans
Liabilitas LiabilitiesBunga Mengambang Floating rateSimpanan DepositsSimpanan dari Deposits from
bank lain other banks
Aset AssetsBunga mengambang Floating rate
Demand deposits Giro pada bank lain with other banksKredit yang diberikan Loans
Liabilitas LiabilitiesBunga Mengambang Floating rateSimpanan DepositsSimpanan dari Deposits from
bank lain other banks
b.
until 1 year
- - - 29.056
> 3 bulan > 1 tahun
Risiko Suku Bunga (lanjutan) a. Interest Rate Risk (continued)
> 2 tahun
2015
Sampai > 1 bulan
or less 1 month untilMore than Jumlah/
Jumlah/1 month More than More than
Sampai > 1 bulan
More than
until 2 years
29.056 -
- - - - 1.020.143
105.654 249.130 1.339.766 88.354 1.746.595 3.529.499
3 months
Jumlah/
1 bulan/ s.d 3 bulan/ s.d 1 tahun/
> 2 tahun
- - 12.136
1.020.143
Risiko Nilai Tukar
-
b. Foreign Exchange
Kebijakan pengelolaan risiko nilai tukar berpedoman
pada batas Posisi Devisa Neto (PDN) sesuai ketentuan
Bank Indonesia yaitu Bank wajib mengelola dan
memelihara PDN paling tinggi 20% dari Modal.
Untuk memudahkan Treasury Dealer dalam
melakukan pemantauan terhadap PDN, maka Bank
telah mengembangkan program bantu yang secara
otomatis dapat menunjukkan PDN. Selain itu,
pengelolaan risiko nilai tukar secara harian juga
dilakukan Bank dengan cara menghitung potensi
kerugian yang mungkin timbul sebagai dampak dari
adanya perubahan nilai tukar terhadap posisi Bank.
Foreign exchange risk management policy is based onthe Net Open Position (NOP) limits in accordancewith Bank Indonesia, wherein the Bank shall manageand maintain NOP for a maximum of 20% of thecapital. To facilitate Treasury Dealers in monitoringthe NOP, the Company has developed supportingprogram that can automatically show the NOP. Inaddition, the Bank’s daily management of exchangerate risk is also done by calculating the potentiallosses that may arise as a result of changing in theexchange rate to the Bank's position.
210.897 1.338.846
- 1.072.182
until 1 year1 year
until 2 years2 years
21.655 - - -
1 bulan/ s.d 3 bulan/ s.d 1 tahun/ s.d 2 tahun/
3.379.489
3 months
2016
50.017 -
85.433
1 month until 3 months 1 yearor less
1.072.182
2 years Jumlah/
157.266
21.655
3 months
> 3 bulan > 1 tahun
- - -
- - -
s.d 2 tahun/
50.017
More than
More than1 month More than
-
12.136 -
1.587.047
More than
91
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
33. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Pasar (lanjutan) Market Risk (continued)
b.
Risiko Likuiditas Liquidity Risk
Risiko Nilai Tukar (lanjutan)
Bank menentukan suku bunga simpanan dengan
memonitor pergerakan suku bunga yang dijamin
Pemerintah dan mengkaji suku bunga bank pesaing. Suku
bunga kredit ditetapkan dengan menambahkan margin
tertentu atas biaya pendanaan (cost of funds ) Bank.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, jika mata
uang Rupiah melemah/menguat sebesar 2,00% dan
2,00% terhadap Dolar Amerika Serikat dengan asumsi
variabel lain konstan, maka laba setelah pajak untuk
tahun berjalan akan lebih tinggi (rendah) sebesar
Rp 39 dan Rp 2, terutama diakibatkan dari Giro pada
bank lain dan kredit diberikan, serta keuntungan
(kerugian) penjabaran simpanan dalam mata uang
Dolar Amerika Serikat.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Bank berusaha
meningkatkan simpanan pada jangka waktu yang lebih
panjang, mengintensifikasikan penagihan kepada debitur
bermasalah dan terhadap kelebihan dana yang dimiliki
diinvestasikan pada surat-surat berharga yang
mempunyai imbal hasil yang tinggi serta rating yang baik.
To anticipate this, the Bank is trying to increase savings inthe longer-term, intensify billing to troubled debtors andany excess funds held are invested in securities that have ahigh returns and good rating.
As of December 31, 2016 and 2015, if the Rupiahcurrency weakened/ strengthened by 2.00% and 2.00% respectively against the U.S. dollar, assuming othervariables constant, the profit after tax for the currentyear will be higher (lower) by Rp 39 and Rp 2,mainly due to gains (losses) on translation of financialassets at fair value through profit or loss, debtsecurities classified as available for sale, as well asgains (losses) on translation of debt denominated inU.S. Dollars.
Berikut adalah jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan
berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak
didiskontokan pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015:
Thr table below shows the maturities of financial liabilitiesbased on contractual undiscounted payments as ofDecember 31, 2016 and 2015:
Adanya ketidaksesuaian antara jangka waktu
penghimpunan dana pihak ketiga dengan jangka waktu
penyaluran kredit yang diberikan dapat menyebabkan
masalah likuiditas yang mempengaruhi Bank untuk
memenuhi kewajibannya kepada nasabah.
The discrepancy between the period of third party fundswith maturities of loans granted can cause problems thataffect the Bank's liquidity to meet its obligations tocustomers.
The Bank determines the interest rates on deposits bymonitoring the movement of interest rates guaranteed bythe Government and assess competitors' interest rates.Loan interest rate is determined by adding a certainmargin on the Bank’s cost of funding (cost of funds).
b. Foreign Exchange (continued)
92
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
33. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Likuiditas (lanjutan) Liquidity Risk (continued)
1 month until
Liabilitas Liabilities
Liabilities immediately
Liabilitas segera payables
Simpanan DepositsSimpanan dari bank lain Deposits from other banksPinjaman yang diterima BorrowingsLiabilitas akseptasi Acceptance payablesBeban bunga akrual Accrued interestLiabilitas lain-lain Other liabilities
Jumlah Liabilitas Total Liabilities
1 month until
Liabilitas Liabilities
Liabilities immediately
Liabilitas segera payables
Simpanan DepositsSimpanan dari bank lain Deposits from other banksLiabilitas akseptasi Acceptance payablesBeban bunga akrual Accrued interestLiabilitas lain-lain Other liabilities
Jumlah Liabilitas Total Liabilities
Risiko Operasional Operational Risk
- 4.036.872 - -
-
-
- 4.352 - 4.352
4.036.872 -
3 months until 6 months 12 months 2 years
1 bulan/ s.d 3 bulan/ s.d 6 bulan/ s.d 12 bulan/ s.d 2 tahun/
4.352
- 37.786
13.149 - - - - 13.149 - 13.149
12.384 - - - 12.384 - 12.384
cost value
15.219 - - - -
4.036.872
Risiko operasional merupakan risiko yang melekat dalam
aktivitas perbankan sehari-hari. Risiko operasional
adalah risiko kerugian yang diakibatkan oleh
ketidakcukupan atau kegagalan proses internal,
kegagalan sistem, kesalahan manusia atau adanya
problem eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.
Operational risk is the inherent risk in daily bankingactivities. Operational risk a rises from insufficiencyand/or malfunction of internal processes, systems failure,human error or external problems affecting the operationsof the Bank.
15.219 - 15.219
3.953.982 - - - - 3.953.982 - 3.953.982
- -
37.786
-
- - - - 37.786
Biaya Nilai
1 month More than More than More than More than Jumlah/ transaksi/ tercatat/
or less 3 months 6 months until 1 years until Total/ Transaction Carriying
Sampai > 1 bulan > 3 bulan > 6 bulan > 1 tahun
8.670 - - - 8.670 - 8.670
10.580 - - - 10.580 -
4.190.027 - - - 4.190.027 - 4.190.027 -
-
- - 125.117
2015
tercatat/
Carriying
value
transaksi/
Transaction
Biaya
cost
Sampai
1 bulan/
1 month
or less
> 1 bulan
s.d 3 bulan/
More than
3 months
> 3 bulan
s.d 6 bulan/
More than
3 months
until 6 months
6 months until
12 months
> 6 bulan
s.d 12 bulan/
More than
2016
10.580
7.684 - - - 7.684 - 7.684
- - 27.538 - 27.538
4.008.433 - - - 4.008.433 - 4.008.433
125.117 - - 125.117
-
27.538 - -
-
-
-
s.d 2 tahun/
> 1 tahun
2.007 - - - - 2.007 2.007
1 years until
2 years
Jumlah/
Total/
Nilai
More than
93
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
33. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Operasional (lanjutan) Operational Risk (continued)
Risiko Hukum Legal Risk
Risiko Stratejik Strategic Risk
Seiring dengan pertumbuhan usaha, Bank berupaya untuk
mengantisipasi dan mengendalikan seluruh faktor yang
berpotensi menimbulkan risiko operasional. Untuk
mencegah kerugian operasional, Bank harus memastikan
bahwa personil Bank memiliki kualifikasi dan terlatih
untuk seluruh aktivitas operasional dilakukan sesuai
dengan sistem dan prosedur. Untuk memastikan bahwa
personil memiliki kualifikasi yang baik, Bank
mengadakan pelatihan kepada segenap jenjang karyawan
secara berkala untuk memahami sistem dan prosedur.
Along with the growth of business, the Bank seeks toanticipate and control all the factors that could potentiallylead to operational risk. To prevent the operational loss,the Bank has to ensure that the Bank’s personnel arequalified and for all operational activities that are carriedout in accordance with the system and procedures. Toensure that personnel have good qualifications, the Bankconducts training to all levels of its employees on aregular basis to understand the systems and procedures.
Efektivitas pengawasan melekat oleh Kepala Operasional
terhadap bawahan merupakan hal yang menjadi perhatian
Direksi dan Komisaris Bank. Melalui penerapan sistem
pengendalian intern yang terintegrasi pada setiap
organisasi dan berfungsinya unit kerja independen seperti
Satuan Kerja Audit Intern (SKAI), Satuan Kerja
Manajemen Risiko (SKMR) dan Unit Kerja Kepatuhan,
pengawasan yang efektif tentu dapat direalisasikan oleh
Bank.
Effective supervision by the Head of Operations tosubordinate is become the concerns of the Bank’sDirectors and Commissioners. Through theimplementation of an integrated internal control system inevery organization and functioning of independent unitssuch as the Internal Audit Unit (SKAI), Risk ManagementUnit (SKMR) and Compliance Unit, the effectivesupervision can be realized by the Bank.
Risiko hukum dapat ditimbulkan oleh kelemahan dalam
sistem legal atau adanya gugatan hukum atau kelemahan
dalam kontrak.
Legal risk is the risk a rising from the weaknesses in thelegal system or any lawsuit or weakness in the contract.
Untuk meminimalkan risiko hukum, Bank selalu
memastikan bahwa semua kegiatan dan hubungan usaha
antara Bank dengan pihak ketiga didasarkan pada
peraturan dan kondisi yang mampu melindungi
kepentingan Bank dari segi hukum.
To minimize legal risks, the Bank always ensures that allthe activities and the business relationship between theBank and third parties based on the rules and conditionswill protect the interests of the Bank in terms of the law.
Risiko stratejik adalah potensi kerugian yang antara lain
disebabkan oleh adanya penetapan dan pelaksanaan
strategi Bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan
bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Bank
terhadap perubahan eksternal.
Strategic risk a rises from insufficient determination andimplementation of the Bank’s strategies, incorrectbusiness decision or irresponsiveness to external changes.
94
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
33. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Stratejik (lanjutan) Strategic Risk (continued)
Risiko Kepatuhan Compliance Risk
Rencana kerja dan rencana yang telah ditetapkan Bank
dikomunikasikan kepada pejabat dan pegawai Bank pada
setiap jenjang organisasi, dan memantau kemajuan yang
dicapai dari realisasi anggaran dan kinerja sesuai dengan
yang telah rencana yang telah ditetapkan.
Work plan and the Bank’s approved plan is communicatedto all of the Bank's officers and employees at every level ofthe organization, and monitor the progress of therealization of the budget and performance in accordancewith the approved plan.
Risiko kepatuhan adalah potensi kerugian akibat Bank
tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan
perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. Risiko
kepatuhan bersumber dari perilaku hukum yakni
perilaku/aktivitas Bank yang menyimpang atau
melanggar dari ketentuan atau peraturan perundang-
undangan dan perilaku organisasi yakni
perilaku/akitivitas Bank yang menyimpang atau
bertentangan dengan standar yang berlaku secara umum.
Compliance risk is the potential loss due to the Bank didnot comply and/or implement legislation and regulations.Compliance risks derived from the law behavior such asthe Bank’s behavior/activity that deviates or violates theprovisions or regulations, and the organizational behaviorsuch as the Bank behavior/activity that deviates or againstthe generally accepted standard.
Compliance risk control is to minimize the possible lossfrom the Bank's activities that deviates the laws, rules andgenerally accepted standards. To maintain that everyactivity in the Bank always comply with the prevailinglaws and regulations, routinely socialization anddissemination of the regulations (through training andcircular memorandum) to all related units are performed,so that each rule can be understood and implementedcorrectly. To raise the employees’ awareness of theimportance of compliance with rules and regulations, theBank has prepared compliance policies as the guidance toall parties in the Bank’s organization and they have beenapplied formally. To ensure the compliance of the Bank'soperations to all the related rules and regulations, it mustbe ensured that the entire system and operationalprocedures have been complied with the applicableregulatory authorities.
Pengendalian risiko kepatuhan dilakukan untuk
meminimalkan kemungkinan kerugian dari aktivitas
Bank yang menyimpang dari peraturan perundangan,
ketentuan dan standar yang berlaku umum. Untuk
menjaga agar setiap aktivitas Bank senantiasa patuh
kepada peraturan perundang-undangan dan ketentuan
yang berlaku, secara rutin telah dilakukan sosialisasi dan
diseminasi peraturan-peraturan (melalui training dan
edaran memorandum) ke seluruh unit kerja terkait agar
setiap peraturan dapat dipahami dan dilaksanakan dengan
benar. Untuk menumbuhkan kesadaran seluruh karyawan
akan pentingnya kepatuhan terhadap ketentuan dan
peraturan, Bank telah menyusun kebijakan kepatuhan
sebagai panduan bagi semua pihak dalam organisasi
Bank dan telah diberlakukan secara formal. Untuk
memastikan kepatuhan operasional Bank terhadap
seluruh ketentuan dan peraturan yang terkait maka harus
dipastikan bahwa seluruh sistem dan prosedur
operasional telah memenuhi ketentuan dan peraturan
otoritas yang berlaku.
95
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
33. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kepatuhan (lanjutan) Compliance Risk (continued)
•
• •
Risiko kepatuhan adalah potensi kerugian akibat Bank
tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan
perundang- undangan dan ketentuan yang berlaku. Risiko
kepatuhan bersumber dari perilaku hukum yakni
perilaku/aktivitas Bank yang menyimpang atau
melanggar dari ketentuan atau peraturan perundang-
undangan dan perilaku organisasi yakni
perilaku/akitivitas Bank yang menyimpang atau
bertentangan dengan standar yang berlaku secara umum.
Compliance risk is the potential loss due to the Bank didnot comply and/or implement legislation and regulations.Compliance risks derived from the law behavior such asthe Bank’s behavior/activity that deviates or violates theprovisions or regulations, and the organizational behaviorsuch as the Bank behavior/activity that deviates or againstthe generally accepted standard.
Dalam rangka menerapkan manajemen risiko kepatuhan
yang efektif, Bank juga telah melakukan identifikasi dan
pengelolaan terhadap faktor-faktor yang dapat
menyebabkan meningkatnya eksposur risiko kepatuhan,
yaitu :
In order to implement an effective compliance riskmanagement, the Bank has identified and managed thefactors that can cause the increment of risk exposure incompliance, as follows:
Penerapan Good Corporate Governance (GCG)secara efektif untuk memastikan dan memantau
kepatuhan terhadap setiap peraturan dan persyaratan
eksternal maupun internal.
Oleh karena itu, Bank telah melakukan proses evaluasi
terhadap kebijakan dan prosedur internal yang dilakukan
oleh Unit Kerja Kepatuhan, Satuan Kerja Manajemen
Risiko, Satuan Kerja Audit Intern dan satuan kerja terkait
lainnya terhadap setiap sistem, prosedur atau kebijakan
intern yang akan atau sudah diterbitkan. Dengan
demikian, setiap potensi ketidakpatuhan Bank terhadap
ketentuan atau peraturan perudang-undangan dapat
dideteksi dan diperbaiki. Agar perilaku organisasi tidak
menyimpang dari standar, Bank telah membuat code ofconduct yang berisi etika yang harus dilaksanakan oleh
setiap karyawan. Sedangkan untuk meminimalkan risiko
kepatuhan, Bank senantiasa mematuhi peraturan
perundang- undangan dan ketentuan lain yang berlaku,
seperti Ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum (KPMM), Kualitas Aset Produktif (KAP),
Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
(CKPN) Aset Produktif, Batas Maksimum Pemberian
Kredit (BMPK), dan lainnya.
Therefore, the Bank has conducted evaluation process ofthe internal policies and procedures carried out by theUnit Compliance, Risk Management Unit, the InternalAudit Unit and other related business units for each of thesystems, procedures or internal policies that will or hasbeen issued. Thus, any potential non- compliance of theprovisions of the Bank or regulations can be detected andrevised. In order for organizational behavior not todeviate from the standard, the Bank has established a code of conduct that contains the ethics that must beimplemented by every employee. Meanwhile to minimizecompliance risk, the Bank always comply with relatedlaws and regulations and other applicable provisions,such provisions include Capital Adequacy Ratio (CAR),Productive Asset Quality (KAP), Allowance forimpairment losses (CKPN) on Productive Assets, LegalLending Limit (LLL), and others.
• Implementation of effective Good CorporateGovernance (GCG) to ensure and monitor thecompliance with all regulations and requirements ofboth external and internal.
Melakukan pemantauan terhadap setiap perubahan
ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku serta memastikan penerapannya pada Bank.
Monitoring of any changes in the provisions of theprevailing regulations and laws and to ensure thatsuch are implemented by the Bank.
96
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
33. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kepatuhan (lanjutan) Compliance Risk (continued)
•
•
Risiko Reputasi Reputation Risk
Penilaian Profil Risiko Risk Profile Assessment
The Bank’s profile assessment results as of December31, 2016 is, submitted to Bank Indonesia on January 30,2017, has showed that the risk composite level is classifiedas Low to Moderate, with the inherent risk classified asLow to Moderate. and risk management quality isclassified Satisfactory.
Salah satu usaha yang dilakukan Bank untuk
meningkatkan pengelolaan risiko reputasi adalah dengan
mengoptimalkan fungsi Unit Pengaduan Nasabah. Unit
ini berfungsi untuk menerima dan menyelesaikan keluhan
dari nasabah Bank terkait dengan produk dan layanan
Bank.
One of the Bank’s efforts to enhance the reputation riskmanagement is to optimize the functionality of CustomerComplaints Unit. This unit has a function to receive andresolve complaints from the Bank’s customers related tothe Bank's products and services.
Secara berkala Bank melakukan penilaian risiko terhadap
delapan risiko di atas sebagaimana telah diatur oleh Bank
Indonesia/ Otoritas Jasa Keuangan. Penilaian risiko
dilakukan melalui proses (self-assessment ) untuk
menghasilkan profil risiko yang terdiri dari risiko
inherent yaitu risiko yang melekat pada aktivitas Bank
dan kualitas penerapan manajemen risiko.
The Bank periodically conducted risk assessment of theeight risks mentioned above as stipulated by BankIndonesia/Financial Services Authority. The Company’srisks assessment is evaluated through self assessmentprocess by making a risk profile which consists of inherentrisks such as the attached risk to the Bank’s activities andquality of implementing risk management.
Identify and analyze on the compliance analysis forplanning and developing of new products andactivities to ensure compliance with prevailingregulations and laws.
Memantau pelaksanaan, diantara lain dalam hal modal
(CAR), Batas Minimum Pemberian Kredit (BMPK),
Posisi Devisa Neto (PDN), dan Non-Performing Loan (NPL).
• Monitoring the implemention of prudent banking,among others, in terms of capital (CAR), LegalLanding Limit (LLL), Net Open Position (NOP), andthe Non- Performing Loan (NPL).
Risiko reputasi antara lain dapat timbul dari pemberitaan
negatif menyangkut operasional Bank atau persepsi
negatif tentang Bank.
Reputational risk, among others, arises from negativepublicity regarding the Bank's operation or negativeperceptions about the Bank.
Hasil penilaian profil Bank pada tanggal
31 Desember 2016, yang disampaikan kepada Bank
Indonesia pada tanggal 30 Januari 2017, menunjukkan
bahwa tingkat risiko secara komposit tergolong Low toModerate , dengan risiko inheren tergolong Low toModerate dan kualitas Penerapan Manajemen Risiko
tergolong Satisfactory .
Compliance analysis atas rencana dan pengembangan
produk dan aktivitas baru guna memastikan
kepatuhannya terhadap peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku.
•
97
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN PERMODALAN 34. CAPITAL MANAGEMENT
I Komponen Modal I.. Capital components
A. Modal Inti A. Core capital1. Modal disetor 1. paid-up capital2. Cadangan Tambahan Modal 2. additional capital a. Agio saham a. Premium on share caoital b. Dana Setoran Modal b. Fund capital contribution c. Cadangan umum dan wajib c. General and legal reserves d. Saldo laba yang tidak d. Retained earning is not
ditentukan penggunaannya determined use setelah diperhitungkan after deductionpajak (100%)* tax (100%)*)
e. Laba tahun berjalan setelah e. Profit for the year after diperhitungkan pajak (50%)* tax (50%)*)
f. Selisih kurang antara f. Less difference between Penyisihan Penghapusan Aset Allowance Assets (PPA) dan cadangan kerugian (PPA) and the allowance for penurunan nilai atas impairment losses value over aset produktif value over productive assets
B. Modal Pelengkap (Maksimum 100% B. Supplementary capital (Maximum 100% dari Modal Inti) of core capital) Cadangan Umum Penyisihan General Reserves Penghapusan Aset Produktif/PPAP Productive Asset Allowance / PPAP 1,25% dari ATMR) maximum 1,25% from ATMR)
II Jumlah Modal II. Total Capital
*) Tidak termasuk dampak pajak tangguhan *) Excluding the impact of deferred tax
10 -
1.090.082 1.048.839
-
Tujuan utama dari pengelolaan modal Bank adalah untuk
memastikan bahwa Bank mempertahankan rasio modal
yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan
memaksimalkan nilai pemegang saham. Bank wajib
untuk memenuhi rasio Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum (KPMM) sebagaimana ditetapkan oleh Bank
Indonesia.
The main objective of the Bank's capital management is toensure that the Bank maintains a healthy capital ratios inorder to support the business and maximize shareholdervalue. The Bank is required to meet the Capital AdequacyRatio (CAR) as stipulated by Bank Indonesia.
Manajemen menggunakan peraturan rasio permodalan
untuk memantau kecukupan modal, sesuai dengan
standar industri. Pendekatan Bank Indonesia untuk
pengukuran modal tersebut terutama didasarkan kepada
pemantauan kebutuhan modal yang diwajibkan (diukur
sebagai 8% pada tahun 2016 dan 2015 dari aset
tertimbang menurut risiko) terhadap modal yang tersedia.
Management used regulatory capital ratio to monitorcapital adequacy, in accordance with industry standards.Bank Indonesia's approach to capital measurement isprimarily based on the monitoring of capital requirementsthat are required (measured as 8% in 2016 and 2015 fromrisk-weighted assets) to available capital.
Bank telah memenuhi semua persyaratan modal yang
diwajibkan sepanjang tahun.
The Bank has complied with all capital requirements thatare required through out the year.
845.391 731.250
121.281
100.893
28.818
(47.577)
41.266
114.141
22.144
55.810
(42.269)
46.482
121.281
Perhitungan rasio kecukupan modal pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
The calculation of CAR as of December 31, 2016 and2015 is as follows:
2016 2015
98
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan) 34. CAPITAL MANAGEMENT (Continued)
III. Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) III. Risk Weighted Assets (RWA)Risiko kredit Credit riskRisiko operasional Operational riskRisiko pasar Market risk
Jumlah ATMR untuk risiko kredit, Total RWA for credit risk, pasar dan operasional market and operational
IV. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal IV Capital Adequacy Ratio Minimum (KPMM) yang tersedia (%) (CAR) available (%)
KPMM dengan memperhitungkan CAR withrisiko kredit dan operasional credit risk and operational riskKPMM dengan memperhitungkan CAR withrisiko kredit dan pasar dan operasional credit risk, market and operational
V. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal V. Capital Adequacy Ratio Minimum (KPMM) diwajibkan (%) required (%)
35. LAINNYA 35. OTHERS
a.
b.
c.
d.
e.
Perhitungan rasio kecukupan modal pada tanggal 31
Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
(lanjutan)
Rasio cadangan kerugian penurunan nilai aset
keuangan yang dibentuk terhadap aset produktif pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-
masing 0,45% dan 0,28%.
c. The ratio of allowance for impairment losses offinancial assets to productive assets as of December31, 2016 and 2015 respectively 0.45% and 0.28%.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 tidak
terdapat penyediaan dana Bank yang melampaui Batas
Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
d. As of December 31, 2016 and 2015, there was noprovision of funds which exceed the Bank's LendingLimit (LLL).
8,00% 8,00%
28,17%
3.528.008
13.885 20.014
3.869.483
Rasio kredit yang diberikan terhadap simpanan atau
Loan to Deposit Ratio (LDR) pada tanggal 31
Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar
83,38% dan 88,62%.
327.590
The calculation of CAR as of December 31, 2016 and2015 is as follows: (continued)
Rasio Non-Performing Loan (NPL) Bank secara
bruto pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
adalah sebesar 2,48% dan 2,94%, sedangkan secara
neto adalah sebesar 1,66% dan 2,71%.
a. The ratio of Non-Performing Loans (NPL) of the Bank(at gross) as of December 31, 2016 and 2015 is 2.48%and 2.94%, respectively, while the ratio at net is1.66% and 2.71%, respectively.
Rasio aset produktif bermasalah terhadap jumlah aset
produktif pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015 masing- masing adalah sebesar 1,46% dan
1,85%.
2016 2015
28,36%
e. The ratio of loans to deposit ratio (LDR) as ofDecember 31, 2016 and 2015 is 83.38% and 88.62%,respectively.
3.467.812
b. The ratios of impaired productive assets to totalproductive assets as of December 31, 2016 and 2015are 1.46% and 1.85%, respectively.
28,27%
28,21%
230.702
3.718.528
99
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
35. LAINNYA (Lanjutan) 35. OTHERS (Continued)
f.
g.
h.
Another basis is the updating of the customer datawhich is done by using an approach based on the riskinherent in each customer. The results of the customerdata update will be sent to Financial ServicesAuthority (OJK) through the Main Report- MainDuties Compliance Director.
Atas dasar peraturan yang disebutkan diatas, Bank
juga telah membentuk Unit Kerja Khusus (UKK)
Kantor Pusat yang bertanggungjawab atas
pelaksanaan penerapan program APU & PPT dan
mewajibkan seluruh unit kerja operasional khususnya
OSH & OSM & BM bertanggung jawab di areanya
masing-masing sesuai Surat Keputusan Direksi No.
012/SK-DIR/III/2016 untuk melaksanakan program
APU & PPT dimaksud dan berada dibawah kordinasi
UKK Kantor Pusat. Hal ini dikarenakan unit kerja
operasional sebagai garda terdepan akan berhadapan
langsung dengan pihak nasabah (existing customer )
atau nasabah yang bersifat walk-in customer (WIC).
On the basis of the above regulations, the Bank hasalso established a Special Working Unit (UKK) Headoffice which is responsible for the implementation ofAML and CFT program and requires all operationalunits particularly OSH & OSM & BM are responsiblein their area accordance with Decision Letter of theBank's Directors No. 012/SK-DIR/III/2016 toimplement AML and CFT program intended and underthe coordination of the UKK Head office. This isbecause the operational units as the frontline will bedealing directly with the customers (existingcustomers) or customers that are walk-in customers(WIC).
h. Application of Anti-Money Laundering andCombating the Financing of Terrorism (AML andCFT).
Hal lain yang dilakukan secara berkesinambungan
adalah pengkinian terhadap data nasabah yang
dilakukan dengan menggunakan pendekatan
berdasarkan risiko yang melekat pada setiap nasabah.
Adapun hasil pengkinian data nasabah tersebut akan
dikirim kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui
Laporan Pokok - Pokok Pelaksanaan Tugas Direktur
Kepatuhan.
Imbalan hasil ekuitas atau Return of Equity (ROE)
untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember
2016 dan 2015 masing-masing sebesar 5,53% dan
4,97%.
g. Return on Equity (ROE) is 5.53% and 4.97%, for theyears ended December 31, 2016 and 2015,respectively.
Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan
Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT).
In conducting its operations the Bank continues toapply the provisions of the AML and CFT and makeimprovements on policies and procedures referred to,in accordance with Bank Indonesia Regulation No.14/27/PBI/2012 dated December 28, 2012 on theImplementation of Anti-Money Laundering andCombating the funding of terrorism (AML and CFT)and Bank Indonesia Circular No. 15/21/DPNP datedJune 14, 2013, concerning the Application of Anti-Money Laundering and Combating the Financing ofTerrorism for Commercial Banks.
Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya Bank
senantiasa menerapkan ketentuan dari APU dan PPT
serta melakukan penyempurnaan atas kebijakan dan
prosedur dimaksud, sesuai dengan Peraturan Bank
Indonesia No. 14/27/PBI/2012 tanggal 28
Desember 2012 tentang Penerapan Program Anti
Pencucian Uang dan Pencegahan Penadanaan
Terorisme (APU dan PPT) dan Surat Edaran Bank
Indonesia No. 15/21/DPNP tanggal 14 Juni
2013 perihal Penerapan Program Anti Pencucian
Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme bagi
Bank Umum.
Selanjutnya UKK Kantor Pusat akan melakukan
penilaian kualitas penerapan program APU PPT
secara semesteran.
Furthermore UKK Head Office will conduct an qualityassessment of the implementation of AML CFTprogram semi annually.
Return on Assets (ROA) is 1.39% and 1.24%, for theyears ended December 31, 2016 and 2015,respectively.
Imbal hasil aset atau Return on Assets (ROA)
untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember
2016 dan 2015 masing-masing sebesar 1,39% dan
1,24%.
f.
100
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
35. LAINNYA (Lanjutan) 35. OTHERS (Continued)
h.
i.
Sejak tahun 2005, program Penjaminan Pemerintah
dilaksanakan oleh Lembaga Penjamin Simpanan
(LPS).
Since 2005, the Government Guarantee program hasbeen carried out by the Deposit Guarantor Agency.
Disamping itu, Dewan Komisaris dan Direksi juga
turut melaksanakan pengawasan dan bertanggung
jawab atas penerapan program APU dan PPT. Hingga
saat ini, Bank masih terus melakukan penyesuaian dan
penyempurnaan pelaksanaan penerapan program APU
dan PPT tersebut.
In order to increase employee understanding of theprovisions of AML & AFT, it has done training for newemployees, especially for the front liner and marketingas well as refreshment training programs on a regularbasis to all employees.
Pelatihan secara berkala kepada seluruh karyawan
Bank mengenai APU dan PPT dan peraturan
prudential banking dilakukan oleh Unit Kerja
Kepatuhan dan APU & PPT guna mewujudkan
budaya kepatuhan pada seluruh lini bisnis Bank.
Pelatihan dilakukan melalui e-learning yang dapat
diakses oleh karyawan Bank serta melalui metode
tatap muka secara periodik.
Periodic training to all employees regarding the AMLand AFT and prudential banking regulations made bythe Compliance Unit and AML & AFT in order tocreate a culture of compliance in all business lines ofthe Bank. Training is done through e-learning that canbe accessed by employees of the Bank and throughface-to-face method periodically.
Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan
Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT).
(lanjutan)
h. Application of Anti-Money Laundering andCombating the Financing of Terrorism (AML andCFT).(continued)
In addition, the Board of Commissioners andDirectors also supervise and is responsible for theimplementation of the AML program and AFT. Till thistime, the Bank continues to make adjustments andimprove the implementation of the programimplementation of the AML and AFT.
LPS akan membayarkan klaim penjaminan yang layak
dibayar setelah melalui prosedur rekonsiliasi dan/atau
verifikasi sesuai dengan Peraturan Lembaga Penjamin
Simpanan (PLPS) yang berlaku.
The Deposit Guarantor Agency will settle the qualifiedguaranteed claims based on results of reconciliationand/or verification procedures in accordance withprevailing Deposit Guarantor Agency Regulations.
Jaminan Pemerintah terhadap liabilitas pembayaran
Bank Umum.
i. Government guarantee on obligations of PrivateBanks.
Guna meningkatkan pemahaman karyawan tentang
ketentuan APU & PPT, maka telah dilakukan
pelatihan untuk karyawan baru terutama untuk front liner & marketing serta program refreshment training secara berkala kepada seluruh karyawan.
101
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
36. 36.
-
-
-
-
Standar akuntansi dan interprestasi yang telah disahkan
oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK), tetapi
belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun
berjalan diungkapkan dibawah ini. Bank berencana untuk
menerapkan standar tersebut, jika dipandang relevan, saat
telah menjadi efektif.
The standards and interpretation that are issued by theIndonesian Financial Accounting Standards Board(DSAK), But not yet effective for current financialstatements are disclosed below. The Bank intends to adoptthese standards, if applicable, when they become effective.
Amandemen PSAK No. 1: Penyajian Laporan
Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan berlaku
efektif 1 Januari 2017.
- Amendments to SFAS No. 1: Presentation of FinancialStatements on Disclosures Initiative, effective January1, 2017.
Amandemen ini mengklarifikasi, bukan mengubah
secara signifikan, persyaratan PSAK No. 1, antara lain
mengklarifikasi mengenai materialitas, fleksibilitas
urutan sistematis penyajian catatan atas laporan
keuangan dan pengidentifikasian kebijakan akuntansi
signifikan.
-
Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pengungkapan
interim yang dipersyaratkan harus dicantumkan dalam
laporan keuangan interim atau melalui referensi silang
dari laporan keuangan interim seperti komentar
manajemen atau laporan risiko yang tersedia untuk
pengguna laporan keuangan interin dan pada saat yang
sama.
This improvement clarifies that the interim disclosuresrequired should be included in the interim financialstatements or through cross references of the interimfinancial statements, such as managementcommentary or risk management report that availableto users of the interim financial statements and shouldat the same time.
Amandemen ini mengklarifikasi bahwa untuk
menentukan apakah laba kena pajak akan tesedia
sehingga perbedaan temporer yang dapat dikurangkan
dapat dimanfaatkan; estimasi atas kemungkinan besar
laba kena pajak masa depan dapat mencakup
pemulihan beberapa aset entitas melebihi jumlah
tercatatnya.
This amendments clarifies that to determine whetherthe taxable income will be available so that thedeductible temporary differences can be utilized;estimates of the most likely future taxable income caninclude recovery of certain assets of the entity exceedsits carrying amount.
PSAK No. 3 (Penyesuaian 2016): Laporan Keuangan
Interim, berlaku efektif 1 Januari 2017 dengan
penerapan dini diperkenankan.
- SFAS No. 3 (2016 Improvement): Interim FinancialReporting, effective Januari 1, 2017 with earlierapplication is permitted.
This amendments clarify, rather than significantlychange, existing SFAS No. 1 requirements, amongothers, to clarify the materiality, flexibility as to theorder in which they present the notes to financialstatements and identification of significant accountingpolicies.
Amandemen PSAK No. 2: Laporan Arus Kas tentang
Prakarsa Pengungkapan, berlaku efektif 1 Januari
2018 dengan penerapan dini diperkenankan.
- Amendments to SFAS No. 2: Statement of Cash Flowson the Disclosures Initiative, effective January 1, 2018with earlier application is permitted.
Amandemen ini mensyaratkan entitas untuk
menyediakan pengungkapan yang memungkinkan
pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi
perubahan pada liabilitas yang timbul dari aktivitas
pendanaan, termasuk perubahan yang timbul dari arus
kas maupun perubahan non-kas.
This amendments requires entities to providedislosures that enable the financial statements users toevaluate the changes in liabilities arising fromfinancing activities, including changes from cash flowand non-cash.
Amandemen PSAK No. 46: Pajak Penghasilan tentang
Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi yang
Belum Direalisasi, berlaku efektif 1 Januari 2018
dengan penerapan dini diperkenankan.
- Amendments to SFAS 46: Income Taxes on theRecognition of Deferred Tax Assets for UnrealizedLosses, effective January 1, 2018 with earlierapplication is permitted.
STANDAR AKUNTANSI BARU NEW PROSPECTIVE ACCOUNTING STANDARDS
102
PT BANK MAYORA PT BANK MAYORA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 For the year ended December 31, 2016(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
36. 36.
-
-
-
This improvement Clarifies that an entity must assessthe nature of the service contract benefits to determineheter the entity has a continuing involvement infinancial assets and whether the disclosurerequirements related to the continuing involment aremet.
STANDAR AKUNTANSI BARU (Lanjutan) NEW PROSPECTIVE ACCOUNTING STANDARDS
(Continued)
Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pasar obligasi
korporasi berkualitas tinggi dinilai berdasarkan
denominasi mata uang obligasi tersebut dan bukan
berdasarkan negara di mana obligasi tersebut berada.
This improvement clarifies that the market of highquality corporate bonds is valued by denominatedbonds and not based on the country in which thebonds are.
PSAK No. 58 (Penyesuaian 2016): Aset Tidak Lancar
yang Dimiliki Untuk Dijual dan Operasi yang
Dihentikan, berlaku efektif 1 Januari 2017 dengan
penerapan dini diperkenankan,
-
Bank sedang mengevaluasi dampak dari standar
akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya
terhadap laporan keuangan Bank.
The Bank is presently evaluating and has not yetdetermined the effects of these accounting standards on itsfinancial statements
PSAK No. 24 (Penyesuaian 2016): Imbalan Kerja,
berlaku efektif 1 Januari 2017 dengan penerapan dini
diperkenankan.
- SFAS No. 24 (2016 Improvement): Employee Benefits,effective January 1, 2017 with earlier appplication ispermitted.
Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa perubahan
dari satu metode pelepasan ke metode pelepasan
lainnya dianggap sebagai rencana awal yang
berkelanjutan dan bukan sebagai rencana pelepasan
baru. Penyesuaian ini juga mengklarifikasi bahwa
perubahan metode pelepasan ini tidak mengubah
tanggal klasifikasi sebagai aset atau kelompok
lepasan.
This improvement clarifies that a change from onedisposal method to the other disposal methods areconsidered as the beginning of a sustainable plan andnot as a new disposal plan. This improvement alsoclarifies that the change in the disposal method doesnot change the date of classification as an asset ordisposal group.
PSAK No. 60 (Penyesuaian 2016): Instrumen
Keuangan: Pengungkapan, berlaku efektif 1 Januari
2017 dengan penerapan dini diperkenankan.
SFAS No. 60 (2016 Improvement): FinancialInstruments, effective January 1, 2017 with earlierapplication is permitted.
Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa entitas harus
menilai sifat dari imbalan kontrak jasa untuk
menentukan apakah entitas memiliki keterlibatan
berkelanjutan dalam aset keuangan dan apakah
persyaratan pengungkapan terkait keterlibatan
berkelanjutan terpenuhi.
SFAS No. 58 (2016 Improvement): Non-CurrentAssets, Held for Sale and Discontinued Operation,effective January 1, 2017 with earlier application ispermitted.
103