ta ii farida
TRANSCRIPT
7/24/2019 TA II Farida
http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 1/33
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Radikal bebas merupakan atom yang memiliki satu atau lebih elektron tidak
berpasangan sehingga senyawa ini bersifat sangat aktif .Senyawa ini dapat
ditimbulkan oleh polusi akibat asap kendaraan motor, asap rokok dan pola gaya hidup
yang tidak sehat. Molekul ini sangat dibutuhkan oleh organisme aerob karena
memberikan energy pada proses metabolism dan respirasi, namun pada kondisi
tertentu keberadaannya dapat berimplikasi pada berbagai penyakit dan kondisi
degenerative, seperti aging , arthritis, kanker, dan lain-lain. Reaksi oksidasi terjadi
setiap saat. Ketika kita bernapas pun terjadi reaksi oksidasi. Namun, reaktivitas
radikal bebas itu dapat dihambat oleh system antioksidan yang melengkapi system
kekebalan tubuh.!"
#ntioksidan merupakan senyawa yang menghambat proses oksidasi. Senyawa ini
menstabilkan radikal bebas dengan melengkapi kekurangan elektron dari radikal bebas sehingga menghambat terjadinya reaksi berantai. Sumber antioksidan dapat
berasal dari alam maupun sintesis. #ntioksidan sintesis kurang disukai karena efek
samping yang menyertainya. #ntioksidan sintesis seperti $%& Butylated Hydroxy
Toluene" dan $%# Butylated Hydroxy Aniline" diketahui memiliki efek samping
yang besar seperti kerusakan hati karsinogen terhadap efek reproduksi dan sistem
metabolisme serta tidak terjamin keamanannya dalam penggunaan jangka lama.
#ntioksidan dapat berupa en'im misalnya superoksida dismutase atau S(),
katalase, dan glutation perokdidase", vitamin misalnya vitamin *, vitamin +,
vitamin #, -karoten ", dan senyawa lain misalnya flavanoid, albumin, bilirubin",
dan senyawa lain yang berasal dari alam merupakan sumber antioksidan yang efektif
dan relatif aman dibanding antioksidan sintesis sehingga eksplorasi bahan alam
sebagai sumber antioksidan semakin banyak dilakukan. !"
7/24/2019 TA II Farida
http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 2/33
&anaman selekop adalah tanaman asli Kalimantan. &anaman selekop diduga
memiliki aktivitas antioksidan dimana tanaman sejenis memiliki kandungan kimia
flavanoid dan seara empiristradisional dapat menghilangkan noda-noda hitam
diwajah. )an tanaman selekop kurang tereksplorasi karena belum terdapat dalam
pustaka. (leh karena itu dipilih tanaman selekop untuk diuji aktivitas antioksidannya.
7/24/2019 TA II Farida
http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 3/33
1.2 Rumusan Masalah
$erdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut /
#pakah ekstrak etanol 012 dan fraksi polar,semi polar atau non polar dari daun muda
selekop Lepisanthes amoena" memiliki aktivitas antioksidan 3 manakah paling tinggi
aktivitas antioksidannya.
1.3 Tujuan enel!t!an
4enelitian ini bertujuan untuk /
Mengetahui aktivitas antioksidan mana yang paling tinggi dari ekstrak etanol 012
dan fraksi daun muda selekop Lepisanthes amoena".
1." Met#$e enel!t!an
4enelitian dilakukan dengan metode in vitro peredaman radikal bebas
menggunakan senyawa )44% sebagai radikal bebas.
BAB II
7/24/2019 TA II Farida
http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 4/33
TIN%AUAN PU&TA'A
2.1 Tanaman &elek#
2.1.1 'las!(!kas! tanaman
Kingdom / 4lantae tumbuhan"
Subking dom / &raheoblonta tumbuhan berpembuluh"
Super divisi / Spermatophyta menghasilkan biji")ivisi / Magnoliophyta tumbuhan berbunga"
Kelas / Magnoliopsida berkeping dua dikotil"
Sub kelas / Rosidae(rdo / Sapidales
5amily / Sapindaeae6enus / 7episanthes
Spesies / Lepisantes amoena %assk" 7eenh.www.plantamor.com )
2.1.2 &!n#n!m
Capura spectabilis $lume" &eijsm. 8 $inn, Melicocca amoena %assk..,
Otolepis amoena %assk." Kunt'e, Otolepis cordigera Radlk." Kunt'e, Otolepis
imbricata $lume" Kunt'e, Otolepis pubescens $lume" Kunt'e, Otolepis spectabilis
$lume" Kunt'e, Otophora amoena %assk " $lume., Otophora coninis $lume,
Otophora cordigera Radlk., Otophora imbricata $lume, Otophora pubescens $lume,
Otophora spectabilis $lume, Otophora spectabilis var. pubicosta $lume, Otophora
styligera Radlk, !chleichera amoena %assk." http"##www.asianplant )
2.1.3 Nama $aerah
Selekop dikenal dengan berbagai maam nama lokal di 9ndonesia seperti
kokang Kalimantan timur", salakiki Kalimantan selatan", buah soboh :awa timur",
kayu mataharibuah matahari, kalansua, songbum Kalimantan"
$ http"##www.asianplant ).
2.1." M#r(#l#g! tanaman
7/24/2019 TA II Farida
http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 5/33
4ohon 1-;< m tinggi, umumnya berabang daun muda berwarna merah.
Semak hingga ;< m dan ;1 m. Stipules absen, tapi besar daun-seperti pseudo-
stipules ini yaitu mereka yang melekat ke dasar daun, ranting tidak". )aun alternatif,
senyawa, selebaran penni-berurat, berbulu untuk gundul, sering dengan basa
berbentuk hati. $unga = mm diameter, putih-kuning-merah, ditempatkan di malai.
$uah>!mm diameter,merah-kuning-oklat.$http"##www.nationaalherbarium. )
6ambar >.; / &anaman Selekop
2.1.) Pen*e+aran
Semenanjung Malaysia, Sumatera, :awa, Kepulauan Sunda Keil,
Kalimantan di seluruh pulau" $http"##www.nationaalherbarium. )
2.1., Ek#l#g!
)alam keranga, rawa dan hutan sub-montana sampai ketinggian ;><< m.
&idak ada preferensi habitat yang jelas, ditemukan di situs aluvial, di sepanjang
sungai dan sungai, di lereng bukit dan pegunungan $http"##www.nationaalherbarium.)
2.1.- 'an$ungan k!m!a
7/24/2019 TA II Farida
http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 6/33
Kandungan kimia tanaman sejenis )aunnya mengandung tanin dan saponin .
Kulit buahnya mengandung flavonoid, tanin dan saponin. $uah mengandung
karbohidrat, protein, kalsium, vitamin *, 'at besi, fosfor dan lemak. $iji mengandung
lemak dan polifenol.
6ambar >.> / $unga dan $uah &anaman Selekop
2.1. 'has!at / kegunaan
:us dari tumbuhan kulit kayu bermanfaat menyembuhkan malaria dan demam,
daun muda sebagai kosmetik menghilangkan plek-plek hitam pada wajah". Kulit dan
daun muda digunakan untuk mengobati bisul. $uah bisa dimakan$ http"##www.nationaalherbarium.)
Has!l enel!t!an 0
Kesetaraan aktivitas simplisia terhadap antibiotik ketokona'ol yang terbesar
dihasilkan oleh Lepisanthes amoena yaitu untuk ;<<< ?g simplisia setara dengan
>@A,1= ?g ketokona'ol terhadap Candida albicans, dan %aranephelium
macrophyllum, yaitu ;<<< ?g simplisia setara dengan <,B0 ?g ketokona'ol terhadap
Microsporum gypseum.
$http"##bahan&alam.a.itb.ac.id)
&e$angkan khas!at/ kegunaan tanaman sejen!s satu genus $!antaran*a
a$alah untuk 0
7/24/2019 TA II Farida
http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 7/33
pengobatan abses internal, digunakan sebagai eksternal antipruritiC berlaku
seara lokal pada dahi untuk demam, sakit kepala, kehilangan nafsu makan pada anak
yang diikuti dengan lapisan putih pada lidah putih, kering dan borok di mulut dan
tenggorokan. $iji untuk pengobatan, batuk dengan kejang bronkial. Sedangkan buah
sebagai tonik dan daun untuk pengawet makanan.
2.2 Ra$!kal +e+as
Radikal bebas merupakan atom atau gugus atom apa saja yang memiliki satu
atau lebih elektron tidak berpasangan sehingga bersifat sangat reaktif. Radikal bebas
dapat berasal dari dalam tubuh maupun dari luar tubuh eksogen". Radikal yang
berasal dari dalam tubuh endogen" terbentuk sebagai sisa proses metabolisme
proses pembakaran" protein, kloroplas, karbohidrat dan lemak pada mitokondria,
proses inflamasi atau peradangan, reaksi antara besi logam transisi dalam tubuh,
fagosit, Dantin oksidase, peroksisom maupun pada kondisi iskemia reperfusi".
Sumber luar dari tubuh eksogen" adalah asap rokok, asap kendaraan motor, polusi
lingkungan, obat-obatan atau bahan-bahan kimia, pestisida, limbah industri, makanan
yang terlalu hangus, radiasi sinar ultraviolet dan lain sebagainya !".
Radikal bebas dapat bereaksi dengan suatu senyawa melalui mekanisme reaksi.
&ahapan reaksi radikal bebas tersebut dibagi menjadi tiga tahap yaitu pemulaan
inisiasi", perambatan propagasi" dan pengakhiran terminasi" reaksi radikal bebas.
&ahap perambatan propagasi" merupakan tahapan dimana radikal bebas mengawali
sederetan reaksi sampai terbentuk radikal bebas baru yang sering disebut sebagai
reaksi rantai. &ahap pengakhiran terminasi". Reaksi ini mengubah radikal bebas
menjadi radikal bebas yang stabil dan tidak reaktif !".
2.3 Ant!#ks!$an
#ntioksidan adalah senyawa yang dalam kadar rendah mampu menghambat
proses oksidasi. Senyawa antioksidan ini berfungsi untuk menstabilkan redikal bebas
dengan melengkapi kekurangan eletron dari radikal bebas sehingga menghambat
7/24/2019 TA II Farida
http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 8/33
terjadinnya reaksi berantai. Seara umum, antioksidan mengurangi keepatan reaksi
inisiasi pada reaksi berantai pembentukan radikal bebas dalam konsentrasi yang
sangat keil yaitu <,<;2 atau bahkan kurang !".
$erdasarkan mekanisme kerjanya, antioksidan dapat dikelompokan menjadi tiga
kelompok, yaitu /
;. #ntioksidan primer, yaitu antioksidan yang dapat menghalangi pembentukan radikal
bebas baru ontohnya adalah senyawa fenol dan flavanoid !".>. #ntioksidan sekunder, yaitu antioksidan eksogen atau antioksidan non en'imatis yang
dikenal sebagai penangkap radikal bebas sca'enger reeradical " yang kemudian
menegah amplifikasi radikal. *ontohnya adalah vitamin +, vitamin *, karoten danisoflavon !".
!. #ntioksidan tersier, yaitu antioksidan yang memperbaiki kerusakan-kerusakan yang
telah terjadi. Senyawa yang termaksuk golongan ini adalah en'im yang memperbaiki
)N# dan metionin sulfoksida reduktase !".
2." DPPH 11$!(en!l2!kr!lh!$ra4!l5
Radikal bebas yang umum digunakan sebagai model dalam penelitian
antioksidan atau peredam radikal bebas adalah ;,;-difenil->-pikrilhidrasil )44%".
)44% merupakan radikal sintetik yang larut dalam pelarut polar seperti etanol,
berwarna ungu gelap dan mengandung nitrogen tidak stabil dengan absorbansi kuat
pada panjang gelombang 1;B nm. Setelah bereaksi dengan senyawa antioksidan,
)44% tersebut akan tereduksi dan warnanya akan berubah menjadi kuning.
4erubahan tersebut dapat diukur dengan spektrofotometer dan diplotkan terhadap
konsentrasi. Metode peredaman radikal bebas )44% dipilih karena merupakan
metode paling sederhana, epat dan mudah untuk skrining aktivitas penangkap
radikal beberapa senyawa. Selain itu, metode ini terbukti akurat dan praktis
7/24/2019 TA II Farida
http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 9/33
BAB III
MET6D6L67I PENELITIAN
7/24/2019 TA II Farida
http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 10/33
4enelitian diawali dengan penyiapan bahan, karakterisasi simplisia, dan
penapisan fitokimia. +kstraksi dilakukan dengan ara maserasi menggunakan pelarut
etanol 012. +kstrak etanol 012 pekat kemudian diuji aktivitas antioksidannya seara
kualitatif menggunakan K7& dan kuantitatif dengan metode peredaman radikal bebas
)44%.
+kstrak kemudiaan difraksinasi dengan metode +kstraksi *air-*air menggunakan
pelarut non polar n-heksan", semi polar etil asetat", dan polar air" dan setiap
fraksinat diuji aktivitas antioksidannya seara kualitatif menggunakan K7& dan
kuantitatif menggunakan metode peredaman radikal bebas )44%.
BAB I8
ALAT DAN BAHAN
7/24/2019 TA II Farida
http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 11/33
3.1 Alat
#lat-alat yang dugunakan antara lain blender, orong pisah, oven,
spektrofotometri EF, krus, erlenmeyer, beker glass, batang pengaduk, evaporator,
orong $uhner, penangas air, neraa, dan alat-alat yang biasa digunakan
dilaboratorium penelitian fitokimia.
3.2 Bahan
Simplisia daun muda" tanaman selekop, bahan pendukung yang digunakan
adalah pelarut / air suling, etanol 012, etil asetat, n-heksan, #*l!, klorofrom, 5e*7!,
%*7 pekat, kertas saring, metanol. Silia 6el 65>1A, pereaksi )44%, %>S(A, dan
bahan-bahan lain untuk penelitian fitokimia.
BAB 8
HA&IL PENELITIAN DAN PEMBAHA&AN
".1 Pen*!aan +ahan
7/24/2019 TA II Farida
http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 12/33
".1.1 Pengumulan +ahan
)aun muda dipanen di daerah Kutai Kartanegara, Kalimantan &imur.
)aun muda yang baik berwarna merah muda dan harum.
".1.2 Determ!nas! tanaman
)eterminasi tanaman dilakukan di Eniversitas Mulawarman Samarinda
5akultas Matematika dan 9lmu 4engetahuan #lam 7aboratorium 5isiologi &umbuhan.
".1.3 Peng#lahan +ahan
Setelah dipanen daun muda dipilih dan dipisahkan dari kotoran bahan-bahan
asing lain. Kemudiaan diui dan dikeringkan pada tempat dan kondisi yang baik
dengan ara di angin-anginkan atau terhindar dari sinar matahari seara langsung.
Kemudian simplisia dimasukkan pada tempat sesuai menurut petunjuk umum.
".2 'arakter!sas! &!ml!s!a
".2.1 6rgan#let!k
4emeriksaan organoleptik dilakukan dengan ara dirasakan, baunya, warna
dan lain-lain.
".2.2 Penetaan ka$ar a+u t#tal
7ebih kurang ; g serbuk simplisia yang telah digerus ditimbang seksama,
dimasukkan kedalam krus silikat yang telah di pijarkan dan ditimbang. 4ijarkan
selama ;1 menit pada suhu tidak lebih dari A1<o* sehingga arang habis, dinginkan,
timbang. :ika ara ini arang tidak dapat dihilangkan, tambahkan air panas, saring
melalui kertas saring bebas abu. 4ijarkan sisa kertas dan keras saring dalam krus yang
sama. Masukkan fitrat ke dalam krus, uapkan, pijarkan hingga bobot tetap, timbang.
%itung kadar abu terhadap bahan yang telah dikeringkan di udara.
".2.3 Penetaan ka$ar a+u *ang t!$ak larut asam
7/24/2019 TA II Farida
http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 13/33
#bu yang diperoleh pada penetapan kadar abu total,di didihkan dengan >1 m7
asam sulfat ener 4 selama 1 menit, kumpulkan bagian air yang tidak larut dalam
asam, saring dengan kertas saring bebas abu, ui dengan air panas dan pijarkan
selama ;1 menit pada suhu tidak lebih dari A1< o *, hingga bobot tetap, timbang,
hitung kadar abu yang tidak larut dalam asam terhadap bahan yang dikeringkan
diudara.
".2." Penetaan ka$ar a+u larut a!r
#bu yang diperoleh pada penetapan kadar abu total, didihkan dengan >1 m7 air
selama 1 menit, kumpulkan bagian air yang larut dalam air, saring dengan kertas
saring bebas abu, ui dengan air panas dan pijarkan selama ;1 menit pada suhu tidak
lebih dari A1< o *. hingga bobot tetap, timbang. %itung kadar abu yang tidak larus
dalam air terhadap bahan yang dikeringkan diudara.
".2.) Penetaan ka$ar sar! *ang larut $alam a!r
&imbang 1<< mg serbuk simplisia dari awan penguap, tambahkan ;<< m7 air,
kook selama = jam dan biarkan selama ;@ jam. #mbil >< m7, masukan kedalam
awan penguap yang telah ditara, keringkan dalam oven ;<1o* sampai bobot tetap.
".2., Penetaan ka$ar sar! larut etan#l
&imbang 1<< mg serbuk simplisia dari awan penguap, tambahkan ;<< m7
etanol, kook selama = jam dan biarkan selama ;@ jam. #mbil >< m7, masukan
kedalam awan penguap yang telah ditara, keringkan dalam oven ;<1o* sampai bobot
tetap.
".2.- Penetaan ka$ar a!r s!ml!s!a
Sejumlah toluene dijenuhkan dengan ara /
)ikook dengan sedikit air, biarkan memisah, buang lapisan air suling.
*ara penetapan
7/24/2019 TA II Farida
http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 14/33
$ersihkan tabung penerima dan pendingin dengan asam penui, bilas dengan
air. Keringkan dalam lemari pengering. Kedalam labu kering masukkan ;,1 g
simplisia yang ditimbang seksama yang diperkirakan mengandung > m7 sampai A m7
air. &oluene dituang kedalam tabung penerima melalui alat pendingin. 7abu
dipanaskan dengan hati-hati selama ;1 menit. Setelah toluene mulai mendidih, suling
dengan keepatan lebih kurang > tetes tiap detik, hingga sebagian air tersuling,
kemudiaan naikkan keepatan penyulingan hingga A tetes tiap detik. Setelah semua
air tersuling, ui bagian dalam pendingin dengan toluene, sambil dibersihkan dengan
sikat tabung yang disambungkan pada sebuah kawat tembaga dan lebih dibasahi
dengan toluene. 7anjutkan penyulingan selama 1 menit. $iarkan tabung penerima
pendingin hingga suhu kamar. :ika tetes air yang melekat pada tabung penerima,
gosok dengan karet yang diikatkan pada sebuah kawar tembaga dan dibasahi dengan
toluene hingga tetesan ait turun. Setelah air adan toluene memisah sempurna, volume
air dibaa. %itung kadar air dalam persen.
Ta+el ".1
Has!l emer!ksaan makr#sk#!k
'arakter!st!k Deskr!s!
Bentuk L#nj#ng $engan ujungn*a merun9!ng
Bau khas
Rasa Agak kelat
7/24/2019 TA II Farida
http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 15/33
:arna Daun Merah mu$a
Ukuran 'e9!l se$ang +esar
Ta+el ".2
Has!l karekter!st!k s!ml!s!a
No :enis 4emeriksaan %asil 2bb"
; Kadar abu total !,<;
> kadar abu tidak larut asam ;,;>
! kadar abu larut air !,A!
A kadar sari larut air !B
1 kadar sari larut etanol =,<@
= kadar air ;!,1G
Keterangan / G H 2 vb"
".2. Pena!san (!t#k!m!a
4enapisan fitokimia dilakukan untuk mengetahui kandungan senyawa yang
terdapat pada daun muda selekop meliputi pemeriksaan alkaloid, flavanoid, saponin,
tannin, kuinon, steroid atau triterpenoid.
1. Alkal#!$
7/24/2019 TA II Farida
http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 16/33
4emeriksaan alkaloid 1<< mg simplisia kering ditambahkan ; ml %*7 > N dan 0 ml
air. )ipanaskan selama ! menit, didinginkan dan disaring. )ipindahkan ! tetes filtrate
pada kaa arloji kemudiaan ditambahkan > tetes bouhardat 74, jika terjadi endapan
oklat dan hitam maka mengandung alkaloid, untuk pereaksi mayer memberikan
endapan putih kuning, untuk pereaksi dragendorf merah bata-hitam ;;"
2. I$ent!(!kas! (la;an#!$
Sebanyak 1<< mg sampel dalam ;<< ml air panas didihkan selama 1 menit dan
disaring. 5iltrate yang diperoleh digunakan untuk penapisan senyawa golngan
saponin,kuinon, dan tannin, selanjutnya disebut larutan *. kedalam 1 ml larutan *
ditambahkan serbuk magnesium dan > ml asam klorida-etanol ;/;", kemudiaan
dikook dengan ;< ml amil alohol. Reaksi positif ditujukan dengan terbentuknya
warna jingga, kuning, atau merah pada lapidan amil alohol ;<"
3. Pemer!ksaan sa#n!n
Sebanyak ;< ml larutan * dalam tabung reaksi dikook seara vertial selam ;< detik
dan diamkan. 4engamatan dilakukan terhadap busa yang terbentuk. #danya saponin
ditujukan dengan terbentuknya busa yang stabil, ketika di tambahkan ; tetes asam
klorida > N ;<".
". I$ent!(!kas! ku!n#nKedalam 1 ml larutan * ditambahkan beberapa tetes larutan natrium hidroksida ; N.
terbentuknya warna merah menunjukkan adanya kuinon. Namun dapat terjadi reaksi
positif palsu dengan tannin. Maka pemeriksaan dilanjutkan dengan penambahan
gelatin kemudian endapannya disaring dan filtratnya ditambahkan natrium
hidroklorida adanya kuinon ;<"
). I$ent!(!kas! tann!n
Sebanyak 1 ml larutan * direaksikan dengan larutan besi 999" klorida ;2. :ika
terbentuk warna biru kehitaman menunjukan adanya tannin. Kemudian 1 ml larutan
*ditambahkan larutan gelatin, jika terbentuk endapan putih menunjukan adanya
tannin. Selanjutnya 1 ml larutan * ditambahkan pereaksi steasny formaldehid-asam
klorida H;/>" dan dipanaskan dalam tangas air, jika terbentuk endapan merah muda
menunjukan adanya tannin katenat. +ndapan disaring, lalu filtrate dijenuhkan dengan
7/24/2019 TA II Farida
http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 17/33
natrium asetat dan ditambahakan besi 999" klorida. :iak warna biru hitam menunjukan
adanya tannin galat ;<"
,. I$ent!(!kas! ster#!$/teren#!$Sebanyak 1<< mg simplisia kering dimaserasi dengan >< ml eter selama > jam, lalu
disaring. 5iltrate sebanyak 1 ml diuapkan dalam awan penguap. Kedalam residu
tambahkan pereaksi 7iebermann-buhard, yaitu > tetes asam anhidrat dan ; tetes
asam sulfat pekat. :ika terbentuk warna merah-ungu menunjukan adanya triterpenoid
dan terbentuk warna hijau biru menunjukan adanya steroid ;<"
%asil penapisan fitokimia dapat dilihat pada tabel berikut /
&abel A.>.@
%asil penapisan fitokimia daun muda kokang6olongan Sampel simplisia kering
#lkaloid - "
5lavanoid I "
Saponin I "
Kuinon - "
&annin - "
Steroidterpenoid I"
Keterangan / I " mengandung senyawa yang diuji
- " mengandung senyawa yang diuji
".2 Ekstraks!
4roses ekstraksi dilakukan terhadap ><< g daun muda selekop yang telah kering
kemudiaan dimaserasi dengan >,1 liter etanol 012 selama 1 D >A jam, sambil sesekali
dikook. )ilakukan 1 kali pengulangan sampai filtrate etanol tidak berwarna.
Kemudian disaring menggunakan kain saring. )ikentalkan dengan menggunkan alat
evaporator pada titik didih pelarutnya. $agan ekstraksi dapat dilihat pada lampiran !.
".3 <raks!nas!
4roses fraksinasi dilakukan dengan timbang ekstrak >< g, lalu dilarutkan ekstrak
terlebih dahulu dengan methanol >< 2 dari banyaknya volum air untuk
mengenerkan ekstrak. Kemudiaan setelah ekstrak ener baru tambahkan air, kook
7/24/2019 TA II Farida
http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 18/33
larutan tersebut sesekali dan buang gas yang terperangkap didalam, buka tutup
orong pisah yang telah disesuaikan. +kstraksi fraksi air dengan menggunakan
pelarut n-heksan dengan pembandingan minimal > / ; dengan fraksi air, kook larutan
sesekali buang gas yang terperangkap didalamnya buka tutup orong kemudian
tunggu hingga terpisah sempurna atau menjadi dua fase. Kemudiaan pisahkan fase air
dengan mengeluarkan dari kran bawah, baru dengan tampungan berbeda keluarkan
juga fraksi heksan tambahkan natrium sulfat untuk menarik air yang terbawa di fraksi
n-heksan dilakukan ekstraksi tersebut sampai fraksi n-heksan benar-benar ketarik
semua. Selanjutnya diganti pelarut dengan kepolaran berbeda dengan metode yang
sama. 5raksi yang diperoleh dipekatkan kemudiaan dipantau K7& dengan fase diam
silia gel 65 >1A dengan fase gerak yang digunakan berdasarkan kepolaran, non
polar n-hesanC etil asetat 0/;", semi polar klor C etil asetat A /;" dan polar klorofrom C
methanol B / !". Kemudian berak diamati dibawah sinar EF pada !== nm.
"." Pemantauan kr#mat!gra(! la!s t!!s
4emantauan K7& menggunakan fase diam plat silia gel 65>1A, dengan fase
gerak non-polar n-heksan / etil asetat 0/;", semi polar klorofrom / etil asetat A/;"
dan polar klorofrom / methanol B/!". Sebagai senyawa pembanding digunakan
vitamin * dan senyawa uji kualitatif antioksidan dengan menggunakan penyemprot
)44%. %asil K7& dapat dilihat apada gambar berikut /
6ambar hasil K7&
a" b" "
6ambar / pemantauan dengan K7& pengembang non-polar
7/24/2019 TA II Farida
http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 19/33
Keterangan /
K7& ekstrak, fase diam silia gel 65>1A, pengembanga non polar n-heksan / etil
asetat 0/;", ;" ekstrak etanol, >" fraksi etil asetat, !" fraksi n-heksan A" fraksi
methanol-air 1" vitamin * a" dibawah sinar uv J >1A nm, b" dibawah sinar EF J
!== nm, " penampak berak )44%.
a" b" "
6ambar / pemantauan dengan K7& pengembang semi polar
Keterangan /K7& ekstrak, fase diam silia gel 65>1A, pengembanga semi polar klorofrom / etil
asetat A/;", ;" ekstrak etanol, >" fraksi etil asetat, !" fraksi n-heksan A" fraksi
methanol-air 1" vitamin * a" dibawah sinar uv J >1A nm, b" dibawah sinar EF J
!== nm, " penampak berak )44%.
a" b" "
6ambar / pemantauan dengan K7& pengembang polar
Keterangan /
K7& ekstrak, fase diam silia gel 65>1A, pengembanga polar klorofrom / metanol
B/!", ;" ekstrak etanol, >" fraksi etil asetat, !" fraksi n-heksan A" fraksi methanol-
air 1" vitamin * a" dibawah sinar uv J >1A nm, b" dibawah sinar EF J !== nm, "
penampak berak )44%.
".) Uj! akt!;!tas ant!#ks!$an $aun mu$a k#kang $engan menggunakan met#$e
DPPH
Eji aktivitas antioksidan dilakukan terhadap ekstrak etanol daun muda selekop
dan fraksi daun muda selekop yang dibandingkan dengan vitamin *. ekstrak daun
muda selekop dilarutkan dengan metanol dan dibuat dalam konsentrasi 1,=,B,@,0 dan
7/24/2019 TA II Farida
http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 20/33
;< ppm". 5raksi etil asetat daun muda selekop dilarutkan kedalam metanol dan dibuat
dalam konsentrasi !,A,1,=,B dan @ ppm". 5raksi n-heksan daun muda selekop
dilarutkan kedalam methanol dan dibuat konsentrasi B<<,@<<,0<<,;<<<,;;<< dan
;><<<". 5raksi methanol-air daun muda selekop dilarutkan kedalam methanol dan
dibuat konsentrasi 1<<,=<<,B<<,@<<,0<< dan ;<<<" masing-masing dimasukkan
kedala vial dan ditambahkan )44% 1< mgml" dalam metanol p.a. dengan
pembandingan ;/; di inkubasi selama !< menit dan diukur serapanya pada J 1;= nm.
Sebagai kontrol atau pembanding digunakan vitamin * dengan konsentrasi >,A,=,dan
@ ppm ". Nilai 9*1< dihitung masing masing dengan menggunakan regresi linier
;>,;!,;A".#ktivitas antioksidan sampel ditentukan oleh besarnya hambatan serapan radikal
bebas )44% melalui perhitungan persentase inhibisi serapan )44% melalui
perhitungan persentase inhibisi serapan )44% dengan menggunakan rumus /
9nhibisi 2" H L# kontrol # sempel D ;<< 2
# kontrol
%asil pengukuran aktivitas antioksidan dapat dilihat pada tabel dan gambar sebagai
berikut /
&abel
#ktivitas antioksidan ekstrak etanol daun muda kokang
Konsentrasi absorban 2 peredaman 9*1<
?gml"ppm"
1 <,A!A A1,1A = <,!0@ 1<,<=
B <,!1; 11,01
@ <,!<= =;,>> 1,@10 0 <,>0@ =>,=<
;< <,>=; =B,>1
7/24/2019 TA II Farida
http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 21/33
Keterangan /
Spetrum serapan )44% 1< mgml dalam methanol, J maD H 1;= nm, dan serapan H<,B0B
4 5 6 7 8 9 10 11
0
20
40
60
80
f(x) = 4.33x + 24.65
R² = 0.98
konsentrasi ekstrak etanol (mg/ml)
% peredaman
6ambar / grafik aktifitas antioksidan ekstrak etanol daun muda kokang
&abel
#ktivitas antioksidan fraksi etil asetat daun muda selekop
Konsentrasi absorban 2 peredaman 9*1<
?gml"
ppm"
! <,A=! AB,0<A <,!0< 1;,<=
1 <,!;! =<,B> !,!00
= <,>B! =1,BAB <,>>B B;,1;
@ <,><B BA,<>
Keterangan /
Spetrum serapan )44% 1< mgml dalam methanol, J maD H 1;= nm, dan serapan H<,B0B
7/24/2019 TA II Farida
http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 22/33
4 5 6 7 8 9 10 11
0
20
40
60
80
f(x) = 4.33x + 24.65
R² = 0.98
konsentrasi fraksi etil asetat (mg/ml)
% peredaman
6ambar / grafik aktivitas antioksidan fraksi daun muda selekop
&abel
#ktivitas antioksidan dari fraksi n-heksan
Konsentrasi absorban 2 peredaman 9*1<
mgml"ppm"
B<< <,A@1 !=,1;
@<< <,A1@ A>,=B0<< <,!@A A0,B! B=@,A
;<<< <,!1= 1!,A;
;;<< <,>0@ =<,00;><< <,>1@ ==,>!
Keterangan / Spetrum serapan )44% 1< mgml dalam methanol, J maD H 1;= nm,
dan serapan H <,B=A
7/24/2019 TA II Farida
http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 23/33
600 700 800 900 1000 1100 1200 1300
0
10
20
30
40
50
60
70
f(x) = 0.06x - 4.66
R² = 1
konsentrasi metanol-air (mg/ml)
% peredaman
6ambar / grafik aktivitas antioksidan fraksi n-heksan
&abel
#ktivitas antioksidan dari fraksi methanol-air
Konsentrasi absorban 2peredaman 9*1<
mgml"ppm"
1<< <,A=0 !@,=;
=<< <,A!; A!,<=B<< <,!@0 A@,=0 B;<,<
@<< <,!!> 11,!=
0<< <,!;> =;,0;;<<< <,>;0 =@,;0
Keterangan /
Spetrum serapan )44% 1< mgml dalam methanol, J maD H 1;= nm, dan serapan H
<,B=A
7/24/2019 TA II Farida
http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 24/33
600 700 800 900 1000 1100 1200 1300
0
10
20
30
40
50
60
70
f(x) = 0.06x - 4.66
R² = 1
konsentrasi metanol-air (mg/ml)
% peredaman
6ambar / grafik aktivitas antioksidan fraksi methanol-air
&abel
#ktivitas antioksidan dari vitamin *
Konsentrasi absorban 2 peredaman 9*1<
?gml"
ppm"
Keterangan /
Spetrum serapan )44% 1< ?gml dalam methanol, J maD H 1;= nm, dan serapan H
<,B!A
7/24/2019 TA II Farida
http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 25/33
6ambar / grafik aktivitas antioksidan vitamin *
BAB 8I
PEMBAHA&AN
)aun muda selekop adalah tanaman yang masih kurang tereksplorasi dan
seara tradisionalempiris daun muda selekop ini di masyarakat Kalimantan timur
digunakan sebagai kosmetika untuk menghilangkan noda-noda hitam pada wajah dan
juga sebagai sabun pada wajah maka dari itu dari penelitian ini , penentuan uji
aktivitas antioksidan pada daun muda selekop dilakukan seara langsung dan
pemisahan berdasarkan kepolarannya tapi tidak dilakukan sampai pemurnian
senyawa melainkan hasil kerja sama senyawa-senyawa antioksidan pada daun muda
selekop.
4engumpulan bahan yang digunakan dalam penelitian ini berupa daun muda selekop.
Entuk menjamin bahwa kebenaran jenis tanaman yang digunakan adalah benar yaitu
dengan determinasi. %asil determinasi menyatakan bahwa tanaman tersebut adalah
benar selekop dengan nama spesies Lepisanthes amoena. Kebenaran jenis simplisia
7/24/2019 TA II Farida
http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 26/33
penting untuk menghindari kesalahan pada jenis tanaman yang digunakan pada
penelitian.
$erdasarkan hasil karaterisasi daun muda selekop diperoleh kadar sari larut etanol
yaitu ;0,00A2 dan kadar sari larut air yaitu ;0,00>2, data tersebut menunjukan
jumlah kandungan dalam bahan alam yang dapat ditarik oleh pelarut air dan etanol.
Selanjutnya untuk pemeriksaan kadar abu diperoleh kadar abu total yaitu ;,<!@2,
kadar abu larut air yaitu <,>A2 dan kadar abu tidak larut asam yaitu <,<;12, dimana
kadar abu masing-masing bahan alam menunjukan batas penemaran anorganik yang
diperolehkan dikandung oleh simplisia tersebut.4enapisan fitokimia dilakukan untuk mengetahui golongan besar senyawa yang
terkandung dalam tanaman. %asil penapisan fitokimia menunjukan bahwa daun muda
selekop mengandung senyawa golongan alkaloid, flavanoid, saponin dan triterpenoid.Metode ekstraksi yang digunakan yaitu maserasi, karena tanaman baru belum ada
pembanding yang terdapat pada pustaka maka dari itu di pilih metode maserasi, ara
ini merupakan metode yang sederhana ukup meredam sampel dalam pelarut, pelarut
yang digunakan yaitu etanol 012, karena etanol bersifat tidak tosik dan memiliki sifat
universal yang dapat melarutkan hampir semua senyawa organik yang ada dalam
sempel, baik senyawa polar maupun non polar. +kstrak kental yang diperoleh dari
hasil evavorasi diperoleh rendemen ekstrak sebanyak ;!,;B2 dengan kadar air
ekstrak yaitu 12 bv. kadar air ekstrak yang diperoleh masuk kedalam rentang
persyaratan MM9 yaitu kurang dari ;<2, hal ini menunjukan bahwa ekstrak tersebut
tidak mudah ditumbuhi oleh jasad jenik maupun tidak mudah terpengaruh oleh
pentimpanan.4emantaunan hasil ekstraksi dilakukan dengan K7& fase diam silia gel 65>1A yang
dikembangkan pada pengembang berdasarkan kepolarannya. 4elarut non polar n-
heksan / etil asetat 0/;", semi polar klorofrom / etil asetat A/;" dan polar klorofrom /
methanol B/!". )ari hasil K7& dengan sampel ektrak etanol selekop, fraksi n-heksan,
etil asetat dan methanol-air terdapat berak warna kuning yang menunjukan positif
mengandung senyawa antioksidan dengan latar ungu setelah disemprot menggunakan
)44%. %al ini terjadi karena akibat dari )44% yang tereduksi.
7/24/2019 TA II Farida
http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 27/33
4emeriksaan aktivitas antiradikal bebas )44% pada ekstrak daun muda selekop dan
pberbagai fraksi daun muda selekop berdasarkan kepolarannya seara
spektrofotometri dilakukan dengan mereaksikan sampel dengan larutan )44%
dengan pembanding ;C;". )engan menggunakan panjang gelombang 1;= nm, yang
merupakan panjang gelombang maksimum )44% dari hasil pengukuran pada
konsentrasi larutan induk yang akan digunakan dalam pengujian aktivitas
antioksidan, maka dilakukan preparasi sampel terlebih dahulu dengan tujuan untuk
mengetahui peredaman 1<2 nya dari sampel, sehingga dapat diprediksikan
konsentrasi yang akan dibuat untuk pengukuran.
#nalisis peredaman radikal bebas )44% oleh sampel uji dapat diperoleh denganterlebih dahulu menghitung nilai # hitung absorbansi hitung" dari data hasil
pengukuran absorban pada J1;= nm. )ari hasil analisis yang telah dilakukan
diperoleh nilai 2 peredaman pada setiap konsentrasi. Selanjutnya untuk analisis nilai
9*1<, dihitung berdasarkan persamaan regresi linier yang didapatkan dengan ara
memplotkan konsentrasi larutan uji dan 2 peredaman )44% sebagai parameter
aktivitas antioksidan, dimana konsentrasi ppm" sebagai sumbu D dan 2 peredaman
sebagai sumbu y. hasil persamaan yang diperoleh untuk ekstrak etanol daun muda
selekop yaitu y H A,!>=D I >A,=1 , untuk fraksi etil asetat daun muda selekop yaitu y
H 1,=>BD I !<,@B , untuk fraksi n-heksan daun muda selekop yaitu y H <,<10D A,==<
, untuk fraksi methanol-air daun muda selekop yaitu y H <,<=<D I B,!0= , dan untuk
vitamin * yaitu y H =,;<AD I >0,<;. %asil uji aktivitas antioksidan menunjukan
bahwa semakin tinggi konsentarsi sempel uji maka semakin besar pula kemampuan
sampel dalam menangkap radikal bebas dan dapat ditandai dengan nilai absornan
yang semakin keil.
$esarnya aktivitas antioksidan yang diperoleh dari ekstrak etanol daun muda selekop
yaitu mempunyai nilai 9*1< sebesar 1,@1 mgml, fraksi etil asetat daun muda selekop
mempunyai nilai 9*1< !,!0 mgml, fraksi n-heksan daun muda selekop mempunyai
nilai 9*1< B=@,A mgml dan fraksi methanol-air daun muda selekop mempunyai nilai
9*1< B;<,< mgml . %al ini menunjukan bahwa fraksi etil asetat memiliki aktivitas
7/24/2019 TA II Farida
http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 28/33
antioksidan yang kuat dibandingkan dengan vitamin * sebagai pembanding, dan
selanjutnya ekstrak etanol pada daun muda selekop juga memiliki antioksidan kuat
walapun tidak sekuat vitamin *,dan kedua fraksi n-heksan ataupun methanol-air
tersebut memiliki aktivitas antioksidan kurang kuatlemah. )ibandingkan dengan
nilai 9*1< dari vitamin * sebagai ontrol positif yaitu !,AA mgml yang memiliki
aktivitas antioksidan yang sangat kuat.
DA<TAR PU&TA'A
;. #ndayani, R., ovita, 7., dan Maimunah., ><<@, 4enentuan #ktivitas#ntioksidan,Kadar 5enolik &otal )an 7ikopen 4ada $uah &omat Solanum lyopersium
7.", :urnal Sains )an &eknologi 5armasi, ;!;",5akultas 5armasi Eniversitas #ndalas
dan S&959 ayasan 4erintis,4adang..
(. Oinarsi, %., ><<B, Antiosidan Alami dan *adial Bebas. ogyakarta / Kanisius
!. http/web!.dns.go th botany 4)5 &5$&5$!>&5$!>P;B 7episanthes.pdf
A. http/www.asia plant.net Sapidaneae 7episanthes amoena.htm
1. www.plantamor.omindeD . php 3 plantH >!!B
=. http/www.nationaalherbarium.nlsungaiwainSapindaeae7episanthesPamoena.htm.
B. )itjen 4om, )epkes R9. ;001. Materia Medika 9ndonesia, :ilid F. :akarta / )epkes
R9. %al 1>1-1!;, 1!=-1A;.
7/24/2019 TA II Farida
http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 29/33
+. http"##bahan&alam.a.itb.ac.id
LAMPIRAN 1
HA&IL DETERMINA&I
DAUN MUDA &ELE'6P Lepisanthes amoena5
7/24/2019 TA II Farida
http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 30/33
LAMPIRAN 2
M6R<6L67I DAUN MUDA &ELE'6P
Lepisanthes amoena)
7/24/2019 TA II Farida
http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 31/33
LAMPIRAN 3
M6R<6L67I &IMPLI&IA 'ERIN7 DAUN MUDA &ELE'6P
Lepisanthes amoena)
7/24/2019 TA II Farida
http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 32/33
LAMPIRAN "
BA7AN E'&TRA'&I DAN <RA'&INA&I DAUN MUDA &ELE'6P
Lepisanthes amoena5
7/24/2019 TA II Farida
http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 33/33
Skrining fitokimia dan karakteristik simplisia
)imaserasi dengan etanol 012 selama !D>A jam
+kstrak I" metanol><2 dan +** dengan n-heksan
+** dengan etil asetat dipekatkan
dipekatkan
• 4emantauan ekstrak dan fraksi
dengan K7&Kkt
• Eji aktivitas peredaman radikal bebas
)44% seara in vitro denganspektrofotometri
Simplisia
+kstrak etanol#mpas
+kstrak etanol pekat
5raksi air-metanol 5raksi n-heksan
5raksi n-heksan5raksi air-metanol 5raksi etil asetat
5raksi etil asetat
+kstrak dan fraksi yang terukur aktivitasnya
)idapat +kstrak 5raksi paling aktif