tahun : 2013 laporan kinerja instansi pemerintah ( lkjip ) kecamatan galur tahun... · laporan...
TRANSCRIPT
TAHUN : 2013
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
( LKjIP )
KECAMATAN GALUR KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2018
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO KECAMATAN GALUR
Alamat : Jln Raya Brosot No. 27 Brosot, Galur, Kulon Progo 55661 Website : http://galur.kulonprogokab.go.id Email : [email protected]
KATAPENGANTAR
Reformasi Birokrasi Nomor
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah, serta Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Sistem Akuntabilitas
sebuah kepemerintahan yang baik (
Kami ucapkan terima kasih dan
yang telah membantu penyusunan LKjIP Kecamatan Galur Tahun 201
segenap tenaga dan pikiran.Semoga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.
ii
PENGANTAR
uji syukur kehadirat
atas limpahan rahmat dan karunia
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKjIP) Kecamatan Galur Tahun 201
dapat terlaksana dengan baik.
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah Kecamatan Galur Tahun 201
dilaksanakan berdasarkan
Nomor 29 Tahun 2014
Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi
, serta Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.Hal ini merupakan bagian dari implementasi
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah guna mendorong terwujudnya
sebuah kepemerintahan yang baik (good governance) di Indonesia.
Kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada semua pihak
yang telah membantu penyusunan LKjIP Kecamatan Galur Tahun 201
segenap tenaga dan pikiran.Semoga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.
Galur, 23 Januari 201CAMAT GALUR
Latnyana, S.Ag.
Pembina Tk. I, IV/bNIP. 19620216 198503 1 014
P
uji syukur kehadirat AllahSWT, karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya,
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKjIP) Kecamatan Galur Tahun 2018
dapat terlaksana dengan baik.
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi
atan Galur Tahun 2018
dilaksanakan berdasarkan Keputusan Presiden
tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi
, serta Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 8 Tahun 2015 tentang
oran Kinerja dan Tata Cara ReviewAtas
Hal ini merupakan bagian dari implementasi
Kinerja Instansi Pemerintah guna mendorong terwujudnya
) di Indonesia.
penghargaan yang tulus kepada semua pihak
yang telah membantu penyusunan LKjIP Kecamatan Galur Tahun 2018 dengan
segenap tenaga dan pikiran.Semoga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.
Januari 2019 CAMAT GALUR
Latnyana, S.Ag., M.M., M.A.P.
Pembina Tk. I, IV/b 19620216 198503 1 014
iii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dibangun dan
dikembangkan dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban kinerja suatu
instansi dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis instansi serta memuat
informasi pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, realisasi pencapaian
indikator kinerja organisasi, penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja
dan perbandingan capaian indikator kinerja sampai dengan tahun berjalan
dengan target 5 (lima) tahunan yang dituangkan dalam Rencana Strategis
Instansi.
SasaranJangka Menengah Kecamatan Galuryang tertuang dalam
Rencana Strategis OPD Tahun 2017-2022 adalah mengacu pada Visi Kabupaten
Kulon Progoyaitu “Terwujudnya Kabupaten Kulon Progo yang sejahtera,
aman, tenteram, berkarakter, dan berbudaya berdasarkan iman dan
taqwa”.Untuk mewujudkan visi tersebut ditempuh melalui sebuah misi, yaitu
“Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dalam lingkungan
kehidupan yang aman tertib dan tenteram’’.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kecamatan
Galurmerupakan bentuk pertanggungjawaban atas perjanjian kinerja Kecamatan
Galur yang memuat rencana, capaian, dan realisasi indikator kinerja dari sasaran
strategis. Sasaran dan indikator kinerja yang dipilih termuat dalam Indikator
Kinerja Utama Instansi Tahun 2017-2022 sebagaimana tertuang pada Renstra
Kecamatan Galur Tahun 2017-2022.
Dari analisis terhadap dua (2) Indikator Kinerja Utama (IKU) yang juga
merupakan indikator kinerja sasaran sebagai tolak ukur, dapat disimpulkan
bahwa :
1. Sasaran Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan kecamatan dengan
indikator “Capaian Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan”
dari target 89,74% terealisasi 89,74% dengan capaian kinerja 100%;
2. Sasaran Meningkatnya kualitas pelayanan masyarakat dengan indikator
“Indeks Kepuasan Masyarakat” dari target 77,26 terealisasi 78,515 dengan
capaian kinerja 101,62%;
Kinerja Keuangan Kecamatan Galur pada tahun 2018 sebesar Rp.
1.938.034.995,00 atau mencapai 98,22% dari anggaran sebesar Rp.
1.973.111.371,00. Tidak dapat mencapai 100 % karena belanja menyesuaikan
harga riil yang ada.
iv
Permasalahan :
1. Kecamatan Galur mengalami kekurangan pegawai baik secara kuantitas
maupun kualitas, serta tidak meratanya kemampuan serta pengetahuan
pegawai sehingga ada penumpukan beban kerja.
2. Pendidikan dan pelatihan yang didapat oleh aparatur masih belum sesuai
dengan kebutuhan
3. E-Katalog untuk pengadaan kendaraan bermotor (Honda) sampai pada
pertengahan tahun 2018 tidak keluar.
Solusi :
1. Mendayagunakan pegawai yang ada dan mengajukan permohonan
penambahan pegawai ke BKPP Kabupaten Kulon Progo.
2. Mengajukan permohonan pendidikan dan pelatihan sesuai dengan kebutuhan
OPD.
3. Pengadaan kendaraan bermotor menunggu E-Katalog keluar dan pada
Triwulan IV baru bisa dibelanjakan.
v
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ii
RINGKASAN EKSEKUTIF iii
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vi
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Fungsi Kecamatan …………..........................,.............. 1
B. Struktur Organisasi ................................................ 2
C. Isu-Isu Strategis ……………………………………………………….......…. 2
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 7
A. Tujuan, Sasaran Strategis dan Kebijakan…...................... 7
B. Dokumen Perencanaan dan Perjanjian Kinerja Tahun 2018... 8
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 8
A. Capaian Kinerja Tahun 2018 ..................................... 8
B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja .......................... 11
BAB IV PENUTUP ..................................................................... 41
LAMPIRAN .................................................................................. 42
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD.... 3
Tabel 1.2 Identifikasi Isu-isu Strategis (Lingkungan Eksternal)................. 4
Tabel 2.1 Tujuan, Sasaran, Strategis dan Kebijakan............................. 7
Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja Kecamatan Galur Tahun 2018 .................. 8
Tabel 2.3 Program dan Kegiatan Kecamatan Galur Tahun 2018 ............. 8
Tabel 3.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja........................................... 9
Tabel 3.2 Capaian Kinerja Kecamatan Galur Tahun 2018 ..................... 9
Tabel 3.3 Capaian Kinerja Tahun 2018 dengan Tahun Sebelumnya ........... 10
Tabel 3.4 Capaian Kinerja Tahun 2018 dengan Renstra ........................ 11
Tabel 3.5 Hasil Survei per unsur pelayanan....................................... 12
Tabel 3.6 Daftar Urusan dan Kewenangan yang dilimpahkan ke Kecamatan 15
Tabel 3.6 Kepatuhan Terhadap Ketepatan Penyampaian Dokumen .......... 36
Tabel 3.7 Analisis Penggunaan Anggaran ......................................... 38
Tabel 3,8 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Sasaran............... 39
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Fungsi Kecamatan
Berdasarkan Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 75 Tahun 2016
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Fungsi dan Tugas serta Tata
Kerja pada Kecamatan, menegaskan bahwa Camat mempunyai fungsi
pelaksanaan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati
untuk menangani sebagian Urusan Pemerintahan Daerah. Selain itu Camat
juga menyelenggarakan fungsi umum pemerintahan meliputi:
1. Koordinasi kegiatan pemberdayaan masyarakat;
2. Koordinasi upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum.
3. Koordinasi penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan.
4. Koordinasi pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum.
5. Koordinasi penyelenggaraan kegiatan Pemerintahan di
tingkatKecamatan.
6. Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan PemerintahanDesa dan
/atau Kelurahan; dan .
7. Pelaksanaan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup
tugasnyadan/atau yang belum dapat dilaksanakan Pemerintahan Desa
atau Kelurahan.
Disamping pelaksanaan fungsi diatas, dengan diterbitkannya
Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 43 tahun 2017 tentang Pelimpahan
Sebagian Kewenangan dari Bupati kepada Camat dan Peraturan Bupati
Nomor 75 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Fungsi
dan Tugas serta Tata Kerja pada Kecamatan, telah semakin memperjelas
kewenangan pemerintahan yang dimiliki kecamatan. Keputusan Bupati
Kulon Progo Nomor 403 Tahun 2012 tentang Kecamatan sebagai
Penyelenggara Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) telah
menyerahkan 234 yang berupa Perizinan dan Non Perizinan yang
dilimpahkan ke kecamatan. Dari penjelasan tersebut fungsi kecamatan
sebagai penyelenggara pelayanan masyarakat menjadi semakin meningkat.
2
B. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo nomor 14
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah yang
selanjutnya diatur dalam Peraturan Bupati Kabupaten Kulon Progo nomor 75
tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Fungsi dan Tugas
serta Tata Kerja pada Kecamatan dijelaskan bahwa Tugas Pokok Camat
adalah Memimpin penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan
pembinaan kehidupan bermasyarakat serta pelayanan umum di
kecamatan.Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana
tersebut di atas Camat dibantu oleh aparat di tingkat kecamatan yang
terdapat di dalam struktur organisasi Kecamatan Galur.Adapun Struktur
Organisasi Kecamatan Galur yang berada di bawah camat adalah sebagai
berikut :
1. Sekretariat Kecamatan :
- Sub.Bagian Umum dan
- Sub.Bagian Keuangan
2. Seksi Pemerintahan
3. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum
4. Seksi Perekonomian dan Pembangunan
5. Seksi Kesejateraan Rakyat
6. Seksi Pelayanan
7. Kelompok Jabatan Fungsional tertentu
C. Isu Strategis
Secara umum kondisi urusan yang menjadi tugas dan fungsi
kecamatan telah dilaksanakan dengan baik walaupun masih ada kekurangan
yang menimbulkan permasalahan. Dalam melaksanakan program dan
kegiatan yang dilaksanakan beberapa permasalahan yang perlu mendapat
perhatian diantaranya adalah masalah peningkatan pelayanan OPD.
Pelayanan yang diberikan Kecamatan Galursudah cukup baik, akan tetapi
masih perlu untuk terus ditingkatkan. Harapan masyarakat akan peningkatan
kualitas pelayanan harus disikapi oleh segenap aparat di Kecamatan Galur.
Secara umum isu strategis Kecamatan Galur yaitu :
1. Kondisi GeografisKecamatan Galur bagian selatan wilayah pantai.
2. Penyelenggaraan pemerintahan desa belum optimal.
3. Kurang akuratnya data profil dan monografi desa dan kecamatan
sebagai dasar penyusunan perencanaan pembangunan.
3
Beberapa permasalahan yang masih perlu mendapat perhatian di
Kecamatan Galur antara lain :
1. Kondisi Geografis Kecamatan Galur. Bagian selatan wilayah Kecamatan
Galur berbatasan secara langsung dengan Samudera Indonesia. Keadaan
inimenjadikan Kecamatan Galur rentan terhadap tzunami apabila terjadi
gempa dengan skala tinggi.
2. Potensi wisata Pantai Trisik belum mendapatkan perhatian dan
penanganan serius oleh dinas terkait Pemerintah Kabupaten Kulon Progo.
3. Kurangnya penataan fungsi koordinasi dan monitoring terhadap program
dan kegiatan yang masuk di wilayah Kecamatan Galur baik dari dana
APBN, APBD DIY maupun APBD Kabupaten yang langsung ke
Dinas/Instansi maupun desa. Biasanya kecamatan hanya mengetahui saat
usulan melalui Forum Musrenbang tingkat kecamatan. Pada tingkat
pelaksanaan dan hasil ada beberapa kegiatan yang tidak memberitahu
kecamatan.
4. Penyelenggaraan pemerintahan desa belum optimal. Hal ini dibuktikan
antara lain oleh pembuatan berbagai produk pemerintahan desa yang
berupa laporan pertanggungjawaban kepala desa dan peraturan desa
masih sering terlambat sehingga berdampak pada terganggunya
pemerintahan desa dan pelayanan kepada masyarakat. Belum
berfungsinya Badan Permusyawarakatan Desa (BPD) sesuai dengan yang
diharapkan. Sebagai mitra Pemerintah Desa sebenarnya Badan
Permusyawarakatan Desa (BPD) diharapkan mampu menjembatani
keinginan masyarakat dengan Pemerintah Desa sehingga keinginan itu
bisa tersalurkan dengan benar. Hal ini terlihat di dalam pembahasan
Peraturan Desa (Perdes) yang sering molor dan tidak tepat waktu.
Sehingga akan menghambat dana alokasi desa yang akan dicairkan,
karena syarat pencairan harus dapat menyelesaikan 5 Perdes wajib.Hal
yang tampak berpengaruh kuat ialah belum adanya penataan kelembagaan
BPD sesuai dengan UU No 6 tahun 2015 tentang Desa. Juga faktor belum
adanya penataan struktur kelembagaan dan pola pembinaan kepegawaian
Perangkat Desa.Serta belum sinerginya fungsi-fungsi PTPKD dan TPK (
Tim Pelaksana Kegiatan ) dalam penyelenggaraan sistem pemerintahan
desa.
5. Masih minimnya anggaran operasional kecamatan sehingga
penyelenggaraan urusan-urusan pemerintahan dan pelayanan dasar
kepada masyarakat belum dapat terlaksana secara optimal, serta untuk
4
mengakomodasi komunikasi dan konsultasi dalam rangka pengembangan
kerja sama antar daerah..
6. Masih belum terpadunya perencanaan pembangunan dari masyarakat di
tingkat pedukuhan, desa dan kecamatan. Partisipasi masyarakat dalam
pembangunan yang diharapkan mulai dari perencanaan (musrenbangduk),
seringkali hanya didominasi oleh tokoh-tokoh masyarakat.
7. Masih lemahnya fungsi pemantauan dan pengendalian pembangunan oleh
masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan masih tergantungnya sistem
pengawasan dan pengendalian pembangunan kepada pemerintah.
Masyarakat terkesan masih ragu, takut, dan enggan melakukan pelaporan
apabila adanya penyimpangan dalam pelaksanaan pembangunan.
8. Penanganan arsip pemerintah belum optimal. Hal ini dikarenakan masih
terbatasnya sarana dan prasarana penunjang kearsipan, terbatasnya
personalia pengelola kearsipan, kurangnya pendidikan dan pelatihan bagi
aparat pengelola kearsipan.
9. Belum terpenuhinya target pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
sesuai waktu yang telah ditentukan. Penyebabnya antara lain adalah
terjadinya kesalahan dalam Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT)
yang sangat tinggi yang tidak sesuai dengan kondisi lapangan sehingga
memberatkan masyarakat. Disamping itu disebabkan pula oleh karena
adanya wajib pajak yang bertempat tinggal di luar Kabupaten kulon Progo.
Kemudian juga kinerja aparat pemungut yang rendah, dan kesadaran
masyarakat dalam membayar pajak masih kurang. Karenanya diperlukan
upaya terobosan-terobosan inovatif pada aspek motodologis baik dari
sudut pandang penarikan maupun dari sudut pandang pelunasannya.
Disamping itu juga perlunya upaya-upaya peningkatan kapasitas
perekonomian masyarakat agar memiliki peningkatan daya beli yang
signifikan.
10. Pengembangan agrobisnis, agroindustri, Industri Rumah Tangga (IRT),
Kecil (K) dan Menengah (M) belum dilaksanakan dengan optimal. Apabila
sektor ini dapat ditangani secara serius maka diharapkan akan membantu
peningkatan pendapatan masyarakat. Promosi lokal melalui beberapa
media seperti pameran pembangunan sangat perlu dilaksanakan yang
akan membantu dalam mengembangkan jejaring pelaku usaha.
11. Terjadinya kerusakan lingkungan akibat terjadinya kesalahan dalam
pengelolaannya. Misalnya penebangan pohon untuk dimanfaatkan
5
kayunya tanpa memperhitungkan dampak yang akan ditimbulkan apabila
lokasinya berada di daerah rawan bencana alam.
12. Masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam berperilaku hidup sehat.
Perumahan penduduk yang kebanyakan masih berimpitan dengan
kandang ternak, penyimpanan air yang tidak tertutup sehingga menjadi
sarang nyamuk dan sistem pembuangan limbah yang kurang baik.
13. Masih kurangnya perhatian terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial. Padahal mereka adalah anggota masyarakat juga yang kurang
beruntung dengan terlahir sebagai orang yang mengalami kekurangan.
Oleh karena itu sudah sewajarnya apabila pemerintah mulai
memperhatikan mereka ini.
14. Belum optimalnya penanganandan upaya pencegahan korban bencana
alam. Para korban bencana alam selama ini tidak segera mendapatkan
bantuan untuk meringankan beban mereka walaupun laporan tentang
kejadian bencana alam sudah dilaksanakan dengan segera. Dan apabila
upaya pencegahannya dapat dilakukan sesegera mungkin sebenarnya
dapat meminimalkan terjadinya kerugian korban bencana alam. Juga
perlunya penerbitan Peraturan Bupati sebagai tindak lanjut Peraturan
Darah Kabupaten Kulon Progo Nomor 8 tahun 2015 tentang
penanggulangan bencana alam yang memberi keleluasan managerial
pada pimpinan local.
15. Belum berjalannya kegiatan organisasi kepemudaan dan olah raga secara
optimal. Di tingkat pedukuhan dan di tingkat desa aktivitas kepemudaan
dan keolahragaan masih kurang. Kalaupun ada sifatnya masih insidentil,
misalnya kegiatan olahraga dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun
(HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia yang dilaksanakan setiap tahun.
16. Belum tertanganinya sistem manajemen grup/kelompok kesenian secara
profesional. Sehingga mereka belum dapat tampil secara baik dan kurang
menghibur. Apabila dikelola dengan management yang profesioanal tidak
menutup kemungkinan hasil dari kegiatan ini dapat menjadi sumber
income yang cukup untuk menghidupi keluarga pelaku seni tersebut.
17. Banyaknya aturan dari pusat yang sulit dilaksanakan oleh pemerintah desa
namun dipaksa untuk dilaksanakan sehingga sering berbenturan dengan
masyarakat, misalnya aturan tentang pengisian kepala desa atau
perangkat desa sehingga perlu sosialisasi dan pendalaman lebih lanjut
6
mengenai implementasi kebijakan-kebijakan pemerintah terutama
terhadap pemerintah dan masyarakat desa secara langsung.
7
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Tujuan, Sasaran dan Program SKPD
Tujuan dan Sasaran dalam Dokumen Rencana Strategis Kecamatan
Galur2017-2022ditetapkan dalam rangka mencapai Visi dan Misi Pemerintah
Daerah sebagaimana tertuang dalam dokumen RPJMD Tahun 2017-2022 yaitu :
“Terwujudnya Kabupaten Kulon Progo yang sejahtera, aman, tenteram,
berkarakter, dan berbudaya berdasarkan iman dan taqwa ”.Serta Misi ke-3yaitu:
“Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dalam lingkungan kehidupan
yang aman tertib dan tenteram”.
Untuk mewujudkan visi dan misi Pemerintah Daerah tersebut, maka
ditetapkan tujuan Kecamatan Galur adalah Terwujudnya fasilitasi penyelenggaraan
pemerintahan umum yang transparan, akuntabeldan partisipatif.
Perumusan tujuan dan sasaran didasarkan atas penyelenggaraan tugas
dan fungsi Kecamatan Galur yang dikaitkan dengan target kinerja dari rumusan
awal renstra tahun 2017-2022.
Strategi dan kebijakan untuk mewujudkan tujuan dan sasaran yang diemban
Kecamatan Galur tahun 2017-2022 adalah sebagai berikut:
Tabel .2 A
Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Terwujudnya
Fasilitasi
Penyelenggaraan
Pemerintahan
umum yang
transparan,
akuntabel dan
partisipatif
Meningkatnya
fasilitasi
penyelenggaraan
pemerintahan
umum
Mengoptimalkan
fasilitasi
penyelenggaraan
pemerintahan
Peningkatan
kualitas kinerja
penyelenggaraan
pemerintahan
kecamatan
Meningkatnya
pelayanan
kecamatan
Mengoptimalkan
sistem pelayanan
umum
Peningkatan
kualitas pelayanan
umum
8
B. Dokumen Perencanaan dan Perjanjian Kinerja Tahun 2018
Dalam usaha untuk mencapai sasaran yang ditetapkan, Kecamatan
Galurmenetapkan indikator sasaran serta target capaian indikator sasaran yang
ingin dicapai tiap tahun. Untuk tahun 2018Kecamatan Galur merencanakan target
kinerja tahun 2018yang telah sesuai dengan Renstra dan RKT. Adapun ringkasan /
ikhtisar perjanjian kinerja Tahun 2018 seperti dijelaskan pada tabel berikut:
Tabel.2.B
Perjanjian Kinerja Tahun 2018
No Sasaran Indikator Satuan Target
1. Meningkatnya Penyelenggaraan
Pemerintahan Kecamatan
Capaian
Peningkatan
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Kecamatan
% 89,74
2. Meningkatnya kualitas
Pelayanan Kecamatan
Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM)
Indeks 77,26
9
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Tahun 2018
Kecamatan Galur telah melaksanakan penilaian kinerja dengan mengacu
pada Penetapan Kinerja Kecamatan Galur Tahun 2018 yang telah disepakati.
Penilaian ini dilakukan untuk evaluasi dan pengukuran capaian kinerja dalam
rangka pengumpulan data kinerja yang hasilnya memberikan gambaran
keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran. Dari hasil
pengumpulan data selanjutnya dilakukan kategorisasi kinerja (penentuan posisi)
sesuai dengan tingkat capaian kinerja yaitu:
Tabel 3.A.1. Skala Nilai Peringkat Kinerja
No. Interval Nilai Realisasi
Kinerja
Kriteria Penilaian
Realisasi Kinerja Kode
1 91 ≤ 100 Sangat Tinggi
2 76 ≤ 90 Tinggi
3 66 ≤ 75 Sedang
4 51 ≤ 65 Rendah
5 ≤ 50 Sangat rendah
Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan oleh
Kecamatan Galur dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan
realisasi kinerja. Indikator kinerja sebagai tolok ukur keberhasilan dari tujuan dan
sasaran strategis Kecamatan Galur beserta target dan capaian realisasinya dirinci
seperti dijelaskan pada tabel berikut :
Tabel 3.A.2. Capaian Kinerja Tahun 2018
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Persentase Kriteria
/Kode
1
Meningkatnya Fasilitasi Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan
Capaian Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan
% 89,74 89,74 100 %
2 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kecamatan
Indeks Kepuasan Masyarakat
Indeks 77,26 78,515 101,62 %
10
Penghitungan Capaian Kinerja untuk 2 sasaran adalah sebagai berikut :
a. Meningkatnya Fasilitasi penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan =
Sasaran ini diukur dengan formulasi perhitungan sebagai berikut :
Capaian peningkatan penyelenggaraan Pemerintahan
= (Jumlah Sebagian Urusan Bupati yang dapat dilaksanakan
Kecamatan/Jumlah Sebagian Urusan yang dilimpahkan Bupati
Kepada Camatx100%)+(Jumlah Fasilitasi kegiatan yang
dilaksanakan /Jumlah fasilitasi kegiatan yang seharusnya
dilaksanakan)x100%+((Jumlah dokumen yang disampaikan tepat
waktu/jumlah dokumen (Profil,Rencana Pembangunan Tahunan
Kecamatan)x100)/3
= (27/27)x100+(162/234)x100+(2/2)x100 3 = 89,74 %
b. Meningkatnya kualitas pelayanan kecamatan
Sasaran ini diukur dengan Indeks Kepuasan Masyarakat :
= Hasil Survey dari bagian Organisasi = 78,515
Capaian Tahun 2018 ini jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya
mengalami peningkatan hal ini disebabkan oleh berbagai faktor. Tujuan perbandingan
ini adalah untuk melihat progress capaian per tahun dan juga untuk mengetahui
capaian kinerja sampai saat ini terhadap target kinerja pada akhir Renstra seperti
pada tabel berikut ini :
Tabel 3.3
Capaian Kinerja Tahun 2018 dengan Tahun sebelumnya
No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Capaian
Tahun
Tahun 2018
2016 2017 Target Realisasi %
1. Meningkatnya Fasilitasi Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan
Capaian Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan
% 88,31 88,32 89,74 89,74 100
2 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kecamatan
Indeks Kepuasan Masyarakat
Indeks 84,24 76,27 77,26 78,515 101,62
11
Capaian indikator kinerja sasaran strategis meningkatnya fasilitasi penyelenggaraan
pemerintahan kecamatan pada Tahun 2018 sebesar 100%dengan klasifikasi sangat
baik. Dan capaian Indeks Kepuasan Masyarakat tahun 2018 sebesar 101,62 %dengan
klasifikasi baik.
Capaian kinerja Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan tahun 2018
jika dibandingkan dengan tahun 2016 tercapai101,62 %, jika dibandingkan dengan
tahun 2017 tercapai 101,61 %.
Capaian kinerja Indeks Kepuasan Masyarakat sampai dengan Tahun 2018 jika
dibandingkan dengan tahun 2016 tercapai 93,20 %, jika dibandingkan dengan dengan
tahun 2016 tercapai102,94%.
Untuk capaian indikator kinerja sampai tahun 2018 dengan Renstra dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 3.4 Capaian Kinerja Tahun 2018 dengan RENSTRA
Sasaran
Indikator Kinerja Satuan
Target
renstra
2018
Realisasi
Target
Akhir
2022
Persentase
Capaian
2018
terhadap
Target
Akhir 2022
Meningkatnya Fasilitasi Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan
Capaian Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan
% 89,74 89,74 91,60
97,97
Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kecamatan
Indeks Kepuasan Masyarakat
Indeks 77,26 78,515 81,26 96,62
Capaian kinerja Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan
Kecamatansampai dengan tahun 2018berhasil dilaksanakan dengan angka 89,74%
atau 100% dari target yang telah ditentukan yaitu 89,74.
Capaian kinerja Indeks Kepuasan Masyarakat sampai dengan tahun
2018berhasil dilaksanakan dengan angka 78,515% atau 101,62 % diatastarget yang
telah ditentukan yaitu 77,26.
B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja
Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Kecamatan Galur diukur dengan
menggunakan berbagai sumber yang terdiri dari Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM), Penyelenggaraan urusan yang dilimpahkan ke Kecamatan, dan
12
Pelaksanaan Fasilitasi kegiatan masyarakat serta Kepatuhan terhadap ketepatan
penyampaian dokumen.
1. Hasil Survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Berdasarkan hasil survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Tahun
2018yang dilakukan oleh surveyor eksternal yang dikoordinir Bagian
Organisasi Setda. Kabupaten Kulon Progo, dapat disimpulkan bahwa secara
umum pelayanan kepada masyarakat yang diberikan oleh instansi pemerintah
telah dilaksanakan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil survei IKM
Tahun 2018Kecamatan Galurberpredikat BAIK dengan nilai 78,515.Adapun
Unsur-unsur Pelayanan yang dinilai dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3.5 Unsur-unsur Pelayanan
No. Unsur Pelayanan Nilai
U1 Persyaratan Pelayanan 3
U2 Kemudahan Prosedur 2.97
U3 Jangka Waktu Penyelesaian 2,939
U4 Kewajaran Biaya 3,929
U5 Kesesuaian Hasil Pelayanan 3,091
U6 Kompetensi / Kemampuan Petugas 3,02
U7 Sikap Petugas 3,03
U8. Kelengkapan Sarana Aduan 2,99
U9 Kualitas / Kondisi Sarana 2,869
U10 Maklumat Pelayanan 4
U11 Kejelasan Petugas 3
U12 Penunjuk Arah 3
Sumber : Bagian Organisasi setda. Kab. Kulon Progo
Berdasarkan hasil SKM, terdapat indikator yang belum optimal yaitu
Kualitas / Kondisi Sarana dengan nilai 2,869,Jangka Waktu Penyelesaian dengan
nilai 2,939, Kemudahan Prosedur dengan nilai2,97 dan Kelengkapan Sarana
Aduan dengan nilai 2,99. Hal ini disebabkan karenamasih minimnya kualitas dan
jumlah dari sarana dan prasarana pelayanan. Untuk mengatasi hal tersebut telah
dilakukanpenambahan fasilitas pelayanan. Apabila terjadi waktu yang lama dalam
penyelesaian pelayanan disebabkan karena terjadi gangguan system server
databse.
13
2. Penyelenggaraan Urusan yang dilimpahkan ke Kecamatan Galur
Pada Tahun 2018 Kecamatan Galur telah dapat melaksanakan urusan
wajib dan urusan pilihan sejumlah 27 urusan atau sebesar 100% dari 27 urusan
yang dilimpahkan ke Kecamatan. Keberhasilan capaian ini disebabkan oleh
pembagian tugas yang jelas, SDM yang cukup kompeten, serta kerjasama yang
solid dari semua pegawai di Kecamatan Galur.
Capaian ini didukung dengan data jumlah urusan yang dilaksanakan
kecamatan sejumlah 27 urusan dan semuanya telah dilaksanakan meliputi urusan:
1. Pendidikan
8. Kesehatan
9. Lingkungan Hidup
10. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
11. Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
12. Kepemudaan dan Olahraga
13. Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
14. Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil
15. Tenaga Kerja
16. Pangan
17. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
18. Keluarga Berencana dan Pengendalian Penduduk
19. Perhubungan
20. Komunikasi dan Informatika
21. Pertanahan
22. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
23. Sosial
24. Kebudayaan
25. Statistik
26. Kearsipan
27. Perpustakaan
28. Kelautan dan Perikanan
29. Pertanian
30. Pariwisata
31. Industri
32. Perdagangan
33. Ketransmigrasian
14
Capaian indikator kinerja output rata-rata 98,22% dari target yang ditentukan,
dengan realisasi dana sebesar Rp1.938.034.995,00 dari anggaran sebesar
Rp.1.973.111.371,00.Pelaksanaan urusan ini tercapai 100 % sedangkan realisasi
anggaran 98,76% dengan efisiensi anggaran Rp. 35.076.376,00.
8. Fasilitasi Kegiatan Kemasyarakatan
Fasilitasiyang dapat dilaksanakan Kecamatan Galur mengacu pada
Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 75 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Fungsi, dan Tugas, Serta Tata Kerja Pada Kecamatan dan
pelaksanaan Peraturan Bupati Kulon Progo Nomr 43 Tahun 2017 tentang
Pelimpahan Sebagian Kewenangan dari Bupati Kepada Camat. Dalam Peraturan
Bupati tersebut, kegiatan fasilitasi masyarakat yang ada sejumlah 234 kegiatan.
Pada Tahun 2018dengan target sejumlah 162 fasilitasi Kecamatan Galurtelah
dapat melaksanakan sejumlah 162 fasilitasi. Capaian fasilitasi tersebut di
laksanakan oleh lima seksi yang ada di Kecamatan Galur sesuai dengan target
kinerja yang telah disusun.Daftar rincian urusan, kewenangan dan realisasi
sebagai berikut :
15
Daftar Urusan dan Kewenangan yang dilimpahkan ke Kecamatan dan Realisasinya
Berdasarkan Perbup Nomor 43 tahun 2017 tentang Pelimpahan sebagian kewenangan dari Bupati kepada Camat
1 Urusan
Nomor
Jumlah sebagian urusan yg dilimpahkan (target 2018 : 27 urusan)
Realisasi sd. tw 1 2018
Realisasi sd. tw 2 2018
Realisasi sd. Tw 3 2018
Realisasi sd. tw 4 2018
1 Pendidikan V
2 Kesehatan V
3 Lingkungan Hidup V
4 Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang V
5 Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman V
6 Kepemudaan dan Olahraga V
7 Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah V
8 Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil V
9 Tenaga Kerja V
10 Pangan V
11 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak V
12 Keluarga Berencana dan Pengendalian Penduduk V
13 Perhubungan V
14 Komunikasi dan Informatika V
15 Pertanahan V
16 Pemberdayaan Masyarakat dan Desa V
17 Sosial V
18 Kebudayaan V
19 Statistik V
20 Kearsipan V
21 Perpustakaan V
22 Kelautan dan Perikanan V
23 Pertanian V
24 Pariwisata V
16
25 Industri V
26 Perdagangan V
27 Ketransmigrasian V
Total Urusan yang dapat/ sudah dilaksanakan 6 12 20 27
↑ diisi dengan 27 urusan sesuai Perbup Nomor 43 Tahun 2017
↑ diisi dengan tanda √ atau
angka 1 pada urusan yg sdh
dilaksananakan mulai awal tahun
(januari)
↑ diisi dengan
tanda √ pada urusan yg sdh
dilaksananakan mulai awal tahun
(januari)
↑ diisi dengan
tanda √ pada urusan yg sdh
dilaksananakan mulai awal
tahun (januari)
↑ diisi dengan tanda √ pada urusan yg
sdh dilaksananakan mulai awal tahun
(januari)
2 kewenangan
Urusan Nomor
Jumlah Jenis kewenangan yg seharusnya dilaksanakan (target 2018 : 162 kewenangan dari total 234 kewenangan)
Realisasi sd. tw 1 2018
Realisasi sd. tw 2 2018
Realisasi sd. tw 3 2018
Realisasi sd. tw 4 2018
I. URUSAN WAJIB
Urusan pendidikan
a. Perijinan 1
Pemberian surat izin berdirinya Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)
Penerbitan Ijin
b. Non Perijinan 2 Rekomendasi usul rencana pendirian sekolah TK, SD Swasta, SMP Swasta
Fasilitasi pembuatan Rekomendasi
3
Koordinasi dalam penyelenggaraan pendidikan TK/SD, SMP.
Koordinasi ke Dinas
4
Penyelenggaraan pembinaan tenaga pengajar Fasilitasi Pembinaan
5
Fasilitasi peningkatan peran serta masyarakat di bidang pendidikan.
Fasilitasi kegiatan
6
Fasilitasi, pendataan dan pengawasan sarana dan prasarana pendidikan dasar. Fasilitasi pengawasan
7
Fasilitasi pelaksanaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Fasilitasi PAUD
17
8 Fasilitasi, penyusunan rencana, pengadaan, distribusi, pendayagunaan, perawatan sarana prasarana termasuk infrastruktur TK,SD,SMP, serta program Pendidikan Luar Sekolah (PLS).
Fasilitasi kegiatan
9 Fasilitasi, perencanaan, penetapan dan pendirian dan penutupan TK,SD,SMP, serta program Pendidikan Luar Sekolah (PLS), serta melakukan pengendalian terhadap pelaksanaannya.
Konsultasi prosedur
10
Pengawasan pendayagunaan bantuan sarana dan prasarana pendidikan
Fasilitasi Pengawasan
11
Pengawasan satuan pendidikan anak usia dini
Fasilitasi Pengawasan
12
Pengawasan terhadap penyelenggaraan tugas-tugas Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)
Fasilitasi kegiatan
Urusan Kesehatan
Non Perijinan 13
Pemberian surat terdaftar penyehat tradisional dukun bayi
14
Pemberian surat terdaftar penyehat tradisional pijat
15 Pemberian surat terdaftar penyehat tradisional tenaga dalam
16 Pemberian surat terdaftar penyehat tradisional bong supit
17
Pemberian surat terdaftar penyehat tradisional tabib
18 Pemberian surat terdaftar penyehat tradisional sinshe
19 Pemberian surat terdaftar penyehat tradisional tukang jamu
20
Pemberian surat terdaftar penyehat tradisional ramuan
21
Pemberian surat terdaftar penyehat tradisional spiritual (agama)
22 Pemberian surat terdaftar penyehat tradisional paranormal.
23 Rekomendasi tempat usaha isi ulang depot air minum isi ulang
24 Koordinasi operasional penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana dan wabah di kecamatan
Koordinasi akibat bencana
25
Koordinasi pencegahan gizi buruk di kecamatan
Koordinasi Sos Kadarzi
18
26 Koordinasi upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan angka kematian balita di kecamatan.
Koordinasi Sos Penurunan AKI, AKB
27 Koordinasi dan fasilitasi pencegahan danpenanggulangan penyalahgunaan, narkotika, obat terlarang, psikotropika, zat adiktif dan bahan berbahaya di wilayahnya.
Fasilitasi Sos Narkoba
28 Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan melalui tokoh, kelompok masyarakat, ormas, dan dunia usaha (transfer knowledge dan skill tentang pengetahuan kesehatan dan gerakan masyarakat sehat
Fasilitasi Penyuluhan
29 Bimbingan dan pengendalian kegiatan pengobatan tradisional.
Konsultasi pengobatan tradisional
30
Fasilitasi penyelenggaraan upaya sarana kesehatan.
Fasilitasi
31
Pengawasan pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat.
Fasilitasi
Lingkungan Hidup
Fasilitasi
a. Non Perijinan 32 Pelayanan dokumen lingkungan untuk rencana usaha dan/atau kegiatan tertentu yang tidak menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan hidup
Fasilitasi
33 Koordinasi pengawasan kondisi lahan dan/atau tanah di wilayah kecamatan
Koordinasi pengawasan lahan pantai
34 Koordinasi pengawasan kawasan yang beresiko rawan bencana di wilayah kecamatan.
Koordinasi penanggulangan bencana
35 Koordinasi pengawasan atas pengendalian kerusakan dan/atau pencemaran lingkungan hidup yang berkaitan dengan kebakaran hutan dan/atau yang berdampak atau diperkirakan dapat berdampak di wilayah kecamatan.
36 Koordinasi dan pelaksanaan pelestarian keanekaragaman hayati
Koordinasi
37
Fasilitasi penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan
Fasilitasi Sosialisasi
19
38 Fasilitasi sosialisasi peraturan perundang-undangan bidang lingkungan hidup.
39 Fasilitasi pengawasan peredaran satwa dan tumbuhan dilindungi tingkat
kecamatan.
40 Fasilitasi penerapan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan
Konsultasi Pengelolaan Sampah Plastik
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
a. Perijinan 41
Pemberian/penerbitan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dengan kriteria sebagai berikut : Penerbitan Ijin
a. bukan bangunan Pemerintah; b. bukan bangunan perumahan/klaster; c. bukan bangunan Komersial;
d. letak bangunan di luar jalan Provinsi dan Negara;
e. letak bangunan bukan di rencana Kawasan Strategis;
f. bangunan sederhana tidak bertingkat;
g. luas bangunan tidak lebih dari 100 m² (seratus meter persegi); dan
b. Non Perijinan 42 Penerbitan surat keterangan rencanaKabupaten (advice planning) skala kecamatan Konsultasi pembuatan surat keterangan
Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman
Non Perijinan 43 Fasilitasi sosialisasi Norma Standar Pedoman Manual (NSPM) penyediaan lahan untuk pembangunan perumahan di kecamatan.
Fasilitasi pelaksanaan sosialisasi
20
44 Fasilitasi sosialisasi peraturan perundang- undangan bidang perumahan dalam rangka mewujudkan jaminan kepastian hukum dan perlindungan hukum dalam bermukim di kecamatan.
Koordinasi persiapan sosialisasi
45 Pengelolaan sampah di masyarakat tingkat kecamatan .
Fasilitasi pengelolaan sampah
Kepemudaan dan Olahraga
Non Perijinan 46 Rekomendasi pendirian klub olahraga
Konsultasi pembuatan rekomendasi
47
Koordinasi bidang kepemudaan dan keolahragaan di kecamatan.
Koordinasi kegiatan
48
Pembinaan di bidang kepemudaan dan keolahragaan di kecamatan.
Koordinasi pembinaan
49
Fasilitasi aktivitas kepemudaan di kecamatan.
Fasilitasi kegiatan
50
Fasilitasi pembangunan pusat pemberdayaan pemuda di kecamatan. Fasilitasi
51
Pengawasan di bidang kepemudaan dan keolahragaan di kecamatan.
Fasilitasi pengawasan
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Perijinan 52 Penerbitan Izin Usaha Mikro Kecil kepada pelaku Usaha Mikro kecil di kecamatan Penerbitan Ijin
Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil
Non Perijinan 52 Pelayanan pendaftaran penduduk : Legalisasi fotocopy Dokumen Kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk dan kartu Identitas Anak
Konsultasi E KTP
Tenaga Kerja
21
Non Perijinan 53 Koordinasi Pendaftaran pencari kerja untuk Antar Kerja Lokal (AKL).
Koordinasi Pencari Kerja Bandara
54 Koordinasi Penyelenggaraan penerapan teknologi tepat guna. Koordinasi
55
Koordinasi Penyebarluasan Informasi Pasar Kerja (IPK).
Koordinasi
Pangan Non Perijinan 56 Rekomendasi Pengajuan dana program.
Konsultasi pengajuan dana program
57
Koordinasi Pelaksanaan penyuluhanpertanian perikanan dan kehutanan.
Koordinasi penyuluhan
58 Koordinasi pencegahan dan pengendalian masalah pangan sebagai akibat menurunnya ketersediaan pangan tingkat kecamatan.
Koordinasi permaslahan penurunan ketersediaan pangan
59 Koordinasi pangan dan penyaluran pangan untuk kelompok rawan pangan tingkat kecamatan.
Fasilitasi penyaluran tanah
60 Koordinasi pencegahan dan penanggulangan masalah pangan sebagai akibat menurunnya mutu, gizi dan keamanan makanan di wilayah kecamatan.
Koordinasi permaslahan pangan
61 Koordinasi pengembangan dan fasilitasi forum ketahanan pangan masyarakat kecamatan.
Fasilitasi pengembangan
62 Koordinasi pengidentifikasian terhadap potensi sumber daya dan produksi pangan serta keragaman konsumsi pangan masyarakat tingkat kecamatan.
Fasilitasi identifikasi potensi sumber daya pangan
63 Koordinasi pengidentifikasian cadangan pangan masyarakat tingkat kecamatan.
Koordinasi pelaksanaan identifikasi
22
64 Koordinasi pengidentifikasian kelompok rawan pangan di wilayah kecamatan.
Koordinasi pelaksanaan identifikasi
65 Koordinasi pengidentifikasian Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak pada ketahanan pangan dan tokoh masyarakat kecamatan.
Koordinasi pelaksanaan identifikasi
66 Koordinasi Pengumpulan data untuk menganalisis informasi ketahanan pangan dan tokoh masyarakat kecamatan
Koordinasi pengumpulan data
67 Koordinasi pengidentifikasian Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak pada ketahanan pangan dan tokoh masyarakat kecamatan.
Fasilitasi identifikasi lembaga
68
Pengawasan terhadap kegiatan LSM
Fasilitasi pengawasan
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Non Perijinan 69 Koordinasi pelaksanaan Pengarus Utamaan Gender (PUG) di wilayah kecamatan.
Koordinasi kegiatan
70 Koordinasi kebijakan program Anggaran Responsip Gender (ARG)/Program Perencanaan Penganggaran Rensponsip Gender di wilayah kecamatan.
71 Koordinasi pelaksanaan kebijakan pemberdayaan perempuan dan perlindungan
anak di wilayah kecamatan. Koordinasi kegiatan
72 Koordinasi pelaksanaan kebijakan perlindungan terhadap kekerasan terhadap perempuan, dan anak di wilayah kecamatan.
Koordinasi Antisipasi Perlindungan KDRT
73 Koordinasi pelaksanaan Kebijakan terhadap penanganan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak di wilayah kecamatan.
Koordinasi Pelaksanaan Sosialisasi
74
Fasilitasi Penyusunan data pilah gender dan anak di wilayah kecamatan
Fasilitasi
23
75
Fasilitasi pelaksanaan Kegiatan Gerakan Sayang Ibu/Kecamatan Sayang Ibu di wilayah kecamatan
Fasilitasi Lomba GSI
76 Fasilitasi penguatan kelembagaan atau organisasi masyarakat untuk melaksanakan pengarusutamaan gender di wilayah kecamatan
77 Fasilitasi pengintegrasian kebijakan terhadap perlindungan perempuan dan anak korban kekerasan sekala kecamatan
78 Penyelenggaraan pengumpulan, pengolahan dan informasi tentang
pengarusutamaan gender di wilayah kecamatan. Konsultasi data akurat
79 Penyelenggaraan pelaporan pelaksanaan hasil pendataan dan sistem informasi kekerasan perempuan dan anak di wilayah kecamatan.
Fasilitasi Pendataan KDRT
80 Penyelenggaraan kebijakan perlindungan perempuan terutama perlindungan terhadap kekerasan perempuan dan anak korban kekerasan di wilayah kecamatan
Keluarga
Berencana dan Pengendalian Penduduk
Non Perijinan 81 Koordinasi penyiapan sarana dan prasarana pelayanan kontrasepsi yang dilakukan di kecamatan.
Fasilitasi pelayanan pemasangan kontrasepsi secara massal
82
Fasilitasi Pendataan, Pemutakhiran dan input data Keluarga Sejahtera
83 Fasilitasi Pembinaaan Keluarga Sejahtera , dan pembinaan ketahanan Keluarga
Sejahtera Konsultasi Pembinaan
84 Fasilitasi Pembinaan Kelompok Usaha Ekonomi Produktif dalam mendukung konsep ekonomi kerakyatan
Fasilitasi via seksi Ekbang
85 Fasilitasi inovasi terhadap kemajuan kelompok-kelompok usaha ekonomi produktif warga binaan
Fasilitasi via seksi Ekbang
86 Pelaksanaan informed choice dan informed consent dalam rangka program Keluarga Berencana (KB).
24
87 Fasilitasi pelaksanaan jaminan dan pelayanan Keluarga Berencana (KB), peningkatan partisipasi pria, penanggulangan masalah kesehatan reproduksi serta kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak di wilayah kecamatan
Konsultasi pelaksanaan KB massal
88 Fasilitasi Peningkatan kesetaraan dan keadilan gender terutama partisipasi Keluarga Berencana (KB) pria dalam pelaksanaan program pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan kesehatan reproduksi.
Fasilitasi Pendataan MOP
Perhubungan Non Perijinan 89 Perencanaan penyelenggaraan pemasangan serta pemeliharaan fasilitas rambu-
rambu jalan desa.
Konsultasi rambu-rambu desa
Komunikasi dan
Informatika Non Perijinan 90 Koordinasi dan fasilitasi kegiatan forum komunikasi dan informasi dalam rangka
pemberdayaan kelompok komunikasi sosial di wilayah kecamatan.
Konsultasi pelaksanaan kegiatan
91 Koordinasi dan fasilitasi penyebarluasan informasi tentang program pembangunan di kecamatan.
Koordinasi info pembangunan
92 Fasilitasi Pengawasan terhadap penyelenggaraan jaringan/jasa telekomunikasi dan penyelenggaraan telekomunikasi khusus untuk keperluan penyiaran yang cakupan areanya kecamatan.
93
Fasilitasi pendataan usaha jasa telekomunikasi di wilayah kecamatan.
Fasilitasi pendataan
Pertanahan Non Perijinan 94 Koordinasi aspek sosial kemasyarakatan
dalam pemrosesan izin lokasi.
Koordinasi proses ijin lokasi
95 Koordinasi penyelesaian sengketa tanah garapan.
Koordinasi sengketa tanah
97 Koordinasi penyelesaian masalah tanah kosong.
Fasilitasi penyelesaian masalah tanah
25
kosong
98 Fasilitasi penyelenggaraan pengadaan tanah untuk pembangunan bagi kepentingan umum.
Fasilitasi pengadaan tanah
99 Fasilitasi penyelesaian masalah ganti kerugian dan santunan tanah untuk pembangunan bagi kepentingan umum.
Konsultasi permasalahan ganti rugi
100 Fasilitasi penetapan subyek dan obyek redistribusi tanah serta ganti kerugian tanah kelebihan maksimum dan tanah Absentee.
Koordinasi obyek redistribusi tanah
102 Fasilitasi pemanfaatan tanah kosong. Fasilitasi
104 Fasilitasi perencanaan penggunaan tanah di kecamatan.
Fasilitasi perencanaan
105 Penyelenggaraan penerimaan permohonan dan pemeriksaan kelengkapan persyaratan izin lokasi di wilayah kecamatan.
Fasilitasi pemberian ijin lokasi
106 Penyelenggaraan pembuatan tugu batas desa di kecamatan.
Fasilitasi pembuatan tugu batas
107 Pelaksanaan peninjauan lokasi dalam rangka penyelesaian izin lokasi di kecamatan
Fasilitasi peninjauan lokasi
108 Penetapan lokasi pengadaan tanah untuk kepentingan umum di kecamatan.
109 Pelaksanaan sosialisasi pengadaan tanah untuk kepentingan umum di kecamatan.
Fasilitasi sosialisasi
110 Pelaksanaan inventarisasi pengadaan tanah untuk kepentingan umum di kecamatan.
Fasilitasi inventarisasi
111 Penyelesaian dampak sengketa tanah garapan di wilayah kecamatan.
113 Inventarisasi dan identifikasi tanah kosong untuk pemanfaatan tanaman pangan semusim di kecamatan.
Fasilitasi inventarisasi
114 Pelaksanaan penerimaan dan pemeriksaan permohonan izin membuka tanah di kecamatan.
Fasilitasi pemeriksaaan
26
115 Pengawasan terhadap pelaksanaan izin lokasi.
Fasilitasi pengawasan
116 Pengawasan terhadap izin membuka tanah di wilayah kecamatan.
Fasilitasi pengawasan
Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa
Non Perijinan 117 Evaluasi Produk Hukum Desa Fasilitasi Evaluasi
118 Rekomendasi penyaluran dana yang masuk ke desa Fasilitasi
119 Rekomendasi pengangkatan dan pemberhentian perangkat desa dan anggota BPD Fasilitasi
120 Klarifikasi kekayaan milik desa akhir tahun
Koordinasi kekayaan desa
121 Verifikasi dan rekomendasi penyelenggaraan pembentukan, pemekaran, penggabungan dan penghapusan desa/pedukuhan dan kelurahan serta perubahan status desa menjadi kelurahan di wilayah kecamatan
Fasilitasi
122 Verifikasi dan rekomendasi pembentukan, penetapan dan pengesahan BPD serta Penggantian Antar Waktu (PAW) di wilayah kecamatan
Fasilitasi
123 Verifikasi dan rekomendasi penyaluran dan pencairan ADD, TPAPD, Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Retribusi, serta dana lainnya dari Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah di wilayah kecamatan
Fasilitasi
124 Koordinasi dan fasilitasi penyelenggaraan administrasi pemerintahan desa yang meliputi administrasi desa , LPPD, LKPJ kepala desa dan informasi LPPD di wilayah kecamatan
Fasilitasi
125 Koordinasi dan fasilitasi penyelenggaraan administrasi kelurahan di wilayah kecamatan.
126 Koordinasi dan fasilitasi pemilihan, pencalonan, pengangkatan, pelantikan, dan pemberhentian Kepala Desa di wilayah kecamatan
Fasilitasi
127 Koordinasi dan fasilitasi pengisian perangkat desa di wilayah kecamatan
Fasilitasi
128 Koordinasi dan fasilitasi penyelenggaraan pembentukan, pemekaran,penggabungan dan penghapusan desa/pedukuhan dan kelurahan serta perubahan status desa menjadi kelurahan
27
129 Koordinasi dan fasilitasi pembentukan, penetapan,pengesahan BPD serta Pengganti
Antar Waktu BPD sekala kecamatan Fasilitasi
130 Koordinasi dan fasilitasi pengelolaan aset dan keuangan desa di wilayah kecamatan
Fasilitasi
131 Koordinasi pengembangan kapasitas pemerintah desa dan kelurahan di wilayah kecamatan
132 Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan administrasi pemerintahan desa yang meliputi administrasi desa, LPPD, LKPJ, dan informasi LPPD di wilayah kecamatan.
Fasilitasi
133 Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan administrasi kelurahan di wilayah kecamatan.
134 Pembinaan dan pengawasan pemilihan, pencalonan, pengangkatan, pelantikan dan pemberhentian kepala desa di wilayah kecamatan
Fasilitasi
135
Pembinaan dan pengawasan pengisian perangkat desa di wilayah kecamatan
Fasilitasi
136 Pembinaan penyelenggaraan pembentukan, pemekaran, penggabungan dan penghapusan desa/pedukuhan dan kelurahan serta perubahan status desa menjadi kelurahan di wilayah kecamatan
137 Pembinaan pembentukan dan pengesahan BPD serta Pergantian Antar Waktu (PAW) BPD
Fasilitasi
138 Pembinaan, pengawasan, supervisi dan fasilitasi peran BPD di wilayah kecamatan
Fasilitasi
139 Pembinaan, pengawasan, dan supervisi pengelolaan keuangan dan asset desa di wilayah kecamatan
140 Pembinaan, pengawasan, supervisi, dan fasilitasi pengembangan kapasitas pemerintah desa dan kelurahan di wilayah kecamatan
141 Pembinaan terhadap pendapatan dan kekayaan desa serta Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
142
Penyusunan data base aparatur pemerintahan desa di wilayah kecamatan
143 Penyelenggaraan bimbingan, konsultasi, pelatihan dan pendidikan bagi anggota BPD di wilayah kecamatan
144 Konsultasi dan bimtek pengelolaan keuangan dan asset desa di wilayah kecamatan
145 Penyelenggaraan bimbingan, konsultasi, pelatihan dan pendidikan bagi pemerintah desa dan kelurahan di wilayah kecamatan
28
146 Monitoring pelaporan penyelenggaraan administrasi pemerintahan desa yang meliputi administrasi desa, LPPD, LKPJ Kepala Desa dan informasi LPPD di wilayah kecamatan
Fasilitasi monitoring
147 Monitoring pelaporan penyelenggaraan administrasi kelurahan di wilayah kecamatan
148 Monitoring pemilihan, pencalonan, pengangkatan, pelantikan dan pemberhentian
Kepala Desa di wilayah kecamatan
Fasilitasi monitoring
149
Monitoring pengisian perangkat desa di wilayah kecamatan
Fasilitasi monitoring
150 Monitoring dan evaluasi serta pelaporan penyelenggaraan, pembentukan, pemekaran, penggabungan dan penghapusan desa pedukuhan dan kelurahan serta perubahan status desa menjadi kelurahan di wilayah kecamatan
151 Monitoring pembentukan, penetapan dan pengesahan BPD serta PAW BPD di wilayah kecamatan
Fasilitasi pembentukan BPD
152
Monitoring dan evaluasi serta pelaporan peran BPD di wilayah kecamatan
153 Monitoring dan evaluasi serta pelaporan pengelolaan dan asset desa di wilayah kecamatan
Fasilitasi evaluasi asset
154 Monitoring dan evaluasi serta pelaporan pengembangan kapasitas pemerintah desa dan kelurahan di wilayah kecamatan
155
Koordinasi dan fasilitasi penguatan kelembagaan di wilayah kecamatan.
156 Koordinasi dan fasilitasi peran serta masyarakat di wilayah kecamatan.
157 Koordinasi dan fasilitasi peningkatan peran serta masyarakat dalam penataan dan pendayagunaan ruang kawasan perdesaan di wilayah kecamatan.
158 Pelaksanaan pengolahan data profil desa dan profil kelurahan di wilayah kecamatan.
159 Penyelenggaraan penguatan kelembagaan kemasyarakatan di wilayah kecamatan.
160 Pelaksanaan peningkatan peran serta masyarakat dalam penataan dan pendayagunaan ruang kawasan perdesaan dan kelurahan di wilayah kecamatan.
161 Monitoring dan evaluasi serta pelaporan dan pengolahan data profil desa dan kelurahan di wilayah kecamatan.
162 Monitoring dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan pelatihan di wilayah kecamatan.
29
163 Monitoring dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan peran serta masyarakat dalam penataan dan pendayagunaan ruang kawasan perdesaan dan kelurahan di wilayah kecamatan
164 Koordinasi dan fasilitasi pemberdayaan lembaga adat budaya di wilayah kecamatan
Fasilitasi pemberdayaan adat
165 Koordinasi dan fasilitasi pemberdayaan perempuan di wilayah kecamatan
Fasilitasi pemberdayaan perempuan
166 Koordinasi dan fasilitasi pemberdayaan pelaksanaan gerakan PKK di wilayah
kecamatan
Fasilitasi gerakan PKK
167 Pembinaan dan supervisi pemberdayaan lembaga adat dan budaya di wilayah kecamatan
168 Pembinaan dan supervisi pelaksanaan pemberdayaan perempuan di wilayah
kecamatan
169 Koordinasi pemberdayaan masyarakat melalui pelayanan Teknologi Tepat Guna (TTG).
170 Supervisi pemberdayaan masyarakat melalui pelayanan Teknologi Tepat Guna (TTG).
171 Monitoring dan evaluasi pemberdayaan masyarakat melalui pelayanan Teknologi Tepat Guna (TTG).
172 Fasilitasi penyelenggaraan pemberdayaan ekonomi penduduk miskin di wilayah kecamatan.
173 Fasilitasi penyelenggaraan pengembangan usaha ekonomi keluarga dan kelompok masyarakat di wilayah kecamatan.
Fasilitasi pengembangan usaha ekonomi
174 Fasilitasi penyelenggaraan pengembangan produksi dan pemasaran hasil usaha masyarakat di wilayah kecamatan.
Fasilitasi pemasaran hasil usaha masyarakat ke Tomira dll
Sosial Non Perijinan
30
175 Koordinasi dalam pelaksanaan kegiatan dan dalam pengiriman klien ke pusat-pusat rehabilitasi.
Koordinasi ke dinsos
176 Fasilitasi pelaksanaan pembinaan bagi anak.
Fasilitasi Pembinaan
177 Fasilitasi penyuluhan sosial dan pencegahan anak terlantar.
Fasilitasi Penyuluhan
178 Fasilitasi pendataan dan pemantauan keberadaan anak terlantar.
Fasilitasi Pendataan
179 Fasilitasi pembinaan dan pendataan janda perintis kemerdekaan dan keluarga pahlawan.
181 Memberikan rekomendasi kepada Organisasi Sosial/Panti Sosial yang berada di desa kelurahan dalam hal pendaftaran baru/ulang.
182 Koordinasi pelaksanaan kegiatan bagi wanita rawan sosial ekonomi, korban tindak kekerasan/traficking dan keluarga migran.
Koordinasi tindak lanjut korban KDRT
183 Pengumpulan data tentang masalah sosial dan sumber potensi sosial
Fasilitasi Pengumpulan Data
Kebudayaan Perijinan 184 Pemberian izin kelompok kesenian untuk pentas ke luar daerah Konsultasi
Pembuatan ijin
Non Perijinan 185 Rekomendasi pemberian penghargaan kepada seniman yang telah berjasa kepada bangsa dan negara di wilayah kecamatan.
Konsultasi pembuatan rekomendasi
186 Rekomendasi penemuan benda-benda cagar budaya Fasilitasi Pembuatan Rekomendasi
187 Rekomendasi pendirian group kesenian Pembuatan Rekomendasi
188 Fasilitasi, pelaksanaan kegiatan kebudayaan daerah tingkat kecamatan
Fasilitasi kegiatan gelar budaya
31
189 Pelaksanaan pembentukan dan/atau pengelolaan pusat kegiatan kesenian di wilayah kecamatan.
Fasilitasi kegiatan kesenian
190 Pelaksanaan kebijakan nasional/provinsi dan penetapan kebijakan kabupaten dalam rangka perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan kesenian di wilayah kecamatan.
Konsultasi kebijakan
191 Penyelenggaraan perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan di wilayah kecamatan, meliputi :
Fasilitasi pengembangan kebudayaan
a Penanaman nilai-nilai tradisi serta pembinaan watak dan budi pekerti bangsa.
Fasilitasi penyuluhan
b Pembinaan lembaga kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan lembaga adat.
Statistik Non Perijinan 192 Faslitasi penyelenggaraan kegiatan statistik berupa pemberian dukungan
penyelenggaraan statistik dasar dan sektoral kecamatan yaitu pemberian dukungan penyelenggaraan survey, sensus dan kompilasi administrasi.
Fasilitasi pemberian dukungan survei, sensus
Kearsipan Non Perijinan 193 Pembinaan tata kearsipan terhadap
perangkat desa/kelurahan.
Fasilitasi pembinaan kearsipan
194 Penyelenggaraan penataan dan pengelolaan arsip dinamis aktif dan in aktif kecamatan dan desa/kelurahan.
Fasilitasi penataan arsip
195 Pelaporan pengelolaan arsip dinamis dan in aktif setiap semester ke kabupaten.
Fasilitasi pelaporan arsip
196 Pelaporan arsip statis, arsip sejarah dan budaya dilingkungan kecamatan dan desa/ kelurahan ke SKPD pengampu urusan kearsipan
197 Pelayanan kearsipan program arsip masuk desa.
198 Pengawasan terhadap penyelenggaraan tata
kearsipan perangkat desa/kelurahan.
Perpustakaan Non Perijinan 199 Pembinaan tata perpustakaan terhadap perangkat kecamatan dan desa/kelurahan.
Konsultasi pembinaan tata perpustakaan
32
200 Pembinaan teknis semua jenis perpustakaan di desa/kelurahan/pontren berupa:
a Pembentukan perpustakaan desa/kelurahan. b Pengelolaan perpustakaan sesuai dengan standar.
c Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).
d Pengembangan sarana dan prasarana sesuai standar
201
Monitoring dan evaluasi terhadap berkembangnya perpustakaan masyarakat
II. URUSAN
PILIHAN
Kelautan dan
Perikanan
Non Perijinan 202 Koordinasi terhadap pemberian rekomendasi izin pembudidayaan dan pengolahan
hasil perikanan Koordinasi
pemberian rekomendasi ijin
203
Fasilitasi pendataan tata ruang dan tata guna lahan budi daya perikanan. Fasilitasi pendataan
204
Fasilitasi pendataan alih fungsi lahan budi daya perikanan
Fasilitasi pendataan
Pertanian
Non Perijinan 205 Pemberian rekomendasi usaha pengolahan hasil perkebunan di kecamatan.
206 Koordinasi pemberian rekomendasi usaha budidaya perkebunan.
Koordinasi ttg rekomendasi
207
Pemetaan potensi dan pengelolaan lahan pertanian wilayah kecamatan.
208 Identifikasi cadangan pangan dan makanan pokok masyarakat tingkat kecamatan.
209 Pemantauan dan pengawasan izin usaha perkebunan di kecamatan
210
Koordinasi pemberian rekomendasi pemberian izin usaha peternakan.
33
211 Koordinasi pencegahan penyakit menular di kecamatan.
212 Fasilitasi pelaksanaan penanggulangan wabah dan penyakit hewan menular di kecamatan.
Fasilitasi penanggulangan wabah dan penyakit hewan
213
Fasilitasi pemantauan izin usaha peternakan di kecamatan.
214
Fasilitasi pendataan usaha dan alih fungsi usaha peternakan.
Fasilitasi pendataan
Pariwisata Perijinan 215 Pemberian izin terdaftar salon/tukang cukur Konsultasi
pembuatan ijin
Non Perijinan 216 Pemberian izin terdaftar persewaan audio visual Konsultasi
pembuatan ijin
217 Pembinaan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) oleh kecamatan bekerjasama dengan Kabupaten.
Fasilitasi pembinaan
218 Membina, memelihara dan memantau potensi pariwisata.
Fasilitasi Memantau Potensi Pariwisata
219
Pembinaan masyarakat pelaku jasa usaha pariwisata.
Koordinasi pembinaan
220
Fasilitasi pelaksanaan dimas diajeng tingkat kecamatan.
Fasilitasi kegiatan
221
Fasilitasi penyelenggaraan promosi di wilayah kecamatan :
Fasilitasi kegiatan
a Penyelenggaraan widya wisata di wilayah kecamatan serta mengirim dan menerima peserta group widyawisata
b Peserta pameran / event, roadshow bekerjasama dengan pemerintah kabupaten
c Penyediaan informasi pariwisata ke pusat pelayanan informasi pariwisata, pelayanan informasi pariwisata di wilayah kecamatan
222 Fasilitasi pengembangan sistem informsi pemasaran pariwisata di wilayah
kecamatan Fasilitasi pemasaran
34
223 Fasilitasi pelaksanaan kebijakan kabupaten dalam pengembangan sumber daya
manusia pariwisata di wilayah kecamatan. Konsultasi kebijakan
224
Monitoring dan evaluasi pengembangan pariwisata di wilayah kecamatan.
Fasilitasi monitoring
Industri Non Perijinan 225 Pembinaan usaha industri kecil, tradisional
dan rumah tangga. Koordinasi
Pelaksanaan Pembinaan
226 Pencatatan, pendataaan, monitoring sektor industri mikro informal dengan investasi mesin peralatan (di luar tanah dan bangunan) di wilayah sampai dengan Rp 50.000.000,-
Perdagangan Perdagangan
Dalam Negeri
Perijinan 227 Pemberian izin Pedagang Kaki Lima (PKL) di
luar lingkup pasar Konsultasi pembuatan ijin
Non Perijinan 228 Koordinasi pelaksanaan pengawasan barang beredar dan jasa di wilayah kecamatan.
Fasiliatsi pengawasan
229 Penyelenggaraan sosialisasi kebijakan pengawasan barang beredar dan jasa di wilayah kecamatan.
Koordinasi ke dinas
230 Monitoring dan evaluasi kegiatan informasi pasar dan stabilisasi harga di kecamatan.
Fasilitasi monitoring
231 Monitoring dan evaluasi kegiatan peningkatan penggunaan produksi dalam negeri di wilayah kecamatan.
Fasilitasi monitoring
232
Monitoring barang beredar dan jasa di wilayah kecamatan.
Fasilitasi monitoring
Urusan
Ketransmigrasian
Non Perijinan
233 Koordinasi sosialisasi pendaftaran calon transmigran
Koordinasi pelaksanaan sosialisasi
234 Koordinasi KIE Transmigrasi
35
Total kewenangan yang dilaksanakan 40 81 121 162
↑ diisi dengan 234 kewenangan sesuai Perbup Nomor 43 Tahun 2017
↑ diisi dengan keterangan
bentuk aktivitas yang
dilaksanakan kewenangannya
(koordinasi, fasilitasi,
konsultasi, penerbitan ijin,
dsb)
↑ diisi dengan keterangan
bentuk aktivitas yang
dilaksanakan kewenangannya
(koordinasi, fasilitasi,
konsultasi, penerbitan ijin,
dsb)
↑ diisi dengan keterangan
bentuk aktivitas yang
dilaksanakan kewenangannya
(koordinasi, fasilitasi,
konsultasi, penerbitan ijin,
dsb)
↑ diisi dengan
keterangan bentuk aktivitas yang dilaksanakan
kewenangannya (koordinasi,
fasilitasi, konsultasi,
penerbitan ijin, dsb)
3 dokumen
Nomor Nama dokumen
Realisasi sd. tw 1 2018
Realisasi sd. tw 2 2018
Realisasi sd. tw 3 2018
Realisasi sd. tw 4 2018
1 RPTK 15 Februari 2018
2 Profil kecamatan 31 Desember 2018
↑ diisi dengan keterangan
waktu/tanggal dokumen disusun
↑ diisi dengan keterangan
waktu/tanggal dokumen disusun
↑ diisi dengan keterangan
waktu/tanggal dokumen disusun
↑ diisi dengan keterangan
waktu/tanggal dokumen disusun
36
9. Kepatuhan terhadap ketepatan penyampaian dokumen
Dokumen Kecamatan yang harus disampaikan tepat waktu yaitu Profil
Kecamatan, dan Rencana Pembangunan Kecamatan (RPK).Dokumen-dokumen
tersebut telah berhasil disusun sesuai waktu yang telah ditentukan, yaitu Profil
Kecamatan pada akhir tahun, dan Rencana Pembangunan Kecamatan (RPK)
segera setelah Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat
kecamatan dilaksanakan.
Tabel 3.6
Kepatuhan terhadap ketepatan penyampaian dokumen
No. Dokumen Batas Waktu Penyampaian Tanggal
Penyampaian
1. Profil 1 bulan setelah berakhirnya
tahun anggaran
17 Januari 2018
2. Rencana
Pembangunan
Kecamatan (RPK)
2 minggu setelah
pelaksanaan Musrenbang
tingkat Kecamatan
(Musrenbang dilaksanakan
pada tanggal 15Februari
2018)
1 Maret 2018
Disampingkeempat indikator diatas, pencapaian sasaran meningkatnya
fasilitasi penyelenggaraan tugas umum pemerintahan telah memberikan dampak
yang cukup signifikan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Hal ini dapat
dilihat dari berbagai program pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesehatan
masyarakat yang dilaksanakanseperti:
1. Bedah rumah dan RTLH.
2. Fasilitasi pendampingan JKN dan Rastra.
3. Fasilitasipendampingan untuk mengatasi bencana banjir.
Secara umum keberhasilan capaian kinerja tahun 2018 didukung dengan
adanya tugas yang jelas dan kerja sama yang solid dari segenap aparat Kecamatan
Galur, para pemangku kepentingan baik di tingkat desa, kecamatan, maupun
pemerintah daerah serta dukungan dan keterlibatan aktif masyarakat dalam
mendukung setiap program dan kegiatan yang dilaksanakan di Kecamatan Galur.
37
10. Akuntabilitas Penggunaan Sumber Daya
5.1.Efesiensi Penggunaan SDM
Berdasarkan pada hasil analisis kebutuhan pegawai (ANJAB) pada
Kecamatan Galur kebutuhan pegawai sejumlah 30 orang. Namun dalam
pelaksanaan tugas dan fungsi Kecamatan Galur, jumlah riil pegawai yang ada
sejumlah 25 orang ( 83,33%).
Namun demikian capaian kinerja kecamatan untuk Peningkatan
Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan dapat tercapai 100%, sedangkan
untuk Indeks Kepuasan Masyarakat dapat tercapai 101,62%. Hal ini dicapai
dengan melakukan optimalisasi penggunaan SDM Aparatur yang ada.
38
5.2. Analisis Penggunaan Anggaran :
No. IKU Target Realisasi % Program
Anggaran (Rp)
%
Target Realisasi
1 Capaian Peningkatan
Penyelenggaraan
Pemerintahan Kecamatan
89.74 89,74 100 Peningkatan
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Kecamatan
189.650.000,00 185.913.600,00 98,03
2 Indeks Kepuasan Masyarakat 77,26 78,515 101,62 Peningkatan
Pelayanan
Kecamatan
43.850.000,00 42.470.250,00 96,85
39
Adapun Rincian Realisasi Anggaran Tahun 2018 adalah sebagai berikut :
No. NAMA PROGRAM NAMA KEGIATAN
JUMLAH ANGGARAN
REALISASI
Non Program Non Kegiatan ( Gaji dan
Tunjangan ) 1.482.447.316 1.464.140.154
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
87.314.300 83.455.725
1 Penyediaan Jasa dan Peralatan Perkantoran
35.646.300 32.088.325
2 Penyediaan Jasa Keuangan 18.668.000 18.369.000
3 Penyediaan Rapat-rapat, Konsultasi dan Koordinasi
33.000.000 32.998.400
2 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
13.850.000 13.322.275
1 Penyusunan Perencanaan kinerja SKPD
5.000.000 4.767.900
2 Penyusunan Laporan Keuangan
3.850.000 3.656.850
3 Pengendalian, evaluasi dan pelaporan kinerja
5.000.000 4.897.525
3 Program Peningkatan Sarana/Prasarana Kerja dan Kualitas Sumber Daya Manusia OPD
155.999.755 147.632.191
1 Pengadaan sarana dan prasarana perkantoran
55.000.000 53.391.900
2 Pemeliharaan sarana dan prasarana perkantoran
100.999.755 94.240.291
4 Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan
43.850.000 42.470.250
1. Pelayanan Sosial dan Kemasyarakatan
27.850.000 26.666.650
2. Pelayanan Umum Kecamatan
16.000.000 15.803.600
5 Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan
189.650.000 186.913.600
1
Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa/Kelurahan
46.680.000 46.505.900
2 Peningkatan Ketentraman dan Ketertiban Lingkungan
58.150.000 57.654.200
3 Penyusunan Database Kecamatan
5.000.000 4.833.675
40
4 Pendampingan Peningkatan Kualitas Pendidikan
5.560.000 5.350.000
5 Pendampingan Budaya Daerah, Pemuda dan Olahraga
10.200.000 9.731.950
6 Perencanaan, Pengendalian dan Pelaporan Pembangunan Daerah
37.600.000 37.089.325
7 Peningkatan Wawasan Kebangsaan
21.460.000 20.877.700
8 Pendampingan Lembaga Keuangan Mikro dan Ekonomi Produktif
5.000.000 4.870.850
Jumlah 490.664.055 473.794.041
Berdasarkan hasil evaluasi capaian kinerja dan keuangan dapat disimpulkan bahwa:
Capaian kinerja Capaian Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan
tercapai 100% sementara keuangan 98,03%
hal ini disebabkan adanya efisiensi dalam penggunaan anggaran meliputi :
1. Penghematan belanja Alat Tulis Kantordan Belanja Barang Pakai Habis
Lainnya dibelanjakan sesuai harga pasar.
2. Penghematan belanja pengadaan peralatan kantor sesuai harga standar.
3. Penghematan belanja pengadaan kendaraan bermotor.
41
BAB IV
PENUTUP
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dibangun dan
dikembangkan dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban kinerja suatu
instansi dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis instansi serta memuat
informasi pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, realisasi pencapaian indikator
kinerja organisasi, penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja dan
perbandingan capaian indikator kinerja sampai dengan tahun berjalan dengan
target 5 (lima) tahunan yang dituangkan dalam Rencana Strategis Instansi.
Sasaran Jangka Menengah Kecamatan Galur yang tertuang dalam
Rencana Strategis OPD Tahun 2017-2022 adalah mengacu pada Visi Kabupaten
Kulon Progo yaitu “Terwujudnya Kabupaten Kulon Progo yang sejahtera, aman,
tenteram, berkarakter, dan berbudaya berdasarkan iman dan taqwa”. Untuk
mewujudkan visi tersebut ditempuh melalui sebuah misi, yaitu “Mewujudkan tata
kelola pemerintahan yang baik dalam lingkungan kehidupan yang aman tertib
dan tenteram’’.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kecamatan Galurmerupakan
bentuk pertanggungjawaban atas perjanjian kinerja Kecamatan Galur yang memuat
rencana, capaian, dan realisasi indikator kinerja dari sasaran strategis. Sasaran dan
indikator kinerja yang dipilih termuat dalam Indikator Kinerja Utama Instansi Tahun
2017-2022 sebagaimana tertuang pada Renstra Kecamatan Galur Tahun 2017-
2022.
Dari analisis terhadap dua (2) Indikator Kinerja Utama (IKU) yang juga
merupakan indikator kinerja sasaran sebagai tolak ukur, dapat disimpulkan
bahwa :
1. “Capaian Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan” dari target
89,74 terealisasi 89,74 dengan capaian kinerja 100%;
2. “Indeks Kepuasan Masyarakat” dari target 77,26 terealisasi 78,515 dengan
capaian kinerja 101,62 %;
Kinerja Keuangan Kecamatan Galur pada tahun 2018 sebesar Rp.
1.938.034.995,00 atau mencapai 98,76 % dari anggaran sebesar Rp.
1.973.111.371,00.
42
Permasalahan :
1. Kondisi Geografis Kecamatan Galur yang merupakan wilayah pantai yang
rentan terhadap bencana banjir.
2. Penyelenggaraan pemerintahan desa belum optimal;
3. Kurang akuratnya data profil dan monografi desa dan kecamatan sebagai dasar
penyusunan perencanaan pembangunan.
Solusi :
1. Melaksanakan kerja sama dengan BPBD Kabupaten dan Provinsi dan dengan
pihak-pihak swasta misalnya Fakultas Geologi UGM terkait dengan Mitigasi
bencana, penanganan bencana dan tahap rehab rekon.
2. Pendampingan dan peningkatan kualitas SDM aparatur desa dengan pelatihan-
pelatihan
3. Mengadakan pelatihan dan pendampingan penyusunan profil dan monografi
desa.
Galur, 23 Januari 2019 CAMAT GALUR
Latnyana, S.Ag., M.M., M.A.P.
Pembina Tk. I, IV/b NIP. 19620216 198503 1 014