tanam kelor dalam pot...a. biji dan benih 15 b. persiapan benih 16 c. pembibitan 18 1. persiapan...

102
Tanam Kelor Dalam Pot Bambang Budi Santoso Jayaputra IGM Arya Parwata LPPM Unram Press

Upload: others

Post on 06-Sep-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

Tanam Kelor Dalam Pot

Bambang Budi SantosoJayaputra

IGM Arya Parwata

LPPMUnramPress

Page 2: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

TAKEDAPOTTanam Kelor Dalam Pot

Bambang Budi SantosoJayaputra

IGM Arya Parwata

LPPMUnram Press

Page 3: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

TAKEDAPOTTanam Kelor Dalam Pot

ISBN: 978-623-91145-0-3

Penulis:Bambang Budi Santoso, Jayaputra, IGM. Arya Parwata

Lay Out dan Desain Cover:Bambang Budi Santoso

Penerbit:LPPM Unram PressJln. Pendidikan No. 37 Mataram-NTB 83125Telp: (0370) 641552Fax: (0370) 638265e-mail: [email protected]: www.lppm.unram.ac.id

Cetakan Pertama, 28 Februari 2020

Hak Cipta dilindungi undang-undangdilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dandengan cara apapun tanpa ijin tertulis dari penulis-penerbit.

Hak Cipta Buku,Pendaftaran: EC00201944235, 1 Juli 2019Nomor Pencatatan: 000144912

Penerbit LPPM Unram PressTAKEDAPOT-Tanam Kelor Dalam Pot-Bambang Budi santoso, Jayaputra,IGM. Arya Parwata-Lombok Barat, NTB-2019x + 94 hlm. 23 cm x 15,5 cm.ISBN: 978-623-91145-0-3

Page 4: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN 1A. Tanaman Kelor dan Manfaatnya 2

1. Tinjauan botanis tanaman kelor 22. Manfaat tanaman kelor 5

B. Bertanam Dalam Pot 81. Kepentingan TAKEDAPOT 82. Tinjauan agronomis TAKEDAPOT 10

C. Tentang Buku Ini 12

PERSIAPAN BENIH DAN PEMBIBITAN 14A. Biji dan Benih 15B. Persiapan Benih 16C. Pembibitan 18

1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 192. Penaburan benih 213. Pemeliharaan semai 224. Persiapan media sapih 225. Pindah tanam semai 246. Pemeliharaan bibit 24

PERSIAPAN POT DAN MEDIA TANAM 27A. Persiapan Pot 28

1. Jenis pot 282. Ukuran pot 293. Jumlah tanaman dalam pot 324. Lubang draenasi 33

B. Persiapan Media Tanam 341. Macam media 34

Page 5: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

2. Fungsi media tumbuh 353. Media campuran 37

PENANAMAN 39A. Penanaman Bibit/Pindah Tanam 40B. Penempatan TAKEDAPOT dan Tanaman dalam

Pot 45C. Perawatan Pasca Tanam 49

PEMELIHARAAN 52A. Penyiraman 53B. Pengelolaan Media Tumbuh dan Pemupukan 55C. Pemangkasan 57D. Pengendalian Hama-Penyakit 63

MEMANEN DAN PEMANFAATAN TAKEDAPOT 65A. Waktu panen 66B. Cara panen 67C. Penanganan Awal Hasil Panen 68D. Nilai dan Manfaat dari TAKEDAPOT 69

1. Penyaring udara terpolusi dan sumberoksigen 71

2. Menurunkan suhu udara 713. Sumber pangan sehat dan obat herbal 724. Obyek terapi murah dan penyaluran hobi 725. Peluang sumber penghasilan 73

INFORMASI DALAM GAMBAR 76DAFTAR PUSTAKA 78DAFTAR ISTILAH 83BIBLIOGRAFI PENULIS 89

Page 6: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Tanaman kelor di halaman rumah dikawasan lahan kering KabupatenLombok Utara

3

Gambar 2. Daun tanaman kelor 3

Gambar 3. Buah kelor, biji bersayap, dan bijiyang telah dihilangkan sayapnya

4

Gambar 4. Bunga kelor 5

Gambar 5. Tanaman kelor ditanam untukpeteduh halaman rumah, pagarpembatas pekarangan-jalan, danpagar pembatas antar pekarangan

6

Gambar 6. Buah dan biji kelor. (A). Buah keloryang telah matang, (B). Buah keloryang telah kering dengan biji-bijibersayap, (C) Biji tanpa sayap, dan (D)kernel atau isi biji.

15

Gambar 7. Biji terpilih sebagai bahanperbanyakan (benih) dalam kantongplastik yang siap disimpan untukpemakaian 1-2 tahun kemudian.

18

Gambar 8. Bak semai sederhana dan plug trayuntuk pesemaian dan pembibitantanaman kelor.

20

Gambar 9. Media sapih atau pembibitan dalampolibag yang siap ditanami semai

23

Page 7: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

Gambar 10. Bibit tanaman kelor pada bedenganpolibag saat umur 1 bulan dan 2bulan, dan keragaan bibit tanamankelor asal biji umur 1 bulan dan umur2 bulan pada berbagai media tanamorganik

25

Gambar 11. Jenis pot yang baik untukTAKEDAPOT. Planter bag dan potplastik

29

Gambar 12. Tahapan menanam kelor pada sistimTAKEDAPOT

44

Gambar 13. Pola letak penanaman ataupengaturan jarak tanam padaTAKEDAPOT

48

Gambar 14. Keragaan tampak atas TAKEDAPOTpada berbagai populasi tanaman perpot sesaat setelah pindah tanam (atas)dan TAKEDAPOT dengan empattanaman saat umur 2 bulan setelahpindah tanam (bawah).

49

Gambar 15. TAKEDAPOT asal biji masih tampaktumbuh baik walaupun selamaseminggu tidak mendapat air siraman

54

Gambar 16. Ilustrasi tata cara pemangkasan padaTAKEDAPOT

61

Gambar 17. Hama daun Eupterote molifera (kiri)dan Ulat bulu atau ulat daunMetanastira hyrtaca (kanan)

Gambar 18. Hama daun Heliothis armiigera 65

Gambar 19. Hama daun Zonocerus variagatus 65

Gambar 20. Hama daun Aphids sp. 66

Gambar 21. Ulat daun Noorda moringae 66

Page 8: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

KATA PENGANTAR

Bagi daerah dengan beriklim tropis, kerugian terbesarakibat perubahan iklim adalah berhubungan denganketersediaan pangan (sektor pertanian). Dampak langsungdari perubahan iklim tersebut dapat langsung melaluiperubahan biofisik dan sumber daya lahan terhadap pro-duksi tanaman baik tanaman pangan maupun horti-kultura, tetapi juga dapat karena berkurangnya luas lahankarena peningkatan muka air laut. Secara tidak langsung,perubahan iklim tentu mempengaruhi kebijakan pemerin-tah dalam perencanaan dan pengembangan wilayah, pe-ngembangan pendidikan, kesehatan, dan juga kebijakan ditingkat internasional karena bekurangnya daya belimasyarakat terhadap produk-produk pertanian. Olehkarena itu, sehubungan perubahan iklim telah terjadi dandampaknya sudah dirasakan oleh semua makhluk hidupyang ada di bumi ini, maka banyak cara yang dilakukanuntuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan ma-syarakat dalam menghadapi perubahan iklim.

Adaptasi, merupakan suatu cara dalam menghadapipengaruh perubahan iklim, yaitu dengan melakukan pe-nyesuaian dengan cara yang tepat untuk mengurangi pe-ngaruh merugikan dari perubahan iklim, atau me-manfaatkan pengaruh positifnya. Strategi dan kebijakanumum yang dapat diandalkan dalam menanggulangi dam-pak perubahan iklim terhadap pertanian adalah mem-posisikan program aksi adaptasi pada subsektor tanamanpangan dan hortikultura sebagai prioritas utama.

Sayuran merupakan salah satu komoditas pentingyang dibudidayakan oleh petani di berbagai daerah diIndonesia. Komoditas sayuran merupakan cash crop yangdapat secara nyata mendatangkan keuntungan bagi petani.Dengan demikian, keberhasilan dalam usaha tani sayurandapat memberikan sumbangan yang besar bagi kese-

Page 9: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

jahteraan petani secara langsung. Pada sisi lain yangsangat menarik adalah bahwa konsumsi sayuran segar diIndonesia diprediksikan akan terus meningkat sejalandengan membaiknya kondisi perekonomian dan meningkat-nya taraf pendidikan masyarakat. Peluang meningkatnyapermintaan tersebut perlu diantisipasi dengan peningkatankuantitas dan kualitas produk sayuran yang dihasilkan dansekaligus ditawarkan.

TAKEDAPOT merupakan sebuah singkatan dari tanamkelor dalam pot, yang dipandang sebagai sebuah solusi daripermasalahan yang sedang dihadapi oleh masyarakat yangmemiliki lahan terbatas namun di lain sisi berkemauanbercocok tanam tanaman yang memberikan manfaat bagikehidupan sehari-hari. Jadi tanpa lahan yang luas, ber-cocok tanam kelor, si tanaman serba guna, masih dapatdilakukan.

Menanam kelor memang terbilang mudah, namunketersediaan teknik bercocok tanam yang berpeluangmemberikan hasil yang lebih menguntungkan dan ber-kelanjutan belum tersedia, apalagi TAKEDAPOT. Buku yangberupa monograp ini dipersiapkan dengan harapan dapatberfungsi sebagai suatu panduan dalam mempersiapkansumber pangan (sayuran) sehat yang efektif dan efisiendalam memanfaatkan pekarangan yang terbatas ke-tersediaannya. Semoga buku (monograp) ini dapat pulamemberikan inspirasi acuan bagi pemerhati, hobiis,ataupun pengembang tanaman kelor yang nantinya dapatmendukung dan meningkatkan produktivitas serta ke-lestarian, terlebih-lebih saat ini ekplorasi komponen hasiltanaman ini begitu intensif dilakukan terhadap tegakanyang ada dibandingkan pembaharuan tegakan.

Ibarat tak ada gading yang tak retak, maka tak dapatkami pungkiri bahwa karya monograp ini adalah sebuahkarya manusia yang pasti pula akan ada banyak ke-kurangannya. Karena itu, saran dan kritik sangat di-harapkan. Seraya mengucapkan puji syukur kepada TuhanYang Maha Esa atas terselesaikannya penerbitan buku ini,harapan penulis semoga buku ini dapat menjadi amalsholeh bagi kami dalam pandangan Tuhan Yang Maha Esa,

Page 10: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

dan bermanfaat bagi khalayak yang tertarik dan berminatuntuk menanam tanaman kelor dengan menggunakansistim TAKEDAPOT, mengembangkan tanaman kelor diIndonesia, bahkan meneliti lebih lanjut.

Mataram, Januari 2020

PENULIS

Page 11: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

UCAPAN TERIMA KASIH

Buku (monograp) ini merupakan kompilasi dari beberapahasil percobaan dari penelitian yang berjudul “TeknologiProduksi Biomasa Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.)Secara Intensif pada Pekarangan Kawasan Lahan Kering”dan tentu didukung beberapa referensi terkait aspekagronomis dan fisiologis bercocok tanam dalam wadahtanaman tahunan yang relefan untuk dipersiapkannyabuku ini.

Pelaksanaan penelitian ini telah dibiayai melalui SkimPenelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi (tahunpertama) dengan nomor kontrak:182/SP2H/LT/DRPM/2019.Ucapan terima kasih disampaikan kepada Direktorat Risetdan Pengabdian Kepada Masyrakat, Direktorat JenderalPenguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset,Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Republik Indonesia ataspenyediaan dana penelitian tersebut.

Ucapan terima kasih disampaikan sejawat peneliti (penulis)yang telah memberikan kontribusi informasi danpengetahuannya, serta para pihak lainnya yang bekerjasama dan memberikan kemudahan serta aksesibilitasdalam melaksanakan penelitian dan penyusunan buku(monograp) ini.

Page 12: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

1

PENDAHULUAN

Tujuan Penyajian Bab

Bab Pendahuluan ini dipersiapkan dengan tujuan agarpara pembaca setelah mempelajari materi pada bab ini,akan mengetahui aspek botani tanaman kelor berikutbeberapa manfaatnya. Selain itu, pembaca akanmengetahui dan memahami pula pentingnya TAKEDAPOTsekaligus tinjauan aspek agronomisnya.

Isi Bab

Untuk mencapai tujuan tersebut, maka pada BabPendahuluan ini berisikan penjelasan terkait: Tanaman Kelor dan Manfaatnya

o Tinjauan botanis tanaman keloro Manfaat tanaman kelor

Bertanam Kelor Dalam Pot (TAKEDAPOT)o Kepentingan bertanam dalam poto Tinjauan agronomis bertanam dalam wadah

Tentang Buku Ini

Page 13: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

2

A. Tanaman Kelor dan Manfaatnya

Tanaman yang di Indonesia dikenal sebagai kelor inisecara botani termasuk genus Moringa. Genus Moringaterdiri atas 13 spesies yang telah tersebar di kawasanSelatan Himalaya, pada rentang wilayah India, Sri Lanka,Afrika Timur Laut dan Afrika Barat Daya Selatan,Madagaskar, dan Arab. Spesies yang paling dikenal danpaling banyak tersebar dan dimanfaatkan oleh manusiaadalah Moringa pterygosperma Gaerthn (syn. Moringaoleifera Lam). Namun, dengan perjalanan waktu,tanaman Moringa oleifera telah tersebar hampir di semuanegara di kawasan tropis, termasuk di sebagian besarwilayah Indonesia.

1. Tinjauan botanis tanaman kelor

Klasifikasi botani dari tanaman yang dikenal sebagaikelor (Moringa oleifera Lam.) adalah:Kingdom : PlantaeDivision : MagnoliophytaClass : MagnoliopsidaOrder : BrassicalesFamily : MoringaceaeGenus : MoringaSpecies : oleifera

Batang dan Cabang. Tanaman kelor merupakan tanam-an tahunan yang tumbuh cepat dan dapat tumbuh hing-ga mencapai tinggi hampir 10 m, dengan kulit batangberwarna abu-abu atau pucat yang halus atau sedikitkasar. Diameter batangnya dapat mencapai 20-40 cm.Batang umumnya lurus tetapi kadang-kadang tidakterbentuk dengan baik. Pohon kelor tumbuh denganbatang lurus pendek yang dapat mencapai ketinggian1,5-3 m sebelum mulai bercabang. Cabang-cabang ke-mudian tumbuh dan berkembang secara tidak teraturdan kanopi berbentuk payung.

Page 14: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

3

Gambar 1.Tanaman kelor di halaman rumah di kawasan lahan kering

Kabupaten Lombok Utara.

Daun. Daun kelor menyirip alternate, dua kali atau tigakali tumbuh sebagian besar di ujung cabang. Panjangdaun sekitar 20-70 cm sedangkan panjang tangkai daunsekitar 8-10 cm, dengan warna daun keabu-abuan saatmasih muda dan kemudian hijau setelah tumbuh danberkembang maksimal.

Gambar 2.Daun tanaman kelor

Page 15: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

4

Buah dan Biji. Buahnya menyerupai atau berbentukpolong dengan tiga sisi memanjang hingga sekitar 10-60cm, dan berisikan sekitar 12-35 biji. Walaupun buahnyaberbentuk polong, tanaman kelor bukan termasuk atautergolong tanaman legumenose. Buah akan berubahwarna dari hijau saat muda menjadi cokelat saat masak.Saat masak, buah mudah pecah menjadi tiga bagian.

Biji kelor berbentuk bundar dengan kulit berwarnacoklat yang bersifat semi permeabel. Pada kulitnya ter-dapat organ menyerupai "sayap" berwarna putih hinggakrem yang memanjang dari bawah ke atas biji padaketiga sisinya. Berat kering setiap biji sekitar 0,3 g danrasio kernel (isi biji) terhadap kulit biji 75:25 persen atauperbandingan 3:2 (w/w).

Gambar 3.Buah kelor (kiri), biji bersayap (kanan atas), dan

biji yang telah dihilangkan sayapnya (kanan bawah).

Bunga. Bunganya berwarna putih atau krem dan ter-kadang memiliki tanda merah. Bunga tumbuh dan ber-kembang dalam tandan yang panjangnya sekitar 10-25cm. Bunga berdiameter berukuran sekitar 2,5 cm danmengeluarkan aroma yang cukup harum. Bunga terdiri

Page 16: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

5

atas lima helai sepal (kelopak bunga) yang mengelilingilima benang sari.

Gambar 4.Bunga tanaman kelor

2. Manfaat tanaman kelor

Tanaman kelor banyak memiliki nama istilah,seperti "pohon kehidupan" atau "pohon surga" karenamanfaatnya pada lingkungan, manfaat sebagai obat, danmanfaat sebagai bahan makanan yang luar biasa.Julukan lainnya dari tanaman kelor ini adalah pohonserba guna yang daun, bunga, buah, kulit kayu, dan akarsemuanya dapat langsung dikonsumsi. Kualitas nutrisiyang terkandung menjadikan tanaman kelor terkenalsebagai tanaman yang dapat memerangi permasalahanmalnutrisi.

Ketermanfaatan tanaman kelor pada awalnya yangtelah berlangsung sangat lama hanya sebagai sumbersayuran jika bahan sayuran lain (pokok) tidak tersedia.Di beberapa daerah memanfaatkan tanaman kelor hanyasebagai bahan obat alternatif. Oleh karenanya hinggakini, tanaman kelor banyak dijumpai tumbuh atau se-ngaja ditumbuhkan hanya sebagai tanaman peteduh dihalaman rumah, ataupun sebagai pagar pembatas pe-karangan atau kebun.

Kepentingan tanaman kelor ini semakin meningkatdan terus berkembang dikarenakan produk-produk lain-

Page 17: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

6

nya juga dapat ditingkatkan dalam bentuk produkdengan nilai tambah yang lebih tinggi, seperti minyakkelor (moringa oil). Minyak kelor ini tidak saja bermanfaatsebagai bahan herbal maupun bahan kosmetika, tetapibelakangan ini hasil penelitian menunjukkan bahwaminyak biji kelor juga berpotensi sebagai alternatif bahanbakar minyak yang tentunya ramah lingkungan. Hal-halinilah yang menjadikan tanaman kelor semakin menjadisuatu tanaman yang serba guna dan memiliki nilaiekonomis yang tinggi.

Gambar 5.Tanaman kelor ditanam untuk peteduh halaman rumah (atas),

pagar pembatas pekarangan-jalan (tengah), dan pagarpembatas antar pekarangan (bawah).

Page 18: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

7

Manfaat tanaman kelor bagi masyarakat kurangmampu, khususnya para petani bermodal usahatani kecildi banyak belahan dunia sudah sangat terasa. Bercocoktanam tanaman kelor membutuhkan sedikit modalinvestasi, namun pengembangannya dapat menciptakanlapangan kerja, dan dapat diolah tanpa menggunakanbahan kimia. Tanaman kelor dilaporkan oleh banyakpeneliti membutuhkan air dan pupuk organik dalamjumlah terbatas, yang terpenting pemberiannya teratur.Pada kondisi demikian, tanaman kelor akan mamputumbuh dengan dedaunan yang lebat sepanjang tahun.

Pemrosesan atau pengolahan daun kelor menjaditepung daun (moringa leaf powder) juga akan mem-berikan keuntungan pengembangan tanaman kelor ini.Pengering-an daun cukup dengan memanfaatkan sinarmatahari atau hanya dengan mengangin-anginkan saja,suatu metode yang murah dan efisien untuk men-dapatkan hasil yang berkualitas. Penggilingan tidak me-merlukan peralatan khusus dan pengemasan haruskedap udara dan kedap cahaya. Aspek dasar pengolahanyang ter-penting adalah kontrol kebersihan dan ke-lembaban untuk memastikan bahwa tepung daun tetapkering sempurna sampai dikemas.

Daun kelor merupakan sumber protein, vitamin,dan mineral yang tidak mahal untuk suatu negara ber-kembang. Daun kelor yang telah dikeringkan ataupunyang telah berupa tepung mudah disimpan dan di-gunakan oleh keluarga. Penambahan tepung daun kelorke dalam makanan sehari-hari sangat baik bagi pe-ningkatan kesehatan tubuh.Tepung daun juga dapatdigunakan oleh industri pengolahan makanan untukfortifikasi. Jadi, daun kelor dapat membantu mengurangiketergantungan negara berkembang pada barang imporyang terlalu mahal.

Daun kelor dapat digunakan sebagai sayuran daunseperti layaknya bayam ataupun sayuran daun lainnya.Daun kelor adalah sayuran kaya nutrisi, ekologis, danekonomis yang tersedia di hampir semua wilayah diIndonesia. Oleh karena itu pengembangan teknologibudidaya pada berbagai sistim tanam sangat diperlukan,

Page 19: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

8

termasuk pengembangan bertanam atau budidaya kelordalam pot dengan tujuan menyediaan sumber pangansehat-green super food-keluarga secara berkelanjutan.

B. Bertanam Kelor Dalam Pot (TAKEDAPOT)

1. Kepentingan TAKEDAPOT

Tanaman kelor sementara ini tidak banyak ditanamsebagai tanaman budidaya seperti tanaman perkebunantahunan lainnya. Kebanyakan tanaman kelor ditanamhanya dengan tujuan sebagai pagar pembatas ataupunpeneduh halaman rumah tinggal (Gambar 5).

Tanaman kelor di sebagian besar di kawasanIndonesia, banyak tumbuh dan berkembang khususnyadi pedesaan daerah kering. Tanaman kelor di daerah initumbuh sebagai tanaman tahunan. Kebanyakan tanamankelor diperbanyak dengan cara memanfaatkan stekbatang. Pada kawasan atau daerah kering, tanaman kelorlebih banyak diperbanyak dengan memanfaatkan stekbatang. Biji-biji yang jatuh sebagian besar bahkanseluruhnya mati. Biji-biji berjatuhan di saat akhir musimhujan atau awal musim kemarau, sehingga hanya sedikitjumlah biji yang berhasil berkecambah, karena ke-lembaban tanah yang sangat rendah. Kalaupun terdapatbiji yang berhasil berkecambah, bibit tanaman tersebutsebagian besar tidak sempat tumbuh dan berkembangmenjadi tanaman dewasa. Hal ini di-sebabkan karenasaat memasuki periode pertumbuhan cepat, ketersediaankelembaban tanah (air) sangat terbatas bagi per-tumbuhan tanaman kelor lebih lanjut. Selain itu,kematian tanaman muda banyak pula disebabkandimakan oleh ternak-ternak yang oleh pemilik sebagianbesar digembalakan secara liar. Namun demikian, bagibiji yang berhasil berkecambah dan kemudian berhasiltumbuh menjadi tanaman muda, tanaman ini akantoleran terhadap kekeringan dan mudah beradaptasidengan beragam ekosistem dan sistem pertanian.

Budidaya tanaman kelor di Indonesia belum di-lakukan, tepatnya belum ada yang pernah meng-

Page 20: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

9

usahakannya secara intensif. Namun beberapa tahunbelakangan ini telah ada perusahaan di Indonesia yangmengusahakan atau mengembangkan tanaman kelor inidengan intensif. Persiapan untuk budidaya kelor berbedadengan persiapan untuk budidaya komoditas perkebunanataupun pertanian lainnya. Perbedaan pada sistim pro-duksinya yang sangat tergantung pada bagian apa yangakan dijadikan komoditas dan produksi dari pohon keloritu (seperti daun, buah muda, biji, akar, ataukahkulitnya) yang masing-masing memerlukan sistemproduksi ter-sendiri.

Seperti halnya TABULAPOT yang telah popular ter-lebih dahulu, demikian pula halnya dengan TAKEDAPOT,karena teknik bertanam ini relatif kompak, fleksibel, danportabel. Bahkan bagi pekarangan yang umumnya relatifsempit di perkotaan, TAKEDAPOT dapat sebagai elemenlansekap yang memperindah halaman atau taman pe-karangan.

Tanaman kelor yang dapat tumbuh di hampirsemua jenis tanah di daerah kering, jika dijadikansebagai TAKEDAPOT yang dipersiapkan dengan baik,maka kehadirannya di halaman atau pekarangan(terutama di perkotaan) akan menjadi bentuk karya senitersendiri. Sebuah tanaman yang mungkin tampakumum dan tidak memiliki daya tarik khusus dalamlansekap, dapat memberikan dan menghadirkan karakterlansekap yang sama sekali baru ketika ditampilkandalam pot, yaitu sesuatu yang unik. Khususnya padadaerah lahan kering TAKEDAPOT akan sangat me-nguntungkan sehubungan dengan pemanfaatan airsiraman yang lebih efisien dan menghadirkan hijauanyang meningkatkan suasana kesegaran di halamanrumah.

Bertanam tanaman kelor dalam pot (TAKEDAPOT)memiliki arti penting yang cukup luas, tidak saja sebagaipemenuhan kebutuhan akan sayur (pangan) sehat,namun juga sebagai sarana penyediaan pangan yangberkelanjutan untuk paling tidak keluarga, sebagaisarana pelestarian sumberdaya tanaman kelor, serta jikaditujukan sebagai element lansekap pekarangan, tanam-

Page 21: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

10

an kelor dalam pot juga dapat diandalkan. Jika ke-pemilikan TAKEDAPOT cukup banyak yang disertaidengan perawatan yang baik, maka kelebihan hasilpanenan tentunya dapat dijual. Hal ini menjadi salahsatu peluang usaha yang mendatangkan tambahanpendapatan bagi rumah tangga.

Jadi, TAKEDAPOT dapat dijadikan sebagai kegiatanagribisnis yang menguntungkan. Seperti diketahuibahwa, agribisnis merupakan suatu bentuk kegiatanyang dilakukan manusia yang memanfaatkan sumberdaya alam dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya.Agribisnis mempelajari strategi dalam memperoleh ke-untungan dengan mengelola aspek budidaya, pasca-panen, proses pengolahan, hingga tahap pemasaran.Selanjutnya, usaha agroindustri kelor tergolong jenisusaha yang menggunakan teknologi pengolahan yangsederhana dan memanfaatkan bahan baku tanamankelor yang diolah lebih lanjut menjadi berbagai macamproduk makanan maupun olahan yang memiliki nilaitambah.

2. Tinjaun agronomis TAKEDAPOT

Menanam tanaman sayuran tahunan seperti kelordalam pot (TAKEDAPOT) dapat merupakan sesuatu yangmenyenangkan sekaligus menantang. Secara umum,TAKEDAPOT membutuhkan persyaratan seperti sinarmatahari dan pot yang dapat memfasilitasi jeluk (daerah)perakaran yang cukup luas. Persyaratan mutlak adalahsinar matahari sekitar 5-6 jam dan sirkulasi udara yangmemadai. Setelah persyaratan ini terpenuhi, maka pe-nanam dapat menempatkan TAKEDAPOT di mana sajadengan aman. Kesuksesan TAKEDAPOT tidak lepas daridapat tidaknya penanam memenuhi kebutuhan dasartanaman; yaitu media tumbuh yang memadai, cahayayang cukup, suhu yang tepat dan kelembaban sertanutrisi yang diperlukan.

Tanaman kelor memiliki beberapa karakter yangcocok dan menguntungkan jika ditanam dalam pot(TAKEDAPOT). Tanaman kelor memiliki persyaratan se-

Page 22: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

11

bagai tanaman tahunan yang dipelihara di dalam wadah(pot), yaitu mudah dirawat, tahan kekeringan dan dayaadaptasi yang luas, serta dapat tumbuh pesat untukmenghasilkan daun sebagai hasil utama bertanam kelordalam pot.

Saat ini, memang telah ada tanaman kelor jenispendek (kerdil) yang dihasilkan melalui program pemulia-an di India. Khususnya untuk di Indonesia, jenis-jeniskerdil belum berkembang. Namun demikian, dengan cararekayasa sistim tanam, tanaman kelor yang ada sekarang(jenis-jenis yang tinggi besar) dapat tumbuh berkembangsesuai dengan keinginan penanam, yaitu dapat tumbuhlebih kerdil (kecil) disertai dengan pertumbuhan daunyang pesat.

Karakter-karakter tanaman kelor yang menjadikanatau membuat tanaman ini dapat sebagai TAKEDAPOTadalah sebagai berikut:a. Umur menghasilkan produk berupa biomasa daun

sangat singkat (genjah), walaupun ditanam denganbibit berasal dari stek batang maupun berasal dari biji.

b. Habitus tanaman kelor mudah direkayasa untuktumbuh atau berpenampilan lebih pendek maupunlebih lebar.

c. Tahan terhadap pemangkasan. Pemangkasan adalahteknik panen daun kelor.

d. Produktivitas daun sangat pesat, dikarenakan sifatregrowth tanaman kelor sangat baik.

e. Daya adaptasi terhadap lingkungan tumbuh cukupluas, yakni dapat tumbuh baik walaupun dalam wadahdi dataran rendah hingga dataran tinggi. Tahankekeringan sehingga tidak memerlukan air siramanyang banyak.

f. TAKEDAPOT dapat dijadikan atau dimanfaatkan jugasebagai elemen lansekap (taman) pekarangan, karenanilai estetika atau keindahan tajuk (kanopi) tanamandan juga warna hijau yang menimbulkan kesegarandan kesejukan.

g. Dapat digunakan untuk memanfaatkan halaman ataulahan yang sempit yang sekaligus dapat pula dipindah-pindah sesuai keinginan.

Page 23: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

12

h. Mudah dalam melakukan perawatan tanaman.i. Sangat cocok untuk program penghijauan pekarangan

berbasis pangan sehat dan herbal ataupun programpenyediaan pangan sehat berbasis keluarga.

j. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tidak akanmerusak bangunan yang ada di sekitarnya.

k. Kebutuhan unsur hara mineral dan air dapat dipenuhisecara optimal dan efisien.

l. Dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan denganmenjual daun maupun buah yang dihasilkan.

C. Tentang Buku Ini

Buku atau monograf yang berjudul TAKEDAPOT inibertujuan untuk memberi informasi kepada parapembaca mengenai beberapa aspek terkait teknikbercocok tanam tanaman kelor dalam wadah atau pot.Buku monograf ini berisikan beberapa informasi dariteknis penyiapan benih untuk mempersiapkan bahantanam (bibit), persiapan media tanam, teknik menanam,dan aspek-aspek pemeliharaan tanaman kelor dalam pot,serta teknik panen. Kehadiran buku TAKEDAPOT mung-kin saja dapat ditujukan atau dimanfaatkan untukdijadikan panduan cara bertanam kelor dalam pot dalamrangka intensifikasi pekarangan baik di perdesaanmaupun di perkotaan, sepanjang tidak tersedia bukuatau panduan lain.

Teknologi TAKEDAPOT yang diuraikan dalam bukuini terbagi dalam beberapa pokok bahasan yang tertuangdalam masing-masing bab. Pada Bab 1, diuraikan aspekbotani tanaman kelor berikut beberapa manfaatnya.Selain itu, diuraikan pula pentingnya bertanam kelordalam pot dan dilanjutkan dengan uraian terkait dengantinjauan agronomisnya. Kemudian pada Bab 2, berisikanpenjelasan terkait biji dan benih, persiapan benih sebagaibahan tanam, dan pembibitan untuk menghasilkan bibityang siap tanam sebagai TAKEDAPOT. Uraian terkaitpersiapan wadah produksi seperti persiapan pot (jenisdan ukuran pot) dan persiapan media tanam dalam potdisajikan dalam Bab 3. Uraian terkait teknik bertanam

Page 24: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

13

atau cara menanam, penempatan tanaman dalam pot,dan perawatan pasca pindah-tanam merupakan materiyang disajikan pada Bab 4. Buku monograf ini diakhiridengan menghadirkan Bab 5 yang menguraikan materiterkait dengan waktu panen, cara panen, dan pe-nanganan awal pascapanen, serta uraian nilai danmanfaat dari TAKEDAPOT.

Page 25: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

14

PERSIAPAN BENIH DANPEMBIBITAN

Tujuan Penyajian Bab

Dipersiapkannya bab kedua ini adalah bertujuan agarpembaca setelah mempelajari uraian materi dalam babini akan; Mengetahui apa yang dimaksud dengan biji dan juga

benih, Mengetahui dan mampu mempersiapkan benih sebagai

bahan tanam, Mengetahui dan mampu melaksanakan pembibitan

tanaman kelor untuk menghasilkan bibit yang siapditanam pada TAKEDAPOT.

Isi Bab

Biji dan Benih Persiapan Benih Pembibitan

o Mempersiapkan media semai dan pembibitan,o Penaburan beniho Pemeliharaan semaio Persiapan media sapiho Pindah tanam semaio Pemeliharaan bibit

Page 26: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

15

A. Biji dan Benih

Biji-biji kelor berwarna coklat dan berbentuk bulat.Pada sisinya yang berjumlah tiga menyerupai punggung(trigonous) dan padanya terdapat struktur seperti sayapberwarna putih. Biji kelor merupakan biji berkeping dua(dikotil) dan tersusun atas kulit (shell) dan isi biji (cernel)yang di dalamnya terdapat embrio. Bobot rata-rata perbiji kelor adalah sekitar 0,3-0,4 g dan rasio bobot antaraisi biji atau kernel terhadap kulit adalah 3:1 atau dengankata lain, dari total bobot biji, bagian yang berupa kulitmenempati sekitar 23,7-35,2% dan isi biji sekitar 64,8-76,3%.

Gambar 6.Buah dan biji kelor. (A). Buah kelor yang telah matang,

(B). Buah kelor yang telah kering dengan biji-biji bersayap,(C) Biji tanpa sayap, dan (D) kernel atau isi biji.

Benih kelor merupakan biji kelor yang sengaja di-produksi atau dipersiapkan dengan menggunakanteknik-teknik tertentu, sehingga memenuhi persyaratanuntuk digunakan sebagai bahan tanam atau bahanperbanyakan tanaman selanjutnya. Benih sangat menen-tukan keber-langsungan generasi tanaman berikutnyadari suatu tanaman kelor, sehingga keberadaannya dapatber-kelanjutan bahkan lestari.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas makadalam kaitannya dengan usahatani tanaman kelor, benih

A B C D

Page 27: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

16

merupakan faktor produksi yang penting bagi usahapengembangan tanaman kelor unggul. Sehubungan puladengan belum tersedianya dengan memadai benih kelorsaat ini, pemilihan benih sebagai bahan tanam untukdigunakan sebagai salah satu sarana produksi dari suatutegakan tanaman kelor yang ada saat ini merupakansuatu hal yang dapat dikatakan mudah dan murah. Halini dikarenakan bahwa dalam memproduksi dan mem-persiapkan benih tanaman kelor dapat dilakukan denganmudah dengan biaya yang murah pula.

B. Persiapan Benih

Seperti diketahui bahwa benih adalah cikal bakaldari suatu kehidupan tanaman, sehingga merupakanpenentu keberhasilan suatu usaha pertanaman. Karenabenih merupakan penentu atau kunci keberhasilan,tentunya benih tersebut harus bermutu. Untuk mem-peroleh benih bermutu tidaklah mudah, karena proses-nya sangat dipengaruhi oleh banyak faktor baik daridalam benih itu sendiri maupun faktor di luar benih(lingkungan).

Sehubungan dengan belum banyak tersedianyabenih tersertifikat sebagai bahan tanam dalam pe-ngembangan kelor, maka pengadaan bahan tanamberupa benih dapat dilakukan dengan mengikuti kaidahproduksi benih yang benar, agar supaya diperoleh bahantanam yang berkualitas. Berikut adalah ringkasan daribuku yang telah diterbitkan oleh penulis terkait denganbagaimana mempersiapan benih sebagai bahan tanamkelor. Buku tersebut berjudul Biji dan Teknologi BenihKelor (Moringa oleifera Lam.). Berikut adalah ringkasanprosedur (tahapan) mempersiapkan biji kelor sebagaibahan tanam yang dapat menjamin pertumbuhan kelorakan baik sesuai dengan harapan.

Langkah pertama diawali dengan tahapan pemilihandan penentuan pohon kelor dari tegakah yang sudah adasebagai sumber benih kelor yang baik. Kriteria tanamankelor yang baik untuk dijadikan tanaman (pohon) sumberbenih adalah sebagai berikut:

Page 28: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

17

1. Tegakan (pohon) terbaik dari beberapa tegakan ataupopulasi yang tumbuh di lingkungan yang seragam.

2. Pohon terbaik adalah pohon yang paling baik tumbuhbila dibandingkan dengan pohon lain yang ada disekitarnya.

3. Pilih pohon yang memiliki bercabangan yang lebatdengan pertumbuhan daun yang subur, dan jugabanyak menghasilkan buah (biji).

Kriteria pohon sumber benih untuk tanaman keloryang tujuan pengembangannya atau pembudidayaannyauntuk menghasilkan sumber bahan pangan sehat, obat(herbal), dan juga pakan ternak yang produknya atauhasil yang diharapkan berupa biomasa daun, adalahsebagai berikut,

1. Pertumbuhan cepat,2. Produksi daun tinggi,3. Daun mengandung cukup banyak unsur gizi,4. Daya pangkas tinggi,5. Mudah diperbanyak secara vegetative,6. Bebas hama-penyakit,7. Pendek,8. Tahan kering, dan9. Cukup tua.

Tahapan berikutnya adalah pemanenan biji untukdipersiapkan sebagai bahan tanam atau benih. Beberapahal penting yang perlu mendapat perhatian terkaitdengan pemanenan buah (biji) untuk perbenihan;

1. Tingkat kematangan buah kelor pada kondisi telahmasak optimal hingga lewat masak dapat dijadikanindikator panen buah kelor untuk sumber benih, yaituditandai dengan buah yang telah mengering sebagianhingga buah mengering seluruhnya.

2. Biji-biji kelor yang berada pada posisi pangkal dantengah pada buah kelor memiliki viabilitas lebih baikdibandingkan biji berposisi di ujung buah.

Page 29: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

18

Biji-biji terpilih sudah siap sebagai benih. Benihsebagai bahan tanam tersebut sebaiknya dimasukandalam kantong plastik dan tertutup rapat, kemudian di-simpan dalam ruangan dengan fluktuasi suhu dankelembaban rendah. Gambar berikut adalah contohmempersiapkan (penyimpanan) benih sebagai bahan per-banyakan kelor yang cukup baik.

Gambar 7.Biji terpilih sebagai bahan perbanyakan (benih) dalamkantong plastik yang siap disimpan untuk pemakaian

1-2 tahun kemudian.

C. Pembibitan

Bibit tanaman kelor adalah tanaman muda dankecil yang telah memiliki daun dan batang lengkap dantelah berkayu yang diproduksi atau dipelihara dipembibitan.

Salah satu syarat dan merupakan tahapan dalamupaya mencapai sukses dari suatu penanaman tanamanperkebunan jenis tahunan dalam hal ini termasuk pulatanaman kelor, adalah pembuatan pesemaian dan/ataupembibitan. Di dalam areal persemaian ini dibuatbangunan untuk produksi semai ataupun bibit sepertibedeng tabur dan bedeng sapih.

Page 30: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

19

Pembibitan tanaman kelor yang dilakukan di pe-semaian adalah bibit yang berasal dari biji dan/ataudapat pula bibit yang berasal dari stek batang. Bibit yangbaik merupakan jaminan pasti bagi keberhasilan dalampengembangan tanaman tahunan, termasuk juga untuktanaman kelor yang ditanam dalam pot (TAKEDAPOT).

Terkait dengan pembibitan tanaman kelor. Penulisjuga telah menerbitkan buku (monograp) terkait denganpembibitan tanaman kelor. Pada buku tersebut diuraikansegala aspek agronomis perbanyakan tanaman kelor baikdengan menggunakan teknik vegetatif, berupa stekbatang, ataupun teknik generatif, menggunakan biji.

Ada beberapa langkah dalam melaksanakan pem-bibitan tanaman kelor dengan menggunakan biji. Berikutadalah tahapan pelaksanaan pembibitan tanaman kelorasal biji, yang merupakan persiapan bahan tanamanyang baik untuk keperluan TAKEDAPOT;

1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan

Media pembibitan yang harus disediakan terdiri darimedia tabur dan media sapih (media pembibitan dalampolibag). Media tabur atau semai sebaiknya meng-gunakan media campuran dari tanah lapisan olah-pasirkali-sekam. Sedangkan media sapih menggunakan mediacampuran tanah lapisan olah-kompos atau bahanorganik limbah pertanian dengan perbandingan yangsesuai. Hasil penelitian penulis menunjukkan bahwamedia campuran yang baik untuk pembibitan tanamankelor adalah campuran tanah-cocopeat atau campurantanah-seresah daun bamboo, dengan perbandingan 1:1(v/v).

Tanah untuk media sapih yang baik adalah tanahyang gembur dan partikelnya halus. Oleh karena itu,untuk mendapatkan kondisi tersebut, maka tanahlapisan olah (top soil) perlu diayak dan digemburkandengan cara menyaring dengan menggunakan saringankawat. Kondisi media demikian itu juga dapat diperolehdengan membuat media campuran. Campuran antaratanah, pasir, dan kompos atau pupuk kandang.

Page 31: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

20

Sebelumnya, dasar bak kecambah diberi lubangsecukupnya untuk drainase air yang berlebihan. Bakkecambah sebaiknya diletakkan di tempat pesemaianyang cukup cahaya matahari dan terlindung terpaan airhujan, aman dari gangguan, tidak terlalu lembab, sertamudah dalam pengawasan. Jika pesemaian meng-gunakan bedengan, maka bedengan dibuat sedemikianrupa agar dipersiapan sesuai dengan persyaratan mediasemai seperti yang dijelaskan di atas. Untuk mem-permudah perawatan, sebaiknya ukuran bedenganjangan terlalu besar.

Gambar 8.Bak semai sederhana dan plug tray untuk pesemaian dan

pembibitan tanaman kelor.

Perlakuan pendahuluan pada biji (seed pre-treatment) bertujuan untuk memecah dormansi benihatau meng-kondisikan benih akan mudah dan seragamber-kecambahnya. Cara yang paling mudah adalah me-rendam benih dalam air hangat kuku (± 50 OC) kemudiandibiarkan selama semalaman. Esok harinya benih ter-sebut ditiriskan selama 2-3 jam sampai kering di ataskertas tissue atau koran. Setelah kering, benih-benih siapuntuk ditabur di tempat (bak atau bedeng) pesemaian.Hasil penelitian penulis menunjukkan bahwa denganperlakuan awal berupa perendaman dalam air hangattersebut menghasilkan kecepatan berkecambah biji lebih

Page 32: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

21

baik dibandingkan benih yang tidak diperlakukan. Per-kecambahan terjadi dengan lebih serentak dan jumlahbenih berkecambah sangat tinggi, atau dengan kata lainviabilitasnya lebih baik.

2. Penaburan BenihPenaburan benih siap semai dapat dilakukan secara

langsung ke polibag (pembibitan langsung) atau penabur-an ke bak kecambah terlebih dahulu (pembibitan tidaklangsung). Kelebihan penaburan langsung ke polibagadalah tidak perlu ada kegiatan penyapihan dengandemikian mengurangi biaya tenaga kerja dan akar semaitidak akan terganggu. Kelemahannya adalah kualitasbibit tidak seragam karena tidak dilakukan seleksi semaisebelumnya dan dikarenakan pula oleh viabilitas bijiyang digunakan bukan (belum) sebagai benih ber-sertifikat; serta pengawasan dan pengendalian hama danpenyakit yang menyerang semai relatif lebih sulit, sertadiperlukan tindakan penyulaman terhadap benih yangtidak ber-kecambah.

Kelebihan pembibitan tidak langsung (melalui pe-nyemaian terlebih dahulu pada bak kecambah) adalahmudah dalam pengawasan, pemeliharaan, dan jugamudah pengendalian hama dan penyakit yang menyerangsemai karena lokasinya terkonsentrasi pada tempat yanglebih sempit. Semai yang akan disapih dipilih sehinggaakan lebih seragam baik dalam kualitas tumbuh maupunukurannya. Sedangkan kelemahannya adalah membu-tuhkan tambahan biaya untuk upah kerja penyapihan,dan secara teknis jika tidak hati-hati dalam prosespenyapihan sering akan menyebabkan akar semaiterganggu seperti patah atau terlipat saat menanamkembali. Hal tersebut sangat mempengaruhi prosespertumbuhan berikutnya. Oleh karena itu, prosespenyapihan harus hati-hati dengan menggunakan alatyang sesuai (mencungkil sekaligus mencabut), mediasapih harus yang mudah diangkat. Selain itu, saatpenaburan benih ke bak kecambah dilakukan denganjarak teratur agar benih dapat berkecambah dengan baikdan memudahkan dalam proses penyapihan. Jarak

Page 33: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

22

tanam di bak semai sebaiknya 2-3 cm. Benih yangditabur dapat berupa biji yang masih bersayap ataupunbiji dengan sayap telah dibuang terlebih dahulu. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa biji-biji kelor yang telahdihilangkan sayapnya, lebih cepat berkecambah dengankecepatan berkecambah (periode pesemaian) lebihsingkat.

Benih dibenamkan (1-2 cm) pada media dalam baksemai, kemudian ditutupi dengan media tersebut. Benih(biji) kelor sudah mulai terlihat tumbuh di permukaanmedia semai setelah 5-7 hari sejak penanaman.Sementara itu periode semai akan berakhir antara 15-17hari sejak penanaman.

3. Pemeliharaan SemaiPemeliharaan pesemaian dilakukan hingga semai

siap disapih. Kriteria semai siap sapih adalah semai telahmemiliki calon batang yang tegak, sehat, dan memilikidaun yang telah mulai mekar (1-2 helai). Pada tahapjarum (epikotil dan akar telah saling membentuk anatomiyang lurus) juga merupakan tahapan semai yang baikuntuk dilakukan penyapihan.

Pemeliharan semai atau kecambah merupakantindakan menjaga agar media semai tetap basah melaluikegiatan penyiraman. Semai yang terlihat terkena serang-an jamur segera dibuang agar tidak menular ke benihdan semai lainnya. Penyiraman dilakukan dengan caramenuangkan air secara perlahan di posisi pinggir baksemai.

4. Persiapan Media Sapih (Pembibitan)Media pembibitan yang baik harus memenuhi

kriteria sebagai berikut; ringan, memiliki kepadatan (bulkdensity) rendah, drainase dan aerasi baik sehingga me-mudahkan pertukaran udara dan air, kemampuan me-nahan air cukup baik, pengembangan dan penyusutanmedia sangat rendah sehingga tidak merusak akar saatkekeringan, tersedia dalam jumlah memadai dan mudahdiperoleh dengan harga keekonomian, bebas hama dan

Page 34: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

23

penyakit, dan tentunya mengandung unsur hara yangcukup bagi kebutuhan pertumbuhan bibit.

Untuk memperkaya kecukupan unsur hara padamedia sapih sebaiknya media tanah yang berupa tanahlapisan olah (top soil) dicampur dengan kompos, ataupupuk kandang, sedangkan untuk membuat drainaseyang baik sebaiknya menggunakan media campuransekam padi atau serasah daun bambu. Rasio pen-campuran tanah-cocopeat-pupuk kandang atau tanah-serasah daun bambu-pupuk kandang adalah 1:1:1 (v/v).

Tanah dan bahan media organik, baik berupasekam padi, serasah daun bambu, cocopeat, ataupuncacahan tongkol jagung yang akan digunakan sebagaibahan media campuran sebaiknya disterilisasi sepertihalnya pada waktu sterilisasi media semai. Tanah yangdigunakan sebaiknya juga halus, oleh karena itu, perludiayak terlebih dahulu.

Gambar 9.Media sapih atau pembibitan dalam polibag yang siap

ditanami semai (Repro: Santoso dkk. 2017).

Wadah yang sering digunakan dalam pembibitanadalah polibag berwarna hitam ukuran diameter 16 cmdan tinggi 20 cm (ukuran ini baik untuk bibit hinggaumur dua bulan) atau ukuran diameter 25 cm dan tinggi30 cm (untuk bibit umur tiga bulan). Polibag diisi penuhdengan media pembibitan dan kemudian dipadatkansecukupnya agar media tersebut kompak. Lubang untuk

Page 35: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

24

sapihan semai dibuat di tengah-tengah denganmenggunakan alat yang sesuai. Kedalaman lubang tanamsemai sekitar 3-5 cm atau yang terpenting pada saattanam semai kedalaman pangkal akar-batang tertanamsekurang-kurang 2 cm dari permukaan media. Polibagberisi semai kemudian disusun secara rapi di bedengpembibitan di areal yang tidak terkena terlalu terikcahaya matahari, atau sebaiknya di bawah atau di antaranaungan alami dengan intensitas cahaya masuk 70-80persen.

5. Pindah Tanam SemaiPindah tanam semai atau penyapihan semai

dilakukan setelah semai memiliki 1-2 daun, berbatangtegak dengan tinggi sekitar 5-7 cm, dan sehat. Kondisitersebut akan dicapai pada hari ke 8-10 setelah taburbenih di pesemaian. Pada kondisi stadia pancing, yaitusaat hipokotil atau batang semai membentuk (berupa)pancing, dan/atau saat akar-pucuk/tunas-batang semaimembentuk garis; lurus merupakan dua tahapan semaiyang baik untuk dilakukan pindah tanam semai. Semaikemudian ditanam dalam media polibag lalu media disekitar lubang tanam dipadatkan seperlunya agar semaiberdiri dengan tegak dan kokoh.

6. Pemeliharaan BibitPada dasarnya bibit asal biji tidak perlu dinaungi.

Penaungan awal hanya bertujuan untuk menjaga semaiyang baru dipindah tanam dari terpaan terlalu teriknyacahaya matahari. Namun jika kelembaban pembibitandapat dijaga agar tidak turun-naik secara drastis, makasebenarnya penaungan tidak diperlukan.

Pengaturan intensitas naungan sangat diperlukanpada pembibitan tanaman kelor. Pengurangan intensitasnaungan mulai dilakukan saat bibit berumur dua minggusetelah sapih. Intensitas cahaya pada umur tersebutdiperlukan lebih banyak agar supaya pertumbuhan bibitkelor lebih kokoh. Intensitas cahaya sebaiknya berkisar80-85 persen, kemudian setelah umur satu bulanintensitas cahaya sebaiknya 80-90 persen, bulan kedua

Page 36: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

25

dibiarkan terbuka (tanpa naungan). Tujuan penguranganintensitas naungan ini adalah untuk mempersiapkanbibit agar lebih tahan terhadap cahaya matahari penuh,dan memperkokoh bibit.

Bibit kelor siap tanam adalah bibit yang sehatberbatang tunggal yang telah memiliki kayu pada bagianbatangnya sehingga dapat berdiri dengan kokoh danmemiliki 6-8 daun yang sehat. Bibit dengan kondisi ter-sebut akan dicapai setelah bibit berumur 2-3 bulansetelah pindah tanam semai.

Penyiangan dilakukan bila terdapat gulma yangmengganggu pertumbuhan bibit, misalnya rumput.Penyiangan bertujuan untuk mengurangi tingkat per-saingan dalam absorpsi unsur hara. Perlu kehati-hatiandalam mencabut rumput atau tanaman pengganggulainnya yang tumbuh bersama bibit dalam satu polibag,hindari terjadinya kerusakan akar bibit.

Gambar 10.Bibit tanaman kelor pada bedengan polibag saat umur1 bulan (kiri) dan 2 bulan (tengah), dan keragaan bibit

tanaman kelor asal biji umur 1 bulan (kanan atas) dan umur2 bulan (kanan bawah) pada berbagai media tanam organik

(Repro: Santoso dkk. 2017)

Pemupukan diberikan bertujuan untuk memacupertumbuhan bibit agar cepat tinggi dan besar. Pemu-pukan pada bibit dilakukan pertama kali setelah bibitberumur minimal 14-16 hari setelah pindah semai.

Page 37: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

26

Gunakan pupuk majemuk (NPK) 15:15:15 atau dapatjuga 16:16:16 dengan dosis 5 g/polibag.

Pencegahan serangan hama dan penyakit sangatdiperlukan. Adanya serangan hama dan penyakit sangatmerugikan bagi pertumbuhan semai dan bibit. Olehkarena itu, untuk mengendalikan kejadian seranganhama dan penyakit, sebaiknya pembibitan diupayakanjangan terlalu lembab atau tergenang air. Lubangdrainase di sekitar pembibitan ataupun media dalampolibag harus baik jangan sampai tersumbat.

Page 38: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

27

PERSIAPAN POT DANMEDIA TANAM

Tujuan Penyajian Bab

Bab ini ditujukan agar para pembaca setelah mempelajariuraian isi bab, akan mengetahui bagaimana caramempersiapkan pot dan juga mempersiapkan mediatanam TAKEDAPOT.

Isi Bab

Persiapan poto Jenis poto Ukuran poto Jumlah tanam dalam poto Lubang draenase

Persiapan media tanamo Macam mediao Fungsi media tumbuho Media campuran

Page 39: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

28

Wadah atau tempat atau pot untuk TAKEDAPOTdapat berupa apa saja yang dapat menampung mediatanam, asalkan pada pot tanam tersebut ada saluranpembuangan (draenasi), memungkinkan pertumbuhanakar yang sehat, dan tidak mudah hancur atau rusakdalam waktu cukup lama. Memahami bagaimana sifatdaripada pot mempengaruhi kesehatan dan pertumbuh-an tanaman, serta operasional pertanaman, akan mem-bantu penanam (grower) memilih pot terbaik untukkebutuhannya. Jenis dan dimensi atau ukuran pot me-mengaruhi perkembangan akar, jumlah air dan nutrisimineral yang tersedia untuk pertumbuhan tanaman sertamempengaruhi pula lama waktu bercocok tanamTAKEDAPOT.

A. Persiapan Pot

1. Jenis pot

Jenis atau bahan pot tentunya akan terkait denganfasilitas draenasie dan aerasi, walaupun pada dasarnyalubang draenase dapat dibuat terutama di dasar (bagianbawah) pot. Drainase yang memadai adalah persyaratanlain untuk TAKEDAPOT. Sebagian besar pot komersialmemiliki lubang drainase, tetapi seringkali dijumpaifasilitas ini tidak cukup memadai bagi terjadinyadraenase yang baik. Oleh karena itu perlu dibuatkansebagai lubang draenase tambahan.

Ada banyak jenis pot yang dapat digunakan untukTAKEDAPOT, seperti pot tanah liat merah, pot kayu, potplastik, pot beton, dan besi (drum), ataupun planter bag.Setiap jenis tentu memiliki kelebihan ataupun ke-kurangan. Selama penelitian berlangsung yang dilaku-kan penulis, penulis sangat dimudahkan terutama dalamhal kemudahan pengangkutan dan pemindahan sertapemeliharaan TAKEDAPOT jika menggunakan planter bagdan pot plastik. Gambar 11 berikut adalah wadah ataupot tanam TAKEDAPOT yang disarankan penulis untukdigunakan.

Page 40: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

29

Gambar 11.Jenis pot yang baik untuk TAKEDAPOT. Planter bag (atas)

dan pot plastik (bawah).

2. Ukuran pot

Ukuran pot menentukan seberapa besar tanamandapat ditanam di dalamnya. Ukuran pot optimal terkaitdengan spesies, ukuran tanaman target, kepadatantumbuh, panjang musim tumbuh (pemeliharaan), danmedia tumbuh yang digunakan.

Menetapkan ukuran pot adalah merupakankeputusan ekonomi karena biaya produksi merupakanfungsi dari berapa banyak tanaman yang dapat ditanamdi dalam pot dalam waktu tertentu. Pot yang lebih besarmenempati ruang yang lebih besar dan membutuhkanwaktu lebih lama untuk menghasilkan ukuran akar yangbesar yang memenuhi pot. Oleh karena itu, tanamandalam wadah yang lebih besar lebih mahal atau lebihbanyak membutuhkan biaya produksi. Namun, tidakmenutup kemungkinan manfaatnya mungkin lebih besar

Page 41: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

30

daripada biaya jika tujuan pe-nanaman lebih berhasildipenuhi.

Pot berukuran besar adalah yang terbaik untukmenanam TAKEDAPOT. Selama tanaman kelor terjaminatau pot memiliki ruang untuk perakaran yang cukup,TAKEDAPOT dapat memberikan hasil yang memuaskanseperti halnya tanaman ini biasanya tumbuh di tanah (dilapang). Pengaturan jumlah tanaman dalam pot merupa-kan hal sangat penting, sehubungan keter-kaitannyadengan jumlah panenan yang memadai.

Volume atau ukuran pot secara langsung me-nentukan seberapa besar atau jumlah tanaman yangdapat ditanam di dalamnya. Ukuran wadah optimalterkait dengan jumlah ataupun ukuran tanaman keloryang akan ditanam (dipelihara), umur atau periode ataumasa tumbuh, dan media tanam yang digunakan.Misalnya, untuk menanam tanaman kelor berjumlahhanya satu saja dengan periode tumbuh (pemeliharaan)yang pendek tentunya membutuhkan ukuran pot yanglebih kecil dibandingkan dengan rencana periodepemeliharaan yang panjang. Demikian pula hanya biladirencanakan akan menanam dua atu tiga atu lebihtanaman dalam setiap pot, maka diperlukan ukuran potyang besar untuk populasi yang lebih banyak di-bandingkan populasi yang lebih sedikit.

Pada hakekatnya, pemilihan dan kemudian me-mutuskan ukuran pot mana yang akan dipilih adalahkeputusan ekonomi karena ukuran pot akan mem-pengaruhi biaya produksi adalah fungsi dari berapabanyak tanaman yang dapat ditanam di ruang tertentudalam waktu tertentu. Kontainer yang lebih besarmenempati ruang yang lebih besar dan membutuhkanwaktu lebih lama untuk memberikan hasil (panenan).Oleh karena itu, bertanam tanaman kelor untuk produksidaun dalam pot yang lebih besar bahkan bila lebih kuatmaka lebih mahal biaya produksinya. Namun demikian,sudah pasti manfaatnya akan lebih besar daripada biayajika tujuan penanaman lebih berhasil dipenuhi.

Page 42: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

31

Tinggi pot. Tinggi pot penting untuk diperhatikankarena menentukan kedalaman sistim perakaran (stekerroot). Banyak para penanam yang menginginkan tanamanmereka memiliki sistem akar yang dalam (luas) yangdapat tetap berhubungan dengan kelembaban tanah(media) sepanjang musim. Ketinggian pot juga pentingkarena menentukan proporsi media tanam yang mengalirbebas dalam wadah. Ketika air siraman diberikan padapot berisi media tanam, gravitasi meresapnya ke bawahhingga mencapai dasar dan habis keluar melalui lubangpembuangan di bagian dasar pot. Di daerah bagianbawah media tanam, air relatif terhenti bergerak (atauboleh dikatakan lambat) karena daya tarik (ikat) mediatanam, akan menciptakan zona jenuh air yang selalu adadi bagian bawah pot. Tinggi pot mempengaruhikedalaman (ketebalan) lapisan jenuh ini. Pada kondisijenis media tanam yang sama, kedalaman lapisan jenuhselalu lebih besar secara proporsional pada pot yang lebihpendek. Jadi, jenis media juga mempengaruhi fenomenatersebut di atas. Semakin kuat daya pegang air olehmedia tanam maka kedalaman lapisan jenuh akansemakin tinggi.

TAKEDAPOT merupakan bertanam jenis tanamantahunan yang mempunyai sistem perakaran yang dalamsehingga membutuhkan pot yang dalam juga. Olehkarena itu, sebaiknya tidak menggunakan pot yangdangkal.

Diameter Pot. Diameter pot penting dalam kaitannyadengan jenis spesies yang ditanam. Pohon berdaun lebar,semak, dan tanaman herba membutuhkan dia-meterwadah yang lebih besar sehingga air irigasi yangditerapkan dari atas dapat menembus dedaunan yanglebat dan mencapai medium. Terkait dengan rencanapenanaman TAKEDAPOT untuk tujuan diperolehnyahasil berupa daun yang tumbuh baik dan segar sebagaisumber pangan sehat, maka diameter pot yang lebihlebar diperlukan agar dapat menanam sejumlah 2-3tanaman kelor dalam setiap potnya.

Page 43: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

32

Bentuk Pot. Pot telah tersedia dalam berbagai bentukdan sebagian besar diameternya mengecil dari atas kebawah. Sebagian besar pot berbentuk bulat tetapi adayang berbentuk persegi. Bentuk pot tidaklah begitupenting untuk rencana penanaman TAKEDAPOT. Kecualijika rencana penanaman TAKEDAPOT juga disertaidengan rencana dekorasi halaman atau di-jadikansebagian dari komponen taman halaman.

Namun demikian, untuk TAKEDAPOT, sebaiknyapilih pot yang mempunyai bentuk silinder dan tidakterlalu menyempit ke bawah untuk memberikan ruangyang cukup bagi pertumbuhan akar. Hindari, meng-gunakan pot yang mempunyai bibir (pinggir atas) yangterlalu melebar ke samping dan menyempit di bagiantengah.

3. Jumlah Tanaman dalam Pot.

Ini berarti pula sebagai pengaturan jarak tanam(lebih tepat dikatakan sebagai tata letak tanaman dalampot) yang sangat penting untuk diperhatikan dalambertanam kelor pada pot. Hal ini tentunya akanmempengaruhi jumlah cahaya, air, dan nutrisi yangtersedia untuk masing-masing tanaman. Secara umum,tanaman yang tumbuh pada kepadatan lebih tinggi akanmemiliki diameter batang yang lebih kecil daripadatanaman yang tumbuh pada kepadatan lebih sedikit.Biasanya tanaman kelor yang meninggi sedikit mem-produksi dedaunan per individu tanamannya. Jumlahtanaman yang direncanakan untuk ditanam pada pottentunya juga mempengaruhi ukuran pot. Semakin besarukuran pot akan berkorelasi dengan semakin banyakjumlah tanaman yang akan ditanam hingga jumlahoptimal tertentu. Atau sebaliknya, jika ingin menanamtanaman dalam jumlah yang banyak, maka diperlukanpot yang berukuran lebih besar. Namun demikian, potyang besar tentu akan dapat menampung jumlahtanaman yang banyak, tetapi juga mem-butuhkan mediayang lebih banyak, sehingga akan menyebabkan bobotTAKEDAPOT akan cukup berat.

Page 44: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

33

Beberapa pengaruh dari kepadatan atau jumlahtanaman tiap pot terhadap pertumbuhan dan per-kembangan tanaman kelor dalam pot adalah sebagaiberikut ini:

Tanaman kelor pada kepadatan (populasi) rendah akan: Tanaman lebih pendek dengan diameter batang yang

lebih besar Mudah dilakukan penyiraman dengan teknik sprinkle

atau penyiraman dari atas Sirkulasi udara dalam kanopi lancer, daun akan

tumbuh lebih sehat Kanopi akan tumbuh lebih baik dan sehat serta merata

di antara daun di bagian atas dengan daun di bagianbawah

Tanaman kelor pada kepadatan (populasi) tinggi akan: Tanaman lebih tinggi dengan diameter batang lebih

kecil Relatif lebih sulit disiram atau dipupuk dengan teknik

sprinkle Mudah terjangkit penyakit daun karena kurangnya

pergerakan udara di dalam kanopi Suhu media tumbuh lebih dingin Daun-daun yang letaknya di bagian bawah akan

mudah atau cepat gugur akibat pengaruh penaungandaun-daun yang ada di atasnya

4. Lubang Drainase.

Pot untuk TAKEDAPOT harus memiliki lubang dasaratau lubang yang cukup besar untuk mem-fasilitasi airsiraman yang berlebihan terdraenase atau keluar daripot. Lubang draenase tidak boleh terlalu besar ataupunterlalu kecil. Yang terpenting lubang draenase yang adadapat mencegah hilangnya media tanam yang berlebihanselama proses pengisian wadah ataupun saat penyiraman(terikut dengan air yang terdraenase).

Page 45: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

34

Jadi, secara singkat dapat diuraikan bahwa ciri-ciriatau kriteria pot yang baik untuk TAKEDAPOT adalahsebagai berikut:a. Mampu mendukung pertumbuhan dan perkembang-an

perakaran tanaman kelor hingga umur atau ukurunpertumbuhan yang diinginkan,

b. Memiliki lubang (lubang draenasi) untuk mem-fasilitiasi keluarnya atau terbuangnya air yang ber-lebihan,

c. Tidak terlalu berat, agar mudah dipindahkan,d. Tidak mudah lapuk dan pecah,e. Dinding pot mampu merembeskan air dan udara ke-

luar agar suhu media tetap stabil.

B. Persiapan Media Tanam

1. Macam media

Media tanam adalah salah satu faktor penting yangmenentukan keberhasilan TAKEDAPOT, karena sudahpasti bahwa media tanam tanaman dalam pot jumlahnyadibatasi oleh volume pot, sehingga komposisi yang tepatakan membuat perakaran tanaman dapat berkembangdengan baik untuk menunjang per-tumbuhan dan per-kembangan tanaman.

Penggunaan media tanam TAKEDAPOT dengankomposisi yang ideal akan sangat menunjang per-tumbuhan akar menjadi lebih optimal, akar dapattumbuh dengan leluasa karena mendapatkan suplaioksigen dan air dalam jumlah memadai, dan dalamkondisi pertumbuhan optimal tersebut, akar dapatmenjalankan fungsinya untuk menyerap air dan hara-hara yang diperlukan dari dalam media tanam untukdisinergikan dalam proses pertumbuhan dan per-kembangan tanaman.

Seperti kita ketahui bahwa, media tanam ataumedia tumbuh diartikan sebagai zat yang dilalui akaryang tumbuh dan mengekstrak air dan nutrisi. Olehkarena itu, memilih media tanam yang baik adalah hal

Page 46: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

35

yang harus menjadi perhatian agar tanaman kelor yangakan tumbuh pada media tanam tersebut baik dan sehat.

Media tanam yang dapat digunakan dalam me-nanam tanaman kelor pada pot tersedia dalam duabentuk dasar, yaitu berbasis tanah dan berbasis organik.Jika keduanya dibandingkan maka, media berbasis tanahatau media dengan tanah sebagai komponen utamacenderung menghasilkan tanaman yang kurang baiktumbuhnya. Sedangkan pada media tanam berbasisorganik (bahan dasar organik yang dapat berupa kompos,sekam, gambut, sabut kelapa, atau bahan organiklainnya, dicampur dengan bahan anorganik dapat berupatanah) cenderung menghasilkan tanaman yang tumbuhlebih baik dan subur, dikarenakan media organikmendorong perkembangan akar yang lebih baik.

Media tanam yang baik terdiri dari dua atau lebihbahan campuran. Para penanam (grower) harus mampudan terbiasa dengan karakteristik positif dan negatif dariberbagai bahan media dalam mempengaruhi per-tumbuhan tanaman.

2. Fungsi Media Tumbuh

Media tanam yang baik untuk bertanam tanamankelor dalam pot adalah yang memiliki empat fungsisebagai berikut ini,

Fungsi Fisik. Media tanam harus berpori cukupsekaligus menjamin secara fisik tanaman akan tegakberdiri (kuat memegang sistim perakaran). Tanamanharus tetap tegak beridiri agar dapat berfotosintesis dantumbuh. Dengan jumlah tanaman yang ditanam lebihbanyak pada setiap individu pot, media tanam haruscukup berat untuk menahan tanaman tegak lurusterhadap terpaanangin.

Aerasi. Akar tanaman membutuhkan pasokan oksigenyang stabil untuk mengubah fotosintat dari daun menjadienergi sehingga akar dapat tumbuh dan mengambil airdan mineral dalam jumlah banyak (cukup). Produk

Page 47: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

36

sampingan dari respirasi ini adalah karbon dioksida yangharus didispersikan ke atmosfer untuk mencegahpenumpukan konsentrasi racun di dalam zonaperakaran. Pertukaran gas ini terjadi di pori-pori besar(makropori) atau ruang udara pada media tanam. Karenatanaman kelor tumbuh dengan cepat, maka tanamankelor membutuhkan media dengan porositas yang baik.

Pasokan Air. Tanaman menggunakan sejumlah besar airuntuk tumbuh dan berkembang, dan pasokan air(ketersediaan air) ini harus disediakan oleh media tanam.Media tanam diformulasikan sehingga media tanamdapat menahan air pada pori-pori kecil (mikropori) diantara partikel-partikelnya. Banyak media tanammengandung persentase tinggi bahan organik sepertikompos karena bahan ini memiliki ruang internal yangdapat menampung air seperti ibaratnya spons. Olehkarena itu, media tanam harus memiliki porositas yangmemadai untuk mampu menyerap dan menyimpansejumlah besar air yang kemudian mudah pula me-lepaskannya jika dibutuhkan oleh tanaman yang sedangtumbuh.

Pasokan Nutrisi. Sebagian besar nutrisi mineral pentingyang dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan yangcepat harus diperoleh melalui akar dari media tanam.Sebagian besar nutrisi mineral adalah ion bermuatanlistrik. Ion-ion bermuatan positif (kations) sepertiammonium (NH4+), kalium (K+), kalsium (Ca+2), danmagnesium (Mg+2). Kation-kation ini tertarik (bergerak) kelokasi bermuatan negatif pada partikel medium yangsedang tumbuh sampai pada titik akar mengekstrakkation.

Kapasitas media tanam untuk mengadsorpsi kation inidisebut sebagai kapasitas pertukaran kation (KTK).Komponen media tanam yang berbeda akan berbeda puladalam hal KTK. Kompos atau media asal bahan organiklainnya umumnya memiliki nilai KTK yang tinggi, ehinggakomponen media tanam ini sangat popular digunakansebagai bahan pembuatan media tanam campuran.

Page 48: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

37

3. Media Campuran

Seperti halnya media tanam tabulampot (tanamanbuah dalam pot) bermacam-macam jenisnya, demikianjuga halnya untuk TAKEDAPOT. Media tanam berfungsisebagai tempat tumbuhnya akar dan untuk menopangberdiri tegaknya tanaman. Media tanam TAKEDAPOTharus dapat menyimpan air dan memasok nutrisi yangdibutuhkan tanaman, namun juga harus mampumendraenasenya dengan cepat air yang berlebih.

Terkait dengan kelor, maka TAKEDAPOT sangatdianjurkan menggunakan media campuran. Gunakancampuran media campuran yang menyediakan drainasecepat dengan ruang udara yang cukup tetapi tetapmempertahankan kelembaban.

Media tanam tunggal berbasis tanah tidak dianjur-kan untuk TAKEDAPOT. Tanah kebun sangat berat danakan mudah memadat (kompak) sehingga akan me-ngurangi ruang udara, sehingga tidak cocok diguna-kansebagai media tanam tanaman kelor dalam pot.

Media campuran berbasis kompos sangat di-anjurkan dalam TAKEDAPOT. Media tanam campuranberbasis kompos akan menyediakan komponen mediayang dibutuhkan tanaman kelor untuk tumbuh danberkembang dengan baik. Media tanam berbasis komposakan memiliki sifat fisik, kimia, dan biologi yang baik.Karena alasan ini, bahan kompos selalu digunakanbersama dengan bahan lain untuk mempersiapkan mediatanam campuran. Kompos yang dihasilkan dari limbahpertanian banyak digunakan sebagai komponen mediatanam.

Media tanam yang sering digunakan para pehobitabolampot antara lain campuran tanah, kompos danarang sekam dengan komposisi 1:1:1 (v/v). Dapat jugacampuran tanah, pupuk kandang kambing dan sekampadi dengan komposisi 1:1:1 (v/v). Untuk menekan biaya,sering digunakan bahan baku yang banyak ditemui dilingkungan sekitar. Demikian pula halnya dengan macammedia pada TAKEDAPOT, selain jenis yang sudah banyak

Page 49: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

38

diuraikan dalam banyak referensi untuk tabulapot, padaTAKEDAPOT macam media yang baik agar tercapaitujuan penanaman TAKEDAPOT, maka lebih disarankanmenggunakan media campuran tanah, sekam padi, danseresah daun mambu dengan perbandingancampurannya 1:1:1 (v/v). Pada media campuran ini,selain menghasilkan daun yang lebih banyak, mediacampuran ini menghasilkan daun yang lebih hijaunamun tidak kaku dan tebal.

Media campuran dua bahan dasar seperti tanah danpupuk kandang juga dapat digunakan untuk sistimproduksi TAKEDAPOT, dengan perbandingan campuran1:1 (v/v). Media campuran tanah dan pupuk kandang,dari hasil penelitian penulis, menunjukkan bahwamacam pupuk kandang pengaruh nya terhadappertumbuhan tanaman kelor pada sistim TAKEDAPOT.Urutan dari tertinggi hingga terendah bobot basahmaupun kering tajuk yang diperoleh dari penggunaanpupuk kandang pada TAKEDAPOT adalah sebagaiberikut, media campuran tanah-pupuk kandang kuda,media campuran tanah-pupuk kandang, media campur-an tanah-pupuk kandang sapi, dan media campurantanah-pupuk kandang ayam.

Campuran tanah dengan bahan organik dari limbahpertanian juga dapat digunakan untuk TAKEDAPOT.Media campuran tanah-cocopeat, tanah-hancuran tongkoljagung, dan tanah-seresah daun bambu merupakanmedia terbaik dan lebih cocok bagi tanaman kelor padasistim produksi TAKEDAPOT dibandingkan media tanahtunggal dan media campuran tanah-serbuk gergaji.

Tanah dan material organik di daerah tropisbiasanya memiliki tingkat keasaman yang cukup tinggi.Bila bahan-bahan media tanam tersebut terlalu asamcampurkan kapur pertanian atau dolomit ke dalamnya.Setelah menyiapkan media tanam, selanjutnya siapkanpot sebagai wadah. Telah dijelaskan di atas.

Page 50: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

39

PENANAMAN

Tujuan Penyajian Bab

Bab ini dihadirkan dengan tujuan, agar para pembacadapat mengetahui dan kemudian dapat melakukandengan baik terhadap cara penanaman atau pindahtanam bibit ke dalam pot; menempatkan TAKEDAPOTdan pengaturan tanam tanaman kelor dalam pot; sertaperawatan TAKEDAPOT.

Isi Bab

Untuk mencapai tujuan di atas, maka bab ini berisikanmateri yang menjelaskan:

Penanaman Bibit (pindah tanam), Penempatan TAKEDAPOT dan Posisi Tanaman Dalam

Pot, Perawatan Pasca Pindah Tanam

Page 51: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

40

A. Penanaman Bibit (Pindah Tanam)

Media tanam yang telah siap digunakan untuk ber-tanam tanaman kelor dalam pot (TAKEDAPOT) segeradimasukkan ke dalam pot terpilih. Sebelum media tanamdimasukkan dalam pot, sebaiknya pada dasar potsetinggi 5-10 cm diisi dengan pecahan batu bata agarsupaya air siraman yang berlebihan mudah untuk keluar(ter-draenasi). Hal ini perlu mendapat perhatiansehubungan tanaman kelor tidak suka dengan kondisimedia tumbuh yang berlebihan air.

Tahapan berikutnya, mengisi pot dengan mediatanam yang telah dipersiapkan hingga setengah penuhdan kemudian siram hingga cukup lembab. Biarkanselama 1-2 hari agar supaya memaksimalkan luas mediayang lembab. Media yang berada di pinggiran atau dekatdinding pot sebaiknya ditekan-tekan agar cukupmepadat.

Pindah tanam atau menanam kelor ke dalam potdapat dilakukan dengan dua cara atau teknik. Carapertama, adalah dengan mencabut bibit dari pesemaiandalam kondisi akar telanjang (bare root), dan cara keduaadalah secara balled root (bibit berakar besertamedianya). Hasil percobaan penulis sebagai dasarmenyarankan kepada para pembaca bahwa, terkaitdengan TAKEDAPOT lebih baik menggunakan teknik ataucara kedua, agar supaya bibit tanaman setelah pindahtanam tidak mengalami cekaman yang menyebabkanlayu untuk beberapa hari bahkan hingga kemungkinanmati.

Jika pembibitan menggunakan individu plug (ataupolibeg) pindah tanam akan sangat mudah dibandingkanpindah tanam bibit yang disemaikan dalam semai masal(community pot). Hasil percobaan penulis jugamenunjukkan bahwa keberhasilan hingga 100% dalammemindah-tanam bibit dicapai bila bibit yang dipindah-tanam berasal dari plug tray dan juga bibit dalam polibag.Sementara itu pindah tanam bibit asal pesemaian massal(seed bed), penulis menghadapi atau melakukan tindakanpenyulaman tanaman sebanyak hingga 10-15%.

Page 52: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

41

Tingginya persentase keberhasilan dari sistim pindahtanam bibit berakar beserta medianya (balled root) inidikarenakan tidak terganggunya sistim perakaran padabibit disaat pindah tanam dilakukan.

Kunci keberhasilan pindah tanam bibit kelor ke potpemeliharaan dan produksi (TAKEDAPOT) terletak padadua hal, yaitu:

1. Memilih bibit. Bibit yang akan dipindah tanamsebaiknya dipilih yang sehat, subur, seragam, cukupumur, tegak lurus, dan tidak cacat. Bahasan terkaitumur bibit telah dijelaskan di atas.

2. Menanam bibit ke dalam pot. Menanam bibit ke dalampot harus dilakukan secara hati-hati karena akar-akar-nya, batang dan daun bibit kelor masih lemahsehingga sangat mudah patah. Jika akarnya putus,kemungkinan akan terinfeksi jamur atau bakterisangat tinggi. Batang bibit kelor rapuh sehingga jikadipegang terlalu ketat dapat menyebabkan batang bibitpatah.

Untuk memindah tanam bibit ke dalam wadah ataupot TAKEDAPOT tentu tidak mungkin dilakukan secarasembarangan. Jika dilakukan dengan asal-asalan akanberakibat gagalnya proses pembuatan TAKEDAPOT.Berikut adalah langkah-langkah menanam dalamTAKEDAPOT;

1. Siapkan media tanam yang akan digunakan (telahdiuraikan pada bab terdahulu), kemudian ayak danbuang segala kotoran ataupun benda-benda yang tidaktermasuk dalam kriteria media yang dipersiapkanseperti kerikil-kerikil ataupun batu. Aduk bahan-bahan media tanam dalam suatu tempat (wadah)sampai tercampur rata.

2. Siapkan pot yang akan digunakan. Besarnya atauukuran pot disesuaikan dengan rencana jumlahataupun ukuran tanaman kelor yang akan dipelihara.

3. Letakan pencahan genteng pada bagian dasar pot,kemudian lapisi dengan ijuk jika ada, atau sabut

Page 53: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

42

kelapa. Setelah itu, diisi dengan media tanamcampuran sampai setinggi setengah tinggi (volume) potyang digunakan.

4. Untuk mengurangi penguapan tanaman, pangkassebagi-an daun bibit tanaman kemudian buka polibagbibit tanaman dan letakan/masukan ke dalam pot.Posisinya harus pas di tengah pot (jika hanya satutanaman yang dikehendaki), kemudian timbun denganmedia tanam sampai pangkal batang bibit. Jikadikehendaki lebih dari satu tanaman dalam pot (dua,tiga, empat, ataupun lima), maka pengaturan jarakatau posisi antar tanaman diatur sedemikian rupasehingga berjarak atau berposisi yang sama atauterdistribusi baik di luasan permukaan pot.

5. Padatkan media tanam yang ada di sekitar tanaman(sekitar pangkal batang). Pastikan tanaman sudah ter-topang dengan kuat (berdiri tegak-kuat) sehingga tidakmudah roboh. Kemudian siram dengan air untuk men-jaga kelembaban tanah atau media tanam sekaligustanaman.

6. Tahapan terakhir adalah meletakan TAKEDAPOT ditempat yang teduh agar bibit tanaman yang barudipindah-tanam dapat beradaptasi dengan lingkungan.Siram setiap pagi atau sore setiap harinya. Setelahsatu minggu dari sejak tanam, pindahkan tabulampotke tempat yang terkena matahari secara langsung,atau tempat dimana dikehendaki meletakkanTAKEDAPOT.

Jika penanaman atau pindah tanam bibit dilakukansetelah pot berisi media telah tersedia cukup lama(beberapa hari sebelum pindah tanam), maka yang harusdiperhatikan adalah cara membuat lubang tanam ataulubang pindah tanam bibit. Pembuatan lubang tanamyang kelihatannya merupakan hal sangat sepele, namunke-salahan dalam pembuatan lubang tanam akan sangatberpengaruh terhadap kualitas pertumbuhan tanamankelor pada sistim TAKEDAPOT. Pengaruh yang merugikantersebut akan berlangsung dalam kurun waktu yangcukup lama dan sangat mungkin dapat menyebabkan

Page 54: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

43

per-tumbuhan tanaman tidak sesuai dengan yangdiharapkan (pertumbuhan lambat, mal nutrisi, waktutunggu tanaman berproduksi menjadi lebih lama,tanaman rentan terhadap serangan hama penyakit, dansebagainya). Oleh karena itu lubang tanam harusdipersiapkan dengan baik, seperti halnya mempersiapkanbibit sebelum menanam.

Pengelolaan lubang pindah tanam dimulai denganmemodifikasi ruang tumbuh akar pada awalpertumbuhan tanaman dengan menyediakan ruangtumbuh yang ideal, khususnya bagi pertumbuhan akar.Bibit tanaman kelor yang ditanam umumnya adalah bibityang berukuran kecil, kurang dari 1 meter bahkanukurannya hanya kurang dari 0,5 meter. Lingkunganpertumbuhan bagi bibit yang baru saja mengalamipindah tanam adalah sesuatu hal yang bersifat kritis,artinya lingkungan tumbuh yang baru yang baik akanmendukung pertumbuhan bibit menjadi lebih baik.Dengan menyediakan ruang tumbuh yang ideal, akartanaman kelor akan tumbuh dengan optimal untuk men-dukung pertumbuhan tanaman di atas tanah di dalampot. Manifestasi dari kondisi kualitas pertumbuhan akaryang baik tercermin pada pertumbuhan tanaman(terutama tajuk) yang sehat dan kuat, dan sebaliknyakualitas per-tumbuhan tajuk tanaman akan terlihatlambat dan jelek jika pertumbuhan akar di dalam tanahdalam pot ter-hambat.

Berikut adalah urutan bagimana mempersiapkanlubang tanam hingga penanaman bibit pada sistimproduksi TAKEDAPOT,

1. Tentukan titik letak penanaman di dalam pot denganmempertimbangkan jarak tanam yang dikehendaki(berkaitan dengan populasi tanaman per pot).

2. Gali lubang tanam dengan ukuran minimum 25x25x25cm jika bibit yang akan ditanam berumur 1 bulan,atau 30x30x30 cm jika bibit yang akan ditanamberumur 2 bulan.

3. Taburkan pupuk fosfat seperti SP36 (Super Phosphat36), di bagian bawah lubang tanam sebanyak 10-15

Page 55: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

44

gram. Unsur fosfat dibutuhkan tanaman kelor untukmembentuk akar dan sistem perakaran yang kuatpada awal pertumbuhan tanaman. sehingga tanamanakan tumbuh lebih baik dan lebih cepat.

4. Robek plastik polibeg dan keluarkan bibit dari polybag,kemudian letakkan bibit pada bagian tengah lubangtanam dengan kedalaman yang disesuaikan.

5. Masukkan kembali campuran tanah (media) disekeliling lubang, menutupi semua akar bibit hinggasebatas leher akar/batang bibit tersebut.

Gambar 12.

Membuat lubang tanam denganukuran lebih besar dari bongkahanmedia bibit yang akan dipindahtanam.

Merobek plastic polybag bibitdengan hati-hati. Hindaribongkahan media perakaranmengalami kerusakan (hancur).

Sesegera memasukkan bibit besertamedia ke lubang yang telahdipersiapkan.

Memadatkan media disekitar (disekeliling) perakaran bibit denganmenekan-nekan media. Pastikantanaman berdiri tegak dan kuat.

Page 56: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

45

Tahapan menanam atau pindah tanam bibit kelor pada sistimTAKEDAPOT

6. Padatkan tanah di sekeliling bibit agar bibit berdiridengan tegak, tidak miring ke salah satu sisi yangdapat menyebabkan arah pertumbuhan tanamanmenjadi jelek pada akhirnya.

7. Ulangi lagi langkah nomor 1 hingga nomor 6, untuktanaman kedua dan/atau ketiga dan/atau keempat,tergantung pada jumlah populasi tanaman per potyang direncanakan.

8. Akhirnya, pemadatan tanah/media di sekelilingtanaman di dalam pot sangat diperlukan agar tanamandapat berdiri dengan tegak dan kokoh. Mediacampuran yang digunakan untuk TAKEDAPOTmerupakan jenis media campuran yang sangat gembursehingga meski ditekan-tekan agar supaya cukupmemadat. Selain itu pe-madatan media tanam jugabertujuan untuk mengisi semua ruang yang ada dibagian samping atau pinggir atau dinding pot yangmungkin belum terisi oleh media sehingga dapatdihindari media yang berlubang atau berongga besarsaat dilakukan penyiraman.

9. Segera siramkan air dalam volume secukupnya (tidaklebih dari 5 liter) ke media dalam pot agar mediamenjadi basah dan jenuh oleh air, sekaligusmenghindarkan tanaman menjadi layu setelahpenanaman.

B. Penempatan TAKEDAPOT dan Posisi Tanamandalam Pot

Setelah penanaman bibit kelor ke dalam potbudidaya, maka selese sudah langkah awal bercocoktanam tanaman kelor dalam pot. Setelah itu, dimana pot-pot tersebut akan diletakkan. Jika halaman cukup luas,TAKEDAPOT dapat diletakkan di halaman rumah. Jikaakan dimanfaatkan sebagai pembatas pekarangan makaTAKEDAPOT dapat diletakkan di pinggir halaman

Page 57: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

46

menggantikan bahan pagar yang biasa digunakan sebagaipembatas. Khususnya di kawasan perkotaan,TAKEDAPOT selain sebagai unsur pengisi lansekappekarangan juga dapat dijadikan sebagai unsurkeindahan di pinggiran saluran air atau kali kecil.

Penempatan TAKEDAPOT di halaman tentunyaharus memperhatikan persyaratan lingkungan tumbuhdari tanaman kelor. Adapun persyaratan tumbuhtanaman kelor adalah tempatnya harus terbuka danmendapat sinar matahari yang cukup banyak sepanjanghari. Pada bulan Maret-Agustus sumber cahaya mataharidatangnya dari sebelah Utara, sedangkan pada bulanSeptember-Februari sumber cahaya matahari datangnyadari arah Selatan. Fenomena arah penyinaran mataharitersebut hendaknya dijadikan pertimbangan dalammeletakkan TAKEDAPOT di halaman. Bahkan sebaiknyamenjadi pertimbangan perlu-tidaknya dilakukanpemindahan letak atau posisi TAKEDAPOT secara berkalapada halaman terkait dengan fenomena penyinaranmatahari yang berubah tersebut.

Jika jumlah TAKEDAPOT lebih dari satu yang akanditempatkan pada halaman atau pekarangan rumah,maka pengaturan jarak antar TAKEDAPOT perlu menjadiper-hatian. Jarak antar TAKEDAPOT diatur sekitar 1-2meter dan disesuaikan dengan kondisi halaman ataupekarangan, dan dekat dengan sarana bagimudah/tidaknya dilakukan tindakan perawatantanaman.

Pada dasarnya, mayoritas sayuran akan tumbuhlebih baik di bawah sinar matahari penuh. Namun,sayuran berdaun dapat mentolerir lebih banyak naungandaripada sayuran akar. Berikut ini adalah pembagiankelompok-kelompok tanaman berdasarkan kebutuhan(persyaratan) terhadap pencahayaan matahari,1. Tanaman sayuran yang membutuhkan sinar matahari

penuh. Kelompok tanaman sayuran ini membutuhkanantara 6-8 jam sinar matahari langsung per hari, agardapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

2. Tanaman sayuran yang membutuhkan sebagian sinarmatahari. Kelompok sayuran ini membutuhkan antara

Page 58: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

47

4-6 jam sinar matahari sehari, lebih disukai di pagidan sore hari.

3. Tanaman sayuran naungan. Kelompok sayuran yangdapat tumbuh baik pada penyinaran kurang dari 4 jamsinar matahari langsung per hari.

TAKEDAPOT dapat dimasukkan pada kelompokpertama, namun dapat tumbuh baik pula pada kondisiuntuk kelompok kedua. Suatu keuntungan TAKEDAPOTmemiliki kemungkinan atau kemudahan untuk dipindahtempatkan ke lokasi yang berbeda untuk memungkinkanmereka mendapatkan lebih banyak persyaratan tumbuhbagi baiknya pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Sehubungan dengan TAKEDAPOT, maka jumlahtanaman kelor dalam setiap pot dapat diatur. Pengaturantersebut pada dasarnya mempertimbangkan seberapakali suatu rumah tangga mengkonsumsi sayur kelorsetiap minggunya. Keberlanjutan pertumbuhan dan hasildaun kelor tentu dipertimbangkan agar TAKEDAPOTdapat tumbuh optimal. Kapan diperlukan TAKEDAPOTdapat menyediakan secara berkelanjutan.

Penempatan individu tanaman ditetapkan sejakdilakukan pindah tanam bibit atau penanaman bibitdalam pot. Populasi tanaman dalam setiap pot sangattergantung pada ukuran pot. Dapat hanya satu tanamandalam pot atau dua tanaman, atau tiga tanaman, atauempat tanaman bahkan dapat pula lima tanaman dalamsetiap pot. Hanya saja yang perlu menjadi pertimbanganadalah semakin banyak populasi tanaman makan sudahpasti membutuhkan ukuran pot yang lebih besar.Ukuran pot yang lebih besar tentu membutuhkan pulamedia tanam yang lebih banyak, sehingga akanmenyebabkan bobot pot akan sangat berat. Pot denganbobot yang berat tentu akan mengalami kesulitan jikaakan dilakukan pemindahan tempat.

Pengaturan jarak tanam antar tanaman dalam potperlu diperhatikan dengan baik. Jarak antar tanamansebaiknya seragam dan tidak saling berebut dalam halsumberdaya tumbuh yang tersedia di dalam pot.

Page 59: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

48

Pengaturan posisi juga memberikan keragaan ataupenampilan TAKEDAPOT semakin baik dan menarik.Gambar 13, mengilustrasikan bagaimana setiap tanamandiatur dengan baik di dalam pot.

Gambar 13.Pola letak penanaman atau pengaturan jarak tanam pada

TAKEDAPOT. Penanaman tanaman dapat hanya satu, ataudua, tiga, dan empat tanaman dalam satu wadah pot.

Hasil penelitian penulis terkait pengaturan populasitanaman dalam sistim produksi TAKEDAPOT, bahwaterdapat pengaruh nyata populasi terhadap hasilpanenan daun kelor. Populasi tanaman kelor sebanyakempat tanaman tiap pot berukuran 100 liter (ukuranlebar atau diameter 50 cm dan ketinggian 51-55 cm)merupakan jumlah atau populasi dan ukuranTAKEDAPOT yang memadai bagi dihasilkannya biomasadaun sebagai hasil TAKEDAPOT. Sedangkan bilamenggunakan pot berukuran 75 liter (diameter 40 dantinggi 45-50 cm) sebaiknya ditanam sejumlah maksimal 2tanaman tiap pot.

Berikut adalah Gambar 14 yang memaparkankeraga-an TAKEDAPOT dengan berbagai populasitanaman per pot saat tanaman kelor baru dipindahtanam (bibit berumur 1 bulan). Hasil penelitianmenunjukkan bahwa pertumbuhan masing-masing

Page 60: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

49

individu tanaman yang kurang maksimal ditunjukkanoleh TAKEDAPOT dengan jumlah populasi sebanyak limatanaman. Sedangkan populasi empat tanamanmerupakan jumlah atau populasi tanaman yangmemberikan hasil yang maksimal dari TAKEDAPOT.

Gambar 14.Keragaan tampak atas TAKEDAPOT pada berbagai

populasi tanaman per pot sesaat setelah pindah tanam (atas)dan TAKEDAPOT dengan empat tanaman saat umur 2 bulan

setelah pindah tanam (bawah).

C. Perawatan Pasca Tanam

Perawatan tanaman adalah berbagai tindakanagronomis yang ditujukan agar supaya tanaman tetaptumbuh dengan baik dan sehat. Dalam pelaksanaanpindah tanam (transplanting), bibit yang disemai akanmengalami proses kerusakan, jika tidak dilakukandengan hati-hati, terutama sekali pada sistem

Page 61: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

50

perakarannya. Hal ini erat kaitannya dengan prosesabsorbsi dan transpirasi yang berlangsung secarabersamaan dimana saat pindah-tanam, tanaman mudatersebut akan berhenti untuk sementara waktumengabsorbsi air, sementara di lain pihak prosestranspirasi tetap berlangsung. Dengan demikian akanterjadi reduksi air di dalam tubuh bibit tanaman. Untukmengembalikan pada keadaan awal, diperlukan adanyadaya bangun atau daya pulih (recovery) atau dayasembuh dari tanaman-tanaman muda itu sendiri.

Pada dasarnya daya pulih dari tanaman-tanamanmuda kelor yang masih memiliki batang yang lunaktergantung dari:1. Ukuran dan umur dari bibit tanaman (size and age of

seedling),2. Jenis tanaman (ekotipe ataupun provenan), dan3. Perlakuan atau tindakan pada waktu sebelum

(seedling treatment) atau saat dilakukan pindah tanam.

Pada saat pindah-tanam dilakukan, umur bibittanaman berbanding terbalik dengan jumlah akar rambutyang tertinggal. Artinya semakin panjang (tua) umur bibittanaman, akan mengakibatkan lebih sedikitnya akarrambut yang tertinggal. Hal ini tentunya berhubungandengan kemampuan tanaman tersebut dalam melakukanabsorbsi air dan sekaligus unsur hara.

Jika pembibitan dilakukan dengan teknik tidaklangsung, atau menggunakan tahapan pesemaian, makatanaman muda atau bibit kelor akan mengalami pindahtanam sebanyak dua kali. Pada umumnya semai kelorsudah dapat dipindahkan ke bedeng pembibitan setelahsemai terlihat seperti berbentuk pancing hingga tegaklurusatau hingga semai telah memiliki daun sebenarnya(true leaves) sebanyak 1-2 helai. Pindah tanam kedua,yaitu pada saat pindah tanam bibit (berumur 1-2 bulan)ke pot produksi.

Ukuran dan umur bibit tanaman juga berhubunganlangsung dengan makin luasnya permukaan daun(transpirasi). Berdasarkan kenyataan tersebut dan jugahasil penelitian penulis, maka pindah tanam bibit kelor

Page 62: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

51

ke pot sebaiknya pada saat bibit tanaman kelor telahberumur antara 3-4 minggu sejak tanam benih hinggabibit tanaman berumur 7-8 minggu.

Jika pindah tanam dilakukan saat bibit kelorberumur antara 3-4 minggu setelah semai, maka sangatdiperlukan tindakan ekstra hati-hati. Selain itu,perawatan sejak pindah tanam, setelah tertanam padapot dibutuhkan cukup intensif. Jika pindah tanamdilakukan terhadap bibit berumur antara 7-8 minggu,maka kemungkinan kesulitan-nya adalah membukapolibeg dan pengaturan letak di dalam pot, jikapenanaman lebih dari satu bibit setiap pot-nya. Olehkarena itu, sebaiknya pindah tanam dilakukan untukTAKEDAPOT terhadap bibit setelah berumur 4 minggu (1bulan). Pada kondisi ini, secara teknis pindah tanamdapat dengan mudah, dan secara fisiologis bibit belumterlalu tua, serta masih mendapatkan dukungan kondisitumbuh dari media yang ada pada polybag (masihmemadai dalam hal ukuran yang dapat mensuplaikebutuhan pertumbuhan dan perkembangan bibit saat dibedeng pembibitan).

Page 63: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

52

PEMELIHARAAN

Tujuan Penyajian Bab

Bab ini dihadirkan dengan tujuan agar setelah membacadan mempelajari isi uraian bab ini, para pembacamengetahui beberapa macam tindakan agronomi untukmemelihara TAKEDAPOT dan mengetahui caramemeliharanya.

Isi Bab

Penyiraman Pengelolaan Media Tumbuh dan Pemupukan Pemangkasan Pengendalian Hama-Penyakit

Page 64: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

53

A. Penyiraman

Tujuan utama TAKEDAPOT adalah memproduksiatau menghasilkan daun, baik untuk keperluankonsumsi (sayur) ataupun sebagai bahan olahankeperluan herbal ataupun pangan olahan, serta bahanindustri lainnya. Untuk produksi daun tersebut,konsekwensinya adalah diperlukan penyiraman(mengairi) secara teratur. Meskipun tanaman kelor initerbilang tahan terhadap kekeringan, produksi daunrelatif terganggu di saat musim kemarau panjang denganketersediaan fasilitas air terbatas.

Pada saat musim kemarau yang panjang denganfasilitas pengairan terbatas, TAKEDAPOT akankehilangan daunnya, tetapi tanaman tidak akan mati.Ketika mendapat pengairan yang tetap rutin atau hujantelah turun, tanaman akan kembali tumbuh subur.Namun demikian, jika hujan sebagai andalannya, makaawal musim hujan tanaman kelor dalam pot sebaiknyadipangkas dan kemudian tambahkan pupuk organik(pupuk kandang atau kompos) untuk memastikankembalinya pertumbuhan cabang dan daun yang sehat.

Pohon atau tanaman kelor dalam wadah tentu akanmengering jauh lebih cepat daripada yang tumbuh ditanah (lapang), oleh karena itu TAKEDAPOT perludisiram secara teratur. Beberapa penyiraman mungkindiperlukan untuk memastikan kedalaman media tanamyang dapat terbasahi. Jumlah air yang diperlukantersebut dijadikan ukuran setiap melakukan penyiraman.

Frekuensi penyiraman berpengaruh nyata terhadappertumbuhan akar maupun tajuk tanaman kelor. Padasaat fase bibit (umur 1-3 bulan), penyiraman setiap harimerupakan frekuensi yang terbaik terhadappertumbuhan bibit kelor dibandingkan frekuensipenyiraman 2 hari sekali, 3 hari sekali dan 4 hari sekali.Namun demikian tanaman kelor yang ditanam dalam potatau TAKEDAPOT memerlukan penyiraman sehari sekaliselama 3-4 minggu pertama setelah itu, penyiramandapat dilakukan 3 hari sekali.

Page 65: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

54

Namun tanaman kelor memang tahan terhadap ke-keringan. TAKEDAPOT bibit berasal dari biji denganmenggunakan media tanam berupa media campurantanah lapisan olah-pupuk kandang-sekam padi maupuntanah lapisan olah-pupuk kandang-seresah daun bambu,tahan dan masih dapat tumbuh dengan baik walaupunselama seminggu tidak mendapatkan air siraman.

Gambar 15. TAKEDAPOT asal biji masih tampak tumbuh baikwalaupun selama seminggu tidak mendapat air siraman

B. Pengelolaan Media Tumbuh dan Pemupukan

Penggantian media tanam TAKEDAPOT sebenarnyabukanlah hal mutlak yang harus dilakukan. Meskipunmedia tanam TAKEDAPOT tidak pernah diganti, namunjika pemberian nutrisi baik organik dan juga anorganikdilakukan secara teratur dan dalam jumlah yang cukup,TAKEDAPOT akan tetap tumbuh dan berkembang denganbaik, sehingga produksi daun dapat berkelanjutan hinggasiklus produksi yang panjang.

Page 66: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

55

Penggantian media tanam pada TAKEDAPOT dapatdilakukan dengan dua cara. Cara pertama, adalah peng-gantian media tanam sekaligus penggantian ukuran potyang lebih besar, atau sering dikenal sebagai repotting.Cara kedua, adalah dengan penggantian media tanamtanpa diikuti dengan penggantian pot, yang berarti harusdilaku-kan pengurangan massa akar dari volume akarsebelumnya agar diperoleh ruangan baru untukmengganti media tanam yang juga baru. Cara kedua inisebaiknya dilakukan dengan mengerok media tanam dibagian atas (sekitar kedalaman 10-15 cm), lalu kemudianmemasukkan media baru.

Mempertahankan ukuran tanaman kelor dalam potagar tetap sesuai dengan ukuran pot akanmemperpanjang masa produksi TAKEDAPOT. Hal inidikarenakan ukuran pohon sebanding dengan ukuransistem akarnya. Pot biasanya akan membatasipertumbuhan akar sehingga diperlukan pembaruanmedia tanam dengan cara yang diuraikan di atas.

Memupuk sudah pasti bertujuan untuk mencukupikebutuhan tanaman akan unsur hara esensial, agartanaman dapat tumbuh baik secara vegetatif (akar danbatang) maupun generatif (bunga dan buah). Agar kelorpada sistim produksi TAKEDAPOT menghasilkan daundalam jumlah besar, media tanaman kelor harusdiberikan pupuk. Menambahkan kompos atau pupukkandang sebagai sumber unsur hara sekaligus pembenahtanah (media) sangat diperlukan untuk pemeliharaanpertumbuh-an TAKEDAPOT.

Unsur hara esensial ini terdiri dari unsur haramakro dan unsur hara mikro. Unsur hara makro yaituunsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlahbanyak, terdiri dari unsur-unsur Nitrogen (N), Fosfor (P),Kalium (K), Kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg).Sedangkan unsur hara mikro yaitu unsur hara yangdibutuhkan tanaman hanya dalam jumlah sedikit tetapiharus ada. Unsur hara mikro dapat bersifat racun bilatersedia dalam jumlah berlebihan. Unsur hara mikroterdiri dari unsur-unsur Besi (Fe), Tembaga (Cu), Boron(B), Mangan (Mn), Belerang (S), dan Zeng (Zn).

Page 67: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

56

Penambahan unsur pupuk (nutrient) ke dalam mediatanam TAKEDAPOT atau pemupukan dilakukan secarabertahap dan berkelanjutan. Pemupukan pertama kalidilakukan ketika media tanam disiapkan, yaitu sekitar 5-6 kg kompos atau pupuk kandang per m² atau setaradengan sekitar 50-60 ton per ha. Selanjutnya,pemupukan berikutnya dengan pupuk kandang ataukompos setahun sekali sebanyak 0.5-1 kg setiap tanamanyang di-tumbuhkan dalam sistim TAKEDAPOT.Sebaiknya dilaku-kan pada saat awal musim hujan.

Pemupukan susulan tersebut (pada tahun ke 2-3)dapat dilakukan sekaligus dengan tindakan penggantianmedia tanam cara kedua (telah dijelaskan di atas).Dengan cara mengikis media tanam bagian atas dankemudian menggantikannya dengan campuran tanah danpupuk atau kompos tersebut.

Jika ketersediaan pupuk kandang atau komposrelatif sulit di saat awal (memulai) menanam, yaitu disaat persiapan media, maka pemupukan awal dapatdilakukan dengan menggunakan 3 g/pot Urea, 1 g/potSP36, dan 1 g/pot KCl. Tiga bulan memudianpemupukan susulan dengan memberikan 2g/pot/tanaman Urea, 1 g/pot/ tanaman SP36, 1g/pot/tanaman KCl, dan 500 g/pot pupuk kandang ataukompos. Pemupukan susulan tersebut kemudian diulangsetiap 3 bulan sekali hingga TAKEDAPOT berumur 1-1,5tahun. Setelah TAKEDAPOT berumur 2 tahun,disarankan memberikan pupuk susulan dengan dosisditingkatkan dua kali lipat.

C. Pemangkasan

Pemangkasan (pruning) pada tanaman buah-buahan dan tanaman hias maupun tanaman hortikulturalainnya diartikan sebagai tindakan pemotongan bagian-bagian tanaman yang tidak dikehendaki, baik itu batangutama maupun cabang, agar tanaman yang dipangkastersebut tumbuh dan berkembang membentuk kanopiyang lebih baik dalam mendukung produksi (hasil)tanaman. Pemangkasan dapat dilakukan dari sejak awal

Page 68: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

57

yaitu sejak masih bibit atau sejak batang utama telahtumbuh maupun setelah tanaman berumur satu tahunmaupun lebih, yang bertujuan untuk merangsangmunculnya tunas-tunas produktif. Produksi tunas atautumbuhnya tunas mening-kat dengan semakinintensifnya frekuensi pemangkasan.

Pengalaman pada tanaman hortikultura lainnya,pemangkasan batang utama akan meningkatkan jumlahcabang primer yang tidak dibatasi. Pemangkasan batangutama akan merangsang pembentukan cabang yang lebihbanyak dan lebih cepat dibandingkan tanpa pangkas,sehingga penambahan jumlah cabang tersebut yangterjadi karena hilangnya dominansi apikal akibatpemangkasan tunas pucuk batang utama, tentu akanmenambah potensi hasil. Pemangkasan pucuk-pucukapical akan menyebab-kan tunas-tunas lateral padabatang utama tumbuh dan berkembang yang padaakhirnya membentuk cabang-cabang baru padatanamantersebut.

Bagi tanaman-tanaman yang organ atau bagianyang dipanen berada pada setiap pucuk percabangan(pucuk setiap tunas yang terbentuk) seperti halnya padatanaman jarak pagar, bahwa pemangkasan secara umumdapat meningkatkan jumlah cabang sekunder yangterbentuk, dan dengan semakin banyaknya jumlahcabang sekunder yang terbentuk dapat memberikanpengaruh positif terhadap jumlah daun. Demikian jugapada tanaman jarak kepyar, pemangkasan batang utamaberpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlahcabang primer, jumlah cabang sekunder, dan panjangmalai buah (buah) pada masing-masing cabang. Padatanaman teh, pemangkasan yang rutin dilakukan akanmerangsang percabangan baru sehingga daun-daun yangnantinya berpotensi untuk dipanen akan semakinbanyak. Pemangkasan akan menyebabkan dominansiapikal terhenti (atau pematahan efek dominasi apikal),selanjutnya akibat dominansi apikal yang terhentimenyebabkan auksin terakumulasi dan terdistribusi kemeristem lain yang ada di bawahnya sehingga terbentuktunas-tunas lateral dalam jumlah yang banyak.

Page 69: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

58

Pemangkasan pada TAKEDAPOT ada dua macam.Pertama, pangkas untuk panenan daun, dan kedua,pemangkasan ranting-ranting yang tidak diinginkanuntuk tetap tumbuh atau berada pada kanopi tanaman.

Ketika tanaman kelor baik yang tumbuh di lapangmaupun yang ditanam dalam pot dipangkas, tanamanakan tumbuh (bertunas) kembali dengan subur dan vigorsehingga menghasilkan lebih banyak percabangandengan daun yang hijau segar. Pemangkasan pertamakali dilakukan dapat saja hanya bertujuan untukmerangsang pertunasan awal. Dalam hal ini daun hasilpangkasan tidak dimanfaatkan untuk konsumsi. Namundemikian, daun hasil pangkasan tersebut dapat jugadimanfaatkan untuk tujuan olahan (contoh untukdijadikan tepung daun maupun sibuat teh daun kelor).Pangkas yang dimaksud ini adalah pangkas pertama disaat tanaman telah berumur 50-60 hari sejak tanam.Biasanya tanaman kelor pada umur ini hanya memilikisatu batang utama, sehingga hasil pangkasan hanyaberupa satu potongan tunas apikal yang padanyaterdapat 5-6 daun.

Pada umumnya, tinggi posisi pangkasan pertamatanaman hortikultura akan mempengaruhi pertumbuhancabang berikutnya yang sekaligus mem-pengaruhibanyak-sedikitnya pangkasan (panenan) berikut-nya.Namun, hasil penelitian pada tanaman kelor yangditanam di lapang (sawah tadah hujan di kawasan Amor-Amor, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat)menunjukkan bahwa perbedaan tinggi pemangkasanberpengaruh tidak nyata terhadap hampir semuaparameter pertumbuhan cabang-cabang yang terbentuksebagai respon pemangkasan tersebut. Perbedaan tinggipangkasan berpengaruh tidak nyata terhadappertumbuhan dan hasil biomassa daun kelor. Demikianpula halnya dengan pemangkasan pada TAKEDAPOT,perbedaan tinggi pangkasan berpengaruh tidak nyatapada bobot biomasa daun saja, maupun jumlah cabang,panjang cabang, dan jumlah daun.

Jadi, tinggi pemangkasan yang berbeda dapatmenghasilkan biomassa daun yang sama bobotnya.

Page 70: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

59

Tinggi pemangkasan pada batang utama tanaman kelordi-sarankan pada ketinggian 25 cm dari atas permukaantanah, karena dengan tinggi pemangkasan ini disampingmenghasilkan pertumbuhan dan biomassa daun yangbaik dan subur, juga akan memudahkan dalamperawatan, pemanenan, dan batang hasil pangkasanmasih dapat berpotensi digunakan untuk bahanperbanyakan tanaman kelor secara vegetatif.

Pemangkasan atau dalam hal ini pemanenanTAKEDAPOT yang baik dan rutin dapat mempengaruhipertumbuhan perakaran yang baik pula. Hal ini sangatpenting sehubungan TAKEDAPOT merupakan sistim pro-duksi tanaman kelor pada tempat tumbuh yang dibatasi,seluas ukuran pot yang digunakan. Pada keadaan inipertumbuhan akar akan terbatas dan memungkinkanpula membatasi pertumbuhan tajuk yang merupakankomponen utama hasil daripada TAKEDAPOT.

Pemangkasan akar adalah teknik yang mirip denganbonsai dan akan membantu menjaga tanaman kelor tetaptumbuh relatif kecil bila dibandingkan jika ditanam dilapang. Pemangkasan akar dilakukan bersamaan denganpergantian pot (dari ukuran kecil ke ukuran besar)ataupun hanya sebagian kecil akar yang dipangkasdengan cara dan saat penambahan (pergantian sebagian)media tanam. Lihat penjelasan pada sub bab pengelolaanmedia tanam dan pemupukan di atas.

Akar dan tunas suatu tanaman akan selalu tumbuhseimbang. Setelah pemangkasan dilakukan, tanaman(tunas) akan tumbuh kembali untuk membangunkembali keseimbangan pertumbuhan ini. Penting untukmemangkas tajuk atau tunas yang tumbuh tidak suburatau tidak menguntungkan, agar supaya sumberdayatumbuh yang berasal dari akar dapat digunakan untukpemeliharaan ataupun pertumbuhan yang lebih baik bagipertunasan (tajuk) yang telah tumbuh baik tersebut.

Pada siklus produksi tahun kedua atau ketiga,pangkas kembali pada ketinggian 50-75 cm dari per-mukaan media tanah untuk tujuan mempertahankan ke-tinggian tanaman agar mudah dilakukan pemanen.Bilamana TAKEDAPOT diharapkan untuk membentuk 2-

Page 71: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

60

3 cabang utama maka panen (pemangkasan) pada siklusproduksi ini dilakukan terhadap 2/3 bagian cabang, ataumeninggalkan panjang cabang sekitar 10-20 cm.

Ini penting bagi TAKEDAPOT yang bertujuan untukproduksi daun. Jika dibiarkan tumbuh secara alami,pohon kelor memiliki kecenderungan untukmenghasilkan batang utama yang tinggi dan hanyamenghasilkan daun di sekitar apikal dan sub-apikal. Halin tentu akan menyebabkan hasil biomassa daun yangdapat dipanen hanya sedikit. Oleh karena itu sangatpenting untuk merangsang pembentukan cabang lateralyang memberikan kelimpahan bercabangan besertadaun-daunnya yang berdampak pada tingginya biomassadaun yang dapat dipanen.

Berikut adalah ilustrasi (Gambar ....) acuan teknisatau tata cara pemangkasan TAKEDAPOT yang dapatditerapkan agar memberikan hasil yang berkelanjutanhingga periode produksi yang cukup panjang.

1. Pangkas pertama, dilakukan pada saat tanaman kelortelah mencapai ketinggian sekitar 60 cm. Saat itutanaman kelor telah berumur 1,5-2 bulan setelahpindah tanam (A), yaitu dengan memotong batangutama pada posisi 25-30 cm di atas media tanam (B).

2. Pada saat pemangkasan di atas, biasanya tanamankelor hanya menyisakan batang utama (C). Pada saatini hindari penyiraman (bila diperlukan) mengenaibidang potong batang tersebut.

3. Sekitar 1-2 minggu, tunas-tunas primer baru tumbuhdan berkembang (D), serta membentuk kanopi yangsubur (E). Umumnya bila tanaman berasal dari biji,membentuk dua cabang primer, walaupun sering pulamembentuk 3 cabang.

4. Pangkas kedua pada TAKEDAPOT, dilakukan terhadapcabang primer pada posisi 5-10 cm dari pangkal(dasar) percabangan (F). Pemangkasan ini dilakukansaat 1-2 bulan setelah pemangkasan pertama(tergantung pada tingkat atau kecepatanpertumbuhan). Hasil pangkasan sekaligus merupakanproduk panenan kedua dari TAKEDAPOT.

Page 72: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

61

Gambar 16. Ilustrasi tata cara pemangkasan pada TAKEDAPOT

5. Pemangkasan tersebut akan meninggalkan tanamankelor seperti ilustrasi G. Batang utama tanamandisertai dengan potongan (5-10 cm) pangkal cabangyang terdapat beberapa titik tumbuh aksilar.

A B C D E

F G H ................... I

Page 73: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

62

6. Setelah sekitar 1-2 bulan kemudian, tunas cabangskunder telah tumbuh dan berkembang dengan pesat.Saat ini TAKEDAPOT telah siap dipangkas (dipanen)yang ketiga kalinya (H)

7. Pangkas ketiga, pangkas panenan pada cabangskunder yang tumbuh dan berkembang dari ujungpotongan cabang primer. Panjang pangkasan samaseperti pada pangkas kedua.

8. Pangkas keempat, yang juga merupakan pangkaspemeliharaan dilakukan pada sekitar 1-2 bulan setelahpemangkasan ketiga (I). Demikian seterusnya, pemang-kasan dilakukan sekaligus sebagai tindakan agronomispemanenan untuk TAKEDAPOT.

9. Pemangkasan pemeliharaan sering dilakukan ketikadaun dipanen, dengan memotong semua cabang diatas ketinggian tertentu, tepatnya sedikit di bawahposisi pangkasan yang pertama. Pangkasan yangteratur ini akan mempertahankan tinggi TAKEDAPOT.Pangkas keempat atau bila tanaman memiliki potensitumbuh yang baik dapat hingga pangkas panen kelimajuga dapat merupakan pangkas habis bagi cabangtertier atau memangkas habis cabang-cabang yang adapada saat panen ketiga (atau dapat yang keempat)dilakukan dan dibiarkan tumbuh setelahnya.

D.Pengendalian Hama-Penyakit

Pohon kelor dapat dikatakan tahan terhadapserangan hama dan penyakit. Walaupun diserang hamaataupun penyakit, biasanya tidak berakibat fatal. Namundemikian serangan hama dan penyakit tentu akan dapatberakibat fatal seiring dengan perkembangan tanaman inidibudi-dayakan secara intensif. Fenomena ini terjadi jugapada beberapa tanaman lain yang baru mendapatperhatian intensif teknis budidayanya.

Beberapa jenis hama yang sering menyerang pohonkelor pada areal dimana tanaman ini banyak tumbuh danberkembang adalah tungau, rayap, aphid, dan ulat.Sedang-kan jenis penyakit yang dijumpai menyerang

Page 74: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

63

tanaman kelor adalah busuk akar disebabkan oleh jamurbusuk akar, Diplodia sp.

Biasanya untuk hama serangga yang menyerangtanaman hortikultura lainnya dikendalikan denganmeng-gunakan insektisida. Sehubungan dengan tanamankelor merupakan tanaman yang diambil daunnya untukdikonsumsi maupun diolah (diproses), maka yang harusdiperhatikan jika tanaman kelor terserang hama ataupunpenyakit, sedapat mungkin menggunakan insektisidabiologi, karena penggunaan insektisida kimia dapatmenimbulkan kontaminasi residu bahan aktif yangmembahayakan kesehatan konsumen.

Pada areal pertanaman kelor yang diusahakandengan intensif, beberapa jenis hama yang dijumpaiberpotensi mengurangi hasil adalah berupa ulat Eupterotemolifera, Heliothis armiigera, kutu daun Zonocerusvariagatus, aphids, dan juga rayap. Sementara itu,penyakit yang sering dijumpai adalah penyakit busukakar Diplodia spp. Penyakit ini sering muncul padakondisi buruknya draenasi di pertanaman.

Untuk mengendalikan atau menekan seranganhama, sebaiknya dilakukan dengan jadwal panen yangrutin dan benar. Hal ini jika dilakukan dengan baik akanmengurangi keberadaan dedaunan tanaman kelor yangterus menerus sepanjang waktu ataupun menjagakelembaban yang aman bagi berkembangkan seranggahama maupun penyakit. Jadi dengan melakukanpanenan yang baik dan teratur lebih disarankan daripamenggunakan insektisida (bahan kimia yangmembahayakan).

Kalaupun penggunakan bahan kimia tidak dapatdihindari, maka gunakan insektisida biologis berbasisdaun ataupun biji beberapa jenis tanaman yang bersifatinseksidal. Biji dari tanaman Mimba (sebanyak 500 g bijidihancurkan dalam 10 liter air) dan kemudian dicampurdengan air sabun 3% dapat digunakan untuk mengen-dalikan beberapa jenis hama.

Penyakit yang paling sering muncul selain busukakar pada tanaman kelor adalah penyakit yangdisebabkan oleh jamur dengan gejala serangan berupa

Page 75: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

64

noda gelap pada daun atau menutupi seluruh daun,sehingga dapat menyebabkan daun menguning dan mati.Penyakit pada tanaman kelor ini dapat dikendalikandengan mengguna-kan fungisida berbahan aktifmancozeb atau maneb.

Gambar 17. Hama daun Eupterote molifera (kiri) dan Ulat buluatau ulat daun Metanastira hyrtaca (kanan)

(Sumber: https://de.depositphotos.com/1022779/stock-photo-hairy-caterpillar.html)

Gambar 18. Hama daun Heliothis armiigera(Sumber: https://www.slideshare.net/AkshayChittora/insect-pests-of-

amaranthus-and-moringa-53613459)

Page 76: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

65

Gambar 19. Hama daun Zonocerus variagatus(Sumber: http://www.nbair.res.in/insectpests/imageindex.php?

keyword=S)

Gambar 20. Ulat daun Noorda moringae (atas) danNoorda blitealis (bawah)

(Sumber: https://www.alamy.com/cotton-or-old-world-bollworm-helicoverpa-armigera-caterpillar-feeding-image5289971.html)

Gambar 21. Hama daun Aphids sp.(Sumber: https://www.slideshare.net/AkshayChittora/insect-pests-of-

amaranthus-and-moringa-53613459)

Page 77: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

66

MEMANEN DANPEMANFAATAN TAKEDAPOT

Tujuan Penyajian Bab

Bab ini dihadirkan dengan tujuan agar setelah membacadan mempelajari isi uraian bab ini, para pembacamengetahui waktu dan cara panen TAKEDAPOT yangbenar sekaligus cara penanganan awal hasil panen, sertamengetahui nilai dan manfaat TAKEDAPOT.

Isi Bab

Sehubungan dengan tujuan tersebut, maka, bab iniberisikan meteri yang menjelaskan:

Waktu Panen Cara Panen Penanganan Awal Hasil Panen Nilai dan Manfaat dari TAKEDAPOT

o Penyaring udara terpolusi dan sumber oksigen,o Menurunkan suhu udara,o Sumber pangan sehat dan obat herbal,o Obyek terapi murah dan penyaluran hobi, dano Peluang sumber penghasilan.

Page 78: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

67

A. Waktu Panen

Panenan dari TAKEDAPOT adalah berupa biomasadaun kelor. Daun kelor pada sistim TAKEDAPOT dapatdipanen (panen pertama) sekitar 3-4 bulan setelahpindah tanam bibit (berumur 1 bulan). Pada saat itutanaman kelor pada sistim TAKEDAPOT telah memilikitinggi batang sekitar 1,0-1,5 m dari permukaan tanahdimana pot diletakkan. Kemudian, jika TAKEDAPOTtumbuh dengan baik dan subur, maka panen daun dapatdilakukan rutin setiap 45-60 hari sekali.

Hasil panen berupa biomasa daun memiliki karaktermudah atau cepat layu dan mudah busuk jikakelembaban tinggi. Sehubungan dengan mudahnya daunkelor rusak atau membusuk, maka panen sebaiknyadilakukan pagi hari dengan kondisi daun hasil panenbebas dari embun, atau dapat juga panen dilakukan padasore hari.

B. Cara Panen

Pemanenan pada tanaman kelor, jika berupa daun,biasanya sekaligus dilakukan dengan pemangkasan.Pada sistim TAKEDAPOT, pemanenan dapat dilakukandengan dua cara, yaitu memetik daunnya tanpamemotong batang atau pucuk, dan memanen daunsekaligus memotong bagian batang atau pucuk denganpanjang sekitar 20-50 cm dari ujung (pucuk)tunas/cabang (apikal). Pemangkasan ataupunpemanenan pertama ini akan memicu per-tumbuhancabang lateral sehingga akan meningkatkan hasil daunpada panen berikutnya. Pada tanaman kelor yang tidakdipangkas, tanaman akan tumbuh terus meninggidengan sistim batang tunggal. Lain halnya jika dilakukanpemangkasan. Akibat dari pada pemangkasan tanamanmembentuk percabangan sehingga tentu akanmeningkatkan jumlah hasil panen dan memudahkanproses panen, sehubungan postur tanaman tetap rendah.

Panen pertama jika dilakukan dengan cara pemang-kasan tunas apikal sebaiknya dilakukan ketika pohon

Page 79: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

68

telah memiliki tinggi 1,5-2,0 m (berumur 4-5 bulan darisejak tanam biji atau 2-3 bulan dari sejak bindah tanambibit). Pada saat ini tanaman kelor hanya memiliki sistimbatang utama. Pemangkasan dapat dilakukan padaketinggian 25-50 cm di atas permukaan tanah.Pemanenan dengan cara ini akan mendorongpertumbuhan tunas baru, yang nantinya akan dapatdipanen selanjutnya setelah 30-60 hari setelah panenpertama tersebut. Kemudian panen berikutnya denganmemotong sepanjang 30-50 cm percabangan (batang) dariujung tunas (apical), atau meninggalkan batang cabangsepanjang 10-15 cm dari pangkal percabangan.

Waktu panen yang baik adalah jika dilakukan padapagi atau sore hari. Jika panen akan dilakukan pada pagihari maka sebelum dipanen daun dipastikan tidakberembun untuk menghindari pembusukan selamatransportasi.

C. Penanganan Awal Hasil Panen

Hasil panen daun atau produk TAKEDAPOT adalahbiomasa daun segar yang umumnya dapat dikonsumsidalam dua hari setelah panen dan sering kali hanyadalam sehari. Daun sangat mudah rusak dan layusehingga harus disimpan pada kondisi suhu dingin dankelembaban tinggi untuk menghindari layu yangberlebihan. Jika proses atau pemanfaatannya akanditunda sementara, maka jangan membiarkan daun-daun kelor hasil panenan menumpuk. Jika menumpukselama waktu cukup lama, maka daun kelor akan rusakkarena panas yang ditimbulkan akibat penumpukantersebut. Sebaiknya daun kelor dihamparkan denganketebalan satu-dua tumpukan daun.

Cara sederhana dan murah serta cukup efektifuntuk mempertahankan kesegaran daun kelor hasilpanen adalah dengan masukkan daun-daun hasil panentersebut ke dalam kantong plastik, dan kemudiandisimpan pada ruangan yang bersuhu sekitar 15-18 OC.

Jika proses pengeringan harus atau perludilakukan, maka proses pengeringan harus dilakukan

Page 80: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

69

dengan cepat. Pengeringan yang baik adalah dengan carapengeringan udara mengalir tanpa terkena sinarmatahari langsung. Upaya ini ditujukan agar daun kelormengering secara perlahan dan menghindari terjadinyadegradasi vitamin oleh sinar ultraviolet dari matahari.

Secara sederhana, yang memungkinkan untukdilakukan oleh petani ataupun masyarakat umumnya,ada tiga teknik pengeringan daun kelor yang dapatdigunakan, yaitu:

1. Pengeringan pada rak-rak yang ditempatkan padabangunan sederhana.

2. Pengeringan dengan cara menghamparkan daun-daunhasil panenan beralaskan tikar pada lantai bangunan.

3. Pengeringan dengan cara daun-daun kelor hasilpanenan digantung pada bentangan tali.

Teknik atau cara pengeringan di atas merupakanpengeringan dengan memanfaatkan hembusan anginyang membawa hawa cukup panas sehinggamemudahkan terjadinya penguapan air dari jaringandaun kelor tersebut. Bukan pengeringan langsungmemanfaatkan terpaan sinar matahari.

D.Nilai dan Manfaat dari TAKEDAPOT

Manfaat tanaman kelor sangat banyak (telahdiuraikan pada Bab Pendahuluan), namun terkait denganTAKEDAPOT, maka beberapa manfaatnya adalah sebagaiberikut:

1. Penyaring udara terpolusi dan sumber oksigenUdara terpolusi atau udara kotor merupakan

masalah serius bagi manusia, hal ini dikarenakan udara(yang padanya terdapat oksigen) adalah kebutuhan palingutama manusia untuk bertahan hidup. Berbagai polusiudara seperti polusi kegiatan industry (pabrik),kendaraan bermotor, asap rokok, karbon dioksida,nitrogen, ataupun debu merupakan ancaman berbahayadan serius terhadap masyarakat. Dengan menanam

Page 81: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

70

TAKEDAPOT di halaman dan di sekitar rumah makapolutan udara tersebut di atas akan diserap olehtanaman kemudian menggantinya dengan oksigenberkualitas yang diperlukan mahluk hidup terutamamanusia.

2. Menurunkan suhu udaraKota besar contohnya Jakarta memiliki suhu udara

sangat panas, selain disebabkan karena lokasinya dipesisir pantai juga salah satunya akibat kurangnyapenghijauan. Sebagai mana yang kita ketahui, Prosesfotosintesis adalah cara tumbuhan untuk menghasilkanmakanan dan energi untuk dirinya sendiri. Prosesnyamembutuhkan input berupa sinar matahari, karbondioksida dan air. Kemudian tumbuhan akanmenghasilkan glukosa, air bersih dan oksigen. Dengandemikian jika terdapat banyak tumbuhan dan tanamandi sekitar tempat tinggal manusia maka dapat dipastikanselain udara menjadi bersih juga menurunkan suhunyasehingga menjadi sejuk.

3. Sumber pangan sehat dan obat herbalTidak seperti halnya semua tabulampot,

bahwasannya akan mengalami proses fase generatif,yaitu memasuki fase pembungaan dan kemudianpembuahan. Hal inilah tujuan utama tabulampot, karenabuah yang dihasilkan adalah merupakan bentuk produkcara bertanam tanaman buah ini. Namun demikian, bagiTAKEDAPOT, hasil utama dalam bercocok tanam cara iniadalah berupa daun dari kelor. Daun-daun segar inilahyang menjadi sumber konsumsi dan makanan sehat,serta bahan herbal. Dengan kandungannya yang sangatbanyak dan beragam akan protein, serat, nutrisi, danvitamin yang berguna untuk proses metabolisme dalamtubuh manusia, tentu saja menjadikan tanaman kelor inisangat bermanfaat.

4. Obyek terapi murah dan penyaluran hobiTercekam atau yang lebih popular dikenal dengan

istilah stress adalah kondisi yang sering dialami oleh

Page 82: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

71

masyarakat yang diakibatkan tekanan aktifitas berlebihdan kondisi tidak nyaman dengan kehidupan ataupunling-kungannya. Itulah fenomena kehidupan di jamanmodern sekarang ini. Untuk mengatasi danmenanggulangi masalah stress maka rekreasi adalahsuatu cara, yaitu dengan mengunjungi tempat-tempatwisata baik di daerah pegunungan ataupun tempat-tempat wisata lainnya, yang umumnya berlokasi di luarkota (tempat hunian).

Namun demikian jika ketersediaan waktu ataupunfasilitas lainnya merupakan hambatan untuk berrekreasike luar rumah. Penghijauan di lingkungan sekitarhalaman rumah, dengan TAKEDAPOT yang tumbuhsubur dengan warna hijaunya yang segar, mungkin sajajuga karena pengaruh daripada mengkonsumsi daunnya,maka akan meghilangkan atau mengurangi stresstersebut secara bertahap.

Bagi hobbiis bercocok tanam atau mencintai bidangpertanian, khususnya tanaman-tanaman hortikulturatahunan namun tidak memiliki lahan ataupunpekarangan yang cukup luas, atau tidak memiliki waktuyang banyak untuk mengembangkan hobinya di lahanyang luas, maka TAKEDAPOT menjadi solusi penyaluranhobi tersebut. TAKEDAPOT dapat dilakukan pada lahansempit bahkan pada rumah yang tidak memilikipekarangan sekalipun, karena TAKEDAPOT dapat jugadiletakkan di atas loteng atau di atas atap yang terbuatdari beton. Terhadap TAKEDAPOT para hobiis tentudapat menyalurkan kingin-tahuannya sesuai denganilmu pengetahuan yang dimiliki terhadap keragaanpertumbuhan dan perkembangan tanaman kelor dalampot ini.

5. Peluang sumber penghasilanTAKEDAPOT tidak saja menyediakan sumber

pangan sehat yang bekelanjutan pagi penghuni rumahyang me-milikinya. Jika kepemilikan TAKEDAPOT cukupbanyak dan dengan perawatan yang baik (terutamapemupukan, pengairan, pengendalian hama-penyakit),maka kelebihan hasil panenan tentunya dapat dijual. Hal

Page 83: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

72

ini menjadi salah satu peluang usaha yangmendatangkan tambahan pendapatan bagi rumahtangga.

Terkait dengan peluang usaha karena adanya hasilpanenan yang banyak, berikut ini adalah uraian hasilpenelitian yang bertujuan pengaturan jumlah tanamanpada setiap pot agar diperoleh hasil panenan biomasadaun yang maksimal dan berkelanjutan.

Biomassa segar dan kering maksimum yang dapatdipanen dari TAKEDAPOT adalah berisikan 2-3 tanamankelor untuk pot berkapasitas 75 liter (diameter 45 cm)dan berisikan 4 tanaman untuk pot berkapasitas 100liter (diameter 55 cm). Jika jumlah tanaman lebih dari itupada masing-masing ukuran pot tersebut, tanamanbersaing untuk mendapatkan sinar matahari, nutrisi,dan air, yang dapat menyebabkan pengurangan hasil pertanaman, dikarenakan jumlah daun terbentuk sedikitataupun karena terjadinya keguguran daun, dan jugamudah terserang hama-penyakit.

Hasil penelitian penulis menunjukkan bahwatanaman kelor yang ditanam dengan jumlah populasiyang lebih banyak pada suatu ukuran pot tertentu akanmemberikan biomassa daun yang lebih tinggidibandingkan dengan yang jumlah tanamannya lebihsedikit. Beberapa hasil penelitian lainnya jugamengungkapkan bahwa terdapat korelasi positif antarapeningkatan jumlah tanam dan total produksi kelor.

Bahwa hasil maksimum biomassa daun kelordiperoleh ketika tanaman kelor dipanen pada intervalpemotongan 45-60 hari sekali juga diperoleh padapenelitian penulis. Sedangkan beberapa peneliti lainnya(di Afrika) melaporkan hasil biomassa daun kelor yanglebih tinggi pada interval pemotongan 75 hari sekali.Interval pemotongan yang lebih lama menghasilkankomponen fraksi hasil yang lebih halus (biomassa kayumeningkat), sehingga interval pemotongan 75 hari tidakcocok dalam kondisi iklim yang panas dan kering.Sedangkan hasil penelitian di daerah dengan iklim yanglebih basah, diperoleh informasi bahwa interval antara20-30 hari sekali merupakan interval yang memberikan

Page 84: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

73

hasil panenan terbaik. Pada daerah ini, hal tersebutdisebabkan jika interval pemotongan semakin singkat(atau jumlah panenan/pemotongan meningkat), makacabang-cabang yang terbentuk di atas atau lebih panjangdapat menaungi cabang yang lebih rendah, yang dapatmempengaruhi proses fotosintesis yang mungkin jugamengakibatkan pengurangan hasil total. Kondisi tersebuttentunya dapat dipahami. Pada aspek fisiologis tanaman,panenan daun (pemotongan/pemangkasan) yang terlalusering dari tanam-an akan mengurangi asimilasi nutrisiyang mempengaruhi laju pertumbuhan tanaman denganmempengaruhi per-kembangan daun.

Page 85: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

74

INFORMASI DALAM GAMBAR

Keragaan TAKEDAPOT menggunakan bibit asal stekbatang yang telah berumur 1,5 bulan sejak tanam (bibitberumur 1 bulan). Jumlah bibit asal stek dalam tiap potsebaiknya tidak lebih dari empat jika menggunakanplanter-bag atau pot berkapasitas 100 liter.

Page 86: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

75

Keragaan TAKEDAPOT pada dua pekarangan (halamanrumah) di kawasan Amor-Amor di Kabupaten LombokUtara. Tanaman kelor yang ditanam berupa hasil per-banyakan secara vegetatif-menggunakan stek batang-berjumlah 2-3 tanaman tiap pot. Pot berupa planter-bagberukuran 750 liter. Panen secara teratur dan bergilirandari sejumlah 10 TAKEDAPOT dapat memberikanpeluang mengkonsumsi sayur daun kelor setiap tiga harisekali.

Page 87: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

76

Keragaan TAKEDAPOT asal bibit vegetatif (stek batangukuran besar) berumur 1,5 bulan setelah tanam bibitberumur 1 bulan. Jika dibandingkan dengan keragaanTAKEDAPOT asal bibit vegetaif (stek batang ukurankecil), maka TAKEDAPOT ini tampak pertumbuhannyalebih lambat (gambar kiri). Namun pada saat 3 bulansetelah pindah tanam, TAKEDAPOT asal stek batangberukuran besar tumbuh dan berkembang cukup pesatdan sudah dapat dipanen (gambar kanan). TAKEDAPOTdengan memanfaatkan stek batang berukuran besartidak saja produktif dalam menghasilkan biomasa daun,namun kenampilannya yang unik dapat dijadikan sebagaielemen lansekap pekarangan, sehingga lansekappekarangan semakin indah dan menarik.

Page 88: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

77

Keragaan TAKEDAPOT asal bibit generatif (biji) saat ber-umur 2 bulan sejak pindah tanam dari bibit berumur 1bulan pada salah satu pekarangan. Tampak tanamantumbuh subur dan sudah dapat untuk dipanen pertamakali.

Page 89: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

78

DAFTAR PUSTAKA

Adinugraha H.A., Moko H. 2006. Teknik Rejuvenasi PohonDalam Pengadaan Bibit Untuk Pembangunan HutanTanaman, Informasi Teknis Vol 4. No. 1. Juni 2006. PusatPenelitian dan Pengembangan Hutan Tanaman. BadanPenelitian Dan Pemngembangan Kehutanan, Departemenkehutanan hal 1-13.

Alessandro, L.., Alberto S., Alberto B. , Alberto S., Junior A.,Simona B. 2015. Cultivation, Genetic,Ethnopharmacology, Phytochemistry and Pharmacology ofMoringa oleifera Leaves: An Overview. Int. J. Mol. Sci. 16,12791-12835.

Amouri, M., Zaid, A., Aziza, M.A., and Zanndouche, O. 2012.Life cycle analysis of Moringa oleifera biodiesel. CongresInternational sur les Energies Renouvelables etEnvironment. 19-21 Mart, 2012. Hammamet, Tunisie.

Anwar F, Bhanger, M. 2003. Analytical characterization ofMoringa oleifera seed oil grown in temperate regions ofPakistan. J Ag Food Chem 51:6558–6563

Astiko, W., Taqwim, A., Santoso, B.B. 2018. Pengaruh Panjangdan Diameter Stek Batang Terhadap Pertumbuhan BibitKelor (Moringa oleifera Lam.). Jurnal Sains Teknologi &Lingkungan. 4 (2):120-131

Baiyeri, K.P. 2003. Evaluation of nursery media for seedlingemergence and early seedling growth of two tropical treespecies. Monr J. Agric. Res 4(1) 60 – 65.

Barche, S., Kirad, K.S., A.K. Sharma and P.K. Mishra. 2013.Standardization of propagation method in drumstick cv.PKM-1. Nature and Science, 11(1):141-143

Becker, K. 2004. Moringa oleifera – an underutilized tree withamazing versatility. Departement of Horticultura, Facultyof Agriculture, University of Science and Technology,Kumasi – Ghana, West Africa

Bhatia, S. 2007. Coagulation-flocculation process for POMEtreatment using Moringa oleifera seeds extract:optimization studies. Chem Eng J 133:205–212

BPPT. 2014. IPTEK sebagai Solusi Ketahanan Energi. MediaIptek. Edisi 19.p:10-12.

Page 90: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

79

Dorria, M.M.A., Mahfouze, H.A., Ali, E.A.M., Abdelrahman, H.H.2016. Morphological, Biochemical and Molecular Studieson Jatropha curcas Seedlings. Int. J. of Chem. Tech.Research. 9(07):37-45

Fahey, J.W. 2005. Moringa oleifera: A Review of the MedicalEvidence for its Nutritional, Therapeutic, and ProphylacticProperties. Part 1. Trees for life Journal, 1:5,http://www.tljournal.org/article/phyo/20051201124931586

Fuglie, L.J. 1999. The Miracle Tree: Moringa Oleifera; NationalNutrition for the Tropics. Church World Service, Dakar.68 pp. revised in 2001 and published as the miracle tree;the multiple attributes of moringa 172pp.http://www/echotech.org/bookstore/advanced.

Fuglie, L.J. 2005. The Moringa Tree: a local solution tomalnutrition? Church World Service in Senegal.

Goss, M.2012. A study of the initial establishment of multi-purpose moringa (Moringa oleifera Lam) at various plantdensities, their effect on biomass accumulation and leafyield when grown as vegetable. Afr. J. Plant Sci.6: 125–129.

Greenwood, M.S. 2000. Primary productivity of Norway sprucewith increasing stand age. In. What doas cause age-related decline in forest productivity?. Age DeclineSymposium Notes. ESA Annual Meeting, Snowbird, Utah.

Hairiah K dan Rahayu S, 2010. Mitigasi perubahan iklim.Agroforestri untuk mempertahankan cadangan karbonlanskap. Proc.Simposium Kopi, Bali, 4-5 Oktober 2010.

Haryadi, N.K. 2011. Kelor Herbal Multikhasiat. Solo: DeltaMedia.

IPCC, 2001. Climate change 2001: Impacts, adaptation andvulnerability. Report of the working group II. CambridgeUniversity Press, UK, p 967.

Irawati H., N. Setiari. 2006. Pertumbuhan tunas lateraltanaman nilam (Pogostemon cablin Benth) setelahdilakukan pe-mangkasan pucuk pada ruas yang berbeda.Laboratorium Biologi Struktur dan Fungsi Tumbuhan.Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.Universitas Diponogoro.

Johan, M.E. 2007. Pengaruh Tinggi Pangkasan dan TinggiJendangan Terhadap Pertumbuhan dan hasil PucukBasah pada Tanaman Teh Asal Biji. Jurnal Volume 8Nomor 1. http://www.ritc.or.id/publikasi/volume-8-nomor-1-2.html. [8 September 2018].

Page 91: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

80

Kadiman, K. 2006. Pengembangan Teknologi Bioenergi diIndonesia. Seminar Nasional Pengembangan dan Peman-faatan Jarak Pagar Sebagai Bio-Energi di Indonesia. HotelShangri-La, Jakarta 25 Februari 2006.

Keraf, S. 2006. Kebijakan Energi Nasional. Seminar NasionalPengembangan dan Pemanfaatan Jarak Pagar SebagaiBio-Energi di Indonesia. Hotel Shangri-La, Jakarta 25Februari 2006.

Krisnadi, A.D. 2013. e-Book Kelor Super Nutrisi. Blora:KELORINA.COM.

Makkar H.P.S and K. Becker (1997). Nutrients and anti-qualityfactors in different morphological parts of the Moringaoleifera leaves. Animal feed science and Technology 128(3):3 11-322.

Manurung, R. 2006. Minyak Jarak Pagar Murni (Pure JatrophaOil) Bahan Baku Pengganti Bahan Bakar Minyak.Seminar Nasional Pengembangan dan Pemanfaatan JarakPagar Sebagai Bio-Energi di Indonesia. Hotel Shangri-La,Jakarta 25 Februari 2006.

Marini R. P. 2003. Physiology of pruning fruit trees. VirginiaCooperativ Extension. 422-025p.

Mendieta-Araica B, Spörndly E, Reyes- Sánchez N, Salmerón-Miranda F, Halling M (2013). Biomass production andchemical composition of Moringa oleifera under differentplanting densities and levels of nitrogen fertilization.Agroforest. Syst. 87:81-92.

Morton, J.F. 1991. The horseradish tree, Moringapterygosperma (Moringaceae)—A boon to Arid Lands?Econ. Bot. 45: 318–333.

Ojiako, F.O.; Adikuru, N.C.; Emenyonu, C.A. 2011. Criticalissues in Investment, Production and Marketing ofMoringa oleifera as an Industrial Agricultural raw materialin Nigeria. J. Agric.Res. Dev.10: 39–56.

Olivier, C. (2000) Intensive moringa oleifera cultivation in theNorth of Senegal. http://www.moringanews. org/documents/leafproduction.doc.

Palada MC, and Changl LC. (2003). Suggested culturalpractices for Moringa. International Cooperators’ GuideAVRDC. AVRDC pub # 03–545 www.avrdc.org.

Palada, M.C. 1996. Moringa (Moringa oleifera Lam.): A versatiletree crop with horticultural potential in the subtropicalUnited States. HortScience. 31: 794–797.

Raden I., B.S. Purwoko, Hariyadi, M. Ghulamahdi, E. Santosa.2009. Pengaruh Tinggi Pemangkasan Batang Utama dan

Page 92: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

81

Jumlah Cabang Primer yang Dipelihara terhadapProduksi Minyak Jarak Pagar (Jatropha curcas L). JurnalAgronomi Indonesia. 37(2): 159-166.

Ramachandran, C.; Peter, K.V.; Gopalakrishnan, P.K. 1980.Drumstick (Moringa oleifera): A multipurpose Indianvegetable. Econ. Bot. 34: 276–283.

Rashid U., Anwar F., Moser B. R., Knothe G., (2008), Moringaoleifera oil: A possible source of biodiesel. BioresourceTecnology 99:8175-8179

Rasmani, Parwata, I.G.M.A., Santoso, B.B. 2018. PertumbuhanBibit Tanaman Kelor (Moringa oleifera Lam.) PadaBeberapa Macam Media Organik dengan TeknikPembibitan Tidak Langsung. Jurnal Sains Teknologi &Lingkungan 4 (2):132-143

Saad, S. 2006. Strategi Pemberdayaan Masyarakat PesisirMelalui Pengembangan Jarak Pagar. Seminar NasionalPengembangan dan Pemanfaatan Jarak Pagar SebagaiBio-Energi di Indonesia. Hotel Shangri-La, Jakarta 25Februari 2006.

Santoso, B.B., I.G.M.A. Parwata. 2017. Viabilitas Biji danPertumbuhan Bibit Kelor (Moringa oleifera Lam.). JurnalSains Teknologi & Lingkungan. 3(2):1-8

Santoso, B.B. 2012. Keragaan Hasil Jarak Pagar (Jatrophacurcas L.) pada Berbagai Umur Pemangkasan. JurnalAgronomi Indonesia 40(1): 69 – 76.

Santoso, B.B., I.G.M.A. Parwata, I.N. Soemeinaboedhy. 2017.Pembibitan Tanaman Kelor (Moringa oleifera Lam.) ArgaPuji Press. Mataram.

Santoso, B.B., I.W. Sudika, I.K.D. Jaya, I.G.P.M. Aryana. 2014.Hasil Biji dan Kadar Minyak Jarak Kepyar Lokal BeaqAmor (Ricinus communis L.) pada Berbagai UmurPemangkasan Batang Utama. Jurnal Agronomi Indonesia42 (3): 244–249

Santoso, B.B. and Parwata, IG.M.A. 2014. Seedling Growthfrom Stem Cutting with Different Physiological Ages ofJatropha curcas L. of West Nusa Tenggara Genotypes. Int.J. of App. Sci. and Tech. 4(6):5-10.

Santoso, B.B., Hasnam, Hariyadi, Susanto, S., Purwojo, B.S.2008. Perbanyakan Vegetatif Tanaman Jarak Pagar(Jatropha curcas L.) dengan Stek Batang: PengaruhPanjang dan Diameter Stek (Vegetative Propagation ofPhysic Nut (Jatropha curcas L.) by Stem Cuttings: Effectsof Cutting Length and Diameter). Bul. Agron. 36(3): 255–262.

Page 93: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

82

Siagian, A.R., Sutardi, I.S. Indraty. 1994. Umur bibit dan dayaadaptasi pasca penanaman bibit karet (Heveabraziliensis). Risalah Penelitian. 18:12-18. [Indonesia]

Wilson, S.B., Stoffella, P.J. and Graetz, D.A. (2001). Use ofCompost as a media amendment for containerizedproduction of two subtropical perennials. J. Environ Hort.19 (1): 37-42.

West Virginia Department of Agriculture. Container Gardening.Kent Leonhardt, Commissioner. www.agriculture.wv.gov

Pustaka WEB:

https://www.slideshare.net/NAVNEETMAHANT/insect-pest-of-drumstick

http://www.nbair.res.in/insectpests/imageindex.php?keyword=S

https://www.slideshare.net/AkshayChittora/insect-pests-of-amaranthus-and-moringa-53613459

https://www.alamy.com/cotton-or-old-world-bollworm-helicoverpa-armigera-caterpillar-feeding-image5289971.html

https://de.depositphotos.com/1022779/stock-photo-hairy-caterpillar.html

Page 94: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

83

DAFTAR ISTILAH

Absorpsi (aktif), pergerakan ion-ion dan air ke dalam akartanaman sebagai hasil prosesproses metabolisme olehakar, dan seringkali melawan gradien aktifitas. Absorpsi(pasif), pergerakan ion-ion dan air ke dalam akartanaman sebagai hasil difusi sepanjang gradien aktifitas.

Adaptasi, adalah proses penyesuaian diri pada makhluk hidupdengan lingkungan atau dengan cara hidupnya sehinggadapat terus mempertahankan kehadirannya.

Aeroculture atau aerokultur adalah metode darimenumbuhkan tanaman tanpa tanah dengan memberimereka semprotan atau tetesan yang terus-menerus yangmembasahi akar dengan air dan nutrisi.

Agriculture atau pertanian adalah kegiatan pemanfaatansumber daya hayati yang dilakukan manusia untukmenghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atausumber energi, serta untuk mengelola lingkunganhidupnya.

Air, adalah semua air yang terdapat di atas maupun di bawahpermukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini airpermukaan, air hujan, dan air laut yang dimanfaatkan didarat. Sumber air, adalah tempat/wadah air baik yangterdapat pada, di atas, maupun di bawah permukaantanah (dalam penjelasan termasuk dalam pengertian;sungai, danau, mata air, aquifer, situ, waduk, rawa danmuara serta dijelaskan sifat wadah air yang keringpermanent).

Air tersedia, air tanah yang bertahan sesudah kelebihannyateratur, yaitu Antara kapasitas lapangan dan titik layupermanen.

Bahan bakar nabati (BBN), adalah bahan bakar yang diperolehatau dibuat atau berasal dari biomassa. Sementara itubiomassa adalah bahan-bahan organik yang berasal daritumbuhan atau hewan, maupun produk atau limbahindustry budidaya pertanian.

Bare-root, salah satu metode yang digunakan dalammemudahkan transportasi tanaman yang dilakukandengan membiarkan akar tanpa media.

Page 95: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

84

Bedengan, tanah yang ditinggikan dari sekitarnya untuktempat tumbuh tanaman.

Benih (seed), adalah tanaman atau bagiannya (biji) yangdipergunakan untuk memperbanyak ataumengembangbiakan tanaman (tujuan budidayatanaman).

Bibit, bahan tanaman berasal dari benih yang telah ditumbuhkembangkan atau bibit yang berasal dari bagianvegetative tanaman. Bibit, semua bagian tanaman yangdigunakan untuk perbanyakan/perkembangbiakan.

Biji (grain), bagian tanaman hasil perbanyakan generative yangdigunakan untuk kepertingan ekonomi.

Biodiesel, lebih tepat disebut FAME (fatty acid methyl ester),merupakan BBN yang digunakan untuk menggerakkanmesin-mesin diesel sebagai pengganti solar.

Budidaya tanaman keras atau semak belukar yang dipeliharauntuk produksi komersial disebut perkebunan atauorchard.

Dripculture atau budidaya infus adalah metode hidroponikpada tanaman yang tumbuh dengan memberikan nutrisiyang menetes perlahan ke media lembam di manatanaman tumbuh

Dominasi Pucuk Apikal, pengaturan pertumbuhan padatanaman dimana auksin dihasilkan oleh tunas apical(cabang utama) menghambat pertumbuhan tunas-tunaslateral pada cabang yang sama.

Dosis, takaran pupuk atau pestisida yang diberikan seluruh-nya per satuan luas lahan.

Draenase, gerakan air meninggalkan sistim perakaran danmedia tumbuh (area pertanaman). Drainase, sistempembuangan air tanah atau air permukaan baik melaluicara alami maupun buatan.

Efektif adalah tepat pada sasaran atau mempunyai akibatyang tepat. Efisien adalah dengan tenaga dan biaya yangtersedia mendapat hasil sebesar-besarnya.

Electroculture atau kultur elektronik adalah penggunaanlistrik (dan magnet) untuk merangsang pertumbuhantanaman, termasuk penggunaan radio, cahaya buatan,dan aplikasi suara buatan.

Energi hijau, sumber daya yang berasal dari tumbuhan yangdilambangkan dengan warna hijau.

Energi terbarukan, energi yang berasal dari bahan yangditanam (tumbuhan) yang dibudidayakan oleh manuasia

Page 96: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

85

dan selanjutnya dipanen dan diolah menjadi bahan bakarsecara berkesinambungan.

Etiolasi, pertumbuhan pemanjangan suatu batang (cabangdan ranting) akibat kurang mendapatkan cahayamatahari.

Fotosintat, atau sering disebut pula sebagai asimilat, yaituhasil dari fotosintesis seperti karbohidrat yang disimpansebagai cadangan makanan.

Floriculture adalah budidaya dan pengelolaan tanaman hiasterutama tanaman berbunga indah.Citriculture adalah budidaya buah jeruk dan limau.Viticulture / viniculture atau Vitikultur adalah usahabudidaya produksi dan pemasaran anggur. sedangtentang pembuatan anggur sebagai minuman winedisebut oenology.

Generatif, suatu periode pertumbuhan dan perkembangan daritanaman yang dicirikan oleh adanya pembentukan organgeneratif seperti bunga maupun buah.

Hama, organisme yang dianggap merugikan dan tak diinginkandalam kegiatan sehari-hari manusia. Walaupun dapatdigunakan untuk semua organisme, dalam praktik istilahini paling sering dipakai hanya kepada hewan.

Hortikultura (horticulture) berasal dari bahasa Latin hortus(tanaman kebun) dan cultura/colere (budidaya), dandapat diartikan sebagai budidaya tanaman kebun.Kemudian hortikultura digunakan secara lebih luasbukan hanya untuk budidaya di kebun. Istilahhortikultura digunakan pada jenis tanaman yangdibudidayakan. Bidang kerja hortikultura meliputipembenihan, pembibitan, kultur jaringan, produksitanaman, hama dan penyakit, panen, pengemasan dandistribusi. Berbeda dengan agronomi, hortikulturamemfokuskan pada budidaya tanaman buah(pomologi/fruticulture), tanaman bunga (floriculture),tanaman sayuran (olericulture), tanaman obat-obatan(biofarmaka), dan taman (lansekap). Hortikultura adalahilmu budidaya tanaman mulai dari penelitian dalamdisiplin propagasi tanaman dan budidaya, produksitanaman, pemuliaan tanaman dan genetika. rekayasa,biokimia tanaman, dan fisiologi tanaman. Yang bertujuanuntuk meningkatkan hasil panen, kualitas, nilai gizi, danketahanan terhadap serangga, penyakit, dan tekananlingkungan. Hortikultura biasanya mengacu pada skalayang lebih kecil, sementara pertanian mengacu pada

Page 97: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

86

budidaya skala besar tanaman. (Hortikultura dari bahasaYunani kuno hortus, yang berarti kebun dan cultura yangberarti penanaman).

Iklim mikro, keadaan dalam suatu lingkungan yang sangatkecil, misalnya di dalam tajuk dedaun tanaman (Sebagailawan di luar tajuk – iklim makro)

Kanopi, adalah suatu istilah yang sama artinya dengan tajuk,yaitu sistim percabangan berikut daunnya pada suatutanaman. Rangkuman keseluruhan daun-daun suatupertanaman atau tanaman.

Kapasitas Pertukaran Kation (KPK), Kemampuan tanah untukmenarik/mengikat ion-ion bermuatan positif (kation)seperti Ca2+, Mg2+, K+, dinyatakan dalam mili-ekivalen/100 gram tanah.

Kekeringan, adalah keadaan dimana kebutuhan air tanamantidak dapat lagi dipenuhi oleh pasokan air baik daricurah hujan maupun irigasi sehingga menyebabkantanaman menjadi layu.

Kompetisi, adalah suatu interaksi dimana satu organismemenekan yang lain untuk mendapatkan nutrisi, ruangdan sebagainya seperti dua spesies berebut untukmembatasi jumlah nutrisi, O2 atau keperluan lainnya.

Kompos, adalah salah satu bahan organik yang telah terjadipelapukan, sehingga dapat digunakan sebagai pupuk dandiberi nama pupuk kompos.

Konsentrasi, adalah tingkat kepekatan cairan semprot.Konsentrasi dinyatakan dalam cc/lt, g/lt.Contoh: 2cc/ltair.

Lahan Potensial KritisLahan potensial kritis adalah lahan yang masih produktifbila diusahakan untuk pertanian tanaman pangan.Namun demikian bila pengelolaan lahan yang diterapkantidak didasarkan pada kaidah-kaidah konservasi tanahdan air, maka lahan akan rusak dan cenderung menjadilahan semi kritis atau bahkan lahan kritis.

Leher akar atau pangkar akar, atau collum yaitu bagian akaryang bersambungan dengan pangkal batang.

Malnutrisi, menurut Depkes RI (1999), mendefiniskan sebagaikeadaan terang gizi yang disebabkan oleh rendahnyakonsumsi energi dan protein dalam keadaan sehari-harisehingga tidak memenuhi dalam angka kecukupan gizi.Sedangkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),mendefinisikan sebagai “ketidakseimbangan selulerantara pasokan nutrisi dan energi dan kebutuhan tubuh

Page 98: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

87

terhadap mereka untuk menjamin pertumbuhan,pemeliharaan, dan fungsi tertentu.”

Meristem, satu kelompok sel yang sangat aktif membelah.Biasanya terjadi pada ujung akar, ujung pucuk, dan padakambium.

Monoculture atau monokultur adalah produksi pertaniandengan satu tanaman tunggal di wilayah yang luas. Halini banyak digunakan dalam industri pertanian moderndan pelaksanaannya telah diizinkan untuk panen besardengan tenaga kerja yang minimal.

Naungan, atap, penutup bidang atas tanaman untukmengurangi atau menutup sama sekali daripencahayaan.

Pascapanen, adalah tahapan kegiatan yang dimulai sejakpemungutan (pemanenan) hasil pertanian sampaipemasaran produk hingga produk tersebut sampai kekonsumen.

Polyculture atau Polikultur adalah pertanian denganmenggunakan beberapa tanaman dalam ruang yangsama, meniru keragaman ekosistem alami, danmenghindari dominasi tanaman tunggal, ataumonokultur. termasuk rotasi tanaman, multi-tanam,tumpangsari, penanaman pendamping, gulmamenguntungkan, dan gang tanam.Contoh polikultur yangumum adalah tumpang sari (multiple cropping), tumpangsela (intercropping), wana tani (jagung atau kacang disela-sela tanaman hutan) dan mina tani (ikan air tawar disawah) dan tumpang gilir.

Permaculture atau permakultur merupakan suatu pendekatanuntuk merancang pemukiman manusia dengan sistempertanian yang menyerupai hubungan yang ditemukan diekologi alamiahnya. Disebut juga pertanian organik.Arboriculture adalah budidaya, manajemen, dan studiindividu pohon, semak, tanaman merambat, dantanaman berkayu keras untuk tujuan ornamentasi,dekorasi dan peneduh.

Repotting, menanam ke dalam pot, dan biasanya disertaidengan ganti media; pemindahan tanaman dari pot yangsudah padat akarnya ke pot yang lebih besar.

Root-balling, salah satu metode yang digunakan dalammemudahkan transportasi tanaman yang dilakukandengan membungkus bola akar beserta mediatumbuhnya.

Page 99: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

88

Sawah, lahan usahatani yang secara fisik permukaan tanahnyarata, dibatasi oleh pematang, dapat ditanami padi danpalawija tanaman pangan lainnya. Sawah Irigasi, adalahsawah yang sumber air utamanya berasal dari air irigasi.Sawah Tadah Hujan, adalah sawah yang sumber airutamanya berasal dari curah hujan.

Semai atau semaian, benih tumbuhan (yang sudahberkecambah) yang akan ditanam lagi sebagai bibit ditempat lain seperti polybag dan lain sebagainya.menyemai, menanam atau (menaburkan) benih (biji-bijian) di tempat yang tersedia untuk menghasilkan bibittanaman yang akan ditanam lagi di tempat lain.pesemaian atau persemaian, tempat menyemai(kan)bibit pohon (biji-biji atau bahan tanam lainnya).

Sylviculture atau silvicultur: pengembangan dan perawatanhutan, mulai dari membuat, mengelola, menggunakandan melestarikan hutan untuk kepentingan manusia.Fruticulture / Pomeculture atau frutikultur adalahbudidaya mulai dari pembenihan, produksi hinggapemasaran buah-buahan. Sedang Pomologi adalah ilmutentang buah-buahan.

Stek, potongan atau bagian vegetatif tanaman (akar, batang,daun) yang digunakan untuk bahan perbanyakantanaman bersangkutan.

Tanah (soil), tubuh alam yang berasal dari hancuran batuandan bahan organik.

Tegalan/Tanah Darat RinganTegalan/tanah darat ringan adalah sebidang tanah yangdiusahakan/dimanfaatkan untuk pertanian lahan keringantara lain padi gogo dan palawija.

Tegal/kebun/ladang/humaLahan kering yang ditanami tanaman musiman sepertipadi ladang, palawija/hortikultura dan letaknnyaterpisah dengan halaman sekitar rumah.

Tunas Aksilar (Axillary Bud), tunas-tunas yang tumbuh danberkembang di ketiak daun.

Tunas, struktur rudimenter (dasar atau tidak sempurna) darijaringan meristematik yang memiliki potensi untuktumbuh dan berkembang menjadi struktur vegetatif,reproduktif ataupun keduanya.

Page 100: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

89

Bambang Budi Santoso, dilahirkan diMataram, NTB,10 Juni 1963. Seluruh pendidikannyadiselesaikan di Kota Mataram, NTB. SarjanaPertanian (Agronomi) diperoleh pada 1987 diFakultas Pertanian Universitas Mataram.Pendidikan Master pada bidang IntegratedAgriculture ditempuhnya di Faculty of Tropicaland Sub-Tropical Agriculture (Agronomy andPlant Breeding Institute), George August

University of Goettingen, Germany pada 1997. Pendidikan programDoktor diselesaikan pada Desember 2008 pada bidang Agronomi diSekolah Pasca-sarjana IPB, Bogor. Ilmunya diterapkan di FakultasPertanian Universitas Mataram sebagai staf pengajar, sejak 1988.Buku-buku yang telah diterbitkan sebelum buku ini meliputi Bijidan Teknologi Benih Kelor (Moringa oleifera Lam.), pada 2018,Pembibitan Tanaman Kelor (Moringa oleifera Lam.) pada 2017,Pembungaan Tanaman Jarak Pagar NTB pada 2015, Grafting-Teknik Memperbaiki Produktivitas Tanaman Jarak Pagar pada2013, Tinjauan Agronomi dan Teknologi Budidaya Jarak Pagarpada 2011, Deskripsi Botani Jarak Pagar pada 2011, danPembiakan Vegetatif dalam Hortikultura pada 2010, serta Fisiologidan Teknologi Pascapanen Hortikultura, pada 1995.

I Gusti Made Araya Parwata, dilahirkan diPerasi, Karangasem, Bali pada 26 Maret 1963.Pendidikan dasar-menengah diselesaikan diKarangasem, Bali.Lulus sebagai sarjana Pertanian (Agronomi)pada Fakultas Pertanian Universitas Matarampada 1987. Gelar Master bidang Agriculture(Seed Technology) diraih dari School of NaturalResources and Vetenery Science, The University

of Queensland, Australia pada 2001. Program Doktor bidangAgronomi diselesaikan pada Sekolah Pascasarjana UGM,Yogyakarta pada Januari 2011. Hingga saat ini, sebagai DosenTetap Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian,Universitas Mataram. Buku-buku yang telah diterbitkan meliputi,Biji dan Teknologi Benih Kelor (Moringa oleifera Lam.) diterbitkanpada 2018, Pembibitan Tanaman Kelor (Moringa oleifera Lam.)pada 2017, Pembungaan Tanaman Jarak Pagar NTB pada 2015,dan Grafting-Teknik Memperbaiki Produktivitas Tanaman JarakPagar pada 2013.

Page 101: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

90

Jayaputra, dilahirkan di Taliwang, SumbawaBarat, Nusa Tenggara Barat pada 30 Oktober1963. Pendidikan Dasar dan Menegah Pertamadiselesaikan di Taliwang Kabupaten SumbawaBarat, dan Pendidikan Menegah Atasdiselesaikan di Kota Mataram. SarjanaPertanian (Hortikultura) diperoleh pada tahun1988 di Fakultas Pertanian Universitas MataramNusa Tenggara Barat. Gelar Master pada bidang

Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga diperoleh pada tahun2001 di Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Sejak tahun1989 hingga sekarang tercatat sebagai dosen tetap pada FakultasPertanian Universitas Mataram. Berpengalaman dalampengembangan (pengelolaan) tanaman hortikultura sebagai sumbergizi pada sistim tanam di pekarangan.

Page 102: Tanam Kelor Dalam Pot...A. Biji dan Benih 15 B. Persiapan Benih 16 C. Pembibitan 18 1. Persiapan media pesemaian dan pembibitan 19 2. Penaburan benih 21 3. Pemeliharaan semai 22 4

Nomor Pencatatan Hak Cipta000144912

TAKEDAPOT merupakan sebuah terminologi atau singkatan dariTanam Kelor Dalam Pot, yang dipandang sebagai sebuah solusi daripermasalahan yang sedang dihadapi oleh masyarakat yang memiliki lahanterbatas namun di lain sisi berkemauan bercocok tanam tanaman yangmemberikan manfaat bagi kehidupan sehari-hari. Ataupun sebagai solusimenghadirkan sayuran sehat di halaman rumah, dan sekaligus sebagaipenghijauan pekarangan di perkotaan. Tanpa lahan yang luas, bercocoktanam kelor, si tanaman serba guna, masih dapat dilakukan.

Menanam kelor memang terbilang mudah, namun ketersediaan teknikbercocok tanam yang berpeluang memberikan hasil yang lebihmenguntungkan dan berkelanjutan belum tersedia, apalagi TAKEDAPOT.Buku (monograp) ini dipersiapkan dengan harapan dapat berfungsisebagai suatu panduan dalam mempersiapkan sumber pangan (sayuran)sehat yang efektif dan efisien dalam memanfaatkan pekarangan yangterbatas luasnya.

LPPM Unram PressJln. Pendidikan No. 37 Mataram-NTB 83125Telp: (0370) 641552 Fax: (0370) 638265e-mail: [email protected]: www.lppm.unram.ac.id