tanfidz muktamar ikatan pelajar muhammadiyah xvii€¦ · muhammadiyah adalah spirit sejarah dan...
TRANSCRIPT
“Gerak Melintas Setengah Abad Pelajar Muhammadiyah, Penguatan Komunitas untuk Gerakan Pelajar
Kreatif”
TANFIDZ MUKTAMARIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH XVII
Yogyakarta, 2-8 Juli 2010
Pimpinan PusatIkatan Pelajar Muhammadiyah
Periode 2010-2012
EditorDzulfikar Ahmad Tawalla
M. Arif HidayatullohMarjuansyah
Indra Jaya Sikumbang
Desain CoverSurya Sarana Grafika
Lay Out & CetakSurya Sarana Grafika
PenerbitPimpinan Pusat
Ikatan Pelajar MuhammadiyahJl. KHA. Dahlan No. 103 Yogyakarta
Telp./Fax. 0274-411293Jl. Menteng Raya No. 62 Jakarta
Telp./Fax. 021-3103940email. [email protected]
web. www.ipm.or.id
iiiT A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
PENGANTARKETUA UMUM PIMPINAN PUSAT
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH2010-2012
Assalamu’alaikum Wr. Wb.Tak ada kalimat yang lebih bermakna dan penuh syukur selain alhamdulillahirabbil ‘alamin. Nikmat yang luar biasa karena akhirnya Muktamar IPM XVII dapat berlangsung dengan lancar. Proses panjang yang cukup menyita energi
dan pikiran demi langkah gerakan IPM selama dua tahun kedepan 2010-2012.
Muktamar IPM XVII merupakan Muktamar pertama setelah perubahan nomenklatur Ikatan Remaja Muhammadiyah menjadi Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Muktamar IPM XVII menjadi momentum sejarah baru bagi IPM ditengah pusaran Muhammadiyah dalam abad kedua. Muktamar yang berbarengan dengan Muktamar Satu Abad Muhammadiyah adalah spirit sejarah dan teologis gerakan yang menjadi tumbuh kembangkan harapan gerakan yang lebih progressif dan kreatif.
Basis-basis gerakan IPM yang ada diranting harus bisa massif sebagai sumber motor penggerak ikatan dan inspirasi kreatifitas yang tak kenal henti. IPM tidak akan mudah menjadi garda terdepan gerakan jika
ivT A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
hasil dari Muktamar XVII yang ditetapkan tidak dapat diaplikasikan dilapangan.
Kita semua berharap semua keputusan Muktamar dapat ditaati dan dilaksanakan disemua jenjang struktur pimpinan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (Ranting, Cabang, Daerah, Wilayah maupun Pusat). Memasuki usia emas ke-50 IPM memiliki beban berat sebagai central ideology dan perkaderan di Persyarikatan Muhammadiyah, maka kebijakan yang ditelurkan haruslah menjadi pijakan dalam melakukan berbagi agenda gerakan.
Semoga dengan terbitnya Tanfidz Muktamar IPM XVII menjadi pijakan gerakan yang matang untuk melakukan terobosan tafsir gerakan disemua ranah strutural dalam rangka menjawab tantangan zaman.
Nuun Wal Qalami Wamaa Yasthuruun.Wassalamu’alaikum Wr Wb.
Jakarta, 18 Agustus 2010Slamet Nur Achmad Effendy
vT A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
Pengantar Ketua Umum PP IPM .............................. iiiDaftar Isi ...................................................................... v
Surat Keputusan Tentang Pengesahan Tanfidz ..... 1Surat Instruksi Tentang Pelaksanaan Tanfidz ........ 2Keputusan Induk Muktamar XVII IPM ................... 3Surat Keputusan Pengesahan Susunan PP IPM ..... 8
Tanfidz Muktamar XVII IPM .................................... 9 Muqoddimah ...................................................... 11 Anggaran Dasar IPM ......................................... 11 Kepribadian IPM ................................................ 23 Janji Pelajar Muhammadiyah ........................... 36 Gerakan Pelajar Kreatif ...................................... 37 Arah Strategi Gerakan Pelajar Kreatif ............ 41 Agenda Aksi IPM ............................................... 46
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IPM .................................................................. 61 Anggaran Dasar IPM ......................................... 63 Anggaran Rumah Tangga IPM ........................ 81 Struktur Pimpinan IPM ..................................... 125 Kebijakan dan Program-Program Bidang IPM .......................................................... 132 Rekomendasi Muktamar XVII IPM ................. 141
DAFTAR ISI
viT A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
1T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
2T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
3T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
KEPUTUSAN INDUK MUKTAMAR XVIIIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
TAHUN 2010
Nomor: VI-SK-Muktamar XVII/A.2/PP. IPM-006/2010Tentang Keputusan Muktamar XVII IPM
Muktamar XVII Ikatan Pelajar Muhammadiyah setelah:
Menimbang : Tema “Melintasi Setengah Abad Pelajar
Muhammadiyah : Penguatan Komunitas untuk Gerakan Pelajar Kreatif
Memperhatikan : 1. Pidato Sambutan Ketua Umum PP
Muhammadiyah periode 2005-2010 Prof. Dr. H. Din Syamsudin
2. Pidato Sambutan Ketua Umum PP IPM Periode 2008-2010 Ipmawan Deni Wahyudi Kurniawan
3. Usul dan saran dari Peserta Muktamar
Mengingat : 1. Anggaran Dasar IPM Pasal 292. Anggaran Rumah Tangga IPM Pasal 33
MEMUTUSKANMenetapkanPertama : Laporan Pertanggungjawaban Pimpinan Pusat
Ikatan Pelajar Muhammadiyah periode Muktamar
4T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
XVI (2008-2010)
Kedua : Progress Report dan Pandangan Umum Pimpinan
Wilayah Ikatan Pelajar Muhamamdiyah se-Indonesia
Ketiga : Mengesahkan Anggota Sidang Komisi A, B, C
Muktamar XVII Ikatan Pelajar Muhamamdiyah
Keempat : Mengesahkan Hasil Pembahasan Sidang Komisi
Muktamar XVII Ikatan Pelajar Muhamamdiyah, yaitu
Komisi A : Muqoddimah, Kepribadian, dan Janji Pelajar
Komisi B : AD, ART, dan Rekomendasi Komisi C : Gerakan Pelajar Kreatif, Arah Strategis,
Agenda Aksi
Kelima : Mengesahkan Hasil Pemilihan Ketua Umum
dan Formatur Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhamamdiyah periode 2010-2012, yaitu:
Ketua Umum : Slamet Nur Achmad Effendy Formatur :
Infa Wilindiya Zulfikar Ahmad Tawalla Nasrullah Putra Batu bara Sedek Bahta Dede Kurniasih Danik Eka Agus Suroyo
5T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
Keenam : Keputusan ini berlaku sejak ditetapkannya
Ditetapkan di :Gedung Dakwah Muhammadiyah Bantul
Pada : 8 Juli 2010Pukul : 00.30
Ketua,dto
Latif Ajron
Sekretaris,dto
Galih Ayu Kinanti
Anggotadto
Dedi Setiawan
6T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
7T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
8T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
TANFIDZ MUKTAMAR XVIIIKATAN PELAJAR MUHAMAMDIYAH
10T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
11T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
MUQODDIMAHANGGARAN DASAR IKATAN PELAJAR
MUHAMMADIYAH
“Dengan nama Allah yang maha pemurah dan maha penyayang. Segala puji bagi Allah yang menguasai alam semesta. Yang maha pemurah dan maha penyayang. Yang menguasai pada hari pembalasan. Hanya kepada Engkau, hamba menyembah dan hanya kepada Engkau, hamba memohon pertolongan. tunjukilah kami jalan yang lurus hamba akan jalan yang lurus. Jalan orang-orang yang telah Engkau beri kenikmatan yang tidak dimurkai dan tidak tersesat.” (QS. Al-Fatihah ayat 1-7).
12T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
دا رسول الله ن ممشهد أ
الله و أ
ن لا إله إلا
شهد أ
أ
رسولا ود نبيا رضيت بالله ربا وبالإسلام دينا وبمحم
“Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah. Saya rela Allah Tuhan saya, Islam adalah agama saya, dan Muhammad adalah nabi dan rasul saya.”
Ikatan Pelajar Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa yang harus disembah dan dimintai pertolongan. Tiada Tuhan selain Dia. IPM meyakini sejak awal kehidupan, manusia sudah bersaksi atas ketuhanan Allah swt, sebagaimana disebutkan dalam firmannya:
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah aku ini Tuhanmu?” mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), Kami menjadi saksi”. (kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”, (Q.S. Al A’raaf : 172)
13T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
Agama Islam adalah agama Allah yang dibawa sejak Nabi Adam hingga Nabi Muhammad SAW dan diajarkan kepada umatnya masing-masing untuk mendapatkan hidup bahagia di dunia dan akhirat. Karena itu, Muhammad sebagai nabi dan rasul terakhir sekaligus sebagai penyempurna agama-agama sebelumnya. Dengan beliaulah kita harus mencontoh perilakunya.
Dengan semangat itulah IPM berkeyakinan mampu menjadi sebuah organisasi yang selalu melakukan amar makruf nahi munkar. Sebuah amaliyah yang selalu dilakukan oleh Muhammadiyah sebagai induk IPM. Amar makruf nahi mungkar tersebut didorong oleh firman Allah dalam Al-Qur’an
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan ummat yang menyeru kepada yang ma’ruf (Kebajikan) dan mencegah dari yang munkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran ayat 104).
Kelahiran IPM yang jatuh pada tanggal 18 Juli 1961 tentu tidak lahir pada ruang yang hampa. Dia lahir atas kesadaran kolektif di internal Muhammadiyah, bahwa sekolah-sekolah Muhammadiyah yang pada saat itu sudah berkembang perlu dibentengi ideologi Islam agar akidah mereka kuat atas berkembangnya ideologi komunis pada saat itu.
Namun dalam perjalanannya, IPM tidak hanya menjadi organisasi elitis yang tidak menyentuh basis
14T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
perjuangannya, yaitu pelajar. Karena itu, tuntutan terhadap IPM untuk benar-benar berjuang dan berpihak pada pelajar pun memiliki landasan utama sebagaimana yang termaktub dalam ayat suci Al-Qur’an:
“Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imran ayat 110).
Karena itu, jika IPM ingin dikatakan sebagai organisasi unggulan, maka dia harus terlibat aktif pada persoalan-persoalan riil di tingkatan pelajar. Tentunya, IPM tidak boleh terlena oleh kejayaan-kejayaan masa lalu dan menjadi diam di masa sekarang. Justru masa lalu itu dijadikan spirit bagi IPM untuk menjadi pelopor, pelangsung, dan penyempurna gerakan Muhammadiyah di masa yang akan datang. Di sinilah kaderisasi di IPM diharapkan mampu menjadi anak panah Muhammadiyah. Landasan untuk melihat masa depan itu tertuang dalam ayat Al-Qur’an yang berbunyi:
15T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
“dan hendaklah takut kepada Alloh orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa kepada Alloh dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar” (QS An-Nisa : 9)
Apa yang telah dilakukan hari ini dan masa lalu harus menjadi cermin untuk berbuat di masa yang akan datang dan tidak meninggalkan generasi yang lemah, sehingga dalam gerakannya IPM mampu meninggalkan generasi-generasi yang kuat dalan berilmu, karena ilmu adalah harta paling barharga bagi seorang pelajar. Karena memang segala sesuatu harus berlandaskan ilmu yang bisa diterima oleh akal. Dan dengan iman dan ilmu derajat manusia diangkat. Hal ini diilhami oleh salah satu ayat Al-Qur’an:
“Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan
16T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
untukmu. dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Al-Mujadilah : 11)
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (QS. Al-Isra’ ayat 36).
“…Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran”. (Q.S. Az-Zumar : 9)
Karena berdasarkan ilmu pengetahuan itulah, IPM harus berani bertindak untuk cita-cita perubahan ke arah yang lebih baik. Entitas hidup tidak selamanya diam (given). Karena itu, setiap waktu harus mengalami perubahan. IPM dalam bertindak harus mampu mewujudkan cita-cita perubahan itu di kalangan pelajar. Allah SWT telah menjelaskan dalam Al-Qur’an tentang perubahan tersebut.
17T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga kaum itu sendirilah yang akan merubah keadaan yang ada pada diri mereka”. (QS. Ar-Ra’d ayat 11).
Melakukan suatu perubahan diharuskan adanya kebersamaan dalam ikatan tanpa memandang salah satu pihak. Sehingga semua elemen ikatan mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi aktor dan melakukan perubahan. Hal itu sesuai dengan Al Qur’an :
“Hai orang – orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang – orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, mejadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali – kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (Q.S. Al-maidah Ayat 8).
18T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
“Sesungguhnya Allah menyruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kabajikan, memberi kepada kaum kerabat dan allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia member pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran”. (Q.S. An – Nahl ayat 90)
Atas dasar pijakan di atas IPM, sebagai salah satu organisasi berbasis pelajar dan juga sebagai salah satu ortom Muhammadiyah didirikan sebagai bentuk respon terhadap penjagaan ideologi pelajar dari ideologi komunis yang berkembang pada saat itu berdiri. Selain itu, IPM berdiri karena sebuah keharusan bagi Muhammadiyah untuk menanamkan nilai-nilai ideologi perjuangan Muhammadiyah kepada kader-kader yang kebetulan saat itu Muhammadiyah telah memiliki lembaga-lembaga pendidikan (sekolah). Karena itu perlu organisasi Muhammadiyah sayap pelajar yang nantinya konsen pada persoalan-persoalan pelajar dan dunianya.
Di samping itu pula, Kelahiran IPM memiliki dua nilai strategis. Pertama, IPM sebagai aksentuator gerakan dakwah amar makruf nahi munkar Muhammadiyah di kalangan pelajar (bermuatan pada membangun kekuatan pelajar menghadapi tantangan eksternal). Kedua, IPM sebagai lembaga kaderisasi Muhammadiyah yang dapat membawakan misi Muhammadiyah di masa yang akan datang.
19T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
Dalam perjalanannya IPM berubah menjadi IRM (Ikatan Remaja Muhammadiyah). IRM adalah nama lain dari IPM yang memiliki filosofi gerakan yang tidak berbeda dengan IPM. Hanya saja IRM memiliki jangkauan yang lebih luas yakni remaja. IRM dengan garapan yang luas tersebut mempunyai tantangan yang berat karena tanggung jawab moral yang semakin besar. Gerakan IRM senantiasa dituntut untuk dapat menjawab persoalan-persoalan keremajaan yang semakin kompleks di tengah dinamika masyarakat yang selalu mengalami perubahan.
Dinamika gerakan terus terjadi membuat Ikatan Remaja Muhammadiyah mengubah diri kembali menjadi Ikatan Pelajar Muhamamdiyah (IPM). Perubahan ini tidak hanya perubaan huruf “P” menjadi “R”. Dalam perubahan ini ada semangat untuk membebaskan pelajar dari berbagai tekanan dan penindasan dari berbagai kalangan.
Hal ini karena karena IRM (pada waktu itu) masih melihat fenomena pelajar yang terus dijadikan obyek kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak adil, banyaknya penindasan-penindasan terhadap pejar itu sendiri, dan masih banyak pelajar yang sampai sekarang terpasung hak-haknya untuk mengembangan bakat, ketrampilan serta keilmuan. Selain itu orang masih meragukan bahwa sebenarnya pelajar mampu menjadi subyek dalam setiap perubahan positif. Dalam hal inilah urgensi untuk kembali kepada pelajar, sehingga gerakan IPM bisa fokus dari, oleh, dan untuk pelajar.
Atas dasar di atas, dirumuskanlah nilai-nilai dasar Ikatan Pelajar Muhammadiyah sebagai berikut:
20T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
1. Nilai Ketauhidan Tauhid dimaknai sebagai sebuah keyakinan
bahwa hanya Allah swt. yang berhak disembah, dimintai pertolongan, dan manjadi tujuan umat Islam. Apa yang dilakukan oleh manusia baik secara individu maupun kolektif (organisasi) tiada lain adalah upaya untuk mendekatkan kepada-Nya dan hanya untuk mendapat ridho-Nya.
Agama Islam yang menjadi agama yang diterima di sisi Allah. Islam yang dimaksud adalah Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin yang membawa kebenaran, keadilan, kesejahteraan, dan ketentraman bagi seluruh umat manusia yang bersumber dari Al-Qur’an dan as-Sunnah. Artinya, Islam yang dihadirkan oleh IPM adalah Islam yang sesuai dengan konteks zaman yang selalu berubah-ubah dari satu masa ke masa selanjutnya.
2. Nilai Keilmuan Nilai ini menunjukkan bahwa IPM memiliki
perhatian serius terhadap ilmu secara luas, artinya dalam setiap gerakan IPM selalu mempunyai landasan keilmuan yang jelas, tidak mengkhayal atau sekedar asumsi kosong tanpa data sedikitpun. Lebih khusus lagi dalam Ilmu pengetahuan, dengan ilmu pengetahuan kita akan mengetahui dunia secara luas, tidak hanya sebagian saja. Karena dari waktu ke waktu, ilmu pengetahuan akan terus berkembang dan berubah. IPM berkeyakinan, ilmu pengetahuan adalah jendela dunia.
21T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
3. Nilai Kekaderan Sebagai organisasi kader Muhammadiyah, nilai ini
menjadi konsekuensi tersendiri bahwa IPM harus berjuang untuk mewujudkan kader anak Panah Muhammadiyah di lingkungan pelajar. Kader-kader yang militan dalam berjuang juga memiliki daya kritis dalam menghadapi realita sosial.
4. Nilai Kemandirian Nilai ini ingin mewujudkan kader-kader IPM yang
memiliki jiwa yang independen dan memiliki ketrampilan pada bidang tertentu (skill) sebagai bentuk kemandirian personal dan gerakan tanpa tergantung pada pihak lain.
5. Nilai Keadilan Sebagai organisasi yang berbasis pelajar, maka IPM
berkewajiban melakukan pembelaan terhadap hak-hak pelajar. Dalam menjalankan kewajibannya IPM kemudian harus mempunyai nilai keadilan, nilai keadilan adalah suatu perwujudan kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang.
Selain itu IPM tidak bisa lepas dari masyarakat sekitarnya, IPM harus peduli dan berinteraksi dengan masyarakat. Hal ini penting karena tidak ada transformasi dalam proses advokasi tanpa adanya keikutsertaan serta kepedulian terhadap masyarakat yang ada.
Nilai-nilai itulah yang menjadi semangat gerak IPM dalam setiap langkah geraknya. Sebagai aturan dan panduan dalam operasionalisasi langkah gerak
22T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
IPM maka disusunlah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Aturan dan panduan ini merupakan aturan yang harus dilaksanakan selama tidak bertentangan dengan dasar hukum yang lebih kuat yaitu Al-qur’an dan As-Sunnah, sebagaimana firman Allah swt
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (Q.S. An-Nisa:59)
23T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
KEPRIBADIANIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
PENGERTIAN DAN FUNGSI KEPRIBADIAN IPM
Kepribadian IPM adalah rumusan yang menggambarkan hakikat IPM, serta apa yang menjadi dasar dan pedoman amal perjuangan IPM, serta karakter gerakan yang dimilikinya. Kepribadian IPM ini berfungsi sebagai pedoman dan pegangan bagi gerak IPM menuju cita-cita terwujudnya pelajar yang ilmu, berakhlak mulia, dan terampil.
MUATAN KEPRIBADIAN IPM
1. Definisi Ikatan Pelajar Muhammadiyah IPM adalah gerakan Islam amar makruf nahi
munkar di kalangan pelajar yang ditujukan kepada dua bidang, pertama perorangan dan kedua masyarakat. Dakwah pada bidang pertama terbagi kepada dua golongan:a. Kepada yang telah Islam bersifat
pembaharuan (tajdid) berdasarkan pada nilai-nilai ajaran Islam.
b. Kepada yang belum Islam, bersifat seruan dan ajakan untuk mengikuti nilai-nilai ajaran Islam.
Adapun dakwah amar makruf nahi munkar kedua ialah kepada masyarakat, bersifat perbaikan, bimbingan, dan peringatan. Kesemuanya itu dilaksanakan bersama dengan bermusyawarah
24T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
atas dasar takwa dan mengharap keridhaan Allah semata. Dengan ini diharapkan dapat membentuk pelajar muslim yang berkahlak mulia, berilmu, dan terampil sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya di kalangan pelajar.
2. Sejarah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Ikatan Pelajar Muhammadiyah lahir pada
tanggal 05 Shafar 1381 H bertepatan dengan tanggal 18 Juli 1961. Dalam perjalannya, IPM mengalami tantangan baik di internal maupun di eksternal. Tantangan paling berat adalah berhadapan dengan rezim yang berkuasa pada saat itu, Orde Baru, yang meminta IPM harus berasaskan pancasila dalam setiap gerak perjuangannya. Perjalan itu akhirnya berujung pada tahun 1992, pemerintah “mendesak” IPM harus berganti nama. Kebijakan pemerintah yang hanya mengijinkan OSIS sebagai satu-satunya organisasi kepelajaran di tingkat nasional membuat IPM yang notabene adalah organisasi pelajar berusaha keras untuk mempertahankan eksistensinya. Maka diadakanlah Tim Eksistensi IPM untuk melakukan kajian yang mendalam tentang permasalahan tersebut. Tim Eksistensi melihat persoalan dari dua segi. Pertama, masalah itu adalah tekanan luar biasa dari pemerintah untuk mengganti kata “pelajar” sehingga hal ini menyangkut hidup dan matinya IPM. Kedua, dikaitkan dengan perkembangan IPM baik secara vertikal maupun horizontal. adalah realitas empirik yang mendorong keinginan untuk memperluas obyek garapan dakwah IPM.
25T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
Akhirnya diputuskanlah perubahan nama lkatan Pelajar Muhammadiyah menjadi lkatan Remaja Muhammadiyah. Keputusan nama oleh PP IRM ini tertuang dalam SK PP IPM yang selanjutnya disahkan oleh PP Muhammadiyah tanggal 18 November 1992 M.
Perubahan IPM berubah nama menjadi IRM yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Pimpinan Pusat Ikatan Remaja Muhammadiyah No. VI/PP.IRM/1992 tertanggal 24 Rabiul Akhir 1413 H, bertepatan dengan tanggal 22 Oktober 1992 dan disahkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui Surat Keputusan No. 53/SK/IV.13/1.b/1992 tertanggal 22 Jumadil awal 1413 H bertepatan dengan tanggal 18 Nopember 1992.
Pada perkembangan selanjutnya, setelah runtuhnya rezim Orde Baru dengan mundurnya Soeharto sebagai presiden RI kedua, gejolak untuk mengembalikan nama dari IRM menjadi IPM kembali hidup pada Muktamar XII di Jakarta tahun 2000. Pada setiap permusyawaratan muktamar sekanjutnya pun, dialektika pengembalian nama terus bergulir seperti ”bola liar” tanpa titik terang. Barulah titik terang itu sedikit demi sedikit muncul pada Muktamar XV IRM di Medan tahun 2006. Pada Muktamar kali ini dibentuk ”Tim Eksistensi IRM” guna mengkaji basis massa IRM yang nantinya akan berakibat pada kemungkinan perubahan nama.
Di tengah-tengah periode ini pula, PP Muhammadiyah mendukung adanya keputusan perubahan nama itu dengan mengeluarkan SK
26T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
nomenklatur tentang perubahan nama dari Ikatan Remaja Muhammadiyah menjadi Ikatan Pelajar Muhammadiyah.
Keputusan perubahan nama tertuang dalam Surat Keputusan PP Muhammadiyah No. 60/KEP/I.0/B/2007 tanggal 07 Jumadal Awwal 1428 H bertepatan dengan tertanggal 24 Mei 2007 M. SK ini merupakan dasar hukum perubahan nama IRM menjadi IPM. Walaupun demikian masih banyak perdebatan tentang perubahan ini di struktur IRM sampai tingkat bawah. Akhirnya untuk menengahi hal tersebut secara de facto IRM berubah menjadi IPM pada tanggal 28 Oktober 2008 M pada saat Muktamar XVI IRM di Solo.
3. Dasar dan Amal Perjuangan IPM Dalam perjuangan melaksanakan usahanya
menuju terwujudnya pelajar muslim yang berkahlak mulia, berilmu, dan terampil sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah, maka IPM mendasarkan segala aspek dan amal perjuangannya atas prinsip-prinsip berikut ini: a. IPM adalah gerakan Islam, dakwah amar
makruf nahi munkar di kalangan pelajar.b. IPM berperan aktif sebagai kader
persyarikatan, umat, dan bangsa dalam menunjang pembangunan manusia seutuhnya menuju terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
c. IPM sebagai gerakan pelajar yang membangun nalar keilmuan dan respon terhadap perkembangan zaman
d. IPM merupakan organisasi otonom
27T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
Muhammadiyah yaitu sebuah organisasi yang diberi keleluasaan dalam mengelola rumah tangganya sendiri tanpa campur tangan dan intervensi.
e. IPM adalah organisasi independen yaitu organisasi mandiri yang berada dalam bingkai kebebasan dan kemerdekaan untuk menentukan sikap dalam berpihak hanya kepada kebenaran.
f. IPM sebagai gerakan advokasi pelajar.
4. Penjabaran Dasar dan Amal Perjuangan IPMa. IPM Sebagai Gerakan Dakwah di Kalangan
Pelajar IPM memandang bahwa Islam adalah
satu-satunya jalan yang menyelamatkan kehidupan manusia di dunia dan di akhirat. Ajaran Islam bersifat universal dan jika dihayati, dan diaktualisasikan dengan tepat, ajaran itu membawa daya ubah yang luar biasa dalam sejarah peradaban manusia. Akan tetapi untuk menuju ke arah itu banyak instumentasi yang harus dipenuhi dan diadakan, diantaranya adalah media dakwah. Dakwah Islam berfungsi sebagai mediator antara nilai-nilai ajaran Islam dengan realitas kehidupan umat Islam yang dalam banyak kesempatan terlalu jauh kesenjangannya, artinya umat Islam banyak yang belum tersentuh atau terpanggil oleh nilai luhur ajaran agamanya. Pada konteks ini dakwah sangat penting dan menentukan dalam kehidupan beragama, dengan kata
28T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
lain tanpa dakwah, Islam tidak akan berarti dan bermakna dalam realitas kehidupan.
IPM menegaskan dirinya sebagai gerakan dakwah Islam untuk ambil bagian dalam proses reformasi atau pembaharuan umat. Dakwah Islam IPM adalah dakwah amar makruf nahi munkar yang dipahami sebagai proses; Pertama, pembebasan manusia (liberasi) dari perilaku negatif dan kebiasaan buruk. dan kedua, pelibatan manusia (emansipasi dan transformasi) secara aktif dalam pembangunan kehidupan yang positif pada segala aspek.
Secara institusional, IPM adalah media para kadernya untuk berdakwah. Sehingga dakwah IPM adalah dakwah yang memiliki; Pertama, subyek yaitu kader-kader organisasi yang terdiri dari para pelajar muslim yang concern dan memiliki komitmen perjuangan. Dan kedua, yaitu obyek, yakni sasaran dakwah IPM yang terdiri atas komunitas pelajar dengan pribadi-pribadi pelajar sebagai sasaran pokok.
Dalam dakwah IPM, landasan utamanya adalah semangat tauhid. Semangat tauhid artinya bahwa misi perjuangan dakwah IPM adalah menegakkan nilai-nilai Islam seperti yang telah difirmankan oleh Allah SWT.
b. IPM Sebagai Gerakan Kader di Kalangan Pelajar
IPM adalah lembaga kaderisasi yang salah satu fungsinya adalah melakukan proses
29T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
penyiapan kader-kader untuk terlibat dalam aktifitas kemanusiaan dan kemasyarakatan yang lebih luas dari lingkup IPM. Dan satu pertimbangan yang tidak bisa dipungkiri bahwa IPM merupakan organisasi otonom Muhammadiyah dan berfungsi menjaga proses kaderisasi di Muhammadiyah. ltu artinya IPM sebagai lembaga kaderisasi Muhammadiyah. Fungsi pertama dan fungsi kedua IPM sebagai gerakan kader yang tersebut tadi secara sistematik dapat diurai sebagai berikut: 1. Fungsi Kader Persyarikatan IPM merupakan organisasi kader
bagi Muhammadiyah maka IPM berfungsi sebagai lembaga kaderisasi yang out-putnya adalah kader-kader persyarikatan baik sebagai pimpinan maupun pemegang amal usaha di masa yang akan datang. Untuk itu dalam melakukan fungsi tersebut yang perlu diperhatikan dalam proses kaderisasinya adalah:a. Corak pengkaderan IPM adalah
“Paradigma Kritis Transformatif”, yaitu kaderisasi yang menekankan pada aspek penanaman ideologi yang berbasis pada ilmu dan akhlak.
b. Pengembangan Paradigma kritis tersebut bermuara kepada lahirnya trilogi pembaharuan IPM (jihad, ijtihad, dan mujahadah) yaitu etos
30T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
kerja, etos intelektual dan etos spiritual.
2. Fungsi Kader Umat dan Bangsa Komitmen IPM terhadap proses
transformasi masyarakat, bangsa dan negara terwujud dari sumbangan IPM berupa kader-kader yang siap melakukan artikulasi konstruktif dalam rangka pembaharuan dan pembangunan masyarakat, bangsa dan negara. Untuk itu maka:a. Corak rekruitmen kader IPM harus
terbuka (inklusif) terhadap berbagai latar belakang dan potensi pelajar.
b. Dikembangkan pengkaderan-pengkaderan altenatif untuk mengakomodir pluralitas kader dan mengalokasikan kader tersebut pada posisi-posisi yang meluas.
c. IPM Sebagai Gerakan Keilmuan di Kalangan Pelajar
Salah satu karakter pokok IPM untuk menegaskan eksistensinya adalah karakter keilmuan. Corak keilmuan IPM tidak lepas dari kristalisasi prinsip kritis transformatif yang menjadi patron bagi pelajar muhammadiyah dalam menaggapi realitas secara ilmiah. Karakter keilmuan tersebut memiliki ciri pemikiran secara dialektis, yakni, ilmu-iman-amal, iman-amal ilmu, amal-ilmu-iman yang dipahami sebagai kesatuan integral yang tidak dapat dipisahkan dan harus
31T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
dimiliki oleh setiap kader. Sehingga, gerakan keilmuan IPM tidak terjebak pada diskursus keilmuan yang dibangun atas dasar nalar instrumental, serba-bebas, serba-boleh (anarkisme), maupun perspektif keilmuan yang terpisah jauh dari nilai-nilai ilahiyah/ketuhanan.
Poinnya, karakter keilmuan IPM mengharuskan kadernya untuk memiliki sifat-sifat ilmu, yaitu: kritis (Q.S. Al Isra: 36), terbuka menerima kebenaran dari manapun datangnya (Q.S. Az-Zumar: 18), serta senantiasa menggunakan daya nalar (Q.S. Yunus: 10). Sifat kritis dan penggunaan daya nalar tersebut pada akhirnya akan melahirkan kreatifitas pada diri seorang kader.
Pokok pikiran tersebut sekaligus sebagai dasar keilmuan IPM yang mencakup rumusan berikut:1. Pandangan keilmuan IPM memandang
pengetahuan sebagai kesatuan hidup yang hanya dapat tercapai dengan sikap krtis dan terbuka dengan menggunakan akal sehat.
2. Pandangan keilmuan IPM mendasarkan akal sebagai kebutuhan dasar hidup manusia.
3. Pandangan keilmuan IPM memandang logika sebagai pendidikan tertinggi bagi akal manusia yang hanya akan dicapai jika manusia menyerah kepada petunjuk Allah.
32T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
d. IPM Sebagai Organisasi Otonom Muhammadiyah di Kalangan Pelajar
Eksistensi IPM sebagai gerakan dakwah dan kader adalah untuk mendukung gerakan dakwah Muhammadiyah. Dengan kata lain IPM menjadi bagian dalam dakwah Muhammadiyah dengan ruang lingkup yang lebih terbatas, dalam hal ini IPM concern pada pelajar. Sebagai perpanjangan tangan Muhammadiyah dilingkungan pelajar, prinsip-prinsip gerakan IPM harus sama dengan prinsip-prinsip gerakan Muhammadiyah, yaitu menegakkan dan menjunjung tinggi agama lslam demi terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Pada sisi yang lain IPM adalah sebuah organisasi yang otonom artinya terpisah secara kelembagaan dengan Muhammadiyah. Sebagai organisasi otonom, IPM memiliki hak dan kewajiban untuk mengelola rumah tangganya sendiri dalam binaan Muhammadiyah.
Untuk memadukan antara realitas primordial IPM yaitu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari dakwah Muhammadiyah dan IPM sebagai organisasi otonom Muhammadiyah, maka dapat rumuskan pemahaman sebagai berikut:1. IPM selama menjadi organisasi
otonom Muhammadiyah berkewajiban untuk menjalankan misi dakwah Muhammadiyah dikalangan pelajar
33T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
dan. remaja 2. Sifat otonom IPM atas Muhammadiyah
dapat dipahami sebagai sifat kemandirian dalam bersikap, bertindak, dan mengambil kebijakan selama hal-hal tersebut tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar ikatan dan persyarikatan.
e. IPM Sebagai Organisasi Independen di Kalangan Pelajar
Manusia dilahirkan di muka bumi ini dengan membawa sifat dasar merdeka/bebas. Kemerdekaan atau kebebasan manusia tersebut merupakan modal untuk mencapai kemuliaan dan derajat tertinggi sebagai manusia. Kemerdekaan/kebebasan berarti manusia terbebas dari faktor-faktor dan pengaruh-pengaruh di luar dirinya yang menyebabkan dia tidak leluasa untuk menentukan keberpihakannya kepada sesuatu yang diyakininya sebagai kebenaran. Sehingga dapat dinyatakan bahwa sifat kemandirian IPM berada dalam frame kebebasan dan kemerdekaan untuk menentukan sikap dalam berpihak hanya kepada kebenaran.
Kemandirian IPM secara organisatoris berimplikasi kepada sikap percaya diri untuk bebas melakukan kebijakan dan aktifitas apa saja yang dapat menghantarkan kepada cita-cita dan tujuan perjuangan. Dengan mempertimbangkan pandangan tersebut maka:
34T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
1. IPM bukan organisasi yang menjadi bawahan organisasi manapun
2. IPM bebas melakukan interaksi dan kerja sama dengan organisasi, lembaga, instansi dan institusi manapun dengan sebuah komitmen yaitu kerjasama dan interaksi yang saling membangun dan menguntungkan. Dan IPM menolak tegas komitmen yang bertujuan merusak prinsip-prinsip dasar Ikatan dan membawa IPM kepada aliansi yang bersifat organisatoris yang permanen sehingga dapat mengikat gerakan IPM secara kelembagaan.
3. Interaksi dan kerjasama organisatoris yang di bangun IPM dengan organisasi, lembaga, institusi dan instasi manapun tidak mengurangi kritisisme IPM, karena watak perjuangan IPM berkaitan dengan pola-pola hubungan eksternal adalah kritis, konstruktif, dan korektif.
f. IPM Sebagai Gerakan Advokasi Pelajar. IPM sebagai salahsatu gerakan pelajar juga
ikut memperjuangkan nilai – nilai keadilan termasuk juga didalamnya adalah hak dan kewajiban pelajar dilingkungannya. Pelajar selama ini masih selalu saja dianggap sebagai objek dari lingkungannya. IPM akan memperjuangkan dan membela gerakan equal access (kesamaan/ keadilan akses) baik secara vertikal (sesama pelajar) atau horizontal (pelajar dengan pihak – pihak
35T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
lainnnya). Dengan demikian maka IPM memiliki tugas sebagai berikut :1. Menghilangkan hegemoni pemerintah
terhadap pelajar2. Mendorong otonomi pelajar untuk
demokrasi3. Pelajar dapat berperan dalam kegiatan
sosial di lingkungannya4. Kader IPM dapat posisi strategis di Muh
dan Pemerintah5. Menjadikan kader IPM peduli lingkungan,
menjaga dan melindungi alam6. Menguasai media yang ada untuk
berpihak kepada pelajar
36T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
JANJI PELAJAR MUHAMMADIYAH
لله
دا رسولا ن ممشهد أ
الله وأ
ن لا إله إلا
شهد أ
أ
رسولا ود نبيا رضيت بالله ربا وبالإسلام دينا وبمحم
Kami pelajar Muhammadiyah berjanji: 1. Berjuang menegakkan ajaran Islam2. Hormat dan patuh terhadap orang tua dan guru3. Bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu 4. Bekerja keras, mandiri, dan berprestasi5. Rela berkorban dan menolong sesama6. Siap menjadi kader Muhammadiyah dan bangsa
37T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
GERAKAN PELAJAR KREATIF
Dalam perjalanan sejarah gerakan dakwah IPM, sejak berdirinya pada tanggal 18 Juli 1961 kemudian mengalami perubahan menjadi IRM pada tanggal 18 November 1992, dan kembali berubah nama menjadi IPM pada Muktamar XVI di Solo hingga saat ini (Muktamar XVII di Yogyakarta), IPM telah menjalani perjalanan dakwah yang cukup panjang dengan segala bentuk strategi gerakan yang dimilikinya.
Sesuai dengan arti maupun makna sebuah strategi, tentunya IPM dalam menentukan strategi gerakan tidaklah luput dari segala bentuk analisisnya terhadap perkembangan zaman yang ada, terutama dengan melihat persoalan pelajar dan pendidikan pada zamannya hingga saat ini. Jika pada Muktamar XIV di Bandar Lampung pada tahun 2004, IPM mendeklarasikan diri sebagai Gerakan Kritis-Transformatif yang memiliki ciri: sadar, peka, dan peduli terhadap persoalan sosial dalam rangka melakukan sebuah perubahan yang lebih baik. Tentunya IPM sadar betul terhadap realitas sosial saat itu, sehingga dengan Gerakan Kritis-Transformatif diharapkan dapat menjawab persoalan sosial (pelajar-pendidikan) kala itu. Terlepas dari adanya pro maupun kontra terhadap sebuah gerakan yang telah di deklarasikan, maupun implementasi sebuah gerakan yang mungkin dirasakan belum berjalan secara maksimal. IPM melalui Gerakan Kritis Transformatif telah berusaha dengan
38T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
sungguh-sungguh untuk melakukan perubahan yang lebih baik tersebut.
Demikian juga pada Muktamar XVII di Yogyakarta, IPM selalu melakukan analisis dengan segala persoalan yang ada, guna menjawab sebuah persoalan tersebut. Bukan berarti Gerakan Kritis Transformatif yang telah di deklarasikan sebelumnya sudah tidak relevan lagi dalam menjawab persoalan saat ini, akan tetapi bagaimana Gerakan Kritis Transformatif dapat di implementasikan lebih riil di lapangan, tidak terkesan kaku dan kuno sehingga mudah diterima dikalangan basis massa IPM, yaitu pelajar saat ini. Dimana para pelajar saat ini hidup di tengah gencarnya arus globalisasi dengan segala bentuk kemajuan zaman yang ada, persaingan yang kompetitif dan pemanfaatan teknologi maupun informasi yang serba canggih, menuntut mereka untuk dapat bersaing di zamannya dan selektif dalam melakukan sebuah pilihan hidup mereka sebagai seorang pelajar. Oleh karena itu, pada Muktamar XVII di Yogyakarta kali ini, IPM kembali mendeklarasikan diri sebagai Gerakan Pelajar Kreatif (GPK) sebagai jawaban terhadap persoalan yang dihadapi saat ini.
Melalui Gerakan Pelajar Kreatif inilah, IPM kembali menguatkan diri dan mensinergikan ketiga dimensi Iman, Ilmu, dan Amal dalam menjalankan gerakan dakwahnya di kalangan pelajar. Bagaimana IPM dapat melakukan Penyadaran, Pemberdayaan dan Pembelaan sebagai trilogi gerakan IRM yang pernah di deklarasikan kala itu, kemudian menciptakan sebuah karakter pelajar yang tidak hanya memiliki keshalehan ritual semata tanpa memiliki ilmu dan pengamalannya dalam kehidupan sehari-hari, atau seorang pelajar yang
39T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
shaleh dan berilmu, akan tetapi tidak mengamalkannya dengan melakukan sebuah perubahan. Melainkan bagaimana IPM dapat melahirkan para pelajar yang shaleh secara ritual dengan keimanannya yang kuat, memiliki ilmu dalam menjalankan rasa keimanannya tersebut, kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sosial kemasyarakatan sebagai wujud penyempurnaan nilai keimanan dan pemahamannya terhadap ilmu untuk melakukan sebuah perubahan. Sehingga spirit Gerakan Kritis Transformatif yang sebelumnya pernah dideklarasikan oleh IRM/IPM, insya Allah dapat di implementasikan dengan baik dengan terciptanya para agen-agen perubahan (agent of change) di kalangan pelajar dan tercipta pula para pelopor gerakan kritis transformatif itu sendiri di kalangan pelajar.
Metode
Metode yang dipakai dalam Gerakan Pelajar Kreatif IPM ini adalah Metode Perencanaan strategis (Strategic Planning). Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan sebuah metode, cara atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya (termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai sebuah tujuan. Berbagai teknik analisis dapat digunakan dalam proses ini, termasuk analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), PEST (Political, Economic, Social, Technological), STEER (Socio-cultural, Technological, Economic, Ecological, Regulatory) atau SMART (Specific, Measurable, Actual, Realistic, Time Bound).
40T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
Tujuan
Gerakan Pelajar Kreatif memiliki tujuan, agar:A. IPM menjadikan pelajar generasi Qur’ani Maksudnya adalah IPM mampu menjadi wadah
bagi pimpinan dan anggota untuk belajar membaca, mengkaji, dan mengamalkan Al Qur’an secara berjamaah, lalu mengkampanyekan budaya cinta Qur’an ke seluruh pelajar di Indonesia.
B. IPM menjadi gerakan populis maksudnya adalah agar IPM mampu diterima
oleh semua kalangan, khususnya Pelajar di seluruh Indonesia.
C. IPM mampu memfasilitasi minat dan bakat pelajar Maksudnya adalah IPM mampu mefasilitasi
kebutuhan minat dan bakat pelajar dalam bentuk kominitas-komunitas.
D. IPM sebagai wadah pembela pelajar Maksudnya adalah agar IPM dapat mejadi referensi
bagi semua pihak tentang masalah pendidikan dan memperjuangkan hak-hak pelajar.
E. IPM sebagai penggerak pengarus utamaan gender dikalangan pelajar
Maksudnya adalah agar IPM mampu menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan persamaan akses pelajar putri dan difabel di sekolah dan masyarakat.
41T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
ARAH STRATEGI GERAKAN PELAJAR KREATIF
A. IPM menjadikan pelajar Generasi Qur’ani
IPM adalah pelopor, pelangsung, penyempurna amanah yang dipercaya oleh Muhammadiyah dalam menyempurnakan akhlaq mulia di kalangan pelajar. Sebagai pelopor, pelangsung, dan penyempurna amanah tentu tidak lepas dari identitas Muhammadiyah sebagai gerakan Islam dakwah amar makruf nahi munkar yang berdasarkan Al Qur’an dan As Sunnah. Dengan demikian IPM sebagai pusat pembibitan kader di ranah pelajar harus bisa menjadi cikal bakal penguatan ke-Islam-an, terutama dalam pengkajian Al Qur’an. Disamping itu IPM juga harus mampu menjawab problematika rohaniah pelajar dan mampu menjadi filter dari pemikiran-pemikiran yang menyimpang dari maksud dan tujuan IPM yang berlandaskan Al Qur’an dan As-Sunnah.
Dari uraian diatas ada beberapa point yang harus IPM lakukan, diantaranya :1. Secara intensif mewajibkan membaca, mengkaji,
dan mengamalkan Al Qur’an bagi pimpinan dan anggota IPM di semua struktur.
2. Mengkampanyekan cinta Al Qur’an kepada seluruh pelajar di Indonesia.
3. Melakukan pendampingan kepada pelajar agar tertib ibadah, belajar, dan berorganisasi.
42T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
4. Membangun kesadaran pentingnya meningkatkan Iman dan Islam sebagai upaya penguatan rohaniah dan membentengi dari kekufuran.
5. Membentuk pusat kajian ke-Islam-an di berbagai struktur IPM
B. Menjadikan IPM sebagai gerakan pelajar paling populer
Menjadikan IPM sebagai gerakan populer (dikenal banyak kalangan), maka sudah selayaknya jika IPM mampu menunjukkan eksistensinya (keberadaannya) di tengah masyarakat. Kendala yang ada selama ini, masih berkutat pada persoalan yang klise (usang) di tengah kepungan persoalan yang tidak sederhana. Pandangan negatif orang tua, jarak geografis yang cukup jauh dan akses transportasi yang masih kurang seringkali menjadi kendala yang menghambat kader maupun pimpinan yang sedang menjalankan amanah. Belum lagi persoalan konsep & program kerja dari pusat yang sering tidak tersampaikan di tingkatan basis karena masalah komunikasi & pimpinan yang tidak mampu menyampaikan pesan lewat produk (seperti :buku panduan,SPI,modul,tanfidz,dll). Bahkan pada saat IPM mempunyai produk (seperti :buku panduan,SPI,modul,tanfidz,dll) yang menarikpun, kita masih terhalang oleh kurang berpihaknya media kepada IPM. Sehingga IPM seakan berjalan ditempat,seakan tidak memberi manfaat terhadap pelajar,dan semakin kehilangan gaungnya.
Karena alasan itulah, maka IPM harus :1. Menjadi gerakan pelajar yang populis (diterima
oleh semua kalangan)
43T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
2. Meningkatkan kapasitas pimpinan 3. IPM harus berpartisipasi dalam kegiatan
masyarakat4. Memperluas jaringan dan mitra kerja5. Meningkatkan kesadaran pimpinan terhadap
media
C. IPM mampu memfasilitasi basis terutama bakat minat dalam waktu 3 tahun
Dalam beberapa tahun belakangan ini, pendidikan merupakan isu nasional yang menjadi perbincangan di kalangan masyarakat. Pelajar selalu berperan sebagai objek dalam dunia pendidikan. Kekerasan, perlakuan yang tidak sepantasnya diterima siswa di sekolah, kecurangan dalam ujian, pergaulan bebas dan lain sebagainya adalah beberapa kasus yang muncul karena pelajar selalu terkurung dalam sistem pendidikan yang membuat pelajar jenuh. Belum selesai dengan satu masalah, muncullah masalah baru. Seperti permasalahan Ujian Nasional yang belum selesai, muncul masalah makelar pendidikan dalam menunjang kecurangan dalam penyelenggaraannya. Bila mendengar kata sekolah, pedidikan, identiknya dengan belajar secara konservatif. Berbeda dengan tujuan utama pendidikan yaitu membebaskan. Selain itu, kurikulum yang tidak sesuai dan berubah-ubah itu pun memberikan dampak negatif bagi pendidikan. Oleh karena itu IPM diharapkan mampu untuk membuat konsep sekolah alternatif yang membebaskan.
44T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
D. Rumah advokasi pelajar Indonesia
IPM sebagai pelopor gerakan advokasi pelajar. Adalah jargon yang sudah tak asing lagi bagi seluruh kader IPM. Tak ayal lagi, IPM yang berlokus gerakan pelajar harus mempunyai jargon ini karena tuntunan jaman yang ada sekarang. Tuntutan keadaan yang ada, karena peraturan yang dibuat oleh pemerintah tidak lagi berpihak kepada pelajar sebagai harapan bangsa. Birokrasi pemerintah di bidang pendidikan yang berbelit dan tidak efisien, reformasi birokrasi yang tak kunjung ada hasil, sehingga semakin membuat pelajar terpuruk dan terjebak dengan sikap individualis dan cenderung buta terhadap keadaan sosial disekelilingnya. Maka, jargon IPM sebagai gerakan advokasi pelajar inilah yang kemudian menjadi sebuah pintu baru dan memberikan pencerahan terhadap dunia pendidikan. Sejalan dengan hal itu, maka IPM harus :1. mendorong kebijakan yang pro pelajar2. mengembangkan budaya kritis di tengah-tengah
pelajar
E. Pengarusutamaan Gender di Kalangan Pelajar
Kondisi pelajar yang sudah ada dalam zaman modern dan penuh dengan kemajuan teknologi sekarang ini ternyata masih bias akan pendidikan gender. Ini dapat dibuktikan dengan tidak adanya pelajaran yang memang menjurus langsung pada gender itu tersebut. Dalam pemahaman masyarakatpun istilah gender adalah sesuatu yang tabu, serta budaya patriarki masyarakat yang cenderung antipati terhadap istilah gender. Selain itu konsumsi masyarakat terutama
45T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
pelajar akan media baik itu cetak (beberapa koran, tabloid & majalah) atau elektronik (tontonan sinetron) di negara ini cenderung menambah bias pemahaman masyarakat akan gender. Pemahaman dalam agama Islam berserta beberapa stakeholder terkait dalam kaitan ini yang masih bersifat tradisionalpun memiliki andil dalam penambah bias-an pemahaman tentang gender.
Pembahasan Gender disini lebih cenderung kepada penambahan pengetahuan masyarakat kepada persamaan akses untuk semua kalangan. Untuk itu IPM diharapkan mampu :1. membangun penyadaran paradigma
pengarusutamaan gender kepada pelajar2. mengubah perilaku masyarakat untuk memilih
tontonan yang baik, serta mendapatkan akses (kesempatan) yang sama (equal access)
46T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
AGENDA AKSIIkatan Pelajar Muhammadiyah
Agenda aksi merupakan bentuk kegiatan konkrit (nyata) dan secara bersama – sama dapat dikerjakan secara nasional dari Pimpinan Ranting hingga Pimpinan Pusat. Agenda aksi dapat dipahami sebagai produk nyata dari IPM untuk menjawab kebutuhan pelajar. Agenda aksi ini berlaku secara nasional (komunitas, lembaga, PR – hingga PP IPM), tanpa menunggu instruksi dari pimpinan diatasnya. Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) memberikan waktu untuk mengevaluasi gerakan bersama ini selama 3 tahun pertama (jangka pendek) dan 3 tahun kedua (jangka panjang) pada forum Konferensi Pimpinan Wilayah (konpiwil. Berdasarkan strategi gerakan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka agenda aksi IPM adalah sebagai berikut :
A. Gerakan Cinta Al-Qur’an
1. Pengertian : Gerakan cinta Al-Qur’an adalah sebuah gerakan
pembudayaan tradisi membaca dan mengkaji Al Qur’an di kalangan pelajar. Juga merupakan gerakan penyadaran tentang pentingnya Al Qur’an sebagai petunjuk utama dalam kehidupan.
2. Tujuan :a. Mewujudkan tradisi membaca, mengkaji dan
mengamalkan Al Qur’an di kalangan pelajar.
47T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
b. Mewujudkan pelajar yang mahir dalam membaca Al Qur’an.
c. Menghidupkan nuansa Qur’ani di kalangan pelajar.
3. Target : a. Terwujudnya tradisi membaca dan mengkaji
AlQur’anb. Terwujudnya pelajar yang mahir dalam
membaca Al Qur’anc. Terwujudnya perilaku yang berdasarkan
ajaran Al Qur’an4. Bentuk Aksi :
a. Membudayakan membaca dan mengkaji Al Qur’an di kalangan pelajar.
b. Membudayakan membaca Al Qur’an sebelum proses KBM dimulai.
c. Komunitas kajian Al Qur’and. Aksi riil makna Al Qur’an, contoh : Bakti Sosial
Al Maa’uun, Mengkampanyekan Kebiasaan Membaca Qur’an, pakaian syar’i, dll.
5. Waktu: Waktu untuk mengevaluasi gerakan ini adalah
setelah 4 semester6. Sasaran Peserta : Seluruh pimpinan dan anggota dalam semua
struktur di IPM dan seluruh pelajar muslim.7. Penyelenggara : Pimpinan IPM/Komunitas pelajar setempat8. Motode dan Teknik Pengelolaan :
a. Semua aksi yang dilakukan haruslah berdasarkan metode partisipatoris, artinya semua pihak adalah sama dan belajar bersama untuk memperoleh tujuan bersama
48T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
yang sudah ditentukan.b. Input : Materi, Fasilitator, Sumber Daya
manusiac. Output : SDM dalam membaca dan mengkaji
Al Qur’an, Fasilitator.d. Indikator Keberhasilan Kuantitas : Pelajar Muhammadiyah di
level pimpinan mampu membaca Al Qur’an dengan baik. Seluruh pelajar memahami isi kandungan Al Qur’an
Kualitas : dapat membaca dengan lancar sesuai tajwid dan makhroj, memahami kandungan dan mengamalkan Al Qur’an
e. Alat verifikasi : materi, peserta9. Penutup Gerakan cinta Al Qur’an ini merupakan wadah
bagi kader di dalam mempelajari bacaan dan kandungan Al Qur’an. Sehingga diharapkan dengan gerakan ini seluruh kader dan pelajar Muhammadiyah menjadikan Al Qur’an sebagai bacaan sehari-hari dan mengkajinya secara menyeluruh dan berjamaah.
B. Gerakan Iqra dan Sadar Media
1. Pengertian : Gerakan Iqro’ dan sadar Media adalah sebuah
gerakan pembudayaan tradisi membaca dan menulis di kalangan pelajar. Juga merupakan gerakan penyadaran tentang pentingnya kesadaran terhadap media yang akan memunculkan sifat kritis terdahap media, dan membuat media alternatif sebagai media yang baik untuk pelajar.
49T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
2. Tujuan :a. Mewujudkan tradisi membaca dan menulis
di kalangan pelajarb. Mewujudkan pelajar yang kritis terhadap
media, sehingga dapat memilih media massa yang baik
c. Mewujudkan pelajar yang dapat membuat media-media alternatif sebagai tuntunan pelajar.
3. Target : a. Terwujudnya tradisi membaca dan menulis
sebagai ciri khas pelajarb. Terwujudnya pelajar yang kritis terhadap
mediac. Terwujudnya media-media alternatif
4. Bentuk Aksi : Bentuk aksi dapat disesuaikan dengan budaya dan
lingkungan di tingkat pimpinan IPM setempat. Misalnya: a. Pelatihan yang merangsang pelajar untuk
membaca dan menulis seperti pelatihan Jurnalistik, pelatihan membaca cepat, pelatihan debat, TOT, dll
b. Review buku c. Workshop dan pembuatan film dokumenterd. Interkoneksi networke. bentuk aksi lain.
5. Waktu: Waktu untuk mengevaluasi gerakan ini adalah
selama 4 semester6. Sasaran Peserta : Seluruh anggota dan pimpinan IPM di semua
struktur di IPM
50T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
7. Penyelenggara : Pimpinan IPM/Komunitas IPM setempat8. Motode dan Teknik Pengelolaan :
a. Semua aksi yang dilakukan haruslah berdasarkan metode partisipatoris, artinya semua pihak adalah sama dan belajar bersama untuk memperoleh tujuan bersama yang sudah ditentukan.
b. Input : Tim Materi, Fasilitator, Sumber Daya manusia
c. Output : Fasilitator, Layanan TOT, Majalah, Mading, Website, blog, iklan layanan masyarakat, release dan Capacity building
d. Indikator Keberhasilan Kuantitas : Produk (ex. film) terdistribusi
hingga 100 sekolah Muhammadiyah Kualitas : Produk (ex. film) mampu
menyampaikan pesan dan nilai-nilai perjuangan IPM
e. Alat verifikasi : Fisik secara produk (ex. Ada VCD/DVD Filmnya, dan bedah Filmnya)
9. Penutup Gerakan iqra’ dan kesadaran media ini merupakan
awal untuk mencapai Gerakan Pelajar Kreatif sebagaimana yang dijadikan jargon IPM. Logika sederhanya, bagaimana pelajar bisa kreatif, sedangkan input pengetahuan yang dia miliki tidak ada. Selain itu, IPM yang mempunyai semangat qolam (pena) yang tercipta dalam lambang dan slogannya tentu harus bisa membudayakan tradisi baca dan tulis, karena jika tidak slogan dan lambang diatas hanyalah hiasan dinding semata, tanpa ada pengamalannya.
51T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
C. Gerakan Sekolah Kreatif (GSK)
1. Pengertian : Sekolah Kreatif merupakan suatu proses
pendidikan yang disusun secara terpadu meliputi penyadaran, pemberdayaan, dan pembelaan terhadap kader IPM. Walaupun demikian sekolah Kreatif tidak seperti sekolah pada umumnya, dalam sekolah Kreatif dikembangkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sekolah Kreatif adalah sekolah tanpa tekanan seperti Ujian Nasional (UN), tetapi menumbuhkan kreatifitas.
2. Tujuan :a. IPM dapat memfasilitasi potensi-potensi
pelajar tidak hanya dalam hal akademik akan tetapi kreatifitas dan lainnya
b. Terwujudnya pendidikan yang humanis dan berkeadilan.
3. Target :a. Adanya kelompok-kelompok kreatif yang
dapat menampung potensi-potensi pelajarb. Adanya sebuah proses pendidikan yang
humanis dan berkeadilan4. Bentuk Aksi :
a. Kunjungan ke tempat-tempat yang sudah membuat sekolah alternatif
b. Workshop atau Diskusi tentang sekolah alternatif
c. Membuat Sekolah Alternatif seperti 1) Komunitas kreatif,2) Community base on hobby, minat dan
bakat.3) Community Organizer
52T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
4) Pendampingan ekstra kulikuler5) dan jika memungkinkan membuat
lembaga paket yang setingkat sekolah.d. Pembuatan modul sekolah alternatif
5. Waktu : Agenda ini dievaluasi setelah 4 semester berjalan 6. Sasaran Peserta : Peserta adalah Pimpinan tingkat daerah sampai
ranting, anggota IPM dan seluruh pelajar.7. Penyelenggara : Pimpinan IPM di semua struktur terutama PW
dan PD8. Materi-Materi : Materi-materi sesuai dengan modul yang dibuat9. Metode dan Teknik Pengelolaan :
a. Input : Pimpinan, fasilitator, anggota, data tentang pendidikan, pembicara
b. Output : modul, komunitas, pendampinganc. Indikator Keberhasilan : Kuantitas Setiap pimpinan daerah memiliki 1 sekolah
alternatif Modul terdistribusi Kualitas Modul sesuai dengan kebutuhan pelajar Prestasi dari sekolah alternatif yang adad. Alat Verifikasi : Materi, sertifikat perlombaan, modul,
kurikulum.10. Penutup : Gerakan Sekolah kreatif merupakan sekolah
alternatif, sehingga asas belajar sambil bermain, dan belajar dengan mengerjakan merupakan asas
53T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
penting bagi sekolah Kreatif. Dengan sekolah Kreatif diharapkan muncul kader-kader yang tidak hanya unggul dalam kognitif, tapi semua aspek terpenuhi.
D. Gerakan Advokasi Pelajar
1. Pengertian : Pelajar sebagai bagian dari warga Negara dalam
kehidupan masyarakat dan bernegara relative termarginalkan (dilupakan, disingkirkan) dan menjadi objek kebijakan kekuasaan yang tidak pro pelajar. Jika diruntut seluruh persoalan pendidikan di Indonesia, maka akan terlihat begitu banyak dan kompleksnya permasalahan tersebut. Meskipun hak-hak pelajar sebagai warga negara sudah dijamin oleh undang-undang, namun dalam prakteknya, pelajar masih ditempatkan sebagai objek pendidikan. Sehingga tak jarang kita melihat pelajar selalu ditindas dengan berbagai tugas, beban biaya yang tinggi dan model komunikasi yang tidak humanis. Dari berbagai fenomena yang muncul seperti tersebut diatas, maka IPM perlu memberikan sumbangsih terhadap persoalan pendidikan terutama persoalan ke-pelajaran dalam bentuk pengakomodirian aspirasi dan pembelaan hak-hak pelajar (advokasi pelajar).
Gerakan advokasi pelajar adalah gerakan pelajar untuk menjaring aspirasi dan pembelaan hak-hak pelajar menuju pelajar yang berdaulat.
2. Tujuan :a. Mendorong kebijakan-kebijakan yang pro –
pelajar
54T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
b. Memperjuangkan aspirasi dan hak-hak pelajar
c. Menumbuhkan Budaya Kritik dikalangan pelajar
3. Target :a. Lahirnya kebijakan-kebijakan yang pro akan
pelajarb. Tumbuhnya budaya kritik di kalangan
pelajar4. Bentuk Aksi :
a. Pembentukan komunitas advokasib. Diskusi isu-isu berkenaan dengan pelajar
maupun diskusi umum. c. Kajian undang-undang yang menyangkut
pelajard. Seminar, Public Hearing, Audiensie. Pelatihan Advokasif. Pembuatan media-media advokasi (baik
cetak maupun elektronik)g. Konferensi Persh. Posko pengaduan pelajar
5. Waktu : Gerakan ini dievaluasi setelah 4 (empat) semester6. Sasaran Peserta : Sasaran gerakan ini adalah anggota dan pimpinan
IPM di semua struktur 7. Penyelenggara : Pimpinan IPM di semua struktur 8. Metode dan Teknik Pengelolaan :
a. Input : Ahli kebijakan pelajar, fasilitator, pimpinan, Data Base, Kebijakan Pemerintah
b. Output : Fasilitator, Layanan TOT, website, blog, iklan layanan masyarakat, Jurnal
55T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
Advokasi, Kartun/komik advokasi, Posko pengaduan pelajar
c. Indikator Keberhasilan : Kuantitas:
1) Peserta pelatihan atau diskusi minimal 20
2) Minimal ada 2 media advokasi yang terbit
3) Media terdistribusi minimal 25% dari sekolah yang ada
Kualitas:1) Terbentuk komunitas advokasi2) Media yang diterbitkan menjadi rujukan
dalam advokasi3) Tersusunnya database4) Adanya posko pengaduan
d. Alat Verifikasi : 1) Daftar peserta2) Media yang dibuat3) Daftar komunitas
9. Penutup : Gerakan Adokasi Pelajar bukanlah tujuan, namun
sebagai salah satu upaya (instrumen) IPM untuk mengajak pelajar di seluruh Idonesia menuntut (sadar) hak-haknya. Harapan dengan adanya GAP ini, dapat memudahkan pelajar dalam mengaspirasikan suara serta memudahkan jalan menuntut hak-haknya. Selanjutnya dengan gerakan pelajar ini diharapkan dapat memantapkan peran pelajar sebagai salah satu elemen untuk mengawal kebijakan baik dari pemerintah, maupun sekolah. Pelajar tidak lagi sebagai objek kebijakan, sehingga cita-cita menjadi
56T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
pelajar Indonesia yang mandiri dan berdaulat dapat terwujud di seluruh Nusantara.
E. Gerakan equal access (GEA)
1. Pengertian : Gerakan equal access adalah gerakan untuk
memberikan peluang dan akses yang sama bagi semua anggota ikatan dan pelajar umumnya dalam melakukan aktifitas perjuangan dan kesehariannya.
2. Tujuan :a. Menyadarkan anggota ikatan tentang
keadilan dalam kehidupan sosial.b. Mewujudkan tatanan kehidupan yang tidak
diskrimantif (membeda-bedakan) antara laki-laki, perempuan, dan different ability (pelajar yang memiliki kemampuan yang berbeda, dan berkebutuhan khusus)
3. Target :a. Terwujudnya kesadaran akan kesamaan
peluang dan akses dalam kehidupan sosialb. Terciptanya tatanan kehidupan yang adil dan
tidak membeda-bedakan antara satu dengan lainnya
4. Bentuk Aksi :a. Pembuatan Modulb. Diskusi dan Seminarc. Pelatihan fasilitatord. Pelatihan Community Organizer(CO)e. Melakukan audiensi dengan berbagai
lembaga yang memiliki kesamaan konsentrasi
57T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
5. Waktu : Gerakan ini dapat dievaluasi setelah 2 (dua) semester
dengansemester evaluasi berkiala setiap 2 6. Sasaran Peserta : Peserta adalah anggota dan Pimpinan Ikatan
Pelajar Muhamamdiyah di semua struktur7. Penyelenggara : Penyelenggara adalah pimpinan IPM, atau
lembaga IPM, atau komunitas IPM8. Materi-Materi : Materi-materi menyesuaikan modul yang sudah
dibuat9. Metode dan Teknik Pengelolaan :
a. Input : Fasilitator, peserta, pemateri, media.b. Output : kampanye, terbangunnya kemitraan
dengan lembaga terkait, modul, fasilitator, lembaga yang menangani equal acces
c. Indikator Keberhasilan : Kuantitas
1. Peserta mencapai 20 orang2. Modul terdistribusi sampai tingkatan
paling bawahKualitas1) Peserta memiliki kemampuan memfasilitasi2) Modul dapat diterapkan3) Bekerjasama dengan lembaga diluar
IPMd. Alat Verifikasi :
1) Daftar peserta pelatihan2) Modul3) MoU dengan lembaga
10. Penutup : Dalam melakukan aktifitas gerakan maupun
58T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
sosial selayaknya semua pihak saling bekerjasama tanpa perlu dibeda-bedakan antara satu dengan lainnya.
F. Gerakan Wirausaha
1. Pengertian : Gerakan wirausaha merupakan gerakan yang
dicetuskan untuk mengasah kemandirian pelajar dan organisasi terutama dalam hal financial. Enterpreneurship merupakan asas gerakan ini, sehingga organisasi tidak hanya berhenti pada donatur dan dana pemerintah.
2. Tujuan :a. Memberikan modal keilmuan mengenai
enterpreneurship b. Pengembangan kegiatan inovatif yang
berorientasi pada kemandirian wirausaha pelajar
3. Target : Menumbuhkembangkan mental kemandirian
berwirausaha serta memfasilitasi pelajar untuk berkreatif dalam rangka pengembangan unit usaha pelajar
4. Bentuk Aksi :a. Mengadakan pelatihan-pelatihan
enterprenershipb. Membentuk unit-unit usaha mandiri yang
bisa membantu keuangan pimpinan pada setiap levelnya, seperti: koperasi pelajar, bimbel (bimbingan belajar)
c. Terciptanya kelompok-kelompok usaha perorangan yang dikelola secara mandiri dan dimonitoring oleh lembaga usaha pelajar
59T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
d. Membangun jejaring IPM dengan lembaga-lembaga lain yang tidak mengikat
5. Sasaran : PR IPM sampai PP IPM.6. Penyelenggara: PR IPM sampai PP IPM.7. Metode dan Teknik Pengelolaan :
a. Input : Pimpinan, materi, narasumber, buku, anggota
b. Output : Unit usaha, MOU dengan lembaga lain, kemandirian
c. Indikator Keberhasilan : Kuantitas
1) Setiap struktur memiliki 1 unit usaha2) Setiap struktur memiliki jaringan usaha 3) Setiap struktur melakukan minimal
MoU dengan 1 lembaga lainKualitas1) Unit usaha selalu laba2) Jaringan usaha terus bergerak
d. Alat Verifikasi : 1) Makalah diskusi, SK unit usaha, daftar
pengurus unit usaha, MoU,8. Penutup : Kemandirian sangat terkait dengan independensi,
semakin mandiri sesorang dan organisasi akan berimplikasi pada kemerdekaan dalam memutuskan sesuatu, tanpa harus terintervensi oleh pihak luar.
60T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
62T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
63ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
ANGGARAN DASARIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
BAB INAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1Nama dan Tempat Kedudukan
1. Organisasi ini bernama Ikatan Pelajar Muhammadiyah disingkat IPM, yang didirikan di Surakarta pada tanggal 5 Shafar 1381 Hijriyah bertepatan dengan tanggal 18 Juli 1961 Miladiyah.
2. Ikatan Pelajar Muhammadiyah berkedudukan di Pimpinan Pusat.
BAB IIASAS, IDENTITAS, LAMBANG, DAN SEMBOYAN
Pasal 2Asas
Ikatan Pelajar Muhammadiyah berasaskan Islam
Pasal 3Identitas
Ikatan Pelajar Muhammadiyah adalah Organisasi Otonom Muhammadiyah, merupakan gerakan Islam, dakwah amar makruf nahi munkar di kalangan pelajar, berakidah Islam dan bersumber pada Al-Qur‘an dan As-Sunnah.
64T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
Pasal 4Lambang
Lambang Ikatan Pelajar Muhammadiyah adalah segi lima berbentuk perisai runcing di bawah yang merupakan deformasi bentuk pena dengan jalur besar tengah runcing di bawah berwarna kuning, diapit oleh dua jalur berwarna merah dan dua jalur berwarna hijau dengan matahari bersinar sebagai keluarga Muhammadiyah di mana tengah bulatan matahari terdapat gambar buku dan tulisan Al-Qur’an surat Al-Qolam ayat 1 dan tulisan IPM di bawah matahari.
Pasal 5Semboyan
IPM bersemboyan
قلم ومايسطرونن, وال
Nuun Walqolami Wamaa Yasthuruunyang berarti : Nuun, demi pena dan apa yang
dituliskannya.
BAB IIIMAKSUD DAN TUJUAN SERTA USAHA
Pasal 6Maksud dan Tujuan
Terbentuknya pelajar muslim yang berilmu, berakhlak mulia, dan terampil dalam rangka menegakkan dan menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
65ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Pasal 7Usaha
1. Menanamkan kesadaran beragama Islam, memperteguh iman, menertibkan peribadatan dan mempertinggi akhlak karimah.
2. Mempergiat dan memperdalam pemahaman agama Islam untuk mendapatkan kemurnian dan kebenaran-Nya.
3. Memperdalam, memajukan, dan meningkatkan ilmu pengetahuan,teknologi, sosial dan budaya.
4. Membimbing, membina, dan menggerakkan anggota guna meningkatkan fungsi dan peran IPM sebagai kader persyarikatan, umat, dan bangsa dalam menunjang pembanguan manusia seutuhnya menuju masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
5. Segala usaha yang tidak menyalahi ajaran Islam dengan mengindahkan hukum dan falsafah yang berlaku.
BAB IVBASIS MASSA
Pasal 8Basis Massa
Basis massa Ikatan Pelajar Muhammadiyah adalah pelajar.
Pasal 9Pengertian Pelajar
Pelajar adalah kelas sosial yang menuntut ilmu secara terus menerus serta memiliki hak dan kewajiban dalam bidang pendidikan.
66T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
BAB VKEANGGOTAAN, KADER, DAN SIMPATISAN
Pasal 10Anggota
Anggota IPM adalah:1. Pelajar muslim yang belajar di sekolah
Muhammadiyah maupun non muhammadiyah setingkat SMP dan atau SMA.
2. Pelajar muslim yang berusia 12 tahun sampai 21 tahun yang mendaftar sebagai anggota Ikatan Pelajar Muhammadiyah.
3. Mereka yang pernah menjadi anggota sebagaimana ketentuan ayat 1 dan 2, yang diperlukan oleh organisasi dengan usia maksimal 24 tahun.
4. Anggota sebagaimana tersebut dalam ayat 3 di atas yang karena terpilih menjadi pimpinan bisa melanjutkan keanggotaannya sampai masa jabatannya selesai.
Pasal 11Kader
Kader IPM adalah anggota yang telah mengikuti perkaderan serta mampu dan pernah menjadi penggerak inti ikatan.
Pasal 12Simpatisan
Simpatisan adalah mereka yang menyetujui maksud dan tujuan IPM tetapi tidak memenuhi syarat sebagai anggota.
67ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
BAB VISUSUNAN, PEMBENTUKAN, PENETAPAN,
PELEBURAN, DAN PEMEKARAN, ORGANISASI
Pasal 13Susunan Organisasi
1. Ranting adalah kesatuan anggota-anggota dalam satu sekolah atau madrasah atau pondok pesantren atau desa/kelurahan atau panti asuhan yang sesuai dengan pasal 10.
2. Cabang adalah kesatuan ranting-ranting di tingkat Kecamatan.
3. Daerah adalah kesatuan cabang-cabang di tingkat Kabupaten/Kota.
4. Wilayah adalah kesatuan daerah-daerah di tingkat Provinsi.
5. Pusat adalah kesatuan wilayah-wilayah dalam negara.
Pasal 14Penetapan Organisasi
1. Penetapan Wilayah dan Daerah dengan ketentuan luas lingkungannya ditetapkan oleh Pimpinan Pusat.
2. Penetapan Cabang dengan ketentuan luas lingkungannya ditetapkan oleh Pimpinan Wilayah.
3. Penetapan Ranting dengan ketentuan luas lingkungannya ditetapkan oleh Pimpinan Daerah.
68T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
Pasal 15Pembentukan, Peleburan, dan Pemekaran
Pembentukan, peleburan, dan pemekaran organisasi diatur oleh Pimpinan Pusat dan ditetapkan dalam Konpiwil.
BAB VIIPIMPINAN
Pasal 16Pimpinan Pusat
1. Pimpinan Pusat adalah pimpinan tertinggi yang memimpin IPM secara keseluruhan.
2. Pimpinan Pusat dipilih dan ditetapkan dalam Muktamar dengan surat keputusan Pimpinan Pusat IPM.
3. Perubahan dan penambahan personil (Reshuffle) Pimpinan Pusat menjadi wewenang Pimpinan Pusat dilaksanakan dalam pleno pimpinan yang menjamin adanya peningkatan efisiensi dan penyegaran jalannya kepemimpinan dan ditetapkan dengan surat keputusan.
Pasal 17Pimpinan Wilayah
1. Pimpinan Wilayah adalah pimpinan dalam wilayah dan melaksanakan kepemimpinan di wilayahnya.
2. Pimpinan Wilayah dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah Wilayah dengan surat keputusan Pimpinan Pusat.
3. Pimpinan Wilayah adalah wakil Pimpinan Pusat di wilayahnya.
69ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
4. Perubahan dan penambahan personal (Reshuffle) Pimpinan Wilayah menjadi wewenang Pimpinan Wilayah dilaksanakan dalam pleno pimpinan yang menjamin adanya peningkatan efisiensi dan penyegaran jalannya kepemimpinan dan ditetapkan dengan surat keputusan Pimpinan Pusat.
Pasal 18Pimpinan Daerah
1. Pimpinan Daerah adalah pimpinan dalam daerah dan melaksanakan kepemimpinan di daerahnya.
2. Pimpinan Daerah dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah Daerah dengan surat keputusan Pimpinan Wilayah.
3. Pimpinan Daerah karena jabatannya adalah menjadi wakil Pimpinan Wilayah di daerahnya.
4. Perubahan dan penambahan personal (Reshuffle) Pimpinan Daerah menjadi wewenang Pimpinan Daerah dilaksanakan dalam pleno pimpinan yang menjamin adanya peningkatan efisiensi dan penyegaran jalannya kepemimpinan dan ditetapkan dengan surat keputusan Pimpinan Wilayah.
Pasal 19Pimpinan Cabang
1. Pimpinan Cabang adalah pimpinan dalam cabang dan melaksanakan kepemimpinan di Cabangnya.
2. Pimpinan Cabang dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah Cabang dengan surat keputusan Pimpinan Daerah.
70T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
3. Pimpinan Cabang karena jabatannya adalah menjadi wakil Pimpinan Daerah di cabangnya.
4. Perubahan dan penambahan personal (Reshuffle) Pimpinan Cabang menjadi wewenang Pimpinan Cabang dilaksanakan dalam pleno pimpinan yang menjamin adanya peningkatan efisiensi dan penyegaran jalannya kepemimpinan dan ditetapkan dengan surat keputusan Pimpinan Daerah.
Pasal 20Pimpinan Ranting
1. Pimpinan Ranting adalah pimpinan dalam ranting dan melaksanakan kepemimpinan di rantingnya.
2. Pimpinan Ranting dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah Ranting dengan surat keputusan pimpinan di atasnya.
3. Pimpinan Ranting karena jabatannya adalah menjadi wakil Pimpinan Cabang di rantingnya.
4. Penambahan dan perubahan personal (Reshuffle) Pimpinan Ranting menjadi wewenang Pimpinan Ranting dilaksanakan dalam pleno pimpinan yang menjamin adanya peningkatan efisiensi dan penyegaran jalannya kepemimpinan dan ditetapkan dengan surat keputusan pimpinan di atasnya.
Pasal 21Pemilihan Pimpinan
1. Pemilihan Pimpinan dilakukan secara langsung dan memilih formatur atas dasar keputusan musyawarah masing-masing.
71ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
2. Syarat anggota pimpinan dan cara pemilihan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 22Pergantian Pimpinan
1. Pimpinan IPM yang telah habis masa jabatannya, tidak lagi menjalankan tugas dan fungsinya.
2. Serah terima jabatan dilakukan pada saat pergantian Ketua Umum yang baru.
3. Setiap pergantian Pimpinan IPM harus menjamin adanya peningkatan efisiensi dan penyegaran jalannya kepemimpinan dengan memasukkan tenaga kader.
Pasal 23Masa Jabatan Pimpinan
1. Masa jabatan Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah, Pimpinan Daerah, dan Pimpinan Cabang selama 2 tahun. Sedangkan Pimpinan Ranting selama 1 tahun.
2. Masa jabatan terhitung mulai dari terpilihnya Ketua Umum yang dilakukan pada saat permusyawaratan tertinggi di masing-masing struktur.
3. Jabatan Ketua Umum di setiap level struktur dijabat maksimal satu kali masa jabatan.
4. Jabatan anggota pimpinan di setiap level struktur maksimal selama dua kali periode secara berturut-turut.
72T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
Pasal 24Perangkapan Jabatan
1. Rangkap jabatan disetiap tingkatan struktur IPM adalah dilarang.
2. Rangkap jabatan dalam Organisasi Otonom Muhammadiyah, dan kepemudaan lainnya hanya dapat dibenarkan setelah mendapat izin dari pimpinan yang bersangkutan.
3. Rangkap jabatan dengan organisasi politik dan/atau organisasi massa yang berafiliasi dengan organisasi politik adalah dilarang.
4. Rangkap jabatan dengan organisasi kepelajaran lainnya adalah dilarang.
Pasal 25Ketentuan Luar Biasa
Dalam hal luar biasa yang terjadi berkenaan dengan ketentuan pada pasal 16 sampai dengan pasal 24 di atas, Pimpinan Pusat dapat mengambil keputusan lain.
BAB VIIILEMBAGA IPM
Pasal 26Lembaga IPM
1. Pimpinan IPM dapat membentuk lembaga IPM.2. Lembaga IPM adalah badan pembantu pimpinan
yang melaksanakan hal-hal yang tidak dapat ditangani langsung oleh pimpinan dalam hal pelaksanaan dan pengembangan operasional program.
3. Hal-hal lain mengenai lembaga IPM diatur dalam aturan Pimpinan IPM.
73ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
BAB IXPERMUSYAWARATAN
Pasal 27Muktamar
1. Muktamar adalah permusyawaratan tertinggi dalam ikatan yang diselenggarakan oleh dan atas tanggung jawab Pimpinan Pusat.
2. Muktamar diselenggarakan setiap 2 (dua) tahun sekali.
Pasal 28Muktamar Luar Biasa
(MLB)1. Muktamar Luar Biasa adalah Muktamar yang
diselenggarakan apabila keberadaan ikatan dalam bahaya dan atau terancam dibubarkan, yang Konpiwil tidak berwenang untuk memutuskan dan tidak dapat ditangguhkan sampai Muktamar berikutnya.
2. Muktamar Luar Biasa diadakan oleh Pimpinan Pusat atas Keputusan Konpiwil.
Pasal 29Konferensi Pimpinan Wilayah
(Konpiwil)1. Konferensi Pimpinan Wilayah adalah
permusyaratan tertinggi ikatan setelah Muktamar yang diselenggarakan oleh dan atas tanggung jawab Pimpinan Pusat.
2. Konferensi Pimpinan Wilayah diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali dalam satu periode.
74T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
Pasal 30Musyawarah Wilayah
(Muswil)1. Musyawarah Wilayah adalah permusyawaratan
tertinggi di tingkat wilayah yang diselenggarakan oleh dan atas tangung jawab Pimpinan Wilayah.
2. Musyawarah Wilayah diselenggarakan setiap 2 (dua) tahun sekali.
Pasal 31Konferensi Pimpinan Daerah
(Konpida)1. Konferensi Pimpinan Daerah adalah
permusyawaratan tertinggi tingkat wilayah setelah Musyawarah Wilayah yang diselenggarakan oleh dan atas tanggungjawab Pimpinan Wilayah.
2. Konferensi Pimpinan daerah diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali dalam satu priode.
Pasal 32Musyawarah Daerah
(Musda)1. Musyawarah Daerah adalah permusyaratan
tertinggi di tingkat daerah yang diselenggarakan oleh dan atas tanggung jawab Pimpinan Daerah.
2. Musyawarah daerah diselenggarakan setiap 2 (dua) tahun sekali.
Pasal 33Konferensi Pimpinan Cabang
(Konpicab)1. Konferensi Pimpinan Cabang adalah
permusyawaratan tertinggi di tingkat daerah
75ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
setelah Musda, yang diselenggarakan oleh dan atas tanggung jawab Pimpinan Daerah.
2. Konferensi Pimpinan Cabang diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali dalam satu periode.
Pasal 34Musyawarah Cabang
(Muscab)1. Musyawarah Cabang adalah permusyawaratan
tertinggi di tingkat Cabang yang diselenggarakan oleh dan atas tanggung jawab Pimpinan Cabang.
2. Musyawarah Cabang diselenggarkan setiap 2 (dua) tahun sekali.
Pasal 35Konferensi Pimpinan Ranting
(Konpiran)1. Konferensi Pimpinan Ranting adalah
permusyawarata tertinggi ditingkat ranting setelah Musran, yang diselenggarakan oleh dan atas tanggung jawab Pimpinan Cabang.
2. Konferensi Pimpinan Ranting diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali dalam satu periode.
Pasal 36Musyawarah Ranting
(Musran)1. Musyawarah Ranting adalah permusyawaratan
tertinggi di tingkat ranting yang diselenggarakan oleh dan atas tanggungjawab Pimpinan Ranting.
2. Musyawarah Ranting di selenggarakan setiap 1 (satu) tahun sekali.
76T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
Pasal 37Keabsahan dan Keputusan Permusyawaratan
1. Permusyawaratan dapat berlangsung tanpa memandang jumlah yang hadir, asal yang bersangkutan telah diundang secara sah.
2. Keputusan permusyawaratan diusahakan diambil berdasarkan musyawarah mufakat dan apabila tidak tercapai diambil dengan pemungutan suara maka putusan dengan suara terbanyak.
3. Keputusan Muktamar berlaku setelah diberitahukan kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan ditanfidzkan oleh Pimpinan Pusat IPM.
4. Keputusan Muswil, Musda, dan Muscab berlaku setelah diberitahukan kepada Pimpinan Muhammadiyah setingkat dan disahkan oleh pimpinan di atasnya.
5. Keputusan Musran berlaku setelah diberitahukan kepada pimpinan sekolah atau Pimpinan Ranting Muhammadiyah setempat dan disahkan oleh pimpinan di atasnya.
6. Keputusan Konpiwil, Konpida, Konpicab dan Konpiran berlaku setelah ditanfidzkan oleh Pimpinan yang bersangkutan dan diberitahukan kepada Pimpinan Muhammadiyah setingkat.
Pasal 38Tanfidz
1. Tanfidz adalah pernyataan berlakunya keputusan setiap permusyawratan (Muktamar, Konpiwil, Muswil, Konpida, Musda, Konpicab, Muscab, Konpiran, dan Musran) dan rapat pleno yang ada di IPM.
77ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
2. Keputusan Muktamar dan Konferensi Pimpinan Wilayah dan rapat berlaku sejak ditanfidzkan oleh Pimpinan Pusat dan diberitahukan kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
3. Keputusan Muswil, Konpida, Musda, Konpicab, Muscab, Konpiran, dan Musran, serta rapat berlaku setelah ditanfidzkan oleh pimpinan masing-masing tingkatan setelah mendapat pengesahan dari pimpinan di atasnya dan diberitahukan kepada pimpinan Muhammadiyah di masing-masing tingkatan.
4. Tanfidz bersifat redaksional, mempertimbangkan kemaslahatan dan tidak bertentangan dengan Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga IPM.
BAB XRAPAT
Pasal 39Rapat dibedakan menjadi dua jenis: Rapat Pimpinan
dan Rapat Kerja.
BAB XIKEUANGAN DAN KEKAYAAN
Pasal 40Pengertian
Keuangan dan Kekayaan IPM adalah semua harta benda yang diperoleh dari sumber yang sah dan halal serta digunakan untuk kepentingan pelaksanaan organisasi.
78T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
Pasal 41Sumber
Keuangan IPM diperoleh dari:1. Iuran Anggota 2. Uang Pangkal 3. Bantuan rutin dari Pimpinan Muhammadiyah
setingkat.4. Sumber lain yang halal dan tidak mengikat.
Pasal 42Pengolalan dan Pengawasan
Ketentuan mengenai pengelolaan dan pengawasan keuangan dan kekayaan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB XIILAPORAN
Pasal 43Laporan
Pimpinan IPM semua tingkatan wajib membuat laporan perkembangan organisasi, laporan pertanggungjawaban, laporan kebijakan dan keuangan disampaikan kepada permusyawaratan masing-masing tingkatan.
BAB XIIIANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 44Anggaran Rumah Tangga
1. Anggaran Rumah Tangga menjelaskan Anggaran Dasar dan mengatur segala sesuatu yang belum
79ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
diatur dalam Anggaran Dasar ini.2. Anggaran Rumah Tangga disahkan oleh
Muktamar.
BAB XIVPEMBUBARAN
Pasal 45Pembubaran
1. Pembubaran dan atau perubahan konstitusi Ikatan Pelajar Muhammadiyah menjadi wewenang Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muktamar IPM, dan Muktamar Luar Biasa IPM.
2. Pembubaran IPM ditetapkan oleh Tanwir atau Muktamar Muhammadiyah atas usulan PP Muhammadiyah.
3. Sesudah Ikatan Pelajar Muhammadiyah bubar, segala hak miliknya menjadi hak milik Muhammadiyah.
BAB XVPERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 46Perubahan Anggaran Dasar
1. Anggaran Dasar hanya dapat diubah di forum Muktamar dan Muktamar Luar Biasa
2. Perubahan Anggaran Dasar dinyatakan sah apabila diputuskan oleh sekurang-kurangnya atas persetujuan 2/3 jumlah peserta penuh Muktamar yang hadir.
3. Rencana perubahan Anggaran Dasar diusulkan oleh Konpiwil dan harus sudah tercantum dalam acara Muktamar.
80T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
BAB XVIPENUTUP
Pasal 47Penutup
1. Anggaran Dasar ini disusun sebagai penyempurnaan dan pengganti Anggaran Dasar sebelumnya, disahkan pada tanggal 07 Juli 2010 dalam Muktamar Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII di D.I. Yogyakarta dan dinyatakan berlaku sejak ditanfidzkan.
2. Setelah Anggaran Dasar ini ditetapkan, maka Anggaran Dasar sebelumnya dinyatakan tidak berlaku lagi.
81ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
ANGGARAN RUMAH TANGGAIkatan Pelajar Muhammadiyah
Pasal 1Keberadaan Organisasi
Ikatan Pelajar Muhammadiyah berdiri pada tanggal 5 Shafar 1381 Hijriyah, bertepatan dengan tanggal 18 Juli 1961 Miladiyah dalam Konferensi Pemuda Muhammadiyah di Surakarta. Pernah mengalami perubahan menjadi IRM pada tanggal 22 Jumadilula 1413 Hijriyah yang bertepatan pada tanggal 18 November 1992 Miladiyah dan kini kembali lagi menjadi IPM pada tanggal 28 Syawal 1429 Hijriyah yang bertepatan pada tanggal 28 Oktober 2008 pada Muktamar di Surakarta.
Pasal 2Kedudukan Pimpinan Pusat
Pimpinan Pusat IPM berkedudukan di Yogyakarta. Sedangkan penyelenggaraan aktivitasnya berada di dua kantor yaitu di Yogyakarta dan Jakarta.
Pasal 3Lambang
1. Lambang Ikatan Pelajar Muhamadiyah sebagaimana tersebut dalam Anggaran Dasar adalah sebagai berikut :
82T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
2. Makna Lambang IPM adalah:a. Bentuk segi lima perisai, runcing dibawah
merupakan deformasi bentuk pena.b. Warna kuning berarti keagungan dan
ketuhanan; putih berarti kesucian; merah berarti keberanian, Warna hijau menunjukan agar ilmu yang didapatkan dapat mempertebal iman.
c. Gambar matahari yang berwarna kuning yang menunjukan bahwa IPM adalah keluarga besar Muhammadiyah.
d. Di tengah bulatan matahari terdapat gambar buku berarti pengetahuan. Atau bisa juga berarti Al-Qur’an yang suci (putih).
e. Di bawah bulatan matahari terdapat tulisan ayat Al-quran, surat Al Qalam ayat 1 yang berbunyi “Nuun Walqolami Wamaa Yasthuruun” (dalam tulisan arab). Artinya: Nuun, Demi pena dan apa yang dituliskannya.
f. Tulisan Al-Quran tersebut ditulis dengan menggunakan huruf Arab, warna hitam dan merupakan semboyan IPM. Huruf IPM berwarna merah dengan kontur hitam. Merah berarti berani serta aktif menyampaikan
83ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
dakwah Islam karena IPM mengemban tugas sebagai pelopor, pelangsung dan penyempurna amal usaha Muhammadiyah.
Pasal 4Bendera
1. Bendera Ikatan Pelajar Muhamadiyah berbentuk persegi panjang berukuran panjang berbanding lebarnya dua berbanding tiga berwarna dasar kuning, di bagian tengah bergambar lambang Ikatan Pelajar Muhammadiyah dengan tulisan IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH font Arial berwarna merah di bawahnya, seperti berikut :
2. Warna kuning dalam dasar bendera berarti keagungan dan ketuhanan yang menggambarkan kejayaan dan keluhuran budi
3. Ketentuan lain tentang lambang dan bendera ditetapkan oleh Pimpinan Pusat.
Pasal 5Pengajuan Menjadi Anggota
1. Pengajuan menjadi anggota diajukan secara tertulis kepada Pimpinan Ranting atau cabang atau Daerah.
84T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
2. Pimpinan Daerah selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sekali melaporkan tentang keanggotaan di daerah Kepada Pimpinan Wilayah dan Pimpinan Pusat.
3. Bagi mereka yang telah memenuhi persyaratan menjadi anggota, berhak mendapatkan kartu anggota.
4. Ketentuan pelaksanaan dan pembuatan KTA diatur oleh Pimpinan Pusat.
Pasal 6Kewajiban dan Hak Anggota
1. Setiap anggota Ikatan Pelajar Muhammadiyah wajib untuk:a. Setia pada perjuangan IPM.b. Taat pada keputusan dan peraturan IPM.c. Menjaga nama baik IPM, dan menjadi teladan
utama sebagai pelajar muslim.d. Turut mendukung kebijakan dan amal
perjuangan IPM.e. Membayar Uang Pangkal dan Iuran Anggota
yang ditetapkan oleh Pimpinan Pusat IPM.2. Hak Anggota:
a. Memiliki kartu tanda anggota IPM.b. Memberikan saran dan menyatakan pendapat
demi kebaikan organisasi.c. Mendapatkan pengkaderan dari IPM.d. Berhak memilih dan dipilih dalam
permusyawaratan pada level pimpinannya
85ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Pasal 7Kewajiban dan Hak Kader
1. Kewajiban Kader:a. Setia pada perjuangan IPM.b. Taat pada keputusan dan peraturan IPM.c. Menegakkan dan menjunjung nama baik
IPM dan Muhammadiyah.d. Menjadi teladan yang utama sebagai pelajar
muslim.e. Turut mendukung dan melaksanakan
kebijakan dan amal perjuangan IPM.f. Menjadi penggerak dalam melaksanakan
kebijakan dan amal perjuangan IPM.2. Hak Kader:
a. Menyatakan pendapat didalam dan di luar permusyawaratan.
b. Memilih dan dipilih didalam permusyawaratan pada level kepemimpinannya
c. Mendapatkan pembinaan secara terus menerus dari IPM.
Pasal 8Pemberhentian Anggota
1. Anggota berhenti karena:a. Meninggal Dunia.b. Meminta berhenti atas kehendak sendiri.c. Diberhentikan atas persetujuan Pimpinan di
atasnyad. Menurut pasal 10 ayat 2 AD, yang sudah
habis masa keanggotaannya.2. Bagi anggota yang usianya lebih dari 24 tahun
tetapi masih aktif menjabat sebagai pimpinan IPM dapat melangsungkan kepemimpinannya hingga
86T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
akhir masa jabatannya.3. Anggota diberhentikan oleh Pimpinan karena:
a. Melakukan tindakan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar perjuangan IPM.
b. Melakukan tindakan yang merugikan dan merusak nama baik organisasi.
c. Melakukan tindak pidana dan terbukti kesalahannya di depan pengadilan.
4. Anggota yang diberhentikan berhak mengajukan keberatan kepada struktur yang memberhentikan. Apabila struktur yang bersangkutan menolak maka anggota yang diberhentikan berhak naik banding kepada struktur di atasnya.
5. Putusan pemberhentian anggota harus diumumkan.
Pasal 9Susunan Organisasi
Susunan Organisasi terdiri dari:1. Ranting2. Cabang3. Daerah4. Wilayah5. Pusat
Pasal 10Ranting
1. Ranting adalah kesatuan anggota di sekolah atau madrasah atau pondok pesantren atau masjid/mushalla atau panti asuhan atau desa atau kelurahan yang berfungsi melakukan pembinaan dan pemberdayaan anggota.
87ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
2. Syarat pendirian Ranting sekurang-kurangnya mempunyai:a. Pengajian pimpinan secara rutin sekurang-
kurangnya dua dalam sebulanb. Pengajian umum secara rutin sekurang-
kurangnya dua dalam sebulanc. Memiliki sekolah atau masjid/mushalla
sebagai pusat kegiatand. Pimpnan ranting terdiri atas sekurang-
kurangnya 10 orang3. Pengesahan pendirian Ranting dan ketentuan luas
lingkungannya ditetapkan oleh Pimpinan Daerah dengan surat keputusan.
4. Pembina IPM di sekolah Muhammadiyah tingkat SMP/sederajat dan atau SMU/sederajat adalah Kepala Sekolah atau orang yang ditunjuk oleh Kepala Sekolah.
5. Pembina IPM di ranting non sekolah adalah Pimpinan Ranting Muhammadiyah/Ketua Panti Asuhan.
6. Syarat Pembina IPM Ranting adalah alumni IPM dan atau Angkatan Muda Muhammadiyah.
Pasal 11Cabang
1. Cabang didirikan atas rekomendasi Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan atau Musyawarah Cabang IPM kemudian disahkan oleh Pimpinan Wilayah IPM dengan Surat Keputusan.
2. Surat Keputusan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 1 di atas ditembuskan kepada PD, dan PP IPM serta Pimpinan Cabang Muhammadiyah setempat.
88T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
3. Cabang adalah kesatuan ranting atas sekurang-kurangnya 2 (dua) ranting yang berfungsi:a. Melakukan pembinaan, pemberdayaan, dan
koordinasi rantingb. Penyelenggaraan, pembinaan, dan
pengawasan sekolah Muhammadiyahc. Perencanaan program dan kegiatan
4. Syarat pendirian Cabang sekurang-kurangnya mempunyai:a. 2 (dua ) Pimpinan Rantingb. Pengajian pimpinan secara rutin sekurang-
kurangnya dua kali dalam sebulanc. Pengajian umum secara rutin tingkat Cabang
sekurang-kurangnya dua dalam sebuland. Pembahasan masalah agama dan
pengembangan pemikiran Islame. Pelatihan kader Pimpinan tingkat Cabang
5. Cabang membawahi Ranting.
Pasal 12Daerah
1. Daerah didirikan atas rekomendasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan atau Musyawarah Daerah IPM kemudian disahkan oleh Pimpinan Pusat IPM dengan Surat Keputusan.
2. Surat Keputusan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 1 di atas ditembuskan kepada PW IPM, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) setempat.
3. Daerah adalah kesatuan Cabang di tingkat Kabupaten/Kota yang berfungsi:a. Melakukan pembinaan, pemberdayaan, dan
89ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
koordinasi Cabang dan atau rantingb. Perencanaan program dan kegiatan
4. Syarat pendirian Daerah sekurang-kurangnya mempunyai:a. Pengajian pimpinan secara rutin sekurang-
kurangnya dua kali dalam sebulanb. Pengajian umum secara rutin tingkat Daerah
sekurang-kurangnya sekali dalam sebulanc. Pembahasan masalah agama dan
pengembangan pemikiran Islamd. Pelatihan kader Pimpinan tingkat Daerah
5. Daerah membawahi Cabang dan Ranting.
Pasal 13Wilayah
1. Wilayah didirikan atas rekomendasi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan atau Musyawarah Wilayah IPM kemudian disahkan oleh Pimpinan Pusat IPM dengan Surat Keputusan.
2. Surat Keputusan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 1 diterbitkan oleh PP IPM, dan ditembuskan kepada Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) setempat, dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
3. Wilayah adalah kesatuan daerah di tingkat provinsi yang terdiri atas sekurang-kurangnya 3 (tiga) Daerah yang berfungsia. Membina dan berkoordinasi dengan Daerahb. Marencanakan program dan kegiatan
4. Syarat pendirian Wilayah sekurang-kurangnya mempunyai:a. 3 (tiga) Pimpinan Daerahb. Pengajian pimpinan secara rutin sekurang-
90T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
kurangnya dua kali dalam sebulanc. Pengajian umum secara rutin tingkat Daerah
sekurang-kurangnya sekali dalam sebuland. Pembahasan masalah agama dan
pengembangan pemikiran Islame. Pelatihan kader pimpinan tingkat Wilayah
5. Wilayah membawahi Daerah, Cabang, dan Ranting.
Pasal 14Pusat
1. Pusat ditetapkan berdasarkan Keputusan Muktamar.
2. Pusat membawahi Wilayah, Daerah, Cabang, dan Ranting.
Pasal 15Sifat Kepemimpinan
Kepemimpinan IPM bersifat kolektif-kolegial. Artinya, dalam melaksanakan dan memutuskan segala sesuatu dilakukan secara bersama-sama dengan penuh pertimbangan.
Pasal 16Susunan Pimpinan
Susunan Pimpinan terdiri dari :1. Pimpinan Pusat2. Pimpinan Wilayah3. Pimpinan Daerah4. Pimpinan Cabang5. Pimpinan Ranting
91ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Pasal 17Pimpinan Pusat
1. Pimpinan Pusat menentukan kebijakan IPM berdasarkan keputusan Muktamar dan Konferensi Pimpinan Wilayah serta pedoman atau petunjuk Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
2. Pimpinan pusat mentanfidzkan permusyawaratan tingkat pusat, memimpin dan mengawasi pelaksanaan kebijakan IPM.
3. Untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, Pimpinan Pusat membuat pedoman kerja dan pembagian tugas serta wewenang antar anggota Pimpinan Pusat.
4. Dalam melaksanakan kebijakan ekstern yang menyangkut masalah penting, Pimpinan Pusat berkewajiban konsultasi dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
5. Pimpinan Pusat dapat membentuk perwakilan yang wewenang dan kedudukannya ditentukan dalam rapat pleno PP atas dasar ketentuan Muktamar.
6. Personal pimpinan Pusat harus berdomisili di Yogyakarta dan atau Jakarta
Pasal 18Pimpinan Wilayah
1. Pimpinan Wilayah menentukan kebijakan IPM dalam wilayahnya berdasarkan garis kebijakan pimpinan di atasnya dan keputusan permusyawaratan wilayah.
2. Pimpinan Wilayah mentanfidzkan keputusan-keputusan permusyawaratan wilayah, memimpin dan mengawasi pelaksanaan kebijakannya.
92T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
3. Pimpinan Wilayah memimpin dan mengawasi pelaksanaan kebijakan atau instruksi Pimpinan Pusat di wilayahnya.
4. Untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, Pimpinan Wilayah membuat pedoman kerja dan pembagian tugas serta wewenang antar personil Pimpinan Wilayah atas dasar pedoman kerja yang dibuat oleh PP IPM.
5. Pimpinan Wilayah membimbing dan meningkatkan kegiatan daerah dalam wilayahnya.
6. Dalam melaksanakan kebijaksanaan ekstern yang menyangkut masalah penting, Pimpinan Wilayah berkewajiban berkonsultasi dengan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah.
7. Pimpinan Wilayah dapat membentuk Perwakilan Pimpinan Wilayah sesuai dengan keputusan Musyawarah Wilayah.
8. Personal Pimpinan Wilayah berdomisili di tempat kedudukan Pimpinan Wilayah, dan apabila tidak demikian maka harus mendapatkan persetujuan dalam permusyawaratan tingkat Wilayah.
Pasal 19Pimpinan Daerah
1. Pimpinan Daerah menentukan kebijakan IPM dalam daerahnya berdasarkan garis kebijakan pimpinan di atasnya dan keputusan permusyawaratan daerah.
2. Pimpinan Daerah mentanfidzkan keputusan-keputusan permusyawaratan daerah, memimpin, dan mengawasi pelaksanaan kebijakannya.
3. Pimpinan Daerah memimpin dan mengawasi pelaksanaan kebijakan atau instruksi Pimpinan
93ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Pusat dan Pimpinan Wilayah.4. Untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya,
Pimpinan Daerah membuat pedoman kerja dan pembagian tugas serta wewenang antar personal Pimpinan Daerah atas dasar pedoman kerja yang dibuat oleh PP IPM.
5. Pimpinan Daerah membimbing dan meningkatkan amal usaha atau kegiatan cabang dan atau ranting dalam daerahnya.
6. Dalam melaksanakan kebijaksanaan ekstern yang menyangkut masalah penting, Pimpinan Daerah berkewajiban berkonsultasi dengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah.
7. Personal Pimpinan Daerah berdomisili di tempat kedudukan Pimpinan Daerah, dan apabila tidak demikian maka harus mendapatkan persetujuan dalam permusyawaratan tingkat Daerah.
Pasal 20Pimpinan Cabang
1. Pimpinan Cabang menentukan kebijakan IPM dalam cabangnya berdasarkan garis kebijakan pimpinan di atasnya dan keputusan permusyawaratan cabang.
2. Pimpinan Cabang mentanfidzkan keputusan-keputusan permusyawaratan cabang, memimpin dan mengawasi pelaksanaan kebijakannya.
3. Pimpinan Cabang memimpin dan mengawasi pelaksanaan kebijakan/instruksi Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah dan Pimpinan Daerah.
4. Untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, Pimpinan Cabang membuat pedoman kerja dan pembagian tugas wewenang antar personal
94T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
Pimpinan Cabang atas dasar pedoman kerja yang dibuat oleh PP IPM.
5. Pimpinan Cabang membimbing dan meningkatkan amal usaha/kegiatan ranting-ranting dalam cabangnya.
6. Dalam melaksanakan kebijakan ekstern yang menyangkut masalah penting, Pimpinan Cabang berkewajiban berkonsultasi dengan Pimpinan Cabang Muhammadiyah.
7. Personal Pimpinan Cabang berdomisili di tempat kedudukan Pimpinan Cabang, dan apabila tidak demikian maka harus dapat mendapatkan persetujuan dalam permusyawaratan tingkat cabang.
Pasal 21Pimpinan Ranting
1. Pimpinan Ranting menentukan kebijakan IPM dalam rantingnya berdasarkan garis kebijakan pimpinan di atasnya dan keputusan musyawarah ranting.
2. Pimpinan Ranting mentanfidzkan keputusan-keputusan permusyawaratan ranting, memimpin dan mengawasi pelaksanaan kebijakannya.
3. Pimpinan Ranting memimpin dan mengawasi pelaksanaan kebijakan/instruksi Pimpinan Pusat, Pimpinan wilayah, Pimpinan Daerah, dan Pimpinan Cabang.
4. Untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, Pimpinan Ranting membuat pedoman kerja dan pembagian tugas wewenang antar personal Pimpinan Ranting atas dasar pedoman kerja yang dibuat oleh PP IPM.
95ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
5. Pimpinan Ranting membimbing anggota dalam amalan kemasyarakatan dan hidup beragama, meningkatkan kesadaran berorganisasi dan beragama serta menyalurkan aktivitas dalam amal usaha IPM sesuai bakat, minat, dan kemampuannya.
6. Dalam melaksanakan kebijakan ekstern yang menyangkut masalah penting, Pimpinan Ranting berkewajiban berkonsultasi dengan kepala sekolah/Pimpinan Ranting Muhammadiyah/ Pengelola Panti Asuhan.
7. Pimpinan Ranting di perguruan Muhammadiyah tingkat SMP/sederajat dan atau SMA/sederajat dibina oleh kepala sekolah dan atau yang dimandati oleh kepala sekolah untuk membantunya dalam upaya menggerakan IPM ranting di sekolah yang bersangkutan.
8. Pimpinan Ranting yang berkedudukan di luar sekolah Muhammadiyah, pembinaan dilakukan oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah/Pengelola Panti Asuhan.
Pasal 22Pemilihan Pimpinan
1. Pemilihan Pimpinan dilakukan dengan memilih Ketua Umum dan Formatur.
2. Pemilihan Ketua Umum dan formatur dilakukan secara langsung.
3. Pedoman tata tertib pemilihan Pimpinan dibuat oleh Pimpinan setingkatnya, sesuai dengan hasil keputusan musyawarah.
4. Untuk pemilihan pimpinan dibentuk panitia pemilihan:
96T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
a. Untuk Pimpinan Pusat ditetapkan oleh Konferensi Pimpinan Wilayah atas usul Peserta konpiwil
b. Untuk Pimpinan Wilayah, Daerah, dan Cabang ditetapkan oleh musyawarah masing-masing atas usul Pimpinan IPM yang bersangkutan.
c. Untuk Pimpinan Ranting ditetapkan dalam rapat pleno Pimpinan.
5. Syarat untuk dapat dicalonkan sebagai anggota Pimpinan IPMa. Telah menjadi kader IPM dan mengamalkan
ajaran Islam sesuai Al-quran dan Assunnah b. Setia pada maksud dan tujuan serta
perjuangan IPM.c. Taat pada garis perjuangan IPM.d. Cakap dan berkemauan menjalankan
tugasnya.e. Tidak merangkap keanggotaan/jabatan,
sebagaimana diatur dalam AD.f. Memenuhi syarat-syarat Administrasi.g. Syarat mutlak hafal akan janji pelajar
muhammadiyah.
Pasal 23Pergantian Pimpinan
1. Pergantian Pimpinan Pusat, Wilayah, Daerah, Cabang, dan Ranting disesuaikan dengan pergantian pimpinan seperti yang dimaksud dalam pasal 22 Anggaran Dasar.
2. Pimpinan IPM yang telah habis masa jabatannya, tidak dapat menjalankan tugas dan fungsinya
97ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
3. Setiap pergantian pimpinan IPM harus menjamin adanya peningkatan kualitas kepemimpinan.
Pasal 24Batas Umur Pimpinan
Batas maksimal umur :1. Pimpinan Pusat IPM adalah 24 tahun berjalan
pada saat Muktamar.2. Pimpinan Wilayah IPM adalah maksimal 24 tahun
berjalan pada saat Muswil.3. Pimpinan Daerah IPM adalah 22 tahun berjalan
pada saat Musyda.4. Pimpinan Cabang IPM adalah 20 tahun berjalan
pada saat Muscab.5. Pimpinan Ranting IPM adalah 18 tahun berjalan
pada saat Musran.
Pasal 25Pemberhentian Personal Pimpinan
1. Personal Pimpinan dinyatakan berhenti karena:a. Meninggal dunia.b. Meminta berhenti atas kehendak sendiri.c. Diberhentikan.
2. Personal pimpinan diberhentikan oleh pimpinan bersangkutan.
3. Peronal pimpinan diberhentikan karena:a. Melakukan tindakan yang bertentangan
dengan prinsip-prinsip dasar perjuangan IPM.b. Melakukan tindakan yang merugikan dan
merusak nama baik organisasi.c. Melakukan tindak pidana dan terbukti
kesalahannya di depan pengadilan.
98T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
4. Personal pimpinan yang diberhentikan dapat mengajukan banding pada pimpinan diatasnya.
5. Keputusan pemberhentian pimpinan harus diumumkan.
6. Personal Pimpinan Pusat diberhentikan melalui rapat pleno dan mendapat persetujuan dalam permusyawaratan tingkat Pusat.
Pasal 26Pedoman Kerja
Untuk ketertiban jalannya pimpinan, maka Pimpinan Pusat IPM membuat pedoman umum kerja.
Pasal 27Susunan Jabatan
1. Susunan jabatan Pimpinan IPM disusun oleh Ketua Umum dan formatur IPM yang terpilih dalam tiap tingkat permusyawaratan IPM.
2. Susunan jabatan pimpinan IPM terdiri dari Ketua Umum, Ketua bidang, Sekretaris Umum, Sekretaris Bidang, Bendahara Umum, dan Anggota Bidang.
Pasal 28Bidang–Bidang
Bidang wajib di Ikatan Pelajar Muhammadiyah adalah Bidang Perkaderan, Bidang Kajian dan Dakwah Islam (KDI), dan Bidang Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP).
Pasal 29Lembaga IPM
1. Pimpinan IPM dapat membentuk lembaga IPM.2. Lembaga IPM adalah badan pembantu pimpinan
yang melaksanakan hal-hal yang tidak dapat
99ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
ditangani langsung oleh pimpinan dalam hal pelaksanaan dan pengembangan operasional program.
3. Batas wewenang dan kedudukan lembaga IPM seperti yang dimaksud ayat 1 di atas ditentukan dalam surat keputusan pimpinan yang bersangkutan.
4. Lembaga IPM bertanggung jawab kepada Pimpinan IPM yang bersangkutan.
5. Personal lembaga IPM direkrut dari anggota IPM, simpatisan atau pelajar muslim lain yang dianggap dapat mengemban amanah lembaga dan diberi tanggung jawab oleh masing-masing pimpinan.
6. Pimpinan IPM dapat membubarkan lembaga IPM atau merubah susunan anggota pengurusnya.
7. Pimpinan IPM membuat kaidah umum lembaga IPM yang disyahkan dalam permusyawaratan di tingkatannya.
8. Pimpinan IPM berhak dan berkewajiban melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap lembaga khusus di tingkatan yang bersangkutan.
Pasal 30Muktamar
1. Muktamar diselenggarakan atas undangan Pimpinan Pusat.
2. Undangan, acara dan materi muktamar minimal telah sampai kepada yang bersangkutan dua (2) bulan sebelumnya.
3. Muktamar dinyatakan sah apabila dihadiri peserta muktamar dengan tidak memandang jumlah yang hadir, asalkan undangan secara sah sudah disampaikan kepada yang bersangkutan.
4. Peserta Muktamar terdiri dari :
100T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
a. Peserta Penuh:1) Ketua Umum Pimpinan Pusat dan
anggota pimpinan pusat yang terpilih sebagai formatur pada Muktamar sebelumnya.
2) Ketua Umum Pimpinan Wilayah atau yang mewakilinya dan 4 orang utusan Pimpinan Wilayah.
3) Ketua Umum Pimpinan Daerah atau yang mewakilinya dan 3 orang utusan Pimpinan Daerah.
b. Peserta Peninjau:1) Personil Pimpinan Pusat yang tidak
menjadi peserta Muktamar.2) Mereka yang diundang oleh Pimpinan
Pusat secara sah.5. Setiap Peserta Penuh Muktamar berhak satu
suara.6. Isi dan susunan acara Muktamar ditetapkan
oleh Pimpinan Pusat IPM dengan berdasarkan keputusan Konpiwil pertama
7. Acara pokok dalam Muktamar:a. Laporan Pertanggungjawaban Pimpinan Pusat:
1) Kebijakan Pimpinan Pusat.2) Organisasi dan administrasi.3) Pelaksanaan keputusan Muktamar dan
Konpiwil sebelumnya4) Keuangan
b. Pandangan umum Pimpinan Wilayah.c. Penyusunan program periode berikut.d. Pemilihan Pimpinan Pusat.e. Masalah-masalah IPM yang bersifat urgen /
penting
101ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
f. Rekomendasi.8. Ketentuan tata tertib Muktamar diatur oleh
Pimpinan Pusat dan disahkan dalam Konpiwil.9. Keputusan Muktamar mulai berlaku setelah
ditanfidzkan oleh Pimpinan Pusat sampai diubah atau dicabut kembali oleh Muktamar berikutnya.
10. Selambat-lambatnya sebulan setelah Muktamar Pimpinan Pusat harus mentanfidzkan hasil keputusan Muktamar dan menyampaikannya pada pimpinan pusat Muhammadiyah, Pimpinan Wilayah IPM, dan Pimpinan Daerah IPM se-Indonesia
11. Pada waktu berlangsungnya Muktamar dapat diselenggarakan acara atau kegiatan pendukung yang tidak mengganggu jalannya Muktamar.
12. Pimpinan Pusat bertanggung jawab atas penyelenggaraan Muktamar.
Pasal 31Muktamar Luar Biasa
(MLB)1. Muktamar Luar Biasa diselenggarakan atas
undangan Pimpinan Pusat berdasarkan desakan 50% + 1 dari jumlah Pimpinan Wilayah.
2. Muktamar Luar Biasa dinyatakan sah apabila dihadiri Peserta Muktamar Luar Biasa dengan tidak memandang jumlah yang hadir asalkan undangan secara sah telah disampaikan kepada yang bersangkutan.
3. Peserta Muktamar Luar Biasa terdiri dari:a. Peserta Penuh:
1) Ketua Umum Pimpinan Pusat dan anggota pimpinan pusat yang terpilih
102T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
sebagai formatur pada Muktamar sebelumnya.
2) Ketua Umum Pimpinan Wilayah atau yang mewakilinya dan 4 orang utusan Pimpinan Wilayah.
3) Ketua Umum Pimpinan Daerah atau yang mewakilinya dan 3 orang utusan Pimpinan Daerah.
b. Peserta Peninjau:1) Personil Pimpinan Pusat yang tidak
menjadi peserta Muktamar.2) Mereka yang diundang oleh Pimpinan
Pusat.4. Setiap peserta penuh Muktamar berhak atas satu
suara.5. Isi dan susunan acara Muktamar Luar biasa
disesuaikan dengan alasan penyelenggaraan Muktamar Luar Biasa.
6. Keputusan Muktamar Luar Biasa mulai berlaku setelah ditanfidzkan oleh Pimpinan Pusat sampai diubah atau dicabut oleh Muktamar berikutnya.
7. Selambat-lambatnya dua minggu setelah Muktamar Luar Biasa, Pimpinan Pusat harus menyampaikan hasil keputusan Muktamar Luar Biasa kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah sebagai pemberitahuan.
8. Pimpinan Pusat bertanggung jawab atas penyelenggaraan Muktamar Luar Biasa.
103ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Pasal 32Konferensi Pimpinan Wilayah
(Konpiwil)1. Konferensi Pimpinan Wilayah diselenggarakan
atas undangan Pimpinan Pusat.2. Undangan, acara, dan materi Konferensi
Pimpinan Wilayah minimal sampai kepada yang bersangkutan 1 (satu) bulan sebelum acara konpiwil diselenggarakan.
3. Konferensi Pimpinan Wilayah dinyatakan sah apabila dihadiri peserta Konferensi Pimpinan Wilayah dengan tanpa memandang jumlah yang hadir, asalkan undangan secara sah sudah disampaikan kepada yang bersangkutan.
4. Peserta Konferensi Pimpinan Wilayah terdiri dari:a. Peserta Penuh:
1) Ketua Umum Pimpinan Pusat dan anggota Pimpinan Pusat yang terpilih sebagai formatur pada Muktamar sebelumnya.
2) Ketua Umum Pimpinan Wilayah atau yang mewakilinya dan utusan Pimpinan Wilayah masing-masing 4 orang.
b. Peserta Peninjau:1) Personil Pimpinan Pusat yang tidak
menjadi peserta Konpiwil.2) Mereka yang diundang oleh Pimpinan
Pusat secara sah.5. Setiap peserta penuh Konferensi Pimpinan
Wilayah berhak atas satu suara6. Isi dan susunan acara Konferensi Pimpinan
Wilayah ditetapkan oleh Pimpinan Pusat.7. Acara pokok dalam Konferensi Pimpinan Wilayah.
104T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
a. Laporan kebijakan Pimpinan Pusat.b. Evaluasi dan menyusun kembali gerakan
IPM secara Nasionalc. Masalah penting yang tidak dapat
ditangguhkan sampai Muktamar.d. Masalah yang oleh Muktamar diserahkan
kepada Konferensi Pimpinan Wilayah.e. Mempersiapkan acara-acara Muktamar yang
akan datang.8. Sebelum Muktamar dapat diselenggarakan
Konpiwil dengan agenda khusus Persiapan Muktamar dan masalah penting.
9. Ketentuan tata tertib Konferensi Pimpinan Wilayah ditentukan oleh Pimpinan Pusat dan disahkan dalam sidang pleno Konferensi Pimpinan Wilayah.
10. Keputusan Konferensi Pimpinan Wilayah mulai berlaku setelah ditanfidzkan oleh Pimpinan Pusat.
11. Selambat-lambatnya sebulan setelah Konferensi Pimpinan Wilayah, keputusan harus sudah ditanfidzkan oleh Pimpinan Pusat menyampaikannya pada pimpinan pusat Muhammadiyah, Pimpinan wilayah IPM, dan Pimpinan Daerah IPM se-Indonesia.
12. Pada waktu berlangsungnya Konferensi Pimpinan Wilayah dapat diselenggrakan acara atau kegiatan pendukung yang tidak mengganggu jalannya Konferensi Pimpinan Wilayah.
13. Agenda Pokok Konpiwil Pra Muktamar: a. Pembacaan dan penetapan tata tertib
Konpiwil dan Muktamarb. Pembacaan hasil kerja Konpiwil sebelumnya
105ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
(pertama), seperti Panitia pemilihan, Tata Tertib, Panitia Muktamar, dll.
14. Pimpinan Pusat bertanggung jawab atas penyelenggraan Konferensi Pimpinan Wilayah.
Pasal 33Musyawarah Wilayah
(Muswil)1. Musyawarah wilayah diselenggarakan atas
undangan Pimpinan Wilayah.2. Muswil diselenggarakan sekurang-kurangnya 4
bulan setelah akhir periode kepemimpinan PP IPM dan dikeluarkannya keputusan induk muktamar
3. Undangan, acara dan materi musyawarah wilayah minimal sampai kepada yang bersangkutan sebulan sebelumnya.
4. Musyawarah Wilayah dinyatakan sah apabila dihadiri oleh Peserta Musyawarah Wilayah dengan tidak memandang jumlah yang hadir, asalkan undangan secara sah sudah disampaikan kepada yang bersangkutan.
5. Peserta Muswil terdiri dari:a. Peserta Penuh :
1. Ketua Umum Pimpinan Wilayah dan anggota Pimpinan Wilayah yang terpilih sebagai formatur pada Musyawarah Wilayah sebelumnya.
2. Ketua Umum Pimpinan Daerah atau yang mewakili dan 4 orang utusan Pimpinan Daerah.
3. Utusan Pimpinan Cabang masing-masing 3 orang.
106T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
b. Peserta Peninjau :1. Pimpinan Wilayah yang tidak menjadi
peserta musyawarah wilayah.2. Mereka yang diundang oleh Pimpinan
Wilayah.6. Setiap peserta penuh Musyawarah Wilayah
berhak atas satu suara.7. Isi dan susunan acara Musyawarah Wilayah
ditetapkan oleh Pimpinan Wilayah dengan berdasarkan keputusan Konferensi Pimpinan Daerah sebelumnya.
8. Acara pokok dalam Musyawarah Wilayah:a. Laporan Pertanggungjawaban Pimpinan
Wilayah:1) Kebijakan Pimpinan Wilayah.2) Organisasi dan administrasi.3) Pelaksanaan Keputusan Musyawarah
Wilayah dan Konpida serta instruksi Pimpinan Pusat.
4) Keuangan.b. Penyusunan Program IPM berikutnya.c. Pemilihan Pimpinan Wilayah.d. Masalah urgen dalam Wilayah.e. Rekomendasi.
9. Ketentuan Tata Tertib Musyawarah Wilayah diatur oleh Pimpinan Wilayah dan disahkan dalam Konferensi Pimpinan Daerah.
10. Keputusan Musyawarah Wilayah mulai berlaku setelah ditanfidzkan oleh Pimpinan Wilayah sampai diubah atau dicabut oleh Musyawarah Wilayah berikutnya.
11. Selambat-lambatnya sebulan setelah Muswil, Pimpinan Wilayah harus menyampaikan hasil
107ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
keputusan Musyawarah Wilayah kepada Pimpinan Wilayah Muhammadiyah setempat sebagai pemberitahuan dan kepada Pimpinan Pusat untuk mendapat pengesahan.
12. Apabila sampai dua minggu sesudah penyerahan hasil Musyawarah Wilayah tersebut belum ada jawaban dari Pimpinan Pusat, maka keputusan tersebut dianggap sah.
13. Pada waktu berlangsungnya Musyawarah Wilayah dapat diselenggarakan acara atau kegiatan pendukung yang tidak mengganggu jalannya Musyawarah Wilayah.
14. Pimpinan Wilayah bertanggung jawab atas penyelenggaraan Musyawarah Wilayah.
Pasal 34Konferensi Pimpinan Daerah
(Konpida)1. Konferensi Pimpinan Daerah diselenggarakan
atas undangan Pimpinan Wilayah.2. Undangan, acara dan materi Konferensi
Pimpinan Daerah minimal sampai kepada yang bersangkutan sebulan sebelumnya.
3. Konferensi Pimpinan Daerah dinyatakan sah apabila dihadiri peserta Konferensi Pimpinan Daerah dengan tidak memandang jumlah yang hadir, asalkan undangan secara sah sudah disampaikan kepada yang bersangkutan.
4. Peserta Konferensi Pimpinan Daerah terdiri dari:a. Peserta Penuh :
1) Ketua Umum Pimpinan Wilayah dan anggota Pimpinan Wilayah yang terpilih sebagai untuk formatur pada
108T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
Musyawarah Wilayah sebelumnya.2) Ketua Umum Pimpinan Daerah atau
yang mewakili dan 3 orang utusan Pimpinan Daerah.
b. Peseta Peninjau:1) Pimpinan Wilayah yang tidak menjadi
peserta Konpida.2) Mereka yang diundang oleh Pimpinan
Wilayah.5. Setiap peserta penuh Konferensi Pimpinan Daerah
berhak atas satu suara.6. Isi dan susunan acara Konferensi Pimpinan daerah
ditetapkan oleh Pimpinan Wilayah7. Acara Pokok dalam Konferensi Pimpinan Daerah :
a. Laporan Kebijakan Pimpinan Wilayah.b. Masalah Urgen yang tidak dapat
ditangguhkan sampai Musyawarah Wilayahc. Masalah yang oleh Muswil diserahkan
kepada Konferensi Pimpinan Daerah.d. Evaluasi gerak organisasi dan pelaksanaan
program.e. Mempersiapkan acara-acara Muswil
berikutnya.8. Sebelum Muswil dapat diselenggarakan Konpida
dengan agenda khusus Persiapan Muswil dan masalah urgen
9. Ketentuan tata tertib Konferensi Pimpinan Daerah ditentukan oleh Pimpinan Wilayah dan disahkan dalam sidang pleno Konferensi Pimpinan Daerah.
10. Keputusan Konferensi Pimpinan Daerah mulai berlaku setelah ditanfidzkan oleh Pimpinan Wilayah.
11. Selambat-lambatnya sebulan setelah Konferensi Pimpinan Daerah, Pimpinan Wilayah harus
109ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
menyampaikan hasil keputusan Konferensi Pimpinan Daerah kepada Pimpinan Wilayah Muhammadiyah setempat sebagai pemberitahuan dan kepada Pimpinan Pusat IPM untuk mendapat pengesahan.
12. Apabila sampai dua minggu sesudah penyerahan hasil keputusan Konferensi Pimpinan Daerah tersebut belum ada jawaban dari Pimpinan Pusat, maka keputusan tersebut dianggap sah.
13. Pada waktu berlangsungnya Konferensi Pimpinan Daerah dapat diselenggakan acara atau kegiatan pendukung yang tidak mengganggu jalannya Konferensi Pimpinan Daerah.
15. Agenda Pokok Konpida Pra Muswil:a. Pembacaan dan penetapan tertib Konpida
dan Muswilb. Pembacaan hasil kerja Konpida sebelumnya
(pertama), seperti Panitia pemilihan, Tata Tertib, Panitia Muswil, dll.
14. Pimpinan Wilayah bertanggung jawab atas penyelenggaraan Konferensi Pimpinan Daerah.
Pasal 35Musyawarah Daerah
(Musda)1. Musyawarah Daerah diselenggarakan atas
undangan Pimpinan Daerah.2. Musda diselenggarakan sekurang-kurangnya 4
bulan setelah akhir periode kepemimpinan PW IPM dan dikeluarkannya keputusan induk muswil.
3. Undangan, acara, dan materi Musyawarah Daerah minimal sampai kepada yang bersangkutan sebulan sebelumnya.
110T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
4. Musyawarah dinyatakan sah apabila dihadiri oleh Peserta Musyawarah Daerah dengan tidak memandang jumlah yang hadir, asalkan undangan secara sah sudah sampaikan kepada yang bersangkutan.
5. Peserta Musyawarah Daerah terdiri dari:a. Peserta Penuh :
1) Ketua Umum Pimpinan Daerah dan anggota Pimpinan Daerah yang terpilih sebagai formatur dalam Musyawarah Daerah sebelumnya.
2) Ketua Umum Pimpinan Cabang atau yang mewakili dan 3 orang utusan Pimpinan Cabang.
3) Utusan Pimpinan Ranting masing-masing 3 orang.
b. Peserta Peninjau :1) Pimpinan Daerah yang tidak menjadi
peserta Musyawarah Daerah.2) Mereka yang diundang oleh Pimpinan
Daerah.6. Setiap peserta penuh Musyawarah daerah berhak
atas satu suara.7. Isi dan susunan acara Musyawarah Daerah
ditetapkan oleh Pimpinan Daerah dengan berdasarkan keputusan Konpicab sebelumnya.
8. Acara pokok Musyawarah Daerah:a. Laporan Pertanggungjawaban Pimpinan
Daerah.1) Kebijakan Pimpinan Daerah.2) Organisasi dan administrasi.3) Pelaksanaan keputusan Musyawarah
Daerah dan Konpicab sebelumnya serta
111ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
instruksi Pimpinan di tingkat atasnya.4) Keuangan.
b. Penyusunan Program Kerja IPM periode berikutnya.
c. Pemilihan Pimpinan Daerah.d. Masalah IPM yang urgen dalam Daerahnya.e. Rekomendasi.
9. Ketentuan tata tertib Musyawarah Daerah diatur oleh Pimpinan Daerah.
10. Keputusan Musyawarah Daerah mulai berlaku setelah ditanfidzkan oleh Pimpinan Daerah sampai diubah atau dicabut kembali oleh Musyawarah Daerah berikutnya.
11. Selambat-lambatnya sebulan setelah Musda Pimpinan Daerah harus menyampaikan hasil keputusan Musda kepada Pimpinan Daerah Muhammadiyah setempat sebagai pemberitahuan dan kepada pimpinan wilayah IPM untuk mendapatkan pengesahan dengan tembusan kepada Pimpinan Pusat.
12. Apabila sampai sebulan sesudah penyerahan hasil Musyawarah Daerah tersebut belum ada jawaban dari Pimpinan Wilayah, maka keputusan tersebut dianggap sah.
13. Pada waktu berlangsungnya Musyawarah Daerah dapat diselenggarakan acara atau kegiatan pendukung yang tidak mengganggu jalannya Musyawarah Daerah.
14. Pimpinan Daerah bertanggung jawab atas penyelenggaraan Musyawarah Daerah.
112T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
Pasal 36Konferensi Pimpinan Cabang
(Konpicab)1. Konferensi Pimpinan Cabang diselenggakan atas
undangan Pimpinan Daerah.2. Undangan, acara, dan materi Konferensi
Pimpinan Cabang minimal sampai kepada yang bersangkutan sebulan sebelumnya.
3. Konferensi Pimpinan Cabang dinyatakan sah apabila dihadiri oleh Peserta Konferensi Pimpinan Cabang dengan tidak memandang jumlah yang hadir, asalkan undangan secara sah sudah disampaikan kepada yang bersangkutan.
4. Peserta Konferensi Pimpinan Cabang terdiri dari:a. Peserta Penuh :
1) Ketua Umum Pimpinan Daerah dan anggota Pimpinan Daerah yang terpilih sebagai formatur dalam Musyawarah Daerah sebelumnya.
2) Ketua Umum Pimpinan Cabang atau yang mewakili dan 4 orang utusan Pimpinan Cabang.
b. Peserta Peninjau :1) Pimpinan Daerah yang tidak menjadi
peserta Konferensi Pimpinan Cabang.2) Mereka yang diundang oleh Pimpinan
Daerah.5. Setiap peserta penuh Konferensi Pimpinan Cabang
berhak atas satu suara.6. Isi dan susunan acara Konferensi Pimpinan
Cabang ditetapkan oleh Pimpinan Daerah.7. Acara Pokok Konferensi Pimpinan Cabang:
a. Laporan Kebjijakan Pimpinan Daerah
113ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
b. Masalah urgen yang tidak dapat ditangguhkan sampai Musda.
c. Masalah yang oleh Musda diserahkan kepada Konferensi Pimpinan Cabang.
d. Evaluasi gerak organisasi dan pelaksanaan program
e. Mempersiapkan acara-acara Musda berikutnya.
8. Ketentuan tata tertib Konferensi Pimpinan Cabang ditentukan oleh Pimpinan Daerah dan disahkan dalam rapat pleno Konferensi Pimpinan Cabang.
9. Keputusan Konferensi Pimpinan Cabang mulai berlaku setelah ditanfidzkan oleh Pimpinan Daerah.
10. Selambat–lambatnya sebulan setelah Konferensi Pimpinan Cabang, Pimpinan Daerah harus menyampaikan hasil keputusan Konferensi Pimpinan Cabang kepada Pimpinan Daerah Muhammadiyah setempat sebagai pemberitahuan dan kepada Pimpinan Wilayah IPM untuk mendapatkan pengesahan dengan tembusan kepada Pimpinan Pusat.
11. Apabila sampai sebulan sesudah penyerahan hasil keputusan Konferensi Pimpinan Cabang tersebut belum ada jawaban dari Pimpinan Wilayah, maka keputusan tersebut dianggap sah.
12. Pada waktu berlangsungnya Konferensi Pimpinan Cabang dapat diselenggarakan acara pendukung atau kegiatan pendukung yang tidak mengganggu jalannya Konferensi Pimpinan Cabang.
13. Agenda Pokok Konpicab Pra Musda:a. Pembacaan dan penetapan tata tertib
Konpicab dan Musda
114T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
b. Pembacaan hasil kerja Konpicab sebelumnya (pertama), seperti Panitia pemilihan, Tata Tertib, Panitia Musda, dll.
14. Pimpinan Daerah bertanggung jawab atas penyelenggaraan Konferensi Pimpinan Cabang.
Pasal 37Musyawarah Cabang
(Muscab)1. Musyawarah Cabang diselenggarakan atas
undangan Pimpinan Cabang.2. Muscab diselenggarakan sekurang-kurangnya 4
bulan setelah akhir periode kepemimpinan PD IPM dan dikeluarkannya keputusan induk Musda.
3. Undangan, acara dan materi Musyawarah Cabang minimal sampai kepada yang bersangkutan dua minggu sebelumnya.
4. Musyawarah Cabang dinyatakan sah apabila dihadiri oleh peserta Musyawarah Cabang dengan tidak memandang jumlah yang hadir, asalkan undangan sudah disampaikan secara sah kepada yang bersangkutan.
5. Musyawarah Cabang dihadiri oleh :a. Peserta Penuh :
1. Personal Pimpinan Cabang2. Ketua Umum Pimpinan Ranting atau
yang mewakili3. Utusan Pimpinan Ranting yang
jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan
b. Peserta Peninjau: Peninjau adalah mereka yang diundang oleh
Pimpinan Cabang
115ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
6. Setiap Peserta Penuh Musyawarah Cabang berhak satu suara.
7. Isi dan Susunan Musyawarah Cabang ditetapkan oleh Pimpinan Cabang dan disahkan dalam pleno Musyawarah Cabang.
8. Acara Pokok dalam Musyawarah Cabang :a. Laporan Pertanggungjawaban Pimpinan
Cabang :1) Kebijakan Pimpinan Cabang.2) Organisasi dan Administrasi.3) Pelaksanaan keputusan Musyawarah
Cabang dan instruksi Pimpinan di atasnya.
4) Keuangan.b. Penyusunan program IPM periode berikutnya.c. Pemilihan Pimpinan Cabang.d. Masalah IPM yang urgen di cabangnya.e. Rekomendasi.
9. Ketentuan tata tertib Musyawarah Cabang diatur oleh Pimpinan Cabang dan disahkan dalam sidang pleno Musyawarah Cabang.
10. Keputusan Musyawarah Cabang mulai berlaku setelah ditanfidzkan oleh Pimpinan Cabang sampai diubah atau dicabut oleh Musyawarah Cabang berikutnya.
11. Selambat–lambatnya sebulan setelah Musyawarah Cabang, Pimpinan Cabang harus menyampaikan hasil keputusan Musyawarah Cabang kepada Pimpinan Cabang Muhammadiyah setempat sebagai pemberitahuan dan kepada pimpinan Daerah IPM untuk mendapatkan pengesahan dengan tembusan kepada Pimpinan Wilayah.
116T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
12. Apabila sampai sebulan sesudah penyerahan hasil Musyawarah Cabang tersebut belum ada jawaban dari Pimpinan Daerah, maka keputusan tersebut dianggap sah.
13. Pada waktu berlangsungnya Musyawarah Cabang dapat diselenggarakan acara atau kegiatan pendukung yang tidak mengganggu jalannya Musyawarah Cabang.
14. Pimpinan Cabang bertanggung jawab atas penyelenggaraan Musyawarah Cabang.
Pasal 38Konpiran
1. Konferensi Pimpinan Ranting diselenggakan atas undangan Pimpinan Cabang.
2. Undangan, acara, dan materi Konferensi Pimpinan Ranting minimal sampai kepada yang bersangkutan sebulan sebelumnya.
3. Konferensi Pimpinan Ranting dinyatakan sah apabila dihadiri oleh Peserta Konferensi Pimpinan Ranting dengan tidak memandang jumlah yang hadir, asalkan undangan secara sah sudah disampaikan kepada yang bersangkutan.
4. Peserta Konferensi Pimpinan Ranting terdiri dari:a. Peserta Penuh :
1) Ketua Umum Pimpinan Cabang dan anggota Pimpinan Cabang yang terpilih sebagai formatur dalam Musyawarah Cabang sebelumnya.
2) Ketua Umum Pimpinan Ranting atau yang mewakili dan 4 orang utusan Pimpinan Ranting.
117ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
b. Peserta Peninjau :1) Pimpinan Cabang yang tidak menjadi
peserta Konferensi Pimpinan Ranting.2) Mereka yang diundang oleh Pimpinan
Cabang.5. Setiap peserta penuh Konferensi Pimpinan
Ranting berhak atas satu suara.6. Isi dan susunan acara Konferensi Pimpinan
Ranting ditetapkan oleh Pimpinan Cabang.7. Acara Pokok Konferensi Pimpinan Ranting:
a. Laporan Kebjijakan Pimpinan Cabangb. Masalah urgen yang tidak dapat
ditangguhkan sampai Muscab.c. Masalah yang oleh Muscab diserahkan
kepada Konferensi Pimpinan Ranting.d. Evaluasi gerak organisasi dan pelaksanaan
programe. Mempersiapkan acara-acara Muscab
berikutnya.8. Ketentuan tata tertib Konferensi Pimpinan Ranting
ditentukan oleh Pimpinan Cabang dan disahkan dalam rapat pleno Konferensi Pimpinan Ranting.
9. Keputusan Konferensi Pimpinan Ranting mulai berlaku setelah ditanfidzkan oleh Pimpinan Cabang.
10. Selambat–lambatnya sebulan setelah Konferensi Pimpinan Ranting, Pimpinan Cabang harus menyampaikan hasil keputusan Konferensi Pimpinan Ranting kepada Pimpinan Cabang Muhammadiyah setempat sebagai pemberitahuan dan kepada Pimpinan Daerah IPM untuk mendapatkan pengesahan dengan tembusan kepada Pimpinan Pusat.
118T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
11. Apabila sampai sebulan sesudah penyerahan hasil keputusan Konferensi Pimpinan Ranting tersebut belum ada jawaban dari Pimpinan Daerah, maka keputusan tersebut dianggap sah.
12. Pada waktu berlangsungnya Konferensi Pimpinan Ranting dapat diselenggarakan acara pendukung atau kegiatan pendukung yang tidak mengganggu jalannya Konferensi Pimpinan Ranting.
13. Agenda Pokok Konpicab Pra Musda:a. Pembacaan dan Penetapan tata tertib
Konpiran dan Musdab. Pembacaan hasil kerja Konpicab sebelumnya
(pertama), seperti Panitia pemilihan, Tata Tertib, Panitia Musda, dll.
14. Pimpinan Cabang bertanggung jawab atas penyelenggaraan Konferensi Pimpinan Ranting.
Pasal 39 (Musran)
1. Musyawarah Ranting diselenggarakan atas undangan Pimpinan Ranting.
2. Undangan, acara, dan materi Musyawarah Ranting minimal sampai kepada yang bersangkutan seminggu sebelumnya.
3. Musyawarah Ranting dinyatakan sah apabila dihadiri oleh Peserta Musyawarah Ranting dengan tidak memandang jumlah yang hadir, asalkan undangan secara sah disampaikan kepada yang bersangkutan.
4. Peserta Musyawarah Ranting terdiri dari:a. Peserta Penuh :
1. Personal Pimpinan Ranting.
119ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
2. Seluruh anggota Ranting atau wakil–wakil anggota sesuai kebijakan Pimpinan Ranting.
b. Peserta Peninjau : Mereka yang diundang oleh Pimpinan Ranting.
5. Setiap peserta Penuh Musyawarah Ranting berhak atas satu suara.
6. Isi dan susunan acara Musyawarah Ranting ditetapkan oleh Pimpinan Ranting.
7. Acara Pokok dalam Musyawarah Ranting :a. Laporan Pertanggungjawaban Pimpinan
Ranting.1) Kebijakan Pimpinan Ranting.2) Organisasi dan administrasi.3) Pelaksanaan keputusan Muktamar,
keputusan Musyawarah dan kebijakan pimpinan di atasnya serta keputusan Musyawarah Ranting sebelumnya.
4) Keuanganb. Penyusunan Program Kerja IPM periode
berikutnya.c. Pemilihan Pimpinan Ranting.d. Masalah IPM yang urgen di Wilayah
Rantingnya.e. Rekomendasi.
8. Ketentuan tata tertib Musyawarah Ranting diatur oleh Pimpinan Ranting dan disahkan dalam sidang pleno Musyawarah Ranting.
9. Keputusan Musyawarah Ranting mulai berlaku setelah ditanfidzkan oleh Pimpinan Ranting sampai diubah atau dicabut oleh Musyawarah Ranting berikutnya.
120T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
10. Selambat-lambatnya sebulan setelah Musyawarah Ranting, Pimpinan Ranting harus menyampaikan hasil keputusan Musyawarah Ranting kepada Pimpinan sekolah/ Pimpinan Ranting Muhammadiyah setempat sebagai pemberitahuan dan kepada Pimpinan Cabang atau Daerah IPM untuk mendapatkan pengesahan dengan tembusan kepada Pimpinan Daerah.
11. Apabila sampai sebulan sesudah penyerahan hasil Musyawarah Ranting tersebut belum ada jawaban dari Pimpinan Cabang atau Daerah, maka keputusan tersebut dianggap sah.
12. Pada waktu berlangsungnya Musyawarah Ranting dapat diselenggarakan acara atau kegiatan pendukung yang tidak mengganggu jalannya Musyawarah Ranting.
13. Pimpinan Ranting bertanggung jawab atas penyelenggaraan Musyawarah Ranting.
Pasal 40Keputusan Musyawarah
1. Keputusan Musyawarah diusahakan dengan mufakat.
2. Apabila keputusan dilakukan dengan pemungutan suara, maka keputusan diambil dengan suara terbanyak.
3. Pemungutan suara atas seseorang atau masalah yang penting dapat dilakukan secara tertulis atau secara langsung.
4. Apabila dalam pemungutan suara terdapat suara yang sama banyak, maka pemungutan suara dapat diulangi dengan terlebih dahulu memberi kesempatan kepada masing–masing pihak untuk
121ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
menambah penjelasan, apabila setelah tiga kali hasil pemungutannya masih tetap sama, atau tidak memenuhi syarat untuk pengambilan keputusan, maka persoalannya dibekukan atau diserahkan kepada Pimpinan di atasnya atau Pimpinan Muhammadiyah yang setingkat atau kepada Kepala Sekolah.
Pasal 41Rapat Pimpinan
1. Rapat pimpinan adalah rapat dalam IPM di tingkat Pusat, Wilayah, Daerah, Cabang, dan Ranting yang diselenggarakan oleh dan atas tanggungjawab Pimpinan bersangkutan.
2. Rapat pimpinan membicarakan masalah kebijakan, program, dan lainnya.
3. Rapat pleno diperluas adalah bagian dari Rapat Pimpinan.
4. Rapat pleno diperluas adalah rapat pimpinan IPM ditambah dengan pimpinan di tingkat bawahnya untuk membahas masalah-masalah mendesak.
5. Ketentuan lain mengenai rapat pimpinan diatur dalam pedoman umum.
Pasal 42Rapat Kerja
1. Rapat kerja adalah rapat yang diadakan untuk membicarakan pelaksanaan keputusan Musyawarah pimpinan yang bersangkutan yang menyangkut program dan kegiatan organisasi atau amal usaha.
2. Ketentuan mengenai rapat kerja ini diatur dalam pedoman umum.
122T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
Pasal 43Laporan
Setiap Pimpinan berkewajiban untuk membuat laporan tentang keadaan IPM meliputi bidang organisasi, amal usaha, administrasi, inventarisasi organisasi dan kegiatan-kegiatan termasuk laporan bidang/ lembaga khusus, problematika, usul dan saran dari tingkat Pimpinan IPM masing-masing disampaikan kepada Pimpinan di atasnya, dengan ketentuan bagi Pimpinan Wilayah, Daerah setiap tiga bulan dan Pimpinan Ranting setiap dua bulan.
Pasal 44Keuangan
1. Uang pangkal dan Iuran Anggota besarnya ditetapkan oleh Pimpinan Daerah.
2. Pengelolaan/penarikan keuangan akan diatur dalam peraturan khusus yang dibuat oleh Pimpinan Daerah masing-masing.
3. Distribusi Uang Pangkal dan Iuran Anggota adalah sebagai berikut:a. 40 % untuk Pimpinan Rantingb. 30 % untuk Pimpinan Cabangc. 20 % untuk Pimpinan Daerahd. 10 % untuk Pimpinan Wilayah
4. Setiap tahun Pimpinan IPM masing-masing tingkat mengadakan perhitungan, pemeriksaan kas dan hak milik serta melaporkannya kepada permusyawaratan yang bersangkutan.
5. Musyawarah memeriksa pertanggungjawaban keuangan IPM dengan membentuk tim verifikasi/pemeriksaan keuangan.
123ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
6. Perorangan, badan-badan, lembaga-lembaga, organisasi-organisasi dan sebagainya dapat menjadi donatur IPM dengan tidak mengikat.
7. Laporan keuangan IPM harus didasari pada prinsip transparansi dan akuntabilitas.
8. Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan keuangan akan diatur dalam pedoman Administrasi Keuangan dan ditanfidzkan oleh Pimpinan Pusat IPM.
Pasal 45Perubahan Anggaran Rumah Tangga
Anggaran Rumah Tangga ini dapat diubah oleh Muktamar, Muktamar Luar Biasa dan/ atau Konferensi Pimpinan Wilayah atas persetujuan 2/3 (dua pertiga) peserta penuh yang hadir.
Pasal 46Aturan Tambahan
1. IPM Menggunakan tahun Hijriah dimulai 1 Muharram dan berakhir 30 Dzulhijjah sesuai dengan penanggalan yang dikelauarkan oleh PP Muhammadiyah.
2. Pedoman Adminsitrasi IPM diatur oleh Pimpinan Pusat.
3. Hal-hal dalam peraturan Anggaran Rumah Tangga ini yang memerlukan peraturan pelaksanaan, diatur lebih lanjut dengan peraturan yang dibuat oleh Pimpinan Pusat.
4. Segala ketentuan yang bertentangan dengan Anggaran Rumah Tangga ini dinyatakan tidak berlaku lagi.
124T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
Pasal 47Penutup
Anggaran Rumah Tangga ini telah disahkan dalam Muktamar XVII Ikatan Pelajar Muhammadiyah pada tanggal 7 Juli 2010 di Daerah Istimewa Yogyakarta dan dinyatakan berlaku mulai tanggal tersebut sebagai pengganti Anggaran Rumah Tangga terdahulu (Konpiwil IPM tahun 2009 di Mataram, Nusa Tenggara Barat).
125ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
STRUKTUR PIMPINANIkatan Pelajar Muhammadiyah
Struktur Ikatan Pelajar Muhammadiyah besifat desentralisasi dan kolektif-kolegial. Artinya bahwa posisi ketua dan sekretaris tidak hanya dimiliki oleh satu orang, tetapi masing-masing bidang juga berhak memiliki posisi tersebut. Berikut ini adalah strukturnya:
STRUKTURPIMPINAN PUSAT IPM
Ketua UmumKetua OrganisasiKetua PerkaderanKetua Kajian dan Dakwah Islam (KDI)Ketua Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP)Ketua Apresiasi Seni, Budaya, dan Olahraga (ASBO)Ketua AdvokasiKetua IpmawatiKetua Hubungan Luar Negeri dan Antar Lembaga (HUBLA)
Sekretaris JenderalSekretaris OrganisasiSekretaris PerkaderanSekretaris Kajian dan Dakwah Islam (KDI)Sekretaris Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP)Sekretaris Apresiasi Seni, Budaya, dan Olahraga (ASBO)
126T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
Sekretaris AdvokasiSekretaris IpmawatiSekretaris Hubungan Luar Negeri dan Antar Lembaga (HUBLA)
Bendahara UmumBendahara Bendahara
Anggota Anggota OrganisasiAnggota PerkaderanAnggota Kajian dan Dakwah Islam (KDI)Anggota Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP)Anggota Apresiasi Seni, Budaya, dan Olahraga (ASBO)Anggota AdvokasiAnggota IpmawatiAnggota Hubungan Luar Negeri dan Antar Lembaga (HUBLA)
STRUKTURPIMPINAN WILAYAH IPM
Ketua UmumKetua OrganisasiKetua PerkaderanKetua Kajian dan Dakwah Islam (KDI)Ketua Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP)Ketua Apresiasi Seni, Budaya, dan Olahraga (ASBO)Ketua AdvokasiKetua Ipmawati
127ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Sekretaris UmumSekretaris OrganisasiSekretaris PerkaderanSekretaris Kajian dan Dakwah Islam (KDI)Sekretaris Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP)Sekretaris Apresiasi Seni, Budaya, dan Olahraga (ASBO)Sekretaris AdvokasiSekretaris Ipmawati
Bendahara UmumBendahara Bendahara
Anggota Anggota OrganisasiAnggota PerkaderanAnggota Kajian dan Dakwah Islam (KDI)Anggota Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP)Anggota Apresiasi Seni, Budaya, dan Olahraga (ASBO)Anggota AdvokasiAnggota Ipmawati
STRUKTURPIMPINAN DAERAH IPM
Ketua UmumKetua OrganisasiKetua PerkaderanKetua Kajian dan Dakwah Islam (KDI)Ketua Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP)Ketua Apresiasi Seni, Budaya, dan Olahraga (ASBO)Ketua AdvokasiKetua Ipmawati
128T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
Sekretaris UmumSekretaris OrganisasiSekretaris PerkaderanSekretaris Kajian dan Dakwah Islam (KDI)Sekretaris Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP)Sekretaris Apresiasi Seni, Budaya, dan Olahraga (ASBO)Sekretaris AdvokasiSekretaris Ipmawati
Bendahara UmumBendahara Bendahara
Anggota Anggota OrganisasiAnggota PerkaderanAnggota Kajian dan Dakwah Islam (KDI)Anggota Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP)Anggota Apresiasi Seni, Budaya, dan Olahraga (ASBO)Anggota AdvokasiAnggota Ipmawati
STRUKTURPIMPINAN CABANG IPM
Ketua UmumKetua PerkaderanKetua Kajian dan Dakwah Islam (KDI)Ketua Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP)Ketua Apresiasi Seni, Budaya, dan Olahraga (ASBO)Ketua AdvokasiKetua Ipmawati
129ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Sekretaris UmumSekretaris PerkaderanSekretaris Kajian dan Dakwah Islam (KDI)Sekretaris Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP)Sekretaris Apresiasi Seni, Budaya, dan Olahraga (ASBO)Sekretaris AdvokasiSekretaris Ipmawati
Bendahara UmumBendahara Bendahara
Anggota Anggota PerkaderanAnggota Kajian dan Dakwah Islam (KDI)Anggota Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP)Anggota Apresiasi Seni, Budaya, dan Olahraga (ASBO)Anggota AdvokasiAnggota Ipmawati
STRUKTURPIMPINAN RANTING IPM
Ketua UmumKetua PerkaderanKetua Kajian dan Dakwah Islam (KDI)Ketua Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP)Ketua Apresiasi Seni, Budaya, dan Olahraga (ASBO)Ketua AdvokasiKetua KewirausahaanKetua Ipmawati
130T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
Sekretaris UmumSekretaris PerkaderanSekretaris Kajian dan Dakwah Islam (KDI)Sekretaris Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP)Sekretaris Apresiasi Seni, Budaya, dan Olahraga (ASBO)Sekretaris AdvokasiSekretaris KewirausahaanSekretaris Ipmawati
Bendahara UmumBendahara Bendahara
Anggota Anggota PerkaderanAnggota Kajian dan Dakwah Islam (KDI)Anggota Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP)Anggota Apresiasi Seni, Budaya, dan Olahraga (ASBO)Anggota AdvokasiAnggota KewirausahaanAnggota Ipmawati
KETERANGAN :
1. Struktur IPM bersifat desentralisasi. Artinya, setelah posisi Ketua Umum dan Sekretaris Umum tidak ada wakil Ketua dan Wakil Sekretaris, tetapi langsung Ketua dan Sekretaris Bidang yang bekerja sesuai dengan job bidangnya masing-masing.
2. Jabatan Sekretaris Jenderal (Sekjen) khusus untuk Pimpinan Pusat IPM.
131ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
3. Untuk Bidang Organisasi hanya ada pada struktur PP, PW, dan PD IPM. Sedangkan di tingkat PR dan PC IPM tidak ada.
4. Bidang Kewirausahaan hanya ada di struktur Ranting (PR IPM). Sedangkan untuk struktur diatasnya bisa dilakukan atas koordinasi tim bendahara dengan cara membentuk Lembaga Kewirausahaan/ekonomi yang langsung dibawah koordinasi tim bendahara. Untuk koordinasi Bidang Kewirausahaan Ranting dengan struktur diatasnya langsung ke bidang keuangan (tim bendahara)
5. Sesuai dengan ART IPM, bidang wajib yang ada di struktur Ranting adalah Perkaderan, KDI, dan PIP
132T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
KEBIJAKAN DAN PROGRAM-PROGRAM BIDANGIkatan Pelajar Muhamamdiyah
A. SASARAN KEBIJAKAN IPM
Sasaran kebijakan IPM diarahkan pada dua, sasaran personal dan sasaran institusional. Berikut ini penjelasannya.1. Sasaran Personal. Diarahkan pada terwujudnya
tradisi kesadaran kritis dalam berfikir dan bertindak sesuai dengan maksud dan tujuan IPM.
2. Sasaran Institusional. Diarahkan pada terciptanya struktur kelembagaan yang kuat dan fungsional melalui pengembangan ranting serta mekanisme kepemimpinan yang mantap dalam mendukung gerakan Ikatan menuju gerakan kritis yang berparadigma transformatif.
B. HIRARKI KEBIJAKAN
1. PP IPMa. Penentu kebijakan organisasi secara nasionalb. Melakukan koordinasi dengan PW IPM se-
Indonesiac. Melakukan kerja-kerja dalam lingkup
menggagas nilai-nilai baru dan penguatan kapasitas kader IPM secara nasional
2. PW IPMa. Menerjemahkan kebijakan-kebijkan
Muktamar atau kebijakan yang telah
133ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
diputuskan oleh PP IPM di tingkat wilayahnya
b. Mensosialisasikan keputusan-keputusan PP IPM atau keputusan bersama di tingkat nasional
c. Mengatur kebijakan-kebijakan strategis dalam lingkup kewilayahannya
d. Melakukan koordinasi dengan PP IPM dan konsolidasi dengan PD IPM-nya
e. Melakukan kerja-kerja konkrit di tingkat wilayahnya sebagai upaya pengembangan jaringan dan penguatan kapasiats organisasi maupun para kadernya.
3. PD IPMa. Motor penggerak IPM secara daerahb. Melakukan aksi-aksi riil yang telah menjadi
keputusan Muktamar dan keputusan musyawarah di atasnya
c. Selalu berkoordinasi dengan PW IPM dan konsolidasi dengan PC IPM atau PR IPM di tingkat daerahnya
4. PC IPMa. Melakukan aksi-aksi riil yang telah menjadi
keputusan Muktamar dan keputusan musyawarah di atasnya
b. Melaksanakan kegiatan – kegiatan yang langsung tertuju dan bermanfaat pada sekolah dan kalangan pelajar
c. Selalu berkoordinasi dengan PD IPM dan konsolidasi dengan PR IPM di tingkat daerahnya
134T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
5. PR IPMa. Melaksanakan kebijakan-kebijakan yang
telah menjadi keputusan Muktamar dan keputusan musyawarah diatasnya
b. Melaksanakan kegiatan-kegiatan konkrit baik di tingkat ranting maupun ditingkat daerah
c. Selalu berkoordinasi dengan PD IPM atau PC IPM-nya
C. INDEKS PROGRESIVITAS GERAKAN IPM
Indeks Progresivitas Gerakan (IGP) IPM merupakan satu metode yang digunakan oleh IPM untuk mengukur keberhasilan sebuah organisasi dalam satu periode tertentu. Disini, IPM telah merumuskan empat ranah yang menjadi tolak ukur keberhasilan gerakan IPM dalam setiap satu periodenya di berbagai jenjang struktur, baik Ranting hingga Pusat. Keempat ranah itu adalah ranah kepemimpinan, ranah kaderisasi, ranah program, dan ranah produk.
Masing-masing ranah memiliki indikator yang menjadi tolak ukur keberhasilan dari masing-masing ranah tersebut. Berikut ini penjelasannya:
NO RANAH INDIKATOR1 Kepemimpinan 1. Visi tentang IPM yang
ideal2. Mampu membangun
kesadaran kolektif3. Memproduksi wacana-
wacana gerakan
135ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
4. Mampu menggerakkan aktor dan struktur
5. Mampu mengartikulasikan kepentingan basis gerakan
6. Mampu membangun jaringan eksternal
2 Kaderisasi 1. Ada Taruna Melati atau kegiatan kaderisasi pendukung yang sesuai SPI
2. Ada kegiatan follow up Kaderisasi
3. Pendampingan yang berkelanjutan
4. Munculnya komunitas-komunitas hasil perkaderan sebagai basis gerakan
3 Program kerja 1. Adanya program-program di setiap bidang sebagai penerjemahan gkt dan gpk
2. Adanya follow up dari program
3. Adanya komunitas-komunitas pasca pelaksanaan program
4. Ada kegiatan rutin di masing-masing bidang
136T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
4 Produk 1. Setiap bidang melahirkan produk dalam bentuk artefak-artefak, seperti: buku, majalah, buletin, website, kaos, sticker, dll
2. Distribusi artefak baik internal IPM maupun ke eksternal
D. KEBIJAKAN BIDANG-BIDANG
1. Bidang Kepemimpinan Bidang ini diarahkan berupa terciptanya
kepemimpinan (Leadership) yang kuat dan progresif menuju gerakan IPM yang transformatif. Hal tersebut meliputi pengelolaan kepemimpinan dan manajemen serta penataan mekanisme dan sistem kepemimpinan dan manajemen.a. Mengawal orientasi ikatanb. Optimalisasi kinerja dan partisipasi ikatanc. Optimalisasi peran lembaga kepemimpinand. Penguatan komunikasi eksternal
2. Bidang Administrasi Umum Bidang ini diarahkan kepada terciptanya
administrasi organisasi yang tertib, rapi, dan memudahkan proses organisasi. Karena itu, bidang ini memiliki program:a. Optimalisasi sosialisasi sistem administrasi
IPMb. Optimalisasi pelaksanaan sistem administrasi
IPMc. Optimalisasi pelayanan dan pemenuhan
kebutuhan administrasi organisasi
137ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
3. Bidang KeuanganBidang ini memiliki program:a. Penataan administrasi keuangan IPMb. Optimalisasi penggalian, pengelolaan, dan
pemanfaatan dana organisasic. Pengembangan spirit kekayaan dan
kewirausahaan dengan inovasi lembaga usaha penopang dana organisasi
4. Bidang Organisasi Bidang ini diarahkan pada penguatan organisasi
(struktur, suprastruktur, dan infastruktur) guna mewujudkan gerakan transformatif. Karena itu, bidang ini memiliki program:a. Penelitian dan potensi organisasib. Konsolidasi dan penataan tata kelola organisasic. Pengembangan dan penguatan fungsi
struktur organisasi
5. Bidang Perkaderan Bidang ini diarahkan pada penguatan karakter kader
inti ikatan dalam rangka menumbuhkembangkan semangat yang terorganisir serta jiwa militansi pada setiap kader. Karena itu, bidang ini memiliki program:a. Massifikasi rekruitmen kaderb. Mentoring dan pendampingan sebagai
upaya penjagaan nilai-nilai kaderisasi pada kader inti gerakan (mentoring/pengawasan and penjagaan kader)
c. Peningkatan kapasitas pada setiap kader inti ikatan
138T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
d. Transformasi kader inti ikatan dalam berbagai ranah kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara (transformasi kader di berbagai sektor publijk)
6. Bidang Kajian dan Dakwah Islam (KDI) Bidang ini diarahkan pada penanaman nilai-
nilai ajaran Islam secara kritis, sehingga dapat membangun identitas pelajar muslim yang memiliki akhlak karimah. Karena itu, bidang ini memiliki program:a. Mengintensifkan kajian dan pendampingan
keislamanb. Penyempurnaan dan sosialisasi konsep
dakwah IPMc. Pengembangan kegiatan yang berorientasi
pada dakwah dikalangan pelajar
7. Bidang Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP) Bidang ini diarahkan pada terciptanya tradisi
berpikir kritis, penguasaan ilmu pengetahuan teknologi di kalangan pelajar dalam bingkai nilai-nilai kemanusiaan. Karena itu bidang ini memiliki program:a. Menciptakan tradisi berpikir kritis di
kalangan pelajar melalui pembudayaan tradisi baca dan tulis
b. Peningkatan kualitas ilmu pengetahuan melalui adanya komunitas-komunitas kreatif dan ilmiah di kalangan pelajar
c. Penyadaran akan pentingnya menguasai teknologi
139ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
8. Bidang Apresiasi Seni, Budaya, dan Olahraga (ASBO)
Bidang ini diarahkan pada pengembangan minat dan bakat serta apresiasi terhadap seni untuk terbentuknya pelajar kreatif. Karena itu, bidang ini memiliki program:a. Pengembangan kajian budayab. Melestarikan seni dan budaya lokalc. Menguatkan gerakan “Sastra Masuk Sekolah”d. Membudayakan oleh raga di kalangan pelajar
9. Bidang Advokasi Bidang ini diarahkan pada penyadaran,
pendampingan, dan pembelaan terhadap hak-hak pelajar. Karena itu, bidang ini memiliki program: a. Identifikasi persoalan-persoalan dan
kebijakan-kebijakan publik yang tidak berpihak pada hak-hak pelajar.
b. Melakukan kerja-kerja penyadaran,pemberdayaan dan pembelaan
10. Bidang Kewirausahaan Bidang ini diarahkan pada pengembangan
motivasi kewirausahaan sebagai bentuk kemandirian pribadi seorang pelajar. Karena itu, bidang ini memiliki program: a. Menumbuhkan semangat kewirausahaan
sejak di bangku sekolah. b. Mengadakan dan menumbuhkembangkan
unit-unit usaha pelajar c. Mengadakan kerjasama dengan lembaga
usaha luar.
140T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
11. Bidang Hubungan Luar Negeri dan Antar Lembaga
Bidang ini di arahkan pada peningkatan wawasan global dan komunikasi aktif untuk pengembangan jaringan Nasional maupun Internasional. Karena itu bidang ini memiliki program: a. Pengembangan kegiatan inovatif yang
berorientasi pada penguatan tradisi berfikir berwawasan global.
b. Penguatan Jaringan di beberapa lembaga Nasional maupun Inteernasional yang menghasilkan kemitraan strategis bagi pengembangan IPM.
12. Bidang Ipmawati Bidang ini diarahkan pada pemberdayaan
dan optimalisasi peran kader putri IPM dalam beraktualisasi di ikatan dengan mengembangkan isu-isu tentang keperempuanan. Karena itu, bidang ini memiliki program: a. Pengkajian dan pengembangan isu-isu
tentang keperempuanan b. Meningkatkan kepedulian dan respon
terhadap permasalahn pelajar putri serta permasalahan perempuan pada umumnya
c. Optimalisasi potensi kader putri IPM dan proses kaderisasi
141ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
REKOMENDASI MUKTAMAR XVIIIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
A. KEPADA PIMPINAN PUSAT IPM
1. Segera menata ulang waktu permusyawaratan IPM (Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah dan Pimpinan Daerah) agar kebijakan yang sudah diputuskan di Muktamar IPM dapat terdistribusikan sampai ke tingkat Pimpinan Ranting IPM dalam waktu 2 tahun (1 Periode).
2. Mendistribusikan Sistem Perkaderan IPM (SPI) sampai ke tingkat Pimpinan Daerah IPM dalam waktu 2 tahun (1 periode)
3. Menata ulang model penyusunan program dengan metode strategic planning agar program IPM dapat diukur secara jelas keberhasilannya dan mensosialisasikannya sampai tingkat PD IPM dalam waktu 2 tahun (1 periode)
4. Mengadakan pendampingan dan pengaktifan bagi Pimpinan Wilayah IPM yang kurang aktif atau mati dalam waktu 4 tahun (2 periode)
5. Mendistribusikan Panduan Administrasi dan keuangan sampai ke Pimpinan Daerah IPM dalam waktu 1 tahun.
6. Menata ulang model pendataan anggota IPM (KTA IPM) menjadi terpusat dari PR-IPM sampai PP IPM.
7. Menata ulang manajemen media milik PP IPM agar lebih professional, seperti Majalah Kuntum
142T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
dan Website IPM agar dapat diakses dan dimanfaatkan seluas – luasnya untuk kepentingan IPM.
8. Respon terhadap isu equal access seperti gender dan difabel (different ability)
9. Membangun mitra dan jaringan ke semua pihak untuk eksistensi IPM secara nasional
10. Respon terhadap isu pendidikan, globalisasi, kapitalisme, dan neo liberalisme
11. Mendorong Kebijakan – kebijakan Pemerintah dan Muhammadiyah yang membela kepentingan pelajar
12. Menentukan tuan Rumah Konpiwil IPM tahun 2011 dan Muktamar IPM ke 18 pada Muktamar IPM ke – 17.
13. Mengawal secara serius rekomendasi Muktamar IPM ke-17 dan menyampaikannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam waktu 2 tahun.
14. Ber- Akhlaq mulia sebagai contoh central bagi kader IPM dibawahnya
15. Ikut mensosialisasikan Keputusan dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
16. Ikut berpartisipasi dalam mengadvokasi anggaran IPM Ranting di Sekolah – sekolah Muhammadiyah melalui Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah.
17. Respon terhadap isu gerakan trans-nasional (gerakan agama internasional yang mengedepankan jalur kekerasan dalam mencapai tujuannya) yang menggunakan pelajar sebagai objek untuk melakukan kekerasan atas nama agama Islam.
18. Sosialisasi janji kader di seluruh level IPM19. Mempertegas kembali fungsi kantor PP IPM di
143ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Yogyakarta dan Jakarta.20. Mendesak PP IPM khususnya bidang KDI untuk
menyelesaikan buku al-islam.21. Mentanfidzkan hasil muktamar selambat-
lambatnya 1 bulan setelah muktamar.
B. KEPADA PP MUHAMMADIYAH
1. Pogram beasiswa bagi kader IPM yang aktif dan berprestasi
2. Menentukan Pembina IPM di Ranting Sekolah Muhammadiyah yang berasal dari alumni IPM atau kader Angkatan Muda Mushammadiyah
3. Mengetatkan kembali proses pembuatan KTAM di tubuh persyarikatan
4. Menjaga jarak terhadap semua partai politik dan ormas yang berafiliasi kepada partai politik.
5. Mengawal bersama PP IPM tentang kebijakan Iuran Anggota dan Uang Pangkal di Sekolah Muhammadiyah sampai PD IPM se-Indonesia
6. Memberikan akses seluas-luasnya kepada Angkatan Muda Muhammadiyah untuk masuk dalam kepemimpinan Muhammadiyah dan Amal Usaha .
7. Mendesak kepada Muhammadiyah khususnya majelis dikdasmen agar kepala sekolah Muhammadiyah dan amal usaha Muhammadiyah adalah orang muhammadiyah dan peduli terhadap IPM
8. Mendesak pada pengurus muhammadiyah dari tingkat PP sampai PR untuk mengarahkan putra-putrinya ke dalam IPM
144T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
C. KEPADA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
1. Menghapus Ujian Nasional (UN) serta memperjuangkan persamaan kesempatan dalam dunia pendidikan (Equal Access, Difabel).
2. Menghimbau kepada pemerintah untuk menindak aparat-apartanya dari praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
3. Menghimbau Pemerintah khususnya Menkonimfo dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk memberikan regulasi yang tegas tentang media di Indonesia.
4. Menghimbau kepada Pemerintah untuk berperan aktif dalam isu global warming.
5. Mendesak pemerintah untuk meningkatkan mutu, kualitas, serta sarana dan prasarana pendidikan di Indonesia.
6. Meratifikasi Konvensi International tentang pengendalian tembakau.
7. Mendorong kepada pemerintah untuk segera meratifikasi Konvenan Internasional tentang Buruh Migran dan Difabel yaitu : a. Internasional convention on the protection
of the rights of all migrant workers and members of their families(artinya)
b. Convention on the right of person with disabilities (artinya)
8. Berperan lebih aktif lagi dalam melakukan pencegahan bencana alam
D. KEPADA DUNIA INTERNASIONAL
1. Mendorong penghentian ketegangan dan kekerasan antar etnis di Uighur, Cina.
145ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
2. Mendorong penghentian kekerasan pada TKI Indonesia yang ada di Malaysia, Saudi Arabia dan Negara – Negara tujuan TKI
3. Mendorong kebijakan internasional tentang Penyelamatan Lingkungan (Global Warming)
4. Mendorong kebijakan yang berpihak kepada buruh migrant yang terdapat di perusahaan multi- internasional dan Negara – Negara maju seperti Amerika Serikat, Finlandia, dan lain – lain
5. Mendorong kebijakan bersama untuk lebih memperhatikan kasus - kasus Trafficking dan kesepakatan mengenai MDG’s (Millennium Development Goals)1
6. Mendorong kebijakan bersama demi terjadinya perdamaian di negara Palestina, dan negara lain yang rentan terhadap konflik antar etnis dan kelompok tertentu.
1 Sasaran Pembangunan Millennium (bahasa Inggris : Millennium Development Goals atau disingkat dalam bahasa Inggris MDGs) adalah delapan tujuan yang diupayakan untuk dicapai pada tahun 2015 merupakan tantangan tantangan utama dalam pembangunan diseluruh dunia. Tantangan-tantangan ini sendiri diambil dari se-luruh tindakan dan target yang dijabarkan dalam Deklarasi Milen-ium yang diadopsi oleh 189 negara dan ditandatangani oleh 147 ke-pala pemerintahan dan kepala negara pada saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium di New York pada bulan September 2000
Pada September 2000, Pemerintah Indonesia, bersama-sama dengan 189 negara lain, berkumpul untuk menghadiri Pertemuan Puncak Milenium di New York dan menandatangani Deklarasi Mile-nium. Deklarasi berisi sebagai komitmen negara masing-masing dan komunitas internasional untuk mencapai 8 buah sasaran pembangu-nan dalam Milenium ini (MDG), sebagai satu paket tujuan terukur untuk pembangunan dan pengentasan kemiskinan. Penandatanga-nan deklarasi ini merupakan komitmen dari pemimpin-pemimpin dunia untuk mengurangi lebih dari separuh orang-orang yang menderita akibat kelaparan, menjamin semua anak untuk meny-elesaikan pendidikan dasarnya, mengentaskan kesenjangan jender pada semua tingkat pendidikan, mengurangi kematian anak balita hingga 2/3 , dan mengurangi hingga separuh jumlah orang yang tidak memiliki akses air bersih pada tahun 2015.
146T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
LAGU-LAGU IPM
IPM Berjaya (Mars IPM)
Cipt. M. Izzul Muslimin
Bersatu, Berpadu, Menjalin UkhuwahDi dalam, Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Terampil, Berilmu, Berakhlak MuliaPelopor dan Pelangsung Penyempurna Amanah
Berjuang Dengan Sekuat TenagaTegakkan Islam Yang Utama
Menjadi Kader Yang Siap SediaUntuk Umat dan Bangsa
Berdiri, Tegaklah, Tampillah DimukaIkrarkan Bersama IPM Berjaya 2x.
Senandung Perjuangan
Cipt. Baskoro Tri Caroko
Bangunlah hai kamu para kader semuaDari lelapmu tentang mimpi-mimpiLihatlah sang fajar telah menyinsing
Singsingkan lengan, satukan langkahTeguhkan Jihad Fisabilillah
Bersama kita tegakkan Keadilan…… Kebenaran
147ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Tuhan beri petunjuk-MuJalan kemenagan ummat Islam
Berilah kami kekuatan Amalkan Al Qur’an dalam kehidupan.
Aku Cinta IPMCipt. Baskoro Tri Caroko
Demi pena dan sgala dituliskanQur’an surat Al Qalam ayat Satu
Itulah semboyan kita semuaDalam Jihad tegakkan kalimat Nya
IPM aku suka kamuIPM aku senang kamuIPM aku saying kamu
Pokoknya ku cinta padamu
Senandung Ukhuwah
Berjumpa kita seminggu yang laluDan kini kita kan berpisah lagi
Setelah bersama kita jalaniDitempa dalam Taruna Melati
Bersama kita satukan langkakBerpegang teguh amanah ummat
Berjuang kita dijalan AllahBerkarya dan beramal nyata
148T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
Ikatkan kuat tali ukhuwahBerpegang tewguh Qur’an dan sunnah
Menjadi pedoman jihat kitaWujudkan masyarakat utama
Walau lahir kita tak bertemuNamun hati kita tetap Satu
Bertekat kita berjuang bersamaSemoga Allah meridho’inya.
Renungan Kader
Cipt. Ahmad Aris Muryasani
Seusai tahajjud kumerenung lagiSiapa dimana diri hina ini
Lama ku tertidur dalam duniakuNanarku memandang alan disekelilingku
Beribu Mujahid berguguran sudahBeribupun Nampak semakin merentaNamun kebathilan tiada kunjung sirnaBahkan semakin menyesakkan Dunia
Kini tiba waktu tuk tampilkan diriGelisah Ummatku tak sabar menanti
Dalam Ikatanku tlah bersemi janjiHidup di jalan Nya atau mati Syahid
149ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Janji Kader
Cipt. M. Izzul Muslimin
Di kala akhir Taruna MelatiAda tanya yang menyentuh dalam hati
Sudah siapkah aku kiniMenjadi kader yang sejati
Telah banyak yang aku dapatkanTentang arti hidup dan perjuangan
Fisabilillah ditegakkanLewat hati, kata, dan perbuatan
Kumohon kekuatan ya AllahAgar dapat ku jalankan
Amanah ummat dan ikatanDemi agama Islam
Kini tiba saat diwujudkan apa yang telah diberikanSemoga Allah meridho’i niat hati yang tulus ini.
Mari Mengaji
Cipt. Juniardi Firdaus/Hepia Restu
Bocah-bocah kecil berjalanKitab Suci di dadanya
Dengan senyum yang tulis oh boca kecilKini mereka gembira
Dan bernyayi riang riaMemuji pada Nya
Dengan hati yang damai
150T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
Mari kita mengajiTuntut ilmu IslamiMengapai cita-citaUntuk bekal nantiMari kita mengaji
Tuntut ilmu SilamiAgar kita bahagiaSelama-lamanya
Sujud
Lirik: ThoifArt: Juniardi Firdaus & Fadilah a.z
Di keheningan malamKubersujud dihadapanmu oh Tuhan
Ku memohon petunjukMuDalam hidupku yang fana ini
Dunia yang penuh likuBanyak menggoda ke jalan kealfaan
Ku alfa padaMuKhilafkan dosaku ikuti kemana angin pergi
kepadaMu kuserahkan dirikepangkuanMu ku berharap ampunan
semoga doaku sampai padaMuhingga segala dosaku kan hilang
151ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Sang Surya
Cipt. H. Djarnawi Hadikusumo
Sang Surya telah bersinarSyahadat dua melingkarWarna yang hijau berseri
Membuatku rela hatiYa Allah Tuhan RabbikuMuhammad junjunganku
Al Islam agamakuMuhammadiyah gerakkanku
Di timur fajar cerah gemerlapanMengusik kabut hitam
Menggugah kaum Muslimin Tinggalkan peraduan
Lihatlah Matahari telah tinggiDi ufuk timur sanaSeruan Illahi RobbiSami’na wa Atha’na
Ya Allah Tuhan RobbikiMuhammad junjunganku
Al Islam AgamakuMuhammadiyah Gerakkanku.
152T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
KONT
AK P
ERSO
NPI
MPI
NAN
PUSA
T IK
ATAN
PEL
AJAR
MUH
AMM
ADIY
AHPE
RIOD
E 20
10-2
012
No.
Jaba
tan
Nam
a Le
ngka
pe-
mai
l add
ress
Cont
act P
erso
nKa
ntor
1.Ke
tua
Umum
Slam
et N
ur A
chm
ad E
ffend
ife
ndy@
ipm
.or.i
d08
52 7
956
0131
Jaka
rta
2.Ke
tua
Orga
nisa
siIn
fa W
ilinda
yain
faw
ili@ya
hoo.
co.id
0813
717
8 82
22Ja
kart
a3.
Ketu
a Pe
rkad
eran
Dani
k Ek
a Ra
hman
ingt
yas
dhan
s.ts
aqof
@gm
ail.c
om08
52 3
618
0265
Jaka
rta
4.Ke
tua
KDI
Agus
Sur
oyo
suro
yo.a
gus@
yaho
.com
0818
026
0 89
65Jo
gja
5.Ke
tua
PIP
Faliq
Mub
arok
faliq
.mub
arak
@gm
ail.c
om08
13 2
288
7769
Jaka
rta
6.Ke
tua
Advo
kasi
Nasr
ulla
hda
eng_
ulla
h@ya
hoo.
co.id
0852
340
9 00
92Ja
kart
a7.
Ketu
a AS
BOAd
ul R
ahm
an S
yah
Putra
Bat
ubar
aba
tuba
ra@
ipm
.or.i
d08
15 7
853
9029
Jaka
rta
8.Ke
tua
Hubl
aSe
dek
Rahm
an B
ahta
sede
krah
man
baht
a@ym
ail.
com
0813
431
0 71
91Ja
kart
a
9.Ke
tua
Ipm
awat
iDe
de D
wi K
urni
asih
djaw
a_de
de@
yaho
o.co
.id08
18 0
474
0040
Jogj
a10
.Se
kret
aris
Jen
dral
Zulfi
kar A
hmad
Taw
alla
sang
khal
il@gm
ail.c
om08
12 4
480
0944
Jaka
rta
11.
Sekr
etar
is O
rgan
isas
iRa
spa
Laa
carit
a_ko
e@ya
hoo.
com
0857
223
9 98
44Ja
kart
a12
.Se
kret
aris
Per
kade
ran
Moh
. Arif
Hid
ayat
ulla
har
if.ea
sy@
gmai
l.com
0852
920
2 49
82Jo
gja
13.
Sekr
etar
is K
DIIn
dra
Jaya
Sik
umba
ngsi
kum
bang
89@
gmai
l.com
0857
473
5 42
23Jo
gja
153ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
14.
Sekr
etar
is P
IPM
arju
ansy
ahic
_one
succ
ess@
yaho
o.co
m08
13 2
888
4540
Jogj
a
15.
Sekr
etar
is A
dvok
asi
Afif
Rosa
dian
syah
rosa
dian
syah
@ya
hoo.
com
0819
310
7 88
65Ja
kart
a
16.
Sekr
etar
is A
SBO
Abdi
Rob
o So
uwak
ilso
uwak
illum
oy@
yaho
o.co
.id08
12 4
728
8800
Jaka
rta
17.
Sekr
etar
is H
ubla
Moh
. Dw
i Fac
hrud
din
dien
_fak
hrud
in@
yaho
o.co
.id08
52 2
682
5181
Jogj
a
18.
Sekr
etar
is Ip
maw
ati
Ahm
ad F
anan
im
atah
arip
agiii@
gmai
l.com
0857
264
7 56
61Jo
gja
19.
Bend
ahar
a Um
umAr
um D
wi H
astu
tinin
gsih
adhi
nnin
a_ip
m@
yaho
o.co
m08
57 2
870
3865
Jogj
a
20.
Bend
ahar
aKu
rnia
sih
Pam
ungk
asku
rnia
ti_pa
mun
gkas
@ya
hoo.
co.id
0274
838
9 99
8Jo
gja
21.
Bend
ahar
aNo
vi R
izal U
mam
novi
.riza
l.um
am@
gmai
l.co
m08
13 2
234
6337
Jaka
rta
22.
Angg
ota
Orga
nisa
siM
uh. F
endi
Nov
iant
ofe
ndin
ovia
nto@
gmai
l.com
0878
391
3 85
39Jo
gja
23.
Angg
ota
Orga
nisa
siAm
iq F
ikriy
ati
amiq
-imut
@ya
hoo.
co.id
0821
150
9 25
45Ja
kart
a24
.An
ggot
a Pe
rkad
eran
Wen
gky
Putra
Cha
niag
ow
engk
i_ch
an@
yaho
o.co
.id08
13 7
423
8147
Jaka
rta
25.
Angg
ota
Perk
ader
anM
oh. I
hwan
boca
h_w
awan
@gm
ail.c
om08
13 9
396
5880
Jaka
rta
26.
Angg
ota
Perk
ader
anDa
niat
i Rah
ma
dani
ati.r
ahm
a@gm
ail.c
om08
52 2
175
4384
Jogj
a27
.An
ggot
a KD
IDa
fri H
arw
eli
dove
ryps
@ya
hoo.
com
0813
745
9 17
36Jo
gja
28.
Angg
ota
KDI
Tri R
ahm
ayan
tim
ayhi
jau@
gmai
l.com
0818
042
1 56
94Jo
gja
154T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
29.
Angg
ota
PIP
Latif
Ajro
nla
tif_a
jronm
oesl
em@
yaho
o.co
m08
57 2
907
3123
Jogj
a
30.
Angg
ota
PIP
Asep
Pur
wo
Yudi
Uto
mo
insp
irate
_pyu
@ya
hoo.
com
0856
476
6 60
88Jo
gja
31.
Angg
ota
Advo
kasi
Haris
Firm
an M
aula
na S
anga
dji
haris
_adj
ib@
ymai
l.com
021
9168
899
3Ja
kart
a32
.An
ggot
a Ad
voka
siAr
i Nur
rohm
anka
ng_a
ry89
@ya
hoo.
com
0857
694
0 00
03Ja
kart
a33
.An
ggot
a AS
BOM
inte
n Ay
u La
rasa
tihi
jaud
ewi@
yaho
o.co
m08
56 4
210
5120
Jogj
a
34.
Angg
ota
Hubl
aAh
mat
Fat
honi
ahm
adfa
toni
45@
yaho
o.co
.id08
56 5
893
0881
Jaka
rta
35.
Angg
ota
Hubl
aDz
ar A
l-Ban
nadz
ar_a
lban
na94
5@ya
hoo.
co.id
0853
370
2 22
25Jo
gja
36.
Angg
ota
Hubl
aAs
ep L
uqm
anlo
ekm
an.a
sep@
yaho
o.co
m08
56 9
501
8532
Jaka
rta
37.
Angg
ota
Ipm
awat
iYa
nu M
ilant
iya
num
ilant
i@gm
ail.c
om08
18 0
406
2575
Jogj
a
38.
Angg
ota
Ipm
awat
iRa
hmad
Ada
m L
atuc
onsi
nara
hmad
_ada
mip
m@
yaho
o.co
m08
13 4
346
5257
Jaka
rta
39.
SE J
ogja
Tri W
idia
stut
iw
idia
_im
utei
ndia
@ya
hoo.
com
0856
287
2 44
9Jo
gja
40.
SE J
akar
taAg
us M
aula
nago
es@
ipm
.or.i
d08
97 8
289
558
Jaka
rta
155ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
DAFT
AR A
LAM
AT D
AN K
ONTA
K PE
RSON
PIM
PINA
N W
ILAY
AH IK
ATAN
PEL
AJAR
MUH
AMM
ADIY
AHPE
RIOD
E 20
10-2
012
No.
Nam
a W
ilaya
hAl
amat
Cont
act P
erso
nJu
mla
h Da
erah
e-m
ail
Nam
a Ke
tua
Telp
/Hp
1.PW
IPM
NAD
Jl. K
HA. D
ahla
n, N
o.7,
Ban
da A
ceh
2324
2He
ndrik
0852
777
5 85
5310
2.PW
IPM
Sum
ater
a Ut
ara
Jl. S
isin
gam
anga
raja
, No.
136,
Med
an
2021
7Fa
izal A
zmi
0813
762
3 21
4220
3.PW
IPM
Sum
ater
a Ba
rat
Jl. B
undo
Kan
duan
g, N
o.1,
Pad
ang
2511
8, F
ax: 0
751
3308
3Da
fri H
arw
eli
0813
745
9 17
3615
sum
bar2
008@
yaho
o.co
mra
fiqui
pm20
08@
yaho
o.co
.id
4.PW
IPM
Ria
uJl
. KHA
. Dah
lan,
No.
88, P
ekan
Bar
u 28
124
Andi
0813
652
2 37
7411
5.PW
IPM
Kep
ulau
an R
iau
Jl. P
rof.
Dr. H
amka
, No.
03, T
embe
si,
Batu
Aji,
Bat
amBu
di08
98 4
000
410
6
6.PW
IPM
Jam
biJl
. KHA
. Dah
lan,
No.
10, J
ambi
361
12De
ni R
ahm
at08
13 6
633
9335
6de
nira
hmat
6867
@ya
hoo.
com
7.PW
IPM
Sum
ater
a Se
lata
n
Jl. J
end.
A.Y
ani,
No.1
3 Ul
u Pa
lem
bang
30
263,
Fax:
071
1 51
4240
Faja
r Kur
niaw
an08
52 7
333
5052
14sa
ng_f
ajar
.civ
il@ya
hoo.
co.id
156T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
8.PW
IPM
Ben
gkul
uJl
. Let
jend
. Soe
prap
to N
o. 6
4 Lt
. III
Beng
kulu
382
22R.
Yud
hi T
ofan
i08
1271
9108
749
yudh
i_irm
man
ia@
yaho
o.co
.id
9.PW
IPM
Ban
gka
Belit
ung
Jl. M
ento
k SM
PN. 5
No.
110
RT.
05/
03
Kel.
Kera
mat
Pan
gkal
Pin
ang
Bang
ka
3313
34Si
tun
0812
739
7 16
31
10.
PW IP
M L
ampu
ngJl
. Kap
ten
Tend
ean
No. 7
Dur
ian
Payu
ng
Band
ar L
ampu
ng 3
5116
Fax
. 072
1 24
2117
Ahm
ad F
atho
ni08
56 5
893
0881
14ah
mad
fato
ni45
@ya
hoo.
co.id
11.
PW IP
M D
KI J
akar
taJl
. Kra
mat
Ray
a No
. 49
Jaka
rta
Pusa
t 10
450
Vedr
o Fe
rnan
des
0856
135
0 75
17
12.
PW IP
M B
ante
nJl
. Ibn
u Kh
oldu
n III
/59,
Pis
anga
n,
Cipu
tat,
Tang
eran
g 15
419
Rifk
y08
56 9
148
1793
2
13.
PW IP
M J
awa
Bara
tKo
mpl
eks
Mas
jid N
ujah
idin
, Jl.
Sanc
ang
No.6
Ban
dung
402
62Fa
liq M
ubar
ok08
13 2
288
7769
22
faliq
.mub
arak
@gm
ail.c
ompw
ipm
jaba
r@ya
hoo.
com
14.
PW IP
M J
awa
Teng
ahJl
. Sin
gosa
ri No
. 33
Sem
aran
g 50
242
M.D
Fac
hrud
din
0852
268
2 51
835
dien
_fak
hrud
in@
yaho
o.co
.id
15.
PW IP
M D
IYJl
. Ged
ongk
unin
g 13
0 B
Yogy
akar
ta
5517
1M
. Arie
f H08
52 9
202
4982
5ar
if.ea
sy@
gmai
l.co
m
16.
PW IP
M J
awa
Tim
urJl
. Ker
tom
enan
ggal
VI/2
Sur
abay
a 60
234
Afif
Alfia
n08
56 4
905
5766
37
17.
PW IP
M B
ali
Jl. I
mam
Bon
jol N
o. 4
5 De
npas
ar
8011
9Dz
ar A
l Ban
na08
53 3
702
2225
12dz
ar_a
lban
na94
5@ya
hoo.
co.id
157ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
18.
PW IP
M N
TBJl
. Any
elir
No. 2
-4 M
atar
am 8
3126
Mar
zuki
0818
037
0 26
767
jack
ycut
e@gm
ail.
com
19.
PW IP
M N
TTJl
. Per
intis
Kem
erde
kaan
Kup
ang
Saha
r Ham
zah
0812
130
0 33
7512
20.
PW IP
M K
alim
anta
n Ba
rat
Kom
plek
s Pe
rgur
uan
Muh
amm
adiy
ah,
Jl. A
hmad
Yan
i Sep
akat
No.
3 P
ontia
nak
7812
1Ad
i 08
52 4
84 0
022
7
21.
PW IP
M K
alim
anta
n Te
ngah
Mas
jid N
ujah
iddi
n, J
l. Ra
sak
No.1
9 A
Pana
rung
Pal
angk
aray
a 73
111,
Fax
. 05
36-3
2360
83Nu
r Ann
isa
0852
459
5 55
026
ipm
kalte
ng@
yaho
o.co
.idpw
_kal
teng
@ip
m.
or.id
22.
PW IP
M K
alim
anta
n Se
lata
nJl
. Sim
pang
Ulin
I RT
. 5 N
o. 5
1 Su
ngai
Ba
ru B
anja
rmas
in 7
0233
Mar
ia08
78 1
447
6669
10
23.
PW IP
M K
alim
anta
n Ti
mur
Gedu
ng D
akw
ah M
uham
mad
iyah
, Jl.
Gato
t Soe
brot
o 2
No.7
2 Ga
ng S
erin
dit 1
sa
mar
inda
751
17Gu
n Ha
ryon
o 08
13 4
710
0479
7
24.
PW IP
M S
ulaw
esi U
tara
Jl. A
rie L
asut
Kel
. Ter
nate
Tj.
Ling
II
No.1
04 M
anad
o 95
232/
Per
guru
an
Muh
amm
adiy
ah K
ota
Bitu
ng J
l. R.
E.
Mar
tadi
nata
No.
14
Bitu
ng S
ulut
955
1,
Fax.
040
1319
3641
Wid
jan
Ngad
i08
52 0
779
040
7
25.
PW IP
M S
ulaw
esi B
arat
Jl. J
ende
ral S
udirm
an N
o.16
6 W
onom
ulyo
Pol
ewal
i Man
dar 9
1352
, Fa
x: 0
4285
2101
Muh
. Yak
ub08
52 3
428
2662
1
26.
PW IP
M S
ulaw
esi T
enga
hJl
. Kh.
Ahm
ad D
ahla
n No
.12
Palu
94
111
Rism
a08
1245
2909
045
158T A N F I D Z M U K T A M A R
Ikatan Pelajar Muhammadiyah XVII
27.
PW IP
M S
ulaw
esi S
elat
anJl
. Per
intis
Kem
erde
kaan
Km
.10
No. 3
8 M
akas
ar 9
0425
, Fax
: 041
1586
018
A. Y
ani
0852
555
2 57
7025
suls
el@
yaho
o.co
msa
ngkh
alil@
gmai
l.co
m
28.
PW IP
M S
ulaw
esi
Teng
gara
Jl. K
H. A
hmad
Dah
lan
No.1
0 Ke
l. Be
nde
Kend
ari,
Sula
wes
e Te
ngga
ra 9
3231
Basy
ir 08
13 4
164
1541
4
29.
PW IP
M M
aluk
uJl
. Sul
tan
Baab
ulah
No.
9 L
t. 2
(Dep
an
Mas
jid R
aya
Al F
atah
)Am
bon
9712
6M
uhaj
ir Ba
hta
0852
432
9 60
955
30.
PW IP
M M
aluk
u Ut
ara
Lt. I
I Pus
dam
Kam
pung
Mak
assa
r bar
at
Mal
uku
Utar
aSa
hril
H. G
ani
0852
400
6 55
605
31.
PW IP
M G
oron
talo
Jl. G
elat
ik 1
No.
71 H
eled
ulaa
Uta
ra K
ota
Goro
ntal
oPo
ppy
H08
52 4
088
7510
1ds
egel
i@ya
hoo.
com
32.
PW IP
M P
apua
Jl. G
erily
awan
No.
49 A
bepu
ra J
ayap
ura
9935
1Yo
ilos
Rafly
R08
52 5
413
7326
10
159ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
BLANGKO PERMOHONAN KARTU TANDA ANGGOTA
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH Alamat: Jl. KHA. Dahlan, No.103, Lt.II, Telp/Facs. +62-74-411293 Yogyakarta 55262 Jl. Menteng Raya, No.62, Lt. IV, Telp/Facs. +61-21-3103940 Jakarta 10340
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya: Nama Lengkap : _____________________________________________________________ Tempat Tanggal Lahir: _____________________________________________________________ No. Banku Anggota : ________________________ (untuk yang baru di isi oleh petugas)_______ Daerah & Wilayah : ________________________ dan _________________________________ Jabatan di IPM : _____________________________________________________________ Perkaderan Terakhir : _____________________________________________________________ Pendidikan : _____________________________________________________________ Alamat Lengkap : _____________________________________________________________
_____________________________________________________________ ________________________ (kode pos) ___________________________
Telepon/Hp : ________________________ Hp: _________________________________ e-mail address : _____________________________________________________________ dengan ini mengajukan permohonan Kartu Tanda Anggota (KTA) Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Bersama ini kami sertakan/kirimkan uang sebagai kelengkapan administrasi sebesar Rp. 10.000,- dan ongkos kirim (bagi yang dikirim).
____________, __, ________ 20__
Pimpinan IPM setempat,
( ________________ )
Pemohon,
( ________________ )
Informasi: Widya (085 6287 2449)
[email protected]/[email protected]
Pas foto ukuran 3 x 4
berwarna
Pas foto ukuran 3 x 4
berwarna