teknik persidangan organisasi

10
1. PENGERTIAN SIDANG Sidang adalah sebuah media diskusi yang melibatkan lebih dari 2 orang dengan materi pembahasan yang telah disepakati bersama. Pengertian Tehnik Persidangan Adalah suatu mekanisme atau cara untuk mengatur jalannya sebuah peraturan persidangan agar tercipta sebuah forum persidangan yang tertib dan teratur dengan mencapai tujuan mufakat bersama di dalam suatu organisasi. Persidangan didefinisikan sebagai pertemuan formal organisasi guna membahas masalah tertentu dalam upaya untuk menghasilkan keputusan yang dijadikan sebagai sebuah Ketetapan. Keputusan dari persidangan ini akan mengikat kepada seluruh elemen organisasi selama belum diadakan perubahan atas ketetapan tersebut. Ketetapan ini sifatnya final sehingga berlaku bagi yang setuju ataupun yang tidak, hadir ataupun tidak hadir ketika persidangan berlangsung Permusyawaratan dalam MUBES/KONGRES/RAKER membutuhkan persidangan-persidangan. Hal ini dilakukan secara fokus dan berimbang untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Keputusan terbaik pada akhirnya akan lahir dari pemahaman dan ketaatan terhadap aturan didalam sebuah persidangan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam persidangan/rapat: 1. Tempat/ruangan 2. Waktu 3. Agenda acara/pembahasan 4. Perlengkapan dan peralatan 5. Peserta 6. Tata tertib 7. Pimpinan sidang/rapat

Upload: irwansutiaji

Post on 19-Feb-2016

113 views

Category:

Documents


27 download

DESCRIPTION

organisasi

TRANSCRIPT

Page 1: Teknik Persidangan Organisasi

1.      PENGERTIAN SIDANGSidang   adalah   sebuah  media   diskusi   yang  melibatkan   lebih   dari   2   orang   dengan  materi 

pembahasan yang telah disepakati bersama.

Pengertian Tehnik PersidanganAdalah suatu mekanisme atau cara untuk mengatur jalannya sebuah peraturan persidangan 

agar   tercipta  sebuah   forum persidangan  yang   tertib  dan  teratur  dengan  mencapai   tujuan  mufakat bersama di dalam suatu organisasi.  Persidangan didefinisikan sebagai pertemuan formal organisasi guna membahas masalah tertentu dalam upaya untuk menghasilkan keputusan yang dijadikan sebagai sebuah Ketetapan. Keputusan dari persidangan ini akan mengikat kepada seluruh elemen organisasi selama  belum diadakan  perubahan  atas  ketetapan   tersebut.  Ketetapan   ini   sifatnya   final   sehingga berlaku bagi yang setuju ataupun yang tidak, hadir ataupun tidak hadir ketika persidangan berlangsung

Permusyawaratan   dalam   MUBES/KONGRES/RAKER   membutuhkan   persidangan-persidangan. Hal ini dilakukan secara fokus dan berimbang untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Keputusan terbaik pada akhirnya akan lahir dari pemahaman dan ketaatan terhadap aturan didalam sebuah persidangan.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam persidangan/rapat:

1. Tempat/ruangan2. Waktu3. Agenda acara/pembahasan4. Perlengkapan dan peralatan5. Peserta6. Tata tertib7. Pimpinan sidang/rapat8. Keputusan/kesimpulan sidang/rapat

Bentuk – Bentuk Persidangan1.      Sidang  Terbuka   :   sebuah   forum  persidangan   yang   dihadiri   oleh   berbagai   kalangan,  misal   para 

undangan, peserta siding, panitia pelaksana(Organizing Committee (OC) dan Steering Committee(SC))2.      Sidang Tertutup yaitu forum persidangan yang dibuka hanya untuk kalangan tetentu saja, misalnya 

khusus dihadiri oleh peserta sidang dan Steering Committee, Sidang Formatur.

2.      JENIS PERSIDANGAN1)      Sidang Plenoa)      Sidang Pleno diikuti oleh seluruh peserta dan peninjau Permusyawaratanü      Sidang Pleno dipimpin oleh Presidium Sidangü      Sidang Pleno dipandu oleh Steering Committeeü      Sidang   Pleno   membahas   dan   memutuskan   segala   sesuatu   yang   berhubungan   dengan 

Permusyawaratan

b)     Sidang Komisi

Page 2: Teknik Persidangan Organisasi

ü      Sidang Komisi diikuti oleh anggota masing-masing Komisiü      Anggota masing-masing Komisi adalah peserta dan peninjau yang ditentukan oleh Sidang Plenoü      Sidang Komisi dipimpin oleh seorang pimpinan dibantu seorang Sekretaris Sidang Komisiü      Pimpinan Sidang Komisi dipilih dari dan oleh anggota Komisi dalam Komisi tersebutü      Sidang Komisi membahas materi-materi yang menjadi tugas dari Komisi yang bersangkutan

3.      INSTRUMENT PERSIDANGAN1.      Peserta Sidang:

Peserta sidang dalam sebuah forum persidangan dibedakan menjadi beberapa yaitu:a.      Peserta   sidang   penuh   adalah   peserta   yang   ditunjuk   dan   khusus   didelegasikan   untuk  mengikuti 

jalanya persidangan dari awal sampai akhir persidanganb.      Peserta sidang peninjau adalah peserta sidang yang hanya ditunjuk untuk didelegasikan segbagai 

pengamat sebagai undangan(tamu sidang)c.       Sterring Committee adalah pengarah acara forum persidangan yang menyiapkan draft persidangan 

dan bertanggungjawab secara penuh pada semua aktifitas persidangan dari awal sampai akhir2.      Perangkat Keras

Adalah perangkat yang diperlukan sebagai  kebutuhan skunder dalam melaksanakan sebuah forum persidangan yang berhubungan dengan fasilitas seperti:

a.      Ruangan, ada 3 macam model ruangan untuk melaksanakan sebuah forum persidangan yaitu ruang berbentuk  U  (tapal   kuda),   ruang berbentuk  persegi  panjang  dan   ruang  berbentuk   lingkaran   (meja bundar).

b.      Alat alat tulisc.       Meja kursi, palu sidang, sound system dan alat bantu lainnya.

4.      ATURAN PERSONALIA SIDANGa.      PESERTA

Hak peserta:ü      Hak   Bicara,   adalah   untuk   bertanya,   mengeluarkan   pendapat   dan   mengajukan   usulan   kepada 

pimpinan baik secara lisan maupun tertulisü      Hak Suara, adalah hak untuk ikut ambil bagian dalam pengambilan keputusanü      Hak Memilih, adalah hak untuk menentukan pilihan dalam proses pemilihanü      Hak Dipilih, adalah hak untuk dipilih dalam proses pemilihan

Kewajiban peserta:-         Mentaati tata tertib persidangan/permusyawaratan-         Menjaga ketenangan/harmonisasi persidangan

Page 3: Teknik Persidangan Organisasi

b.      PENINJAUHak Peninjau:

-         Hak   Bicara,   adalah   untuk   bertanya,   mengeluarkan   pendapat   dan  mengajukan   usulan   kepada pimpinan baik secara lisan maupun tertulis

Kewajiban Peninjau:-         Mentaati tata tertib persidangan/permusyawaratan-         Menjaga ketenangan/harmonisasi persidangan

c.      PRESIDIUM SIDANG-         Presidium Sidang dipilih dari dan oleh peserta Permusyawaratan melalui Sidang Pleno yang dipandu 

oleh Panitia Pengarah-         Presidium berjumlah ganjil (Ketua Presidium, Presidium 2, dan Sekretaris)-         Presidium Sidang bertugas untuk memimpin dan mengatur jalannya persidangan seperti aturan yang 

disepakati peserta-         Presidium Sidang berkuasa untuk memimpin dan menjalankan tata tertib persidangan

5.      ATURAN KETUKAN PALUv     1 kali ketukana.      Menerima dan menyerahkan pimpinan sidangb.      Mengesahkan keputusan/kesepakatan peserta sidang poin perpoin (keputusan sementara).c.       Memberi peringatan kepada peserta sidang agar tidak gaduh.d.      Menskors dan mencabut kembali skorsing sidang yang waktunya tidak terlalu lama sehingga peserta 

sidang tidak perlu meninggalkan tempat sidang.e.      Mencabut kembali / membatalkan ketukan terdahulu yang dianggap keliru.v     2 kali ketukan :

Untuk menskorsing atau mencabut skorsing dalam waktu yang cukup lama, misalnya istirahat, lobying, sholat, makan.

v     3 kali ketukan :a.      Membuka/menutup sidang atau acara resmi.b.      Mengesahkan keputusan final /akhir hasil sidang.

6.      SKORSING, LOBIYING, VOTTING dan MUFAKATØ     Skorsing ialah penundaan persidangan untuk sementara waktu.Ø     Lobying ialah suatu bentuk kompromi dalam menyelesaikan perbedaan pendapat dalam pengambilan 

keputusan, jika di dalam forum tidak menemukan suatu keputusan mufakat diantara 2 orang peserta atau lebih.

Ø     Votting ialah suatu bentuk pengambilan putusan berdasarkan suara terbanyak, jika sebelumnya telah diadakan lobiying belum juga menemukan kemufakatan.

Ø     Mufakat ialah pengambilan putusan bersama berdasarkan hasil putusan forum yang disepakati secara bersama-sama.

7.      QUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MUFAKATa.      Persidangan dinyatakan syah/quorum apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3/4 dari peserta yang 

terdaftar pada Panitia (OC)

Page 4: Teknik Persidangan Organisasi

b.      Setiap keputusan didasarkan atas musyawarah untuk mufakat, dan jika tidak berhasil diambil melalui suara terbanyak 3/4 dari peserta yang hadir di persidangan

c.       Bila dalam pengambilan keputusan melalui suara terbanyak terjadi suara seimbang, maka dilakukan lobbying sebelum dilakukan pemungutan suara ulang

8.      INTERUPSIIalah suatu bentuk selaan atau memotong pembicaraan dalam sidang karena adanya masukan 

yang perlu diperhatikanuntuk pelaksanaan sidang tersebut.1.      Intrupsi point of ORDER

Intrupsi yang bersifat menolak atau tidak sepakat terhadap pendapat ornag lain2.      Intrupsi point of INFORMATION

Intrupsi  yangbersifat  memberi   informasi  atau   tambahan  terhadap pendapat  orang  lain  yang  masih berkaitan

3.      Intrupsi point of CLARIFICATIONIntrupsi yang bersifat mengklarifikasi atau memberi penjelasanulang (penjernihan pendapat) orang lain atau pendapat sendiri yang sudah berlalu atau masih berkaitan.

4.      Intrupsi point of JUSTIVICATIONIntrupsi   yang   bersifat   pembelaan   atau   pembenaran   terhadap   pendapat   sendiriatau  menganggap pendapatnya yang benar dan masih berhubungan dengan pendapat sebelumnya

9.      TATA TERTIBTata tertib persidangan merupakan hasil kesepakatan seluruh peserta pada saat persidangan dengan memperhatikan aturan umum organisasi dan nilai-nilai universal dimasyarakat.

10.  SANKSI-SANKSIPeserta   yang   tidak   memenuhi   persyaratan   dan   kewajiban   yang   ditentukan   dalam   tata   tertib persidangan akan dikenakan sanksi dengan mempertimbangkan saran, dan usulan peserta.

MAJELIS PERWAKIlAN KELASA. Pengertian MPK

MPK adalah suatu organisasi di sekolah yang bertugas mengawasi kinerja OSIS dalam menjalankan tugas-tugasnya selama masa jabatannya berlangsung. Jabatan MPK lebih tinggi daripada OSIS karena MPK-lah satu-satunya organisasi di sekolah yang dapat memantau, mengawasi dan membantu tugas-tugas dari OSIS.

MPK adalah kepanjangan dari Majelis Perwakilan Kelas. MPK jabatannya lebih tinggi dari OSIS. Karena yang menentukan kandidat ketua OSIS adalah MPK. Untuk itu banyak sekali tugas-tugas penting yang diemban MPK. Mulai dari pemilihan sampai laporan akhir OSIS, MPK sering ikut di dalamnya. MPK bertanggungjawab atas OSIS. JIka ada OSIS yang ada masalah mengenai organisasi maka MPK wajib membantu. Jika ada OSIS yang tidak konsisten dengan pekerjaannya, maka MPK wajib dan berhak untuk mengeluarkannya dari organisasi (OSIS). MPK senantiasa memantau anak buahnya dalam menjalankan kegiatan dan tugasnya. MPK berhak menegur OSIS dan juga harus bertanggungjawab atas kegiatan OSIS.

B. Cara Kerja MPK

Page 5: Teknik Persidangan Organisasi

MPK mempunyai PK atau Perwakilan Kelas pada setiap kelas. MPK dapat menampung ide-ide dari PK yang merupakan masukan-masukan dari warga kelas tersebut. Setelah itu MPK menyerahkan ide-ide tersebut kepada OSIS untuk kemudian diseleksi kembali untuk dapat dijadikan program kerja OSIS.

Sebelum OSIS menyerahkan ataupun melaporkan program kerjanya kepada Pembina, OSIS harus merapatkannya dalam Rapat Pleno terlebih dahulu dengan MPK dan PK dengan Pembina OSIS sebagai Penengah. Rapat Pleno diadakan tida kali satu tahun, yaitu:

1. Rapat Pleno I, laporan program kerja yang akan dilaksanakan dalam 1 tahun ke depan.

2. Rapat Pleno II, laporan kinerja OSIS selama 1 semester.

3. Rapat Pleno III, laporan pertanggung jawaban OSIS dalam kerjanya selama 1 tahun.

Setiap akan menjalankan atau melaksanakan programnya, OSIS harus mengadakan rapat terlebih dahulu dengan MPK.

C. Tugas-tugas MPK

Tugas utama dari MPK adalah memantau, mengawasi dan mengevaluasi kinerja OSIS selama masa jabatannya. Selain itu

Berikut adalah tugas-tugas MPK secara keseluruhan:

1. Mengawasi, memantau dan membantu kinerja OSIS dalam melaksanakan program-programnya.

2. Mengevaluasi kinerja OSIS.

3. Mengadakan dan menyiapkan rapat Pleno.

4. Menyiapkan orasi pemilihan ketua MPK.

5. Menyiapkan orasi pemilihan ketua OSIS.

6. Menyeleksi calon anggota OSIS dan MPK untuk masa jabatan berikutnya.

7. Mengadakan PKO-PKM untuk calon ketua OSIS dan MPK.

8. Memilih calon ketua OSIS dan MPK yang akan melaksanakan orasi.

9. Tugas tambahan lainnya baik yang terprogram maupun yang incidental. Contoh: membersihkan lingkungan sekolah atas inisiatif MPK sendiri.

MAKNA “MPK yang bertanggung jawab”:

Page 6: Teknik Persidangan Organisasi

MPK selaku “kakak” dari OSIS sudah seyogianya membimbing dan menasehati OSIS, bukan menjadi saingan dalam merebut perhatian kepada sekolah. Peran MPK sesungguhnya cukup mempengaruhi kebijakan-kebijakan yang dilakukan OSIS, agar seluruh sepak-terjang OSIS merupakan tindakan konstruktif yang tidak hanya buang-buang dana.

MPK pun sebernarnya juga mempunyai kewajiban untuk selalu dan selalu menemani tiap langkah yang selalu diayunkan oleh OSIS, walaupun hanya sekedar memperhatikannya dengan mata. Agar terjadi kesepahaman antara OSIS dan MPK agar nantinya mudah dalam hal pertanggungjawaban amanah kepada Pembina lalu ke Wakasek kesiswaan kemudian ke Kepsek.

Kesimpulan:

Satu hal yang pasti dari badan organisasi ini ialah sifatnya yang berupa perwakilan resmi dari masing masing kelas dan berfungsi untuk mengawasi kinerja para pengurus OSIS. MPK ini pula yang biasanya menetapkan daftar calon pengurus OSIS utnuk kemudian dipilih menjadi Ketua.

Anggota MPK terdiri dari 2 (dua) orang perwakilan tiap kelas. Sebelum menjadi anggota MPK, terlebih dahulu dilakukan musyawarah dikelas masing-masing.

Adapun syarat-syarat anggota MPK adalah sebagai berikut:

1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Terdaftar sebagai siswa di sekolah bersangkutan.

3. Mampu menampung dan menyalurkan aspirasi kelas.

4. Dipilih berdasarkan musywarah dan tanpa paksaan atau tekanan dari pihak lain.

5. Berpasrtisipasi dan dinamis di kelasnya.

6. Memiliki jiwa pemimpin.

7. Dapat bersikap netral, tidak mementingkan kepentingan kelompoknya.

8. Berkelakuan baik.

Adapun mengenai hak dan kewajiban MPK adalah sebagai berikut:

1. MPK mempunyai hak:

a. Mengajukan calon pengurus OSIS berdasarkan hasil rapat di kelasnya.

Page 7: Teknik Persidangan Organisasi

b. Bersama pengurus OSIS menyusun Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

c. Mengajukan usul kegiatan untuk dijadikan program kerja OSIS.

d. Member kritik dan saran terhadap kinerja pengurus OSIS.

e. Meminta Laporan Pertanggungjawaban dari Pengurus OSIS.

2. MPK mempunyai kewajiban:

a. Mewakili kelasnya dalam rapat perwakilan.

b. Bersama pengrus OSIS membuat dan menetapkan Garis Besar Program Kerja (GBPK) OSIS yang disahkan oleh Pembina OSIS dan Kepala Sekolah.

c. Menampung dan menyalurkan aspirasi siswa kepa pihak sekolah.

d. Melaksanakan fungsi pengawasan terhadap kinerja pengurus OSIS selama 1 tahun.