teori negara

34
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya Negara adalah sebuah organisasi. Seperti layaknya sebuah organisasi, Negara memiliki anggota, tujuan dan peraturan. Anggota Negara adalah warganya, tujuan Negara biasanya tercantum dalam pembukaan konstitusinya (Undang-Undang Dasar), sedangkan peraturannya dikenal sbagai hukum. Bedanya dengan organisasi yang lain, Negara berkuasa di atas individu-individu dan di atas organisasi-organisasi pada suatu wilayah tertentu. Peraturan Negara berhak mengatur seluruh individu dan organisasi yang ada pada suatu wilayah tertentu, sedangkan peraturan organisasi hanya berhak mengatur pihak-pihak yang menjadi anggotanya saja. Peraturan Negara bersifat memaksa, bila ada yang tidak mematuhinya, Negara mempunyai hak untuk memerikan sanksi yang bersifat lunak (denda) sampai sanksi yang bersifat kekerasan (hukum bunuh misalnya). Sepanjang sejarah manusia hidup di atas permukaan bumi, manusia telah bernegara. Mulai dari Negara dalam bentuknya yang paling primitif yaitu Negara kesukuan, Negara kota, sampai Negara kerajaan, Negara republik dan Negara demokrasi.sampai saat ini tidak ada satupun ta’rif Negara yang diakui semua 1

Upload: dwi-mina-intan-permadi

Post on 29-Jan-2016

43 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

MakalahDeskripsi tentang negara indonesiaAplikasi NegaraFungsi Negara

TRANSCRIPT

Page 1: Teori Negara

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya Negara adalah sebuah organisasi. Seperti layaknya sebuah

organisasi, Negara memiliki anggota, tujuan dan peraturan. Anggota Negara

adalah warganya, tujuan Negara biasanya tercantum dalam pembukaan

konstitusinya (Undang-Undang Dasar), sedangkan peraturannya dikenal sbagai

hukum. Bedanya dengan organisasi yang lain, Negara berkuasa di atas individu-

individu dan di atas organisasi-organisasi pada suatu wilayah tertentu. Peraturan

Negara berhak mengatur seluruh individu dan organisasi yang ada pada suatu

wilayah tertentu, sedangkan peraturan organisasi hanya berhak mengatur pihak-

pihak yang menjadi anggotanya saja. Peraturan Negara bersifat memaksa, bila ada

yang tidak mematuhinya, Negara mempunyai hak untuk memerikan sanksi yang

bersifat lunak (denda) sampai sanksi yang bersifat kekerasan (hukum bunuh

misalnya). Sepanjang sejarah manusia hidup di atas permukaan bumi, manusia

telah bernegara. Mulai dari Negara dalam bentuknya yang paling primitif yaitu

Negara kesukuan, Negara kota, sampai Negara kerajaan, Negara republik dan

Negara demokrasi.sampai saat ini tidak ada satupun ta’rif Negara yang diakui

semua pihak. Ahli-ahli ilmu kenegaraan saling berbeda pendapat tentang apa itu

Negara. Secara sederhana bisa kita katakana bahwa yang dimaksud dengan

Negara adalah organisasi yang menaungi semua pihak dalam suatu wilayah

tertentu.

1.2 Topik Pembahasan

Berdasarkan pada latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam

penulisan makalah ini adalah “Bagaimana Teori Politik Menyelidiki Negara

Sebagai Lembaga Politik Yang Mempengaruhi Hidup Masyarakat”.

1

Page 2: Teori Negara

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah untuk mengetahui

dan menjelaskan bagaimana peran negara sebagai lembaga politik dalam

kehidupan masyarakat, serta dapat menjadi sumber referensi dalam meningkatkan

pembelajaran bagi mahasiswa Magister Ilmu Pemerintahan pada Pascasarjana

Univeritas Islam Riau.

2

Page 3: Teori Negara

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Terbentuknya Negara

Terbentuknya suatu negara terdapat beberapa teori, antara lain:

1. Terjadinya negara secara primer

Terjadinya negara secara primer membahas bagaimana asal mula terjadinya

negara di dunia. Menurut pandangan ini, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya

manusia selalu membutuhkan bantuan manusia yang lainnya. Atau dengan kata

lain manusia harus berhubungan dengan manusia lain demi kelangsungan

hidupnya. Pada awalnya hubungan itu dalam bentuk keluarga, lambat laun

berkembang dalam bentuk kelompok-kelompok lebih besar, dipimpin oleh salah

seorang dari mereka yang dianggap terkemuka. Terbentuknya kelompok-

kelompok itu didasari oleh kesesuaian dan kesamaan, misalnya nasib, budaya, dan

lain-lain.

2. Teori perjanjian masyarakat

Teori perjanjian masyarakat dipelopori oleh Thomas Hobbes, John Locke dan

J.J. Rousseau, menurut Thomas, rakyat di suatu wilayah tertentu sepakat untuk

membentuk suatu wilayah negara dan menyerahkan hak-hak mereka kepada

negara yang baru dibentuk. Berbeda halnya dengan John Locke yang

mengemukakan tentang adanya pactum unionis selain pactum subjectionsnya

Hobbes, John mengatakan bahwa sebagian besar anggota suatu masyarakat

membentuk persatuan terlebih dahulu, kemudian mereka menyatakan diri mereka

menjadi warga negara dari negara tersebut. Sedangkan Rousseau menyatakan

bahwa orang-orang membuat suatu perjanjian untuk membentuk negara, tetapi

mereka tidak sepenuhnya memberikan hak-hak mereka kepada negara. Teri-teori

mereka ini disebut juga dengan istilah “mainstream liberalism” sebagai dari hasil

gaya berfikir renaissance yang menggunakan otonomi manusia.

3

Page 4: Teori Negara

3. Teori penaklukan

Menurut teori ini pihak-pihak atau kelompok-kelompok bangsa tertentu yang

kuat menaklukkan hak atau kelompok yang lain pada akhirnya kelompok yang

kuat mendirikan negara. 

4. Teori organis

Menurut teori organis negara lahir dan berkembang sebagai halnya dengan

kelahiran mahluk hidup lainnya. Negara akan memiliki organ-organ seperti halnya

dengan tubuh manusia dan mahluk lainnya. 

2.2 Pengertian Negara

Secara literal istilah negara merupakan terjemahan dari kata-kata asing, yakni

state (bahasa Inggris), staat (bahasa Jerman dan Belanda) dan etat (bahasa

Perancis). Kata staat ,state, etat itu diambil dari kata bahasa latin status atau

statum, yang berarti keadaan yang tegak dan tetap atau sesuatu yang memiliki

sifat-sifat yang tegak dan tetap. 

Kata status atau statum lazim diartikan sebagai standing atau station. Istilah

ini dihubungkan dengan kedudukan persekutuan hidup manusia, yang juga sama

dengan istilah status civitatis atau status republic.

Secara terminologi negara diartikan dengan organisasi tertinggi diantara satu

kelompok masyarakat yang mempunyai cita-cita untuk bersatu, hidup dalam

daerah tertentu dan mempunyai daerah yang berdaulat. 

Menurut Aristoteles bahwa sesungguhnya setiap negara itu merupakan

persekutuan hidup atau lebih tepat lagi suatu persekutuan hidup politis yang

dalam bahasa Yunani disebut he koinonia politik artinya suatu persekutuan hidup

yang berbentuk polis (negara kota). Dalam buku yang berjudul “Inleiding Tot De

Studie Van Het Nederlandse Recht” yang ditulis Prof.Mr.L.J.Ven Apeldorn

menyebutkan bahwa:

1. Istilah negara bisa dipakai sebagai arti penguasa, untuk mengatakan orang

atau orang-orang yang melakukan kekuasaan tertinggi atas persekutuan

rakyat yang bertempat tinggal dalam suatu daerah.

4

Page 5: Teori Negara

2. Istilah negara diartikan dengan persekutuan rakyat, yakni untuk

menyatakan suatu bangsa yang hidup dalam suatu daerah, di bawah

kekuasaan tertinggi, menurut kaidah- kaidah hukum yang sama.

3. Negara mengandung arti wilayah tertentu. Dalam hal ini istilah negara

dipakai untuk menyatakan suatu daerah di dalamnya diam suatu bangsa di

bawah kekuasaan tertinggi.

4. Negara terdapat juga dalam arti ‘kas negara atau fiscus”, jadi untuk

menyatakan harta yang dipegang oleh penguasa guna kepentingan umum,

misalnya dalam istilah domein negara pendapatan negara daan lain-lain. 

2.3 Unsur – Unsur Negara

Unsur – unsur adalah bagian – bagian untuk membentuk sesuatu sehingga

apabila salah satu bagian tidak terpenuhi maka sesuatu tidak memenuhi syarat,

untuk Negara maka unsurnya adalah pemerintahan, penduduk, wilayah dan

pengakuan. Tetapi keberadaan konstitusi walaupun penting Negara sebesar

Inggris melahan tidak memilikinya kecuali konvensi (kebiasaan) dan undang-

undang biasa di bawahnya Negara itu sendiri adalah objek material ilmu

pemerintahan untuk paradigma lama, sedangkan untuk paradigma baru ilmu

pemerintahan bergeser kepada masyarakat.

a. Pemerintahan

Bagaimanapun manusia itu hidup seorang diri, dita tidak akan dapat lepas

dari peraturan, baik peraturan yang dibuatnya sendiri maupun peraturan yang

dipaksakan oleh lingkungannya. Artinya, dia tidak dapat bebas sekehendak

hatinya. Hal ini karena adanya keterbatasan kemampuan yang bersangkutan.

Dengan demikian kebebasan mutlak yang abadi itu tidak ada.

Pada awalnya peraturan tersebut dapat berbentuk cara dan corak kerja,

yang pada gilirannya nanti dapat menjadi suatu system yang berangkai, yang

kompleksitasnya tergantung tingkat budaya sekelompok orang. Perlunya

menjaga keseimbangan antara kebebasan dan keterkaitan peraturan.

Bersama dengan munculnya Negara sebagai organisasi terbesar yang

relative awet dan kokoh dalam kehidupan bermasyarakat, maka pemerintahan

5

Page 6: Teori Negara

mutlak harus ada sebagai unsur utamanya, yaitu munculnya dua kelompok

besar yang memerintah dan yang diperintah, antara kedua kelompok besar ini

lahirlah hubungan pemerintahan yang ditunjukan dengan adanya gejala

pemerintahan dapat berbentuk otokratis di satu pihak atau demokratis di pihak

lain.

Hubungan pemerintahan yang lain sebagai objek forma ilmu pemerintahan

adalah peristiwa pemerintahan, yang dapat saja terjadi satu kali seperti

keberadaan proklamasi, karena apabila terulang kembali akan menimbulkan

keberadaan Negara baru, dan peristiwa pemerintahan berulang kali seperti

pemilihan umum baik pada tingkat Negara, provinsi, kabupaten, maupun pada

tingkat yang paling rendah seperti desa, rukun warga, dan rukun tetangga.

Jadi objek forma ilmu pemerintah adalah hubungan antara penguasa

dengan rakyatnya yang dapat dilihat dari peristiwa pemerintahan dan gejala

pemerintahan, yang dalam penjabarannya dapat berbentuk hubungan tirani dan

anarkis sebagai puncak ekstrem gejala pemerintahan dalam hubungan vertikal.

Dapat pula berbentuk jual beli antara pemerintahan dan rakyat dalam

hubungan horizontal. Gambar dibawah ini akan menjelaskan keteragan :

Gambar 2.1 Hubungan Vertikal Pemerintahan Bentuk Demokrasi

Dalam gambar hubungan vertikal pemerintahan bentuk demokrasi tersebut

tampak bahwa rakyat sebagai pemegang kekuasaan berada di atas, baik dalam

bentuk demokrasi langsung maupun dalam bentuk demokrasi tidak langsung

yaitu perwakilan (lembaga legislatif), rakyat lalu memberikan mandat kepada

pemerintah untuk menjalankan roda pemerintahan, dan pemerintah harus

6

Demokrasi

Rakyat

Pemerintah

MandatPertanggung

Jawaban

Page 7: Teori Negara

mempertanggun jawabkan apa yang telah dilakukannya selama waktu yang

ditentukan bersama. Bentuk pertanggungjawaban itu dapat dinyatakan antara

lain sebagai berikut :

Accountability Speech yaitu pidato pertanggungjawaban di hadapan

parlemen (baik legislatif maupun konstitusi tergantung konstitusi yang dibuat)

yang apabila ditolak maka pemerintah tidak dapat lagi melanjutkan roda

pemerintahan tapi apabila diterima pemerintah bersama calon pemerintah

lainnya berhak ikut dalam pemilihan umum yang sudah diadakan atau akan

diadakan. Contoh pidato yang ditolak antara lain adalah Ir. Sukarno dengan

pidato Nawaksaranya dan pidato Prof. DR. Ing.BJ. Habibie ketika memasuki

orde reformasi pada pergolakan pemerintahan di Indonesia.

Innaugural Speech yaitu pidato menjelang memulai pelaksanaan roda

pemerintahan, setelah dilantik pemerintah perlu menyampaikan pidato

permulaan menyampaikan visi dan misi ke depan, sebagai contoh bagaimana

Thomas Jefferson menyampaikan Liberation of IndependentI kepada bangsa

Amerika atau bagaimana Khalifah Abu Bakr Shiddiq ra. Mengatakan bahwa

yang paling lemah dari rakyat akan tetap dibela oleh Khalifah, artinya akan

diberikan Living Cost sedangkan yang paling kuat tetap akan ditagih pajaknya

sehingga tidak terbentuk konglomerasi.

Impeachment yaitu apabila figur pemenrintah memili kesalahan pribadi

maka yang bersangkutan secara pribadi dapat dijatuhkan oleh lembaga

legislatif tanpa melibatkan anggota kabinetnya, sebagai contoh dapat dilhat

kejatuhan Bill Clinton di Amerika Serikat dan kejatuhan KH. Abdulrahman

Wahid di Negara kesatuan Republik Indonesia, hal inilah yang sangat

dikhawatirkan Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY) karena kekeliruan

aliran dana kepada Bank Century dapat memberikan impeachment bagi

pemerintahannya.

7

Page 8: Teori Negara

Gambar 2.2 Hubungan Vertikal Pemerinthan Bentuk Otokrasi

Dalam gambar hubungan vertikal pemerintahan bentuk otokrasi tersebut

tampak bahwa pemerintah memberikan komando-komandonya secara satu

arah (one way traffic) tanpa kompromi dan rakyat dengan serta merta menurut

(sami’na wa ata’na artinya saya dengar dan saya taat) tetapi hal ini

sebenarnya tidak benar karena rakyat yang mampu menolak perintah penguasa

yang zalim merupan jihad yang terbesar, hanya saja siapa berani melawan

arus.

Untuk ini tercatatlah beberapa kali ketiranian di Dunia yang seakan titah

raja adalah undang-undang dan Negara itu adalah raja atau presiden sendiri

(Le’etatchces Moi) bahkan anak-anak raja dan presiden juga ikut berkuasa,

sehingga hokum berlaku hanya untuk orang kecil sedangkan putra putri istana

kebal hokum, sebagai contoh :

1. Pemerinthan Firaun di Mesir

2. Pemerintah Jendral Soeharto dimasa orde baru

3. Pemerintahan Presiden Ferdinand Marcos di Phiilipina

4. Pemerintahan Coucesscu di Rumania

5. Pemerintahan Louis di Prancis sebelum Revolusi

6. Pemerintahan Shah Iran sebelum Revolusi Islam.

Sehingga akhirnya terjadi demonstrasi massa yang besar menjatuhkan

pemerintah terhadap keadaan tersebut yaitu sebagai berikut :

1. Demonstrasi yang dipimpin oleh Nabi Musa a.s

2. Demonstrasi yang dipimpin Prof. DR. H. Amin Rais, MA

3. Demonstrasi yang dipimpin oleh Ny. Carazon Aquino

8

Tirani

Pemerintah

Rakyat

KomandoKetaatan

Page 9: Teori Negara

4. Demonstrasi massa rakyat Rumania

5. Demonstrasi massa rakyat Prancis

6. Demonstrasi yang dipimpin oleh Imam Ayatullah Rohullah Khomeini.

Jadi pemerintah boleh saja memiliki kekuasaan yang besar terhadap

rakyatnya kalau untuk mengantisipasi perjudian (dengan segala cabangnya

mulai dari lotto, nolo, adu ayam, tinju, taruhan lomba kuda sampai pada

pertaruhan yang besar), prostitusi (dengan segala cabangnya mulai dari

perzinaan, hidup bebas, kumpul kebo, kawin sirih, perselingkuhan, sampai

pada pendirian lokalisasi), perampokan (dengan segala cabangnya mulai dari

pencurian, copet, maling, korupsi, makelar kasus, penggelapan pajak, calo,

sampai pada sogok menyeogok dan kolusi), mabuk-mabukan (dengan segala

cabangnya mulai dari narkoba, ganja, putau sampai pada berbagai minuman

keras).

Gambar 2.3 Hubungan Pemerintahan Bentuk Komunis

Dari gambar hubungan horizontal pemerintahan bentuk komunis tersebut

tampak bahwa semua barang produksi dikuasai oleh Negara, perusahaan swasta

tidak ada, bahkan partai tunggal hanya ada partai komunis yang berkuasa

penuh, sehingga walaupun rakyat tidak membayar uang sekolah, namun barang

harus dibeli kepada pemerintah sebagai monopoli tunggal.

Taliziduhu Ndraha dalam buku Metodologi Pemerintahan Indonesia

menyampaikan gambar-gambar tersebut adalah bentuk hubungan pemerintahan

9

Jual

Beli

RakyatPemerintah

Page 10: Teori Negara

secara ideal yang sesungguhnya tidak pernah diikuti oleh Negara secara

menyeluruh (100%).

Gambar 2.4 Hubungan Horizontal Pemerintahan Bentuk Jepang

Di Negara Jepang dengan suka rela pemerintah mebeli barang milim

rakyatnya sehingga sulit kita menemukan barang-barang produksi Negara lain

yang dipakai, untuk itu Jepang menang dalam ekspor tetapi harus dibujuk rayu

untuk berkenan melakukan imoport terhadap banrang-barang milik Negara

lain, rasa besarnya nasionalisme seperti ini juga ditemu pada Negara Jerman

sebagai soko guru Jepang ketika perang dunia kedua yang pada zaman

globalisasi sekarang inipun sejarah mencatat, bagaimana disaat berbagai

Negara didera gelombang sparatisme dan perpecahan, Negara Jerman bersatu

malahan berkumpul kembali setelah diretakkan dalam berbagai perang dimasa

yang lalu, peristiwa ini terkenal dengan peristiwa runtuhnya tembok berlin.

Secara etimologi pemerintah dapat diartikan sebagai berikut :

1. Perintah berarti melakukan pekerjaan menyuruh, yang berarti memiliki empat

unsur yaitu, terdiri dari dua pihak, unsur yang diperintah yaitu rakyat, unsur

yang memerintah yaitu pemerintah itu sendiri dan antara keduanya ada

hubungannya.

2. Setelah ditambah awalan “pe” menjadi pemerintah yang berarti badan atau

organisasi yang mengurus.

3. Setelah ditambah akhiran “an” menjadi pemerintahan, yang berarti perbuatan,

cara atau perihal.

10

Jual

Beli

PemerintahRakyat

Page 11: Teori Negara

b. Wilayah

Wilayah negara juga merupakan unsur konstitutif suatu negara, sebab

tidak mungkin negara ada tanpa batas-batas teritorial yang jelas. Wilayah

suatu negara biasanya mencakup daratan, perairan, dan udara diatas daratan

dan perairan itu. Sebagaimana diatur dalam konvensi hukum internasional

bahwa:

1. Bagi negara tidak berpantai untuk mengadakan lalu lintas bebas melalui

daerahnya. Hal ini dimaksudkan dengan lalu lintas bebas dan tujuan damai

dapat menggunakan daerah berdaulat tanpa harus dipersulit untuk

melaluinya.

2. Memberikan perlakuan yang sama sebagaimana halnya kapal-kapalnya

sendiri bagi kapal-kapal yang berbendera negara tidak berpantai. Bagi

kapal-kapal asing dari negara tidak berpantai agar diberikan fasilitas untuk

lewat bagaimana halnya kapal mereka sendiri (negara berpantai) yang

berlayar di daerahnya sendiri.

3. Demikian halnya seperti pada poin 2 bagi kapal-kapal dari negara tidak

berpantai dimaksud masuk ke pelabuhan laut dan pemakaian

pelabuhannya.

Dengan 3 poin diatas sebagaimana persyaratan yang harus di berikan

persetujuannya oleh negara-negra pantai, dimaksudkan agar laut lepas itu

dapat dinikmati oleh negara-negara manapun bukan semata-mata milik negara

yang wilayahnya berbatasan dengan laut lepas saja. 

Laut toritorial, meliputi segala perairan sekitar, diantara dan yang

menghubungkan pulau-pulau yang termasuk wilayah negara.Pengukuran

mengenai batas laut teritorial di ukur dari garis-garis yang menghubungkan

titik-titik ujung luar pada pulau-pulau wilayah negara (zona ekonomi eksklusif

sejauh 200 mil). Udara teritorial, ruangan udara di atas tanah dari laut

berdasarkan traktat Paris tahun 1919 bahwa: udara di atas teritorial negara

adalah termasuk teritorial negara yang bersangkutan.

11

Page 12: Teori Negara

c. Rakyat

Perlu dibedakan antara rakyat, warga Negara, masyarakat dan penduduk

yaitu sebagai berikut dibawah ini:

Rakyat adalah salah satu syarat Negara yaitu keseluruhan orang-orang

yang berada dalam negri maupun luar negri dan mempunyai hak pilih atau

dicabut hak pilihnya untuk waktu tertentu, atau belum mempunyai hak pilih

karna persyaratan tertentu. Warga Negara adalah mereka yang dinyatakan

sebagai Negara suatu Negara berdasarkan peraturan perundang-undangan

Negara tersebut.masyarakat adalah mereka yang bersama sama menjadi

anggota suatu Negara yang harus dibina dan dilayani oleh administrasi

pemerintahan setempat. Penduduk adalah mereka yang menjadi penghuni dari

suatu Negara tertentu yang harus diinventarisasikan.

Dari keterangan tersebut tampak bahwa hanya rakyat yang sama dengan

warga Negara, sedangkan penduduk terdiri dari WNI dan WNA yang sama-

sama tinggal ditempat tersebut. Menurut hukum internasional tiap Negara

berhak untuk menentukan siapa yang menjadi warga negaranya, jadi ada dua

asas yang menjadi penentuan.

Oleh karena itu diwilayah Negara Republim Indonesia keberadaan warga

Negara asing dan warga Negara Indonesia ditentukan oleh undang-undang

dasar 1945 pasal 26 ayat 1 dan 2 sebagai berikut :

“yang menjadi warga Negara adalah orang bangsa Indonesia asli dan orang

bangsa asing yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga Negara

(pasal 1). Syarat-syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan

undang-undang (pasal 2)” Berdasarkan pasal 26 ayat 1 UUD 1945 tersebut

maka dibuatlah UU No.62 tahun 1958 tentang kewarganegaraan Indonesia.

12

Page 13: Teori Negara

WNI

WNI

WNI

WNA

Masyarakat

Penduduk

Bukan Penduduk

Gambar 2.5 Masyarakat, Penduduk dan Warga Negara

Sumber : Inu Kencana, Ilmu Pemerintahan, Penerbit Mandar Maju Bandung,

Tahun 1994 halam 121.

d. Pengakuan

Seluruh Bangsa Indonesia tidak dapat melupakan Negara tetangganya

India, karena India adalah Negara yang pertama mengakui kedaulatan Negara

Republik Indonesia sebagai Negara yang merdeka dan berdaulat penuh sejak

Proklamasi Kemerdekaan Agustus 1945 mulai dari sabang sampai marauke.

Pengakuan dari dalam dan luar negeri tentang ekstensi sebuah Negara

sangat diperlukan. Pengakuan dari dalam negeri dimaksudkan sebagai

kerelaan warganegara untuk diperintah oleh pemerintah yang syah. Dalam

suatu peristiwa kudeta (Coup de Etat) pihak-pihak yang bertikai berusaha

untuk menguasai massa melalui berbagai jaringan komunikasi.

Bila pihak oposisi kalah dalam kudeta tersebut, pihak pemerintah yang

lama akan menilainya sebagai suatu perbuatan subversive sedangkan bila

pihak oposisi yang menang, pengolakan tersebut akan mereka namakan

revolusi.

Hal ini berlangsung disemua Negara di dunia. Oleh karena itu sedangkan

tudingan dari satu pihak kepada pihak lain perlu dibuktikan, karena batas

antara pengkhianat dengan seorang pahlawan tergantung penilaian dan jasanya

kepada suatu pemerintahan Negara, Westerling bagi bangsa Indonesia adalah

13

Page 14: Teori Negara

seorang yang brutal tetapi bagi Negeri Belanda yang bersangkutan adalah

pahlawan, begitu pula sebaliknya para pahlawan Indonesia bagi penjajah

seperti Belanda, dinilai sebagai pemberontak dan pengacau keamanan.

Gambar 2.6 Sistem Pemerinthan

2.4 Tujuan Negara, Tugas Negara, dan Fungsi NegaraAda beberapa teori mengenai tujuan negara, diantaranya teori kekuasaan

negara, teori perdamaian dunia, dan teori atas jaminan hak dan kekuasaan.

1. Teori kekuasaan Negara

Teori kekuasaan negara dipelopori oleh seorang tuan tanah dari negri Cina di

daerah Shang bernama Yang. Oleh karena itu, dikemudian hari ia dikenal dengan

nama Shang Yang (523-428 SM) atau oleh bangsa barat disebutnya dengan nama

Lord Shang. Pada masa hidupnya negri Cina dilanda kekacauan. Kaum

bangsawan dari masing-masing daerah membentuk tentara sendiri dan saling

berperang satu sama lainnya. Dalam kondisi politik yang demikian ketaatan pada

pemerintah pusat semakin pudar dan pemerintah pusat tidak memiliki kemampuan

untuk mengatasi keadaan.

14

SISTEM PEMERINTAHAN

SISTEM PEMERINTAHANPARLEMENTER

SISTEM PEMERINTAHAN

CAMPURAN

SISTEM PEMERINTAHAN

PRESIDENSIL

SISTEM PEMERINTAHAN

PROLETARIAT

REPUBLIK

KERAJAAN

DESENTRALISASI

SENTRALISASI

SERIKAT

KESATUAN

MULTIPARTAI

MONOPARTAI

Page 15: Teori Negara

Melihat keadaan yang demikian Shang yang berpendapat bahwa satu-satunya

tujuan negara adalah membentuk kekuasaan negara yang sebesar-besarnya.

Selanjutnya, ia mengatakan bahwa agar negara kuat rakyat harus dilemahkan,

negara harus memiliki tentara yang kuat disiplin tinggi, serta siap menghadapi

setiap ancaman dari pihak manapun. 

2. Teori perdamaian dunia

Pencetus teori ini adalah Dante Alleghieri seorang ahli filsafat dan penyair

terkenal dari Italia yang hidup antara tahun 1265-1321. teori perdamaian ini

dicetuskan Dante pada saat memuncaknya pertentangan antara kaisar dengan

paus. Dalam bukunya yang berjudul “De monarchia Libri III”, Dante mengatakan

tujuan negara yaitu menciptakan perdamaian dunia. Oleh karena itu, paus sebagai

pemimpin gereja tidak boleh mencampuri urusan negara yang merupakan urusan

dunia. Sebaiknya antara paus dan kaisar bekerja sama untuk menciptakan

perdamaian dunia dan bukan sebaliknya saling bermusuhan.

Demi terciptanya ketertiban, ketenteraman, dan perdamaian dunia menurut

Dante diperlukan adanya penguasa tunggal atas kerajaan dunia dengan peraturan

dan perundang-undangan yang seragam untuk semua. Kekuasaan harus berpusat

pada satu penguasa, bila manusia masih diperintah oleh berbagai penguasa, maka

pertentangan dan permusuhan akan terus terjadi dan malapetaka pun tak

terhindarkan. 

3. Teori jaminan atas hak dan kebebasan

Tokoh pencetus teori jaminan atas hak dan kebebasan yaitu Immanuel Kant

(1724-1804) yang berpandangan bahwa semua manusia sejak lahirnya memiliki

kemerdekaan dan derajat yang sama. Oleh karena itu, tujuan negara adalah

kemerdekaan, hidup rakyat sebagai warga negara bukan kemurahan penguasa

melainkan atas dasar kekuatan sendiri. Tiap warga negara harus dapat menikmati

kemerdekaanya, antara lain kebebasan hak memilih dan dipilih, hak mendapat

perlindungan dan perlakuan yang adil, hak mendapat pengajaran dan pendidikan,

serta hak-hak yang lainnya. Sedangkan tujuan negara adalah melindungi dan

menjamin ketertiban hukum agar hak-hak warga negara tetap terpelihara.

15

Page 16: Teori Negara

Meskipun teori Immanuel Kant ini sangat cocok pada zamannya, namun

setelah dipraktekkan dan dikaji oleh para ahli ternyata memiliki beberapa

kelemahan. Kelemahan itu diantaranya adalah akibat kebebasan berusaha dan

bersaing, adanya pemisah antara golongan pemilik modal dengan golongan

miskin semakin dalam. Golongan pemilik modal tidak jarang memperlakukan

golongan buruh miskin secara tidak manusiawi, sedang pemerintah tidak mampu

berbuat apa-apa untuk melindungi mereka. Bahkan akibat dari paham kebebasan

ini pula yang telah mendorong pecahnya perang dunia I. 

Bahwa negara mempunyai dua tugas sebagai berikut.

1. Mengendalikan dan mengatur gejala-gejala kekuasaan yang asosial, yakni

yang bertentangan satu sama lain, supaya tidak menjadi antagonis yang

membahayakan;

2. Mengorganisir dan mengintegrasikan kegiatan manusia dan golongan-

golongan ke arah tercapainya tujuan-tujuan dari masyarakat seluruhnya.

Negara menentukan bagaimana kegiatan-kegiatan asosiasi-asosiasi

kemasyarakatan disesuaikan satu sama lain dan di arahkan kepada tujuan

nasional.

Fungsi suatu negara di selenggarakan untuk mencapai tujuan yang telah di

tetapkan bersama yaitu sebagai berikut :

1) Melaksanakan penertiban (law and order). Untuk mencapai tujuan bersama

dan mencegah bentrokan-bentrokan dalam masyarakat, negara harus

melaksanakan penertiban. Dapat dikatakan bahwa negara bertindak

sebagai stabilisator.

2) Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Dewasa ini fungsi

ini sangat penting, terumatam bagi negara-negara baru. Pandangan di

Indoneseia tercermin dalam usaha pemerintah untuk membangun melalui

suatu rentetan Repelita.

3) Pertahanan, hal ini diperlukan untuk menjaga kemungkinan serangan dari

luar. Untuk ini negara dilengkapi dengan alat-alat pertahanan.

16

Page 17: Teori Negara

4) Menegakkan keadilan. Hal ini dilaksanakan melalui badan-badan

peradilan.

2.5 Bentuk Negara

Bentuk Negara berbeda dengan bentuk pemerintahan, karena menurut penulis

(DR. H. Inu Kencana Syafiie, M.Si.) bentuk pemerintahan terdiri dari

parlementer, presidensial, campuran dan komunis, sedangkan bentuk Negara

terdiri dari kerajaan dan republik.

Bentuk Negara kerajaan dipimpin oleh seorang raja (kaisar) atau ratu

(maharani) yang diwariskan secara turun-temurun, jadi apabila seseorang calon

raja tidak terlalu mengenal pengaturan politik pengaturan politik pemerintah

Negara, maka jalannya roda pemerintahan diserahkan pada perdana mentri yang

mengepalai cabinet. Dengan demikian antara kepala Negara yang dipimpin oleh

raja, berbeda dengan kepala pemerintahan yang dipilih oleh parlemen. Tetapi

tidak menutupi kemungkinan kepala Negara dan kepala pemerintahan dipegang

langsung oleh satu orang bila mampu. Untuk tidak hilangnya kewibawaan ratu

atau raja maka pelantikankepala pemerintahan, sudah barang tentu dengan restu

raja.

Bentuk Negara republic dipimpin oleh seorang presiden yang dipilih oleh

badan tertentu (konstitusi atau legislatif) atau dipilih langsung oleh rakyat dalam

suatu pemilihan umum. Apabila Negara yang sering berperang maka rakyat begitu

saja membiarkan presidennya tanpa berganti, tetapi dalam keadaan damai dan

demokrasi presiden dapat dijatuhkan oleh parlemen, tergantung keberadaan

konstitusi yang mengaturnya. Bentuk Negara ada dua yaitu :

1. Negara kesatuan merupakan suatu negara yang merdeka dan berdaulat,

dengan satu pemerintah pusat yang berkuasa dan mengatur seluruh daerah.

Dalam pelaksanaannya negara kesatuan ini terbagi ke dalam dua macam.

a. Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi, yakni sistem pemerintahan

yang seluruh persoalan yang berkaitan dengan negara langsung di atur

dan diurus oleh pemerintah pusat, sementara daerah-daerah tinggal

melaksanakannya.

17

Page 18: Teori Negara

b. Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi, yakni kepala daerah

(sebagai pemerintah daerah) di beri kesempatan dan kekuasaan untuk

mengurus rumah tangganya sendiri atau dikenal dengan otonomi

daerah. 

2. Negara Serikat merupakan bentuk negara gabungan dari beberapa negara

bagian dari negara serikat. Negara-negara bagian tersebut pada awalnya

merupakan negara yang merdeka, berdaulat dan berdiri sendiri. Setelah

menggabungkan diri dengan negara serikat, maka dengan sendirinya negara

serikat, maka dengan sendirinya negara tersebut melepaskan sebagian dari

kekuasaannya dan menyerahkan kepada negara serikat. Kekuasaan asli

dalam negara serikat merupakan tugas negara bagian Karena ia berhubungan

langsung dengan rakyatnya. Sementara negara serikat bertugas untuk

menjalankan hubungan luar negeri, pertahanan negara, keuangan dan urusan

pos. Selain kedua bentuk negara tersebut (kesatuan dan federasi), di lihat

dari sisi jumlah orang yang memerintah dalam sebuah negara, maka bentuk

negara terbagi ke dalam 3 kelompok, yakni; monarkhi, oligarki dan

demokrasi.

a. Monarkhi

Monarkhi merupakan kata yang berasal dari bahasa yunani “monas”

yang berarti tunggal” dan arkien” yang berarti memerintah. Jadi dapat

dikatakan bahwa negara monarkhi adalah bentuk negara yang dalam

pemerintahannya hanya dikuasai dan di perintah oleh satu orang. 

b. Oligarki

Dengan asas oligarki pemimpin organisasi yang bernama negara itu di

tangan satu kelompok manusia dengan jumlah anggota yang biasanya

sangat sedikit dan eksklusif 

c. Demokrasi

Jika dalam negara itu dipergunakan asas demokrasi maka pemimpin

dipegang sendiri oleh rakyat (demos).  

18

Page 19: Teori Negara

2.6 Konsepsi Negara

Secara literal istilah negara merupakan terjemahan dari kata-kata asing, yakni

state (bahasa Inggris), Staat (bahasa Belanda dan Jerman) dan etat (bahasa

Perancis), kata itu diambil dari kata bahasa latin status atau statum, yang berarti

keadaan yang tegak dan tetap atau sesuatu yang memiliki sifat-sifat yang tegak

dan tetap.

Secara terminologi, Negara diartikan dengan organisasi tertinggi di antara satu

kelompok masyarakat yang mempunyai cita-cita untuk bersatu, hidup dalam

daerah tertentu dan mempunyai pemerintahan yang berdaulat.

Roger F. Soultau (Oetari Budiyanto, 2012), Negara adalah alat (agency) atau

wewenang atau authority yang mengatur atau mengendalikan persoalan bersama

atas nama masyarakat. Prof. Farid S. Negara adalah Suatu wilayah merdeka yang

mendapat pengakuan negara lain serta memiliki kedaulatan.

Berdasarkan pendapat-pendapat, dapat disimpulkan bahwa Negara

adalah organisasi tertinggi di antara satu kelompok masyarakat yang berfungsi

sebagai alat (agency) yang mengatur atau mengendalikan persoalan bersama atas

nama masyarakat yang mempunyai cita-cita untuk bersatu, hidup dalam wilayah

tertentu dan mempunyai pemerintahan yang berdaulat dengan berdasarkan sistem

hukum yang diselenggarakan dengan tujuan kesenangan dan kehormatan bersama.

Syarat primer sebuah negara adalah memiliki rakyat, memiliki wilayah, dan

memiliki pemerintahan yang berdaulat. Sedangkan syarat sekundernya adalah

mendapat pengakuan dari negara lain.

BAB III19

Page 20: Teori Negara

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Manusia ingin hidup berkelompok dan bermasyarakat (sosial), dorongan

nalurinya yang menghendaki demikian. Untuk itu mucul lah negara sebagai

organisasi terbesar yang relaif awet dan kokoh dalam kehidupan bermasyarakat.

Pada dasarnya politik mempunyai ruang lingkup negara, karena teori politik

menyelidiki negara sebagai lembaga politik yang mempengaruhi hidup

masyarakat.

Banyak teori yang mengemukakan timbulnya suatu negara, di antaranya

teori kenyataan, teori ketuhanan, teori perjanjian, teori penaklukan, teori kekuatan

dan lain-lainnya. Demikianlah beberapa teori tentang timbulnya suatu negara,

pendiri negara sudah barang tentu dianggap pahlawan bagi negara tersebut tetapi

tidak menutup kemungkinan menjadi pengkhianat dan pemberontakan bagi negara

lain yang merupakan musuhnya.

Definisi umum mengenai negara menurut Budiardjo (2009:49) bahwa

negara adalah suatu daerah teritorial yang rakyatnya diperintah (governed) oleh

sejumlah pejabat dan yang berhasil menuntut dari warga negaranya ketaatan pada

peraturan perundang-undangannya melalui penguasa (kontrol) monopolistis

terhadap kekuasaan yang sah.

Negara itu terdiri atas beberapa unsur yaitu adanya wilayah, penduduk,

pemerintah, dan kedaulatan. Dapat dikatakan bahwa tujuan terakhir setiap negara

ialah menciptakan kesejahteraan bagi rakyatnya. Untuk itu negara mempunyai dua

tugas yaitu: Pertama, mengendalikan dan mengatur gejala-gejala kekuasaan yang

sosial, Kedua, mengorganisir dan mengintegrasikan kegiatan manusia dan

golongan-golongan kearah tercapainya tujuan-tujuan dari masyarakat seluruhnya.

Fungsi suatu negara di selenggarakan untuk melaksanakan penertiban,

mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran penduduk, pertahanan, dan

menegakkan pengadilan.

Pada suatu negara dikenal adanya teori-teori kedaulatan yaitu antara lain

teori kedaulatan tuhan, teori kedaulatan rakyat, teori kedaulatan negara, dan teori

20

Page 21: Teori Negara

kedaulatan hukum. Bentuk-bentuk negara dapat dibedakan yaitu: Pertama,

Negara Kerajaan yaitu dimana bentuk negara kerajaan dipimpin oleh seorang raja

(kaisar) atau ratu (maharani) yang diwariskan secara turun temurun. Kedua,

Negara Republik adalah suatu negara di mana kepala negaranya adalah seorang

presiden. Untuk melihat bentuk pemerintahan, dapat di uraikan dalam sistem

pemerintahan diantaranya sebagai berikut: Pertama, Sistem Pemerintahan

Parlementer, Kedua, Sistem Pemerintahan Presidensial, dan Ketiga Sistem

Pemerintahan Campuran.

3.2 Saran

Kelompok penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi

seluruh mahasiswa khususnya para pembaca dan pendengar agar tergugah untuk

terus dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), serta dapat

menambah pengetahuan bagi rekan-rekan mahasiswa. Demi penyempurnaan

makalah ini, kami mengharapkan masukan dan sarannya.

DAFTAR PUSTAKA

21

Page 22: Teori Negara

Agus Surata, Tuhana Taufiq A, Runtuhnya Negara bangsa, UPN Veteran,

Jogjakarta,2002

Dede Rosyada DKK, Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani,

ICCE

UIN Syarif Hidayatullaah, Jakarta, 2000

Drs. C.S.T. Kansil SH, Hukum Tata Pemerintahan Indonesia, Galia Indonesia.

Bandung, 1999

Joko Subagyo, Hukum Laut Indonesia, Rineka Cita, Jakarta, 2002

M. Hutauruk, Asas-Asas Ilmu Negara, Erlangga, Jakarta; 1983

Nico Tamien DR, Tata Negara, Perpustakaan Nasional, Jakarta, 2003

Prof. Dr. Moh Mahfud MD, Dasar Dan Struktur Ketatanegaraan Indonesia,

Rineka Cipta, Jakarta, 2001

Prof. H.A. Jazuli, Fiqih Siyasah, Prenada Media, Jakarta, 2003

Rapar, Filsafat Politik Arisstoteles, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1993

Syafie, Inu Kencana. 2011. Etika Pemerintahan, Jakarta, Rineka Cipta, 2011

Yulies Tienamasrieani, Pengantar Hukum Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2004

22