teori proses menua

19
TEORI PROSES MENUA dr. Meldy Muzada Elfa ([email protected]) Pembimbing: dr. H. Probosuseno, Sp. PD KGer Book Reading

Upload: meldy-muzada-elfa

Post on 15-Dec-2015

38 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Geriatri

TRANSCRIPT

Page 1: Teori Proses Menua

TEORI PROSES MENUA

dr. Meldy Muzada Elfa ([email protected])

Pembimbing: dr. H. Probosuseno, Sp. PD KGer

Book Reading

Page 2: Teori Proses Menua

PENDAHULUAN

• Salah satu tolok ukur kemajuan suatu bangsa seringkali dilihat dari harapan hidup penduduknya.

• Dari data USA Bureau of the sensus, Indonesia diperkirakan pertambahan usila terbesar diseluruh dunia antara tahun 1990 – 2025 sebesar 414 %

Page 3: Teori Proses Menua

Definisi

• “Menua (=menjadi tua=aging) adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita”

Page 4: Teori Proses Menua

• Dengan begitu manusia secara progresif akan kehilangan daya tahan terhadap infeksi dan akan menumpuk makin banyak distorsi metabolik dan struktural yang disebut sebagai “Penyakit Degeneratif”

• Penyakit Degeneratif (Hipertensi, arteriosklerosis, DM dan kanker) yang akan menyebabkan kita menghadapi akhir hidup dengan episode terminal yang dramatik antara lain stroke, infark miokard, koma asidotik, metastasis kanker dsb

• Ada yang menganalogikan menuanya manusia sepertinya ausnya suku cadang suatu mesin yang bekerja sangat kompleks yang bagian-bagianya sangat mempengaruhi secara fisik dan somatik

Page 5: Teori Proses Menua

3 Perspektif Penuaan

1. Usia biologis kapasitas fungsi sistem organ

2. Usia psikologis kapasitas perilaku adaptasi

3. Usia sosial perubahan peran & perilaku sesuai usia manusia

Teori saling melengkapi

Page 6: Teori Proses Menua

TEORI –TEORI PROSES MENUA

1. Teori “Genetik Clock” (Jam Genetik)

Menurut teori ini menua telah terprogram secara genetik untuk spesies-spesies tertentu, tiap spesies mempunyai didalam nukleus (inti sel)-nya suatu jam genetik yang telah diputar menurut suatu replikasi tertentu, jam ini akan menghitung mitosis dan menghentikan replikasi sel bila tidak diputar, jadi menurut konsep ini bila jam kita tidak berputar berarti kita meninggal dunia, meskipun tanpa disertai kecelakaan dan penyakit

Page 7: Teori Proses Menua

Records in life–span (rekor tentang hidup)

Kura-kura 170 tahunManusia 116 tahunKerang 80 tahunKakatua 70 tahunGajah 70 tahunBurung hantu 68 tahunKuda 62 tahunChipanse 50 tahunGorilla 48 tahunBeruang 47 tahunBangau 35 tahun

Kucing 30 tahunAnjing 27 tahunSapi 20 tahunKelinci 18 tahunAyam 14 tahunTikus 5 tahunMencit 5 tahunKecoa 1 tahunLalat 70 hari

Kending & huttonn, 1979- dikutip Euderink et al 1993

Catatan : makhluk-makhluk itu rentang hidup rata-ratanya lebih pendek dari ini terutama binatang binatang yang hidup dialam bebas

Page 8: Teori Proses Menua

• Pada tabel di atas yang tertera adalah usia maksimal sedangkan usia harapan hidup tertinggi terdapat di Jepang yaitu Pria 76 tahun dan wanita 82 tahun.

• Pengontrolan genetik umur rupanya dikontrol dalam tingkat seluler, kultur sel in vitro menunjukan bahwa ada hubungan antara kemampuan untuk membelah sel dalam kultur dengan umur spesies

• Hasil penelitian transplantasi silang dari nukleus bahwa nukleuslah yang menetukan jumlah replikasi, kemudian menua dan mati, bukan sitoplasmanya.

Page 9: Teori Proses Menua

2. Mutasi Somastik (teori Error Catastrophe)

• Faktor-faktor yang menyebabkan proses menua adalah faktor lingkungan yang menyebabkan terjadinya mutasi somatik

• Radiasi dan zat kimia dapat memperpendek umur, sebaliknya menghindari terkena radiasi atau tercemar zat kimia yang bersifat karsinogenikatau tolsik dapat memperpanjang umur

• Menurut teori ini terjadi mutasi yang progresif pada DNA sel somatik , akan menyebabkan terjadinya penurunan kemampuan fungsional sel tersebut

Page 10: Teori Proses Menua

• Menurut hipotesis “Error Catastrophe” menua di sebabkan oleh kesalahan beruntun sepanjang kehidupan setelah berlangsung dalam waktu yang cukup lama, terjadi kesalahan dalam proses transkripsi (DNA RNA) maupun dalam proses translasi (RNA protein/enzim)

• Jika terjadi kesalahan dalam proses translasi (pembuatan protein) maka akan terjadi kesalahan makin banyak, sehingga terjadilah katastrop.

Page 11: Teori Proses Menua

3. Rusaknya sistem Imum Tubuh

Mutasi yang berulang atau perubahan protein pasca translasi, dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan sistem imum tubuh mengenali dirinya sendiri (self recognation)

Jika mutasi somastik menyebabkan terjadinya kelainan pada antigen permukaan sel, maka hal ini dapat menyebabkan sistem imum tubuh menganggap sel yang mengalami perubahan tersebut sebagai sel asing dan menghancurkannya, perubahan ini yang menjasi dasar terjadinya peristiwa autoimun

Page 12: Teori Proses Menua

Hasilnya dapat berupa reaksi antigen/antibodi yang luas mengenai jaringan-jaringan beraneka ragam, efek menua jadi akan menyebabkan reaksi histoinkomtabilitas pada banyak jaringan

Sistem imum tubuh sendiri daya pertahannya mengalami penurunan pada proses menua, daya serangnya terhadap sel kanker menjadi menurun, sehingga sel kanker leluasa membelah belah sehingga terjadi meningkatnya sesuai meningkatnya umur

Semua sel somastik akan mengalami proses menua kecuali sel seks dan sel yang mengalami mutasi menjadi kanker

Page 13: Teori Proses Menua

4. Kerusakan Akibat radikal bebas

• Radikal bebas (RB) dapat terbentuk dialam bebas dan didalam tubuh jika fagosit pecah dan sebagai produk sampingan didalam rantai pernafasan didalam mitokondria

• Radikal bebas bersifat merusak, karena sangat reaktif, sehingga dapat bereaksi denga DNA, protein, asam lemak tidak jenuh, seperti dalam membran sel

Page 14: Teori Proses Menua

• Tubuh sendiri mempunyai kemampuan untuk menangkal RB dalam bentuk Enzim ;

1. Enzim Superoxida dismutase

2. Enzim Katalase

3. Enzim Glutation peroksidase

• RB juga dapat dinetralkan menggunakan senyawa non enzimatik seperti Vitamin C (asam askorbat), Vitamin A (beta karoten), Vitamin E (tokoferol)

• Walaupun ada sistem penangkal, sebagian RB tetap lolos, bahkan makin lanjut usia makin banyak RB terbentuk sehingga proses pengrusakan terus terjadi kerusakan organel sl makin lama makin banyak akhirnya sel mati

Page 15: Teori Proses Menua

5. Teori Menua Akibat Metabolisme

• Pengurangan intake kalori pada rodentia muda akan menghambat petumbuhan dan memperpanjang umur

• Hewan yang paling terhambat pertumbuhannya dapat mencapai umur 2x lebih panjang umur kontrolnya, ternyata bahwa panjang umur berasosiasi dengan tertundanya proses degenerasi

• Perpanjangan umur karena penurunan jumlah kalori antara lain disebabkan karena menurunnya salah satu beberapa proses metabolisme sehingga terjadi penurunan pengeluaran hormon yang merangsang proliferasi sel mis; insulin, hormon pertumbuhan

Page 16: Teori Proses Menua

• Hasil penelitian menunjukan adanya keterkaitan tersebut; mis perkembangan lalat lebih cepat dan umurnya lebih pendek pada temperatur 30oC, jika dibandingkan dengan lalat yang dipelihara pada temperatur 10oC

• Mamalia yang dirangsang untuk hibernasi (tidur) selama musim dingin umurnya lebih panjang dari kontrolnya, Sebaliknya jika mamalia ditempatkan pada temperatur yang rendah tanpa dirangsang berhibernasi, metabolismenya meningkat dan berumur lebih pendek.

Page 17: Teori Proses Menua

• Modifikasi cara hidup yang kurang bergerak menjadi lebih banyak bergerak mungkin juga dapat meningkatkan umur panjang

• Hewan yang hidup dialam bebas yang banyak bergerak dibandingkan hewan yang berada di laboratorium yang kurang bergerak dan banyak makan, hewan yang dialam bebas lebih panjang umurnya dari pada hewan di laboratorium

Page 18: Teori Proses Menua

Intervensi Proses Menua Diperlambat

1. Mencegah meningkatnya Radikal bebas

2. Memanipulasi sistem imum tubuh

3. Metabolisme makanan

Faktor risiko yang datang dari luar

1. Faktor lingkungan

2. Budaya gaya hidup yang salah

Page 19: Teori Proses Menua

Celluler TissueAnatomical

Organ

Environment Life Style

Healthy aging(Menua sehat)

KONSEP MENUA SEHAT

Exogenic factor

Endogenic Aging