terapi horizontal canal benign paroksismal vertigo posisional

11
Terapi vertigo posisional horizontal canal benign paroksismal: sebuah teknik rehabilitasi baru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efektivitas dari varian teknis yang baru diterapkan untuk manuver Gufoni, dalam pengobatan pasien dengan canal benign paroksismal vertigo posisional (BPPV HSC-). 87 dengan BPPV dari HSC (55 wanita dan 32 pria), berusia antara 21 dan 80 tahun, secara acak baik dengan manuver Gufoni yang dimodifikasi maupun untuk manuver Gufoni . 93% dari pasien yang diobati dengan manuver Gufoni yang dimodifikasi sembuh setelah sesi pengobatan pertama, yang mana hanya memiliki 2% konversi ke PSC-BPPV, sementara manuver Gufoni mengarah pada resolusi gejala pada 88% kasus, dimana 16% memiliki konversi ke PSC-BPPV. Oleh karena itu, manuver Gufoni yang dimodifikasi menunjukkan efektivitas yang sama dalam resolusi gejala manuver Gufoni, tapi tampaknya lebih efektif daripada yang terakhir untuk mengurangi persentase konversi HSC-BPPV ke PSC-BPPV (χ2 = 6.13, P = 0,047 ). 1. Latar belakang Vertigo benign paroksismal posisional dari canal semisirkular horizontal (HSC-BPPV) merupakan gangguan vestibular yang umum karena adanya debris otoconial dari utrikulus didalam endolymoh dari posterior atau anterior armof kanalis semisirkularis horizontal.

Upload: shesilia-agnesti

Post on 25-Nov-2015

15 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Terapi vertigo posisional horizontal canal benign paroksismal: sebuah teknik rehabilitasi baru.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efektivitas dari varian teknis yang baru diterapkan untuk manuver Gufoni, dalam pengobatan pasien dengan canal benign paroksismal vertigo posisional (BPPV HSC-). 87 dengan BPPV dari HSC (55 wanita dan 32 pria), berusia antara 21 dan 80 tahun, secara acak baik dengan manuver Gufoni yang dimodifikasi maupun untuk manuver Gufoni . 93% dari pasien yang diobati dengan manuver Gufoni yang dimodifikasi sembuh setelah sesi pengobatan pertama, yang mana hanya memiliki 2% konversi ke PSC-BPPV, sementara manuver Gufoni mengarah pada resolusi gejala pada 88% kasus, dimana 16% memiliki konversi ke PSC-BPPV. Oleh karena itu, manuver Gufoni yang dimodifikasi menunjukkan efektivitas yang sama dalam resolusi gejala manuver Gufoni, tapi tampaknya lebih efektif daripada yang terakhir untuk mengurangi persentase konversi HSC-BPPV ke PSC-BPPV (2 = 6.13, P = 0,047 ).1. Latar belakang

Vertigo benign paroksismal posisional dari canal semisirkular horizontal (HSC-BPPV) merupakan gangguan vestibular yang umum karena adanya debris otoconial dari utrikulus didalam endolymoh dari posterior atau anterior armof kanalis semisirkularis horizontal.

Gejala utama yang biasanya timbuk adalah episode singkat yang tiba-tiba dan berulang dari vertigo posisional dengan mual dan muntah yang ditimbulkan oleh memutar kepala dari posisi supine ke posisi lateral. Nistagmus biasanya hanya berlangsung beberapa detik, paroksismal, posisional, dan murni horizontal (geotropik atau apogeotropik( yang secara kuat berubah sesuai posisi kepala. Dalam bentuk geotropik, para otolit terletak di nonampulari (atau posterior) lengan dari canal horizontal patologis, dalam bentuk apogeotropik, para otolitis ditemukan di lengan ampular (atau anterior). Sisi patologis biasanya ditandai dengan intensitas nistagmus: semakin intens nistagmus posisional menuju telinga yang terkena. BPPV karena canalolithiasis dari kanalis semisirkularis horisontal digambarkan dalam literatur untuk pertama kalinya pada tahun 1985, oleh Cipparone dkk dari Italia dan McClure dari Kanada.

Pada tahun 1989, Pagnini dkk melaporkan 15 kasus HSC-BPPV memberi hipotesa bahwa endolimfatik yang diinduksi oleh debris otoconial yang mengambang pada lengan posterior atau anterior dari HSC menyebabkan nistagmus geotropik atau apogeotropik. Setelah beberapa tahun banyak pendekatan terapi yang telah diusulkan untuk HSC-BPPV.Pada tahun 1993, Baloh dkk mengusulkan reposisi manuver yang kemudian dimodifikasi oleh Lempert berdasarkan alasan bahwa debris otoconial dipindahkan dari kanalis semisirkularis lateral urtikulus dengan menerapkan rotasi cepat 2700 kepala pasien ke sisi yang sehat di posisi terlentang dalam tiga langkah 900 masing-masing. Pada tahun 1994, manuver ini dimodifikasi oleh Baloh menjadi rotasi Barbecue 3600 dengan mengasumsikan bahwa rotasi yang lebih besar dapat menggantikan debris dengan lebih efektif. Pada tahun 1994, Vannucchi dkk menyarankan teknik rehabilitasi Forced Prolonged Position dimana memaksa pasien untuk tetap bergerak di sisi yang sehat paling sedikit 12 jam. Pada tahun 1998, Gufoni dan Mastrosimone mengusulkan teknik baru yaitu dengan memiringkan pasien dengan cepat dari posisin duduk dengan disatu sisi yang sehat dalam formand geotropik pada sisi dengan gangguan dalam posisi bentuk kepala apogeotropik kemudian berbalik 450 dan ditahan selama tiga menit kemudian pasien kembali ke posisi duduk (gambar 1). Pada tahun 1999, Libonati dan Gufoni menjelaskan variasi manuver rotasi Barbecue dengan berbaring dalam posisi terlentang kemudian kepala pasien berubah 900 dengan cepat ke arah sisi yang sehat kemudian sambil menjaga kepala berpaling pasien dikembalikan ke posisi tegak dan kepalnya perlahan-lahan dibawa kembali dalam sumbu tubuh dan kembali ke posisi terlentang.Manuver Gufoni adalah metode pilihan untuk pengobatan HSC-BPPV karena menawarkan keuntungan yang signifikan dan sederhana untuk dilakukan dengan gerakan yang tidak banyak namun memiliki tolerabilitas yang baik dan persentase yang tinggi. Bagaimanapun dalam beberapa kasus, konversi HSC-BPPV ke BPPV posterior kanalis semisirkularis (PSC) selama perawatan telah diamati.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efektivitas variasi teknis baru yang diterapkan untuk manuver Gufoni dalam pengobatan BPPV HSC dalam perbaikan gejala yang cepat dan lengkap diatas semua karena kemampuan untuk mengurangi kejadian konversi HSC - BPPV/PSC-BPPV.2. metode dan materi

dari bulan maret 2004 sampai dengan mei 2011didepartemen otorhinolaryngology pada universitas Naples sebanyak 87 pasien dengan BPPV dari HSC (55 perempuan dan 32 laki-laki) dengan usia diantara 21 dan 80 tahun (rerata usia 53,5) telah diamati; pada 50 kasus pada HSC kanan mengalami perbaikan sementara 37 lainnya mengalami perbaikan pada HSC kiri.

semua pasien menjalani pemeriksaan neuro-otologi evaluasi postur, tes pure tone audiometrik, timpanometrik dan penelitian refleks stapedial. Nistagmus posisional dievaluasi dengan videonistagmografi (VNG) dengan manuver Dixhallpike dan manuver Pagnini pasien dengan posisi supine dan rotasi cepat pada kepala dari kanan ke kiri- untuk mengevaluasi keterlibatan kanal semisirkular. Tidak ada pasien yang menggunakan obat-onbatan vestibular suppresan dalam jangka tiga bulan terakhir.

Pasien dibagi menjadi dua kelompok terandomisasi

Grup A. Sebanyak 44 pasien dimana 32 diantaranya dalam bentuk geotropik dan 12 dengan bentuk apogeotropik diterapi dengan manuver Gufoni termodifikasi.

Grup B. 43 pasien dimana 31 diantaranya dengan bentuk geotropik dan 12 diantaranya dengan bentuk apogeotropik diterapi dengan manuver Gufoni.

Manuver Gufoni termodifikasi terdiri dari bebrapa langkah berikut (gambar 2 ).

Fase 1 . pasien duduk pada meja pemeriksaan.

Fase 2. Pasien dimiringkan pada satu sisi yang sehat dalam bentuk geotropik dan disisi yang mengalami gangguan pada bentuk apogetropik dengan gerakan batang tubuh lateral dibuat dalam dua langkah : langkah pertama terdiri dalam perjalanan cepat 450 dan mempertahankan posisis ini selama 15 detik.

Fase 3. Kepala pasien diputar 450 kebawah dan dipertahankan dalam posisi ini selama 2-3 menit.

Fase 4. Pasien dikembalikan pada posisi duduk.

Manuver pembebas dilakukan dibawah kendali VNG dan diulangi minimal 3 kali kemudian pasien kembali dievaluasi. Adanya vertigo atau nistagmus menyiratkan kebutuhan untuk pengulangan manuver. Para pasien dengan konversi PSC-BPPV selama perawatan diperlakukan dengan manuver semont ini. Pasien duduk dengan kaki diluar meja periksa dan kepala berpaling horizontal 450 ke telinga yang terpengaruh kemudian secara cepat berbarik ke arah telinga yang terpengaruh dan posisi ini dipertahankan untuk beberapa menit. Dari posisi ini kemudian berbalik pada sisi sebaliknya dan dipertahankan untuk merotasi kepala dalam beberapa menit kemudian secara lambat pasien duduk.Setelah sesi terapi pertama, semua pasien difollow up setelah 7,15, dan 30 hari untuk mengkonfirmasi perbaikan dari gangguan.2.1 metode statistik. Tes chi-square dilakukan untuk menganalisis secara ststistik data yang diamati pada penelitian ini. Hasil nya akan dianggap signifikan jika P < 0,05 dan intervan confidence 95%.3. hasil

Hasil yang diperoleh di sini dilaporkan dalam kaitannya dengan teknik rehabilitasi yang berbeda yangdigunakan.

Kelompok A. Sebanyak 44 kasus dari HSC-BPPV diterapi dengan manuver Gufoni termodifikasi

(i) sebanyak 41 pasien (93%) sembuh setelah sesi pertama dimana sebanyak 40 pasien (91%) mengalami resolusi lengkap dari gejala tanpa terjadi konversi menjadi PSC-BPPV dan 1 pasien (2%) mengalami konversi menjadi PSC-BPPV dan berhasil diterapi dengan manuver Semont

(ii) 3 pasien (7%) tidak menunjukkan adanya manfat setelah dilakukan terapi

Kelompok B. 43 kasus HSC-BPPV diterapi dengan manuver Gufoni

(i) Sebanyak 38 pasien (88%) sembuh setelah terapi dimana 31 pasien (72%) mengalami perbaikan lengkap dari vertigo dan nistagmus tanpa konversi menjadi PSC-BPPV dan 7 pasien (16%) mengalami konversi PSC-BPPV dan berhasil diterapi dengan manuver Semont

(ii) 5 pasien (12%) tidak mndapatkan manfaat setelah terapi.

Oleh karena itu, persentase resolusi gejala setelah sesi pertama dengan manuver Gufoni yang dimodifikasi secara statistik tidak berbeda daripada yang diamati dengan manuver Gufoni itu (93% vs 88%), tetapi manuver Gufoni yang dimodifikasi tampil lebih efektif daripada Gufoni itu manuver (2 = 6.13 , P = 0,047) untuk mengurangi persentase konversi HSC-BPPV ke PSC-BPPV (2% vs 16%).

4. diskusi Selama beberapa tahun terakhir, berbagai manuver terapi secara teoritis berlaku telah diusulkan untuk pengobatan BPPV HSC. Teknik-teknik ini, bertujuan untuk mencapai perkembangan endocanal ampullofugal dari debris otoconial, baik oleh percepatan sudut (teknik rotasi barbecue), percepatan linear mendadak (manuver Gufoni s), lambat sedimentasi gravitasi (Paksa Posisi berkepanjangan), atau dengan metode gabungan (Asprella manuver).

Di antara teknik yang diusulkan, manuver Gufoni adalah metode pilihan penulis dalam pengobatan HSC-BPPV, karena menawarkan keuntungan yang signifikan: itu adalah sederhana untuk dilakukan, gerakkannya tidak terlalu banyak, posisi nyaman untuk pasien, dan di atas semua memiliki persentase keberhasilan yang tinggi.

Tujuan dari manuver ini adalah untuk mendorong migrasi dari otoliths di utrikulus melalui ujung nonampullary kanal horisontal: variasi cepat dari posisi duduk ke decubitus lateral, menempatkan HSC pada bidang vertikal, menyebabkan pergeseran puing otoconial terhadap akhir nonampullary kanal, 45 rotasi kepala ke bawah selanjutnya bergerak otoliths ke utrikulus. Dalam bentuk geotropic, pasien dimiringkan pada sisi yang sehat dan massa otoconial di lengan posterior (non-ampullary) dari HSC dan mengapung menuju utrikulus. Dalam bentuk apogeotropic, pasien dimiringkan di sisi gangguan, sebagai otoliths berada di lengan anterior (ampullary) dari HSC, dan manuver ini menginduksi migrasi otoliths dari anterior ke posterior lengan kanal horisontal. The otoliths lengkap bergeser ke utrikulus dipengaruhi dengan manuver untuk bentuk geotropic.

Manuver Gufoni yang menentukan, dalam persentase kasus, konversi fromHSC-BPPV ke PSC-BPPV, membuat diperlukan penggunaan manuver reposisi tertentu, seperti manuver Semont itu. Konversi dari HSC-BPPV ke PSC-BPPV adalah karena otoliths pergeseran dari lengan nonampullary dari HSC, melalui lubang utricular dari kruris umum, menjadi nonampullary armof kanal posterior.

Variasi teknis kami manuver Gufoni didasarkan pada pembagian tahap 2 dari manuver (gerakan lateral) dalam dua langkah yang berbeda, yang pertama terdiri secara cepat 45 , dengan pemeliharaan posisi selama 15 detik , langkah kedua terdiri dalam penyelesaian lambat pesiar (45 ).

Dasar pemikiran dari modifikasi ini didasarkan pada pengamatan bahwa, selama fase 2, pada langkah pertama dari perjalanan lateral, sistem endolymph-otoliths dipindahkan sinergis dengan labyrinth berselaput: imobilisasi kepala tiba-tiba memprovokasi labirin agar segera berhenti, sedangkan sistem endolymph-otoliths bergerak ke ujung posterior kanal horizontal dengan inersia.

Varian teknis kami manuver Gufoni mengarah ke persentase yang lebih tinggi dari resolusi gejala: dari 88% menjadi 93% setelah sesi pertama, dibandingkan dengan manuver Gufoni, tetapi tanpa signifikansi statistik. Selain itu, persentase yang lebih rendah dari konversi HSC-BPPV ke PSC-BPPV telah diamati: khususnya, manuver Gufoni telah ditentukan konversi disebutkan dalam 16% kasus, dengan teknik modifikasi, konversi telah diamati hanya dalam 2%.

5. kesimpulan

Studi ini menunjukkan bahwa, dalam pengobatan BPPV karena HSC canalolithiasis, manuver Gufoni yang dimodifikasi memiliki efektivitas yang sama dalam resolusi gejala manuver Gufoni, tapi tampaknya lebih efektif daripada yang terakhir untuk mengurangi persentase konversi HSC-BPPV ke PSC-BPPV (2 = 6.13, P = 0,047). Setelah sesi pertama pengobatan, pada kenyataannya, telah terdaftar penurunan mencolok dari kejadian konversi HSC-BPPV/PSC-BPPV (dari 16% menjadi 2%) setelah pengobatan pasien dengan manuver Gufoni yang dimodifikasi.