terapi lama dan baru hemorrhoid

2
Terapi Lama Hemorrhoid Hemorrhoid adalah pembuluh darah vena di sekitar anus atau daerah bawah rektum yang mengalami peradangan dan pembengkakan. Hemorrhoid dibagi menjadi 2 tipe, yaitu hemorrhoid interna dan eksterna. Hemorrhoid interna adalah  peradangan dan pembengkakan dari pleksus vena hemorrhoidalis superior diatas garis mukokutan dan ditutupi oleh mukosa. Hemorrhoid eksterna adalah  peradangan dan pembengkakan pada pleksus hemorrhoid inferior terdapat di sebelah distal garis mukokutan di dalam jaringan di bawah anus (Sjamsuhidajat, 2010). Penatalaksanaan non invasif pada hemorrhoid yang pertama ditemukan adalah  sclerotherapy yang ditemukan oleh Morgan dari Dublin pada tahun 1869. Sclerotherapy digunakan pada hemorrhoid derajat satu dan dua. Cara kerjanya yaitu dengan injeksi submukosa 5 % fenol pada minyak sebanyak 5 ml, 5 % kuinin dan urea, atau larutan garam hipertonis (23,4 %) pada dasar kompleks hemorrhoid. Injeksi tersebut berakibat pada pembuluh yang mengalami thrombosis, sklerosis jaringan ikat, dan penyusutan serta fiksasi pada mukosa diatasnya. Metode ini dapat dilakukan dengan cepat dan hanya dalam waktu  beberapa menit. Namun metode ini dapat menimbulkan beberapa komplikasi, antara lain nyeri, impotensi, retensi dan abses saluran urin, dan syok anafilaktik (Gami, 2011). Terapi Baru Hemorrhoid Selain metode  sclerotherapy ada metode non invasif yang terkenal dan digunakan secara luas dalam dunia medis yaitu ligasi hemorrhoid dengan gelang karet. Ligasi dengan gelang karet umum digunakan pada hemorrhoid derajat satu sampai derajat tiga. Beberapa sumber juga merekomendasikan ligasi dengan gelang karet pada hemorrhoid derajat empat setelah operasi reduksi dari prolaps inkarserata. Cara kerja dari metode ini adalah hemorrhoid yang menonjol dijepit dan ditarik atau dihisap ke dalam tabung ligator khusus, kemudian gelang karet akan didorong dari ligator untuk ditempatkan secara rapat di sekeliling mukosa  pleksus hemorrhoidalis tersebut. Akibat perlakuan tersebut maka jaringan di sekitar pleksus hemorrhoidalis akan mengalami iskemia dan lama-kelamaan

Upload: gilang-ridha-fathurrahman

Post on 14-Oct-2015

20 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hemorrhoid

TRANSCRIPT

Terapi Lama HemorrhoidHemorrhoid adalah pembuluh darah vena di sekitar anus atau daerah bawah rektum yang mengalami peradangan dan pembengkakan. Hemorrhoid dibagi menjadi 2 tipe, yaitu hemorrhoid interna dan eksterna. Hemorrhoid interna adalah peradangan dan pembengkakan dari pleksus vena hemorrhoidalis superior diatas garis mukokutan dan ditutupi oleh mukosa. Hemorrhoid eksterna adalah peradangan dan pembengkakan pada pleksus hemorrhoid inferior terdapat di sebelah distal garis mukokutan di dalam jaringan di bawah anus (Sjamsuhidajat, 2010).Penatalaksanaan non invasif pada hemorrhoid yang pertama ditemukan adalah sclerotherapy yang ditemukan oleh Morgan dari Dublin pada tahun 1869. Sclerotherapy digunakan pada hemorrhoid derajat satu dan dua. Cara kerjanya yaitu dengan injeksi submukosa 5 % fenol pada minyak sebanyak 5 ml, 5 % kuinin dan urea, atau larutan garam hipertonis (23,4 %) pada dasar kompleks hemorrhoid. Injeksi tersebut berakibat pada pembuluh yang mengalami thrombosis, sklerosis jaringan ikat, dan penyusutan serta fiksasi pada mukosa diatasnya. Metode ini dapat dilakukan dengan cepat dan hanya dalam waktu beberapa menit. Namun metode ini dapat menimbulkan beberapa komplikasi, antara lain nyeri, impotensi, retensi dan abses saluran urin, dan syok anafilaktik (Gami, 2011). Terapi Baru HemorrhoidSelain metode sclerotherapy ada metode non invasif yang terkenal dan digunakan secara luas dalam dunia medis yaitu ligasi hemorrhoid dengan gelang karet. Ligasi dengan gelang karet umum digunakan pada hemorrhoid derajat satu sampai derajat tiga. Beberapa sumber juga merekomendasikan ligasi dengan gelang karet pada hemorrhoid derajat empat setelah operasi reduksi dari prolaps inkarserata. Cara kerja dari metode ini adalah hemorrhoid yang menonjol dijepit dan ditarik atau dihisap ke dalam tabung ligator khusus, kemudian gelang karet akan didorong dari ligator untuk ditempatkan secara rapat di sekeliling mukosa pleksus hemorrhoidalis tersebut. Akibat perlakuan tersebut maka jaringan di sekitar pleksus hemorrhoidalis akan mengalami iskemia dan lama-kelamaan terjadi nekrosis jaringan. Mukosa jaringan yang mengalami nekrosis akan lepas sendiri dalam beberapa hari. Pada satu sesi ligasi dengan gelang karet dapat mengangkat hingga 3 hemorrhoid dan metode ini memiliki rasio kesuksesan hingga 80 % pada follow-up 5 tahun pasca penatalaksanaan. Komplikasi tersering dari metode ini adalah nyeri yang terdapat pada 5 % - 60 % pasien yang mendapat perlakuan. Selain itu dapat terjadi abses dan retensi pada saluran kencing, gelang terselip, prolaps dan trombosis pada hemorrhoid yang berdekatan, serta perdarahan akibat ulkus (Gami, 2011; Marwat, 2010).KomplikasiPerdarahan akut pada umumnya jarang, hanya terjadi apabila yang pecah adalah pembuluh darah besar. Hemoroid dapat membentuk pintasan portal sistemik pada hipertensi portal, dan apabila hemoroid semacam ini mengalami perdarahan maka darah dapat sangat banyak (Villalba, 2007).Keadaan yang lebih sering terjadi yaitu perdarahan kronis dan apabila berulang dapat menyebabkan anemia karena jumlah eritrosit yang diproduksi tidak bisa mengimbangi jumlah yang keluar. Anemia terjadi secara kronis, sehingga sering tidak menimbulkan keluhan pada penderita walaupun hemoglobin sangat rendah karena adanya mekanisme adaptasi. Komplikasi lain yang dapat terjadi adalah apabila hemoroid keluar dan tidak dapat masuk lagi (inkarserata/terjepit) maka akan mudah terjadi infeksi yang dapat menyebabkan sepsis dan bisa mengakibatkan kematian (Villalba, 2007).Arshad Ali Marwat, A. A. K. L., 2010. Evaluation Of Tripple Rubber Band Ligation. Gomal Journal of Medical Sciences, 8(2), pp. 225-228.Gami, B., 2011. Hemorrhoids A Common Ailment Among Adults, Causes & Treatment: A Review. International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, 3(5), pp. 5-12.Sjamsuhidajat, R. de Jong, Wim. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC.Villalba, Herman A; Abbas, Maher A. 2007. Hemorrhoids: Modern Remediesfor an Ancient Disease. The Permanente Journal, 11(2), pp. 74-76..