terjemahan insomnia

8/18/2019 Terjemahan Insomnia

1/10

BAB 7

INSOMNIA

... strategi paling efektif adalah managemen tingkah laku, di mana rutinitas

sebelum tidur yang menurunkan aktivitas anak menjadi dikaitkan dengan inisiasi

tidur. Rutinitas tersebut meliputi makan, penggantian popok, meninabobokkan

anak, dan membawa anak ke tempat tidur dengan mainan serta objek lain yang

membuat anak merasa nyaman. Naik ke tempat tidur hendaknya dikaitkan

dengan tidur dan bukan dengan bermain. Oleh karena itu, orang tua harus

menetapkan batasan mengenai kapan anak dapat naik ke tempat tidur dan

berapa besar perhatian anak terhadap hal tersebut. Jika terdapat masalah untuk

menenangkan anak sebelum tidur, orang tua mungkin perlu untuk sedikit demi

sedikit mengurangi waktu bersama anak sebelum tidur serta mengurangi

frekuensi mengecek anak ketika anak menangis. Hal tersebut ditengarai justru

dapat memperbaiki pola tidur. eskipun demikian, penatalaksanaan ini

membutuhkan kepercayaan serta komitmen dari orang tua untuk benar!benar

mau berubah.

4-12 TAHUN

"esulitan untuk mengawali tidur dapat diakibatkan oleh faktor tingkah laku, sama

dengan kasus pada anak yang lebih kecil. #nak seringkali rewel, dengan

perhatian serta performa belajar yang buruk hingga bisa memicu ketegangan

dalam keluarga. $nsomnia idiopatik dapat mulai berkembang pada rentang usia

ini.

enangis pada malam hari menjadi semakin sering pada pertengahan masa

kanak!kanan. Hal tersebut dapat bermanifestasi sebagai ketakutan terhadap

bayangan, monster atau orang yang dalam imajinasi mereka bersembunyi di

kamar tidur. "etakutan tersebut dapat dicetuskan oleh kejadian fisik, psikologis,

atau kejadian lain dalam keluarga serta mungkin berkaitan dengan kecemasan.

"etakutan tersebut seringkali muncul pasca kekerasan fisik atau emosional.

"etakutan terkadang menyerupai sejenis separation anxiety %kecemasan untuk

berpisah& dan dapat diringankan dengan memperbolehkan anak memelihara


2/10

hewan peliharaan di dalam kamar, mengatur anak agar tidur bersama

saudaranya, atau bahkan memperbolehkan anak untuk tidur bersama orang tua.

"etakutan di malam hari hendaknya harus dibedakan dari kecemasan akan

permasalahan keluarga atau sekolah.

impi buruk yang frekuensinya sering mungkin mengakibatkan rasa takut untuk

tidur. impi buruk mulai berkembang pada saat anak berusia '!( tahun dan

paling umum terjadi di antara usia ) dan *+ tahun.

erjalan sambil tidur merupakan hal yang langka karena kualitas tidur justru

paling baik pada saat anak berusia ( tahun, meskipun tidak menutup

kemungkinan bahwa kelainan fisik mungkin tarjadi, seperti kram otot atau

-tindihan-, yang bisa jadi merupakan manifestasi restless leg syndrome selama

tidur.

angun tidur pada dini hari mungkin merupakan manifestasi advanced sleep

phase syndrome atau depresi angun tidur pada dini hari bisa jadi diakibatkan

oleh tidur terlalu awal, atau bisa juga diakibatkan oleh lingkungan tidur yang

berisik atau terang sehingga anak tidak bisa tidur dengan nyaman.

REMAJA

$nsomnia karena ketidakmampuan orang tua untuk memberi batasan di masa

kanak!kanak biasanya akan membaik saat usia remaja karena kendali tidur mulai

dimiliki oleh pasien. asien memiliki pilihan untuk tidur pada waktu tidur normal.

eskipun demikian, terkadang pola delayed sleep phase syndrome atau short

sleeper mulai muncul pada usia remaja, dan hal ini dapat terus dipertahankan

hingga pada usia dewasa. ola ini diperkuat oleh faktor tingkah laku, seperti

aktivitas sosial pada larut malam, minum minuman berkafein pada malam hari,

alkohol, nikotin atau obat terlarang, terutama amfetamin. /angguan cemas dan

depresi terkadang juga dapat menyebabkan insomnia.

enatalaksanaan dengan medikamentosa untuk insomnia pada anak hendaknya

dibatasi pada pengobatan jangka pendek saja. #ntihistamin, choral,

ben0odia0epine dan obat lain yang serupa dapat digunakan, meskipun masih


3/10

terdapat sedikit bukti yang mendukung efektivitasnya. elatonin juga banyak

digunakan pada anak!anak meskipun diduga memiliki pengaruh pada sistem

reproduksi, tetapi obat ini hanya memiliki efek hipnotik ringan dan hanya

memperbaiki ritme sirkadian pada beberapa kondisi tertentu, seperti delayed

sleep phase syndrome.

INSOMNIA PADA MANULA

$nsomnia merupakan hal umum pada manula. Hingga 1!23 pasien mengalami

insomnia setiap tahunnya, dan keluhan tersebut secara progresif semakin sering

pada wanita daripada pria seiring dengan berjalannya waktu, meskipun

sebaliknya, secara objektif kualitas tidur diilaporkan lebih baik pada wanita

manula daripada pria. 4enomena tersebut bisa jadi diakibatkan oleh fakta bahwa

pria tidak terlalu peduli untuk melaporkan keluhan insomnianya. "ondisi medis

lain seperti demensia dapat mengurangi kepedulian akan keluhan insomnia,

meskipun sebaliknya, peningkatan beban yang dialami oleh pihak yang merawat

kaum manula dengan insomnia adalah hal pertama yang memicu perujukan ke

penyedia layanan kesehatan atau tranfer ke panti jompo.

$nsomnia pada kaum manula umumnya bersifat multifaktorial. Rangsangan

fisiologis dari tidur semakin umum dan hal tersebut semakin memperapuh tidur

sehingga pasien kesulitan untuk mempertahankan tidur, bukan untuk mengawali

tidur yang merupakan masalah tidur utama pada manula. $nsomnia pada manula

seringkali dikaitkan dengan beberapa situasi berikut ini.

Kecacatan Fisi K!"nis

Hal tersebut meliputi rheumatoid arthritis, gejala gastrointestinal, nyeri serta

nokturia. 5ebih lanjut, terdapat gangguan tidur yang berhubungan dengan usia

yang dapat mengakibatkan insomnia, seperti restless leg syndrome dan

pergerakan ekstremitas secara periodik ketika tidur, hingga penyakit parkinson.

De#!esi

6epresi dapat berperan baik sebagai penyebab maupun sebagai akibat dari

insomnia, dan terjadi pada sekitar (3 populasi mula. "ekhasan dari insomnia


4/10

akibat depresi adalah bangun pada dini hari, meskipun dapat juga bermanifestasi

sebagai kesulitan untuk mempertahankan tidur.

Tin$a% La& Ma'a(a#ti) *an$ Men$ai+atan B&!&n*a K&a'itas Ti(&!

asalah umum yang mengakibatkan buruknya kualitas tidur adalah kurangnya

paparan akan cahaya terang. Hal ini seringkali dialami oleh kaum manula karena

mereka tetap berada di dalam ruangan untuk jangka waktu yang berkepanjangan

dan mungkin memiliki katarat atau degenerasi makula yang mengurangi jumlah

cahaya yang menstimulasi retina. aparan terhadap cahaya terang pada pagi

hari juga dapat mengeksaserbasi advanced sleep phase syndrome. aparan

cahaya pada malam hari, meskipun hanya dalam waktu singkat, dapat

mengurangi sekresi melatonin dan memperburuk insomnia. "urangnya latihan

fisik, baik karena kurangnya kesempatan seperti yang umum terjadi di panti

jompo atau karena pembatasan aktivitas fisik, seringnya tidur siang, terutama di

sore hari, dan asupan kafein yang berlebihan kesemuanya dapat turut andil

mengakibatkan insomnia.

enatalaksanaan insomnia pada manula meliputi hal!hal di bawah ini

Sa!an &nt& Menin$atan Sleep Hygiene

eningkatan aktivitas fisik dan paparan terhadap cahaya terang, idealnya sekitar

*+++ lu7 selama setidaknya * jam saat siang hari dapat membantu

meningkatkan sleep hygiene. enghindari tidur siang di sore hari dan asupan

kafein saat malam hari juga penting untuk disarankan. enting pula untuk

menghindari cahaya terang saat malam hari, dan jika perlu, saklar lampu

hendaknya memiliki fitur untuk meredupkan cahaya.

O+at Se(ati)

en0odia0epine dapat mengatasi insomnia, tetapi hanya boleh digunakan pada

jangka waktu singkat serta terkadang justru dapat mengakibatkan sedasi hingga

di keesokan harinya, dengan peningkatan risiko jatuh serta kecelakaan lain,

seperti kecelakaan lalu lintas. Obat lain dengan aksi cepat, seperti 0aleplon,

0opiclone dan 0olpidem lebih disarankan pada kaum manula. #ntihistamin dan


5/10

antidepresan sedatif seringkali digunakan, tetapi kebanyakan mengakibatkan

sedasi di siang hari. Selective serotonin reuptake inhibitor dapat pula

meringkankan depresi sebagai penyebab insomnia serta hendakanya diberikan

pada pagi hari untuk mengurangi efek stimulasi mereka pada pasien insomnia.

edikasi mandiri dengan alkohol umum dijumpai, dan meskipun hal tersebut

memang dapat membantu inisiasi tidur, alkohol seringkali justru menyebabkan

insomnia pada tengah malamnya.

ASESMEN

Ana,nesis

#namnesis yang teliti sangatlah benting untuk menyelidiki insomnia secara

akurat. enyebab insomnia yang harus dipertimbangkan adalah sebagai berikut8

*. #pakah sifat dasar insomnia pada pasien9 #pakah keluhan tersebut

utamanya mengenai sleep hygiene yang buruk, atau merasa lelah selama

siang hari9 #pakah insomnia pada malam hari diakibatkan oleh kesulitan

mengawali atau mempertahankan tidur, atau bangun tidur pada dini hari,

atau adakah pembalikan pola tidur9

'. agaimana rutinitas tidur dan bangun tidur pada pasien dan bagaimana

sleep hygiene!nya9 :iming onset tidur dan bangun tidur beserta

regularitasnya sangat penting untuk diketahui.1. engapa pasien bangun tidur9 #pakah yang dirasakan pasien ketika

bangun tidur9 #dakah perasaan seperti mendengkur, tercekik, mimpi

yang begitu nyata, panik, atau gejala lain seperti nyeri kepala, mengi,

keinginan untuk kencing, nyeri atau ketidaknyamanan lainnya9 #pa yang

dilakukan oleh pasien setelah bangun tidur9 #pakah ada pemikiran yang

mengganggu atau apakah suara bising pada lingkungan mempersulitpasien untuk tidur lagi9 erapa lama pasien terbangun sebelum dapat

tidur lagi92. agaimana perjalanan waktu insomnianya9 #kut atau kronis, dan jika

kronis pada usia berapa pasien mulai mengeluhkan insomnia9 #dapah

ada penyebab yang dapat diidentifikasi yang ditengarai mengwali

insomnia pada pasien9 #pakah insomnianya bersifat siklik sejak onset,

dan jika iya, apakah fluktuasinya berkaitan dengan faktor tertentu yang


6/10

dapat diidetifikasi9 #pakah ada tanda!tanda yang mengarah ke gangguan

ritme sirkadian9(. #pakah ada faktor yang memicu insomnia9 Hal ini meliputi lingkungan

yang bising pada malam hari, sleep hygiene yang buruk, gangguan

cemas, depresi, obat yang tidak tepat seperti kafein atau konsumsi

alkohol berlebih sebelum tidur, hingga penyakit medis seperti gangguan

ritme sirkadian, demensia, atau lesi orgaik pada mesencephalon,

hypothalamus, atau thalamus.). agaimana tanggapan pasien terhadap insomnianya dan apakah

harapan pasien akan tidurnya9 #pakah ada ketakutan sehubungan

dengan efek insomnianya atau reaksi psikologis terhadapnya seperti

sensasi kehilangan kendali hidup9

Pe,e!isaan Fisi

emeriksaan fisik umumnya normal pada pasien insomnia dan hanya sedikit

memilikia andil dalam asesmen keparahan dan penyebab insomnia pada pasien,

kecuali pada sebagian kecil seperti jikalau ada gangguan neurologis yang

mendasari.

Inesti$asi

erbagai faktor seperti depresi, gangguan cemas, terapi medikamentosa yang

kurang tepat, atau sleep hygiene yang tidak baik seringkali dapat ditemukan dan

diatasi tanpa investigasi lebih lanjut. $nvestigasi oleh dokter spesialis diperlukan

jika insomnia bersifat persisten meskipun intervensi telah dilaksanakan atau jika

ada keraguan mengenai etiologi pencetusnya. $nvestigasi mungkin juga

diperlukan untuk mengetahui derajat atau penyebab insomnia.

Penent&an De!a.at Ins",nia

;ebuah buku harian tidur dan aktigrafi seringkali berguna untuk dimiliki, tetapi

polisomnografi terkadan diperlukan, terutama untuk mendiagnosis mispersepsi

akan keadaan tidur.

Inesti$asi Pen*e+a+ Ins",nia


7/10

$nvestigasi penyebab insomnia meliputi hal!hal berikut ini8

*. "uesioner mengenai gangguan cemas dan depresi'. olisomnografi. Hal ini menunjukkan sejauh mana serta tingkatan!

tingkatan tidur dan membantuk untuk mengelusidasi penyebab insomnia.

emeriksaan ini dapat dikombinasikan dengan pencatatan temberatur

serta estimasi melatonin maupun kortisol untuk memeriksa adanya

gangguan irama sirkadian.1. encitraan otak. Computerised tomography %


8/10

mengantuk yang berlebihan di siang hari, atau gejala tidur lain menjadi kasus

yang semakin sering dikeluhkan.

:ujuan dari sleep hygiene adalah untuk menerjemahkan pemahaman akan sifat

dan pengendalian tidur ke saran!saran praktis mengenai bagaimana kita dapat

mengubah gaya hidup dan lingkungan. Hal ini terutama penting terutama pada

kaum manula untuk mengatasi hilangnya konsolidasi pola tidur dan fase tidur

yang semakin mundur.

Sleep hygiene berguna untuk berbagai gangguan tidur dan meliputi saran

tentang aspek homeostasis, adaptif, dan sirkadian dari pengendalian tidur,

bagaimana menghindari kekurangan tidur serta fragmentasi tidur, dan

bagaimana merespon bangun tidur jika hal tersebut terjadi. eberapa aspek

sleep hygiene masuk ke lebih dari satu dari beberapa kategori ini, tetapi secara

umum melipuli hal berikut ini.

*. engubah lingkungan tidur sehingga tempat tidur nyaman, ruang tidur

hangat, gelap, dan tenang.'. emperbaiki pola tidur!bangun tidur. Hal ini diperlukan oleh sebagian

subjek dengan insomnia. erhatian terhadap peningkatan aktivitas fisik

selama siang hari, persiapan tidur %contoh dengan bersantai atau mandi

air panas&, bahkan merutinkan jadwal makan, tidur, dan bangun tidur

kesemuanya dapat membantu. :idur siang hendaknya dihindari, terutama

pada sore hari, dan penting untuk bangun tidur pada waktu yang sama

tiap pagi dan juga jika mungkin harus diusahakan untuk tidur pada waktu

yang sama di sore hari.1. engubah asupan obat. enghindari minuman berkafein pada soer hari

dan menghentikan stimulan lain, seperti glukokortikoid, serta mengubah

waktu konsumsi diuretik untuk meminimalisasi nokturia semuanyamungkin dapat berguna.

erubahan pada sleep hygiene dapat dimonitor dengan memiliki buku harian

tidur dan terkadan dengan aktigrafi untuk memeriksa pola aktivitas secara lebih

objektif.


9/10

O+ati Pen*e+a+ Ins",nia

enyebab tersering insomnia sekunder yang dapat diobati ditunjukkan pada

gambar =.*

Kelainan Medis

"elainan medis dan gejala seperti akibat tirotoksikosis, asma nokturnal atau

angina harus diatasi.

Depresi

enting untuk mengobati depresi serta gangguan cemas, karena keduanya

dapat menjadi penyebab atau bahkan akibat dari insomnia, sebelum aspek

managemen lain yang lebih rumit dipertimbangkan. #ntidepresan hendaknya

hanya digunakan jika tanda dan gejala depresi jelas terlihat dan tidak sebagai

penatalaksanaan rutin. #ntidepresan trisiklik sedatif seperti trimipramine,

imipramine dan do7epin efektif untuk hal ini. aro7etine merupakan antidepresan

;;R$ yang paling cocok, karena beberapa ;;R$ justru terbukti memperburuk

insomnia bahkan jika insomnianya diakibatkan oleh depresi %:abel =.)&. #ksi

sedasi mirta0apine berguna untuk mengobati insomnia.

:ra0odone digunakan secara luas terutama di amerika serikat tetapi

kemungkinan kurang efektif. Obat antidepresan dapat berhasil meningkatkan

mood pada kondisi depresi, tetapi meskipun demikian insomnia dapat tetap

persisten. "ombinasi tersebut meningkatkan risiko relaps depresi lanjutan.

Men"#a&se

$nsomnia yang berkaitan dengan menopause seringkali merespon terapi sulih

esterogen. 6urasi tidur tahap 1 dan 2 NR> semakin meningkat. erbaikan

simptomatis hampir pasti terjadi asalkan hot flush yang dialami pasien dapat

ditangani dengan sulih esterogen.


10/10

an$$&an Ti(&! P!i,e!

eberapa gangguan tidur yang dapat menyebabkan insomnia seperti narkolepsi

dan pergerakan ekstremitas secara periodik ketika tidur membutuhkan

pemeriksaan dari dokter spesialis sebelum penatalaksanaan dimulai %ab ) dan

?&.

Ins",nia ai+at O+at

Obat dari dokter yang dapat mengakibatkan insomnia hendaknya diubah

kapanpun mungkin dengan obat alternatif yang tidak mengakibatkan masalah

tersebut. #supan kafein dan nikotin hendaknya dikurangi jika ditengarai turut

andil mengakibatkan insomnia.

terjemahan insomnia

Documents