termasuk indikator dan panduan oktober 2007 - rspo.org id_rspo... · dibutuhkan untuk segera...
TRANSCRIPT
RSPO will transform markets to make sustainable palm oil the norm
Termasuk Indikator dan Panduan
Oktober 2007
Page 2|31/10/2012|RSPO Technical
Principle & Criteria untuk Produksi Minyak
Sawit Berkelanjutan
Pembukaan
Produksi minyak sawit berkelanjutan terdiri dari pengelolaan dan operasi yang legal,
ekonomis, sesuai lingkungan, serta sistem pengaturan dan operasional yang
menguntungkan secara sosial. Hal ini dihasilkan melalui penerapan serangkaian Principle &
Criteria, serta indikator dan panduannya.
Kriteria dan panduan ini diterapkan untuk masa implementasi uji coba awal dengan kurun
waktu hingga November 2007 dan ditinjau di akhir periode ini. Tujuan dari masa implementasi
uji coba adalah untuk melakukan pengujian lapangan terhadap Principle & Criteria tersebut,
dan dengan demikian dapat mengembangkan panduan ini. Pengembangan penerapan yang
lebih rinci untuk penerapan P&C oleh petani atau smallholder masih berlangsung. Pada saat
masa awal ini, interpretasi nasional juga telah dirancang.
Dokumen ini menjelaskan indikator dan panduan untuk setiap kriteria. Indikator merupakan
bagian spesifik dari bukti objektif yang harus ada untuk menunjukkan atau memverifikasi
bahwa kriteria tersebut telah dipenuhi Panduan terdiri dari informasi yang berguna untuk
membantu grower/penggilingan dan auditor untuk memahami maksud kriteria dalam
praktiknya, termasuk dalam beberapa kasus mencakup panduan spesifik untuk interpretasi
nasional kriteria dan penerapan oleh petani.
Dokumen ini akan ditinjau secara penuh dalam lima tahun. Dalam masa tersebut, Dewan
Eksekutif dapat menyetui amendemen tertentu.
Criteria Working Group (CWG) RSPO merekomendasikan kepada Dewan Eksekutif bahwa RSPO
dibutuhkan untuk segera menciptakan kelompok kerja atau working group untuk
mempertimbangkan semua permasalahan yang berhubungan dengan emisi Gas Rumah Kaca,
dalam relevansinya terhadap sektor minyak sawit. Hal ini termasuk pengembangan
amendemen Dasar-Dasar, Kriteria, Indikator, dan Panduan RSPO, yang harus ditinjau dalam
setahun setelah ditetapkan. CWG merekomendasikan bahwa Kelompok Kerja ini termasuk
pilihan perwakilan seimbang pihak-pihak yang berkepentingan dari CWG, dan memilih ahli
Page 3|31/10/2012|RSPO Technical
teknis dengan pengetahuan spesialis di bidang ini. Kelompok Kerja harus mengembangkan draf
dalam enam bulan termasuk konsultasi publik, sebelum mengirimkan teks yang diamandemen
ke Dewan Eksekutif.
Criteria Working Group atau CWG mencatat bahwa RSPO telah memberikan komitmennya
bahwa pada Maret 2006 sebuah proyek akan dimulai untuk mengidentifikasi alternatif yang
aman dan efektif biaya untuk menggantikan bahan kimia yang dikategorikan oleh World Health
Organisation sebagai Tipe 1A atau 1B, atau terdaftar oleh Stockholm atau Rottermdan
Convention, dan merupakan paraquat. Hasilnya akan disatukan dan dilaporkan pada November
2007. Criteria Working Group RSPO sekarang mencatat bahwa proyek ini bahkan belum dimulai
dan meminta bahwa situasi ini segera ditangani, sehingga proyek ini dijalankan sesegera
mungkin, dan dilakukan dengan tanggal
penyelesaian tidak lebih dari November 2008.
Pembukaan
Page 4|31/10/2012|RSPO Technical
Principle & Criteria untuk Produksi Minyak Sawit Berkelanjutan
Dasar 1: Komitmen terhadap transparansi
Kriteria Indikator dan Panduan
Kriteria 1.1 Grower dan pabrik minyak sawit
menyediakan informasi yang memadai kepada para
pemangku kepentingan lainnya mengenai isu
lingkungan, sosial, dan legal dengan kriteria RSPO,
dalam bahasa & bentuk yang tepat untuk
memperbolehkan partisipasi efektif pengambilan
keputusan.
Indikator:
Catatan permintaan dan tanggapan harus dikelola.
Panduan:
Grower dan pabrik harus merespons secara konstruktif dan cepat terhadap
permintaan informasi dari pemangku kepentingan.
Lihat kriteria 1.2 untuk persyaratan yang berhubungan dengan dokumentasi yang
dapat diakses oleh publik.
Lihat pula kriteria 6.2 yang berhubungan dengan konsultasi.
Page 5|31/10/2012|RSPO Technical
Kriteria 1.2 Dokumen pengelolaan dapat diakses oleh
publik, kecuali apabila dicegah oleh kerahasiaan
komersial atau di mana pengungkapan informasi
dapat menyebabkan hasil lingkungan atau sosial yang
negatif.
Indikator:
Termasuk dokumen pengelolaan yang berhubungan dengan isu lingkungan, sosial, dan
legal yang relevan terhadap kepatuhan dengan Kriteria RSPO. Dokumen harus dapat
diakses publik termasuk, tetapi tidak terbatas untuk:
Hak atas tanah/ hak pengguna (kriteria 2.2).
Rencana kesehatan dan keselamatan (4.7).
Penilaian rencana dan dampak yang berhubungan dengan dampak lingkungan dan
sosial (5.1, 6.1,
7.1, 7.3)
Rencana pencegahan polusi (5.6).
Rincian keluhan dan ketidakpuasan (6.3).
Prosedur negosiasi (6.4).
Rencana peningkatan berkelanjutan (8.1).
Panduan:
Contoh informasi rahasia komersial termasuk data keuangan seperti biaya dan
pendapatan, serta rincian yang berhubungan dengan konsumen dan/atau pemasok.
Data yang mempengaruhi privasi pribadi juga harus dirahasiakan.
Page 6|31/10/2012|RSPO Technical
Contoh informasi di mana pengungkapan dapat menyebabkan hasil negatif terhadap
lingkungan atau sosial termasuk informasi mengenai tempat-tempat ditemukannya
spesies langka di mana pengungkapan dapat meningkatkan risiko pemburuan atau
penangkapan untuk diperdagangkan, atau tempat suci yang ingin dipertahankan
rahasia oleh komunitas setempat.
Untuk interpretasi nasional, pendekatan spesifik terhadap keamanan privasi pribadi,
termasuk kebutuhan legal apa pun, harus dipertimbangkan.
Panduan untuk Dasar 1: Komitmen terhadap transparansi
Page 7|31/10/2012|RSPO Technical
Dasar 2: Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku
Kriteria Indikator dan Panduan
Kriteria 2.1 Patuh terhadap semua hukum dan
peraturan lokal, nasional, dan internasional yang telah
diratifikasi.
Indikator:
Bukti kepatuhan terhadap persyaratan legal yang relevan.
Sistem terdokumentasi termasuk informasi tertulis mengenai persyaratan legal.
Mekanisme untuk memastikan bahwa sistem terimplementasi.
Sistem untuk melacak perubahan apa pun terhadap hukum.
Sistem yang digunakan harus sesuai dengan skala organisasi.
Panduan:
Implementasi semua persyaratan legal adalah persyaratan dasar penting untuk semua
grower di mana pun lokasi dan sebesar apa pun mereka. Peraturan yang relevan
termasuk, tetapi tidak terbatas pada peraturan yang mengatur kepemilikan tanah dan
hak penggunaan tanah, tenaga kerja, praktik pertanian (misal: penggunaan bahan
kimia), lingkungan (misal: peraturan satwa liar, polusi, peraturan pengelolaan
lingkungan dan kehutanan), penyimpanan, transportasi, dan praktik pemrosesan.
Termasuk juga peraturan yang dibuat berdasarkan kewajiban suatu negara
berdasarkan hukum atau konvensi internasional (misal: Convention on Biodiversity,
CBD). Selain itu, ketentuan beberapa negara untuk menghargai hukum adat juga
harus dipertimbangkan.
Untuk produsen skala kecil, fokusnya harus pada grower dengan pengetahuan yang
Page 8|31/10/2012|RSPO Technical
cukup akan persyaratan legal utama dan mengimplementasikannya.
Hukum dan konvensi internasional utama tersedia di Lampiran 1. [diamendemen
untuk mencakup Deklarasi PBB tentang Hak-Hak Penduduk Asli]
Untuk interpretasi nasional, semua peraturan relevan serta persyaratan penting apa
pun harus diidentifikasi. Kontradiksi dan ketidakkonsistenan harus diidentifikasi dan
solusi harus disarankan.
Kriteria 2.2 Hak untuk menggunakan tanah dapat
dibuktikan dan tidak dapat ditantang secara sah oleh
komunitas lokal dengan hak-hak yang dapat
dibuktikan.
Indikator:
Dokumen yang menunjukkan kepemilikan legal atau penyewaan, riwayat
kepemilikan tanah, dan penggunaan tanah legal yang aktual.
Bukti bahwa batas-batas hukum jelas dan tampak terpelihara.
Ketika ada, atau pernah ada, perselisihan, harus ada bukti akuisisi hak milik legal
tambahan dan kompensasi adil telah diberikan kepada pemilik dan pengguna
lahan sebelumnya dan semua hal tersebut telah diterima dengan persetujuan
berinformasi gratis sebelumnya.
Tidak ada konflik tanah yang signifikan, kecuali persyaratan proses resolusi konflik
yang dapat diterima (kriteria 6.3 dan 6.4) diterapkan dan diterima oleh semua
pihak yang terlibat.
Panduan:
Untuk konflik atau persengketaan apa pun terhadap tanah, luasnya wilayah
sengketa harus dipetakan secara partisipatif.
Page 9|31/10/2012|RSPO Technical
Ketika ada konflik mengenai ketentuan penggunaan tanah sesuai sertifikat tanah,
grower harus menunjukkan bukti bahwa tindakan yang diperlukan telah diambil
untuk menyelesaikan konflik dengan pihak terkait.
Pastikan mekanisme untuk menyelesaikan konflik (Kriteria 6.3 dan 6.4)
Semua operasi harus berhenti di tanah yang di tanah yang ditanami di luar batas
legal.
Untuk interpretasi nasional, hak atau sengketa tanah adat apa pun yang mungkin
relevan harus diidentifikasi.
Kriteria 2.3 Penggunaan tanah untuk minyak sawit
tidak mengurangi hak-hak hukum atau hak-hak adat
pengguna lainnya tanpa izin berinformasi bebas
sebelumnya.
Indikator:
Peta dengan skala yang sesuai yang menampilkan hak adat yang diakui (kriteria
sebelum 2.3, 7.5, dan 7.5)
Salinan persetujuan yang dinegosiasikan yang merinci proses izin (kriteria 2.3, 7.5,
dan 7.6)
Panduan:
Di lahan yang dibebani oleh hak legal atau adat, grower harus menunjukkan hak-hak
tersebut sehingga dimengerti dan tidak di Kriteria ini harus dipertimbangkan bersama
dengan kriteria 6.4, 7.5, dan 7.6. Di mana kawasan hak adat tidak jelas, sebaiknya
ditetapkan melalui latihan pemetaan partisipatif yang melibatkan komunitas sekitar
dan terpengaruhi.
Kriteria ini memungkinkan perjanjian penjualan dan negosiasi untuk mengkompensasi
pengguna lain untuk kehilangan keuntungan dan/atau kehilangan hak. Kesepakatan
Page 10|31/10/2012|RSPO Technical
yang dinegosiasikan harus tidak secara pasak dan didapatkan secara sukarela,
dilakukan sebelum investasi atau operasi baru dan berdasarkan pembagian terbuka
semua informasi relevan dalam bentuk dan bahasa yang sesuai, termasuk penilaian
dampak, usulan pembagian keuntungan, dan pengaturan hukum. Masyarakat harus
diperbolehkan mencari bantuan hukum jika mereka memilih demikian. Masyarakat
harus diwakili melalui institusi atau perwakilan pilihan mereka, beroperasi secara
transparan, dan dalam komunikasi terbuka dengan anggota-anggota komunitas
lainnya. Waktu yang memadai harus disediakan untuk negosiasi pengambilan
keputusan dan iteratif adat ketika diminta. Kesepakatan yang dinegosiasikan harus
mengikat semua pihak dan berlaku di pengadilan. Menentukan kepastian dalam
negosiasi tanah untuk keuntungan jangka panjang semua pihak. Untuk interpetasi
nasional, semua situasi yang biasa ditemukan harus diidentifikasi. Untuk definisi 'hak
adat', lihat definisi.
Page 11|31/10/2012|RSPO Technical
Panduan untuk Dasar 2: Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku
Page 12|31/10/2012|RSPO Technical
Dasar 3: Komitmen terhadap kelayakan keuangan dan ekonomis jangka panjang
Kriteria Indikator dan Panduan
Kriteria 3.1 Rencana implementasi pengelolaan yang
bertujuan untuk mencapai kelayakan keuangan dan
ekonomi jangka panjang harus tersedia.
Indikator:
Rencana bisnis dan pengelolaan terdokumentasi (minimal 3 tahun).
Program penanaman kembali tahunan, di mana berlaku, yang diproyeksikan untuk
minimal selama 5 tahun dengan peninjauan ulang tahunan.
Panduan:
Walaupun diketahui bahwa keuntungan jangka panjang juga terpengaruhi oleh faktor-
faktor di luar kontrol mereka, manajemen atas harus dapat menunjukkan perhatian
terhadap kelayakan keuangan dan ekonomi melalui perencanaan pengelolaan jangka
panjang.
Rencana bisnis atau atau pengelolaan mungkin termasuk:
Perhatian terhadap kualitas materi penanaman.
Proyeksi tanaman = tren hasil FFB.
Laju ekstraksi gudang = tren OER.
Biaya Produksi = biaya per ton tren CPO.
Prediksi biaya.
Indikator keuangan.
Page 13|31/10/2012|RSPO Technical
Perhitungan yang disarankan - tren dalam rata-rata 3 tahun dalam satu dekade
terakhir (tren FFB mungkin butuh diperbolehkan hasil yang lebih rendah pada saat
program penanaman ulang penting).
Untuk skema pengelolaan petani, konten mungkin berbeda dari yang disarankan.
Grower harus memiliki sistem untuk meningkatkan praktik sesuai dengan informasi dan
teknik baru. Untuk skema petani, pengelolaan skema diharapkan menyediakan
informasi dan peningkatan signifikan untuk anggotanya.
Kriteria ini tidak berlaku untuk individu petani.
Panduan untuk Dasar 3: Komitmen terhadap kelayakan keuangan dan ekonomis jangka panjang
Page 14|31/10/2012|RSPO Technical
Dasar 4: Penggunaan praktik terbaik yang tepat oleh perkebunan dan pabrik
Kriteria Indikator dan Panduan
Kriteria 4.1 Prosedur operasi didokumentasi dengan sesuai
dan diterapkan serta dipantau secara konsisten.
Indikator:
Prosedur Operasional Standar untuk kebun dan fasilitas didokumentasi.
Sebuah mekanisme untuk mengecek penerapan konsisten prosedur tersedia.
Catatan pemantauan & tindakan yang dilakukan disimpan.
Panduan:
Untuk individu petani, praktik kerja harus konsisten dengan prosedur
terdokumentasi yang disediakan oleh konsumen dan organisasi petani.
Untuk interpretasi nasional, kode praktik nasional atau Praktik Pengelolaan
Terbaik (BMP) harus menjadi acuan.
Kriteria 4.2 Praktik mempertahankan kesuburan tanah di
mana, atau ketika mungkin meningkatkan kesuburan tanah,
pada tingkat yang memastikan hasil optimal dan
berkelanjutan.
Indikator:
Catatan input pupuk harus dikelola.
Bukti pengambilan sampel jaringan organisme dan tanah periodik untuk
memantau perubahan status nutrien.
Strategi daur ulang nutrien harus tersedia.
Panduan:
Kesuburan jangka panjang tergantung pada pemeliharaan struktur, konten
bahan organik, status nutrien, dan kesehatan mikrobiologi tanah. Manajer
Page 15|31/10/2012|RSPO Technical
harus memastikan praktik agrikultur terbaik dilakukan. Keefisienan nutrien
harus memperhitungkan umur penanaman dan kondisi tanah. Strategi daur
ulang nutrien harus termasuk EFB, POME, residu kelapa sawit setelah
penanaman ulang dan penggunaan biomassa apa pun untuk hasil atau
produk energi.
Petani harus dapat menunjukkan bahwa mereka memahami teknik yang
dibutuhkan untuk menjaga kesuburan tanah dan bahwa teknik tersebut
diimplementasikan. Interpretasi nasional harus mengidentifikasi beragam teknik
yang sesuai.
Kriteria 4.3 Praktik meminimalisasi dan mengendalikan
erosi serta degradasi tanah.
Indikator:
Peta tanah rapuh harus tersedia.
Strategi pengelolaan harus tersedia untuk penanaman di lereng di atas batas
tertentu (harus sesuai tanah dan iklim).
Adanya program pemeliharaan jalan.
Keamblesan tanah gambut harus diminimalisasi dengan program
pengelolaan air yang efektif dan terdokumentasi.
Strategis pengelolaan harus tersedia untuk tanah rapuh dan bermasalah
lainnya (misal: berpasir, rendah materi organik, tanah asam sulfat).
Panduan:
Teknik yang meminimalisasi erosi tanah diketahui dan harus diterapkan ketika
sesuai. Teknik ini termasuk praktik seperti pengelolaan tutup tanah, daur ulang
Page 16|31/10/2012|RSPO Technical
massabio, pembuatan teras, dan regenerasi alamiah atau restorasi bukannya
penanaman kembali.
Untuk penanaman di tanah gambut saat ini, tabel air harus dijaga di rata-rata 60
cm (dalam kisaran 5--75 cm) di bawah permukaan tanah melalui jaringan struktur
kontrol air yang sesuai, misal: bendungan, karung pasir, dsb di lapangan, dan
gerbang air di titik-titik pembuangan saluran utama (lihat pula Kriteria 4.4 dan
7.4).
Petani harus dapat menunjukkan bahwa mereka memahami teknik yang
dibutuhkan untuk mengelola tanah mereka dan bahwa teknik tersebut
diimplementasikan.
Interpretasi nasional harus mengacu pada panduan nasional dan mengidentifikasi
praktik pengelolaan terbaik dan teknik yang sesuai untuk menjaga kualitas tanah
dengan kondisi lokal, termasuk panduan mengenai tipe tanah, dan ambang batas
kinerja yang sesuai, seperti kemiringan maksimum yang diterima untuk
penanaman.
Page 17|31/10/2012|RSPO Technical
Kriteria 4.4 Praktik untuk menjaga kualitas dan ketersediaan
air permukaan dan tanah.
Indikator:
Rencana pengelolaan air yang diterapkan.
Perlindungan aliran air dan lahan basah, termasuk menjaga dan memulihkan
zona penyangga riparia yang sesuai.
Memantau BOD limbah.
Memantau penggunaan air penggilingan per ton FFB.
Panduan:
Grower dan pabrik harus mengatasi efek dari penggunaan air dan efek dari
aktivitas mereka pada sumber air lokal. Rencana Pengelolaan Air dapat
termasuk:
Memperhitungkan keefisienan penggunaan dan pembaruan sumber.
Memastikan penggunaan air tidak menyebabkan dampak buruk pada
pengguna lain.
Menghindari kontaminasi terhadap air permukaan dan tanah melalui limpasan
tanah, nutrien atau bahan kimia, atau sebagai akibat pembuangan limbah
yang tidak memadai termasuk POME.
Pengolahan sesuai limbah pabrik dan pemantauan reguler kualitas
pembuangan yang harus sesuai dengan peraturan nasional.
Interpretasi nasional harus mengacu pada panduan nasional atau praktik terbaik
dan apabila sesuai, termasuk ambang batas kinerja untuk persyaratan seperti
Page 18|31/10/2012|RSPO Technical
ukuran dan lokasi serta metode pemulihan strip riparian atau tingkat limpasan
maksimal yang diterima.
Kriteria 4.5 Hama, penyakit, gulma, dan spesies menyerang
baru dikelola secara efektif dengan menggunakan teknik
Indikator:
Rencana IPM didokumentasikan dan mutakhir.
Page 19|31/10/2012|RSPO Technical
Integrated Pest Management (IPM) yang sesuai. Pemantauan tingkat implementasi termasuk pelatihan.
Pemantauan unit toksisitas pestisida (a.i/LD 50 per ton FFV atau per hektar).
Karena masalah dalam keakuratan pengukuran, pemantauan toksisitas pestisida
tidak berlaku bagi para petani.
Panduan:
Grower harus menerapkan teknik IPM yang diakui, menggabungkan metode
budaya, biologis
Panduan untuk Dasar 4: Penggunaan praktik terbaik oleh Grower dan pabrik
Page 20|31/10/2012|RSPO Technical
Kriteria Indikator dan Panduan
mekanis atau fisik untuk meminimalkan penggunaan bahan kimia.
Spesies asli harus digunakan dalam kontrol biologis ketika memungkinkan.
Interpretasi nasional harus menyediakan panduan tambahan mengenai praktik apa
yang paling sesuai untuk negara tertentu, dan ketika dibutuhkan, mengenai praktik
yang sesuai bagi para petani.
Kriteria 4.6 Bahan kimia pertanian digunakan dengan cara
yang tidak membahayakan kesehatan atau lingkungan.
Tidak ada penggunaan profilaksis pestisida, kecuali di situasi
tertentu yang diidentifikasi pada panduan Praktik Terbaik
nasional. Ketika bahan kimia pertanian yang digunakan
dikategorikan sebagai Tipe 1A atau 1B World Health
Organisation, atau terdafatar di Stockholm atau Rotterdam
Convention, Grower secara aktif mencari cara untuk
mengidentifikasi alternatif dan didokumentasikan.
Indikator:
Justifikasi semua penggunaan bahan kimia pertanian.
Catatan penggunaan pestisida (termasuk penggunaan bahan-bahan aktif, area
yang diproses, jumlah yang digunakan per ha dan jumlah penggunaan).
Bukti yang terdokumentasi yang menunjukkan bahwa penggunaan bahan
kimia yang dikategorikan sebagai Tipe 1A atau 1 B World Health Organisation,
atau terdaftar oleh Stockholm atau Rotterdam Convention, dan paraquat,
dikurangi dan/atau dihilangkan.
Penggunaan produk-produk selektif yang spesifik terhadap hama, gulma atau
penyakit target dan yang memiliki efek minimal terhadap spesies non-target
harus digunakan jika tersedia. Namun, tindakan untuk menghindari
perkembangan resistensi (seperti rotasi pestisida) diterapkan.
Bahan kimia hanya digunakan oleh orang yang berkualifikasi yang telah
mendapatkan pelatihan yang diperlukan dan harus selalu digunakan sesuai
dengan label produk. Peralatan keamanan yang sesuai harus disediakan dan
digunakan. Semua tindakan pencegahan yang melekat pada produk harus
diamati, diterapkan, dan dipahami oleh
Page 21|31/10/2012|RSPO Technical
Panduan untuk Dasar 4: Penggunaan praktik terbaik oleh Grower dan pabrik
Page 22|31/10/2012|RSPO Technical
Kriteria Indikator dan Panduan
para pekerja. Lihat juga kriteria 4.7 mengenai kesehatan dan keselamatan.
Penyimpanan semua bahan kimia seperti yang ditentukan di Kode Praktik FAO atau
GIFAP (lihat Lampiran 1). Semua wadah bahan kimia harus dibuang dengan benar dan
tidak digunakan untuk tujuan lain (lihat kriteria 5.3).
Penggunaan pestisida dengan metode terbukti yang meminimalkan risiko dan
dampak. Pestisida digunakan melalui udara hanya ketika ada justifikasi
terdokumentasi.
Pembuangan materi limbah yang benar sesuai prosedur yang dipahami secara penuh
oleh para pekerja dan manajer. Lihat juga kriteria 5.3 mengenai pembuangan limbah.
Pengawasan medis tahunan spesifik bagi operator pestisida dan tindakan
terdokumentasi untuk menghilangkan efek samping.
Wanita yang hamil dan sedang menyusui tidak boleh bekerja dengan pestisida.
Panduan:
Interpretasi nasional harus mempertimbangkan: persyaratan hukum tentang penggunaan
pestisida, daftar bahan kimia pertanian yang dilarang secara hukum, residu bahan kimia
pertanian yang harus diuji dan tingkat residu yang tepat, dan praktik pengelolaan terbaik
untuk penggunaan pestisida atau sumber informasi mengenai hal tersebut.
Catatan: RSPO akan langsung mengidentifikasi alternatif aman dan efektif biaya untuk
mengganti bahan kimia yang dikategorikan sebagai Tipe 1A atau 1B World Health
Organisastion, atau terdaftar oleh Stockholm atau Rotterdam Convention, dan
Page 23|31/10/2012|RSPO Technical
paraquat.
Panduan untuk Dasar 4: Penggunaan praktik terbaik oleh Grower dan pabrik
Page 24|31/10/2012|RSPO Technical
Kriteria Indikator dan Panduan
Kriteria 4.7 Rencana kesehatan dan keamanan
kerja terdokumentasi, dikomunikasikan dan
diimplementasikan secara efektif.
Indikator:
Rencana kesehatan dan keselamatan meliputi hal-hal berikut:
Kebijakan kesehatan dan keselamatan yang diimplementasi dan dipantau.
Semua operasi, di mana kesehatan dan keselamatan adalah masalah, telah dinilai
risikonya dan didokumentasi dan diimplementasi prosedur dan tindakannnya untuk
mengatasi masalah yang diidentifikasi. Semua tindakan pencegahan yang melekat pada
produk harus diamati, diterapkan, dan dipahami oleh para pekerja dengan benar.
Semua pekerja yang terlibat dalam operasi telah dilatih dengan cukup mengenai praktik
kerja yang aman (lihat kriteria 4.8). Peralatan perlindungan yang tepat dan cukup harus
tersedia bagi para pekerja di tempat kerja untuk melindungi dari operasi yang dapat
berbahaya, seperti penggunaan pestisida, penyiapan lahan, panen, dan, apabila
digunakan, pembakaran.
Orang yang bertanggung jawab harus diidentifikasi. Catatan pertemuan reguler antara
orang yang bertanggung jawab dan pekerja tersedia di mana kekhawatiran semua
pihak mengenai kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan didiskusikan. Catatan yang
merinci kejadian dan masalah yang diangkat harus tersedia.
Prosedur kecelakaan dan darurat harus tersedia dan instruksi harus dimengerti dengan
jelas oleh semua pekerja. Prosedur kecelakaan harus tersedia dalam bahasa yang sesuai
untuk para pekerja. Pekerja yang mendapatkan tanggung jawab dan yang dilatih
mengenai Pertolongan Pertama harus hadir di lapangan dan operasi, dan peralatan
pertolongan pertama harus tersedia di tempat kerja. Catatan mengenai semua
Page 25|31/10/2012|RSPO Technical
kecelakaan harus disimpan dan ditinjau secara berjangka. Pekerja harus terlindungi
oleh asuransi kecelakaan.
Mencatat kecelakaan kerja. Perhitungan yang disarankan. Tingkat Kecelakaan Hilang
Waktu (LTA) (baik menentukan maksimum yang diterima atau menunjukkan tren
menurun)
Panduan:
Grower dan pabrik harus memastikan bahwa tempat kerja, mesin, peralatan, transportasi,
dan proses berada yang di bawah kendali mereka dikategorikan aman dan tanpa risiko
kesehatan yang semestinya tidak ada. Grower dan pabrik harus memastikan bahwa zat dan
agen kimia, fisik, dan biologis di bawah kendali mereka tanpa risiko kesehatan yang
semestinya tidak ada bila tindakan yang tepat dilakukan. Lingkungan aman dan sehat harus
disediakan bagi semua pekerja baik mereka pegawai atau kontraktor.
Rencana kesehatan dan keselamatan harus juga merefleksikan panduan dalam Konvensi
184 ILO (lihat Lampiran 1).
Untuk petani perseorangan, pendekatan yang lebih informal untuk dokumentasi dan
pencatatan dapat diterima apabila praktik kerja untuk semua pekerja aman.
Untuk interpretasi nasional, semua persyaratan hukum bersama dengan panduan lokal dan
nasional mengenai praktik kerja aman dalam bidang pertanian harus diidentifikasi dan
digunakan. Mengidentifikasi apa yang merupakan operasi 'berbahaya' dalam konteks lokal
juga merupakan hal penting.
Page 26|31/10/2012|RSPO Technical
Kriteria 4.8 Semua staf, pekerja serta petani, dan
kontrak dilatih secara tepat.
Indikator:
Program pelatihan formal yang termasuk penilaian reguler kebutuhan pelatihan dan
dokumentasi program.
Catatan pelatihan setiap pegawai disimpan.
Program pelatihan harus sesuai dengan skala organisasi.
Panduan:
Pelatihan harus diberikan kepada semua staf dan pekerja oleh Grower dan pabrik untuk
memungkinkan mereka untuk memenuhi pekerjaan dan tanggung jawab mereka sesuai
dengan prosedur yang terdokumentasi dan sesuai dengan persyaratan dasar-dasar, kriteria,
dan panduan ini.
Kontraktor harus dipilih karena kemampuannya memenuhi pekerjaan dan tanggung jawab
mereka sesuai dengan prosedur yang terdokumentasi dan sesuai dengan persyaratan
dasar-dasar, kriteria, dan panduan ini.
Pekerja di lahan petani juga membutuhkan pelatihan dan kemampuan yang cukup dan hal
ini dapat dicapai melalui kegiatan penyuluhan Grower atau pabrik yang membeli buah dari
mereka, oleh organisasi petani, atau melalui kerja sama dengan institusi dan organisasi lain.
Tidak harus ada catatan pelatihan petani, tetapi siapa pun yang bekerja di perkebunan
harus cukup terlatih untuk pekerjaan yang mereka lakukan.
Untuk interpretasi nasional, semua kualifikasi pelatihan kerja yang sesuai harus
diidentifikasi.
anduan untuk Dasar 4: Penggunaan praktik terbaik oleh Grower dan pabrik
Page 27|31/10/2012|RSPO Technical
Dasar 5: Tanggung jawab lingkungan dan konservasi sumber daya dan keanekaragaman hayati
Kriteria Indikator dan Panduan
Kriteria 5.1 Aspek pengelolaan perkebunan dan
pabrik, termasuk penanaman ulang, yang memiliki
manajemen, termasuk penanaman ulang, yang
memiliki mitigasi dampak negatif dan
mempromosikan hal-hal positif yang dilakukan,
diimplentasi dan dipantau, untuk menunjukkan
peningkatan berkelanjutan.
Indikator:
Penilaian dampak terdokumentasi.
Ketika identifiikasi dampak membutuhkan perubahan dalam praktik yang digunakan,
untuk memitigasi efek negatif, tabel waktu untuk perubahan harus dikembangkan.
Panduan:
Penilaian dampak lingkungan harus meliputi aktivitas-aktivitas berikut, bila dilakukan:
Membangun jalan baru, memproses pabrik atau infrastruktur lain.
Menyediakan drainase atau sistem irigasi.
Penanaman kembali atau perluasan area penanaman.
Pembuangan limbah pabrik (lihat kriteria 4.4);
Pemotongan vegetasi alam yang tersisa.
Penilaian dampak dapat berupa format non-restriktif misal: ISO 14001 EMS dan/atau
laporan EIA yang memasukkan elemen-elemen yang disebutkan di kriteria ini dan diangkat
melalui konsultasi pemangku kepentingan. Rencana tindakan pengelolaan terdokumentasi
yang menangani masalah yang diangkat dari penilaian dampak di atas dan dipantau setiap
Page 28|31/10/2012|RSPO Technical
tahun.
Dampak lingkungan dapat diidentifikasi pada tanah dan sumber air, kualitas udara (lihat
Panduan untuk Dasar 5: Tanggung jawab lingkungan dan konservasi sumber daya dan keanekaragaman hayati
Page 29|31/10/2012|RSPO Technical
Kriteria Indikator dan Panduan
kriteria 5.6), keanekaragaman hayati dan ekosistem, dan kenyamanan orang (lihat kriteria
6.1 untuk dampak sosial) baik di lokasi mau pun di luar lokasi.
Konsultasi pemangku kepentingan memiliki peran utama dalam mengidentifikasi dampak
lingkungan. Dengan adanya konsultasinya seharusnya menghasilkan proses meningkat
untuk mengidentifikasi dampak dan mengembangkan tindakan-tindakan mitigasi yang
dibutuhkan.
Jika aktivitas, teknik atau operasi berubah dari waktu ke waktu, pembaruan sesuai
kebutuhan akan identifikasi dampak dan mitigasi apa pun yang dibutuhkan adalah hal
penting.
Untuk skema petani, manajemen skema memiliki tanggung jawab untuk melakukan
penilaian dampak dan untuk membuat rencana dan beroperasi sesuai dengan hasil. Petani
perseorangan tidak diharapkan untuk melakukan penilaian dampak formal (kecuali ada
persyaratan hukum), tetapi harus memiliki pemahaman yang baik mengenai dampak-
dampak negatif potensial akan aktivitas mereka dan teknik-teknik mitigasi yang sesuai.
Interpretasi nasional harus mempertimbangkan persyaratan hukum apa pun bersama
dengan masalah apa pun lainnya yang tidak diharuskan oleh hukum, tetapi tetap
merupakan hal penting, misal: SEIA independen untuk penanaman kembali mungkin
dibutuhkan dalam situasi tertentu.
Page 30|31/10/2012|RSPO Technical
Kriteria 5.2 Status spesies langka, terancam atau
hampir punah dan habitat bernilai konservasi tinggi
yang ada di perkebunan atau yang dapat terkena
dampak oleh perekebunan atau pengelolaan pabrik
harus diidentifikasi dan konservasinya harus
diperhitungkan dalam rencana dan operasi
pengelolaan.
Indikator:
Informasi harus dikumpulkan yang meliputi area yang ditanami dan pertimbangan lanskap
relevan yang lebih luas (seperti koridor satwa liar). Informasi harus mencakup:
Adanya area terproteksi yang dapat terkena dampak secara signifikan oleh para
Grower atau pabrik.
Panduan untuk Dasar 5: Tanggung jawab lingkungan dan konservasi sumber daya dan keanekaragaman hayati
Page 31|31/10/2012|RSPO Technical
Kriteria Indikator dan Panduan
Status konservasi (misal: status IUCN), proteksi legal, status populasi, dan persyaratan
habitat spesies langka, terancam, atau hampir punah yang dapat terkena dampak
secara signifikan oleh para Grower atau pabrik.
Identifikasi habitat bernilai konservasi tinggi, seperti ekosistem langka dan terancam,
yang dapat terkena dampak secara signifikan oleh para Grower atau pabrik.
Apabila ada spesies langka, terancam atau hampir punah atau habitat bernilai
konservasi tinggi, tindakan sesuai untuk perencanaan dan operasi pengelolaan
termasuk:
Memastikan bahwa persyaratan legal apa pun yang berhubungan dengan proteksi
spesies atau habitat dipenuhi.
Menghindari kerusakan atau penurunan mutu habitat yang berlaku.
Mengendalikan perburuan, pemancingan atau aktivitas penangkapan liar atau tidak
benar dan mengembangkan tindakan-tindakan bertanggung jawab untuk
menyelesaikan konflik manusia-satwa liar (misal: serangan oleh gajah).
Panduan:
Pengumpulan informasi ini harus mencakup pemeriksaan catatan biologis yang tersedia
dan konsultasi dengan departemen pemerintah terkait, lembaga penelitian, dan LSM
yang berkepentingan apabila sesuai. Tergantung pada nilai keanekaragaman hayati yang
ada dan tingkat informasi yang tersedia, pekerjaan survei lapangan tambahan mungkin
dibutuhkan.
Page 32|31/10/2012|RSPO Technical
Untuk petani perseorangan, pemahaman dasar spesies atau habitat berlaku apa pun
bersama dengan kebutuhan konservasi mereka, akan cukup.
Panduan untuk Dasar 5: Tanggung jawab lingkungan dan konservasi sumber daya dan keanekaragaman hayati
Page 33|31/10/2012|RSPO Technical
Kriteria Indikator dan Panduan
Untuk interpretasi nasional, sumber informasi yang benar termasuk daftar pemerintah
atau internasional mengenai spesies terancam punah ('daftar data merah’), peraturan
proteksi satwa liar nasional, otoritas yang bertanggung jawab terhadap area dan spesies
terpoteksi atau LSM terkait.
Kriteria 5.3 Limbah dikurangi, didaur ulang, dan
digunakan kembali, dan dibuangan dengan cara
yang ramah lingkungan dan bertanggung jawab
secara sosial.
Indikator:
Identifikasi terdokumentasi semua produk limbah dan sumber polusi.
Pembuangan wadah pestisida yang aman.
Memiliki limbah yang teridentifikasi, pengelolaan limbah, dan rencana pembuangan
yang dikembangkan dan diimplementasikan untuk menghindari atau mengurangi
polusi.
Panduan:
Pengelolaan limbah dan rencana pembuangan harus mencakup tindakan untuk:
Mengidentifikasi dan memantau sumber limbah dan polusi.
Meningkatkan keefisienan penggunaan sumber daya dan limbah yang berpotensi
didaur ulang sebagai nutrien atau mengonversi limbah menjadi produk bernilai tambah
(misal: melalui program pemberian makan binatang).
Pembuangan bahan kimia dan wadahnya dengan benar. Kelebihan wadah bahan kimia
harus dibuang atau dibersihkan dengan cara yang ramah lingkungan dan bertanggung
jawab secara sosial (misal: mengembalikan ke vendor atau dibersihkan dengan
menggunakan metode pembilasan tiga kali), sehingga tidak ada risiko kontaminasi
Page 34|31/10/2012|RSPO Technical
terhadap sumber air atau kesehatan manusia. Instruksi pembuangan pada label pabrik
harus dipatuhi.
Panduan untuk Dasar 5: Tanggung jawab lingkungan dan konservasi sumber daya dan keanekaragaman hayati
Page 35|31/10/2012|RSPO Technical
Kriteria Indikator dan Panduan
Petani harus mengadopsi langkah yang tepat untuk membuang bahan kimia berbahaya
dan wadahnya.
Interpretasi nasional dapat mencakup, bila sesuai: rincian hukum atau kebijakan nasional
yang terkait, daftar jenis limbah yang harus dipertimbangkan, jenis pembuangan apa pun
yang tidak diperbolehkan (misal: air limbah yang tidak diproses tidak boleh dibuang
langsung ke sungai - lihat kriteria 4.4), panduan praktik terbaik yang ada mengenai daur
ulang dan penggunaan kembali nutrien, pengelolaan kolam limbah peningkatan
keefisienan ekstraksi pabrik, dan pembuangan limbah yang benar.
Kriteria 5.4 Efisiensi penggunaan energi dan
penggunaan energi terbarukan dimaksimalkan.
Indikator:
Pemantauan penggunaan energi terbarukan per ton CPO atau produk sawit di pabrik.
Pemantauan penggunaan bahan bakar fosil langsung per ton CPO (atau FFB bagi
Grower yang tidak memiliki pabrik).
Panduan:
Grower dan pabrik harus menilai penggunaan energi langsung untuk operasi mereka,
termasuk bahan bakar dan listrik, serta efisiensi energi operasi mereka. Termasuk
perkiraan penggunaan bahan bakar oleh kontraktor, termasuk semua transportasi dan
operasi mesin.
Kelayakan pengumpulan dan penggunaan biogas harus dipelajari bila memungkinkan.
Page 36|31/10/2012|RSPO Technical
Kriteria 5.5 Penggunaan api untuk pembuangan
limbah dan untuk persiapan lahan untuk
penanaman kembali dihindari kecuali dalam situasi
tertentu, seperti yang diidentifikasi dalam
Indikator:
Penilaian terdokumentasi ASEAN di mana api digunakan untuk menyiapkan tanah
untuk penanaman kembali.
Panduan untuk Dasar 5: Tanggung jawab lingkungan dan konservasi sumber daya dan keanekaragaman hayati
Page 37|31/10/2012|RSPO Technical
Kriteria Indikator dan Panduan
panduan atau praktik terbaik regional lainnya. Panduan:
Api dapat digunakan hanya ketika sebuah penilaian telah menunjukkan bahwa api adalah
pilihan yang paling efektif dan paling sedikit merusak alam untuk meminimalkan risiko
wabah hama dan penyakit parah dan dengan bukti bahwa penggunaan api dikontrol
dengan hati-hati. Penggunaan api pada tanah gambut harus dihindari.
Program perpanjangan/pelatihan untuk petani mungkin diperlukan.
Interpretasi nasional harus mengidentifikasi situasi spesifik mana pun di mana
penggunaan api diperbolehkan, contohnya melalui acuan terhadap Panduan untuk
implementasi kebijakan ASEAN mengenai zero burning, atau panduan sepadan di lokasi
lainnya.
Kriteria 5.6 Rencana untuk mengurangi polusi dan
emisi termasuk gas rumah kaca dikembangkan,
diimplementasi, dan dipantau.
Indikator:
Penilaian semua aktivitas yang menyebabkan polusi harus dilakukan, termasuk emisi
gas, emisi partikulat/jelaga dan limbah (lihat kriteria 4.4). Polutan dan emisi yang
signifikan harus diidentifikasi dan rencana untuk menguranginya harus
diimplementasikan.
Sistem pemantauan harus tersedia untuk polutan yang signifikan tersebut, yang
melebihi kepatuhan nasional.
Metodologi pemrosesan POME dicatat.
Catatan: RSPO harus mengatasi semua masalah yang berhubungan dengan emisi Gas
Page 38|31/10/2012|RSPO Technical
Rumah Kaca, seperti yang dijelaskan di pembukaan dokumen ini.
Panduan untuk Dasar 5: Tanggung jawab lingkungan dan konservasi sumber daya dan keanekaragaman hayati
Page 39|31/10/2012|RSPO Technical
Dasar 6: Pertimbangan bertanggung jawab atas pegawai serta individu dan komunitas yang terkena dampak oleh perkebunan dan pabrik
Kriteria Indikator dan Panduan
Kriteria 6.1 Aspek pengelolaan perkebunan dan
pabrik, termasuk penanaman kembali yang memiliki
dampak sosial diidentifikasi secara partisipatif; dan
rencana untuk memitigasi dampak negatif dan
mempromosikan hal-hal positif dilakukan,
diimplentasi dan dipantau untuk menunjukkan
peningkatan berkelanjutan.
Indikator:
Penilaian dampak sosial terdokumentasi termasuk catatan pertemuan.
Bukti bahwa penilaian telah dilakukan dengan partisipasi para pihak yang terkena
dampak. Partisipasi dalam konteks ini berarti pihak-pihak yang terkena dampak dapat
mengkespresikan pandangan melalui institusi perwakilan mereka, atau secara bebas
memilih juru bicara, pada saat identifikasi dampak, peninjauan temuan dan rencana
untuk mitigasi, dan pemantauan kesuksesan rencana yang diimplementasi.
Jadwal berisi tanggung jawab untuk mitigasi dan pemantauan, ditinjau dan diperbarui
sesuai kebutuhan, dalam kasus-kasus di mana penilaian telah menyimpulkan bahwa
perubahan harus dilakukan untuk praktik yang digunakan.
Perhatian khusus diberikan kepada dampak skema outgrower (di mana perkebunan
menggunakan skema tersebut).
Panduan:
Identifikasi dampak sosial harus dilakukan oleh Grower dengan partisipasi para pihak yang
terkena dampak, termasuk wanita dan buruh migran yang sesuai dengan situasi. Pakar
independen harus dilibatkan di mana dianggap dibutuhkan untuk memastikan bahwa
semua dampak (baik positif maupun negatif) teridentifikasi. Dampak sosial potensial
dapat menyebabkan aktivitas seperti: membangun jalan baru, memroses
Panduan untuk Dasar 6: Pertimbangan bertanggung jawab atas pegawai serta individu dan komunitas yang terkena dampak oleh perkebunan dan pabrik
Page 40|31/10/2012|RSPO Technical
Kriteria Indikator dan Panduan
pabrik atau infrastruktur lainnya, penanaman kembali tumbuhan berbeda atau perluasan
area penanaman; pembuangan limbah pabrik; pembabatan vegetasi alami yang tersisa;
perubahan jumlah pekerja atau persyaratan kerja.
Pengelolaan perkebunan dan pabrik dapat memiliki dampak sosial (positif maupun negatif)
terhadap faktor-faktor, seperti:
Hak akses dan penggunaan.
Kehidupan ekonomis (misal: pekerjaan dibayar) dan kondisi kerja.
Aktivitas subsitens.
Nilai budaya dan agama.
Fasilitas kesehatan dan pendidikan.
Nilai-nilai komunitas lainnya yang dihasilkan dari perubahan seperti
transportasi/komunikasi yang meningkat atau kedatangan tenaga kerja migran yang
substansial.
Petani perseorangan tidak diharuskan melakukan penilaian dampak sosial formal.
Karena dampak sosial tergantung pada kondisi sosial lokal, interpretasi nasional harus
mengidentifikasi masalah-masalah penting dan metodologi untuk mengumpulkan data
serta menggunakan hasilnya. Ini termasuk pertimbangan cukup akan dampak terhadap hak
adat atau tradisional masyarakat lokal dan masyarakat adat di mana hak tersebut ada (lihat
Page 41|31/10/2012|RSPO Technical
pula kriteria 2.3 dan 6.4)
Kriteria 6.2 Tersedia metode terbuka dan
transparan Indikator:
Panduan untuk Dasar 6: Pertimbangan bertanggung jawab atas pegawai serta individu dan komunitas yang terkena dampak oleh perkebunan
dan pabrik
Page 42|31/10/2012|RSPO Technical
Kriteria Indikator dan Panduan
untuk komunikasi dan konsultasi antara Grower
dan/atau pabrik, masyarakat lokal dan pihak yang
terkena dampak atau terkait lainnya.
Prosedur konsultasi dan komunikasi yang terdokumentasi.
Seroang pejabat manajemen yang dinominasikan untuk bertanggung jawab terhadap
masalah-masalah ini.
Pemeliharaan daftar pemangku kepentingan, catatan semua komunikasi dan catatan
tindakan yang dilakukan sebagai respons terhadap masukkan dari para pemangku
kepentingan.
Panduan:
Keputusan yang direncanakan Grower atau pabrik harus dibuat jelas sehingga masyarakat
lokal atau pihak-pihak yang berkepentingan memahami tujuan komunikasi dan/atau
konsultasi.
Mekanisme komunikasi dan konsultasi harus didesain bersama dengan masyarakat lokal
dan pihak-pihak berkepentingan atau terkena dampak lainnya. Harus mempertimbangkan
penggunaan mekanisme lokal dan bahasa yang sudah ada. Pertimbangan harus diberikan
bagi keberadaan/formasi forum multi-pemangku kepentingan. Komunikasi harus
memperhitungkan akses wanita terhadap informasi yang berbeda dibandingkan laki-laki,
para kepala desa dibandingkan pekerja harian, kelompok masyarakat baru versus yang
sudah ada, dan beragam kelompok etnis.
Pertimbangan harus diberikan bagi para pihak ketiga yang terlibat, seperti kelompok
masyarakat yang tidak berkepentingan, LSM, atau pemerintahan (atau kombinasi dari
ketiga ini) untuk memfasilitasi skema petani dan komunitas, dan lainnya apabila sesuai,
Page 43|31/10/2012|RSPO Technical
dalam komunikasi.
Untuk petani perseorangan, kriteria tidak berlaku.
Interpretasi nasional harus mempertimbangkan masalah-masalah seperti tingkat konsultasi
yang sesuai
Panduan untuk Dasar 6: Pertimbangan bertanggung jawab atas pegawai serta individu dan komunitas yang terkena dampak oleh perkebunan
dan pabrik
Page 44|31/10/2012|RSPO Technical
Kriteria Indikator dan Panduan
serta jenis organisasi atau individu yang dapat dilibatkan.
Kriteria 6.3 Adanya sistem yang disepakati
bersama dan terdokumentasi untuk menangani
keluhan dan ketidakpuasan yang diimplemtasikan
dan diterima oleh semua pihak.
Indikator:
Sistem ini memecahkan perselisihan dengan cara efektif, tepat waktu, dan sesuai.
Dokumentasi baik proses bagaimana perselisihan dipecahkan dan hasilnya.
Sistem ini terbuka bagi semua pihak yang terkena dampak.
Panduan:
Mekanisme pemecahan perselisihan harus dibangun melalui persetujuan terbuka dan
mufakat dengan pihak-pihak terkait yang terkena dampak.
Keluhan dapat ditangani dengan mekanisme seperti Komite Konsultatif Bersama (JCC)
dengan perwakilan jender. Ketidakpuasaan bisa berupa internal (pekerja) atau eksternal.
Untuk skema petani, perusahaan atau asosiasi akan bertanggung jawab untuk ini. Petani
perseorangan tidak diharapkan untuk memiliki sistem terdokumentasi, namun harus dapat
menunjukkan bahwa mereka merespons secara konstruktif terhadap masalah atau keluhan
apa pun.
Kriteria 6.4 Negosiasi apa pun yang berhubungan
dengan kompensasi kerugian hak legal atau adat
ditangani melalui sistem terdokumentasi yang
memungkinkan masyarakat adat, masyarakat
lokal, dan pemangku kepentingan lain untuk
mengekspresikan pandangan mereka melalui
institusi perwakilan mereka.
Indikator:
Pembentukan prosedur untuk mengidentifikasi hak legal dan adat dan prosedur untuk
mengidentifikasi orang-orang yang berhak akan kompensasi.
Prosedur untuk menghitung dan menditribusikan kompensasi adil (uang atau lainnya)
dibuat dan diimplementasikan. Hal ini mempertimbangkan perbedaan jender dalam
kekuasaan untuk mengklaim hak, kepemilikan, dan akses terhadap lahan; perbedaan
Page 45|31/10/2012|RSPO Technical
Panduan untuk Dasar 6: Pertimbangan bertanggung jawab atas pegawai serta individu dan komunitas yang terkena dampak oleh perkebunan
dan pabrik
Kriteria Indikator dan Panduan
transmigran dan masyarakat yang sudah lama terbentuk; perbedaan bukti legal versus
kepemilikan komunal lahan kelompok etnis.
Proses dan hasil dari perjanjian yang dinegosiasikan dan klaim kompensasi
didokumentasikan dan dibuat tersedia bagi publik.
Panduan:
Kriteria ini harus dipertimbangkan bersama dengan kriteria 2.3 dan panduan terkait.
Kriteria 6.5 Gaji dan kondisi bagi pekerja dan
untuk pekerja kontraktor harus memenuhi paling
tidak standar legal atau minimal industri dan
cukup untuk menyediakan upah hidup yang layak.
Indikator:
Dokumentasi gaji dan kondisi.
Hukum perburuhan, perjanjian serikat kerja atau kontrak pekerjaan langsung yang
merinci pembayaran dan ketentuan pekerjaan (misal: jam kerja, pemotongan, lembur,
sakit, hak liburan, cuti hamil, alasan pemecatan, masa pemberitahuan, dsb) tersedia
dalam bahasa yang dipahami para pekerja atau dijelaskan dengan saksama kepada
mereka oleh pegawai manajemen.
Grower dan pabrik menyediakan perumahan, pasokan air, fasilitas medis, pendidikan,
dan kesejahteraan yang memadai sesuai standar nasional atau lebih, di mana fasilitas
publik tidak tersedia atau tidak dapat diakses (tidak berlaku bagi petani).
Panduan:
Bilamana pekerja temporer atau migran dipekerjakan, kebijakan kerja khusus harus
Page 46|31/10/2012|RSPO Technical
ditetapkan.
Kebijakan kerja ini harus menyebutkan praktik non-diskriminatif; tidak ada substitusi
Panduan untuk Dasar 6: Pertimbangan bertanggung jawab atas pegawai serta individu dan komunitas yang terkena dampak oleh perkebunan
dan pabrik
Page 47|31/10/2012|RSPO Technical
Kriteria Indikator dan Panduan
kontrak; program orientasi pascakedatangan berfokus khususnya pada bahasa,
keselamatan, hukum tenaga kerja, budaya, dsb; kondisi hidup yang layak disediakan.
Pekerja migran harus legal dan perjanjian kerja terpisah harus dibuat untuk memenuhi
persyaratan imigrasi untuk pekerja asing dan standar internasional. Pemotongan tidak
membahayakan upah yang layak untuk hidup.
Kerja paksa tidak digunakan (lihat konvensi ILO 29 dan 105, Lampiran 1).
Kriteria 6.6. Perusahaan menghormati hak semua
personel untuk membentuk dan bergabung dalam
serikat pekerja pilihan mereka dan berunding
bersama. Bilamana hak kebebasan berserikat dan
berunding bersama tidak diperbolehkan sesuai
hukum, perusahaan menyediakan media paralel
untuk serikat yang independen dan bebas serta
untuk berunding bagi semua personel.
Indikator:
Pernyataan yang diterbitkan dalam bahasa lokal yang mengakui kebebasan berserikat.
Catatan pertemuan terdokumentasi dengan serikat pekerja atau perwakilan pekerja
utama.
Panduan:
Hak pekerja dan kontraktor untuk membentuk serikat dan berunding bersama dengan
perusahaan harus dihargai sesuai dengan Konvensi 87 dan 98 International Labour
Organisasation.
Hukum tenaga kerja dan perjanjian serikat pekerja atau apabila tidak ada, kontrak kerja
langsung yang merinci gaji dan ketentuan lainnya, tersedia dalam bahasa yang dipahami
pekerja atau dijelaskan dengan saksama oleh pegawai manajemen.
Page 48|31/10/2012|RSPO Technical
Kriteria 6.7. Anak-anak tidak dipekerjakan atau
dieksploitasi. Pekerjaan oleh anak-anak
diperbolehkan di perkebunan keluarga, di bawah
pengawasan orang tua dan tidak mengganggu
program pendidikan.
Indikator:
Bukti dokumen bahwa persyaratan usia minimum terpenuhi.
Panduan:
Panduan untuk Dasar 6: Pertimbangan bertanggung jawab atas pegawai serta individu dan komunitas yang terkena dampak oleh perkebunan
dan pabrik
Kriteria Indikator dan Panduan
Anak-anak tidak terpapar kondisi kerja berbahaya. Grower dan pabrik harus mendefinisikan usia kerja minimum dengan jelas, termasuk jam
kerja. Hanya pekerja yang berusia di atas usia minimum berhenti sekolah di negara
tersebut atau paling tidak berumur 15 tahun dapat dipekerjakan, dengan pengecualian
perkebunan keluarga yang sebelumnya disebutkan. Usia minimum pekerja tidak kurang
dari yang ditetapkan pada peraturan nasional. Petani hanya dapat mempekerjakan anak-
anak apabila diizinkan oleh peraturan nasional. Usia minimum pekerja tidak boleh kurang
dari 15 tahun, atau usia minimum berhenti sekolah, atau usia minimum yang diizinkan oleh
peraturan nasional apabila lebih tinggi. Petani hanya dapat mempekerjakan anak-anak
apabila diizinkan oleh peraturan nasional.
[Criteria Working Group RSPO mendesak Dewan Eksekutif untuk berinteraksi dengan
Pemerintah Malaysia, Indonesia, dan Filipina untuk menangani masalah orang tanpa
kewarganegaraan (khususnya anak-anak dan wanita).]
Page 49|31/10/2012|RSPO Technical
Kriteria 6.8 Bentuk diskriminasi apa pun terhadap
ras, kasta, kebangsaan, agama, kecacatan, jenis
kelamin, orientasi seksual, keanggotaan serikat
pekerja, afiliasi politis, atau umur, dilarang.
Indikator:
Kebijakan peluang yang sama yang tersedia secara umum, termasuk identifikasi
kelompok terkait/yang terkena dampak di lingkungan lokal.
Bukti bahwa pekerja dan kelompok termasuk pekerja migran tidak didiskriminasi.
Panduan:
Prosedur pengaduan yang dijelaskan di 6.3 berlaku. Diskriminasi positif untuk menyediakan
pekerjaan dan keuntungan untuk komunitas tertentu diperbolehkan sebagai bagian
perjanjian yang dinegosiasikan.
Panduan untuk Dasar 6: Pertimbangan bertanggung jawab atas pegawai serta individu dan komunitas yang terkena dampak oleh perkebunan
dan pabrik
Page 50|31/10/2012|RSPO Technical
Kriteria Indikator dan Panduan
Kriteria 6.9 Kebijakan untuk mencegah pelecehan
seksual dan semua bentuk kekerasan terhadap
wanita dan untuk melindungi hak reproduktif
wanita dikembangkan dan diterapkan.
Indikator:
Kebijakan mengenai pelecehan dan kekerasan seksual serta catatan implementasi.
Mekanisme pengaduan spesifik dibuat.
Panduan:
Harus tersedia kebijakan jelas yang dikembangkan dengan berkonsultasi dengan para
pekerja, kontraktor, dan para pemangku kepentingan terkait lainnya dan kebijakan tersebut
harus tersedia untuk umum. Kemajuan dalam pelaksanaan kebijakan harus dipantau secara
teratur dan hasil aktivitas pemantauan harus dicatat.
Komite jender khusus menangani bidang-bidang yang menjadi kekhawatiran wanita dapat
diminta untuk mematuhi kriteria. Komite ini, yang memiliki perwakilan di setiap bidang
kerja, akan mempertimbangkan hal-hal seperti: pelatihan mengenai hak wanita, konseling
bagi wanita korban kekerasan, fasilitas penitipan anak yang disediakan oleh Grower dan
pabrik, wanita diperbolehkan menyusui hingga sembilan bulan sebelum melanjutkan tugas
penggunaan atau penyemprotan bahan kimia, dan wanita diberikan waktu istirahat tertentu
untuk memungkinkan menyusui secara efektif.
Kriteria 6.10 Grower dan pabrik berurusan secara
adil dan transparan dengan petani dan bisnis lokal
lainnya.
Indikator:
Harga saat ini dan sebelumnya yang dibayarkan ke FFB harus tersedia untuk umum.
Mekanisme harga untuk FFB dan input/layanan harus didokumentasikan (bila di bawah
kontrol pabrik atau perkebunan).
Panduan untuk Dasar 6: Pertimbangan bertanggung jawab atas pegawai serta individu dan komunitas yang terkena dampak oleh perkebunan dan pabrik
Page 51|31/10/2012|RSPO Technical
Panduan untuk Dasar 6: Pertimbangan bertanggung jawab atas pegawai serta individu dan komunitas yang terkena dampak oleh perkebunan dan pabrik
Kriteria Indikator dan Panduan
Bukti harus tersedia agar semua pihak memahami perjanjian kontraktual yang mereka
tandatangani dan bahwa kontrak itu adil, legal, dan transparan.
Gaji yang disetujui harus dibayar secara tepat waktu.
Panduan:
Transaksi dengan petani harus mempertimbangkan masalah seperti peran perantara, transportasi
dan penyimpanan FFB, kualitas dan penilaian. Kebutuhan akan daur ulang nutrien di FFB/TBS (sesuai
4.2) harus dipertimbangkan pula; bila tidak praktis untuk mendaur ulang limbah bagi petani,
kompensasi sesuai nilai nutrien yang dieskpor dapat dilakukan melalui harga FFB/TBS.
Petani harus memiliki akses terhadap prosedur keluhan sesuai kriteria 6.3, apabila mereka
menganggap mereka tidak mendapatkan harga adil untuk FFB/TBS, baik bila perantara terlibat
maupun tidak.
Kebutuhan akan mekanisme harga yang adil dan transparan khususnya adalah hal penting bagi
outgrower, yang secara kontrak diwajibkan menjual semua TBS ke pabrik tertentu.
Apabila pabrik mengharuskan petani untuk mengubah praktik agar sesuai dengan kriteria RSPO,
harus ada pertimbangan akan biaya perubahan tersebut dan kemungkinan uang muka untuk TBS
harus dipertimbangkan.
Kriteria 6.11 Grower dan pabrik berkontribusi terhadap
pengembangan lokal berkelanjutan sejauh
memungkinkan.
Indikator:
Kontribusi yang dapat ditunjukkan terhadap pembangunan daerah yang berdasarkan pada hasil
konsultasi dengan masyarakat lokal.
Page 52|31/10/2012|RSPO Technical
Kriteria Indikator dan Panduan
Panduan:
Kontribusi terhadap pembangunan daerah yang berdasarkan pada hasil konsultasi dengan
masyarakat lokal. Lihat juga kriteria 6.2. Konsultasi tersebut harus berdasarkan prinsip
transparansi, keterbukaan, dan transparansi dah harus mendorong masyarakat untuk
mengindentifikasi prioritas dan kebutuhan mereka, termasuk kebutuhan berbeda laki-laki
dan wanita.
Apabila kandidat kerja memiliki nilai yang sama, preferensi harus selalu diberikan kepada
anggota masyarakat lokal. Diskriminasi positif harus tidak diakui sebagai bertentangan
dengan Kriteria 6.8.
Interpretasi nasional harus mempertimbangkan parameter atau ambang batas tertentu
seperti penggunaan barang dan layanan lokal serta nasional sejauh memungkinkan, baik
persentase tertentu dari keuntungan/omset perkebunan harus digunakan untuk proyek
pengembangan sosial, dan kuota minimum untuk pekerjaan lokal.
Panduan untuk Dasar 6: Pertimbangan bertanggung jawab atas pegawai serta individu dan komunitas yang terkena dampak oleh perkebunan
dan pabrik
Page 53|31/10/2012|RSPO Technical
Dasar 7: Pengembangan penanaman baru yang bertanggung jawab
Kriteria Indikator dan Panduan
Kriteria 7.1 Penilaian dampak sosial dan
lingkungan independen yang partisipatif dan
komprehensif dilakukan sebelum melakukan
penanaman atau operasi baru, atau memperluas
yang sudah ada, dan hasilnya harus dimasukkan ke
dalam perencanaan, pengelolaan, dan operasi.
Indikator:
Penilaian dampak independen dilakukan melalui metodologi partisipatif yang
melibatkan kelompok pemangku kepentingan eksternal.
Prosedur operasional dan perencanaan pengelolaan yang sesuai.
Bila pengembangan mencakup skema outgrower, dampak skema dan implikasi dari cara
skema tersebut dikelola harus diberikan perhatian khusus.
Panduan:
Lihat juga kriteria 5.1 dan 6.1.
Kerangka acuan harus ditentukan dan penilaian dampak harus dilakukan oleh pakar
independen terakreditasi untuk memastikan proses yang objektif. Keduanya harus dilakukan
oleh badan yang sama. Metodologi partisipatif yang melibatkan kelompok pemangku
kepentingan eksternal merupakan hal penting untuk identifikasi dampak, khususnya
dampak sosial. Pemangku kepentingan seperti masyarakat lokal, departemen pemerintah,
dan LSM harus terlibat melalui wawancara dan pertemuan serta melalui peninjauan temuan
dan rencana untuk mitigasi.
Dampak potensial semua aktivitas utama yang diusulkan harus dinilai sebelum
pengembangan. Penilaian harus termasuk, tidak dengan urutan preferensi, minimal:
Panduan untuk Dasar 7: Pengembangan penanaman baru yang bertanggung jawab
Page 54|31/10/2012|RSPO Technical
Kriteria Indikator dan Panduan
Penilaian terhadap dampak semua aktivitas utama yang direncanakan termasuk penanaman,
operasi pabrik, jalan, dan infrastruktur lainnya.
Penilaian lokasi Bernilai Konservasi Tinggi (lihat kriteria 7.3), termasuk konsultasi pemangku
kepentingan, yang dapat terkena dampak negatif.
Penilaian efek potensial terhadap ekosistem alami yang berdekatan dengan pembangunan
yang direncanakan, termasuk apabila pembangunan atau perluasan akan meningkatkan
tekanan terhadap ekosistem alami sekitarnya.
Identifikasi aliran air dan penilaian efek potensial terhadap hidrologi oleh pembangunan yang
direncanakan. Langkah-langkah harus direncanakan dan diimplementasikan untuk menjaga
kuantitas dan kualitas sumber air.
Survei garis dasar tanah dan informasi topografi, termasuk identifikasi tanah marjinal dan
rapuh, daerah rawan erosi dan lereng yang tidak cocok untuk penanaman.
Analisis jenis tanah yang akan digunakan (hutan, hutan terrdegradasi, tanah yang dibuka).
Analisis kepemilikan tanah dan hak pengguna.
Analisis pola penggunaan lahan saat ini.
Penilaian dampak sosial potensial terhadap masyarakat sekitar perkebunan, termasuk analisis
efek diferensial terhadap wanita versus laki-laki, masyarakat adat, migran dan penduduk
jangka panjang.
Panduan untuk Dasar 7: Pengembangan penanaman baru yang bertanggung jawab
Page 55|31/10/2012|RSPO Technical
Kriteria Indikator dan Panduan
Penilaian penyimpanan karbon di bawah dan di atas tanah adalah hal penting namun di
luar cakupan AMDAL. Catatan: Aspek ini akan dipertimbangkan oleh Kelompok Kerja Gas
Rumah Kaca RSPO (lihat pendahuluan).
Rencana dan operasi lapangan harus dikembangkan dan diimplementasikan untuk
memasukkan hasil dari penilaian. Satu hasil potensial dari proses penilaian adalah
bahwa pembangunan tidak boleh dilanjutkan karena besarnya dampak potensial.
Untuk skema petani, manajemen skema harus melakukan ini. Untuk perseorangan, hal
ini tidak berlaku.
Interpretasi nasional harus mengidentifikasi akreditasi terkait untuk pakar independen.
Interpretasi nasional harus mempertimbangkan menentukan ambang batas minimum
ukuran penanaman baru, misal: 50 ha, di atas yang diharuskan sebuah SEIA.
Pertimbangkan membuat daftar dampak sosial negatif (misal: pengungsian, hilangnya
ketahanan pangan masyarakat lokal, dsb.) dalam konteks nasional.
Kriteria 7.2 Survei tanah dan informasi topografi
digunakan untuk perencanaan lokasi dalam
pembangunan penanaman baru dan hasilnya
dimasukkan ke dalam rencana dan operasi.
Indikator:
Peta kecocokan tanah atau survei tanah yang cukup untuk menetapkan kesesuaian
tanah terhadap budidaya kelapa sawit harus tersedia.
Informasi topografi yang cukup untuk memandu perencanaan sistem drainase dan
irigasi, jalan dan infrastruktur lainnya, harus tersedia.
Page 56|31/10/2012|RSPO Technical
Panduan:
Panduan untuk Dasar 7: Pengembangan penanaman baru yang bertanggung jawab
Kriteria Indikator dan Panduan
Aktivitas tersebut dapat dihubungkan dengan SEIA (7.1) tetapi tidak harus dilakukan
oleh pakar independen. Peta kecocokan tanah atau survei tanah disesuaikan dengan
skala operasi dan harus meliputi informasi mengenai jenis tanah, topografi, kedalaman
akar, ketersediaan kelembapan, batuan, kesuburan, dan keberlanjutan tanah jangka
panjang. Tanah yang tidak cocok untuk penanaman atau yang membutuhkan perlakuan
khusus harus diidentifikasi. Informasi ini harus digunakan untuk merencanakan program
penanaman, dll. Langkah-langkah harus direncanakan untuk meminimalkan erosi
melalui penggunaan tepat alat berat, terasering di lereng, konstruksi jalan yang tepat,
pendirian tutup yang cepat, perlindungan tepi sungai, dsb.
Penilaian kecocokan tanah juga penting bagi produsen skala kecil, khususnya di mana
ada jumlah signifikan yang beroperasi di lokasi tertentu. Informasi dapat dikumpulkan
dan disediakan oleh organisasi petani atau pabrik yang membeli TBS dari petani
perseorangan.
Interpretasi nasional harus menentukan kode praktik lokal atau nasional atau panduan
Page 57|31/10/2012|RSPO Technical
lainnya yang harus diikuti; atau menentukan apa yang merupakan 'praktik baik' dalam
konteks lokal dan nasional.
Kriteria 7.3 Penanaman baru sejak November 2005
tidak pernah menggantikan hutan primer atau
kawasan mana pun yang dibutuhkan untuk menjaga
atau meningkatkan satu atau lebih Nilai Konservasi
Tinggi.
Indikator:
Penilaian HCV, termasuk konsultasi pemangku kepentingan dilakukan sebelum
konversi apa pun.
Tanggal persiapan lahan dan mulai dicatat
Panduan untuk Dasar 7: Pengembangan penanaman baru yang bertanggung jawab
Page 58|31/10/2012|RSPO Technical
Kriteria Indikator dan Panduan
Panduan:
Aktivitas ini dapat diintegrasikan dengan SEIA yang disyaratkan oleh 7.1. Kriteria ini
berlaku untuk hutan dan jenis vegetasi lainnya. Hal ini berlaku terlepas dari perubahan
apa pun atas kepemilikan lahan atau pengelolaan pertanian yang telah terjadi setelah
tanggal ini. Nilai Konservasi Tinggi (HCV) dapat diidentifikasi di area terlarang dari
pemilikan tanah, dan dalam kasus seperti itu, penanaman baru dapat direncanakan
untuk memungkinkan HCV untuk dijaga atau ditingkatkan.
Proses penilaian HCV membutuhkan pelatihan dan keahlian yang tepat dan harus
mencakup konsultasi dengan masyarakat lokal, khususnya untuk mengidentifikasi HCV
sosial. Penilaian HCV harus dilakukan sesuai dengan Interpretasi Nasional akan kriteria
HCV, atau sesuai Global HCV Toolkit apabila Interpretasi Nasional tidak tersedia [lihat
Definisi].
Pembangunan harus secara aktif mencari lahan yang sebelumnya dibuka dan/atau
terdegradasi. Pembangunan perkebunan tidak boleh secara tidak langsung memberi
tekanan terhadap hutan melalui penggunaan semua lahan pertanian yang tersedia di
suatu area.
Bila peta HCV tingkat lanskap telah dikembangkan, harus dipertimbangkan dalam
perencanaan proyek, baik peta tersebut membentuk sebagian dari rencana
penggunaan lahan pemerintah atau tidak.
Interpretasi nasional harus mengacu kepada definisi HCV nasional yang sudah ada (atau
apabila tidak ada, acu definisi lampiran) atau rencana penggunaan/konservasi setara
Page 59|31/10/2012|RSPO Technical
atau pertimbangkan bagaimana Grower dan tim audit dapat mengidentifikasi
Panduan untuk Dasar 7: Pengembangan penanaman baru yang bertanggung jawab
Page 60|31/10/2012|RSPO Technical
Kriteria Indikator dan Panduan
Nilai Konservasi Tinggi. Hal ini dapat melibatkan badan-badan lainnya. Untuk definisi
'Nilai Konservasi tinggi’, lihat definisi.
Kriteria 7.4 Penanaman meluas di lereng curam
dan/atau tanah marjinal dan rapuh dihindari.
Indikator:
Peta yang mengidentifikasi tanah marjinal dan rapuh, termasuk kemiringan
berlebihan dan tanah gambut, harus tersedia.
Bila penanaman terbatas di tanah rapuh dan marjinal diusulkan, rencana harus
dikembangkan dan diimplementasikan untuk melindungi tanah tersebut tanpa
menimbulkan dampak yang merugikan.
Panduan:
Aktivitas ini dapat diintegrasikan dengan SEIA yang disyaratkan oleh 7.1. Menanam di
area luas tanah gambut dan tanah rapuh lainnya harus dihindari (lihat juga Kriteria 4.3).
Dampak yang merugikan bisa termasuk risiko hidrologis atau risiko yang meningkat
secara signifikan (misal: risiko kebakaran) di area di luar perkebunan. (Kriteria 5.5.)
Interpretasi nasional harus mempertimbangkan mencakup kontrol dan ambang batas
tertentu, seperti batas kemiringan, membuat daftar jenis tanah di mana penanaman
harus dihindari (khususnya tanah gambut), proporsi area perkebunan yang mengandung
tanah marjinal/rapuh, dan/atau definisi dari 'luas', marjinal’, dan rapuh’.
Page 61|31/10/2012|RSPO Technical
Kriteria 7.5 Tidak boleh ada penanaman baru di lahan
masyarakat lokal tanah persetujuan bebas,
berinformasi sebelumnya yang ditangani melalui
Indikator:
Lihat kriteria 2.2, 2.3, 6.2, 6.4, dan 7.6 untuk indikator dan panduan mengenai
kepatuhan.
Panduan untuk Dasar 7: Pengembangan penanaman baru yang bertanggung jawab
Page 62|31/10/2012|RSPO Technical
Kriteria Indikator dan Panduan
sistem terdokumentasi yang memungkinkan
masyarakat asli, masyarakat lokal, dan pemangku
kepentingan lainnya untuk mengekspresikan
pandangan mereka melalui institusi perwakilan
mereka masing-masing.
Panduan:
Aktivitas ini harus diintegrasikan dengan SEIA yang disyaratkan oleh 7.1.
Bila penanaman baru dianggap dapat diterima, rencana dan operasi pengelolaan harus
menjaga situs sejarah atau suci. Perjanjian dengan masyarakat asli, masyarakat lokal,
dan pemangku kepentingan lainnya harus dilakukan tanpa paksaan atau pengaruh yang
tidak semestinya (lihat panduan untuk 2.3).
Pemangku kepentingan terkait termasuk mereka yang terkena dampak atau
berkepentingan dengan penanaman baru.
Kriteria 7.6 Masyarakat lokal diberi kompensasi untuk
akuisisi lahan yang disetujui mana pun dan pelepasan
hak, sesuai dengan izin bebas berinformasi
sebelumnya dan perjanjian yang dinegosiasikan.
Indikator:
Identifikasi dan penilaian terdokumentasi hak legal dan adat.
Pembentukan sistem untuk mengidentifikasi orang-orang yang berhak menerima
kompensasi.
Pembentukan sistem untuk menghitung dan mendistribusikan kompensasi yang adil
(berupa uang maupun tidak).
Komunitas yang kehilangan akses dan hak terhadap lahan untuk perluasan
perkebunan diberikan hak untuk mendapatkan keuntungan dari pembangunan
perkebunan.
Proses dan hasil dari klaim kompensasi apa pun harus didokumentasikan dan dibuat
Page 63|31/10/2012|RSPO Technical
tersedia bagi publik.
Aktivitas ini harus diintegrasikan dengan SEIA yang disyaratkan oleh 7.1.
Panduan:
Panduan untuk Dasar 7: Pengembangan penanaman baru yang bertanggung jawab
Page 64|31/10/2012|RSPO Technical
Kriteria Indikator dan Panduan
Lihat juga 2.2, 2.3, serta 6.4 dan panduan terkait.
Persyaratan ini mencakup masyarakat asli (lihat Lampiran 1).
Kriteria 7.7 Penggunaan api untuk menyiapkan
penanaman baru dihindari kecuali dalam situasi
tertentu seperti yang diidentifikasi dalam panduan
ASEAN atau praktik terbaik regional lainnya.
Indikator:
Tidak ada bukti persiapan lahan dengan membakar.
penilaian terdokumentasi ASEAN di mana api digunakan untuk menyiapkan tanah
untuk penanaman.
Bukti persetujuan pembakaran terkendali seperti yang ditentukan di dalam panduan
ASEAN atau praktik terbaik regional lainnya.
Aktivitas ini harus diintegrasikan dengan SEIA yang disyaratkan oleh 7.1.
Panduan:
Api dapat digunakan hanya ketika sebuah penilaian telah menunjukkan bahwa api
adalah pilihan yang paling efektif dan paling sedikit merusak alam untuk meminimalkan
risiko wabah hama dan penyakit parah dan dengan bukti bahwa penggunaan api
dikontrol dengan hati-hati.
Program perpanjangan/pelatihan untuk petani mungkin diperlukan.
Interpretasi nasional harus mengidentifikasi situasi spesifik mana pun di mana
penggunaan api diperbolehkan, contohnya melalui acuan terhadap Panduan untuk
implementasi kebijakan ASEAN mengenai zero burning, atau panduan sepadan di lokasi
Page 65|31/10/2012|RSPO Technical
lainnya.
Panduan untuk Dasar 7: Pengembangan penanaman baru yang bertanggung jawab
Page 66|31/10/2012|RSPO Technical
Dasar 8: Berkomitmen terhadap peningkatan terus-menerus dalam bagian-bagian utama aktivitas
Kriteria Indikator dan Panduan
Kriteria 8.1 Grower dan pabrik memantau secara
teratur dan meninjau aktivitas mereka serta
mengembangkan dan menerapkan rencana tindakan
yang memungkinkan peningkatan berkelanjutan
operasi utama yang dapat ditunjukkan.
Indikator:
Rencana tindakan untuk peningkatan berkelanjutan harus berdasarkan pertimbangan
dampak sosial dan lingkungan utama serta kesempatan Grower /pabrik, dan harus
mencakup berbagai indikator yang termasuk dalam dasar dan kriteria. Sebagai
minimum, harus termasuk, tetapi tidak terbatas pada:
Pengurangan penggunaan bahan kimia tertentu (kriteria 4.6).
Dampak lingkungan (kriteria 5.1).
Pengurangan limbah (kriteria 5.3).
Polusi dan emisi (kriteria 5.6).
Dampak sosial (6.1).
Panduan:
Interpretasi nasional harus mencakup ambang batas kinerja minimum indikator utama
(lihat juga kriteria 4.2, 4.3, 4.4, dan 4.5). Grower harus memiliki sistem untuk
meningkatkan praktik sesuai dengan informasi dan teknik baru serta mekanisme untuk
menyebarkan informasi ke semua pekerja. Untuk petani, harus ada panduan dan
pelatihan sistematis untuk peningkatan berkelanjutan.
Panduan untuk Dasar 8: Berkomitmen terhadap peningkatan terus-menerus dalam bagian-bagian utama aktivitas
Page 67|31/10/2012|RSPO Technical
Definisi
Hak adat: Pola penggunaan lahan dan sumber daya komunitas yang telah bertahan lama sesuai
dengan hukum ada, nilai, kebiasaan, dan tradisi masyarakat asli, termasuk penggunaan musiman
atau sesuai siklus bukan hak legal formal terhadap lahan dan sumber daya yang diterbitkan oleh
Negara. (Dari Kebijakan Operasional World Bank 4.10).
Penilaian Dampak Lingkungan: Proses memprediksi dan mengevaluasi efek tindakan atau
serangkaian tindakan terhadap lingkungan, kemudian menggunakan kesimpulan sebagai alat
dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.
Hutan Bernilai Konservasi Tinggi (HCVF): Hutan yang dibutuhkan untuk menjaga atau
meningkatkan satu atau lebih Nilai Konservasi Ttinggi (HCV):
HCV1. Area hutan yang mengandung konsentrasi nilai keanekaragaman hayati yang signifikan
secara global, regional atau nasional (misal: endemisme, spesies terancam punah).
HCV2. Area hutan yang mengandung hutan tingkat lanskap luas yang siginfikan secara global,
regional maupun nasional, yang ada di dalam, atau berada di dalam uni manajemen, di mana
populasi dari kebanyakan atau semua spesies yang ada secara alami dalam pola alami distribusi
dan kelimpahan.
HCV3. Area hutan yang berada di atau memiliki ekosistem langka, terancam atau hampir
punah.
HCV4. Area hutan yang menyediakan layanan dasar alam dalam situasi kritis (misal:
perlindungan daerah aliran sungai, kontrol erosi).
HCV5. Area hutan yang penting untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat lokal (misal:
subsisten, kesehatan).
HCV6. Area hutan yang penting bagi identitas budaya tradisional masyarakat lokal (area yang
memiliki signfikansi budaya, ekologis, ekonomi atau agama yang diidentifikasi bersama dengan
masyarakat lokal tersebut).
(Lihat: 'Toolkit HCVF' - tersedia di www.hcvnetwork.org)
Standar ISO: Standar yang dikembangkan oleh International Organization for
Standardization (ISO: lihat http://www.iso.ch/iso).
Vegetasi alami: Adanya area yang memiliki karakteristik dasar dan elemen utama ekosistem
asli seperti kompleksitas, struktur, dan keragaman.
Perkebunan: Lahan yang mengandung kelapa sawit dan penggunaan lahan yang
Page 68|31/10/2012|RSPO Technical
berhubungan seperti infrastruktur (misal: jalan), kawasan riparian, dan lahan simpanan
konservasi.
Hutan Primer: Hutan primer adalah hutan yang belum pernah ditebang dan telah tumbuh setelah
gangguan alami dan dengan proses alami, berapa pun usianya. Juga termasuk primer adalah hutan
yang digunakan oleh masyarakat asli dan lokal yang memiliki gaya hidup tradisional dan digunakan
untuk keanekeragaman biologis konservasi dan berkelanjutan. Biasanya secara relatif mendekati
komposisi alami dan tumbuh (terutama) melalui regenerasi alami. Interpretasi nasional harus
mempertimbangkan apakah definisi yang lebih spesifik dibutuhkan. (Dari FAO Second Expert
Meeting On Harmonizing Forest-Related Definitions For Use By Various Stakeholders, 2001,
http://www.fao.org/documents/show_cdr.asp?url_file=/DOCREP/005/Y4171E/Y4171 E11.htm).
Profilaksis: Perbaikan atau tindakan yang diterapkan sebagai langkah preventif.
Pemulihan: Pengembalian area yang terdegradasi atau terkonversi di dalam perkebunan ke
keadaan semi-alami.
Smallholder: Petani yang menanam kelapa sawit, terkadang dengan produksi subsistensi
tumbuhan lainnya, di mana keluarga menyediakan kebanyakan tenaga kerja dan peternakan
menyediakan sumber utama pendapatan dan area yang ditanami minyak sawit bisanya berukuran
di bawah 50 hektar.
Pemangku Kepentingan: Perseorangan atau kelompok dengan kepentingan yang sah dan/atau
dapat ditunjukkan, atau yang langsung terkena dampak oleh, aktivitas sebuah organisasi dan
konsekuensi dari aktivitas tersebut.
Outgrower: Petani yang menjual TBS secara eksklusif dikontrak oleh petani/pabrik. Petani
swadaya bisa merupakan petani:
Pengaruh yang tidak semestinya: Usaha oleh pihak ketiga dengan kontrol apa pun sehingga
seseorang menandatangani kontrak atau perjanjian lainnya yang, tanpa pengaruh pihak ketiga,
tidak akan ditandatangani.
Hak penggunaan: Hak untuk penggunaan sumber daya hutan yang dapat ditentukan oleh adat
lokal, perjanjian mutual, atau ditentukan oleh entitas lain yang memiliki hak untuk mengakses.
Hak-hak tersebut dapat membatasi penggunaan sumber daya tertentu hingga tingkat tertentu
konsumsi atau teknis pemanenan tertentu.
Page 69|31/10/2012|RSPO Technical
Definisi
Lampiran 1
Dasar Standar Internasional Klausul utama
Rangkuman perlindungan
Akuisisi Lahan
yang Adil
Konvensi ILO 169
(1989) mengenai
Masyarakat Adat
Pasal 13-19 Hargai dan jaga hak atas tanah dan
sumber daya alami yang secara
tradisional ditempati dan
digunakan; hargai adat warisan;
tidak ada pemindahan paksa;
kompensasi terhadap kerugian dan
cedera.
Deklarasi PBB
mengenai Hak
Masyarakat Adat
(2007)
Pasal 25, 26 Hak terhadap hubungan khusus
dengan tanah; hak untuk memiliki,
menggunakan, mengembangkan,
dan menggunakan tanah, wilayah,
dan sumber daya lainnya milik
mereka.
Konvensi PBB
mengenai
Keanekaragaman
Biologis (1992)
Pasal 10(c) Lindungi dan dorong pemanfaatan
adat sumber daya biologis sesuai
dengan praktik tradisional.
Perwakilan dan
Partisipasi Adil
Masyarakat Adat
Konvensi ILO 169
(1989) mengenai
Masyarakat Adat
Pasal 6-9 Mewakili diri mereka sendiri
melalui institusi perwakilan;
konsultasi dengan tujuan untuk
mencapai kesepakatan atau
persetujuan; hak untuk memilih
prioritas mereka, mempertahankan
adat-istiadat mereka dan
menyelesaikan pelanggaran sesuai
dengan hukum adat (kompatibel
dengan hak asasi manusia
Page 70|31/10/2012|RSPO Technical
internasional).
Deklarasi PBB
mengenai Hak
Masyarakat Adat
(2007)
Pasal 10,
11(2), 19,
28(1), 29(2),
dan 32(2).
Hak terhadap persetujuan bebas
berinformasi sebelumnya terhadap
proyek apa pun yang memengaruhi
tanah mereka dengan diekspresikan
melalui institusi perwakilan mereka.
Konvensi mengenai
Komite UN
CERD
Persetujuan Bebas Berinformasi
Sebelumnya
Penghapusan Segala
Bentuk Diskriminasi
Rasial, Piagam
Internasional mengenai
Hak Ekonomi, Sosial,
dan Budaya, Sistem
Hak Asasi Manusia
Inter-Amerika.
Komite PPB
mengenai Hak
Budaya dan
Sosial
Ekonomi,
Komisi Inter-
Amerika
mengenai Hak
Asasi
Manusia1.
Persetujuan untuk keputusan yang
dapat memengaruhi masyarakat
adat. (Standar ini secara luas
diterima sebagai standar 'praktik
terbaik' oleh badan-badan seperti
World Commission on Dams,
Extractive Industries Review, Forest
Stewardship Council, UNDP, CBD,
IUCN, dan WWF).
Larangan Kerja
Paksa Konvensi ILO 29 (1930)
mengenai Kerja Paksa
Pasal 5 Tidak ada izin bagi perusahaan yang
melibatkan bentuk kerja paksa atau
wajib apa pun.
1 Untuk rincian, lihat www.forestpeoples.org
Page 71|31/10/2012|RSPO Technical
Konvensi ILO 105
(1957) mengenai
Penghapusan Kerja
Paksa
Pasal 1 Tidak menggunakan bentuk kerja
paksa atau wajib apa pun.
Perlindungan
Anak
Konvensi ILO 138
(1973) mengenai Usia
Minimum
Pasal 1-3 Penghapusan pekerja anak dan
definisi usia minimum untuk tenaga
kerja tidak kurang dari 15-18 tahun
(tergantung pekerjaan).
Konvensi ILO 182
(1999) mengenai
Bentuk-Bentuk
Pekerjaan Terburuk
untuk Anak
Pasal 1-7 Penghapusan perbudakan anak,
ikatan hutang, perdagangan anak
dan pengadaan prostitusi; metode
yang cocok untuk memantau dan
menegakkan kepatuhan.
Deklarasi PBB
mengenai Hak
Masyarakat Adat
(2007)
Pasal 17(2),
21, 22(2)
Tidak ada eksploitasi atau paparan
terhadap hal berbahaya atau
diskriminasi terhadap wanita dan
anak-anak asli
Kebebasan
Berserikat dan
Berunding
Bersama
Konvensi ILO 87 (1948)
mengenai Kebebasan
Berserikat dan
Perlindungan Hak
untuk Berorganisasi
Pasal 2-11 Kebebasan untuk bergabung
dengan organisasi, federasi, dan
konfederasi pilihlah mereka;
dengan konstitusi dan peraturan
yang dipilih secara bebas;
langkah untuk melindungi hak
berorganisasi.
Konvensi ILO 98 (1949)
mengenai Hak
berorganisasi dan
Berunding Bersama
Pasal 1-4 Perlindungan terhadap tindakan
dan langkah anti-serikat untuk
mendominasi serikat pekerja;
dirikan saran untuk negosiasi
sukarela terhadap syarat dan
kondisi pekerjaan melalui
kesepakatan bersama.
Page 72|31/10/2012|RSPO Technical
Konvesi ILO 141 (1975)
mengenai Organisasi
Pekerja Pedesaan
Pasal 2-3 Hak penyewa, petani penggarap,
dan petani untuk berorganisasi;
hak untuk berserikat; bebas dari
campur tangan dan paksaan.
Deklarasi PBB mengenai
Hak Masyarakat Adat
(2007)
Pasal 3 Masyarakat adat memiliki hak
untuk menentukan nasib sendiri
dan secara bebas mengejar
perkembangan ekonomi, sosial,
dan budaya sendiri.
Pengupahan yang
Sama dan Non-
Diskriminatif
Konvensi ILO 100 (1951)
Pengupahan yang Sama
Pasal 1-3 Pengupahan yang sama untuk
laki-laki dan wanita untuk
pekerjaan dengan nilai yang
sama.
Konvensi ILO 111 (1958)
mengenai Diskriminasi
(Pekerjaan dan Jabatan)
Pasal 1-2 Kesempatan kesetaraan dan
perlakuan sehubungan dengan
pekerjaan dan jabatan; tidak ada
diskriminasi berdasarkan ras,
warna kulit, jenis kelamin,
agama, pendapat politik,
ekstraksi nasional atau sosial.
Deklarasi PBB mengenai
Hak Masyarakat Adat
(2007)
Pasal 2, 8(2e),
9, 15(2), 16(1),
21(2), 22,
24(1), 29 (1),
46(3)
Tidak ada diskirimasi berdasarkan
asal atau identitas; bebas untuk
mengekspresikan identitas
berdasarkan adat; perhatian
khusus terhadap dan
perlindungan hak-hak
perempuan adat.
Page 73|31/10/2012|RSPO Technical
Pekerjaan Migran
yang Adil
Konvensi ILO 97
(1949) Migrasi Tenaga
Kerja
Pasal 1-9
Penyediaan informasi; tidak
hambatan untuk bepergian;
penyediaan perawatan kesehatan;
tidak diskriminatif dalam
pekerjaan, akomodasi, jaminan
sosial, dan remunerasi; tidak ada
repatriasi pekerja migran legal
yang dipaksakan; repatriasi
simpanan.
Konvensi ILO 143 (1975)
mengenai Pekerja Migran
(Ketentuan Tambahan)
Pasal 1-12 Hargai hak asasi manusia;
perlindungan migran ilegal dari
pekerjaan kasar; tidak ada
perdagangan migran ilegal;
perlakuan yang adil terhadap
tenaga kerja migran.
Perlindungan
Pekerja
Perkebunan2
Konvensi ILO 110 (1958)
Perkebunan
Pasal 5-91 Perlindungan anggota keluarga
pekerja yang direkrut;
perlindungan hak pekerja pada
saat pendaftaran dan transportasi;
kontrak pekerjaan yang adil;
penghapusan sangsi pidana; upah
dan kondisi kerja yang adil; tidak
ada pemaksaan atau kewajiban
untuk menggunakan toko
perusahaan; akomodasi dan
kondisi yang memadai;
perlindungan kehamilan;
kompensasi cedera dan
kecelakaan; kebebasan berserikat;
kebebasan berorganisasi dan
berunding bersama; inspeksi
tenaga kerja yang tepat;
2 Konvensi 110 Pasal 1(1) mendefinisikan perkebunan sebagai 'kegiatan agrikultur yang mempekerjakan pekerja yang
direkrut... peduli dengan kultivasi atau produksi ... [inter alia] minyak sawit….’
Page 74|31/10/2012|RSPO Technical
perumahan dan perawatan medis
yang layak.
Perlindungan
Penyewa dan Rekomendasi ILO
Pasal 4-8 Biaya sewa yang sesuai;
pembayaran memadai untuk
tumbuhan; Penyediaan
Page 75|31/10/2012|RSPO Technical
Petani penggarap 132 (1968) Penyewa
dan Petani Penggarap
untuk kesehatan; organisasi
sukarela; kontrak yang adil;
prosedur untuk penyelesaian
sengketa.
Perlindungan
Petani
Konvensi ILO 117
(1962) mengenai
Kebijakan Sosial
(Tujuan dan Standar
Dasar)
Pasal 4 Alienasi dengan memperhatikan
hak adat; bantuan untuk
membentuk koperasi; pengaturan
penyewaan untuk memastikan
standar hidup tertinggi yang
mungkin.
Kesehatan dan
Keselamatan
Konvensi ILO 184
(2001) Keselamatan
dan Kesehatan dalam
Pertanian
Pasal 7-21 Melakukan penilaian risiko dan
mengadaptasi langkah preventif
dan protektif untuk memastikan
kesehatan dan keselamatan di
tempat kerja, ketika menggunakan
mesin, peralatan, bahan kimia,
perkakas dan pemroses; pastikan
penyebaran informasi, pelatihan
yang sesuai; pengawasan dan
kepatuhan; perlindungan khusus
untuk pekerja anak dan wanita;
perlindungan terhadap cedera dan
penyakit kerja.
Kontrol atau
Eliminasi
Penggunaan
Bahan Kimia dan
Pestisida
Berbahaya
Konvensi Stockholm
mengenai Polutan
Organik Persisten
(2001)
Pasal 1-5 Melarang dan/atau mengeliminasi
produksi dan penggunaan bahan
kimia yang terdaftar di Lampiran 1
(misal: Aldrin, Chlordane, PCB);
membatasi produksi dan
penggunaan bahan-bahan kimia di
Lampiran B (misal: DDT);
mengurangi atau mengeliminasi
pelepasan bahan kimia yang
terdaftar di Lampiran C (misal:
Page 76|31/10/2012|RSPO Technical
Hexachlorobenzene).
Kode Etik Internasional
FAO mengenai
Distribusi dan
Penggunaan Pestisida
(1885, Direvisi tahun
2002)
Pasal 5 Batasi penggunaan pestisida apabila
pengendalian sulit; memastikan
penggunaan peralatan dan teknik
protektif; menyediakan panduan
bagi pekerja mengenai langkah-
langkah keselamatan; memberikan
penyuluhan kepada petani dan
Grower; melindungi pekerja dan
pengamat; menyediakan informasi
lengkap mengenai risiko dan
perlindungan; lindungi
keanekaragaman hayati dan
meminimalkan dampak terhadap
lingkungan; memastikan
pembuangan limbah dan peralatan
yang aman; menyediakan
perawatan darurat untuk
keracunan.
Page 77|31/10/2012|RSPO Technical
Konvensi Rotterdam
mengenai Prosedur Izin
Berinformasi
Sebelumnya untuk
Bahan-Bahan Kimia
dan Pestisida
Berbahaya Tertentu
dalam Perdagangan
Internasional (1998)
Pasal 1, 5, dan
6
Mengendalikan bahan-bahan kimia
dan pestisida yang berbahaya dan
dilarang; mengembangkan
prosedur nasional untuk
penggunaan dan perdagangan
bahan-bahan tersebut; buat daftar
bahan kimia dan pestisida
berbahaya dan dilarang.
Deklarasi PBB
mengenai Hak
Masyarakat Adat
(2007)
Pasal 21(1),
23, 24, 29(3)
Peningkatan kenyamanan dalam
sanitasi, kesehatan, dan
perumahan; berpartisipasi dalam
penyediaan kesehatan; menjaga
sistem kesehatan tradisional;
pemantauan kesehatan yang
efektif.