tgas akhir bindo

15
7/23/2019 tgas akhir bindo http://slidepdf.com/reader/full/tgas-akhir-bindo 1/15 16 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia, sebagaimana bahasa pada umumnya, digunakan untuk tujuan tertentu dan dalam konteks tertentu. Keterampilan berbahasa mencangkup empat komponen dasar, yaitu menyimak, berbicara dan menulis. Berdasarkan SK. Dikti No. 43DIK!IKep"##$, pasal 3, ayat %"& c seharusnya materi kuliah Bahasa Indonesia dapat menjadikan mahasis'a memiliki pengetahuan dan sikap positi( terhadap Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara dan bahasa nasional, dan mampu menggunakan secara  baik dan benar untuk mengungkapkan pemahaman, rasa kebangsaan dan cinta tanah air, dan untuk berbagai keperluan dalam bidang ilmu, teknologi, serta penyesuaian apabila diperlukan. )ateri kuliah bahasa Indonesia berisi tentang dasar*dasar yang menunjang kompetensi mahasis'a dalam menulis karya ilmiah. +asil yang diharapkan dari mahasis'a yang telah menempuh mata kuliah Bahasa Indonesia adalah kecakapan dalam  berbahasa Indonesia yang baik dan benar sebagai pendukung utama kecakapan mahasis'a dalam melaksanakan tugas keilmuannya. Keahlian, kecakapan, kesanggupan dan semacamnya tersebut merujuk pada kemampuan menggunakan bahasa Indonesia ragam  baku*ilmiah dalam penulisan karya ilmiah. adi, titik (okusnya bukan hanya pada  penulisan karya ilmiah, melainkan pemakaian bahasa ragam baku*ilmiah untuk menulis karyailmiah. Selain hal*hal tentang tata cara penulisan, perlu juga dilakukan praktek atau  presentasi atau diskusi sebagai bentuk pelaksanaan dan penggunaan tata bahasa Indonesia yang baik secara ilmiah. Dari latar belakang tersebut, makalah ini disusun untuk memberikan kemudahan kepada pembaca dalam mempelajari materi bahasa Indonesia melalui ringkasan materi yang dipaparkan di dalam makalah ini. 1.2 Rumusan Masalah -. Bagaimanakah sejarah, kedudukan, dan (ungsi bahasa Indonesia ". /pa sajakah yang menjadi bagian dari ejaan bahasa Indonesia 3. /pa yang dimaksud bahasa Indonesia ragam ilmiah 4. Bagaimanakah tata cara pemilihan dan penggunaan kata 0. Bagaimanakah tata cara pembentukan dan perluasan kalimat $. /pa yang dimaksud dengan kalimat e(ekti( 1. Bagaimanakah tata cara pembentukan paragra( 2. Bagaimanakah tata cara pengembangan paragra( . Bagaimanakah tata cara penyajian lisan -#. /pa perbedaan karangan ilmiah, ilmiah populer, dan nonilmiah

Upload: riyami

Post on 18-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: tgas akhir bindo

7/23/2019 tgas akhir bindo

http://slidepdf.com/reader/full/tgas-akhir-bindo 1/15

16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa Indonesia, sebagaimana bahasa pada umumnya, digunakan untuk tujuan

tertentu dan dalam konteks tertentu. Keterampilan berbahasa mencangkup empat

komponen dasar, yaitu menyimak, berbicara dan menulis. Berdasarkan SK. Dikti No.

43DIK!IKep"##$, pasal 3, ayat %"& c seharusnya materi kuliah Bahasa Indonesia dapat

menjadikan mahasis'a memiliki pengetahuan dan sikap positi( terhadap Bahasa

Indonesia sebagai bahasa negara dan bahasa nasional, dan mampu menggunakan secara

 baik dan benar untuk mengungkapkan pemahaman, rasa kebangsaan dan cinta tanah air,

dan untuk berbagai keperluan dalam bidang ilmu, teknologi, serta penyesuaian apabila

diperlukan.

)ateri kuliah bahasa Indonesia berisi tentang dasar*dasar yang menunjang

kompetensi mahasis'a dalam menulis karya ilmiah. +asil yang diharapkan dari

mahasis'a yang telah menempuh mata kuliah Bahasa Indonesia adalah kecakapan dalam

 berbahasa Indonesia yang baik dan benar sebagai pendukung utama kecakapan mahasis'a

dalam melaksanakan tugas keilmuannya. Keahlian, kecakapan, kesanggupan dan

semacamnya tersebut merujuk pada kemampuan menggunakan bahasa Indonesia ragam

 baku*ilmiah dalam penulisan karya ilmiah. adi, titik (okusnya bukan hanya pada

 penulisan karya ilmiah, melainkan pemakaian bahasa ragam baku*ilmiah untuk menulis

karyailmiah. Selain hal*hal tentang tata cara penulisan, perlu juga dilakukan praktek atau

 presentasi atau diskusi sebagai bentuk pelaksanaan dan penggunaan tata bahasa Indonesia

yang baik secara ilmiah.

Dari latar belakang tersebut, makalah ini disusun untuk memberikan kemudahan

kepada pembaca dalam mempelajari materi bahasa Indonesia melalui ringkasan materi

yang dipaparkan di dalam makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah

-. Bagaimanakah sejarah, kedudukan, dan (ungsi bahasa Indonesia

". /pa sajakah yang menjadi bagian dari ejaan bahasa Indonesia

3. /pa yang dimaksud bahasa Indonesia ragam ilmiah

4. Bagaimanakah tata cara pemilihan dan penggunaan kata

0. Bagaimanakah tata cara pembentukan dan perluasan kalimat

$. /pa yang dimaksud dengan kalimat e(ekti(

1. Bagaimanakah tata cara pembentukan paragra(

2. Bagaimanakah tata cara pengembangan paragra(

. Bagaimanakah tata cara penyajian lisan

-#. /pa perbedaan karangan ilmiah, ilmiah populer, dan nonilmiah

Page 2: tgas akhir bindo

7/23/2019 tgas akhir bindo

http://slidepdf.com/reader/full/tgas-akhir-bindo 2/15

16

--. Bagaimanakah cara perencanaan karya tulis ilmiah

-". Bagaimanakah tata cara menyusun kerangka karangan

-3. Bagaimanakah tata cara penulisan kutipan, catatan kaki, rujukan, dan da(tar pustaka

1.3 Tujuan

-. ntuk mengetahui sejarah, kedudukan, dan (ungsi bahasa Indonesia". ntuk mengetahui penulisan ejaan dalam bahasa indonesia yang baik dan benar 

3. ntuk mengetahui peranan bahasa indonesia ragam ilmiah

4. ntuk mengetahui pemilihan dan penggunaan kata dalam bahasa Indonesia

0. ntuk mengetahui pembentukan dan perluasan kalimat dalam bahasa Indonesia

$. ntuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kalimat e(ekti( 

1. ntuk mengetahui pembentukan paragra( dalam bahasa Indonesia

2. ntuk mengetahui pengembangan paragra( dalam bahasa Indonesia

. ntuk mengetahui penyajian lisan dalam bahasa Indonesia

-#. ntuk mengetahui perbedaan karangan ilmiah, ilmiah populer, dan nonilmiah

--. ntuk mengetahui perencanaan karya tulis ilmiah bahasa Indonesia

-". ntuk mengetahui perencanaan karangan dalam bahasa Indonesia-3. ntuk mengetahui pengutipan, catatan kaki, rujukan, dan da(tar pustaka dalam bahasa

Indonesia

BAB II

PEMBAHAAN

2.1 ejarah! "e#u#ukan! #an $ungs% Bahasa In#&nes%a

2.1.1 ejarah Bahasa In#&nes%a

/. Sebelum Kemerdekaan

Bahasa Indonesia bersumber dari bahasa melayu yang sudah dipakai berabad*abad

sebagai bahasa pergaulan %lingua (ranca& di seluruh 'ilayah /sia !enggara. Berbagai (akta

Page 3: tgas akhir bindo

7/23/2019 tgas akhir bindo

http://slidepdf.com/reader/full/tgas-akhir-bindo 3/15

16

sejarah menunjukkan bah'a bahasa )elayu sudah digunakan secara meluas sejak dahulu,

diantaranya ditemukannya prasasti tertua yang ditulis dalam bahasa )elayu dengan huru( 

5alla'a berasal dari abad ke*1. 5ada 6aman Kerajaan Sri'ijayadi Sumatera dan Kerajaan

)ajapahit di ja'a, bahasa )elayu sudah ber(ungsi sebagai bahasa kebudayaan, bahasa

 prhubungan antar suku di Indonesia, bahasa niaga dalam transaksi perdagangan, serta

 bahasa resmi kerajaan.

Selama masa penjajahan Belanda, terbit banyak surat kabar yang di tulis dengan

 bahasa )elayu dikarenakan pemerintah Belanda tidak mau menyebarkan pemakaian

 bahasa Belanda pada penduduk pribumi. /khirnya pada tanggal "2 7ktober -"2, melalui

ikrar Sumpah 5emuda pada butir ketiga, bangsa Indonesia menerima bahasa )elayu

sebagai bahasa nasional bangsa Indonesia dengan nama bahasa Indonesia.

B. Sesudah Kemerdekaan

5ada tanggal -2 /gustues -40, ditetapkan ndang*ndang Dasar -40 yang

didalamnya terdapat pasal 3$ yang menyatakaan bah'a bahasa Negara ialah bahasa

Indonesia. 5erhatian pemerintah masa orde baru pada perkembangan bahasa Indonesia

dapat tercermin dengan dilaksanakannya Kongres Bahasa Indonesia, perubahan bahasa

Indonesia dari 8jaan 9an 7phuijsen ke 8jaan Soe'andi hingga 8jaan :ang

Disempurnakan %8:D& yang selalu mendapat tanggapan dari masyarakat.

2.1.2 "e#u#ukan #an $ungs% Bahasa In#&nes%a

/. Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional ber(ungsi sebagai ;

a. <ambang kebanggan nasional, yang mencerminkan nilai*nilai sosial yang mendasari

rasa kebangsaan dan mengatasi perbedaan yang ada dengan menyatukan berbagai suku

 bangsa yang berbeda.

 b. <ambang identitas nasional, yang dapat mengidentikkan bangsa indonesia selain

 bendera dan labang negara.

c. /lat pemersatu berbagai suku bangsa, yang dapat menghindarkan kesalahpahaman

sebagai akibat perbedaan latar belakang budaya dan bahasa yang berbeda.d. /lat perhubungan antarbudaya dan antardaerah, karena bahasa indonesia mampu

mencapai keserasian hidup tanpa meninggalkan identitas kesukuan dan kesetiaan pada

nilai*nilai sosia budaya serta bahasa daerah yang bersangkutan.

B. Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara ber(ungsi sebagai ;

a. Bahasa resmi kenegaraan, yang digunakan untuk urusan*urusan resmi kenegaraan

 b. Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan, mulai dari taman kanak*kanak sampai

 perguruan tinggi kecuali di daerah*daerah yang menggunakan bahasa daerahnya

sebagai bahasa pengantar sampai dengan tahun ketiga pendidikan sekolah dasar.

Page 4: tgas akhir bindo

7/23/2019 tgas akhir bindo

http://slidepdf.com/reader/full/tgas-akhir-bindo 4/15

16

c. /lat perhubungan ditingkat nasional untuk kepentingan pembangunan dan

 pemerintahan.

d. /lat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.

2.2 Ejaan Bahasa In#&nes%a 'Pela(alan! Pemaka%an Huru(! Pem%sahan uku "ata!

Penul%san Huru(! "ata! Part%kel! #an Angka B%langan)

8jaan adalah keseluruhan peraturan tentang cara mela(alkan, menuliskan huru(, kata,

unsur serapan, dan tanda baca. Bahasa Indonesia menggunakan ejaan (enomik %satu tanda

huru( dilambangkan dengan satu bunyi&. Namun masih terdapat kekurangan pada ejaan

(onem, seperti dua bunyi dilambangkan dalam satu tanda %e *= pepet&.

2.2.1 Pela(alan 

)erupakan cara mengucapkan bahasa Indonesia sesuai dengan tulisan. >ontoh ; tegel

di baca tegel bukan tehel, praktik bukan praktek, dan risiko bukan resiko serta !9 yang

dibaca te ?e bukan ti ?i, /> dibaca a ce bukan a se, dan lain sebagainya.

2.2.1 Pemaka%an Huru(  

5ada bahasa Indonesia tetapdipertahankan dari huru( a sampai 6. >ontoh (akta tidak 

diganti dengan pakta. Kemudian huru( @ hanya dapat dipakai untuk nama istilah khusus

seperti @uran. Kemudian huru( k digunakan untuk istialh umum seperti akuarium, bukan

a@uarium.

2.2.3 Pem%sahan uku "ata

/pabila;

* Di tengah kata terapat dua ?okal berurutan, pemisahandilakukan diantara kedua ?okal

tersebut. >ontoh ; main *= ma*in.

* Di tengah kata terdapat dua konsonan berurutan, pemisahan dilakukan diantara kedua

konsonan tersebut. >ontoh ; ambil *= am*bil.

* Di tengah kata terdapat konsonan diantara dua ?okal, pemisahan di lakukan sebelum

konsonan tersebut. >ontoh ; benar *= be*nar.

2.2.* Penul%san Huru(

a. 5enulisan huru( kapital menyebutkan bah'a %-& ungkapan yang berhubungan dengan

nama !uhan dan kitab suci, huru( a'alnya ditulis dengan huru( kapital termasuk kata

ganti untuk !uhan yang diikuti dengan tanda hubung %*&. >ontoh hamba*)u. %"&

 Nama gelar, jabatan, atau pangkat yang diikuti langsung nama orang, nama daerah

atau negara, huru( a'alnya ditulis dengan huru( kapital. >ontoh 5residen epublik 

Indonesia. %3&Semua hal yang menyangkut nama bangsa, suku, bahasa, tahun, bulan,

hari, hari raya, dan peristi'a sejarah, serta kata*kata penunjuk kekerabatan sebagai

sapaan, huru( a'alnya ditulis dengan huru( kapital. >ontoh ; suku )akassar, /pa

kabar, Dik

Page 5: tgas akhir bindo

7/23/2019 tgas akhir bindo

http://slidepdf.com/reader/full/tgas-akhir-bindo 5/15

16

 b. 5enulisan huru( miring dalam cetakan diapaki untuk menuliskan nama buku, majalah,

surat kabar yang dikutip dalam karangan, menegaskan atau mengkhususkan huru(,

 bagian kata, atau kelompok kata, serta menuliskan kata nama ilmiah, dan ungkapan

asing kecuali yag telah disesuaikan ejaannya.

2.2.+ Penul%san "ata

a. 5enulisan kata turunan yang mendapat imbuhan berupa gabungan kata, a'alan dan

akhiran kata, yang ditulis serangkai dengan bentuk gabungan tersebut. >ontoh ; sebar,

disebar, sebarkan, disebarkan.

 b. 5enulisan kata ulang yang ditulis secara lengkap, yaitu dengan menggunakan tanda

hubung %*& dan menghindari penggunaan angka ".

c. Aabungan kata atau kata majemuk yang ditulis terpisah bagian*bagiannya. >ontoh ;

5ancasila, duta besar, dan lain sebagainya.

d. Kata ganti ku, kau yang ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya , sedangkan ku,mu, dan nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.

e. Kata depan di, ke dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali dalam

gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata seperti daripada dan kepada.

2.2., Part%kel lah, kah, #an tah

Ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Kemudian partikel  pun,  ditulis

terpisah dari kata yang mendahuluinya, dan  per  ditulis terpisah dari bagian*bagian kalimat

yang megikutinya.

2.2.- Angka #an Lamang B%langan

/pabila kita menggunakan angka oma'i, penulisannya tidak meggunakan a'alan

ke*. ika kita menggunakan angka /rab, harus disertai a'alan ke*. Kemudian penulisan

kata bilangan yang mendapat akhiran Can ditulis tahun 0#*an.

2.3 Ejaan Bahasa In#&nes%a 'Penul%san Unsur era/an! %ngkatan! #an Tan#a Ba0a)

2.3.1 Penul%san Unsur era/an

a. 5enyerapan secara /lamiah, kata*kata asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia

yang la6im dieja dan dila(alkan dalam bahasa Indonesia tidak mengalami perubahan.

>ontoh; abjad, mode, dan badan.

 b. 5enyerapan seperti Bentuk /sal, unsur asing yang belum sepenuhnya diserap ke dalam

 bahasa Indonesia dapat dipakai dalam bahasa Indonesia dengan jalan masih

mempertahankan la(al bahasa asalnya %asing&. >ontoh ; shuttle cock, otside, dan cum

laude.

c. 5enyerapan dengan !erjemahan, dilakukan dengan cara memilih kata*kata asing tertentu

kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Kata asing ; point, terjemahan

Indonesia ; butir.

Page 6: tgas akhir bindo

7/23/2019 tgas akhir bindo

http://slidepdf.com/reader/full/tgas-akhir-bindo 6/15

16

d. 5enyerapan dengan 5erubahan, unsur bahasa asing yang diserap ke dalam bahasa

Indonesia ada yang penulisan dan pela(alannya disesuaikan dengan sistem ejaan dan

la(al bahasa Indonesia. Bentuk asal ; accent, bentuk serapan ; aksen.

e. 5enyerapan /khiran /sing, akhiran*akhiran asing disesuaikan dengan ketentuan*

ketentuan yang ada dalam bahasa Indonesia. /khiran asing ada yang diserap sebagai

 bagian kata yang utuh, seperti kata standarisasi di samping kata standar.

2.3.2 Penul%san %ngkatan #an Akr&n%m

a. Singkatan, proses pemendekan yang dilakukan dengan pengekalan sebuah a'al berupa

huru( yang tidak membentuk kata, contoh; 5!N, B)N, 5!, dan lain*lain.

 b. /kronim, hasil proses pemendekatan yang membentuk kata sehingga dila(alkan seperti

kata, contoh; Aolkar, nhas, dan lain*lain.

2.3.3 Penggunaan Tan#a Ba0a

Kaidah tanda baca merupakan hal yang penting diperhatikan dalam penulisan karya

ilmiah, kaidah*kaidah yang dimaksud yaitu; tanda titik, koma, titik koma, titik dua,

hubung, pisah, elipsi, tanya, seru, kurung, kurung siku, garis miring, dan petik tunggal.

2.* Bahasa In#&nes%a Ragam Ilm%ah

2.*.1 Pengert%an #an "arakter%st%k Bahasa Ragam Ilm%ah

Bahasa Indoneisa ragam ilmiah merupakan salah satu ragam bahasa Indonesia yang

digunakan dalam pertemuan dan penulisan karya ilmiah. Bahasa Indonesia bersi(at

cendekia artinya bahasa Indonesia mampu digunakan secara tepat untuk mengungkapkan

hasil berpikir logis. Bahasa Indonesia ragam ilmiah mempunyai si(at bertolak dari

gagasan.

2.*.2 %r% Ragam Bahasa Ilm%ah

>irinya yaitu ; struktur kalimat jelas dan bermakna lugas serta struktur 'acana

 bersi(at (ormal, mengacu pada standar kon?ensi naskah.

2.*.3 Ragam Bahasa P%#at& Ilm%ah 'Presentas% Ilm%ah)

)emiliki beberapa jenis, antara lain ; presentasi makalah ilmiah, skripsi, tesis, disertasi,

dan pidato pengukuhan guru besar.

2.*.* Ragam Ilm%ah #alam Menul%s Aka#em%k 

)enggunakan bahasa Indonesia ragam ilmiah dalam menulis dan presentasi ilmiah

 berarti meman(aatkan potensi bahasa Indonesia untuk memaparkan (akta, konsep, prinsip,

Page 7: tgas akhir bindo

7/23/2019 tgas akhir bindo

http://slidepdf.com/reader/full/tgas-akhir-bindo 7/15

16

teori atau gabungan dari keempat hal tersebut, serta hasil penelitian secara tertulis dan

lisan.

2.+ Pem%l%han #an Penggunaan "ata

Dalam proses pemilihan dan penggunaan kata, hal yang perlu dierhatikan adalah kaidah

makna. Kaidah makna tersebut terdiri dari;

a. Kata yang Denotati( dan Kata yang Konotati( = Denotasi adalah konsep dasar yang

didukung oleh suatu kata, sedangkan konotasi adalah nilai rasa atau gambaran tambahan

yang ada di samping denotasi.

 b. Kata yang Bersinonim dan Kata yang )irip = Sinonim adalah kata yang maknanya

sama atau mirip dengan kata lain, sedangkan kata mirip adalah kata*kata yang tampak 

mirip dari segi bentuknya atau kata*kata yang mirip dari segi maknanya.c. +omo(on dan +omogra( =+omo(on ialah kata*kata yang sama la(alnya, tetapi berbeda

ejaannya. )isalnya, kata bang dan bank. +omogra( ialah kata*kata yang sama ejaannya,

tetapi berbeda la(alnya. )isalnya, kata teras.

d. Kata mum dan Kata Khusus =Kata*kata umum termasuk kata yang mempunyai

hubungan luas, sedangkan kata*kata khusus mempunyai hubungan sempit, terbatas,

 bahakan khusus atau unik.

e. Kata 5opuler dan Kata Kajian = Kata populer adalah kata yang populer atau terkenal di

kalangan masyarakat atau kata*kata yang banyak digunakan pada berbagai kesempatan

dalam komunikasi. Kata kajian ialah kata*kata yang digunakan secara terbatas pada

kesempatan*kesempatan tertentu berupa kata*kata atau istilah yang digunakan oleh

golongan ilmuan dalam pembicaraan tulisan*tulisan ilmiah.

(. Kata Baku dan Kata !idak Baku = Kata*kata baku yaitu kata*kata yang telah resmi dan

standar dalam penggunaannya. Kata*kata tidak baku yaitu kata*kata yang belum

 berterima secara resmi atau kata*kata yang tidak menuruti kaidah*kaidah yang berlaku

dalam bahasa Indonesia.

g. Kata )uba6ir = Kata )uba6ir adalah kata*kata bersinonim atau kata*kata yang sama

maknanya dan digunakan bersama*sama sekaligus sehingga menjadi muba6ir, yaitu

menjadi berlebih*lebihan.

2., Pementukan #an Perluasan "al%mat

2.,.1 Pengert%an "al%mat

Page 8: tgas akhir bindo

7/23/2019 tgas akhir bindo

http://slidepdf.com/reader/full/tgas-akhir-bindo 8/15

16

Kalimat sebagai satuan bahasa yang lebih besar daripada kata atau (rasa merupakan

rangkaian kata yang menyatakan pikran tertentu yang secara relati( dapat berdiri sendiri,

dan intonasinya menunjukkan batas antara sesamanya, itulah yang disebut kalimat.

2.,.2 Bag%anBag%an "al%mat

a. Subjek dan 5redikat E subjek sebagai inti pembicaraan barulah menyatakan pikiran jika

dijelaskan oleh predikat.

 b. 7bjek, 5elengkap dan Keterangan E objek dan keterangan adalah dua bagian kalimat

yang sering muncul dalam kalimat untuk melengkapi predikat, pelengkap adalah unsur 

kalimat yang ber(ungsi melengkapi in(ormasimengkhususkan objekmelengkapi struktur 

kalimat.

2.,.3 "al%mat Tunggal

)erupakan kalimat yag hanya menyatakan satu pokok pembicaraan yang dinyatakan

 pada subjek %S& kalimat.

2.,.* "al%mat Majemuk etara

)erupakan kalimat majemuk yang terbentuk dari penggabungan beberapa kalimat

tunggal yang setara kedudukannya dan menyatakan peristi'a*peristi'a yang terjadi secara

 berturut*turut atau dalam 'aktu yang bersamaan.

 2.,.+ "al%mat Majemuk Bert%ngkat

)erupakan kalimat majemuk yang terbentuk dari sebuah kalimat tunggal yang salah

satu bagiannya mengalami perluasan atau penggantian dengan kalimat lain.

2.- "al%mat E(ekt%( 

2.-.1 "e/a#uan Bag%an "al%mat

Kata*kata yang dipakai untuk membentuk kalimat harus ditempatkan pada posisi yang

tepat dalam struktur kalimat agar jelas (ungsinya masing*masing.

2.-.2 "el&g%san

/da dua hal yang perlu diperhatikan dalam pembentukan kalimat yang logis, yaitu ;

 pemahaman makna kata secara cermat dan penempatan kata secara tepat dalam struktur 

kalimat.

2.-.3 Pemusatan Perhat%an

a. 5enempatan Bagian yang Ditonjolkan pada 5osisi /'al Kalimat, bagian kalimat yang

ditonjolkan dalam bahasa tulis biasanya ditempatkan pada posisi a'al kalimat.

Page 9: tgas akhir bindo

7/23/2019 tgas akhir bindo

http://slidepdf.com/reader/full/tgas-akhir-bindo 9/15

16

 b. 5engulangan Kata, pengulangan kata tertentu dapat memperjelas maksud penulis.

c. 5enggunaan 5artikel, pemusatan perhatian dapat juga diarahkan dengan menggunakan

 partikel*partilek lah, *kah, dan Cpun.

2.-.* "ehematan Penggunaan "ata

5rinsip kehematan penggunaan kata adalah menggunakan kata sehemat mungkin dengan

makna yang padat %lengkap&.

2. Pementukan Paragra( 

2..1 Pengert%an Paragra( 

5aragra( adalah satu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan lebih luas daripada kalimat.

Sebuah paragra( terdiri atas beberapa kalimat.

a. Tujuan Pementukan Paragra( !ujuan pembentukan paragra( yaitu memudahkan pengertian dan pemahaman dengan

cara menyekat*nyekat ide pokok yang satu dari ide pokok yang lain berdasarkan keharusan

untuk mengungkap satu ide pokok saja pada setiap paragra(, serta memudahkan pembaca

mengikuti uraian penulis secara sistematis dari ide yang satu ke ide yang lain sehingga

 pemusatan perhatian dapat dilakukan terhadap setiap ide yang diungkapkan dalam karya

tulis tersebut.

. 4en%sjen%s Paragra( 

a. Berdasarkan (ungsinya dalam karangan, paragra( dibagi tiga jenis ; 5aragra( 5embuka,

5aragra( 5enghubung, dan 5aragra( 5enutup.

 b. Berdasarkan posisi kalimat utama ; 5aragra( Dedukti(, 5aragra( Indukti(, 5aragra( 

Dedukti(*Indukti(, dan 5aragra( 5enuh Kalimat tama.

c. Berdasarkan si(at isinya ; 5aragra( Narati(, 5aragra( Deskripti(, 5aragra( 8kspositoris,

5aragra( /rgumentati(, dan 5aragra( 5ersuasi(.

2..2 "al%mat Utama #an "al%mat Penjelas 

Ide pokok dituangkan dalam kalimat utama dan ide*ide penjelas atau perincian

dituangkan dalam kalimat*kalimat penjelas.

2..3 truktur Paragra(  

Sebuah kalimat utama atau kalimat topik dan beberapa kalimat penjelas. kuran

 panjang pendek sebuah paragra( tidak dapat ditentukan secara mutlak. :ang terpenting

salah satu dari kalimat itu harus mengandung satu ide pokok dan kalimat lainnya harus

mendukung ide pokok tersebut.

2..* 5arats5arat Pementukan Paragra( 

5aragra( yang baik dan e(ekti( harus memenuhi dua syarat yaitu ; kesatuan pikiran

dan kepaduan atau koherensi.

2.6 Pengemangan Paragra( 

Page 10: tgas akhir bindo

7/23/2019 tgas akhir bindo

http://slidepdf.com/reader/full/tgas-akhir-bindo 10/15

16

2.6.1 ara Penem/atan P%k%ran Utama

5enempatan pikiran utama yaitu ditempatkan pada; paragra( utama pada a'al

 paragra(, pikiran utama pada akhir paragra(, pikiran utama pada a'al dan akhir paragra(,

dan paragra( dengan pikiran utama tersirat.

2.6.2 Pengurutan "al%mat Utama #an "al%mat Penjelas5engurutannya yaitu ; urutan logis, urutan kronologis, serta urutan klimaks dan

antiklimaks.

2.6.3 Pengemangan Paragra( 

5engembangannya  antara lain ; pengembangan dengan hal*hal yang khusus, teknik 

klasi(ikasi, alasan*alasan, perbandingan, contoh*contoh, de(inisi luas, dan campuran.

2.17 Pen5aj%an L%san 'Presentas% Ilm%ah)

2.17.1 Presentas% Ilm%ah

a. 5engertian dan Kiat 5resentasi Ilmiah, penyajian bahan ilmiah oleh seseorang di suatu(orum dalam interaksi ?erbal ilmiah. Sedangkan kiat presentasi ilmiah yaitu menarik 

minat dan perhatian pesertaE mengarahkan perhatian pesertaE mempertahankan minat

dan perhatian peserta dan menjaga etika.

 b. !ata >ara dan 8tika 5resentasi Ilmiah, yaitu penyaji perlu memberi in(ormasi kepada

 peserta secara memadaiE penyaji menyajikan bahan dalam 'aktu yang tersedia, serta

 penyaji menaati etika.

c. 5enyiapan Bahan 5resentasi Ilmiah, menentukan butir*butir terpenting bahan yang

dibahas, atur butir*butir tersebut agar alur penyajian runtut dan runut, kerangka pikir 

 perlu diungkapkan dan disajikan dalam bentuk diagram, dan lain*lain.

d. )elaksanakan 5resentasi Ilmiah, berlaku prinsip*prinsip komunikasi. Beberapa prinsip

komunikasi berikut dapat dipertimbangkan oleh penyaji seperti mengurangi gangguan

komunikasi secara antisipati( dan memaksimalkan e(ekti?itas dalam proses presentasi.

2.17.2 Ber/%#at&

a. 5engertian Berpidato, adalah kegiatan menyampaikan gagasan secara lisan dengan

menggunakan penalaran yang tepat serta meman(aatkan aspek*aspek nonkebahasaan

yang dapat mendukung e(ekti?itas dan e(isiensi pengungkapan gagasan kepada orang

 banyak dalam suatu acara tertentu.

 b. Kriteria Berpidato yang Baik, yaitu isinya sesuai dengan kegiatan yang sedang

 berlangsungE isinya menggugah dan berman(aat bagi pendengarE isi tidak menimbulkan

 pertentangan saraE dll.

c. !ata >ara dan 8tika Berpidato, merujuk kepada langkah*langkah dan urutan untuk 

memulai, mengembangkan, dan mengakhiri pidato. Sedangkan etika berpidato merujuk 

kepada nilai*nilai kepatutan yang perlu diperhatikan dan dijunjung ketika seseorang

 berpidato.

Page 11: tgas akhir bindo

7/23/2019 tgas akhir bindo

http://slidepdf.com/reader/full/tgas-akhir-bindo 11/15

16

d. )enulis Naskah 5idato, hakikat menulis naskah pidato adalah menuangkan gagasan ke

dalam bentuk bahasa tulis yang siap dilisankan melalui kegiatan berpidato.

e. )enyampaikan 5idato, bukan sekedar membacakan naskah pidato di depan hadirin,

melainkan perlu juga menghidupkan dan menghangatkan suasana, berman(aat, serta

dapat memperjelas isi dalam naskah pidato.

2.11 "arangan Ilm%ah! Ilm%ah P&/uler! #an N&n%lm%ah

2.11.1 "arangan %lm%ah

a. 5engertian, karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan (akta

umum yang sesuai dengan tata cara ilmiah.

 b. Fakta dan 5enilaian, (akta adalah apa yang ada, yang dapat dilihat, disaksikan atau

dirasakan. /dapun penilaian menyatakan kesimpulan, pertimbangan, pendapat, atau

keyakinan seseorang tentang (akta itu.c. 8?idensi dan 5enilaian, apabila (akta*(akta yang ada itu dihubung*hubungkan satu sama

lain dengan metode tertentu, dalam usaha untuk membuktikan adanya sesuatu, disebut

e?idensi.

d. 5enalaran

* 5entingnya 5enalaran, untuk merangkai (akta*(akta pernyataan yang masuk akal,

diperlukan penalaran %reasoning & yang logis. 5enalaran sangat diperlukan dalam

 penyusunan karya ilmiah.

* 5roses 5enalaran, yakni metode induksi, deduksi, dan dialektika

* )etode Induksi, metode ini berangkat dari (enomena*(enomena khusus untuk sampai

kepada kesimpulan umum. )etode induksi terbagi atas generalisasi, analogi, dan

hubungan sosial.

* )etode Deduksi, metode ini terbagi atas silogisme dan entimen.

e. >iri*ciri Karangan Ilmiah ; menyajikan (akta objekti( secara sistematisE menggunakan

 bahasa ilmiahE karangan ilmiah tidak emoti(E dll.

(. enis*jenis Karangan Ilmiah ; makalah, laporan penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi.

2.11.2 "arangan Ilm%ah P&/uler

a. 5engertian ; menyajikan (akta pribadi dengan teknik sederhana dan bahasa sederhana.

 b. >iri*ciri ; menyajikan (akta pribadi yang disimpulkan subjekti(E selalu mementingkan

diri penulisE dll.

c. Bentuk ; artikel, editorial, opini, tips, dan resensi buku.

2.11.3 "arangan N&n%lm%ah

a. 5engertian ; karangan menyajikan (akta pribadi dan tidak melalui suatu prosedur 

 penelitian.

 b. >iri*ciri ; gaya bahasa konotati( dan populerE tidak memuat hipotesisE bersi(at

imajinati(E situasi didramatisariE bersi(at persuati(E dll.

c. Bentuk ; no?el, cerpen, drama, roman, dan dongeng yang penulisannya tidak 

 prosedural.

Page 12: tgas akhir bindo

7/23/2019 tgas akhir bindo

http://slidepdf.com/reader/full/tgas-akhir-bindo 12/15

16

2.12 Peren0anaan "ar5a Tul%s

2.12.1 T&/%k "arangan

a. )emilih !opik , !opik menarik perhatian penulis, !opik dikenaldiketahui dengan

 baik, Bahanya dapat diperoleh, dan !opik dibatasi ruang lingkupnya.

 b. 5embatasan !opik ; mengambil sebuah topik yang umum dan luas selanjutnya

memecahkannya menjadi bagian*bagian yang semakin terbatas.

2.12.2 4u#ul "arangan

udul harus rele?an, judul harus pro?okati(, judul harus singkat, judul harus sejelas

mungkin, judul harus dibatasi sedemikian rupa agar terdapt kesesuaian dengan isi karanga,

dan judul karangan hendaknya menunjukkan kepada pembaca hakikat pokok persoalanyang dikemukakan dalam karangan.

2.13 Peren0anaan "arangan 'Pen5usunan "erangka "arangan)

2.13. 1 Man(aat "erangka "arangan

)an(aatnya yaitu menyusun karangan secara teratur, memunahkan penulis

menciptakan klimaks yang berbeda*beda, menghindari pengulangan sebuah topik secara

 berulang*ulang, memudahkan penulis untuk mencari materi pembantu.

2.13.2 Pen5usunan "erangka "arangan5enyusunannya adalah sebagai berikut ; umuskan tema yang jelas berdasarkan suatu

topik dan tujuan yang akan dicapai melalui topok tersebut, <akukan in?entarisasi topik*

topik ba'ahan yang dianggap rincian dari tesis , <akukan e?aluasi terhadap suatu topik 

yang telah tercatat pada langkah kedua tersebut, !entukan pola susunan yang paling cocok 

untuk mengurutkan semuan rincian dari tesis atau pengungkapan maksud yang telah

ditentukan.

2.13.3 Pen5usunan "al%mat Tes%s

Kalimat tesis adalah rumusan singkat yang berisi gagasan sentral sebuah karangan.

Karangan tesis tersebut diperlukan dalam pnyusunan kerangka karangan untuk memandu

 penulis mengorganisasikan idenya.

2.13.* P&la usunan "erangka "arangan

5olanya yaitu ; rutan 'aktu, urutan ruang, topik yang ada, urutan kimaks dan anti

klimaks, urutan kausal, urutan pemecahan masalah, urutan umum*khusus, urutan

(amiliritas, urutan akeptabilitas.

2.13.+ Bentuk "erangka "arangan

Page 13: tgas akhir bindo

7/23/2019 tgas akhir bindo

http://slidepdf.com/reader/full/tgas-akhir-bindo 13/15

16

Bentuknya  dapat dibedakan atas kerangka kalimat yaitu menggunakan kalimat

deklarati( yang lengkap untuk merumuskan setiap topik, subtopik, maupun sub*subtopik.

dan kerangka topik yaitu berisi subtopik yang berupa (rasa, bukan kalimat lengkap.

2.13., "erangka "arangan "aj%an

Kerangkanya dapat disusun dengan menggunakan simbol*simbol dan tipogra(i yang

konsisten bagi tingkat yang sederajat. !erdapat berbagai model penyajian kerangka

karangan kajian, antara lain ; kerangka sistem lekuk, dengan angka roma'i, huru( kapital,

dan angka arabE dan kerangka sistem lurus, angka roma'i, dan angka desimal.

2.1* Pegut%/an! atatan "ak%! Rujukan! #an Da(tar Pustaka

2.1*.1 4en%s "ut%/an

enis*jenis kutipan dibedakan atas dua yaitu kutipan langsung yaitu kutipan yang

diambil secara lengkap kata demi kata, kalimat demi kalimat, sesuai dengan teks aslinya.

Dan kutipan tidak langsung yaitu pinjaman pendapat dari seseorang pengarang atau

 penulis berupa inti sari atau ikhtisar dari pendapat tersebut.

2.1*.2 atatan "ak%

>atatan kaki  dibuat untuk menyusun pembuktian, menyatakan utang budi,

menyampaikan keterangan tambahan, dan merujuk bagian lain dari teks.

-& 5rinsip membuat catatan kaki yaitu hubungan catatan kaki dengan teks, nomor urut

 penunjukan.

"& !eknik penyusunan catatan kakia. arak antara baris terakhir dari catatan kaki dengan batas margin ba'ah 3 spasi.

 b. Sesudah baris terakhir dari teks, dalam jarak 3 spasi harus dibuat sebuah garis

 pembatas teks uraian dengan catatan kaki mulai margin kiri sepanjang -0 ketukan

c. Dalam jarak "spasi dari garis pembatas, diketik nomor urut penunjukan dengan

 jarak 0*1 ketukan dari margin kiri.

d. Dalam jarak setengah spasi ke ba'ah mulai diketik baris pertama catatan kaki.

e. arak antara baris pada catatan kaki menggunakan spasi rapat, sedangkan jarak 

antara catatan kaki pada halaman yang sama %kalau ada& " spasi.

(. Baris kedua pada catatan kaki selalu dimulai dari margin kiri.3& >ara )embuat >atatan Kaki

a. Nama pengarang ditulis lengkap, tidak dibalik susunannya.

 b. /ntara nama pengarang dn judul buku di antarai tanda koma %,& antar judul buku

dan data publikasi tidak ada titik atau koma.

c. !empat dan tahun terbit ditetapkan dalam tanda kurungE penerbit tidak perlu dican

tumkan.

2.1*. 3 Rujukan

ujukan adalah sumber tempat pengambilan kutipan yang ditempatkan di depan atau

di belakang kutipan. nsurnya mencakup nama pengarang, tahun terbit, dan halaman yang

dikutip dari sumbernya.

Page 14: tgas akhir bindo

7/23/2019 tgas akhir bindo

http://slidepdf.com/reader/full/tgas-akhir-bindo 14/15

16

2.1*.* Da(tar Pustaka

Fungsi da(tar pustaka ada dua yaitu memberikan deskripsi yang penting tentang buku,

majalah, harian secara keseluruhan dan sebagai pelengkap dari sebuah catatan kaki. >ara

membuat da(tar pustaka bergantung pada si(at bahan re(ernsi. !etapi tetap mencantumkan,

yaitu nama penulis yang dibalik susunannya, judul, dan data publikasi.

BAB III

PENUTUP

A. "es%m/ulan

Dari pembahasan dapat disimpulkan bah'a;

-. 5enggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar ditentukan oleh penggunaan bahasa,

kecermatan penulisan unsur serapan, singkatan, dan ketetapan penggunaan tanda baca.

Bahasa Indonesia, sebagaimana bahasa pada umumnya, digunakan untuk tujuan tertentu

dan konteks tertentu, ini akan menentukan ragam bahasa Indonesia yang harus digunakan.

Dalam penulisan resmi, terutama karya ilmiah, pilihan kata yang tepat sangat menentukan

kualitas pembicaraan dan tulisan.

". Bahasa Indonesia terdiri atas bahasa Ilmiah, bahasa Sehari*hari, bahasa urnalistik, dan

Bahasa sastra yang mengandung unsur estetika.

3. Kalimat yang e(ekti( ditandai oleh adanya kepaduan unsur kalimat, kelogisan hubungan

antarbagian kalimat, pemusatan perhatian pada bagian*bagian tertentu, dan kehematan

 penggunaan kata. Kalimat*kalimat yang telah dibuat dan disusun secara e(ekti( perlu

Page 15: tgas akhir bindo

7/23/2019 tgas akhir bindo

http://slidepdf.com/reader/full/tgas-akhir-bindo 15/15

16

dihimpun dan dipadukan satu sama lain untuk membentuk satuan yang lebih besar, yaitu

 paragra(.

4. Dalam perencanaan karya tulis, harus dapat membedakan antara topik dan judul. !opik 

merupakan halpembahasanlandasan penulisan. !opik bersi(at umum dan belum

menggambarkan sudut pandang penulis. Sedangkan judul adalah kepala karangantulisan.

0. >iri*ciri yang membedakan antara karangan ilmiah, ilmiah populer, dan nonilmiah

adalah pada pemakaian bahasa, struktur, dan kodi(ikasi karangan.

$. 5enulisan bahasa Indonesia juga harus memperhatikan, Kutipan, catatan kaki,rujukan

dan da(tar pustaka.

B. aran

Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan

dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena

terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau re(erensi yang ada hubungannya

dengan makalah ini. 5enulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi

memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah

ini dan dan penulisan makalah di kesempatan C kesempatan berikutnya. Semoga makalah

ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.