tindak tutur ekspresif wacana narasi siswa kelas … filetindak tutur ekspresif wacana narasi siswa...

14
TINDAK TUTUR EKSPRESIF WACANA NARASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KARTASURA BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI Naskah Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Bahasa Indonesia. Oleh: FEBRYANTI TITIS UTAMI A310120264 PROGRAM STUDI BAHASA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

Upload: duongtuyen

Post on 01-May-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

TINDAK TUTUR EKSPRESIF WACANA NARASI SISWA KELAS VII SMP

NEGERI 2 KARTASURA BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI

Naskah Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada

Program Studi Bahasa Indonesia.

Oleh:

FEBRYANTI TITIS UTAMI

A310120264

PROGRAM STUDI BAHASA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2016

1

TINDAK TUTUR EKSPRESIF WACANA NARASI SISWA KELAS VII

SMP NEGERI 2 KARTASURA BERDASARKAN PENGALAMAN

PRIBADI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

ABSTRAK

Penelitian ini memiliki dua tujuan. 1) Mendeskripsikan bentuk tindak tutur

ekspresif dalam wacana narasi yang ditulis oleh siswa kelas VII SMPN 2 Kartasura.

2) Mendeskripsikan maksud tindak tutur ekspresif dalam wacana narasi yang ditulis

oleh siswa kelas VII SMPN 2 Kartasura. Metode penelitian yang digunakan ialah

Metode Agih dengan teknik dasar BUL. Hasil penelitian yang terdapat pada

karangan siswa kelas VII SMPN 2 Kartasura telah terkumpul sebanyak 25 tugas

siswa. Berdasarkan hasil analisis dari data yang ada, ditemukan beberapa macam

ekspresi. Ekspresi yang digunakan pada karangan siswa yaitu berupa ekspresi sedih,

ekspresi bahagia, kesulitan dan ekspresi kecewa. Penelitian menemukan 18 ekspresi

senang, 5 ekspresi sedih, 1 ekspresi kesulitan dan 1 ekspresi kecewa.

Kata kunci : tindak tutur, ekspresif, narasi

ABSTRACT

This research has two aims, 1) Describe the form of expressive speech act in

the narrative discourse written by students of seventh grade of SMPN 2 Kartasura

and 2) Describe the meaning of expressive speech act written by students of seventh

grade of SMPN 2 Kartasura. The method of this research is Agih Method by using

BUL basic technique. The results of the study stated in 25 seventh grade of SMPN 2

Kartasura student’s written story, which have been submitted. Based on the data

analysis, there are several kinds of expressions. Those expressions are sad, happy,

difficult, regret. This research found 18 happy expressions, five sad expression, 1

difficult expression and 1 regret expression.

Keywords: speech acts, expressive, narrative

1. PENDAHULUAN

Penelitian selalu berawal dari suatu fenomena. Fenomena tersebut bisa

berupa fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari hari maupun fenomena

yang sedang menjadi sorotan publik. Fenomena yang akan diteliti oleh seorang

2

peneliti harus disesuaikan dengan jenis penelitian. Misalnya penelitian kualitatif,

jenis penelitian tersebut umumnya mengambil data yang berupa kata, frasa,

klausa, kalimat maupun pernyataan. Data yang diangkat menjadi objek penelitian

biasanya merupakan fenomena yang ditemukan oleh peneliti. Penelitian ini

merupakan penelitian yang berhubungan dengan fenomena penggunaan tindak

tutur ekspreif.

Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang terpenting dalam

kehidupan manusia. Melalui bahasa manusia dapat berkomunikasi dengan

mudah, bertukar pikiran, serta gagasan. Bahasa juga merupakan alat yang dapat

digunakan untuk mengenal dunia. Seseorang dapat diketahui dari mana ia berasal

melalui bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik bahasa tulis

maupun bahasa lisan. Komunikasi dapat dilakukan oleh manusia melalui bahasa.

Bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua

sarana, yaitu bahasa tulis dan bahasa lisan. Bahasa lisan atau bahasa tulis salah

satu fungsinya adalah untuk berkomunikasi. Bahasa tulis dapat diartikan

hubungan tidak langsung, sedangkan bahasa lisan dapat diartikan hubungan

langsung. Bahasa juga merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengenal

dunia. Seseorang dapat diketahui dari mana ia berasal melalui bahasa yang

digunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik bahasa tulis maupun bahasa lisan.

Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat komunikasi. Secara verbal

maupun dalam bentuk tulisan. Dalam konteks tersebut, bahasa bisa menunjukan

strata sosial si pemakaiannya. Setiap berkomunikasi dan berinteraksi bahasa

menduduki peranan yang sangat penting, karena dengan penggunaaan bahasa

yang baik dan jelas maka orang yang diajak berkomunikasi juga akan memahami

apa yang ingin kita sampaikan. Penggunaan bahasa yang baik juga didukung oleh

penyusunan kata atau kalimat yang runtut. Oleh karena itu, penyusunan kalimat

yang tepat sangat berpengaruh terhadap apa yang diungkapkan ketika kita

berkomunikasi.

Selain digunakan untuk berkomunikasi secara lisan kalimat juga digunakan

untuk berkomunikasi secara tulis. Komunikasi secara lisan sudah sering

dilakukan oleh setiap manusia dalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi tulis

3

pun juga sering digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi sehari hari.

Komunikasi tulis bisa dilakukan dengan beberapa media seperti media elektronik

maupun media tulis itu sendiri. Media elektronik yang digunakan bisa berupa

email, sms, Bbm dan sebagainya. Sedangkan media tulis yang digunakan bisa

berupa wacana narasi, diary , surat , baik surat pribadi maupun surat dinas.

Pragmatik merupakan cabang ilmu bahasa yang mempelajari struktur bahasa

secara eksternal, yaitu bagaimana suatu kebahasaan itu digunakan dalam

komunikasi. Dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah alat tutur untuk saling

berkomunikasi antara penutur dan mitra tutur. Dalam berkomunikasi antara

penutur dan mitra tutur terdapat tiga jenis tindak ujar, yaitu lokusi (melakukan

tindakan dalam mengatakan sesuatu), tindak ilokusi (melakukan tindakan dalam

mengatakan sesuatu), dan perlokusi (melakukan tindakan dengan mengatakan

sesuatu). Secara garis besar mengklasifikasikan mengenai tindakan ilokusi

menjadi lima jenis klasifikasi yaitu asertif, direktif, komisif, ekspresif, deklarasi.

Pada proses komunikasi terjadi peristiwa tutur dan tindak tutur. peristiwa

tutur terjadi dalam satu bentuk ujaran yang lebih melibatkan dua pihak antara

penutur dan lawan tutur dalam waktu dan tempat situasi tutur.tindak tutur adalah

tindak yang dilakukan dalam penyampaian atau menyebutkan suau maksud oleh

penutur. Tindak tutur merupakan sebuah gejala individu yang bersifat psikologis

dan ditentukan oleh kemampuan bahasa si penutur dalam situasi tertentu. Tindak

tutur dapat dilihat dari segi makna tindakan berbentuk kalimat dan dapat

dipahami secara jelas tuturan penutur kepada petutur. Bahasa yang dituturkan

oleh penutur tidak hanya bermakna menginformasikan, tetapi terdapatnya suatu

makna tindakan yang diinginkan di penutur. Dalam menggambarkan perasaan

maupun keadaan, penutur menuturkan sebuah tuturan dan menyampaikan

maksud tuturanya lewat ekspresi penyampaianya. Tindak tutur ekspresif yang

ditemukan dalam wacana narasi yang ditulis oleh siswa di SMP Negeri 2

Kartasura. Ketika mereka diberi tugas untuk menulis wacana narasi, hasil yang

ditemukan dari tulisan siswa menunjukkan adanya berbagai macam ekspresi yang

bervariasi. Berbagai macam ekspresi yang digunakan dalam wacana narasi yaitu

ekspresi senang, ekspresi sedih,terharu, marah . Hal tersebut membuat peneliti

4

ingin mengetahui ekspresi apa saja yang digunakan siswa dalam wacana narasi

yang ditulisnya .

Sehubungan dengan paparan di atas, penelitian ini akan membahas tentang

tindak tutur ekspresif wacana narasi yang di tulis oleh siswa kelas VII SMP

Negeri 2 Kartasura. Ekspresi apa saja yang digunakan dalam wacana narasi

tersebut. Oleh karena itu tindak tutur tersebut perlu dikaji secara mendalam.

Penjelasan lebih lanjut tentang tindak tutur ekspresif dalam wacana narasi yang

ditulis oleh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Kartasura akan dibahas dalam

penelitian ini.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini berjenis kualitatif. Tempat penelitian dilakukan di SMP Negeri

2 Kartasura. Data dalam penelitian ini adalah berupa karangan narasi siswa

berupa pengalaman pribadi Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas

VII SMP N 2 Kartasura yang berupa pengalaman pribadi siswa.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode simak

dengan teknik simak, pustaka, dan catat. Tekhnik simak digunakan untuk

memperoleh data yang dilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa. Teknik

pustaka digunakan karena sumber, sumber data yang berupa tulisan. Teknik catat

digunakan dalam penelitian ini karena data yang dianalisis merupakan data

tertulis yang berupa karangan siswa. Teknik catat dalam penelitian ini merupakan

teknik lanjutan dari teknik simak yaitu mencatat beberapa bentuk yang relevan

bagi penelitinya dari penggunaan bahasa secara tertulis (Mahsun,2011 :91-92).

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode agih dengan

teknik dasar BUL (teknik bagi unsur langsung).

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian tentang analisis tindak tutur ekspresif pada karangan siswa kelas

VII SMP N 2 Kartasura telah dilakukan pengumpulan data yang berupa karangan

siswa berjumlah 25. Berdasarkan jumlah data yang telah terkumpul tersebut

ditemukan berbagai macam ekspresi yang digunakan dalam wacani narasi siswa.

3

5

a. Bentuk tindak tutur ekspresif dalam wacana narasi yang di tulis oleh siswa

kelas VII SMP Negeri 2 Kartasura.

1) Bentuk ekspresif senang

a) Pada hari itu aku bangun dan melaksanakan sholat subuh, setelah

itu aku tidur dan bangun lagi pukul 10.30 . aku melihat jam

akhirnya sudah siang lalu aku berdiri dan mandi dan ganti baju.

Aku pergi kerumah temanku kita berkeliling kampung naik

motor. (Kra 8 prg 1 kelas VII SMP)

Pada kalimat 5 terdapat bentuk ekspresif. Kata kita berkeliling

kampung naik motor menunjukkan suatu tindak ekspresif dengan

perwujudan tingkah kesenangan kebahagiaan karena aku dan

temanku jalan-jalan berkeliling naik motor.

b) Setelah magrib aku bermain kerumah teman karena ingin

bersepeda bersama-sama tetapi kami berangkat menunggu setelah

isya’. Setelah semuanya siap berangkat bersepeda ke kopassus

bersama sama beramai-ramai. (Kra 11 prg 1 kelas VII SMP)

Pada kalimat 6 terdapat bentuk ekspresif. Kata Bersepeda ke

kopassus bersama-sama berramai-ramai menunjukkan suatu

tindak ekspresif dengan perwujudan tingkah kesenangan

kebahagiaan karena pergi ramai-ramai bersama teman-temanya

menunjukkan kebahagiaan kebersamaanya.

c) Hari ini aku senang, papaku pulang kerumah setelah seminggu

tidak pulang, aku mengajak papaku jala-jalan aku senang sekali.

(Kra 1 prg 1 kelas VII SMP)

Pada kalimat di atas terdapat bentuk ekspresif. Kata senang

menunjukkan suatu tindak ekspresif dengan perwujudan tingkah

bahagia akan suatu keadaan. Salah satu macam tindak tutur, yaitu

tindak tutur ekspresif yang diklasifikasikan yaitu ekpresi bahagia.

6

2) Bentuk ekspresif kesengsaraan

Hari ini aku bangun kesiangan, sehingga tidak bisa ikut upacara

bendera hari senin, akhirnya sampai sekolahan dihukum. (Kra 3

prg 1 kelas VII SMP)

Pada kalimat diatas terdapat bentuk ekspresif. Kata dihukum

menunjukkan suatu tindak ekspresif dengan perwujudan tingkah

kesengsaraan karena bangun kesiangan sehingga tidak bisa

mengikuti upacara bendera. Sehingga sampai sekolahan menerima

hukuman.

3) Bentuk ekspresif sedih

Hari ini aku sedih karena waktu pukul 15.00 saudaraku

tertabrak mobil pick up, saat ingin membeli susu bubuk untuk

adiknya. (Kra 6 prg 1 kelas VII SMP)

Pada kalimat diatas terdapat bentuk ekspresif. Kata hari ini aku

sedih menunjukkan suatu tindak ekspresif dengan perwujudan

sedih karena sedang terkena musibah yaitu kecelakaan saudaranya

tertabrak mobil pick up.

4) Bentuk ekspresif kekecewaan

Aku berangkat sekolah pukul 06.45 sampai di sekolah aku melihat

petugas upacara sedang berlatih untuk upacara bendera , setelah

itu aku langsung ke atas menaruh tasku setelah itu bel berbunyi

semua turun untuk melaksanakan upacara bendera. (Kra 18 prg 1

kelas VII SMP)

Pada kalimat diatas terdapat bentuk ekspresif. Kata melihat

petugas upacara menunjukkan suatu tindak ekspresif dengan

perwujudan kekecewaan, karena siswa yang menulis narasi ini dari

konteks yang dibaca berisi kekecewaan dengan tidak terpilihnya

siswa tersebut menjadi petugas upacara bendera.

7

b. Maksud Tindak Tutur Ekspresif Dalam Wacana Narasi

Tindak tutur ekspresif adalah tindak tutur yang diujarkan penutur

dimaksudkan sebagai evaluasi tentang hal yang disebutkan di dalam tuturan

itu. Yang termasuk jenis tindak tutur ini adalah tuturan-tuturan memuji,

mengucapkan terima kasih, mengkritik, mengeluh, menyalahkan,

mengucapkan selamat, menyanjung, dan lain sebagainya. (Prayitno,

2010:83)

(Data 1)

Hari ini aku senang, papaku pulang kerumah setelah seminggu tidak

pulang, aku mengajak papaku jalan-jalan aku senang sekali.

Pada kalimat (1) kata senang menunjukkan suatu tindak ekspresif

dengan perwujudan tingkah bahagia akan suatu keadaan yang dialaminya

menurut KBBI senang merupakan puas dan lega, tanpa rasa susah dan

kecewa.

(Data 2)

Film kartun kesukaanku doraemon judulnya, aku sangat menyukai

film ini.

Pada kalimat (2) kata senang menunjukkan suatu tindak ekspresif

dengan perwujudan tingkah bahagia akan suatu keadaan yang dialaminya

menurut KBBI senang merupakan puas dan lega, tanpa rasa susah dan

kecewa.

(Data 3)

Hari ini aku bangun kesiangan, sehingga tidak bisa ikut upacara

bendera hari senin, akhirnya sampai sekolahan dihukum.

8

Pada kalimat (3) kata dihukum menunjukkan suatu tindak ekspresif

dengan perwujudan tingkah sedih akan suatu keadaan yang dialaminya

menurut KBBI sedih merupakan menimbulkan rasa susah dan rasa pilu

dihati.

(Data 4)

Hari ini aku senang sekali,aku dan teman-temanku bersepeda di

Car free day, saat di Car free day ada teman-temanku SD

Pada kalimat (4) kata senang menunjukkan suatu tindak ekspresif

dengan perwujudan tingkah bahagia akan suatu keadaan yang dialaminya

menurut KBBI senang merupakan puas dan lega, tanpa rasa susah dan

kecewa.

(Data 5)

Hari ini aku merasa senang. Waktu bangun tidur aku ditemui teman-

temanku dan diajak beli burung dara setelah membeli burung aku

diajak membeli jagung untuk pakannya.

Pada kalimat (5) kata senang menunjukkan suatu tindak ekspresif

dengan perwujudan tingkah bahagia akan suatu keadaan yang dialaminya

menurut KBBI senang merupakan puas dan lega, tanpa rasa susah dan

kecewa.

(Data 6)

Hari ini aku sedih karena waktu pukul 15.00 saudaraku tertabrak

mobil pick up, saat ingin membeli susu bubuk untuk adiknya.

Pada kalimat (6) kata sedih menunjukkan suatu tindak ekspresif

dengan perwujudan tingkah sedih akan suatu keadaan yang dialaminya

9

menurut KBBI sedih merupakan menimbulkan rasa susah dan rasa pilu

dihati.

4. PENUTUP

Berdasarkan penelitian dengan melibatkan tugas siswa kelas VII yang berupa

karangan siswa khusunya terkait pengalaman pribadi yang tercantum pada SK

menulis di KD 4.1 telah ditemukan beberapa bentuk ekspresi yang digunakan

pada karangan siswa kelas VII SMP Negeri 2 Kartasura. Telah ditemukan Bentuk

tindak tutur ekspresif dalam wacana narasi yang di tulis oleh siswa kelas VII

SMP Negeri 2 Kartasura sebanyak dua puluh lima bentuk ekpresi yang terdapat

pada karangan siswa. Masing-masing bentuk memliki ekspresi yang berbeda-

beda.

Ekpresi yang digunakan pada karangan siswa yaitu berupa ekpresi sedih,

ekpresi bahagia, kesulitan dan juga ekpresi kecewa. Peneliti menemukan 18

ekpresi senang, ekspresi sedih 5 , ekpresi kesulitan 1 dan juga ekpresi kecewa 1.

PERSANTUNAN

Saya ucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Abdul Ngalim, M.Hum. selaku

dosen pembimbing skripsi yang selalu mendukung terlaksananya penelitian ini.

Ucapan terima kasih saya haturkan pula kepada Drs. Zainal Arifin, M.Hum. selaku

Ketua Program Pendidikan Bahasa Indonesia yang selalu mendukung pelaksanaan

penelitian ini. Selain itu saya ucapkan terima kasih pula kepada keluarga SMP

Negeri 2 Kartasura yang telah memberikan izin kepada saya terkait berlangsungnya

pengumpulan data dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Cummings, Louise. 2007. Pragmatik Sebuah Perspektif Multidisipliner. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

10

Elmita, Winda. Maret 2013. “Daya Pragmatik Tindak Tutur Guru dalam

Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Siswa Sekolah Menengah Pertama”

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 1 No. 2 Maret 2013;

Seri B 77-163, www.google.scholer.co.id, 1 Oktober 2015.

Justice, L. M., Mashburn, A., Pence, K. L., & Wiggins, A. (2008). Experimental

evaluation of a preschool language curriculum: Influence on children's

expressive language skills. Journal of Speech, Language, and Hearing

Research, 51(4), 983-1001. Retrieved from

http://search.proquest.com/docview/232333136?accountid=34598 Juzwik, M. M., & Sherry, M. B. (2007). Expressive language and the art of english

teaching: Theorizing the relationship between literature and oral narrative.

English Education, 39(3), 226-259. Retrieved from

http://search.proquest.com/docview/214370917?accountid=34598 LaSalle, K. (2012). The other 99% of the expressive conduct doctrine: The occupy

wall street movement and the importance of recognizing the contribution

of conduct to speech. Texas Journal on Civil Liberties & Civil Rights,

18(1), 1-46. Retrieved from

http://search.proquest.com/docview/1374553887?accountid=34598

Leech, Geofrrey. 2011. Prinsip-prinsip Pragmatik. Jakarta: Universitas Indonesia.

Manolitsi, M., & Botting, N. (2011). Language abilities in children with autism and

language impairment: Using narrative as a additional source of clinical

information. Child Language Teaching and Therapy, 27(1), 39-55.

doi:http://dx.doi.org/10.1177/0265659010369991

Rohmadi, Muhammad. 2010. Pragmatik: Teori dan Analisis. Surakarta: Yuma

Pustaka.

Singgih, et al. 2013. “Analisis Terjemahan Tindak Tutur Direktif Pada Novel The

Godfather dan Terjemahannya dalam Bahasa Indonesia”. Transling

journal: Translation and Linguistics, Vol.1, No 1 (January 2013) pp 1-20.

http://jurnal.pasca.ins.ac.id. Diakses tanggal 4 Nopember 2015.

Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta

Wacana University Press.

Ukrainetz, T. A., & Gillam, R. B. (2009). The expressive elaboration of imaginative

narratives by children with specific language impairment. Journal of

Speech, Language, and Hearing Research, 52(4), 883-98. Retrieved from

http://search.proquest.com/docview/232311682?accountid=34598

Wijana, I Dewa Putu. 2009. Analisis Wacana Pragmatik Kajian Teori dan Analisis.

Surakarta: Yuma Pustaka.

Yule, George. 2006. Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.