tinjauan hukum islam -...

111
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERJANJIAN NGUYANG DAN PELAKSANAANNYA DI DESA TLOGOREJO KECAMATAN TEGOWANU KABUPATEN GROBOGAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (SI) Dalam Ilmu Syariah Oleh: Siti Nur Cahyati 052311023 JURUSAN MUAMALAH FAKULTAS SYARIAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2010

Upload: vannhu

Post on 31-Jan-2018

225 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

TINJAUAN HUKUM ISLAM

TERHADAP PERJANJIAN NGUYANG DAN

PELAKSANAANNYA DI DESA TLOGOREJO KECAMATAN

TEGOWANU KABUPATEN GROBOGAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (SI)

Dalam Ilmu Syariah

Oleh: Siti Nur Cahyati

052311023

JURUSAN MUAMALAH

FAKULTAS SYARIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2010

Page 2: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

ii

Page 3: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

iii

Page 4: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

Deklarasi

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis

menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang

telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.

Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun

pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang

terdapat dalam referensi yang dijadikan sebagai bahan

rujukan.

Semarang, 11 Juni 2010 Deklarator Siti Nur Cahyati NIM: 052311023

iv

Page 5: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

ABSTRAK

Manusia merupakan makhluk sosial yang berarti dia tidak dapat hidup sendiri dan membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya masyarakat Desa Tlogorejo melaksanakan perjanjian nguyang. Perjanjian nguyang adalah perjanjian antara petani dengan penguyang, dimana petani meminjam uang kepada penguyang untuk menggarap sawah. Uang tersebut akan dibayar dengan padi dengan standar atau ukuran kwintalan, pada musim panen. Apabila padi tersebut tidak bisa diberikan pada waktu jatuh tempo (panen), maka petani akan memberikan padi pada musim panen berikutnya, dengan menambah 5% atau 10% padi. Dalam hal ini masyarakat Desa Tlogorejo beranggapan bahwa perjanjian nguyang itu termasuk utang piutang, ijon atau salam. Melihat fenomena ini penulis tertarik untuk menelitinya yang mengacu pada pokok masalahnya sebagai berikut: bagaimana pelaksanaan akad nguyang di Desa Tlogorejo Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan? bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap pelaksanaan akad nguyang di Desa Tlogorejo Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan?

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan akad nguyang di Desa Tlogorejo Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan dan untuk mengetahui pandangan hukum Islam terhadap pelaksanaan akad nguyang di Desa Tlogorejo Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan.

Jenis penelitian ini adalah lapangan (field research) dan metode pengumpulan datanya adalah dengan observasi, wawancara.

Hasil penelitian ini adalah perjanjian nguyang yang terjadi di Desa Tlogorejo Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan yaitu perjanjian antara petani dengan penguyang. Dalam perjanjian nguyang tersebut petani meminjam uang kepada penguyang untuk menggarap sawah, utang tersebut akan dibayar dengan padi dengan standar atau ukuran kwintalan pada musim panen. Dan apabila petani tidak bisa memberikan padi pada waktu jatuh tempo (panen), maka padi tersebut diberikan pada panen berikutnya dengan menambah 5% atau 10% padi. Perjanjian nguyang tersebut memang pada awal ucapannya adalah meminjam uang, tetapi setelah melalui proses ternyata utang uang tersebut tidak dibayar dengan uang, melainkan dibayar dengan padi dengan standar atau ukuran kwintalan, dan harga sesuai dengan uang yang dipinjamkan oleh penguyang. Uang tersebut diminta duluan oleh petani, sedangkan padinya diberikan oleh penguyang pada musim panen. Dalam perjanjian nguyang tersebut menurut pandangan Islam adalah sah, dan termasuk akad salam yaitu akad jual beli barang pesanan diantara pembeli (muslam) dengan penjual (muslam ilaih) dengan spesifikasi dan harga barang pesanan disepakati di awal akad, sedangkan pembayaran dilakukan dimuka secara penuh. Namun dalam akad tersebut terdapat tambahan 5% atau 10% padi, apabila petani tidak bisa memberikan padi pada waktu jatuh tempo (panen), dengan tambahan tersebut sangat menyusahkan para petani. Maka dalam perjanjian nguyang tersebut tidak sesuai dengan hukum Islam, karena termasuk kategori riba.

v

Page 6: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam, yang

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sebagai hambanya yang

tidak luput dari kesalahan. Salawat dan salam kami sampaikan kepada Nabi

Muhammad SAW, yang telah membawa panji-panji ke-islaman serta meletakkan

nilai-nilai hakiki sebagai pedoman hidup di dunia dan akhirat kelak.

Berkat taufiq, hidayah dan inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul : “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Perjanjian

Nguyang Dan Pelaksanaannya Di Desa Tlogorejo Kecamatan Tegowanu

Kabupaten Grobogan” sebagai suatu persyaratan untuk memperoleh gelar

Sarjana Hukum Islam {S. HI} pada fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri

Walisongo Semarang.

Dengan tersusunnya skripsi ini, penulis mengucapkan terimakasih

kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam proses penyusunan

skripsi ini, yang terhormat :

1. Bapak Drs. Muhyyidin, M. Ag, selaku dekan fakultas Syari’ah Institut

Agama Islam Negeri Walisongo Semarang yang telah memberikan ijin

kepada penulis untuk mengkaji masalah dalam bentuk skripsi ini.

2. Ibu Dra.Hj. Siti Mujibatun,M.Ag, selaku pembimbing I dan bapak Nur

Fathoni selaku pembimbing II yang telah membina dan mengarahkan

penulis dalam penyusunan skripsi ini.

vi

Page 7: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

3. Bapak dan Ibu Dosen yang telah membimbing dan mengajar penulis

selama belajar di bangku perkuliahan.

4. Seluruh staf dan karyawan perpustakaan Institut Agama Islam Negeri

Walisongo Semarang serta Kepala Desa Tlogorejo beserta stafnya yang

telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian.

5. Ayah dan Ibunda, kakak-kakakku serta seseorang yang selalu berada

direlung hatiku yang telah memberikan support, motivasi, dukungan

hingga tersusunnya skripsi ini.

6. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.

Kemudian atas jasa mereka, penulis sampaikan ucapan terimakasih dan

jazakum Allah khairan katsiran.

Meskipun telah berusaha semaksimal mungkin dalam penyusunan skripsi

ini, namun penulis menyadari masih banyak kekurangan dikarenakan

keterbatasan kemampuan penulis.

Akhirnya penulis senantiasa mengharapkan kritik yang kontruksif dan

inovatif demi kesempurnaan skripsi ini, teriring do’a allhumma infa’ bi hadza al-

bahtsi al-‘alami linafsi wa li al-qurai ajma’in, Amin.

Semarang, 11 Juni 2010 Penulis Siti Nur Cahyati

052311023

vii

Page 8: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

PERSEMBAHAN

Dalam perjuangan mengarungi samudra Ilahi tanpa batas, dengan

keringat dan air mata kupersembahkan karya tulis skripsi ini teruntuk orang-

orang yang selalu hadir dan berharap keindahan-Nya. Kupersembahkan bagi

mereka yang tetap setia berada di ruang waktu kehidupan ku khususnya buat:

o Orang tuaku tersayang (Bp. Rasimin dan Ibu Siti Musahati) yang

selalu setia memberi semangat dan motivasi dalam semua hal terutama

dalam menyelesaikan studi.

o Kakak-kakakku (Zaenal, Kurmain. Rahmawati) dan beserta seluruh

keluarga yang kusayangi yang selalu memberikan semangat untuk ku

menjalani setiap hari ku dengan baik.

o Seluruh Teman yang selalu bersama-samaku (Fatim. Eni. Sofi) dalam

susah maupun senang dan selulu memberikan semangat untuk meraih

cita dan asa.

o Seluruh Teman kost Mbah Chalim (Fuzi. Fiqoh, Desi, Choris, Lili) yang

tak pernah lelah memberikan semangat.

o Seseorang yang selalu berada direlung hatiku yang selalu setia

memberikan motivasi dan semangat untuk selalu menjalani hari-hariku

dengan optimis dan tidak berputus asa

o Seluruh pembaca yang budiman dan pecinta ilmu pengetahuan

viii

Page 9: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

MOTO

أيـها يا الذين تأكلوا ال آمنوا أموالكم بـيـنكم بالباطل أن إال تكون تجارة عن تـراض منكم تـقتـلوا وال أنـفسكم إن الله كان بكم رحيما

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling

memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu”.1(Q.S. An-nisaa’: 29)

1. Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: CV. J-ART, 2005, hlm. 84.

ix

Page 10: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

HALAMAN DEKLARASI ............................................................................ iv

HALAMAN ABSTRAK ................................................................................ v

HALAMAN KATA PENGANTAR.............................................................. vi

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... viii

HALAMAN MOTTO .................................................................................... ix

DAFTAR ISI................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 12

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ............................................... 12

D. Telaah Pustaka ......................................................................... 13

E. Metode Penelitian .................................................................... 16

F. Sistematika Penulisan Skripsi .................................................. 20

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG AKAD (PERJANJIAN)

A. Pengertian Akad....................................................................... 22

B. Rukun dan Syarat Akad ........................................................... 25

C. Bentuk-bentuk Akad ................................................................ 38

BAB III PERJANJIAN NGUYANG DAN PELAKSANAANNYA DI

DESA TLOGOREJO KECAMATAN TEGOWANU

KABUPATEN GROBOGAN

A. Keadaan Umum Desa Tlogorejo Kecamatan Tegowanu

Kabupaten Grobogan ............................................................... 57

B. Pelaksanaan Perjanjian Nguyang di Desa Tlogorejo

Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan........................... 64

C. Persepsi Ulama Setempat Tentang Pelaksanaan Akad

Nguyang di Desa Tlogorejo Kecamatan Tegowanu

Kabupaten Grobogan ............................................................... 77

x

Page 11: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

xi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERJANJIAN

NGUYANG DAN PELAKSANAANNYA DI DESA

TLOGOREJO KECAMATAN TEGOWANU KABUPATEN

GROBAGAN

A. Analisis Terhadap Pelaksanaan Akad Nguyang di Desa

Tlogorejo Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan.......... 80

B. Analisis Hukum Islam Terhadap Pelaksanaan Akad

Nguyang di Desa Tlogorejo Kecamatan Tegowanu

Kabupaten Grobogan ............................................................... 88

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 94

B. Saran-Saran .............................................................................. 95

C. Penutup..................................................................................... 96

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam hal muamalah duniawiyah yang berkembang sekarang ini

perilaku nabi sebagai wirausahawan dapat di teladani dengan menyiapkan diri

dan mulai membangun kompetensi sumber daya insani dengan dibekali

ketrampilan berniaga, dengan mulai dan mencari peluang bisnis, menjalin

kemitraan, mengembangkan produk, memahami aturan main, membangun

budaya atau sikap mental usahawan, hingga kemahiran bernegosiasi.1

Dunia usaha yang semakin berkembang pesat banyak kesepakatan

untuk mengadakan transaksi jual beli yang dituangkan dalam perjanjian.

Secara etimologis perjanjian yang dalam bahasa arab diistilahkan dengan

Mu’ahadah ittifa’ akad atau kontrak dapat diartikan sebagai perjanjian atau

persetujuan adalah suatu perbuatan dimana seseorang mengikatkan dirinya

pada seorang atau lebih.2

Dalam Islam perjanjian atau perikatan secara lughat adalah akad. Akad

secara bahasa berarti ikatan, mengikat (al-rabth) yaitu menghimpun atau

mengumpulkan dua ujung tali dan mengikatkan salah satunya pada yang

lainnya hingga keduanya bersambung dan menjadi seperti seutas tali yang

satu.3

1 Ali Yafie, Fiqh Perdagangan Bebas, Jakarta: Teraju, 2003, hlm. 3. 2 Syafi’i Rahmat, Fiqh Muamalah, Bandung: CV. Pustaka Setia, 2006, hlm. 54. 3 Gufron A. Mas’adi, Fiqih Mu’amalah Kontekstual, cet.1, Jakarta : Raja Grafindo persada,

2002, hlm. 75

1

Page 13: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

2

Sedangkan dalam istilah fuqaha perjanjian atau perikatan adalah ijab

dan Kabul (serah terima) menurut bentuk yang disyariatkan agama, nampak

bekasnya bagi yang diaqadkan itu”.4

Segala macam pernyataan akad atau serah terima, dilahirkan dari jiwa

yang saling merelakan untuk menyerahkan barangnya masing-masing kepada

siapa yang melakukan transaksi.5

Ada aktivitas ekonomi di Desa Tlogorejo yaitu pelaksanaan

perjanjian nguyang, masyarakatnya mayoritas beragama Islam. Yang patut

dikaji adalah mereka beranggapan bahwa nguyang itu termasuk utang piutang,

ijon atau salam.

Praktek seperti ini membingungkan dalam hukum Islam, karena

dalam utang piutang ada aturan-aturannya sehingga sah hukumnya menurut

hukum Islam.

Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang adalah

al-dain (jamaknya al-duyun) dan al-qardh. Dalam pengertian yang umum,

utang piutang mencakup transaksi jual beli dan sewa-menyewa yang dilakukan

secara tidak tunai (kontan). Transaksi seperti ini dalam fikih dinamakan

mudayanah atau tadayun.

Sebagai sebuah transaksi yang bersifat khusus, istilah yang lazim

dalam fiqih untuk transaksi utang piutang khusus ini adalah al-qardh. Dengan

demikian cakupan tadayun lebih luas daripada al-qardh.6

4 Hamzah Ya,qub, Kode Etik Dagang Menurut Islam, Bandung: CV Diponegoro, 1994.

hlm. 74. 5 Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2000, hlm. 12. 6 Ghufron A. Mas’adi,Op.Cit, hlm. 169

Page 14: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

3

Secara bahasa al-qardh berarti al-qoth’ (terputus). Harta yang

dihutangkan kepada pihak lain dinamakan qardh karena ia terputus dari

pemiliknya7. Adapun yang dimaksud dengan utang piutang adalah

memberikan sesuatu kepada seseorang dengan perjanjian dia akan membayar

yang sama dengan itu.

Pengertian “sesuatu” dari definisi diatas mempunyai makna yang luas ,

selain dapat berbentuk uang, juga bisa saja dalam bentuk barang, asalkan

barang tersebut habis karena pemakaian.8

Pengertian al-qardh menurut istilah adalah penyerahan (pemilikan)

harta al-misliyat kepada orang lain untuk ditagih pengembaliannya, atau

dengan pengertian lain, suatu akad yang bertujuan untuk menyerahkan harta

misliyat kepada pihak lain untuk dikembalikan yang sejenis dengannya.

Utang piutang merupakan salah satu bentuk mu’amalah yang bercorak

ta’awun (pertolongan) kepada pihak lain untuk memenuhi kebutuhannya.

Sumber ajaran Islam (al-Qur’an dan al-Hadits) sangat kuat menyerukan

prinsip hidup gotong royong seperti ini. Bahkan al-Qur’an menyebut utang-

piutang untuk menolong atau meringankan orang lain yang membutuhkan

dengan istilah “menghutangkan kepada Allah dengan hutang baik.”9

Disyaratkan untuk sahnya pemberian utang ini bahwa pemberi utang

adalah orang yang boleh mengeluarkan sedekah. Maka, seorang wali

(pengasuh) anak yatim tidak boleh memberikan utang dari harta anak yatim

7 Ibid, hal.170 8 Chairuman Pasaribu dan Suhrawardi K. Lubis, Hukum Perjanjian Dalam Islam, Jakarta:

Sinar Grafika, hlm. 136 9 Ibid, hal.171

Page 15: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

4

yang ia asuh tersebut. Disyaratkan juga diketahui nya jumlah dan ciri-ciri

harta yang dipinjamkan, agar dapat dikembalikan kepada pemiliknya. Dengan

demikian, piutang tersebut menjadi utang di tangan orang yang meminjam,

dan ia wajib mengembalikan nya ketika mampu dengan tanpa menunda-

nundanya.

Akad utang piutang dimaksudkan untuk mengasihi di antara sesama

manusia, menolong mereka dalam menghadapi berbagai urusan, dan

memudahkan denyut nadi kehidupan. Akad utang piutang tidak bukan salah

satu sarana untuk memperoleh penghasilan dan bukan pula salah satu cara

untuk mengeksploitasi orang lain. Oleh karena itu, orang yang berhutang tidak

boleh mengembalikan kepada orang yang memberi utang kecuali apa yang

telah di utang nya atau serupa dengannya. Hal ini sesuai dengan kaidah fikih,

“Setiap piutang yang mendatangkan manfaat adalah riba.” Keharaman ini

berlaku jika manfaat dari akad utang piutang disyaratkan atau disesuaikan

dengan tradisi yang berlaku. Jika manfaat ini tidak disyaratkan dan tidak

dikenal dalam tradisi, maka orang yang berhutang boleh membayar utang nya

dengan sesuatu yang lebih baik kualitasnya dari apa yang di utang nya, atau

menambah jumlahnya, atau menjual rumahnya kepada orang yang memberi

utang.10

Begitu juga dalam jual beli salam juga ada aturan-aturannya sehingga

sah hukumnya menurut hukum Islam, ada beberapa hal yang perlu dijelaskan

di bawah ini.

10 Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah,Jakarta; Dar fath Lili’lami al-Arabiy, 2009, hlm. 217

Page 16: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

5

Secara bahasa jual beli (bai’) berarti mempertukarkan sesuatu dengan

sesuatu, kata bai’ memiliki cakupan makna kebalikannya yakni as-

syira’(membeli)11, namun demikianlah kata bai’ diartikan sebagai jual-beli.12

Secara terminologi, terdapat beberapa definisi jual beli yang dikemukakan

Ulama fiqh, sekalipun substansi dan tujuan masing-masing definisi adalah

sama, yaitu tukar menukar barang dengan cara tertentu atau tukar menukar

sesuatu dengan yang sepadan menurut cara yang dibenarkan. Jual–beli (al–

buyu) adalah pertukaran harta atas dasar saling rela atau memindahkan hak

milik dengan ganti yang dapat di benarkan (berupa alat tukar yang sah).13

Landasan syar’i yang menjadi dasar diperbolehkan transaksi adalah

surat al-Baqarah ayat 275 yang berbunyi:

وأحل الله البـيع وح رم الربا . . . Artinya: “…Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan

riba”. (al-Baqarah: 275).14

Ayat tersebut menjelaskan bahwasanya Allah menghalalkan jual beli

dan mengharamkan riba. Jual beli yang dihalalkan adalah jual beli yang bersih

dan tidak mengandung riba serta memenuhi syarat dan rukun jual beli.

Dalam jual beli terdapat syarat dan rukun yang harus dipenuhi oleh

kedua belah pihak baik penjual dan pembeli. Adanya rukun dan syarat dalam

jual beli yang telah ditetapkan oleh syara’ adalah untuk dipenuhinya syarat

12 Ghufran A. Mas’adi, Op.Cit, hlm. 119. 13 Gemala Dewi, Hukum Perikatan Islam Di Indonesia, Jakarta: Perdana Kencana Media,

2005, hlm. 101. 14Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: CV. J-ART, 2005,

hlm. 48.

Page 17: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

6

dan rukun tersebut sehingga jual beli yang dilakukan sah dan bisa dibenarkan

oleh syara’15.

Salam adalah akad jual beli barang pesanan diantara pembeli (muslam)

dengan penjual (muslam ilaih) dengan spesifikasi dan harga barang pesanan

harus sudah disepakati di awal akad, sedangkan pembayaran dilakukan

dimuka secara penuh.16 Transaksi salam merupakan salah satu bentuk yang

telah menjadi kebiasaan di berbagai masyarakat.

Tujuan utama jual beli salam adalah saling membantu dan

menguntungkan kedua belah pihak. Maka, untuk kepentingan tersebut Allah

menetapkan peraturan salam.

Jual beli salam dibenarkan dalam islam sebagaimana firman Allah

SWT:

يا أيـها الذين آمنوا إذا تدايـنتم بدين إىل أجل مسمى فاكتبوه )٢٨٢: البقرة (

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman apabila kamu bermuamalah tidak

secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu

menuliskannya” (QS. Al-Baqarah : 282).17

Dasar hukum lainnya adalah hadist yang berkaitan dengan tradisi

penduduk Madinah yang didapati oleh Rasulullah pada awal hijrah beliau ke

sana, yaitu tradisi akad salaf (salam) dalam buah-buahan jangka waktu satu

tahun atau dua tahun, beliau bersabd:

15 Alaidin Koto, Ilmu Fiqh Dan Ushul Fiqh, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004, hlm.

50. 16 Dimyauddin Djuwaini,Pengantar Fiqh Muamalah, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2008,

hlm. 128 17 Departemen Agama RI,Ibid, hlm. 49

Page 18: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

7

حدثناصدقةاخربناابن عيينةاخربناابن جنيح عن عبداهللا بن كثريعن ايب قدم النيب صلى اهللا عليه : املنهال عن ابن عباس رضي اهللا عنهماقال

من اسلف ىف : فقال , وسلم املدينةوهم يسلفون بالثمرالسنتني والثالث .شئ ففى كيل معلوم ووزن معلوم اىل اجل معلوم

Artinya : “Diceritakan oleh Sadaqah dikabarkan oleh Ibnu Uyaiynah

dikabarkan oleh Ibnu Najih mengabarkan kepada kita dari Abdillah

Ibnu Katsir dari Abi Minhal dari Ibnu Abbas ra. Berkata: Nabi SAW

datang ke Madinah dan melihat penduduk disana melakukan jual beli

salaf pada buah-buahan dengan dua atau tiga tahun, maka Nabi

berkata: barang siapa melakukan jual beli salaf, hendaknya ia

melakukan dengan takaran yang jelas dan timbangan yang jelas

pula, untuk jangka waktu yang diketahui. (HR. Bukhari).18

Rukun jual beli salam menurut jumhur ulama terdiri atas:

1. Orang yang berakad, baligh dan berakal

2. Barang yang di pesan harus jelas ciri-cirinya, waktunya, harganya.

3. Ijab dab qabul.19

Sedangkan syarat-syarat yang harus dipenuhi sehingga sah

hukumnya. Diantara syarat-syarat yang dimaksud ada yang berkaitan

dengan penukaran dan ada yang berkaitan dengan barang yang dijual.

Syarat-syarat penukaran adalah sebagai berikut:

4. Jenisnya diketahui

5. Jumlahnya diketahui

6. Diserahkan di tempat yang sama.

18 Imam Abi Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah bin Bardzabah

Bukhari Ju’fi, Shahih Bukhari, Beirut: Dar al Fikr, 1992, hlm. 61 19 M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2003, hlm. 145-146

Page 19: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

8

Sedangkan syarat-syarat barang (muslam fih) adalah:

1. Berada dalam tanggungan.

2. Dijelaskan dengan penjelasan yang menghasilkan pengetahuan tentang

jumlah dan ciri-ciri barang yang membedakannya dengan barang yang

lain sehingga tidak lagi sesuatu yang meragukan dan dapat

menghilangkan perselisihan yang mungkin akan timbul.

3. Batas waktu diketahui. 20

Dalam as-salam jika kedua pihak tidak menyebutkan tempat serah

terima jual beli pada saat akad, maka jual beli dengan cara as-salam tetaplah

sah, hanya saja tepat ditentukan kemudian, karena penyebutan tempat tidak

dijelaskan di dalam hadist. Apabila tempat merupakan syarat tentu maka

Rasulullah SAW akan menyebutkannya, sebagaimana ia menyebutkan

takaran, timbangan dan waktu.21

Dalam akad salam barang yang dipesan harus diserahkan pada waktu

yang ditentukan tidak boleh mundur juga bagaimana penyerahan barang

tersebut apakah barang itu diantar ke rumah pemesan atau di pasar atau

pemesan nantinya yang akan mengambil sendiri barang tersebut. Dalam

pesanan juga tidak boleh adanya khiyar syarat artinya kalau barangnya sudah

ada dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan lantas tidak cocok akan

dikembalikan. Barang yang sudah sesuai dengan ketentuan harus diterima.22

20 Sayyid Sabiq,Op.Cit, hlm. 219 21 Syafi’I Rahmat, Op.Cit. hlm, 170

22 Imam Taqiyuddin Abu Baker Ibnu Muhammad Al-Hussaini, Kifayatrul Akyar, Terj. Ahmad Rifa’I, Semarang: Toha Putra, 1999, hlm. 196

Page 20: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

9

Harga dalam akad salam harus dibayarkan secara kontan dalam majlis

akad, ini menurut Hanafiyah. Sedangkan menurut jumhur, harga pada kedua

akad tersebut harus dibayar tunai ketika akad berlangsung.23

Sedangkan dalam ijon, barang yang dibeli tidak diukur atau ditimbang

secara jelas dan spesifik. Demikian juga penetapan harga beli, sangat

bergantung kepada keputusan sepihak, si tengkulak yang sering kali sangat

dominan dan menekan petani yang posisinya sangat lemah.24

Hal ini berbeda dengan praktek nguyang yang dilaksanakan oleh

masyarakat di Desa Tlogorejo Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan.

Masyarakat Desa Tlogorejo dalam memenuhi kebutuhan hidupnya,

mayoritas bermata pencaharian sebagai petani, dengan tingkat ekonomi yang

berbeda-beda. Sehingga dalam memenuhi hidup mereka tidak lepas dari

campur tangan pihak lain. Masyarakat Desa Tlogorejo ini tidak memiliki

modal untuk mencari pekerjaan lain, maka kecenderungan masyarakat untuk

bekerja sebagai petani tepat sekali, meskipun sawah yang mereka miliki tidak

semua milik sendiri, ada sawah yang mereka beli dari orang lain untuk

digarap, guna mencukupi kebutuhan-kebutuhan hidup mereka. Namun di Desa

Tlogorejo ini, para petani kesulitan mendapatkan uang untuk menggarap

sawah yang begitu banyaknya, disamping itu banyak tanaman yang diserang

hama, kenaikan harga pupuk dan obat-obatan terus meningkat, sedangkan

harga padi tidak stabil dan tidak seimbang kadang kala naik kadang kala turun,

23 Gufron A. Mas’adi, Op.Cit, hlm.145 24 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syari’ah Dari Teori Ke Praktik, Jakarta: Gema

Insani Press, hlm. 111

Page 21: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

10

sehingga walaupun bertani mereka tidak bisa mengandalkan padi yang

ditanam, serta tidak adanya usaha sambilan (sampingan).

Apabila seseorang petani sudah kekurangan uang dan mereka dituntut

untuk meningkatkan produksi pangan, upaya apapun harus dilaksanakan untuk

mencapai hasil atau produksi yang tertinggi. Untuk mencapai hasil tersebut

para petani Desa Tlogorejo melaksanakan perjanjian nguyang. Nguyang

adalah simbol dari bahasa masyarakat Desa Tlogorejo dalam hal utang

piutang di bidang pertanian. Sedangkan yang dimaksud dengan perjanjian

nguyang adalah misalnya: A petani, sedang B penguyang. A berkata pada si B.

“B saya mau pinjam uang kepada saudara sebesar Rp.300.000,00, untuk

menggarap sawah”, lalu si B menjawab “saya mau pinjami kamu tetapi nanti

kalau panen saya minta dikembalikan dengan padi 2 kwintal”, karena si A

butuh maka terjadilah kesepakatan tersebut yang mana kalau panen si A harus

mengembalikan uang si B dengan padi 2 kwintal, padahal kalau padi tersebut

dijual secara langsung bisa mendapat uang Rp.600.000,00, maka kalau

dihitung si B mendapat untung Rp.300.000,00 dari hasil padi yang di dapat

dari si A.

Pada dasarnya perjanjian nguyang itu sudah berlangsung dari tahun ke

tahun yang semula hanya sekedar mengadakan hubungan muamalah

sebagaimana lazimnya makhluk sosial dan tidak disertai dengan niat atau

maksud tertentu, pada zaman dahulu seseorang untuk mendapatkan uang

dirasa lebih sulit dibandingkan mendapatkan padi. Dan kenyataannya budaya

semacam ini tidak berhenti disitu saja melainkan sampai sekarang banyak

Page 22: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

11

bermunculan di Desa Tlogorejo Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan,

ini digunakan sebagai ajang bisnis bagi orang-orang yang memiliki uang guna

mendapatkan padi yang melimpah untuk disimpan dan apabila harganya sudah

naik padi tersebut baru dijual begitu seterusnya.25

Dalam pelaksanaan perjanjian nguyang, yaitu perjanjian antara petani

dengan penguyang (orang yang memberi pinjaman) dilaksanakan secara lisan

atau tidak tertulis yaitu hanya menggunakan kesepakatan atau persetujuan

bersama berdasarkan kepercayaan. Cara perjanjian nguyang tersebut, petani

akan mendapatkan pinjaman uang dari penguyang untuk menggarap

sawahnya, utang tersebut akan dibayar dengan padi, dengan standar atau

ukuran perkwintalan yang mana padi tersebut diserahkan kemudian hari sesuai

dengan waktu yang ditentukan yaitu pada waktu panen.

Dengan latar belakang tersebut di atas penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian dan membahas tentang pelaksanaan akad nguyang di

Desa Tlogorejo Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan untuk diketahui

secara jelas dan pasti hukumnya dalam hukum islam.

Untuk membahas permasalahan ini peneliti mengangkatnya dalam

bentuk skripsi dengan judul: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP

PERJANJIAN NGUYANG DAN PELAKSANAANNYA DI DESA

TLOGEREJO KECAMATAN TEGOWANU KABUPATEN

GROBOGAN.

25 Wawancara dengan bapak Marjono, pada tanggal 6 Desember, 2009, sebagai petani.

Page 23: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

12

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas dapat dirumuskan beberapa

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan akad nguyang di Desa Tlogorejo Kecamatan

Tegowanu Kabupaten Grobogan?

2. Bagaimana pandangan hukum Islam terhadap pelaksanaan akad nguyang

di Desa Tlogorejo Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan?

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui pelaksanaan akad nguyang di Desa Tlogorejo

Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan.

2. Untuk mengetahui pandangan hukum Islam terhadap pelaksanaan akad

nguyang di Desa Tlogorejo Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan.

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk kemungkinan sebagai bahan penelitian yang lebih lanjut

2. Sebagai kekayaan khazanah ilmu pengetahuan dalam keilmuan fiqh dalam

bidang mu’amalah.

Page 24: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

13

D. Telaah Pustaka

Sepanjang pengetahuan penulis, belum ada yang membahas secara

spesifik dan mendetail tentang perjanjian nguyang. Namun ada beberapa

skripsi yang membahas akad jual beli dan utang piutang, dalam konteks yang

berbeda dengan penelitian saat ini. Skripsi yang dimaksud adalah:

Skripsi yang berjudul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap

Ketidakjelasan Waktu Penangguhan Pembayaran Dalam Perjanjian Jual Beli

Mebel (Studi Kasus Perjanjian Jual Beli Mebel Antara Pengrajin Visa Jati di

Jepara Dengan PT HMfurniture di Semarang). Yang disusun oleh Ana

Nuryani Latifah, dalam skripsi ini dijelaskan bahwa ketidakjelasan waktu

penangguhan pembayaran dalam perjanjian jual beli mebel dikarenakan pihak

perusahaan penerima barang harus menunggu pembayaran dari pihak asing,

baru setelah nantinya pihak eksportir membayar kepada perusahaan penerima

barang jadi akan membayar barang yang sudah dibuat oleh pengrajin. Akan

tetapi pihak perusahaan penerima barang jadi tidak menyebutkan waktu

pembayaran dalam perjanjian jual beli kepada pengrajin, sehingga pengrajin

terkatung-katung menunggu pembayaran yang ditangguhkan dan tidak

diketahui secara jelas waktunya. Dan pada akhirnya berakibat pada resiko

penipuan terhadap pihak pengrajin, yang sangat merugikan pengrajin.

Ketidakjelasan waktu penangguhan pembayaran dalam perjanjian jual

beli tidak diperbolehkan dalam hukum Islam, karena hal itu merupakan suatu

Page 25: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

14

kedzaliman, dan cacatnya suatu perjanjian karena salah satu rukunnya tidak

dapat terpenuhi.26

Skripsi yang berjudul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual Beli

Melalui Internet (Studi Kasus Di Gramedia Toko Buku Online Webside WWW.

Gramediaonline. Com)”. Yang disusun oleh Ainur Rohmah, dalam skripsi ini

menjelaskan tentang dalam inti akad jual beli adalah adanya kesepakatan dari

kedua belah pihak, mengerti dan faham apa yang diinginkan oleh kedua belah

pihak sehingga tercapai kesepakatan.27

Skripsi yang berjudul “Utang Piutang Emas

dengan Pengembalian Uang di Kampung Pandugo Kelurahan Penjaringan

Sari Kecamatan Rungkut Kota Surabaya dalam Perspektif Hukum Islam”.

Yang disusun oleh Lina Fadjria, dalam skripsi ini membahas tentang praktek

utang piutang emas dengan pengembalian uang di kampung Panndugo

Kelurahan Penjaringan Sari Kecamatan Rungkut Kota Surabaya. Dan hasil

penelitiannya menyebutkan bahwa praktek utang piutang di kampung

Pandugo tersebut tidak sesuai dengan hukum Islam, karena yang menjadi

objek utang piutang tersebut merupakan barang yang tidak sejenis.28

26 Ana Nuryani Latifah, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Ketidakjelasan Waktu

Penangguhan Pembayaran Dalam Perjanjian Jual Beli Mebel (Studi Kasus Perjanjian Jual Beli Mebel Antara Pengrajin Visa Jati di Jepara Dengan PT HMfurniture di Semarang), (Skripsi IAIN Walisongo, 2009).

27 Ainur rohmah, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual Beli Melalui Internet (Studi Kasus Di Gramedia Toko Buku Online Webside WWW. Gramediaonline. Com)”. Skripsi sarjana faktultas syari’ah jurusan mu’amalah, semarang: perpustakaan fakultas syari’ah IAIN Walisongo, 2006

28 Lina Fadjria, Skripsi dengan judul, Utang Piutang Emas dengan Pengembalian Uang di Kampung Pandugo Kelurahan Penjaringan Sari Kecamatan Rungkut Kota Surabaya dalam Perspektif Hukum Islam, Pustakawan IAIN Sunan Ampel Surabaya, Digital Library IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2009

Page 26: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

15

Skripsi yang berjudul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pelunasan

Utang Sapi untuk Penanaman Tembakau Berdasarkan Ketentuan Kreditur di

Ds. Sejati Kec. Camplong Kab. Sampang Madura”. Yang disusun oleh

Junainah, dalam skripsi ini membahas tentang tinjauan hukum Islam terhadap

akad utang sapi di Ds. Sejati yang dilakukan secara lisan dan tanpa saksi.

Sedangkan pelunasannya mengikuti ketentuan kreditur, yakni dikembalikan

dengan sapi yang umur dan ukurannya sesuai lamanya berutang atau sejumlah

uang yang ditentukan langsung oleh kreditur. Selain itu jika berutang gagal

panen, maka dia mendapat perpanjangan waktu dengan tambahan 5% dari

jumlah pelunasan yang semula. Dan hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa

akad yang dilaksanakan tanpa adanya saksi bisa menyebabkan akadnya tidak

sempurna. Sebab menurut pendapat ulama’ saksi dalam transaksi adalah

wajib. Sedangkan pelunasan yang berupa sapi adalah mubah. Demikian ini

karena terdapat kesesuaian antara hukum Islam yang mewajibkan utang

dikembalikan dengan benda yang sejenis dengan praktek utang sapi kembali

sapi. Utang sapi yang dikembalikan dengan sejumlah uang yang ditentukan

langsung oleh kreditur hukumnya haram. Sebab mengembalikan utang dengan

benda yang tidak sejenis, seperti sapi kembali uang itu diharamkan dalam

hukum Islam seperti penjelasan Hadis yang menerangkan adanya larangan

pengembalian utang perak dengan emas. Sedangkan perpanjangan waktu bagi

yang pailit dengan tambahan 5 % adalah haram. Hal ini dikarenakan jika ada

tambahan dalam pembayaran utang yang disyaratkan oleh kreditur dalam

Page 27: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

16

akadnya, menurut kesepakatan ulama’ haram hukumnya. Sebab mengarah ke

riba nasi’ah.29

Dari beberapa skripsi di atas memang hampir mirip dengan perihal

yang penulis teliti, namun pada intinya berbeda meskipun dalam

pembahasannya mengenai jual beli dan utang piutang. Permasalahan yang

penulis teliti saat ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan akad nguyang di

Desa Tlogorejo Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan.

E. Metode Penelitian

Metode merupakan sarana untuk menemukan, merumuskan, mengolah

data dan menganalisa suatu permasalahan untuk mengungkapkan suatu

kebenaran. Pada dasarnya metode merupakan pedoman tentang cara ilmuwan

mempelajari, menganalisa dan memahami suatu objek kajian yang

dihadapinya secara sistematis, metodologis dan dapat dipertanggungjawabkan.

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu

suatu penelitian yang meneliti objek di lapangan untuk mendapatkan data dan

gambaran yang jelas dan konkrit tentang hal-hal yang berhubungan dengan

permasalahan yang di teiliti. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif

29 Junainah, Skripsi dengan judul, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pelunasan Utang

Sapi untuk Penanaman Tembakau Berdasarkan Ketentuan Kreditur di Ds. Sejati Kec. Camplong Kab. Sampang Madura, Skripsi Sarjana Syariah jurusan Mu’amalah IAIN Sunan Ampel Surabaya, D ital Lebrary IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2009

Page 28: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

17

dengan tujuan penelitian ini, didapat pencandraan secara sistematis, faktual

dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.30

2. Sumber Data

Sumber data didapat di Desa Tlogorejo Kecamatan Tegowanu

Kabupaten Grobogan. Dalam hal ini pihak yang melaksanakan perjanjian

nguyang dengan permasalahan yang diteliti. Sumber data pendukung didapat

dari data-data yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Adapun data-

data tersebut bisa berupa catatan, transkip, buku da dokumen-dokumen

lainnya yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.

3. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan dalam penelitian ini digunakan untuk

memperoleh data yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Ada

beberapa metode yang digunakan dalam pengumpulan data.

1. Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah

melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrument.31

Dalam metode ini, peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas

masyarakat petani Desa Tlogorejo, dalam melaksanakan perjanjian nguyang

yang sabenarnya.

30 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian,Jakarta, Rajawali Pers (cet. VII), 1992, hlm.

18

31Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1998, hlm. 204

Page 29: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

18

2. Wawancara (interview)

Wawancara adalah proses percakapan dengan maksud untuk

mengontruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan organisasi, motivasi,

perasaan, dan sebagainya yang dilakukan dua pihak yaitu pewawancara yang

mengajukan dengan orang yang diwawancarai.32 Objek yang diwawancara

meliputi kepala desa dan stafnya, para ulama setempat, serta masyarakat

petani yang melaksanakan perjanjian nguyang.

4. Metode Analisis Data

Penelitian ini termasuk penelitian hukum non doctrinal. Yang pada

dasarnya menemukan hukum untuk suatu perkara in concreto. Tujuan

pokoknya adalah hendak menguji apakah postulat normative tertentu memang

dapat atau tidak dipakai untuk memecahkan suatu masalah hukum tertentu in

concreto33. Bambang Sunggono yang mengutip pernyataan Soetandyo

Wignjosoebroto dalam artikelnya Penelitian Hukum Sebuah Tipologi”,

mengatakan proses search and research dalam penemuan hukum in concreto

melalui dua tahapan, yaitu :

1. Proses yang dikenal sebagai searching for the relevant facts yang

terkandung di dalam perkara hukum yang tengah dihadapi (sebagai bahan

premisa minor)

32Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, Aktualisasi Metodologi ke Arah

ragam Varian Kontemporer, Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2007, hlm. 155 33 Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

Cet. 6, 2003, hlm. 91

Page 30: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

19

2. Proses searching for the relevant abstract legal prescriptions yang terdapat

dan terkandung dalam gugus hukum positif yang berlaku (sebagai bahan

premise mayor)34

Maksud dari metode penelitian hukum tersebut adalah mencari fakta-

fakta yang relevan yang kemudian disinkronkan dengan hukum in abstracto.

Sehingga ditemukan satu rumusan baru in concreto.

Pada tahapan pertama peneliti mencari fakta-fakta yang ada

relevansinya dengan perjanjian nguyang di Desa Tlogorejo Kecamatan

Tegowanu Kabupaten Grobogan melalui observasi dan wawancara. Kemudian

berlanjut pada tahapan kedua dimana peneliti mencari gugusan hukum yang

sesuai ada kontribusinya terhadap perjanjian nguyang. Dari bahan yang telah

terkumpul, kemudian penulis bahas dengan menggunakan kerangka berpikir

metode induktif,35 yaitu mengambil kesimpulan yang bersifat umum dari hal-

hal yang bersifat khusus.

34 Ibid, hlm. 92 35 Winarno Surakhmad, Metode dan Tehnik dalam bukunya “Pengantar Penelitian Ilmiah

Dasar Metode Tekhnik”,(Bandung:Transito)1994

Page 31: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

20

F. Sistematika penulisan Skripsi

Secara garis besar pembahasan dalam skripsi ini terbagi dalam

beberapa sub yaitu:

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis kemukakan latar belakang, rumusan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian, telaah pustaka, metode penelitian

serta sistematika penulisan skripsi.

BAB II : TINJAUAN UMUM TENTANG AKAD (PERJANJIAN)

Dalam bab ini penulis akan menguraikan tentang pengertian akad,

rukun dan syarat akad, serta bentuk-bentuk akad.

BAB III : PERJANJIAN NGUYANG DAN PELAKSANAANNYA DI DESA

TLOGOREJO KECAMATAN TEGOWANU DAN

KABUPATEN GROBOGAN

Pada bab ini berisi tentang keadaan umum wilayah, pelaksanaan

perjanjian nguyang di Desa Tlogorejo Kecamatan Tegowanu

Kabupaten Grobogan dan persepsi ulama setempat tentang

pelaksanaan akad nguyang di Desa Tlogorejo Kecamatan

Tegowanu Kabupaten Grobogan.

BAB IV : ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERJANJIAN

NGUYANG DAN PELAKSANAANNYA DI DESA

TLOGOREJO KECAMATAN TEGOWANU KABUPATEN

GROBOGAN

Page 32: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

21

Dalam bab ini berisi tentang analisis terhadap pelaksanaan akad

nguyang yang terjadi di Desa Tlogorejo Kecamatan Tegowanu

Kabupaten Grobogan dan analisis hukum islam terhadap

pelaksanaan akad nguyang yang terjadi di Desa Tlogorejo

Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan.

BAB V : PENUTUP

Dalam bab terakhir ini penulis akan membagi tiga sub bab yang

meliputi: kesimpulan, saran-saran dan penutup.

Page 33: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

22

Page 34: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG AKAD (PERJANJIAN)

A. Pengertian Akad

Akad berasal dari kata al-‘aqd secara bahasa berarti ikatan, mengikat

(al-rabth) yaitu menghimpun atau mengumpulkan dua ujung tali dan

mengikatkan salah satunya pada yang lainnya hingga keduanya bersambung

dan menjadi seperti seutas tali yang satu .1

Dalam al-Qur’an terdapat dua istilah yang berhubungan dengan

perjanjian yaitu, al-‘aqd (akad) dan al-‘ahdu (janji). Kata l-‘aqdu terdapat

dalam QS. Al-Ma’idah ayat 1 yaitu:

Artinya: “ Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu”.(QS.al-

Maidah: 1)2

Sedangkan istilah al-‘ahdu dapat disamakan dengan istilah perjanjian

terdapat dalam QS. Ali Imran ayat 76 yaitu:

☺ Artinya:” Bukan demikian, sebenarnya siapa yang menepati janji (yang

dibuat)nya dan bertakwa, Maka Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.”(QS. Ali Imran: 76).3

1 Gufron A. Mas’adi,Loc.Cit 2 Departemen Agama RI, Op.Cit, hlm.107 3 Ibid, hlm. 60

22

Page 35: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

23

Menurut istilah pengertian akad antara lain dikemukakan:

إرتباط إيجاب بقبول على وجه مشروع يثبت أثره فى محله .

Artinya: “Perikatan yang ditetapkan dengan ijab-qabul berdasarkan ketentuna syara’ yang berdampak pada obyeknya.” 4

يجاب احدالطر فين مع قبول االخر او الكال م الواحد القائم مقا مھمامججموع ا

Artinya: “Berkumpulnya serah terima diantara dua pihak atau perkataan

seseorang yang berpengaruh pada kedua pihak.”

مجموع االيجاب والقبول ادعا يقوم مقا مھما مع ذلك االرتباط الحكمي

Artinya: “ Terkumpulnya persyaratan serah terima atau sesuatu yang

menunjukkan adanya serah terima yang disertai dengan kekuatan hukum.”

ربط اجزاء التصرف بااليجاب والقبول شرعا

Artinya:” Ikatan atas bagian-bagian tasharruf menurut syara’ dengan cara

serah terima.”5

Akad seperti yang disampaikan definisi di atas merupakan salah satu

bentuk perbuatan hukum atau disebut dengan tasharruf. Musthafa az-Zarqa

mendefinisiskan tasharruf adalah segala sesuatu (perbuatan ) yang bersumber

dari kehendak seseorang dan syara’ menetapkan atasnya sejumlah akibat

hukum (hak dan kewajiban). 6 Menurut Musthafa az-Zarqa tasharruf memiliki

dua bentuk, yaitu: 7

4 Hamzah Ya’qub, Op.Cit, hlm. 71 5 Hendi Suhendi, Fiqih Mu’amalah, Jakarta , PT. Raja Grafindo Persada, 2008, hlm. 46 6 Ghufron A. Mas’adi, Op cit, hlm. 77 7 Ibid, hlm. 78

Page 36: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

24

a. Tasharruf fi’li (perbuatan). Tasharruf fi’li adalah usaha yang dilakukan

manusia dari tenaga dan badannya, seperti mengelola tanah yang tandus.

b. Tasharruf qauli (perkataan). Tasharruf qauli adalah usaha yang keluar dari

lidah manusia. Tidak semua perkataan manusia digolongkan pada suatu

akad. Ada juga perkataan yang bukan akad, tetapi merupakan suatu

perbuatan hukum. Tasharruf qauli terbagi dalam dua bentuk, yaitu

sebagai berikut:

1) Tasharruf qauli aqdi dalah suatu yang dibentuk dari dua ucapan dua

pihak yang saling bertalian, yaitu dengan mengucapkan ijab dan qabul.

Pada bentuk ini ijab dan qabul yang dilakukan para pihak ini disebut

dengan akad yang kemudian akan melahirkan suatu perikatan diantara

mereka.

2) Tasharruf qauli ghoiru aqdi merupakan perkataan yang tidak bersifat

akad atau tidak ada ijab dan qabul. Perkataan ini ada yang berupa

pernyataan dan ada yang berupa perwujudan.

a) Perkataan yang berupa pernyataan yaitu pengadaan suatu hak atau

mencabut suatu hak (ijab saja), seperti ikrar wakaf, ikrar talak,

pemberian hibah. Namun ada juga yang tidak sependapat mengenai

hal ini bahwa ikrar wakaf dan pemberian hibah bukanlah suatu

akad. Meskipun pemberian wakaf dan hibah hanya ada pernyataan

ijab saja tanpa ada pernyataan qabul kedua tasharruf ini tetap

termasuk dalam tasharruf yang bersifat akad.

Page 37: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

25

b) Pernyataan yang berupa perwujudan yaitu dengan melakukan

penuntutan hak atau dengan perkataan yang menyebabkan adanya

nisbat hukum, seperti gugatan, pengakuan di depan hakim,

sumpah. Tindakan tersebut tidak bersifat mengikat, sehingga tidak

dapat dikatakan akad, tetapi termasuk perbuatan hukum.8

B. Rukun dan Syarat Akad

Dalam melaksanakan suatu akad, terdapat rukun dan syarat yang harus

dipenuhi. Rukun adalah suatu unsur yang merupakan bagian tak terpisahkan

dari suatu perbuatan atau lembaga yang menentukan sah atau tidaknya

perbuatan tersebut dan ada atau tidak adanya sesuatu itu.9 Sedangkan syarat

adalah Sesutu yang tergantung padanya keberadaan hukum syar’i dan ia

berada di luar hukum itu sendiri, yang ketiadaannya menyebabkan hukum

pun tidak ada.10

Mengenai rukun akad terdapat perbedaan pendapat dikalangan para

ahli fiqih. Di kalangan madzhab Hanafi berpendapat bahwa rukun akad hanya

sighat al-‘aqd, yaitu ijab dan qabul. Sedangkan syarat akad adalah al-‘aqd

(subjek akad) dan mahallul ‘aqd (objek akad). Alasannya adalah al-‘aqidain

dan mahallul ‘aqd bukan merupakan bagian dari tasharruf aqd (perbuatan

hukum akad). Kedua hal tersebut berada di luar perbuatan akad. Berbeda

halnya dengan pendapat dari kalangan madzhab Syafi’i termasuk iamam

8 Gemala Dewi, Op.Cit, hlm. 48-49 9 Abdul Azis Dahlan, ed., Ensiklopedi Hukum Islam, Jilid 5, Jakarta: Ichtiar Baru van

Hoeve, 1996, hlm. 1510 10 Ibid, hlm. 1691

Page 38: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

26

Ghozali dan kalangan madzhab Maliki termasuk syihab al- karakhi, bahwa

al‘aqidain dan mahallul aqd termasuk rukun akad karena kedua hal tersebut

merupakan salah satu pilar utama dalam tegaknya akad. 11

Menurut jumhur ulama rukun akad adalah al-‘aqidain, mahallul ‘aqd,

sighat al-‘aqd. Selain ketiga rukun tersebut, Musthafa az-Zarqa menambah

maudhu’ul ‘aqd (tujuan akad). Ia tidak menyebut keempat hal tersebut dengan

rukun, tetapi dengan muqawimat ‘aqd (unsur-unsur penegak akad).12

Sedangkan menurut T.M. Hasbi Ash-Shiddiqy, ke empat hal tersebut

merupakan komponen-komponen yang harus dipenuhi untuk terbentuknya

suatu akad.13

1. Pihak-pihak yang berakad (al-‘aqidain)

Al-‘aqidain adalah orang yang melakukan akad, yaitu pembeli

dan penjual disyaratkan dewasa, berakal, baligh. Ulama Malikiyah dan

Hanafiyah mensyaratkan Aqid (orang yang berakad) harus berakal

yakni sudah mumayiz, anak yang agak besar yang pembicaraanya dan

jawaban yang dilontarkan dapat dipahami, serta berumur minimal 7

tahun. Oleh karena itu, dipandang tidak sah suatu akad yang dilakukan

oleh anak kecil yang belum mumayiz, orang gila dan lain–lain. Adapun

ulama Syafi’iyah dan Hanabilah mensyaratkan Aqid harus balig

(terkena perintah syara’) berakal dan telah mampu memelihara agama

dan hartanya. Dengan demikan ulama Hanabilah membolehkan seorang

11 Ghufron A. Ms’adi, Op cit, hlm.79 12 Ibid, hlm. 81 13 Teungku Muhammad Hasbi Ash- Shiddiqy, Pengantar Fiqih Muamalah, Semarang:

Pustaka Rizki Putra, 1999, hlm. 23.

Page 39: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

27

anak kecil membeli barang dan tasharruf atas seizin walinya.14 Untuk

lebih jelas tentang persyaratan aqid, berikut ini akan dijelaskan secara

terperinci.

1) Ahli Akad

Secara bahasa ahli adalah suatu kepantasan atau kelayakan.

Sedangkan menurut istilah adalah kepantasan seseorang untuk

menetapkan hak yang telah ditetapkan baginya dan pantas untuk

beraktifitas atas barang tersebut.

Ahli akad terbagi dua, yaitu ahli wujud dan ahli ahli ‘ad (

pemenuhan atau pelaksanaan kewajiban)

a. Ahli Wujub

Yaitu kepantasan atau kelayakan seseorang untuk menetapkan

suatu kemestian yang harus menjadi haknya, seperti kepantasan

menetapkan harga yang harus diganti oleh seorang yang telah merusak

barangnya atau menetapkan harga.15

b. Ahli ‘ada

Ahli ‘ada adalah kelayakan seseorang untuk memenuhi

kewajiban yang telah ditetapkan syara’ seperti shalat, puasa, dan

haji.16.

14 Hendi Suhendi, Op.Cit, hlm. 73. 15 Syafi’I Rahmat, Loc.Cit, 16 Ibid, hlm. 56

Page 40: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

28

2) Al Wilayah ( Kekuasaan )

Wilayah menurut bahasa adalah penguasaan terhadap suatu

urusan dan kemampuan menegakkannya. Menurut istilah wilayah

adalah kekuasaan seseorang berdasarkan syara’ yang menjadikannya

untuk melakukan akad dan tasyarruf. Perbedaan antara ahli akad dan

wilayah, antara lain ahli akad adalah kepantasan seseorang untuk

berhubungan dengan akad, sedangkan al wilayah adalah kepantasan

seseorang untuk melaksanakan akad.17

2. Obyek akad (mahallul ‘aqd)

Barang yang dijadikan obyek akad disyaratkan jelas jenisnya,

ciri-ciri dan ukuranya. Syarat barang yang diserahkan kemudian

haruslah dalam status tanggungan, kriteria barang tersebut menunjukan

kejelasan jumlah dan sifat–sifatnya yang membedakan dengan lainnya

sehingga tidak menimbulkan fitnah dan batas waktu diketahui dengan

jelas. 18

Dalam hal ini ma’qud alaih adalah obyek akad atau benda-

benda yang dijadikan akad yang bentuknya membekas dan tampak.

Barang tersebut dapat berbentuk harta benda seperti barang dagangan,

benda bukan harta seperti dalam akad pernikahan.

Dalam Islam, tidak semua barang dapat dijadikan objek akad,

misalnya minuman keras. Oleh karena itu, fuqaha menetapkan empat

syarat dalam objek akad berikut ini:

17 Ibid, hlm. 57 18 Sayid Sabiq Fiqih Sunnah Terj. Nor Hasanudin, Loc.Cit

Page 41: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

29

1) Ma’qud ’Alaih (Barang) Harus Ada ketika Akad

Berdasarkan syarat ini, barang yang tidak ada ketika akad tidak

sah dijadikan objek akad seperti jual beli yang sesuatu yang masih di

dalam tanah atau menjual anak kambing yang masih berada dalam

kandungan induknya. Sebenarnya dalam beberapa hal syara’

membolehkan jual beli atas barang yang tidak ada, seperti menjual buah–

buahan yang masih di pohon setelah tampak buahnya dengan syarat-

syarat tertentu.19

Transaksi salam tidak mensyaratkan barang berada pada pihak

penjual akan tetapi hanya diharuskan ada pada waktu yang ditentukan.

Dalam as salam jika kedua belah pihak tidak menyebutkan

tempat serah terima jual beli pada saat akad, maka jual beli dengan cara as

salam tetaplah sah, hanya saja tempat ditentukan kemudian, karena

penyebutan tempat tidak di jelaskan di dalam hadist. Apabila tempat

merupakan syarat tentu maka Rasulullah SAW akan menyebutkannya,

sebagaimana ia menyebutkan takaran, timbangan dan waktu.20

2) Ma’qud ‘Alaih Harus Masyru’( sesuai dengan ketentuan syara)

Ulama fiqh sepakat bahwa barang yang dijadikan akad harus

sesuai dengan ketentua syara’. Oleh karena itu dipandang tidak sah, akad

atas barang yang diharamkan.

19.Syafi’I Rahmat, Op. Cit, hlm. 58 20 Ibid, hlm.170

Page 42: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

30

3) Dapat Diberikan Waktu Akad

Disepakati oleh ahli fiqh bahwa barang yang dijadikan akad

harus dapat diserahkan ketika akad. Dengan demikian, ma’qud ‘alaih yang

tidak diserahkan ketika akad seperti jual beli burung yang masih ada di

udara tidak di pandang sebagai akad.

Akan tetapi dalam akad tabarru (derma) menurut imam Malik di

bolehkan, seperti hibah atas barang yang kabur, sebab pemberi telah

berbuat kebaikan, sedangkan yang diberi tidak mengharuskanya untuk

menggantikanya dengan sesuatu, sehingga tidak terjadi percekcokan.21

Transaksi salam tidak mensyaratkan barang berada pada pada

pihak penjual akan tetapi hanya diharusakan ada pada waktu yang

ditentukan.22

4) Ma’qud ‘Alaih Harus Diketahui Oleh Kedua Belah Pihak yang Akad

Ulama fiqh menetapkan bahwa ma’qud ‘alaih harus jelas

diketahui oleh kedua pihak yang berakad. Larangan sunnah sangat jelas

dalam jual beli gharar, dan barang yang tidak diketahi oleh pihak yang

berakad.23

5) Ma’qud ‘Alaih Harus Suci

Ulama selain Hanafiyah menerangkan bahwa ma’qud alaih

harus suci tidak najis dan tidak mutanajis. Dengan kata lain ma’qud ‘alaih

21 ibid, hlm. 60 22 Sayyid Sabiq, Op. Cit, hlm. 170. 23Syafi’I Rahmat, Op.Cit, hlm. 60

Page 43: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

31

yang dijadikan akad adalah segala sesuatu yang suci, yang dapat

dimanfaatkan menurut syara’.24

Dalam akad salam barang yang dipesan harus bisa diserahkan

pada waktu yang ditentukan tidak boleh mundur juga bagaimana cara

penyerahan barang tersebut apakah barang itu diantar ke rumah pemesan

atau di pasar atau pemesan nantinya yang akan mengambil sendiri barang

tersebut. Dalam pesanan juga tidak boleh adanya khiyar syarat artinya

kalau barangnya sudah ada dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan lantas

tidak cocok akan dikembalikan. Barang yang sudah sesuai dengan

ketentuan harus diterima.25

3. Pernyataan untuk mengikatkan diri ( sighah al-’aqd)

Sighat al-’aqd adalah suatu ungkapan para pihak yang nelakukan

akad berupa ijab dan qabul. Ijab adalah pernyataan pertama yang

dinyatakan oleh salah satu dari seseorang yang berakad yang

mencerminkan kesungguhan kehendak untuk mengadakan akad.26

Para ulama menetapkan tiga syarat dalam ijab dan qabul, yaitu:

a) Ijab dan qabul harus jelas maksudnya, sehingga di pahami oleh

pihak yang melakukan akad

b) Antara ijab dan qabul harus sesuai

24 Ibid, hlm. 61 25. Imam Taqiyuddin Abu Baker Ibnu Muhammad Al-Hussaini,Loc.Cit 26 Gemala Dewi, Op-cit, hlm. 63

Page 44: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

32

c) Antara ijab dan qabul harus bersambung dan berada di tempat yang

sama jika kedua belah pihak hadir, atau berada di tempat yang sudah

diketahui oleh keduanya.27

Segala macam pernyataan akad dan serah terima dilahirkan dari

jiwa yang saling merelakan untuk menyerahkan barangnya masing-

masing kepada siapa yang melakukan transaksi. Prinsipnya dalam Al-

Qur’an surat, An-Nisaa’ ayat 29

يا أيـها الذين آمنوا ال تأكلوا أموالكم بـيـنكم بالباطل إال أن تكون جتارة عن

تـراض منكم وال تـقتـلوا أنـفسكم إن الله كان بكم رحيما Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling

memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu”.28(Q.S. An-nisaa’: 29)

Segala macam pernyataan akad dan serah terima, dilahirkan dari

jiwa yang saling merelakan (taradli) untuk menyerahkan barangnya

masing-masing kepada siapa yang melakukan transaksi. Dengan

demikian penyerahan barang itu dapat diartikan sebagai ijabnya,

sekalipun tanpa kalimat penyerahan, dan sebaliknya penerimaan barang

itulah qabulnya, sekalipun tanpa kalimat yang diucapkan.

27.Syafi’I Rahmat, Op. Cit, hlm. 52. 28Departemen Agama RI, Op.Cit, hlm. 84.

Page 45: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

33

Ijab dan qabul dapat dilakukan dengan empat cara berikut ini:

a) Lisan

Para pihak mengungkapkan kehendaknya dalam perkataan secara

jelas. Dalam hal ini akan sangat jelas bentuk ijab dan qabul yang

dilakukan oleh para pihak .

b) Tulisan

Adakalanya suatu perikatan dilakukan secara tertulis. Hal ini dapat

dilakukan oleh para pihak yang tidak dapat bertemu langsung dalam

melakukan perikatan, atau untuk perikatan-perikatan yang sifatnya

lebih sulit, seperti perikatan yang dilakukan oleh badan hukum.

c) Isyarat

Suatu perikatan tidaklah hanya dilakukan orang normal, orang cacat

pun dapat melakukan suatu perikatan, apabila cacatnya adalah suatu

wicara, maka dimungkinkan akad dilakukan dengan isyarat, asalkan

para pihak yang melakukan perikatan tersebut memiliki pemahaman

yang sama.

d) Perbuatan

Seiring dengan perkembangan kebutuhan masyarakat, kini perikatan

dapat pula dilakukan dengan cara perbuatan saja, tanpa secara lisan,

tertulis ataupun isyarat. Hal ini dapat disebut ta’athi atau mu’athah

(saling memberi dan menerima) . adanya perbuatan memberi dan

menerima dari pihak yang saling memahami perbuatan perikatan

tersebut dan segala akibat hukumnya. Hal ini sering terjadi pada

Page 46: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

34

proses jual beli di supermarket yang tidak ada proses tawar

menawar.29

4. Tujuan Akad (Maudhu’ul ‘aqd)

Maudhu’ul akad adalah maksud utama disyariatkanya maudhu

akad pada hakikatnya satu arti dengan maksud asli akad dan hukum akad.

Hanya saja, maksud asli akad di pandang sebelum terwujudnya akad:

hukum dipandang dari segi setelah terjadinya akad; sedangkan maudhu

akad berada di antara keduanya.

Pembahasan ini sangat erat kaitanya dengan hubungan antara

dzahir akad dan batinya. Diantara para ulama, ada yang memandang

bahwa akad yang sahih harus bersesuian antara zahir dan batin akad, akan

tetapi sebagian ulama lainya tidak mempermasalahkan masalah batin atau

tujuan akad.30

Ulama Hanafiyah dan Syafi’iyah menetapkan beberapa hukum

akad yang dinilai secara zahir sah, tetapi makruh tahrim yaitu:

a. Jual beli yang menjadi perantara munculnya riba.

b. Menjual anggur untuk dijadikan khamar.

c. Menjual senjata untuk menunjang pemberontakan atau fitnah, dan

lain-lain.

Adapun ulama Malikiyah, Hanabilah dan Syiah yang

mempermasalahkan masalah batin akad, berpendapat bahwa suatu akad

tidak hanya dipandang dari segi zahirnya saja, tetapi juga batin. Dengan

29 Gemala Dewi, Op.cit, hlm.64 30 Syafi’I Rahmat, Op. Cit, hlm. 57.

Page 47: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

35

demikian, tujuan memandang akad dengan sesuatu yang tidak

bersesuaian dengan ketentuan syara’ dianggap batal.

Keinginan mengadakan akad terbagi dua, yaitu berikut ini;

a. Keinginan Batin ( Niat atau Maksud)

Keinginan batin dapat terwujud dengan adanya kerelaan dan

pilihan (ikhtiar). Ulama Hanafiyah berpendapat bahwa kerelaan dan

pilihan adalah dua hal yang berbeda sebab ikhtiar dapat dilakukan

dengan keridhaan atau tidak. Adapun menurut ulama selain

Hanafiyah, rida dan pilihan adalah sama.

b. Keinginan yang Zahir

Keinginan yang dzahir adalah sighat atau lafadz yang

mengungkapkan keinginan batin, apabila keinginan batin dan zahir

itu sesuai, akad dinyatakan sah. Akan tetapi, jika salah satunya tidak

ada, seperti orang yang zahirnya ingin jual beli, akadnya tidak sah

sebab keinginan batinya tidak ada.31

Tentang keinginan akad ini ada beberapa macam cabang yaitu:

a. Gambaran

Dalam akad terkadang hanya tampak zahirnya saja,

sedangkan batinya (tidak tampak). Akad seperti diatas, dalam

beberapa hal dikategorikan tidak sah menurut jumhur ulama, antara

lain:

31 Ibid, hlm. 62

Page 48: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

36

1) Akad ketika gila, tidur, belum mumayiz, dan lain-lain.

2) Tidak menegerti apa yang diucapkan.

3) Akad ketika belajar, atau bersandiwara.

4) Akad karena kesalahan.

5) Akad karena dipaksa.32

b. Kebebasan dalam akad

Para fuqaha memberikan batasan dalam akad yang

menyangkut kebebasan akad dan kebebasan dalam menetapkan

syarat dalam akad.

1) Kebebasan dalam Akad

Para ulama telah sepakat bahwa keridhaan merupakan

landasan dalam akad, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an

surat An-Nisa ayat 29 di atas.

2) Kebebasan Bersyarat

Yakni kebebasan dalam memberikan syarat tentang

keabsahan akad. Dalam hal ini, di antara para ulama terbagi atas

beberapa pendapat:

a) Golongan Hanabilah yang berpendapat bahwa syarat akad

mutlak, yakni setiap syarat yang tidak didapatkan keharaman

menurut syara’ adalah boleh.

b) Golongan selain Hanabilah yang berpendapat bahwa dasar

dari syarat akad adalah batasan, yakni setiap syarat yang

32 Amir Syarifudin, Garis-Garis Besar Fiqh, Jakarta: Prenada Media, 2003, 146.

Page 49: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

37

tidak menyalahi batasan yang telah ditetapkan syara’

dipandang sah.33

3) Kecacatan Keinginan atau Rida

Kecacatan keiginan atau rida adalah perkara-perkara

yang mengotori keinginan atau menghilangkan keridaan secara

sempurna, yang disebut kecacatan rida. Kecacatan rida terbagi

dalam tiga macam:

1) Pemaksaan

2) Kesalahan

3) Penipuan

Setiap akad memiliki dampak yaitu dampak khusus dan

dampak umum, dampak khusus adalah hukum akad. Yakni

dampak asli dalam pelaksanaan suatu akad atau maksud

utamanya dilaksanakannya suatu akad, seperti pemindahan

kepemilikan dalam jual beli dan lain-lain. Dampak umum adalah

segala sesuatu yang mengiringi setiap atau sebagian besar

akad, baik dari segi hukum maupun hasil.34

33 Ibid, hlm. 147. 34 Syafi’i Rahmat, Op. Cit, hlm. 64-66.

Page 50: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

38

C. Bentuk-bentuk Akad

Para ulama fiqih, mengemukakan bahwa pembagian bentuk akad dapat

dilakukan dari berbagai aspek dan sudut pandang yang berbeda-beda. Antara

lain dilihat dari penjelasan berikut ini.

1. Dilihat dari segi keabsahannya menurut syara’, maka akad terbagi dua,

akad sahih dan tidak sahih.

a. Akad sahih, yaitu akad yang telah memenuhi hukum dan syarat-syarat

nya. Hukum dari akad sahih ini adalah berlaku seluruh akibat hukum

yang ditimbulkan akad itu dan mengikat bagi pihak-pihak yang

berakad. Akad sahih menurut ulama’ Hanafi dan Maliki terbagi

menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut:

1) Akad nafiz (sempurna untuk dilaksanakan), yaitu akad yang

dilangsungkan dengan memenuhi hukum dan syarat nya dan tidak

ada penghalang untuk melaksanakannya.

2) Akad mauquf, yaitu akad yang dilakukan seseorang yang cakap

bertindak hukum, tetapi ia tidak memiliki kekuasaan untuk

melangsungkan dan melaksanakan akad itu.

b. Akad yang tidak sahih, yaitu akad yang terdapat kekurangan pada

rukun atau syarat-syarat nya, sehingga seluruh akibat hukum akad itu

tidak berlaku dan tidak mengikat pihak-pihak yang berakad. Ulama’

Hanafi membagi akad yang tidak sahih itu menjadi dua macam, yaitu

sebagai berikut:

Page 51: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

39

1) Akad batil, yaitu akad yang tidak memenuhi salah satu rukunnya

atau ada larangan langsung dari syara’, seperti akadnya orang gila

atau cacat pada sighat akadnya.

2) Akad fasid, yaitu akad yang pada dasarnya disyari’atkan, tetapi sifat

yang diakadkan itu tidak jelas, seperti adanya unsur tipuan.35

2. Dilihat dari segi penamaannya, para ulama fiqih membagi akad menjadi

dua macam, yaitu sebagai berikut:

a. Akad musammah, yaitu akad yang ditentukan nama-namanya oleh

syara’ serta dijelaskan hukum-hukumnya, seperti jual beli, sewa-

menyewa, perikatan dan lain-lain.

b. Akad ghair musammah, yaitu akad yang penamaannya ditentukan oleh

masyarakat sesuai dengan keperluan mereka disepanjang zaman dan

tempat, seperti istishna’, bai’ al-wafa dan lain-lain. 36

3. Dilihat dari segi disyari’atkannya akad atau tidak, terbagi dua yaitu

sebagai berikut:

a. Akad musyara’ah, yaitu akad-akad yang dibenarkan syara’,

umpamanyan jual beli, jual harta yang ada harganya dan termasuk juga

hibah, dan rahn (gadai)

b. Akad mamnu’ah, yaitu akad-akad yang dilarang syara’, seperti menjual

anak binatang yang masih dalam kandungan.

35 Nasrun Haroen, Fiqih Muamalah, jakarta: Gaya Media Pratama, 2007, hlm. 108 36 Teungku Muhammad Hasbi Ash-shiddieqy, Op.Cit, hlm. 109

Page 52: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

40

4. Dilihat dari sifat bendanya, akad dibagi dua macam, yaitu sebagai berikut:

a. Akad ‘ainiyah, yaitu akad yang disyaratkan kesempurnaannya dengan

melaksanakan apa yang diakadkan itu, misalnya benda yang dijual

diserahkan kepada yang membeli.

b. Akad ghairu ‘ainiyah, yaitu akad yang hasilnya semata-mata

berdasarkan akad itu sendiri.37

5. Dilihat dari bentuk atau cara melakukan akad. Dari sudut ini dibagi dua

pula:

a. Akad-akad yang harus dilaksanakan dengan tata cara tertentu.

Misalnya, pernikahan yang harus dilakukan dihadapan para saksi.

b. Akad-akad yang tidak memerlukan tata cara. Misalnya, jual beli yang

tidak perlu di tempat yang ditentukan dan tidak perlu dihadapan

pejabat.38

6. Dilihat dari dapat tidaknya dibatalkan akad. Dari segi ini akad dibagi

empat macam:

a. Akad yang tidak dapat dibatalkan, yaitu ‘aqduzziwaj. Akad nikah tidak

dapat dicabut, meskipun terjadinya dengan persetujuan kedua belah

pihak. Akad nikah hanya dapat diakhiri dengan jalan yang ditetapkan

oleh syari’at, seperti talak, khulu’ atau karena putusan hakim.

b. Akad yang dapat dibatalkan atas persetujuan kedua belah pihak, seperti

jual beli, shulh, dan akad-akad lainnya.

37 Ibid, hlm. 110 38 Ibid, hlm. 111

Page 53: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

41

c. Akad yang dapat dibatalkan tanpa menunggu persetujuan pihak

pertama. Misal, rahn dan kafalah.

d. Akad yang dapat dibatalkan tanpa menunggui persetujuan pihak yang

kedua, yaitu seperti: wadi’ah, ‘ariyah, dan wakalah.39

7. Dilihat dari segi tukar-menukar hak. Dari segi ini akad dibagi tiga:

a. Akad mu’awadlah, yaitu: akad-akad yang berlaku atas dasar timbal

balik seperti jual beli, sewa-menyewa, shulh dengan harta, atau shulh

terhadap harta dengan harta.

b. Akad tabarru’at, yaitu: akad-akad yang berdasarkan pemberian dan

pertolongan, seperti hibah dan ‘ariyah.

c. Akad yang mengandung tabarru’ pada permulaan tetapi menjadi

mu’awadlah pada akhirnya, seperti qardh dan kafalah.40

8. Dilihat dari segi keharusan membayar ganti dan tidak, maka dari segi ini

dibagi tiga golongan:

a. Akad dhamanah, yaitu tanggung jawab pihak kedua sesudah barang-

barang itu diterimanya, seperti jual beli, qardh menjadi dhamanah

pihak yang kedua sesudah Barang itu diterimanya.

b. Akad amanah yaitu tanggung jawab dipikul oleh yang empunya, bukan

oleh yang memegang barang , missal, syirkah, wakalah.

c. Akad yang dipengaruhi beberapa unsure, dari satu segi yang

mengharuskan dhamanah, dan dari segi yang lain merupakan amanah

yaitu: ijazah, rahn, shulh.

39 Ibid, hlm. 112 40 Ibid, hlm. 113

Page 54: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

42

9. Dilihat dari segi tujuan akad dibagi menjadi empat golongan:

a. Yang tujuannya tamlik, seperti, jual beli, mudharabah.

b. Yang tujuannya mengokohkan kepercayaan saja, seperti rahn dan

kafalah.

c. Yang tujuannya menyerahkan kekuasaan seperti wakalah, wasiat.

d. Yang tujuannya memelihara, yaitu: wadi’ah. 41

10. Dilihat dari segi waktu berlakunya, terbagi dua yaitu sebagai berikut:

a. Akad fauriyah, yaitu akad-akad yang pelaksanaannya tidak

memerlukan waktu yang lama. Misalnya, jual beli dengan harga yang

ditangguhkan, shulh, qaradh dan hibah.

b. Akad mustamirah, dinamakan juga akad zamaniyah , yaitu akad yang

pelaksanaannya memerlukan waktu yang menjadi unsur asasi dalam

pelaksanaannya. Contoh: ijarah, ‘ariyah, wakalah dan syirkah.

11. Dilihat dari ketergantungan dengan yang lain, akad dari segi ini dibagi dua

juga, yaitu sebagai berikut:

a. Akad asliyah, yaitu akad yang berdiri sendiri, tidak memerlukan adanya

sesuatu yang lain, misalnya jual beli, ijarah, wadi’ah, ‘ariyah.

b. Akad tab’iyah, yaitu akad yang tidak dapat bediri sendiri karena

memerlukan sesuatu yang lain, seperti: rahn dan kafalah.42

41 Ibid, hlm. 114 42 Gemala Dewi, ,Op.Cit, hlm. 63

Page 55: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

43

12. Dilihat dari maksud dan tujuannya, akad terbagi atas dua jenis, yaitu

sebagai berikut:

a. Akad tabarru’, yaitu akad yang dimaksud untuk menolong dan murni

semata-mata karena mengharap ridho dan pahala dari Allah, sama

sekali tidak ada unsure mencari “return” ataupun motif. Akad yang

termasuk dalam kategori ini adalah:

1) Hibah

Hibah adalah akad yang obyeknya mengalihkan hak milik

kepada orang lain secara Cuma-Cuma tanpa adanya bayaran.43

2) wakaf

Secara etimologis, istilah wakaf berasal dari kata waqf,

yang bisa bermakna habs (menahan). Istilah waqf sendiri

diturunkan dari kata waqafa-yaqifu-waqfan, artinya sama dengan

habasa-yahbisu-habsan (menahan).

Dalam syariat, wakaf bermakna menahan pokok dan

mendermakan buah atau dengan kata lain, menahan harta dan

mengalirkan manfaat-manfaatnya di jalan Allah.44

3) Wasiat

Wasiat adalah suatu akad dimana seseorang manusia

mengharuskan di masa hidupnya mendermakan hartanya untuk

orang lain yang diberikan sesudah wafatnya.45

43 Hasbi ash-Shiddieqy. Op. Cit, hlm. 98 44 Sayyid Sabiq, Op.Cit, hlm. 161 45 Ibid, hlm. 107

Page 56: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

44

4) Rahn

Secara etimologi kata ar- rahn berarti tetap, kekal dan

jaminan. Akad rahn dalam istilah hukum positif disebut dengan

barang jaminan atau agunan. Ada beberapa definisi rahn yang

dikemukakan para ulama fiqih.

Ulama Maliki mendefinisikannya dengan harta yang

dijadikan pemiliknya sebagai jaminan utang yang bersifat

mengikat. Ulama Hanafi mendefinisikannya dengan menjadikan

sesuatu (barang) sebagai jaminan terhadap hak (piutang) itu baik,

seluruhnya maupun sebagian. Sedangkan ulama Syafi’i dan

Hambali mendefinisikan rahn dengan menjadikan materi

(barang) sebagai jaminan utang, yang dapat dijadikan pembayar

utang apabila orang yang berhutang tidak bisa membayar

utangnya itu.46

5) Wakalah

Secara etimologi wakalah berarti, al-hifdh (pemeliharaan)

seperti, firman Allah QS. Ali Imron (3): 173:.. “Cukuplah Allah

menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baiknya

pelindung.” Wakalah juga berarti al-Tafwidh (penyerahan),

pendelegasian, atau pemberian mandat. (QS. Hud (11): 56:

“Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah Tuhanku dan

Tuhanmu..”, al-Kahfi (18): 19.

46 Gemala Dewi, Loc-cit

Page 57: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

45

Menurut para fuqada, wakalah berarti : “pemberian

kewenangan atau kuasa kepada pihak lain tentang apa yang harus

dilakukannya dan ia (penerima kuasa) secara syar’i menjadi

pengganti pemberi kuasa selama batas waktu yang ditentukan.”47

6) Kafalah

Al-Kafalah menurut bahasa berarti al- Dhaman (jaminan),

hamdalah (beban), dan za’amah (tanggungan). Sedangkan

menurut istilah, para ulama mengemukakan definisi yang

berbeda-beda, antara lain adalah : “Menggabungkan satu dzimah

(tanggung jawab) kepada dzimah yang lain dalam penagihan,

dengan jiwa, utang, atau zat benda”.

Istilah kafalah menurut Mazhab Hanafi adalah

memasukkan tanggung jawab seseorang ke dalam tanggung

jawab orang lain dalam suatu tuntutan umum. Dengan kata lain

menjadikan seseorang ikut bertanggungjawab atas tanggung

jawab orang lain yang berkaitan dengan masalah nyawa, utang,

atau barang. Meskipun demikian, penjamin yang ikut

bertanggung jawab tersebut tidak dianggap berhutang, dan utang

pihak yang dijamin tidak gugur dengan jaminan pihak penjamin.

Sedangkan menurut Mazhab Maliki, Syafi’I da Hambali, kafalah

adalah menjadikan seseorang penjamin ikut bertanggungjawab

atas tanggung jawab seseorang dalam pelunasan atau pembayaran

47Ibid hlm. 137,

Page 58: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

46

utang, dan dengan demikian keduanya dipandang berhutang.

Ulama sepakat dengan bolehnya kafalah, karena sangat

dibutuhkan dalam mu’amalah dan agar yang berpiutang tidak

dirugikan karena ketidakmampuan yang berhutang.48

7) Hiwalah

Hiwalah adalah akad pemindahan utang piutang satu pihak

kepada pihak lain. Dalam hal ini ada tiga pihak yang terlibat;

muhil atau madin, pihak yang memberi utang (muhal da’in) dan

pihak yang menerima pemindahan (muhal a’alaih). Di pasar

keuangan konvensiomal praktik hiwalah dapat dilihat pada

transaksi anjak piutang (factoring). Namun kebanyakan ulama

tidak memperbolehkan mengambil manfaat (imbalan) atas

pemindahan utang atau piutang tersebut.49

8) ‘Ariyah

Menurut etimologi, al-ariyah berarti sesuatu yang

dipinjam, pergi, dan kembali atau beredar. Sedangkan menurut

terminologi fiqih, ada dua definisi yang berbeda. Pertama, Ulama

Maliki dan Hanafi, mendefinisikannya dengan pemilikan manfaat

sesuatu tanpa ganti rugi. Kedua, Ulama Syafi’i dan Hambali

mendefinisikannya dengan kebolehan memanfaatkan barang

orang lain tanpa ganti rugi. Kedua definisi ini membawa akibat

hukum yang berbeda. Definisi pertama membolehkan peminjam

48 Ibid, hlm. 360 49 Ibid, hlm. 96

Page 59: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

47

meminjamkan barang yang ia pinjam kepada pihak ketiga.

Sedangkan definisi kedua tidak membolehkan. ‘Ariyah

merupakan sarana tolong-menolong antara orang yang mampu

dengan yang tidak mampu.50

9) Al qardh

Secara bahasa al-qardh berarti al-qoth' (terputus). Harta

yang dihutangkan kepada pihak lain dinamakan qardh, karena ia

terputus dari pemiliknya.51 Adapun yang dimaksud dengan utang

piutang adalah memberikan sesuatu kepada seseorang dengan

perjanjian dia akan membayar yang sana dengan itu.

Pengertian ” sesuatu “ dari definisi diatas mempunyai

makna yang luas, selain dapat berbentuk orang, juga bisa saja

dalam bentuk barang, asalkan barang tersebut habis karena

pemakaian.52

Utang piutang (al qardh) merupakan salah satu bentuk

muamalah yang berbentuk ta’awun (pertolongan) kepada pihak

lain untuk memenuhi kebutuhannya. Sumber ajaran islam (al-

Qur’an dan al-Hadist) sangat kuat menyerukan prinsip hidup

gotong royong seperti ini. Bahkan al-Qur’an menyebut piutang

untuk menolong atau meringankan orang lain yang membutuhkan

50 Nasrun Haroen, Op.Cit, hlm. 238 51Gufron A. Mas’adi, Loc.Cit 52 Chairuman Pasaribu dan Suhrawardi K. Lubis, Hukun Perjanjian Dalam Islam, Jakarta:

Sinar Grafika, hlm. 136

Page 60: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

48

dengan istilah “menghutangkan kepada Allah dengan hutang baik

“.53

b. Akad tijari, yaitu akad yang dimaksudkan untuk mencari dan

mendapatkan keuntungan dimana rukun dan syarat telah dipenuhi

semuanya. Akad yang termasuk dalam kategori ini adalah:

1) Murabahah

Jual beli murabahah adalah pembelian oleh satu pihak

untuk kemudian dijual kepada pihak lain yang telah mengajukan

permohonan pembelian terhadap satu barang dengan keuntungan

atau tambahan harga dan transparan.54

2) As-Salam atau As-Salaf

As-salam dinamakan juga salaf (pendahuluan) yaitu jual

beli barang dengan kriteria tertentu dengan pembayaran sekarang

namun diterima kemudian.55 Para ahli fiqh menyebut juga Bai’al

Mahawij (karena kebutuhan mendesak) karena merupakan jual

beli barang yang tidak ada di tempat akad, dalam kondisi

mendesak bagi dua pihak yang melakukan akad pembeli (pemilik

uang) membutuhkan barang dan penjual (pemilik barang)

membutuhkan pembayarannya sebelum barang selesai untuk

memenuhi kebutuhan dirinya dan kebutuhan menanam hingga

53 Gufron A. Mas’adi, Op. Cit, hlm. 171 54 Gemala Dewi, Op cit, hlm. 111 55 Ibid, hlm 112

Page 61: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

49

panen. Bentuk jual beli ini bagian dari kepentingan dan

kebutuhan.56

Transaksi salam merupakan salah satu bentuk yang telah

menjadi kebisaan di berbagai masyarakat. Orang yang

mempunyai perusahaan sering membutuhkan uang untuk

kebutuhan perusahaan mereka, bahkan sewaktu-waktu kegiatan

perusahaannya terhambat karena kekurangan bahan pokok.

Sedangkan si pembeli selain akan mendapatkan barang yang

sesuai dengan keinginannya, ia pun sudah menolong kemajuan

perusahaan saudaranya. Maka untuk kepentingan tersebut Allah

mengadakan peraturan salam.57

Definisi salam yang diberikan fuqaha berbeda-beda:

Menurut syafi’iyah salam ialah :

هوعقدعلى موصوف بذمةمؤجل بثمن مقبـوض مبجلس العقد

Artinya: Akad yang disepakati dengan menentukan ciri-ciri tertentu dengan membayar harganya lebih dahulu, sedangkan barangnya diserahkan kemudian dalam suatu majelis akad.58

Menurut Malikiyah salam ialah :

بـيع يـتـقدم فيه رأس املال يتأخراملثمن ألجل

Artinya: Suatu akad jual beli yang modalnya dibayar terlebih

dahulu, sedangkan barangnya diserahkan kemudian.59

56 Sayyid Sabiq Op.Cit, hlm. 167 57 Gemala Dewi, Op. cit, hlm. 114 58 M. Ali Hasan,Op.Cit, hlm. 143 59 Ibid, hlm. 144

Page 62: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

50

Adapun dasar hukum yang disyariatkan jual beli salam

bersumber dari Al-Qur'an, Sunnah, dan Ijma’ ulama.

Dasar hukum yang pertama firman Allah dalam surat Al-

baqarah ayat 281 yaitu:

يا أيـها الذين آمنوا إذا تدايـنتم بدين إىل أجل مسمى فاكتبوه

)٢٨٢: البقرة (Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman apabila kamu

bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya” (QS. Al-Baqarah : 282).60

Ayat diatas jelas hukum mubahnya dan perlunya ada

catatan yaitu kata istilah sekarang dengan data administrasi atau

pembukuan, seperti kwitansi dan buku-buku lainnya yang

diperlukan untuk ketertiban dan terjaminnya lupa atau perbuatan

penipuan, serta dalam jual beli hendaknya waktu untuk

pembayaran itu ditentukan.61

Berkenaan dengan ayat ini Ibu Abbas berkata: “saya

bersaksi bahwa salaf (salam) yang dijamin untuk jangka waktu

tertentu telah dihalalkan oleh Allah pada kitabNya dan

diizinkanNya” lalu ia membaca ayat tersebut diatas.62

Dasar hukum diatas sesuai dengan tuntunan syari’ah,

prakteknya dibolehkan pula dengan penangguhan waktu

pembayaran dalam jual beli. Selama kriteria barang tersebut

60 Departemen Agama RI,Op.Citt, hlm. 49 61 Drs. Sudarsono. SH.M.Si, Pokok-pokok Hukum Islam, Cet ke 2, Jakrta: Rineka Cipta,

2001, hlm. 415 62 Syafi’I Antonio, Op.cit. hlm. 109

Page 63: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

51

diketahui dengan jelas dan menjadi tanggungan pihak penjual,

dan pembeli yakin akan dipenuhinya kriteria tersebut oleh

penjual ada waktu yang telah ditentukan. Seperti jual beli yang

terkandung dalam ayat tersebut, sebagaimana dikatakan oleh Ibu

Abbas bahwa selama itu juga ia tidak termasuk dalam larangan

Nabi SAW.

Maksud pelarangan tersebut adalah bahwa seseorang

menjual barang tidak dapat diserahkan kepada pembeli. Karena,

barang yang tidak dapat diserahkan berarti bukan miliknya,

sehingga jual beli tersebut merupakan gharar (menipu).

Sedangkan untuk jual beli barang yang memiliki kriteria tertentu,

ada jaminan dan ada prasangka kuat dapat dipenuhi tepat waktu,

maka bukan termasuk menipu.63

Dasar hukum lainnya adalah hadist yang berkaitan dengan

tradisi penduduk Madinah yang didapati oleh Rasulullah pada

awal hijrah beliau ke sana, yaitu tradisi akad salaf (salam) dalam

buah-buahan jangka waktu satu tahun atau dua tahun, beliau

bersabda:

حدثناصدقةاخربناابن عيينةاخربناابن جنيح عن عبداهللا بن كثريعن ايب قدم النيب صلى اهللا عليه : املنهال عن ابن عباس رضي اهللا عنهماقال

من اسلف ىف : فقال , وسلم املدينةوهم يسلفون بالثمرالسنتني والثالث . معلوم ووزن معلوم اىل اجل معلومشئ ففى كيل

63 Nasrun Haroen, Op.Cit, hlm. 111

Page 64: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

52

Artinya: “Diceritakan oleh Sadaqah dikabarkan oleh Ibnu Uyaiynah dikabarkan oleh Ibnu Najih mengabarkan kepada kita dari Abdillah Ibnu Katsir dari Abi Minhal dari Ibnu Abbas ra. Berkata: Nabi SAW datang ke Madinah dan melihat penduduk disana melakukan jual beli salaf pada buah-buahan dengan dua atau tiga tahun, maka Nabi berkata: barang siapa melakukan jual beli salaf, hendaknya ia melakukan dengan takaran yang jelas dan timbangan yang jelas pula, untuk jangka waktu yang diketahui. (HR. Bukhari).64

Dan juga hadist dari Rifa’ah Bin Rafi’:

عن رفاعةابن رافع أن النيب صلي اهللا عليه وسلم سئل أي الكسب )رواه البزار(أطيب ؟ قال عمل الرجل بيده وكل بيع مربور

Artinya: Dari Rifa’ah bin Rafi’. Sesungguhnya Nabi SAW,

ditanya tentang mata pencaharian yang paling baik, Nabi Muhammad SAW menjawab: seseorang bekerja dengan tangannya dan setiap jual beli yang mabrur (HR. Bazzar)65

Salam, kata as-salaf memiliki pengertian yang sama

dengan as-salam. As-salam berasal dari bahasa penduduk Irak

dan kata as-salaf berasal dari bahasa penduduk Hijaz.

Wawazanin ma’lumin huruf all wawu disini berarti “au”

yakni menggunakan takaran dalam barang-barang yang dapat

ditakar atau menggunakan timbangan dalam barang-barang yang

akan digunakan.66

Menurut Hanafiyah, jual beli salam diperbolehkan dengan

alasan salam, demi kebaikan kehidupan manusia dan telah

64 Imam Abi Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah bin Bardzabah

Bukhari Ju’fi, Shahih Bukhari,Loc.Cit 65 Muhammad bin Ismail al-Kahlani as-San’ani, subul as Sulam, Kairo: Syirkah Maktabah

Mustafa al-Halabi, 1990, hlm. 4 66 Drs. Taufik Rahman, Hadits-Hadits Hukum, Bandung: Pustaka Setia, 2000, hlm, 133

Page 65: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

53

menjadi kebiasaan (urf) dalam beberapa masa tanpa ada ulama

yang mengingkarinya.

Menurut ulama Malakiyah, Syafi’iyah dan Hanabilah akad

salam sah dengan alasan telah menjadi kebiasaan ummat manusia

dalam bertransaksi, dengan catatan terpenuhinya semua syarat

sebagaimana disebutkan dalam akan salam.67

Transaksi jual beli salam memiliki rukun dan syarat yang

harus dipenuhi sehingga sah hukumnya.

Rukun jual beli salam menurut jumhur ulama terdiri atas:

1. Orang yang berakad, baligh dan berakal

2. Barang yang di pesan harus jelas ciri-cirinya, waktunya,

harganya.

3. Ijab dab qabul.68

Sedangkan syarat-syarat yang harus dipenuhi sehingga sah

hukumnya. Diantara syarat-syarat yang dimaksud ada yang

berkaitan dengan penukaran dan ada yang berkaitan dengan

barang yang dijual.

Syarat-syarat penukaran adalah sebagai berikut:

1. Jenisnya diketahui

2. Jumlahnya diketahui

3. Diserahkan di tempat yang sama.

67 Dimyaudin Adjuaini, Op.Cit, hlm. 138 68 M. Ali Hasan, Loc. Cit

Page 66: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

54

Sedangkan syarat-syarat barang (muslam fih) adalah:

1. Berada dalam tanggungan

2. Dijelaskan dengan penjelasan yang menghasilkan

pengetahuan tentang jumlah dan ciri-ciri barang yang

membedakannya dengan barang yang lain sehingga tidak lagi

sesuatu yang meragukan dan dapat menghilangkan

perselisihan yang mungkin akan timbul.

3. Batas waktu diketahui. 69

Dalam as-salam jika kedua pihak tidak menyebutkan

tempat serah terima jual beli pada saat akad, maka jual beli

dengan cara as-salam tetaplah sah, hanya saja tempat ditentukan

kemudian, karena penyebutan tempat tidak dijelaskan di dalam

hadist. Apabila tempat merupakan syarat tentu maka Rasulullah

SAW akan menyebutkannya, sebagaimana ia menyebutkan

takaran, timbangan dan waktu.70

Dalam akad salam barang yang dipesan harus diserahkan

pada waktu yang ditentukan tidak boleh mundur juga bagaimana

penyerahan barang tersebut apakah barang itu diantar ke rumah

pemesan atau di pasar atau pemesan nantinya yang akan

mengambil sendiri barang tersebut. Dalam pesanan juga tidak

boleh adanya khiyar syarat artinya kalau barangnya sudah ada

dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan lantas tidak cocok akan

69 Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah,Jakarta; Dar fath Lili’lami al-Arabiy, 2009, hlm. 219 70 Syafi’I Rahmat, Loc. Cit

Page 67: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

55

dikembalikan. Barang yang sudah sesuai dengan ketentuan harus

diterima.71

Harga dalam akad salam harus dibayarkan secara kontan

dalam majlis akad, ini menurut Hanafiyah. Sedangkan menurut

jumhur, harga pada kedua akad tersebut harus dibayar tunai

ketika akad berlangsung.72

3) Al-Istishna’

Istishna’ merupakan salah satu bentuk dari jual beli salam,

hanya saja obyeknya yang diperjanjikan berupa manufacture

order atau kontrak produksi. Istishna’ didefinisikan dengan

kontrak penjual dan kontrak pembeli dan pembuat barang. Dalam

kontrak ini pembuat barang (Shani) menerima pesanan dari

pembeli (Mustashni) untuk membuat barang dengan spesifikasi

yang telah disepakati kedua belah pihak yang bersepakat atas

harga sistem pembayaran yaitu dilakukan di muka, melalui

cicilan, atau ditangguhkan sampai waktu yang akan datang.73

4) Ijarah

Ijarah menurut ulama Hanafi adalah transaksi terhadap

suatu manfaat dengan imbalan. Menurut ulama Syafi’i adalah

transaksi terhadap suatu manfaat yang dituju, tertentu disebut

mubah, dan dapat dimanfaatkan dengan imbalan tertentu.

Sedangkan, menurut Ulama Maliki dan Hambali adalah

71 Iman Taqiyuddin Abu Baker Ibnu Muhammad Al-Hussaini, Kifayatul Akhyar, Loc.Cit 72 Gufron A. Mas’adi, loc.Cit 73 Gemala Dewi, Op.Cithlm. 114

Page 68: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

56

pemilikan manfaat sesuatu yang dibolehkan dalam waktu tertentu

dengan suatu imbalan. 74

5) Mudharabah

Kata mudharabah diambil dari adh-Dlarrbu Fi al-Ardhi

yang artinya kepergian untuk berdagang.

Mudharabah juga disebut dengan qiradh. Yang mana, kata

qiradh berasal dari kata al-qardh yang artinya al-Qath’u

(pemotongan). Karena orang yang memiliki harta memotong

(mengambil, red) sebagian dari hartanya untuk diperdagangkan

dan mengambil sebagian dari keuntungannya. Selain itu,

mudharabah juga disebut muamalah, yang maksudnya adalah

akad antara dua pihak yang mengharuskan salah satu dari

keduanya untuk menyerahkan sejumlah uang kepada yang lain

untuk diperdagangkan, dengan ketentuan keuntungannya dibagi

sesuai kesepakatan diantara keduanya. 75

6) Musyarakah

Musyarakah adalah akad kerjasama antara kedua belah

pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-

masing pihak memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan

bahwa keuntungan dan resiko akan di tanggung bersama sesuai

dengan kesepakatan.76

74 Ibid, hlm 115 75 Sayyid Sabiq,Op.Citt, hlm. 276 76 Muhammad Syafi’i Antonio, Op.Cit, hlm. 90

Page 69: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

BAB III

PERJANJIAN NGUYANG DAN PELAKSANAANNYA DI DESA

TLOGOREJO KECAMATAN TEGOWANU KABUPATEN

GROBOGAN

A. Keadaan Umum Desa Tlogorejo Kecamatan Tegowanu Kabupaten

Grobogan

1. Letak Geografis

Sebagai lembaga pemerintahan yang terkecil dalam struktur

pemerintahan, pemerintahan desa maupun kelurahan mempunyai fungsi

yang strategis sebagai ujung tombak dalam membangun nasional dalam

sektor pertanian, perkebunan dan peternakan. Oleh karena itu pemerintah

desa atau kelurahan diharapkan dapat lebih memberdayakan segala potensi

yang ada di wilayah masing-masing.

Secara monografis Desa Tlogorejo terletak 40 Km sebelah selatan

Kabupaten Grobogan, luas daerah Desa Tlogorejo 327 ha, secara

administrasi batas wilayah Desa Tlogorejo adalah sebagai berikut:

Sebelah utara berbatasan dengan Desa Tegowanu

Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Kebonagung

Sebelah barat berbatasan dengan Desa Rejosari (Demak)

Sebelah timur berbatasan dengan Desa Sukorejo.

Desa Tlogorejo merupakan daerah petani dengan ketinggian

kurang lebih 13 meter, suhu rata-rata berkisar 27 derajat Celsius,

sedangkan curah hujan berkisar sekitar 2000 mm per 1 tahun. Dengan

57

Page 70: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

58

curah hujan yang demikian, maka tanah di Desa Tlogorejo tergolong tanah

yang agak subur dengan didukung oleh pengaturan irigasi yang cukup

baik.

Dengan melihat uraian diatas, maka tanah sawah di Desa Tlogorejo

dapat ditanami padi, umbi-umbian, dan kacang-kacangan. Disamping itu

tanah juga dapat dimanfaatkan sebagai lahan tambak, dan tanah di sekitar

pekarangan rumah dapat ditanami dengan kelapa dan pohon buah-

buahan.1

2. Keadaan Sosial dan Ekonomi

a. Keadaan Sosial

1) Umum

Kebudayaan yang terdapat di bumi nusantara ini sebagian

besar adalah peninggalan dari nenek moyang yang perlu kita

junjung tinggi, kebudayaan-kebudayaan tersebut adalah warisan

dari para leluhur yang perlu dilestarikan karena memang

mempunyai kandungan nilai yang luhur dan tidak terpengaruh oleh

kebudayaan luar, begitu juga dengan kebudayaan yang ada pada

masyarakat Desa Tlogorejo, oleh karena itu kebudayaan yang

beraneka ragam coraknya tersebut perlu dijaga dan dilestarikan.

Demikian pula dengan kebudayaan yang bersifat

tradisional, juga perlu digali, dikembangkan dan dilestarikan,

1 Data Mnografi Desa Tlogorejo, Bulan Desember 2009, hlm. 9

Page 71: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

59

sehingga dapat memberikan nuansa dan corak yang khas dari

masing-masing daerah.2

2) Pendidikan

Dalam mencapai tujuan untuk mencerdaskan bangsa, maka

pemerintah senantiasa memperhatikan lembaga pendidikan, bahkan

sampai yang ada di pelosok desa, sehingga masyarakat mendapat

kesempatan untuk belajar atau memperoleh pengetahuan, baik

melalui pendidikan formal maupun pendidikan non formal.

Di bawah ini adalah tabel mengenai fasilitas pendidikan,

jumlah tenaga pendidikan dan murid yang ada di Desa Tlogorejo.

Tabel I

Jumlah Sekolah, Guru dan Murid di Desa Tlogorejo

No. Tingkat

Pendidikan

Jumlah

Sekolah

Jumlah

Pengajar

Jumlah

Murid

1. TK 1 3 75

2. SD 3 27 500

3. SLTP 1 20 300

4. SLTA 1 10 50

5. Madrasah 2 28 600

6 TPQ 3 9 78

3) Kehidupan Beragama

Jumlah penduduk Desa Tlogorejo adalah 4.143, 99%

mayoritas pemeluk agama Islam, yaitu sebanyak 3.975 orang,

sedangkan pemeluk agama Kristen 88 orang dan pemeluk agama

2 Wawancara, Dengan Bapak Hadi Santoso Yang Menjabat Sebagai Carik, 10 April 2010

Page 72: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

60

Budha 80 orang. Walaupun tidak semuanya penduduk Desa

Tlogorejo memeluk agama Islam, kehidupan agama di Desa

Tlogorejo berjalan dengan baik. Hal tersebut nampak pada

berjalannya kegiatan masyarakat yang tidak bersifat keagamaan,

seperti dalam bidang olah raga, gotong royong dan kerja bakti.

Untuk mengetahui sampai dimana pembangunan dalam

bidang keagamaan, berikutini adalah data tentang prasarana

peribadatan yang ada di Desa Tlogorejo.3

Tabel II

No. Tempat Ibadah Jumlah

1. Masjid 2 buah

2. Mushalla 18 buah

3. Gereja 1 buah

4. Wihara 1 buah

Karena Desa Tlogorejo adalah desa yang mayoritas

pendduknya beragama Islam, maka kegiatan yang dilakukan

penduduk Desa Tlogorejo tidak lepas dari kegiatan-kegiatan

keagamaan Islam yang dijalankan dengan baik. Kegiatan-kegiatan

itu diantaranya adalah:

a) Peringatan hari-hari besar Islam

Masyarakat Desa Tlogorejo selalu memperingati hari-

hari besar dalam Islam, seperti hari raya Idul Fitri, Idul Adha,

Isra’ Mi’raj dan Maulid Nabi. Dan memperingati Isra’ Mi’raj

3 Data Monografi, Op.Cit., hlm. 4

Page 73: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

61

dan Maulid Nabi, masyarakat Desa Tlogorejo biasanya

mengadakan pengajian, baik pengajian dalam lingkup kecil,

setingkat RT, per mushalla, per masjid yang ada, tingkat dusun

sampai pengajian akbar yang diprakarsai oleh aparatur

pemerintah desa.4

b) Tahlilan dan Yasinan

Masyarakat Desa Tlogorejo sealu melakukan tahlilan

dan yasinan secara rutin, setiap RT yangada di Desa Tlogorejo

mempunyai jama’ah tahlil sendiri-sendiri. Kegiatan ini

dilaksanakan setiap malam Jum'at, yang pelaksanaannya

bertempat di rumah-rumah penduduk secara giliran.

Kegiatan tahlilan dan yasinan tersebut juga

dilaksanakan ketika ada masyarakat yang meninggal dunia,

biasanya pelaksanaannya adalah sampai tujuh malam berturut-

turut, malam ke-40 setelah meninggal atau yang disebut

matang puluh, malam ke-100 setelah meninggal yang biasa

disebut nyatus dan malam ke-1000 setelah meninggal atau yang

biasa disebut dengan nyewu.5

c) Manaqiban

Selain tahlil dan yasinan, masyarakat Desa Tlogorejo

juga melakukan kegiatan yang dinamakan manaqiban.

Manaqiban ini dilakukan oleh penduduk desa yang mempunyai

4 Wawancara, Dengan Bapak Masadi, 10 April, 2010 5 Wawancara, Dengan Bapak Solekhan, 11 April, 2010

Page 74: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

62

hajat tertentu, semisal: ketika acara pemberian nama bagi anak,

acara aqiqah, dan syukuran pribadi penduduk, semisal ada

keluarga yang salah satu anggota keluarganya pulang dari

bekerja di luar negeri dan mendapat uang yang cukup banyak.

d) Berzanjinan

Masyarakat Desa Tlogorejo juga melaksanakan

kegiatan keagamaan yang dinamakan berzanjinan. Kegiatan ini

dilaksanakan di masjid, mushalla-mushalla yang rata-rata

diikuti oleh remaja dan juga tempat pengajian anak-anak, yang

dipimpin oleh ustadz dan guru ngaji dan hanya diikuti oleh

murid-murid pengajianya.6

b. Keadaan Ekonomi

Perekonomian masyarakat Desa Tlogorejo sebagian besar

ditunjang oleh hasil bumi atau pertanian, karena tanah di desa

Tlogorejo tergolong cukup subur dan pengairan disana juga cukup

untuk mengaliri seluruh area persawahan yang ada. Sebagian besar

dari mereka bermata pencaharian sebagai petani, dan dalam cara

bertani, mereka tidak lagi seperti petani-petani tradisional pada

umumnya. Dalam hal peralatan misalnya, untuk membajak tanah,

mereka tidak lagi menggunakan sapi atau lembu, akan tetapi

menggunakan traktor. Dalam masalah tanaman, mereka tidak selalu

6 Wawancara, Dengan Bapak Nur Fatkhi, 11 April, 2010

Page 75: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

63

menanam padi dan jagung seperti dahulu. Tanaman yang mereka

tanam bervariasi, dari buah-buahan dan sayur-sayuran.7

Walaupun demikian bukan berarti semua penduduk desa

Tlogorejo bermata pencaharian sama yaitu sebagai petani. Selain

bertani, penduduk Desa Tlogorejo juga bervariasi dalam pekerjaannya.

Di bawah ini adalah tabel mengenai mata pencaharian penduduk desa

Tlogorejo.

Tabel III

Mata Pencaharian Penduduk Desa Tlogorejo

No. Mata Pencaharian Jumlah

1. Petani 1500 orang

2. Buruh tani 900 orang

3. Karyawan (swasta) 600 orang

4. Pedagang 200 orang

5. Peternak 150 orang

6. Montir 20 orang

7. Pegawai Negeri Sipil 11 orang

8. TNI / POLRI 2 orang

9. Pensiunan 7 orang

10. Lain-lain 70 orang

Jumlah 3.460 orang

7 Wawancara, Dengan Bapak Mulyono Yang Menjabat Sebagai Bayan Tani, 12 April,

2010.

Page 76: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

64

Mengenai penggunaan tanah atau pemanfaatan tanah oleh

masyarakat Desa Tlogorejo dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.8

Tabel IV

Penggunaan Tanah di Desa Tlogorejo

No. Jenis Luas (Ha)

1. Tanah sawah 101 Ha

2. Tanah pekarangan 118 Ha

3. Tanah tegalan atau kebun 187 Ha

B. Pelaksanaan Perjanjian Nguyang di Desa Tlogorejo Kecamatan

Tegowanu Kabupaten Grobogan

Pelaksanaan perjanjian nguyang sebagian besar dilaksanakan sebelum

menggarap sawah. Karena pada dasarnya orang yang akan menggarap sawah

kekurangan uang, sehingga mereka mencari uang untuk ongkos mulai dari

persemaian bibit, penanaman, pemupukan dan pengobatan. Hal ini tidak lepas

dari pembiayaan yang cukup banyak.

Apabila seseorang petani sudah kekurangan uang dan mereka dituntut

untuk meningkatkan produksi pangan usaha apapun akan dilaksanakan untuk

mencapai hasil atau produksi yang tertinggi. Memang masalah pangan ini

benar-benar memerlukan penanganan yang serius dengan terus memanfaatkan

lahan yang ada.

Masyarakat Desa Tlogorejo beranggapan bahwa ngunyang itu

termasuk utang piutang, ijon atau salam.

8 Data Monografi, Op. Cit., hlm. 2

Page 77: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

65

Perjanjian nguyang ini ada sebelum penguyang memberikan pinjaman

modal berupa uang kepada petani. Biasanya mereka didahului dengan akad

atau perjanjian bersama, yang istilahnya disebut dengan nama perjanjian

nguyang. Nguyang adalah simbol dari bahasa masyarakat Desa Tlogorejo

dalam hal utang piutang di bidang pertanian.

Sedangkan di dalam prakteknya perjanjian nguyang di Desa Tlogorejo

Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan hanya dilaksanakan oleh petani

dengan penguyang saja secara lisan, sehingga turut campurnya kepala desa

atau pejabat yang berwenang tidak diperlukan, jadi hanya dengan rasa saling

percaya saja ataupun berdasarkan adat kebiasaan setempat. Jadi secara

formalnya kepala desa tidak membantu keabsahan berlakunya perjanjian

nguyang dan mengenai akte perjanjian tidak begitu diperlukan, dan tidak

pernah dibuat antara petani dan penguyang.9

Di bawah ini disajikan beberapa kasus perjanjian nguyang. Kasus

perjanjian nguyang ini penulis peroleh dari Desa Tlogorejo Kecamatan

Tegowanu Kabupaten Grobogan, yaitu:

1. Kasus nguyang yang dilaksanakan oleh Artijah dengan Maryadi.

Menurut ibu Artijah sejak tahun 1960-an, perjanjian nguyang sudah

sdilaksanakan. Yang semula hanya sekedar mengadakan hubungan

muamalah sebagaimana lazimnya makhluk sosial dan tidak diketahui

masyarakat. Yang tahu perjanjian nguyang ini terungkap secara jelas dan

membudaya sekitar tahun 1980-an yaitu pada awalnya Artijah menggarap

9 Wawancara, Dengan Bapak Munasir Pada Tanggal 13 April 2010, Sebagai Petani

Page 78: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

66

sawah, pada masa tanamannya memerlukan pemupukan, Artijah kehabisan

biaya. Oleh karena itu Artijah berusaha mencari pinjaman uang untuk

membeli pupuk, namun Artijah tidak memperoleh pinjaman. Ada tawaran

dari seorang laki-laki yang bernama Maryadi yang mau memberi pinjaman

dengan cara nguyang. Tidak ada jalan lain yang ditempuh oleh Artijah

kecuali menerima tawaran tersebut. Pertama Artijah hanya menerima

pinjaman Rp. 100.000,- dengan perjanjian nanti kalau panen utang tersebut

akan dibayar dengan padi 2 kwintal. Padahal pada waktu itu harga 1

kwintal padi kalau dijual langsung bisa mendapat uang Rp. 100.000,-

kalau 2 kwintal maka Rp. 200.000,- kalau dihitung Artijah rugi Rp.

100.000,-. Karena pada waktu akad Artijah butuh untuk memupuk

tanamannya maka itu tidak menjadi masalah.10

Ijab dari penyuyng: ibu Artijah saya akan meminjami kamu uang

sebesar Rp. 100.000,- dengan cara nguyang, yaitu saya meminta uang

tersebut dibayar dengan padi 2 kwintal, pada musim panen.

Qabul dari petani: ya.

Maksud dari pernyataan itu adalah bapak Maryadi ingin membeli

padi secara ijon. 11

Petani tersebut mempunyai hasil panen 1 ton, yang digunakan untuk

nguyang hanya 20%.

2. Kasus nguyang yang dilaksanakan oleh Abu Naim dengan Sawiyah.

10 Wawancara, Dengan Ibu Artijah Pada Tanggal 14 April 2010, Sebagai Petani 11 Ijon adalah jual beli barang yang belum jelas wujudnya, barang yang dibeli tidak

diukur atau ditmbang secara jelas dan spesifik. Seperti, menjual buah-bahan atau tanam-tanaman yang buahnya belum masak atau masih di pohon.

Page 79: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

67

Kemudian pada tahun 1990-an, perjanjian nguyang awalnya

dilaksanakan oleh Abu Naim dengan Sawiyah. Pada awalnya Abu Naim

meminjam uang untuk menggarap sawah. Abu Naim memberanikan diri

minta pinjaman uang kepada Sawiyah sebesar Rp. 300.000,- untuk

membeli bibit padi dan membayar upah pekerja menanam padi (tandur),

yang mana pada waktu itu penguyang meminta utang tersebut dibayar

dengan padi 4 kwintal, seharga pinjaman tersebut, pada waktu panen.

Padahal pada waktu itu harga 1 kwintal padi kalau di jual langsung bias

mendapat uang Rp. 100.000,- kalau 4 kwintal maka Rp. 400.000,- karena

pada waktu itu Abu Naim butuh maka tidak menjadi masalah, karena kalau

panen biasanya sawah itu bisa menghasilkan kwintalan padi, jadi padi 4

kwintal oleh Abu Naim tidak menjadi masalah. Namun pada waktu itu

padinya diserang hama, sehingga musim panen, padi itu tidak bisa dipanen

“gabuk”. Akibatnya Abu Naim meminta agar padi itu diberikan pada

panen berikutnya dan ternyata panen berikutnya mengalami hal yang

sama. Sehingga pemberian padi ditunda lagi. Dan pada saat

mengembalikan padi tersebut Abu Naim menambah 10% padi, karena

Abu Naim tidak bisa memberikan padi pada waktu jatuh tempo.12

Ijab dari petani: ibu Sawiyah saya akan meminjam uang kepada

kamu sebesar Rp. 300.000,- untuk membeli bibit padi dan membayar upah

pekerja menanam padi (tandur).

12 Wawancara, Dengan Bapak Abu Naim Pada Tanggal 15 April 2010, Sebagai Petani

Page 80: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

68

Qabul dari penguyang: ya, tetapi saya meminta utang tersebut

dibayar dengan padi 4 kwintal, pada musimpanen.

Maksud dari pernyataan itu adalah ibu Sawiyah ingin membeli padi

seharga uang yang dipinjamkan, dengan cara ijon. 13

Petani tersebut mengalami gagal panen, sehingga tidak bisa

memberikan padi kepada penguyang. Akibatnya petani meminta agar padi

tersebut diberikan pada panen berikutnya, penyuyang menjawab :ya, tetapi

dengan menambah 5% padi. Petani menjawab :ya. Namun pada panen

berikutnya mengalami hal yang sama, sehingga pemberian padi ditunda

lagi.

Petani tersebut meminta kepada penguyang agar padi tersebut

diberikan pada panen berikutnya lagi. Penguyang menjawab : ya, tetapi

harus menambah 5% padi lagi. Petani menjawab : ya.

Jadi keseluruhan padi yang akan diberikan oleh petani kepada

penguyang adalah 4 kwintal ditambah 10%.

3. Kasus nguyang yang dilaksanakan oleh Kasminah denga Maspuah.

Penulis menjumpai kasus perjanjian nguyang untuk usaha dagang.

Selanjutnya perjanjian nguyang tersebut dilaksanakan oleh Kasminah

dengan Maspuah pada tanggal 27 April 2000. Kasminah meminjam uang

Rp. 600.000,- untuk menggarap sawah, dengan perjanjian nanti kalau

panen utang tersebut dibayar dengan padi 5 kwintal. Padahal pada waktu

itu harga harga1 kwintal padi Rp. 150.000,-. Namun uang tersebut oleh

13 Ijon, Op.Cit

Page 81: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

69

Kasminah digunakan untuk menambah modal dagang. Menurutnya tidak

ada jalan lain yang ditempuh kecuali mendapatkan uang dari penguyang

dan hal ini dianggap ringan, karena utang tersebut bisa dibayar pada

musim panen, jadi utang Rp. 600.000,-bila dibayar pada musim panen

berarti dibayar dengan padi 5 kwintal.14

Ijab dari petani: ibu Sawiyah saya akan meminjam uang kepada

kamu sebesar Rp. 600.000,- untuk menggarap sawah. Nanti akan saya

bayar dengan padi 5 kwintal, pada musim panen.

Qabul dari penguyang: ya.

Maksud dari pernyataan itu adalah ibu Kasminah ingin menjual padi

secara ijon. 15 Namun kenyataannta ibu Kasminah tidak mempunyai

garapan sawah, dan uang tersebut digunakan untuk usaha dagang. Jadi ibu

Kasminah tidak mempunyai hasil panen.

4. Kasus nguyang yang dilaksanakan oleh Rukinah dengan Tonaah.

Perjanjian nguyang tersebut dilaksanakan oleh Rukinah dengan

Tonaah pada tanggal 3 Desember 2007, yang dalam berakad adalah untuk

menggarap sawah. Dalam persetujuannya Rukinah mendapat pinjaman

uang sebanyak Rp. 600.000,- utang tersebut akan dibayar dengan padi 5

kwintal, pada musim panen. Namun uang tersebut oleh Rukinah digunakan

untuk menutup utangnya kepada orang lain, tidak digunakan untuk

menggarap sawahnya. Sehingga pada kenyataannya Rukinah tidak

mempunyai garapan sawah. Rukinah terpaksa harus mencari padi atau

14 Wawancara, Dengan Ibu Kasminah Pada Tanggal 16 April 2010, Sebagai Petani 15 Ijon, Op.Cit

Page 82: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

70

mengembalikan dengan cara derep (buruh memotong padi) yang nantinya

hasil itu akan diberikan kepada penguyang.16

Ijab dari petani: ibu Tonaah saya akan meminjam uang kepada kamu

sebesar Rp. 600.000,- untuk menggarap sawah. Utang tersebut akan saya

bayar dengan padi 5 kwintal, pada musim panen.

Qabul dari penguyang: ya.

Maksud dari pernyataan itu adalah ibu Rukinah ingin menjual padi

secara ijon. 17

Petani tersebut tidak mempunyai hasil panen atau tidak mempunyai

garapan sawah. Sehingga Rukinah harus mencari padi atau membayar

utang tersebut dengan cara derep (buruh memotong padi) yang nantinya

hasil itu akan diberikan kepada penguyang.

5. Kasus nguyang yang dilaksanakan oleh Ratimah dengan Suliyah.

Perjanjian nguyang tersebut dilaksanakan oleh Rutimah pada

tanggal 25 April 2007. Ratinah meminjam uang kepada penguyang sebesar

Rp. 600.000,- untuk menggarap sawahnya. Uang tersebut akan

dikembalikan dengan padi 4 kwintal, pada musim panen. Padahal pada

waktu itu 1 kwintal padi kalau dijual dapat Rp. 200.000,- kalau 4 kwintal

maka Rp. 800.000,-. Karena Ratimah butuh maka itu tidak menjadi

masalah. Namun pada waktu itu padinya diserang tikus, sehingga padi itu

tidak bisa dipanen semua, yang bisa dipanen hanya 4 kwintal. Namun padi

itu oleh Ratimah tidak diberikan kepada penguyang, melainkan digunakan

16 Wawancara, Dengan Ibu Rukinah Pada Tanggal 17 April 2010, Sebagai Petani 17 Ijon, Op.Cit

Page 83: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

71

untuk kebutuhan sendiri. Sehingga penguyang meminta uangnya kembali

atau membatalkan perjanjian tersebut.18

Ijab dari petani: ibu Suliyah saya akan meminjam uang kepada

kamu sebesar Rp. 600.000,- untuk menggarap sawah. Utang tersabut akan

saya bayar dengan padi 4 kwintal pada musim panen.

Qabul dari penguyan: ya.

Maksud dari pernyataan itu adalah ibu Ratimah ingin menjual padi

secara ijon. 19

Petani tersebut mempunyai hasil panen 4 kwintal. Namun padi

tersebut oleh ibu Ratimah tidak diberikan kepada ibu Suliyah, melainkan

digunakan untuk kebutuhan sendiri. Sehingga ibu Suliyah meminta

uangnya kembali atau membatalkan perjanjian tersebut.

6. Kasus nguyang yang dilaksanakan oleh Rokhani dengan Dasimah.

Perjanjian nguyang tersebut dilaksanakan oleh Rokhani pada

tanggal 27 November 2008, yang dalam berakad adalah untuk menggarap

sawah. Rokhani mendapat pinjaman uang sebanyak Rp. 500.000,- utang

tersebut akan dibayar dengan padi 3 kwintal pada musim panen. Padahal

pada waktu itu harga 1 kwintal padi kalau di jual langsung bias mendapat

uang Rp. 250.000,-. Jadi kalau 3 kwintal, maka Rp. 750.000,-. Kalau

dihitung Rokhani rugi uang Rp. 250.000,-karena pada waktu akad Rokhani

butuh untuk memupuk tanamannya maka itu tidak menjadi masalah.

Namun pada waktu itu padinya terkena banjir, sehingga musim panen padi

18 Wawancara, Dengan Ibu Ratimah Pada Tanggal 18 April 2010, Sebagai Petani 19 Ijon, Op.Cit

Page 84: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

72

tidak bisa di panen. Akibatnya Rokhani meminta agar padi tersebut

diberikan pada panen berikutnya dengan menambah 5% padi.20

Ijab dari petani : ibu Dasimah saya akan meminjam uang kepada

kamu sebesar Rp. 500.000,- untuk menggarap sawah, utang tersebut akan

saya bayar dengan padi 3 kwintal, pada musim panen.

Qabul dari penguyang: ya.

Maksud dari pernyataan itu adalah bapak Rokhani ingin menjual

padi secara ijon. 21

Petani tersebut mengalami gagal panen, sehingga petani meminta

agar padi tersebut diberikan pada panen berikutnya. Penguyang menjawab

: ya, tetapi harus menambah 5% padi. Petani menjawab: ya.

7. Kasus nguyang yang dilaksanakan oleh Marjono dengan Sujiati.

Perjanjian nguyang tersebut dilaksanakan oleh Marjono pada

tanggal 28 April 2008, yang dalam berakad adalah untuk membeli bibit

padi. Dalam persetujuannya Marjono mendapat pinjaman uang Rp.

250.000,- utang tersebut akan dibayar dengan padi 2 kwintal, pada musim

panen. Namun pada masa tanamannya, memerlukan pemupukan Marjono

kehabisan uang. Oleh karena itu Marjono memberanikan diri meminjam

uang lagi kepada penguyang tersebut. Marjono meminjam uang Rp.

500.000,- yang akan dibayar dengan padi 3 kwintal. Jadi keseluruhan

utang marjono adalah Rp. 750.000,- akan dibayar dengan padi 5 kwintal.

Karena pada waktu itu Marjono butuh maka tidak menjadi masalah, karena

20 Wawancara, Dengan Bapak Rokhani Pada Tanggal 19 April 2010, Sebagai Petani 21 Ijon, Op.Cit

Page 85: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

73

kalau panen biasanya sawah itu bisa menghasilkan tonan padi. Jadi padi 5

kwintal itu tidak menjadi masalah bagi Marjono.22

Ijab dari petani: ibu Sujiati saya akan meminjam uang kepada kamu

sebesar Rp. 250.000,- untuk menggarap sawah., yaitu untuk membeli bibit

padi. Utang tersebut akan saya bayar dengan padi 2 kwintal, pada

musimpanen.

Qabul dari penguyang: ya.

Maksud dari pernyataan itu adalah bapak Marjono ingin menjal padi

secara ijon. 23

Petani tersebut mempunyai hasil panen 2 ton, yang digunakan untuk

nguyang hanya 10%. Namun bapak Marjono meminjam uang lagi kepada

ibu Sujiati sebesar Rp. 500.000,- untuk memupuk tanamannya, utang

tersebut akan dibayar dengan padi 3 kwintal. Jadi keseluruhan utng

Marjono adalah Rp. 750.000,-,yaitu 15%. Yang akan dibayar dengan padi

5 kwintal. Jadi keseluruhan padi yang digunakan untuk nguyang adalah

25%.

8. Kasus nguyang yang dilaksanakan oleh Karsiman dengan Maryamah.

Perjanjian nguyang tersebut dilaksanakan oleh Karsiman pada

tanggal 30 November 2009, yang dalam ber akad adalah untuk menggarap

sawah, pada saat tanamannya baru berbuah diserang hama, pada waktu itu

Karsiman kehabisan modal, sehingga Karsiman harus mencari pinjaman

uang untuk membeli obat. Akhirnya mendapat pinjaman uang dari

22 Wawancara, Dengan Bapak Marjono Pada Tanggal 20 April 2010, Sebagai Petani 23 Ijon, Op.Cit

Page 86: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

74

penguyang sebanyak Rp. 300.000,- utang tersebut akan dibayar dengan

padi 2 kwintal, pada waktu panen. Padahal pada waktu itu harga 1 kwintal

padi kalau dijua langsung bisa mendapat uang Rp. 300.000,- jadi kalau 2

kwintal maka Rp. 600.000,-. Kalau dihitung Karsiman rugi uang Rp.

300.000,- karena pada waktu akad karsimah butuh untuk mengobati

tanamannya maka itu tidak menjadi masalah.24

Ijab dari petani: ibu maryamah saya akan meminjam uang kepada

kamu sebesar Rp. 300.000,- untuk menggarap sawah, utang tersebut akan

saya bayar dengan padi 2 kwintal, pada musim panen.

Qabul dari penguyang: ya.

Maksud dari pernyataan itu adalah bapak Karsiman ingin menjual

padi secara ijon. 25

Petani tersebut mempunyai hasil panen 1 ton, yang digunakan untuk

nguyang hanya 20%.

9. Kasus nguyang yang dilaksanakan oleh Saripah dengan Kasmuri.

Perjanjian nguyang tersebut dilaksanakan oleh Saripah (sebagai

penguyang) pada tanggal 18 Desember 2009. Saripah memberi pinjaman

uang sebanyak Rp. 600.000,- kepada Kasmuri untuk menggarap sawahnya.

Utang tersebut akan dibayar dengan padi 3 kwintal pada musim panen.

Apabila Saripah sudah mendapatkan padi, maka padi tersebut akan

disimpan dan apabila harganya sudah naik padi tersebut baru dijual, begitu

24 Wawancara, Dengan Bapak Karsiman pada Tanggal 21 April 2010, Sebagai Petani 25 Ijon, Op.Cit

Page 87: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

75

seterusnya. Dan itu digunakan sebagai ajang bisnis untuk mempunyai padi

yang melimpah.26

Ijab dari penguyang: bapak Ksmuri saya akan meminjami kamu

uang sebesar Rp. 600.000,- tetapi saya meminta utang tersebut dibayar

dengan padi 3 kwintal, pada musim panen..

Qabul dari petani: ya.

Maksud pernyataan itu adalah ibu Saripah ingin membeli padi

secara ijon.27

Petani tersebut mempunyai hasil panen 3 ton, yang digunakan untuk

nguyang hanya 10%. Dan apabila ibu Saripah sudah mendapatkan padi

dari bapak Kasmuri, maka tersebut akan disimpan dan apabila harga padi

sudah naik padi tersebut baru dijual, begitu seterusnya.

10. Kasus nguyang yang dilaksanakan oleh Darsono dengan Saimah.

Perjanjian nguyang ini dilaksanakan oleh Darsono (sebagai

penguyang) pada tanggal 26 April 2009. Darsono memberi pinjaman uang

sebanyak Rp. 900.000,- kepada Saimah untuk menggarap sawahnya, yaitu

untuk membeli bibit padi yang diserang tikus dan untuk membeli obat

padi. Utang tersebut akan dibayar dengan padi 4 kwintal, pada musim

panen. Apabila Darsono sudah mendapatkan padi dari Saimah, maka padi

tersebut oleh Darsono akan dijual sebagian, yaitu 2 kwintal, kemudian

26 Wawancara, Dengan Ibu Saripah Pada Tanggal 22 April 2010, Sebagai Penguyang 27 Ijon, Op.Cit

Page 88: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

76

yang 2 kwintal akan disimpan dan apabila harga padi sudah naik padi

tersebut baru dijual.28

Ijab dari penguyang: ibu Saimah saya akan meminjami kamu uang

sebesar Rp. 900.000,- tetapi nanti saya meminta utang tersebut dibayar

dengan padi 4 kwintal, pada musim panen.

Qabul dari petani: ya.

Maksud pernyataan itu adalah bapak Darsono ingin membeli padi

secara salam. 29

Petani tersebut mempunyai hasil panen 1 ton, yang digunakan untuk

nguyang adalah hanya 40%. Dan apabila bapak Darsono sudah

mendapatkan padi dari ibu Saimah, maka padi tersebut akan dijual

sebagian yaitu 2 kwintal, kemudian yang 2 kwintal akan di simpan, dan

apabila harga padi sudah naik padi tersebut baru djual.

Jadi akad yang dijalani dalam perjanjian nguyang ini adalah petani

meminjam uang kepada penguyang, uang tersebut akan dibayar dengan padi

dengan standar atau ukuran kwintalan pada musim panen, dan apabila padi

tersebut tidak bisa diberikan pada waktu jatuh tempo (panen), maka orang

tersebut akan memberikan padi pada panen berikutnya dengan menambah 5%

atau 10% padi.

Adapun pelaksanaan perjanjian nguyang ini timbul karena ada para

petani yang memerlukan uang untuk menggarap sawahnya, mereka meminjam

28 Wawancara, Dengan Bapak Darsono Pada Tanggal 23 April 2010, Sebagai Penguyang 29 Salam adalah jual beli barang pesanan diantara penjual dengan pembeli dengan

spesifikasi dan harga barang pesanan harus sudah disepakatin diawal akad, sedangkan pembayaran dilakuan dimuka secara penuh.

Page 89: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

77

uang kepada penguyang . Penguyang adalah seorang pedagang yang memiliki

modal. Para petani tersebut bisa meminjam uang ke saudara, ke rentenir atau

ke bank, tetapi para petani tersebut lebih memilih meminjam uang dengan

cara nguyang, karena mereka bisa mendapatkan uang dengan mudah dan

langsung menerima dan uang tersebut bisa dikembalikan dikemudian hari

yaitu pada waktu panen. Kemudian mengenai penyerahan barang pada saat

tenggang waktu yang di sepakati sudah jatuh tempo, penyerahan barang

dilakukan di tempat yang telah disepakati bersama. Biasanya mereka

meyerahkan padi tersebut di rumah petani, yaitu penguyang datang kerumah

petani atau petani akan menghantarkan padi tersebut ke rumah penguyang.

Pelaksanan perjanjian nguyang ini menjadi aktivitas atau biasa di

laksanakan oleh masyarakat Desa Tlogorejo. Dan perjanjian nguyang tersebut

hanya dilaksanakan oleh petani dengan penguyang saja secara lisan atau tidak

tertulis yaitu hanya menggunakan kesepakatan atau persetujuan bersama.

C. Persepsi Ulama Setempat Tentang Pelaksanaan Akad Nguyang di Desa

Tlogorejo Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan

Pelaksanaan akad nguyang di Desa Tlogorejo Kecamatan Tegowanu

Kabupaten Grobogan, penulis mewawancarai kepada sebagian ulama

setempat, mereka mempunyai persepsi sama. Persepsi ulama setempat bahwa

pelaksanaan akad nguyang di Desa Tlogorejo kecamatan Tegowanu

Kabupaten Grobogan, sudah berlaku pelaksanaan tersebut sejak dahulu,

karena para petani sangat membutuhkan pertolongan orang lain, yaitu dengan

Page 90: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

78

meminjam uang untuk menggarap sawahnya dan uang tersebut akan dibayar

dengan padi pada musim panen.

Masyarakat di Desa Tlogorejo mayoritas penduduknya beragama

Islam. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya mayoritas bermata pencaharian

sebagai petani. Para petani tidak memiliki modal untuk mencari pekerjaan

lain, maka kecenderungan masyarakat untuk bekerja sebagai petani tepat

sekali, meskipun sawah yang mereka miliki tidak semua milik sendiri, ada

sawah yang mereka beli dengan cara tahunan untuk digarap guna mencukupi

kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Namun para petani kesulitan mendapatkan

uang untuk menggarap sawahnya yang begitu banyak, disamping itu banyak

tanaman yang diserang hama, kenaikan harga pupuk dan obat-obatan terus

meningkat, sedangkan harga padi tidak setabil dan tidak seimbang kadang kala

naik kadang kala turun, sehingga walaupun bertani mereka tidak bisa

mengandalkan padi yang ditanam, serta tidak adanya usaha sambilan

(sampingan). Jadi dengan adanya perjanjian nguyang ini dapat membantu para

petani dalam menggarap sawahnya. Namun juga bisa merugikan para petani,

karena meskipun padi tersebut diberikan pada musim panen. Pada musim

panen harga padi itu turun dan pada musim panen belum tentu padi dapat

dipanen karena gabuk.

Menurut bapak KH. Mustain dan KH. Fadhil, bahwa perjanjian

nguyang tersebut bukan termasuk utang piutang, karena yang dimaksud

dengan utang piutang adalah memberikan sesuatu kepada seseorang dengan

perjanjian dia akan membayar yang sama dengan itu. Misalnya, utang Rp.

Page 91: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

79

1000,- maka akan dibayar Rp. 1000,- pula. Sedangkan dalam perjanjian

nguyang tersebut, utang uang dibayar dengan padi dengan standar atau ukuran

kwintalan pada musim panen. Hal ini bukan termasuk utang piutang, akan

tetapi termasuk akad salam, karena petani menjual hasil panennya (padi) pada

musim panen dan uangnya diminta duluan. Namun dengan adanya tambahan

5% atau 10% padi, maka perjanjian nguyang tersebut tidak sesuai dengan

hukum Islam, karena mengarah pada unsur riba. 30

30 Wawancara dengan Bapak KH. Mustain dan KH. Fadhil (Ulama atau tokoh

masyarakat) pada tanggal 24 April 2010

Page 92: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

BAB IV

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERJANJIAN

NGUYANG DAN PELAKSANAANNYA DI DESA TLOGOREJO

KECAMATAN TEGOWANU KABUPATEN GROBOGAN

A. Analisis Terhadap Pelaksanaan Akad Nguyang di Desa Tlogorejo

Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan.

Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari memang

harus terpenuhi segala kebutuhan dengan harta benda yang telah

dimilikinya. Jika kebutuhan telah mendesak padahal harta benda yang

telah dimiliki tidak memenuhi atau kurang dapat memenuhinya, sering

orang berhutang dengan terpaksa pada orang lain. Baik hutang yang

berupa uang atau barang yang akan dinyatakan gantinya pada waktu yang

lain. Sesuai dengan kebutuhan yang menjadi perjanjian antara kedua belah

pihak yang bersangkutan. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya

masyarakat Desa Tlogorejo melaksanakan perjanjian nguyang. Nguyang

adalah simbol dari bahasa masyarakat Desa Tlogorejo dalam hal utang

piutang di bidang pertanian. Pelaksanaan perjanjian nguyang ini menjadi

aktivitas atau biasa di laksanakan oleh masyarakat Desa Tlogorejo.

80

Page 93: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

81

Pelaksanaan perjanjian nguyang tersebut digolongkan menjadi dua

kategori, yaitu:

1. Pelaksanaan perjanjian nguyang yang tujuannya murni untuk

menggarap sawah, akad yang dijalani adalah petani meminjam uang

kepada penguyang untuk menggarap sawah, uang itu akan dibayar

dengan padi pada musim panen dengan standar atau ukuran kwintalan,

dan apabila padi tersebut tidak bisa diberikan pada waktu jatuh tempo

(panen), maka petani tersebut akan memberikan padi pada panen

berikutnya dengan menambah 5% atau 10% padi.

2. Pelaksanaan perjanjian nguyang yang tujuannya tidak murni untuk

menggarap sawah, tetapi untuk tujan lain, akad yang dijalani adalah

petani meminjam uang kepada penguyang untuk menggarap sawah,

tetapi uang tersebut oleh petani tidak digunakan untuk menggarap

sawah melainkan untuk tujuan lain, yaitu untuk menutup utang, untuk

modal dagang dan untuk kebutuhan sendiri.

Berdasarkan kategori 1, bahwa perjanjian nguyang tersebut adalah

murni untuk menggarap sawah.

Perjanjian nguyang tersebut memang pada awal ucapannya adalah

meminjam uang, tetapi setelah melalui proses ternyata utang uang tersebut

tidak dibayar dengan uang, melainkan dibayar dengan padi dengan standar

atau ukuran kwintalan pada musim panen, dan harga sesuai dengan uang

yang dipinjamkan oleh penguyang Jadi penguyang mendapatkan harga

Page 94: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

82

yang lebih murah dibandingkan dengan pembelian pada saat ia

membutuhkan padi tersebut.

Menurut penulis perjanjian nguyang yang dilaksanakan di Desa

Tlogorejo bukan termasuk utang piutang, ijon. Akan tetapi termasuk akad

salam, karena petani menjual hasil panennya (padi), ketika musim panen

dan uangnya diminta duluan.

Akad salam adalah akad jual beli barang pesanan diantara pembeli

(muslam) dengan penjual (muslam ilaih) dengan spesifikasi dan harga

barang pesanan harus sudah disepakati di awal akad, sedangkan

pembayaran dilakukan dimuka secara penuh.1 Transaksi salam merupakan

salah satu bentuk yang telah menjadi kebiasaan di berbagai masyarakat.

Menurut kebiasaan para pedagang, salam adalah untuk jual beli yang tidak

tunai (kontan), salam pada awalnya berarti meminjamkan barang atau

sesuatu yang seimbang dengan harga tertentu.2

Tujuan utama jual beli salam adalah saling membantu dan

menguntungkan kedua belah pihak. Maka, untuk kepentingan tersebut

Allah menetapkan peraturan salam.

Definisi salam yang diberikan fuqaha berbeda-beda:

Menurut syafi’iyah salam ialah :

هوعقدعلى موصوف بذمةمؤجل بثمن مقبـوض مبجلس العقد

1 Dimyauddin Djuwaini,Loc.Cit 2 Hendi Suhendi, Op.Cit, hlm. 76

Page 95: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

83

Artinya: Akad yang disepakati dengan menentukan ciri-ciri tertentu dengan membayar harganya lebih dahulu, sedangkan barangnya diserahkan kemudian dalam suatu majelis akad.3

Menurut Malikiyah salam ialah :

بـيع يـتـقدم فيه رأس املال يتأخراملثمن ألجل

Artinya: Suatu akad jual beli yang modalnya dibayar terlebih dahulu, sedangkan barangnya diserahkan kemudian.4

Jual beli salam dibenarkan dalam Islam sebagaimana firman Allah

SWT:

يا أيـها الذين آمنوا إذا تدايـنتم بدي ن إىل أجل مسمى فاكتبوه

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman apabila kamu bermuamalah tidak

secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya” (QS. Al-Baqarah : 282).5

Dasar hukum lainnya adalah hadist yang berkaitan dengan tradisi

penduduk Madinah yang didapati oleh Rasulullah pada awal hijrah beliau

ke sana, yaitu tradisi akad salaf (salam) dalam buah-buahan jangka waktu

satu tahun atau dua tahun, tanpa ada takaran atau timbangan yang jelas,

maka beliau bersabda:

حدثناصدقةاخربناابن عيينةاخربناابن جنيح عن عبداهللا بن كثريعن ايب قدم النيب صلى اهللا عليه : املنهال عن ابن عباس رضي اهللا عنهماقال

من اسلف ىف : فقال , وسلم املدينةوهم يسلفون بالثمرالسنتني والثالث .علوم اىل اجل معلومشئ ففى كيل معلوم ووزن م

3 M. Ali Hasan, Loc cit 4 Ibid, hlm. 144 5 Departemen Agama RI, Op.Cit, hlm. 49

Page 96: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

84

Artinya: “Diceritakan oleh Sadaqah dikabarkan oleh Ibnu Uyaiynah dikabarkan oleh Ibnu Najih mengabarkan kepada kita dari Abdillah Ibnu Katsir dari Abi Minhal dari Ibnu Abbas ra. Berkata: Nabi SAW datang ke Madinah dan melihat penduduk disana melakukan jual beli salaf pada buah-buahan dengan dua atau tiga tahun, maka Nabi berkata: barang siapa melakukan jual beli salaf, hendaknya ia melakukan dengan takaran yang jelas dan timbangan yang jelas pula, untuk jangka waktu yang diketahui”. (HR. Bukhari). 6

Hadits itu menunjukkan bahwa waktu-waktu itu tidak sampai, selain

bahwa dia itu diketahui, misalkan untuk buah-buahan atau tanaman maka

waktunya berdasarkan musim panen dan harus diketahui secara jelas

timbangannya dan ukurannya harus pula diketahui.

Rukun jual beli salam menurut jumhur ulama terdiri atas:

1. Orang yang berakad, baligh dan berakal

2. Barang yang di pesan harus jelas ciri-cirinya, waktunya, harganya.

3. Ijab dab qabul.7

Sedangkan syarat-syarat yang harus dipenuhi sehingga sah

hukumnya. Diantara syarat-syarat yang dimaksud ada yang berkaitan

dengan penukaran dan ada yang berkaitan dengan barang yang dijual.

Syarat-syarat penukaran adalah sebagai berikut:

1. Jenisnya diketahui

2. Jumlahnya diketahui

3. Diserahkan di tempat yang sama.

6 Imam Abi Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah bin Bardzabah

Bukhari Ju’fi, Shahih Bukhari, Loc.Cit 7 M. Ali Hasan, Loc.Cit

Page 97: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

85

Sedangkan syarat-syarat barang (muslam fih) adalah:

1. Berada dalam tanggungan.

2. Dijelaskan dengan penjelasan yang menghasilkan pengetahuan tentang

jumlah dan ciri-ciri barang yang membedakannya dengan barang yang

lain sehingga tidak lagi sesuatu yang meragukan dan dapat

menghilangkan perselisihan yang mungkin akan timbul.

3. Batas waktu diketahui.8

Dalam as-salam jika kedua pihak tidak menyebutkan tempat serah

terima jual beli pada saat akad, maka jual beli dengan cara as-salam

tetaplah sah, hanya saja tepat ditentukan kemudian, karena penyebutan

tempat tidak dijelaskan di dalam hadist. Apabila tempat merupakan syarat

tentu maka Rasulullah SAW akan menyebutkannya, sebagaimana ia

menyebutkan takaran, timbangan dan waktu.9

Dalam akad salam barang yang dipesan harus diserahkan pada

waktu yang ditentukan tidak boleh mundur juga bagaimana penyerahan

barang tersebut apakah barang itu diantar ke rumah pemesan atau di pasar

atau pemesan nantinya yang akan mengambil sendiri barang tersebut.

Dalam pesanan juga tidak boleh adanya khiyar syarat artinya kalau

barangnya sudah ada dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan lantas tidak

cocok akan dikembalikan. Barang yang sudah sesuai dengan ketentuan

harus diterima. 10

8 Sayyid Sabiq,Op.Cit, hlm. 219 9 Syafi’I Rahmat, Op.Cit. hlm, 170 10 Imam Taqiyyudin Abu Baker Ibnu Muhammad Al-Hussaini, Kifayatul Akhyar, Loc.Cit

Page 98: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

86

Harga dalam akad salam harus dibayarkan secara kontan dalam

majelis akad, ini menurut Hanafiyah. Sedangkan menurut jumhur, harga

pada kedua akad tersebut harus dibayar tunai ketika akad berlangsung.11

Jumhur fuqaha berpendapat, jika terjadi pemesanan buah-buahan

tetapi ketika tiba masanya, orang tersebut tidak dapat menyerahkannya.

Sehingga barang yang dipesan itu sudah habis dan sudah lewat musimnya.

Maka pemesan boleh memilih antara mengambil kembali harga atau

menunggu hingga tahun (musim) berikutnya. Pendapat ini dikemukakan

oleh Syafi’i, Abu Hanifah dan ibnul Qasim.

Mereka mengemukakan alasan, bahwa transaksi itu terjadi dengan

penjelasan sifat-sifat kongkrit dalam tanggungan. Dengan demikian,

selama tidak ada pembatalan, maka transaksi itu masih berlaku. Sedang

syarat kebolehannya tidak harus dari “musim buah tahun berjalan “, tetapi

hanya merupakan syarat yang dibuat oleh pemesan sehingga ia boleh

memilih.12

Dalam perjanjian nguyang tersebut, apabila petani tidak bisa

memberikan padi pada waktu jatuh tempo (panen) seharusnya padi

tersebut diberikan pada musim panen berikutnya tanpa ada tambahan 5%

atau 10% padi, karena barang salam itu barang tanggungan bagi pihak

yang tidak bisa mengembalikan pada waktu jatuh tempo.

11 Gufron A. Mas’adi, Loc.Cit 12 Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid, Terj. Imam Ghazali, Jakarta: Pustaka Amani, 2002,

hlm. 25

Page 99: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

87

Berdasarkan kategori 2, bahwa perjanjian nguyang teresbut tidak

murni untuk menggarap sawah, melainkan untuk tujuan lain yaitu untuk

menutup utang, untuk modal dagang dan untuk kebutuhan sendiri. Hal ini

merupakan realitas masyarakat, menurut mereka tidak ada jalan lain untuk

mendapatkan uang selain meminjam uang kepada penguyang, untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya.

Dalam perjanjian seperti ini tidak dipungkiri bahwa masyarakat

petani yang ekonominya kurang mampu, sangat membutuhkan

pertolongan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Sedangkan penguyang

adalah pedagang yang memiliki modal.

Perjanjian nguyang yang dilakukan adalah hal yang sudah menjadi

kebiasaan masyarakat petani Desa Tlogorejo. Ketika peneliti

mewawancarai sebagian dari mereka , mereka mengatakan lebih memilih

meminjam uang dengan cara nguyang dari pada ke saudara, ke rentenir

atau ke bank. Karena meminjam uang dengan cara nguyang, mereka bisa

mendapatkan uang dengan mudah dan langsung menerima dan uang

tersebut bisa dikembalikan dikemudian hari yaitu pada waktu panen.

Meskipun nampaknya para petani suka melakukan perjanjian nguyang dan

rela memberikan tambahan 5% atau 10% padi, tetapi karena petani itu

sawahnya sewa maka tambahan tersebut sangat menyusahkan.

Page 100: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

88

B. Analisis Hukum Islam Terhadap Pelaksanaan Akad Nguyang di Desa

Tlogorejo Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan.

Akad nguyang yang dilaksanakan di Desa Tlogorejo adalah petani

meminjam uang kepada penguyang untuk menggarap sawah, uang

tersebut akan dibayar dengan padi pada musim panen dengan standar atau

ukuran kwintalan, dan apabila padi tersebut tidak bisa diberikan pada

waktu jatuh tempo, maka petani tersebut akan memberikan padi pada

panen berikutnya dengan menambah 5% atau 10% padi.

Dalam hukum Islam akad yang disepakati dengan membayar

harganya dahulu, sedangkan barangnya diserahkan kemudian hari. Hal ini

termasuk dalam akad salam, yaitu akad jual beli barang pesanan diantara

pembeli (muslam) dengan penjual (muslam ilaih) dengan spesifikasi dan

harga barang pesanan harus sudah disepakati di awal akad, sedangkan

pembayaran dilakukan dimuka secara penuh.13

Setiap jual beli haruslah memenuhi rukun dan syaratnya, rukun dan

syarat yang terdapat dalam jual beli salam adalah adanya orang yang

berakad, yaitu penjual dan pembeli. Dalam hal ini yang menjadi penjual

adalah para petani. Dimana mereka meminta uangnya terlebih dahulu,

sedangkan barangnya diserahkan kemudian, yaitu pada musim panen.

Sedangkan yang disebut pembeli adalah para penuyang, yaitu pedagang

yang memiliki modal. Dimana mereka membeli padi yang belum ada, padi

tersebut akan diminta pada musim panen.

13 Dimyauddin Djuwaini,Loc.Cit

Page 101: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

89

Setiap orang harus memenuhi kriteria atau syarat-syarat tersebut

untuk dapat melakukan jual beli salam. Jika kriteria tersebut tidak

terpenuhi maka akad tersebut tidak sah. Misal, akadnya anak kecil dan

orang gila. Maka mereka tidak boleh melakukan akad ini.

Dari penjelasan diatas dapat terlihat bahwa akad yang dilaksanakan

oleh petani dengan penguyang dalam akad nguyang adalah sah menurut

hukum Islam.

Rukun salam yang kedua adalah adanya obyek salam. Adapun syarat

obyek salam adalah barang yang dipesan adalah waktunya diketahui,

harganya diketahui, barangnya berada dalam tanggungan dan batas waktu

diketahui.

Dilihat dari segi obyek salam, akad nguyang telah memenuhi syarat

hukum Islam karena jumlah barangnya diketahui, waktunya, harganya dan

tempat penyerahan barangnya diketahui.

Setiap transaksi yang dilakukan harus disertai ijab dan qabul karena

merupakan unsur yang harus ada dalam sebuah akad. Pada prinsipnya

makna akad adalah kesepakatan dua kehendak. Seperti halnya yang terjadi

pada perjanjian nguyang, terjadi kesepakatan antara petani dengan

penguyang. Dalam setiap akad harus ada sighat al`aqd yakni ijab dan

qabul. Adapun ijab adalah Pernyataan pertama yang dinyatakan oleh salah

satu dari muta’aqidin yang mencerminkan kesungguhan kehendak untuk

mengadakan perikatan. Pernyataan ini dinyatakan oleh petani sebagai

penjual ”saya akan meminjam uang kepada saudara, uang tersebut akan

Page 102: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

90

saya bayar dengan padi pada musim panen”, dan qabul adalah Pernyataan

oleh pihak lain setelah ijab yang mencerminkan persetujuan atau

persepakatan terhadap akad. Pernyataan ini dinyatakan oleh penguyang

sebagai pembeli ”ya”.

Demikianlah sighat ijab qabul yang antara kedua belah pihak,

dimana mereka harus mematuhinya, seperti dalam firman Allah dalam

QS. Al-Maidah: 1

يا ايـها الذين امنـوا اوفـوا بالعقود

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman penuhilah aqad-aqad itu”14

Dalam ijab qabul antara petani dengan penguyang saja dan

kesepakatan untuk melakukan perjanjian nguyang tersebut. Dengan

adanya ijab qabul ini, maka telah ada kesepakatan antara kedua belah

pihak untuk melakukan transaksaksi.

Dalam hukum Islam, syarat akad salam adalah ditentukan takaran,

timbangan dan waktunya secara jelas. Seperti dalam hadits nabi yang

diriwayatkan oleh Bukhari:

حدثناصدقةاخربناابن عيينةاخربناابن جنيح عن عبداهللا بن كثريعن ايب املنهال عن قدم النيب صلى اهللا عليه وسلم املدينةوهم : ابن عباس رضي اهللا عنهماقال من اسلف ىف شئ ففى كيل معلوم ووزن : فقال , يسلفون بالثمرالسنتني والثالث

.معلوم اىل اجل معلوم

14Departemen Agama RI, Op.Cit, hlm. 156

Page 103: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

91

Artinya: “Diceritakan oleh Sadaqah dikabarkan oleh Ibnu Uyaiynah dikabarkan oleh Ibnu Najih mengabarkan kepada kita dari Abdillah Ibnu Katsir dari Abi Minhal dari Ibnu Abbas ra. Berkata: Nabi SAW datang ke Madinah dan melihat penduduk disana melakukan jual beli salaf pada buah-buahan dengan dua atau tiga tahun, maka Nabi berkata: barang siapa melakukan jual beli salaf, hendaknya ia melakukan dengan takaran yang jelas dan timbangan yang jelas pula, untuk jangka waktu yang diketahui. (HR. Bukhari). 15

Dalam perjanjian nguyang tersebut, sudah memenuhi. Jenisnya

diketahui, jumlahnya diketahui dan jangka waktunya juga diketahui.

Meskipun jenis barangnya tidak diketahui secara jelas, tetapi juga

disebutkan jenisnya yaitu padi.

Dalam hukum Islam perlu adanya catatan dalam melaksanakan

muamalah tidak secara tunai, untuk waktu yang ditentukan. Sebagaimana

firman Allah SWT dalam Qs. Al-Baqarah ayat: 282.

يا أيـها الذين آمنوا إذا تدايـنتم بدين إ ىل أجل مسمى فاكتبوه

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya” (QS. Al-Baqarah : 282).16

Perjanjian nguyang tersebut hanya dilaksanakan oleh petani dengan

penguyang saja secara lisan, tanpa ada catatan atau kwintasi, namun

perjanjian nguyang tersebut dilaksanakan dengan kesepakatan atau

persetujuan bersama, dengan saling percaya dan juga ada saksi. Bentuk

dari kepercayaan mereka adalah petani menerima uang duluan dan

penguyang akan menerima padi pada waktu yang ditentukan, yaitu pada

musim panen, meskipun pemberian padi tersebut kadang mundur.

15 Imam Abi Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah bin Bardzabah

Bukhari Ju’fi,Op.Cit, hlm. 61 16 Departemen Agama RI, Loc. Cit

Page 104: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

92

Meskipun nampaknya para petani rela memberikan tambahan 5%

atau 10% padi, tetapi karena petani itu sawahnya sewa maka itu sangat

menyusahkan para petani. Jadi tambahan tersebut mengarah pada unsur

riba.

Secara etimologi riba berarti kelebihan atau tambahan. Pengertian

riba secara etimologis kelebihan harta dalam suatu muamalah dengan

tidak ada imbalan atau gantinya. 17

Para ulama fiqh membagi riba menjadi dua macam, yaitu riba al-

fadhl dan riba an-nasi’ah.

Riba al-fadhl adalah kelebihan pada salah satu harta sejenis yang

diperjual belikan dengan ukuran syara’, yaitu dengan timbangan atau

takaran tertentu, seperti kilogram. Misalnya, satu kg gula dijual dengan

1,1/4 kg gula lainnya. Kelebihan 1/4 kg dalam jual beli ini disebut dengan

riba al-fadhl.

Sedangkan riba an-nasi’ah adalah kelebihan atas piutang yang

diberikan orang yang ber utang kepada pemilik modal ketika waktu yang

disepakati jatuh tempo. 18

Dengan adanya tambahan 5% atau 10% dalam akad nguyang

tersebut, itu termasuk kategori riba nasi’ah, karena adanya perbedaan,

perubahan atau tambahan antara yang diserahkan saat ini dan yang

diserahkan kemudian.

17 Nasrun Haroen, Op.Cit, hlm. 181 18 Ibid, hlm. 183

Page 105: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

93

Al-Qur’an dengan tegas melarang riba nasi’ah (basar maupun kecil),

diantara ayat al-Qur’an yang melarang riba nasi’ah adalah sebagai

berikut:

1. Al-Baqarah: 278-279

يا أيـها الذين آمنوا اتـقوا الله وذروا ما بقي من الر با إن كنتم مؤمنني فإن مل .

تـفعلوا فأذنوا حبرب من الله ورس وله وإن تـبتم فـلك رءوس أموالكم

ال تظلم

ون وال تظلمون .

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertobat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya”. ( QS. Al-Baqarah: 278-279). 19

Ayat tersebut, jelas mengharamkan riba nasi’ah. Al-Baqarah 278-

279 menegaskan haramnya riba meskipun kecil.

Perjanjian nguyang yang dilaksanakan di Desa Tlogorejo, dengan

menggunakan akad salam menurut pandangan Islam adalah sah. Namun

dengan adanya tambahan 5% atau 10% padi, maka dalam perjanjian

nguyang yang dilaksanakan di Desa Tlogorejo Kecamatan Tegowanu

Kabupaten Grobogan tidak sesuai dengan hukum Islam, karena termasuk

kategori riba.

19 Ibid, hlm. 48

Page 106: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian tersebut di atas, ada beberapa hal yang dapat penulis

simpulkan yaitu:

1. Praktek perjanjian nguyang yang terjadi di Desa Tlogorejo Kecamatan

Tegowanu Kabupaten Grobogan, merupakan perjanjian antara petani

dengan penguyang. Dalam perjanjian nguyang tersebut petani meminjam

uang kepada penguyang, uang tersebut akan dibayar dengan padi, dengan

standar atau ukuran kwintalan pada musim panen. Perjanjian nguyang

tersebut memang pada awal ucapannya adalah meminjam uang, tetapi

setelah melalui proses ternyata utang uang tersebut tidak dibayar dengan

uang, melainkan dibayar dengan padi dengan standar atau ukuran

kwintalan pada musim panen, dan harga sesuai dengan uang yang

dipinjamkan kepada penguyang.

2. Akad nguyang yang dilaksanakan di Desa Tlogorejo Kecamatan

Tegowanu Kabupaten Grobogan, menurut pandangan Islam adalah sah

dan termasuk akad salam, yaitu akad jual beli barang pesanan diantara

pembeli (muslam) dengan penjual (muslam ilaih) dengan spesifikasi dan

harga barang pesanan disepakati di awal akad, sedangkan pembayaran

dilakukan dimuka secara penuh. Namun dengan adanya tambahan 5%

atau 10% padi, pada saat petani tidak bisa memberikan padi pada waktu

94

Page 107: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

95

jatuh tempo (panen). Maka dalam perjanjian nguyang tersebut tidak

sesuai dengan hukum Islam, karena termasuk kategori riba.

B. Saran-saran

Dalam skripsi ini penulis akan menyampaikan saran yang mungkin

perlu telah kembali. Kajian tentang perjanjian nguyang dan pelaksanaannya

di Desa Tlogorejo Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan, dalam

perjanjian tersebut menggunakan akad salam. Menurut pandangan Islam ini

adalah sah. Namun dalam akad nguyang tersebut terdapat tambahan, apabila

petani tidak bisa memberikan padi pada waktu jatuh tempo (panen).

Tambahan tersebut termasuk kategori riba. Hendaknya dalam akad nguyang

tersebut, apabila petani tidak bisa memberikan padi pada waktu jatuh tempo

(panen). Maka padi tersebut diberikan pada panen berikutnya tanpa ada

tambahan. Dalam hubungan muamalah termasuk perjanjian di mana

perjanjian itu telah dibuat hendaknya kita harus memperhatikan secara

terperinci dan lebih berhati-hati tentang perjanjian tersebut, jangan sampai

ada unsur penipuan yang mengakibatkan kerugian di antara salah satu pihak

dan jangan sampai perjanjian itu mengarah pada unsur riba.

Page 108: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

96

C. Penutup

Puji syukur kehadirat Rabby yang telah melimpahkan rahmat, taufiq

dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat

serta salam tak lupa penulis junjungkan kepada baginda Nabi besar

Muhammad SAW yang telah membawa jalan kebenaran bagi ummat

manusia, dialah pahlawan revolusioner handal dan akhirul anbiya` yang

dapat menjadi inspirasi bagi penulis untuk mengerjakan skripsi ini. Tidak

lupa ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu demi

terwujudnya skripsi ini tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa karya skripsi ini masih banyak kekurangan

dan kekeliruan di sana-sini, oleh karena itu kritik dan saran yang konstruktif

sangat kami harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata hanya dengan memohon ridha kepada Allah SWT, penulis

berharap semoga karya sederhana ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan

bagi pembaca khususnya. Teriring do’a allahumma infa’ bi hadza al-bahtsi

al aalmi linafsi wa li al-qura ajma’in Aminn.

Page 109: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

DAFTAR PUSTAKA

Adjuaini Dimyaudin, Pengantar Fiqh Mumalah, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.

Antonio Muhammad Syafi’i, Bank Syari’ah Dari Teori Ke Praktik, Jakarta: Gema Insani Press.

Bungin Burhan, Metodologi Penelitian Kualitatif, Aktualisasi Metodologi ke Arah ragam Varian Kontemporer, Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2007

Dahlan, Abdul Azis ed., Ensiklopedi Hukum Islam, Jilid 5, Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve, 1996.

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: CV. J-ART, 2005.

Dewi Gemala, Hukum Perikatan Islam Di Indonesia, Jakarta: Perdana Kencana Media, 2005.

Fadjria Lina, Skripsi dengan judul, Utang Piutang Emas dengan Pengembalian Uang di Kampung Pandugo Kelurahan Penjaringan Sari Kecamatan Rungkut Kota Surabaya dalam Perspektif Hukum Islam, Pustakawan IAIN Sunan Ampel Surabaya, Digital Library IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2009

Haroen Nasrun, Fiqih Muamalah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007.

Hasan M. Ali, Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003.

Imam Abi Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah bin Bardzabah Bukhari Ju’fi, Shahih Bukhari, Beirut: Dar al Fikr, 1992.

Imam Taqiyuddin Abu Baker Ibnu Muhammad Al-Hussaini, Kifayatul Akhyar, terj. Ahmad Rifa’I, Semarang :Toha Putra, 1999.

Junainah, Skripsi dengan judul, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pelunasan Utang Sapi untuk Penanaman Tembakau Berdasarkan Ketentuan Kreditur di Ds. Sejati Kec. Camplong Kab. Sampang Madura, Skripsi Sarjana Syariah jurusan Mu’amalah IAIN Sunan Ampel Surabaya, D ital Lebrary IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2009

Page 110: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

Koto Alaidin, Ilmu Fiqh Dan Ushul Fiqh, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004.

Kunto Suharsini Ari., Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineke Cipta, cet.10, 1998

Latifah Ana Nuryani, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Ketidakjelasan Waktu Penangguhan Pembayaran Dalam Perjanjian Jual Beli Mebel (Studi Kasus Perjanjian Jual Beli Mebel Antara Pengrajin Visa Jati di Jepara Dengan PT HMfurniture di Semarang), (Skripsi IAIN Walisongo, 2009).

Mas’adi A. Gufron, Fiqih Mu’amalah Kontekstual, cet.1, Jakarta : Raja Grafindo persada, 2002.

Muhammad bin Ismail al-Kahlani as-San’ani, subul as Sulam, Kairo: Syirkah Maktabah Mustafa al-Halabi, 1990.

Muhammad Hasbi Ash-Shiddiqy Teungku, Pengantar Fiqih Muamalah, Semarang: Pustaka Rizki Putra, 1999.

Pasaribu Chairuman dan K. Lubis Suhrawardi, Hukum Perjanjian Dalam Islam, Jakarta: Sinar Grafika.

Rahman Taufik, Hadits-Hadits Hukum, Bandung: Pustaka Setia, 2000.

Rahmat Syafi’i, Fiqh Muamalah, Bandung: CV. Pustaka Setia, 2006.

Rohmah Ainur, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual Beli Melalui Internet (Studi Kasus Di Gramedia Toko Buku Online Webside WWW. Gramediaonline. Com)”. Skripsi sarjana faktultas syari’ah jurusan mu’amalah, semarang: perpustakaan fakultas syari’ah IAIN Walisongo, 2006

Sabiq Sayyid, Fikih Sunnah, Jakarta; Dar fath Lili’lami al-Arabiy, 2009.

Sudarsono, Pokok-pokok Hukum Islam, Cet ke 2, Jakarta: Rineka Cipta, 2001.

Suhendi Hendi, Fiqih Mu’amalah, Jakarta , PT. Raja Grafindo Persada, 2008.

Syarifudin Amir, Garis-Garis Besar Fiqh, Jakarta: Prenada Media, 2003. Suryabrata Sumadi, Metodologi Penelitian,Jakarta, Rajawali Pers (cet. VII), 1992

Sunggono Bambang, Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, Cet. 6, 2003,

Page 111: TINJAUAN HUKUM ISLAM - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain-gdl... · hukum Islam. Dalam istilah Arab yang sering digunakan untuk utang piutang

Surakhmad Winarno, Metode dan Tehnik dalam bukunya “Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Tekhnik”,(Bandung:Transito)1994

Wawancara dengan bapak Marjono, pada tanggal 6 Desember, 2009, sebagai petani.

Ya’qub Hamzah, Kode Etik Dagang Menurut Islam, Bandung: CV Diponegoro, 1994.

Yafie Ali, Fiqh Perdagangan Bebas, Jakarta: Teraju, 2003.