tinjauan kasus -...
TRANSCRIPT
BAB Ш
TINJAUAN KASUS
Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang asuhan keperawatan pada An. FSA
dengan obs. Febris Typoid yang di rawat diruang lukman rumah sakit roemani
muhammadiyah semarang. Asuhan keperawatan ini di lakukan pada tanggal 21 Juni 2011
pukul 10.45 WIB.
A. Pengkajian
1. Biodata
a. Identitas pasien :
Nama : An. FSA
Umur : 6 tahun 4 bulan 5 hari
Jenis kelamin : Perempuan
Suku bangsa : Jawa/ Indonesia
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Alamat : Ngesrep Barat III No. 33 Srondol Wetan
Dx.Medis : Obs. febris Typhoid
No Register : 20.52.54
Tanggal masuk : 21 Juni 2011 (09.00 WIB)
b. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. S
Umur : 43 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : STM
Alamat : Ngesrep Barat III No. 33 Srondol Wetan
Hubungan pasien : Orang tua (Ayah)
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Pusing
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Sejak kurang lebih lima hari sebelum masuk rumah sakit pasien mengalami panas
(saat di ukur 38,50 C) dimalam hari, perut mual dan muntah kalau ada makanan
yang masuk, batuk pilek. Usaha yang dilakukan keluarga hanya memberi obat
penurun panas dan obat penghilang batuk pilek. Dan ibu menunggu sampai sehari
dirumah panas pasien bila malam hari meninggi lalu hari ketujuh oleh keluarga
pasien dibawa ke RS Roemani dan kemudian menjalani rawat inap di ruang
Lukman.
c. Riwayat Penyakit Keluarga.
Di dalam keluarga pasien tidak ada yang mengalami sakit seperti ini, keluarga
pasien juga tidak memiliki penyakit keturunan seperti DM, Hipertensi, Asma, dan
penyakit jantung.
d. Riwayat penyakit dahulu
Sebelumnya pasien pernah dirawat di rumah sakit umur 2 tahun karena sakit diare
di ruang lukman selama 5 hari .
e. Riwayat kelahiran
1) Riwayat prenatal
Dari hasil wawancara yang di lakukan, ibu pasien mengatakan bahwa pasien
merupakan anak ketiga dari 3 bersaudara, dan selama mengandung ibu selalu
rutin memeriksakan kandunganya di bidan dan rumah sakit. Saat mengandung
ibu selalu rutin minum susu, mengkonsumsi vitamin dan obat penambah
darah.
2) Riwayat natal
Pasien lahir dengan normal di bidan. Pasien lahir dengan usia kehamilan 9
bulan 10 hari dengan berat badan 3,5 kg, panjang badan 40 cm, keadaan bayi
baik.
3) Riwayat postnatal
Pada waktu melahirkan kondisi ibu dan bayi baik. Bayi tidak mengalami
kelainan, keadaan tubuh normal.
4) Riwayat imunisasi
Ibu pasien mengatakan anaknya sudah di imunisasi lengkap sesui dengan
KMS.
5) Riwayat tumbuh kembang
Ibu pasien mengatakan pada umur 0 – 3 bulan pasien mulai belajar
mengangkat kepala, mulai mengoceh, dapat bereaksi dengan suara, pada usia
kurang lebih 7 bulan pasien dapat duduk, merangkak. Pada usia kurang lebih
10 bulan pasien mulai belajar berdiri, pada usia 15 bulan pasien sudah bisa
jalan sendiri, memegang cangkir, membuka kotak, melempar benda dan pada
usia 4 tahun pasien dapat mandi sendiri, memakai baju sendiri, memakai
sepatu sendiri.
3. Pola Kesehatan Fungsional (Data Fokus)
a. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Ibu pasien mengatakan sehat merupakan suatu dimana dapat melakukan kegiatan
aktivitas tanpa mempunyai keluhan apapun, Ibu pasien mencegah agar anaknya
tidak sakit dengan makan yang teratur dan istirahat yang cukup dan segera
kepelayanan kesehatan jika terdapat keluhan tentang kesehatan.
b. Pola nutrisi dan metabolic
Ibu pasien mengatakan sebelum sakit pasien makan dengan porsi biasa 3x sehari,
dengan lauk-pauk, sayur, nasi, buah dan sering ngemil serta ditambah minum air
putih 7-8 gelas/hari ukuran 200cc dan ditambah susu segtelas bila setiap pagi
hari ukuran 200cc. Selama sakit pasien nafsu makan menurun, 1 porsi yang
disediakan di rumah sakit hanya mau makan 2 sendok, sering mual jika mau
makan serta ditambah minum 2-3 gelas air minum: air putih, teh 1 gelas ukuran
200cc hanya dihabiskan ½ gelas saja.
c. Pola eliminasi
1) Pola BAB
Ibu pasien mengatakan sebelum sakit klien BAB rutin setiap pagi hari, bau
khas, lembek, warna kuning. Saat pengkajian sakit ibu klien mengatakan klien
belum BAB selama 2 hari.
2) Pola BAK
Ibu pasien mengatakan sebelum sakit klien BAK setiap 2 jam sekali, bau khas,
warna jernih keruh dan selama sakit frekuensi klien BAK menjadi 3-4 jam
sekali, bau khas, warna kuning.
d. Pola aktivitas dan latihan
Ibu pasien mengatakan sebelum sakit kegiatan pasien merupakan pelajar dan
mengikuti TPQ setiap sore. Selama sakit pasien tampak lemas, dan hanya
berbaring ditempat tidur dengan mobilisasi minimal sambil di dampingi dan di
temani oleh ibunya.
e. Pola istirahat dan tidur
Ibu pasien mengatakan saat pasien sehat klien tidur malam jam 8-9 jam dan
pasien tidak pernah tidur siang. Saat sakit pasien tidur 7-9 jam dan tidur siang 1-2
jam.
f. Pola persepsi sensori dan kognitif
Ibu pasien mengatakan segera cepat sembuh dan dapat melakukan aktifitas
sebagai mana mestinya dan penyakit ini tidak kambuh lagi dikemudian hari.
pasien juga tidak mengalami gangguan penglihatan dan pendengaran.
g. Pola hubungan dengan orang lain
Ibu pasien mengatakan pasien sangat pemalu namun tidak ada kesulitan dalam
berhubungan dengan orang disekitar lingkungannya. Orang terdekat dengan
pasien adalah orang tau dan keluarga merupakan system pendukung dari pasien.
h. Pola reproduksi dan seksual
pasien adalah seorang perempuan.
i. Persepsi diri dan konsep diri
1) Persepsi diri
Ibu pasien berharap telah mendapat perawatan dirumah sakit dapat segera
sembuh dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari.
2) Status emosi
Ibu pasien mengatakan saat ini pasien merasa sedih karena tidak dapat
berkumpul dengan teman-teman disekolah serta tidak dapat mengikuti
aktivitas belajar mengajar sebagai mana mestinya.
3) Konsep diri
a) Body image
Ibu pasien mengatakan klien merupakan anak perempuan yang banyak
sekali aktivitasnya dengan keadaan pasien saat ini klien banyak sekali
aktivitas yang harus ditingalkan.
b) Identitas
pasien seorang pelajar dan menunjukkan seluruh kemampuan yang pasien
miliki sebagai seorang perempuan.
c) Peran
Tugas pasien merupakan seorang pelajar dan seorang anak dalam keluarga.
d) Harga diri
pasien merupakan seorang yang sulit bergaul dengan orang lain apalagi
orang yang belum dikenalnya.
j. Pola mekanisme koping
Ibu pasien mengatakan saat pasien mempunyai masalah pasien menyelesaikan
dibantu oleh ibunya dan dalam pengambilan keputusan pasien dibantu oleh
pertimbangan kedua orang tuanya.
k. Pola nilai kepercayaan dan keyakinan
pasien beragama islam, seperti yang di anut oleh kedua orang tuanya.
4. Pemeriksaan fisik
a. Penampilan pasien saat di kaji tampak bersih.
b. Kesadaran : GCS : E= 4, M= 6, V= 5 Composmentis.
c. Tanda-tanda vital:
Suhu : 36,80C
RR : 36x/menit
Nadi : 100x/menit
d. Pengukuran Antropometri
BB : 21 kg (sebelum sakit) dan 18 kg (saat sakit)
TB : 110 cm
LILA : 17 cm
e. Kepala : Bentuk mesochepal, tidak ada luka.
a) Rambut : warna hitam, lurus, panjang, bersih.
b) Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, tidak menggunakan alat
bantu seperti kaca mata, tidak ada sekret.
c) Hidung : Bersih tidak ada cerumen/secret, tidak ada polip, tidak ada
pemakaian alat bantu oksigen.
d) Telinga : kemampuan untuk mendengarkan tidak menurun, bersih, liang
telinga ada serumen, tidak ada nyeri, tidak menggunakan alat bantu
pendengaran.
e) Mulut : Mulut bersih, mukosa bibir kering, lidah terlihat kotor (coated
tongue), bibir kering.
f. Leher dan tenggorokan : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan jugularis,
tidak terdapat kaku kuduk, tidak terdapat luka, tidak terpasang alat trakeostomi.
g. Dada :
- Jantung :
Inspeksi : Bentuk dada simetris, tidak ada pembesaran, ictus cordis tak
tampak .
Auskultsi : Bunyi jantung I (normal) Bunyi jantung II Normal).
Palpasi : Ictus cordis teraba di intercosta ke V.
Perkusi : Pekak.
- Paru-paru :
Inspeksi : Bentuk simetris, pergerakan dada sewaktu bernafas simetris,
ictus cordis tidak tampak.
Palpasi : Tactil fremitus normal antara sisi kanan dan kiri.
Perkusi : suara sonor pada intercostaIV-V dada kanan.
Auskultasi : Suara nafas vesikuler.
h. Perut
Inspeksi : Tidak ditemukan distensi abdominal dan tidak ada
pembesaran hepar dan bising usus normal.
Auskultasi : Peristaltik usus normal 15 x/ menit.
Palpasi : Kembung.
Perkusi : Terdengar suara pekak.
i. Genetalia : tidak terpasang alat bantu berupa kateter.
j. Ekstremitas
1) Kulit dan kuku : Tidak terdapat sianosis, warna merah muda, tidak terdapat
edema, turgor baik, jari-jari utuh.
2) Terdapat luka tusukan jarum infus, ditangan kanan klien, yaitu RL 15 tpm,
seluruh ekstremitas berfungsi dengan baik, terpasang infuse mulai tanggal 21
Juni 2011 tangan sebelah kanan tidak terdapat oedema.
k. Kulit
1) Kulit bersih, warna kulit sawo matang, lembab, turgor baik karen kulit
kembali normal selama 3 detik ditekan, tidak terdapat oedema.
2) Terdapat luka tusukan jarum suntik pada tangan kiri, tidak ada luka dan
infeksi pada tusukan.
5. Data Penunjang
a. Pemeriksaan penunjang di lakukan pada tanggal 21Juni 2011
Hasil pemeriksaan widal :
Salmonella typhi O : 1/160
Salmonella typhi H : 1/320
Salmonella Paratyphi A : Negatif
Salmonella Paratyphi B : 1/160
Salmonella Paratyphi C : Negatif
Hematologi Hasil Normal Satuan
Darah Rutin
- Hemoglobin 11.4 12 – 16 g/dL
- Lekosit 3.500 4000- 11000 % mm3
- Trombosit 105.000 150.00-450.000 % mm3
- Hematokrit 34.2 35 – 55 %
- Eritrosit 5.41 4.19-5.96 juta/uL
Pemeriksaan penunjang di lakukan pada tanggal 23Juni 2011
Hematologi Hasil Normal Satuan
Darah Rutin
- Hemoglobin 112 12 – 16 g/dL
- Lekosit 4000 4000- 11000 % mm3
- Trombosit 71.000 150.00-450.000 % mm3
- Hematokrit 38.2 35 – 55 %
- Eritrosit 5.65 4.19-5.96 juta/uL
b. Diit yang didapat oleh An. FSA Bubur
c. Terapi yang di dapatkan oleh An.FSA
- Infus : RL 15 tetes/ menit
- Injeksi cortidex 3x1/2 amp
- Injeksi amoxan 3x300 mg
- Injeksi dexametason 3x1/2 amp
- Oral : Sanadryl 3x1 cth (syirup)
Tyamiun 3x1 cth (syirup)
Sanmol 3x250 mg
B. Analisa Data
NO DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM
1. DS
- Ibu An. FSA mengatakan bahwa An. FSA
selama sakit nafsu makan menurun.
- Ibu An. FSA mengatakan bahwa An. FSA
mual.
- Ibu An. FSA mengatakan An. FSA selama
sakit 5 hari BB menurun.
DO
- Porsi makan tidak habis, 1porsi hanya
menghabiskan 2 sendok saja.
- Minum 2-3 gelas air minum: air putih, teh
1 gelas ukuran 200cc hanya dihabiskan ½
gelas saja.
- BB sebelum sakit 21 kg menjadi 18 kg
turun 2 kg.
- Mukosa bibir kering, lidah terlihat kotor
Anoreksia
(penurunan
nafsu makan)
Nutrisi
kurang dari
kebutuhan
tubuh.
2. DS
Ibu klien mengatakan bahwa klien belum
Penurunan
Resiko
BAB selama 2 hari.
DO
Palpasi abdomen kembung.
peristaltik
usus.
eliminasi
BAB :
konstipasi
3. DS :
- An. FSA mengatakan pusing.
- Ibu An. FSA mengatakan bahwa An. FSA
selama sakit aktifitas berkurang hanya
terbaring di tempat tidur dan di temanin
oleh ibunya.
DO :
- Suhu 36,80C.
- An. FSA tampak lemas.
- Hematologi
Trombosit 105.000.
Hemoglobin 11.4
Leukosit 3.500
Hematokrit 34.2
- Eritrosi Widal
Salmonella typhi O : 1/160
Salmonella typhi H : 1/320
Salmonella Paratyphi A : Negatif
Salmonella Paratyphi B : 1/160
Salmonella Paratyphi C : Negatif
- An. FSA tampak terpasang infuse RL 15 tpm.
Pemasangan
infus dan
harus bed rest
Intoleransi
aktifitas
C. Diagnosa Keperawatan Prioritas
1. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan pemasangan infus dan pasien harus bed rest,
ditandai dengan An. FSA mengatakan pusing, ibu An. FSA mengatakan bahwa An.
FSA selama sakit aktifitas berkurang hanya terbaring di tempat tidur dan di temanin
oleh ibunya.
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia (penurunan nafsu
makan), di tandai dengan ibu An. FSA mengatakan bahwa An. FSA mual jika makan.
3. Resiko eliminasi BAB : konstipasi berhubungan dengan penurunan peristaltik usus, di
tandai dengan ibu An. FSA mengatakan bahwa An. FSA sudah 2 hari tidak mengalami
BAB.
D. Rencana Keperawatan.
Nama : An. FSA
No. reg : 20.52.54
Hari/
Tggl/
Jam
Diagnosa
keperawatan
Tujuan dan
Kriteria Hasil
Rencana Keperawatan. TT
Intervensi Rasional
Selasa
,
21-6-
2011,
10.45
1. Intoleransi
aktifitas
berhubungan
dengan
pemasangan
infus dan
pasien harus
bed rest,
ditandai
dengan An.
FSA
mengatakan
pusing, ibu
An. FSA
mengatakan
bahwa An.
FSA selama
sakit aktifitas
berkurang
hanya
terbaring di
tempat tidur
dan di
temanin oleh
ibunya.
Setelah di
lakukan tindakan
keperawatan
selama 2 x 24
jam, Melaporkan
kemampuan
melakukan
peningkatan
intoleransi
aktivitas, dengan
kriteria hasil :
a. Pusing
berkurang
b. Dapat
beraktifitas
seperti
biasanya.
c. Infuse terlepas.
1. Ukur tanda-tanda
vital dan KU
pasien.
2. Tingkatkan tirah
baring.
3. Berikan
lingkungan
tenang.
4. Memberikan
posisi istirahat
senyaman
mungkin.
5. Memberian
cairan IV melalui
selang.
6. Dorong cairan
infus
7. Pertahankan
pemasukan
peroral.
8. Libatkan
keluarga dengan
kebutuhan
pasien.
1. Untuk
mengetahui
perkembangan
pasien setiap
hari.
2. Kalau
diistirahkan
untuk
penyembuhan.
3. Meningkatkan
fungsi usus (bila
fungsi usus
normal ).
4. Program ini
mengistirahatka
n saluran
gastrointestinal.
5. Meningkatkan
dehidrasi dan
pencegahan
penyakit.
6. Memerlukan
cairan untuk
mempertahanka
n kehilangan.
7. Untuk
penurunan
kehilangan
cairan usus
Tiyas
8. Untuk
meningkatkan
kesembuhan
pasien.
Selasa
, 21-
6-
2011,
12.00
2. Nutrisi
kurang dari
kebutuhan
tubuh
berhubungan
dengan
anoreksia
(penurunan
nafsu
makan), di
tandai
dengan ibu
An. FSA
mengatakan
bahwa An.
FSA mual
jika makan.
Setelah di
lakukan tindakan
keperawatan
selama 3 x 24
jam, Kebutuhan
nutrisi terpenuhi
dengan kriteria
hasil :
a. Orang tua
mengerti jenis
makanan bagi
anak typhus.
b. Nafsu makan
meningkat.
c. Pasien
menghabiskan
1 porsi makan
rumah sakit.
d. Mempertahan
kan berat
badan dalam
kondisi
normal.
1. Kaji TTV.
2. Pertahankan oral
hygien sebelum
dan setelah
makan.
3. Berikan porsi
kecil tapi sering
dan hangat.
4. Sajikan makanan
secara menarik.
5. Kolaborasi
dengan tim gizi
untuk pemberian
diiet lunak (
BBS) TKTP.
6. Timbang BB
anak setiap 2
hari.
1. Untuk
mengetahui
perkembangan
pasien setiap hari.
2. Membatu
medorong nafsu
makan.
3. Menambah
asupan nutrisi.
4. Meningkatkan
motivasi untuk
makan.
5. Memenuhi
kebutuhan nutrisi.
6. Penimbangan
untuk mengetahui
efektivitas
perbaikan gizi
yang dilakukan .
Tiyas
Selasa
, 21-
6-
2011,
13.00
3. Resiko
eliminasi
BAB:
konstipasi
berhubungan
dengan
Setelah di
lakukan tindakan
keperawatan
selama 3 x 24
jam,kebutuhan
eliminasi BAB
1. Kaji pola BAB.
2. Motivasi pasien
untuk minum
banyak.
3. Motivasi pasien
untuk banyak
1. Idenfikasi
adanya
perubahan pola
BAB.
2. Intake cairan
dapat tetap
Tiyas
penurunan
peristaltik
usus di
tandai
dengan ibu
An. FSA
mengatakan
bahwa An.
FSA sudah 2
hari tidak
mengalami
BAB.
terpenuhi, dengan
kriteria hasil :
- Pola eliminasi
dapat kembali
normal.
- Feses tidak
padat.
istirahat.
4. Kolaborasikan
dengan tim
kesehatan untuk
pemberian terapi
yang tepat :
- Minum
banyak.
- Makan buah
dan makan
sayuran
secara
teratur.
- Memberikan
obat peroral
adekuat.
3. Peristaltik usus
dapat rileks.
4. Istirahat
menurunkan
motilitas usus.
E. Catatan Keperawatan 1
Hari/
Tgl
Jam
No.
DX
Tindakan Keperawatan Respon Pasien TT
Selas
a, 21-
6-
2011
10.45 1,2 1. Ukur tanda-tanda
vital dan KU pasien.
Ds :
- Ibu An. FSA
mengatakan An.
FsA tidak panas.
Do :
- Akral hangat.
Tiyas
- Suhu 36,80C.
- Tampak lemas.
- Mukosa bibir
kering.
- Lidah kelihatan
kotor.
11.00 3 2. Mengkaji pola BAB
pasien
Ds :
- Ibu An. FSA
mengatakan An.
FSA selama 2 hari
tidak BAB.
Do :
- Perut tampak besar
dan kembung.
Tiyas
11.10 2 3. Timbang BB anak
setiap 2 hari.
Ds :
- Ibu An FSA
mengatakan BB
menurun selama
sakit 5 hari.
Do :
- BB 21 kg dan
selama sakit 5 hari
Tiyas
11.30 3 4. Motivasi pasien
untuk banyak
istirahat.
Ds : -
Do :
- An. FSA tampak
mau dan tidak
menolak untuk
tiduran.
Tiyas
11. 45 2 5. Pertahankan oral
hygien sebelum dan
setelah makan.
Ds : -
Do :
- An. FSA tampak
tidak mau
melakukannya.
Tiyas
12.00 2 6. Sajikan makanan
secara menarik.
7. Berikan porsi kecil
tapi sering dan
hangat.
Ds :Ibu An. FSA
mengatakan An. FSA
mau makan namun
makanan masuk mual.
Do :Tampak mual.`
12.30 1 8. Tingkatkan tirah
baring.
9. Berikan lingkungan
tenang.
10. Memberikan posisi
istirahat senyaman
mungkin.
Ds : -
Do :
An. FSA tampak mau
dan tidak menolak.
Tiyas
13.30 1,2,3 11. Memonitor tetesan
cairan infus :
- Tetesan 15 tpm.
12. Memberi cairan IV
lewat selang:
- Inj. Dexa 3x1/2
amp.
- Inj. Amox 3x300
mg.
- Inj. Cortidex 3x1/2
amp.
13. Pertahankan
pemasukan terapi
Ds :
- An. FSA
mengatakan “
suntikannya
dimana ? ”.
Do :
- Tetesan infuse
berjalan dengan
lancar dan
terpasang ditangan
sebelah kiri
- Obat dapat masuk.
Tiyas
C
a
tatan Keperawatan 2
peroral :
- Sanadryl 3x1 cth.
- Tyamium 3x1 cth.
- Sanmol 2x1 cth.
- An. FSA tampak
mau meminum
obat.
Hari/
Tgl
Jam No.
DX
Tindakan
Keperawatan
Respon Pasien TT
Rabu,
22-6-
2011
08.00` 1,2 1. Ukur tanda-tanda
vital dan KU pasien.
Ds :
- Ibu An. FSA
mengatakan An.
FsA tidak panas.
Do :
- Akral hangat.
- Suhu 36,50C.
- Tampak tidak lemas.
- Mukosa bibir
lembab.
Tiyas
08.10 3 2. Motivasi pasien
untuk minum
banyak.
Ds :
- Ibu An. FSA
mengatakan An.
FSA minum air
putih dan teh.
Do :
- Tampak mau minum
Air putih 1 gelas dan
teh 1 gelas.
Tiyas
08.20 2 3. Timbang BB anak
setiap 2 hari.
Ds : -
Do :
- BB tampak belum
naik masih 18 kg.
Tiyas
08.30 2 4. Sajikan makanan
secara menarik.
5. Berikan porsi kecil
tapi sering dan
hangat.
Ds :
- Ibu An. FSA
mengatakan An.
FSA mau makan
namun makanan
masuk mual.
Do :
- An. FSA tampak mau
makan sedit-dikit dan
tidak mual.
Tiyas
09.00 2 6. Pertahankan oral
hygien sebelum
dan setelah makan.
Ds : -
Do :
- An. FSA tampak tidak
mau melakukannya.
Tiyas
09.15 2 7. Mengkaji pola
BAB pasien
Ds :
- Ibu An. FSA
mengatakan An.
FSA masih belum
bisa BAB.
Do :
- Perutnya sudah tidak
kembung tapi masih
tampak besar.
Tiyas
09.20 1 8. Tingkatkan tirah
baring.
9. Berikan
lingkungan tenang.
10. Memberikan posisi
istirahat senyaman
mungkin.
Ds : -
Do :
An. FSA tampak mau
dan tidak menolak.
Tiyas
10.00 3 11. Pemasukan terapi
peroral :
- Sanadryl 3x1 cth.
- Tyamium 3x1 cth.
- Sanmol 2x1 cth
Ds : -
Do : - An. FSA tampak
mau minum.
Tiyas
10.15 3 12. Motivasi pasien
untuk banyak
istirahat.
Ds : -
Do : -An. FSA tampak
mau dan tidak menolak
untuk tiduran
Tiyas
10.20 3 13. Libatkan
keluarga dengan
kebutuhan pasien
Ds :
- Ibu An. FSA
mengatakan mau
merawat An. FSA
yang sedang sakit
typhus.
Do :
- Ibu tampak
memotivasi An.
FSA
Tiyas
Cata
tan
Kepe
rawa
tan 3
10.35 2 14. Kolaborasi
dengan tim gizi
untuk pemberian
diiet lunak ( BBS)
TKTP.
Ds :
- Ibu An. FSA
mengatakan makan
An. FSA dapatnya
bubur.
Do :
- An. FSA tampak
mau makan.
Tiyas
11.00 1,2,3 15. Memonitor
tetesan cairan infus
:Tetesan 15 tpm.
16. Memberi cairan
IV lewat selang :
- Inj. Dexa 3x1/2
amp.
- Inj. Amox 3x300
mg.
- Inj. Cortidex 3x1/2
amp.
Ds : -
Do :
- Tetesan infuse
berjalan dengan lancar
dan terpasang ditangan
sebelah kiri
- Obat dapat masuk.
An. FSA tampak mau
meminum obat.
Tiyas
12.00 3 17. Kolaborasikan
dengan tim
kesehatan untuk
pemberian terapi
yang tepat :
- Minum banyak.
- Makan buah dan
makan sayuran
secara teratur.
- Memberikan obat
peroral
Ds : -
Do :
- An. FSA tampak
tidak menolak.
Tiyas
Hari/
Tgl
Jam No.
DX
Tindakan Keperawatan Respon Pasien TT
Kami
s, 23-
6-
2011
08.00` 1,2 1. Ukur tanda-tanda vital
dan KU pasien.
Ds : -
Do :
- Akral hangat.
- Suhu 36,20C.
- Tampak tidak
lemas.
- Mukosa bibir
lembab.
Tiyas
08.20 2 2. Pertahankan oral
hygien sebelum dan
setelah makan.
Ds : -
Do :
- An. FSA tampak
mau melakukannya
dan tidak menolak.
Tiyas
08.30 2 3. Timbang BB anak
setiap 2 hari.
Ds : -
Do :
- BB tampak naik
menjadi 18,5 kg.
Tiyas
08.45 2 4. Sajikan makanan
secara menarik.
5. Berikan porsi kecil
tapi sering dan
hangat.
Ds :
- Ibu An. FSA
mengatakan An.
FSA mau makan.
Do :
- An. FSA tampak
mau makan.
Tiyas
08.55 3 6. Motivasi pasien untuk
minum banyak.
Ds : -
Do :Tampak mau
minum.
Tiyas
09.15 3 7. Pemasukan terapi
peroral :
- Sanadryl 3x1 cth.
- Tyamium 3x1 cth.
- Sanmol 2x1 cth
Ds : -
Do :An. FSA tampak
mau minum.
Tiyas
09.20 2 8. Mengkaji pola BAB
pasien
Ds :Ibu An. FSA
mengatakan An. FSA
perutnya mules.
Do :Perutnya sudah
tidak kembung.
Tiyas
09.30 3 9. Motivasi pasien untuk
banyak istirahat.
Ds : -
Do :
- An. FSA tampak
mau dan tidak
menolak untuk
tiduran
- An. FSA tampak
melihat TV acara
kartun.
Tiyas
10.00 1,2,3 10. Menyarankan pasien
untuk mobilisasi
duduk
Ds : -
Do :
- An. FSA tampak
mau dan tidak
menolak.
10.15 3 11. Libatkan keluarga
dengan kebutuhan
pasien
Ds : -
Do :
- Ibu tampak
memotivasi An.
FSA.
Tiyas
12.30 1 12. Tingkatkan tirah
baring.
13. Berikan lingkungan
tenang.
14. Memberikan posisi
istirahat senyaman
mungkin.
Ds : -
Do :
An. FSA tampak mau
dan tidak menolak
Tiyas
13.30 1,2,3 15. Memonitor tetesan
cairan infus :
- Tetesan 15 tpm.
16. Memberi cairan IV
lewat selang :
- Inj. Dexa 3x1/2 amp.
- Inj. Amox 3x300 mg.
- Inj. Cortidex 3x1/2
amp.
Ds : -
Do :
- Infus tampak
sudah dilepas.
Tiyas
F. Catatan Perkembangan 1
Hari/
tgl/jam
No.
DX
Catatan Perkembangan
(SOAP)
TTD
Selasa
21-6-
2011,
10.45
1
S :
- An. FSA mengatakan pusing.
- Ibu An. FSA mengatakan bahwa An. FSA selama sakit
aktifitas berkurang hanya terbaring di tempat tidur dan di
temanin oleh ibunya.
O :
- Suhu 36,80C.
Tiyas
- An. FSA tampak lemas.
- Eritrosi Widal
Salmonella typhi O : 1/160
Salmonella typhi H : 1/320
Salmonella Paratyphi A : Negatif
Salmonella Paratyphi B : 1/160
Salmonella Paratyphi C : Negatif
- An. FSA tampak terpasang infuse RL 15 tpm.
A : Masalah belum teratasi.
P : Lanjutkan intervensi
- Tingkatkan tirah baring.
- Menyarankan untuk mobilisasi duduk
- Pertahankan pemasukan peroral.
- Libatkan keluarga dengan kebutuhan pasien.
Selasa,
21-6-
2011,
11.00
2. S :
- Ibu An. FSA mengatakan bahwa An. FSA selama sakit
nafsu makan menurun.
- Ibu An. FSA mengatakan bahwa An. FSA mual.
- Ibu An. FSA mengatakan An. FSA selama sakit 5 hari BB
menurun.
O :
- Porsi makan tidak habis, 1porsi hanya menghabiskan 2
sendok saja.
- Minum 2-3 gelas air minum: air putih, teh 1 gelas ukuran
200cc hanya dihabiskan ½ gelas saja.
- BB sebelum sakit 21 kg menjadi 18 kg turun 2 kg.
- Mukosa bibir kering, lidah terlihat kotor.
A : Masalah belum teratasi.
P : Lanjutkan intervensi.
- Timbang BB pasien.
- Pertahankan oral hygien sebelum dan setelah makan.
- Berikan porsi kecil tapi sering.
- Sajikan makanan secara menarik.
- Kolaborasi dengan tim gizi untuk pemberian diiet lunak (
BBS) TKTP.
- Timbang BB anak setiap 2 hari.
Tiyas
Selasa,
21-6-
2011,
13.00
3. S :
- Ibu An. FSA mengatakan bahwa An. FSA belum BAB
selama 2 hari.
O :
- Palpasi abdomen kembung.
Tiyas
A : Masalah belum teratasi.
P : Lanjutkan intervensi
- Memotivasi pasien untuk banyak minum.
- Kolaborasikan dengan tim kesehatan untuk memberikan
terapi yang tepat.
Catatan Perkembangan 2
Hari/t
gl/jam
N
o.
D
X
Catatan Perkembangan
(SOAP)
TTD
Rabu,
22-6-
2011,
10.45
1
S :
- An. FSA mengatakan pusing berkurang.
- Ibu An. FSA mengatakan An. FSA sudah tidak ditemani lagi
O :
- Suhu 36,50C.
- An. FSA tampak masih lemas.
- An. FSA tampak masih tiduran.
- An. FSA tampak terpasang infuse RL 15 tpm.
A : Masalah belum teratasi.
P : Lanjutkan intervensi
- Tingkatkan tirah baring.
- Menyarankan untuk melakukan mobilisasi duduk.
- Pertahankan pemasukan peroral.
- Libatkan keluarga dengan kebutuhan pasien.
Tiyas
Rabu,
22-6-
2011,
12.00
2. S :
- Ibu An. FSA mengatakan bahwa An. FSA sudah tidak mual.
- Ibu An. FSA mengatakan An. FSA selama sakit 5 hari BB
menurun.
O :
- Porsi makan tidak habis, 1porsi hanya menghabiskan ½ porsi
Tiyas
saja.
Minum 2-3 gelas air minum: air putih, teh 1 gelas habis.
BB naik menjadi 18,5 kg.
Mukosa bibir lembab, lidah tidak terlihat kotor.
A : Masalah teratasi sebagian.
P : Lanjutkan intervensi.
Berikan porsi kecil tapi sering.
Sajikan makanan secara menarik.
Kolaborasi dengan tim gizi untuk pemberian diiet lunak ( BBS)
TKTP.
Rabu
22-6-
2011
09.00
3. S :
- Ibu An. FSA mengatakan bahwa An. FSA masih belum BAB.
O :
- Palpasi abdomen sudah tidak kembung tapi masih tampak
besar.
A : Masalah belum teratasi.
P : Lanjutkan intervensi
- Memotivasi pasien untuk banyak minum.
- Kolaborasikan dengan tim kesehatan untuk memberikan terapi
yang tepat.
Tiyas
Catatan Perkembangan 3
Hari/
tgl/jam
No.
DX
Catatan Perkembangan
(SOAP)
TTD
Kamis,
23-6-
2011,
09.00
1
S :
- An. FSA mengatakan sudah tidak pusing.
- Ibu An. FSA mengatakan An. FSA sudah tidak ditemani lagi
O :
- Suhu 36,20C.
- An. FSA tampak sudah tidak pucat.
- An. FSA tampak melakukan mobilisasi duduk.
- An. FSA tampak sudah tidak terpasang infuse.
A : Masalah teratasi.
P : Pertahankan intervensi
- Pertahankan pemasukan peroral.
- Libatkan keluarga dengan kebutuhan pasien.
Tiyas
Kamis
23-6-
2011,
12.00
2. S :
- Ibu An. FSA mengatakan An. FSA sudah mau makan.
O :
- Porsi makan habis, 1 porsi habis.
- Mukosa bibir lembab, lidah tidak terlihat kotor.
A : Masalah teratasi.
P : Pertahankan intervensi.
Tiyas
- Berikan porsi kecil tapi sering.
- Sajikan makanan secara menarik.
- Kolaborasi dengan tim gizi untuk pemberian diiet lunak (
BBS) TKTP.
Kamis
23-6-
201,
11.00
3. S : -
O :
- Palpasi abdomen sudah tidak kembung tapi masih tampak
besar.
A : Masalah belum teratasi.
P : Pertahankan intervensi
- Memotivasi pasien untuk banyak minum.
- Kolaborasikan dengan tim kesehatan untuk memberikan
terapi yang tepat.
Tiyas
G. Evalusi Keperawatan
Hari/ tgl/ Jam No. DX EVALUASI(SOAP) TTD
Jumat 24-6-
2011, 09.00
1 S :
- An. FSA mengatakan sudah tidak pusing.
- Ibu An. FSA mengatakan An. FSA sekarang sudah
mandiri dan melakukan aktivitas sendiri.
O :
- Tampak sudah melakukan mobilisasi duduk.
- Tampak sudah tidak lemas.
- Infuse sudah dilepas.
A: Masalah teratasi.
P: Pertahankan intervensi
- Libatkan keluarga dengan kebutuhan pasien.
- Motivasi untuk banyak istirahat.
- Menciptakan suasana yang nyaman dirumah.
- Motivasi untuk kontrol kedokter.
Tiyas
Jumat 24-6-
2011, 09.00
2 S :
- Ibu An. FSA mengatakan bahwa An. FSA sudah mau
makan dan porsi yang disediakan rumah sakit habis .
O :
- Tampak mau makan, 1 porsi habis.
- Mukosa bibir lembab, lidah terlihat tidak kotor.
A : Masalah teratasi.
P : Pertahankan intervensi
Tiyas
- Sajikan makanan dalam keadaan hangat.
- Beri makanan yang di senangi anak.
- Kolaborasi untuk pemberian vitamin penambah nafsu
makan.
Jumat 24-6-
2011, 09.00
3 S :
- Dokter mengatakan An. FSA sudah boleh pulang.
-
O :
- Tampak sudah tidak lemah.
- Ku cukup.
A : Masalah teratasi sebagian.
P : Pertahankan intervensi
- Memotivasi pasien untuk banyak minum.
- Memotivasi pasien untuk banyak istirahat
Tiyas