tipe-tipe dari fuel cell

2
Tipe-tipe dari Fuel cell Alkaline fuel cell (AFC) Sel bahan bakar alkali pertama kali digunakan pada pesawat luar angkasa Gemini-Apollo untuk menghasilkan air minum dan suplai listrik. Sel bahan bahan alkali secara umum menggunakan Potassium Hidroksida (secara kimiawi, KOH) didalam air sebagai elektrolitnya serta memiliki suhu operasi 160º F. Daya yang dihasilkan oleh sel bahan bakar alkali berkisar antara 300 watt sampai 5 KW. Direct methanol fuel cells (DMFC) Sel bahan bakar Direct methanol meggunakan methanol untuk menggantikan hydrogen Effisiensi yang dimiliki sekitar 40% dan Temperatur operasi dari sel bahan bakar direct methanol memiliki cakupan yang sama dengan sel bahan bakar PEM yaitu sekitar 50 sampai 100°C (122 sampai 212°F). effisiensi yang lebih tinggi didapat pada temperature yang lebih tinggi. Sel bahan bakar methanol sedang dikembangkan untuk peralatan portabel, industri transportasi, serta militer Molten carbonate fuel cells (MCFC) Sel bahan bakar Molten carbonate menggunakan solusi cair dari lithium, sodium, dan atau potassium karbonat yang dicampur didalam sebuah matrix. Sistem dengan output mencapai 2 MegaWatt (MW) telah dibangun, dan desainnya dapat mencapai 100 MW. Katalisis nickel electrode dari molten carbonate tidak terlalu mahal dibandingkan penggunaan sel bahan bakar lainnya, tetapi dengan temperatur kerja tinggi menjadi masalah material serta unsur safety pada penggunaan MCFC. Phosphoric acid fuel cells (PAFC) Sel bahan bakar phosporic acid menggunakan phosporic acid sebagai elektrolisis untuk menghasilkan energi listrik. Effisiensi berkisar antara 40 sampai 80 persen dan temperatur operasi sekitar 150 sampai 200° C (Sekitar 300 sampai 400° F). potensi sel bahan bakar phosporic acid mencapai 200 Kw, dan contoh unit pembangkit 11 Mw telah diuji coba.

Upload: horascanman

Post on 12-Apr-2016

236 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Jenis Fuel Cell

TRANSCRIPT

Page 1: Tipe-tipe Dari Fuel Cell

Tipe-tipe dari Fuel cell Alkaline fuel cell (AFC)

Sel bahan bakar alkali pertama kali digunakan pada pesawat luar angkasa Gemini-Apollo untuk menghasilkan air minum dan suplai listrik.Sel bahan bahan alkali secara umum menggunakan Potassium Hidroksida (secara kimiawi, KOH) didalam air sebagai elektrolitnya serta memiliki suhu operasi 160º F. Daya yang dihasilkan oleh sel bahan bakar alkali berkisar antara 300 watt sampai 5 KW.

Direct methanol fuel cells (DMFC)Sel bahan bakar Direct methanol meggunakan methanol untuk menggantikan hydrogenEffisiensi yang dimiliki sekitar 40% dan Temperatur operasi dari sel bahan bakar direct methanol memiliki cakupan yang sama dengan sel bahan bakar PEM yaitu sekitar 50 sampai 100°C (122 sampai 212°F). effisiensi yang lebih tinggi didapat pada temperature yang lebih tinggi.Sel bahan bakar methanol sedang dikembangkan untuk peralatan portabel, industri transportasi, serta militer

Molten carbonate fuel cells (MCFC)Sel bahan bakar Molten carbonate menggunakan solusi cair dari lithium, sodium, dan atau potassium karbonat yang dicampur didalam sebuah matrix. Sistem dengan output mencapai 2 MegaWatt (MW) telah dibangun, dan desainnya dapat mencapai 100 MW. Katalisis nickel electrode dari molten carbonate tidak terlalu mahal dibandingkan penggunaan sel bahan bakar lainnya, tetapi dengan temperatur kerja tinggi menjadi masalah material serta unsur safety pada penggunaan MCFC.

Phosphoric acid fuel cells (PAFC)Sel bahan bakar phosporic acid menggunakan phosporic acid sebagai elektrolisis untuk menghasilkan energi listrik.Effisiensi berkisar antara 40 sampai 80 persen dan temperatur operasi sekitar 150 sampai 200° C (Sekitar 300 sampai 400° F). potensi sel bahan bakar phosporic acid mencapai 200 Kw, dan contoh unit pembangkit 11 Mw telah diuji coba.

Proton exchange membrane fuel cells (PEM) Sel bahan bakar PEM memiliki sebuah lapisan membran solid polimer sebagai elektrolitnya. Sel bahan bakar PEM adalah sel bahan bakar yang paling banyak dikembangkan penggunaanya untuk transportasi. PEM bekerja pada daya 1 kW per liter volumetrik dan menghasilkan tenaga listrik pada temperatur operasi kerja dibawah 100°C (212° F). Sel bahan bakar PEM bereaksi dengan cepat dalam perubahan kebutuhan energi listrik (mampu menyuplai beban mendadak) dan tidak mudah bocor dan mengakibatkan korosi.PEM merupakan kandidat untuk penggunaan ringan, bangunan, serta aplikasi yang lebih kecil lagi diantaranya pengganti baterai.Sel bahan bakar PEM menggunakan bahan baku pendukung yang tidak mahal yaitu membran plastik

Regenerative fuel cells (RFC)

Page 2: Tipe-tipe Dari Fuel Cell

Regenerative fuel cells memisahkan air untuk menghasilkan Hidrogen dan oksigen dengan bantuan energi yang dihasilkan sel surya. Hidrogen dan oksigen dipancing pada regenerasi sel bahan bakar, menghasilkan energi listrik, panas dan air. Air yang dihasilkan kemudian disirkulasikan ulang pada elektrolisis dari sel bahan bakar regenerative dan proses berulang kembali (Proses close loop atau tertutup)

Solid oxide fuel cells (SOFC)Sel bahan bakar Solid oxide fuel cells menggunakan bahan yang keras, ceramic coumpound atau logam (seperti kalsium atau zirconium) oksigen (O2) sebagai elektrolitDaya output dari Solid oxide fuel cells mencapai 100 kW