tk otk ii me

Upload: arifta-suryanugraha

Post on 07-Jul-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 TK OTK II ME

    1/5

    LAJU REAKSI, ENERGI AKTIVASI REAKSI, DAN MEKANISME

    REAKSI ESTERIFIKASI DAN TRANSESTERIFIKASI

    A. Esterifikasi

    Reaksi esterifikasi merupakan reaksi pembentukan ester dengan reaksi

    langsung antara suatu asam karboksilat dengan suatu alkohol. Suatu reaksi

     pemadatan untuk membentuk suatu ester disebut esterifikasi. Esterifikasi dapat

    dikatalis oleh kehadiran ion H+. Asam belerang sering digunakan sebagai sebagai

    suatu katalisator untuk reaksi ini. Pada skala industri, etil asetat di produksi dari

    reaksi esterifikasi antara asam asetat (CH3CH! dan etanol (C"H#H! dengan

     bantuan katalis berupa asam sulfat (H"S$!.

    Etil asetat adalah sen%a&a organik  %ang merupakan ester  dari etanol dan

    asam asetat. Sen%a&a ini ber&u'ud airan  tak ber&arna, memiliki aroma

    khas.Esterifikasi merupakan suatu ara untuk pembentukan ester, dalam

     pembuatan etil asetat proses esterifikasi dilakukan dengan ara mereaksikan

    antara asam asetat dengan alkohol %ang akan menghasilkan ester (etil asetat! dan

    air. Reaksi ini sering disebut sebagai reaksi esterifikasi )isher. Reaksi esterifikasi

    ini merupakan reaksi eksotermis, bersifat re*ersible dan umumn%a ber'alan sangat

    lambat sehingga memerlukan katalis agar diperoleh ester %ang maksimal sehingga

     perlu dipela'ari faktorfaktor menurut berbagai tin'auan dan melakukan berbagai

     perobaan guna mengetahui berbagai ara untuk memaksimalkan reaksi

    esterifikasi ini.

    Proses esterifikasi merupakan proses %ang enderung digunakan dalam

     produksi ester dari asam lemak spesifik. a'u reaksi esterifikasi sangatdipengaruhi oleh struktur molekul reaktan dan radikal %ang terbentuk dalam

    sen%a&a antara. -ata tentang la'u reaksi serta mekanismen%a disusun berdasarkan

    karakter kinetikn%a, sedangkan data tentang perkembangan reaksi din%atakan

    sebagai konstanta kesetimbangan. Seara umum la'u reaksi esterifikasi

    mempun%ai sifat sebagai berikut

    /. Alkohol primer bereaksi paling epat, disusul alkohol sekunder, dan paling

    lambat alkohol tersier.

     0ama

    Arifta

    Sur%anugra

    http://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa_organikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa_organikhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ester_(kimia)&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Etanolhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_asetathttp://id.wikipedia.org/wiki/Cairanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ester_(kimia)&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Etanolhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_asetathttp://id.wikipedia.org/wiki/Cairanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa_organik

  • 8/19/2019 TK OTK II ME

    2/5

    O

    O-CH2CH3

      H+CH-C + CH3CH2OH CH3-C + H2O

    OH

    O

    ". 1katan rangkap memperlambat reaksi.

    3. Asam aromatik (ben2oat dan ptoluat! bereaksi lambat, tetapi mempun%ai batas

    kon*ersi %ang tinggi.

    $. akin pan'ang rantai alkohol, enderung memperepat reaksi atau tidak terlalu

     berpengaruh terhadap la'u reaksi

    Reaksi esterifikasi adalah reaksi antara asam karboksilat dan alkohol

    membentuk ester. 4urunan asam karboksilat akan membentuk ester asam

    karboksilat. Esterifikasi dikatalisis asam dan bersifat balik.

    Gambar 1. Reaksi Esterifikasi

    ekanisme reaksi esterifikasi ter'adi menurut mekanisme berikut ini

    /. ksigen karbonil di protonisasi oleh asam

    ". Alohol nukleofilik men%erang karbon positif 

    3. Eliminasi molekul air dan diikuti penambahan H+  oleh H" akan

    menghasilkan ester.

    Esterifikasi atau pembuatan ester merupakan reaksi antara asam

    karboksilat dan alkohol dengan hasil reaksi ester dan air.

    -itin'au dari kinetika reaksin%a keepatan reaksin%a pembentukan ester 

    akan makin besar dengan kenaikan suhu, adan%a pengadukan dan ditambahakan

    katalis. Hal ini dapat di'elaskan oleh persamman arrenius. 5erdasarkan

     persamaaan arrenius dapat dilihat bah&a konstanta la'u reaksi dipengaruhi olehnilai A, E, dan 4 dimana semakin besar faktor tumbukan (A! maka konstanta la'u

    reaksin%a semakin besar. 0ilai energi akti*asi (E! dipengaruhi oleh penggunaan

    katalis, adan%a katalis akan menurunkan energi akti*asi sehingga nilai k semakin

     besar. Semakin tinggi suhu (4! maka nilai k 'uga semakin besar.  6atalis akan

    men%ediakan rute agar reaksi berlangsung dengan energi akti*asi %ang lebih

    rendah sehingga nilai konstanta keepatan reaksi (k! akan semakin besar, sehingga

    keepatan reaksin%a 'uga semakin besar. Selain itu, karena asam sulfat pekat

  • 8/19/2019 TK OTK II ME

    3/5

    mampu mengikat air (higroskopis!, maka untuk reaksi esterifikasi setimbang %ang

    menghasilkan air, asam sulfat pekat dapat menggeser arah reaksi ke kanan (ke

    arah produk!, sehingga produk %ang dihasilkan men'adi lebih ban%ak 

    dibandingkan dengan produk sebelumn%a.

    B. Trasesterifikasi

    4ransesterifikasi adalah reaksi pertukaran gugus organik R/ suatu ester 

    dengan gugus organik R "  suatu alkohol (R adalah alkil!. Reaksi ini sering

    dikatalisis dengan penambahan katalis asam atau basa. Reaksi dapat diselesaikan

    dengan bantuan en2im (biokatalis! khususn%a lipase. Asam kuat mengkatalisisreaksi dengan mendonasikan sebuah proton pada gugus karbonil, sehingga

    membuatn%a men'adi elektrofil kuat. Sedangkan katalis basa mengkatalisis reaksi

    dengan melepaskan sebuah proton dari alkohol, sehingga men'adikann%a

    nukleofilik. Pada mekanisme transesterifikasi, karbon karbonil dari ester a&al

    (RCR /! mengalami serangan nukleofilik oleh alkoksida (R "7! untuk 

    menghasilkan intermediet tetrahedral, %ang bisa sa'a berubah men'adi bahan a&al

    (reaktan! maupun produk reaksi transesterifikasi (RCR "!. 5erbagai spesies

    %ang ada dalam kesetimbangan, dan distribusi produk tergantung pada energi

    relatif dari reaktan dan produk.

    Gambar !. Reaksi 4ransesterifikasi

    ekanisme reaksi transesterifikasi menggunakan sen%a&a basa

    /. 0ukleofil diserang oleh alkoksida

    ". Pelepasan gugus pergi

    ekanisme reaksi transesterifikasi menggunakan sen%a&a asam

    /. Protonasi karbonil oleh asam, karbonil diaktifasi terhadap serangan nukleofil

    ". 0ukleofil men%erang karbonil

    3. 4ransfer proton

    $. Pelepasan gugus pergi

    R /CCH"   HCH"

      8 H+   8

    R "CCH + 3CH3H HCH + 3RCCH3

      8 8

    R /CCH HCH"

  • 8/19/2019 TK OTK II ME

    4/5

    #. -eprotonasi

    6atalis akan men%ediakan rute agar reaksi berlangsung dengan energi

    akti*asi %ang lebih rendah sehingga nilai konstanta keepatan reaksi (k! akan

    semakin besar, sehingga keepatan reaksin%a 'uga semakin besar dibandingkan

    dengan keepatan reaksi sebelumn%a. Selain itu, karena asam sulfat pekat mampu

    mengikat air (higroskopis!, maka untuk reaksi esterifikasi setimbang %ang

    menghasilkan air, asam sulfat pekat dapat menggeser arah reaksi ke kanan (ke

    arah produk!, sehingga produk %ang dihasilkan men'adi lebih ban%ak daripada

    sebelumn%a.

    4rigliserida bereaksi dengan alkohol membentuk ester dan gliserin. 6edua

     produk reaksi ini membentuk dua fasa %ang mudah dipisahkan. )asa gliserin

    terletak diba&ah dan fasa ester alkil diatas. Ester dapat dimurnikan lebih lan'ut

    untuk memperoleh biodiesel %ang sesuai dengan standard %ang telah ditetapkan,

    sedangkan gliserin dimurnikan sebagai produk samping pembuatan biodiesel.

    9liserin merupakan sen%a&aan penting dalam industri. 9liserin ban%ak 

    digunakan sebagai pelarut, bahan kosmetik, sabun air, dan lainlain.  Pengotor 

    %ang ada dalam biodiesel diantaran%a gliserin, air, dan alkohol sisa. Pemisahan

     pengotor dilakukan untuk mendapatkan biodiesel %ang memenuhi kriteria untuk 

    di'adikan bahan bakar. 

    a'u reaksi transesterifikasi sangat dipengaruhi oleh suhu reaksi.

    :mumn%a reaksi dilakukan pada suhu %ang dekat dengan titik didih metanol (;

  • 8/19/2019 TK OTK II ME

    5/5

    Anonim. "