tra-dan-tpb

11
THEORY OF REASONED ACTION (TRA) / BEHAVIORAL INTENTION THEORY (TEORI TINDAKAN BERALASAN / TEORI PERLAKU YANG DIKEHENDAKI) Theory ini diperkenalkan oleh Fishbein tahun 1967, Ajsen dan Fishbein (1970, 1975, 1980). Merupakan kebalikan dari Health Belief Model ( HBM ), TRA menerapkan teori perilaku manusia secara umum. Aslinya teori ini digunakan di dalam berbagai macam perilaku manusia khususnya yang berkaitan dengan permasalahan sosial, psikologis kemudian makin bertambah digunakan untuk menentukan faktor-faktor yang berkaitan dengan perilaku kesehatan. Theory ini menegaskan peran dari niat seseorang dalam menentukan apakah sebuah perilaku akan terjadi? Teory ini secara tidak langsung menyatakan bahwa perilaku pada umumnya mengikuti niat dan tidak akan pernah terjadi tanpa niat. Niat seseorang dipengaruhi oleh sikap terhadap suatu perilaku, seperti apakah ia merasa perilaku itu penting. Theory ini juga menjelaskan sifat-sifat normatif yang mungkin dimiliki orang. Mereka berfikir tentang apa yang akan dilakukan orang lain ( orang-orang yang berpengaruh di dalam kelompok ) pada situasi yang sulit. Theory ini menghubungkan keyakinan ( Beliefs ) sikap ( attitude ) kehendak / intensi ( intention ) dan perilaku intensi merupakan prediktor terbaik dari perilaku. Jika ingin mengetahui apa yang akan dilakukan seseorang, cara terbaik untuk meramalkannya adalah mengetahui intensi orang tersebut.

Upload: artha-wiguna

Post on 07-Dec-2015

221 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

TRA dan TPB

TRANSCRIPT

Page 1: TRA-DAN-TPB

THEORY OF REASONED ACTION (TRA) / BEHAVIORAL INTENTION THEORY (TEORI TINDAKAN BERALASAN /

TEORI PERLAKU YANG DIKEHENDAKI)

Theory ini diperkenalkan oleh Fishbein tahun 1967, Ajsen dan

Fishbein (1970, 1975, 1980). Merupakan kebalikan dari Health Belief

Model ( HBM ), TRA menerapkan teori perilaku manusia secara umum.

Aslinya teori ini digunakan di dalam berbagai macam perilaku manusia

khususnya yang berkaitan dengan permasalahan sosial, psikologis

kemudian makin bertambah digunakan untuk menentukan faktor-faktor

yang berkaitan dengan perilaku kesehatan.

Theory ini menegaskan peran dari niat seseorang dalam menentukan

apakah sebuah perilaku akan terjadi? Teory ini secara tidak langsung

menyatakan bahwa perilaku pada umumnya mengikuti niat dan tidak akan

pernah terjadi tanpa niat. Niat seseorang dipengaruhi oleh sikap terhadap

suatu perilaku, seperti apakah ia merasa perilaku itu penting. Theory ini

juga menjelaskan sifat-sifat normatif yang mungkin dimiliki orang. Mereka

berfikir tentang apa yang akan dilakukan orang lain ( orang-orang yang

berpengaruh di dalam kelompok ) pada situasi yang sulit.

Theory ini menghubungkan keyakinan ( Beliefs ) sikap ( attitude )

kehendak / intensi ( intention ) dan perilaku intensi merupakan prediktor

terbaik dari perilaku. Jika ingin mengetahui apa yang akan dilakukan

seseorang, cara terbaik untuk meramalkannya adalah mengetahui intensi

orang tersebut.

Page 2: TRA-DAN-TPB

Bagan Theory Of Reasoned Action

BELIEFS ATTITUDES INTENTION

BEHAVIOR

Intensi ditentukan oleh sikap dan norma subyektif. Komponen

pertama mengacu pada sikap terhadap perilaku. Sikap ini merupakan hasil

pertimbangan untung dan rugi dari perilaku tersebut( Out Comes Of the

Behavior ). Disamping itu juga dipertimbangkan pentingnya konsekuensi-

konsekuensi yang akan terjadi bagi individu. ( Evaluation Regarding the

Out Come ). Komponen kedua mencerminkan dampak dari norma-norma

Beliefs about outcomes

Evaluations of these outcomes

Beliefs about important others’ attitude to the behaviour

Motivation to comply with important others

Attitude towards the behaviour

Importance of norms

Subjective norm

Behavioural intention

Behaviour

Page 3: TRA-DAN-TPB

subyektif norma sosial mengacu pada keyakinan seseorang terhadap

bagaimana dan apa yang diperlukan orang-orang yang dianggapnya

penting (referent persons) dan motivasi seseorang untuk mengikuti pikiran

tersebut.

Menurut Fisbein dan Middlestadt ( 1989 ) ada variable external yang

muncul tidak secara langsung dalam Theory of Reasoned Action seperti

variable demografis, jenis kelamin, usia. Variabel seperti ini bukannya

kurang penting, tetapi efeknya pada intensi ( kehendak ) dianggap

diperantai oleh sikap, norma subyektif dari komponen-komponen ini.

Keuntungan teori ini adalah memberi pegangan untuk menganalisa

komponen perilaku dalam item yang operasional. Bagaimanapun sejumlah

pencegahan harus dipertimbangkan supaya model ini dipergunakan

dengan tepat. Fokus sasaran ialah prediksi dan pengertian perilaku yang

dapat diamati secara langsung dan dibawah kendali seseorang. Artinya

bahwa perilaku sasaran harus diseleksi dan diidentifikasi secara jelas

dengan pertimbangan : Tindakan (action ) sasaran ( tarjet ), konteks

(context ) waktu ( time ). Hal yang sama juga terjadi bagi seleksi dan

identifikasi komponen lain dalam model : intensi, sikap, norma subyektif,

dan keyakinan.

Konsep penting dalam teori ialah suatu perhatian (salience). Istilah

ini mengacu pada gagasan bahwa sebelum mengembangkan intervensi

yang efektif pertama-tama harus menentukan hasil dan kelompok referensi

yang penting bagi perilaku populasi yang dipertimbangkan.

Kelemahan menurut Sarafino (1990) adalah bahwa modal Fishbein

tidak mempertimbangkan perjalanan sebelumnya dengan perilaku. Ini

berarti bahwa sejarah seseorang dewasa lampau tentang perilaku yang

terkait dengan kesehatan, seperti olahraga, atau penggunaan allkohol dan

obat bius. Merupakan predictor kuat untuk perilaku dimasa mendatang.

Pada dasarnya baik HBM maupun TRA menganggap bahwa orang

Orang mempertimbangkan untung atau rugi dan berperilaku sesuatu

dengan hasil analisis mereka. Ini mencakup anggapan bahwa orang-orang

berfikir tentang resiko secara mendetail , mengetahui tentang penyakit

yang mana dikaitkan dengan perilaku yang mana dan menaksir

kemungkinan akan menjadi sakit parah.

Page 4: TRA-DAN-TPB

Bagaimanapun TRA menawarkan beberapa keuntungan dibanding

HBM. pengaruh yang jelas nampak dari norma subyektif memberikan

prespektif penting. TRA juga mempertimbangkan keuntungan-keuntungan

dari perilaku beresiko kesehatan. Lebih dari itu ini tidak dibatasi

pertimbangan-pertimbangan kesehatan jika seseorang membuat keputusan

melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan. Menurut TRA, seseorang

dapat membuat pertimbangan didasarkan atas alasan-alasan yang sama

sekali berbeda.

Contoh Aplikasi Theory TRA dalam Analisa Faktor-Faktor yang berpengaruh PSK untuk berkunjung ke VCT

BELIEFS ATTITUDES INTENTION

BEHAVIOR

Pertimbangan keuntungan dan kerugian ikut VCT

Konsekuensi yang terjadi bila ikut VCT

Kepercayaan terhadap sikap orang penting tentang VCT

Motivasi orang lain yang dianggap pentingntang VCT

Sikap PSK tentang VCT

Pandangan Masyarakat Tentang VCT (Adat Istiadat)

Norma Subyektif dari individu ( PSK )

Niat Berkunjung ke VCT

Berkunjung ke VCT

Page 5: TRA-DAN-TPB

THEORY OF PLANNED BEHAVIOUR (TPB)(TEORI PERILAKU TERENCANA)

Teori Perilaku Terencana ini dikembangkan oleh Ajzen dan koleganya

(Ajzen1985,1988, Ajzen dan Madden 1986), yang merupakan

pengembangan dari Teori Tindakan Beralasan /Theory of Reasoned Action

(TRA). Teori Perilaku Terencana ini menekankan pada niat perilaku sebagai

akibat atau hasil kombinasi beberapa kepercayaan. Niat merupakan

konsepsi dari tindakan terencana dalam mencapai tujuan berperilaku.

Adapun komponen-komponen Teori Tindakan Terencana ini adalah sebagai berikut :

Page 6: TRA-DAN-TPB

Bagan diatas menjelaskan bahwa tindakan manusia itu terbentuk dengan

panduan tertentu. Niat adalah pendahulu dari perilaku sehingga untuk

memprediksi apa yang akan dilakukan (perilaku) dapat diketahui dari niat.

Untuk mengetahui seseorang berniat untuk melakukan sesuatu maka harus

diketahui dulu tentang sikap terhadap perilaku,norma subyektif dan

pengendalian perilaku. Dinyatakan juga bahwa pengendalian perilaku

dapat berpengaruh langsung pada perilaku tanpa determinan antara yaitu

niat.

SIKAP TERHADAP PERILAKU

Sikap yang mengacu pada perilaku merupakan hasil evaluasi positif

maupun negatif dari fakta perilaku dan kepercayaan tentang akibat

perilaku

NORMA SUBYEKTIF

Merupakan persepsi norma dan tekanan sosial untuk melakukan perilaku

dan evaluasi apakah individu mempunyai motivasi untuk menuruti tekanan

tersebut.

Kepercayaan pada hasil

Evaluasi hasil

Kepercayaan pada orang lain yang dianggap penting

Motivasi dari orang lain yang dianggap penting

Pengendalian Perilaku

Sikap yang mengacu pada

perilaku

Norma Subyektif

NiatPerilaku PERILAKU

Faktor pengendalian internal

Faktor pengengendalian eksternal

Page 7: TRA-DAN-TPB

PENGENDALIAN PERILAKU

Kepercayaan bahwa individu dapat melaksanakan perilaku didasari atas

pertimbangan faktor pengendalian internal (seperti

ketrampilan,kemampuan,informasi) dan faktor pengendalian eksternal

(seperti rintangan,kesempatan).

PENGGUNAAN TPB

Jika dipakai dalam konsumsi alkohol,TPB membuat prediksi :

Sikap untuk

berperilaku

Jika individu percaya bahwa mengurangi konsumsi

alkohol dapat membuat hidup mereka produktif dan

bermanfaat untuk kesehatan mereka

Norma subyektif Percaya bahwa orang yang penting dalam hidup

mereka ingin mereka menghilangkannya

Pengendalian

perilaku

Dalam menambah kepercayaannya bahwa mereka

mampu mengurangi minum alkohol adalah hak

mereka berperilaku dan evaluasi faktor

pengendalian internal dan eksternal

Niat Diprediksi dengan niat yang tinggi mereka dapat

mengurangi minum alkohol

Model ini juga memprediksi bahwa persepsi pengendalian perilaku dapat

memprediksi perilaku tanpa dipengaruhi niat.

Sebagai contohnya :

Jika persepsi pengendalian perilaku merefleksikan pengendalian yang

nyata/sebenarnya, kepercayaan bahwa individu tidak mungkin dapat

Page 8: TRA-DAN-TPB

mencoba karena mereka mempunyai ketidakmampuan fisik untuk

mencoba walaupun mempunyai niat yang tinggi.

DUKUNGAN TERHADAP TPB

TPB digunakan untuk mengakses variasi kesehatan dihubungkan dengan

perilaku. Sebagai contoh:

BRUBAKER dan WICKERSHAM (1990) mencoba peran komponen teori

yang berbeda dalam peramalan pemeriksaannya sendiri dan dilaporkan

bahwa sikap terhadap perilaku,norma subyektif dan pengendalian perilaku

( diukur dengan kesadaran sendiri) dihubungkan dengan niat untuk

melakukan perilaku.

Studi evaluasi lebih lanjut terhadap TPB dalam hubungannya untuk

menurunkan berat badan (SCHIFTER dan AJZEN,1985). Hasilnya

menunjukkan bahwa menurunkan berat badan diprediksi komponen

model,khusus, pencapaian tujuan dihubungkan untuk persepsi

pengendalian perilaku.

KRITIKAN TERHADAP TPB

SCHWARZER (1992) mengkritisi TPB menghilangkan elemen sementara

dan berargumen bahwa Ajzen tidak menggambarkan salah satunya

perbedaan kepercayaan atau menunjukkan hubungan sebab akibat.

Biarpun berlawanan dengan HBM dan PMT model ini termasuk sedikit

banyak tidak logis ( dalam bentuk evaluasi) dan menyelesaikan menuju

masalah faktor sosial dan lingkungan ( dalam bentuk kepercayaan

normatif). Ditambahkan,teori ini memasukkan peran perilaku masa lalu

dibandingkan ukuran persepsi/pengendalian perilaku.

CONTOH APLIKASI KESEHATAN REPRODUKSI DAN HIV AIDS :

Page 9: TRA-DAN-TPB

Penelitian Penggunaan kondom

Latar

belakang

Pemakaian kondom 100 % pada psk di lokalisasi belum

dapat tercapai

Tujuan Menguji teori perilaku terencana pada penggunaan kondom

Teori Teori perilaku terencana dapat memprediksi perilaku

pengunaan kondom

Metode Prospektif,denan kuesioner standar

Hasil Penggunaan kondom dapat diprediksi dari niat. Faktor sikap

berhubungan secara signifikan dengan niat.