tra-dan-tpb
DESCRIPTION
TRA dan TPBTRANSCRIPT
![Page 1: TRA-DAN-TPB](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082413/563db90f550346aa9a99a122/html5/thumbnails/1.jpg)
THEORY OF REASONED ACTION (TRA) / BEHAVIORAL INTENTION THEORY (TEORI TINDAKAN BERALASAN /
TEORI PERLAKU YANG DIKEHENDAKI)
Theory ini diperkenalkan oleh Fishbein tahun 1967, Ajsen dan
Fishbein (1970, 1975, 1980). Merupakan kebalikan dari Health Belief
Model ( HBM ), TRA menerapkan teori perilaku manusia secara umum.
Aslinya teori ini digunakan di dalam berbagai macam perilaku manusia
khususnya yang berkaitan dengan permasalahan sosial, psikologis
kemudian makin bertambah digunakan untuk menentukan faktor-faktor
yang berkaitan dengan perilaku kesehatan.
Theory ini menegaskan peran dari niat seseorang dalam menentukan
apakah sebuah perilaku akan terjadi? Teory ini secara tidak langsung
menyatakan bahwa perilaku pada umumnya mengikuti niat dan tidak akan
pernah terjadi tanpa niat. Niat seseorang dipengaruhi oleh sikap terhadap
suatu perilaku, seperti apakah ia merasa perilaku itu penting. Theory ini
juga menjelaskan sifat-sifat normatif yang mungkin dimiliki orang. Mereka
berfikir tentang apa yang akan dilakukan orang lain ( orang-orang yang
berpengaruh di dalam kelompok ) pada situasi yang sulit.
Theory ini menghubungkan keyakinan ( Beliefs ) sikap ( attitude )
kehendak / intensi ( intention ) dan perilaku intensi merupakan prediktor
terbaik dari perilaku. Jika ingin mengetahui apa yang akan dilakukan
seseorang, cara terbaik untuk meramalkannya adalah mengetahui intensi
orang tersebut.
![Page 2: TRA-DAN-TPB](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082413/563db90f550346aa9a99a122/html5/thumbnails/2.jpg)
Bagan Theory Of Reasoned Action
BELIEFS ATTITUDES INTENTION
BEHAVIOR
Intensi ditentukan oleh sikap dan norma subyektif. Komponen
pertama mengacu pada sikap terhadap perilaku. Sikap ini merupakan hasil
pertimbangan untung dan rugi dari perilaku tersebut( Out Comes Of the
Behavior ). Disamping itu juga dipertimbangkan pentingnya konsekuensi-
konsekuensi yang akan terjadi bagi individu. ( Evaluation Regarding the
Out Come ). Komponen kedua mencerminkan dampak dari norma-norma
Beliefs about outcomes
Evaluations of these outcomes
Beliefs about important others’ attitude to the behaviour
Motivation to comply with important others
Attitude towards the behaviour
Importance of norms
Subjective norm
Behavioural intention
Behaviour
![Page 3: TRA-DAN-TPB](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082413/563db90f550346aa9a99a122/html5/thumbnails/3.jpg)
subyektif norma sosial mengacu pada keyakinan seseorang terhadap
bagaimana dan apa yang diperlukan orang-orang yang dianggapnya
penting (referent persons) dan motivasi seseorang untuk mengikuti pikiran
tersebut.
Menurut Fisbein dan Middlestadt ( 1989 ) ada variable external yang
muncul tidak secara langsung dalam Theory of Reasoned Action seperti
variable demografis, jenis kelamin, usia. Variabel seperti ini bukannya
kurang penting, tetapi efeknya pada intensi ( kehendak ) dianggap
diperantai oleh sikap, norma subyektif dari komponen-komponen ini.
Keuntungan teori ini adalah memberi pegangan untuk menganalisa
komponen perilaku dalam item yang operasional. Bagaimanapun sejumlah
pencegahan harus dipertimbangkan supaya model ini dipergunakan
dengan tepat. Fokus sasaran ialah prediksi dan pengertian perilaku yang
dapat diamati secara langsung dan dibawah kendali seseorang. Artinya
bahwa perilaku sasaran harus diseleksi dan diidentifikasi secara jelas
dengan pertimbangan : Tindakan (action ) sasaran ( tarjet ), konteks
(context ) waktu ( time ). Hal yang sama juga terjadi bagi seleksi dan
identifikasi komponen lain dalam model : intensi, sikap, norma subyektif,
dan keyakinan.
Konsep penting dalam teori ialah suatu perhatian (salience). Istilah
ini mengacu pada gagasan bahwa sebelum mengembangkan intervensi
yang efektif pertama-tama harus menentukan hasil dan kelompok referensi
yang penting bagi perilaku populasi yang dipertimbangkan.
Kelemahan menurut Sarafino (1990) adalah bahwa modal Fishbein
tidak mempertimbangkan perjalanan sebelumnya dengan perilaku. Ini
berarti bahwa sejarah seseorang dewasa lampau tentang perilaku yang
terkait dengan kesehatan, seperti olahraga, atau penggunaan allkohol dan
obat bius. Merupakan predictor kuat untuk perilaku dimasa mendatang.
Pada dasarnya baik HBM maupun TRA menganggap bahwa orang
Orang mempertimbangkan untung atau rugi dan berperilaku sesuatu
dengan hasil analisis mereka. Ini mencakup anggapan bahwa orang-orang
berfikir tentang resiko secara mendetail , mengetahui tentang penyakit
yang mana dikaitkan dengan perilaku yang mana dan menaksir
kemungkinan akan menjadi sakit parah.
![Page 4: TRA-DAN-TPB](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082413/563db90f550346aa9a99a122/html5/thumbnails/4.jpg)
Bagaimanapun TRA menawarkan beberapa keuntungan dibanding
HBM. pengaruh yang jelas nampak dari norma subyektif memberikan
prespektif penting. TRA juga mempertimbangkan keuntungan-keuntungan
dari perilaku beresiko kesehatan. Lebih dari itu ini tidak dibatasi
pertimbangan-pertimbangan kesehatan jika seseorang membuat keputusan
melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan. Menurut TRA, seseorang
dapat membuat pertimbangan didasarkan atas alasan-alasan yang sama
sekali berbeda.
Contoh Aplikasi Theory TRA dalam Analisa Faktor-Faktor yang berpengaruh PSK untuk berkunjung ke VCT
BELIEFS ATTITUDES INTENTION
BEHAVIOR
Pertimbangan keuntungan dan kerugian ikut VCT
Konsekuensi yang terjadi bila ikut VCT
Kepercayaan terhadap sikap orang penting tentang VCT
Motivasi orang lain yang dianggap pentingntang VCT
Sikap PSK tentang VCT
Pandangan Masyarakat Tentang VCT (Adat Istiadat)
Norma Subyektif dari individu ( PSK )
Niat Berkunjung ke VCT
Berkunjung ke VCT
![Page 5: TRA-DAN-TPB](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082413/563db90f550346aa9a99a122/html5/thumbnails/5.jpg)
THEORY OF PLANNED BEHAVIOUR (TPB)(TEORI PERILAKU TERENCANA)
Teori Perilaku Terencana ini dikembangkan oleh Ajzen dan koleganya
(Ajzen1985,1988, Ajzen dan Madden 1986), yang merupakan
pengembangan dari Teori Tindakan Beralasan /Theory of Reasoned Action
(TRA). Teori Perilaku Terencana ini menekankan pada niat perilaku sebagai
akibat atau hasil kombinasi beberapa kepercayaan. Niat merupakan
konsepsi dari tindakan terencana dalam mencapai tujuan berperilaku.
Adapun komponen-komponen Teori Tindakan Terencana ini adalah sebagai berikut :
![Page 6: TRA-DAN-TPB](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082413/563db90f550346aa9a99a122/html5/thumbnails/6.jpg)
Bagan diatas menjelaskan bahwa tindakan manusia itu terbentuk dengan
panduan tertentu. Niat adalah pendahulu dari perilaku sehingga untuk
memprediksi apa yang akan dilakukan (perilaku) dapat diketahui dari niat.
Untuk mengetahui seseorang berniat untuk melakukan sesuatu maka harus
diketahui dulu tentang sikap terhadap perilaku,norma subyektif dan
pengendalian perilaku. Dinyatakan juga bahwa pengendalian perilaku
dapat berpengaruh langsung pada perilaku tanpa determinan antara yaitu
niat.
SIKAP TERHADAP PERILAKU
Sikap yang mengacu pada perilaku merupakan hasil evaluasi positif
maupun negatif dari fakta perilaku dan kepercayaan tentang akibat
perilaku
NORMA SUBYEKTIF
Merupakan persepsi norma dan tekanan sosial untuk melakukan perilaku
dan evaluasi apakah individu mempunyai motivasi untuk menuruti tekanan
tersebut.
Kepercayaan pada hasil
Evaluasi hasil
Kepercayaan pada orang lain yang dianggap penting
Motivasi dari orang lain yang dianggap penting
Pengendalian Perilaku
Sikap yang mengacu pada
perilaku
Norma Subyektif
NiatPerilaku PERILAKU
Faktor pengendalian internal
Faktor pengengendalian eksternal
![Page 7: TRA-DAN-TPB](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082413/563db90f550346aa9a99a122/html5/thumbnails/7.jpg)
PENGENDALIAN PERILAKU
Kepercayaan bahwa individu dapat melaksanakan perilaku didasari atas
pertimbangan faktor pengendalian internal (seperti
ketrampilan,kemampuan,informasi) dan faktor pengendalian eksternal
(seperti rintangan,kesempatan).
PENGGUNAAN TPB
Jika dipakai dalam konsumsi alkohol,TPB membuat prediksi :
Sikap untuk
berperilaku
Jika individu percaya bahwa mengurangi konsumsi
alkohol dapat membuat hidup mereka produktif dan
bermanfaat untuk kesehatan mereka
Norma subyektif Percaya bahwa orang yang penting dalam hidup
mereka ingin mereka menghilangkannya
Pengendalian
perilaku
Dalam menambah kepercayaannya bahwa mereka
mampu mengurangi minum alkohol adalah hak
mereka berperilaku dan evaluasi faktor
pengendalian internal dan eksternal
Niat Diprediksi dengan niat yang tinggi mereka dapat
mengurangi minum alkohol
Model ini juga memprediksi bahwa persepsi pengendalian perilaku dapat
memprediksi perilaku tanpa dipengaruhi niat.
Sebagai contohnya :
Jika persepsi pengendalian perilaku merefleksikan pengendalian yang
nyata/sebenarnya, kepercayaan bahwa individu tidak mungkin dapat
![Page 8: TRA-DAN-TPB](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082413/563db90f550346aa9a99a122/html5/thumbnails/8.jpg)
mencoba karena mereka mempunyai ketidakmampuan fisik untuk
mencoba walaupun mempunyai niat yang tinggi.
DUKUNGAN TERHADAP TPB
TPB digunakan untuk mengakses variasi kesehatan dihubungkan dengan
perilaku. Sebagai contoh:
BRUBAKER dan WICKERSHAM (1990) mencoba peran komponen teori
yang berbeda dalam peramalan pemeriksaannya sendiri dan dilaporkan
bahwa sikap terhadap perilaku,norma subyektif dan pengendalian perilaku
( diukur dengan kesadaran sendiri) dihubungkan dengan niat untuk
melakukan perilaku.
Studi evaluasi lebih lanjut terhadap TPB dalam hubungannya untuk
menurunkan berat badan (SCHIFTER dan AJZEN,1985). Hasilnya
menunjukkan bahwa menurunkan berat badan diprediksi komponen
model,khusus, pencapaian tujuan dihubungkan untuk persepsi
pengendalian perilaku.
KRITIKAN TERHADAP TPB
SCHWARZER (1992) mengkritisi TPB menghilangkan elemen sementara
dan berargumen bahwa Ajzen tidak menggambarkan salah satunya
perbedaan kepercayaan atau menunjukkan hubungan sebab akibat.
Biarpun berlawanan dengan HBM dan PMT model ini termasuk sedikit
banyak tidak logis ( dalam bentuk evaluasi) dan menyelesaikan menuju
masalah faktor sosial dan lingkungan ( dalam bentuk kepercayaan
normatif). Ditambahkan,teori ini memasukkan peran perilaku masa lalu
dibandingkan ukuran persepsi/pengendalian perilaku.
CONTOH APLIKASI KESEHATAN REPRODUKSI DAN HIV AIDS :
![Page 9: TRA-DAN-TPB](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082413/563db90f550346aa9a99a122/html5/thumbnails/9.jpg)
Penelitian Penggunaan kondom
Latar
belakang
Pemakaian kondom 100 % pada psk di lokalisasi belum
dapat tercapai
Tujuan Menguji teori perilaku terencana pada penggunaan kondom
Teori Teori perilaku terencana dapat memprediksi perilaku
pengunaan kondom
Metode Prospektif,denan kuesioner standar
Hasil Penggunaan kondom dapat diprediksi dari niat. Faktor sikap
berhubungan secara signifikan dengan niat.