trauma okuli

16
Definisi Trauma mata adalah tindakan sengaja maupun tidak yang menimbulkan perlukaan mata. Trauma mata merupakan kasus gawat darurat mata, dan dapat juga sebagai kasus polisi. Perlukaan yang ditimbulkan dapat ringan sampai berat atau menimbulkan kebutaan bahkan kehilangan mata. Alat rumah tangga sering menimbulkan perlukaan atau trauma mata. Trauma mata adalah tindakan sengaja maupun tidak disengaja yang menimbulkan perlukaan mata. Trauma mata merupakan kasus gawat darurat mata. Perlukaan yang ditimbulkan dapat ringan sampai berat atau menimbulkan kebutaan bahkan kehilangan mata.Trauma asam merupakan salah satu jenis trauma kimia mata dan termasuk kegawatdaruratan mata yang disebabkan zat kimia basa dengan pH>7 Trauma mata dibagi menjadi beberapa macam yaitu A. Fisik atau Mekanik a) Trauma Tumpul, misalnya terpukul, kena bola tenis, atau shutlecock, membuka tutup botol tidak dengan alat, ketapel. b) Trauma Tajam, misalnya pisau dapur, gunting, garpu, bahkan peralatan pertukangan. c) Trauma Peluru, merupakan kombinasi antara trauma tumpul dan trauma tajam, terkadang peluru masih tertinggal didalam bola mata. Misalnya peluru senapan angin, dan peluru karet. B. Khemis a) Trauma Khemis basa, misalnya sabun cuci, sampo, bahan pembersih lantai, kapur, lem (perekat). b) cuka, bahan asam-asam dilaboratorium, gas airmata. C. Fisis a) Trauma termal, misalnya panas api, listrik, sinar las, sinar matahari. b) Trauma bahan radioaktif, misalnya sinar radiasi bagi pekerja radiologi 2. Epidemologi Trauma okular, terutama yang berat dan mengakibatkan penurunan penglihatan bahkan kehilangan penglihatan. Trauma okular adalah penyebab kebutaan yang cukup signifikan, terutama pada golongan sosioekonomi rendah dan di negara-negara berkembang. Kejadian trauma okular dialami oleh pria 3 sampai 5 kali lebih banyak daripada wanita. Dari data WHO tahun 1998 trauma okular berakibat kebutaan unilateral sebanyak 19 juta orang, 2,3 juta

Upload: julie-mckinney

Post on 19-Jul-2016

36 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

trauma okuli

TRANSCRIPT

Page 1: Trauma Okuli

      DefinisiTrauma mata adalah tindakan sengaja maupun tidak yang menimbulkan perlukaan mata. Trauma mata merupakan kasus gawat darurat mata, dan dapat juga sebagai kasus polisi. Perlukaan yang ditimbulkan dapat ringan sampai berat atau menimbulkan kebutaan bahkan kehilangan mata. Alat rumah tangga sering menimbulkan perlukaan atau trauma mata.Trauma mata adalah tindakan sengaja maupun tidak disengaja yang menimbulkan perlukaan mata. Trauma mata merupakan kasus gawat darurat mata. Perlukaan yang ditimbulkan dapat ringan sampai berat atau menimbulkan kebutaan bahkan kehilangan mata.Trauma asam merupakan salah satu jenis trauma kimia mata dan termasuk kegawatdaruratan mata yang disebabkan zat kimia basa dengan pH>7Trauma mata dibagi menjadi beberapa macam yaituA.    Fisik atau Mekanika)      Trauma Tumpul, misalnya terpukul, kena bola tenis, atau shutlecock, membuka tutup botol tidak dengan alat, ketapel.b)      Trauma Tajam, misalnya pisau dapur, gunting, garpu, bahkan peralatan pertukangan.c)      Trauma Peluru, merupakan kombinasi antara trauma tumpul dan trauma tajam, terkadang peluru masih tertinggal didalam bola mata. Misalnya peluru senapan angin, dan peluru karet.B.     Khemisa)      Trauma Khemis basa, misalnya sabun cuci, sampo, bahan pembersih lantai, kapur, lem (perekat).b)      cuka, bahan asam-asam dilaboratorium, gas airmata.C.     Fisisa)      Trauma termal, misalnya panas api, listrik, sinar las, sinar matahari.b)      Trauma bahan radioaktif, misalnya sinar radiasi bagi pekerja radiologi2.      EpidemologiTrauma okular, terutama yang berat dan mengakibatkan penurunan penglihatan bahkan kehilangan penglihatan. Trauma okular adalah penyebab kebutaan yang cukup signifikan, terutama pada golongan sosioekonomi rendah dan di negara-negara berkembang. Kejadian trauma okular dialami oleh pria 3 sampai 5 kali lebih banyak daripada wanita. Dari data WHO tahun 1998 trauma okular berakibat kebutaan unilateral sebanyak 19 juta orang, 2,3 juta mengalami penurunan visus bilateral, dan 1,6 juta mengalami kebutaan bilateral akibat cedera mata. Menurut United States Eye Injury Registry (USEIR), frekuensi di Amerika Serikat mencapai 16 % dan meningkat di lokasi kerja dibandingkan dengan di rumah. Lebih banyak pada laki-laki (93 %) dengan umur rata-rata 31 tahun.3.      EtiologiGejala yang ditimbulkan tergantung jenis trauma serta berat dan ringannya trauma :A.    Trauma tajam selain menimbulkan perlukaan dapat juga disertai tertinggalnya benda asing didalam mata. Benda asing yang tertinggal dapat bersifat tidak beracun dan beracun. Benda beracun contohnya logam besi, tembaga serta bahan dari tumbuhan misalnya potongan kayu. Bahan tidak beracun seperti pasir, kaca. Bahan tidak beracun dapat pula menimbulkan infeksi jika tercemar oleh kuman.B.     Trauma tumpul dapat menimbulkan perlukaan ringan yaitu penurunan penglihatan sementara sampai berat, yaitu perdarahan didalam bola mata, terlepasnya selaput jala (retina) atau sampai terputusnya saraf penglihatan sehingga menimbulkan kebutaan menetap.C.     Trauma Khemis asam umumnya memperlihatkan gejala lebih berat daripada trauma khemis basa. Mata nampak merah, bengkak, keluar airmata berlebihan dan penderita nampak sangat kesakitan, tetapi trauma basa akan berakibat fatal karena dapat menghancurkan jaringan mata/ kornea secara perlahan-lahan.D.    Trauma Mekanik

Page 2: Trauma Okuli

a.       Gangguan molekuler. Dengan adanya perubahan patologi akan menyebabkan kromatolisis sel.b.      Reaksi Pembuluh darah. Reaksi pembuluh darah ini berupa vasoparalisa sehingga aliran darah menjadi lambat, sel endotel rusak, cairan keluar dari pembuluh darah maka terjadi edema.c.       Reaksi Jaringan. Reaksi Jaringan ini biasanya berupa robekan pada cornea, sclera dan sebagainya.4.      Patofisiologiuma tumpul yang mengenai mata dapat menyebabkan robekan pada pembuluh darah iris, akar iris dan badan silier sehingga mengakibatkan perdarahan dalam bilik mata depan. Iris bagian perifer merupakan bagian paling lemah. Suatu trauma yang mengenai mata akan menimbulkan kekuatan hidraulis yang dapat menyebabkan hifema dan iridodialisis, serta merobek lapisan otot spingter sehingga pupil menjadi ovoid dan non reaktif. Tenaga yang timbul dari suatu trauma diperkirakan akan terus ke dalam isi bola mata melalui sumbu anterior posterior sehingga menyebabkan kompresi ke posterior serta menegangkan bola mata ke lateral sesuai dengan garis ekuator. Hifema yang terjadi dalam beberapa hari akan berhenti, oleh karena adanya proses homeostatis. Darah dalam bilik mata depan akan diserap sehingga akan menjadi jernih kembali.Trauma pada mata dapat mengenai organ mata dari yang terdepan sampai yang terdalam. Trauma tembus bola mata bisa mengenai :a.       PalpebraMengenai sebagian atau seluruhnya jika mengenai levator apaneurosis dapat menyebabkan suatu ptosis yang permanentb.      Saluran LakrimalisDapat merusak sistem pengaliran air mata dai pungtum lakrimalis sampai ke rongga hidung. Hal ini dapat menyeabkan kekurangan air mata.c.       CongjungtivaDapat merusak dan ruptur pembuluh darah menyebabkan perdarahan sub konjungtivad.      SkleraBila ada luka tembus pada sklera dapat menyebabkan penurunan tekana bola mata dan kamera okuli jadi dangkal (obliteni), luka sklera yang lebar dapat disertai prolap jaringan bola mata, bola mata menjadi injury.e.       KorneaBila ada tembus kornea dapat mengganggu fungsi penglihatan karena fungsi kornea sebagai media refraksi. Bisa juga trauma tembus kornea menyebabkan iris prolaps, korpusvitreum dan korpus ciliaris prolaps, hal ini dapat menurunkan visusf.       LensaBila ada trauma akan mengganggu daya fokus sinar pada retina sehingga menurunkan daya refraksi dan sefris sebagai penglihatan menurun karena daya akomodasi tisak adekuat.g.      IrisBila ada trauma akan robekan pada akar iris (iridodialisis), sehingga pupil agak kepinggir letaknya, pada pemeriksaan biasa teerdapat warna gelap selain pada pupil, tetapi juga pada dasar iris tempat iridodialisis.h.      PupilBila ada trauma akan menyebabkan melemahnya otot-otot sfinter pupil sehingga pupil menjadi midriasisi.        RetinaDapat menyebabkan perdarahan retina yang dapat menumpuk pada rongga badan kaca, hal ini dapat muncul fotopsia dan ada benda melayang dalam badan kaca bisa juga teri oblaina retina.

Page 3: Trauma Okuli

5.      MANIFESTASI KLINISA.    Hematoma palpebraAdanya hematoma pada satu mata merupakan keadaan yang ringan, tetapi bila terjadi pada kedua mata , hati-hati kemungkinan adanya fraktur basis kranii.Penanganan: Kompres dingin 3 kali sehari.B.     Ruptura korneaKornea pecah, bila daerah yang pecah besar dapat terjadi prolapsus iris, merupakan suatu keadaan yang gawat dan memerlukan operasi segera.C.     Ruptura membran descementDi tandai dengan adanya garis kekeruhan yang berkelok-kelok pada kornea, yang sebenarnya adalah lipatan membran descement, visus sangat menurun dan kornea sulit menjadi jernih kembali.Penanganan: Pemberian obat-obatan yang membantu menghentikan perdarahan dan tetes mata kortisolD.    HifemaPerdarahan dalam kamera okuli anterior, yang berasal dari pembuluh darah iris atau korpus siliaris, biasanya di sertai odema kornea dan endapan di bawah kornea, hal ini merupakan suatu keadaan yang serius.Pembagian hifema:a.       Hifema primer, timbul segera oleh karena adanya trauma.b.      Hifema sekunder, timbul pada hari ke 2-5 setelah terjadi trauma.c.       Hifema ringan tidak mengganggu visus, tetapi apabila sangat hebat akan mempengaruhi visus karena adanya peningkatan tekanan intra okuler.Penanganan: Istirahat, dan apabila karena peningkatan tekanan intra okuli yang di sertai dengan glaukoma maka perlu adanya operasi segera dengan di lakukannya parasintesis yaitu membuat insisi pada kornea dekat limbus, kemudian di beri salep mata antibiotik dan di tutup dengan verband.E.     Iridoparese-iridoplegiaAdalah adanya kelumpuhan pada otot pupil sehingga terjadi midriasis.Penanganan: Berikan pilokarpin, apabila dengan pemberian yang sampai berbulan-bulan tetap midriasis maka telah terjadi iridoplegia yang iriversibel.F.      IridodialisisIalah iris yang pada suatu tempat lepas dari pangkalnya, pupil menjadi tdak bula dan  di sebut dengan pseudopupil.Penanganan: Bila tidak ada keluhan tidak perlu di lakukan apa-apa, tetapi jika ada maka perlu adanya operasi untuk memfixasi iris yang lepas.G.    IrideremiaIalah keadaan di mana iris lepas secara keseluruhan.Penanganan secara konservatif adalah dengan memberikan kacamata untuk mengurangi silau.H.    Subluksasio lentis- luksasio lentisLuksasio lentis yang terjadi bisa ke depan atau ke belakang. Jika ke depan akan menimbulkan glaukoma dan jika ke belakang akan menimbulkan afakia. Bila terjadi gaukoma maka perlu operasi untuk ekstraksi lensa dan jika terjadi afakia pengobatan di lakukan secara konservatif.I.       Hemoragia pada korpus vitreumPerdarahan yang terjadi berasal dari korpus siliare, kare na bnayak terdapat eritrosit pada korpus siliare, visus akan sangat menurun.J.       GlaukomaDi sebabkan oleh kare na robekan trabekulum pada sudut kamera okuli anterior, yang di sebut “traumatic angle” yang menyebabkan gangguan aliran akquos humour.Penanganan di lakukan secara operatif.

Page 4: Trauma Okuli

K.    Ruptura scleraMenimbulkan penurunan teknan intra okuler. Perlu adanya tindakan operatif segera.L.     Ruptura retinaMenyebabkan timbulnya ablasio retina sehingga menyebabkan kebutaan, harus di lakukan operasi.Adapun manifestasi klinisnya pada klasifikasi trauma adalah sebagai berikut:A.    Trauma Tumpula.       Rongga Orbita : suatu rongga yang terdiri dari bola mata dan 7 ruas tulang yang membentuk dinding orbita (lakrimal, ethmoid, sfenoid, frontal, maksila, platinum dan zigomatikus.Jika pada trauma mengenai rongga orbita maka akan terjadi fraktur orbita, kebutaan (jika mengenai saraf), perdarahan didalam rongga orbita, gangguan gerakan bola mata.b.      Palpebra : Kelopak atau palpebra mempunyai fungsi melindungi bola mata, sertamengeluarkan sekresi kelenjarnya yang membentuk film air mata di depan komea. Palpebra merupakan alat menutup mata yang berguna untuk melindungi bola mata terhadap trauma, trauma sinar dan pengeringan bola mata. Kelopak mempunyai lapis kulit yang tipis pada bagian depan sedang di bagian belakang ditutupi selaput lendir tarsus yang disebut konjungtiva tarsal. Gangguan penutupan kelopak(lagoftalmos) akan mengakibatkan keringnya permukaan mata sehingga terjadi keratitis.Jika pada palpebra terjadi trauma tumpul maka akan terjadi hematom, edema palpebra yang dapat menyebabkan kelopak mata tidak dapat membuka dengan sempurna (ptosis), kelumpuhan kelopak mata (lagoftalmos/tidak dapat menutup secara sempurna).c.       Konjungtiva : Konjungtiva merupakan membran yang menutupi sklera dan kelopak bagian belakang. Konjungtiva mengandung kelenjar musin yang dihasilkan oleh sel Goblet. Musin bersifat membasahi bola mata terutama kornea.edema, robekan pembuluh darah konjungtiva (perdarahan subkonjungtiva) adalah tanda dan gejala yang dapat terjadi jika konjungtiva terkena trauma.d.      Kornea : Kornea (Latin cornum = seperti tanduk) adalah selaput bening mata, bagian selaput mata yang tembus cahaya, merupakan lapis jaringan yang menutup bola mata sebelah depan dan terdiri dari beberapa lapisan. Dipersarafi oleh banyak saraf.Edema kornea, penglihatan kabur, kornea keruh, erosi/abrasi, laserasi kornea tanpa disertai tembusnya kornea dengan keluhan nyeri yang sangat, mata berair, fotofobi adalah tanda dan gejala yang dapat muncul akibat trauma pada kornea.e.       Iris atau badan silier : merupakan bagian dari uvea. Pendarahan uvea dibedakan antara bagian anterior yang diperdarahi oleh 2 buah arteri siliar posterior longus yang masuk menembus sklera di temporal dan nasal dekat tempat masuk saraf optik dan 7 buah arteri siliar anterior, yang terdapat 2 pada setiap otot superior, medial inferior, satu pada otot rektus lateral. Arteri siliar anterior dan posterior ini ber gabung menjadi satu membentuk arteri sirkularis mayor pada badan siliar. Uvae posterior mendapat perdarahan dari 15 – 20 buah arteri siliar posterior brevis yang menembus sklera di sekitar tempat masuk saraf optik.hifema (perdarahan bilik mata depan), iridodialisis (iris terlepas dari insersinya) merupakan tanda patologik jika trauma mengenai iris.f.       Lensa : Lensa merupakan badan yang bening. Secara fisiologik lensa mempunyai sifat tertentu, yaitu : Kenyal atau lentur karena memegang peranan terpenting dalam akomodasi untuk menjadi cembung, jernih atau transparan karena diperlukan sebagai media penglihatan, terletak di tempatnya.Secara patologik jika lensa terkena trauma akan terjadi subluksasi lensa mata (perpindahan tempat).g.      Korpus vitreus : perdarahan korpus vitreus.

Page 5: Trauma Okuli

h.      Retina : Retina adalah suatu membran yang tipis dan bening, terdiri atas penyebaran daripada serabut-serabut saraf optik. Letaknya antara badan kaca dan koroid.Letaknya antara badan kaca dan koroid.1,2 Bagian anterior berakhir pada ora serata. Dibagian retina yang letaknya sesuai dengan sumbu penglihatan terdapat makula lutea (bintik kuning) kira-kira ber diameter 1 – 2 mm yang berperan penting untuk tajam penglihatan. Ditengah makula lutea terdapat bercak mengkilat yang merupakan reflek fovea.Secara patologik jika retina terkena trauma akan terjadi edema makula retina, ablasio retina, fotopsia, lapang pandang terganggu dan penurunan tekanan bola mata.i.        Nervus optikus : N.II terlepas atau putus (avulsio) sehingga menimbulkan kebutaanB.     Trauma Tajama.       Orbita : kebutaan, proptosis (akibat perdarahan intraorbital), perubahan posisi bola mata.b.      Palpebra : ptosis yang permanen (jika mengenai levator apoeurosis)c.       Saluran lakrimal : gangguan sistem eksresi air mata.d.      Konjungtiva : robekan konjungtiva, perdarahan subkonjungtiva.e.       Sklera : pada luka yang agak besar akan terlihat jaringan uvea (iris, badan silier dan koroid yang berwarna gelap).f.       Kornea, iris, badan silier, lensa, korpus vitreus : laserasi kornea yan g disertai penetrasi kornea, prolaps jaringan iris, penurunan TIO, adanya luka pada kornea, edema.g.      Koroid dan kornea : luka perforasi cukup luas pada sklera, perdarahan korpus vitreus dan ablasi retina.C.     Trauma KimiaAsam·         Kekeruhan pada kornea akibat terjadi koagulasi protein epitel korneaBasa/Alkali·         Kebutaan·         Penggumpalan sel kornea atau keratosis·         Edema kornea·         Ulkus kornea·         Tekanan intra ocular akan meninggi·         Hipotoni akan terjadi bila terjadi kerusakan pada badan siliar·         Membentuk jaringan parut pada kelopak·         Mata menjadi kering karena terjadinya pembentukan jaringan parut pada kelenjar asesoris air mata·         Pergerakan mata menjadi terbatas akibat terjadi simblefaron pada konjungtiva bulbi yang akan menarik bola mata·         Lensa keruh diakibatkan kerusakan kapsul lensa6.      PEMERIKSAAN PENUNJANGa.     Pemeriksaan Fisik : dimulai dengan pengukuran dan pencatatan ketajaman penglihatan.b.     Slit lamp : untuk melihat kedalaman cedera di segmen anterior bola mata.c.     Tes fluoresin : digunakan untuk mewarnai kornea, sehingga cedera kelihatan jelas.d.     Tonometri : untuk mengetahui tekakan bola mata. nilai normal tekanan bola mata (normal 12-25 mmHg).e.     Pemeriksaan fundus yang di dilatasikan dengan oftalmoskop indirek : untuk mengetahui adanya benda asing intraokuler.f.      Tes Seidel : untuk mengetahui adanya cairan yang keluar dari mata. Tes ini dilakukan dengan cara memberi anastesi pada mata yaang akan diperiksa, kemudian diuji pada strip fluorescein steril. Penguji menggunakan slit lamp dengan filter kobalt biru, sehingga akan terlihat perubahan warna strip akibat perubahan pH bila ada pengeluaran cairan mata.g.     Pemeriksaan ct-scan dan USG B-scan : digunakan untuk mengetahui posisi benda asing.

Page 6: Trauma Okuli

h.     Electroretinography (ERG) : untuk mengetahui ada tidaknya degenerasi pada retina.i.       Kartu snellen: pemeriksaan penglihatan dan penglihatan sentral mungkin mengalami penurunan akibat dari kerusakan kornea, vitreous atau kerusakan pada sistem suplai untuk retina.j.      Kalau perlu pemeriksaan tonometri Schiotz, perimetri, gonioskopi, dan tonografi, maupun funduskopik.     Pemeriksaan dengan menggunakan optalmoskop: mengkaji struktur internal dari okuler, papiledema, retina hemoragi.l.       Pemeriksaan Radiologi : Pemeriksaan radiology pada trauma mata sangat membantu dalam menegakkan diagnosa, terutama bila ada benda asing .Pemeriksaan ultra sonographi untuk menentukan letaknya, dengan pemeriksaan ini dapat diketahui benda tersebut pada bilik mata depan, lensa, retina.pemeriksaan radiologi pada trauma mata sangat membantu dalam menegakkan diagnosa, terutama bila ada benda asing.m.   Kertas Lakmus : pada pemeriksaan ini sangat membantu dalam menegakkan diagnosa trauma asam atau basa.n.  Pemeriksaan Laboratorium, seperti :. SDP, leukosit, kultur, kemungkinan adanya infeksi sekunder.7. TERAPI1.      Trauma tumpula.    Tirah baring sempurna dalam posisi fowler untuk menimbulkan gravitasi guna membantu keluarnya hifema dari mata.b.    Berikan kompres es.c.    Pemnatauan tajam penglihatan.d.   Batasi pergerakan mata selama 3-5 hari untuk menurunkan kemungkinan perdarahan ulang.e.    Batasi membaca dan melihat TV.f.     Pantau ketaatan pembatasan aktivitas, imobilisasi sempurna.g.    Berikan stimulasi sensori bentuk lain seperti musik, perbincangan.h.    Berikan diet lunak dan semua keperluan klien dibantu.i.      Tetes mata siklopegik seperti atropin untuk mengistirahatkan mata.j.      Mata dilindungi dengan kasa jika terdapat luka.k.    Laporkan peningkatan nyeri mata secara mendadak, ini mungkin indikasi perdarahan ulang.l.      Persiapan parasentesis (pengeluaran hifema).·           Indikasi Parasentesiso    Hifema penuh (sampai pupil) dan berwarna hitamo    Hifema yang tidak bisa sembuh/berkurang dengan perawatan konvensional selama 5 hari.o    Hifema dengan peningkatan TIO (glaukoma sekunder) yang tidak dapat diatasi/diturunkan dengan obat-obatan glaukomao    Terlihat tanda-tanda imbibisi kornea.2.      Trauma tajamPenatalaksanaan sebelum tiba di RSa.    Mata tidak boleh dibebat dan diberikan perlindungan tanpa kontak.b.    Tidak boleh dilakukan manipulasi yang berlebihan dan penekanan bola mata.c.    Benda asing tidak boleh dikeluarkan tanpa pemeriksaan lanjutan.d.   Sebaiknya pasien dipuasakan untuk mengantisipasi tindakan operasi.Penatalaksanaan setelah tiba di RSa.    Pemberian antibiotik spektrum luas.b.    Pemberian obat sedasi, antimimetik dan analgetik sesuai indikasi.c.    Pemberian toksoid tetanus sesuai indikasi.

Page 7: Trauma Okuli

d.   Pengangkatan benda asing di kornea, konjungtiva atau intraokuler (bila mata intak).e.    Tindakan pembedahan/penjahitan sesuai dengan kausa dan jenis cedera.3.      Trauma kimiaa.         Irigasi (30 menit) dan periksa pH dengan kertas lakmus.b.         Diberi pembilas : idealnya dengan larutan steril dengn osmolaritas tinggi seperti larutan amphoter (Diphoterine) atau larutan buffer (BSS atau Ringer Laktat). Larutan garam isotonis.c.         Irigasi sampai 30 menit atau pH normal. Bila bahan mengandung CaOH berikan EDTA.d.        Pemeriksaan oftalmologi menyeluruh.e.         Cedera ringan : Pasien dapat dipulangkan dengan diberikan antibiotik tetes mata, analgesic oral dan perban mata.f.          Luka sedang diberi siklopegi.g.         Steroid topikal untuk mencegah infiltrasi sel radang.h.         Vitamin C oral : untuk membentuk jaringan kolagen.Catatan :1.             6 tahapan penatalaksanaan trauma mata :a.         Irigasib.        Reepitalisasi korneac.         Mengendalikan proses peradangand.        Mencegah terjadinya infeksie.         Mengendalikan TIOf.         Menurunkan nyeri : sikloplegik2.             Patofisiologi Trauma Kimia Trauma Asam :Pada minggu pertama:·           Terjadi koagulasi protein epitel kornea yang mengakibatkan kekeruhan pada kornea, demikian pula terjadi koagulasi protein konjungtiva bulbi. Koagulasi protein ini terbatas pada daerah kontak bahan asam dengan jaringan.·           Akibat koagulasi protein ini kadang-kadang seluruh kornea terkelupas.·           Koagulasi protein ini dapat mengenai jaringan yang lebih dalam seperti stroma kornea, keratosit dan endotel kornea.·           Bila terjadi penetrasi jaringan yang lebih dalam akan terjadi edema kornea, iritis dan katarak.·           Bila trauma disebabkan karena asam lemah maka regenerasi epitel akan terjadi dalam beberapa hari dan kemudian sembuh.·           Bila trauma disebabkan asam kuat maka stroma kornea akan berwarna kelabu infiltrasi sel radang kedalamnya. Infiltrasi sel kedalam stroma oleh bahan asam terjadi dalam waktu 24 jam.·           Beberapa menit atau beberapa jam sesudah trauma asam konjungtiva bulbi menjadi hiperemi dan kemotik. Kadang-kadang terdapat perdarahan pada konjungtiva bulbi.·           Tekanan bola mata akan meninggi pada hari pertama, yang kemudian akan menjadi normal atau merendah.Trauma Asam pada minggu 1-3:·           Umumnya trauma asam mulai sembuh pada minggu ke 1-3 ini.·           Pada trauma asam yang berat akan terbentuk tukak kornea dengan vaskularisasi yang bersifat progresif.·           Keadaan terburuk pada trauma asam pada saat ini ialah berupa vaskularisasi berat pada kornea.Trauma Asam sesudah 3 minggu:

Page 8: Trauma Okuli

·           Trauma asam yang tidak sangat berat akan sembuh sesudah 3 minggu·           Pada endotel dapat terbentuk membran fibrosa yang merupakan bentuk penyembuhan kerusakan endotel.Akibat trauma asam diketahui bahwa perubahan reaksi biokimia ditentukan oleh jenis anion asam yang menyebabkan trauma. Asam merusak dan memutus ikatan intramolekul protein, dan protein yang berkoagulasi merupakan barier terhadap penetrasi lanjut daripada asam kedalam jaringan. Diketahui asam sulfur mengakibatkan kadar mukopolisakarida jaringan menurun. Bila trauma disebabkan oleh HCl, maka pH cairan mata turun sesudah trauma berlangsung 30 menit. Pada trauma asam tidak terdapat gangguan pembentukan jaringan kolagen. Padda trauma asam berat yang merusak badan silier akan terjadi penurunan kadar askorbat dalam cairan mata dan kornea. Trauma Basa :Keadaan akut yang terjadi pada minggu pertama :·           Sel membran rusak.·           Bergantung pada kuatnya alkali dapat mengakibatkan hilangnya epitel, keratosit, saraf kornea dan pembuluh darah.·           Terajdi kerusakan komponen vaskuler iris, badan silier dan epitel lensa.·           Trauma berat akan merusak sel goblet konjungtiva bulbi·           TIO akan meninggi.·           Hipotoni akan terjadi, bila terjadi kerusakan pada badan silier.·           Kornea keruh dalam beberapa menit.·           Terjadi infiltrasi segera sel polimorfonuklear, monosit dan fibroblas.Keadaaan pada minggu kedua dan ketiga :·           Mulai terjadi regenerasi epitel konjungtiva dan kornea.·           Masuknya neovaskularisasi ke dalam kornea disertai dengan sel radang.·           Kekeruhan pada kornea akan mulai menjernih kembali·           Sel penyembuhan berbentuk invasi fibroblas memasuki kornea dengan terbentuknya kolagen·           Trauma alkali berat akan membentuk jaringan granulasi pada iris dan badan siliar sehingga terjadi fibrosis.Keadaan pada minggu ke-3 dan selanjutnya:·           Terjadi vaskularisasi aktif sehingga seluruh kornea tertutup oleh pembuluh darah.·           Jaringan pembuluh darah membawa bahan nutrisi dan bahan penyembuhan jaringan seperti protein dan fibroblas·           Akibat daripada terdapatnya jaringan dengan vaskularisasi ini, tidak akan terjadi perforasi kornea.·           Mulai terjadi pembentukan pannus pada kornea.·           Endotel yang tetap sakit akan mengakibatkan edema kornea.·           Terdapat membran retrokornea, iritis dan membran siklitik·           Dapat terjadi kerusakan permanen saraf kornea dengan gejala-gejalanya.·           Tekanan bola mata dapat rendah atau tinggi.Trauma kimia pada mata dapat menyebabkan gangguan penglihatan berat jangka panjang dan rasa tidak enak pada mata. Prognosisnya ditentukan oleh bahan alkali penyebab trauma tersebut. Terdapat 2 klasifikasi trauma basa pada mata untuk menganalisis kerusakan dan beratnya kerusakan.Klasifikasi Huges

Ringan Sedang Berat·      Prognosis baik.·      Terdapat erosi epitel kornea.

·        Prognosis baik·        Terdapat kekeruhan kornea sehingga sulit

·        Prognosis buruk·        Akibat kekeruhan kornea upil tidak dapat

Page 9: Trauma Okuli

·      Pada kornea terdapat kekeruhan yang ringan.·      Tidak terdapat iskemia dan nekrosis kornea ataupun konjungtiva.

melihat iris dan pupil secara terperinci·        Terdapat iskemia dan nekrosis enteng pada kornea dan konjungtiva

dilihat·        Konjungtiva dan sklera pucat

Klasifikasi ThoftDerajat 1 Derajat 2 Derajat 3 Derajat 4

·         terjadi hiperemi konjungtiva disertai dengan keratitis pungtata

·             terjadi hiperemi konjungtiva disertai hilangnya epitel kornea

·         terjadi hiperemi disertai dengan nekrosis konjungtiva dan lepasnya epitel kornea

·            konjungtiva perilimal nekrosis sebanyak 50%

Luka bakar alkali derajat 1 dan 2 akan sembuh dengan jaringan arut tanpa terdapatnya neovaskularisasi kedalam kornea. Luka bakar alkali derajat 3 dan 4 membutuhkan waktu sembuh berbulan bulan bahkan bertahun-tahun.PENANGULANGANBila mata kemasukan benda kecil (pasir, debu, serpihan)

Cuci tangan terlebih dahulu sebelum memeriksa mata Jangan menyentuh, menekan, apalagi membiarkan anak terus menggosok-gosok

matanya Jangan berusaha mengambil benda di mata kecuali dengan cara membilas karena

risiko merusak jaringan mata terutama kornea. Letakkan baskom di depan anak dan mintalah ia menekuk kepalanya sedemikian rupa

agar mata yang terkena berada di sebelah bawah. Dengan perlahan, tariklah kelopak mata bagian bawah dan minta si kecil membuka

matanya selebar mungkin. Untuk bayi dan batita, mungkin membutuhkan bantuan orang lain.

Sedikit demi sedikit, alirkan air matang suam-suam kuku dari gelas ke mata yang terkena. Jika ada, cairan bisa diganti dengan cairan garam steril (Nacl) 0,9% Usahakan aliran tak terlalu deras atau tidak terlalu sedikit-sedikit.

Lakukan sekitar 15 menit, periksa setiap 5 menit untuk melihat apakah benda asing sudah dikeluarkan

Bila masih ada rasa tidak enak di mata meski sudah dibilas atau benda asing tak juga keluar, periksakan ke dokter. Apalagi bila merah di mata tidak hilang, mungkin terjadi sedikit kerusakan jaringan atau infeksi yang perlu diobati.

Bila mata kemasukan benda asing yang cukup besarBisa terjadi saat anak bermain pensil dan ujung pensil masuk ke mata, atau tak sengaja ia menjatuhkan gelas dan pecahannya terpental ke mata, atau pada kecelakaan.

Yang pertama, jangan panik Bawa segera anak ke unit gawat darurat, kita tidak tahu sedalam apa benda itu masuk

ke bola mata. Selama membawa anak ke rumah sakit, tutuplah mata yang terkena. Bila bendanya

kecil, gunakan tutup mata atau kasa steril. Jika benda besar, tutup mata yang terkena dengan cangkir kecil yang difiksasi. Tujuannya untuk mengurangi tekanan di mata.

Tenangkan dan buat ia senyaman mungkin sampai bantuan datang

Page 10: Trauma Okuli

Bila mata terkena zat kimiaBanyak zat kimia di sekitar rumah yang berbahaya bila terkena mata karena dapat bereaksi menyebabkan kerusakan mata. Apa yang harus dilakukan?Yang paling utama adalah mencegah agar si kecil tidak bersentuhan dengan zat kimia tersebut.Bila hal itu terjadi, segera alirkan air matang suam kuku ke mata yang terkena selama 15-30 menit. Bila anak tampak terus kesakitan atau penglihatannya mengabur, bawa ke unit gawat darurat.Memar mataMemar pada mata bisa saja terjadi saat anak bermain. Mungkin tak ada benda asing di matanya, tetapi lebam di sekitar mata atau bahkan di bola matanya bisa jadi membuat Anda khawatir. Bila Anda tidak yakin dengan kondisi matanya, periksakan ke dokter untuk memastikan tak ada hal yang serius.Ini yang bisa dilakukan bila terjadi memar di sekitar mata

Kompres dingin: dilakukan setiap 5-10 menit, lalu diistirahatkan 5-10 menit berikutnya. Kompres dingin bisa dibuat dari es yang dibungkus handuk atau kaus kaki. Bila tidak ada es, gunakan kompres air dingin untuk sementara.

Kompres hangat: dilakukan 1-2 hari setelah kompres dingin. Kompres hangat juga dapat membantu

Berikan obat antinyeri seperti parasetamol. Hindari penggunaan ibuprofen atau aspirin karena ditakutkan akan menambah perdarahan.

Tinggikan posisi kepala dan buatlah ia tidur dengan mata yang sehat di bagian bawah Jika mata bertambah merah, ada cairan keluar dari mata, rasa nyeri terus menerus,

penglihatan berkurang, atau mengenai kedua mata membentuk kaca mata hitam, segera laporkan ke dokter. Juga bila Anda melihat ada perdarahan di bagian putih bola mata terutama di sekitar kornea.