tta abdomen
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 TTA Abdomen
1/19
BAB I
PENDAHULUAN
Trauma adalah keadaan yang disebabkan oleh luka atau cidera. Trauma abdomen
adalah keadaan pada abdomen baik bagian dalam ataupun luar yang disebabkan oleh luka
atau cidera. Trauma tumpul abdomen yaitu trauma abdomen tanpa penetrasi ke dalam
rongga peritoneum, dapat diakibatkan oleh pukulan, benturan, ledakan, deselarasi,
kompresi, atau sabuk pengaman. Trauma tumpul abdomen sering kali ditemui pada unit
gawat darurat. Sebanyak 75% kasus trauma tumpul abdomen adalah sebagai akibat dari
kecelakaan lalu lintas, baik itu kendaraan dengan kendaraan maupun kendaraan dengan
pejalan kaki. Sedangkan trauma abdomen akibat pukulan sebanyak 15% dan jatuh
sebanyak 9%. Selebihnya adalah sebagai akibat dari child abuse dan domestic violence.
asien dengan trauma tumpul abdomen memerlukan penatalaksanaan yang cepat
dan e!isien. ada trauma ganda, abdomen merupakan bagian yang tersering mengalami
cedera. Seorang pasien yang terlibat kecelakaan serius harus dianggap cedera abdominal
sampai terbukti lain.
Sampai saat ini cedera abdomen yang luput dari diagnosis masih merupakan
penyebab kematian yang dapat dicegah (preventable death) pada penderita dengan
dengan trauma batang tubuh (trunk). "urangnya data mengenai riwayat kesehatan pasien,
kronologis kejadian, luka atau trauma lain yang dapat mengalihkan perhatian, dan
perubahan status mental sebagai akibat dari cedera kepala atau intoksikasi, membuat
trauma tumpul abdomen sulit untuk didiagnosis dan ditatalaksana. asien dengan trauma
tumpul abdomen biasanya datang dengan cedera abdominal dan e#traabdominal yang
memerlukan perawatan lanjut yang rumit.
Laporan Skenario”Trauma Tumpul Abdomen” Halaman
-
8/18/2019 TTA Abdomen
2/19
BAB II
SKENARIO
$akilaki &' tahun datang ke ()* dengan keluhan nyeri perut setelah jatuh dari
tangga, semakin lama perut makin sakit. "esadaran +omposmentis allert, tekanan darah
9'7' mmhg, nadi 1-5 kalimenit, pernapasan -&' kalimenit.
/namnesa Tambahan
"ronologis kejadian 0kejadian dimana, kapan terjadinya, bagaimana posisinya
Si!at, letak dan ada atau tidaknya perpindahan nyeri
2iwayat muntah, 2iwayat penurunan kesadaran
emeriksaan !isik tambahan
• Tandatanda syok, tandatanda anemis,• pemeriksaan generalisata
• emeriksaan /bdomen 3 4nspeksi ada tidaknya luka lecet, perdarahan bawah kulit,
grey turner sign, cullen sign è indikasi perdarahan retroperitoneal, distensi
dinding perut è pneumoperitonium, dilatasi gastric, ileus, inspeksi pergerakan
pernapasan perut. /uskultasi ada tidaknya bising usus, menurun sampai hilang
bising usus, palpasi de!ence muscular, nyeri tekan lihat lokasinya. erkusi redup
pada hati yang menghilang. Shi!thing dullness 0 tanda asites.
2encana emeriksaan enunjang• $aboratorium 3 *arah lengkap, urinalisis, elektrolit serum, ureum kreatinin, serum
enim lipase amylase, tes !ungsi hati
• emeriksaan radiologi 3
• 6oto polos abdomnen & posisi, (S) atau +T scan
*iagnosa sementara 3 Trauma tumpul abdomen
enatalaksanaan 3 /+*, pasang 8)T, kateter, konsul ke spesialis bedah, monitoring
TT, kesadaran, tandatanda syok, rencana pembedahan 0laparotomi jika diperlukan.
BAB III
PEMBAHASAN
Laporan Skenario”Trauma Tumpul Abdomen” Halaman
-
8/18/2019 TTA Abdomen
3/19
&.1 *:6484S4
Trauma tumpul adalah cedera atau perlukaan pada abdomen tanpa penetrasi ke
dalam rongga peritoneum, dapat diakibatkan oleh pukulan, benturan, ledakan, deselarasi
0perlambatan, atau kompresi.
enturan pada trauma tumpul abdomen dapat menimbulkan cedera pada organ
berongga berupa per!orasi atau pada organ padat berupa perdarahan.
&.- /8/T;
-
8/18/2019 TTA Abdomen
4/19
&.& /T;64S4;$;)4
-
8/18/2019 TTA Abdomen
5/19
-. erubahan metabolic dimediasi oleh +8S dan system makroendokrin,
mikroendokrin.
&. Terjadi masalah koagulasi atau pembekuan dihubungkan dengan perdarahan massi!
dan trans!use multiple
?. 4n!lamasi, in!eksi dan pembentukan !ormasi disebabkan oleh sekresi saluran
pencernaan dan bakteri ke peritoneum
5. erubahan nutrisi dan elektrolit yang terjadi karena akibat kerusakan integritas
rongga saluran pencernaan.
erdasaran jenis organ yang cedera dapat dibagi dua 3
1. ada organ padat seperti hepar dan limpa dengan gejala utama perdarahan.
-. ada organ berongga seperti usus dan saluran empedu dengan gejala utama adalah
peritonitis
&.? /8/
-
8/18/2019 TTA Abdomen
6/19
/namnesis mengandung data kunci yang dapat mengarahkan diagnosis gawat
abdomen. 2iwayat trauma sangat penting untuk menilai penderita yang cedera dalam
tabrakan kendaraan bermotor meliputi 3kejadian apa, dimana, kapan terjadinya dan
perkiraan arah dari datangnya ruda paksa tersebut. Si!at, letak dan perpindahan nyeri
merupakan gejala yang penting. *emikian juga muntah, kelainan de!ekasi dan sembelit.
/danya syok, nyeri tekan, de!ans muskular, dan perut kembung harus diperhatikan
sebagai gejala dan tanda penting. Si!at nyeri, cara timbulnya dan perjalanan selanjutnya
sangat penting untuk menegakkan diagnosis.ada pemeriksaan !isik, perlu diperhatikan
kondisi umum, wajah, denyut nadi, pernapasan, suhu badan, dan sikap baring pasien,
sebelum melakukan pemeriksaan abdomen. )ejala dan tanda dehidrasi, perdarahan, syok,
dan in!eksi atau sepsis juga perlu diperhatikan.
emeriksaan !isik pada pasien trauma tumpul abdomen harus dilakukan secara
sistematik meliputi inspeksi, auskultasi, palpasi, dan perkusi.
A ada inspeksi, perlu diperhatikan 3
/danya luka lecet di dinding perut, hal ini dapat memberikan petunjuk adanya
kemungkinan kerusakan organ di bawahnya./danya perdarahan di bawah kulit, dapat
memberikan petunjuk perkiraan organorgan apa saja yang dapat mengalami trauma di
bawahnya. :kimosis pada !lank 0)rey Turner Sign atau umbilicus 0+ullen Sign
merupakan indikasi perdarahan retroperitoneal, tetapi hal ini biasanya lambat dalam
beberapa jam sampai hari. /danya distensi pada dinding perut merupakan tanda penting
karena kemungkinan adanya pneumoperitonium, dilatasi gastric, atau ileus akibat iritasi
peritoneal. ergerakan perna!asan perut, bila terjadi pergerakan perna!asan perut yang
tertinggal maka kemungkinan adanya peritonitis.
A ada auskultasi, perlu diperhatikan 3
*itentukan apakah bising usus ada atau tidak, pada robekan 0per!orasi usus
bising usus selalu menurun, bahkan kebanyakan menghilang sama sekali.
/danya bunyi usus pada auskultasi toraks kemungkinan menunjukkan adanya trauma
dia!ragma.
Laporan Skenario”Trauma Tumpul Abdomen” Halaman
-
8/18/2019 TTA Abdomen
7/19
A ada palpasi, perlu diperhatikan 3
/danya de!ence muscular menunjukkan adanya kekakuan pada otototot dinding
perut abdomen akibat peritonitis./da tidaknya nyeri tekan, lokasi dari nyeri tekan ini
dapat menunjukkan organorgan yang mengalami trauma atau adanya peritonitis.
A ada perkusi, perlu diperhatikan 3
2edup hati yang menghilang menunjukkan adanya udara bebas dalam rongga
perut yang berarti terdapatnya robekan 0per!orasi dari organorgan usus.
8yeri ketok seluruh dinding perut menunjukkan adanya tandatanda peritonitis umum.
/danya BShi!ting dullnessC menunjukkan adanya cairan bebas dalam rongga
perut, berarti kemungkinan besar terdapat perdarahan dalam rongga perut.
emeriksaan rektal toucher dilakukan untuk mencari adanya penetrasi tulang akibat
!raktur pel=is, dan tinja harus die=aluasi untuk gross atau occult blood. :=aluasi tonus
rektal penting untuk menentukan status neurology pasien dan palpasi highriding prostate
mengarah pada trauma salurah kemih.
&.5 :ematocrit dapat berguna sebagai dasar penilaian pada pasien trauma abdomen, terlabih
untuk jika diukur secara berkala untuk melihat perdarah yang terus berlangsung.
Laporan Skenario”Trauma Tumpul Abdomen” Halaman
-
8/18/2019 TTA Abdomen
8/19
• Hitung lu$o%it
ada trauma tumpul abdomen akut, hitung leukosit tidak spesi!ik. :phine!rin yang
dilepaskan tibuh pada saat trauma dapat menyebabkan demarginasi dan dapat
meningkatkan jumlah leukosit mencapai 1-'''-''''mm& dengan pergeseran ke kir
yang moderat.
• En&im pan$ra%
"adar amilase dan lipase dalam serum tidak terlalu memiliki arti penting untuk
menunjang diagnostik. "adar amilase dan lipase yang normal dalam serum tidak dapt
menyingkirkan kecurigaan adanay trauma pankreas. eningkatan mungkin mengarah
pada cedera pankreas, tapi juga mungkin dari cedera abdomen non pankreas. @ika adakecurigaan cedera pankreas, masih diperlukan pemeriksaan lebih lanjut, misal +T scan.
• '% (ung%i #ati
+edera hepar bisa meningkatkan kadar transaminase dalam serum, akan tetapi
peningkatan ini tidak akan terjadi pada konstitusi minor. asien denagn komorbid seperti
pada pasien dengan alcohol induced liver disease bisa memiliki kadar transaminase yang
abnormal
• Urinali%i%
)ross hematuri mengarah pada adanya cedera ginjal serius dan membutuhkan in=estigai
yang lebih lanjut. *iperlukan juga pemeriksaan terhadap adanya hematuri mikro yang
dapat mengindikasikan cedra serius. ;leh karena itu, penting dialakukan pemeriksaan
mikroskopik atau urinalisis dipstick pada semua pasien trayma tumpul abdomen. /danya
nyeri abdomen dan hematuri memiliki tingkat sensiti!itas D?% dan 9?% spesi!ik untuk
cedera intraabdominal yang telah dibuktilkan melalui +T scan.
B. Studi Diagno%ti$ K#u%u%
A. Radiologi
Laporan Skenario”Trauma Tumpul Abdomen” Halaman
-
8/18/2019 TTA Abdomen
9/19
Tes radiologi dapat menyampaikan in!ormasi penting untuk penatalaksanaan pasien
trauma tumpul abdomen. emeriksaan radiologi diindikasikan pada pasien stabil, jika
dari pemeriksaan !isik dan lab tidak bisa disimpulkan diagnosik.
asien yang tidak kooperati!, dapat mengganggu hasil tes radiologi dan dapat beresiko
mengalami cedera spinal. enyebab dari pasien yang tidak koopertati! ini harus
die=aluasi, misalnya karena hipoksia atau cedera otak. *emi kelancaran, pasien tersebut
dapat dipertimbangkan untuk diberi sedati!.
2ontgen !oto abdomen & posisi 0telentang, setengah tegak dan lateral dekubitus berguna
untuk melihat adanya udara bebas di bawah dia!ragma ataupun udara di luar lumen di
retroperitoneum, yang kalau ada pada keduanya menjadi petunjuk untuk dilakukannya
laparotomi. >ilangnya bayangan psoas menunjukkan adanya kemungkinan cedera
retroperitoneal. 6oto polos abdomen memiliki kegunaan yang terbatas, dan sudah
digantikan oleh +Tscan dan (S)
B. )omputd 'omograp#y * )'+%!an ,
+Tscan mampu memberikan in!ormasi yang berhubungan dengan cedera organ tertentu
dan tingkat keparahannya, dan juga dapat mendiagnosis cedera retroperitoneum dan
organ panggul yang sukar diakses melalui pemeriksaan !isik maupun *$. "otraindikasi
relati! terhadap penggunaan +T meliputi penundaan karena menunggu scanner, pendrita
yang tidak kooperati!, dan alergi terhdap bahan kontras.
"euntungan +Tscan 3
1. non in=asi=e
-. mendeteksi cedera organ dan potensial untuk penatalaksanaan non operati! cedera
hepar dan lien
&. mendeteksi adanya perdarahan dan mengetahui dimana sumber perdarahan
?. retroperitoneum dan columna =etebra dapat dilihat
5. imaging tambahan dapat dilakukan jika diperlukan
Laporan Skenario”Trauma Tumpul Abdomen” Halaman
-
8/18/2019 TTA Abdomen
10/19
"elemahan +Tscan
1. kurang sensiti! untuk cedera pankreas, dia!ragma, usus, dan mesenterium
-. diperlukan kontras intra =ena
&. mahal
?. tidak bisa dilakukan pada pasien yang tidak stabil
)ambar 1. lunt abdominal trauma with
splenic injury and hemoperitoneum
)ambar -. lunt abdominal trauma with
li=er laceration
). Ultra%ound
(ltrasound digunakan untuk mendeteksi adanya darah intraperitonum setelah terjadi
trauma tumpul. (S) di!okuskan pada daerah intraperitoneal dimana sering didapati
akumulasi darah, yaitu pada
1. kuadran kanan atas abdomen 0
-
8/18/2019 TTA Abdomen
11/19
(S) pada pasien dengan hemodinamik yang stabil atau tidak stabil untuk mendeteksi
adanya perdarahan intraperitoneal. eberapa 2+T menunjukkan penggunaan 6/ST untuk
diagnostik akan menghasil pasien dengan hasil perawatan yang lebih baik.
"euntungan (S) 3
1. portabel
-. dapat dilaksanakan dengan cepat
&. tingkat sesiti!itas sebesar D595% dalam mendeteksi paling sedikit 1'' ml cairan
intraperitoneal.
?. spesi!ik untuk hemoperitoneum
5. tanpa radiasi atau kotras
D. mudah dilakuakn pemeriksaan serial jika diperlukan
7. tekniknya mudah dipelajari
. non in=asi!
9. lebih murah dibandingkan +Tscan atau peritoneal la=age
"elemahan (S)
1. cedera parenkim padat, retroperitoneum, atau dia!ragma tidak bisa dilihat dengan
baik
-. kualitas gambar akan dipengaruhi pada pasien yang tidak kooperati!, obesitas,
adanya gas usus, dan udara subkutan
&. darah tidak bisa dibedakan dari ascites
?. tidak sensiti! untuk mendeteksi cedera usus.
Laporan Skenario”Trauma Tumpul Abdomen” Halaman
-
8/18/2019 TTA Abdomen
12/19
)ambar &.
-
8/18/2019 TTA Abdomen
13/19
*iagnostic peritoneal la=age
*$ diindikasikan untuk trauma tumpul pada 01 pasien dengan trauma tulang belakang,
0- dengan trauma multiple dan syok yang tidak diketahui, 0& asien intoksikasi yang
mengarah pada trauma abdomen, 0? asien lemah dengan kemungkinan trauma abdomen,
05 pasien dengan potensial trauma intraabdominal yang akan menjalani anestesi dalam
waktu lama untuk prosedur yang lain. "ontraindikasi absolut untuk *$ yaitu pasien
membutuhkan laparotomi. "ontraindikasi relati! meliputi kegemukan, riwayat
pembedahan abdomen yang multipel, dan kehamilan.
&.D :/$(/S4 24
-
8/18/2019 TTA Abdomen
14/19
Initial resuscitation dan penatalaksanaan pasien trauma berdasarkan pada protokol
/d=anced Trauma $i!e Support. enilaian awal 0rimary sur=ey mengikuti pola /+*:,
yaitu /irway, reathing, +irculation, *isability 0status neurologis, dan :#posure.
a. /irway, dengan "ontrol Tulang elakang
-
8/18/2019 TTA Abdomen
15/19
pasien yang tidak stabil. 6/ST dilakukan secepatnya setelah primary sur=ey, atau ketika
kliknisi bekerja secara paralel, biasanya dilakukana bersamaan dengan primary sur=ey,
sebagai bagian dari + 0+irculation pada /+.
@ika tersedia (S), sangat disarankan penggunaan 6/ST pada semua pasien dengan trauma
tumpul abdomen. @ika hasil 6/ST jelek, misalnya kualitas gambar yang tidak bagus, maka
selanjutnya perlu dilakukan *$. @ika (S) dan *$ menunjukkan adanya
hemoperitoneum, maka diperlukan laparotomi emergensi. >emoperitoneum pada pasien
yang tidak stabil secara klinis, tanpa cedera lain yang terlihat, juga mengindikasikan untuk
dilakukan laparotomi. @ika melalui (S) dan *$ tidak didapati adanya hemoperitoneum,
harus dilakukan in=estigasi lebih lanjut terhadap lokasi perdarahan. ada penatalaksanaan
pasien tidak stabil dengan !raktur pel=is mayor, harus diingat bahwa (S) tidak bisa
membedakan hemoperitoneum dan uroperitoneum
Jray dada harus dilakukan sebagai bagian dari initial evalutiaon karena dapat
menunjukkan adanya perdarah pada ca=um thora#. 2adiography anteroposterior pel=is
bisa menunjukkan adanya !raktur pel=is yang membutuhkan stabilisasi segera dan
kemungkinan dilakukan angiography untuk mengkontrol perdarahan.
B. Pa%in dngan #modinami$ yang %tabil
enilaian klinis pada pasien trauma tumpul abdomen dengan kondisi sadar dan bebas dari
intoksikasi, pemeriksaan abdomen saja biasanya akurat tapi tetap tidak sempurna. Satu
penelitian prospecti=e obser=ational terhadap pasien dengan hemodinamik stabil, tanpa
trauma e#ternal dan dengan pemeriksaan abdomen yang normal, ternyata setelah
dibuktikan melalui +Tscan ditemukan sebanyak 7,1% kasus abnormalitas.
(S) dan +T sering digunakan untuk menge=aluasi pasien trauma tumpul abdomen yang
stabil. @ika pada (S) awal tidak terdetekdi adanya perdarahan intraperitoneal, maka perlu
dilakukan pemeriksaan !isik, (S), dan +T secara serial. emeriksaan !isik serial
dilakukan jika hasil pemeriksaan dapat dipercaya, misal pada pasien dengan sensoris
normal, dan cedera yang mengganggu. enelitian prospecti=e obser=ational terhadap 5?7
pasien menunjukkan (S) kedua 06/ST yang dilakukan selama -? jam dari trauma,
meningkatkan sensiti!itas terhadap cedra intraabdominal,
-
8/18/2019 TTA Abdomen
16/19
@ika (S) awal mendeteksi adanya darah di intraperitoneal, maka kemudian dilakukan +T
scan untuk memperoleh gambaran cedera intraabdominal dan menaksir jumlah
hemoperitoneum. "eputusan apakah diperlukan laparotomy segera atau hanya terapi non
operati! tergantung pada cedera yang terdetaksi dan status klinis pasien. +T abdominal
harus dilakukan pada semua pasien dengan hemodinamik stabil, tapi tidak untuk pasien
dengan perubahan sensoris dan status mental karena cedera kepala tertutup, intoksikasi
obat dan alkohol, atau cedera lain yang mengganggu.
Terapi embedahan
4ndikasi laparotomi pada pasien dengan trauma abdomen meliputi tandatanda
peritonitis, perdarahan atau syok yang tidak terkontrol, kemunduran klinis selama
obser=asi, dan adanya hemoperitonium setelah pemeriksaan 6/ST dan *$. "etika
indikasi laparotomi, diberikan antibiotik spektrum luas. 4nsisi midline biasanya menjadi
pilihan. Saat abdomen dibuka, kontrol perdarahan dilakukan dengan memindahkan darah
dan bekuan darah, membalut semua ? kuadran, dan mengklem semua struktur =askuler.
"erusakan pada lubang berongga dijahit. Setelah kerusakan intraabdomen teratasi dan
perdarahan terkontrol dengan pembalutan, eksplorasi abdomen dengan teliti kemudian
dilihat untuk e=aluasi seluruh isi abdomen.
Setelah trauma intraabdomen terkontrol, retroperitonium dan pel=is harus
diinspeksi. @angan memeriksa hematom pel=is. enggunaan !iksasi eksternal !raktur pel=is
untuk mengurangi atau menghentikan kehilangan darah pada daerah ini. Setelah sumber
perdarahan dihentikan, selanjutnya menstabilkan pasien dengan resusitasi cairan dan
pemberian suasana hangat. Setelah tindakan lengkap, melihat pemeriksaan laparotomy
dengan teliti dengan mengatasi seluruh struktur kerusakan.
6ollow(p
erlu dilakukan obser=asi pasien, monitoring =ital sign, dan mengulangi
pemeriksaan !isik. eningkatan temperature atau respirasi menunjukkan adanya per!orasi
=iscus atau pembentukan abses. 8adi dan tekanan darah dapat berubah dengan adanya
sepsis atau perdarahan intraabdomen. erkembangan peritonitis berdasar pada
pemeriksaan !isik yang mengindikasikan untuk inter=ensi bedah.
-
8/18/2019 TTA Abdomen
17/19
BAB III
KESIMPULAN
ada kecurigaan terjadinya trauma tumpul abdomen harus dilakukan pemeriksaan
yang menyeluruh dan obser=asi yang berulangulang.
-
8/18/2019 TTA Abdomen
18/19
DA0'AR PUS'AKA
/merican +ollege o! Surgeon. -''?. /d=anced Trauma $i!e Support. Terjemahan
4"/4 04katan /hli edah 4ndonesia. 6irst 4mpression 3(S/
@ong, Iim de. -''5. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2 . :)+ 3 @akarta
• "ing,
-
8/18/2019 TTA Abdomen
19/19