tugas 3 - tengkawang

4

Click here to load reader

Upload: nadia-friza

Post on 18-Jun-2015

670 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Tengkawang: Shorea (Genus), Dipterocarpaceae (Famili), Illipe nut / Borneo tallow nut (English), Kawang kakowang

TRANSCRIPT

Page 1: tugas 3 - tengkawang

Nadia Fadhilah Riza (13406069) TK4231 – Industri Pangan

Tugas 3 - Tengkawang

Page 1 of 4

TENGKAWANG

Bahasa Latin: Shorea (Genus), Dipterocarpaceae (Famili)

Bahasa Inggris: Illipe nut / Borneo tallow nut

Nama lain: Kawang kakowang

Tengkawang merupakan nama buah dan pohon dari beberapa jenis Shorea yang dapat menghasilkan

minyak nabati berlemak dengan tinggi. Tengkawang adalah salah satu Hasil Hutan Bukan Kayu

(HHBK) yang penting sebagai bahan baku lemak nabati. Karena sifatnya yang khas, lemak

tengkawang berharga lebih tinggi dibanding minyak nabati lain seperti minyak kelapa.

Di Indonesia terdapat belasan spesies pohon Tengkawang, dan 13 jenis diantaranya dilindungi dari

kepunahan. Pulau Kalimantan merupakan habitat endemik pohon Tengkawang, terutama

Kalimantan Barat, yang membuat Tengkawang menjadi maskot (flora identitas) provinsi tersebut.

Pohon Tengkawang juga dapat ditemukan di sebagain kecil pulau Sumatra.

Berikut ini adalah 13 spesies Tengkawang tersebut dilindungi dari kepunahan berdasarkan PP Nomor 7 Tahun 1999:

Shorea stenoptera (Tengkawang Tungkul) Shorea stenoptera burck merupakan jenis pohon tengkawang yang paling komersial, penghasil biji tengkawang yang telah diperniagakan secara luas, terutama untuk tujuan ekspor

Shorea mecystopteryx (Tengkawang Layar) Shorea pinanga (Tengkawang Rambai)

Salah satu penghasil utama Tengkawang di Kalimantan Shorea semiris (Tengkawang Terendak) Shorea beccariana (Tengkawang Tengkal)

Salah satu penghasil utama Tengkawang di Kalimantan Barat Shorea micrantha (Tengkabang Bungkus) Shorea palembanica (Tengkawang Majau)

Salah satu penghasil utama Tengkawang di Kalimantan Shorea lepidota (Tengkawang Gunung) Shorea singkawang (Sengkawang Pinang) Shorea stenopten Shorea compressa Shorea gysberstiana Shorea martiana

Terdapat juga Tengkawang jenis lain, seperti:

Shorea amplexicaulis (Tengkawang Mege) Salah satu penghasil utama Tengkawang di Kalimantan Barat

Shorea fallax (Tengkabang Layar) Shorea havilandii (Selangan Batu Pinang / Tengkawang Ayer) Shorea macrophylla (Tengkawang Hantelok)

Page 2: tugas 3 - tengkawang

Nadia Fadhilah Riza (13406069) TK4231 – Industri Pangan

Tugas 3 - Tengkawang

Page 2 of 4

Terdapat di Serawak dan Kalimantan Barat Shorea scaberrima (Tengkawang Kijang) Shorea splendida (Tengkawang Bani) Shorea sumatrana (Kedawang / Tengkawang Batu)

POHON TENGKAWANG

Pohon Tengkawang termasuk dalam golongan kayu kelas tiga, umumnya digolongkan sebagai

Meranti Merah. Pohon Tengkawang mempunyai ciri-ciri khas dengan pohon yang tinggi besar,

mempunyai banyak cabang, dan berdaun rimbun.

Meskipun beberapa jenisnya telah banyak ditanam penduduk suku Dayak, sebagian besar pohon

Tengkawang hidup liar di hutan-hutan. Bahkan di hutanpun mulai terancam kepunahan. Pohon

Tengkawang semakin langka karena banyak ditebang jika produksi buah menurun untuk digunakan

sebagai bahan bangunan.

Pohon tengkawang yang telah tua dan tidak lagi produktif biasanya ditebang untuk dimanfaatkan

kayunya. Kayu dari pohon tengkawang dimanfaatkan sebagai salah satu jenis kayu bernilai tinggi

yang banyak diminati baik untuk penghara industri kayu lapis maupun industri kayu gergajian. Kayu

pohon ini banyak dijual dengan harga antara Rp200.000 - Rp300.000 per meter kubik di Kabupaten

Kapuas Hulu dan Rp500.000 - Rp600.000 per meter kubik di Pontianak.

Pohon Tengkawang

BUAH TENGKAWANG

Pohon tengkawang dapat berbuah setelah berumur 8-9 tahun. Pohon Tengkawang tidak berbuah

setiap tahun, hanya berbuah sekali dalam periode antara 3-7 tahun, terjadi sekitar bulan Juni –

Agustus. Mungkin karena masa berbuahnya yang tidak setiap tahun inilah yang menyebabkan orang

jarang yang membudidayakan tumbuhan ini.

Page 3: tugas 3 - tengkawang

Nadia Fadhilah Riza (13406069) TK4231 – Industri Pangan

Tugas 3 - Tengkawang

Page 3 of 4

Saat produksi Tengkawang berlimpah dikenal sebagai musim raya. Pada waktu normal, harga buah

Tengkawang berkisar antara Rp7000 - Rp8000 perkilogram. Pada musim raya, harganya berkisar

antara Rp5000 - Rp6000 perkilogramnya. Setiap pohon dapat menghasilkan 250 – 400 kg buah

tengkawang.

Buah tengkawang berbiji tunggal. Jika tidak dipungut, buah tengkawang yang jatuh ke tanah lembab

akan segera berkecambah dalam 2-3 hari. Buah tengkawang ini lekas tumbuh karena tidak memiliki

masa dormansi. Pada waktu biji berkecambah, kandungan minyak pada biji menurun dengan cepat.

Oleh karena itu buah tengkawang harus dikumpulkan secepat mungkin setelah jatuh.

Ketika musimnya tiba, buah tengkawang yang berjatuhan di sekitar pohon segera dipunguti dan

dikumpulkan oleh warga setempat, sebelum buah-buah itu dimakan oleh babi hutan atau hewan liar

lainnya. Buah tengkawang yang bergizi tinggi disukai oleh banyak binatang hutan.

Buah Tengkawang

PRODUKSI TENGKAWANG

Pada musim raya, puluhan gubuk khusus untuk menyalai dibuat orang di sekitar pemukiman suku

Dayak Kenyah di pedalaman Kalbar. Setelah beberapa hari disalai dan cukup kering, biji-biji

tengkawang idiangkut dan dijual ke pedagang Cina di kota. Pengumpulan, pengolahan, dan

penjualan terjadi dalam jangka waktu kira-kira 6 minggu. Dalam tahun panen yang baik, satu rumah

panjang suku Dayak Kenyah dapat mengumpulkan lebih dari 10.000 kg.

Proses pengeringan Biji Tengkawang

Page 4: tugas 3 - tengkawang

Nadia Fadhilah Riza (13406069) TK4231 – Industri Pangan

Tugas 3 - Tengkawang

Page 4 of 4

MINYAK TENGKAWANG

Minyak tengkawang dihasilkan dari buah tengkawang yang dibuang kulitnya kemudian dijemur atau

disalai hingga kering di bawah matahari, lalu ditumbuk dan diperas hingga keluar minyaknya. Minyak

tengkawang juga dikenal sebagai green butter.

Biji Tengkawang yang Disalai

Secara tradisional, minyak Tengkawang digunakan untuk memasak, penyedap masakan, dan ramuan

obat-obatan. Dalam dunia industri, minyak tengkawang digunakan untuk pembuatan permen

sebagai pengganti mentega dan minyak coklat, bahan farmasi (obat-obatan), minyak makan,

makanan ternak, kosmetika (bahan lipstik), dipakai dalam pembuatan lilin, sabun, margarin,

pelumas, dan sebagainya. Minyak tengkawang juga dapat digunakan untuk menaikkan titik leleh

cokelat pada industri cokelat.

Setelah diekstraksi dari biji tengkawang, minyak tengkawang dimurnikan untuk menghilangkan rasa

dan bau yang tidak enak, serta warna yang tidak menarik. Kemudian, minyak tengkawang dicampur

sebagai bahan pembentuk bahan lipstick yang baik.