tugas akuakultur tawar

21
KATA PENGANTAR ASSALAMU ALAIKUM WR WB Pertama-Tama Kami Panjatkan Puji Syukur Kehadirat Allah Swt Karena Atas Rahmat Dan HidayahNya Lah Sehingga Kami Masih Di Beri Nikmat Kesehatan Dan Kesempatan Untuk dapat Menyelesaikan Makalah Manajemen Akuakultur Tawar ini Dengan Judul “ Budidaya Ikan Di Pen Culture Atau Fish Pen. Tak lupa pula kami hantarkan salam dan shalawat kepada nabiullah muhammad saw, beliau adalah suri tauladan yang telah menghantarkan umat manusia dari zaman kebodohan menuju zaman berperadaban. Kami juga mengucapakan terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu kami menyelesaikan makalah ini. Dalam makalah ini masih terdapat kekurangan untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari agar dapat menyempurnakan makala ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat baik bagi kami sendiri maupun bagi pembaca. Makassar, 13 Februari 2014 Penyusun

Upload: amriana-ana

Post on 30-Dec-2015

113 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

about apen culture

TRANSCRIPT

Page 1: TUGAS AKUAKULTUR TAWAR

KATA PENGANTAR

ASSALAMU ALAIKUM WR WB

Pertama-Tama Kami Panjatkan Puji Syukur Kehadirat Allah Swt Karena Atas

Rahmat Dan HidayahNya Lah Sehingga Kami Masih Di Beri Nikmat Kesehatan Dan

Kesempatan Untuk dapat Menyelesaikan Makalah Manajemen Akuakultur Tawar ini

Dengan Judul “ Budidaya Ikan Di Pen Culture Atau Fish Pen.

Tak lupa pula kami hantarkan salam dan shalawat kepada nabiullah

muhammad saw, beliau adalah suri tauladan yang telah menghantarkan umat manusia

dari zaman kebodohan menuju zaman berperadaban. Kami juga mengucapakan

terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu kami menyelesaikan makalah

ini.

Dalam makalah ini masih terdapat kekurangan untuk itu kami mengharapkan

saran dan kritik yang membangun dari agar dapat menyempurnakan makala ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat baik bagi kami sendiri maupun bagi

pembaca.

Makassar, 13 Februari 2014

Penyusun

Kelompok 6

Page 2: TUGAS AKUAKULTUR TAWAR

BAB I

PENDAHULUAN

I.I LATAR BELAKANG

Kurungan pagar (pen culture) adalah alternatif lain pemanfaatan perairan

umum selain dengan karamba dan jala apung. Usaha pembesaran ikan dengan cara ini

belum banyak berkembang di Indonesia sehingga kurang populer di kalangan

peternak ikan. Bagi orang awam istilah system pen terasa asing. Padahal sistem pen

ini sama saja dengan pemeliharaan sistem hampang/sekat yang sudah sangat terkenal

dan bertahun-tahun digeluti petemak ikan di berbagai daerah di tanah air. Metode

pemeliharaan ikan dalam hampang banyak di lakukan di teluk laguna, filiphina.

Sedangkan di Indonesia metode hampang ini lebih banyak di terapkan dalam rangka

usaha pengendalian gulma air dalam waduk atau badan air dangkal, seperti danau,

dan rawa-rawa. Baru sedikit petani ikan di Indonesia yang memilih metode hampang

untuk budidaya ikan. Pemanfaatan perairan air tawar secara langsung untuk

pemeliharaan ikan dilakukan dengan memagar areal perairan (pen).Pemagaran areal

perairan baik yang stagnan maupun mengalir, bersifat tetap, air bisa mengalir dan

ikan tetap terpagari.), air mengalir dan ikan terkurung. Kondisi perairan yang ada

mempengaruhi tipe dan ukuran pagar ataupun kurungan yang dibangun. Pada awal

pengembangannya, sistem pagar adalah untuk memanfaatkan kesuburan makanan

ikan yang tersedia, tetapi saat ini kondisi air yang miskinpun bisa digunakan asal

diberi pakan buatan. Demikian pula terhadap bahan pembuatan pagar, yang semula

menggunakan bahan yang tersedia di lokasi: bambu dan kayu yang dibentuk

anyaman, saat ini berupa kisi-kisi dan bahan jaring yang lebih praktis. Oleh karena

itu, untuk membuat wadah pemeliharaan ikan berupa kurungan pagar (pen culture)

diperlukan pemilihan bahan dan perencanaan pembuatannya.

I.2 Rumusan masalah :

1. Apa Pengertian pen culture?

2. Bagaimana kelebihan dan kekurangan pen culture?

Page 3: TUGAS AKUAKULTUR TAWAR

3. Bagaimana cara budidaya ikan di pen culture?

I.3 Tujuan dari makalah :

1. Untuk mengetahui pengertian pen culture

2. Untuk memahami kelebihan dan kekurangan pen culture

3. Untuk mengetahui budidaya ikan di pen culture.

Page 4: TUGAS AKUAKULTUR TAWAR

BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Pengertian

Pemeliharaan ikan di pen culture pada dasarnya adalah upaya pemanfaatan

bagian-bagian tertentu dari perairan umum seperti sungai, danau, atau waduk.

pemeliharaan ikan sistem pen ini berbeda dengan pembesaran ikan di jala apung.

Pada pembesaran di jala apung, jala tempat budi daya dipasang mengapung di atas

air. Sementara pada pembesaran sistem pen, bagian-bagian tertentu misalnya pojokan

atau bagian pinggir perairan yang ada dukungannya langsung dimanfaatkan. Bagian

perairan yang terpilih ini dipagari bambu atau kawat sehingga di dalamnya dapat

dijadikan tempat untuk memelihara ikan. Pen culter yang memasyarakat adalah yang

dilakukan di sungai.

pen  culture adalah bagian badan air yang di kurung seperti pagar dan di

gunakan untuk memelihara biota air,terutama ikan. Pagar dapat berupa anyaman belahan

bambu/kayu dengan kerangka dipasang secara tetap pada perairan. Pada penculture dapat

juga di buat dari jarring yang kemudian di tunjang dengan patok kayu. Ukuran kisi-kisi

tergantung pada ukuran benih yang akan dipelihara. Bangunan kisi-kisi dimaksud agar air

dapat mengalir (berganti), ikan budidaya tidak keluar dan limbah dapat terbuang.

II.2 Budidaya ikan di Pen Culture

A. Pemilihan Lokasi

Pemilihan lokasi untuk sistem pen tidak boleh dilakukan serampangan.

Sebelumnya harus diteliti secara cermat bagian waduk maupun danau yang layak

diberi sekat sebagai lokasi untuk sistem pen. Pemilihan lokasi untuk sistem pen di

saluran irigasi agak mudah karena saluran irigasi relatif sempit dan bentuknya lebih

teratur. Bahkan ada pula saluran irigasi yang sudah ditembok atau dibeton. Sekat

tinggal dipasang pada saluran irigasi ini di bagian hulu dan sekat lainnya di bagian

hilir. Setelah itu, barulah ikan ditebarkan. Secara umum, beberapa hal yang menjadi

Page 5: TUGAS AKUAKULTUR TAWAR

pertimbangan pemilihan lokasi adalah kedalaman air, sumber air, bentuk dasar

perairan, perlindungan dari hantaman arus yang kuat, dan juga segi keamanannya.

Lokasi yang bagus untuk beberapa jenis lokasi pemeliharaan ikan pada pen

culture adalah sebagai berikut :

1. Apabila pemeliharaan ikan dilakukan di danau atau waduk, sebaiknya dipilih lokasi

pemeliharaan pada bagian teluk yang terlindung.

2. Apabila pemeliharaan ikan dilakukan di sungai, sebaiknya dipilih sungai yang

berarus relatif lambat dan bebas dari ancaman banjir bandang.

3. Apabila pemeliharaan ikan dilakukan di saluran irigasi, sebaiknya dipilih saluran

irigasi yang mempunyai pintu pengendali banjir di bagian hulu maupun di bagian-

bagian tertentu. Akan lebih baik lagi bila lingkungan di sekitarnya bersih dari

semak-semak belukar.

B. Konstruksi dan Pembuatan Pen culture

Pen culture di danau, waduk, dan sungai biasanya digunakan bambu atau

kawat. Sementara pen di saluran irigasi lebih sederhana, yaitu pagar dibuat pada

bagian hulu dan hilir. Bahan pagar ini dapat berupa bambu, kayu, bahkan besi.Pen

culture di waduk, danau, atau sungai sekilas lebih mirip dengan kurungan krei. Antara

satu bambu dengan bambu lainnya, pen culture ini sebaiknya memang dianyam

seperti krei. Bentuknya bisa bermacam-macam tergantung pada kondisi perairannya.

Bila ada teluk, pen culture tinggal dipasang di bagian depannya saja. Sementara, bila

perairannya terbuka maka pen dibuat seperti kurungan.

Cara pembuatan atau pemasangan pen culture yaitu :Bahan dan alat :1. Balok berukuran (5x7x200) cm2. Waring nilon ukuran mata 0,2 cm

3. Tali ris dari nilon

4. Tali pengikat atau paku anti karat

5. Papan yang tahan air

Cara Pemasangan

1. Tiang dipancang pada dasar perairan sedalam 0,5 m

Page 6: TUGAS AKUAKULTUR TAWAR

2. Bagian tiang yang berada di atas permukaan sebagai tempat melekatkan waring

3. Waring yang telah dilengkapi dengan tali ris disambung dengan papan

4. Papan yang telah disambung dengan waring dibalut lalu ditanam ke dalam

lumpur (30 cm)

5. Bila tidak ada papan bagian ujung waring ditanam ke dalam lumpur sedalam 30

cm kemudian bagian ujungnya dibelokkan ke dalam sepanjang 15 cm

6. Ukuran kurung tancap disesuaikan dengan kebutuhan

Pen ini dapat berbentuk lingkaran, segi empat, segi tiga dll.

Karena pen culture di terapkan untuk pembesaran maka pen culture harus dibuat

kokoh agar tidak mudah diterobos. Caranya, pen diberi kerangka atau tiang

penyangga pada jarak tertentu. Tiang penyangga ini sekaligus berfungsi sebagai

tempat mengikatkan pen bambu.

Jarak antar bilah bambu atau jeruji ditentukan oleh ukuran ikan yang akan dipelihara.

Bila pembesaran ikan dimulai dari benih berukuran kecil (ukuran 10 cm atau bobot

tubuh 50 - 75 g/ekor) maka jarak antar jeruji kira-kira 2 cm. Namun, bila ikan yang

dipelihara dimulai dari bibit yang lebih besar maka jarak antar jeruji bisa dijarangkan.

Page 7: TUGAS AKUAKULTUR TAWAR

Jarak antar teruji yang ideal tidak hanya menjaga ikan agar tidak lolos, tetapi juga

untuk memudahkan sirkulasi air.

C. Kualitas Air

Karena merupakan perairan umum maka kendala yang akan dihadapi pada

pemeliharan sistem pen nantinya relative sama dengan kendala yang ditemui pada

pembesaran ikan di jala apung. Dalam hal ini persoalan yang paling mendasar tentu

saja menyangkut kualitas dan kuantitas perairan. Lokasi yang bebas banjir memang

sulit diperoleh. Namun, apabila pemeliharaan ikan dilakukan di saluran irigasi teknis

maka hal ini bisa diantisipasi dengan adanya pintu pengendali banjir. Lain lagi bila

pemeliharaan ikan dilakukan di danau, waduk, maupun sungai, hal ini dapat diketahui

dengan melakukan survei atau menanyakan langsung kepada pihak yang terkait.

Apabila ternyata saluran irigasi itu rawan banjir maka sebaiknya pemasangan sistem

pen dipertimbangkan lagi atau dicari lagi lokasi lain yang lebih cocok.

Kedalaman air berhubungan dengan sifat ikan dan kemudahan pengelolaan.

Ikan dapat hidup dalam sistem pen dengan baik pada air yang mempunyai kedalaman

50 - 100 cm. Kedalaman air 2 m sebenarnya masih cukup baik, tetapi pembuatan

sistem pen pada lokasi seperti ini membutuhkan bahan yang lebih panjang dan tentu

saja menambah biaya investasi. Selain itu, pengontrolan dan pemanenan hasil

nantinya akan lebih sulit.

Khusus pada pemeliharaan ikan di sungai maupun saluran irigasi, aliran air

sebaiknya tidak terlalu kencang (cepat). Kecepatan aliran air cukup sekitar 30 liter per

detik atau lebih pelan dari itu karena ikan tertentu menyukai sungai yang relatif

tenang. Kecerahan dan kekeruhan air juga harus diperhatikan. Kecerahan yang baik

untuk kehidupan ikan adalah 25 - 40 cm. Pada tingkat kecerahan sebesar itu, jumlah

cahaya matahari yang masuk ke perairan cukup untuk proses fotosintesis yang

seimbang. Selain itu, jumlah fitoplankton pada perairan tersebut biasanya sudah

berada pada tingkat yang cukup memadai untuk kehidupan biota perairan.

Perairan yang lebih keruh (tingkat kecerahannya rendah) akan mempengaruhi

proses keseimbangan kehidupan di perairan tersebut. Selain itu, ikan kemungkinan

Page 8: TUGAS AKUAKULTUR TAWAR

akan menderita karena adanya partikel-partikel lumpur yang masuk ke insangnya. Air

yang keruh juga dapat menjadi penghambat bagi ikan dalam mencari makanan. Pakan

yang diberikan kemungkinan tidak terlihat sehingga akhirnya lolos terbawa arus.

Kualitas air secara biologis dan kimiawi yang dibutuhkan ikan pada pembesaran di

sistem pen, sama dengan kualitas air pada pemeliharaan di jala apung.

D. Penebaran Benih

Ketersediaan oksigen terlarut pada pemeliharaan di pen culture terutama di

sungai dan saluran irigasi, lebih besar. Meskipun demikian, penebaran benih ikan

tetap tidak boleh dalam jumlah besar. Hingga kini, penelitian mengenai kepadatan

penebaran yang ideal bagi ikan yang dipelihara di dalam pen, belum menghasilkan

data yang pasti. Oleh karena itu, kepadatan penebaran ini dianjurkan mengikuti

kepadatan penebaran ikan yang dipelihara di jala apung.

Dapat pula dicoba kepadatan penebaran secara umum yang berlaku di saluran

irigasi yaitu 0,5 - 2 kg/m2 dengan ukuran ikan yang ditebarkan 50 - 75 g/ekor. Bila

ukuran ikan yang ditebarkan lebih besar maka kepadatan penebarannya dikurangi.

Sebaiknya dilakukan beberapa percobaan terhadap kepadatan penebaran sehingga

jumlah ikan yang ditebarkan benar-benar pas pada kondisi perairan setempat.

Pada sistem pen yang dipasang di dalam air yang mengalir seperti di sungai

atau saluran irigasi maka penebaran bibit patin sebaiknya dilakukan di bagian hulu.

Tindakan ini akan memberi peluang bagi benih ikan yang mengalami stres atau lemas

selama pengangkutan untuk menyelamatkan diri pada saat terbawa arus ke bagian

hilir. Ikan yang masih cukup sehat biasanya akan bereaksi jika terbawa arus akan

segera bereaksi. Bila terjadi sebaliknya maka ikan itu sebaiknya segera diambil dan

dimasukkan ke dalam wadah baskom. Apabila ikan itu bisa sehat dan kondisinya

segar kembali maka masih dapat ditebarkan. Untuk menghindari stres dan

mempercepat proses aklimatisasi (penyesuaian dengan lingkungan) maka penebaran

ikan tetap dianjurkan pada pagi atau sore hari. Pada saat itu, suhu air danau, waduk,

atau sungai dalam keadaan stabil.

Page 9: TUGAS AKUAKULTUR TAWAR

E. Pemberian Pakan

Ada anggapan bahwa ikan yang dipelihara di sistem pen pada saluran irigasi

dan sungai memperoleh makanan alami lebih banyak jika dibandingkan dengan ikan

yang dipelihara pada sistem pen di danau atau waduk. Anggapan ini ada benarnya

karena umumnya aliran air membawa bahan-bahan yang terhanyut dari hulu.

Sebagian dari bahan yang terhanyut ini dapat menjadi santapan bagi ikan.

Pembesaran ikan bersifat komersial sehingga pemberian pakan tambahan

berupa pelet mutlak dilakukan. Pada sistem pen di danau atau waduk, pemberian

pakan dapat mengikuti cara pemberian pakan pada jala apung yaitu dengan cara

disebarkan langsung. Sementara untuk sistem pen di sungai yang mempunyai aliran

air lebih lambat, ada yang mencoba memberikan pakan pada tempat pakan khusus

yang digantung. Tindakan ini dapat menyelamatkan pakan yang belum dimakan ikan

agar pakan itu tidak hanyut ke bagian hilir.

Pemberian pakan dalam hal ini dilakukan pada bagian hulu. Diusahakan ada

tempat-tempat tertentu yang aimya mengalir agak lambat. Tempat itu sebagai tempat

yang tetap untuk memberikan pakan sehingga pakan dapat dimanfaatkan secara

optimal.

F. Pengontrolan

Pengontrolan ikan pada pemeliharaan sistem pen lebih repot daripada

pengontrolan ikan di jala apung. Hal ini dapat dimaklumi karena pada pemeliharaan

sistem pen ikan lebih menyatu dengan alam perairan umum sehingga risiko yang

dihadapi akan semakin besar pula. Pada periode tertentu disarankan dilakukan kontrol

populasi. Untuk itu, pen segera ditelusuri, barangkali ada bagian yang rusak atau

kurang rapat.Berkurangnya populasi ikan juga bisa disebabkan oleh hama yang

menyusup masuk ke sistem pen. Hama tersebut kemungkinan berupa hama yang

menetap misalnya ikan pemangsa atau ular yang bersarang di situ. Hama yang tidak

menetap dapat berupa (linsang), biawak, dan juga pencuri. Pencegahannya dapat

dilakukan dengan mengeluarkan hama tersebut dari dalam pen. Untuk berjaga-jaga,

Page 10: TUGAS AKUAKULTUR TAWAR

lingkungan sekitar pen dibersihkan dari tumbuhan liar yang mungkin dijadikan

sarang bagi hama tadi.

Pengontrolan perlu ditingkatkan pada musim hujan. Kekhawatiran yang

paling besar pada musim hujan adalah datangnya banjir. Pada musim hujan, volume

air yang masuk ke danau, waduk, maupun sungai sangat banyak sehingga permukaan

air akan naik. Apabila hal ini terjadi maka ikan segera diselamatkan. Seandainya

langkah penyelamatan ini terlambat, air bisa luber dan pen akan tenggelam.Kondisi

pemeliharaan ikan pada saluran irigasi relatif aman jika dibandingkan dengan

pemeliharaan di danau maupun waduk. Apabila air mulai besar maka pintu

pengendali banjir pada saluran irigasi segera ditutup sehingga aliran air. Bisa

dibendung. Meskipun demikian, sampah-sampah akan lebih banyak hanyut terbawa

air dan tersangkut pada pen. Sampah yang tertahan ini segera diangkat sehingga tidak

sempat menumpuk.

G. Pemanenan

Masa pemeliharaan di sistem pen bisa diakhiri bila ikan yang dipelihara

mencapai bobot tertentu. Ikan yang dipelihara di sistem pen juga bisa dipanen secara

selektif atau dipanen total (semua sekaligus). Pemanenan ikan di sistem pen sedikit

lebih sulit karena ikan tidak dapat dikumpulkan pada suatu bagian tertentu hanya

dengan menggulung jala apung.

II.3 Kelebihan dan Kekurangan

- Kelebihan

Pembesaran ikan di pen culture ini mempunyai kelebihan karena menjadi

alternatif bagi orang yang tidak mempunyai lahan (kolam) dan juga menguntungkan

secara teknis maupun ekonomis. Pembesaran ikan dengan sistem pen memberikan

nilai tambah yang tidak dimiliki oleh pemeliharaan di jala apung. Salah satunya

adalah kepadatan penebaran ikan pada pembesaran sistem pen dapat ditingkatkan

karena ikan memperoleh kecukupan oksigen dari air yang mengalir. Apalagi apabila

sistem pen tersebut dipasang di sungai. Karena pemeliharaan ini langsung dilakukan

Page 11: TUGAS AKUAKULTUR TAWAR

di alam maka tidak heran bila ikan yang dibesarkan di sistem pen dapat tumbuh lebih

cepat dan bergerak lebih bebas karena seperti berada di alaminya sendiri.

- Kekurangan

Pengontrolan ikan pada pemeliharaan sistem pen lebih repot daripada

pengontrolan ikan di jala apung. Hal ini dapat dimaklumi karena pada pemeliharaan

sistem pen ikan lebih menyatu dengan alam perairan umum sehingga risiko yang

dihadapi akan semakin besar pula.

Page 12: TUGAS AKUAKULTUR TAWAR

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

pen  culture adalah sistem budidaya dengan dinding terbuat dari jaring  yang

ditunjang oleh patok kayu sementara dasar kandang berupadasar perairan (dinding

alam). Sistem ini bisa ditempatkan diperairan laut dangkal yang terlindung (protec

tedshallow sea). Patok kayu ditancapkan dengan sedikit lebih tinggi dari pasang

tertinggi (HWL/ High Water Level) sehingga pada saat pasang tersebut kandang tidak

tenggelam. Pada patok tersebut dipasangi jaring setinggi patok dan bagian bawah

jaring dibenamkan kedasar laut sedalm 0,5-1,0 m untuk menutup kemungkinan 

bhiota kultur  tdk menerobos keluar kandang. Luas kandang berkisar antara  100

hingga 5000 m2.

- Kelebihan

Pembesaran ikan di pen culture ini mempunyai kelebihan karena menjadi

alternatif bagi orang yang tidak mempunyai lahan (kolam) dan juga menguntungkan

secara teknis maupun ekonomis. Pembesaran ikan dengan sistem pen memberikan

nilai tambah yang tidak dimiliki oleh pemeliharaan di jala apung. Salah satunya

adalah kepadatan penebaran ikan pada pembesaran sistem pen dapat ditingkatkan

karena ikan memperoleh kecukupan oksigen dari air yang mengalir. Apalagi apabila

sistem pen tersebut dipasang di sungai. Karena pemeliharaan ini langsung dilakukan

di alam maka tidak heran bila ikan yang dibesarkan di sistem pen dapat tumbuh lebih

cepat dan bergerak lebih bebas karena seperti berada di alaminya sendiri.

- kekurangan

Pengontrolan ikan pada pemeliharaan sistem pen lebih repot daripada

pengontrolan ikan di jala apung. Hal ini dapat dimaklumi karena pada pemeliharaan

sistem pen ikan lebih menyatu dengan alam perairan umum sehingga risiko yang

dihadapi akan semakin besar pula.

Page 13: TUGAS AKUAKULTUR TAWAR

DAFTAR PUSTAKA

Ghufran H, Kordi K 2008. Budidaya perairan . PT. citra aditya . Bandung

Mulyana, 2008. Pembangunan wadah Budidaya. Universitas Gadjah Mada.

Yogyakarta

Perie, 2012. http://www.slideshare.net/perie/sistem-teknologi-bdp. Diakses hari

Kamis, 13 Februari 2014.

Page 14: TUGAS AKUAKULTUR TAWAR

MAKALAH MANAJEMEN AKUAKULTUR TAWAR

“ BUDIDAYA IKAN DI PEN CULTURE ATAU FISH PEN “

OLEH :

KELOMPOK 6

AMRIANA

ALFIAN

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRANJURUSAN PERIKANAN

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANANUNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR2014