tugas biologi

6
TUGAS BIOLOGI BIOTEKNOLOGI TANAMAN SEMANGKA Oleh: Carissa Pratiwi 115100300111042 Chafida Rofiatul Chasnaq 115100301111016 Bagaskara Yunianta P. 115101000111010 Ayu Yasri Putri 115101001111022 Arum Wahyuningtyas 115101000111008 Candra Kusuma W. 115100300111032 Chatarina Sonya S.B. 115101000111006 JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012

Upload: chafida-rofiatul-chasnaq

Post on 21-Jul-2015

78 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

TUGAS BIOLOGI BIOTEKNOLOGI TANAMAN SEMANGKA

Oleh: Carissa Pratiwi Chafida Rofiatul Chasnaq Bagaskara Yunianta P. Ayu Yasri Putri Arum Wahyuningtyas Candra Kusuma W. Chatarina Sonya S.B. 115100300111042 115100301111016 115101000111010 115101001111022 115101000111008 115100300111032 115101000111006

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bioteknologi beberapa tahun belakangan ini terus-menerus telah diunggulkan sebagai teknologi mutakhir yang memiliki kemampuan hebat untuk memberikan jawaban pada berbagai tantangan yang dihadapi oleh umat manusia hari ini dan masa depan yang dekat, mengenai produksi pangan, obat-obatan, enerji, berbagai proses industry. Di dunia medis bioteknologi telah memberikan perannya dalam menemukan antibody monoklal, vaksinn antibiotic, pembuatan hormonaksi. Penemuan obat-obatan itu telah membantu manusia untuk keluar dari penyakit yang menjangkitnya. Di bidang pangan banyak sekali andil bioteknologi. Makanann sehari-hari yang kita konsumsi seperti tahu, tempe, tahu dan kecap. Susu yang kita konsumsi serta pemanfaatanya menjadi bentuk lain yaitu keju, dan mentega. Semua itu bias jadi karena peran dari bioteknologi. Dibidang pertanian tanaman bisa ditanam dengan cara hidroponik ataupun aeroponik. Semakin menipisnya bahan bakar untuk masa depoan juga dapat diatasi dengan teknologi bioteknologi. Yaitu dengan penemuan gasbio( dari limbah) gasohol (dari

gasohol). Andil bioteknologi dalam pengolahan limbahpun juga sangat membantu. Begitu banyak peran bioteknologi bagi kehidupan kita yang sangat membantu dan bermanfaat. Namun Bioteknologi juga mempunyai dampak negative bagi kehidupan manusia yaitu di bidang: Lingkungan, kesehatan, social dan ekonomi serta yang paling menghawatirkan adalah masalah etika. 1.2 Tujuan 1. Mengetahui peran bioteknologi di bidang produksi pangan. 2. Mengetahui peran bioteknologi pertanian. 3. Mengetahui dampak bioteknologi bagi berbagai aspek kehidupan manusia

BAB II ISI Tanaman semangka (Citrullus vulgaris Schrad) berasal dari Afrika, dan dalam perkembangannya telah menjadi tanaman penting di daerah tropis maupun subtropis (Whitaker dan Davis 1962; Mohr 1986). Penyebarannya ke India, China dan Amerika di lakukan oleh para pelayar dari pedagang. Buah semangka banyak digemari orang terutama karena rasanya manis, konsistensinya remah, daging buah berwarna merah atau kuning menarik, serta banyak mengandung air (93%). Tujuh persen lainnya berupa vitamin, mineral, dan karbohidrat dalam bentuk gula (Kalie 1991). Usaha tani semangka memberikan keuntungan bagi petani karena umurnya pendek, hasilnya tinggi, dan pemasarannya mudah. Agar dapat tumbuh dengan baik dan cepat tanaman semangka membutuhkan iklim yang kering, panas dan tersedia cukup air. Sampai saat ini, kebutuhan benih semangka masih disuplai oleh industri benih dari luar negeri. Karena kebergantungan ini maka agribisnis semangka harus membayar biaya benih yang tinggi. Industri benih domestik belum tertarik menanamkan investasinya pada benih semangka karena belum menguasai teknologi hibrida yang produknya laku dijual bagi konsumen Indonesia. Usaha budidaya semangka baik yang berbiji maupun yang nonbiji pada dasarnya hampir sama, tetapi pelaksanaannya ada sedikit perbedaan terutama dalam proses perkawinan antara bunga jantan dan bunga betina serta dalam perlakuan pengecambahan biji. Pada semangka nonbiji diperlukan proses pengecambahan dan penyemaian yang spesifik yang tidak dilakukan pada semangka berbiji. Seringkali dalam budidaya semangka nonbiji mengalami kegagalan akibat dari penyemaian benih yang kurang benar sehingga menyebabkan benih yang disemai mengalami kegagalan tumbuh. Perlakuan yang spesifik pada benih semangka nonbiji diperlukan dalam penyemaiannya karena benih semangka non biji memiliki kulit biji yang tebal dan keras, endosperm (cadangan makanan dalam biji ) yang kecil dan kotiledon (calon akar) sangat kecil, sehingga sangat dianjurkan kepada para petani untuk tidak menyimpan benih semangka nonbiji terlalu lama karena daya tumbuhnya cepat sekali turun. Memperhatikan keadaan tersebut diatas dalam budidaya semangka nonbiji sangat dianjurkan untuk melakukan pengecambahan sebelum bibit di semai, sehingga akan diperoleh manfaat, diantaranya:

1. Mengurangi kematian benih. 2. Mempertinggi persentase daya tumbuh. 3. Mempercepat penyemaian benih. 4. Menyeragamkan pertumbuhan tanaman. 5. Menghemat pemakaian benih. 6. Menghindari kekurangan benih. 7. Meminimalkan serangan hama penyakit dan memudahkan perawatan. Semangka tanpa biji atau biasa disebut semangka seedless adalah merupakan semangka hibrida F-1 juga. Namun tetua atau induknya masing - masing berasal dari tetua betina semangka tetraploid dengan tetua jantan semangka diploid. Oleh karena itu semangka ini disebut juga semangka hibrida tetraploid. Teknik pembenihan semangka tanpa biji diketemukan oleh Prof. Dr. Hitoshi Kihara. Untuk memperoleh tetua yang tetraploid harus melalui pelipat gandaan jumlah kromosom yang dalam istilah ilmiahnya sering di sebut dengan mutasi duplikasi. Dari persilangan semangka tetraploid dengan diploid ini akan diperoleh semangka triploid ( semangka seedless) yang mempunyai daya vitalitas rendah. Jika suhu udara rendah ( Kurang dari 29 C ) maka daya kecambahnya pun akan lambat, oleh karena itu perkecambahan benih semangka triploid memerlukan suhu udara yang cukup tinggi agar perkecambahannya dapat terjamin. Pertumbuhan tanaman muda pada awalnya lemah, bahkan terkadang tidak normal, tetapi selanjutnya tanaman akan tumbuh kuat. Daya kecambah rata-rata biji semangka triploid adalah antara 27,5-85% dengan bentuk kotiledon yang lebih kecil daripada semangka diploid. Tanaman semangka triploid sebenarnya memiliki bunga jantan dan betina yang lengkap, tetapi bakal biji dan benamg sarinya mandul, maka biji tidak akan terbentuk. Meskipun demikian biji kosong yang berwarna putih atau coklat terkadang masih dijumpai. Terbentuknya biji kosong yang berwarna coklat biasanya disebabkan karena kelebihan dosis pemupukan unsur hara phosphor (P205). Teknik pembuatan semangka tanpa biji: 1. Pembuatan Larutan Perendam Sebelum digunakan, larutan perendam dibuat larutan stoknya. Kolkhisin juga perlu diencerkan dengan menggunakan alkohol 70%.

2. Perendaman Biji Biji semangka yang akan digunakan dipilih yang sehat dan bernas. Biji yang kisut atau cacat dibuang. Biji kemudian dicuci dengan akuades steril dan dimasukkan ke dalam tabung erlenmeyer. Jumlah biji untuk setiap perlakuan masing-masing 90 biji. Selanjutnya larutan perendam dituangkan seperlunya ke dalam tabung erlenmeyer sesuai dengan masing-masing perlakuan. Biji direndam sesuai dengan waktu yang ditetapkan, yaitu 25 jam, 30 jam, dan 35 jam. 3. Perkecambahan Biji yang telah direndam dikeluarkan dari tabung erlenmeyer, lalu diletakkan di atas tisu setengah basah kemudian ditutup lagi dengan tisu setengah basah. Tisu diusahakan tidak terlalu basah agar biji tidak busuk. Biji dikecambahkan maksimal 2 hari dalam kotak inkubator dengan suhu 30-35C dan kelembapan 80-85%. 4. Pembibitan dan Penanaman Setelah 2 hari pengecambahan, biji yang telah tumbuh akarnya ditanam dalam polybag 10 x 15 dengan media tanah, pasir, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1. Bibit semangka siap ditanam di lapangan pada umur 24 hari setelah pengecambahan.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Tanaman semangka (Citrullus vulgaris Schrad) berasal dari Afrika, dan dalam perkembangannya telah menjadi tanaman penting di daerah tropis maupun subtropics. 93% semangka mengandung air dan selebihnya mengandung vitamin, mineral, dan karbohidrat dalam gula. Usaha budidaya semangka baik yang berbiji maupun yang nonbiji pada dasarnya hampir sama, tetapi pelaksanaannya ada sedikit perbedaan terutama dalam proses perkawinan antara bunga jantan dan bunga betina serta dalam perlakuan pengecambahan biji. Pada semangka nonbiji diperlukan proses pengecambahan dan penyemaian yang spesifik yang tidak dilakukan pada semangka berbiji.