tugas dastan

27
1. Pengertian Tanah Tanah terdapat dimana-mana, tetapi kepentingan orang terhadap tanah berbeda-beda. Dan kepentingan yang berbeda tersebut yang menyebabkan Prespsi orang tentang tanah berbeda-beda tergantung pada pengalaman hubungan kesehariannya atau latar belakang pendidikan mereka. Seorang ahli pertambangan menganggap tanah sebagai sesuatu yang tidak berguna karena menutupi barang-barang tambang yang dicarinya. Demikian pula seorang ahli jalan menganggap tanah adalah bagian dari permukaan bumi yang lembek sehingga perlu di pasang batu-batu di permukaanya sehingga menjadi kuat. Dalam kehidupan sehari-hari tanah diartikan sebagai wilayah daratan di mana di atasnya dapat digunakan berbagai usaha misalnya pertanian, peternakan, mendirikan bangunan, dan lain-lain. Bagi Pengembang (developer) memandang tanah adalah tempat mendirikan bangunan dan infrastruktur. Bagi Teknik Sipil tanah sebagai media untuk mendukung/menopang suatu bangunan. Bagi pekebun tanah adalah tempat untuk digunakan menanam pohon musiman. Bagi peternak dan perikanan tanah adalah tempat untuk hidup ternak dan ikan-ikan.

Upload: heppinurjanati

Post on 04-Dec-2015

239 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

pengertian tanah

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Dastan

1. Pengertian Tanah

Tanah terdapat dimana-mana, tetapi kepentingan orang terhadap tanah

berbeda-beda. Dan kepentingan yang berbeda tersebut yang menyebabkan

Prespsi orang tentang tanah berbeda-beda tergantung pada pengalaman

hubungan kesehariannya atau latar belakang pendidikan mereka.

Seorang ahli pertambangan menganggap tanah sebagai sesuatu yang

tidak berguna karena menutupi barang-barang tambang yang dicarinya.

Demikian pula seorang ahli jalan menganggap tanah adalah bagian dari

permukaan bumi yang lembek sehingga perlu di pasang batu-batu di

permukaanya sehingga menjadi kuat. Dalam kehidupan sehari-hari tanah

diartikan sebagai wilayah daratan di mana di atasnya dapat digunakan

berbagai usaha misalnya pertanian, peternakan, mendirikan bangunan, dan

lain-lain.

Bagi Pengembang (developer) memandang tanah adalah tempat

mendirikan bangunan dan infrastruktur. Bagi Teknik Sipil tanah sebagai

media untuk mendukung/menopang suatu bangunan. Bagi pekebun tanah

adalah tempat untuk digunakan menanam pohon musiman. Bagi peternak dan

perikanan tanah adalah tempat untuk hidup ternak dan ikan-ikan.

Dalam pertanian, tanah diartikan lebih khusus yaitu sebagai media

tumbuhnya tanaman darat. Tanah berasal dari hasil pelapukan batuan

bercampur dengan sisa-sisa bahan organik dan organisme (vegetasi dan

hewan) yang hidup di atasnya atau didalamnya. Di samping pencampuran

bahan mineral dan bahan organik, maka dalam proses pembentukan tanah

terbentuk pula lapisan- lapisan tanah atau horison-horiason.

Banyak ahli yang mendefinisikan tanah, definisi ini berdasarkan hasil

temuan pada penelitian yang telah dilakukan. Berikut ini adalahberbagai

pendapat menurut para ahli:

Page 2: Tugas Dastan

a. Menurut ahli Kimiawan J. J. Berzeli us (Swedia, 1803), tanah adalah

sebagai laboratorium tempat proses dekomposisi dan reaksi kimia yang

berlangsung secara tersembunyi.

b. Schroeder, 1984 menyatakan bahwa Tanah adalah hasil pengalihragaman

bahan mineral dan organik yang berlang-sung di permukaan bumi, di

bawah pengaruh faktor lingkungan yang bekerja dalam waktu yang

panjang dan wujudnya sebagai suatu tubuh dengan organisa-si dan

morfologi yang terdifinisikan.

c. Soil Survey Staff (1998-2010), tanah merupakan benda alam yang

tersusun dari padatan, cairan dan gas(an) yang menempati permukaan

bumi (ruangan) dan dicirikan oleh salah satu berikut ini.

1) Berhorison, atau berlapisan yang dapat dibedakan dari bahan

asalnya, sebagai hasil penambahan, penghilangan, pemindahan,

dan pengalih-ragaman bahan dan energi atau

2) Berkemampuan mendukung tanaman berakar di lingkungan alami.

Pakar geologi Fiedrich Fallon (1855), tanah adalah lapisan bumi

teratas yang terbentuk dari batu-batuan yang telah lapuk.

d. Definisi tanah secara ilmiah adalah kumpulan dari benda alam di

permukaan bumi yang tersusun dalam horison-horison, terdiri dari

campuran bahan mineral, bahan organik, air dan udara, dan merupakn

media untuk tumbuhnya tanaman. Tanah didefiniskan sebagai lapisan

permukaan bumi yang berasal dari bebatuan yang telah mengalami

serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya alam, sehingga membentuk regolit

(lapisan partikel halus).

Page 3: Tugas Dastan

2. Pedologi dan edhapologi

Ilmu tanah adalah cabang ilmu yang memadukan gatra ilmu dasar

(kimia, fisika, matematika), biologi (botani, zoologi, mikrobiologi), ilmu

kebumian (klimatografi, geologi, geografi), dan terapan (produksi pertanian,

kehutanan, dan rekayasa tanah). Ilmu tanah menjembatani penelitian,

pengajaran, dan pemanfaatan tanah. Cabang utama ilmu tanah adalah pedologi

dan edapologi.

a) Pedologi

Ilmu yang mempelajari proses pembentukan tanah beserta

faktor-faktor pembentuknya, klasifikasi tanah, survei tanah dan

cara-cara pengamatan tanah dilapangan disebut pedologi. Dalam

hal ini tanah dipandang sebagai suatu benda alam yang dinamis

dan tidak secara khusus dihubungkan dengan pertumbuhan

tanaman. Walaupun demikian penemuan-penemuan dalam bidang

pedologi akan sangat bermanfaat pula dalam bidang pertanian

maupun nonpertanian seperti pembuatan bangunan. Pedologi

terdiri atas pemerian tanah (inventarisasi sifat dan perilaku tanah);

genesis tanah (asal dan perkembangan tanah); sistematik

(klasifikasi tanahberdasarkan pedogenesis, sebaran, dan fungsi);

dan ekologi tanah (tanah sebagai lingkungan pertumbuhan

tanaman, ternak, dan manusia).

Pedologi merupakan ilmu yang masih muda dan hanya

dimanfaatkan oleh beberapa pakar keilmuan. Tetapi menurut

Yaalon (1992), ilmua tanah gayut dengan beberapa bidang

keilmuan yang lain, seperti perlindungan dan perubahan keadaan

lingkungan, geomorfologi, atau arkeologi. Secara tradisional,

kebanyakan pakar tanah selalu bekerja dalam bidang pertanian

dengan tujuan untuk mengelola tanah demi mengingkatkan dan

mempertahankan produksi pertanian.

Page 4: Tugas Dastan

b) Edhapologi

Apabila tanah dipelajari dalanm hubunganya dengan

pertumbuhan tanaman disebut edhaphologi. Dalam hal ini

dipelajari sifat-sifat tanah dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan

tanaman serta usaha-usaha yang diperlukan untuk memperbaiki

sifat-sifat tanah bagi pertumbuhan tanaman seperti pemupukan,

pengapuran dan lain-lain.

Page 5: Tugas Dastan

3. Bahan Penyusun Tanah Yang Ideal

Tanah tersusun dari empat bahan utama, yaitu: bahan mineral, bahan

organik, air, dan udara. Bahan-bahan penyusun tanah tersebut jumlahnya

masing-masing berbeda untuk setiap jenis tanah ataupun setiap lapisan tanah.

Pada tanah lapisan atas yang baik untuk pertumbuhan tanaman lahan kering

(bukan sawah) umumnya mengandung 45% (volume) bahan mineral, 5%

bahan organik, 20-30% air, dan 20-30# udara.

a. Bahan Mineral

Bahan mineral dalam tanah berasal dari pelapukan batuan. Batuan

dapat dibedakan menjadi batuan beku atau batuan vulkanik (dari gunung

berapi), batuan endapati (sedimen) dan batuan metamorfosa/ metamorfik

(malihan). Batuan vulkanik di Indonesia umumnya terdiri dari mineral-

mineral yang banyak mengandung unsur hara tanaman sedang batuan

endapan terutama endapan tua dan metamorfosa umumnya mengandung

mineral-mineral yang rendah kadar unsur haranya.

Bahan mineral dalam tanah dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

1. Fraksi tanah halus (fine earth fraction) yang berukuran < 2 mm, dan

2. Fragmen batuan (rock fragment) yang berukuran 2 mm sampai ukuran

horisontalnya lebih kecil dari sebuah pohon.

Bahan mineral di dalam tanah yang termasuk fraksi tanah halus

terdapat dalam berbagai ukuran yaitu pasir (2 mm - 50 µ), debu (50 – 2 µ),

Page 6: Tugas Dastan

dan liat (< 2 µ). Bahan mineral yang lebih besar dari 2 mm (fragmen batuan)

terdiri dari krikil, krakal atau batu, dan bongkah.

Selain itu mineral tanah dapat dibedakan menjadi mineral primer dan

sekunder.

1. Mineral primer adalah mineral yang berasal langsung dari batuan yang

dilapuk. Mineral primer umumnya terdapat pada fraksi pasir dan debu.

Beberapa mineral primer yang sering terdapat di dalam tanah dan

terkandung unsur haranya adalah sebagai berikut.

Mineral Unsur HaraKwarsa (SiO2) -

CaCa, MgKNa, CaKK, Mg, FeCa, Mg, Fe, NaCa, Mg, Fe

KlasitDolomitFeldspar : - Ortoklas

- PlagioklasMika : - Muskovit

- BiotitAmfibole (hornblende)Piroksit (hiperstin, augit)Olivin Mg, FeLeusit KApatit P

Mineral yang banyak mengandung Mg dan Fe umumnya berwarna

kelam sehingga disebut mineral kelam.

2. Mineral sekunder dalah mineral bentukan batu yang terbentuk selama

proses pembentukan tanah berlangsung. Mineral sekunder umumnya

terdapat pada fraksi liat. Beberapa mineral sekunder (mineral liat)

yang sering ditemukan dalam tanah antara lain kaolinit, haloisit,

montmorilonit, gibsit (Al oksida), Fe oksida dan lain-lain. Mineral liat

besar pengaruhnya terhadap sifat-sifat kimia maupun sifat-sifat fisik

tanah seperti kapasitas tukar kation, daya mengembang dan mengerut

tanah dan lain-lain.

Page 7: Tugas Dastan

b. Bahan Organik

Bahan organik umumnya ditemukan di permukaan tanah. Jumlahnya

tidak besar, hanya sekitar 3-5%, tetapi pengaruhnya terhadap sifat-sifat tanah

besar sekali. Adapun pengaruh bahan organik terhadap sifat-sifat tanah dan

akibatnya juga terhadap pertumbuhan tanaman adalah:

1. Sebagai granulator yaitu memperbaiki struktur tanah.

2. Sumber hara N, P, S, unsur mikro, dan lain-lain.

3. Menambah kemampuan tanah menahan air.

4. Menambah kemampuan tanah untuk menahan unsur hara.

5. Sumber energi bagi mikroorganisme.

Bahan organik dalam tanah terdiri dari bahan organik kasar dan

bahan organik halus atau humus. Humus merupakan senyawa yang resisten

(tidak mudah hancur) berwarna hitam atau coklat dan mempunyai daya

menahan air dan unsur hara yang tinggi. Tingginya daya menahan unsur hara

adalah akibat tingginya kapasitas tukar kation dari humus, karena humus

mempunyai beberapa gugus aktif terutama gugus karboksil. (-R-COH).

Humus terdiri dari bahan organik halus berasal dari hancuran bahan organik

kasar serta senyawa-senyawa baru yang dibentuk dari hancuran bahan

organik tersebut melalui kegiatan mikroorganisme didalam tanah.

Tanah yang banyak mengandung humus atau bahan organik adalah

tanah-tanah lapisan atas atau top soil. Semakin ke lapisan bawah tanah maka

kandungan bahan organik semakin kurus. Di daerah rawa-rawa, seperti rawa-

rawa pasang surut dijumpai tanah-tanah dengan kandungan bahan organik

yang sangat tinggi dan tebal. Apabila tanah tersebut mengandung bahan

organik dari 20% (untuk daerah pasir) atau lebih dari 30% (untuk tanah liat)

dan tebalnya lebih dari 40 cm maka tanah tersebut di sebut tanah gambut.

c. Air

Page 8: Tugas Dastan

Air terdapat di dalam tanah karena ditahan/diserap oleh masa tanah,

tertahan oleh lapisan kedap air, atau karena keadaan drainase yang kurang baik.

Baik kelebihan air atu kekurangan air dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.

Fungsi air bagi tanaman yaitu

1. Sebagai unsur hara tanaman

Tanaman memmerlukan air dari tanah dan CO2 dari udara untuk

membentuk gula dan karbonhidrat dalam proses fotosintesis.

2. Sebagai pelarut unsur hara

Unsur-unsur hara yang terlarut dalam air diserap oleh akar tanaman dari

larutan tersebut.

3. Sebagai bagian dari sel-sel tanaman

Air merupakan bagian dari protoplasma. Persediaan air dalam tanah

tergantung dari banyaknya curah hujan atau air irigasi, kemampuan tanah

menahan air, banyaknay evapotranspirasi, dan tinggiunya muika air tanah.

Air dapat menyerap atau ditahan oleh tanah karena adanya gaya-gaya

adhesi, kohesi dan gravitasi. Karena adanya gaya-gay tersebut maka air dalam

tanah dapat dibedakan menjadi:

1) Air higroskopik

Air yang diserap sangat kuat sehingga tidak dapat digunakan tanaman

(adhesi antara tanah dan air).

2) Air kapiler

Air dalam tanah di mana daya kohesi dan gaya adhesi lebih kuat daipada

gaya gravitasi. Air ini dapat bergerak ke samping atau ke atas gaya-gaya kapiler.

Sebagian besar dari air kapiler merupakan air yang tersedia bagi tanaman.

3) Air gravitasi

Air gravitasi merupakan air yang tidak dapat ditahan oleh tanah,

karena mudah meresap ke bawah akibat adanya gaya gravitasi. Air

gravitasi mudah hilang dari tanah dengan membawa unsur hara seperti N,

K, Ca sehingga tanah menjadi masam dan miskin unsur hara.

Page 9: Tugas Dastan

Dalam menentukan jumlah air bagi tanaman beberapa istilah yang perlu dipahami

adalah:

- Kapasitas lapang

Keadaan tanah yang cukup lembab yang menunjukan jumlah air

terbanyak yang dapat ditahan oleh tanah terhadap gaya tarik gravitasi. Air

yang dapat ditahan oleh tanah tersebut terus-menerus diserap oleh akatr-

akar tanaman atau menguap sehingga tanah makin lama semakin kering.

Pada suatu saat akr tanaman tidak mampu lagi menyerap air tersebut

sehingga tanaman tidak mampu lagi menyerap air tersebut sehingga

tanaman menjadi layu.

- Titik layu permanen

Kandungan air tanah paling sedikit dan menyebabkan tanaman tidak

mampu menyerap air sehingga tanaman mulai layu dan jika hal ini

dibiarkan mak tanaman akan mati. Pada titik layu permanen, air ditahan

pada tegangan 15 atm atau pada pF 4,2. Titik layu permanen disebut juga

sebagai koefisien layu tanaman. Kandungan air tanah dimana akar-akar

taanman mulai tidak mampu menyerap air dari tanah, sehingga tanaman

menjadi layu. Tanaman akan tetap layu siang dan malam hari.

- Air tersedia

Selisih antara kadar air pada kapasitas lapang dikurangi kadar air pada

titik layu permanen.

Banyaknya kandungan air daalm tanah berhubungan erat dengan besarnya

tegangan air dalm tanah tersebut. Besarnya tegangan air menunjukan besarnya tenaga

yang diperlukan untuk menahan air tersebut di dalam tanah. Kemampuan air menahan

tanah dipengaruhi oleh tekstur tanah. Tanah-tanah bertekstur kasar mempunyai daya

serapair lebih sedikit daripada tekstur halus.

d. Udara

Udara dan air mengoisi pori-pori tanah. Banyaknya pori-pori di dalam tanah

kurang lebih 50% dari volume tanah, sedangkan jumlah airdan udara didalam tanah

berubah-ubah. Tanah-tanah tergenang air semua pori-pori tanah diisi air, sedang pada

Page 10: Tugas Dastan

tanah-tanah lembab/kering ditemukan air terutama pada pori-pori mikro sedang udara

mengisi pori-pori tnah yang tidak diisi air.

Susunan udara di dalam tanah berbeda denagn susunan udara di atmosfer sebagai

berikut:

- Kandungan uap air lebih tinggi

- Kandungan karbondioksida lebih besar daripada atmosfir

- Kandungan oksigen lebih kecil daripada atmosfir.

Page 11: Tugas Dastan

4. Faktor-faktor pembentuk tanah

Ilmu yang mempelajari proses-proses pembentuk tanah mulai dari

bahan induk disebut genesa tanah. Banyak faktor yang mempengaruhi

proses pembentukan tanah yaitu

1. Iklim

Iklim merupakan faktor yang amat penting dalam proses pembentukan

tanah. Suhu dan curah hujan sangat berpenagruh terahap intensitas reaksi kimia dan

fisika dalam tanah. Suhu dan curah hujan tinggi menyebabkan proses pelapukan

dan pencucian berjalan cepat.

2.Organisme

Akumulasi abhan organik, siklus unsur hara, dan pembentukan setruktur

tanah yang stabil sanat dipengaruhi oleh kegiatan organisme dalam tanah. Vegetasi

yang tumbuh ditanah juga merupakan faktor penghalang terjadinya erosi.

Kandungan unsur-unsur kimia dalam tanaman juga berpengaruh pada sifat-sifat

tanah. Unsur N dapat diikat ke dalam tanah dari udara oleh bakteri penambat N,

baik yang simbiosis maupun yang non simbiosis. Tanaman berdaun sedikit, misal

cemara, pinus menyebabkan tanah bereaksi masam, sebaliknya tanaman berdaun

lebat seperti jati menyebabkan tanah bereaksi basa, karena seresah tanaman jati

banyak mengandung basa-basa. Tanah di bawah pohon pinus biasanya lebih

masam daripada tanah di bawah pohon jati. Pencucian basa-basa lebih intensif

pada tanah di bawah pohon pinus.

3.Batuan induk

Sifat-sifat bahan induk masih terlihat, bahkan pada tanah daerah humid yang

telah mengalami pelapukan sangat lanjut. Susunan kimia dan mineral tanah tidk

hanya mempengaruhi intensitas tingkat pelapukan, tetapi kadang-kadang

menentukan jenis vegetasi alami yang tumbuh diatasnya.

Batu-batuan dimana bahan induk taanh berasal dibedakan menjadi:

a. Batuan beku terbentuk karena magma yang membeku.

Batuan beku atas (batuan volkanik): magma membeku di

permukaan bumi. Batuan beku gang (magma membeku di antara

sarang magma dan permukaan bumi). Batuan beku dalam magma

Page 12: Tugas Dastan

membeku di dalam bumi. Batuan beku dibedakan menjadi masam,

intermedier, dan alkalis berdasarkan kandungan SiO2.

b.Batuan Sedimen

*Batuan endapan tua

Berupa endapan laut yang telah diendapkan berjuta-juta tahun yang

lalu hingga telah membentuk batuan yang keras, contoh:

Batu gamping, banyak mengandung karang laut sebagian besar

terdiri dari CaCO3; CaMg(CO3)2

Batu pasir banyak menagndung SiO2

Batu liat ada yang bersifat masam ada yang alkalis. Kadar liat

tinggi.

*Bahan endapan baru, belum menjadi batu

- diendapkan oleh air, dataran banjir

- diendapkan oleh angin, misal: pasir pantai

c. Batuan Metamorfosa (Malihan)

Berasal dari batuan beku atau sedimen yang karena tekanan dan

suhu sangat tinggi berubah menjadi jenis batuan lain. Batuan

metamorfosa umumnya bertekstur lembar (foliated texture) akibat

rekristalisasi dari beberapa mineral dan orientasi mineral menjadi

paralel sehingga terbentuk lembar-lembar. Batuan metamorfosa

dengan lembar-lembar halus disebut schist (misalnya mika schist)

sedang yang dengan lembar-lembar kasar disebut gneis (misalnya

granit gneis).

d. Bahan Induk Organik

Di daerah hutan rawa yang selalu tergenang air, proses

penghancuran bahan organik berjalan lebih lambat daripada proses

penimbunan, maka terjadilah akumulasi bahan organik. Dengan

demikian maka terbentuklah tanah-tanah organik atau tanah gambut

(Histosol). Di lain pihak ditemukan tanah-tanah yang berasal dari

bahan induk batuan endapan laut yang amat tua misalnya batuan liat

Page 13: Tugas Dastan

(diendapkan pada zaman tertier), sehingga banyak ditemukan pula

tanah-tanah kurus dan masam di daerah tersebut.

e. Topografi (Relief)

Relief adalah perbedaan tinggi atau bentuk wilayah suatu

daerah termasuk di dalamnya perbedaan kecuraman dan bentuk

lereng. Relief mempengaruhi proses pembentukan tanah dengan

cara: (1) mempengaruhi jumlah air hujan yang meresap atau

ditahan masa tanah, (2) mempengaruhi dalamnya air tanah, (3)

mempengaruhi besarnya erosi, dan (4) mengarahkan gerakan air

berikut bahan-bahan yang terlarut di dalamnya.

Sifat-sifat yang umumnya berhubungan dengan relief

adalah tebal solum, tebal kandungan air tanah (relative wetness),

warna tanah, tingkat perkembangan horison, reaksi tanah (pH),

kejenuhan basa, kandungan garam mudah larut dan lain-lain.

f. Waktu

Tanah merupakan benda alam yang terus-menerus berubah

sehingga akibat pelapukan dan pencucian yang terus-menerus

maka tanah-tanah yang semakun tua juga semakin kurus. Mineral

yang banyak mengandung unsur haratelah habis mengalami

pelapukan sehingga tinggal mineral yang sukar lapuk. Profil tanah

juga semakin berkembang dengan meningkatnya umur.

Tanah muda: pada tingkat ini preoses pembentukan tanah

terutama berupada proses pelapukan bahan organik dan bahan

mineral, pencampuran bahan organik dan bahan mineral di

permukaan tanah dan pembentukan struktur tanah karena pengaruh

bahan organik tersebut. Hasilnya adalah pembentukan horison A

dan C yang sifatnya masih didominasi oleh sifat-sifat bahan

induknya. Termasuk tanah muda adalah jenis tanah Entisol

(Aluvial, Regosol).

Tanah dewasa: dengan proses yang lebih lanjut maka

tanah-tanah muda dapat berubah menjadi tanah dewasa, yaitu

Page 14: Tugas Dastan

dengan proses pembentukan horison B. Horison B yang terbentuk

adalah horison B yang masih muda (Bw) sebagai hasil dari proses

alterasi bahan induk (terbentuk struktur tanah, warna lebih merah

dari bahan induk) atau ada penambahan bahan-bahan tertentu (liat,

dan lain-lain) dalam jumlah sedikit dari lapisan atas. Jenis tanah

yang termasuk dalam tingkat ini antara lain Inceptisol (Latosol

Coklat, dan lain-lain), Andisol, Verisol, Mollisol dan sebaginya.

Tanah tua: dengan meningkatnya umur maka proses

pembentukan tanah berjalan lebih lanjut, sehingga terjadi

perubahan-perubahan yang lebih nyata pada horison A dan B dan

terbentuklah horison-horison A, E, EB, BE, Bt, (Bs), (Bo), BC, dan

laain-lain. Di samping itu pelapukan mineral dan pencucian basa-

basa makin mengingkat sehingga tinggal mineral-mineral yang

sukar lapuk di dalam tanah dan tanah menjadi kurus dan masam.

Jenis tanah tua tersebut antara lain adalah tanah Ultisol (Podsohik

Merah Kuning) dan Oxisol (Laterit).

Page 15: Tugas Dastan

5.Proses pembentukan tanah

a. Profil dan solum tanah

Horison O: horison organik yang terbentuk di atas lapisan tanah mineral.

Horison A: horison di permukaan tanah yang terdiri dari campuran bahan

organik dan bahan mineral. Merupakan horison eluviasi yaitu horison

yang mengalami pencucian (leaching)

Horison B: horison iluviasi (penimbunan) dari bahan-bahan yang tercuci

di atasnya (liat, Fe, Al, bahan organik).

Horison C: bahan induk, sedikit mengalami pelapukan

Horison R: batuan keras yang belum melapuk

b. Pedon Dan Polipedon

Umumnya tanah mempunyai perbedaan sifat profil tanah, misal: jenis

dan susunan horison, kedalaman solum, kandungan bahan organik dan liat,

dsb.

Perbedaan tersebut dapat terjadi pada tempat yang berdekatan. Oleh

karena itu untuk mempelajari sifat-sifat tanah perlu dibatasi pada satuan

yang disebut dengan PEDON

Pedon:

Satuan individu terkecil dalam tiga dimensi yang masih dapat disebut

tanah. Pedon berukuran antara 1 sampai 10 m2 sehingga cukup luas untuk

mempelajari sifat-sifat dan susunan horison tanah yang ada

POLIPEDON:

Kumpulan dari pedon yang menunjukkan sifat-sifat yang sama.

Polipedon digunakan sebagai dasar dalam pengelompokan tanah

dengan sifat-sifat yang sama

c. Pelapukan Batuan Dan Mineral

1. Secara Fisik

Sering juga disebut alterasi yakni proses pemecahan dan pelembutan

batuan tanpa mengalami perubahan susunan kimia dan tak ada

pembentukan mineral baru. Hasil pelapukan ini merupakan pecahan

batuan dan mineral dengan susunan kimia yang sama dengan batuan

Page 16: Tugas Dastan

aslinya. Pelapukan fisik berlangsung dengan cepat terutama pada daerah

yang beriklim dingin dan daerah yang beriklim kering dan panas.

2. Secara Biologi-Mekanik

Akar tanaman yang masuk ke dalam batuan dapat menghancurkan

batuan.

3. Secara Kimia

a. Hidrasi dan dehidrasi

CaSO4 + 2 H2O à CaSO4.2H2O (hidrasi)

CaSO4.2H2O à CaSO4 + 2H2O (dehidrasi)

b. Oksidasi dan Reduksi

Fe2+ à Fe3+ + e

Fe3+ + e à Fe2+

c. Hidrolisis

K Al Si3O8 + H+ à H Al Si3O8 + K+

(feldspar)

d. Pelarutan

CaCO3 + 2H+ à H2CO3 + Ca2+

d. Pembentukan Profil Tanah

1. Eluviasi: pemindahan bahan-bahan tanah dari satu horison ke horison

lain

2. Iluviasi: penimbunan bahan-bahan tanah dalam suatu horison

3. Leaching: Pencucian basa-basa dari tanah

4. Enrichment: Penambahan basa-basa dari tempat lain

5. Dekalsifikasi: pemindahan CaCO3 dari tanah atau suatu horison tanah

6. Kalsifikasi: penimbunan CaCO3 dalam suatu horison tanah

Page 17: Tugas Dastan

7. Desalinisasi: pemindahan garam-garam mudah larut dari tanah atau

suatu horison tanah

8. Salinisasi: Penimbunan garam-garam mudah larut dalam suatu horison

tanah

9. Dealkalinisasi: Pencucian ion-ion Na dari tanah atau horison tanah

10. Alkalinisasi: akumulasi ion-ion Na dalam suatu horison tanah

11. Lessivage: pencucian (pemindahan) liat dari suatu horison ke horison

lain dalam bentuk suspensi secara mekanik. Terjadi pada tanah Ultisol atau

Alfisol

12. Pedoturbasi: pencampuran secara fisik atau biologik beberapa horison

tanah, sehingga horison-horison tanah yang telah terbentuk menjadi

hilang. Terjadi pada tanah Vertisol

13. Podsolisasi: Pemindahan Al dan Fe dan atau bahan organik dari suatu

horison ke horison lain secara kimia (pada tanah Spodosol). Silika tidak

ikut tercuci, sehingga konsentrasi silika pada horison tercuci meningkat

secara relatif.

14. Desilikasi: Pemindahan silika secara kimia keluar dari solum tanah,

sehingga konsentrasi Fe dan Al meningkat (pada tanah Oxisol)

15. Melanisasi: Pembentukan warna hitam pada tanah karena pencampuran

bahan organik dengan bahan mineral (pada tanah Mollisol)

16. Leusinisasi:

Pembentukan horison pucat karena pencucian bahan organik

17. Braunifikasi, rubifikasi dan feruginasi

Pelepasan besi dari mineral primer dan dispersi partikel-partikel besi

oksida yang makin meningkat.

Braunifikasi à tanah berwarna coklat

Rubifikasi à tanah berwarna coklat kemerahan

Feruginasi à tanah berwarna merah

18. Gleisasi:

Reduksi besi karena keadaan anaerob, sehingga terbentuk warna

kebiruan atau kelabu kehijauan.

Page 18: Tugas Dastan

19. Littering:

Akumulasi bahan organik setebal < dari 30 cm di permukaan tanah

mineral.

20. Humifikasi:

Perubahan bahan organik kasar menjadi humus.

Dari beberapa proses di atas, dapat dikelompokkan menjadi 4 yaitu:

1. Penambahan bahan-bahan dari tempat lain ke tanah

2. Kehilangan bahan-bahan yang ada di tanah

3. Perubahan bentuk (transformation), misal:

perubahan bahan organik à humus

penghancuran pasir à debu

4. Pemindahan dalam solum, misal:

pemindahan liat, bahan organik, Fe dan Al dari lapisan atas ke lapisan

bawah.