tugas dekomposisi

2
Nama : Rizky Ardias Darmawan (2012) Nim : 21030112140170 DEKOMPOSISI ANAEROB Penguraian materi organik secara anaerob merupakan proses biologi yang rumit. Dekomposisi anaerobik merupakan proses penguraian senyawa organik oleh mikroorganisme tanpa kehadiran oksigen. Senyawa organik menjadi sumber makanan bagi mikroorganisme, yang kemudian dikonversi menjadi materi teroksidasi, sel baru, energi dan gas-gas sebagai produk akhir seperti metan dan karbondioksida. Proses dekomposisi materi organik terdiri dari tiga tahap, yaitu: hidrolisis, fermentasi (asidogenesis) dan metanogenesis (Metcalf and Eddy, 2003). 1. Hidrolisis Pada tahap hidrolisis senyawa organik kompleks tidak terlarut dengan berat molekul tinggi akan dihidrolisa menjadi senyawa organik lebih sederhana dengan melibatkan enzim ekstraseluler. 2. Fermentasi (Asidogenesis) Pada tahap fermentasi atau juga disebut asidogenesis, asam amino, gula, asam lemak diuraikan lebih lanjut. Produk utama fermentasi adalah asetat, hidrogen karbondioksida, propionat dan butirat. Propionat dan butirat di fermentasi lebih lanjut menjadi hidrogen, karbondioksida dan asetat. Sehingga produk akhir fermentasi adalah hidrogen, karbondioksida dan asetat yang merupakan prekursor pembentukan metan (metanogenesis). pH optimum bagi bakteriasidogenesis adalah 5,2 – 6,5 dengan laju pertumbuhan spesifik 2 hari (Solera, 2002). Bakteri pembentuk asam (asidogen) diantaranya Clostridiums pp, Lactobacillus, Actinomyces,Staphylococcus dan Escherichi coli (Metcalf and Eddy, 2003).

Upload: ardiasrizky

Post on 17-Nov-2015

8 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

tugas dekomposisi

TRANSCRIPT

Nama: Rizky Ardias Darmawan (2012)Nim: 21030112140170

DEKOMPOSISI ANAEROB

Penguraian materi organik secara anaerob merupakan proses biologi yang rumit. Dekomposisi anaerobik merupakan proses penguraian senyawa organik oleh mikroorganisme tanpa kehadiran oksigen. Senyawa organik menjadi sumber makanan bagi mikroorganisme, yang kemudian dikonversi menjadi materi teroksidasi, sel baru, energi dan gas-gas sebagai produk akhir seperti metan dan karbondioksida. Proses dekomposisi materi organik terdiri dari tiga tahap, yaitu:hidrolisis, fermentasi (asidogenesis) danmetanogenesis(Metcalf and Eddy, 2003).1. HidrolisisPada tahap hidrolisis senyawa organik kompleks tidak terlarut dengan berat molekul tinggi akan dihidrolisa menjadi senyawa organik lebih sederhana dengan melibatkan enzim ekstraseluler.2. Fermentasi (Asidogenesis)Pada tahap fermentasi atau juga disebutasidogenesis, asam amino, gula, asam lemak diuraikan lebih lanjut. Produk utama fermentasi adalah asetat, hidrogen karbondioksida, propionat dan butirat. Propionat dan butirat di fermentasi lebih lanjut menjadi hidrogen, karbondioksida dan asetat. Sehingga produk akhir fermentasi adalah hidrogen, karbondioksida dan asetat yang merupakan prekursor pembentukan metan (metanogenesis). pH optimum bagi bakteriasidogenesisadalah 5,2 6,5 dengan laju pertumbuhan spesifik 2 hari (Solera, 2002). Bakteri pembentuk asam (asidogen) diantaranyaClostridiums pp,Lactobacillus,Actinomyces,StaphylococcusdanEscherichi coli(Metcalf and Eddy, 2003).3. MetanogenesisProses pada tahapmetanogenesis, dilaksanakan oleh mikroorganisme kelompokmetanogen, yang terbagi dalam dua kelompok. Kelompokaceticlastic methanogensmengubah asetat menjadi metan dan karbondioksida. Sedangkan kelompok kedua,hydrogen-utilizing methanogens menggunakan hidrogen sebagai elektron donor dan karbondioksida sebagai elektron aseptor untuk menghasilkan metan. Pertumbuhan bakterimetanogenesissangat lambat, dibutuhkan 3,6 hari untuk menghasilkan dua kali lipat. pH optimum yang diperlukan 6 7 (Solera, 2002). Sedangkan bakteri pembentuk metan diantaranya adalah Methanobacterium, Methanobacillus, Methanococcus, Methanosarchina (Metcalf and Eddy, 2003).Beberapa faktor lingkungan mempengaruhi proses dekomposisi anaerobik. Proses anaerobik sensitif terhadap pH dan substansi inhibitor. Temperatur 25 350C umumnya mampu mendukung laju reaksi biologi secara optimal dan menghasilkan pengolahan yang lebih stabil. Substansi inhibitor proses anaerobik diantaranya NH3, H2S serta senyawa organik dan anorganik lainnya (Metcalf and Eddy, 2003).

RefrensiMetcalf and Eddy Inc., 2003.Wastewater Engineering, Treatment, Disposal andReuse. 4thEdition, McGraw Hill Inc., New York, USASolera. R. Romero. L.I. and Sales. D., 2002.Evolution of Biomass in a Two-Phase Anaerobic Treatment Process During Start Up. Chem. Biochem.Eng