tugas dr.khusnul
DESCRIPTION
leuTRANSCRIPT
LEUKEMIA
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
IDK 4 patofisiologi Pengampu dr. Khusnul
Disusun oleh:
Reni Nur H. (1011020062)
Dwi Suryani (1011020077)
Nanda Prima R. F. (1011020078)
Nurul Fatah (1011020083)
Afni Dwi W. (1011020093)
PROGAM STUDI KEPERAWATAN S1
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2011
KATA PENGANTAR
Puju syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya serta
hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
referat dengan judul”Leukimia”pada tanggal 18 Mei 2011. Laporan referat Leukemia
ini disusun dengan beberapa tujuan yaitu terdiri atas tujuan umum dan tujuan khusus.
Adapun umum dari penulisan referat ini adalah untuk melaporkan dokumentasi
asuhan keperawatan pada pasien denagn Leukimia secara komperehensif, dengan
pendekatan proses keperawatan. Adapun tujuan khusus asuhan keperawatan denagn
Leukemia adalah untuk melakukan pengkajian pada pasien dengan Leukemia,
melakukan analisa data hasil pengkajian dan menetapkan diagnosa keperawatan pada
pasien dengan Leukemia, Menetapkan rencana tindakan keperawatan pada pasien
dengan Leukimia, melakukan implementasi keperawatan keperawatan pada pasien
dengan Leukemia, membuat evaluasi terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan yang
telah dilakukan pada pasien dengan Leukima.
Laporan refeart ini tersusun atas kerjasama beberapa pihak untuk itu pada
kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terima kasih yang terhingga kepada:
Dr.Khusnul selaku dosen pengampu mata kuliah patofiologi.
Staff perpustakaan program studi S1 keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang telah menyediakan buku
sumber atau literatur demi kelancaran pembuatan laporan tugas referat
Diabetus Mellitus.
Ibu, Bapak yang telah memberi doa, cinta, kasih sayang dan air mata,
dukungan, bimbingan kepada penyusun sehingga penyusun dapat
menyelesaikan tugas laporan referat Diabetus Millitus dengan baik.
Teman-teman seperjuangan Program Studi Keperawatan S1 Angkatan 2010
Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang telah berjuang bersama-sama
dalam menuntut ilmu.
Semoga segala bantuan, bimbingan yang telah diberikan oleh semua pihak
dapat diterima oleh Allah SWT sebagai amal ibadah. Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan laporan referat Leukemia masih banyak kekurangannya dan masih jauh dari
sempurna, akhir kata penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala
kekurangan yang ada di dalam penulisan laporan akhir ini. Dan penulis berharap
semoga laporan referat tentag Diabetus Mellitus ini dapat bermanfaat bagi semua piha
yang memerlukan.
Purwokerto,18 Mei 2011
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
Data Epidemologi Diabetus Mellitus....................................................................1
Definisi..................................................................................................................1
Klasifikasi..............................................................................................................2
Etiologi..................................................................................................................3
Komplikasi Diabetus Mellitus...............................................................................4
BAB II ISI........................................................................................................................10
Tanda dan Gejala Diabetus Mellitus.....................................................................10
Patofisiologi..........................................................................................................13
Patogenesis............................................................................................................15
Pemeriksaan Penunjang.........................................................................................15
Penegakkan Diagnosis...........................................................................................16
Rencana Asuhan Keperawatan Diabetus Mellitus................................................17
Penatalaksanaan....................................................................................................31
Prognosis...............................................................................................................36
Komplikasi DM.....................................................................................................37
BAB III PEMBAHASAN................................................................................................40
Penjelasan tentang teori baru tenteng asuhan keperawatan Diabetus Mellitus.................40
BAB IV PENUTUP.........................................................................................................43
Kesimpulan............................................................................................................43
Saran......................................................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Permasalahan
BAB II
ISI
1. Definisi Leukemia
A. PENGERTIAN / BATASAN
Leukemia adalah proliferasi sel patologis dari sel pembuat darah uang bersifat
sistemik ( IKA, FKUI, 1991 )
Leukemia adalah penyakit keganasan dari bone marrow dan sistem limfatik
( Wong 1995 )
Leukimia atau kanker darah adalah keganasan pada organ pembuat sel darah,
berupa proliferasi patologis sel hemapoetik muda yang ditandai oleh adanya
kegagalan sum-sum tulang dalam membentuk sel darah normal dan disertai
infiltrasi ke organ-organ lain.
Kata leukimia berarti “darah putih”, karena pada penderita ditemukan banyak sel
darah putih sebelum diberi terapi. Sel darah putih yang tampak banyak merupakan
sel yang muda, misalnya promielosit. Jumlah yang semakin meninggi ini dapat
mengganggu fungsi normal dari sel lainnya.
B. KLASIFIKASI
Berdasarkan morfologi , dibagi dalam 3 golongan besar sesuai dengan sistem
hemopoetik sumsum tulang, yaitu :
1. leukemia sistem eritropoetik ; miolisis eritemika atau penyakit di Guglielmo
2. leukemia sistem granulotik ; leukemia granulositik atau myelositik
3. leukemia sistem trombopoetik ; leukemia megakariositik
4. leukemia sistem limfopoetik ; leukemia limfositik
5. leikemia RES ; leukemia monositik , leukemia plasmositik ( penyakit kohler )
Mungkin juga ditemukan proliferasi campuran seperti eritroleukemia yang merupakan
leukemia sistem granulopoetik dan eritropoetik.
Berdasarkan perjalanan penyakit dikenal leokemia akut dan menahun yang didasarkan
pada level kematangan sel dan berhubungan dengan perjalanan penyakit.
Pada anak – anak diketahui 2 bentuk umum yaitu :
Acut Limfoid Leukemia ( ALL )
Disebut juga akut limphatik , limphositik , limphoblastik dan limphoblastoid
leukemia. Kadang dikenal juga dengan sel batang atau cell blast leukaemia. Leukimia
akut merupakan suatu penyakit yang serius, berkembang denagn cepat dan apabila
tidak di terapi dapat menyebabkan kematian dalam waktu beberapa minggu atau
bulan. Leuimia akut dapat mempengaruhi jalur pengembangan sel limfoid ( leukimia
limfoblastik akut atau acute lymphoblastic leukaemia [ALL] ) atau jalur
perkembangan sel mieloid ( leukimia mieloid akut atau acute myeloid leukaemia
[AML] ).
Acut Myelogenus Leukemia ( AML )
CML memiliki insidensi 1/100000 setiap tahunnya dan paling sering terjadi pada usia
pertengahan. Anak-anak jarang terkena. Pemaparan tehadap radiasi pengion dan
Benzena disebut sebagai agen kausatif, walaupun hanya sedikit pasien yang diketehui
terpapar terbadap agen tersebut.
2. Etiologi
Akibat kegagalan / kerusakan sumsum tulang
Anemia , pucat , mudah lelah , kadang sesak nafas , leukopenia , infeksi
lokal/umum dengan gejala panas dan penurunan keadaan umum.
Trombositopenia : perdarahan kulit , mukosa dan tempat lain
Akibat infiltrasi ke organ lain
Nyeri tulang , pembesaran kelenjar getah bening superficial ,
hepatosplenomegali , gejala lain seperti kejang dan koma.
Seperti semua sel-sel darah, sel-sel leukemia mengalir ke seluruh tubuh.
Tergantung pada jumlah sel-sel yang abnormal dan tempat sel-sel ini
terkumpul, pasien leukemia mempunyai sejumlah gejala umum antara lain:
Demam atau keringat malam
Infeksi yang sering terjadi
Merasa lemah atau letih
Sakit kepala
Mudah berdarah dan lebam (gusi berdarah, bercak keunguan di kulit, atau
bintikbintik merah kecil di bawah kulit)
Nyeri di tulang atau persendian
Pembengkakan atau rasa tidak nyaman di perut (akibat pembesaran limpa)
Pembengkakan, terutama di leher atau ketiak
Kehilangan berat bada
3. Faktor Risiko
4. Patofosiologi Leukemia
Patofisiologi leukimia kronik
CLL merpakan penyakit keganasan limfosit B yang penyebabnya tidak
diketahui. Sel-selnya tampak matur, namun secara fungsional ternyata
imfatur.
CML adalah kelaina klonal yang berasal dari sel indupluripoten. Selnya
mengandung kromosom Philadelphia.
5. Gejala Klinik Leukemia
6. Diagnosis Leukemia
1. resiko infeksi berhubungan dengan penyakit dan imunosupresan
rasional ; biasanya jumlah sel darah putih yang berproliferasi di tubuh selama proses
leukemia tidak memberikan perlawanan terhadap infeksi dan pada waktu yang sama
penurunan yang drastis dari komponen darah normal.
2. resiko injury ( perdarahan ) berhubungan dengan perubahan koagulasi
rasional ; platelet terdesak oleh proliferasi sel darah putih sehingga anak beresiko
untuk terjadi perdarahan.
3. perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan denga kakeksia
rasional : anak dengan leukemia mugkin berkembang ke kakeksia , keadaan umum
dan malnutrisi dari penyakit keganasan disebabkan peningkatan metabolisme ,
anorexia dan perubahan persepsi rasa. Penatalaksanaan dan pengobatan dapat menjadi
efektif bila anak berada dalam status nutrisi yang baik.
4. inefektif koping individu / keluarga berhubungan dengan diagnosis , perubahan
gambaran diri , dan fungsi peran , hospitalisasi , pengobatan dan ketakutan akan
kematian
5. defisit knowledge tentang diagnosa , pengobatan dan perawatan lanjutan
7. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Hasil pemeriksaan laboratorium mungkin didapatkan :
Hb dan jumlah eritrosit menurun
Jumlah leukosit dapat meningkat , menetap dan menurun
Jumlah trombosit menurun bahkan sangat sedikit
Hapusan darah : normokrom , normositer , hampair selalu ditemui blastosit
abnormal
Dapat juga dilakukan pemeriksaan eritogenetik yang dapat dilhat dari kelainan
Kelainan jumlah kromosom seperti diploid , haploid dan hiperploid
Kariotip yang pseudodiploid pada kasus dengan kromosom yang diploid
Bertambahnya atau hilangnya bagian kromosom ( partial defletion )
Terdapatnya masker kromosom yaitu elemen yang secara morfologis merupakan
kromosom normal , dari bentuk yang sangat besar sampai bentuk yang sangat
kecil
8. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan pada klien dengan leukemia , didasarkan pada perbaikan keadaan
umum
Anemia : tranfusi sel darah merah sehat ( PRC ) 10 ml / KgBB dosis sampai Hb
12 gr / dl
Infeksi sekunder : antibiotik spektrum luas / dosis tinggi
Perbaikan status gizi
Pemilihan obat ditujukan terhadap pencegahan kambuh dan mendapatkan masa remisi
yang lebih panjang , dengan menggunakan prinsip :
1. induksi
2. terapi profilaksis SSP
3. maintenance dan intensifikasi ( penyembuhan )
4. Reinduksi setelah kambuh
5. Bone Marrow Transplantation / transplantasi sumsum tulang
9. PROGNOSIS
Mayoritas anak dengan leukemia baru yang menerima multiagen efektif kemoterapi
akan bertahan hidup. Hal ini bergantung dari hitungan sel darah putih awal dan umur
pasien saat diagnosis , menurut tipe histologi dan penyakit , serta jenis kelamin anak
Faktor prognosa yang mendukung ALL
Faktor Kriteria
Hitung leukosit
Umur
Sub tipe imunologik
Mrfologi FAB
Sitogenik
Sex
Ras
Leukemia sel burden
100.000 / mm3
2 tahun dan < 10 tahun
CALLA , sebelum sel
L1
Hiperdiploid ( + 50 kromosom , DNA index
L 16 ); tidak ada translokasi
Perempuan
Putih
Minimal
Pertimbangan keperawatan
Pelayanan keperawatan anak dengan leukemia berhubungan langsung dengan
penatalaksanaan terapi. Komplikasi sekunder yangmemaksa perawatan fisik
pendukung disebabkan oleh myelosupresi , keracunan obat dan infiltrasi leukemia.
Intervensi supuratif merupakan fokus untuk anak dengan leukemia dan keluarganya ;
menyiapkan keluarga untuk diagnostik dan prosedur terapi
support emosi yang terus menerus
10. Terapi Leukemia
I. PENGKAJIAN
1. Riwayat penyakit
Perjalanan penyakit ( lama , karakteristik ) , pengobatan sebelumnya , infeksi
belum lama ini , penyakit waktu kecil , riwayat imunisasi
2. pemeriksaan fisik
- tanda anemia ( pucat , kelelahan , tachipnea , dyspnea )
- leukopenia ( panas , infeksi )
- trombositopenia ( ptechie , purpura , memar , perdarahan mukosa membran )
- invasi ekstemedula ( limfadenopati , hepatomegali , splenomegali )
- pembesaran testis
- ginjal ( hematuria ,hipertensi , gagal ginjal )
- gastrointestinal ( ulserasi mulut , monilia mulut , hiperthropi gusi , inflamasi
perirektal )
- keterlibatan tulang dan sendi
- keterlibatan sistem respirasi
- nyeri
3. Psikososial
Tingkat perkembangan , mekanisme koping , kebiasaan ( kenyamanan anak ,
rutinitas , makan /tidur ) , kemampuan untuk menerimainformasi diagnosa.
4. Pengetahuan klien dan keluarga
Pengalaman belum lama ini dengan kanker / leukemia / kemoterapi / kematian ,
komponen darah dan fumgsinya , tranfusi , tingkat pengetahuan , ketidaksiapan
dan ketidakmampuanuntuk belajar
5. Perawatan
Tujuan perawatan jangka pangka panjang
Anaka akan patuh dalam penatalaksanaan pengobatan , ketidaknyamanan ,
pembatasan gerak , penyelesaian tugas perkembangan.
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. resiko infeksi berhubungan dengan penyakit dan imunosupresan
rasional ; biasanya jumlah sel darah putih yang berproliferasi di tubuh selama proses
leukemia tidak memberikan perlawanan terhadap infeksi dan pada waktu yang sama
penurunan yang drastis dari komponen darah normal.
Penatalaksanaan kemoterapi dan radiasi selanjutnya mengurangi kemampuan
bone marrow untuk memproduksi komponen darah yang di butuhkan.
Tujuan ;
Anak terhindar dari infeksi , anak dan orang tua dapat melakuakn tindakan mencegah
infeksi
Intervensi:
a. monitor jumlah sel darah putih , penurunan sebagai indikasi terbesar resiko infeksi
b. isolasi anak dari orang dengan penyakit infeksi
c. pertahankan kebersihan dari yang baik , pastikan anak mencuci tangan setelah
BAB/ BAK
d. monitor TTV dan tanda infeksi , sedikitnya tiap 4 jam sekali
e. hindarkan pengukuran suhu per rektal , pemberian suppositoria atau huknah ,
kerusakan mukosa menignkatkan pertumbuhan bakteri
Kriteria evaluasi :
- Anak dan keluarga dapat mengambil tindakan untuk mencegah infeksi
- TTV anak dalam batas normal
- Anak bebas dari infeksi jalan nafas
2. resiko injury ( perdarahan ) berhubungan dengan perubahan koagulasi
rasional ; platelet terdesak oleh proliferasi sel darah putih sehingga anak beresiko
untuk terjadi perdarahan.
Tujuan ;
Anak termonitor adanya tanda perdarahan , dilindungi dari perdarahan :
Intervensi :
a. observasi kulit dan membran mukosa tiap hari untuk mengetahui tanda perdarahan
b. laporkan jika ada tanda dan gejala perdarahan ) penurunan tekanan darah ,
tachicardia , pucat , berkeringat , peningkatan cemas )
c. periksa urine dan gumpalan darah yang nyata dari perdarahan , tes darah , urine
dan adanya gumpalan. Hindarkan periksaan suhu dan pengobatan perrektal
d. gunakan jarum ukuran kecil untuk penyuntikan
e. gunakan siakt gigi lembut untuk mencegah perdarahan gusi
f. monitor gejala CNS ( sakit kepala pandangan kabur ) akibat dari perdarahan
intrakranial
g. hindarkan anak dari permainan/ benda tajam
h. berikan bantal di sisi tempat tidur untukmenghidari trauma
Kriteria evaluasi :
- Anak terhindar dari memar , ptechie dan perdarahan
- TTV dalam batas normal
- Terhindar dari pucat berkeringat dan peningkatan cemas
- Anak dapat beraktifitasdna bermain dengan aman dan tenang
3. perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan denga kakeksia
rasional : anak dengan leukemia mugkin berkembang ke kakeksia , keadaan umum
dan malnutrisi dari penyakit keganasan disebabkan peningkatan metabolisme ,
anorexia dan perubahan persepsi rasa. Penatalaksanaan dan pengobatan dapat menjadi
efektif bila anak berada dalam status nutrisi yang baik.
Tujuan ;
Anak akan adekuat dalam pemasukan makanan dan minuman untuk memelihara dan
mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang normal.
Intervensi
a. timbang BB tiap minggu
b. masukkan makanan kesukaan dalam menu , libatkan aanak dan ortu dalam seleksi
makanan , buat kesempatan waktu makan spesial untuk anak , sediakan makana
dan minuman yang penuh warna untuk merangsang nafsu makanan anak
c. buat makan pagi yang memungkinkan pemasukan tinggi kalori
d. tawarkan porsi kecil interval sering , hindarkan makanan iritasi mukosa
memnbran
e. konsultasidengan dokter dan ahli gizi tentang spesfikasi kebutuhan nutrisi anak ,
diskusikan halini dengan anak dan orang tua
f. ajarkan / perkuat prinsip dasar nutrisional ( golongan makanan , kebiasaan diet ,
kebutuhan kaloori )
g. lengkapi denga suplemen protein diantara makanan
h. hindarkan makanan yang tidak disukai karena perubahan persepsi rasa
i. buat tabel intake dan output
j. buat jadwal makan disekitar kemoterapi , lakukan oral higiene terlebih dahulu
sebelum makan , kontrol muntah dengan anti emetik
k. pertimbangkan pemberian nutrisi perparenteral jika peroral tidak memenuhi
Kriteria evaluasi ;
- Warna kulit dan turgor baik
- Menunjukkan BB dan pertumbuhan yang normal pada usianya
- Output urine normal dengan BJ < 1,020
4. berduka berhubungan dengan aktual / potensial kehilangan
rasional : kanker adalah penyakit yang banyak perubahan dan ketakutan baik takut
akan akan kematian ataupun takut akan efek pengobatan.
Tujuan ;
Anak / keluarga akan mengekspresikan perasannya atau ketakutan akan proses
penyakit dan kemugnkinan kematian. Anak akan beradaptasi dengan perubahan
gambaran diri , efek samping dari pengobatan.
Intervensi ;
a. tentukan tingkat dan respon berduka anak / keluarga , dukung dan beri semangat
respon adaptif , bantu merubah respon maladaptif
b. dukung pengkajian yang realistik dari kondisi anak
c. bantu anak mempertahankan gambaran diri yang positif
d. dukung kebutuhan anak dalam penyesuaian diri untuk berubah
e. anjurkan orangtua memberikan waktu perawatan lebih banyak
f. jelaskan tentang manfaat pengobatan dan efek sampingnya
g. beri kesempatan anak untuk mengekspresikan perasaannya
h. anjurkan anak bermain ,menggambar untuk mengatasi ketakutan
i. terangkan tentang semua pengobatan anak sesuai dengan tingkat usia , anjurkan
anak bertanya tentang pengobatan
j. terangkan maksud dukungan kelompok , hubungi sumber komunitas yang ada.
Kriteria evaluasi ;
- Dapat beradaptasi dengan perubahan dalam tubuh
- Mengembangkan koping mekanisme yang adaptif
- Mengekspresikan ketakutandan perhatian dengan staf dan orang tua.
5. defisit knowledge tentang diagnosa , pengobatan dan perawatan
lanjutan
rasional : leukemia adalah penyakit yang sangat kompleksdengan banyaknya
pengobatan dan efek sampingnya dimana orangtua harus tahu dalam mematuhi
perintah dan dapat memberitahu dokter jika ada masalah.
Tujuan :
Anak / orangtua akan tahu tentang proses penyakit , penatalaksanaan , pengobatan
dan efeksamping pengobatan.
Interensi :
a. rencanakan pertemuan pendek denga anak dan orangtua
b. beri penjelasan secara verbal / tertulis tentang infeksi , perdarahan , diet dan
kemoterapi
c. ajarkan tindakan untuk mencegah infeksi
d. ajarkan anak / orangtua untuk bagaimana menghindari injury
e. ulangi penjelasan tentang tindakan , dosis obat dan pengaturan jadwal
f. tunjukkan / jelaskan perawatan dirumah yang dibutuhkan.
Kriteria evaluasi:
- Menguraikan hal yang dapat mempengaruhi infeksi , mencatat tanda dan
gejala infeksi.
- Mencatat hal untuk mencegah injury
- Mengetahui tanda infeksi dan memberitahukannya pada dokter / petugas
kesehatan
- Mengikuti aturan diet
- Mendaftar pengobatan, waktu , dosis dan efek samping yang mungkin
BAB III
PENUTUP
1. Simpulan
A.Kesimpulan
Penulisan asuhan keperawatan pada penderita Leukemia didalam asuhan keperawatan
mengacu pada lima proses tahapan yaitu: pengkajian, diagnosa keperawatan,
implementasi, intervensi, dan evaluasi. Sebelum melakukan pengkajian pada pasien
kita harus memilih model pengkajiannya, model pengkajian yang baik saat ini adalah
meliputi 13 divisi yaitu:
Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Pola sensori dan kognitif
Pola persepsi dan konsep diri
Nutrisi dan Metabolik
Pola eliminasi
Pola Tidur dan Istirahat
Pola Aktivitas dan Latihan
Pemeriksaan Fisik
Data Pengunjung Lain
Pola Seksual dan Reproduksi
Pola Hubungan Peran
Pola Pengelolaan Koping dan Stress
Sistem Nilai dan Keyakinan
Dari 3 diagnosa berikut ini:kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan
angrene angren, dan perubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan ketidakcukupan insulin, penurunan masukan oral, serta
kelelahan berhubungan dengan penurunan produksi angre angrene. Menyimpulkan
terdapat kesenjangan terhadap teori dengan kasus. Dari diagnosa peyusun
membawa rencana tindakan sesuai untuk mencapai tinjauan yang diharapkan. Dari
implementasi yang sudah dilaksanakan tidak semua teratasi disebabkan karena
waktu yang kurang sesuai dengan rencana kriteria yang ingin dicapai, dan juga
masalah belum teratasi pada saat penulis selesai melakukan asuhan keperawatan.
B.Saran
Menjadi pokok dasar pelaksanaan keperawatan dengan kasus DM diantaranya:
Pasien
Agar mau menuruti segala yang dianjurkan baik oleh dokter maupun perawat agar
pasien bisa sehat kembali dan melakukan aktivitasnya sebagai guru, kemampuan
merawat diri dengan baik agar pasien tidak terkena penyakit infeksi yang kain seperti
gatal-gatal,panu dll.
Keluarga
Mendampingi pasien agar pasien merasa lebih tenang dan terurus sehingga pasien
tidak merasa kesepian, hal ini membantu dalam proses penyembukan pasien dalam
bentuk internal.
Mahasiswa
Hendaknya mahasiswa keperawatan menerapkan suatu teori dengan benar agar
prakter dalam suatu lapangan dapat berjalan dengan baik, dan mempelajari tentang
kebutuhan nutrisi pasien dan konsep serta aplikasi kasus sehingga nantinya
diharapkan menjadi lulusan yang memiliki kompetensi dalam bidang / profesinya.
Perawat
Melakukan tindakan tugas otonomi dan pendelegasian dengan baik serta memberikan
asuhan keperawatan pada pasien sasuai dengan Standar Prakter Keperawatan(SAK),
dan juga menggunkan kode etik yang sudah disepakati oleh anggota profes
DAFTAR PUSTAKA