tugas fti209 konsep_teknologi
TRANSCRIPT
TEKNOLOGI DAN KESEHATAN
TUGAS KONSEP TEKNOLOGI
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Teknologi
Dosen Pembina
Ir. Sihar Simamora M.T.
Oleh
Yayu Rahayu
C1A120039
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS BALE BANDUNG
BANDUNG
2013
1
Daftar Isi
HALAMAN
Daftar
Isi…………………………………………………………………………………………..1
Bagian I. Pendahuluan…………………………………………………………………2
A. Latar Belakang…………………………………………………………………2
B. Ruang Lingkup………………………………………………………………..2
C. Tujuan…………………………………………………………………………..2
D. Manfaat…………………………………………………………………………3
Bagian II. Isi………………………………….……………………………………………4
A. Pembahasan teknologi di bidang kesehatan………………………………4
B. Aplikasi Sistem Informasi Kesehatan ………………………………………6
C. E-Health dan Telemedicine…………………………………………………..6
D. Manfaat Telemedicine…………………………………………………………7
E. Pelayanan Medis dan Non medis……………………………………………9
F. Perkembangan Kesehatan di Indonesia……………………………………11
G. Dampak Positif Perkembangan Teknologi Terhadap Kesehatan………..12
H. Dampak Negatif Perkembangan Teknologi Terhadap
Kesehatan…………………………………………………………………….14
Bagian III. Penutup………………………………………………………………............19
A. Kesimpulan……………………………………………………………………19
B. Daftar Pustaka…………………………………………………………………19
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK )
akan berperan besar dalam meningkatkan layanan kesehatan warga dunia.
Akselerasi penggunaan TIK dalam dunia kesehatan semakin meningkat dan mudah
dengan adanya partisipasi Google Inc yang mulai menyediakan layanan Medical
Record Service.
Proyek percontohan Google itu telah melibatkan puluhan ribu pasien di rumah
sakit Cleveland yang dengan suka rela mentransfer rekam medis mereka. Rekam
medis yang terkumpul itu dipergunakan oleh Google untuk memberikan layanan
melalui aplikasi terbarunya. Perlu dicatat bahwa setiap data pasien dalam rekam
medis, seperti resep obat, jenis alergi, riwayat kesehatan, dan sebagainya
semuanya itu dilindungi dengan mempergunakan password, seperti juga yang
disyaratkan dalam layanan Google lainnya.
Layanan Google tersebut semakin membuat pengelola rumah sakit ingin
segera memakai dan mengintegrasikan sistem informasi dan manajemenya dengan
Google demi mewujudkan sistem layanan kesehatan yang lebih efektif dan progresif.
B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup paper ini terbatas pada :
Pembahasan teknologi di bidang kesehatan
Aplikasi Sistem Informasi Kesehatan
E-Health dan Telemedicine
Manfaat Telemedicine
Pelayanan Medis dan Non medis
C. Tujuan
Tujuan penulisan paper ini adalah untuk mengetahui lebih dalam tentang
Teknologi dan Kesehatan
3
D. Manfaat
Manfaat yang bisa didapat dari penulisan paper ini adalah bisa lebih mengenal
lebih tentang Teknologi dan Kesehatan
4
BAB II
ISI
A. Pembahasan teknologi di bidang kesehatan
Teknologi informasi juga diaplikasikan pada bidang medis. Banyak rumah sakit
menggunakan sistem informasi untuk menangani transaksi yang berhubungan
dengan karyawan, juru medis, dan pasien. Sistem informasi terkadang diperluas,
tidak hanya pada pemakaian internal, melainkan juga pemakaian eksternal (
pengunjung ) agar memudahkan mencari data pasien yang sedang menginap di
rumah sakit. Teknologi informasi juga diterapkan pada peralatan - peralatan medis,
misalnya pada CT scan ( Computer Tomography ). CT scan adalah peralatan medis
yang mampu memotret bagian dalam dari seseorang tanpa dilakukan pembedahan,
yakni dengan menggunakan teknologi sinar X.
Dalam hal ini Teknologi Informasi di Bidang Kesehatan sangat memiliki peran
yang sangat signifikan untuk menolong jiwa manusia serta riset-riset di bidang
kedokteran. Teknologi Informasi digunakan untuk menganalisis organ tubuh
manusia bagian dalam yang sulit dilihat, untuk mendiagnosa penyakit, menemukan
obat yang tepat untuk mengobati penyakit, dan masih banyak lagi.
Dengan adanya Teknologi Informasi saat ini dapat mempermudah Dokter dan
Perawat dalam memonitor kesehatan pasien monitor detak jantung pasien lewat
monitor komputer, aliran darah, memeriksa organ dalam pasien dengan sinar X.
Sebagai contoh saat perawatan Almarhum Mantan Presiden Soeharto di Rumah
Sakit Pertamina Jakarta, tahun 2008. Dengan teknologi modern bisa memonitor,
bahkan menggantikan fungsi organ dalam seperti Jantung, Paru-paru dan Ginjal. Itu
merupakan teknologi kesehatan yang digabungkan dengan teknologi Informasi dan
Komputer sebagai pemanfaatan telematika juga berperan penting didalamnya.
Teknologi informasi berupa Sistem Computerized Axial Tomography (CAT)
digunakan untuk menggambar struktur bagian otak dan mengambil gambar seluruh
organ tubuh yang tidak bergerak dengan menggunakan sinar-X. Sedangkan untuk
yang bergerak menggunakan sistem Dynamic Spatial Reconstructor (DSR) yang
dapat digunakan untuk melihat gambar dari berbagai sudut organ tubuh.
5
Single Photon Emission Computer Tomography (SPECT) merupakan sistem
komputer yang mempergunakan gas radioaktif untuk mendeteksi partikel-partikel
tubuh yang ditampilkan dalam bentuk gambar. Bentuk lain adalah Position Emission
Tomography (PET) juga merupakan sistem komputer yang dapat menampilkan
gambar yang menggunakan isotop radioaktif. Selain itu Nuclear Magnetic
Resonancemerupakan teknik mendiagnosis dengan cara
memagnetikkan nucleus (pusat atom) dari atom hidrogen.
Saat ini telah ada temuan baru yaitu komputer DNA, yang mampu mendiagnosis
penyakit sekaligus memberi obat. Ehud Shapiro beserta timnya dari institut Sains
Weizmann, Rehovot, Israel, telah membuat komputer DNA ultrakecil yang mempu
mendiagnosis dan mengobati kanker tertentu. Komponen penyusun komputer DNA
adalah materi genetik yang diketahui urutan basanya. Seperti diketahui bahwa
urutan gen secara intrinsik mempunyai kemampuan inheren untuk mengolah
informasi layaknya komputer. Oleh karena itu trilyunan mesin biomolekul yang
bekerja dengan ketepatan lebih dari 99,8% itu, dapat dikemas dalam setetes larutan.
Komputer DNA menggunakan untai nukleotida sebagai masukan data, dan molekul
biologi aktif sebagai larutan data dapat menghasilkan sistem kendali logis dari
proses-proses biologi. Mesin ini bahkan mampu mengerjakan soal-soal matematik.
Contoh :
1. Teknologi Informasi Kesehatan sebagai komunikasi informasi.
6
2. Teknologi Informasi diBidang Kesehatan yang berkembang dalam
masyarakat saat ini.
Sistem Informasi Kesehatan Yang Terintegrasi
Dengan terintegrasinya sistem informasi, maka pihak - pihak yang terkait dalam
bidang kesehatan, dapat saling sharing informasi, dan pelayanan kesehatan dapat
dilakukan secara Remote (Telesurgery atau Long distance surgery).
B. Aplikasi Sistem Informasi Kesehatan
a. Sistem Informasi Puskesmas
b. Sistem Informasi Klinik
c. Sistem Informasi Rumah Sakit
d. Sistem Informasi PMI
e. Sistem Informasi Laboratorium Kesehatan
f. Sistem Informasi Asuransi Kesehatan
g. Sistem Informasi Obat
h. Sistem Informasi Apotek
i. Sistem Informasi Perusahaan Farmasi
j. Sistem Informasi Tenaga Kesehatan (Dokter, Perawat).
7
C. E-Health dan Telemedicine
Contoh Pemakaian Remote (Telesurgery atau Long distance surgery)
D. Manfaat Telemedicine
Surveilans Epidemiologis merupakan kumpulan data penyakit yang diobservasi
untuk mengetahui tren dan mendeteksi perubahan kejadian penyakit tersebut secara
dini. Pola dan distribusi penyakit juga mudah diamati berdasarkan area geografis,
usia, komunitas, dan sebagainya. Prosedur pengumpulan data secara manual dapat
digantikan dengan digitalisasi yang lebih cepat, akurat dan hemat biaya. Apalagi jika
jarak lokasi kejadian dan tempat pengumpulan data sangat berjauhan. Lompatan
luar biasa lainnya adalah mengenai Telemedicine.
8
Yang merupakan pemanfaatan TIK untuk memberikan informasi dan pelayanan
kesehatan atau kedokteran dari suatu lokasi ke lokasi lainnya. Telemedicine bisa
diartikan sebagai akses cepat untuk memberikan keahlian medis secara jarak jauh.
Sehingga tidak tergantung dimana posisi pasien itu berada. Dalam kondisi gawat
darurat atau bencana alam, fungsi Telemedicine menjadi sangat penting karena
dapat mempercepat tindakan medis.
Data medis seperti foto resolusi tinggi, gambar radiografi, rekaman suara, rekam
medis pasien, konferensi video kesehatan juga dapat ditransfer ke lokasi lain yang
berjauhan. Pelayanan kesehatan interaktif tersebut juga dapat menggunakan media
audio visual untuk konsultasi, diagnosis dan pengobatan, termasuk
proses pendidikan dan latihan kepada penyedia kesehatan dan masyarakat luas.
Telemedicine melahirkan sub-aplikasi seperti teleradiologi, teledermatologi,
telepatologi, telefarmasi dan sebagainya.
Sistem Informasi Geografis (SIG) dibidang kesehatan sangat berguna
untuk menampilkan berbagai peta tematik kesehatan. SIG sangat membantu otoritas
kesehatan untuk mengambil kebijakan yang cepat dan tepat. Dalam hal ini hasil-
hasil dari Surveilans epidemologis dalam format SIG bisa ditampilkan secara
fleksibel melalui internet. Dan jika SIG Kesehatan diintegrasikan dengan SIG
Kependudukan merupakan infrastruktur data yang bermutu tinggi untuk menentukan
kebijakan pembangunan berkelanjutan.
Selain itu dengan e-Health mekanisme Prescribing atau sistem resep obat
secara online juga bisa dilakukan. Dalam hal ini pasien hanya berurusan dengan
institusi pelayanan kesehatan. Sedangkan resep obat akan diatur secara otomatis.
Mulai dari persedian obat sampai dengan pembayaran oleh pihak
asuransi kesehatan. Mekanisme diatas juga bisa mengeleminir tindakan mafia obat
dan memudahkan kontrol pemerintah dan publik dalam hal harga dan distribusi obat-
obatan.
Peran Dokter dan Perawat TIK juga mempermudah Dokter dan Perawat dalam
memonitor kesehatan pasien monitor detak jantung pasien lewat monitor komputer,
aliran darah , memeriksa organ dalam pasien dengan sinar X. Sebagai contoh saat
perawatan Almarhum Mantan Presiden Soeharto di Rumah Sakit Pertamina Jakarta,
tahun 2008. Dengan teknologi modern bisa memonitor, bahkan menggantikan fungsi
9
organ dalam seperti Jantung, Paru-paru dan Ginjal. Itu merupakan teknologi
kesehatan yang digabungkan dengan teknologi Informasi dan Komputer.
Era globalisasi dan era informasi yang akhir-akhir ini mulai masuk ke Indonesia
telah membuat tuntutan-tuntutan baru di segala sektor dalam Negara kita. Tidak
terkecuali dalam sektor pelayanan kesehatan, era globalisasi dan informasi seakan
telah membuat standar baru yang harus dipenuhi oleh seluruh pemain di sektor ini.
Hal tersebut telah membuat dunia keperawatan di Indonesia menjadi tertantang
untuk terus mengembangkan kualitas pelayanan keperawatan yang berbasis
teknologi informasi.
Namun memang kita tidak bisa mnutup mata akan hambatan - hambatan yang
dihadapi oleh keperawatan di Indonesia, diantaranya adalah keterbatasan
SDM yang menguasai bidang keperawatan dan teknologi informasi sevara terpadu,
masih minimnya infrastruktur untuk menerapkan sistem informasi di dunia
pelayanan, dan masih rendahnya minat para perawat di bidang teknologi informasi
keperawatan.
E. Pelayanan Medis dan Non medis
Kualitas atau mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit bergantung kepada
kecepatan, kemudahan, dan ketepatan dalam melakukan tindakan keperawatan
yang berarti juga pelayanan keperawatan bergantung kepada efisiensi dan efektifitas
struktural yang ada dalam keseluruhan sistem suatu rumah sakit. Pelayanan rumah
sakit setidaknya terbagi menjadi dua bagian besar yaitu pelayanan medis dan
pelayanan yang bersifat non-medis, sebagai contoh pelayanan medis dapat terdiri
dari pemberian obat, pemberian makanan, asuhan keperawatan, diagnosa medis,
dan lain-lain. Ada pun pelayanan yang bersifat non medis seperti proses
penerimaan, proses pembayaran, sampai proses administrasi yang terkait dengan
klien yang dirawat merupakan bentuk pelayanan yang tidak kalah pentingnya
1. Pelayanan Medis
Pelayanan yang bersifat medis khususnya di pelayanan keperawatan mengalami
perkembangan teknologi informasi yang sangat membantu dalam proses
keperawatan dimulai dari pemasukan data secara digital ke dalam komputer yang
10
dapat memudahkan pengkajian selanjutnya, intervensi apa yang sesuai dengan
diagnosis yan sudah ditegakkan sebelumnya, hingga hasil keluaran apa yang
diharapkan oleh perawat setelah klien menerima asuhan keperawatan, dan semua
proses tersebut tentunya harus sesuai dengan NANDA, NIC, dan NOC yang
sebelumnya telah dimasukkan ke dalam database program aplikasi yang digunakan.
Namun ada hal yang perlu kembali dipahami oleh semua tenaga kesehatan yang
menggunakan teknologi informasi yaitu semua teknologi yang berkembang dengan
pesat ini hanyalah sebuah alat bantu yang tidak ada gunanya tanpa intelektualitas
dari penggunanya dalam hal ini adalah perawat dengan segala pengetahuannya
tentang ilmu keperawatan. Contoh nyata yang dapat kita lihat di dunia keperawatan
Indonesia yang telah menerapkan sistem informasi yang berbasis komputer adalah
terobosan yang diciptakan oleh kawan-kawan perawat di RSUD Banyumas.
Sebelum menerapkan sistem ini hal pertama yang dilakukan adalah membakukan
klasifikasi diagnosis keperawatan yang selama ini dirasa masih rancu, hal ini
dilakukan untuk menghilangkan ambiguitas dokumentasi serta memberikan manfaat
lebih lanjut terhadap sistem kompensasi, penjadwalan, evaluasi efektifitas intervensi
sampai kepada upaya identifikasi error dalam manajemen keperawatan.
Sistem ini mempermudah perawat memonitor klien dan segera dapat
memasukkan data terkini dan intervensi apa yang telah dilakukan ke dalam
komputer yang sudah tersedia di setiap bangsal sehingga akan
mengurangi kesalahan dalam dokumentasi dan evaluasi hasil tindakan keperawatan
yang sudah dilakukan.
2. Pelayanan Non Medis
Pelayanan yang bersifat non-medis pun dengan adanya perkembangan teknologi
informasi seperi sekarang ini semakin terbantu dalam menyediakan sebuah bentuk
pelayanan yang semakin efisien dan efektif, dimana para calon klien rumah sakit
yang pernah berobat atau dirawat di RS tidak perlu lagi menunggu dalam waktu
yang cukup lama saat mendaftarkan diri karena proses administrasi yang masih
terdokumentasi secara manual di atas kertas dan membutuhkan waktu yang cukup
lama mencari data klien yang sudah tersimpan, ataupun setelah sekian lama
mencari dan tidak ditemukan akhirnya klien tersebut diharuskan mendaftar ulang
11
kembali dan hal ini jelas menurunkan efisiensi RS dalam hal penggunaan kertas
yang tentunya membutuhkan biaya. Bandingkan bila setiap klien didaftarkan secara
digital dan semua data mengenai klien dimasukkan ke dalam komputer sehingga
ketika data-data tersebut dibutuhkan kembali dapat diambil dengan waktu yang
relatif singkat dan akurat.
F. Perkembangan Kesehatan di Indonesia
Standar dan mutu layanan kesehatan di Indonesia belum menggembirakan dan
masih tertinggal bila dibandingkan dengan negara lain. Perhatian negara terhadap
standar fasilitas kesehatan bagi penyedia jasa kesehatan dan pengaruhnya
terhadap hasil perawatan pasien juga masih kurang. Untuk membenahi sistem
kesehatan nasional secara progresif dibutuhkan solusi cerdas berupa layanan
elektronik kesehatan atau biasa disebut dengan istilah e-Health. Yang merupakan
solusi enterprise di bidang kesehatan karena melibatkan berbagai pihak, mulai dari
masyarakat luas, Rumah Sakit, Puskesmas, Perguruan Tinggi, hingga produsen
obat dan industri farmasi. Selain itu keterpaduan dan integrasi antara e-Health
dengan SIAK ( Sistem Informasi dan Administrasi Kependudukan ), baik dalam
lingkup nasional, regional dan daerah sangat membantu optimalisasi sistem
kesehatan rakyat dimasa mendatang.
Proses Digital Medical Records (DMR) atau rekam medis elektronik merupakan
segmen fundamental dari e-Health. Karena DMR memberikan fasilitas pertukaran
data antar lembaga kesehatan seperti Rumah Sakit, Puskesmas, perguruan tinggi,
perseorangan dan lain-lain. Sistem dapat menyimpan sejarah rekam medis dari
seorang pasien mulai lahir sampai meninggal dunia. Kelebihan rekam medis
elektronik antara lain : memungkinkan akses yang simultan dari lokasi berbeda,
mengurangi kesalahan interpretasi data, penyajian yang variatif,
mempercepat pembuatan keputusan, dan membantu analisis data. Kondisinya
bertambah sempurna jika disertai kapasitas penyimpanan multimedia untuk foto
rontgen, rekaman suara, diagram, laporan patologi, dan lain-lain.
Aplikasi e-Health melahirkan lompatan yang luar biasa dalam sektor kesehatan
seperti : Surveilans Epidemiologi, Telemedicines, Prescribing dan Sistem
Informasi Geografis ( SIG ) Kesehatan. Untuk mengembangkan aplikasi e-Health
pentingnya memperhatikan standar DICOM (Digital Imaging and Communications in
12
Medicine). Karena standar itu memungkinkan data-data hasil pemeriksaan radiologi
untuk disimpan dan atau ditransmisikan dengan menggunakan format tertentu.
Cakupan standar DICOM tidak hanya berkisar pada masalah penyimpanan dan
penyajian data radiologi, namun semakin berkembang ke arah integrasi instrumen
radiologi dengan protokol jaringan komunikasi tertentu.
G. Dampak Positif Perkembangan Teknologi Terhadap Kesehatan
Perkembangan teknologi dapat membuka banyak lapangan pekerjaan
baru,sehingga sumber daya manusia dapat berperan,baik tenaga maupun
pikiran.Perkembangan teknologi mempunyai dampak positif,yaitu terpenuhinya
kebutuhan manusia akan kemakmuran materi,kemudahan serta manusia dapat
mendayagunakan sumber daya alam lebih efektif dan efisien. Manusia dapat
mengubah sistem transformasi dan komunikasi sehingga menimbulkan kemudahan .
Untuk usaha ini diperlukan tenaga dan pikiran manusia atau dengan kata lain akan
tercipta lapangan baru.
Teknologi yang semakin berkembang menuntut sebuah realisasi yang
berdampak positif terhadap kehidupan manusia khusunya di bidang kesehatan.
Seiring pesatnya perkembangan teknologi para pendahulu telah berussaha untuk
mneyempurnakan apa yang telah dan akan diciptakan demi kesejahteraan manusia.
Beberapa yang telah diciptakannya kini dapat kita rassakan sedemikian rupa. Hal
inilah yang dianggap sebagai hal yang dinilai berdampak positif terhadap kehidupan
manusia terutama di bidang kesehatan.
Berikut ini merupakan beberapa yang kita ketahui dan lazim kita gunakan dalam
kehidupan sehari-hari.
1. Ditemukannya mikroskop, sinar-X, antibiotik, obat-obat bius, transplantasi
vaksinasi bidang kedokteran dan pengobatan dalam rangka peningkatan
kesehatan masyarakat telah maju dengan pesat. Penemuan dalam bidang-
bidang tersebut telah membebaskan manusia dari bahaya maut, akibat
penyebaran wabah penyakit yang mengerikan seperticacar, pes, malaria,
TBC, tumor, kanker, dan lain-lain.
2. Ditemukannya alat-alat pengganti organ tubuh manusia yang telah rusak.
Misalnya mata (baik mata buatan maupun donor mata), ginjal dan jantung.
13
3. Diketemukannya keahlian dalam bidang operasi plastik, sehingga hidung
yang pesek dapat menjadi mancung, dan lain-lain.
4. Diketemukannya tata menu makan setiap hari. Dengan diketemukannya cara
ini, sebagian besar masyarakat telah mengatur menu makan dengan zat
vitamin sehingga dapat memperlambat keausan setiap organ tubuh manusia
dengan begitu akan memberi kesempatan untuk lebih lama.
5. Diketemukannya peralatan untuk mengolah sampah dan limbah sehingga
sampah dan limbah tidak lagi mengganggu kelangsungan hidup manusia.
Sehingga dengan bukti-bukti tersebut maka perkembangan teknologi dapat
dianggap memiliki banyak dampak positif yang meluas dan berlaku secara
umum di masyarakat. Dengan adanya perkembangan teknologi seperti ini,
berbagai upaya pencegahan dan pemberantasan terhadap kemungkinan
penyakit yang dapat menyerang manusia seketika. Menurut penelitian
penyakit menular dapat disebabkan oleh bakteri, cacing dan jamur. Dengan
menggunakan mikroskop elektron dapat diketahui proses perkembangbiakan
suatu bakteri.
Dengan demikian timbullah suatu usaha pemberantasan penyakit menular dengan
beberapa cara diantaranya :
1. melokalisasi dan memberikan pengobatan yang tuntas terhadap penderita
penyakit menular.
2. dengan teknologi dan faslitas pengobatan yang memadai dapat digunakan
untuk memberantas penyakit menular.
Sehingga berawal dari pemikiran sederhana seperti ini, akan berkembang
menjadi suatu hal yang lebih modern dan kompleks seperti diciptakannya suatu
produk yang dinamakan dengan Body Lotion. Dimana penggunaannya dapat
disederhanakan sedemikian rupa. Begitu halnya dengan perangkat alat kedokteran
yang diciptakan lebih dinamis dalam penggunaanya. Teknologi komputer misalnya,
banyak mengubah alat- alat kedokteran. Semua informasi medis, termasuk yang
dihasilkan dari sinar X, tes laboratorium, dan monitor detak jantung, sekarang ini
dapat ditransmisikan ke dokter lain dalam format digital.
Teknologi transfer gambar juga menjadikan gambar radiologi, misal CT scan
dan MRI, bisa segera dikirim ke diagram elektronik dan meja dokter. Pasien rawat
14
intensif, yang selalu dimonitor perawat selama istirahat, juga dapat dimonitor oleh
dokter melalui “menara kontrol” dari jarak jauh. Rekam medik elektronik dan
perangkat komputerisasi lainnya membuat pasien serangan jantung bisa
mendapatkan obat yang sesuai, dan kadar gula darah pasien diabetes pun bisa
terukur. Telemedicine (pengobatan jarak jauh), yaitu perawatan yang diberikan
melalui telekomunikasi uga turut mambantu dunia kedokteran.
Sekarang Telemedicine telah diimplementasikan oleh administrator penjara
amerika, tempat di mana tahanan diberi jaminan perawatan medis karena jumlah
tahanan semakin banyak maka biaya kesehatan
pun perlu dikontrol.
H. Dampak Negatif Perkembangan Teknologi Terhadap Kesehatan
Kemampuan teknologi dalam mengatasi berbagai permasalahan kesehatan tidak
menutup kemungkinan juga akan menimbulkan dampak negatif. Yaitu timbulnya
penyakit-penyakit baru, baik langsung maupun tidak langsung.
a. Efek Radiasi yang Berpotensi Menghasilkan Penyakit Baru
Salah satu contoh adalah penyakit kanker yang kita ketahui bersama bahwa
hingga saat ini penyakit tersebut belum memiliki obat yang bisa mendeteksi hingga
tercapainya suatu kesembuhan yang sempurna bagi para penderitanya. Selain itu
unsur zat radioaktiv yang digunakan untuk mengobati penderita kanker juga dapat
menimbulkan radiasi yang berbahaya, dan tentunya hal tersebut menjadi cikal bakal
suatu penyakit baru yang berbahaya. Begitu halnya dengan alat komunikasi yang
sering kita gunakan.
Sejumlah penelitian yang dilakuan menunjukkan radiasi telepon genggam
berakibat buruk terhadap tubuh manusia. Misalnya meningkatkan risiko terkena
tumor telinga dan kanker otak, berpengaruh buruk pada jaringan otak, merusak dan
mengurangi jumlah sperma hingga 30 persen, mengakibatkan meningioma,
neurinoma akustik, acoustic melanoma, dan kanker kelenjar ludah. Sayangnya, tak
satu pun 6 vendor telepon seluler terbesar dunia merespon hasil-hasil penelitian
tersebut. Boleh saja para ahli mengingatkan bahayanya gelombang elektromagnetik,
namun hampir selalu ditanggapi produsen dengan statement, “Aman-aman saja.”
Meski belum ada kepastian terhadap hasil penelitian ini, pimpinan proyek penelitian
15
Franz Adlkofer menyarankan tindakan pencegahan dengan menganjurkan
penggunaan telepon genggam hanya dalam keadaan darurat saja. Artinya, kalau di
sekitar Anda tersedia telepon biasa sebaiknya Anda menghindari memakai telepon
seluler. Atau, menggunakan peralatan hands-free kapan saja memungkinkan.
Begitu pula dengan halnya computer yang beregenerasi menadi laptop. Mata
adalah organ tubuh yang paling mudah mengalami penyakit akibat kerja, karena
terlalu sering memfokuskan bola mata ke layar monitor. Tampilan layar monitor yang
terlalu terang dengan warna yang panas seperti warna merah, kuning, ungu, oranye
akan lebih mempercepat kelelahan pada mata. Selain dari itu, pantulan cahaya
(silau) pada layar monitor yang berasal dari sumber lain seperti jendela, lampu
penerangan dan lain sebagainya, akan menambah beban mata.
Pencahayaan ruangan kerja juga berpengaruh pada beban mata.
(1,3)Pemakaian layar monitor yang tidak ergonomis dapat menyebabkan keluhan
pada mata. Berdasarkan hasil penelitian, 77 % para pemakai layar monitor akan
mengalami keluhan pada mata, mulai dari rasa pegal dan nyeri pada mata, mata
merah, mata berair, sampai pada iritasi mata bahkan kemungkinan katarak mata.
Bila operator komputer menggunakan soft lens (lensa mata), kelelahan mata
akan lebih cepat terasa, karena mata yang dalam keadaan memfokuskan ke layar
monitor akan jarang berkedip sehingga bola mata cepat menjadi kering dan ini
menyebabkan timbulnya gesekan antara lensa dan kelopak mata. Ruang
berpendingin (AC) akan lebih memperparah gesekan tersebut, karena udara
ruangan ber AC akan kering sehingga air mata akan ikut menguap.
Menurut hasil penelitian yang penulis lakukan, untuk operator komputer yang
bekerja 8 jam per hari terus menerus, ternyata radiasi yang keluar dari komputer
(khususnya sinar-X) sangat rendah yaitu sekitar 0,01739 m Rem per tahun. Harga
tersebut jauh lebih rendah dari pada radiasi yang berasal dari sinar kosmis dan dari
radiasi bumi (terresterial radiation) yang berkisar 145 m Rem per tahun. Sedangkan
laju dosis radiasi yang diizinkan untuk masyarakat umum adalah 500 m Rem per
tahun. Akhir-akhir ini banyak dijual kaca filter untuk layar monitor yang dipromosikan
sebagai filter radiasi yang keluar dari komputer.kaca filter yang dijual di pasaran
lebih sesuai sebagai filter kesilauan (glare) dari cahaya layar komputer, bukan
sebagai filter radiasi.
b. Efek Ketergantungan
16
Teknologi yang kian berkembang juga dapat menimbulkan timabl balik yang
bersifat begatif seperti sifat ketergantungan. Para pengkonsumsi obat antibiotik yang
banyak beredar di masyarakat ternyata tidak semata-mata hanya mengurangi
keluhan yang ada tetapi juga menimbulkan ketergantungan dengan intensitas yang
berbeda-beda dari masing-masing jenis antibiotik. Tidak hanya sampai pada hal
tersebut, akan tetapi timbulah suatu kemungkian yang menyebabkan penyakit
tersebut memiliki tingkat kekebalan terhadap antibiotik tertentu.
Pengaruh negatif lain bagi anak, adalah kecendrungan munculnya ‘kecanduan’
anak pada komputer. Kecanduan bermain komputer ditengarai memicu anak
menjadi malas menulis, menggambar atau pun melakukan aktivitas
sosial.
Begitu halnya dengan kecenduan computer yang didominasi oleh usia dini.
Kecanduan bermain komputer bisa terjadi terutama karena sejak awal orangtua
tidak membuat aturan bermain komputer. Seharusnya, orangtua perlu membuat
kesepakatan dengan anak soal waktu bermain komputer. Misalnya, anak boleh
bermain komputer sepulang sekolah setelah selesai mengerjakan PR hanya selama
satu jam. Waktu yang lebih longgar dapat diberikan pada hari libur. Pengaturan
waktu ini perlu dilakukan agar anak tidak berpikir bahwa bermain komputer adalah
satu-satunya kegiatan yang menarik bagi anak.
Pengaturan ini perlu diperhatikan secara ketat oleh orangtua, setidaknya
sampai anak berusia 12 tahun. Pada usia yang lebih besar, diharapkan anak sudah
dapat lebih mampu mengatur waktu dengan baik demi mengurangi dampak
teknologi ini.
c. Kesalahan Persepsi Diyakini Oleh Masyarakat
Efek negatif yang juga dapat timbul karena kesalahan dari persepsi masyarakat
dalam mengkaji suatu pengetahuan yang ia dapatkan. Salah satu contoh yang
terjadi di kalangan masyarakat adalah maraknya keinginan para penikmat kolesterol
berlebih. Mereka memiliki anggapan yang mengatakan bahwa untuk mngurangi
berat badan maka salah satu hal yang harus dilakukan adalah mengurangi jumlah
porsi serta kuantiatas makanan yang dikonsumsi. Dengan tidak mengkonsumsi nasi
dibeberapa periode tertentu serta menggantikannya dengan makanan yang memiliki
kadar karbohidrat yang lebih rendah. Ini merupakan suatu persepsi yang kurang
benar di mata peneliti dan pakar nutrisi. Bahwa yang dimaksud sebagai solusi untuk
17
mengurangi kadar kolesterol adalah disebutkan oleh pakat nutrisi untuk mengatur
pola makan dengan memperhitungkan takaran nutrisi sesuai dengan kebutuhan
energi oleh tubuh. Maka dari hal tersebut, persepsi masyarakat juga menentukan
bagaimana penerapan teknologi yang
sedemikian modern tersebut dapat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.
d. Proses Publikasi Perangkat Kesehatan yang Tidak Tepat
Sebuah kalkulator online yang dikembangkan periset umur panjang di Sekolah
Kedokteran Harvard dan Pusat Kedokteran Boston yang
dialamatkanwww.livingto100. com, di publikasikan begitu saja kepada masyarakat.
Hal ini akan membawa dampak buruk terhadap masyarakat yang meyakini bahwa
hasil perhitungan kalkulator tersebut benar adanya. Maka secara psikologis akan
mempengaruhi harapan untuk tetap hidup sejahtera. Berbahagia bagi mereka yang
tercatat memiliki umur yang panjang, tidak bagi yang tercatat sebaliknya.
e. Kerahasiaan Seseorang Tidak Terjamin
Majunya peradaban teknologi juga tidak menjamin bahwa penggunanya merasa
aman atau terlindungi terhadap sesuatu yang berhubungan dengan privasi.
Sekarang telah diciptakan pula perangkat lunak yang bisa mengukur risiko kanker
payudara bagi wanita. Pasien bisa mengirim email untuk meminta rekaman medik ke
dokter . Namun hal ini masih dinilai memiliki permaslahan yang kaitannya dengan
privasi pasien dan keamanan data tersebut.
f. Terganggunya Syaraf
Sara manusia merupakan organ vital yang perlu dilindungi. Namun teknologi juga
menunjukkan indikasi bahwa dalam hal ini berbahaya bagi stabilitas syaraf. Slah
satu contoh printer yang menggunakan sistim buble jet kebisingannya relatif
lebihrendah bila dibandingkan dengan printer sistim dot matrix. Saat ini printer yang
paling rendah kebisingannya adalah sistim laser printer. Kebisingan yang tinggi
dapat mempengaruhi syaraf manusia dan hal ini dapat berakibat pada kelelahan
maupun rasa nyeri. Adapun batas kebisingan yang diizinkan untuk bekerja selama
kurang dari 8 jam per hari adalah 80 dB. Sedangkan ruang kerja yang ideal adalah
dengan kebisingan sekitar 40 - 50 dB. Apabila di dalam ruang kerja terdapat mesin
pendingin (AC), maka kebisingan akan bertambah selain dari suara printer.
18
g. Repetitive Strain Injury (RSI)
RSI merupakan sebuah terminologi yang mengacu pada beberapa variasi
keluhan kerangka otot (musculoskeletal). Ini menyangkut keluhan yang dikenal
dengan sakit urat otot. RSI meliputi gangguan lengan atas berkaitan dengan
kerja (Work-Related Upper Limb Disorders) dan luka penggunaan berlebihan
yang berhubungan dengan kerja (Occupational Overuse Injuries). Keluhan ini
terutama diderita oleh para pekerja dengan posisi duduk yang statis saat
menggunakan komputer atau menggunakan gerakan tangan yang berulang
(repetitive) setiap hari, beban kerja yang statis (seperti menggenggam mouse),
membiarkan lengan membengkok, dan sejenisnya dalam waktu yang cukup
lama. Ini akan bertambah buruk jika tempat kerja tidak didesain secara
ergonomis, misalnya posisi keyboard dan layar monitor yang terlalu tinggi atau
terlampau rendah, kursi tidak menopang badan untuk duduk tegak, dan
sebagainya.
Hal ini akan semakin parah bila ditambah lingkungan kerja yang kurang
bergerak, kurang istirahat, mengandung stress tinggi dengan deadline dan laporan
rutin serta lainnya. Apalagi jika Anda perokok, menderita kegemukan (obesitas),
lemah otot, memiliki tangan yang terasa dingin serta kurang berolah raga. Gejala
awal RSI dapat muncul pada berbagai tempat dari pangkal lengan hingga ke ujung
tangan. Gejala yang menjadi tanda peringatan menyangkut:
Kesulitan membuka dan menutup tangan
Otot tangan terasa kaku (misalnya hingga kesulitan mengancing baju)
Kesulitan menggunakan tangan (untuk membalik halaman buku, memutar
tombol atau bahkan memegang mug)
Bangun dengan rasa sakit di pergelangan tangan atau mati rasa di
tangan, terutama di awal pagi hari
Tangan terasa dingin
Tangan gemetar (tremor)
Tangan terasa canggung, bergetar atau bahkan mati rasa.
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bagi masyarakat sekarang, iptek sudah merupakan suatu religion.
Pengembangan iptek dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada.
Sementara manusia bahkan memuja iptek sebagai liberator yang akan
membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan dunia. Iptek diyakini akan
memberi umat manusia kesehatan,kebahagian dan imortalitas. Sumbangan iptek
terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun
manusia tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa iptek mendatangkan
malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Dalam peradaban modern yang muda,
terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif iptek terhadap
kehidupan umat manusia.
B. Daftar Pustaka
http://arumdhanimelati.blogspot.com/2011/11/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://arsyasederhana.blogspot.com/2012/03/makalah-peran-teknologi-dalam-
bidang.html
Wikipedia, “Peran Teknologi Dalam Bidang Kesehatan
http://helmansyahitm1.blogspot.com/