tugas gizi blok 11

12
1 Peranan zat makro nutrient bagi tubuh manusia Fitriani 102012018 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jalan Arjuna Utara No. 6 Kebon Jeruk, Jakarta Barat [email protected] Gizi dalam Makanan Makanan adalah bahan nabati dan hewani yang layak masuk ke dalam tubuh. Dalam makanan, terkandung zat gizi. Zat gizi adalah kandungan kimiawi dalam makanan yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga kelangsungan hidup manusia. Banyak sekali peran zat gizi, antara lain untuk membentuk dan memelihara jaringan, untuk sumber tenaga, untuk mengatur sistem dalam tubuh, serta melindungi tubuh dari serangan penyakit. Berdasarkan fungsinya, zat gizi digolongkan menjadi 3, yaitu sebagai sumber energi (karbohidrat, lemak, protein), untuk pertumbuhan dan mempertahankan jaringan tubuh (protein, lemak, vitamin, mineral), dan sebagai pengatur metabolisme dalam tubuh (mineral, vitamin, air, dan protein). Zat gizi berdasarkan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh digolongkan menjadi dua, yaitu zat gizi makro/makronutrien (karbohidrat, protein, lemak, air) dan zat gizi mikro/mikronutrien (vitamin dan mineral). Zat gizi berdasarkan sumbernya adalah dari nabati dan hewani. Sangat penting bagi kita untuk mencukupi kebutuhan akan zat gizi. Bila kita kekurangan atau kelebihan zat tersebut, tentu akan menimbulkan efek yang tidak baik bagi kesehatan. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, zat gizi mempunyai fungsinya masing-masing. Akan tetapi, zat gizi ini tidak bekerja sendiri-sendiri dalam tubuh. Mereka saling membutuhkan satu sama lain untuk menjalankan tugasnya. Karena itulah kita dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi secara lengkap. Universitas Kristen Krida Wacana

Upload: fitrianimpit

Post on 12-Dec-2015

9 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

hjjvjjj h

TRANSCRIPT

1

Peranan zat makro nutrient bagi tubuh manusia

Fitriani 102012018

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jalan Arjuna Utara No. 6 Kebon Jeruk, Jakarta Barat

[email protected]

Gizi dalam Makanan

Makanan adalah bahan nabati dan hewani yang layak masuk ke dalam tubuh. Dalam

makanan, terkandung zat gizi. Zat gizi adalah kandungan kimiawi dalam makanan yang

dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga kelangsungan hidup manusia. Banyak sekali peran zat

gizi, antara lain untuk membentuk dan memelihara jaringan, untuk sumber tenaga, untuk

mengatur sistem dalam tubuh, serta melindungi tubuh dari serangan penyakit.

Berdasarkan fungsinya, zat gizi digolongkan menjadi 3, yaitu sebagai sumber energi

(karbohidrat, lemak, protein), untuk pertumbuhan dan mempertahankan jaringan tubuh

(protein, lemak, vitamin, mineral), dan sebagai pengatur metabolisme dalam tubuh (mineral,

vitamin, air, dan protein).

Zat gizi berdasarkan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh digolongkan menjadi dua,

yaitu zat gizi makro/makronutrien (karbohidrat, protein, lemak, air) dan zat gizi

mikro/mikronutrien (vitamin dan mineral). Zat gizi berdasarkan sumbernya adalah dari nabati

dan hewani. Sangat penting bagi kita untuk mencukupi kebutuhan akan zat gizi. Bila kita

kekurangan atau kelebihan zat tersebut, tentu akan menimbulkan efek yang tidak baik bagi

kesehatan.

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, zat gizi mempunyai fungsinya masing-masing.

Akan tetapi, zat gizi ini tidak bekerja sendiri-sendiri dalam tubuh. Mereka saling

membutuhkan satu sama lain untuk menjalankan tugasnya. Karena itulah kita dianjurkan

untuk memenuhi kebutuhan zat gizi secara lengkap.

Universitas Kristen Krida Wacana

2

Karbohidrat

Karbohidrat merupakan sumber kalori utama. Satu gram karbohidrat dapat

menghasilkan energi sebesar 4 kalori. Fungsi karbohidrat bagi tubuh adalah penghasil energi,

cadangan tenaga bagi tubuh, pemberi rasa kenyang, dan pencegah timbulnya pemecahan

protein tubuh yang berlebihan.

Di alam raya ini yang memegang peranan penting berkaitan dengan sumber energi utama

manusia dan hewan adalah karbohidrat dikarenakan harganya yang relatif murah.

Karbohidrat itu sendiri bisa didapatkan dari tumbuh-tumbuhan. Tentu saja melalui proses

seperti fotosintesis dimana klorofil tanaman denagn bantuan sinar matahari mampu

membentuk karbohidrat yakni dari karbondioksida (CO2) yang asalnya dari udara dan air

(H¬2O) dari tanah. Karbohidrat ini menghasilkan karbohidrat sederhana glukosa dan

menghasilkan pula oksigen (O2¬) yang lepas di udara.

Berikut beberapa karbohidrat sederhana, di antaranya adalah:

A. Sejumlah atom C yang sama dengan molekul air, yaitu [C6(H2O)6] dan [C5(H2O)5]

adalah Monosakarida

B. Ikatan 2 monosakarida di mana untuk tiap 12 atom C ada 11 molekul air

[C12(H2O)11] adalah merupakan bagian dari Disakarida.

C. Galaktosa, glukossa, dan fruktosa yang membentuk gula rantai pendek Oligosakarida.

D. Bentuk alkohol dari monosakarida adalah gula alkohol.

Monosakarida

Heksosa sudah dikenal sebagai bagian dari monosakarida yang terdiri dari 6 rantai

atau cincin karbon. Dalam ilmu gizi, heksosa mempunyai peran penting sekali. Tiga jenis

heksosa tersebut adalah glukosa, fruktosa, galaktosa. Ketiganya mengandung jenis dan

jumlah atom yang sama yakni 6 atom oksigen, 6 atom karbon, dan 12 atom hidrogen. Letak

perbedaannya ada pada penyusunan atom-atom karbon yang menjadi penyebab tingkat

kemanisan, daya larut, dan sifat lain ketiga monosakarida tersebut.

Pada umumnya monosakarida berbentuk isomer dekstro (D), gugus hidroksil pada

karbon nomor 2 terletak disebelah kiri yang struktur kimianya dapat berupa struktur terbuka

atau struktur cincin. Selanjutnya adalah manosa yakni merupakan jenis heksosa lain yang

Universitas Kristen Krida Wacana

3

kurang penting dalam ilmu gizi. Dan pentosa adalah salah satu jenis monosakarida yang

mempunyai lima atom karbon seperti xilosa, ribosa, dan arabinosa.

Glukosa disebut juga gula anggur atau dekstrosa berjumlah sedikit yakni di dalam sari

pohon, buah, sayur, sirup jagung, dan bersamaan dengan fruktosa dalam madu dan semuanya

itu terdapat luas di alam dan glukosa ini hanya dapat digunakan tubuh kita dalam bentuk D.

Dan hasil olahan pati yang biasa diperoleh di pasar tradisional itulah glukosa murni. Glukosa

memang mempunyai peranan yang sangat penting dalam ilmu gizi dan merupakan hasil akhir

pencernaan pati, maltosa, laktosa dan sukrosa pada hewan dan manusia.

Sebagai sumber energi, glukosa merupakan bentuk karbohidrat yang beredar di dalam

tubuh dan di dalam sel dalam proses metabolisme. Normalnya hanya bisa digunakan sebagai

sumber energi pada sistem saraf pusatnya. Kemudian dalam bahan makanan glukosa dalam

bentuk bebas hanya terdapat dalam jumlah yang terbatas. Bisa juga dimanfaatkan untuk

program diet tinggi energi. Tingkat kemanisan glukosa hanya separuh dari sukrosa, sehingga

dapat digunakan lebih banyak untuk tingkat kemanisan yang sama.

Gula yang rasanya paling manis yakni fruktosa yang dikenal juga dengan istilah

levulosa atau gula buah. Dengan rumus kimia yang memang sama namun berbeda struktur

dengan glukosa C6H12O6. Perlu diketahui bahwa fruktosa ini bisa merangsang hingga

menimbulkan rasa manis yakni pada kecapan lidah. Sementara madu itu sendiri bersama

glukosa, nektar bunga, dalam buah dan juga dalam sayur terdapat gula tersebut di dalamnya.

Gula madu terrsebut kira-kira sepertiganya terdiri atas fruktosa dimana dalam tubuh

merupakan hasildari penecernaan sakarosa yang dapat diolah dari pati dan kemudian bisa

digunakan secara komersial sebagai pemanis. Galaktosa tidak terdapat di alam bebas seperti

halnya glukosa dan fruktosa akan tetapi terdapat pula dalam tubuh sebagai hasil pencernaan

laktosa.

Dikarenakan jumlahnya yang sangat kecil dan walau sebagai bagian dari sel-sel

semua bahan makanan, pentosa dianggap tidak penting sebagai sumber energi. Pentosa

merupakan bagian sel-sel semua bahan makanan alami. Jumlahnya sangat kecil, sehingga

tidak penting sebagai sumber energi. Ribosa dan deoksiribosa yang merupakan bagian asam

nukleat dalam inti sel yang dikarenakan dapat disintesis oleh semua hewan, maka ini bukan

merupakan zat gizi esensisal.

Universitas Kristen Krida Wacana

4

Disakarida

Ada dua unit monosakarida dimana melalui reaksi kondensas saling mengikat satu

sama lain. Ikatan tersebut berupa glikosidik melalui satu atom oksigen (O) yang terjadi antara

atom C nomor 1 dengan atom C nomor 4 dan terbentulah ikatan alfa dengan cara melepaskan

satu molekul air. empat jenis disakarida, yaitu sukrosa atau sakarosa, maltosa, laktosa, dan

trehalosa. Empat jenis disakarida, yakni sukrosa atau maltosa, sakarosa, laktosa, dan

trehalosa. Dan melalui reaksi hidrolisis, disakarida bisa dipecah kembali menjadi dua

molekul monosakarida. Dan hanyalah karbohidrat yang unit monosakarida dengan ikatan

dalam bentuk alfa yang dapat dicernakan. Kemudian dari keempat jenis disakarida dimana

terdapat glukosa di dalamnya, fruktosa dan galaktosa juga merupakan bagian dari

monosakarida.

Gula alkohol

Secara sintesis kita bisa membuat gula alkohol yang terdapat di alam yara ini. Dan

keempat jenis gula alkohol tersebut adalah manitol, dulsitol, inositol, dan sorbitol. Alkohol

yang dapat dibuat dari monosakarida manosa dan galaktosa adalah manitol dan dulsitol

dimana manitol bisa ditemukan di dalam ubi jalar, nanas, asparagus, dan wortel. Dari sejenis

rumput lautlah manitol dapat diekstraksi dengan cara yang komersial. Dan dari kedua jenis

alkohol tersebut banyak dimanfaatkan dalam industri pangan.

Berikutnya alkohol siklis yang menyerupai glukosa dikenal dengan nama inositol

yang terdapat di dalam makanan terutama dalam sekam serealia. Bersama asam fitrat dalam

usus halus bentuk esternya menghambat absorpsi kalsium dan zat besi.

Beberapa jenis buah ditemukan adanya sorbitol yang secara komersial dibuat dari glukosa.

Dan yang bisa mengubah gugus gugus aldehida (CHO) dalam glukosa menjadi alkohol

(CH2OH) adalah enzim aldosa redukase. Khusus untuk pasien diabetes diberikan makanan

dan minuman yang mengandung sorbitol. Contoh saja seperti selai, kue-kue dan mainuman

ringan. Tak perlu khawatir, dibandingkan dengan sukrosa yang diabsorpsi lebih lambat dan

diubah di dalam hati menjadi glukosa, tingkat kemanisan sorbitol hanya sekitar 60%. Tapi

perlu diingat bahwa jika pasien diabetes mengkonsumsi lebih adari lima puluh gram sorbitol

dalam sehari bisa menyebabkan diare. Jadi ada baiknya mengontrol panggunaannya.

Universitas Kristen Krida Wacana

5

Oligosakarida

Polimer dua hingga sepuluh monosakarida merupakan bagian dari oligosakarida.

Dimana oligo diartikan sedikit. Oligosakarida seperti refinosa, stakiosa, dan verbaskosa yang

terdapat dalam biji tumbuh-tumbuhan dan kacang-kacangan serta tidak bisa dipecah oleh

enzim-enzim pencernaan ini terdiri atas unit-unit fluktosa, glukosa dan galaktosa. Ada juga

jenis oligosakarida yang ada dalam usus besar dan mengalami fermentasi yakni poisakarida

nonpati.

Kemudian beberapa unit fruktosa yakni sekelompok oligo dan polisakarida berada

dalam ikatan satu molekul glukosa yang disebut fruktan. Bisa mencapai 3 hingga 50 unit

panjang rantainya, tergantung sumbernya. Kita bisa menemukan fruktan dalam bawang

merah, bawang putih serealia, dan asparagus. Dikarenakan fruktan yang tidak bisa dicerna

dengan baik, maka mengalami fermentasi di dalam sebagian besar usus besar.

Polisakarida

Perlu diketahui kandungan yang ada dalam karbohidrat ini mencapai tiga ribu unit

gula sederhana yang tersusun dalam bentuk rantai panjang lurus atau bercabang. Dan glukosa

yang utama merupakan gula sederhana. Pada tumbuh-tumbuhan terdapat pati yang tersimpan

dalam karbohidrat dan merupakan yang utama dikonsumsi seluruh manusia di dunia ini.

Dimana terdapat dalam biji-bijian, padi-padian, kacang-kacangan dan umbi-umbian di

dalamnya.

Berdasarkan jenis tanaman asalnya, bentuk butiran pati, jumlah unit serta susunannya

berbeda-beda. Daya larut dan daya kental serta rasa pun juga berbeda. Misal amilosa yang

merupakan rantai panjang yang tak bercabang dalam unit glukosa yang rantainya terikat satu

sama lain dalam ikatan alfa dimana dalam proses pencernaan masih bisa dipecah lagi.

Yang merupakan karbohidrat utama dalam makanan yang melalui pipa atau tube feeding

adalah dekstrin yang juga merupakan produk antara pencernaan pati atau terbentuk melalui

parsial pati. Dekstrin ini tidak akan menimbulkan diare karena pengaruh osmolarnya lebih

kecil dan dengan molekul yang lebih besar dibandingkan dengan sukrosa dan glukosa.

Bagaimana cara menghasilkan dekstrin? Mudah saja yakni dengan memanaskan atau

membakar pati hingga kering seperti ketika kita membakar roti. Kemudian ada salah satu

Universitas Kristen Krida Wacana

6

produk dekstrin maltosa yakni hasil hidrolisis persial pati yang digunakan sebagai makanan

bayi karena sangat mudah untuk dicerna dan tidak mudah mengalami fermentasi jadi aman

untuk bayi.

Ati hewan atau yang dikenal dengan glikogen adalah simpanan karbohidrat yang

terutama ada dalam hati dan otot baik pada tubuh manusia maupun hewan. Glikogen itu

sendiri terdiri dari unit-unit glukosa yang bentuknya rantai dan cabangnya lebih banyak

dibandingkan amilopektin. Namun demikian, hal tersebut menyebabkan glikogen lebih

mudah pecah. Dan terbatasnya kapasitas tubuh untuk menyimpan glikogen yakni sekitar 350

gram yang sama artinya tersimpannya glikogen dalam otot hanya dua pertiga bagian dan

selebihnya ada dalam hati. Keduanya mempunyai kepentingan yang berbeda. Untuk glikogen

yang terdapat dalam otot dan hanya bisa dimanfaatkan untuk keperluan energi otot itu sendiri.

Sementara glikogen yang terdapat dalam hati bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk

keperluan sel dalam tubuh.

Tetapi ada hal yang perlu diperhatikan mengenai penggunaan glukosa jangan sampai

melampaui batas kemampuan penyimpannya dalam bentuk glikogen karena akan berubah

menjadi lemak dan tersimpan dalam jaringan lemak. Jadi Glikogen tidak merupakan sumber

karbohidrat yang penting dalam bahan makanan, karena hanya terdapat di dalam makanan

yang berasal dari hewani dalam jumlah terbatas.

Polisakarida Nonpati/serat

Meskipun serat tidak memiliki nilai gizi, namun serat memang sangat membantu

fungsi pencernaan dan memberikan perlindungan atau mencegah terhadap berbagai macam

penyakit. Karena itulah serat menjadi pusat perhatian baru-baru ini. Dan kemudian serat

terakhir didefinisikan polisakarida nonpati yang dinyatakan sebagai polisakarida dinding sel.

Selanjutnya, serat digolongkan menjadi dua yakni serat yang tak dapat larut terdiri dari

hemiselulosa, lignin dan selulosa, dan serat yang dapat larut dalam air terdiri dari algal,

glukan, gum, mukilase, dan pektin.

Yang merupakan kerangka struktural pada semua tumbuh-tumbuhan yakni

hemiselulosa, lignin, dan selulosa. Dimana bagian utama dari serat serealia adalah

hemiselulosa yang terdiri dari polimer bercabang heterogen asma uronat, heksosa, dan

pentosa. Kemudian polimer karbohidrat yang relatif pendek merupakan bagian dari lignin

yang antara 50 sampai 2000 unit. Dan struktur tumbuh-tumbuhan mendapatkan kekuatan dari

Universitas Kristen Krida Wacana

7

lignin ini, tetapi jarang dimakan karena merupakan bagian keras dari tumbuh-tumbuhan. Kita

bisa menemukan lignin di dalam tangkai sayuran, kemudian bagian inti di dalam biji jambu

biji dan wortel.

Lignin yang sebenarnya bukan karbohidrat dan seharusnya tidak termasuk dalam serat

makanan (Garrow dan James, 1993). Selanjutnya yang merupakan kerangka struktural semua

tumbuh-tumbuhan adalah hemiselulosa, selulosa, dan lignin. Dimana yang merupakan bagian

utama dinding sel tumbuh-tumbuhan adalah selulosa yang terdiri dari polimer linear panjang

mencapai 10.000 unit glukosa yang terikat pada ikatan beta (1-4) dan karena itulah enzim

pencernaan manusia tidak bisa mencerna polimer karbohidrat. Jadi struktural kristal yang

sangat stabil adalah selulosa yang asalnya dari makanan nabati yang akan melewati saluran

pencernaan seutuhnya. Karena itulah selulosa bisa melunakkan dan membentuk feses

sehingga mampu menyerap air dan kemudian membantu gerakan peristektik usus, dengan

kata lain mencegah konstipasi dan membantu defekasi.

Mengenai algal, glukan, gum, mukilase, dan pektin yang terletak di sekitar dan dalam

sel tumbuhan, yang ikatannya larut di dalam air yang kemudian mengembang dan akhirnya

membentuk gen. Karena hal inilah pektin dimanfaatkan sebagai bahan pengental atau dikenal

juga dengan istilah emulsifier dan stabilizer dalam industri pangan.

Yang mempunyai cabang-cabang yang terdiri dari rantai arabinosa dan galaktosa

adalah asam galakturonat yang merupakan turunan galaktosa dan polimer ramnosa. Algae

dan rumput laut adalah polimer asam-asam guluronat dan manuronat yang menghasilkan

polisakarida algal. Penggunaan algae sungguh luar biasa di Indonesia ini baik sebagai agar-

agar maupun sebagai bahan pengental dan stabilizer. Kemudian polimer glukosa bercabang

yang merupakan bagian utama dari beta glukan yang terikat dalam barley dan oat dan

disinyalir bisa difungsikan sebagai penurun kadar kolesterol darah.

Arabinosa, asam uronat, galaktosa, glukosa, dan manosa merupakan unit utama dari

polisakarida larut air sekitar 10.000 hingga 30.000 unit yang dikenal dengan sebutan gum.

Sari pohon akasai adalah jenis gum arabic. Kemudian yang dimanfaatkan sebagai pengental,

emulsifier dan stabilizer adalah gum yang diekstrasi secara komersial. Sementara struktur

kompleks yang berciri khas memipunyai komponen asam adalah mukilase yang bisa

ditemukan di dalam akar dan biji-bijian yang berfungsi mencegah pengeringan.

Universitas Kristen Krida Wacana

8

Selanjutnya mengenai letak pektin bisa kita temukan di dalam buah dan sayur yang

terutama jenisnya adalah apel, anggur, jambu biji, sitrus dan wortel. Fungsi senyawa pektin

itu sendiri adalah merupakan bahan perekat antar dinding sel. Jam atau jeli merupakan hasil

dari pembuatan buah-buahan yang mengandung pektin tinggi dan pektin yang diekstraksi

secara komersial terbuat dari kulit sitrus dan apel.

Fungsi Karbohidrat

Fungsi utama dari karbohidrat adalah menyediakan energi bagi tubuh manusia di

seluruh dunia. Dikarenakan banyak ditemukan di alam raya dengan harga yang relatif murah.

Dalam tubuh manusia misal satu gram karbohidrat bisa menghasilkan 4 kkal karbohidrat

yang ada dalam sirkulasi darah berperan sebagai glukosa untuk keperluan energi dan

sebagian akan segera tersimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot, dan sebagian

lagi berubah menjadi lemak yang selanjutnya tersimpan dengan sendirinya dalam jaringan

lemak sebagai cadangan energi. Karbohidrat yang dikonsumsi dalam jumlah berlebih akan

menyebabkan kegemukan padahal sistem saraf sentral dan otak sangat tergantung pada

glukosa guna keperluan energinya.

Manusia menyukai rasa manis sejak dilahirkan ke dunia ini. Dimana yang merasakan

rasa manis terletak pada ujung lidah. Gula memang rasanya manis namun manisnya gula

berbeda dengan manisnya karbohidrat terutama pada mono dan disakarida. Gula yang

termanis dikenal dengan nama fluktosa. Katakanlah tingkat kemanisan sakarosa bernilai 1,

maka fruktosa mempunyai tingkat kemanisan bernilai 1,7; sementara glukosa bernilai 0,7,

kemudian maltosa bernilai 0,4, serta laktosa bernilai 0,2.

Protein digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan energi apabila kebutuhan

karbohidrat tidak tercukupi yang pada akhirnya mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat

pembangun. Namun bila makanan telah tercukupi dengan kandungan karbohidrat, maka

sebagai zat pembangunnya adalah protein.

Oksidasi lemak yang tak sempurana bisa dicegah oleh karbohidrat yang hasilnya berupa

asam,asam beta-hidroksi-butirat, aseton, dan asetoasetat dan kemudian dibentuk di dalam hati

dan melalui urine bisa dikeluarkan dengan cara mengikat basa yakni ion natrium. Akibat dari

tidak seimbangnya natrium dan dehidrasi dikarenakan PH cairan dalam tubuh mengalami

penurunan. Hal inilah yang bisa menyebabkan terjadinya ketosis atau asedosis yang

Universitas Kristen Krida Wacana

9

merugikan tubuh sehingga diperlukan 50 hingga 100 gram karbohidrat untuk pencegahan

ketosis.

Pengaturan peristaltik usus dan pemberian bentuk feses dibantu oleh karbohidrat.

Kemudian yang mengatur peristaltik usus adlah selulosa serat makanan. Sementara

hemiselulosa dan pektin. Karbohidrat membantu pengeluaran feses dengan cara mengatur

peristaltik usus dan memberi bentuk pada feses. Selulosa dalam serat makanan mengatur

peristaltic usus sedangkan hemiselulosa dan pectin mampu menyerap banyak air dalam usus

besar sehingga memberi bentuk pada sisa makanan yang akan dikeluarkan.

Serat makanan mampu mencegah diabetes melitus, divertikulosis, hemoroid, jantung

koroner, kanker usus besar, kegemukan dan kontipasi yang erat kaitannya dengan kadar

kolesterol darah tinggi. Susu yang di dalamnya mengandung laktosa bisa membantu absorpsi

kalsium. Hal ini dikarenakan laktosa yang tinggal lebih lama dalam saluran pencernaan,

sehingga tumbuhlah bakteri yang menguntungkan. Beberapa vitamin tertentu yang ada di

dalam usus besar disinyalir tersintesis oleh tertentu. Asam glukoronat yang merupakan

turunan dari glukosa, mampu mengikat toksin-toksin dan bakteri di dalam hati dan

mengubahnya menjadi bentuk-bentuk yang bisa dikeluarkan dari dalam tubuh.

Sumber karbohidrat nabati yang sering dikonsumsi adalah serealia (seperti beras,

jagung, sorghum, gandum) dan umbi-umbian (seperti ketela pohon, ubi jalar, talas, kentang).

Sedangkan sumber karbohidrat hewani biasanya terdapat pada jaringan otot dan hati yang

tersimpan dalam bentuk glikogen. Kekurangan karbohidrat dapat menyebabkan penyakit

busung lapar (merasmus), terutama pada anak-anak.

Protein

Protein asal katanya adalah proteos yakni dari bahasa Yunani yang artinya adalah

utama. Seorang pakar kimia dari Belanda yang telah memperkenalkan kata tersebut yakni

Geradus Mulder (1802-1880) bahwa protein adalah merupakan zat yang terpenting dalam

setiap organisme.

Dan yang merupakan bagian terbesar dari tubuh setelah air mencapai seperlimanya

adalah protein dan separuhnya adalah otot. Yang terletak dalam tulang dan tulang rawan

sekitar seperlima dan dalam kulit sekitar sepersepuluhnya, dan sisanya ada di dalm jaringan

lain dan cairan tubuh . Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian

Universitas Kristen Krida Wacana

10

terbesar tubuh sesudah air. Membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan dalam tubuh

merupakan fungsi dari protein yang tidak bisa tergantikan oleh zat gizi lainnya.

Protein yaitu molekul makro dimana berat molekulnya sekitar lima ribu hingga

beberapa juta, dan terdiri dari rantai-rantai panjang asam amino berada dalam ikatan peptida

yang terikat satu sama lain. Asam amino terdiri dari beberapa unsur seperti hidrogen, karbon,

oksigen dan nitrogen; selain itu juga mengandung unsur-unsur besi, fosfor, iodium, kobalt

dan sulfur. Selanjutnya adalah unsur utama protein yang dikenal dengan sebutan nitrogen,

karena nitrogen ini letaknya ada di dalam semua protein bukan di dalam karbohidrat dan

lemak.

Jadi, komponen terbesar setelah air di dalam tubuh kita yaitu protein. Oleh karena

itulah, makanan yang mengandung protein sangat dibutuhkan oleh tubuh. Protein merupakan

rantai asam amino yang diperlukan oleh tubuh, antara lain:

A. Memperbaiki sel-sel dalam tubuh yang telah rusak.

B. Membangun sel-sel jaringan tubuh manusia, terutama dalam masa pertumbuhan anak

dan remaja.

C. Menjaga supaya asam basa dalam darah tetap seimbang.

D. Menyediakan bahan pembuatan plasma kelenjar dimana tubuh memerlukannya dalam

proses metabolisme.

E. Sebagai cadangan energi karena protein mampu menghasilkan energi sebesar 4 kalori

di tiap gramnya.

Fungsi protein

Hampir setiap hari jumlah protein total dalam tubuh sekitar 3% berada dalam kondisi

yang berubah-ubah. Terkadang dinamis, dan pecah secara bergantian dan kemudian disintesis

kembali melalui dinding usus membutuhkan 70 gram protein setiap harinya dan harus diganti

setiap 4-6 hari. Protein juga mampu membentuk ikatan-ikatan esensial tubuh antara lain:

A. Hormon tiroid, epinefrin, insulin adalah ptotein, begitu juga dengan enzim. Ikatan-

ikatan ini bertindak sebagai katalisator atau membantu perubahan-perubahan biokimia

yang terjadi di dalam tubuh.

B. Mengatur keseimbangan air.

C. Keseimbangan cairan tubuh harus dijaga melaui sistem kompleks yang melibatkan

protein dan elektrolit.

Universitas Kristen Krida Wacana

11

D. Memelihara netralitas tubuh.

E. Protein tubuh bentindak sebagai buffer, menjaga pH tetap konstan. Sebagian besar

jaringan tubuh berfungsi dalam keadaan pH netral atau sedikit alkali (pH 7,35-7,45).

Protein merupakan bahan dasar pembentukan antibodi. Penjelasan selengkapnya adalah

sebagai berikut:

A. Kemampuan tubuh terhadap detoksifikasi bahan-bahan racun dikontrol oleh enzim-

enzim yang terutama terdapat di dalam hati.

B. Mengangkut zat-zat gizi.

C. Protein memegang peranan esensial dalam mengangkut zat-zat gizi dari saluran cerna

melaui dinding saluran cerna ke dalam darah, dari darah ke jaringan-jaringan, dan

melalui membran sel ke dalam sel-sel.

Protein sebenarnya juga merupakan sumber energi. Protein menghasilkan energi sekitar 4

kkal/g. Namun protein sebagai sumber energi ini relatif lebih mahal.

Sumber protein yang baik bisa diperoleh dari bahan makanan hewani, seperti telur,

susu, daging, unggas, ikan dan kerang. Sementara itu, dibandingkan padi-padian yang

kandungan proteinnya relatif rendah, kacang kedelai dan hasil olahannya menjadi sumber

protein yang bermutu tinggi. Selain karbohidrat dan protein, zat gizi lain yang tergolong

dalam makronutrien adalah lemak dan air.

Lemak

Unsur lemak terbentuk dari 95% asam lemak & gliserol. Lemak sendiri merupakan

sumber energi selain karbohidrat dan protein. Lemak menghasilkan energi sebesar 9

kaloripPer gramnya. Peran lemak disini adalah sebagai sumber cadangan energi, sumber

asam lemak esensial, pelarut vitamin ADEK, memberikan cita rasa pada makanan, menjaga

letak organ-organ dalam tubuh, serta untuk mengatur suhu tubuh.

Ada dua jenis asam lemak berdasarkan kejenuhannya, yaitu asam lemak jenuh dan

asam lemak tak jenuh. Asam lemak jenuh, kurang baik bagi kesehatan. Biasanya banyak

terdapat pada bahan pangan hewan, seperti daging, telur, susu, dan keju. Asam lemak tak

jenuh, dapat menurunkan resiko penyakit jantung koroner. Biasanya terdapat pada ikan,

minyak kedelai, dan minyak jagung.

Universitas Kristen Krida Wacana

12

Namun kelebihan lemak pada seseorang dapat menyebabkan obesitas, meningkatkan

resiko terkena jantung koroner dan stroke. Dan kekurangan lemak, dapat mengganggu

metabolisme pada tubuh karena beberapa zat gizi dapat dicerna apa tersedia lemak yang

cukup.

Air

Air merupakan komponen yang dominan di dalam tubuh kita. Jumlahnya hampir 75%

dari berat tubuh manusia. Fungsi air dalam tubuh yakni sebagai pelarut hasil pencernaan,

pembawa zat makanan dari alat pencernaan ke sel-sel, pembawa zat kotoran dari sel-sel ke

ginjal, dan juga untuk mengatur suhu tubuh. Anjuran untuk kita adalah minum air 6 sampai 8

gelas per hari. Karena kekurangan air dalam waktu singkat dapat menyebabkan seseorang

mengalami dehidrasi. Apabila seseorang kurang minum dalam waktu yang relatif lama, maka

kerja ginjal dan kemih dapat mengalami gangguan.

Daftar Pustaka

1. Almatsier, Sunita (2009), Prinsip dasar ilmu gizi, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

2. Sediaoetama, Prof. Dr. Achmad Djaeni, M. Sc., (2010), Ilmu gizi untuk mahasiswa

dan profesi, Jilid 1, Jakarta : Dian Rakyat

3. Notoatmojo, Soekidjo. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta:

Rineka Cipta ; 2008.

Universitas Kristen Krida Wacana