tugas i proses perencanaan
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses perencanaan merupakan bagian penting dalam perencanaan wilayah dan kota.
Untuk mendapatkan hasil yang baik dan dapat diterima semua pihak, penyusunan produk
perencanaan harus melalui proses handal yang jelas arah dan tujuannya. Oleh karena itu
proses perencanaan harus dipahami dengan baik sebelum membuat perencanaan.
Menurut Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang, kegiatan
penataan ruang terdiri dari perencanaan tata ruang, pemanfaatan tata ruang, dan
pengendalian pemanfaatan tata ruang. Pada tahap perencanaan, yang pertama kali
dilakukan adalah perumusan masalah dan perumusan tujuan dan sasaran. Kedua tahapan
itu merupakan tahapan yang penting dalam proses perencanaan. Dalam merumuskan
masalah, tujuan dan sasaran, seorang planner harus benar-benar memahami terlebih
dahulu substansi apa saja yang ada dalam perumusan.
Oleh karena itu perumusan masalah, perumusan tujuan dan sasaran serta tahapan
perencanaan lainnya diperlukan agar tidak terjadi penyimpangan pada saat implementasi
suatu produk rencana. Kelurahan Jemur Wonosari menjadi kawasan perencanaan yang
dipilih dalam konteks ini.
1.2 Maksud dan Tujuan
Makalah ini disusun dengan maksud dan tujuan agar :
1. Menambah pengetahuan mengenai tahapan perencanaan khususnya tahap
perumusan masalah, perumusan tujuan dan sasaran.
2. Pemahaman tentang bagaimana merumuskan suatu masalah serta sasaran dan
tujuan semakin baik.
3. Mengetahui contoh-contoh permasalahan perencanaan yang ada dalam suatu
kawasan.
1.3 Sistematika Pembahasan
Untuk memudahkan pembaca mengeksplorasi makalah ini, maka dibawah ini adalah
sistematika pembahasan makalah ini :
BAB I PENDAHULUAN : Pada bab ini berisi latar belakang makalah ini disusun, maksud
dan tujuan makalah ini disusun, serta bagaimana sistematika pembahasannya.
BAB II PEMBAHASAN : Bab ini berupakan bagian inti pada makalah ini, dimana berisi
permasalahan perencanaan pada kawasan perencanaan. Akan di eksplorasi berdasarkan
tahapan perencanaan yaitu dimulai dari sub bab latar belakang masalah, identifikasi
masalah, pembatasan masalah, dan rumusan masalah. Sub bab selanjutnya adalah tahap
perumusan tujuan dan sasaran.
BAB III PENUTUP : Pada bab ini berisi kesimpulan mengenai apa yang telah dibahas
pada BAB II.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Permasalahan
Suatu fenomena atau sesuatu yang dapat dilihat dan dirasakan disebut masalah atau
persoalan jika terdapat kesenjangan atau gap antara apa yang ada dengan apa yang
diinginkan. Masalah juga merupakan kesenjangan antara harapan dan kenyataan, teori dan
praktik. Pengertian masalah terkait dengan kebutuhan yang secara umum berarti
kesenjangan antara hasil atau tujuan yang ada sekarang dan hasil atau tujuan yang ingin
dicapai. Secara operasional suatu fenomena disebut sebagai masalah apabila fenomena
tersebut terjadi dalam situasi tertentu. Permasalahan yang akan dibahas adalah pada
kelurahan Jemur Wonosari.
Latar Belakang Masalah : Pada dasarnya masalah tidak berdiri sendiri dan terisolasi
dari faktor-faktor lain. Selalu terdapat hubungan atau konstelasi yang melatarbelakangi
suatu masalah tertentu, misalnya faktor ekonomi, sosial, politik, budaya ataunfaktor lain
yang melingkupinya. Identifikasi masalah merupakan tahap awal dari pemahaman
masalah dimana suatu fenomena dalam suatu jalinan situasi tertentu dapat dikenali sebagai
masalah. Dalam kenyataannya identifikasi masalah memberikan sejumlah pertanyaan yang
bisa saja sangat banyak. Pembatasan masalah merupakan upaya untuk menetapkan
batas-batas masalah dengan jelas, sehingga memungkinkan perencana untuk
mengidentifikasi faktor-faktor mana saja yang masuk kedalam ruang lingkup permasalahan
dan mana yang tidak. Rumusan Masalah : Pada bagian ini merupakan upaya untuk
menyatakan secara eksplisit pertanyaan-pertanyaan apa saja yang akan dicari jawabannya.
Perumusan masalah dijabarkan dari identifikasi dan pembatasan masalah, atau dengan
perkataan lain merupakan pernyataan yang lengkap dan terinci mengenai ruang lingkup
persoalan yang akan dianalisis berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah.
Dalam konteks perencanaan wilayah dan kota, ada beberapa pengertian tujuan yaitu
tujuan merupakan pernyataan yang memberikan pedoman nyata tentang tindakan yang
diinginkan dari suatu kegiatan perencanaan. Tujuan juga merupakan suatu pencapaian
yang diinginkan dari kegiatan perencanaan yang dinyatakan dalam istilah yang bersifat
kualitatif.
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut kegiatan perumusan tujuan setidaknya
merupakan suatu pernyataan yang bersifat kualitatif berkenaan dengan pencapaian yang
diinginkan dari hasil kebijakan atau keputusan yang dapat menjadi pedoman dalam
menentukan tindakan yang sesuai dalam jangka panjang atau jangka menengah.
Sasaran adalah pernyataan tentang kehendak yang sudah diidentifikasi, dianalisis dan
diekspresikan secara spesifik untuk menunjukkan hal itu dapat dicapai dalam waktu dan
sumberdaya yang tersedia. Sasaran merupakan pernyataan operasional dari keinginan
yang lebih jelas sekaligus menyajikan tahap tahap spesifik untuk mencapai tujuan tertentu.
Berikut rincian pembahasan permasalahan ditinjau dari berbagai aspek pada kelurahan
Jemur Wonosari, kecamatan wonocolo Surabaya selatan.
2.1.1 Land Use
a. Latar Belakang Masalah
Lahan yang pada awalnya adalah diperuntukkan sebagai perumahan namun
memiliki nilai produktivitas lahan akan menjadi kawasan yang beralih fungsi
nantinya. Selain nilai lahan. terbatasnya lahan di permukiman kelurahan jemur
wonosari menyebabkan peralihan penggunaan lahan yang memanfaatkan lahan sisa
yang seharusnya sebagai lahan yang memiliki nilai estetika pada kenyataannya
dialih fungsikan menjadi lahan berdagang.
b. Identifikasi Masalah
Berikut adalah masalah-masalah yang teridentifikasi berdasarkan survey langsung
dikelurahan Jemur Wonosari :
- Beberapa rumah warga di RT kelurahan Jemur Wonosari menjadi layaknya
pasar pagi pada sekitar jam 6.00 WIB – 8.00 WIB.
- Terdapat semacam pabrik daur ulang yang berada di antara perumahan warga.
- Ada semacam warung makan di lahan yang seharusnya menjadi ruang terbuka
hijau.
- Terdapat kandang ayam atau kandang ternak yang seharusnya sebagai daerah
resapan (RTH).
- Terdapat bengkel, warung makan dan rumah warga yang bersebalahan.
- Ada warga yang meletakkan material bangunan pasir didepan rumahnya dan
menutupi jalan sehingga kapasitas jalan berkurang sampai setengahnya.
c. Pembatasan Masalah
Dalam perumusan masalah land use Kelurahan Jemur Wonosari, masalah
difokuskan dan dibatasi dalam lingkup penyimpangan penggunaan lahan yang tidak
sesuai dengan Rencana Tata Ruang.
d. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah, adapun rumusan masalah land use dikelurahan
Jemur Wonosari yakni :
- Beberapa rumah warga di RT kelurahan Jemur Wonosari menjadi layaknya
pasar pagi pada sekitar jam 6.00 WIB – 8.00 WIB. Hal ini, disebabkan lahan
yang menjadi pasar pagi tersebut memiliki nilai produktivitas lahan, lambat laun
area ini akan berkembang mulai dari pasar pagi, kemudian jika benar-benar
sukses, lahan yang memiliki nilai produktivitas lahan yang tadinya perumahan
akan diubah seluruhnya menjadi lokasi perdagangan.
- Terdapat semacam pabrik daur ulang yang berada di antara perumahan warga
serta terdapat bengkel, warung makan dan rumah warga yang bersebalahan.
Masalah seperti ini dapat menimbulkan gangguan pada masyarakat sekitar.
Dengan adanya bengkel dan pabrik daur ulang dikawasan perumahan, hal ini
berpotensi menimbulkan bencana, seperti kebakaran. Selain itu kebisingan dan
aktivitas pabrik juga dapat mengurangi kenyamanan dan membahayakan
kesehatan masyarakat sekitar yang memiliki rumah bersebelahan dengan pabrik
dan bengkel tersebut.
- Ada semacam warung makan di lahan yang seharusnya menjadi ruang terbuka
hijau serta terdapat kandang ayam atau kandang ternak yang seharusnya
sebagai daerah resapan (RTH). RTH dapat mencerminkan nilai estetika suatu
kawasan, dengan adanya penyimpangan penggunaan lahan tersebut dapat
mengurangi keindahan suatu kawasan.
e. Perumusan Tujuan
Tujuan peninjauan masalah land use pada kelurahan jemur sari adalah untuk
menata ulang penggunaan lahan yang menyimpang dari rencana serta
mengevaluasi kembali antara rencana penggunaan lahan yang seharusnya dengan
apa yang ada dilapangan.
f. Perumusan Sasaran
Sasaran di jabarkan dalam beberapa hal yakni :
- Perubahan rencana tata ruang terhadap lahan yang memiliki nilai produktivitas
lahan yang semula adalah perumahan, menjadi perdagangan.
- Relokasi perumahan warga yang memiliki nilai produktivitas lahan.
- Mengembangkan dengan cara mendanai lahan yang memiliki nilai produktivitas
agar dikembangkan menjadi pusat perdagangan yang dapat meningkatkan
perekonomian kawasan.
- Membersihkan warung warung makan dan kandang ayam warga yang
menempati RTH.
- Menyediakan lahan kosong sebagai tempat pemindahan warga yang
membangun warung di ruang terbuka hijau.
2.1.2 Transportasi
a. Latar Belakang Masalah
Jalan Ahmad Yani membentang panjang dari selatan Surabaya ke arah pusat kota
dan perupakan pusat lintas daerah. Kesadaran masyarakat terhadap pemeliharaan
sarana transportasi masih kurang. Kurangnya perhatian pemerintah terhadap kondisi
prasarana dan sarana transportasi yang merupakan aspek penting dalam daya
jangkau suatu kawasan menjadi alasan timbulnya masalah-masalah transportasi.
b. Identifikasi Masalah
Berikut adalah rincian masalah yang teridentifikasi berdasarkan hasil survey lansung
ke lapangan :
- Terdapat jalan bergelombang dan berbatu disekitar kawasan kampus Institut
islam sunan ampel.
- Terdapat jalan yang berlubang dan belum beraspal
- Terdapat bottle neck atau jalan yang menyempit.
- Trayek MPU yang melewati kelurahan sedikit
- Sering terjadi kemacetan pada jam sibuk di Jalan Ahmad Yani
- Tidak ada stasiun kereta api.
- Tidak ada halte bus dikelurahan ini.
c. Pembatasan Masalah
Masalah transportasi di kelurahan Jemur Wonosari dibatasi dalam ruang lingkup
prasarana dan sarana transportasi.
d. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang didapatkan berdasarkan pembatasan masalah
diatas adalah :
- Sering terjadi kemacetan yang terjadi di Jalan Ahmad Yani pada jam sibuk
dikarenakan jalan tersebut merupakan lintas jalan utama antar daerah,
menghubungkan pusat kota Surabaya, sehingga kemacetan tidak dapat
dihindari.
- Terdapat beberapa jalan yang berlum beraspal, berbatu, belubang dan
bergelombang serta jalan yang menyempit. Masalah prasarana seperti ini dapat
menimbulkan kecelakaan, kemacetan maupun mengurangi kenyamanan
pengendara yang melewati jalan.
- Tidak terdapat halte bus di kelurahan Jemur Wonosari, hal ini menyebabkan
kurangnya trayek yang menjangkau kelurahan ini. Selain itu sepanjang jalan
ahmad yani, terdapat rel kereta api yang memanjang di kelurahan jemur sari dan
menghubungkan pusat kota. Stasiun kereta api dibutuhkan agar mengurangi
kemacetan jalan ahmad yani.
e. Perumusan Tujuan
Tujuan yang diharapkan adalah mengurangi kemacetan dan menata ulang sarana
dan prasarana transportasi kelurahan Jemur Wonosari.
f. Perumusan Sasaran
Berikut adalah sasaran yang hendak dicapai yakni :
- Pengalihan moda transportasi ke transportasi masal secara umum.
- Pengaspalan jalan yang belum beraspal sekaligus perbaikan jalan yang
belubang, berbatu dan bergelombang.
- Pelebaran jalan yang menyempit pada titik jalur tertentu.
- Pembangunan stasiun kereta api.
- Pembangunan halte bus.
2.1.3 Intensitas Pemanfaatan Ruang
a. Latar Belakang Masalah
Masyarakat membutuhkan ruang yang lebih dalam konteks perumahan. Sebagai
manusia yang menilai ruang sebagai wadah pengekspresian diri mereka memanfaat
kan semaksimal mungkin sisa lahan yang ada tanpa memperhatikan aspek
lingkungan dan nilai-nilai lain yang terkait dengan ruang.
b. Identifikasi Masalah
Berikut ini adalah masalah yang teridentifikasi berdasarkan survey lapangan di
kelurahan Jemur Wonosari :
- Perumahan warga banyak yang memiliki KDB 100%
- Terdapat rumah yang memiliki ketinggian bangunan tidak seragam dengan
rumah lain.
- Terdapat masjid yang memiliki GSB 0 terhadap jalan umum.
c. Pembatasan Masalah
Masalah dibatasi dalam ruang lingkup Koefisien dasar bangunan, garis sempadan
bangunan serta ketinggian bangunan.
d. Rumusan Masalah
- Perumahan di permukiman warga Kelurahan Jemur Wonosari pada umum nya
memiliki KDB 100%. Hal ini menyimpang dengan Rencana Tata Ruang dimana
sebuah bangunan tidak boleh menggunakan seluruh lahannya untuk dibangun
atau dengan KDB 100%. Dengan kondisi KDB 100% daerah resapan air tidak
ada, tatanan dan nilai estetika permukiman akan terlihat padat dan semerawut.
Apabila terjadi kebakaran, api dengan mudah akan menjalar keseluruh
perumahan penduduk.
- Rumah yang memiliki ketinggian bangunan yang tidak seragam dan melebihi
aturan yang sudah ditetapkan pada kawasan perumahan dapat mengurangi dan
mengganggu rumah warga lain. Penyinaran alamiah dan privasi warga yang
berada disebelah rumah dengan ketinggian lebih dua lantai dari yang
seharusnya akan terganggu.
e. Perumusan Tujuan
Penataan ulang kawasan perumahan kelurahan jemur wonosari.
f. Perumusan Sasaran
Adapun sasaran dijabarkan dibawah ini :
- Pembuatan aturan mengenai batas maksimal KDB, GSB dan ketinggian
bangunan.
- Memberi Peringatan kepada warga yang akan meninggikan bangunannya.
- Penetapan aturan adanya daerah resapan air untuk setiap rumah warga.
2.1.4 Fasilitas Umum
a. Latar Belakang Masalah
Distribusi beberapa fasilitas umum yang tidak tepat sasaran dan lokasi
mengakibatkan adanya over kapasitas maupun terbengkalainya beberapa fasilitas
umum yang ada.
b. Identifikasi Masalah
Berdasarkan survey lapangan di Kelurahan Jemur Wonosari adapun masalah-
masalah mengenai fasilitas umum yang teridentifikasi yakni :
-
c. Pembatasan Masalah
Masalah dibatasi pada lingkup distribusi, perawatan, pemeliharaan, dan pengadaan
fasilitas umum.
d. Rumusan Masalah
Secara umum, fasilitas umum baik pendidikan, kesehatan, keamanan, RTH dan
lainnya telah memenuhi standard kebutuhan masyarakat jemursari, namun yang
menjadi masalah adalah terbengkalainya beberapa fasilitas seperti lapangan
sepakbola yang tidak pernah digunakan sampai tumbuh rumput liar setinggi
pinggang. Kondisi ini terlihat seperti tanah terbengkalai yang seharusnya dapat
dimanfaatkan sebagai fasilitas olahraga masyarakat sekitar jemursari. Fasilitas
perdagangan dan jasa yang tidak terdistribusi dengan baik menyebabkan munculnya
pedagang-pedagang yang memanfaatkan hal tersebut untuk berjualan dan hal ini
mengganggu lancarnya lalu lintas disekitar jalan yang digunakan, serta mengurangi
keindahan suatu permukiman.
e. Perumusan Tujuan
Mengevaluasi bagaimana pemanfaatan, pemeliharaan dan pengadaan fasilitas
umum agar sesuai dengan standar kebutuhan masyarakat.
f. Perumusan Sasaran
Melakukan perbaikan pada fasilitas umum yang tidak terawat. Memperindah fasilitas
umum agar menarik bagi masyarakat dan masyarakat mau menggunakannya.
2.1.5 Utilitas Kota
a. Latar Belakang Masalah
Elevasi tanah kota Surabaya yang kurang dari 2% menyebabkan air disaluran
drainase sulit mengalir. Kurang nya daerah resapan menuntut saluran drainase yang
efektif untuk mendistribusikan air hujan dan air limbah lain ke tempat yang
seharusnya.
b. Identifikasi Masalah
Adapun masalah yang teridentifikasi berdasarkan survey lapangan di Kelurahan
Jemur Wonosari antara lain :
- Air pada parit saluran drainase tidak mengalir kearah manapun.
- Debit saluran drainase kecil.
- Aliran disaluran drainase tidak lancar.
- Banyak sampah yang menumpuk disaluran drainase
- Gerobak sampah yang sedikit
c. Pembatasan Masalah
Masalah dibatasi dalam konteks ketersediaan dan efektivitas utilitas kota terhadap
kehidupan masyarakat dan lingkungan.
d. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diambil dari pembatasan masalah adalah :
- Air limbah maupun hujan yang tertampung disaluran drainase masyarakat tidak
mengalir, hal ini disebabkan oleh saluran drainase yang mampet karena sampah
yang menumpuk dan tidak dibersihkan.
- Beberapa RT memiliki saluran drainase dengan debit menampung air hujan
kurang besar, sehingga air tergenang lama pada saluran drainase. Hal tersebut
dapat menyebabkan timbulnya bibit penyakit yang dapat membahayakan
kesehatan masyarakat sekitar.
- Gerobak sampah dikelurahan Jemur Wonosari yang melayani masyarakat
sangat sedikit. Apabila hal ini dibiarkan maka sampah buangan masyarakat akan
menumpuk dan dapat menimbulkan munculnya bibit penyakit.
e. Perumusan Tujuan
Memenuhi adanya utilitas kota dan mensejahterkan warga Kelurahan Jemur
Wonosari dengan penataan ulang utilitas.
f. Perumusan Sasaran
- Memperbesar debit saluran drainase warga.
- Memperbanyak gerobak sampah dalam memperlancar pengangkutan ke TPS
2.1.6 Kependudukan
a. Latar Belakang
Angka pertumbuhan penduduk menjadi faktor meningkatnya jumlah penduduk dan
kebutuhan akan perumahan, pekerjaan, fasilitas umum serta prasarana dan sarana
permukiman. Lahan yang tersedia dan jumlah penduduk yang bermukim tidak sesuai
dengan standar kepadatan penduduk.
b. Identifikasi masalah
Adapun masalah kependudukan yang teridentifikasi berdasarkan hasil survey
lapangan di Kelurahan Menur Pumpungan antara lain :
c. Pembatasan Masalah
d. Rumusan masalah
e. Perumusan tujuan
f. Perumusan Sasaran
2.1.7 Fisik dan Lingkungan
a. Latar Belakang Masalah
Kurangnya kesadaran, pengetahuan dan gerakan-gerakan peduli lingkungan di
masyarakat, menyebabkan kondisi lingkungan fisik yang kurang baik dibeberapa RT
dikelurahan jemur sari. Kemiskinan menjadi faktor yang mempengaruhi munculnya
beberapa rumah yang kondisi fisiknya kurang layak ditinggali serta memiliki kondisi
lingkungan yang cukup buruk.
b. Identifikasi Masalah
Masalah-masalah fisik dan lingkungan yang teridentifikasi berdasarkan survey
lapangan antara lain :
- Ada beberapa rumah yang telihat sangat kumuh.
- Di jalan ‘’ ‘’ terdapat genangan air.
- Terdapat rumah penduduk yang kondisinya tidak layak huni.
- Terdapat sampah yang menumpuk pada beberapa jalan disekitar gang.
c. Pembatasan Masalah
Masalah dibatasi dalam ruang lingkup daya dukung fisik dan lingkungan terhadap
kehidupan dipermukiman masyarakat.
d. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah, maka adapun rumusan masalah pada kelurahan
Jemur Wonosari yaitu :
- Di RT ‘’ ‘’ ada rumah yang kondisi fisik dan lingkungannya berdasarkan standar
tidak memiliki daya dukung untuk ditinggali. Kondisi ini disebabkan kemiskinan
yang akan berantai menuju masalah lingkungan.
- Genangan air dan sampah yang menumpuk di jalan sekitar ‘’ ‘’ menyebabkan
turunnya kualitas lingkungan di masyarakat dan dapat menyebabkan berbagai
macam penyakit.
e. Perumusan Tujuan
Mensejahterakan dan meningkatkan kualitas fisik dan lingkungan hidup masyarakat.
f. Perumusan Sasaran
Berikut adalah sasaran yang akan dicapai :
- Renovasi rumah penduduk yang kondisinya tidak layak huni.
- Perbaikan prasarana jalan dan penyediaan utilitas persampahan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tahapan perumusan masalah dan perumusan sasaran dan tujuan membutuhkan suatu
pengamatan dikawasan perencanaan agar tidak terjadi penyimpangan pada saat
implementasi rencana. Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan
pada BAB II yaitu :
1. Tahap perencanaan setidak-tidaknya terdiri dari tahap perumusan masalah,
perumusan tujuan, pengumpulan data, analisis, dan penyusunan rencana.
2. Sebelum merumuskan masalah terlebih dahulu harus memahami pengertian
masalah dan perbedaan antara latar belakang masalah, identifikasi masalah,
pembatasan masalah serta perumusan masalah.
3. Tujuan mempunyai beberapa sifat yakni merupakan pernyataan yang bersifat umum,
pencapaiannya tidak terbatas, tingkat keberhasilannya sulit diukur, dan diwujudkan
sesuai dengan kebijakan atau rencana yang dituju.
4. Sasaran merupakan tahap spesifik dari suatu tujuan dan memiliki keabstrakkan yang
rendah, begitu juga target memiliki tingkat spesifik lebih dari pada sasaran namun
merupakan rincian spesifik dari sasaran.