tugas irigasi dan drainasi rap kelompok

7
TUGAS IRIGASI DAN DRAINASI “Hasil Diskusi Kelompok: RAP” Oleh: Femita Ayu Nur Laila Indah Prasidya Perwitasari Whenni Kusumaningtyas 135040207111018 PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

Upload: tyas-iyas

Post on 09-Nov-2015

156 views

Category:

Documents


39 download

DESCRIPTION

Tugas Irigasi dan Drainasi RAP Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

TRANSCRIPT

TUGAS IRIGASI DAN DRAINASI Hasil Diskusi Kelompok: RAP

Oleh:Femita Ayu Nur Laila IndahPrasidya PerwitasariWhenni Kusumaningtyas135040207111018

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG2015Berita Acara Diskusi Kelompok Proses Penilaian Cepat (RAP) dan Acuan (Benchmarking)Penjelasan dan PirantinyaPada hari kamis tanggal 19 Mei 2015 diadakan diskusi kelompok mengenai Proses Penilaian Cepat (RAP) dan Acuan (Bencmarking). Berdasarkan hasil diskusi kelompok yang dilaksanakan pada tanggal tersebut dan dihadiri oleh seluruh anggota kelompok diperoleh hasil diskusi sebagai berikut : Arti audit irigasi yaitu kegiatan pemeriksaan kinerja pengelolaan irigasi yang meliputi aspek organisasi, teknis dan keuangan sebagai bahan evaluasi manajemen aset irigasi yang dilaksanakan setiap tahun ole pemerintah daerah maupun pemerintah indonesia dan didampingi noleh perkumpulan petani pemakai air tingkat daerah irigasi. Proses penilainan cepat (RAP) dapat menentukan secara sistematis dan cepat indicator-indikator kunci (utama) dari suatu proyek-proyek irigasi. RAP umumnya dapat diselesaikan dalam 2 minggu atau kurang yang meliputi kegiatan di lapangan dan di kantor dengan asumsi bahwa beberapa data proyek telah siap tersedia (disiapkan oleh proyek) sebelum pelaksanaan RAP tersebut. Indikator-indikator kinerja utama dari RAP dapat membantu penyusunan persepsi dan fakta, sehingga memudahkan pengambilan keputusan tentang potensi untuk konservasi air di dalam sebuah proyek, kelemahan khusus dalam operasional proyek, manajemen, sumber daya, dan perangkat kerasnya. Tindakan-tindakan modernisasi spesifik yang perlu diambil dapat untuk memperbaiki kinerja proyek. Cara Mengartikan Hasil RAPRAP, jika berdiri sendiri, hanyalah sebuah alat diagnosa. RAP memungkinkan orang yang mengevaluasi untuk memeriksa proyek irigasi secara sistematis untuk menentukan :1. Indikator Eksternal, dan2. Indikator InternalIndikator Eksternal akan memberi indikasi apakah mungkin untuk mengkonservasi air dan meningkatkan lingkungan dengan memperbaiki pengelolaan air. Indikator Internal memberi perspektif yang detail tentang bagaimana sistem ini dioperasikan secara aktual dan bagaimana pelayanan penyaluran air yang disediakan pada semua tingkat.Interpetasi hasil membutuhkan satu atau lebih spesialis irigasi yang secara jelas memahami pilihan-pilihan modernisasi. Tanpa pengetahuan mendalam mengenai pilihan-pilihan itu, rekomendasi-rekomendasi yang dibuat dapat tidak efektif. Beberapa aturan dasar:1. Pada hampir semua proyek, modernisasi membutuhkan baik perangkat keras maupun perubahan manajemen.2. Umumnya, masih dimungkinkan menyediakan pelayanan penyaluran air yang baik ke pintu penyadapan (turnout) tanpa kontrol air yang baik, jika sistem sangat tidak efisien dan ada air sangat berlimpah. Bagaimanapun, jika sistem juga harus efisien, satu-satunya cara untuk memberikan pelayanan penyaluran air yang baik adalah dengan memiliki kontrol air yang sangat baik. 3. Pada hampir semua proyek, pelayanan penyaluran air perlu diperbaiki dalam rangka mencapai tujuan dasar yaitu biaya pekerja/petugas yang lebih rendah, lebih sedikit limpasan, meningkatkan hasil tanaman, dan mengurangi kerusakan lingkungan. Proses RAP memungkinkan evaluator untuk menargetkan tingkat yang tepat dalam rangka memulai modernisasi.4. Umumnya, ada banyak perubahan sederhana yang bisa dilakukan dalam prosedur operasional dan sejumlah prosedur lain dengan hanya menanamkan modal berjumlah sedang untuk merubah perangkat keras.5. Semua perubahan harus dibarengi dengan kontrol mutu dan pelatihan yang baik.Umumnya, proses pembacaannya adalah sebagai berikut:1. Efisiensi irigasi lahan diperiksa. Efisiensi lahan yang baik tergantung pada penerimaan pelayanan penyaluran air yang baik pada lahan (lahan usahatani). 2. Efisiensi irigasi proyek diperiksa. Ini sudah menjadi kebiasaan bahwa petugas proyek irigasi menghendaki debit aliran yang lebih tinggi meskipun inefisiensi mungkin cukup tinggi. Alternatif penting untuk meningkatkan suplai air adalah dengan memperbaiki efisiensi.3. Efisiensi penyaluran dicatat, dan dibandingkan dengan efisiensi irigasi lahan. Keduanya dihitung dengan mempertimbangkan kemungkinan resirkulasi (air tanah atau permukaan) yang mungkin terjadi. Perbandingan ini membantu untuk menentukan upaya-upaya yang mungkin dilakukan. 4. Karakter pelayanan penyaluran air diperiksa pada tiap-tiap tingkat.5. Kelayakan perangkat keras dan instruksi operator ditinjau kembali.6. Keberadaan sistem resirkulasi dicatat. Dalam banyak proyek, menginstall sistem resirkulasi air permukaan dalam area strategis adalah cara sangat sederhana untuk memperbaiki kinerja dan pelayanan penyaluran air.7. Tempat di mana para petugas menghabiskan waktunya untuk bekerja adalah indikasi penting di mana perubahan bisa dilakukan. Misalnya, dalam beberapa proyek ada sejumlah staf hidrografer yang banyak secara kontinyu membaca alat pengukur kecepatan di banyak lokasi disaluran utama. Biasanya pembacaan yang tidak akurat ini (karena sifat alami aliran yang tidak stabil dan pengukuran yang dilakukan saat itu juga-point-in-time) bisa benar-benar dikesampingkan jika strategi baru penyaluran air diterapkan. Acuan (benchmarking) adalah suatu proses sistematis untuk melakukan perbaikan terus-menerus melalui pembandingan dengan norma dan standar internal atau eksternal yang relevan dan bisa dijangkau. Maksud umum benchmarking ialah meningkatkan kinerja organisasi diukur berdasarkan misi dan tujuan-tujuannya. Acuan (benchmarking) meliputi perbandingan secara internal terhadap kinerja sebelumnya dan target ke depan (mendatang) yang diinginkan, atau secara eksternal terhadap proyek-proyek (lembaga-lembaga) serupa, atau proyek (lembaga) yang menyelenggarakan fungsi yang sama. Benchmarking banyak dipakai baik dalam sektor pemerintah maupun swasta. RAP apabila dilaksanakan dan dianalisa oleh insinyur irigasi yang bermutu, menghasilkan indikator yang menjelaskan hasil dan proses suatu proyek irigasi. Banyak indikator ini yang dapat digunakan untuk tujuan acuan standarisasi (benchmarking), memungkinkan adanya perbandingan antar proyek dan kinerja pra/pasca modernisasi. Dalam waktu hanya beberapa minggu, RAP mampu menghasilkan informasi yang cukup untuk menentukan tindakan penting yang harus diambil untuk modernisasi. Oleh karena itu ini bisa menjadi alat berharga bagi negara-negara untuk memprioritaskan investasi pada proyek yang berbeda-beda, dan untuk memprioritaskan tindakan spesifik dalam proyek irigasi.

Bagian yang belum dipahami adalah : Proses Internal dan Indikator Internal dalam sistem irigasi Lembar Kerja (Spreadsheet) EXCEL untuk RAP sistem irigasi Cara menentukan Koefisien lahan dan Ambang Batas ECe Tanaman. Hubungan antara indikator pada sistem irigasi Maksud dari kuisioner (Daftar pertanyaan) untuk Kantor Proyek

Demikian berita acara diskusi kelomok yang kami lakukan cukup sekian dan terima kasih.