tugas kebijakan air dan ekonomi lingkungan

Upload: mawanekodefriatno

Post on 07-Oct-2015

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

maw

TRANSCRIPT

TUGAS KEBIJAKAN AIR DAN EKONOMI LINGKUNGANRangkuman Kuliah TamuKebijakan Air Dan Ekonomi Lingkungan Oleh Ir. Tamin M. Zakaria Amin, M.Sc, Mba

Oleh :Mawan Eko Defriatno (NIM. 25714013)

Perencanaan Infrastruktur Air Bersih dan SanitasiFakultas Teknik Sipil dan LingkunganInstitut Teknologi Bandung2014KEBIJAKAN AIR DAN EKONOMI LINGKUNGANOlehIr. Tamin M. Zakaria Amin, M.Sc, MBA

1. PENDAHULUAN1.1 Prinsip Prinsip Dasar Ilmu LingkunganIlmu lingkungan adalah ilmu pengetahuan yang memfokuskan pada interaksi antara social dan komponen-komponen fisik lingkungan (biotik dan abiotic) serta permasalahan-ermasalahan yang ada didalamnya dalam upaya untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi.SocietyPhysical (biotic and abiotic) environmentInterventionSignificance

Ilmu lingkungan melibatkan penerapan pengetahuan dari berbagai disiplin ilmu untuk mempelajari dan pengelolaan lingkungan hidup. Objek penelitian terdiri dari hubungan antara manusia (masyarakat) dan lingkungan mereka. Hal ini tercermin dengan subjek: penyebab masalah lingkungan, nasib polutan dalam kompartemen yang berbeda, efeknya pada manusia dan alam, mungkin solusi teknologi dan kebijakan untuk mengendalikan masalah lingkungan."Langkah awal mungkin: kolaborasi pada satu objek yang sama: dengan kata lain, beberapa disiplin ilmu yang berbeda terfokus pada satu masalah lingkungan tertentu tanpa ada interaksi yang jelas antara kontribusi masing-masing. Dalam hal ini, kita berbicara tentang penelitian multidisiplin. Langkah kedua mungkin: integrasi lebih lanjut sehubungan dengan rumusan masalah; dengan kata lain, berbagai disiplin ilmu berkolaborasi pada objek yang sama dalam hal perumusan masalah yang sama (misalnya pengembangan rencana tertentu). Hal ini disebut sebagai interdisipliner. "(De Haes, 1991)

The relationship between basic disciplines, environmental specialisms and environmental science (NWO, 1990)SOCIETYENVIRONMENTBASIC DISCIPLINES economics law etc.ENVIRONMENTAL SPECIALISMSNATURAL SCIENCES Env. chemistry Env. biology Etc.ENVIRONMENTAL SPECIALISMS SOCIAL SCIENCES Env. Economy Env. Law Etc.BASIC DISCIPLINES Chemistry biology etc.

Target variables Public health & safety Material prosperity Non-material prosperity Intrinsic natural values Processes Climate change Acidification Eutrophication Dispersal Desiccation Disturbance Fragmentation others Compartments Raw materials Soil Water Atmosphere biota Aspects Degree of pollution Presence of raw Materials biodiversity Interventions Pollution Depletion damage Basic causes Population growth Economic growth Technology development Etc. Major sectors Production Consumption Waste disposal Sectors/ activities Agriculture/land development Transport/roads Energy supply/ power stations Etc Mechanisms Social dilemmas Investment dilemmas

1.2 Problem LingkunganMasalah-masalah lingkungan yang erjadi saat ini banyak sekali khusunya di Indonesia. Hal inilah yang nantinya akan menjadi objek ilmu lingkungan untuk dapat mengatasinya. Adapun masalah lingkungan yang saat ini marak terjadi dan perlu segera dicari penyelesaiannya antara lain :a. Peningkatan jumlah sampahJumlah penduduk dunia yang semakin berkembang berbanding lurus dengan jumlah sampah yang dihasilkan. Semakin banyak jumlah penduduk semakin bnayak pula sampah yang dihasilkan, apabila tidak segera diselesaikan maka tidak lama lagi disemua tempat akan dipenuhi dengan sampah.

b. Eksploitasi Air Tanah Berlebihan Menyebabkan Penurunan Muka TanahContoh yang paling nyata saat ini terjadi di daerah Jakarta utara, dimana penurunan permukaan tanah mencapai sekitar 2-3 cm per tahun. Hal ini tidak lepas dari kegiatan eksplorasi air tanah yang berlebihan baik dilakukan oleh industry maupun oleh masyarakat. Pengambilan air tanah tidak dibarengi dengan usaha pengisian kembali cadangan air tanah. Sehingga semakin lama cadangan air tanah semakin berkurag yang berakibat kekosongan cadangan aquifer tanah. Sedangkan beban dipermukaan tanah semakin besar, ahirnya tanah mengalami penurunan.

c. Pemanasan Global (Global Warming) Menyebabkan Naiknya Muka Laut di HilirBukan rahasia lagi bahwa isu yang paling banyak diperbincangkan dalam masalah lingkungan saat ini adalah tentang pemanasan global. Pemanasan global adalah akibat dari adanya fenomena efek rumah kaca. Efek rumh kaca dapat terbentuk dari lapisan CO2 di atmosfer yang memantulkan panas dari bumi kembali ke permukaan bumi. Bukan hanya CO2 namun dapat juga berasal dari gas metan yang memiliki kekuatan lebih besar 21 sampai 27 kali daripada gas CO2.Karena suhu panas yang semakin meningkat tersebut mengakibatkan pencairan es pada daerah kutub. Mencairnya es di kutub ini mengakibatkan voume air laut semakin bertambah. Secara logika apabila volume bertambah, maka ketinggian permukaan air laut akan bertambah. Jika sudah begini tidak mustahil juka air laur semakin naik ke daratan dan menjadi banjir di daratan.

d. Konversi Lahan di Hulu Menyebabkan Meningkatnya BanjirKonversi lahan yang awalnya berupa hutan menjadi budidaya atau perumahan memberi dampak besar terhadap terjadinya banjir di daerah hilir. Daerah hutan terutama daerah hutan lindung seharusnya dijaga dan sama sekali tidak boleh di rubah menjadi budidaya apalagi kawasan pemukiman. Hal ini berhubungn dengan kemmpuan lahan untuk menresapkan air hujan kedalam tanah.Kawasan hutan memiliki nilai koefisien limpasan hanya 0,1, artinya 90% air hujan akan diresapkan kedalam tanah dan hanya 10% yang menjadi limpasan. Kawasan budidaya memiliki koefisien limpasan 0,5-0,6. Artinya 50% sampai 60 % hujan yang turun didaerah tersebut akan menjadi limpasan sementara yang diresapkan sekitar 40% sampai 50%. Kawasan pemukiman memiliki nilai koefisien limpasan sekitar 0,9 yang artinya 90% hujan yang turun akan memjadi limpasan dan hanya 10% yang dapat diresapkan kedalam tanah. Dengan semakin besarnya jumlah limpasan yang timbul maka tidak heran jika semakin besar potensi deit banjir yang timbul.

e. Frekuensi BanjirBelakangan kita merasakan banjir yang terjadi semakin sering dan dengan debit yang semakin besar. Hal ini berhubungan dengan nilai koefisien limpasan lahan yang menjadi semakin besar. Sehingga banjir yang sebenarnya merupakan limpasan air hujan akan menjadi semakin besar dan dating dalam waktu yang lebih cepat.

f. Konversi Lahan di Hulu Menyebabkan Terjadinya KekeringanSeperti sudah dijelaskan sebelumnya bahwa dengan perubahan lahan konservasi menjadi kawasan terbangun akan mengakibatkan perubahan jumlah air yang menjadi limpasan dan yang meresap kedalan tanah. Dengan nilai koefisien limpasa yang semakin besar maka debit air hujan yang menjadi limpasan dan mengalir dipermukaan tanah akan semakin besar sedangkan jumlah yang meresap kedalam tanah semakin kecil. Dengan semakin sedikit air yang meresap otomatis cadangan base flow semakin sedikit yang berakibat pada semakin cepat terjadi kekeringan.

1.3 Teknologi Lingkungan Conv. of organic compound into ammonia Conv. of ammonia into nitrate Conv. of Nitrate into molecular nitrogen Conv. of Organic compounds into CO2 Conv. of organic compounds into methane (CH4) Reduction of sulphates (Partial) oxidation of hidrogen sulphide Combustion Wet oxidation Oxidation at low temperature Reduction Dehalogenation of halogenated organic pollution Hydrolyses of organic wastes Vaporization of organic wastes Super-critical oxidation Aeration Adsorption by activated carbon Extraction fluid membrane gravity centrifugal mechanical obstacles porous (mechanical interface) contact with a third phase electric magnetic

2. EKONOMI LINGKUNGANEkonomi lingkungan menyediakan sebuah kerangka kerja untuk menganalisis isu-isu yang beragam. Ekonomi lingkungan menawarkan sebuah pendekatan yang konsisten dalam menjelaskan sumber-sumber dasar masalah dan mengevaluasi potensi solusi (Hodge, 1995). Ekonomi lingkungan terkait dengan identifikasi dan pemecahan permasalahan kerusakan lingkungan, atau polusi, dan berhubungan dengan aliran residu (Callan, S. dan Thomas,J., 1996)

Ekonomi menawarkan kerangka kerja untuk menganalisa masalah-masalah yang kita hadapi dan membuat pilihan tentang lingkungan dimana kita hidup.

Lingkungan (environment) menyediakan berbagai pelayanan, yaitu:1. Menyediakan bahan baku dan lainnya untuk input kedalam proses produksi, suplai energi baik terbarukan dan tidak terbarukan, mineral, air, oksigen, dan lain sebagainya2. Menyediakan kenyamanan (amenity) dan ruang.3. Menyediakan fungsi ekosistem, utamanya assimilative capacity. Kita membutuhkan environment untuk mengurai sampah (waste).

3. INFRASTRUKTUR SPAM DAN SANITASI3.1 Instalasi Air Minum

3.2 Pengelolaan Sampah Terpadu

4. ISU-ISU LINGKUNGAN DI INDONESIA4.1. Air Minum: Kuantitas air baku di daerah perkotaan semakin menyusut Cakupan pelayanan air minum perpipaan : perkotaan 43,96%; perdesaan 11,56 %; nasional 25,56% Tingkat kehilangan air masih tinggi (NRW rata-rata = 36%)4.2 Air Limbah: Sistem terpusat baru melayani 3% penduduk Septic tank yang ada tidak memenuhi syarat4.3. Persampahan : Cakupan pelayanan pengumpulan sampah masih rendah (60-75)% 90% TPA masih menggunakan metode open dumping, sisanya menggunakan sistem sanitary landfill Gas Methan dibuang langsung ke udara karena sarana TPA yang tidak memadai

5. KEBIJAKAN DAN STRATEGI5.1 Membangun Kebijakan Campuran:Aksi diperlukan di sejumlah tingkatan untuk mempromosikan penggunaan yang lebih efisien air:a. Mengaktifkan KondisiTindakan untuk mengubah kerangka kelembagaan, hukum dan ekonomi di mana air disediakan dan digunakanb. InsentifKebijakan pengaruh perilaku pengguna langsung dengan menyediakan insentif untuk menggunakan sumber daya lebih hati-hati; Tindakan ini termasuk kedua perangkat berbasis pasar dan non-pasar.c. Intervensi LangsungMelalui investasi, program belanja, atau program untuk mendorong penggunaan air yang efisien dan hemat air alat yang ditargetkan.

5.2 Upaya Upaya Meningkatkan Pelayanan1. Memperluas cakupan pelayanan melalui penambahan jumlah pelanggan sebanyak 95.000 Sambungan Langganan dengan cara:a. Meningkatkan kapasitas terpasang sebesar 1.350 liter/detik pada 4 unit Instalasi Pengolahan yang ada.b. Membangun 5 (lima) unit Booster Pump dengan kapasitas reservoir sebesar 13.500 m3c. Melakukan pemasangan dan penggantian pipa transmisi dan distribusi sepanjang 2.700 Km2. Menurunkan tingkat kehilangan air, baik kehilangan air fisik maupun non fisik dengan cara:a. Membentuk Bagian khusus untuk menanganinya, yaitu Bagian Pengendalian Kehilangan Air.b. Merubah sistem penanggulangan kebocoran, dari cara pasif ke cara aktif melalui sistem District Meter Area (DMA) c. Melakukan pemasangan alat ukur kuantitas aliran pada masing-masing Instalasi Pengolahan Air (IPA).d. Memperbaiki manajemen Billing System dengan membentuk Bagian khusus yang mengelolanya yaitu Bagian Pengolahan Data dan Rekening.e. Menerapkan rewards dan punishment kepada pembaca meter yang berprestasi dan yang membuat kesalahan.f. Menjaga data base pelanggan secara benar dan up to date dengan melakukan survey pelanggan dari rumah ke rumah (Program GIS).3. Meningkatkan kualitas pelayanan melalui perubahan sistem pelayanan dan sosialisasi langsung kepada pelanggan dengan cara:a. Merubah sistem pelayanan dari sistem terpusat menjadi sistem cabang dengan membentuk 8 (delapan) Unit Service Point sehingga pelayanan menjadi cepat, dekat dan tepatb. Melakukan sosialisasi kepada pelanggan secara aktif melalui :Media Cetak (Kontak pembaca, Iklan), Media Elektronik (Iklan layanan masyarakat, Talkshow/Dialog interaktif di Stasiun Radio Swasta dan TV lokal), Sosialisasi secara langsung ke masyarakat bekerjasama dengan pihak Kelurahan dan Kecamatan.4. Meningkatkan pendapatan dan melakukan efisiensi biaya di semua aspek kegiatan perusahaan dengan cara:a. Meningkatkan efisiensi penagihan rekening bulan berjalan : Memperbanyak payment point bekerjasama dengan bank, PT. Pos dan koperasi karyawan melalui on line sistem. Mengoptimalkan penagihan ke rumah-rumah pelanggan dengan menggunakan alat Electronic Data Capture (EDC) secara on line sistem.b. Meningkatkan pendapatan dari rekening tunggakanc. Melakukan efisiensi biaya di semua aspek kegiatan : Pengadaan barang dan jasa : Menganut system harga termurah dengan kualitas yang terukur dan memenuhi syarat dengan mekanisme dan waktu proses yang sesingkat mungkin. Operasional : Menekan biaya pemakaian listrik di semua sektor pemakaian, terutama di IPA, dengan melakukan pemasangan inverter5. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan melakukan perubahan struktur organisasi perusahaan dengan cara :a. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan melakukan : Recruitment pegawai baru, memberhentikan pegawai yang bermasalah dan program pensiun dini terhadap pegawai yang kurang produktif Penyelenggaraan training kepada seluruh pegawai baik yang bersifat teknis,administrasi, manajemen bahkan mental dan spiritual Peningkatan kesejahteraan pegawai dengan memberikan bonus atas prestasi tambahan dan jasa produksi atas keuntungan perusahaan Penilaian karyawan melalui sistem KPI.b. Merubah struktur organisasi, menyusun SOP, tata kerja, uraian tugas dan tanggungjawab pegawai sehingga pembagian tugas dapat lebih terarah dan merata.

6. KESIMPULAN Tata kelola air meliputi : policy, control dan capacity building. Capacity building mendorong Pemerintah Daerah untuk mengambil tanggung jawab. Manajer air minum adalah mereka yang dapat menyelaraskan kemampuan teknis dengan hukum, kebijakan, keuangan, ekonomi, manajemen, sosial dan komunikasi. Air adalah sumber daya lokal sehingga solusinya harus dengan lokal inovasi. Pencegahan dan penyelesaiaan masalah lingkungan adalah dengan gabungan teknologi dan kebijakan Prasarana SPAM adalah capital intensive.