tugas mikrobiologi histoplasmosis

Upload: abdul-malik

Post on 20-Jul-2015

153 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

TUGAS MIKROBIOLOGI HISTOPLASMOSIS

Disusun Oleh : 1. Debby Mulyasari (10613017) 2. Citra Ayu Lestari (10613018) 3. Donny Indra Kusuma (10613021) 4. Hilda Yunita (10613024) 5. Abdul Malik (10613032) 6. Dicky Al-Robbani (10613027) 7. Lisna Indah (10613033) 8. Ghina Khalda (10613034) 9. Rismalinda Lagonah (10613072)

PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2012

HISTOPLASMOSIS Infeksi jamur pada tubuh yang disebabkan oleh pathogen jamur dimorfik yang dapat mengatasi pertahanan fisiologis dan seluler dari manusia normal dengan mengubah bentuk morfologinya. Histoplasmosis adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh jamur Histoplasma capsulatum, yang terutama menyerang paru-paru tetapi kadang-kadang bisa menyebar ke bagian tubuh yang lain. Histoplasmosis termasuk infeksi oportunistik (IO) yang umum pada orang HIVpositif. Jamur ini berkembang dalam tanah yang tercemar dengan kotoran burung, kelelawar dan unggas, sehingga ditemukan dalam di kandang burung/unggas dan gua. Infeksi menyebar melalui spora (debu kering) jamur yang dihirup saat bernapas, dan tidak dapat menular dari orang yang terinfeksi. Jamur ini dapat tumbuh dalam aliran darah orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rusak. Setelah berkembang, infeksi dapat menyebar pada paru, kulit, dan kadang kala pada bagian tubuh yang lain . Taxonomic classification 1. Kingdom: Fungi 2. Phylum: Ascomycota 3. Subphylum: Ascomycotina 4. Class: Ascomycetes 5. Order: Onygenales 6. Family: Onygenaceae 7. Genus: Ajellomyces (Histoplasma) 8. Species : Histoplasma capsulatum Gejala awal muncul serupa dengan penyakit flu yang ringan, dan berkembang dengan berbagai gejala, termasuk demam, kelelahan, kehilangan berat badan, hepatosplenomegali (pembengkakan pada hati dan/atau limpa) dan limfadenopati (pembengkakan pada kelenjar getah

bening). Kurang lebih 50% pasien mengalami batuk kering, sakit dada dan sesak napas, sementara sejumlah yang lebih kecil mengalami masalah perut-usus dan kulit. GEJALA Histoplasmosis bisa ditemukan dalam 3 (tiga) bentuk: 1. Histoplasmosis akut. Pada bentuk yang akut, gejala biasanya timbul dalam waktu 3- 21 hari setelah penderita menghisap spora jamur. Penderita akan merasakan sakit disertai demam dan batuk. Gejala-gejala tersebut biasanya menghilang dalam waktu 2 minggu tanpa pengobatan dan kadang bisa menetap sampai selama 6 minggu. Bentuk ini jarang bersifat fatal. 2. Histoplasmosis diseminata progresif. Bentuk ini dalam keadaan normal tidak akan terjadi pada orang dewasa yang sehat. Biasanya terjadi pada anak-anak dan penderita gangguan sistem kekebalan (misalnya penderita AIDS). Gejala-gejalanya, sangat lambat ataupun sangat cepat, akan bertambah buruk. Hati, limpa dan kelenjar getah bening membesar.Kadang infeksi ini menyebabkan ulkus (luka terbuka) di mulut dan saluran pencernaan. Dalam beberapa kasus, kelenjar adrenal mengalami gangguan sehingga timbul penyakit Addison. Tanpa pengobatan, bentuk ini 90% berakibat fatal. Bahkan meskipun diobati, pada penderita AIDS bisa terjadi kematian 3. Histoplasmosis kavitasi kronis. Bentuk ini merupakan infeksi paru-paru yang timbul secara bertahap dalam waktu beberapa minggu, menyebabkan batuk dan kesulitan bernafas.

Gejala-gejala lainnya adalah penurunan berat badan, malaise (merasa tidak enak badan) dan demam ringan. Kebanyakan penderita akan pulih tanpa pengobatan dalam waktu 26 bulan. Tetapi gangguan pernafasan bisa bertambah buruk dan beberapa penderita

mengalami batuk darah yang kadang-kadang jumlahnya banyak sekali. Kerusakan paruparu atau masuknya bakteri ke paru-paru pada akhirnya bisa menyebabkan kematian. DIAGNOSA Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil analisa biakan dari dahak, kelenjar getah bening, sumsum tulang, hati, ulkus di mulut, air kemih atau darah. PENGOBATAN Penderita infeksi akut histoplasmosis jarang memerlukan terapi obat. Infeksi disseminata progresif sering memberikan respon yang baik terhadap pengobatan dengan amfoterisin B intravena (melalui pembuluh darah) atau itrakonazol per-oral (melalui mulut). Pada bentuk kavitasi kronik, itrakonazol maupun amfoterisin B bisa memusnahkan jamur, walaupun kerusakan yang disebabkan infeksi ini menetap dibawah jaringan parut. Gangguan pernafasan yang mirip dengan yang disebabkan oleh penyakit paru obstruktif biasanya bersifat menetap. Oleh karena itu, pengobatan harus dilakukan secepat mungkin untuk memperkecil kerusakan paru-paru PENCEGAHAN Sulit untuk mencegah pajanan terhadap jamur yang menyebabkan histoplasmosis, terutama di daerah di mana penyakit tersebar luas. Meskipun demikian, langkah-langkah ini dapat membantu mengurangi risiko infeksi: 1. Siram tanah tercemar . Sebelum Anda bekerja di atau menggali tanah yang kemungkinan terdapat H. capsulatum, semprot secara menyeluruh dengan air. Ini dapat membantu mencegah spora yang dilepaskan ke udara. Penyemprotan kandang ayam dan gudang sebelum membersihkan mereka juga dapat mengurangi risiko Anda. 2. Gunakan masker yang efektif. Salah satu cara terbaik untuk melindungi diri dari organisme tanah yang terbawa jika Anda harus bekerja di daerah-daerah yang terkontaminasi atau di gua-gua kelelawar yang diketahui sebagai pusat infeksi adalah memakai peralatan pelindung pribadi. Direkomendasikan mengenakan respirator

partikulat 84 bersertifikat. Jika sistem kekebalan tubuh terganggu, menghindari proyek renovasi yang mungkin mengekspos Anda dari tanah yang terkontaminasi. Demikian juga, menjelajah gua dan memelihara burung, seperti burung merpati atau ayam, tidak dianjurkan. Referensi :http://spiritia.or.id/li/bacali.php?lino=522 http://medicastore.com/penyakit/171/Histoplasmosis.html