tugas misetoma
TRANSCRIPT
![Page 1: Tugas MISETOMA](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022050620/55cf9678550346d0338bb35f/html5/thumbnails/1.jpg)
KUMPULAN PERTANYAAN DAN JAWABAN PRESENTASI TINJAUAN PUSTAKA MISETOMA
RABU 18 SEPTEMBER 2013
Pertanyaan :
1. Apa standar baku emas dalam menegakkan diagnosis misetoma?
2. Bagaimana menyingkirkan diagnosis banding dari misetoma?
3. Bagaimana tatalaksana pemberian obat pada aktinomisetoma?
4. Apa perbedaan terapi pada aktinomisetoma dan eumisetoma?
5. Kapan dilakukan tindakan pembedahan pada kasus misetoma?
6. Dapatkah misetoma menyebabkan terjadinya infeksi sistemik?
7. Berapa angka kejadian misetoma di Indonesia?
8. Apa kompetensi dokter umum dalam menangani misetoma?
Jawaban :
1. Biopsi kulit memegangn peranan penting dalam penegakan diagnosis
misetoma. Hiperplasia pseudoepitheliomatous merupakan temuan histologi
umum pada misetoma disertai peradangan supuratif dan granulomatosa serta
fibrosis. Butir-butir yang khas (grains) menandakan bukti adanya kumpulan
jamur. Penemuan grains misetoma dari discharge sinus adalah kunci untuk
menegakkan diagnosis. Pemeriksaan ini didapatkan dengan mengangkat
krusta dari permukaan pustul atau sinus dengan sebuah jarum steril dan
dengan hati-hati memencet pinggirnya. Pemeriksaan lain yang juga sangat
berguna untuk menegakkan diagnosis misetoma adalah pemeriksaan langsung
dengan potassium hidroksida (KOH), dan biakan mikroorganisme yang dapat
dikultur pada agar dekstrosa Sabouraud.
![Page 2: Tugas MISETOMA](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022050620/55cf9678550346d0338bb35f/html5/thumbnails/2.jpg)
Sumber :
a. Sobera, Jenny O, Boni E Elewski. Fungal Diseases. In: Bolognia, Jean L, Ronald P Rapini, Joseph L Jorizzo (eds). Dermatology. 2nd Ed., USA: Mosby Elsevier, 2008: 343-46.
b. Bravo FG, Arenas R, Sigall DA. Actinomycosis, Nocardiosis, Actinomycetoma. In: Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ (eds). Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine Vol 2. 7th Ed., New york: McGraw Hill, 2008: 1778-86.
c. Hay RJ. Deep Fungal Infections. In: Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ (eds). Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine Vol 2. 7th Ed., New york: McGraw Hill, 2008: 1831-33.
2. Tabel diagnosis banding misetoma.
Penyakit Organisme penyebab Gambaran klinis
Chromoblastomikosis Cladosporium carrionii
Fonsecaeae compacta
Phialophora verrucosa
Rhinocladiella aquaspera
Plak veruka hiperkeratotik atau nodul pada kaki/tungkai/lengan dengan ulkus, luka sentral dan daerah kistik
Lobomikosis Lacazia (Loboa) loboi Biasanya berbentuk plak, veruka atau keloid pada wajah, telinga dan tubuh yang membesar, ulkus dengan nodul sekunder
Misetoma Aktinomisetes
Eumisetes
Keras, nodul tidak nyeri yang mengarah kenodul sekunder/papul
Sinus kering, jaringan membengkak dan keterlibatan tulang
Paracoccidioidomikosis Paracoccidioides brasiliensis Bervariasi mulai dari papul, krusta hingga ulkus, nodul,
![Page 3: Tugas MISETOMA](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022050620/55cf9678550346d0338bb35f/html5/thumbnails/3.jpg)
plak dan veruka. Lesi oral sering ada.
Pheohyphomikosis Bipolaris species, Exophiala jeanselmei
Peradangan tunggal pada ekstremitas proksimal yang membesar dan terbatas pada ROM sendi
Rhinosporidiosis Rhinosporidium seeberi Besar, polip berwarna terang, biasa terdapat di hidung
Sporotrikosis Sporothrix schenckii Penyakit subkutan, infeksi limfangitis biasa terdapat di tangan, telapak kaki berupa nodul dan ulkus, meradang dan pembengkakan limfatik.
Sumber :Lichon, Vanessa dan Amor Khachemoune. Mycetoma. Review Article
Dermatology Vol.7. 2006. p.315-21.
3. Pilihan pengobatan pada aktinomisetoma, contohnya yang disebabkan oleh N.
brasiliensis adalah diaminodiphenylsulfone (Dapson) 100 sampai 200 mg/ hari (3
sampai 5 mg/kg) ditambah TMP-SMX 160/800 mg dua kali per hari selama
beberapa bulan pada kasus awal; pengobatan diteruskan selama 2 tahun. Dapson
bisa juga dikombinasikan dengan streptomisin, 1 g/hari; klofazimin, 100 mg/hari;
rifampin, 300 mg dua kali per hari; tetrasiklin, 1 g/hari; atau isoniazid, 300 sampai
600 mg/hari; obat alternatif termasuk kanamisin dan fosfomisin. Beberapa kasus
yang resisten, diobati dengan amoksisilin, 500 mg, ditambah asam klavulanat, 125
mg/hari selama 5 bulan.2 Obat ini merupakan pengobatan lini kedua untuk pasien
dengan actinomycetoma yang telah melibatkan tulang atau otot yang memiliki
resistensi dengan obat yang biasa digunakan. Dosis yang dianjurkan adalah 500
mg amoksisilin dan 125 mg asam klavulanat 3x/hari. Waktu perawatan rata-rata
adalah 6 bulan. Kombinasi obat ini ditoleransi dengan baik dan meiliki efek
![Page 4: Tugas MISETOMA](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022050620/55cf9678550346d0338bb35f/html5/thumbnails/4.jpg)
samping yang minimal. Untuk pasien yang tidak merespon pengobatan atau
mereka yang memiliki efek samping yang persisten untuk dapson, dapat diganti
dengan kotrimoksazol 1,5 mg / kg dua kali sehari.
Sumber :
Fahal, Ahmed Hassan. Management of Mycetoma. Expert Reviews
Dermatology Vol.5. Mycetoma Research Centre, University of Khartoum :
Khartoum, Sudan. 2010. p.1.
4. Secara umum, pengobatan misetoma memerlukan waktu yang lama dalam
pemberian obat, sehingga memiliki banyak efek samping dan memiliki tingkat
kekambuhan yang tinggi. Aktinomisetoma dapat diobati hanya dengan
pengobatan medis berupa pemberian antibiotic secara kombinasi, sedangkan
pengobatan medis eumisetoma dengan pemberian berbagai obat antijamur
baik secara tunggal maupun kombinasi belum adekuat dan belum memberikan
hasil yang baik. Terapi gabungan medis dan bedah adalah standar emas dalam
menatalaksana eumisetoma, yaitu berupa pembedahan eksisi yang besar atau
amputasi bagian yang terkena infeksi merupakan pilihan utama pengobatan
eumisetoma.
Sumber :
Fahal, Ahmed Hassan. Management of Mycetoma. Expert Reviews
Dermatology Vol.5. Mycetoma Research Centre, University of
Khartoum: Khartoum, Sudan. 2010. p.1.
5. Pembedahan diindikasikan pada misetoma untuk lesi yang terlokalisir, kasus
yang resisten terhadap pengobatan medis atau untuk respon yang lebih baik
terhadap pengobatan medis yang telah diberikan pada pasien dengan penyakit
misetoma berat. Pilihan tindakan pembedahan berkisar dari mulai dari eksisi
![Page 5: Tugas MISETOMA](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022050620/55cf9678550346d0338bb35f/html5/thumbnails/5.jpg)
lokal hingga amputasi. Amputasi diindikasikan pada misetoma yang tidak
respon terhadap pengobatan medis yang disertai dengan infeksi bakteri
sekunder berat, dan ini dapat menjadi suatu tindakan yang menyelamatkan
jiwa.
Sumber :
Fahal, Ahmed Hassan. Management of Mycetoma. Expert Reviews
Dermatology Vol.5. Mycetoma Research Centre, University of
Khartoum: Khartoum, Sudan. 2010. p.1.
6. Misetoma merupakan infeksi jamur terlokalisir yang menyerang lapisan kulit
subkutan dan infeksi minimal pada dermis, tetapi jarang menjadi penyakit
sistemik. Tanpa penanganan yang cepat dan sesuai, maka infeksi misetoma ini
bisa menyebabkan terjadinya kecacatan hingga akhirnya amputasi bagian
yang terkena infeksi.
Sumber :
Lichon, Vanessa dan Amor Khachemoune. Mycetoma. Review Article
Dermatology Vol.7. 2006. p.315-21
7. Misetoma secara endemik terdapat di daerah tropis dan subtropis, terutama
daerah yang terletak pada 15o lintang selatan dan 30o lintang utara yang
dinamakan Micetoma belt. Daerah yang termasuk kawasan ini adalah Sudan,
Yaman, Somalia, Senegal, India, Meksiko, Venezuela dan Argentina. Di luar
kawasan ini, kasus misetoma jarang terjadi dan jarang dilaporkan.
Sumber :
Lichon, Vanessa dan Amor Khachemoune. Mycetoma. Review Article
Dermatology Vol.7. 2006. p.315-21.
![Page 6: Tugas MISETOMA](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022050620/55cf9678550346d0338bb35f/html5/thumbnails/6.jpg)
Untuk data prevalensi misetoma di Indonesia belum ditemukan sampai saat
ini.
8. Mengenai kompetensi dokter umum dalam menangani kasus misetoma, tidak
dijelaskan dalam berbagai literatur, tetapi sebagai dokter umum setidaknya
dapat menegakkan diagnosis misetoma berdasarkan anamnesis, pemeriksaan
fisik serta pemeriksaan penunjang untuk selanjutnya dirujuk ke bagian
spesialis kulit dan kelamin.
![Page 7: Tugas MISETOMA](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022050620/55cf9678550346d0338bb35f/html5/thumbnails/7.jpg)
KUMPULAN TUGAS PRESENTASI TINJAUAN PUSTAKA MISETOMA
RABU 18 SEPTEMBER 2013
Pertanyaan :
1. Apa definisi serosa, serosanguineous dan purulen?
2. Cari gambar grains misetoma?
3. Cari gambar histopatologi misetoma?
4. Jelaskan tentang aktinomisetes?
5. Bagaimana taksonomi eumisetes?
Jawaban :
1. Serosa adalah cairan yang dihasilkan oleh lapisan mukosa berwarna bening.
Serosanguineous adalah cairan yang mengandung serum dan darah. Purulen
adalah cairan yang mengandung nanah atau pus.
Sumber :
Kamus Saku Kedokteran Dorland Edisi 25. 1998. p.914, 981.
2.
![Page 8: Tugas MISETOMA](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022050620/55cf9678550346d0338bb35f/html5/thumbnails/8.jpg)
Sumber :
Dresch, Thais F.L.R. Combined Therapy for Mycetoma: Medical and
Surgical. Case Report. American Society for Dermatologic Surgery,
Published by Wiley Periodicals Vol.36. 2010. p.952–954.
3.
Grains
Grains
Grains
![Page 9: Tugas MISETOMA](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022050620/55cf9678550346d0338bb35f/html5/thumbnails/9.jpg)
Biopsi kulit pada infeksi Aktinomadura mycetoma. Panah merah
menunjukkan gambaran granul yang merupakan kumpulan organism yang
dikelilingi oleh sel-sel radang neutrofil dan eosinofil.
Sumber :
Bravo FG, Arenas R, Sigall DA. Actinomycosis, Nocardiosis,
Actinomycetoma. In: Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA,
Paller AS, Leffell DJ (eds). Fitzpatrick’s Dermatology in General
Medicine Vol 2. 7th Ed., New york: McGraw Hill, 2008: 1778-86.
4. Ordo Actinomycetales
Ciri-ciri :
sel memanjang dan hampir mirip hifa jamur
ordo Actinomycetales terbagi menjadi beberapa famili, antara lain :
1. famili : Mycobacteriaceae
Sel tidak membentuk miselium, Contoh : Mycobacterium tuberculosis,
Mycobacterium leprae
2. famili : Actinomycetaceae
![Page 10: Tugas MISETOMA](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022050620/55cf9678550346d0338bb35f/html5/thumbnails/10.jpg)
Sel membentuk miselium dan spora terbentuk dalam fragmen miselium.
Contoh : Actinomyces bovis
3. famili : Streptomycetaceae
Sel membentuk miselium. Contoh : Streptomyces aureofaciens,
Streptomyces griseus, Streptomyces fradiae, Streptomyces rimosus,
Streptomyces venezuelae
Aktinomisetes termasuk kelompok bakteri gram positif, memiliki bentuk
morfologi berfilamen (benang- benang halus), pleomorfisme (banyak bentuk)
dan tumbuh dalam koloni yang bercabang-cabang luas dengan hifa dasar yang
pendek, sempit dengan miselium yang berdiameter kecil berukuran 0.05-2 μm
(Dindal 1990). Bentuk koloni aktinomisetes berbentuk bulat dengan elevasi
timbul dan cembung, tepian rata dan tidak beraturan serta permukaan
bertepung, licin, kasar, atau keriput. Warna koloninya juga bermacam-macam,
bahkan ada koloni yang dapat mengubah warna medium serta menghasilkan
bau menyerupai tanah yang disebut geomisin (Indriasari 1999). Berdasarkan
klasifikasinya, aktinomisetes termasuk kelas Schizomycetes, ordo
Actinomycetales yang dikelompokkan menjadi 4 familia yaitu
Mycobacteriaceae, Actinomycetaeceae, Streptomyceae, dan Actinoplanaceae
(Kanti 2004). Sebagian besar aktinomisetes ditemukan tersebar di tanah
dengan jumlah yang dapat mencapai ribuan juta. Hal ini dikarenakan sifat
aktinomisetes yang bersifat aerob, sehingga berkembang baik dalam tanah
yang teraerasi. Kelompok bakteri ini merupakan kelompok mikroorganisme
yang mampu mendegradasi bahan organik tanah yang kompleks.
Sumber :
Pramuditha, Venny Genia. Seleksi Isolat Aktinomisetes Penghasil Protein
Antibakteri. Skripsi. FMIPA IPB. 2007. (Available in :
![Page 11: Tugas MISETOMA](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022050620/55cf9678550346d0338bb35f/html5/thumbnails/11.jpg)
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/14482/Pramudhit
a,%20Venny%20Genia%20Pramudhita_G2007.pdf)
KLASIFIKASI BAKTERI MENURUT BERGEY (EDISI ke-7)
Dunia tumbuhan dibagi atas 5 divisi (phylum), yaitu :
Divisi I – Protophyta
Divisi II – Thallophyta
Divisi III – Bryophyta
Divisi IV – Pteridophyta
Divisi V – Spermatophyta
Divisi I Protophyta dibagi atas 3 klas, yaitu :
Klas I – Schizophyceae (ganggang biru)
Klas II – Schizomycetes ( bakteri dan bentuk-bentuk yang serupa)
Klas III – Microtatobiotes ( rickettsia dan virus)
Selanjutnya klas Schizomycetes dibagi ats 10 ordo, yaitu :
Ordo I – Pseudomonadales
Ordo II – Chlamydobacteriales
Ordo III – Hypomicrobiales
Ordo IV – Eubacteriales
Ordo V – Actinomycetales
Ordo VI – Caryophanales
Ordo VII – Beggiatoales
Ordo VIII – Myxobacteriales
Ordo IX – Spirochaetales
Ordo X – Mycoplasmatales
Ordo V. Actinomycetales
![Page 12: Tugas MISETOMA](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022050620/55cf9678550346d0338bb35f/html5/thumbnails/12.jpg)
Sel kaku dan mungkin tumbuh seperti miselium jamur dengan konidia di
udara. Dua genera mempunyai spora yang yterbentuk di dalam spongarium,
dan spora dari salah satu genus ini dapat bergerak. Sel-sel tunggal, atau
bercabang sederhana, kerap kali tahan asam. Beberapa familinya yaitu :
Family I – Mycobacteriaceae 2 genus 20 spesies
Family II – Actinomycetaceae 2 genus 48 spesies
Family III – Streptomycetaceae 3 genus 158 spesies
Family IV – Actinoplanaceae 2 genus 2 spesies
Famili Mycrobacteriaceae
Sel berupa batang-batang halus, lurus atau sedikit bengkok, tahan asam, tidak
bergerak, tidak mempunyai konidia. Aerob, saproba, parasit atau pathogen.
Genus yang terkenal ialah :
Mycrobacterium dengan 13 spesies, diantaranya ialah M. tuberculosis, M.
leprae keduanya pathogen pada manusia; M. bovis, pathogen pada lembu, dan
M. avium, pathogen pada unggas. Mycococcus dengan 6 spesies. Sel-sel
serupa kokus, Gram positif, aerob, penghuni tanah. M. citreus, M. flavus, M.
luteus, masing-masing berpigmen.
Famili Actynomicetaceae
Berbentuk miselium yang semula tidak bersekat. Membentuk konidia pada
hifa yang menegak. Saproba parasit, atau pathogen. Genus yang terkenal
ialah: Nocardia dengan 45 spesies, aerob, pathogen. Genus ini dapat
menggunakan lilin, fenol dan kresol sebagai sumber tenaga. N. madurae
menyebabkan borok pada kaki.
Actinomyces, pathogen pada hewan dan manusia. A. bovis menyebabkan
actinomycosis pada lembu (bengkak rahang). A. isrelii pathogen pada
manusia.
![Page 13: Tugas MISETOMA](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022050620/55cf9678550346d0338bb35f/html5/thumbnails/13.jpg)
Famili Streptomycetaceae
Konidia terbentuk pada sporofora. Umumnya saproba, sedikit sekali yang
parasit. Genus yang terkenal ialah Streptomyces dengan 150 spesies. Genus
ini terkenal karena menghasilkan antibiotik. Misal, S. griseus menghasilkan
streptomisin, S. aureofaciens menghasilkan auremisin, S. venezuelae
menghasilkan kloromisetin (kloramfenikol).
Famili Actinoplanaceae
Berbentuk miselium, spora terbentuk didalam sporangium. Spora
mengembara atau diam. Habitat tanah dan air. Genus yang terkenal ialah
Actinoplanes dan Streptosporangium, keduanya saprobe dalam tanah.
Sumber :
Klasifikasi Bakteri. 2010. (Available in:
http://fitri15.wordpress.com/2010/09/26/klasifikasi-bakteri/)
Fungi merupakan salah satu bagian (subdivisi) dari divisi Thallophyta yang tidak
berklorofil. Kemudian fungi dibedakan lagi menjadi dua kelompok yaitu
Schizomycetes (bakteri) dan Eumycetes (khamir, jamur, dan cendawan) atau yang
sering disebut fungi sejati. Eumycetes terbagi dalam empat kelas yaitu Phycomycetes
(fungi ganggang), Ascomycetes (fungi beraskus), Basidiomycetes (fungi
berbasidium) , dan Deuteromycetes (fungi imperfekti). Dalam sistem klasifikasi, tiap
kelas terbagi dalam beberapa ordo, ordo terbagi dalam beberapa famili dengan tiap
famili terbagi lagi dalam genus yang akhirnya tiap genus mempunyai beberapa
spesies.
![Page 14: Tugas MISETOMA](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022050620/55cf9678550346d0338bb35f/html5/thumbnails/14.jpg)
Sumber :
Agustina, Erna. Identifikasi Dan Karakterisasi Morfologi Mikrofungi Akuatik Dan
Potensi Pemanfaatannya Untuk Bioremediasi. Skripsi. Fakultas Pertanian IPB. 2008.
(available: http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/50457/C08eag.pdf)
Klasifikasi jamur
a. Divisio Oomycotina
· Reproduksi seksual dengan cara oogami yang melibatkan penggabungan satu
oosfer (gamet betina) dengan gamet jantan yang terbentuk dalam anteridium,
menghasilkan oospora.
· Sedangkan reproduksi aseksual terjadi dengan membentuk zoospora yang
dihasilkan dalam sporangium.
· Hifa fungi ini adalah hifa non-septat (tidak bersepta).
· Contoh: Phytophthora infestans, menyebabkan penyakit pada tanaman
kentang, cokelat, lada, kina,dll. Saprolegnia, yaitu fungi yang sering
ditemukan pada bangkai serangga. Fungi ini adalah contoh fungi saprofit
![Page 15: Tugas MISETOMA](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022050620/55cf9678550346d0338bb35f/html5/thumbnails/15.jpg)
.Phytium, fungi tersebut dapat menyebabkan penyakit bususk pada kecambah
tembakau, kina, bayam dan nenas. Fungi ini mudah menyerang pada
persemaian yang tanahnya sangat lembab.
b. Divisio Zygomycotina
· Reproduksi seksual dengan cara konjugasi yang melibatkan fusi dua gamet
menghasilkan zigospora
· Reproduksi aseksualnya dengan menghasilkan spora yang terkandung dalam
konidium atau sporangium.
· Hifa dari fungi ini sama halnya dengan Oomycotina, tidak bersepta (non-
septa). Hifa relatif besar dan berkembang baik dengan miselium yang
bercabang-cabang.
· Pada umumnya hidup terrestrial
· Contoh: Rhyzopus dan Mucor. Keduanya mempunyai struktur dan penampilan
yang hampir sama, hanya pada Rhyzopus dapat ditemukan adanya
percabangan hifa khusus yang menembus substrat yang menyerupai akar
disebut rhizoid.
Divisio Ascomycotina
· Pembiakan seksual dengan menghasilkan spora yang disebut askospora., yaitu
spora seksual yang dihasilkan dalam suatu struktur khusus yang disebut askus.
· Reproduksi aseksual dilakukan denganmenghasilkan konidia
· Hifanya bersepta
· Kelompok ini meliputi ragi, bermacam-macam kapang bahkan beberapa
cendawan
· Contoh: Penicillium, species ini juga dikenal sebagai penghasil bahan
antibiotic penisilin. Piedraia hotai, sebagai penyebab infeksi rambut pada
manusia yang dinamakan piedra hitam. Candida albicans, yang menimbulkan
suatu keadaan yang disebut candidiasis yaitu penyakit pada selaput lendir,
![Page 16: Tugas MISETOMA](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022050620/55cf9678550346d0338bb35f/html5/thumbnails/16.jpg)
mulut, vagina dan saluran pencernaan. Saccharomyces cerevisiae , digunakan
dalam pembuatan roti, anggur dan bir , memperbanyak dir dengan
pembentukan tunas. Jamur Aspergillus niger, untuk fermentasi asam sitrat,
Aspergillus oryzae dan Aspergillus wentii untuk fermentasi kecap.
Divisio Basidiomycotina
· Divisio ini dicirikan dengan pembentukan spora seksual disebut basidiospora
dan terbentuk pada struktur khusus seperti gada yang disebut basidium.
· Pembiakan aseksual biasanya terjadi dengan pembentukan konidium.
· Hifa kelompok Basidiomycotina mempunyai septa.
· Tubuh buah yang sering dihasilkan kelompok ini, menyebabkan penampilan
mereka sangat menyolok dan secara umum sering disebut cendawan yang
secara awam disebut jamur.
· Kebanyakan hidup sebagai saprofit tetapi ada juga yang hidup sebagai parasit
terutama pada tumbuh-tumbuhan
· Contoh: jamur merang (Volvariella volvaceae ), jamur shitake (Lentinus
edodes) atau jamur tiram (Pleurotes).
Divisio Deuteromycotina
· Perkembangbiakan seksual belum diketahui sehingga dikenal sebagai
cendawan tidak sempurna (Fungi imperfecti)
· Perkembangbiakan aseksual dari kelompok ini adalah dengan konidium
seperti pada Ascomycotina.
· Anggotanya adalah beberapa fungi yang hidup parasit pada manusia dan
hewan.
· Hifa bersekat.
Contoh: Histoplasma capsulatum ,yang menyebabkan koksidiomikosis.
Epidermiphyton floocosum yang menyebabkan kaki atlit. Sedangkan genus
![Page 17: Tugas MISETOMA](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022050620/55cf9678550346d0338bb35f/html5/thumbnails/17.jpg)
Epodermiphyton, microsporum dan trigophyton merupakan fungi penyebab
penyakit kurap.
Sumber :
Kusnadi. Jamur. Buku Saku SMA Biologi. (available in :
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/19680509
1994031KUSNADI/BUKU_SAKU_BIOLOGI_SMA,KUSNADI_dkk/
Kelas_X/bab_jamur.pdf)