tugas nutrisi unggas bril burung hias

12
Laporan Praktikum Ke - 3 Hari/Tanggal : Selasa, 23 September 2014 MK. Nutrisi Ternak Unggas Tempat : Laboratorium Nutrisi Unggas KARAKTERISTIK DAN KLASIFIKASI BURUNG KACER K4/G2 Anggota: 1. Asri Lindasari (D24120011) 2. Lien Amalia O’neal Elmi (D24120014) 3. Linggarsih Widya Utami (D24120020) 4. Tiara monica (D24120021) 5. Iin Dwi Wahyuni (D24120024) 6. Briliannanda Novandri (D24120040) 7. Dewi Kurnia (D24120083)

Upload: briliannandanovandri

Post on 26-Sep-2015

221 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

laporan nutrisi ternak unggas

TRANSCRIPT

Laporan Praktikum Ke - 3Hari/Tanggal : Selasa, 23 September 2014MK. Nutrisi Ternak Unggas Tempat : Laboratorium Nutrisi Unggas

KARAKTERISTIK DAN KLASIFIKASI BURUNG KACER

K4/G2

Anggota:

1. Asri Lindasari(D24120011)2. Lien Amalia Oneal Elmi(D24120014)3. Linggarsih Widya Utami(D24120020)4. Tiara monica(D24120021)5. Iin Dwi Wahyuni(D24120024)6. Briliannanda Novandri(D24120040)7. Dewi Kurnia(D24120083)

DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKANFAKULTAS PETERNAKANINSTITUT PERTANIAN BOGOR2014PENDAHULUAN

Latar Belakang

Keanekaragaman hayati merupakan salah satu potensi kekayaan sumberdaya alam hayati yang pada saat ini menjadi masalah yang sangat menarik. Dalam menilai potensi keanekaragaman hayati, seringkali yang lebih banyak menjadi pusat perhatian adalah keanekaragaman jenis (spesies) karena paling mudah teramati. Sekitar 10% dari semua jenis makhluk hidup yang pada saat ini hidup dan menghuni bumi ini terkandung pada kawasan negara Indonesia. Salah satunya adalah populasi burung di Indonesia sekitar 17% dari total burung di dunia. Suara-suara burung yang berkicau kadang kala memberi tanda telah pagi atau subuh untuk memulai aktifitas. Dan suara burung memberi hiburan saat sendiri di rumah, menghibur agar tidak kesepian. Memelihara burung kesenangan tersendiri seperti memberi makanan apa bila habis, di jemur saat panas dan sambil bersiul pada burung peliharaan agar membalas siulan. Suara burung juga memberi isyarat atau sesuatu yang akan terjadi di sekitar, entah sesuatu tanda baik atau buruk. Selain bersuara, burung juga pandai berbicara, contohnya burung Beo, Kakak tua, Makau, Kacer dan lainnya. Praktikum kali ini membahas salah satu jenis burung berkicau yaitu burung Kacer. Dari kicauannya dapat diketahui apakah burung tersebut masih muda atau sudah tua. Burung kacer yang masih muda ditandai dengan pangkal paruh yang terlihat bergaris dengan warna kuning, sedangkan yang sudah tua akan terlihat bibir di pangkal paruh terlihat memanjang.

Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik, klasifikasi, dan kicauan dari burung kacer.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Berikut ini adalah gambar beberapa jenis burung kacer :

Gambar 1-3. Burung Kacer Poci (Jantan)

Gambar 4-5. Burung Kacer Poci (Betina)

Gambar 6-7. Burung Kacer Hitam/Jawa/Lokal (Jantan)

Gambar 8. Kacer Hitam/Jawa/Lokal (Betina)

Pembahasan

Burung kacer adalah salah satu jenis burung yang paling banyak dipelihara oleh penggemar burung kicauan karena memiliki suara yang merdu dan lantang. Secara garis besar burung ini memiliki 4 jenis atau macam jika dilihat dari penyebarannya. Jenis burung kacer antara lain kacer Sumatera, kacer lokal, kacer Kalimantan, kacer Tasik, dan kacer Madagaskar. Kacer Sumatera disebut juga dengan kacer poci. Daerah penyebarannya yaitu di pulau Sumatera. Kacer lokal disebut dengan kacer Jawa karena daerah penyebarannya di pulau Jawa. Seluruh Kacer Madagaskar ini tersebar di wilayah Madagaskar Afrika. Di Indonesia keberadaan burung ini sangat sedikit dan kalaupun ada itu adalah hasil import dari pulau Afrika (Anonym 2011).

Kacer Sumatera sering juga disebut dengan kacer poci. Daerah penyebarannya yaitu di pulau Sumatera. Kacer ini merupakan jenis burung kacer yang paling banyak peminatnya. Kacer Sumatera atau Kacer Poci mempunyai warna hitam pada kepala, leher sebatas dada, punggung dan bagian luar ekor. Sedangkan warna putih berada pada dada, perut dan ekor bagian dalam. Untuk jenis ini memiliki suara yang keras, nyaring dan pintar menirukan suara-suara di sekelilingnya. Penampilan sangat atraktif sambil membuka ekor serta mengeluarkan suara kicauan yang merdu. Burung ini sangat menyukai udara panas. Kacer Lokal disebut juga dengan Kacer Jawa karena daerah penyebarannya yaitu di pulau Jawa. Kacer Lokal atau Kacer Jawa mempunyai warna yang dominan hitam pada bulu. Hampir Seluruh tubuh berwarna hitam, kecuali pada sayap terdapat warna putih. Kacer jenis ini juga pintar menirukan suara burung berkicau lainnya. Volume suara sedang. Jenis ini juga sangat suka dengan udara panas. Kacer jawa terdiri dari dua jenis yaitu kacer Jawa Barat dan kacer Jawa Timur. Pada umumnya para pakar burung lebih menyukai kacer Jawa Timur karena tubuhnya lebih besar dengan bulu hitam kelam mengkilat, kicauannya lebih banyak, sifatnya agak jinak dan mudah akrab dengan pemiliknya. Secara sekilas burung Kacer Kalimantan hampir sama dengan Kacer Sumatera. Namun yang membedakan adalah warna hitam pada tubuhnya. Warna hitam pada kacer Kalimantan yaitu mulai dari kepala sampai dada bagian bawah atau hampir perut. Meski kacer ini juga mampu menirukan suara burung berkicau lain namun kelemahan kacer Kalimantan yaitu ketika berkicau leher sering menggembung. Sehingga ketika diadu maka stamina burung kacer jenis ini kalah jika dibandingkan jenis lain. Meskipun tidak semua jenis kacer Kalimantan demikian. Fisik kacer Tasik adalah hampir sama dengan kacer lokal namun yang membedakan adalah warna putih yang berada pada pangkal ekor. Kacer jenis ini adalah jenis kacer yang paling sedikit digemari karena mayoritas bermental jelek. Kacer Madagaskar (Copsychus albospecularis) terdiri dari dari 3 subspecies, yakni pica, albospecularis dan inexpectatus. Seluruh Kacer Madagaskar ini tersebar di wilayah Madagascar Afrika. Warna burung kacer madagaska adalah hampir sama dengan kacer Sumatera namun bagian leher sebelah atas, punggung dan ekor berwarna hitam kebiru-biruan. Kemampuan berkicaunya tidak kalah dari jenis kacer yang lainnya. Di Indonesia keberadaan burung ini sangat sedikit dan kalaupun ada itu adalah hasil import dari pulau Afrika (Anonym 2011).

Ada cara yang digunakan untuk membedakan burung kacer jantan dan betina. Pada usia dewasa tentu akan sangat mudah dibedakannya yakni jantan warna hitam pada kepala dan leher dadanya sangat kontras atau hitam pekat dan mengkilat. Sedangkan pada betina warna hitamnya agak kusam, semu, dan tampak keabu-abuan. Dibutuhkan kejelian untuk membedakan kelamin pada usia trotol, karena warna bulu pada usia ini jantan dan betina sama sama masih agak kusam, tetapi jantan agak lebih tegas. Maka untuk memastikan pada jantan aka nada sedikit warna hitam tegas seperti niktah hitam di sekitar kepala atau dadanya.

Makanan yang sesuai dengan burung kacer antara lain adalah voer yang berkadar protein sedang yaitu 12-18%. Voer harus selalu tersedia di dalam cepuknya. EF atau extra fooding adalah pakan tambahan yang sangat baik buat burung kacer yaitu jangkrik, orong-orong, kroto, cacing, ulat hongkong, ulat bambu, ulat kandang, kelabang, belalang, dan lainnya. Hal utama yang harus diperhatikan dalam hal pakan adalah menu yang variatif sehingga kecukupan nutrisi, vitamin, dan mineralnya (Sudrajad 1997).

Pada umumnya burung kacer melakukan perkembang-biakan pada bulan Maret - Juli dan antara bulan Januari Juni. Sarang dilubang-lubang pohon, atau ceruk atau lubang dinding bangunan. Kacer Jantan mencari pasangan dengan cara berkicau keras. Biasanya dari Fajar sampai petang dengan mengibaskan ekornya naik turun untuk memikat pasangannya. Sarang biasanya dibangun oleh betina seminggu sebelum bertelur. Jumlah telur berkisar 3 4 butir dengan warna telur oval biru pucat berbintik kecoklatan. Masa inkubasi (pengeraman) berlangsung 8 14 hari dan hanya dieramo oleh kacer betina saja. Selama masa ini kacer jantan biasanya lebih agresif untuk melindungi teritorinya dan cepat sekali merespon suara-suara burung lain yang mengganggu wilayahnya (Sudrajad 1997). Perawatan harian untuk burung Kacer relatif sama dengan burung berkicau jenis lainnya, kunci keberhasilan perawatan harian yaitu rutin dan konsisten.

Berikut ini pola perawatan harian dan stelan harian untuk burung Kacer: Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan (karamba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung); bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan Voer dan Air Minum; berikan Jangkrik 3 ekor pada cepuk EF. Jangan pernah memberikan Jangkrik secara langsung pada burung; penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis; setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong; siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat di Master dengan suara Master atau burung-burung Master; jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali diteras, boleh dimandikan bila perlu; berikan Jangkrik 2 ekor pada cepuk EF; jam 18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara Master selama masa istirahat sampai pagi harinya (Sudrajad 1997).

kacer termasuk jenis burung yang sedikit rewel dan meminta perlakuan khusus atau dia akan memilih untuk diam saja serta tidak berkicau. Padahal apabila tidak berkicau rupanya burung kacer ini akan kembung dan pada akhirnya bisa sakit. Jadi memang tidak sederhana memelihara burung kacer ini dan sesuai dengan harga dipasaran bisa mencapai ratusan hingga jutaan rupiah bahkan mencapai puluhan juta rupiah. Seiring dengan bertambah banyaknya penggemar burung, sehingga begitu banyak oknum yang memanfaatkan situasi ini dengan menjual burung dengan harga yang mahal, tetapi tidak sesuai dengan kualitas dan performa dari burung terebut. Berikut adalah kisaran harga burung kacer di awal tahun 2014: Harga kacer poci bakalan = Rp 175.000 400.000 Harga kacer poci jadi = Rp 700.000 1.200.000 Harga kacer poci trotol = Rp 50.000 70.000 Harga kacer jawa bakalan = Rp 300.000 500.000 Harga kacer jawa jadi = Rp 900.000 1.400.000 Harga Burung Kacer jawa trotolan = Rp 450.000 Harga Burung Kacer jawa dewasa hutan = Rp 350.000 Harga Burung Kacer poci/skoci trotolan = Rp 200.000 Harga Burung Kacer poci/skoci dewasa hutan= Rp 150.000(Anonym 2014).

KESIMPULAN

Burung kacer terdiri atas empat jenis berdasarkan persebarannya di Indonesia antara lain kacer Sumatera, kacer lokal, kacer Kalimantan, kacer Tasik, dan kacer Madagaskar; burung kacer memiliki karakteristik pola warna hitam pada bagian tubuh, memiliki temperamen yang tinggi jika ada jenis burung lain memasuki wilayahnya; selain itu burung kacer memiliki kicauan yang merdu dan lantang.

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. 2011. Burung kicau Indonesia : Burung Kacer (Oriental Magpie Robin) [internet]. [diacu 2014 september 27]. Tersedia dari: kicaum.blogspot.com/2011_07_01_archive.html.Anonimous. 2014. Daftar harga burung kacer di awal tahun 2014 [internet]. [diacu 2014 september 27]. Tersedia dari: http://hewan.co/daftar-harga-burung-kacer-di-awal-tahun-2014.html#sthash.dg9sUgZI.dpuf.Sudrajad. 1997. Petunjuk Memilih Burung Ocehan Bakalan. Jakarta : Penebar Swadaya.