tugas paper pencemaran laut

Upload: ayu-cii-sintya

Post on 03-Mar-2016

17 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

pencemaran laut di Teluk Penyu Cilacap

TRANSCRIPT

PENCEMARAN LAUTTUMPAHAN MINYAK DI PERAIRAN TELUK PENYU, CILACAP, JAWA TENGAHDiajukan untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah Pencemaran Laut

Disusun Oleh :Sri Sintya Rahayu230210130005

UNIVERSITAS HASANUDDINFAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANPROGRAM STUDI ILMU KELAUTANMAKASSAR2015

TUMPAHAN MINYAK, DI PANTAI TELUK PENYU, CILACAP, JAWA TENGAH

Pengertian Pencemaran LautPerairan merupakan lingkungan hidup yang mengandung berbagai sumberhayati dan non-hayati yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Bertambahnya jumlah penduduk dan semakin bertambahnya pembangunanserta kegiatankegiatan manusi yang berhubungan dengan perairan terutama perairan laut mengakibatkan adanya penceramaran. Pencemaran laut diartikan sebagai perubahan pada lingkungan laut yang terjadi akibat masuk atau dimasukkannya bahan-bahan atau energi maupun komponen lain ke dalam lingkungan laut yang mengakibatkan lingkungan laut menjadi kurang atau tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya dan dapat menimbulkan kerugian tehadap kekayaan hayati, gangguan terhadap kegiatan di laut termasuk perikanan tangkap dan lain-lain.

Kondisi Umum Perairan CilacapKabupaten Cilacap terletak pada 108o 4 30 109o 22 30 BT dan 7o3020 7o45 LS. Secara geografis Kabupaten Cilacap berada di bagian wilayah provinsi Jawa Tengah. Daerah pesisir Kabupaten Cilacap bagian selatan Pulau Jawa merupakan kawasan yang memiliki ekosistem unik. Pengelolaan dan pemanfaaatan sumberdaya alam di kawasan pesisir dan laut adalah melalui pengembangan perikanan tangkap serta pengembangan budidaya tambak. Di salah satu perairan Cilacap tepatnya di Teluk Penyu dijadikan tempat kawasan wisata. Kawasan ini selalu ramai di kunjungi para wisatawan. Di kawasan Teluk Penyu ini terdapat salah satu perusahaan yaitu PT Pertamina (Persero) Unit Pengolahan IV. Pertamina Unit Pengolahan IV ini merupakan salah satu dari 7 jajaran unit pengolahan di tanah air yang memiliki kapasitas produksi terbesar yakni (348.000 barrel/hari) dan terlengkap fasilitasnya (Pertamina 2015). Pada tanggal 25 Mei 2015 lalu, di perairan Teluk Cilacap, Jawa Tengah ini terjadi pertumpahan minyak yang diakibatkan oleh rusaknya salah satu fasilitas PT Pertamina yang ada di wilayah tersebut. Pertumpahan minyak di teluk Cilacap ini menyebabkan kondisi perairan Teluk Penyu yang biasanya bersih dan banyak di kunjungi para wisatawan berubah menjadi hitam pekat. Seperti yang dilansir oleh Jurnal Asia bau menyengat minyak pun terasa, air laut tampak hitam pekat. Peristiwa ini tentunya telah menimbulkan banyak kerugian baik bagi masyarakat sekitar ataupun bagi biota yang hidup di Teluk Penyu tersebut.

Bahan Pencemaran Laut di Teluk Penyu, CilacapBahan pencemaran laut di Teluk Penyu, Cilacap ini adalah berupa tumpahan minyak. Minyak mentah yang tumpah ini adalah hasil produksi dari PT Pertamina (Persero) Unit Pengolahan IV. Menurut Connel 1982 dalam Lochana Dewi (2015) hidrokarbon pada minyak bumi merupakan bahan pencemar utama di laut sehingga sering menimbulkan dampak negatif bagi biota yang ada di suatu perairan. Connel 1982 dalam Lochana Dewi (2015) menyatakan bahwa daya racun minyak bumi sangat tinggi, hidrokarbon memiliki kelarutan yang rendah di dalam air dan sangat lipofilik serta menyerap pada bahan partikulat di daerah perairan. Cincin benzena yang dimiliki oleh minyak bumi berbahaya bagi biota perairan. Adapun menurut Furkhon (2010), tumpahann minyak yang terjadi di laut terbagi ke dalam 2 tipe yaitu minyak larut dalam air yang akan mengapung pada permukaan air serta minyak yang tenggelam dan terakulumulasi di dalam sedimen sebagai deposit hitam pada pasir dan batuan pantai. Minyak yang mengapung pada permukaan air akan menyebabkan air berwarna hitam dan akan mengganggu organisme yang berada di perairaan tersebut terutama di sekitar permukaan perairan. Inilah yang terjadi di Teluk Penyu pada saat tumpahnya minyak. Menurut Mukhstasor (2007) ketika minyak masuk ke ,lingkungan laut, minyak tersebut akan mengalami perubahan baik secara fisik ataupun kimia. Prises tersebut adalah membentuk lapisa (slick formation), menyebar (dissolution), menguap (evaporation), polimerasi (polymerization), emulsifikasi, serta sedimentasi.

Sumber Pencemaran Laut di Teluk Penyu, CilacapBerdasarkan artikel yang di unggah oleh Mongabay.co.id menyatakan bahwa pihak Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap, ceceran minyak tersebut berasal dari rusaknya fasilitas bongkar muat crude oil di Single Point Mooring (SPM) yang letaknya berada di 16 mil laut sebelah selatan Pantai Cilacap. Seperti yang di unggah Maritim News, Suyanto nelayan Pantai Teluk Penyu Cilacap, mengatakan bahwa tumpahan minyak terlihat sangat banyak Tumpahan minyak di sekitar Single Point Mooring Pertamina Revinetry Unit IV Cilacap ini dan telah mendekati Pantai Cimiring, Nusakambangan. SPM merupakan sarana terpadu yang digunakan kapal tanker untuk bongkar muatan minyak lepas pantai guna disalurkan ke kilang melalui pipa bawah laut. Public Relations Section Head Pertamina RU IV Cilacap, Musriyadi mengakui adanya tumpahan minyak tersebut. Berdasarkan data Kompas peristiwa tumpahan minyak di Cilacap ini bukan hanya kali ini saja, tercatat pada bulan Juli 2011, tumpahan minyak mengotori perairan Cilacap hingga sekitar Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) dan Pantai Rawa Jarit. Pada April 2012, genangan minyak mencemari sekitar dermaga 1 Pelabuhan Tanjung Intan atau sekitar dermaga Sleko, hingga radius 200 meter. Menurut Benny 2002, pencemaran laut berupa tumpahan minyak dapat berasal dari operasi kapal tanker, docking, terminal bongkar muat tengah laut, tanki ballast dan tanki bahan bakar, scrapping kapal, kecelakaan tanker, tempat pembersihan. Namun tumpahan minyak yang terjadi bisa dalam skala kecil mauun skala besar.

Dampak Tumpahan Minyak di Teluk Penyu, CilacapRendahnya hasil tangkapan para nelayan di Teluk Penuy merupakan salah satu indikasi bahwa minyak mentah telah mencemari perairan tersebut. Namun ada beberapa dampak lain yang sangat merugikan dari tumpahan minyak ini. Dampak yang terjadi akibat pencemaran tersebut adalah tertutupnya lapisan permukaan laut yang dapat menyebabkan berkurangnya sinar matahari yang masuk ke dalam perairan tersebut sehingga proses fotosintesis pun akan terganggu, pengikatan oksigen terganggu dan dapat menyebabkan kematian. Selain itu zat-zat kimia yang beracun akan mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan biota laut. Tumpahnya minyak di Teluk Cilacap sendiri, menimbulkan banyak kerugian untuk lingkungan sekitar khusunya sangat dirasakan oleh para nelayan. Seperti yang terdapat pada Detik News, akibat tumpahan minyak di Teluk Penyu, Cilacap, Jawa Tengah, nelayan di sekitar pantai tersebut tidak bisa melaut. Mereka lebih memilih membersihkan tumpahan minyak tersebut, karena mereka melihat bahwa tumpahan minyak tesebut sangat tebal yang terapung dipermukaan perairan. Para nelayan sangat mengekuhkan peristiwa tersebut, karena hal seperti ini sering kali terjadi dan tumpahan minyak ini sangat berpotensi mencemari habitat ikan. Para nelayan mengalami kerugian besar karena beberapa hari tidak bisa mencari ikan, para nelayan meminta rugi kepada pihak Pertamina akibat mata pencaharian yang hilang. Berdasarkan artikel yang di unggah Kompas, pencemaran minyak jelas merugikan para nelayan karena mereka tidak bisa mendapatkan ikan karena perairan penuh minyak, ikan-ikan jelas akan menjauh ke perairan dalam akibat paparan minyak. Selain itu banyak terjadinya kerusakan alat tangkap nelayan akibat terkena ceceran minyak. Kerugian ini belum termasuk kerugian janka panjang apabila sumberdaya alam dan lingkungan perairan Teluk Penyu, Cilacap tidak ditangani cepat, tepat an benar. Apabila peristiwa ini tidak segera ditangani dengan serius, dampak terhadap sosial ekonomi masyarakat akan lebih besar.

Metode Penanganan Tumpahan Minyak di Teluk Penyu, CilacapTerjadinya peristiwa tumpahan minyak di perairan Teluk Penyu, Cilacap ini menimbulkan banyak kerugian baik bagi lingkungan maupun masyrakat sendiri, oleh karen itu untuk memulihkan keadaan lingkungan harus dilakukan upaya pemulihan maupun penanganan terhadap tumpahan minyak tersebut. Berdasarkan artikel yang di unggah oleh Mongabay.co.id Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cilacap, Indon Cahyono meminta Pertamina RU IV untuk segera melaukan berbagai macam upaya pembersihan terhadap ceceran minyak metah. Hal ini dikarenakan jika tidak secepatnya, maka dampak yang timbul akan semakin memburuk bagi lingkungan khusunya biota laut. Pihak Pertamina RU IV, berdasarkan Mongabay.co.id pihak Pertamina RU IV berusaha keras membersihkan ceceran minyak di perairan selatan Cilacap tersebut. Pertamina RU IV memasang oil spill boom untuk melokalisasi ceceran minyak, pemberian oil dispersant dan perbaikan pipa karet oleh tim penyelam bawah air. Boom sendiri adalah alat untuk menghambat perluasan hambatan minyak. Dispersan kimiawi sendiri merupakan teknik memecah lapisan minyak menjadi tetesan kesil (droplet) sehingga mengrangi kemungkinan terperangkapnya hewan ke dalam tumpahan minyak. Dispersan kimiawi adalah bahan kimia dengan zat aktif yang disebut surfaktan. Namun selain ketiga cara tersebut ada beberapa cara lain yang dapat dilakukan untuk menanggulangi tumpahan minyak, diantaranya adalah dengan melakuka In-itu burning yaitu pembakaran minyak pada permukaan laut, sehingga mengatasi kesulitan pemompaan mnyak dari permukaan laut, penyimpanan dan pewadahan minyak serta air laut yang terasosiasi. Selanjutnya adalah bioremediasi yaitu proses pendaurulangan seluruh material organik. Bakteri pengurai spesifik dapat diisolasi dengan menebarkannya pada daerah yang terkontaminasi. Adapun alat yag digunakan selain boom ada juga skimmers yaitu kapal yang mengangkat minyak dari permukaan perairan, sorbent merupakan spons besar yang digunakan untuk menyerap minyak dan vaccum yang khusu untuk mengangkat minyak berlumpur dari pantai atau permukaan laut. Pihak Pertamina yang telah berusaha menangani tumpahan minyak ini, pada pihak media mengatakan bahwa pada saat terjadi kebocoran pada pipa di SPM, ada sekitar 14.000 liter crude, sebanyak 13.000 liter crude diantaranya berhasil disedot, namun ada yang tercecer sebanyak 800 liter. Pihak Pertamina tetap berusaha untuk menangani tumpahan minyak tersebut namun karena angin kencang menghambat pengerjaan penanganan minyak karena minyak sering menyebar terkena angin kencang. Pihak Pertamina berkonsentrasi terlebh dahulu untuk membersihkan ceceran minyak yang masih ada. Berdasarkan RRI News, Pertamina telah membentuk tim agar peristiwa semacam ini tidak terulang. Tim tyang telah dibentuk akan melakukan evaluasi dan kajia terhadap fasilitas yang terpasang di tempat tersebut. Selain itu pihak Pertamina menyampaikan apesiasi kepada msyarakat dan nelayan Cilacap karena turut membantu dalam pemulihan kondisi perairan akibat ceceran minyak mentah Pertamina.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2015. Perairan Nusantara Tercemar. http://maritimenews.id/perairan-nusakambangan-tercemar/ (diakses pada tanggal 7 September 2015)Anonim. 2015. Nelayan Cilacap : Tumpahan MiNYAK DI Tengah Laut Lebih Tebal,Ikan Mati. http://news.analisadaily.com/read/nelayan-cilacap-tumpahan-minyak-di-tengah-laut-lebih-tebal-ikan-mati/136409/2015/05/25 (diakses pada tanggal 7 September 2015)Arivian,Aviev. 2015. Dampak Pencemaran Laut Akibat Tumpahan Minyak. (https://avievarifian.wordpress.com/2014/06/10/dampak-pencemaran-air-laut-akibat-tumpahan-minyak/) (diakses pada tanggal 7 September 2015)Darmawan . 2015. Teluk Penyu, Cilacap Tercemar Minyak Mentah, Kenapa ?. (http://www.mongabay.co.id/2015/05/26/teluk-penyu-cilacap-tercemar-minyak-mentah-kenapa/ (diakses pada tanggal 8 September 2015)Dewi, Lochana. 2015. Jurnal : Pencemaran Perairan Laut Mendatangkan Keresahan dan Kerugian Besar Bagi Para Nelayan di Kabupaten Kebumen. (https://www.academia.edu/10321542/Pencemaran_Perairan_Laut_Mendatangkan_Keresahan_Dan_Kerugian_Besar_Bagi_Para_Nelayan_Di_Kabupaten_Kebumen) (diakses pada tanggal 8 September 2015)Fajar, Karina. Pencemaran Minyak Lepas Pantai. (https://www.academia.edu/9305341/Pencemaran_Minyak_Lepas_Pantai) (diakses pada tanggal 8 September 2015)Himacita. 2015. Profile Cilacap. https://himacita.wordpress.com/profile-cilacap/ (diakses pada tanggal 7 September 2015)Windu,Shandi. 2015. Kondisi Perairan Cilacap Suah Pulih 95%. (http://www.rri.co.id/purwokerto/post/berita/169150/cilacap/pertamina_kondisi_perairan_cilacap_sudah_pulih_95_persen.html) (diakses pada tanggal 7 September 2015)