tugas praktikum bab 9 shearwall okee
DESCRIPTION
wow, this is amazing, lol!!! XDTRANSCRIPT
Tutorial SAP 2000 , ETABS & PLAXIS
BAB 8
MODEL PORTAL BETON 3D
DENGAN STRUKTUR SHEAR WALL ANALISIS DINAMIK
A. Pendahuluan
Sebuah dinding geser atau shear wall merupakan dinding yang dirancang
untuk menahan geser gaya lateral akibat gempa bumi. Dinding geser yang baik
adalah yang kaku dan kuat,dalam struktur bertingkat dinding geser sangat
penting karena selain untuk mencegah kegagalan dinding eksterior mereka juga
mendukung beberapa lantai gedung,memastikan bahwa mereka tidak runtuh
akibat gempa bumi. Fungsi dinding geser ada dua yaitu kekuatan dan kekakuan,
artinya :
Kekuatan :
1. Dinding geser harus memberikan kekuatan lateral yang
diperlukan untuk melawan kekuatan gempa horizontal.
2. Ketika dinding geser cukup kuat,mereka akan mentransfer
gaya horizontal ini ke elemen berikutnya dalam jalur beban
dibawah mereka, seperti dinding geser
lainnya,lantai,pondasi,dinding.
Kekakuan :
1. Dinding geser juga memberikan kekakuan lateral untuk
mencegah atap atau lantai diatas dari sisi goyangan yang
berlebihan
2. Ketika dinding geser cukup kaku.mereka akan mencegah
membingkai lantai dan atap anggota bergerak dari mendukung
mereka
3. Bangunan yang cukup kaku biasanya akan menderita
kerusakan kurang nonstructural
187 | P a g e
Tutorial SAP 2000 , ETABS & PLAXIS
SOAL
Sebuah portal beton dengan struktur shear wall, menggunakan material dengan
kuat desak beton f’c : 30 MPa. beton struktur, kuat tulangan leleh utama fy : 400
MPa, kuat leleh tulangan geser (sengkang) fys : 240 MPa. Modulus elastisitas
beton Es : 25742.96 MPa, angka poisson untuk beton : 0.2. Berikut adalah dimensi
elemen struktur yang digunakan:
Data Struktur
Dimensi kolom 60 x 60 cm
Dimensi balok Te 40 x 60 cm be = 125
Tebal Shear Wall 30,18 cm
Tebal lantai 12,18 cm
Tebal lantai atap 10,18 cm
Beban yang bekerja
Beban Dinding : 250 + 57 = 307 Kg/m2
Beban Mati Tambahan Lantai : 150 + 57 = 207 Kg/m2
Beban Hidup Lantai : 240 + 57 = 297 Kg/m2
Beban Hidup Atap : 100 + 57 = 157 Kg/m2
Kombinasi Pembebanan
2002-12 SNI 03-2847-2002 (Beton)
Kombinasi 1 = 1,4DL
Kombinasi 2 = 1,2DL + 1,6LL
Kombinasi 3 = 1,2DL + 0,5LL + RS
Kombinasi 4 = 1,2DL + 0,5LL – RS
Kombinasi 5 = 0,9DL + RS
Kombinasi 6 = 0,9DL – RS
188 | P a g e
Tutorial SAP 2000 , ETABS & PLAXIS
(a)
(b)
Gambar 9.1 (a) tampak depan dan (b) Tampak Samping
189 | P a g e
Tutorial SAP 2000 , ETABS & PLAXIS
Gambar 8.2 Denah
Gambar 8.3 tampak 3 Dimensi
190 | P a g e
Tutorial SAP 2000 , ETABS & PLAXIS
Data Gempa
Bangunan terletak pada wilayah gempa 3 dengan jenis tanah lunak
Gambar 2.2. Koefisien Dasar
191 | P a g e
Tutorial SAP 2000 , ETABS & PLAXIS
Gambar 2.6 Wilayah Gempa Grafik respon spectrum, wilayah gempa 3, jenis tanah lunak.
T = 0.0 detik ; C = 0.3 (g)
T = 0.2 detik ; C = 0.75 (g)
T = 0.67 detik ; C = 0.75 (g)
T = 0.75 detik ; C = 0.67 (g)
T = 1.00 detik ; C = 0.5 (g)
T = 1.50 detik ; C = 0.33 (g)
T = 2.0 detik ; C = 0.25 (g)
Jembatan permanent ; factor keamanan I diambil nilai = 1
Jembatan kelas B ; nilai factor type bangunan (S) sebesar =1
Faktor pengali ; g.I.S = 9.81 x 1 x 1 = 9.81
B. Langkah Kerja
1. Ubah Satuan Ke KN-m
2. Klik File > New Model
Gambar 8.5 File > New Model
192 | P a g e
Tutorial SAP 2000 , ETABS & PLAXIS
3. Akan muncul kotak dialog Building Plane Grid
a. Pada Grid Dimensions pilih Uniform Grid Spacing
Number Line in X directions = (jumlah grid arah x)
Number Line in Y directions = (jumlah grid arah y)
Spacing in X Directions = (jarak grid arah x)
Spacing in Y Directions = (jarak grid arah y)
Number of Stories = (jumlah lantai)
Typical Story Height = (tinggi antar lantai)
Bottom Story Height = (tinggi lantai dasar)
b. Pada Add Structural Objects = Pilih Grid Only
c. Klik OK
Gambar 8.6 kotak dialog Building Plane Grid
193 | P a g e
Tutorial SAP 2000 , ETABS & PLAXIS
Gambar 8.7 hasil permodelan
C. Mendefinisikan Tipe Bahan
1) Ubah Satuan ke N-mm
2) Klik Define > Materials Properties
Gambar 8.8 Define > Materials Properties
3) Akan muncul kotak dialog Define Materials
4) Pada material pilih CONC.
5) Klik Add New Material
6) Akan muncul kotak dialog Material Property Data
7) Isi sesuai gambar
194 | P a g e
Tutorial SAP 2000 , ETABS & PLAXIS
Gambar 8.9 Material property data
8) Klik OK
Gambar 8.10 Define Material
D. Menambah dimensi tulangan pada ETABS
1) Ubah satuan menjadi KN-mm
2) Klik Options >Preferences >Reinforcement Bar Size
Gambar 8.11 Options >Preferences >Reinforcement Bar Size
195 | P a g e
Tutorial SAP 2000 , ETABS & PLAXIS
3) Akan muncul kotak dialog Reinforcing Bar Size
Gambar 8.12 kotak dialog Reinforcing Bar Size
E. Mendimensikan penampang elemen struktur
1) Ubah satuan ke KN-m
2) Klik Define > Frame sections
Gambar 8.13 Define > Frame sections
3) Akan muncul kotak dialog Define Frame Properties
4) Hapus semua profil default ETABS
5) Blok semua profil default > Delete Property
Gambar 8.14 kotak dialog Define Frame Properties
196 | P a g e
Tutorial SAP 2000 , ETABS & PLAXIS
KOLOM
1) Pilih Add Rectangular
2) Akan muncul kotak dialog Rectangular Section
3) Isi sesuai gambar
Gambar 8.15 kotak dialog rectangular section
4) Klik Reinforcement
5) Akan muncul kotak dialog Reinforcement Material
6) Isi sesuai gambar
Gambar 8.16 kotak dialog Reinforcement Data
197 | P a g e
Tutorial SAP 2000 , ETABS & PLAXIS
BALOK
1) Pilih Add Rectangular
2) Akan muncul kotak dialog Rectangular Section
Gambar 8.17 kotak dialog Rectangular Section
3) Klik Reinforcement
4) Akan muncul kotak dialog Reinforcement Material
5) Isi sesuai gambar
Gambar 8.18 kotak dialog Reinforcement Data
6) Klik OK
198 | P a g e
Tutorial SAP 2000 , ETABS & PLAXIS
PELAT LANTAI
1) Klik Define > Wall/Slab/Deck Sections
Gambar 8.19 Define > Wall/Slab/Deck Sections
2) Akan muncul kotak dialog Define Wall/Slab/Deck Sections
Gambar 8.20 kotak dialog Define Wall/Slab/Deck Sections
3) Pilih Add New Slab
4) Akan muncul kotak dialog Wall/Slab Section
199 | P a g e
Tutorial SAP 2000 , ETABS & PLAXIS
Gambar 8.21 kotak dialog Wall/Slab Section
PELAT ATAP
1) Pilih Add New Slab
2) Akan muncul kotak dialog Wall/Slab Section
3) Isi sesuai gambar
Gambar 8.22 kotak dialog Wall/Slab Section
SHEAR WALL
1) Pilih Add New Wall
2) Akan muncul kotak dialog Wall/Slab Section
3) Isi sesuai gambar
200 | P a g e
Tutorial SAP 2000 , ETABS & PLAXIS
Gambar 8.23 kotak dialog Wall/Slab Section
4) Klik OK
F. Mendefinisikan tipe beban
1) Define > Static Load Cases
Gambar 8.24 Define > Static Load Cases
2) Akan muncul kotak dialog Define Static Load Case Names
3) Pada Loads Name isikan DEAD ; pilih Dead pada type
4) Pada Loads Name isikan LIVE ; pilih Live pada type
5) Pada Loads Name isikan LIVEATAP ; pilih Live pada type
201 | P a g e
Tutorial SAP 2000 , ETABS & PLAXIS
Gambar 8.25 kotak dialog Define Static Load Case Names
G. Menginput Data Respone Spectrum
1) Define > Functions > Respone Spectrum
Gambar 8.28 Define > Functions > Respone Spectrum
2) Akan tampil kotak dialog Define Respone Spectrum Functions
3) Pilih User Spectrum pada Choose Function Type to Add
202 | P a g e
Tutorial SAP 2000 , ETABS & PLAXIS
Gambar 8.26 kotak dialog Define Respone Spectrum Functions
3. Selanjutnya akan tampil kotak dialog Response Spectrum Function
Definition
4. Klik OK
Gambar 8.27 kotak dialog Response Spectrum Function Definition
H. Mendefinisikan Type Analisis Respone Spectrum
1) Define >Respone Spectrum Cases
203 | P a g e
Tutorial SAP 2000 , ETABS & PLAXIS
Gambar 8.28 Define >Respone Spectrum Cases
2) Akan tampil kotak dialog Define Response Spectra
Gambar 8.29 kotak dialog Define Response Spectra
3) Klik Add New Spectrum
4) Selanjutnya akan tampil kotak dialog Load Case Data – Respone
Spectrum
5) Isi sesuai gambar
204 | P a g e
Tutorial SAP 2000 , ETABS & PLAXIS
Gambar 8.30 kotak dialog Load Case Data – Respone Spectrum
I. Mendefinisikan Kombinasi Pembebanan
1) Define > Load Combinations
Gambar 8.31 Define > Load Combinations
2) Akan muncul kotak dialog Define Load Combinations
3) Pada Click to Klik Add New Combo
4) Akan muncul kotak dialog Load Combinations Data
5) Beri nama untuk kombinasi yang akan dibuat
205 | P a g e
Tutorial SAP 2000 , ETABS & PLAXIS
6) Pilih Case Name dan Scale Factor sesuai dengan peraturan pembebanan
a. COMB1
Case Name Scale Factor
DEAD 1.4
b. COMB2
Case Name Scale Factor
DEAD 1.2
LIVE 1.6
LIVEATAP 0.5
c. COMB3
Case Name Scale Factor
DEAD 1.2
LIVE 0.5
RS 1
d. COMB4
Case Name Scale Factor
DEAD 1.2
LIVE 0.5
RS -1
e. COMB5
Case Name Scale Factor
DEAD 0,9
RS 1
f. COMBO 6
Case Name Scale Factor
DEAD 0,9
RS -1
206 | P a g e
Tutorial SAP 2000 , ETABS & PLAXIS
Gambar 8.32.1 Kotak Dialog (Define Load Combination)
7) Sehingga tampilan pada kotak dialog Define Load Combination
seperti gambar 7.31,2 terdapat 6 combination, kemudian klik OK
Gambar 8.32.2 Kotak Dialog (Define Load Combination)
207 | P a g e
Tutorial SAP 2000 , ETABS & PLAXIS
J. Menggambar model struktur
KOLOM BALOK
Tekan Toolbar : (Viwe > Set Elevation Viwe), untuk mengaktifkan
gambar potongan grid yang akan dibuat element. Setelah tombol tersebut
ditekan maka akan muncul kotak dialog seperti gambar 8.32
Gambar 8.32 Kotak Dialog (Set Elevation View).
Pilih potongan 1 dan kik OK, maka tampilan window aka menjadi seperti
gambar 8.33.
Gambar 8.33. Tampilan Gambar Potongan 1.
208 | P a g e
Tutorial SAP 2000 , ETABS & PLAXIS
Tekan tombol Toolbar : (Draw > Draw Line Objct > Draw Line), lalu
pada properties pilih B1 untuk balok jenis 1, seperti gambar 8.34.
Gambar 8.34. Menyeting Property BALOK.
Gambar objek dengan mengklik kiri mouse di setiap join, dan klik kanan mose
sebagai pemutus garis, untuk memindahkan dari potongan 1,2,3 dan 4, gunakan
Toolbar naik dan turun .
Gambar seluruh objct sesuai dengan jenis balok/kolom masing-masing dengan
cara merubah Propertis pada kotak dialog Propertis of Objcet, seperti Gambar
8.35.
Gambar 8.35. Tampilan Jenis Balok Dan Kolom.
Untuk menggambar KOLOM, lakukan seperti cara pada BALOK, dengan
membedakan pada properties of object
209 | P a g e
Tutorial SAP 2000 , ETABS & PLAXIS
PLAT LANTAI, SHEARWALL DAN ATAP
Setelah kolom dan balok digambar, maka selanjutnya adalah menggambar
lantai dan atap. Untuk mempermudah menggambar lantai dan atap, tampilan
harus diubah dulu dengan menggunakan perintah (View > Set Plan View),
Toolbar : lalu pilih story 5, seperti gambar 7.24. untuk menggambar lantai
atap kemudian klik OK.
Gambar 7.24. Memilih Tampilan Story 5.
Setelah menekan tombol OK maka tampilan gambar akan seperti gambar 6.25.
210 | P a g e
Tutorial SAP 2000 , ETABS & PLAXIS
Gambar 7.25. Tampilan Gambar pada Story 5.
Untuk menggambar lantai atap gunakan perintah (Draw > Draw Area Objects
>Create Areas at Click) Toolbar : , klik pada tengah-tengah lantai di setiap
ruangan, seperti Gambar 6.26. pilih property sebagai atap.
Gambar 7.26. Membuat Lantai Atap.
Untuk menggambar lantai klik toolbar turun untuk menuju lantai 3,2 dan
1, kemudian ubah properties pada kotak dialok menjadi LANTAI, klik pada
tengah-tengah lantai di setiap ruangan, seperti gambar 6.27. pilih property
sebagai lantai.
211 | P a g e
Tutorial SAP 2000 , ETABS & PLAXIS
Gambar 7.27. Membuat Lantai 3,2 dan 1
Untuk Shearwall, klik pada toolbar: , lalu pilih A, seperti gambar dibawah
ini :
Gambar 9.31 Set Elevation untuk Shearwall
Klik OK. Lalu, majukan view dengan icon , sehingga tampak
windows akan seperti pada gambar berikut :
Gambar 9.32 Posisi Shearwall
212 | P a g e
Tutorial SAP 2000 , ETABS & PLAXIS
Untuk menggambar shearwall gunakan perintah (Draw > Draw Area Objects
>Create Areas at Click) Toolbar : , klik pada tengah-tengah blok dinding
di setiap kotak, seperti Gambar 9.33. pilih property sebagai atap
Klik ESC pada key board untuk menghilangkan kotak dialog properties of
object.
K. Mengganti tipe tumpuan struktur
1) View > Set Plane View
Gambar 9.48 View > Set Plane View
2) Akan muncul kotak dialog Set Plane View
3) Pilih Base
213 | P a g e
Tutorial SAP 2000 , ETABS & PLAXIS
Gambar 9.49 Select plan level
4) Blok seluruh gambar BASE
5) Assign > Join > Restrains
Gambar 9.50 Assign > Join > Restrains
6) Akan muncul kotak dialog Assign Restrains
7) Pilih tumpuan jepit
Gambar 9.51 kotak dialog Assign Restrains
214 | P a g e
Tutorial SAP 2000 , ETABS & PLAXIS
Gambar 9.52 menggambar tumpuan
L. Membuat Mesh Area pada Shear Wall
1) Blok seluruh Wall yang ada
Gambar 9.53 memblok seluruh dinding shear wall
2) Select > by Wall/Deck/Slab Sections
215 | P a g e
Tutorial SAP 2000 , ETABS & PLAXIS
Gambar 9.54 Select > by Wall/Deck/Slab Sections
3) Akan muncul kotak dialog Select Section
4) Pilih SHEARWALL >Ok
Gambar 9.55 kotak dialog Select Section
5) Klik Edit > Mesh Areas
Gambar 9.56 Edit > Mesh Areas
6) Akan muncul kotak dialog Mesh Selected Area
216 | P a g e
Tutorial SAP 2000 , ETABS & PLAXIS
Gambar 9.57 kotak dialog Mesh Selected Area
Gambar 9.58 Mesh Area pada Shear Wall
M. Membuat fungsi Pier pada Shear Wall
1) Blok seluruh Wall yang ada
2) Select > by Wall/Deck/Slab Sections
217 | P a g e
Tutorial SAP 2000 , ETABS & PLAXIS
Gambar 9.59 Select > by Wall/Deck/Slab Sections
3) Akan muncul kotak dialog Select Section
4) Pilih SHEARWALL
5) Klik OK
Gambar 9.60 kotak dialog Select Section
6) Klik Assign > Shell/Area > Pier Label
Gambar 9.61 Assign > Shell/Area > Pier Label
7) Akan muncul kotak dialog Pier Name
218 | P a g e
Tutorial SAP 2000 , ETABS & PLAXIS
Gambar 9.62 kotak dialog Pier Name
Gambar 9.63 Pier label
8) Melakukan Checking Design Pada Pier
Blok seluruh Wall yang ada
9) Select > by Wall/Deck/Slab Sections
219 | P a g e
Tutorial SAP 2000 , ETABS & PLAXIS
Gambar 9.64 Select > by Wall/Deck/Slab Sections
10) Akan muncul kotak dialog Select Section
11) Pilih SHEARWALL
12) Klik OK
Gambar 9.65 kotak dialog Select Section
13) Design > Shear Wall Design > Define Pier Sectionfor Checking
Gambar 9.66 Design > Shear Wall Design > Define Pier Sectionfor
Checking
220 | P a g e
Tutorial SAP 2000 , ETABS & PLAXIS
14) Akan muncul kotak dialog pier Sections
a. Klik Add New Pier Section
Pada Section Name isikan DINDING
Pada Material pilih BETON
Pada Add Pier pilih Start from Existing Wall Pier
b. Pilih STORY5 dan PIER
Gambar 9.67 kotak dialog pier Sections
c. Klik Section Designer
Akan muncul windows CSISD
Untuk merubah tulangan pada Shear Wall
Zoom in Shear wall hingga terlihat tulangannya
d. Klik kanan pada tulangan
Akan muncul kotak dialog Corner Point Reinforcing atau Edge
Reinforcing. Sesuaikan tulangan dengan keperluan
221 | P a g e
Tutorial SAP 2000 , ETABS & PLAXIS
Gambar 9.68 kotak dialog Corner Point Reinforcing
Jika selesai Klik Done
e. Klik OK
Gambar 9.69 kotak dialog Pier Section
f. Klik OK
N. Mengaplikasikan pembebanan pada struktur
LANTAI
1) Pindahkan tampilan windows menjadi story 4
2) Klik / block seluruh pelat lantai
222 | P a g e
Tutorial SAP 2000 , ETABS & PLAXIS
Gambar 9.70 block seluruh pelat lantai
Beban mati
1) Assign > Shell/Area Load > Uniform
Gambar 9.71 Assign > Shell/Area Load > Uniform
2) Akan muncul kotak dialog Uniform Surface Loads
Gambar 9.72 kotak dialog Uniform Surface Loads
223 | P a g e
Tutorial SAP 2000 , ETABS & PLAXIS
Gambar 9.73 beban mati tambahan lantai
Beban Hidup
1) Assign > Shell/Area Load > Uniform
2) Akan muncul kotak dialog Uniform Surface Loads
Gambar 9.74 kotak dialog Uniform Surface Loads
224 | P a g e
Tutorial SAP 2000 , ETABS & PLAXIS
Gambar 9.75 beban hidup lantai
BALOK
Beban Dinding
1) Assign > Frame Line Load > Distributed
Gambar 9.76 Assign > Frame Line Load > Distributed
2) Akan muncul kotak dialog Frame Distributed Load
Gambar 9.77 kotak dialog Frame Distributed Load
225 | P a g e
Tutorial SAP 2000 , ETABS & PLAXIS
Gambar 9.78 beban dinding
ATAP
1) Ubah satuan menjadi Kgf-m
2) Ubah mode similar Story menjadi one Story pada pojok kanan bawah
3) Pindahkan tampilan windows menjadi story 5
4) Klik seluruh PELAT ATAP
Beban Mati
5) Assign > Shell/Area Load > Uniform
Gambar 9.79 Assign > Shell/Area Load > Uniform
6) Akan muncul kotak dialog Uniform Surface Loads
226 | P a g e
Tutorial SAP 2000 , ETABS & PLAXIS
Gambar 9.80 kotak dialog Frame Distributed Load
Gambar 9.81 beban hidup atap
O. Menentukan Diafragma Lantai
1) Ubah mode One Story menjadi Similiar Stories pada pojok kanan bawah
2) Pindahkan tampilan windows menjadi story 4
3) Blok seluruh bidang lantai
4) Assign > Shell/Area > Diaphragm
Gambar 9.82 Assign > Shell/Area > Diaphragm
5) Akan muncul kotak dialog Assign Diaphragm
227 | P a g e
Tutorial SAP 2000 , ETABS & PLAXIS
Gambar 9.83 kotak dialog Assign Diaphragm
Gambar 9.84 Diaphragm1
6) Pindahkan tampilan windows menjadi story 5
7) Blok seluruh bidang atap
8) Assign > Shell/Area > Diaphragm
Akan muncul kotak dialog Assign Diaphragm
9) Click to Add New Diaphragm
10) Akan muncul kotak dialog Diaphragm Data
228 | P a g e
Tutorial SAP 2000 , ETABS & PLAXIS
Gambar 9.85 kotak dialog Assign Diaphragm
Gambar 9.86 Diaphragm 2
P. Persiapan Analisis
1) Memasukan keenam tipe kombinasi pembebanan pada model yng telah
dibuat
2) Design > Steel Frame Design > Select Design Combo
Gambar 9.87 Design > Concrete Frame Design > Select Design Combo
3) Akan muncul kotak dialog Design Load Combinations Selection
4) Select seluruh kombinasi pada Design Combos
229 | P a g e
Tutorial SAP 2000 , ETABS & PLAXIS
Gambar 9.88 kotak dialog Design Load Combinations Selection
5) Klik Remove
Pada Choose Combos select Comb1 sampai comb6
6) Klik Add
7) Klik OK
Gambar 9.89 Design Load Combinations Selection
Q. Menentukan tipe Analisis struktur Baja
1) Analyzer > Set analysis Options
2) Akan muncul kotak dialog Anlysis Options
230 | P a g e
Tutorial SAP 2000 , ETABS & PLAXIS
Gambar 9.90 Analyzer > Set analysis Options
3) Pilih Full 3D
4) Klik OK
Gambar 9.91 kotak dialog Anlysis Options
R. Melakukan Analisis
1) Analyze > Run analysis
Gambar 9.92 Analyze > Run analysis
OUTPUT MODEL
231 | P a g e
Tutorial SAP 2000 , ETABS & PLAXIS
A. Pengelolaan Data Output
Menampilkan Deformasi Struktur
1) Display > Show Deformed Shape
Gambar 9.93 Display > Show Deformed Shape
2) Pilih beban yang dinginkan
Gambar 9.94 kotak dialog deformed shape
232 | P a g e
Tutorial SAP 2000 , ETABS & PLAXIS
Gambar 9.95 deformed shape
Menampilkan Reaksi Frame
1) Display > Show Member Forces/Stress Diagram > Frame/Pier/ Spandrel
Forcess
Gambar 9.96 Display > Show Member Forces/Stress Diagram > Frame/Pier/
Spandrel Forcess
2) Akan muncul kotak dialog Member Force Diagram for Frame
3) Pilih beban COMBO6 atau yang diinginkan
4) Pada component pilih Moment 33
5) Klik OK
233 | P a g e
Tutorial SAP 2000 , ETABS & PLAXIS
Gambar 9.97 kotak dialog Member Force Diagram for Frame
Gambar 9.98 Member Force Diagram for Frame shear 2-2 comb1
Gambar 9.99 Member Force Diagram for Frame moment 3-3 comb1
234 | P a g e
Tutorial SAP 2000 , ETABS & PLAXIS
Melihat Kekuatan Struktur
1) Klik Design > Concrete Frame Design > Start Design/Check of Structure
Gambar 9.100 Design > Concrete Frame Design > Start Design/Check
of Structure
Gambar 9.101 Ketahanan Strutur Terhadap Beban
Indikator Warna :
Biru : Sangat Aman (boros bahan)
Hijau : Aman (hemat bahan)
Kuning : Aman (hemat bahan)
Orange : Bebahaya/hati-hati (hemat bahan)
Merah : Sangat Berbahaya (perbesaran dimensi struktur)
Kesimpulan : bangunan tersebut sangat aman namun boros bahan dari segi
kolom dan baloknya
235 | P a g e
Tutorial SAP 2000 , ETABS & PLAXIS
Menampilkan Table
1) Display > Show Table
Gambar 9.102 Display > Show Table
2) Akan muncul kotak dialog Choose Table for Display
3) Check list pada Analysis Result
4) Klik OK
Gambar 9.103 kotak dialog Choose Table for Display
236 | P a g e
Tutorial SAP 2000 , ETABS & PLAXIS
Gambar 9.104 Area Element Forces
Mengkopi Tabel ke Microsoft Excel
1) Klik Menu Edit -> Copy Entire Data
2) Buka Excel -> PASTE
Gambar 9.105 Data Excel
AXIAL FORCE
237 | P a g e
Tutorial SAP 2000 , ETABS & PLAXIS
Gambar 9.106 Axial Force Gaya Batang
SFD
Gambar 9.107 Gaya Geser
BMD
238 | P a g e
Tutorial SAP 2000 , ETABS & PLAXIS
Gambar 9.108 BMD
KESIMPULAN
Hasil Cek Desain pada struktur menunjukkan warna pada kolom masih
didominasi warna merah yang artinya struktur tidak aman. Hal ini dikarenakan
struktur kelebihan beban
Gambar 9.109 Hasil Cek Desain
239 | P a g e