tugas proposal pkm metopel fix

Upload: vekey-anto

Post on 24-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Tugas Proposal Pkm Metopel Fix

    1/11

    DAYA REPELAN MINYAK ATSIRI BUNGA KAMBOJA

    PUTIH (Plumeria alba)TERHADAP NYAMUK AEDES

    AEGYPTI

    USULAN SKRIPSI

    Disusun oleh :

    Hanung Yudha Febrianto

    08613191

    PROGRAM STUDI FARMASI

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

    YOGYAKARTA

    2014

  • 7/25/2019 Tugas Proposal Pkm Metopel Fix

    2/11

    INTISARI

    Penelitian yang berjudul Daya Repelan Minyak Atsiri Minyak Atsiri Bunga

    Kamboja Putih(Plumeria alba) Dalam Sediaan Lotion Terhadap Nyamuk Aedes aegypti

    Dilatarbelakangi oleh keinginan memanfaatkan limbah bunga kamboja yang banyak terdapat

    di tempat-tempat pemakaman yang biasanya hanya menjadi sampah yang berserakan di

    pemakaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah bunga kamboja putih

    dapat digunakan sebagai anti nyamuk, dan berapakah dosis yang tepat sebagai anti nyamuk.

    Minyak atsiri dari bunga kamboja putih diproses menjadi bentuk lotion. Dalam sediaan

    lotion konsentrasi minyak atsiri bunga kamboja putih dibuat berbedabeda yaitu 4%, 6%,

    8%, 10%, dan 12%. Uji kemurnian untuk minyak atsiri dipilih dengan menggunakan

    metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Nyamuk yang digunakan untuk uji ini adalah

    nyamuk Aedes aegypti. Metode yang digunakan untuk uji adalah EC 90 yaitu efektif

    consentration yang mampu menolak 90% nyamuk selama 3 jam yang dihitung dengan

    menggunakan analisa probit berdasarkan data yang didapat dari jumlah hinggapan

    nyamuk di tangan yang diolesi lotion.

    Kata kunci :Plumeria alba, lotion antinyamuk, daya repelan, KLT

  • 7/25/2019 Tugas Proposal Pkm Metopel Fix

    3/11

    Bab 1

    Pendahuluan

    1.1.Latar Belakang

    Pada musim penghujan, pemukiman yang tidak sehat, saluran air mampet,

    banjir menambah buruk lingkungan dan memungkinkan nyamuk berkembang biak.

    Sehingga dapat menyebabkan bermunculan banyak penyakit seperti malaria, demam

    berdarah, dan lain sebagainya.

    Salah satu penyakit yang sering muncul pada musim penghujan adalah

    Demam Berdarah Dengue (DBD). Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang

    dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti. Hampir setiap tahun wabah ini muncul dan

    jumlah penderitanya setiap tahun meningkat cukup tajam bahkan dapat dipastikan

    dapat memakan korban jiwa yang tidak sedikit.

    Saat ini dipasaran telah tersedia banyak obat pembasmi nyamuk, mudah

    didapat dan praktis untuk digunakan, tetapi kebanyakan produk tersebut berbahan

    kimia, oleh karena itu dilakukan penelitian tentang penolak nyamuk dengan

    menggunakan bahan alam. Tanaman yang digunakan adalah kamboja Putih

    (Plumeria alba). Digunakan tanaman bunga kamboja putih karena, selain tanaman ini

    memiliki zat yang mengandung minyak atsiri dan diduga dapat berfungsi sebagai

    penolak nyamuk dan limbah bunga kamboja putih sangat banyak jumlahnya di daerah

    pemakaman yang kemudian membusuk begitu saja tanpa dimanfaatkan menjadi

    sesuatu yang lebih bermanfaat. Oleh karena itu dilakukan penelitian apakah minyak atsiri

    dalam tanaman bunga kamboja putih dapat digunakkan untuk menolak nyamuk. Minyak

    atsiri dicampurkan dengan sediaan lotion agar mudah dan praktis digunakan.

    1.2. Rumusan Masalah

    Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

    1. Apakah minyak atsiri bunga kamboja putih (Plumeria alba) dalam lotion

    mempunyai daya repelan terhadap nyamuk Aedes aegypti ?

  • 7/25/2019 Tugas Proposal Pkm Metopel Fix

    4/11

    2. Berapa konsentrasi lotion dalam minyak atsiri bunga kamboja putih yang paling

    efektif menolak 90% nyamuk Aedes aegypti?

    3.

    Apakah peningkatan konsentrasi minyak atsiri bunga kamboja putih (4%, 6%,

    8%, 10%, dan 12%) dalam sediaan lotion dapat meningkatkan daya repelannya?

    1.3. Batasan Masalah

    Batasan dalam penelitian ini adalah bunga kamboja putih yang berjatuhan namun

    masih segar, di ambil di daerah pemakaman wilayah kota Klaten. Dan nyamuk yang

    digunakan adalah nyamuk Aedes aegypti betina dewasa yaitu yang berumur 3-5 hari

    yang telah dipuasakan 24 jam dan steril (tidak mengandung virus dengue).

    1.4. Tujuan Penelitian

    1. Mengetahui daya repelan minyak atsiri dari bunga kamboja putih (Plumeria

    alba).

    2. Mengetahui konsentrasi lotion dalam minyak atsiri bunga kamboja putih yang

    paling efektif untuk menolak 90% nyamuk Aedes aegypti dan mengetahui

    pengaruh daya repelan pada peningkatan konsentrasi minyak atsiri bunga

    kamboja putih (4%, 6%, 8%, 10%, dan 12%) dalam sediaan lotion

    1.5. Luaran Penelitian

    1. Mengetahui daya repelan minyak atsiri dari bunga kamboja putih (Plumeria

    alba).

    2. Mengetahui konsentrasi lotion dalam minyak atsiri bunga kamboja putih yang

    paling efektif untuk menolak 90% nyamuk Aedes aegypti dan mengetahui

    pengaruh daya repelan pada peningkatan konsentrasi minyak atsiri bunga

    kamboja putih (4%, 6%, 8%, 10%, dan 12%) dalam sediaan lotion.

    1.6. Kontribusi Penelitian

    1. Menambah wawasan dan pengalaman mahasiswa dalam memanfaatkan bahan

    alam menjadi produk jadi yang berkhasiat sebagai repelan (menolak nyamuk);

    2.

    Memberikan pengetahuan kepada masyarakat akan potensi daya repelan minyak atsiri

    bunga kamboja putih (Plumeria alba).

  • 7/25/2019 Tugas Proposal Pkm Metopel Fix

    5/11

    BAB 2

    Tinjauan Pustaka

    2.1. Kamboja Putih (Plumeria alba)

    Nama tanaman yang digunakan adalah kamboja putih (Plumeria alba).

    Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

    Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

    Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)

    Ordo : Gentianales

    Famili : Apocynaceae

    Genus : Plumeria

    Spesies : Plumeria alba(3)

    2.2. Kandungan Kimia Bunga Kamboja Putih

    Tanaman kamboja putih (Plumeria alba) mengandung senyawa agoniadin,

    plumierid, asam plumerat, lipeol, dan asam serotinat, plumierid merupakan suatu zat

    pahit beracun. Tumbuhan ini mengandung fulvoplumierin, yang memperlihatkan daya

    mencegah pertumbuhan bakteri, selain itu juga mengandung minyak atsiri antara lain

    geraniol, farsenol, sitronelol, fenetilalkohol dan linalool(3).

    2.3. Minyak Atsiri

    Minyak atsiri juga dikenal dengan minyak eteris atau minyak terbang

    (essensial oil, volatile oil) merupakan minyak yang mudah menguap dan bisa dijadikan

    suatu ciri khas dari suatu jenis tumbuhan. Sifat fisik terpenting dari minyak atsiri adalah

    sangat mudah menguap pada suhu ruangan, sehingga sangat berpengaruh dalam penentuan

    metode analisis yang akan digunakan untuk menentukan komponen kimia dan komposisinya

    dalam minyak asal(1).

  • 7/25/2019 Tugas Proposal Pkm Metopel Fix

    6/11

    Fungsi minyak atsiri yang paling luas dan paling umum diminati adalah

    sebagai pengharum, baik itu sebagai parfum untuk tubuh, kosmetik, pengharum ruangan,

    pengharum sabun, pasta gigi, sebagai penolak serangga (sebagai repelan), pemberi rasa

    atau aroma pada makanan maupun produk rumah.

    2.4. Cara Memperoleh Minyak Atsiri

    Untuk mendapatkan minyak atsiri dari bunga kamboja putih (Plumeria alba) yaitu

    dengan penyulingan uap (steam Destilation). Uap yang digunakan memiliki tekanan

    yang lebih besar dari tekanan atmosfir dan dihasilkan dari penguapan air yang berasal

    dari suatu pembangkit uap air(1).

    2.5. Daya Repelan

    Repelan adalah bahan yang digunakan untuk melindungi manusia, hewan dan

    tumbuhan dari serangga dengan cara membuat penolakan terhadap serangga

    pengganggu karena adanya pengaruh aroma yang kuat dari suatu senyawa.Repelan yang

    mempunyai zat aktif tunggal atau lebih pada umumnya berada dalam bentuk cairan, lotion,

    pasta, krim, stik, atau berbentuk semprotan. Kebanyakan repelan mengurangi serangan

    nyamuk dan gigitan serangga selama 30 menit - 2 jam(4).

    2.6. Lotion

    Lotion merupakan sediaan atau preparat cair yang dimaksudkan untuk

    pemakaian luar pada kulit. Lotion merupakan kosmetik pelindung yang dimaksudkan untuk

    digunakan pada kulit sebagai pelindung atau pelembab atau untuk obat karena sifat bahan-

    bahannya. Lotion dimaksudkan segera kering pada kulit setelah pemakaian dan

    meninggalkan lapisan tipis dari komponen obat pada permukaan kulit(2).

    2.7. Nyamuk Aedes aegypti

    Kingdom : Animalia

    Phyllum : Arthropoda

    Kelas : Insekta

    Ordo : Diptera

    Famili : Culicidae

  • 7/25/2019 Tugas Proposal Pkm Metopel Fix

    7/11

    Genus : Aedes

    Spesies : Aedes aegypti

    2.8. Morfologi dan Siklus Hidup Aedes aegypti

    Perbedaan nyamuk Aedes aegypti jantan dan Aegypti betina berada pada

    palpus maxilla. Nyamuk jantan dengan bagian mulut yang lemah dan tidak mampu

    menembus kulit manusia dan digolongkan dalam pemakan tumbuh-tubuhan atau cairan

    tanaman.

    Untuk berkembangbiak nyamuk dewasa bertelur di air, telur menetas menjadi

    larva (jentik) setelah tujuh hari. Jentik akan mengalami empat proses pergantian kulit (instar).

    Proses ini menghabiskan waktu 7-9 hari. Setelah itu jentik berubah menjadi pupa, fase ini

    membutuhkan waktu 2-5 hari. Setelah melalui fase itu pupa akan keluar dari kepompong

    menjadi nyamuk yang dapat terbang dan keluar dari air(5).

    2.9. Proses Penularan

    Cara penularan penyakit demam berdarah dengue adalah melalui gigitan

    nyamuk Aedes aegypti. Sumber penularan adalah penderita viremia (penderita yang

    mengandung virus didalam tubuhnya) yang lamanya antara 4-7 hari, yaitu 1-2 hari

    sebelum demam sampai 3-5 hari setelah mulai demam.

    Setelah nyamuk menghisap darah penderita viremia, maka virus akan

    berkembang biak dulu dalam tubuh nyamuk selama 8-10 hari, setelah itu baru dapat

    menukarkan penyakit selama hidupnya(5).

    2.10. Kromatografi Lapis Tipis (KLT)

    Kromatografi lapis tipis (KLT) adalah metode kromatografi cair yang paling

    sederhana, yang digunakan sebagai metode pemisah fisikokimia. Lapisan yang

    memisahkan, yang terdiri atas bahan berbutir-butir (fase diam), ditempatkan

    padapenyangga berupa plat gelas, logam, atau lapisan yang cocok. Campuran yang akan

    dipisahkan berupa larutan, ditotolkan berupa bercak atau pita (awal). Setelah plat atau lapisan

    ditaruh di dalam lapisan bejana tertutup rapat yang berisi larutan pengembang yang cocok

    (fase gerak), pemisahan terjadi selama perambatan kapiler (pengembangan) selanjutnya

  • 7/25/2019 Tugas Proposal Pkm Metopel Fix

    8/11

    senyawa yang tidak berwarna harus ditampakkan (dideteksi) dengan penampak bercak

    (Stahl, 1985 : 3).

    Jarak pengembangan pada kromatografi dinyatakan dengan angka Rf

    (Retardation Factor) atau Rf.

    Rf = awal titik dari batas garis Jarak

    awal titik dari bercak pusat k Jarak titi

    (Stahl, 1985:17)

  • 7/25/2019 Tugas Proposal Pkm Metopel Fix

    9/11

    BAB 3

    Metode Penelitian

    3.1. Teknik Pengumpulan Data

    Data yang diambil dengan metode eksperimental dengan menghitung

    banyaknya jumlah nyamuk yang hinggap pada permukaan tangan yang diolesi

    dengan lotion minyak atsiri bunga kamboja putih (Plumeria alba).

    3.2. Analisis Data

    Daya repelan yang diuji ditentukan berdasarkan daya proteksi yang dihitung

    dengan rumus:

    Daya Proteksi =

    x 100%

    Keterangan:

    K : banyaknya hinggapan pada kontrol

    R : banyaknya hinggapan pada perlakuan

    (Komisi Pestisida, 1995)

    Uji yang digunakan untuk membedakan efek dari tiap perlakuan, dilakukan

    uji Kruskal-Wallis kemudian dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney dengan taraf

    kepercayaan 95%

    3.3. Alat dan Bahan

    1. Alat yang digunakan

    Dandang destilasi, alat-alat gelas, pendingin liebig, pipa alonga, corong

    pisah, pipa kapiler, botol penyemprot chamber, mortir dan stamper, waterbath, lampu

    UV 254 nm, oven, kurungan uji, Aspirator, pH meter, viskosimeter stormer, mikroskop

    photo mikrograf, obyek glass dan cover, anak timbang, termometer, statif dan klem.

    2. Bahan-bahan yang Digunakan

  • 7/25/2019 Tugas Proposal Pkm Metopel Fix

    10/11

    Tanaman bunga kamboja putih segar, Na2SO4 anhidrat, aquadestilata,

    lempeng silika gel GF 254 nm, N- heksan, etil asetat, anisaldehid-H2SO4, asam stearat,

    setil alkohol, gliserol, TEA, metil paraben, parafin cair, minyak atsiri bunga

    kamboja putih, nyamuk Aedes aegypti betina umur 3-5 hari dan steril (bebas dari

    virus dengue).

    3.4.Prosedur Kerja

    Skema Kerja Penelitian

    Bunga kumis kucing

    Campuran air dan minyak

    Fase air Fase minyak dan tapak-tapak air

    Dibuang Minyak atsiri

    Uji pH dan hitung rendemen

    Uji KLT Dibuat sediaan lotion

    Uji lotion: Uji daya repelan

    1.Organoleptis

    2.pH

    3.Tipe emulsi

    4.Daya sebar

    5.Sifat alir

    6.Viskositas

  • 7/25/2019 Tugas Proposal Pkm Metopel Fix

    11/11

    DAFTAR PUSTAKA

    (1)

    Ketaren, S., 1985,Pengantar Teknologi Minyak Atsiri, Jakarta, Balai Pustaka(2)

    Ansel, H.C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi 4, diterjemahkan

    oleh Ibrahim, Farida. Jakarta, Universitas Indonesia Press

    (3)Flona serial, 2006, Herba dan tanaman hias Penangkal Nyamuk & Polusi udara,

    Jakarta, PT samarinda utama

    (4)Tranggono, Retno dan Lutifah, F., 2007, Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan

    Kosmetik, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama

    (5)

    Word Health Organization, 1998, Demam Berdarah Dengue Diagnosis, Pengobatan,

    Pencegahan, dan Pengendalian, Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran