tugas prostodonti

21
1. Waktu kerja lutting cement yang ideal Luting Bahan luting merupakan suatu bahan yang kental yang diletakkan diantara struktur gigi dengan protesa untuk melekatkan keduanya, yang mengeras melalui reaksi kimia. Kata luting mengimplikasikan penggunaan suatu bahan yang dapat dibentuk untuk menutup ruang atau untuk menyemenkan dua komponen menjadi satu. Sejumlah perawatan dental mengharuskan perlekatan antara gigi dengan protesa dan alat-alat, dengan bantuan bahan luting. Setting Reaksi Luting cement Pada reaksi setting, dua molekul eugenol bereaksi dengan hidrolisa ZnO untuk membentuk khelasi zinc eugenolate. Kelebihan zinc oxide selalu digunakan sehingga material yang telah set terdiri dari matriks zink eugenolate amorphous yang mengikat partikel zinc oxide yang tidak bereaksi. Air diperlukan untuk menginisiasi reaksi dan air juga merupakan produk sampingan reaksi tersebut. EBA juga membentuk khelasi dengan zinc oxide, dan keberadaan EBA juga dapat membentuk kristal zinc eugenolate yang akan menambah kekuatan semen. Setting time semen ini adalah 7-8 menit. 2. Kupas tuntas zinc phospate 1. Zink Fosfat Komposisi Kandungan utama bubuk semen zink fosfat adalah zinc oxide. Garam metalik digunakan untuk mengubah karakteristik kerja dan sifat akhir semen. Magnesium oksida biasanya ditambahkan untukmengurangi proses pada saat proses 1

Upload: insan-syah-alam

Post on 13-Jul-2016

232 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

prosto

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas prostodonti

1. Waktu kerja lutting cement yang ideal

LutingBahan luting merupakan suatu bahan yang kental yang diletakkan diantara

struktur gigi dengan protesa untuk melekatkan keduanya, yang mengeras melalui reaksi kimia. Kata luting mengimplikasikan penggunaan suatu bahan yang dapat dibentuk untuk menutup ruang atau untuk menyemenkan dua komponen menjadi satu. Sejumlah perawatan dental mengharuskan perlekatan antara gigi dengan protesa dan alat-alat, dengan bantuan bahan luting.

Setting Reaksi Luting cementPada reaksi setting, dua molekul eugenol bereaksi dengan hidrolisa ZnO untuk

membentuk khelasi zinc eugenolate. Kelebihan zinc oxide selalu digunakan sehingga material yang telah set terdiri dari matriks zink eugenolate amorphous yang mengikat partikel zinc oxide yang tidak bereaksi. Air diperlukan untuk menginisiasi reaksi dan air juga merupakan produk sampingan reaksi tersebut. EBA juga membentuk khelasi dengan zinc oxide, dan keberadaan EBA juga dapat membentuk kristal zinc eugenolate yang akan menambah kekuatan semen. Setting time semen ini adalah 7-8 menit.

2. Kupas tuntas zinc phospate1. Zink Fosfat

Komposisi

Kandungan utama bubuk semen zink fosfat adalah zinc oxide. Garam metalik digunakan untuk mengubah karakteristik kerja dan sifat akhir semen. Magnesium oksida biasanya ditambahkan untukmengurangi proses pada saat proses kalsinasi. Silikon dioksida merupakan filler inaktif pada bubuk semen. Bismuth trioksida ditambahkan untuk menghasilkan campuran semen yang halus dan juga untuk memperpanjang setting time.

Setting Reaksi

Saat bubuk diaduk dengan cairan, asam fosfor akan menyerang permukaan partikel dan melepaskan ion zinc ke dalam cairan. Alumina yang sudah terbentuk sempurna dengan asam fosfor akan bereaksi dengan zink dan menghasilkan suatu gel zink aluminofosfat pada permukaan partikel yang tersisa. Semen yang telah set ini berupa struktur inti, terutama terdiri dari pertikel zink oksida yang tidak bereaksi yang tertanam dalam matriks kohesif amorphous zink aluminofosfat. Reaksi ini dihasilkan melalui reaksi eksotermis. Air merupakan hal penting saat reaksi, oleh karena itu

1

Page 2: Tugas prostodonti

komposisi cairan/liquid harus dijaga untuk menjamin terjadinya reaksi yang konsisten selama pengadukan.

Cara manipulasi

1. Penentuan rasio P/L sesuai dengan konsistensi yang diinginkan.2. Menggunakan mixing slab yang dingin.3. Bubuk harus dibagi menjadi beberapa bagian kecil. Pengadukan dimulai dengan

menggabungkan bubuk dengan porsi sedikit ke cairan dengan spatulasi yang cepat. Area pengadukan harus cukup luas.

4. Protesa harus diletakkan segera mungkin sebelum pembentukan matriks terjadi. Dan ditahan dengan tekanan sampai air set. Isolasi tetap dilakukan untuk menjaga daerah tetap kering.

5. Semen yang berlebih dibuang setelah semen set. Disarankan untuk mengaplikasikan varnish untuk memberikan waktu agar semen matang dan mencegah semen larut karena cairan mulut.

Sifat fisik dan karakteristik

1. Sifat MekanisJika semen zink fosfat dimanipulasi dengan tepat maka akan memiliki compressive strength sampai dengan 104 MPa dan diametral telsile strength-nya sekitar 5,5 MPa. Modulus elastisitas zink fosfat semen sekitar 13,7 MPa. Sehingga semen ini agak kaku serta digunakan sebagai bahan luting pada restorasi yang terkena stress pengunyahan yang tinggi.

2. Solubility dan DisintegrasiSemen ini dapat larut dalam cairan mulut (terutama dalam suasana asam)

3. KeasamanKarena adanya asam fosfor maka keasaman semen ini cukup tinggi terutama pada saat pertama kali diletakkan pada gigi.

4. RetensiSetting semen zink fosfat tidak melibatkan reaksi apapun dengan jaringan keras sekelilingnya ataupun dengan bahan restorasi.

Kegunaan

2

Page 3: Tugas prostodonti

Berdasarkan konsistensinya, semen zink fosfat dikenal dengan istilah luting yang digunakan pada restorasi alloy. Basis semen zink fosfat digunakan sebagai penghalang termal dan kimia diatas lapisan dentin yang tipis. Namun ada juga konsistensi diantara luting dengan base yang dikenal dengan istilah konsistensi band-seating.

3. Kupas tuntas Resin CementA. RESIN CEMENT

Penggunaan:

1. Sementasi crown dan bridge2. Sementasi venner keramik dan komposit3. Sementasi restorasi komposit4. Bonding bracket orthodonti

Komposisi:

Selfcured komposit semen: dua pasta yang dicampur atau automixed system Terdiri dari:

o Diacrylate oligomero Dimethacrylate monomero Inisiator-akselarator: Peroksido-amine

Adhesive resin semenTerdiri dari:

o 4-METAo Methyl methacylate monomero Acrylic resin fillero Tributhyl borane (catalyst)

Klasifikasi berdasarkan reaksi:

1. Class I : Self cured2. Class II : Light cured3. Class III : Dual cured

B. . RESIN MODIFIED GLASS IONOMER CEMENT

3

Page 4: Tugas prostodonti

Penggunaan:

1. Restorasi didaerah dengan tekanan rendah (gigi depan/daerah servikal) (Kelas III, kelas V, gigi susu, kelas I anak-anak)

2. Pasien dengan resiko caries tinggi (biasanya anak-anak)

Secara estetik restorasi ini lebih baik daripada Glass Ionomer karena mengandung resin

Komposisi:

Bubuk hybrid ionomer serupa dengan GIC Liquid mengandung monomer, polyacid dan air Hybrid ionomer set dengan reaksi asam basa dan light cured serta polimerasi self

cured resin

Sifat-sifat:

1. Melekat pada gigi tanpa menggunakan dentin-bonding agent (karena merupakan kontra indikasi, dapat mengurangi pelepasan fluor)

2. Melepaskan fluor lebih banyak daripada kompomer dan komposit tetapi lebih sedikit daripada GIC

3. GIC > RMGIC > compomer dan composit4. Mendapat fluor (mengalami recharge) pada saat fluoridasi atau dari pasta gigi

dengan fluoride.

Klasifikasi jenis reaksi:

a Chemical curingb Light Curing

C. POLYACID MODIFIED RESIN (COMPOMER)

Penggunaan:

1. Lesi servikal, kelas III, Kelas V, gigi susu, Kelas I anak-anak, teknik sandwhich dengan resiko caries sedang.

2. Restorasi daerah tekanan kunyah rendah

4

Page 5: Tugas prostodonti

3. Produk yang terbaru (misal dircet AP dapat digunakan untuk restorasi kelas I dan kelas II orang dewasa.

4. Untuk sementasi5. Gigi tiruan mahkota dan jembatan metal atau metal porcelain6. Inlay dan onlay

Komposisi:

Monomer, modifikasi grup polyacid Silicate glass yang melepaskan fluor Formula ini tanpa air

Sifat-sifat:

1. Pelepasan fluor pada kompomer sama seperti GIC dan RMGIC2. Karena jumlah GIC dalam kompomer lebih sedikit jumlah fluor dan lama

pelepasan fluor juga lebih rendah daripada GIC dan hybrid Ionomer3. Kompomer tidak menyerap fluor pada saat fluoridasi atau dari pasta gigi,

seebanyak yang terjadi pada GIC dan RMGIC

D. GIOMER = GLASS IONOMER + COMPOMER

Macam Giomer:

Ketac-Fil (3M ESPE) Fuji Type II

Sifat-sifat:

1. Mengeluarkan fluoride, dan ikatan kimia struktur gigi,2. Dijadikan pilihan kedua komposit resin untuk area estetik tertentu3. Sangat sensitif terhadap pencemaran air dan pengeringan

Komposisi:

Glass Ionomer

5

Page 6: Tugas prostodonti

Compomer

E. COMPOSITE RESIN

Penggunaan:

Membentuk masa dan ikatan kestruktur gigi

Kelemahan:

1. Mudah aus2. Menyerap air dan kotoran3. Mudah berubah warna

Komposisi:

MatrixBahan resin plastis dengan fase continuous yang berikatan dengan partikel filler

FillerPartikel/fiber penguat terdispersi didalam matrix

Copling agentBahan perekat meningkatkan perekatan filler dengan matrix resin

Sifat-sifat:

1. Viskositas tinggi2. Dapat mengalami polimerasi adisi radikal bebas membentuk polimer cross-linked

yang keras

F. GLASS IONOMER CEMENT

Penggunaan:

1. Lesi servikal V, gigi dewaas yang tidak membutuhkan estetika pada orang dengan resiko caries tinggi

2. Lutting agent3. Ortodontik bracket addhesive4. Pit and fissure sealant5. Liners and bases

6

Page 7: Tugas prostodonti

6. Core build-up7. Intermediate restorations8. Root canal fillings (ortograde/retrograde)

Komposisi:

1. SiO2 30.1%2. Al2O3 19.9%3. AlF3 2.6%4. CaF2 34.5%5. AlPO4 10%6. NaF2 3.7%7. Fluor8. Calsium9. Tartaric Acid

Sifat-sifat

1. Sifat biologi:a. Menyebabkan inflamasib. Efek jaringan ginggivac. Lutting cement menyebabkan sensitivitasd. Sifat anti kariogenik dihasilkan dari pelepasan fluoride

2. Sifat Adhesive: melekat pada email dan dentin serta pada base metal alloy tuang

3. Daya tahan dalam cairan mulut, mengeras sempurna lebih tahan daripada semen lain

4. Kekuatan glass ionomer lebih tinggi daripada semen dengan ZnO powder5. Sifat translusensi kurang baik, bahan-bahan yang terbaru memberikan estetik

yang baik6. Konduktivitas termal rendah

Klasifikasi berdasarkan formula dan kegunaan

1. Tipe I : Lutting Cement

2. Tipe II : Bahan restorasi

3. Tipe III : Bahan lining dan fissure sealant

7

Page 8: Tugas prostodonti

4. Enamel crack pada porselen ditambal pakai apa

Enamel crack pada gigi tiruan porselen bisa ditambal dengan resin komposit.

5. Cara pembuatan gigi tiruan porselen

1. Setelah tahap waxing sudah dilakukan dan dipastikan bahwa batas-batas bentuk dan ketebalan dari lilin malam tersebut sudah sesuai dengan bentuk abutment, kemudian dilakukan tahap spruing (pemberian sprue). Sprue dipasang dengan kemiringan sekitar 400 sampai 450.

 

   

8

Page 9: Tugas prostodonti

2. Hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah tahap penanaman model di dalam tabung kecil (bumbung tuang logam) sebelum dilakukan proses casting logam. 

 

Adapun posisi peletakan model sebelum dituangkan bahan tanam tuang (phosphat bonded) yaitu :

 

3. Bahan tanam tuang (phosphate bonded) dituangkan terlebih dahulu ke dalam model malam untuk mengisi bagian servikal (bagian model malam yang membetuk gigi yang sudah dipreparasi).

9

Page 10: Tugas prostodonti

4. Setelah dituangkannya bahan tanam tuang, tunggu sekitar kurang lebih satu sampai dua agar bahan tanam tersebut setting (kering sempurna dan sudah tidak dalam tahap setting/terasa panas, namun sudah terasa dingin bila dipegang).

5. Setelah setting, lelehkan malam di dalam cetakan tersebut dengan meletakkannya di atas api kompor dengan posisi lubangnya menghadap api. Namun jangan terlalu lama melelehkannya, karena dikhawatirkan cetakan di dalamnya menjadi retak (sekitar 30 sampai 45 menit).

6. Lalu letakkan cetakan tersebut ke dalam oven kurang lebih sekitar 200 celcius sampai 9200 celcius selama kurang lebih 30 menit.

7. Setelah proses peng’oven’an selesai, logam yang utuh yang telah diukur cukup untuk mengisi lubang dari bentuk model malam yang telah bersih di dalam cetakan, yang nantinya akan membentuk koping (kerangka) logam. Logam tersebut dilelehkan.

 

10

Page 11: Tugas prostodonti

 8. Setelah logam dilelehkan, bagian luar dari cetakan dipanasi juga dengan api

casting sampai warna cetakan tersebut memerah. Hal ini dilakukan agar logam yang masuk ke dalam cetakan koping (kerangka) tersebut merata ke semua bagian cetakan koping dan dapat membentuk koping dengan sempurna.

9. Setelah itu cetakan diletakkan di mesin casting (pengisian) logam untuk dimasukkan logam cair. Mesin casting (pengisian) logam ada yang memakai centrifugal dan ada juga yang sudah modern tanpa harus melakukan casting (pengisian) logam dengan cara manua; seperti casting centrifugal.

 

 

10. Setelah cetakan terisi logam, cetakan tersebut ditunggu hingga dingin sekitar kurang lebih selama satu jam, agar logam tersebut benar-benar mengeras dan membentuk koping (kerangka) secara sempurna.

11. Setelah satu jam, bahan tanam tuang yang sudah dingin tadi dihancurkan untuk mengeluarkan cetakan dari koping (kerangka) logam tersebut.

11

Page 12: Tugas prostodonti

  

12. Setelah koping (kerangka) diambil, sandblasting (penggunaan kekuatan angin dan pasir halus) untuk membersihkan sisa-sisa bahan tanam tuang yang masih menempel pada koping logam. Namun, penggunaan sandblaster jangan terlalu keras kekuatan anginnya dan ujung alat sandblaster yang mengeluarkan angin jangan terlalu didekatkan dengan logam, karena dapat menyebabkan ukuran koping logam menjadi tidak pas dengan model cetakan gigi aslinya (logam jadi sedikit melebar).

  

13. Setelah disandblasting, segera potong bagian sprue yang masih menempel pada koping logam dengan disk logam. Bagian luar koping logam tidak boleh dipulas halus karena bagian koping logam akan ditempelkan porcelain, dan bagian dalam servikal tidak boleh dipulas kasar maupun halus karena bagian tersebut yang akan menempel pada gigi asli yang telah dipreparasi.

 

 

12

Page 13: Tugas prostodonti

 14. Hasil cetakan bentuk koping logam yang didapat akan seperti ini, kemudian

masukkan secara bergantian ke dalam mesin ultrasonic yang memiliki dua bagian yaitu yang berisi alkohol lalu masukkan juga ke dalam bagian yang berisi air steril (aquades).

15. Berikut ini kita akan mulai memasuki tahap pelapisan porcelain di atas koping (kerangka) logam. Hal pertama yang harus dilakukan adalah proses slurry (pelapisan koping logam dengan sedikit pelapis dasar porcelain, digunakan sebagai pengikat untuk logam dan porcelain). Slurry bisa juga disebut bagian opaque (opak) yang menutupi bagian logam agar warna gelapnya tidak menembus keramik. Proses slurry hanya dilakukan sekali dan harus merata satu lapis saja, jangan terlalu tebal.

 

 Setelah dilapisi slurry, kemudian koping logam tersebut diletakkan di mesin furnace (mesin pembakaran gigi porcelain) dengan suhu untuk slurry.

13

Page 14: Tugas prostodonti

 16. Setelah dilapisi bagian opaque (slurry), kemudian dilapisi dengan dentin

porcelain. Dentin porcelain didapatkan dengan cara mencapurkan bubuk porcelain dengan cairan yang khusus digunakan untuk porcelain, dengan adukan yang merata dan konsisten.

17. Jangan lupa untuk melakukan teknik kondensasi setelah membentuk gigi dengan porcelain sebelum dimasukkan ke dalam mesin furnace (mesin yang digunakan untuk pembakaran gigi porcelain). Teknik ini dilakukan agar air yang terserap terlalu banyak di dalam porcelain dapat dikeluarkan, karena jika terdapat banyak kandungan air di dalam bentukan porcelain tersebut akan dapat mengakibatkan keretakan (cracking) pada porcelain pada hasil porcelain setelah dibakar.

18. Bentukan porcelain yang telah siap dimasukkan ke dalam mesin furnace yang telah diatur suhunya, segera diletakkan di atas tray yang tersedia untuk memasukkannya di dalam furnace.

 

14

Page 15: Tugas prostodonti

 Masukkan porcelain tersebut ke dalam mesin furnace, porcelain sangat memerlukan proses drying (pengeringan) selama 5 menit untuk mengeringkan sisa air yang masih terdapat pada porcelain. proses drying dilakukan dengan cara meletakkan porcelain ke dalam furnace tetapi mesin furnace belum tertutup rapat.

 19. Setelah proses drying, kemudian saatnya untuk melakukan teknik pembakaran.

Adapun macam-macam ukuran suhu mesin furnace porcelain adalah :1. High fusing 1300o C – 1370o CSuhu ini digunakan untuk proses pembakaran pada elemen gigi tiruan seperti pada logam.2. Medium fusing 1090o C – 1260o CSuhu ini digunakan untuk proses pembakaran pada gigi tiruan logam porcelain (porcelain fused to metal) dan juga untuk all porcelain (semua bagiannya menggunakan porcelain, termasuk juga bagian koping atau kerangkanya).3. Low fusing 870o C – 1065o CSuhu ini juga dapat digunakan untuk proses pembakaran pada gigi tiruan logam porcelain (porcelain fused to metal) dan juga untuk all porcelain (semua

15

Page 16: Tugas prostodonti

bagiannya menggunakan porcelain, termasuk juga bagian koping atau kerangkanya).4. Ultra low fusing 870o CSuhu ini digunakan untuk proses pembakaran gigi tiruan jembatan (bridge) atau mahkota (crown). Setelah pembakaran pada bagian dentin dan pembentukan (grinding) sesuai dengan bentuk gigi asli, kemudian lapisi bagian porcelain dengan lapisan enamel porcelain untuk menambah translusensi (tingkat kecerahan pada gigi porcelain) agar gigi porcelain mirip dengan gigi asli.

20. Kemudian lakukan pembakaran sekali lagi seperti suhu pada saat pembakaran dentin porcelain. Bila bentuk dari gigi porcelain yang sudah jadi tersebut dirasa masih belum sempurna, lakukan grinding sekali lagi.

 

 Berikut ini adalah gambaran dari pembetukan gigi porcelain yang sudah dibakar untuk dibentuk mirip seperti gigi asli : 

16

Page 17: Tugas prostodonti

 

21. Lalu lakukan tahapan glazing pada gigi porcelain yang sudah jadi tersebut dengan cara melapisinya dengan lapisan glazing (lapisan yang digunakan untuk gigi porcelain agar terlihat mengkilap dan halus). Lapisan glazing akan memperkecil permukaan porselen yang terlihat kasar.

 

Seperti itulah proses pembuatan gigi tiruan logam porselen, yang setelah jadi langsung dikirim dari lab gigi kepada dokter gigi untuk dipasangkan kepada pasiennya.

 

17