tugas sandahehege

8/19/2019 Tugas Sandahehege

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sandahehege 1/18

LAPORAN CIVIC EDUCATION

Upaya Menumbuhkan Semangat Bela Negara di KalanganMahasiswa dalam Rangka Mewujudkan Hak dan Kewajiban

Pembelaan Negara

Nama: Sanda Subrata Husaeni

NIM: 2015730117

Dosen Pengampu: Drs. Rustan

!"#$%!S "&D'"%&R!N D!N "&S&H!%!N

#NI(&RSI%!S M#H!MM!DI)!H *!"!R%!

2015



BAB I

PENDHU!UN

Era reformasi membawa banyak perubahan di hampir segala bidang

di Indonesia. Ada perubahan yang positif dan bermanfaat bagi masyarakat,

tapi ada juga yang negatif dan akan merugikan bagi keutuhan wilayah dan

kedaulatan NKRI . Suasana keterbukaan pasa pemerintahan orde baru

menyebabkan arus informasi dari segala penjuru dunia seolah tidak

terbendung. !erbagai ideologi, mulai dari ekstrim kiri sampai ke ekstrimkanan, menarik perhatian bangsa kita, khususnya generasi muda, untuk

dipelajari, dipahami dan diterapkan dalam upaya menari jati diri bangsa

setelah selama lebih dari "# tahun merasa terbelenggu oleh sistem

pemerintahan yang otoriter.

Salah satu dampak buruk dari reformasi adalah memudarnya

semangat nasionalisme dan keintaan pada negara. perbedaan pendapat

antar golongan atau ketidaksetujuan dengan kebijakan pemerintah adalah

suatu hal yang wajar dalam suatu sistem politik yang demokratis.

Kepentingan kelompok, bahkan kepentingan pribadi, telah menjadi tujuan

utama. Semangat untuk membela negara seolah telah memudar.

!ela negara biasanya selalu dikaitkan dengan militer atau militerisme,

seolah$olah kewajiban membela negara hanya terletak pada tentaranasional indonesia. %adahal berdasarkan pasal "# &&' ()*+, bela negara

merupakan hak dan kewajiban setiap warga Negara republik indonesia.



+!+ II

A. Pengertian +e,a Negara di Indonesia

!ela negara adalah tekad, sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai

oleh keintaan kepada negara kesatuan republik indonesia yang

berdasarkan panasila dan &&' ()*+ dalam menjamin kelangsungan

hidup bangsa dan negara. %embelaan negara bukan semata$mata tugas tni,

tetapi segenap warga negara sesuai kemampuan dan profesinya dalam

kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

Era reformasi membawa banyak perubahan di hampir segala bidang di

republik indonesia. Ada perubahan yang positif dan bermanfaat bagi

masyarakat, tapi tampaknya ada juga yang negatif dan pada gilirannya akan

merugikan bagi keutuhan wilayah dan kedaulatan Negara Kesatuan

Republi Indonesia. Suasana keterbukaan pasa pemerintahan orde baru

menyebabkan arus informasi dari segala penjuru dunia seolah tidak

terbendung. !erbagai ideologi, mulai dari ekstrim kiri sampai ke ekstrim

kanan, menarik perhatian bangsa kita, khususnya generasi muda, untuk

dipelajari, dipahami dan diterapkan dalam upaya menari jati diri bangsa

setelah selama lebih dari "# tahun merasa terbelenggu oleh sistem

pemerintahan yang otoriter.

Salah satu dampak buruk dari reformasi adalah memudarnya semangat

nasionalisme dan keintaan pada negara. perbedaan pendapat antar

golongan atau ketidaksetujuan dengan kebijakan pemerintah adalah suatu

hal yang wajar dalam suatu sistem politik yang demokratis. Namun

berbagai tindakan anarkis, konflik sara dan separatisme yang sering terjadi

dengan mengatas namakan demokrasi menimbulkan kesan bahwa tidak ada

lagi semangat kebersamaan sebagai suatu bangsa. Kepentingan kelompok,



bahkan kepentingan pribadi, telah menjadi tujuan utama. Semangat untuk

membela negara seolah telah memudar.

!ela negara biasanya selalu dikaitkan dengan militer atau militerisme,

seolah$olah kewajiban dan tanggung jawab untuk membela negara hanya

terletak pada tentara nasional indonesia. %adahal berdasarkan pasal "#

&&' ()*+, bela negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga

Negara republik indonesia. !ela negara adalah upaya setiap warga negara

untuk mempertahankan Republi Indonesia terhadap anaman baik dari

luar maupun dalam negeri.

&&' No " tahun ## tentang pertahanan negara ri mengatur tata ara

penyelenggaraan pertahanan negara yang dilakukan oleh tentara nasional

indonesia -NI/ maupun oleh seluruh komponen bangsa. &paya

melibatkan seluruh komponen bangsa dalam penyelenggaraan pertahanan

negara itu antara lain dilakukan melalui pendidikan pendahuluan bela

negara.

Konsep bela negara dapat diartikan seara fisik dan non$fisik, seara

fisik dengan mengangkat senjata menghadapi serangan atau agresi musuh,

seara non$fisik dapat didefinisikan sebagai segala upaya untuk

mempertahankan Negara dengan ara meningkatkan rasa nasionalisme,

yakni kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan keintaan terhadap

tanah air, serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara.

0andasan pembentukan bela negara adalah wajib militer. !ela

negara adalah pelayanan oleh seorang indi1idu atau kelompok dalam

tentara atau milisi lainnya, baik sebagai pekerjaan yang dipilih atau sebagai

akibat dari ranangan tanpa sadar -wajib militer/. !eberapa negara

-misalnya Israel, Iran/ meminta jumlah tertentu dinas militer dari masing$

masing dan setiap salah satu warga negara -keuali untuk kasus khusus

seperti fisik atau gangguan mental atau keyakinan keagamaan/. Sebuah



bangsa dengan relawan sepenuhnya militer, biasanya tidak memerlukan

layanan dari wajib militer warganya, keuali dihadapkan dengan krisis

perekrutan selama masa perang.

'i beberapa negara, seperti Amerika Serikat, 2erman, Spanyol dan

Inggris, bela negara dilaksanakan pelatihan militer, biasanya satu akhir

pekan dalam sebulan. 3ereka dapat melakukannya sebagai indi1idu atau

sebagai anggota resimen, misalnya entara eritorial !ritania Raya. 'alam

beberapa kasus milisi bisa merupakan bagian dari pasukan adangan

militer, seperti Amerika Serikat National 4uard.'i negara lain, seperti

Republik 5hina -aiwan/, Republik Korea, dan Israel, wajib untuk

beberapa tahun setelah seseorang menyelesaikan dinas nasional. Sebuah

pasukan adangan militer berbeda dari pembentukan adangan, kadang$

kadang disebut sebagai adangan militer, yang merupakan kelompok atau

unit personil militer tidak berkomitmen untuk pertempuran oleh komandan

mereka sehingga mereka tersedia untuk menangani situasi tak terduga,

memperkuat pertahanan Negara.



Dasar Hu-um +e,a Negara

!eberapa dasar hukum dan peraturan tentang 6ajib !ela Negara 7

. ap 3%R No.8I ahun ()9" tentang konsep 6awasan Nusantaradan Keamanan Nasional.

". &ndang$&ndang No.) tahun ()+* tentang %okok$%okok

%erlawanan Rakyat.

*. &ndang$&ndang No.# tahun (): tentang Ketentuan %okok

;ankam Negara RI. 'iubah oleh &ndang$&ndang Nomor ( ahun()::.

+. ap 3%R No.8I ahun ### tentang %emisahan NI dengan

%<0RI.

=. ap 3%R No.8II ahun ### tentang %eranan NI dan %<0RI.

9. Amandemen &&' >*+ %asal "# ayat ($+ dan pasal 9 ayat ".

:. &ndang$&ndang No." tahun ## tentang %ertahanan Negara.

#nsur Dasar +e,a Negara

(. 5inta anah Air.

. Kesadaran !erbangsa ? bernegara.

". @akin akan %anasila sebagai ideologi Negara.



*. Rela berkorban untuk bangsa ? Negara.

+. 3emiliki kemampuan awal !ela Negara.

Hari be,a negara

anggal () 'esember ditetapkan sebagai ;ari !ela Negara ditetapkan

oleh %residen Susilo !ambang @udhoyono melalui Keputusan %residen

Republik Indonesia Nomor : tahun ##=.

+e,a Negara Nebagai Ha- dan "ea/iban arga Negara

%asal "# &&' ()*+ menyebutkan bahwa tiap$tiap warga negara

berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara. Konsep bela

negara dapat diuraikan yaitu seara fisik maupun non$fisik. Seara fisik

yaitu dengan ara memanggul senjata menghadapi serangan atau agresi

musuh. !ela negara seara fisik dilakukan untuk menghadapi anaman dari

luar. Sedangkan bela negara seara non$fisik dapat didefinisikan sebagai

segala upaya untuk mempertahankan negara kesatuan republik indonesia

dengan ara meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara,

menanamkan keintaan terhadap tanah air serta berperan aktif dalam

memajukan bangsa dan negara.

+e,a negara seara isi-

Keterlibatan warga negara sipil dalam upaya pertahanan negara

merupakan hak dan kewajiban konstitusional setiap warga negara republik



indonesia. api, seperti diatur dalam uu no " tahun ## dan sesuai dengan

doktrin sistem pertahanan semesta, maka pelaksanaannya dilakukan oleh

rakyat terlatih -ratih/ yang terdiri dari berbagai unsur misalnya resimen

mahasiswa, perlawanan rakyat, pertahanan sipil, mitra babinsa, okp yang

telah mengikuti pendidikan dasar militer dan lainnya. Rakyat terlatih

mempunyai empat fungsi yaitu ketertiban umum, perlindungan masyarakat,

keamanan rakyat dan perlawanan rakyat. tiga fungsi yang disebut pertama

umumnya dilakukan pada masa damai atau pada saat terjadinya benana

alam atau darurat sipil, di mana unsur$unsur rakyat terlatih membantu

pemerintah daerah dalam menangani keamanan dan ketertiban masyarakat,

sementara fungsi perlawanan rakyat dilakukan dalam keadaan darurat

perang di mana rakyat terlatih merupakan unsure bantuan tempur bagi

pasukan reguler tni dan terlibat langsung di medan perang.

Apabila keadaan ekonomi nasional telah pulih dan keuangan negara

memungkinkan, 3aka dapat pula dipertimbangkan kemungkinan untuk

mengadakan wajib militer bagi warga negara yang memenuhi syarat seperti

yang dilakukan di banyak negara maju di barat. 3ereka yang telah

mengikuti pendidikan dasar militer akan dijadikan adangan tentara

nasional Indonesia selama waktu tertentu, dengan masa dinas misalnya

sebulan dalam setahun untuk mengikuti latihan atau kursus$kursus

penyegaran. 'alam keadaan darurat perang, mereka dapat dimobilisasi

dalam waktu singkat untuk tugas$tugas tempur maupun tugas$tugas

teritorial. Rekrutmen dilakukan seara selektif, teratur dan

berkesinambungan. penempatan tugas dapat disesuaikan dengan latar

belakang pendidikan atau profesi mereka dalam kehidupan sipil misalnya

dokter ditempatkan di rumah sakit tentara, pengaara di dinas hukum,

akuntan di bagian keuangan, penerbang di skwadron angkutan, dan

sebagainya. 4agasan ini bukanlah dimaksudkan sebagai upaya militerisasi



masyarakat sipil, tapi memperkenalkan dwi$fungsi sipil. 3aksudnya

sebagai upaya sosialisasi konsep bela negara di mana tugas pertahanan

keamanan negara bukanlah semata$mata tanggung jawab tni, tapi adalah

hak dan kewajiban seluruh warga negara republik indonesia.

+e,a negara seara nonisi-

'i masa transisi menuju masyarakat madani sesuai tuntutan reformasi

saat ini, justru kesadaran bela negara ini perlu ditanamkan guna menangkal

berbagai potensi anaman, 4angguan, hambatan dan tantangan baik dari

luar maupun dari dalam seperti yang telah diuraikan di atas.

Sebagaimana telah diungkapkan sebelumnya, bela negara tidak selalu

harus berarti memanggul bedil menghadapi musuh. Keterlibatan warga

negara sipil dalam bela negara seara non$fisik dapat dilakukan dengan

berbagai bentuk, sepanjang masa dan dalam segala situasi, misalnya

dengan ara7

a. meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, termasuk menghayati

arti demokrasi dengan menghargai perbedaan pendapat dan tidak

memaksakan kehendak

b. menanamkan keintaan terhadap tanah air, melalui pengabdian yang tulus

kepada masyarakat

. berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara dengan berkarya nyata

-bukan retorika/

d. meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap hukumBundang$undang

dan menjunjung tinggi hak aCasi manusia

e. pembekalan mental spiritual di kalangan masyarakat agar dapat menangkal

pengaruh$pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan norma$norma



kehidupan bangsa indonesia dengan lebih bertaDwa kepada allah swt

melalui ibadah sesuai agamaBkeperayaan masing$ masing.

Apabila seluruh komponen bangsa berpartisipasi aktif dalam

melakukan bela negara seara non$fisik ini, maka berbagai potensi konflik

yang pada gilirannya merupakan anaman, gangguan, hambatan dan

tantangan bagi keamanan negara dan bangsa kiranya akan dapat dikurangi

atau bahkan dihilangkan sama sekali. kegiatan bela negara seara non$fisik

sebagai upaya peningkatan ketahanan nasional juga sangat penting untuk

menangkal pengaruh budaya asing di era globalisasi abad ke ( di mana

arus informasi -atau disinformasi/ dan propaganda dari luar akan sulit

dibendung akibat semakin anggihnya teknologi komunikasi.

+. P&R!N M!H!SIS! D!$!M +&$! N&4!R!

'alam sejarahnya mahasiswa merupakan kelompok dalam kelas

menengah yang kritis dan selalu menoba memahami apa yang terjadi di

masyarakat. !ahkan di Caman kolonial, mahasiswa menjadi kelompok elite

paling terdidik yang harus diakui kemudian telah menetak sejarah bahkan

mengantarkan Indonseia ke gerbang kemerdekaannya.

%ergolakan dan perjalanan mahasiswa Indonesia telah teratat dalam

rentetan sejarah yang panjang dalam perjuangan bangsa Indonesia, seperti

gerakan mahasiswa dan pelajar tahun ()== dan tahun ()):. 3asih dapat

kita ingat : tahun yang lalu gerakan mahasiswa Indonesia yang didukung

oleh semua lapisan masyarakat berhasil menjatuhkan suatu reCim tirani

yaitu ditandainya dengan berakhirnya reCim %residen Soeharto. 0egenda

perjuangan mahasiswa di Indonesia sendiri juga telah memberikan bukti

https://www.blogger.com/null




3ahasiswa sudah telanjur dikenal masyarakat sebagai agent of

change, agent of modernization, atau agen$agen yang lain. ;al ini

memberikan konsekuensi logis kepada mahasiswa untuk bertindak dan

berbuat sesuai dengan gelar yang disandangnya. 3ahasiswa harus tetap

memiliki sikap kritis, dengan menoba menelusuri permasalahan sampai ke

akar$akarnya.

'engan adanya sikap kritis dalam diri mahasiswa diharapkan akan

timbul sikap korektif terhadap kondisi yang sedang berjalan. %emikiran

prospektif ke arah masa depan harus hinggap dalam pola pikir setiap

mahasiswa. Sebaliknya, pemikiran konser1atif pro$ status quo harusdihindari.

3ahasiswa harus menyadari, ada banyak hal di negara ini yang harus

diluruskan dan diperbaiki. Kepedulian terhadap negara dan komitmen

terhadap nasib bangsa di masa depan harus diinterpretasikan oleh

mahasiswa ke dalam hal$hal yang positif. idak bisa dimungkiri,

mahasiswa sebagai social control terkadang juga kurang mengontrol

dirinya sendiri. Sehingga mahasiswa harus menghindari tindakan dan sikap

yang dapat merusak status yang disandangnya, termasuk sikap hedonis$

materialis yang banyak menghinggapi mahasiswa.

Karena itu, kepedulian dan nasionalisme terhadap bangsa dapat pula

ditunjukkan dengan keseriusan menimba ilmu di bangku kuliah.

3ahasiswa dapat mengasah keahlian dan spesialisasi pada bidang ilmu

yang mereka pelajari di perguruan tinggi, agar dapat meluruskan berbagai

ketimpangan sosial ketika terjun di masyarakat kelak.

%eran dan fungsi mahasiswa dapat ditunjukkan seara santun tanpa

mengurangi esensi dan agenda yang diperjuangkan. Semangat mengawal



dan mengawasi jalannya reformasi, harus tetap tertanam dalam jiwa setiap

mahasiswa. Sikap kritis harus tetap ada dalam diri mahasiswa, sebagai agen

pengendali untuk menegah berbagai penyelewengan yang terjadi terhadap

perubahan yang telah mereka perjuangkan. 'engan begitu, mahasiswa

tetap menebarkan bau harum keadilan sosial dan solidaritas kerakyatan.

%eran 0embaga Kemahasiswaan ukup signifikan, baik untuk

lingkup nasional, regional maupun internal kampus itu sendiri. Ke depan,

peran strategis ini seharusnya juga dimainkan oleh lembaga$lembaga

formal kampus lainnya seperti pers mahasiswa, atau kelompok studi

profesi.

Seara garis besar, menurut Sarlito 6irawan, ada sedikitnya tiga

tipologi atau karakteristik mahasiswa yaitu tipe pemimpin, akti1is, dan

mahasiswa biasa.

Pertama tipologi mahasiswa pemimpin, adalah indi1idu mahasiswa yang

mengaku pernah memprakarsai, mengorganisasikan, dan mempergerakan

aksi protes mahasiswa di perguruan tingginya. 3ereka itu umumnya

memersepsikan mahasiswa sebagai kontrol sosial, moral force dan dirinya

leader tomorrow. 3ereka enderung untuk tidak lekas lulus, sebab perlu

menari pengalaman yang ukup melalui kegiatan dan organisasi

kemahasiswaan.

"edua tipologi akti1is ialah mahasiswa yang mengaku pernah aktif turut

dalam gerakan atau aksi protes mahasiswa di kampusnya beberapa kali

-lebih dari satu kali/. 3ereka merasa menyenangi kegiatan tersebut, untuk

menari pengalaman dan solider dengan teman$temannya. 3ahasiswa dari



kelompok akti1is ini, juga enderung tidak ingin epat lulus, namun tidak

ingin terlalu lama. 3ereka tidak terlalu memersepsikan diri sebagai leader

tomorrow namun pengalaman hidup perlu diari di luar studi formalnya.

Sudah barang tentu jumlah mereka itu lebih banyak daripada kelompok

pemimpin.

"etiga tipologi mahasiswa biasa adalah kelompok mahasiswa di luar

kelompok pemimpin dan akti1is yang jumlahnya paling besar lebih dari

)#G. Sesungguhnya enderung pada hura$hura yaitu kegiatan yang dapat

memberikan kepuasan pribadi, tidak memerlukan komitmen jangka panjang dan dilakukan seara berkelompok atau bersama$sama. 3ereka

ingin segera lulus, bahkan tidak sedikit mahasiswa yang tidak segan$segan

dengan ara menerabas -nyontek , membuat skripsi Aspal dan lain$lain/

agar segera lulus. Apakah hal ini merupakan indikator kurangnya dorongan

prestatif di kalangan mahasiswa, masih perlu diteliti. Fakta membuktikan,

dinamika kehidupan bangsa dan mahasiswa pada umumnya banyak

dimotori oleh tipe pemimpin dan akti1is ini. 3eskipun seara kuantitas

keil tetapi mereka mampu menjadi pendorong dan agen utama perubahan

dan dinamika kehidupan kampus. Sebagian mereka karena telah terlatih

menjadi pemimpin dan akti1is, maka tidak sulit setelah selesai pada

akhirnya mereka juga menjadi pemimpin dan akti1is setelah terjun di

masyarakat dan pemerintahan.



6. SI"!P M!H!SIS! D!$!M +&$! N&4!R!

(. 3enumbuhkan semangat dan sikap hidup lebih baik dan lebih maju.

Sikap tersebut dapat diwujudkan dengan ara giat belajar dan giat bekerja, optimis terhadap masa depan, tidak boros dan tidak bergaya

hidup mewah, serta menumbuhkan semangat gemar menabung.

mahasiswa harus giat belajar demi meraih masa depan yang gemilang serta

dapat membantu kelangsungan pembangunan Negara .Ilmu yang melimpah

dari para pelajar apabila di amalkan kepada bangsa ini maka akan membawa

perubahan yang besar.

. 3emiliki semangat dan sikap ingin berperan serta dalam usaha$

usaha pembangunan. Sikap tersebut dapat diwujudkan dengan ara

taat membayar pajak, taat hukum, ikut serta dalam menjaga

keamanan, serta menjaga kehormatan dan martabat bangsa di

hadapan dunia internasional.

". 3enumbuhkembangkan semangat dan sikap rela berkorban dalam

masa pembangunan. Sikap tersebut dapat diwujudkan dengan ara

sehat jasmani dan rohani, tahan derita dan tahan uji, selalu tegar

menghadapi masalah, ekatan dalam bertindak, berpendirian teguh,

siap menanggung risiko, bertanggung jawab, serta berani membela

kebenaran dan keadilan.





*. 3emiliki semangat dan sikap untuk mengembangkan ino1asi

-pembaruan/ dalam berbagai hal. Sikap tersebut dapat diwujudkan

dengan ara terbuka terhadap perubahan, menerima dengan selektif

budaya asing, menolak tegas kebudayaan asing yang tidak sesuai

dengan kepribadian bangsa Indonesia, mengubah pola hidup dan

tingkah laku yang tidak sesuai dengan sendi$sendi kehidupan yang

baik, serta selalu bangga sebagai bangsa dan warga negara

Indonesia.

+. 3elestarikan kebudayaan Indonesia baik di dalam negri maupun diluar negri.

!udaya merupakan harta suatu bangsa dan alangkah bagusnya apabila harta

tak ternilai tersebut dilestarikan.



+!+ III

"&SIMP#$!N

3ahasiswa adalah kaum yang intelektual, kaum yang kritis dan

memiliki semangat yang kuat dalam bela negara, Semangat mahasiswa

tersebut adalah Semangat mengawal dan mengawasi jalannya reformasi

dalam, selalu tertanam dalam jiwa setiap mahasiswa. Sikap kritis akan tetap

ada dalam diri mahasiswa, sebagai agen pengendali untuk menegah

berbagai penyelewengan yang terjadi terhadap perubahan yang telah

mereka perjuangkan. 'engan begitu, mahasiswa tetap menebarkan bau

harum keadilan sosial dan solidaritas kerakyatan.

tugas sandahehege

Documents