tugas sim kampus
DESCRIPTION
tugas SIM yang ditujukan untuk membantu syarat kelulusan kampus universitas mercubuanaTRANSCRIPT
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
(Blue Bird Group)
Disusun Oleh :
Okky Damayanti (43211110017)
Lyanti (43211110067)
Febri Anita (432111100__)
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS MERCUBUANA
JAKARTA
2014
Tugas SIM
BLUE BIRD GROUP
Blue Bird Group merupakan sebuah perusahaan transportasi asal Indonesia. Perusahaan
ini didirikan pada tahun 1993 di Jakarta. Perusahaan ini melayani jasa pariwisata dan
transportasi. Cabang Blue Bird Groupdi Indonesia adalah Jakarta, Bandung, Surabaya
Cilegon, Semarang, Manado, Denpasar, dan Mataram.
Sejarah Perusahaan
Terinspirasi dari dongeng di Eropa tentang harapan dan doa seorang gadis untuk
mendapatkan kebahagiaan yang akhirnya terkabul berkat kebaikan seekor burung
biru, Blue Bird pun lahir lebih dari sekadar jawaban sebuah doa dan harapan. Ia kini telah
berkembang menjadi sebuah perusahaan transportasi terdepan, memenuhi harapan dan
cita-cita bukan hanya bagi pendiri, almarhumah Ny Mutiara Djokosoetono, tapi juga bagi
ribuan karyawan.
Pada 1972, jauh sebelum Jakarta berkembang menjadi kota metropolis yang
berpenduduk sekitar 12 juta orang, Blue Bird telah hadir. Cikal bakal perusahaan ini yaitu
layananGolden Bird, yang kemudian dikenal sebagai Chandra Taksi, sebagai sebuah
perusahaan penyedia jasa sewa mobil yang khusus melayani para jurnalis asing serta
pelanggan lain yang berkunjung ke Jakarta. Berdasarkan pengalaman tersebut, maka tak
perlu waktu lama bagi perusahaan untuk mendapatkan izin usaha mengelola perusahaan
taksi.
Awalnya, Blue bird muda didirikan untuk menyediakan alternatif jasa transportasi
berkualitas yang memang belum ada pada waktu itu. Blue bird menjadi pelopor pengenaan
tarif taksi berdasarkan sistem argo, serta melengkapi seluruh armadanya yang ber-AC
dengan radio komunikasi. Untuk mempertahankan kualitas pelayanan, perusahaan pun
membangun sejumlah bengkel khusus untuk merawat armadanya.
Setelah sukses berbisnis di layanan taksi reguler, Blue Bird, dan taksi limousine,
Golden Bird, serta usaha sewa mobil, perusahaan kemudian mengembangkan usaha bus
carter, Big Bird, pada 1979. Pada 1993 Blue bird pun menghadirkan layanan taksi
eksekutif Silver Bird. Setelah lebih dari satu dekade, Blue Bird Group kini memiliki empat
divisi utama.
Pengalaman panjang mengelola bisnis transportasi mendukung upaya perusahaan
mengembangkan teknologi baru dan mengelola sumber daya manusia, agar tetap unggul.
2
Tugas SIM
Dari kantor pusatnya di Jakarta, perusahaan telah berkembang pesat merambah bisnis
lainnya dengan tetap memperhatikan layanan pelanggan sebagai pedoman.
Adapun untuk Tugas Sistem Informasi Manajemen kami akan membahas antara
lain:
1. Sistem informasi untuk perusahaan tersebut
2. Peluang penggunaan e-Bussiness
3. Tantangan penerapan e-Bussiness di perusahaan
4. Metode pengembangan sistem yang diusulkan
5. Mekanisme pengamanan sistem
6. Output/Report yang diusulkan dengan meninjau kepentingan top user-nya dalam
membuat keputusan
7. Jaringan yang diusulkan
8. Tantangan etika dan solusinya dari penggunaan IT di perusahaan tersebut
3
Tugas SIM
PEMBAHASAN TUGAS
Sistem Informasi untuk perusahaan Blue Bird Group
Profil Blue Bird Group Blue Bird Group merupakan market leader dalam bisnis
transportasi, Blue Bird sudah menjadi brand yang kuat dan dikenal luas oleh masyarakat.
Diawali dengan armada 25 taksi pada tahun 1972, kini setelah lebih dari 30 tahun
mendalami bisnis jasa transportasi, Blue Bird telah berkembang pesat dengan sekitar
12000 armada-nya yang tersebar di seluruh penjuru Jakarta. Sebuah prestasi luar biasa
untuk sebuah usaha jasa transportasi dengan jumlah armada yang sangat banyak.
Kesuksesan yang diraih oleh Blue Bird ini tak lepas dari upaya Blue Bird dalam
memanfaatkan teknologi. Berawal sekitar tahun 1972, Blue Bird yang
mengimplementasikan pertama kali di Indonesia sistem komunikasi radio serta
penggunaan argometer yang ketat untuk armada-armadanya. Jejak langkah Blue Bird ini
diikuti pula oleh perusahaan taksi lainnya yang beroperasi di Indonesia. Sekitar beberapa
tahun terakhir ini Blue Bird sudah menggunakan teknologi GPS (Global Positioning
System).
Selain digunakan untuk melacak posisi armada-armadanya, GPS ini juga digunakan
sarana berkomunikasi antara armada taksi dengan Call Center. Berbeda dengan teknologi
komunikasi radio yang terbatas pada komunikasi suara yang sudah umum digunakan oleh
operator-operator taksi, teknologi GPS ini mempermudah operator dalam menentukan
posisi konsumen dan armada mana yang dapat menjangkaunya, sehingga pelayanan bisa
dilakukan lebih cepat dan mengurangi antrean pemesanan. Keunggulan lainnya, konsumen
tidak perlu mendengarkan suara dari radio komunikasi ketika ada pemesanan yang masuk
ke pengemudi taksi.
Perkembangan Blue Bird tidak cukup hanya di kota Jakarta dan sekitarnya saja,
melainkan di kota-kota besar lain di Indonesia. Di Bali, sejak tahun 1989 Blue Bird Group
telah menempatkan armada Golden Bird-nya, yang diikuti dengan armada taksi regular
Bali Taksi pada tahun 1994. Kemudian berturut-turut pada tahun 1996 dan 1997, taksi
regular memasuki Lombok dengan nama Lombok Taksi dan kota Surabaya dengan nama
Surabaya Taksi. Sekitar bulan November 2005, Blue Bird mulai menjamah kota Bandung
dengan 75 armada taksi regulernya. Meskipun dengan jumlah armada yang masih sedikit,
4
Tugas SIM
Bandung Taksi ini mendapatkan pertentangan yang cukup keras dari operator-operator
taksi lainnya di Bandung.
Harus diakui jika reputasi dan brand image yang telah diposisikan oleh Blue Bird
Group, cukup menjadi ancaman terhadap operator taksi lainnya. Blue Bird pada saat ini
meningkatkan diversifikasi produknya ke jasa angkutan non-penumpang Blue Bird dengan
menyediakan jasa Truk Container, yaitu Iron Bird dan Angkutan Kontenindo Antarmoda.
Di luar usaha transportasi primer, Blue Bird juga telah mendirikan Holiday Resort
Lombok, dan perusahaan manufacture otomotif seperti Everlite, Restu Ibu, Ziegler
Indonesia, serta usaha service lain seperti Jasa Alam, Gas Biru, dan Ritra Konnas Freight
Centre.
Salah satu strategi yang digunakan Blue Bird di dalam memelihara loyalitas
pelanggannya ialah dengan menyediakan credit voucher yang tidak hanya untuk korporat
saja, namun juga untuk perorangan. Pihaknya juga hendak menyediakan tabel diskon
tertentu. Jadi, tambah banyak pemakaian per bulan, maka makin besar pula diskonnya.
Pelanggan yang loyal pada Blue Bird dengan program ini akan dapat menggunakan taksi
dengan harga diskon, besarannya bervariasi antara 5%-15%. Pada saat ini Blue Bird
memiliki pelanggan korporat lebih dari 650 perusahaan.
Penggunaan Teknologi GPS dan MDT menjadikan Blue Bird Blue Bird Group
sebagai pelopor dari penggunaan MDT (Mobile Data Transfer) dan GPS sebagai
instrument pelengkap di taksinya. MDT mirip seperti pager, dimana setiap informasi yang
terkait dengan pengemudi akan tampil dilayarnya. MDT juga merupakan alat penangkap
order dalam radius 3-4 km untuk setiap order yang dilelang via data komputer, sehingga
tidak ada istilah lagi pengemudi berebut order atau spekulasi posisi taksi yang terlalu jauh
dari tempat jemput konsumen.
Pada saat ini 50% lebih mobil-mobil Blue Bird sudah dilengkapi dengan teknologi
global positioning system (GPS) yang dapat memantau keberadaan mobil di jalan raya.
Dengan alat ini mobil dapat dilacak di manapun keberadaannya. Selain memudahkan para
pengemudi, penumpang juga merasa lebih terlindungi jika menggunakan Blue Bird.
Sampai saat ini masih sedikit perusahaan taksi lainnya yang menggunakan GPS
dikarenakan biayanya sangat tinggi dan harga GPS per unit mobil adalah Rp 15 juta. Pihak
manajemen merencanakan semua taksi Blue Bird akan dilengkapi dengan sistem GPS.
5
Tugas SIM
Selama ini banyak masyarakat yang mengenal Blue Bird memang bukan karena
tarifnya yang murah, melainkan karena nyaman, aman, berkualitas dan lain sebagainya.
Sebagai langkah akhir, yang dapat dilakukan Blue Bird untuk mempertahankan adalah
dengan meningkatkan kualitas layanan yang aman dan nyaman.
Untuk menjamin hal tersebut, pihak Blue Bird sering menggunakan mistery shopper
atau penumpang yang diminta untuk menguji sopir. Seiring dengan itu, pelatihan bagi para
pengemudi mengenai pentingnya layanan pun terus digencarkan guna memberikan yang
terbaik bagi pelanggan. Basis usaha Blue Bird terletak pada jasa transportasi, khususnya
adalah taksi dan alat angkutan/kendaraan.
Secara langsung yang menjadi penggerak utama usaha ini adalah para pengemudi-
nya. Selain berfungsi utama sebagai driver, pengemudi juga menjalankan fungsi sebagai
customer service dan sales force, karena mau tidak mau, para pengemudi inilah yang akan
berhadapan langsung dengan penumpang / customer. Para pengemudi di Blue Bird dilatih
secara khusus dalam berbagai tahapan training. Dari para pengemudi inilah image Blue
Bird dibangun. Sehingga tidak heran bila masyarakat mengenal Blue Bird karena para
pengemudinya yang baik dan jujur.
Peluang penggunaan e-Bussiness
Sebagai perusahaan yang cepat membaca perubahan zaman, Blue Bird berhasil
mengimplemantasikan solusi Business Intelligent (BI), yakni SAP NetWeaver Business
Intelligent (SAP NetWeaver BI). Ini merupakan suatu solusi yang mengolah data mentah
menjadi informasi pendukung pengambilan keputusan perusahaan dan proses bisnis
sehingga mampu memberikan gambaran lengkap dari bisnis untuk memenuhi kebutuhan
yang berbeda dari para pengguna, professional TI dan manajemen senior. Solusi ini
disediakan melalui teknologi portal enterprise dan menyediakan kepada para penggunanya
suatu infrastruktur andal, peralatan yang komprehensif, kemampuan untuk melakukan
perencanaan dan simulasi, serta fungsionalitas data-warehousing.
Aplikasi Business Intelligent diperlukan perusahaan untuk mengumpulkan,
menyimpan, menganalisis dan menyediakan akses ke data guna membantu penggunanya
mengambil keputusan bisnis secara akurat menggunakan SAP (System Application and
Product) -software ERP (Enterprise Resources Planning)- yaitu merupakan tools IT dan
6
Tugas SIM
manajemen dalam membantu pencanaan dan kebijakan perusahaan didalam mengambil
keputusan, serta merupakan software yang diimplementasikan untuk mendukung
organisasi dalam menjalankan kegiatan operasional secara lebih efisien dan efektif.
SAP terdiri dari serangkaian modul aplikasi yang mampu mendukung semua
transaksi perusahaan. Semua modul dalam aplikasi SAP dapat diintegrasikan secara
terpadu antara satu dengan lainnya serta memungkinkan ketersediaan data yang akurat dan
aktual. ERP merupakan suatu perangkat lunak yang didesain untuk memadukan proses
bisnis yang ada, pengunaan database perusahaan untuk menghasilkan informasi yang
valid. ERP dan Business Intelligence mempunyai keterkaitan, ERP merupakan sistem
yang menintegrasikan seluruh sistem yang ada dalam suatu perusahaan untuk
mendapatkan informasi yang benar dan digunakan untuk pengambilan keputusan.
Proses implementasi Business Intelligent di Blue Bird Group dapat berjalan dengan
baik karena garis besar cakupan proyek dan indikator kinerja kunci perusahaan sangat
jelas. Di samping itu, proses implementasi secara hirarki dan dengan dukungan tenaga-
tenaga konsultan yang professional dan berkualitas juga menjadi faktor penting dalam
keberhasilan proses implementasi.
Konsultan yang andal memahami bahwa pendekatan dari bottom up untuk
mengimplementasikan business intelligent akan membutuhkan waktu yang panjang.
Sedangkan metode top down merupakan metode yang tepat untuk mengimplementasikan
Business Intelligent.
Blue Bird Group mengimplementasikan SAP Netweaver BI untuk modul-modul
Financial Accounting (FI), Controlling (CO), CO Profitability Analysis (CO PA) Plant
Maintenance (PM), dan modul yang dirancang khusus yang dinamakan “Taximeter
System” dari legacy VB sistem perusahaan. Proses implementasi dilakukan oleh Hermis
consulting.
Pada fase pertama, SAP NetWeaver BI “GO Live”. Mengingat pertumbuhan bisnis
yang kian kompleks, Blue Bird Group mengimplementasikan SAP Business Suite, yang
membantu perusahaan mengonsolidasikan operasional yang terdiri dari 28 cabang
perusahaan, lebih dari 70 pool.
Setelah itu, Blue Bird Group membutuhkan suatu sistem yang mampu mengelola
laporan-laporan yang dihasilkan SAP Business Suite guna menjadi informasi akurat yang
7
Tugas SIM
dapat diakses secara cepat dan tepat untuk proses pembuatan keputusan. Blue Bird
selanjutnya menginstal SAP NetWeaver BI sebagai suatu solusi yang membantu
perusahaan untuk mendapatkan manfaat yang maksimal dari sistem SAP-nya. Melalui
implementasi solusi tersebut, lanjut Noni, pihaknya berkeinginan memiliki suatu solusi BI
yang memberikan fungsionalitas menyeluruh dan terbaik, serta di saat yang bersamaan
juga menyediakan fitur-fitur bagi kebutuhan spesifik industri.
Disamping itu, solusi harus mampu mengintegrasikan data dari berbagai perusahaan
dan mentransformasikan ke dalam bentuk yang dapat dipraktekan, informasi bisnis yang
tepat waktu untuk mendorong proses pembuatan keputusan, serta menghasilkan tindakan-
tindakan yang strategis dan bisnis yang solid.
Blue Bird Berhasil Implementasikan Solusi MySAP Bunisess Suite Kelompok usaha
Blue Bird telah mengumumkan rampungnya pengimplementasian solusi peranti lunak
SAP dalam sistem Teknologi Informasi mereka.
Sebagai perusahaan transportasi yang armadanya mencapai lebih dari 15.000
kendaraan, Blue Bird memerlukan solusi TI yang handal untuk memantau banyak hal
dalam operasionalnya sehari-harinya, Order pelanggan, kendaraan yang beroperasi dan
yang dalam perawatan, sampai konsumsi bahan bakar, perlu terdata dengan baik.
Dengan tujuan integrasi dan akurasi data, solusi MySAP Business Suite
dimanfaatkan Blue Bird untuk menangani semua itu. MySAP Business Suite merupakan
solusi peranti lunak dengan fungsi luas. Dengannya, Blue Bird dapat memonitor banyak
informasi penting secara mudah dan tepat waktu. Data tersebut akan tersedia sesuai
dengan informasi yang diperlukan oleh jajaran management untuk membuat keputusan
secara cepat. Ini tentu meningkatkan efisiensi perusahaan.
Implementasi mySAP Business Suite tersebut meliputi fungsi keuangan, controlling,
sales & distribution, material management dan fleet management. Di samping itu, SAP
secara khusus mengembangkan dua fungsi lain untuk Blue Bird, yakni Driver
Management dan Operation & Reservation Management agar bisa disatukan dengan
sistem mereka yang berbasiskan Visual Basic. Implementasi SAP dapat membawa
perubahan besar bagi perusahaan ini. Dapat dibayangkan hanya dengan mengklik sebuah
tombol, maka dapat melihat visibilitas di seluruh operasional perusahaan.
8
Tugas SIM
Tantangan penerapan SAP (System Application Product) di Blue Bird Group
Dalam penerapan SAP sendiri, Blue Bird tentu memiliki banyak tantangan. Oleh
karena itu Blue Bird haruslah memahami jenis-jenis moduk SAP sebagai berikut:
1. SD-Sales & Distribution: membantu meningkatkan efisiensi kegiatan operasional
berkaitan dengan proses pengelolaan customer order (proses sales, shipping dan
billing)
2. MM-Materials Management: membantu menjalankan proses pembelian
(procurement) dan pengelolaan inventory
3. PP-Production Planning: membantu proses perencanaan dan kontrol daripada
kegiatan produksi (manufacturing) suatu perusahaan.
4. QM-Quality Management: membantu men-cek kualitas proses-proses di
keseluruhan rantai logistik
5. PM-Plant Maintenance: suatu solusi untuk proses administrasi dan perbaikan
sistem secara teknis
6. HR-Human Resources Management: mengintegrasikan proses-proses HR mulai
dari aplikasi pendaftaran, administrasi pegawai, management waktu, pembiayaan
untuk perjalanan, sampai ke proses pembayaran gaji pegawai
7. FI-Financial Accounting: Mencakup standard accounting cash management
(treasury), general ledger dan konsolidasi untuk tujuan financial reporting.
8. CO-Controlling: Mencakup cost accounting, mulai dari cost center accounting,
cost element accounting, dan analisa profitabilitas
9. AM-Asset Management: Membantu pengelolaan atas keseluruhan fixed assets,
meliputi proses asset accounting tradisional dan technical assets management,
sampai ke investment controlling
10. PS-Project System: Mengintegrasikan keseluruhan proses perencanaan project,
pengerjaan dan control
Dengan mengimplementasikan SAP di suatu organisasi akan mengintegrasikan sistem
yang berakibat :
Perubahan yang dilakukan pada satu modul secara otomatis akan mengupdate modul
yang lainnya bila informasi yang dirubah berkaitan dengan modul tersebut.Sehingga
9
Tugas SIM
apabila terjadi kesalahan saat update suatu modul maka dampaknya akan saling
berkesinambungan dengan modul lain
Data akan terupdate secara langsung begitu user menginput data ke dalam sistem.
Hal ini yang dikenal dengan istilah “real-time processing” Integrasi secara sistem
bisa terjadi dengan syarat bahwa seluruh perusahaan harus menggunakan satu
sumber data yang sama, baik untuk data customer, data product maupun data
vendor.
Transparansi data – Semua user yang mempunyai akses ke sistem akan dapat
melihat semua informasi yang paling up-to-date setiap saat diperlukan walaupun
informasi tersebut di-input oleh user lainpun.
Metode pengembangan sistem yang diusulkan
Adapun untuk Blue Bird Group metode pengembangan sistem yang kami usulkan
adalah:
1. Sistem ERP perlu diterapkan di Putra Group (karena tidak ada informasi bahwa
Putra Group menggunakan ERP) seperti SAP NetWeaver Business Intelligent
(SAP NetWeaver BI) dan MySAP Business Suite untuk memantau banyak hal
dalam operasionalnya sehari-harinya, Order pelanggan, kendaraan yang
beroperasi dan yang dalam perawatan, sampai konsumsi bahan bakar, perlu
terdata dengan baik. Dengan tujuan integrasi dan akurasi data, dan lain
sebagainya. Solusi ini dimanfaatkan Blue Bird untuk menangani semua itu.
2. Penggunaan teknologi Global Positioning System (GPS) dan Mobile Data
Transfer (MDT) perlu juga untuk diimplementasikan perusahaan agar dapat
meningkatkan kualitas pelayanan pada pelanggan dan juga untuk kemudahan di
bagi para pengemudinya.
3. Perlu dilakukan strategi dalam bentuk penawaran harga murah, dan diferensiasi
non harga, seperti kualitas, layanan, kecepatan, fleksibilitas, dan sebagainya.
Disamping itu, perusahaan juga dapat memilih strategi untuk pasar yang lebih
focus (niche market). Dan juga Putra Group perlu memasuki segmen pasar yang
baru untuk dapat meningkatkan market share nya.
10
Tugas SIM
Mekanisme pengamanan sistem
Untuk setiap perusahaan pastilah membutuhkan sistem proteksi untuk data-datanya,
adapaun dibawah ini adalah cara-cara yang dapat dilakukan oleh Blue Bird Group sebagai
mekanisme keamanan sistemnya:
1. Mengatur akses (Access Control)
Salah satu cara yang umum digunakan untuk mengamankan informasi adalah
dengan mengatur akses ke informasi melalui mekanisme “authentication” dan “Access
control”. Implementasi dari mekanisme ini antara lain dengan menggunakan “password”.
Di sistem UNIX dan Windows NT, untuk menggunakan sebuah sistem atau \
pemakai komputer, pemakai diharuskan melalui proses authentication dengan menuliskan
“user id” dan “password”. Informasi yang diberikan ini dibandingkan dengan user id dan
password yang berada di sistem.
Access control ini biasanya dilakukan dengan mengelompokkan pemakai dalam
“group”. Ada group yang berstatus pemakai biasa, ada tamu, dan ada juga administrator
atau super user yang memiliki kemampuan lebih dari group lainnya. Pengelompokan ini
disesuaikan dengan kebutuhan dari penggunaan sistem anda.
2. Shadow Password
Salah satu cara untuk mempersulit pengacau untuk mendapatkan berkas yang
berisi password (meskipun terenkripsi) adalah dengan menggunakan “shadow password”.
Mekanisme ini menggunakan berkas /etc/shadow untuk menyimpan encrypted
password, sementara kolom password di berkas /etc/passwd berisi karakter “x”.
Berkas /etc/shadow tidak dapat dibaca secara langsung oleh pemakai biasa.
3. Menutup servis yang tidak digunakan
Seringkali sistem (perangkat keras dan/atau perangkat lunak) diberikan dengan
beberapa servis dijalankan sebagai default. Sebagai contoh, pada sistem UNIX servis-
servis berikut sering dipasang dari vendornya: finger, telnet, ftp, smtp, pop, echo, dan
seterusnya. Servis tersebut tidak semuanya dibutuhkan. Untuk mengamankan sistem,
servis yang tidak diperlukan di server (komputer) tersebut sebaiknya dimatikan.
4. Memasang Proteksi
11
Tugas SIM
Untuk lebih meningkatkan keamanan sistem informasi, proteksi dapat
ditambahkan. Proteksi ini dapat berupa filter (secara umum) dan yang lebih spesifik
adalah firewall. Filter dapat digunakan untuk memfilter e-mail, informasi, akses, atau
bahkan dalam level packet.
5. Firewall
Firewall merupakan sebuah perangkat yang diletakkan antara Internet dengan
jaringan internal Informasi yang keluar atau masuk harus melalui firewall ini.Tujuan
utama dari firewall adalah untuk menjaga (prevent) agar akses (kedalam maupun ke
luar) dari orang yang tidak berwenang (unauthorized access) tidak dapat dilakukan.
Konfigurasi dari firewall bergantung kepada kebijaksanaan (policy) dari organisasi yang
bersangkutan, yang dapat dibagi menjadi dua jenis:
o Apa-apa yang tidak diperbolehkan secara eksplisit dianggap tidak diperbolehkan
(prohibitted).
o Apa-apa yang tidak dilarang secara eksplisit dianggap diperbolehkan (permitted).
6. Backup secara rutin
Seringkali tamu tak diundang (intruder) masuk ke dalam sistem dan merusak
sistem dengan menghapus berkas-berkas yang dapat ditemui. Jika intruder ini berhasil
menjebol sistem dan masuk sebagai super user (administrator), maka ada kemungkinan
dia dapat menghapus seluruh berkas. Untuk itu, adanya backup yang dilakukan secara
rutin merupakan sebuah hal yang esensial. Bayangkan apabila yang dihapus oleh tamu
ini adalah berkas penelitian, tugas akhir, skripsi, yang telah dikerjakan bertahun-
tahun. Untuk sistem yang sangat esensial, secara berkala perlu dibuat backup yangletaknya
berjauhan secara fisik.
Hal ini dilakukan untuk menghindari hilangnya data akibat bencana seperti
kebakaran, banjir, dan lain sebagainya. Apabila data-data dibackup akan tetapi diletakkan
pada lokasi yang sama, kemungkinan data akan hilang jika tempat yang bersangkutan
mengalami bencana seperti kebakaran.
7. Penggunaan Enkripsi untuk meningkatkan keamanan
Salah satu mekanisme untuk meningkatkan keamanan adalah dengan menggunakan
teknologi enkripsi. Data-data yang anda kirimkan diubah sedemikian rupa sehingga tidak
12
Tugas SIM
mudah disadap. Banyak servis di Internet yang masih menggunakan “plain text” untuk
authentication, seperti penggunaan pasangan userid dan password. Informasi ini dapat
dilihat dengan mudah oleh program penyadap atau pengendus (sniffer).
Output/Report yang diusulkan dengan meninjau kepentingan top user-nya
dalam membuat keputusan
Adapun Output yang diusulkan adalah berupa data-data atau informasi terkait
dengan informasi keuangan serta kepuasan pelanggan terhadap pelayanan dari para
pengemudi taksi
Jaringan yang diusulkan
Jaringan yang kami usulkan untuk meninjau sistem Blue Bird Group adalah:
o Digital Subscriber Line (DSL) merupakan jaringan telepon untuk akses
internet
o Voice Over Internet Protokol (VoIP) merupakan teknik menggunakan
Internet Protokol (IP) sebagai media untuk mentransmisikan data berupa
suara
o Wireless Networking yaitu jaringan komputer tanpa kabel (nirkabel)
Teknologi wireless ini telah berkembang pesat dalam satu dekade terakhir
ini, antara lain :
- VSAT, yang makin marak digunakan dalam era warnet dewasa ini
- Mobile Satelite Communication
- Local Area Wireless Networking,
Digunakan untuk local area tertentu misalnya antar gedung pada
suatu perkantoran
Tantangan etika dan solusinya dari penggunaan IT di perusahaan tersebut
Beberapa faktor yang harus dihindari agar implementasi BI di suatu organisasi
berjalan sukses. Hal ini sangat penting diperhatikan karena upaya implementasi BI
biasanya akan membutuhkan sumber daya (dana, waktu, tenaga) yang relatif cukup besar.
13
Tugas SIM
Faktor-faktor tersebut adalah :
a. Perencanaan yang kurang matang
Implementasi BI tidak mungkin berhasil tanpa perencanaan yang matang.
Kondisi tersebut antara lain ditunjukkan dengan adanya rendahnya konsistensi dukungan
pimpinan terhadap proyek BI itu sendiri dan rendahnya tingkat kerjasama antar-
bagian di organisasi dalam upaya mewujudkan BI. Selain hal di atas, kurang jelasnya
kebutuhan informasi yang ingin didapatkan dari pengembangan BI juga berpotensi
menurunkan tingkat keberhasilan. Sebelum dilaksanakan perusahaan yang bersangkutan
harus mampu mendefinisikan informasi apa saja yang dibutuhkan, data-data apa saja
yang perlu dianalisis, dan dimana sajakah data-data tersebut dikelola. Kemudian, siapa
sajakah yang terkait dengan kebutuhan analisis tersebut dan bagaimana bentuk informasi
yang diharapkan. Kesemuanya harus jelas terlebih dahulu sebelum dimulainya
pengembangan BI.
b. Kualitas data yang tidak/kurang baik
BI tidak akan dapat digunakan dengan baik jika data yang akan dianalisis
merupakan data yang tidak/kurang baik kualitasnya. Data yang tidak/kurang baik
akan menghasilkan informasi yang kurang baik dalam pengambilan keputusan (garbage in
= garbage out concept)
c. Kurangnya mengantisipasi terhadap perubahan di organisasi
Sistem BI beserta implementasinya seringkali mengalami perubahan
kebutuhan dan organisasi patut mengantisipasi hal tersebut. Perubahan yang terjadi di
organisasi pun juga membutuhkan antisipasi pada sistem BI yang dipakai. Untuk itu
organisasi harus memperhitungkan sumber daya yang dibutuhkan.
d. Pengadaan sistem BI yang one-stop shoping
Sampai dengan saat ini, belum ada sistem BI yang siap pakai (fit) untuk semua
jenis organisasi yang membutuhkannya. Untuk itu pengadaan BI di suatu organisasi
memerlukan suatu proses penyempurnaan yang berkelanjutan dan bukan hanya sekadar
pembelian sistem yang sekali beli dapat digunakan seterusnya tanpa penyempurnaan.
Kebutuhan infrasruktur seperti server dan jaringan juga harus diakomodasikan karena
akan terus berkembang menyesuaikan banyaknya data yang akan disimpan.
e. Pengembangan BI hanya mengandalkan tenaga outsourcing
Faktor paling krusial pada pengembangan BI di suatu organisasi adalah kejelasan
bagaimana proses kerja organisasi yang bersangkutan dan dimana data-data dan
14
Tugas SIM
informasi organisasi disimpan atau dikelola. Selain itu pemahaman yang jelas tentang
tujuan dan strategi organisasi, sejarah perkembangannya, serta profil pemakainya
juga menjadi informasi yang penting. Pihak outsourcing (vendor) BI tidak mungkin
mengetahui informasi yang lengkap dan detail mengenai hal-hal tersebut dengan
sendirinya tanpa bantuan dari pegawai organisasi yang bersangkutan. Pihak
outsourcing BI hanya bertindak sebagai tenaga yang membantu membuat sistem, tapi
bentuk sistem dan kebutuhan apa saja yang diperlukan hanya organisasilah yang
mengetahui dengan baik.
15