tugas world view konsep hidup dalam islam

21
KONSEP HIDUP DALAM ISLAM Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Islamic World View Dosen pengampu : Sarjuni, S. Ag., M. Hum Disusun oleh : Mukhlisin : 252110051

Upload: mukhlis-al-waturayani-al-fathawi

Post on 05-Aug-2015

237 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas World View Konsep Hidup Dalam Islam

KONSEP HIDUP DALAM ISLAM

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Islamic World View

Dosen pengampu : Sarjuni, S. Ag., M. Hum

Disusun oleh :

Mukhlisin : 252110051

JURUSAN ADAB

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

2012

Page 2: Tugas World View Konsep Hidup Dalam Islam

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Banyak persoalan dan masalah yang harus kita hadapi dalam menjalani

kehidupan di dunia ini. Masalah yang menimpa kita dapat berupa masalah

keluarga, sosial, politik, harta, dan lain sebagainya. Kita tidak dapat

menghindar dari semua persoalan tersebut karena kita telah terlanjur

diciptakan untuk menghadapi hidup ini. Semua persoalan tersebut mungkin

akan membuat kita berfikir apa arti dan tujuan dari hidup ini hingga membuaat

kita harus berhadapan dengan banyak masalah. Orang yang tidak mampu

mengatasinya dan tidak dapat menemukan jawaban dari apa hakikat hidup ini

bisa-bisa menjadi depresi, strees, gila, bahkan kadang nekat mengakhiri

hidupnya sendiri.

Berbagai macam ajaran mengenai hakikat hidup dan tujuannya telah

berkembang. Masing-masing berbeda dalam pengertian dan tujuannya. Di

antaranya adalah orang-orang atheis yang mengatakan bahwa hidup hanyalah

sebagai kelanjutan dari hukum evolusi yang selalu mengalami perubahan

alamiah. Teori evolusi sendiri bermasalah, karena dalam teori tersebut terjadi

banyak benturan (dead lock) dalam analisa dan teorinya. Benturan tersebut

mereka namakan dengan missing link. Mereka berpendapat hidup ini akan

musnah dengan sendirinya sesuai dengan habisnya alat kebutuhan hidup dan

terganggunya stabilitas susunan alam semesta. Mereka berpendapat bahwa

hidup ini bemula dari kekosongan, kemudian terwujud secara alamiah, dan

sedang menuju ke arah kekosongan kembali di mana setiap individu akan

musnah tidak berbekas dan tidak akan bangkit lagi.1 Jika memang seperti itu,

alangkah sia-sia dan tidak bergunanya hidup ini. Karena itu sama saja

mengatakan bahwa hidup ini tanpa tujuan.

1 http://indonesia.faithfreedom.org/forum/pengertian-hidup-menurut-al-qur-an-t10847/,

senin 22 sep 2012 jam 12.50

1

Page 3: Tugas World View Konsep Hidup Dalam Islam

Bagi kaum muslimin, mereka mempercayai bahwa Allah itu ada. Allah

adalah Maha Pengasih dan Maha Penyayang kepada makhluknya. Oleh karena

itu Allah menurunkan agama Islam dan mengutus para utusan untuk

menyampaikannya kepada manusia sehingga mereka tahu apa hakikat dan

tujuan dari hidup ini sebenarnya.

B. Pokok Masalah

Dari uraian yang telah dipaparkan di atas dapat diambil beberapa

pokok masalah. Adapun masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:

1. Apa konsep hidup dalam Islam?

2. Apa makna dari hidup?

3. Apa tujuan hidup?

4. Bagaimana hidup menjadi bermakna?

5. Bagaimana mencapai tujuan hidup?

2

Page 4: Tugas World View Konsep Hidup Dalam Islam

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hidup

Sebelum kita membicarakan apa itu hidup, ada baiknya kita singgung

sedikit mengenai mati dan tak hidup. Kalau suatu hal dikatakan “mati”, maka

hal yang mati itu pernah hidup. Akan tetapi bila sesuatu itu dikatakan “tak

hidup” berarti ia tidak pernah hidup. Lalu apakah hidup itu?

Beberapa sifat dikemukakan orang sebagai ciri khas untuk hal-hal

yang hidup, antara lain : hidup dapat bertindak ke dalam. Maksudnya yang

hidup itu dapat bertindak untuk dirinya sendiri, jadi subjek tindakan dapat

merupakan objek tindakan itu sendiri. Misalnya pohon tumbuh, yang

bertindak adalah pohon itu dan yang menjadi lebih besar adalah pohon itu

juga. Pohon tumbuh mengambil hal-hal yang baik bagi hidup dan membuang

hal yang tidak baik. Ia menyesuaikan diri dengan lingkungan, melindungi diri,

dan berkembang biak. Dengan singkat Herbert Spencer mendefinisikan hidup:

“the continous adjustment of internal to external conditions.”2 Akan tetapi hal

itu tidak menjawab definisi hidup, tapi hanya menggambarkan ciri-ciri

makhluk hidup.

Hamka menjelaskan bahwa mungkin orang memberikan jawaban

dengan mengatakan segala yang hidup itu, baik tumbuh-tumbuhan, binatang,

bahkan manusia adalah susunan sel. Dan setiap sel adalah susunan kimia dari

karbon, hidrogen, dan oksigen, dan nitrogen. Kalau anasir telah tersusun

menurut keadaan tertentu, terciptalah sel. Akan tetapi ketika anasir telah

tersusun menurut ukuran dan kondisi tertentu, dapatkah kita memberinya

hidup?

Sampai sekarang para ahlipun sukar merumuskan apa itu hidup.

Meskipun ada yang mencoba, tetapi banyak yang tidak menyetujuinya.

Kemampuan manusia hanya sampai pada sekitar benda. Antara anasir benda

2 I. R. Poedjawijatna, Manusia Dengan Alamnya (Filsafat Manusia), Bina Aksara,

Jakarta, 1987, hal. 34

3

Page 5: Tugas World View Konsep Hidup Dalam Islam

dan anasir hidup terdapat jurang yang sangat dalam, yang tidak dapat

diseberangi oleh ilmu pengetahuan.3 Allah berfirman dalam surat al-Hajj ayat

73 :

Artinya : “Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu menciptakannya. dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan Amat lemah (pulalah) yang disembah.”

B. Konsep Hidup Dalam Islam

Pandangan seseorang tentang hidup mencerminkan keyakinannya atas

kehidupan. Orang yang memandang hidup adalah perjuangan akan melihat

hidup adalah perjuangan yang harus diperjuangkan. Maka hidupnya akan

dijalani dengan berjuang. Sedangkan orang yang memandang hidup adalah

tantangan, akan melihat bahwa hidup yang dijalaninya adalah tantangan yang

harus dipecahkan.

Konsep hidup dalam Islam dapat kita cari dalam al-Qur’an. Allah

berfirman dalam surat al-An’am ayat 32:

Artinya: “Dan Tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?”

Ayat tersebut menjelaskan bahwa hidup tidal lain hanyalah permainan

dan sendau gurau belaka. Kata ( لعب) yang biasanya diterjemahkan

permainan digunakan oleh al-Qur’an dalam arti suatu perbuatan yang

dilakukan oleh pelakunya bukan untuk suatu tujuan yang wajar dalam arti

membawa manfa’at atau mencegah mudharat. Sedangkan ( لهو ) adalah suatu

3 Hamka, Filsafat Ketuhanan, C. V. Karunia, Surabaya, 1985, hal. 18

4

Page 6: Tugas World View Konsep Hidup Dalam Islam

perbuatan yang mengakibatkan kelengahan pelakunya dari pekerjaan yang

bermanfaat atau lebih penting dari pada yang dilakukannya itu.4

Kehidupan dunia bukan hanya la’ib dan lahwu saja, dalam surat al-

Hadid ayat 20 Allah berfirman:

Artinya: “Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak...”

Jadi yang dinamakan kehidupan dunia adalah permainan, suatu yang

melalaikan, perhiasan, saling membanggakan diri, dan berbangga-bangga

dalam memperbanyak harta dan anak.

Quraish Shihab dalam tafsir al-Mishbah menjelaskan bahwa sementara

ulama memahami ayat di atas dalam arti penilaian al-Qur’an tentang aktivitas

kehidupan dunia tanpa melihat apakah ini dalam pandangan orang kafir atau

muslim. Penganut paham ini ada yang mendorong agar kehidupan dunia

ditinggalkan sama sekali, karena hakikatnya tidak lain kecuali permainan dan

kelengahan.

Akan tetapi menurut pemahaman beliau, ayat ini menguraikan makna

kehidupan bagi orang-orang kafir. Mereka meyakini hidup duniawi adalah

hidup satu-satunya, sebagaimana dalam surat al-Jatsiyah ayat 24:

Artinya: “Dan mereka berkata: "Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa"

Sehingga mereka hidup di dunia tidak lain kecuali permainan dan kesenangan

bagi mereka.

Bagi orang yang percaya adanya hidup sesudah kehidupan dunia ini,

kehidupan dunia adalah perjuangan untuk meraih kesejahteraan lahir dan

4 M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbah, Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an, Jilid

14, Lentera Hati, Jakarta, hal. 40

5

Page 7: Tugas World View Konsep Hidup Dalam Islam

batin, dunia, dan akhirat. Karena apa yang diperoleh di akhirat diukur dengan

apa yang ada di dunia ini, maka kehidupan dunia sangat berharga. Allah

berfirman dalam surat al-Qashash ayat 77:

Artinya: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”

Karena itu ayat dalam surat al-An’am dan al-Hadid di atas bukannya berbicara

tentang kehidupan dunia bagi semua manusia, tetapi menggambarkan

bagaimana kehidupan dunia dalam pandangan, sikap dan perilaku orang-orang

kafir.

Ayat 32 surat al-An’am di atas menggunakan redaksi tidak lain yang

mengandung makna pembatasan, sehingga bila merujuk ke redaksi ayat, maka

selain yang disebut oleh redaksinya, bukan merupakan bagian dari kehidupan

dunia. Menyadari bahwa banyak hal dalam kehidupan dunia ini selain kedua

hal yang disebut di atas, seperti penyakit, makan dan minum, maka tentu saja

kata tidak lain dimaksudkan untuk penekanan bahwa hal-hal itulah yang

terpenting dalam pandangan orang-orang kafir. 5

Yusuf Qardhawi memberikan penjelasan bahwa dalam Islam ada

konsep istikhlaf, yaitu apa yang dimiliki manusia hanyalah titipan Allah.

Dasarnya ada pada surat an-Najm ayat 31:6

Artinya: “Dan hanya kepunyaan Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi”

5Shihab, Ibid., Jilid 4, hal. 68-706 Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, Gema Insani Press, Jakarta, 1997,

hal. 41

6

Page 8: Tugas World View Konsep Hidup Dalam Islam

Semua yang ada di dunia ini adalah milik Allah, termasuk tubuh dan hidup

kita. Hidup ini adalah titipan dan amanah. Sehingga kita nanti akan

mempertanggung jawabkannya di hadapan Allah. Karena hanya kepada-

Nyalah kita nanti akan dikembalikan.

Hidup di dunia ini bukan maya. Hidup dan dunia itu adalah nyata dan

positif. Oleh karena itu hidup dan dunia harus dipergunakan. Menurut ulama

salaf, bahwa hidup itu adalah untuk hidup dan mati, dan dunia itu adalah

untuk dunia sekaligus juga untuk akhirat.

حتى لدنياه اخرته وال الخرته دنياه ترك من بخيركم ليس

. عساكر ابن رواه جميعا منهما يصيب

Artinya : “Tidaklah orang yang terbaik di antaramu yang meninggalkan dunia karena urusan akhirat dan tidak pula orang yang meninggalkan akhirat lantaran dunia sehingga ia memperoleh kedua-duanya”. (H.R. Ibnu Asakir)7

Ada konsep lain yang menarik untuk dikemukakan di sini. Ayat di atas

menyatakan bahwa hidup di dunia tidak lain hanyalah permainan. Pemahaman

dari ayat tersebut adalah bahwa hidup adalah permainan yang jangka

waktunya pendek, maka dari itu kita harus jadi pemain dari “permainan

kehidupan”, bukan hanya main-main. Pemain adalah orang yang memainkan

permainan dengan sungguh-sungguh dan mematuhi peraturan yang berlaku.

Contoh: pemain sepak bola, mereka yang serius dan sungguh-sungguh

memainkannya akan mematuhi peraturan-peraturannya. Lalu apa hasil dari

pemain yang sungguh-sungguh? Coba kita lihat apa yang telah diraih oleh

Cristiano Ronaldo, Lionel Messi, dan David Becham. Mereka adalah para

pemain yang sungguh-sungguh. Begitu pula dalam permainan kehidupan ini,

kita harus menjadi pemain yang serius dan sungguh-sungguh. Bisa bayangkan

apa yang akan Allah berikan jika kita menjadi “pemain” dari permainan besar

kehidupan?8

C. Makna Hidup

7 Maftuh Ahnan, Filsafat Manusia, C.V. Bintang Pelajar, hal. 788 http://fikrirasyid.com/apa-arti-kehidupan-sebenarnya-hidup-adalah-permainan-jadilah-

pemain-kehidupan/, senin 22 sep 2012, jam 12.49

7

Page 9: Tugas World View Konsep Hidup Dalam Islam

Untuk mengetahui makna dari kehidupan ini, kita harus tahu untuk apa

kita hidup di dunia. Dalam al-Qur’an menjelaskan bahwa ada dua jawaban

untuk menjawab pertanyaan tersebut. Pertama, manusia diciptakan di dunia ini

untuk menjadi khalifah di bumi. Sebagaimana firman Allah dalam surat al-

Baqarah ayat 30 :

Artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."

Dalam tafsir al-Mishbah dijelaskan bahwa kata Khalifah pada mulanya

berarti yang menggantikan atau yang datang sesudah siapa yang datang

sebelumnya. Atas dasar ini, ada yang memahami kata khalifah sebagai

pangganti Allah dalam menegakkan kehendaknya dan menerapkan ketetapan-

Nya, tapi bukan berarti Allah tidak mampu atau menjadikan manusia

berkedudukan sebagai Tuhan, namun untuk menguji manusia dan memberi

penghormatan. Ada pula yang memahami sebagai pengganti makhluk lain

dalam menghuni bumi.

Dengan demikian, kakhalifahan mengharuskan makhluk yang diberi

tugas itu melaksanakannya sesuai dengan petunjuk Allah yang memberi tugas

dan wewenang. Kebijakasanaan yang tidak sesuai dengan kehendak-Nya

adalah pelanggaran terhadap makna dan tugas kekhalifahan.9

Dari ayat tersebut dapat kita ketahui manusia diciptakan untuk

mensejahterakan, memperbaiki keadaan dan menguasai bumi. Untuk itu Allah

telah menciptakan segala sesuatu yang ada di bumi untuk kepentingan

9 Shihab, op.cit., Jilid 1, hal.142

8

Page 10: Tugas World View Konsep Hidup Dalam Islam

manusia sebagai bekalnya. Selain itu ia juga dibekali dengan kemampuan

untuk mengenal dan mengetahui segala yang ada di bumi.10

Kedua, manusia diciptakan untuk beribadah kepada Allah. Dalam surat

adz-Dzariyat ayat 56 dijelaskan:

Artinya: Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia

melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.

Ayat di atas dengan jelas menerangkan bahwa manusia diciptakan

tidak lain untuk menyembah dan berbakti kepada Allah. Menyembah dan

berbakti kepada Allah itulah tujuan hidup kita di dunia.11

Thabathabai, seperti dikutip oleh Quraish Shihab, menafsirkan lam

pada ayat di atas dengan arti agar supaya, yakni tujuan penciptaan manusia

dan jin adalah untuk beribadah. Akan tetapi tujuan disini bukan tujuan yang

bermakna untuk menyempurnakan yang belum sempurna atau menanggulangi

kebutuhan atau kekurangannya, karena hal itu mustahil bagi Allah. Ada tujuan

bagi Allah dalam perbuatan-Nya, tetapi dalam diri-Nya, bukan di luar dzat-

Nya. Dan ada tujuan yang bertujuan kepada perbuatan itu sendiri yakni

kesempurnaan perbuatan. Ibadah adalah tujuan dari penciptaan manusia dan

kesempurnaan yang kembali kepada penciptaan itu. Allah menciptakan

manusia untuk memberinya ganjaran; yang memperoleh ganjaran adalah

manusia, sedang Allah sama sekali tidak membutuhkannya. Adapun tujuan

Allah, maka itu berkaitan dengan dzat-Nya Yang Maha Tinggi. Dia

menciptakan manusia dan jin karena Dia adalah dzat Yang Maha Tinggi.12

Quraish Shihab juga mengutip dari Sayyid Quthub yang menafsirkan

bahwa ayat di atas membuka banyak sisi dan aneka sudut dari makna dan

tujuan. Sisi pertama bahwa hakekatnya ada tujuan tertentu dari wujud manusia

dan jin, ia merupakan satu tugas. Siapa yang melaksanakannya maka ia telah

mewujudkan tujuan wujudnya, dan siapa yang mengabaikannya maka dia

10 Maftuh Ahnan, Filsafat Manusia, C.V. Bintang Pelajar, hal. 34511Ibid., hal. 34612 Shihab, op.cit., Jilid 13, hal. 357

9

Page 11: Tugas World View Konsep Hidup Dalam Islam

telah membatalkan hakekat wujudnya dan menjadilah ia seorang yang tidak

memiliki tugas, hidupnya kosong tidak bertujuan dan berakhir dengan

kehampaan. Tugas tersebut adalah ibadah kepada Allah yakni penghambaan

diri kepada-Nya. Sisi lain adalah pengertian ibadah bukan hanya terbatas pada

pelaksanaan tuntunan ritual, karena jin dan manusia tidak menghabiskan

waktu mereka dalam pelaksanaan ibadah ritual. Dia mewajikan kepada

mereka aneka kegiatan lain yang menyita sebagian besar hidup mereka. Kita

dapat mengetahui batas aktivitas yang diwajibkan kepada manusia, yaitu

seperti yang dijelaskan al-Qur’an sebagai khalifah di bumi. Ini menuntut

ragam aktivitas penting untuk memakmurkan bumi. Kekalifahan juga

menuntut upaya penegakan syari’at Allah di bumi juga mewujudkan sistem

Ilahi yang sejalan dengan hukum-hukum Ilahi yang ditetapkannya bagi alam

ini. Dengan demikian ibadah mencakup dua hal pokok yaitu dalam bentuk

ritual dan tugas kekhalifahan.13

Dari uraian di atas dapat kita pahami bahwa makna hidup ini adalah

ibadah. Ibadah adalah tujuan dari penciptaan manusia dan kesempurnaan yang

kembali kepada manusia itu sendiri. Ibadah adalah tugas manusia di bumi,

orang yang tidak mempunyai tugas hidupnya kosong tidak bertujuan. Dengan

kata lain tanpa ibadah hidup manusia menjadi kosong dan tidak bermakana.

Ibadah mencakup dua hal pokok yakni ibadah dalam bentuk ritual dan bentuk

tugas kekhalifahan.

Maka jika kita ingin hidup ini bermakna kita harus beribadah. Ibadah

bukan hanya sekadar ketaatan dan ketundukan, tetapi ia adalah satu bentuk

ketundukan dan ketaatan yang mencapai puncaknya akibat adanya rasa

keagungan dalam jiwa seseorang terhadap siapa ia mengabdi, demikianlah

Syeikh Muhammad Abduh menjelaskan ibadah sebagaimana dikutip oleh

Quraish Shihab.14

D. Tujuan Hidup

13 Ibid., hal. 36014 Ibid., hal. 360

10

Page 12: Tugas World View Konsep Hidup Dalam Islam

Kita tidak hidup di dunia untuk selamanya, karena kita semuanya

nantinya akan mati. Allah telah berfrman dalam surat Ali ‘Imran ayat 185:

Artinya: Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati

Lalu ke mana kita akan pergi setelah kita mati? Pertanyaan ini telah dijawab

oleh al-Qur’an. Allah telah berfirman dalam surat al-Baqarah ayat 156:

Artinya: Sesungguhnya Kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah Kami kembali

Matinya manusia itu kembali kepada Allah, dan besok seluruh alam ini

termasuk di dalamnya manusia akan dibangkitkan dari kuburnya kalau sudah

mendapat izin dari-Nya, semua alam, bumi, gunung akan hancur dan menurut

perintahnya.15

Kita hidup di dunia adalah untuk mendapatkan maghfirah dan ridha

Allah di akhirat kelak, sebagaimana firman Allah dalam surat al-Hadid ayat

20:

Artinya: “Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.”

Quraish Shihab mengatakan bahwa menurut Thabathaba’i

didahulukannya maghfirah atas ridhwan agar wadah keridhaan itu bersih

terlebih dahulu, agar dapat menampung ridha-Nya. Bagaimana mungkin ridha

diperoleh kalau masih ada ketidakharmonisan dalam jiwa. Ketidakharmonisan

akan lenyap jika kesalahan telah dihapus. Ayat di atas mensifati maghfirah

tersebut bersumber dari Allah, tetapi adzab tidak disifati-Nya dengan sesuatu

apapun. Ini sejalan dengan kebiasaan al-qur’an menisbahkan yang baik dan

positif kepada Allah, sedang yang buruk tidak dinisbahkan kepada-Nya.

Thabathaba’i memahaminya sebagai isyarat bahwa yang terutama didambakan

15 Ahnan, op.cit., hal. 401-402

11

Page 13: Tugas World View Konsep Hidup Dalam Islam

adalah maghfirah, sedang siksa tidaklah demikian, karena siksa merupakan

akibat keengganan manusia untuk taat kepada Allah. Penyebutan maghfirah

dan siksa pada penggalan akhir ayat di atas adalah gambaran dari dua wajah

akhirat. Itu dikemukakan agar orang hendaknya memilih maghfirah dan ridha

bukan memilih siksa.16

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian yang telah dibahas di atas, dapat diambil beberapa

kesimpulan :

1. Bagi orang kafir hidup adalah permainan, suatu yang melalaikan,

perhiasan, saling membanggakan diri, dan berbangga-bangga dalam

memperbanyak harta dan anak.

2. Bagi orang yang percaya adanya hidup sesudah kehidupan dunia ini,

kehidupan dunia adalah perjuangan untuk meraih kesejahteraan lahir dan

batin, dunia, dan akhirat.

3. Hidup ini adalah titipan dan amanah karena semua yang ada di dunia ini

adalah milik Allah, termasuk tubuh dan hidup kita dan nanti akan

mempertanggung jawabkannya di hadapan Allah.

4. Ibadah adalah tugas manusia di bumi, orang yang tidak mempunyai tugas

hidupnya akan kosong tidak bertujuan dan tidak bermakna.

5. Ibadah mencakup dua hal pokok yakni ibadah dalam bentuk ritual dan

bentuk tugas kekhalifahan.

6. Semua manusia nantinya akan kembali kepada Allah, dan tujuan hidup di

dunia adalah untuk mendapatkan maghfirah dan ridha Allah di akhirat

kelak.16 Shihab, op.cit., Jilid 14, hal. 38

12

Page 14: Tugas World View Konsep Hidup Dalam Islam

DAFTAR PUSTAKA

Hamka, Filsafat Ketuhanan, C. V. Karunia, Surabaya, 1985

http://fikrirasyid.com/apa-arti-kehidupan-sebenarnya-hidup-adalah-permainan-

jadilah-pemain-kehidupan/, senin 22 sep 2012, jam 12.49

http://indonesia.faithfreedom.org/forum/pengertian-hidup-menurut-al-qur-an-

t10847/, senin 22 sep 2012 jam 12.50

I. R. Poedjawijatna, Manusia Dengan Alamnya (Filsafat Manusia), Bina Aksara,

Jakarta, 1987

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbah, Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an,

Jilid 4, Lentera Hati, Jakarta, 2002

Maftuh Ahnan, Filsafat Manusia, C.V. Bintang Pelajar

Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, Gema Insani Press, Jakarta,

1997

13