tujuan penelitian
DESCRIPTION
HASIL SEMENTARA S URVEI INDIKATOR KINERJA PROGRAM KB RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL (RPJMN) TAHUN 2011 PUSLITBANG KB DAN KELUARGA SEJAHTERA BKKBN, 2011. TUJUAN PENELITIAN. Tujuan umum - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
HASIL SEMENTARA
SURVEI INDIKATOR KINERJA PROGRAM KB
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL (RPJMN) TAHUN 2011
PUSLITBANG KB DAN KELUARGA SEJAHTERA BKKBN, 2011
TUJUAN PENELITIAN Tujuan umum Ingin memperoleh informasi tentang keberhasilan
program Pembangunan Kependudukan dan KB dilihat dari sasaran kinerja sesuai yang tercantum dalam Rencana Program Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014.
Tujuan khususUntuk memperoleh gambaran atau potret hasil indikator kinerja
pelaksanaan program/kegiatan prioritas pembangunan Kependudukan dan KB yang meliputi :
1. Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga 2. Keluarga Berencana 3. Keterpaparan Media 4. Kesehatan Reproduksi Remaja.
METODE PENELITIAN
Cakupan Wilayah
Survei berskala nasional mencakup 33 provinsi di Indonesia
Responden
- Keluarga : 25 responden keluarga per Blok Sensus, dipilih secara acak sistematik (sistematik random sampling). Total jumlah Blok Sensus di seluruh lokasi penelitian 1694 BS.
- Remaja : Anak keluarga terpilih usia 15-24 tahun belum menikah, laki-laki maupun perempuan. Sampel keluarga = 39.641 Sampel remaja = 21.054
KETERBATASAN PENELITIAN
1. Survei Indikator program KKB merupakan pelengkap dari survei–survei yang sudah ada, sehingga tidak semua indikator RPJMN di peroleh dari survei ini.
Misal CPR, unmet need dapat diperoleh dari Mini
Survei.
2. Survei tidak mencakup semua variabel yang tertuang dalam indikator RPJMN, karena ada beberapa variabel yang dapat diperoleh dari catatan rutin.
KETERBATASAN PENELITIAN
3. Pertanyaan sensitif (perilaku seksual sebelum nikah, penggunaan napza) kemungkinan bias cukup besar karena responden cenderung tidak mau mengaku. Untuk itu perlu pemikiran dalam merancang teknik menggali yang tepat, agar hasilnya lebih valid.
INDIKATOR KINERJA
KETAHANAN DAN PEMBERDAYAAN KELUARGA:
KEGIATAN USAHA
KEGIATAN POKTAN (BKB, BKR, BKL)
PENGALAMAN PENGASUHAN DAN TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA (< 6 TAHUN) DAN REMAJA (7-24 TAHUN)
N kel. = 39.641
PERSENTASE KELUARGA AKTIF MENJADI ANGGOTA UPPKS MENURUT PROVINSI INDONESIA, 2011
17
%
Distribusi persentase PUS aktif BKB menurut Kesertaan KB, Indonesia 2010-2011
Distribusi Persentase PUS aktif BKR menurut Kesertaan KB, Indonesia 2010-2011
Persentase PUS Aktif BKR sebagai Peserta KB Mandiri, Indonesia 2010-2011
Persentase Keluarga Punya Balita Aktif Kegiatan BKB, Indonesia 2010-2011
Persentase Keluarga Punya Remaja Aktif Kegiatan BKR, Indonesia 2010-2011
Persentase Keluarga Punya Lansia Aktif Kegiatan BKL, Indonesia 2010-2011
Punya balita aktif BKB (Nasional 14%)
Punya remaja aktif BKR (Nasional 4%)
Keluarga lansia aktif BKL (Nasional 7%)
Jateng 32 %Lampung 27 %Kep. Riau 27 %Bali 26 %Banten 24 %Malut 22 %Jabar 20 %NTT 19 %DKI Jakarta 16 %Sumsel, Pabar 15 %
Bali 20 %Pabar 14 %Jabar 11 %Jateng 10 %Kep. Riau 9 %Lampung 8 %Banten 7 %Jambi 6 %Sumsel, Sulsel 5 %
Lampung 24 % Bali 20
% Banten 17
% Jateng 16
% DIY 13 % Sumsel 12 % Kalteng 11 % Sulut 10 % Jambi, Kep. Riau 9
% Sumut 8 %
Poktan 2010 2011
BKB 86 86
BKR 88 86
BKL 87 88
PUS, WUS, keluarga, dan remaja yang mengetahui , mendengar, membaca tentang masalah-masalah Kependudukan.
PUS, WUS, keluarga, dan remaja yang mengetahui Informasi Kependudukan, KB dari media massa.
Kependudukan PUS 2010 2011
WUS 2010 2011
Remaja2010 2011
Peledakan penduduk 54 53 54 52 62 62
Migrasi 44 49 44 48
61 66
Transmigrasi 73 72 73 71 79 79
Urbanisasi 45 48 45 47 64 64
Kelahiran (fertilitas) 68 70 68 70 78 77
Kematian (mortalitas) 66 69 66 69 71 75
Kesakitan (morbiditas) 48 55 48 55 55 61
Pengangguran 78 79 78 79 82 81
Ketenaga kerjaan 58 61 58 61 67 67
Media massa PUS
2010 2011WUS
2010 2011Remaja
2010 2011
Radio 57 55 57 54 57 54
Televisi 93 91 93 90 95 93
Media tradisional 12 10 12 10 12 12
Koran/majalah 50 45 49 45 62 57
Pamflet 9 9 9 8 11 11
Leaflet/brosur 12 12 12 12 16 16
Flipchart/lembar balik 5 5 5 5 5 6
Poster 25 26 25 26 32 32
Spanduk 27 30 28 29 36 35
Billboard 8 9 8 9 10 11
Pameran 10 10 10 10 12 12
Website/internet 4 6 4 5 15 17
Mupen KB 9 11 9 11 6 9
Media massa PUS 2010 2011
WUS 2010 2011
Remaja 2010 2011
Radio 52 51 52 50 49 47
Televisi 91 90 91 90 91 89
Media tradisional 11 10 11 9 10 10
Koran/majalah 43 41 42 41 50 45
Pamflet 10 10 10 10 12 11
Leaflet/brosur 15 15 15 15 17 16
Flipchart/lembar balik 7 7 6 7 5 7
Poster 32 33 32 33 35 34
Spanduk 36 37 36 37 40 38
Billboard 11 11 11 11 11 13
Pameran 10 10 10 10 11 11
Website/internet 3 5 3 5 11 13
Mupen KB 14 17 14 17 10 14
Media Informasi Kependudukan
Media Informasi KB
Sasaran Massa 2010 2011
Luar ruang 2010 2011
Massa2010 2011
Luar ruang2010 2011
Keluarga 94,6 92,4 41,7 42,1
93,3 90,1
54,4 53,9
PUS 95,5 93,6 44 44,2 94 92,6 57,7 56,7
WUS 95,5 93,2 43,8 43,4 93,9 92,7 57,3 55,9
Remaja 96 95 53,3 51,3 93,4 90,7 59 56,1
PERSENTASE PUS YANG PERNAH MENDENGAR MINIMAL SATU INFORMASI TENTANG KEPENDUDUKAN DARI
MEDIA MASSA MENURUT PROVINSI, INDONESIA 2011
17
PERSENTASE PUS YANG PERNAH MENDENGAR MINIMAL SATU INFORMASI TENTANG KEPENDUDUKAN DARI MEDIA LUAR
RUANG MENURUT PROVINSI, INDONESIA 2011
17
PERSENTASE PUS YANG PERNAH MENDENGAR MINIMAL SATU INFORMASI TENTANG KB DARI MEDIA LUAR RUANG MENURUT
PROVINSI, INDONESIA 2011
17
KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
KELUARGA BERENCANA
PACARAN DAN PERILAKU SEKSUAL
Kesehatan Reproduksi RemajaPersentase Pengetahuan Remaja tentang Masa
Subur, Indonesia 2010-2011
Persentase Pengetahuan Remaja tentang Kapan Masa Subur, Indonesia 2010-2011
Persentase Pengetahuan Remaja tentang Kapan Masa Subur dengan Benar (ditengah antara dua haid) menurut Provinsi,
Indonesia 2011
Persentase Remaja yang Mengetahui Wanita Sudah Haid dapat Hamil hanya dengan Sekali
Hubseks, Indonesia 2010-2011
Persentase Remaja yang Mengetahui Wanita Sudah Haid dapat Hamil hanya dengan Sekali Hubseks
menurut Provinsi, Indonesia 2011
Persentase Pengetahuan Remaja tentang Cara Menghindari Kehamilan, Indonesia 2010-2011
Persentase Umur Remaja Saat mendapat Haid dan Mimpi Basah Pertama
Umur Perempuan saat Haid I 2010 2011
Pria saat mimpi basah I 2010 2011
< 10 0,5 0,3 1 0,1
10-12 24 23 9 9
13 25 25 13 15
14 24 25 20 22
15 18 17 26 26
16 5 5 11 9
17 1 1 6 5
> 17 0,4 1 2 2
Belum 3 3 12 11
Rata-rata 13,5 13,5 14,5 14,4
Persentase Remaja membicarakan Haid dan Mimpi Basah ketika mendapat Haid dan Mimpi Basah
PertamaMembicarakan haid dan mimpi basah dengan:
Perempuan saat Haid I
2010 2011
Pria saat mimpi basah I
2010 2011
Teman 50 53 63 63
Ibu 73 80 11 13
Bapak 2 2 5 7
Saudara kandung 9 11 5 14
Keluarga 3 5 2 4
Guru 1 2 2 2
Petugas kesehatan 1 1 1 1
Pemuka agama 0,4 0,1 1 1
Tidak ada 11 8 30 29
Umur wanita menikah pertama 2010 2011
Median 21 21
Umur laki-laki menikah pertama
Median 25 25
Umur wanita punya anak pertama
Median 22 22
Umur termuda aman melahirkan
Median 20 20
Umur tertua aman melahirkan
Median 35 35
Persentase Remaja yang Mengetahui Anemia menurut Arti Anemia, Indonesia 2011
Persentase Remaja yang Pernah Dengar dan Tahu Apa Saja Bahaya HIV dan AIDS, Indonesia 2010- 2011
50
Remaja yang tahu ada cara menghindari HIV-AIDS menurut persepsi kemungkinan tertular HIV-AIDS,
Indonesia 2010- 2011
51
Pengetahuan dan Pengalaman Remaja tentang Napza (Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif),
Indonesia 2010-2011
Pengetahuan Napza
Tinggi >95% : Sumut, DIY, Gorontalo, Kaltim, Bali.
Rendah < 75% : Bengkulu, NTT, Sultra.
Pernah Mencoba napza :
Tinggi : Gorontalo, NTT: 16 persen
Sulut, Pabar: 13 persen
%
Pernah Tidak Rata-rata Umur
Wanita 69,7 % 30,3 % 15,7 tahun
Pria 70,7 % 29,3 % 15,9 tahun
Distribusi Persentase Remaja Pria pernah Punya Pacar pernah Hubseks sebelum Nikah menurut
Provinsi, Indonesia 2011
Pernah mendengar PIK-Remaja : 2010 2011
28 % 30 %
Pernah ikut PIK-Remaja : 24 % 30 %
Informasi KRR melalui PIK-Remaja :
Pendidik sebaya 70 % 77 %
Konselor sebaya 53 % 56 %
Sumber lain 21 % 23 %
Persentase Remaja Pernah mengikuti Kegiatan PIK-Remaja menurut Provinsi, Indonesia 2011
Kegiatan olahraga 58 persen
Kegiatan kesenian 55 persen
Kursus ketrampilan 39 persen
Perpustakaan 28 persen
Lomba-lomba 26 persen
Pelayanan akses internet 26 persen
Pelayanan hotline/telpon 11 persen
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Sasaran: Peningkatan pembinaan ber KB keluarga Pra- S dan KS I.
Indikator: Persentase PUS anggota kelompok UPPKS menjadi peserta KB mandiri.
Kesimpulan
1. PUS anggota UPPKS sebagai peserta KB mandiri (membayar) 71 persen yang meningkat dari keadaan tahun 2010 (69 persen).
2. PUS anggota UPPKS sebagai peserta KB dari tahapan keluarga Pra Sejahtera 16 persen dan KS I 48 persen, sedikit meningkat dari keadaan tahun 2010.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Rekomendasi: 1.Masih perlu terus dilakukan pembinaan ber KB bagi keluarga Pra-S dan KS I dengan pendampingan kelompok UPPKS.
2. Melakukan bimbingan teknis untuk meningkatkan kualitas kelompok UPPKS.
3. Memberikan pengetahuan dan keterampilan keluarga akseptor tentang usaha peningkatan pendapatan ekonomi keluarga melalui kelompok UPPKS.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Sasaran: Peningkatan ketahanan keluarga dalam rangka meningkatkan kesertaan, pembinaan, kemandirian ber KB bagi PUS anggota Poktan.
Indikator: Persentase PUS anggota BKB dan BKR sebagai peserta KB dan KB mandiri.
Kesimpulan1. PUS anggota BKB sebagai peserta KB 82 persen dan
sebagai peserta KB mandiri 65 persen.
2. PUS anggota BKR sebagai peserta KB 83 persen dan sebagai peserta KB mandiri 64 persen.
3. Keluarga punya balita aktif BKB 14 persen.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Kesimpulan:4. Keluarga punya remaja aktif BKR 4 persen.
5. Keluarga punya lansia aktif BKL 7 persen.
6. Umumnya lebih dari 86 persen kelompok BKB, BKR, BKL dalam 12 bulan terakhir mendapat pembinaan dari petugas.
Rekomendasi:
1. Perlu bimbingan dan pembinaan secara langsung pada kelompok BKB, BKR, BKL.
2. Meningkatkan pengetahuan para anggota kelompok BKB, BKR, BKL.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Rekomendasi:
3. Meningkatkan pemakaian kontrasepsi bagi PUS anggota poktan Bina Keluarga dengan berbagai kegiatan.
4. Memfasilitasi aksesibilitas kelompok bina keluarga dan kelompok usaha ekonomi produktif keluarga terhadap berbagai sumber daya yang ada.
5. Perlu memantapkan program ketahanan dan pemberdayaan keluarga dalam rangka peningkatan kesertaan, pembinaan dan kemandirian ber KB bagi PUS Poktan.
6. Perlu pembinaan kualitas kehidupan keluarga lansia.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Sasaran: Peningkatan keterampilan dalam pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak dan remaja.
Indikator: Persentase keterampilan keluarga dalam pengasuhan dan tumbuh kembang anak dan remaja.
Kesimpulan1. Pengalaman keluarga dalam pengasuhan dan tumbuh
kembang fisik anak balita terutama dalam memberikan makanan bergizi 79 persen dan imunisasi 61 persen. Pemberian ASI relatif masih kurang (41 persen).
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Kesimpulan2. Pengalaman keluarga dalam pengasuhan dan tumbuh
kembang jiwa/mental/spiritual anak balita belum seperti yang diharapkan. Terbanyak keluarga mengajari ibadah 54 persen, sedangkan mengajari menghormati orang lain 36 persen dan memacu kreatifitas anak masih kurang 23 persen.
3. Pengalaman keluarga dalam tumbuh kembang sosial anak balita yang menonjol adalah ke butuhan dasar anak, yaitu anak disekolahkan 79 persen. Aspek lain seperti mengkursuskan dan dii kutkan dalam lomba masih sangat sedikit, masing-masing kurang dari 20 persen.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Kesimpulan4. Pengalaman pengasuhan dan tumbuh kembang fisik
anak remaja terutama berkaitan dengan pemberian makan bergizi 82 persen dan menanamkan perilaku hidup sehat 61 persen, yang lain relatif sedikit seperti mendorong berolahraga 46 persen dan imunisasi servik untuk wanita 15 persen.
5. Pengalaman pengasuhan dan tumbuh kembang jiwa/mental/spiritual anak remaja terutama berkaitan dengan menanamkan moral, agama 79 persen, sedangkan aspek lain seperti komunikasi efektif dengan remaja masih kurang 36 persen.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Kesimpulan6. Pengalaman pengasuhan dan tumbuh kembang sosial
anak remaja umumnya keluarga dengan cara menyekolahkan 83 persen. Aspek lain seperti anak remaja dilibatkan memecahkan masalah dan penggalian bakat relatif masih kurang, masing-masing 15 persen dan 23 persen.
7. Pembinaan dari petugas antara lain pemberian informasi, penyuluhan, pembekalan dalam pengasuhan dan tumbuh kembang anak balita lebih banyak diban dingkan dengan anak remaja dalam 12 bulan terakhir.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Kesimpulan8. Pengalaman pengasuhan dan tumbuh kembang
jiwa/mental/spiritual anak remaja terutama berkaitan dengan menanamkan moral agama 79 persen, sedangkan aspek lain seperti komunikasi efektif dengan remaja masih kurang 36 persen.
9. Pengalaman pengasuhan dan tumbuh kembang sosial anak remaja umumnya keluarga dengan cara menyekolahkan 83 persen. Aspek lain seperti anak remaja dilibatkan memecahkan masalah dan penggalian bakat relatif masih kurang, masing-masing 15 persen dan 23 persen.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Rekomendasi
1. Perlu mengembangkan kualitas dan keterpaduan kelompok kegiatan Bina Keluarga dalam rangka meningkatkan keterampilan pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak dan remaja.
2. Perlu mengintensifkan KIE pola asuh tumbuh kembang anak.
3. Mengintensifkan: pertemuan lintas sektor, pembinaan petugas lapangan KB, kaderisasi kader Poktan, memenuhi kebutuhan sarana/media ke seluruh Poktan, mengembangkan variasi kegiatan Poktan, variasi jenis APE sesuai dengan perkembangan teknologi yang menarik & aman bagi anak.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Sasaran: Meningkatnya PSP remaja tentang Penyiapan Kehidupan Berkeluarga bagi remaja (PKBR).
Indikator: Persentase pengetahuan remaja tentang : KRR, HIV-AIDS, perencanaan kehidupan berkeluarga.
Kesimpulan:
1. Pengetahuan masa subur secara benar relatif masih sedikit diketahui remaja, yaitu ditengah antara dua haid (17 persen), yang menurun dibanding tahun 2010 (22 persen).
2. Belum semua remaja tahu bahwa jika wanita sudah haid dapat hamil hanya dengan sekali melakukan hubseks. Remaja yang tahu (59 persen).
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Kesimpulan:
3. Meskipun rata-rata umur haid pertama 13,5 tahun, tapi 23 persen wanita sudah haid sebelum umur 12 tahun, sehingga resiko kemungkinan menjadi hamil pada usia anak semakin tinggi.
4. Rata-rata usia mimpi basah pada pria 14,4 tahun, namun yang sudah mimpi basah pada usia di bawah 13 tahun cukup tinggi 24 persen. Ini menandakan masa akilbaliq seorang pria yang ditandai dengan mulai aktif seksual yang perlu mendapatkan perhatian.
5. Remaja putri saat haid I membicarakan dengan ibunya, sementara remaja pria lebih membicarakan mimpi basah dengan temannya.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Kesimpulan:
6. Pengetahuan remaja tentang umur menikah dan melahirkan sudah cukup bagus. Median umur kawin pertama wanita 21 tahun, pria 25 tahun dan median umur wanita punya anak I (22 tahun). Median umur termuda aman melahirkan 20 tahun dan tertua 35 tahun.
7. Pengetahuan remaja tentang anemia 82 persen, namun sebanyak 36 persen remaja menyatakan arti anemia kurang tepat, yaitu tensi rendah.
8. Remaja yang pernah mendengar HIV dan AIDS 93 persen. Sementara itu, remaja yang pernah mendengar dan tahu bahaya-bahaya HIV dan AIDS umumnya menyatakan bahwa HIV-AIDS tidak ada obatnya (68 persen).
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Kesimpulan:
9. Remaja yang tahu ada cara menghindari HIV dan AIDS menurut persepsi kemungkinan tertular HIV dan AIDS, umumnya remaja menyatakan “jika tidak berhubungan seksual dengan PSK kemungkinan tertular HIV dan AIDS akan berkurang”.
10. Secara nasional remaja yang pernah mendengar Napza 89 persen dan hanya 4,5 persen remaja mengaku pernah menggunakan Napza. Sebagian besar dilakukan dengan cara ditelan dan dihisap.
11. Jika remaja menikah nanti rata-rata anak yang diinginkan untuk wanita 2,4 anak dan pria 2,5 anak.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Kesimpulan:
12. Jarak yang diinginkan antara dua kelahiran untuk remaja wanita rata-rata 34,6 bulan dan pria 33,5 bulan.
13. Jika menikah nanti remaja wanita 55 persen ingin memakai kontrasepsi dan pria 38 persen.
14. Remaja pernah pacaran yang telah melakukan hubungan seksual sebelum nikah untuk pria 5,3 persen dan wanita 2,4 persen.
15. Umumnya remaja lebih dari 90 persen tidak setuju jika wanita atau pria melakukan hubungan seksual sebelum nikah.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Kesimpulan:
16. Persentase remaja yang pernah mendengar, melihat, membaca tentang masalah kependudukan umumnya yang diketahui adalah pengangguran dan transmigrasi. Pengetahuan tentang masalah kependudukan yang lain masih rendah.
17. Remaja yang mengetahui paling sedikit satu informasi tentang masalah kependudukan dari media massa 95 persen dan dari media luar ruang dan dari media luar ruang 51 persen.
18. Remaja yang mengetahui paling sedikit satu informasi tentang KB dari media massa 91 persen dan dari media luar ruang 56 persen.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASIKesimpulan:
19. Remaja yang pernah mendengar PIK-Remaja 30 persen dan yang pernah ikut PIK-Remaja 30 persen.
Rekomendasi :
1. Perlu sosialisasi melalui berbagai media agar terjadi peningkatan PSP remaja tentang KRR.
2. Meningkatkan pelayanan KIE dan konseling kesehatan reproduksi remaja, guna meningkatkan pengetahuan dan status KRR remaja.
3. Mengembangkan dan mengoptimalkan sosialisasi KRR melalui pertemuan informal (Pertemuan Keagamaan, PIK-Remaja, Karang Taruna ).
KESIMPULAN DAN REKOMENDASIRekomendasi :
4. Melakukan promosi pencegahan HIV dan AIDS melalui media massa dan media luar ruang.
5. Mengoptimalkan pemberdayaan SDM pengelola dan pelayanan program PKBR.
6. Meningkatkan kemitraan program PKBR dengan organisasi masyarakat, LSOM, organisasi profesi.
7. Meningkatkan jumlah dan kualitas PIK-Remaja / Mahasiswa serta pemerataan penyebarannya.
8. Meningkatkan jumlah tenaga terlatih pengelola pendidik sebaya dan konselor sebaya.