tumor paru
DESCRIPTION
paruTRANSCRIPT
Tumor Paru
Pendahuluan
Kanker paru memiliki prevalensi tertinggi di dunia mencapai 18 % dari total kanker (World Health Organization, 2008). Insiden kanker paru menduduki peringkat ke-3 dari kanker di dunia yang memiliki angka mortalitas tertinggi di antara seluruh kejadian kanker di dunia (World Health Organization, 2010).
Indonesia memiliki prevalensi yang tinggi terhadap salah satu faktor risiko kanker paru yaitu konsumsi rokok. Tingginya angka merokok di masyarakat menjadikan kanker paru sebagai salah satu masalah kesehatan di Inonesia.
Tinjauan Pustaka Pembagian Tumor Dada
Tumor paru:
Jinak: adenoma, hamartoma, dll
Ganas: karsinoma bronkogenik, adenokarsinoma, SCC
Tumor pleura: Mesotelioma
Tumor mediastinum: timoma, teratoma, limfoma, dll
Tumor esofagus: karsinoma esofagus
Tumor jantung: miksoma (amat jarang dijumpai)
Definisi Tumor Paru
Tumor paru adalah penyakit yang ditandai dengan tidak terkontrolnya pertumbuhan sel di jaringan paru.
Klasifikasi
Squamous carcinoma (epidermoid carcinoma)
Small cell carcinoma
Adenocarcinoma
Large cell carcinoma
Adenosquamous carcinoma
Carcinoma with pleomorphic, sarcomatoid with elements
Carcinoid tumours
Salivary gland type carcinoma
Unclassified carcinoma
Faktor resiko penyebab terjadinya kanker paru adalah:
Merokok
Radiasi
Genetik
Karsinogenik (seperti : asbes, arsen, chromium, mustard gas, nikel)
Deteksi dini
Sasaran untuk deteksi dini terutama ditujukan pada subyek dengan risiko tinggi yaitu:
Laki-laki, usia lebih dari 40 tahun, perokok
Paparan industri tertentu (buruh pabrik)
Dengan satu atau lebih gejala: batuk darah, batuk kronik, sesak napas, nyeri dada dan berat badan menurun.
Perempuan perokok pasif dengan gejala klinik: batuk darah, batuk kronik, sakit dada, penurunan berat badan tanpa penyakit yang jelas. Riwayat anggota keluarga dekat yang menderita tumor paru juga perlu jadi faktor pertimbangan.
Gambaran Klinis
Anamnesa
Keluhan utama dapat berupa:
Batuk-batuk dengan / tanpa dahak (dahak putih, dapat juga purulen)
Batuk darah
Sesak napas
Suara serak
Sakit dada
Sulit / sakit menelan
Benjolan di pangkal leher, axila
Sembab muka dan leher, kadang-kadang disertai sembab lengan dengan rasa nyeri yang hebat
Nyeri panggul, nyeri tulang (stadium lanjut)
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik bergantung pada kelainan saat pemeriksaan dilakukan. Tumor paru ukuran kecil dan terletak di perifer dapat memberikan gambaran normal pada pemeriksaan.
Gambaran radiologis
Hasil pemeriksaan radiologis adalah salah satu pemeriksaan penunjang yang mutlak dibutuhkan untuk menentukan lokasi tumor primer dan metastasis, serta penentuan stadium penyakit berdasarkan sistem TNM
Foto Toraks
Foto toraks PA/lateral akan dapat dilihat bila massa tumor dengan ukuran tumor lebih dari 1 cm. Tanda yang mendukung keganasan adalah tepi yang ireguler, disertai identasi pleura, tumor satelit, dll.
CT-scan
CT scan dapat mendeteksi tumor dengan ukuran lebih kecil dari 1 cm secara lebih tepat.
Pemeriksaan radiologi lain
Kekurangan dari foto toraks dan CT-scan toraks adalah tidak mampu mendeteksi telah terjadinya metastasis jauh. Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan radiologik lain, misalnya Brain-CT, bone scan dan/atau bone survey.
Pemeriksaan khusus
Bronkoskopi
adalah pemeriksaan dengan tujuan diagnostik sekaligus dapat dihandalkan untuk dapat mengambil jaringan atau bahan agar dapat dipastikan ada tidaknya sel ganas.
Biopsi Aspirasi Jarum
Transbronchial Needle Aspiration (TBNA)
TBNA di karina, atau trakea 1/3 bawah (2 cincin di atas karina) pada posisi jam 1 bila tumor ada di kanan,
Transbronchial Lung Biopsy (TBLB)
Biopsi Transtorakal (Transthoraxic Biopsy, TTB)
Biopsi lain
Biopsi jarum halus dapat dilakukan bila terdapat pembesaran KGB atau teraba massa yang dapat terlihat superfisial.
Torakoskopi Medik
Dengan tindakan ini massa tumor di bagian perifer paru, pleura viseralis, pleura parietal dan mediastinum dapat dilihat dan dibiopsi.
Sitologi Sputum
Sitologi sputum adalah tindakan diagnostik yang paling mudah dan murah.
Pemeriksaan invasif lain
Tindakan invasif seperti torakoskopi dan tindakan bedah mediastinoskopi, torakotomi eksplorasi dan biopsi paru terbuka dibutuhkan agar diagnosis dapat ditegakkan. Tindakan ini merupakan pilihan terakhir bila dari semua cara pemeriksaan yang telah dilakukan, diagnosis histologis / patologis tidak dapat ditegakkan.
Pemeriksaan lain
Petanda Tumor
Petanda tumor yang telah ada, seperti CEA, Cyfra21-1, NSE dan lainnya tidak dapat digunakan untuk mendiagnosis tetapi masih digunakan untuk evaluasi hasil pengobatan.
Pemeriksaan Biologi Molekuler
Manfaat utama dari pemeriksaan biologi molekuler adalah menentukan prognosis penyakit.
Jenis Histologis
klasifikasi histologis menurut WHO tahun 1999,
Squamous carcinoma
Small cell carcinoma
Adenocarcinoma
Large cell carcinoma
Penderajatan Tumor Paru
StageTNMOccult carcinomaTxN0M00TisN0M0IAT1N0M0IBT2N0M0IIAT1N1M0IIBT2T3N1N0M0M0IIIAT1, T2T3N2N1, N2M0M0IIIBAny TT4N3Any NM0M0IVAny TAny NM1Sedangkan klasifikasi pada SCLC tidak berdasarkan TNM, melainkan:
Limited disease: tumor terbatas pada hemitoraks dan kelenjar ipsilateral
Extensive disease: penyebaran tumor melampaui limited disease
Tampilan
Nilai Skala KarnofskyNilai Skala WHOKeterangan90 1000Aktif normal70 801Ada keluhan tetapi masih aktif dan dapat mengurus dii sendiri50 602Cukup aktif, namun kadang memerluka bantuan30 403Kurang aktif, perlu perawatan10 204Tidak dapat meninggalkan tempat tidur, perlu rawat di RS0 10-Tidak sadarTerapi
Pembedahan
Indikasi pembedahan pada tumor paru adalah untuk NSCLC stadium I dan II. Pembedahan juga merupakan bagian dari combine modality therapy, misalnya kemoterapi neoadjuvan untuk NSCLC stadium IIIA.
Prinsip pembedahan adalah sedapat mungkin tumor direseksi lengkap berikut jaringan KGB intrapulmoner, dengan lobektomi maupun pneumonektomi. Segmentomi hanya dikerjakan jika faal paru tidak cukup untuk lobektomi.
Syarat untuk reseksi paru:
Risiko ringan untuk pneumonektomi, bila FVC paru kontralateral baik, FEV1 > 60%
Risiko sedang pneumonektomi, bila FVC paru kontralateral 35%, FEV1 > 60%
Radioterapi
Radioterapi pada kanker paru dapat menjadi terapi kuratif atau paliatif. Pada terapi kuratif, radioterapi menjadi bagian dari kemoterapi neoadjuvan untuk NSCLC stadium IIIA.
Bila radiasi dilakukan setelah pembedahan, maka harus diketahui:
Jenis pembedahan termasuk diseksi kelenjar yang dikerjakan
Penilaian batas sayatan oleh ahli PA
Dosis radiasi yang diberikan secara umum adalah 5000 6000 cGy, dengan cara pemberian 200 cGy/x, 5 hari perminggu.
Syarat standar sebelum penderita diradiasi adalah:
Hb > 10 g%
Trombosit > 100.000/mm3
Leukosit > 3000/dL
Kemoterapi
Kemoterapi dapat diberikan pada semua kasus tumor paru.
Syarat utama harus ditentukan jenis histologis tumor dan tampilan (performance status) harus lebih dari 60 menurut skala Karnofsky atau 2 menurut skala WHO
Prinsip pemilihan jenis antikanker dan pemberian sebuah regimen kemoterapi adalah:
Platinum based therapy (sisplatin atau karboplatin)
Respons obyektif satu obat antikanker 15%
Toksisitas obat tidak melebihi grade 3 skala WHO
Harus dihentikan atau diganti bila setelah pemberian 2 siklus pada penilaian terjadi tumor progresif.
Syarat standar yang harus dipenuhi sebelum kemoterapi:
Tampilan > 70 80, pada penderita dengan PS < 70 atau usia lanjut, dapat diberikan obat antikanker dengan regimen tertentu dan/atau jadwal tertentu
Hb 10 g%, pada penderita anemia ringan tanpa perdarahan akut, meski Hb < 10 g% tidak perlu transfusi darah segera, cukup diberi terapi sesuai dengan penyebab anemia
Granulosit 1500/mm3
Trombosit 100.000/mm3
Fungsi hati baik
Fungsi ginjal baik
Evaluasi respon terapi dilakukan terhadap:
Respon subyektif yaitu penurunan keluhan awal
Respon semisubyektif yaitu perbaikan tampilan, bertambahnya berat badan
Respon obyektif
Efek samping obat
Pengobatan Paliatif
Hal yang perlu ditekankan dalam terapi paliatif adalah tujuannya untuk meningkatkan kualitas hidup penderita sebaik mungkin
Pengobatan paliatif untuk tumor paru meliputi radioterapi kemoterapi, medikamentosa, fisioterapi, dan psikososial.
Rehabilitasi Medik
Upaya rehabilitasi medik tergantung pada kasus, apakah operabel atau tidak.
Bila operabel tindakan rehabilitasi medik adalah preventif dan restortif
Bila non-operabel tindakan rehabilitasi medik adalah suportif dan paliatif
Evaluasi
Angka kekambuhan tumor paru paling tinggi terjadi pada 2 tahun pertama, sehingga evaluasi pada pasien yang telah diterapi optimal dilakukan setiap 3 bulan sekali.
Evaluasi meliputi pemeriksaan klinis dan radiologis yaitu foto toraks PA/lateral dan Ct-scan toraks, sedangkan pemeriksaan lain dilakukan atas indikasi.
Prognosis
NSCLC : 5 years survival rate setelah reseksiStadiumStadium klinisStadium bedahIA60%74%IB38%61%IIA34%55%IIB23%39%IIIA9 13%22%IIIB3 7%IV1%SCLC : 2 years survival rate setelah kemoterapiStadiumRata-rataMedianLimited15 20%14 20 bulanExtensive< 3%8 13 bulanPreventif
Pencegahan utama adalah berhenti merokok. Menghentikan seorang perokok aktif sekaligus menyelamatkan lebih dari seorang perokok pasif. Deteksi dini terutama pada subyek resiko tinggi.
Kesimpulan
Kanker paru adalah salah satu jenis penyakit paru yang memerlukan penangan dan tindakan yang cepat dan terarah.
Penegakan diagnosis penyakit ini membutuhkan keterampilan dan sarana yang tidak sederhana dan memerlukan pendekatan multidisiplin kedokteran.
Terima Kasih