tutorial recording

28
Blue Jay Acoustic Drums kombinasi serangkaian efek sehingga menghasilkan sbuah warna suara. jenisnya ada 5: 1 shaping :compressor,pickup simulator,akustik simulator ,wah,dll (intinya bertujuan untuk karakter awal suara dari signal suara.) 2 drive: over drive,fuzz,distortion dll. (merusak suara menjadi kotor ato distorsi.) 3 equalizer : (disini saatnya kt mengatur frekwensi) 4 modulation: flanger,phaser,chorus,harmonizer,picth bender (memanipulasi suara) 5 echo : reverb,delay (tata ruang & dimensi) ini adalah tataan dgn urutan standard,jaman skrng udah ga ada pakem, smua kembali keselera & kebutuhan.... jd percayakan saja pada telinga anda. Tutorial mixing dengan mudah untuk pemula Membutuhkan software untuk keperluan recording / rekaman anda? Distorsi menjualnya hanya Rp18.500/DVD KLIK DISINI untuk melihat daftar software nya. 53Sha re Proses mixing dalam dunia audio recording merupakan salah satu proses yang paling susah, memusingkan dan paling rumit menurut saya. Begitu banyak plugins atau efek yang harus dipakai dan tentu saja harus dimengerti untuk proses ini. Salah satu pedoman saya dalam proses me-mixing adalah, jangan memasukan suatu plugins / efek yang tidak diketahui kegunaan nya atau tidak dimengerti cara penggunaannya. Selain sia-sia dan memberatkan kinerja komputer, juga bisa merusak sound atau suara pada track anda. Pada tutorial ini, saya hanya membahasa secara umum bagaimana proses mixing yang biasa saya lakukan. Dan juga karena saya pemula atau newbie dalam hal ini, maka postingan ini saya pun

Upload: natan090482

Post on 01-Dec-2015

104 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

tutorial recording

TRANSCRIPT

Blue Jay Acoustic Drums

kombinasi serangkaian efek sehingga menghasilkan sbuah warna suara.jenisnya ada 5:

1 shaping :compressor,pickup simulator,akustik simulator ,wah,dll (intinya bertujuan untuk karakter awal suara dari signal suara.)2 drive: over drive,fuzz,distortion dll. (merusak suara menjadi kotor ato distorsi.)3 equalizer : (disini saatnya kt mengatur frekwensi)4 modulation: flanger,phaser,chorus,harmonizer,picth bender (memanipulasi suara)5 echo : reverb,delay (tata ruang & dimensi)

ini adalah tataan dgn urutan standard,jaman skrng udah ga ada pakem,smua kembali keselera & kebutuhan....jd percayakan saja pada telinga anda.

Tutorial mixing dengan mudah untuk pemula Membutuhkan software untuk keperluan recording / rekaman anda? Distorsi menjualnya hanya Rp18.500/DVD KLIK DISINI untuk melihat daftar software nya.

53ShareProses mixing dalam dunia audio recording merupakan salah satu proses yang paling susah, memusingkan dan paling rumit menurut saya. Begitu banyak plugins atau efek yang harus dipakai dan tentu saja harus dimengerti untuk proses ini. Salah satu pedoman saya dalam proses me-mixing adalah, jangan memasukan suatu plugins / efek yang tidak diketahui kegunaan nya atau tidak dimengerti cara penggunaannya. Selain sia-sia dan memberatkan kinerja komputer, juga bisa merusak sound atau suara pada track anda.

Pada tutorial ini, saya hanya membahasa secara umum bagaimana proses mixing yang biasa saya lakukan. Dan juga karena saya pemula atau newbie dalam hal ini, maka postingan ini saya pun saya beri judul "Tutorial mixing secara mudah untuk pemula"

Oke langsung saja pada tutorialnya.

1. Bukalah project atau track yang anda rekam sebelumnya di sebuah software daw atau software multi track recording.

2. Setelah terbuka, coba play dan lihat meter pada master track / master fader nya (untuk software stenberg cubase dan steinberg nuendo, bisa menekan tombol shortcut F3 dan lihat paling kanan pada mixer nya).

Apabila clip atau peak (biasanya akan ada tanda berwarna merah atau meter nya melebihi 0db) silahkan untuk menurunkan masing-masing track (track gitar, track bass, track vocal dan seterusnya), ingat seluruh tracknya, bukan master track / master fader nya yang diturunkan.

3. Setelah aman / tidak clip atau peak, cobalah untuk mem-balancing dengan menurun atau menaikan volume pada track masing-masing. Dalam proses balancing saat ini, anda tidak perlu untuk mem-balancing secara detail, apabila sudak terdengar enak dikuping anda, maka sudah cukup.

4. Coba dengarkan beberapa kali dari awal sampai akhir lagu, hal ini bertujuan agar anda dapat mengenal materi-materi yang anda ingin mixing. Bahasa kerennya adalah, agar lebih familiar dengan materi setiap track dan instrument yang sedang anda mixing. Pada tahap ini jangan atau tidak perlu memasang efek atau plugins.

5. Nah setelah anda mengenal dan lebih familiar dengan track-track instrument yang sedang anda mixing, maka cobalah untuk mengkelompokkannya, hal ini bertujuan agar anda tidak bingung nanti saat anda me-mixing lebih jauh.

Yang biasa di kelompokkan:-drum (snare, kick dan seterusnya) dengan perkusi-low instrument seperti bass dan lain-lain-guitar bisa distorsi, struming, arpegio, wah-wah dan lain-lain-vocal (alangkah baiknya vocal di kelompokan kembali, antara lead vocal dan backing vocal)

6. Setelah mengelompokkan atau grouping, cobalah untuk panning (kanan, tengah, kiri) track-track instrument yang anda sedang mixing hingga tercipta suatu stereo imager atau terdengar lebih luas (stereo), perhatikan pada saat melakukan panning agar tidak ada suara atau instrument yang terlalu memihak ke kanan ataupun ke kiri (bahasa inggrisnya adalah timplang :D ). Yaitu tidak terlalu banyak instrument yang berada di kiri maupun di kanan, seimbang deh pokoknya :) .

7. Setelah itu saat nya untuk me-mute semua channel kecuali drum. Saat nya menyiapkan plugins compressor,  compress track-track drum yang memiliki dinamika yang luas (bahasa gampangnya, memiliki suara yang kadang besar, dan kadang kecil). Biasanya untuk drum memakai ratio yang besar seperti 8:1, namun juga tergantung pada sumber atau source suara / materi yang kita mixing, begitu pula dengan threshold. Untuk attack nya bisa memakai auto (apabila plugins yang di pakai memiliki fitur tersebut) apabila tidak coba di setting tergantung pada tempo lagu materi yang sedang di mixing. Beri gain apabila diperlukan.

Agar memudahkan, kita dapat melihat di tampilan gelombangnya, track-track mana yang memerlukan peng-compress-an.

Begitu pula dengan track bass dan vocal, buka track tersebut satu-persatu lalu stabilkan dengan memakai plugins atau efek compressor.

Ingat, jangan terlalu meng-compress terlalu over, sebuah lagu memerlukan dinamika agar terdengar lebih "hidup". Jadi pakai plugins compressor ini bila hanya dibutuhkan dan gunakanlah dengan bijak :D

8. Masih dengan tiga track diatas (drum, bass dan vocal). Siapkan sebuah reverb. Tapi reverb ini tidak digunakan untuk bass yah, hanya untuk drum dan vocalnya. Gunakan dua buah reverb yang

dipasang di send aux atau send fx. Satu untuk drum nya dan satu lagi untuk vocalnya. Saya biasa menggunakan reverb hall untuk vocal, tapi tergantung genre dan karakteristik vocal nya. Apabila masih kurang atau tidak cocok dengan preset bawaan dari plugins atau software reverb yang anda pakai, coba untuk men-setting reverb timenya, hpf / low cut nya, lpf atau hi cut nya, pre delay dan lain-lain.

Ingat! Kesalahan atau salah setting pada efek reverb membuat sound atau lagu anda terdengar amatir.  Contoh nya suara vocal seperti di dalam sumur, suara drum seperti didalam gua dan lain-lain. Gunakan dengan bijak plugins reverb ini.

Setelah memberi reverb, coba untuk dengarkan kembali. Biasanya sesudah memakai fx reverb ini balancing nya jadi berubah, atur atau balancing kembali dengan menaik dan menurunkan volume pada masing-masing track. Sesekali lihat juga master fader atau master tracknya, jangan sampai peak atau clip atau melebihi dari batas 0db.

9. Nah apabila ketiga element diatas sudah terdengar bagus, anda sudah mempunyai pondasi nya. Selanjutnya tinggal buka satu persatu track instrument lainnya sambil di balancing kembali.

10. Masukan compressor lagi apabila ada instrument selain ketiga elemen diatas yang terlalu luas atau lebar dinamikanya (kadang besar, kadang kecil suaranya)

11. Apabila ada sound / bunyi dari track yang tidak diinginkan bisa memakai equalizer untuk mengcut atau memboost di frequency yang mengganggu. Apabila dari kesemua track low nya terdengar menggulung, coba di low cut atau HPF (high pass filter) menggunakan equalizer. Apabila hi nya ada yang menyerang atau terlalu sakit di telinga, cut di frequency yang dimaksud menggunakan equalizer juga.

12. Ada bunyi click yang mengganggu? Gunakan declicker

13. Ada bunyi noise yang mengganggu? Gunakan denoiser

14. Di vocal, saat pengucapan huruf "S" "C" berlebihan dan menyakitkan telinga, bisa menggunakan deesser

15. Dan sebagai nya, dan sebagainya, dan sebagainya :)

Ingat dan perhatikan, gunakan plugins yang anda masukan dengan bijak, jangan terlalu over! Sesuatu yang berlebihan pasti tidak baik bukan?

Semoga berguna :) Jangan lupa untuk berkomentr yah :Ddistorsi.net, menyuguhkan informasi tentang musik dan rekaman audiosalam

Tutorial: mastering untuk pemula menggunakan steinberg wavelab

Membutuhkan software untuk keperluan recording / rekaman anda? Distorsi menjualnya hanya Rp18.500/DVD KLIK DISINI untuk melihat daftar software nya.

41Share Seperti janji saya kepada kawan saya disini, saya ingin memberi tutorial mastering untuk pemula dengan menggunakan software dari steinberg yaitu wavelab. Mengapa saya menulis untuk pemula? Karena saya hanya akan memberi tutorial bagaimana cara untuk membuat hasil mixing kita menjadi lebih keras atau loud. Ya mungkin itulah salah satu yang dilakukan dalam proses mastering. Ide menulis ini saya ambil dari artikel di forum musiktek yang ditulis oleh mas indra Q. Namun di sini saya mencoba menerangkan ulang dengan tutorial yang langsung saya praktekan sendiri dirumah.

Oke langsung saja. tapi sebelumnya,

bila anda ingin gambar-gambar yang ada terlihat jelas dan besar, di klik saja gambar-gambarnya

Step 1:Bukalah software wavelabLalu pilih tab FILE -OPEN - WAVE (Ctrl+O)Lalu pilih wav yang ingin di mastering

Step 2:Setelah terbuka, select semua wave dari awal hingga akhir (Ctrl+A)Lalu pilih tab ANALYSIS - AUDIO ERROR DETECTION AND AND CORECTION (Shift+R)

Lalu kita akan meng-Declick wave secara otomatis1. Klik DETECT ALL ERRORS2. Pilih OPTIMAL FOR SMALL CLICKS - 1ms3. Klik CORRECT ALL ERRORS

Step 3:nah setelah itu:-Kita pasang TLs-pocket limiter di slot Effect -Lalu setelah itu pasang PSP vintage meter (ref -6dBFS) di bawah plugins TLs-pocket limiter-turunkan master fader wavelab di -0,3dB-setelah itu di DITHERING nya di pasang INTERN, -NOISE TYPE di angka 1, -NOISE SHAPING di angka 2, -OUTPUT BIT RESOLUTION di angka 3

Nah sekarang VU meter nya sudah ter-kalibrasi ke 0VU = -6dBFS.

Step 5:Saat nya membuat loud lagu anda!mainkan/putar wave lagu anda, dan pilihlah bagian yang menurut anda paling keras (biasanya terlihat di grafik),  sambil melihat PSP-VintageMeter naikan gain pada TLs-pocket limiter. Dan apa bila jarum pada PSP-VintageMeter sudah bergoyang-goyang di angka nol dB (0dB), maka stop! Jangan tambah gain nya lagi.Kenapa?, karena akan membuat wave lagu anda terdengar distorsi (pecah).Tapi bisa saja sih lebih dari 0dB, triknya adalah kurangi frequensi low (rendah) pada wave lagu anda.

Lalu pilih WHOLE FILE dan PROCESS IN PLACE lalu klik OK

Kemudian klik tab FILE - SAVE AS - Masukan nama file baru, kemudian stel output menjadi WAV/AIFF 16-bit 44.1KHz.

CATATAN!:Proses diatas itu hanya khusus untuk file wave yang memang dari awalnya memiliki sample rate 44.1KHz.

Lalu kalau bukan 44.1KHz?

Yuk kita teruskan.Untuk file wave yang memiliki sample rate diatas 44.1KHz, seperti 44.8KHz, 88.2KHz, 96KHz, 176.4KHz, hingga 192KHz kita harus mengconvertnya dahulu.

Caranya hanya menambahkan RESAMPLER

Tutorial: Alat yang dibutuhkan untuk membuat studio rekaman audio sederhana

Membutuhkan software untuk keperluan recording / rekaman anda? Distorsi menjualnya hanya Rp18.500/DVD KLIK DISINI untuk melihat daftar software nya.

62Share Seperti janji saya pada postingan sebelumnya yang berjudul Home recording menjamur!. saat ini saya akan memberi tutorial tentang Alat yang dibutuhkan untuk membuat studio rekaman audio sederhana

Ada beberapa alat kecuali alat-alat instument (alat-alat intsrument seperti drum, guitar, bass, dll) yang dibutuhkan dalam pembuatan home recording, beberapa di antaranya:

1. Sebuah komputer:   Tentu saja kita amat sangat membutuhkan komputer, karena yang saya bahas disini adalah rekaman berbasis digital. Semua mulai dari tunner, pemilihan fx guitar maupun bass, drum, editing, mixing, mastering kita lakukannya dengan bantuan komputer. Oleh karena itu alangkah baiknya bila komputer yang digunakan memiliki spek yang baik. Kenapa? Karena untuk melakukan kegiatan itu semua akan memberatkan kinerja processor, ram, maupun hardisk.

Lalu bagaimana bila tidak mempunyai komputer yang mid-end hingga high-end?? Jangan berkecil hati dulu. Dahulu waktu saya pertama kali belajar recording komputer saya sbb:Processor: intel celeron p4 1,8 ghzRam: SDRAM 256mbHardisk: ATA 40 gbSoundcard: onboard (akan lebih jauh dibahas di poin 2)

Lalu pelan-pelan saya upgrade:Processor: intel pentium D 3ghzRam: ddr2 2gbHardisk: SATA 80 gb 7200rpmSoundcard: Sound Blaster 7.1 (akan lebih jauh dibahas di poin 2)

Lalu sekarang saya memakaiProcessor: intel dual core 2,66ghz< Ram: ddr2 2gbHardisk: SATA 250 gb 7200rpmSoundcard: ESI Juli@ PCC 192khz 24bit (akan lebih jauh dibahas di poin 2)

2. Soundcard / conveter / audio interface     Soundcard dalam bahasa indonesia adalah kartu suara. Apa itu? Apa gunanya? Dan bagaimana cara kerjanya?

Soundcard adalah suatu komponen yang terdapat dalam PC yang bertugas untuk menunjang fungsi suara dalam PC multimedia. Sound card merupakan periferal yang terhubung ke slot ISA atau PCI pada motherboard, yang memungkinkan komputer untuk memasukkan input, memproses dan menghantarkan data berupa suara. Seperti halnya VGA card, sound card pun memiliki beragam bentuk, macam dan jenis.

Fungsi soundcard adalah sebagai synthesizer, sebagai MIDI interface, pengonversi data analog ke digital (misalnya merekam suara dari mikrofon) dan pengkonversi data digital ke bentuk analog (misalnya saat memproduksi suara dari spiker). Dan biasanya terdapat pada komputer-komputer yang bercirikan Multimedia. Sedangkan cara pengangkutan suara biasanya menggunakan tiga cara, yaitu : 1. Melalui teknologi frequency modulation (FM) atau Sintesa lewat FM adalah cara yang paling efektif untuk menghasilkan suara yang jernih. Suara disimulasikan dengan menggunakan bilangan algoritma untuk menghasilkan sine wave, alias gelombang yang lentur sehingga menghasilkan suara yang mirip suara sumber aslinya. Misalnya, suara denting gitar akan disimulasikan dan hasilnya akan mendekati suara asli.2. Cara wavetable adalah merekam suara yang tersimpan pada chip kartu suara, dan meneruskannya ke spiker.3. Synthesizing secara fisik berarti suara disimulasikan melalui prosedur programming yang kompleks.

Cara Kerja Soundcard yaitu ketika anda mendengarkan suara dari sound card,data digital suara yang berupa waveform .wav atau mp3 dikirim ke sound card. Data digital ini di proses oleh DSP (Digital Signal processing : Pengolah signal digital) bekerja dengan DAC (Digital Analog Converter :Konversi digital ke Analog ). Mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog, yang kemudian sinyal analog diperkuat dan dikeluarkan melalui speaker.

Ketika anda merekam suara lewat microphone. suara anda yang berupa analog diolah oleh DSP, dalam mode ADC ( Analog Digital Converter : Konversi analog ke digital). Mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital yang berkelanjutan. Sinyal digital ini simpan dalam format waveform table atau biasa ditulis Wav(wave) dalam disk atau dikompresi menjadi bentuk lain seperti mp3.

sumber: dari berbagai sumber.

Untuk lebih jelas silahkan lihat gambar

Gambar diatas merupakan contoh gambar soundcard onboard (onboard = yang menempel pada motherboard)

Gambar diatas merupakan contoh gambar soundcard PCI

Gambar diatas merupakan contoh gambar soundcard USB dan FIREWIRE

Beberapa orang dan sound engineering (sound engineering=operator rekaman / orang yang bekerja untuk merekam audio, memperbaiki audio maupun membuat sebuah jinggle dll) menyebut soundcard dengan nama CONVETER ataupun AUDIO INTERFACE karena belum tentu sebuah CONVETER ataupun AUDIO INTERFACE berupa "kartu" yang dipasang di motherboard pada cpu komputer, karena saat ini CONVETER atau AUDIO INTERFACE ada yang berupa box, mixer dan lain-lain (soundcard eksternal). 

Tapi saya akan menggunakan kata soundcard untuk mempermudah penjelasan.

Di sebuah soundcard ada beberapa lubang (untuk soundcard onboard maupun multimedia diberi warna yang berbeda untuk membedakannya), lubang-lubang tersebut mempunyai fungsi masing-masing.

Untuk soundcard onboard dan multi media contohnya sound blaster audigy dll banyak sekali kekurangan kekurangannya (untuk belajar mungkin masih bisa dipakai, namun bila ingin serius dan ingin hasil yang lebih memuaskan, tidak disarankan memakai soundcard2 tersebut).

Kekurangan-kekurangannya adalah:1. Kualitas untuk merekam suara kurang bagus, banyak nya noise yang sudah pasti mengalahkan suara yang ingin anda rekam. biasanya soundcard onboard hanya bisa merekam maksimal 16bit), coba saja dibandingkan dengan soundcard yang memang di tujukan untuk spesialis rekaman yang bisa merekam maksimal 24bit bahkan 32bit!. sample rate? biasa nya soundcard onboard mempunyai sampling rate yang kecil, 44,1Khz, walaupun ada yang lebih seperti 48Khz namun tetap saja soundcard tersebut tidak disarankan untuk dipakai rekaman)

2. Latency, atau beberapa orang menyebutnya delay. walaupun bisa di akali dengan driver ASIO4ALL namun tetap saja masih terasa latencynya.

3. Koneksi masih menggunakan jack 3,5mm Sedangkan instrumen musik pakai jack 1/4 atau kabel XLR atau kabel TRS.walaupun bisa diakali dengan extention, namun belum tentu extention tersebut malah membantu, bisa saja malah membuat hasil rekaman anda semakin tidak bagus.

4. Kualitas AD/DA converter yang tidak di peruntukan untuk rekaman professional

sumber ide untuk menulis kekurangan tersebut  dari forum musiktek

Untuk soundcard khusus untuk recording biasa nya mempunyai spek yang berbeda-beda menurut kebutuhan. Jadi menurut saya, hal yang pertama kali anda beli adalah sebuah SOUNDCARD atau CONVETER atau AUDIO INTERFACE sesuai budjet dan kebutuhan. Semakin khz dan bit depth nya besar, akan semakin baik sample / materi yang anda rekam. (untuk soal colour dan lain-lain jangan segan-segan bertanya pada toko alat musik yang anda kunjungi)

Yang dimaksud dengan kebutuhan diatas adalah berapa channel IN PUT dan OUT PUT yang ada butuh kan (misalnya untuk merekam drum anda membutuhkan minimal 8 channel INPUT). Namun menurut saya bila hanya untuk home recording / membuat studio dirumah atau kamar anda, 2 CHANNEL INPUT sudah lebih dari cukup. Untuk drum kita bisa memakai PLUGINS / VSTi seperti Addictive drum, Fxpansion BFD2, dan lain-lain..

3. Speaker monitorSpeaker monitor untuk rekaman / recording sangat berbeda dengan speaker multimedia. speaker multimedia biasanya melebih-lebihkan / mem-boost frequency tertentu. Biasanya speaker-speaker tersebut mem-boost pada low frequency (bass) dan high frequency (treble). Sedangkan untuk rekaman / recording membutuh kan speaker FLAT yang jujur pada frequency alias tidak melebih-lebihkan atau memboost pada frequency tertentu. Untuk mempunyai speaker yang flat mungkin akan memberatkan kantong anda. Cara mengakalinya adalah (walaupun tidak di rekomendasikan untuk tidak  menggunakan speaker yang tidak flat) 

A. Kenali speaker anda. Kenali karakter speaker yang anda punya, apakah speaker anda mem-boost low frequency ataupun mem-boost high frequency. Karakter speaker anda, hanya anda yang mengenali dan mengerti. Gunakan feeling dan mulailah mempercayai speaker anda dikit demi sedikit. 

B. Sering-sering mendengarkan lagu-lagu referensi anda di speaker yang anda punya.

Karakter speaker anda akan mulai anda hapal seiring dengan waktu. Sering-sering lah mendengarkan lagu-lagu yang telah direkam, dimixing dan dimastering oleh para professional. 

C. Kenali karakter ruang kamar anda.Tidak dipungkiri, studio-studio professional menggunakan tata ruang akustik yang telah di perhitungkan dengan baik. Bass trap, difusser, dan lain-lain akan menghiasi studio-studio mereka. Seperti yang diterang kan diatas, dengan sering-sering mendengarkan lagu referensi anda, anda akan lebih mengenal karakter ruangan anda.

4. Preamppreamp digunakan untuk meningkatkan gain signal input sebelum masuk ke soundcard. bisa juga digunakan untuk coloring. kalau saya menggunakan preamp untuk mengambil panthom powenya saja. panthom power dibutuh kan bila kita mengunakan mic condensr untuk rekaman.

Gambar diatas merupakan contoh gambar preamp dari behringer "tube ultragain mic200"

Untuk yang belum bisa membeli preamp, kita dapat mengakali dengan mengganti preamp dengan efek / FX stombox yang di bypass. FX yang di bypass / tidak dihidupkan / tidak di on kan bunyi efek nya (misalnya anda mempunyai FX stombox metalzone yang sangat sangar untuk distort, jangan gunakan distort nya, namun cleannya saja, jadi istilahnya hanya "numpang lewat"), akan membantu menaikan gain dari source audio.

Gambar diatas merupakan contoh gambar FX stombox dari BOSS "Metal Zone MT-2"

5. KabelJangan anggap sepele soal kabel. Kabel murahan akan membuat hasil rekaman anda dikalahkan dengan suara noise, dengung dan lain-lain. Belilah kabel yang bagus bila anda ingin hasil rekaman anda terdengar layaknya rekaman professional.

6. Mic untuk vokalMic adalah alat yang digunakan untuk menangkap suara atau signal.Vokal adalah elemen penting dalam suatu lagu. Pendengar akan merasa kecewa apabila dalam suatu lagu yang aransement nya bagus, suara audio instrument bagus, namun suara audio vokal yang tidak bagus. Dan mungkin pendengar tidak akan kembali mendengar lagu anda untuk kedua kali nya karena telanjur kecewa dengan kualitas suara audio vokal di lagu anda.

Mic yang ada saat ini ada beberapa macam yaitu Dynamic, Condenser, dan lain-lain

Untuk memilih dan membeli mic, sesuaikan dengan kebutuhan, karakter dan budget yang anda punya. Bila ingin membeli jangan segan-segan untuk bertanya pada toko musik yang anda kunjungi, tentang karakteristik mic, butuh panthom power atau tidak dan lain-lain. Tambahan:-untuk merekam vokal, dianjurkan menggunakan pop filter dan stand mic

Agar suara yang direkam tidak naik turun dikarenakan vokalis band anda menyanyi menjauh dan mendekat antara mulut dan mic.

huh, capek juga yah....  :Dnanti saya akan melunasi hutang saya yang satu lagi, yaitu tentang software yang dibutuhkan untuk rekaman. tapi nanti.... saya harus refreshing dulu :D

oke semoga bermanfaat.salam.

Tutorial: routing / alur alat - alat untuk rekaman

Membutuhkan software untuk keperluan recording / rekaman anda? Distorsi menjualnya hanya Rp18.500/DVD KLIK DISINI untuk melihat daftar software nya.

16Share Setelah beberapa hari pusing karena bingung mau posting apa lagi. Nahh sekarang saya mencoba membuat tutorial tentang routing dari sumber suara sampai terekam hingga bisa terdengar di speaker monitor anda.

Tapi sebelumnya anda harus mengetahui tentang Tutorial: Alat yang dibutuhkan untuk membuat studio rekaman audio sederhana dan Tutorial: software-software yang dibutuhkan/ digunakan untuk studio rekaman

Penyamaan pendapat:♣ SOUNDCARD = CONVETER = AUDIO INTERFACE♣ SUMBER SUARA = AUDIO SOURCE = SOUND SOURCE ♣ ROUTING = SKEMA = ALUR♣ GAIN = VOLUME = BESAR KECIL NYA SUARA

1. Langsung ke soundcard

Sederhananya, yaitu dari sumber suara langsung ke soundcard, lalu di kelola di software DAW, dikeluarkan line out soundcard dan dapat di dengar oleh pendengaran kita melalui speaker monitor.

Routing:♦ sumber suara → in soundcard → diolah di software daw → out soundcard → speaker monitor

(Namun cara tersebut pasti banyak kekurangan, entah gain nya yang terekam kecil, noise yang besar, suara yang terdengar seperti di beri FX flanger, mendem dan lain2.)

2. Dengan alat tambahanBagus nya di beri alat tambahan seperti Preamp, DI Box, Exiter, Mixer yang ada Preamp nya, Equalizer, FX (stombox) dan lain-lain.

Routing:♦ sumber suara → alat tambahan → in soundcard → diolah di software daw → out soundcard → speaker monitor

Bingung?? Biar tidak bingung langsung ke praktek :D.

A. Merekam vokaluntuk merekam vokal dengan MICROPHONE routing nya ada dua teknik:Routing:♦ mic → in soundcard → diolah di software daw → out soundcard → speaker monitor♦ mic → alat tambahan → in soundcard → diolah di software daw → out soundcard → speaker monitor

Contoh:♦ mic condenser → preamp / mixer yang mempunyai panthom power → in soundcard → diolah di software daw → out soundcard → speaker monitor

(untuk mic condenser, harus mempunyai power sendiri, yaitu dengan menggunakan preamp / mixer yang mempunyai panthom power)

B. Merekam Guitar / Bass Kalo untuk guitar / bass itu punya beberapa teknik

-Dengan teknik directRouting: ♦Guitar / bass → in soundcard → diolah di software daw → out soundcard → speaker monitor♦ Guitar / bass → alat tambahan → in soundcard → diolah di software daw → out soundcard → speaker monitor

(alat tambahannya bisa berupa preamp, di box, fx stombox, fx digital, head cabinet)

  Contoh:♦ Guitar / Bass → FX Stombox → DI Box → Preamp → Head Cabinet → soundcard → diolah di software daw → out soundcard → speaker monitor

-Teknik todongTeknik ini memerlukan amplifier dan microphone (untuk menodong amplifier).Routing:♦ Guitar / Bass → Alat Tambahan → Head Ampli → Amplifier → Todong Dengan Mic → Alat Tambahan → soundcard → diolah di software daw → out soundcard → speaker monitor

Contoh:♦ Guitar / Bass → FX Stombox → DI Box → Preamp → Head Cabinet → Amplifier → todong dengan Microphone → Preamp → soundcard → diolah di software daw → out soundcard → speaker monitor(contoh routing di atas bisa diubah2 sesuai dengan kebutuhan dan selera)

C. Record Drum♦ Untuk merekam drum, soundcard anda harus mempunyai 8 atau lebih channel input. Dan anda harus mempunyai mic yang sesuai jumlahnya dengan banyaknya Kit drum (snare, kick, dll) yang ingin di todong.

Routing♦ Drum → Di Todong Dengan Mic → alat tambahan → soundcard → diolah di software daw → out soundcard → speaker monitor

Contoh:♦ Drum → Di Todong Dengan Mic → preamp → Mixer → soundcard → diolah di software daw → out soundcard → speaker monitor

Semoga bermanfaat :DDistorsi.net, membahas segala sesuatu tentang musik dan audio recordingSalam beberapa tips eq ing dari newbie:

1. Eq seperlunyakalo bisa hindari boost / cut yang berlebihan, kalo lo udah kebanyakan nge eq, berarti ada yang salah dengan inputnya, saran gw take ulang / ganti sample nya.

2.sebelum dan sesudahbiasakan untuk membandingkan track sebelum dan sesudah eq, biasanya dg bypass eq nya.karena jangan2 eqing yang udah lo kerjain berjam jam itu justru malah bikin suaranya tambah jelek

3. jangan solo trackkalo lagi eq ing satu instrument jangan di solo supaya bisa terdengar posisi nya dalam keseluruhan hasil mixing

4. Lebih Besar TIDAK lebih baikini kesalahan yang sangat umum, contoh, dg boost 10dB@150Hz, 10dB@1kHz, 10dB@3kHz itu hampir sama dengan boost gain track nya sebesar 10dB. Emang udah hukum psychoacoustics bahwa kita mempersepsikan suara yang lebih BESAR itu lebih BAIK. jadi jangan tertipu sama gain.

5. Low end yang bersihHAMPIR semua frekuensi di bawah 40Hz itu gak ada guna nya, cuman menuh2 in headroomaja dan bikin track lo jadi muddy, so biasain apply high pass filter , contoh: u/ track gitar kasih HPF di 50Hz, u/ track input dari mic condenser HPF di 80Hz, dll

6. menghilangkan frekuensi penggangguini salah satu trik yang paling tua, kalo ada satu frekuensi yang nge ganggu, coba lo sweep eq dengan narrow Q dan boost 5-10dB sampe lo denger suara pengganggu tsb.setelah itu ganti boost nya jadi cut.

7. lebih baik nge CUT daripada BOOSTdalam kebanyakan kasus selalu lebih disarankan untuk CUT daripada BOOST

my 2 cents for today..

Pada inti-nya tujuan Mixing adalah menghasilkan musik yang :

1.Clear : Definisi tiap instrumen harus jelas, tiap instrumen harus bisa dibedakan satu sama lain.

2.Deep : ini adalah seperti yang dikatakan oleh mas see_u_nextime yaitu untuk dimensi Z, instrumen harus ada yang di depan, adapula yang dibelakang. Biasanya diatur dengan reverb, delay dan juga EQ.

3.Tall : Semua frekwensi harus bisa diwakili secara proporsional oleh hasil mix kita (Dimensi X). Biasanya dilakukan dengan pengaturan frequency range (tidak boleh bertabrakan).

4.Wide : pengaturan panning (Dimensi Y).

5.Warm : harus ada high frequency roll off mulai dari freq 12k dengan slope tertentu. Nah kalau topik no 5 ini bisa jadi thread tersendiri lagi, intinya kalau terjadi penurunan frequency response dari 12 kHz dalam bentuk kurva tertentu. Sound-nya akan terdengar lebih enak dan tidak 'pedih' di telinga.