uas hukum acara perdata

1
1. UNUS TESTIS NULLUS TESTIS Satu saksi bukan saksi, harus ada alat bukti lain. Minimal ada dua orang saksi yang saling menguatkan. 2. KEWAJIBAN SAKSI: Hadir di persidangan; Bersumpah untuk memberikan keterangan yang sebenar-benarnya. 3. PENGAKUAN A. Murni, tidak terkena beban pembuktian lagi. B. Tambahan Dengan klausula dia mengakui tapi ada hal yang membebaskannya. Misal: tergugat mengakui bahwa ia memang memiliki hutang terhadap penggugat, tapi dia telah membayarnya. Dengan Kualisifikasi pengakuan yang disertai dengan sangkalan terhadap sebagian dari tuntutan. 4. ALAT BUKTI A. Di dalam UU Alat bukti surat; Keterangan saksi; Alat bukti pengakuan; Alat bukti sumpah; dan Prasangka. B. Di luar UU Keterangan ahli i. Keterangan ahli ≠ Keterangan ahli ii. Keterangan saksi tidak bisa diganti. iii. Keterangan ahli bisa diganti dengan ahli lain. Pemeriksaan ditempat pemeriksaan persidangan yang dilakukan di tempat objek yang diperkarakan; bertujuan untuk melihat keadaan objek tersebut sditempat barang itu terletak; dapat dilakukan seorang atau dua orang anggota Majelis yang bersangkutan dibantu oleh seorang panitera. 5. PUTUSAN AKHIR: a) Deklaratoir: Tidak menimbulkan keadaan hukum baru, hanya bersifat sebagai penetapan, misalnya menerangkan bahwa A adalah ahli waris dari B dan C; b) Konstitutif: Menimbulkan keadaan hukum baru, misalnya putusan yang menyatakan seseorang jatuh pailit; c) Kondemnatoir: Putusan yang sifatnya menghukum, misalnya pihak tergugat dihukum untuk menyerahkan sebidang tanah berikut bangunan yang ada diatasnya untuk membayar hutangnya.. 6. UPAYA HUKUM: A. Upaya Hukum Biasa Verzet; Banding: putusan PN 14 hari, ajukan banding ke PT lebih dari 14 hari = Daluwarsa di PT yang dilakukan adalah pemeriksaan ulang seluruh perkara; Kasasi: dilakukan ke MA MA akan memeriksa fakta-fakta nya saja terkait perkara ybs. B. Upaya Hukum Luar Biasa Peninjauan kembali.

Upload: gilang-fardes-pratama

Post on 07-Aug-2015

34 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UAS Hukum Acara Perdata

1. UNUS TESTIS NULLUS TESTIS Satu saksi bukan saksi, harus ada alat bukti lain. Minimal ada

dua orang saksi yang saling menguatkan.

2. KEWAJIBAN SAKSI:

Hadir di persidangan;

Bersumpah untuk memberikan keterangan yang sebenar-benarnya.

3. PENGAKUAN

A. Murni, tidak terkena beban pembuktian lagi.

B. Tambahan

Dengan klausula dia mengakui tapi ada hal yang membebaskannya. Misal:

tergugat mengakui bahwa ia memang memiliki hutang terhadap penggugat, tapi dia

telah membayarnya.

Dengan Kualisifikasi pengakuan yang disertai dengan sangkalan terhadap sebagian

dari tuntutan.

4. ALAT BUKTI

A. Di dalam UU

Alat bukti surat;

Keterangan saksi;

Alat bukti pengakuan;

Alat bukti sumpah; dan

Prasangka.

B. Di luar UU

Keterangan ahli

i. Keterangan ahli ≠ Keterangan ahli

ii. Keterangan saksi tidak bisa diganti.

iii. Keterangan ahli bisa diganti dengan ahli lain.

Pemeriksaan ditempat pemeriksaan persidangan yang dilakukan di tempat objek

yang diperkarakan; bertujuan untuk melihat keadaan objek tersebut sditempat barang

itu terletak; dapat dilakukan seorang atau dua orang anggota Majelis yang

bersangkutan dibantu oleh seorang panitera.

5. PUTUSAN AKHIR:

a) Deklaratoir: Tidak menimbulkan keadaan hukum baru, hanya bersifat sebagai penetapan,

misalnya menerangkan bahwa A adalah ahli waris dari B dan C;

b) Konstitutif: Menimbulkan keadaan hukum baru, misalnya putusan yang menyatakan

seseorang jatuh pailit;

c) Kondemnatoir: Putusan yang sifatnya menghukum, misalnya pihak tergugat dihukum untuk

menyerahkan sebidang tanah berikut bangunan yang ada diatasnya untuk membayar

hutangnya..

6. UPAYA HUKUM:

A. Upaya Hukum Biasa

Verzet;

Banding: putusan PN 14 hari, ajukan banding ke PT lebih dari 14 hari =

Daluwarsa di PT yang dilakukan adalah pemeriksaan ulang seluruh perkara;

Kasasi: dilakukan ke MA MA akan memeriksa fakta-fakta nya saja terkait perkara

ybs.

B. Upaya Hukum Luar Biasa Peninjauan kembali.