uas hukum bisnis
TRANSCRIPT
5/9/2018 UAS HUKUM BISNIS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/uas-hukum-bisnis 1/5
-Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup
kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan
usahanya
3. Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran;
4. Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran
-Bank Syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan
prinsip syariah dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran
-Bank Konvensional adalah Bank yang didirikan untuk mendapatkan keuntungan
material sebesar-besarnya.
HaKI adalah hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu kreativitas
intelektual. Objek yang diatur dalam HaKI adalah karya-karya yang timbul atau
lahir karena kemampuan intelektual manusia
Merek atau merek dagang adalah nama atau simbol yang diasosiasikan dengan
produk/jasa dan menimbulkan arti psikologis/asosiasi untuk membedakan dengan
barang-barang sejenis lainnya.
bawah pengawasan Hakim Pengawas
5/9/2018 UAS HUKUM BISNIS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/uas-hukum-bisnis 2/5
PERBEDAAN BANK SYARIAH-KONVENSIONAL
1. Bidang Investasi
Bank Syariah berinvestasi pada usaha yang halal.
Bank Konvensional bebas nilai.
2. Prinsip dalam pengelolaan dana
Bank syariah menggunakan prinsip syariah. Prinsip tersebut melarang bank
syariah mengenakan bunga kepada nasabah. Yang ada hanyalah bagi hasil. Bank konvensional menghalalkan bunga bank.
3. Besaran bagi hasil
Dalam Bank Syariah besaran bagi hasil berubah-ubah sesuai kinerja bank. Bila
bank mengalami kauntungan, maka besaran bagi hasil akan bertambah.
Dalam Bank Konvensional besarnya bunga adalah tetap. Meski bank mengalamikeuntungan, besarnya bunga tidak bertambah
4.Dewan pengawas
Dalam Bank Syariah ada keharusan untuk memiliki Dewan Pengawas Syariah
(DPS) dalam struktur organisasinya.
Dalam Bank Konvensional, tidak ada lembaga yang sejenis
5. Tujuan
Tujuan Bank Syariah, adalah profit dan falah oriented. Artinya bank syariahtidak semata-mata mencari profit tetapi juga berusaha meraih kemenangan baik di
dunia maupun di akhirat. Kemenangan di dunia artinya keberhasilan menunjukan
bahwa bank syariah adalah system perbankan yang terbaik, sedangkan
kemenangan di akhirat berupa pahala dan kebaikan di sisi Allah.
Tujuan Bank Konvensional adalah profit oriented yaitu mencari keuntungan
5/9/2018 UAS HUKUM BISNIS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/uas-hukum-bisnis 3/5
KEPAILITAN
-Sita umum atas semua kekayaan Debitur Pailit yang pengurusan dan
pemberesannya dilakukan oleh Kurator di bawah pengawasan Hakim Pengawas.di
Yang berhak mengajukan kepailitan:
1. debitur sendiri;
2. seorang kreditur atau lebih;
3. kejaksaan untuk kepentingan umum;
4. Bank Indonesia, jika debiturnya bank;
5. Bapepam, jika debiturnya perusahaan efek, bursa efek, LKP & LPP;
6. Menkeu, jika debiturnya Persh. Asuransi, Persh. Reasuransi, Dana Pensiun, atau
BUMN yang bergerak di bidang kepentingan publik.
bergerak di bidang kepentinga
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) adalah penundaan kawajiban
pembayaran utang yang dimohonkan kepada Pengadilan Niaga oleh debitur yangtidak dapat atau memperkirakan bahwa ia tidak dapat melanjutkan membayar
utang-utangnya yang sudah jatuh tempo dan dapat ditagih, dengan maksud untuk
mengajukan rencana perdamaian yang meliputi tawaran pembayaran seluruh atau
sebagian utangnya kepada kreditur konkuren.
Akibat Adanya PKPU
a. Debitur tidak dapat melakukan tindakan kepengurusan atau memindahkan hak
atas sesuatu bagian dari hartanya
b. Debitur tidak dapat dipaksa membayar utang-utangnya dan semua tindakan
eksekusi yang telah dimulai guna mendapatkan pelunasan utang, harus
ditangguhkan
c. Debitur berhak membayar utangnya kepada semua kreditur bersama-sama
menurut imbangan piutang masing-masing
d. semua sitaan yg telah dipasang berakhir.
5/9/2018 UAS HUKUM BISNIS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/uas-hukum-bisnis 4/5
PENYELESAIAN SENGKETA 1. Penyelesaian Sengketa Lewat Pengadilan (Litigasi)
2. Penyelesaian Sengketa diluar Pengadilan (Non-Litigasi)
Litigasi adalah sistem penyelesaian sengketa melalui lembaga peradilan. Sengketa
yang terjadi dan diperiksa melalui jalur litigasi akan diperiksa dan diputus oleh
hakim. Melalui sistem ini tidak mungkin akan dicapai sebuah win-win solution
(solusi yang memperhatikan kedua belah pihak) karena hakim harus menjatuhkan
putusan dimana salah satu pihak akan menjadi pihak yang menang dan pihak lain
menjadi pihak yang kalah.
Non Litigasi
Negosiasi adalah cara penyelesaian sengketa dimana para pihak yang bersengketasaling melakukan kompromi untuk menyuarakan kepentingannya.
Mediasi adalah cara penyelesaian sengketa yang kurang lebih hampir sama dengan
negosiasi. Bedanya adalah terdapat pihak ketiga yang netral dan berfungsi sebagai
penengah atau memfasilitasi mediasi tersebut yang biasa disebut mediator
Arbitrase Arbitrase adalah cara penyelesaian suatu sengketa perdata di luar
peradilan umum yang didasarkan pada perjanjian arbitrase yang dibuat secara
tertulis oleh para pihak yang bersengketa
keunggulan arbitrase dibandingkan litigasi antara lain:
1. Arbitrase relative lebih cepat daripada proses berperkara melalui pengadilan.
Dalam arbitrase tidak dikenal upaya banding, kasasi atau peninjauan kembali seperti
yang kita kenal dalam system peradilan. Putusan arbitrase sifatnya final dan mengikat.
Kecepatan penyelesaianini sangat dibutuhkan oleh dunia usaha
2. Sifat kerahasiannya, baik kerahasiaan mengenai persidangannya maupun kerahasiaan
putusan arbitrasenya. 3. Para pihak memiliki kebebasan untuk memilih ³hakimnya (arbiter) yang menurut
mereka netral dan ahli mengenaipokok sengketa yang mereka hadapi.
5/9/2018 UAS HUKUM BISNIS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/uas-hukum-bisnis 5/5
Subyek hukum adalah segala sesuatu yang dapat mempunyai hak dan kewajiban
untuk bertindak dalam hokum
Objek Hukum Adalah segala sesuatu yang bermanfaat bagi subjek hukum dan
dapat menjadi objek dalam suatu hubungan hokum
Overmacht adalah suatu keadaan yang terjadi setelah dibuatnya persetujuan yang
menghalangi debitur untuk memenuhi prestasinya dimana debitur tidak dapat
dipersalahkan dan tidak harus menanggung resiko serta tidak dapat menduga pada
waktu persetujuan dibuat.
Wanprestasi adalah suatu keadaan yang dikarenakan kelalaian atau kesalahannya,
debitur tidak dapat memenuhi prestasi seperti yang telah ditentukan dalam
perjanjian dan bukan dalam keadaan memaksa.
Hukum bisnis adalah aturan-aturan perilaku yang dapat diberlakukan/ diterapkan
untuk mengatur hubungan antar manusia dan masyarakat yang memiliki
pengaturan pada masalah kegiatan bisnis yang akan mungkin muncul didalam
dunia bisnis